Upload
derry-arif-rachman
View
131
Download
12
Embed Size (px)
1 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi Jaringan Komputer , sebagai salah satu cabang dari bidang Teknologi
Komunikasi dan Informasi (ICT) telah diterapkan pada berbagai bidang usaha, baik
perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan berskala besar. Jaringan komputer
memungkinkan adanya proses komunikasi antar satu perangkat jaringan (computer, hub,
switch, router, dll) dengan perangkat jaringan yang lain dalam satu jaringan. Komunikasi
merupakan faktor yang sangat esensial dalam kegiatan operasional suatu perusahaan.
Komunikasi terkait dengan data. Bagaimana data tersebut dikirim, bagaimana data
diterima, bagaimana data tersebut tidak diambil oleh orang yang tidak berhak untuk
menerimanya.
Dalam perkembangannya, terdapat banyak masalah yang dihadapi oleh jaringan
komputer, misalnya masalah kecepatan koneksi antar perangkat jaringan, kompatibilitas
antar perangkat keras dalam jaringan, kompatibilitas antara perangkat lunak dengan
perangkat keras, kompatibilitas antar perangkat lunak dalam jaringan, masalah sistem
keamanan jaringan, system manajemen jaringan, system perancangan jaringan, dan lain
lain. Mengetahui betapa pentingnya teknologi jaringan komputer saat ini maka penulis
mencoba menganalisa suatu teknologi jaringan komputer yang diterapkan di PT.PINDAD
(Persero) sebagai bahan pembelajaran dan juga Perancangan Jaringan Departemen
Harfas di PT.PINDAD (Persero).
2 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
2
1.2. Identifikasi masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka dapat diperoleh beberapa identifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Memperbarui Jaringan computer dan alokasi baru pembuatan jaringan di department
HARFAS.
2. Topologi yang di gunakan saat ini juga device dan accessories jaringan apa saja yang di
gunakan.
3. Best Path atau jalur terbaik yang akan di gunakan dalam perancangan jaringan di Harfas
yang masih menggunakan kabel telfon semagai media transmisi data.
4. JOB Deskripsi di departmen Harfas pada penerapan jaringan yang akan di rancangan.
5. Kebutuhan device jaringan baru dan budget yang di butuhkan untuk membuat jaringan
baru di departmen Harfas.
1.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada identifikasi masalah di atas maka dapat diambil suatu perumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana menganalisis semua komponen yang ada di departmen ORSIS dan Harfas
2. Komponen atau device jaringan apa yang di butuhkan untuk mendesign jaringan di
departmen harfas.
3. Bagaimana mencari Jalur Kable untuk menentukan jalur Fiber Optic ke departmen
Harfas.
4. Menentukan budget yang akan di keluarkan untuk instalasi jaringan di departmen Harfas.
3 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
3
1.4. Tujuan PKL/Maggang
a. Tujuan Umum
1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui rancangan jaringan dan perancangan jaringan
baru di department Harfas PT.Pindad (Persero).
3. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis
sehingga secara langsung dapat menemukan dan memberikan penyelesaian
masalah yang ada dalam Rancangan jaringan computer yang ada di PT.Pindad
(Persero).
4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai praktek dalam dunia kerja
sehingga dapat memberikan bekal kepada mahasiswa untuk terjun langsung ke
lapangan.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui Topologi dan Rancangan jaringan di department ORSIS PT.Pindad
(Persero) dan device yang di gunakan disana.
2. Memahami dan meneliti seraca langsung pembuatan jaringan baru yang meliputi
departmen Harfas untuk menghasilkan jaringan yang efektif.
3. Untuk member laporan tertulis tentang perancangan jaringan yang kami
rancangan di department Harfas PT.Pindad (Persero), sekaligus memberikan
bahan masukan pada Fakultas Ilmu & Tekhnik Komputer Universitas Komputer
Indonesia.
4 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
4
1.5. Manfaat PKL/Maggang
a. Bagi Mahasiswa
1. Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di perkuliahan
dengan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan dan kreativitas diridalam
lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
3. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyesuaikan diri
dalam lingkungan kerjanya di masa mendatang.
4. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi yang di didik
untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan kerjanya.
b. Bagi Fakultas
1. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan, serta menemukan
penyesuaiannya dengan kebutuhan tenga kerja yang kompeten dalam bidangnya.
2. Untuk memperkenalkan instansi pendidikan Jurusan Sistem Informasi, Fakultas
Ilmu & Teknik Komputer, Universitas Komputer Indonesia kepada Badan Usaha
yang membutuhkan lulusan Fakultas Ilmu & Teknik Komputer.
c. Bagi Instansi
1. Sebagai sarana kerjasama antara perusahaan dengan Fakultas Ilmu & Tekni
Komputer, Universitas Komputer Indonesia di masa yang akan datang.
1.6. Batasan Masalah
Sesuai dengan tujuan kerja praktek dan perumusan masalah di atas maka dari itu
kami membatasi kerja praktek kam meliputi jaringan di departmen ORSIS dan Harfas
5 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
5
saja. Disini kami lebih mendalami bagaimana topologi jaringan di department Orsis dan
bagai mana merancangan alokasi jaringan baru di departmen Harfas.
6 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
6
BAB II
Profil Umum PT.PINDAD (Persero)
2.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT.PINDAD (Persero)
PT. PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam
bidang Produk Militer dan Produk Komersial. PT.PINDAD (Persero) termasuk dalam
jajaran sepuluh BUMN industri strategis di bawah koordinasi Badan Pengelola Industri
Strategis (BIPS). BUMN yang termasuk dalam jajaran industri strategis tersebut adalah
PT. Barata (Persero), PT. BBI (Persero), PT. Dahana (Persero), PT. INKA (Persero), PT.
INTI (Persero), PT. Krakatau Steel (Persero), PT. PAL (Persero), dan PT. PINDAD
(Persero) sendiri. Kegiatan PT. PINDAD mencakup desain dan pengembangan, rekayasa,
perakitan dan fabrikan serta perawatan. PT. PINDAD (Persero) berlokasi di Bandung,
Jawa Barat dan di Turen, Jawa Timur. Luas area pabrik dan perkantoran di Bandung
seluas 66 ha, sedangkan di Turen seluas 159 ha. Berdiri pada tahun 1908 sebagai bengkel
peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW),
bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama
pengelola menjadi Artillerie Inrichtingen (AI)kemudian dipindahkan lokasinya ke
Bandung pada tahun 1923.
Pada tahun 1942, di masa penjajahan Jepang, namanyaberganti menjadi Dai Ichi Kozo
(DIK)dan pada tahun 1947 berganti nama menjadi Leger Productie Bedrijven (LPB).
Setelah kemerdekaan, Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik
tersebut kepada Pemerintah Indonesia, dan pada tanggal 29 April 1950, yang selanjutnya
diperingati sebagai hari jadi Perusahaan, pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan
Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT. PINDAD sekarang ini.
7 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
7
Pada tahun 1962 Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) berubah menjadi sebuah industri alat
peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat, sehingga namanya dirubah menjadi
Perindustrian Angkatan Darat (PINDAD). Pada tanggal 29 April 1983 PT. PINDAD
berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT. PINDAD
(Persero). Peralihan tersebut didasarakan pada Surat Keputusan Menteri Pertahanandan
Keamanan dan Menteri Keuangan Republik Indonesia,dengan maksud agar perusahaan
dapat dikelola dan berkembang dengan lebih luwes dan lebih maju lagi.
Dan kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada dibawah pembinaan Badan
Pengelola Industri Strategis (BPIS), yang merupakan wahana transformasi industri
melalui tahapan alih teknologi dalam jajaran industri strategis di lingkungan BPIS
sebagai Pusat Keunggulan Sistem dan Senjata Tempa. Untuk mampu mengimbangi
peluang dan tantangan sertaperkembangan teknologi yang terus meningkat secara global,
pada awal 1996 dilaksanakan.restrukturisasi dengan memberikan wewenang dan
tanggung jawab yang lebih besar kepada unit-unit produksi sebagai unit usaha
denganmengatur kembali Divisi-Divisi yang ada menjadi Divisi Tempa dan Cor, Divisi
Senjata, Divisi Elektrik, Divisi Mekanik serta Divisi Munisi di Turen. Agar dapat
melakukan usaha di era globalisasi, PT. PINDAD (Persero) telah menerima sertifikat
ISO 9002 untuk Tempa dan Cor pada tahun 1995 dan sertifikat ISO 9001 untuk produk
munisi pada tahun 1996, sedangkan dibidang AMDAL, pada tahun 1995 PT. PINDAD
(Persero) menerima penghargaan dan Menteri Negara Lingkungan Hidup sebagai
perusahaan terbaik dalam pengendalian perencanaan pencemaran Lingkungan. Kemudian
pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Prakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah
lagi namanya menjadi PT. Bahana Prakarya Industri Strategis (Persero). Dan pada tahun
8 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
8
2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu PT. PINDAD beralih
status menjadi PT. PINDAD (Persero) yang langsung berada dibawah pembinaan
Kementerian Negara BUMN (KN-BUMN).
2.2. Bidang Usaha :
PT. PINDAD (Persero) dalam kegiatan usaanya, mencakup bidang :
a. Manufaktur
1. Produk senjata dan munisi
2. Produk kendaraan khusus
3. Produk piroteknik, bahan pendorong dan bahan peledak (militer dan komersil)
4. Produk konversi energy
5. Produk komponen, sarana dan prasarana dalam bidang transportasi
6. Produk mesin industri dan peralatan industrial
7. Produk mekanikal, elektrikal, optikal dan opto elektronik
b. Jasa
1. Perekayasaan sistem industrial
2. Pemeliharaan produk/peralatan industry
3. Pengujian mutu dan kalibrasi
4. Konstruksi
5. Permesinan
6. Heat dan Surface treatment
7. Peledakan
9 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
9
c. Perdagangan Melaksanakan pemasaran, penjualan dan distribusi produk dan
jasatersebut termasuk produksi pihak lain, baik dalam maupun luar negeri
d. Produk jasa dan lainnya dalam rangka memanfaatkan sisa kapasitas yang dimiliki
perusahaan.
2.3. Logo Perusahaan
Gambar Logo Perusahaan
2.4. Visi dan Misi
Visi
Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun
2023 melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.
Misi
Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta
peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk
mendukung pertahanan dan keamanan negara.
2.5. Budaya Organisasi Perusahaan
Elemen Budaya Organisasi PT. PINDAD:
10 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
10
2.5.1 Artefak
Sumber manusia yang bergabung dengan PT. Pindad adalah para tenaga
profesional yang memiliki kompetensi khusus di bidang teknologi persenjataan,
teknologi metalurgi, teknologi permesinan dll. Kemampuan mereka di tempa oleh
pengalaman dan pelatihan khusus.
Pengembangan SDM mengacu kepada manajemen SDM berbasis kompetensi
yang mengintegrasikan semua kebijakan di bidang karir, pelatihan, recruitmen,
penilaian prestasi kerja dsb. Direksi dan pegawai dalam melaksanakan tugas
pekerjaan perusahaam bertindak secara hati-hati, mengkaji secara akurat setiap
keputusan yang dibuat beasaskan efisiensi dan efektifitas.Direksi maupun
pegawai bertindak secara profesional dengan tidak mencampurkan urusan pribadi
dalam pekerjaan. Kerahasiaaan diperusahaan sangat dijaga terutama informasi
yang sangat penting.
2.5.2. Nilai-nilai
Di perusahaaan ini sangat memberikan kepuasan dan perlindungan kepada semua
pihak yang berkepentingan dengan perusahaan ini, serta sangat meningkatkan
citra positif dari perusahaan ini. Diperusahaan ini Direksi dan pegawai sangat
menghindari perlakuan istimewa baik pda diri sendiri, keluarga, kelompok,
kerabat, teman maupun pihak lainnya.
Tidak membedakan ras, agama, usia, jenis kelamin untuk dapat bekerja dengan
baik. Dapat menghargai hak-hak pribadi serta menjamin kebebasan individu
untuk berkreasi. Menerapkan ystem pengkajian dan insentif yang adil dan
transparan untuk menarik, memotivasi dan mempertahankan orang-orang yang
11 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
11
memiliki kompetensi. Perusahaaan menyediakan sarana komunikasi untuk
mendorong ungkapan isi hati serta komunikasi terbuka mengenai pendapat, sikap
dan keprihatinan pegawai terhadap kebijakan perusahaan.
Kualitas produk maupun jasa yang memenuhi harapan pelanggan akan
berpengaruh terhadap suksesnya bisnis perusahaan. Untuk itu PT. Pindad telah
menerapkan system manajemen mutu sesuai standar ISO 9001/9002 dan ISO
Guide 25. Dalam menjaga komitmen perusahaan terhadap mutu produk, maka
motto tidak ada kompromi untuk kualitas mendasari pola pikir dan tindakan
seluruh jajaran operasional perusahaan. Konsistensi komitmen manajemen
tersebut selalu dipelihara dengan melakukan peningkatan dan penyesuaian sistem
manajemen mutu secara berkesinambungan. Dengan demikian diharapkan
produk-produk PT. Pindad dapat memenuhi kepuasan pelanggan dan dapat
membangun kesetiaan pelanggan terhadap produk-produk PT. Pindad.
Perusahaan memberikan informasi yang transparan akan kebutuhan regulasi yang
akan mendorong perkembangan dunia usaha dan perusahaaan. Menangani
permasalahan lingkungan secara efektif dan efisien. Perusahaaan banyak
memberikan kontribusi pada kegiatan kebudayaan dan kegiatan social serta social
kemayarakatan pada para karyawannya. Perusahaan akan melakukan
pengendalian internal secara efektif untuk menjaga keamanan investasi, asset
perusahaan serta mendorong kepatuhan pegawai terhadap ketentuanyang berlaku
baik aturan internal maupun aturan diluar yang berkaitan dengan perusahaan.
12 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
12
2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan dan JOB Descripsi KADEB ORSIS
DIREKTUR UTAMA
P1
KEPALA
SATUAN
PENGAWASAN
INTEREN
KEPALA
SEKRETARIAT
PERUSAHAAN
SP
KEPALA
PUSAT
PENGAMANAN
PM KEPALA PUSAT
QUALITY
ASSURANCE
QA
DIREKTUR
PERANCANGAN &
PENGEMBANGAN
DIREKTUR
ADMINISTRATIF &
KEUANGAN
DIREKTUR PRODUK
MANUFAKTUR
DIREKTUR PRODUK
SISTEM SENJATA
DR KU DM DS
DEPUTI
DIREKTUR
KEUANGAN
DEPUTI
DIREKTUR
ADMINISTRASI
DEPUTI
DIREKTUR
PENELITIAN
&
PENGEMBA
NGAN
DEPUTI
DIREKTUR
PENELITIAN
&
PENGEMBA
NGAN
DEPUTI
DIREKTUR
PENGEMB
ANGAN
USAHA
DEPUTI
DIREKTUR
PENGEMB
ANGAN
SUMBER
DAYA
KEPALA
DIVISI
BAHAN
PELEDAK
KOMERSIL
KEPALA
DIVISI
KENDARAAN
HUSUS
KEPALA
DIVISI
TEMPA
& COR
KEPALA
DIVISI
MESIN
INDUSTRI &
JASA
KEPALA
DIVISI
SENJATA
KEPALA
DIVISI
MINISI
ANAK
PERUSAHAAN
JT MU PERUSAHAAN
PATUNGAN HK KK TC MI
JOINT
OPERATOR
13 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
13
Berikut ini adalah job description dari KADEP ORSIS :
1. Output
Kepala Departement Organisasi dan Sistem disingkat Kadep Orsis adalah seorang pejabat
struktural strata dua yang mempunyai tugas menghasilkan :
a. Sistem Informasi perusahaan
b. Sistem manajemen perusahan
2. Aktivitas Pokok
A. Mengembangkan dan mengimplementasikan system aplikasi komputer
B. Mengelola system komputer/ jaringan
C. Menyelenggarakan pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat keras computer.
D. Mengkaji serta mengembangkan organisasi, system prosedur perusahaan
E. Melaporkans emua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usul kepada
Deditrenbang Bid Bang Sumber Daya.
KEPALA SUB DEPARTEMEN PENGEMBANGNA APLIKASI ADMINISTRASI
DAN KEUANGAN
1.Output
Kepala Sub Departemen Pengembangan Aplikasi Adinistrasi dan Keuangan Kasubdep
Bang Aplikasi Miniku adalah seorang pejabat strata tiga yang mempunyai tugas
menghasilkan :
a. Sistem Aplikasi administrasi dn keuangan
14 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
14
2. Aktivitas Pokok
a. Mengembangkan system aplikasi komputer untuk bidang administrasi dan
keuangan.
b. Merencanakan dan mengendalikan ketersediaan sumber daya untuk pengembangna
aplikasi.
c. Meninjau ulang dokumentsi hasil pengembangan
d. Melaporkans emua kegiatan dan hasilnya serta membarikan saran/ usul kepada
Kadep Orsis
KEPALA SUBDEPARTEMEN PENGEMBANGAN APLIKASI MANUFAKTUR
DAN ENJINIRING
1.Output
Kepala Subdepartemen Pengembangan Aplikasi Manufaktur dan Enjiniring disingkat
Kasubdep Bang Aplikasi Manafac dan Eng adalah seorang pejabat strata tiga yang
mempunyai tugas menghasilkan :
a. Sistem aplikasi manufacturn dan enjiniring
2.Aktifitas Pokok
a. Mengembangkan system apliksi komputer untuk bidang manufactur dan enjiniring
b. Merencanalan dan mengendalikan ketersediaan sumber daya untuk proyek
pengembangan aplikasi
15 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
15
c. Meninjau ulang dokumentasi hasil pengembangan
d. Melaporkans semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usulan kepada
Kadep Orsis
KEPALA SEBDEPARTEMEN PENGELOLAAN JARINGAN KOMUNIKASI DATA
1.Output
Kepala Aubdepartemen Pengelolaan Jaringan Komunikasi Data disingkat Kasubdep
Pengel0olaan JKD adalah seorang pejabat strata tiga yang mempunyai tugas
menghasilkan :
2. Aktivitas Pokok
a. Mengelola jaringan komputer yang sedang berjalan
b. Melakukan kegiatan dukungan teknis yang meliputi pemrograman system, standard
an metoda, pengelolaan data base.
c. Mengembangkan metoda dan program untuk memantau, mengukur dan
mengevaluasi untuk kerja hardware dan software
d. Mengkoordinir pelaksanaan proyek-proyek pengembangan system komputer/
jaringan
e. Memberikan solusi dari system komputer
f. menetapkan konfigurasi jaringan komputer dan system komputer baru serta
menetapkan penggunaan teknologi system kumputer
16 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
16
g. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usula kepada
Kadep Orsis
KEPALA SEBDEPARTEMEN INSTALSI DAN PEMELIHARAAN KOMPUTER
1.Output
Kepala Subdepartemen Instalasi dan Pemeliharan Komputer disingkat Kasubdep Instalsi
Harkomp adalah seorang pejabat srata tiga yang mempunyai tugas menghasilkan :
a. Pemasangan instalasi jaringan
b. Jasa pemeliharaan dan perbaikan system komputer
2.Aktivitas Pokok
a. Mengkordinir pekerjaan pemasangan instalasi jaringan komputer di seluruh
PT.Pindad.
b. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan system komputer
c. Merencanakan kebutuhan spare part untuk perbaikan system komputer.
d. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usulan pada
Kadep Orsis.
KEPALA SUB DEPARTEMEN SISTEM DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
1. Output
17 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
17
Kepala sub depatemen system dan manajemen perusahaan disingkat ksubdepis
dan Manajemen perusahaan adalah seorang pejabat strata tiga yang mempunyai tugas
menghasilkan :
a. Sisitem dan prosedur perusahaan
b. Job description
2. Aktivitas Pokok
a. Menganalisis, mengevaluasi serta menyesuaikan organisasi PT.Pindad
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan.
b. Menganalilsis, mengevaluasi serta mengembangkan system dan prosedur
perusahaan sesuai perkembangan organisasi.
c. Menyusun pedoman kerja organisai.
d. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/
usulkepada Kadep Orsis.
AHLI MUDA ANALISI SISTEM
1. Output
Ahli Muda Analisi Sisitem disingkat A. Muda Ansis adalah pejabat strata tiga yang
mempuyai tugas menghasilkan :
a. Rekomendasi perbaikan siistem
b. Program aplikasi
Aktivitas Pokok :
a. Melakukan analisis terhadap system secara keseluruhan
18 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
18
b. Mempelajari serta mendefinisikan masalah yang timbul dalam system
c. Mendefinisikan kebutuhn pemakai untuk pemecahan masalah
d. Memberikan rekimendasi untuk perbaikan sisitem
e. Melakukan studi dan desain sitem
f. Membuat program apliksi
g. Melaporkan semua kegiatan dan hasil serta memberikan saran/ usul
kepada Kadep Orsis
19 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
19
BAB III
KEGIATANA SELAMA KERJA PRAKTEK & PERANGAKAT JARINGAN
3.1. Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
No Tanggal Kegiatan Kerja Praktek Pengesahan
1 15-07-2013 Pelatihan Kerja dengan pembimbing
2 16-07-2013 Mempelajari Denah dan Topologi Jaringan yang ada
3 17-07-2013 Penugasan: Merancangan Jaringan Baru
4 18-07-2013 Pengumpulan Data
5 19-07-2013 Melihat Denah Ruangan
6 20-07-2013 Mencari Kebutuhan Device Jaringan
7 21-07-2013 Mencari Kebutuhan Accesories Jaringan
8 22-07-2013 Menetukan Spesifikasi perangkat jaringan yang tepat
9 23-07-2013 Menentukan Best Path untuk Jalur kabel FO/fiber optic
10 24-07-2013 Menganalisis Semua data yang terkumpul
11 25-07-2013 Merencanakan Design Jaringan
12 26-07-2013 Membuat Design Jaringan dengan topologi Start
13 27-07-2013 Membuat Rincian Biaya Instalasi Jaringan
14 28-07-2013 Membuat Proposal Rancangan Jaringan
15 29-07-2013 Mempelajari Profil Perusahaan
16 30-07-2013 Mempelajari Struktur Organisasi perusahaan dan Job Des
17 31-07-2013 Membuat Laporan Kerja
18 01-08-2013 Menyerahkan Proposal dan Laporan kerja pada pembina
19 02-08-2013 Revisi Laporan
20 03-08-2013 Revisi Proposal
20 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
20
Rencana kegiatan di atas dapat diuraikan dengan spesifik sebagai berikut :
1. Pelatihan kerja dengan pembimbing, proses beradaptasi dengan lingkungan kerja
perusahaan serta bersosialisasi terhadap karyawan. Periode ini akan dimanfaatkan untuk
lebih mengenal dan memahami kondisi serta suasana kerja di perusahaan secara umum,
yang meliputi jenis-jenis pekerjaan yang ada di perusahaan, mekanisme pekerjaan, serta
para keryawan di tempat PKL/Magang.
2. Mempelajari denah dan topologi jaringan, proses pembahasan terhadap jaringan yang ada
di PT.Pindad juga mempelajari aplikasi apa saja yang di gunakan oleh para pegawai
disana, mulai dari aplikasi yang berhubungan dengan server, email, dan keamanan
jaringan yang di pergunakan dan di perjelas dengan gambaran umum denah jaringan
semua divisi yang ada di PT.Pindad oleh Pembina.
3. Penugasan: dari kegiatan sebelum nya maka Pembina member kebebasan untuk
mahasiswa PKL/Maggang untuk menentukan sendiri apa yang akan di kerjakan, maka
dari itu kami memutuskan untuk membuat jaringan baru untuk departmen Harfas.
4. Pengumpulan data, merupakan metode yang kami jalankan untuk membantu kegiatan
kami selama penugasan merancang jaringan baru pada departmen Harfas.
5. Mempelajari denah ruangan yang terhubung langsung dengan departmen Orsis dan dan
lebih mempelajari denah Ruangan pada departmen Harfas.
6. Mencari Device Jaringan, Kegiatan ini merupakan kegiatan yang kami lakukan di luar
lingkungn PT.Pindad, yaitu mengumpulkan berbagai macam infomasi yang kami
butuhkan dari berbagai penyuplai kebutuhan Device jaringan di area sekitar bandung.
Selain itu pegumpulan data untuk kebutuhan jaringan ini pun tidak terlepas dari infomasi
yang kami dapatkan dari berbagai website melalui media Online Internet. Disamping itu
21 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
21
sesuai dengan kebutuhan jaringan tersebut maka kami yang kami cari merupakan Device
Jaringan Switch, Fiber Optic, Kable Managemen, Kabel UTP, Patch Core Fiber Optic.
7. Mencari Accessories Jaringan, yaitu mengumpulkan berbagai macam infomasi yang kami
butuhkan dari berbagai penyuplai kebutuhan Accesories jaringan di area sekitar bandung.
Selain itu pegumpulan data untuk kebutuhan jaringan ini pun tidak terlepas dari infomasi
yang kami dapatkan dari berbagai website melalui media Online Internet. Disamping itu
sesuai dengan kebutuhan jaringan tersebut maka kami yang kami cari merupakan
PatchPanel, dan Wall Mounted.
8. Menentukan Spesifikasi Perangkat jaringan, yang di perlukan,di karnakan jumlah
perangkat jaringan ini sangat banyak di pasaran dengan berbagai spesifikasi dan berbagai
macam harga yang berbeda-beda maka kami perlu mengadakan study banding
berdasarkan hasil pencarian dan data yang kami kumpulkan saat kemarin. Disamping
butuh ketepatan dan kejelian dalam mendesign jaringan agar modal yang di keluarkan
dari pembuatan sebuah jaringan dapat sesuai dengan apa yang di butuhkan oleh jaringan
tersebut kemudian dari pada itu kegiatan-kegiatan ini merupakan suatu acuan dalam
pembuatan proposal jaringan yang akan kami ajukan.
9. Menentukan BestPath atau jalur terbaik untuk kabel Fiber Optic, terdapat beberapa
kemungkinan dalam penentuan jalur Fiber Optic, setelah mempelajari topologi yang ada
dan melakukan observasi kemungkinan yang terjadi di lapangan, maka dapat kami
simpulkan penrikan jalur kabel fiber optic untuk menghubungkan jaringan Divisi Harfas
adalah melalui Path yang berada pada departmen Orsis yang merupakan induk dari semua
jalur yang ada di PT.Pindad.
22 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
22
10. Menganalisis semua data yang terkumpul, keggiatan yang selama ini sudah terkumpul
dari hasil kerja kami, kemudian kami bandingkan dengan beberapa bahan lain yang kami
dapat. Kemudian hasilnya akan di pergunakan untuk mendesign jaringan yang kami
rencanakan dalam kegiatan kerja praktek ini, selain itu juga hasil analisis ini akan
menjadi acuan pembuatan proposal jaringan yang akan kami buat juga sebagai bahan
laporan untuk di berkan kepada Pembina praktek kerja lapangan.
11. Merencanakan Design Jaringan, awal pemulaan pembuatan desaign jaringan ini adalah
pembuatan denah ruangan divisi Orsis dan departmen Harfas, kami mendesign dengan
aplikasi Microsoft visio 2007. Dari denah ruangan ini nantinya akan mempermudah
pembuatan design jaringan dengan topologi yang akan kami gunakan dalam perancangan
jaringan ini.
12. Membuat Design Jaringan dengan topologi Star, setelah membuat denah jaringan kami
segera merancang jaringan dengan topologi yang sudah kami tetukan untuk rancangan
jaringan Harfas tersebut adalah dengan topologi Star. Selain divisi harfas kami juga
membuat denah dan rancangan jaringan di departmen Orsis, selain menggunakan
aplikasi micrsoft visio, kami juga memanfaatkan aplikasi pembuatan jaringan lain yaitu
dengan Paket tracer.
13. Membuat Rincian Biaya Instalasi Jaringan, Kami telah membuat rancangan jaringan
komputer di PT.PINDAD (Persero) dan berikut ini kami lampirkan Rencana Anggaran
Biaya dan spesifikasi alat yang akan digunakan dalam perancangan ini. Untuk total biaya
saya perkirakan mencapai Rp 7.151.440 dengan rincian dan spesifikasi yang sudah
terlampir.
23 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
23
14. Membuat Proposal Rancangan Jaringan, pembuatan proposal jaringan ini meliputi rincian
biaya yang di perlukan utuk instalasi jaringan PT.Pindad, Device jaringan yang di
butuhakan, accessories jaringan yang di butuhkan, dan spesifikasi kebutuhan jaringan
dengan sumber-sumber terkait dengan pencarian prangkat jaringan dalam kegiatan-
kegiatan sebelumnya.
15. Mempelajari Profil Perusahaan, kegiatan ini meliputi pengumpulan data Profil Umum
PT.PINDAD Persero dan Sejarah Singkat dan Perkembangan PT.PINDAD Persero
16. Mempelajari Struktur Organisasi perusahaan dan Job Des, kegiatan ini di lakukan guna
membantu pembuatan laporan dalam BAB II yang sudah tertulis di atas.
17. Membuat Laporan Kerja, kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan output yang
nantinya akan di serahkan sebagai laporan kegiatan selama kerja praktek.
18. Menyerahkan Proposal dan Laporan kerja pada Pembina.
19. Revisi Laporan, setelah penyerahan laporan kepada Pembina kemudian laporan di
koreksi apakah sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
20. Revisi Proposal, setelah penyerahan proposal kepada Pembina kemudian laporan di
koreksi apakah sesuai dengan kebutuhan jaringan yang akan di rancanga.
24 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
24
3.2. Perangkat Jaringan Komputer
Perangkat jaringan komputer merupakan komponen-komponen yang di perlukan
untuk membuat sebuah jaringan komputer. Komponen yang di maksud adalah media
hardware.
Dalam membuat sebuah jaringan komputer kita harus mengetahui perangkat-perangkat
hardware, seperti kabel atau perangkat wifi, Ethernet card, hub atau switch, repeater,
bridge atau router.
3.2.1. Switch
Switch adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi sebagai konektor /
penghubung . Dilihat dari fungsinya , terlihat mirip dengan Hub . Perbedaan kedua alat
ini adalah soal besaran luas jaringan yang dapat dikerjakan dan besaran kecepatan
transfer data . Switch memiliki cakupan luas jaringan yang lebih besar dari Hub , dan
Switch juga memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibanding dengan Hub . Sampai saat
ini besaran kecepatan transfer data tertinggi Hub adalah 100 Mbps . Sementara Switch
telah dikembangkan untuk dapat melakukan fungsinya dengan kecepatan diatas 100
Mbps . Bahkan ada yang hampir mendekati kecepatan 1Gbps . Perbedaan Switch dan
Hub juga terletak di tempat keduanya bekerja . Switch bekerja pada Layer 2 dan Layer 3
. Sementara Hub bekerja pada Layer 1 . Switch bekerja berdasarkan alamat MAC pada
NIC ( Network Interface Card ) . Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemana paket data
itu akan dikirim dan diterima . Sistem ini juga dibentuk agar tidak terjadi tabrakan pada
jalur pengiriman data (collision ) antara port satu dengan yang lain .
25 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
25
3.2.2. Type Switch
Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3
pada lapisan OSI.
3.2.3. ATM Switch
Asynchronous Transfer Mode adalah mode transfer yang disusun dalam bentuk sel-sel.
Maksud asinkronus adalah pengulangan sel yang mengandung informasi dari pengguna
tidak perlu periodik.
3.2.4. ISDN Switch
ISDN (Integrated Services Digital Network) Switch atau yang dikenal sebagai
istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider
bekerja seperti halnya switch, tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang digunakan
berupa ISDN card atau ISDN router.
3.2.5. DSLAM Switch
A Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM, sering diucapkan dee-
lam) memungkinkan telepon garis untuk membuat koneksi cepat ke Internet. Ini adalah
perangkat jaringan, yang terletak di bursa telepon dari penyedia layanan, yang
menghubungkan beberapa pelanggan Digital Subscriber Lines (DSLs) dengan kecepatan
tinggi backbone Internet line menggunakan multiplexing teknik. Dengan menempatkan
DSLAMs terpencil di lokasi terpencil dengan sentral telepon , perusahaa telepon
menyediakan layanan DSL ke lokasi sebelumnya di luar jangkauan efektif.
3.2.6. Ethernet Switch
Sebuah Switch Ethernet adalah LAN interkoneksi perangkat yang beroperasi pada
lapisan data-link (lapisan 2) dari model referensi OSI . saklar pada dasarnya mirip dengan
26 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
26
jembatan, tetapi biasanya mendukung jumlah yang lebih besar dari segmen LAN
terhubung dan memiliki kemampuan manajemen yang lebih kaya. LAN modern semakin
diganti media bersama media diaktifkan, dengan menginstal switch Ethernet dan
jembatan di tempat hub dan repeater. Partisi logis ini lalu lintas ke perjalanan hanya
selama segmen jaringan di jalur antara sumber dan tujuan. Hal ini mengurangi bandwidth
yang terbuang dari hasil dari mengirim paket ke bagian jaringan yang tidak perlu
menerima data. Ada juga manfaat dari pengamanan ditingkatkan (pengguna kurang
mampu tap-in ke's data pengguna lain), manajemen yang lebih baik (kemampuan untuk
mengontrol siapa yang menerima informasi apa (yaitu Virtual LAN) dan untuk
membatasi dampak dari masalah jaringan), dan kemampuan untuk mengoperasikan
beberapa link di full duplex (duplex lebih dari setengah diperlukan untuk mengakses
bersama-sama).
3.2.7. Port uplink
Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau [[switch jaringan]|switch]]
Port uplink yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut dengan hub
lainnya di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dengan menggunakan
uplink port, hub-hub pun dapat disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan
yang lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika
memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink, maka kita dapat menggunakan
kabel UTP yang disusun secara crossover.
3.2.8. Cara kerja switch
1. Switch mengirimkan data mengikuti MAC address yang terdapat pada NIC
sehingga switch mengetahui alamat tujuanya
27 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
27
2. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka
pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port
lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini
menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
3.2.9. Keuntungan menggunakan switch
Performance : Karena sistem tertentu yang melekat pada switch hanya melihat informasi
secara eksplisit ditujukan kepada NIC, ada sedikit overhead waktu yang dihabiskan
membuang paket yang tidak perlu membaca setiap NIC mendapatkan paket sendiri
dikirimkan ke switch secara independen satu sama lain terikat dengan NIC beralih.
Hemat kabel, karena kabel straight atau cross yang sudah ada.
3.2.10. Kekurangan menggunakan switch
1. Harga sedikit lebih mahal daripada HUB dikarenakan switch adalah
perkembangan dari HUB
1. HUB hanya memiliki satu collision control untuk semua port yang
memungkinkan dapat terjadinya bentrok/tabrakan data karena transmisi data
hanya dikontrol oleh satu collision
2. Hanya dapat menggunakan kabel straight, jadi bila ingin menggunakan kabel
cross yang sudah ada harus diubah menjadi kable straight terlebih dahulu.
2.2.11. Kenapa Switch Lebih Baik?
Di dalam hub tidak ada proses apa-apa dalam menangani traffic jaringan. Hub
hanya mengulang sinyal yang masuk ke seluruh port yang ada pada hub tersebut. Ini akan
28 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
28
sangat berbeda dengan switch, di dalam switch setiap port berfungsi juga sebagai suatu
bridge. Jika suatu port terhubung dengan suatu device maka secara prinsipal setiap device
akan bersifat independen terhadap device lainnya.
Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara half-
duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data pada
suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu
menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Sebagai contoh misalnya ada suatu switch yang pada port-nya terpasang beberapa device
berikut ini:
1. Komputer 1
2. Komputer 2
3. Komputer 3
4. Printer
5. File Server
6. Uplink ke internet
Perbedaan lainnya lagi adalah bahwa 10/100 ethernet hub hanya bekerja secara
half-duplex, ini artinya adalah sebuah device hanya dapat mengirim atau menerima data
pada suatu waktu tertentu. Switch mampu bekerja secara full-duplex yang artinya mampu
menerima dan mengirimkan data pada saat yang bersamaan.
Pada kasus ini, Komputer 1 dapat melakukan proses print (cetak) dokumen, sementara itu
Komputer 2 bisa mengakses file server, dan sementara itu pula Komputer 3 dapat
melakukan akses ke Internet. Ini semua bisa dilakukan karena switch dapat secara pintar
melakukan forward traffic paket data khusus hanya kepada device-device yang terlibat
29 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
29
saja. Ini juga yang disebut dengan hubungan antar device yang simultan dan bersifat
independen.
Jadi kesimpulannya di dalam switch terdapat suatu mekanisme filtering dan
forwarding terhadap traffic jaringan yang melewatinya. Switch Bekerja pada lapisan data
link ( Baca posting mengenai OSI Layer ) tetapi memiliki keunggulan di mana masing-
masing port memiliki domain collision sendiri ( Port memiliki jalur data sendiri-sendiri )
Switch juga menganut sistem mac address learning dimana dia akan memiliki tabel
pernerjemah pusat yang memiliki daftar penerjemah untuk semua port. Switch juga dapat
membuat VPN antara port pengirim dan penerima. Switch ini menggunakan transmisi
full duplex dimana memiliki jalur antara receive dan transmit data secara terpisah.
Dalam mengolah data switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :
8. Store and Forward switch akan meneruskan frame setelah data di terima secara
lengkap.
9. Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame
secara lengkap.
10. Fragment Free ( Hybrid ) merupakan kompromi dari kedua jenis switch diatas.
Switch Juga diperkuat oleh teknologi VLAN ( Virtual LAN ) dimana dia mampu
Mensegmentasi jaringan LAN secara logika tanpa harus menuruti lokasi fisik
peralatan. Switch juga dapat berfungsi sebagai Spanning Tree protokol yang
bersifat redundant jika dia menilai suatu jalur itu sibuk maka dia ( switch ) akan
memilih jalur lain yang tidak sibuk.
30 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
30
3.3. Fiber Optic
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau
plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang
digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120
mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari
kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang
sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus
digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan
(attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar
sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat
dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat
cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat
optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun
gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat
optik.
3.3.1. Spesifikasi Pemakaian Fiber Optik :
I. Indoor Cable
a. Menggunakan LED sebagai sumber daya cahaya
b. Attenuetion 3,5 dB/km (kehilangan 3,5 dB perkilometer signal).
31 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
31
c. Panjang gelombang cahaya yang di gunakan 850 nM (nano meter).
d. Menggunakan Multimode, dapat melewatkan berbagai cahaya.
II. Outdoor Cable :
a. Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya.
b. Attenuetion 1 dB/Km.
c. Panjang gelombang 1170 nM (nano meter).
d. Monomode (single mode).
III. Open Wire :
a. Biasa di gunakan untuk distribusi listrik.
b. Tidak punya perlindungan terhadap gangguan noise, pada komunikasi data.
c. Hanya dapat di gunakan untuk komunikasi data bila jaraknya kurang dari 20 ft.(6,1
m).
IV. Struktur Dasar Fiber Optik
Kabel fiber di buat kaca yang di bungkus oleh penebat. Fiber optik menggunakan
cahaya untuk menghantar sugnal, berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan
signal elektronik. Informasi di transmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan
cara mengkonversi signal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak di
gunakan adalah LED atau Laser. Oleh karena itu fiber dapat menahan gangguan
elektromagnet. Kabel fiber Optik sesuai di gunakan di kawasan yang banyak gangguan
elektromagnet dan jarak yang jauh.
Secara garis besar fiber optik memiliki 3 struktur dasar, yaitu :
a. Core (Inti)
32 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
32
Berfungsi untuk menentukan cahaya perambat dari satu ujung ke ujung
yang lain. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas yang sangat tinggi,
merupakan bagian utama dari fiber optic karena terjadi permabatan cahaya di sini.
Diameternya adalah 10-50(simbol(mu)m), ukuran core sangat mempengaruhi
fiber optik.
b. Cladding (Lapisan)
Berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat
merambat ke ujung lainnya. Terbuat dari gelas dengan indexs bias lebih kecil dari
core, merupakan selubung dari core, sangat mempengaruhi sudut kritis.
c. Coating (jaket)
Berfungsi sebagai pelindung mekanis dan tepat kode warna. Terbuat dari
bahan plastic, berfungsi melindungi serat optic dari kerusakan.
V. Kabel Serat Optic
Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan
core . Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih
rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core
kembali kedalam core lagi.
Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang
disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan
untuk kabel serat optik, walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat
gelombang pandu optik pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap
33 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
33
cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari
selubung inti. Serta hal ini dapat juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin
terjadi.
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan mode yang dirambatkan:
Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar
8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga
cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding).
Bahagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan
sejumlah kecil kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk
mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya
adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling
mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga
memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru
untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657[6].
Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat
laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat
menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.
2. Berdasarkan indeks bias core:
Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang
homogen.
Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin
kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling
34 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
34
besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih
besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
i. Konektor
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor,
biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi
yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun
receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat
diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan
mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem
dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur
secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan
konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode
maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun
dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi
fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja.
Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
35 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
35
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama
menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya
ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:
1. LC
2. SMU
3. SC-DC
ii. Kelebihan Kabel Serat Optic / Fiber Optic
Dalam penggunaan serat optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain[3] :
1. Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat
memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi
mencapai gigabit-per detik dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa
pengulangan.
2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan
yang lebih tinggi.
3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang.
4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan
gelombang radio.
5. Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api.
6. Tidak berkarat.
36 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
36
iii. Kelemahan Kabel Serat Optic / Fiber Optic
Kelemahan Fiber Optic ada pada tingginya tingkat kesulitan proses instalasinya
dan mahalnya harga kabel Fiber Optic ini, Mengingat media ini menggunakan
gelombang cahaya untuk mentransmissikan data maka Fiber Optic tidak dapat di
install dalam jalur yng berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus
berbelok, maka harus di buat belokan yang melengkung.
3.4.1. Kabel UTP
Kabel lan UTP adalah yang paling popular yang terdiri dari 4 pasang kabel yang
saling melilit dengan kode warna khusus yang standard dan diisolasi dengan
plastic. Tingkatan dari kabel UTP ini diindikasikan oleh banyak nya lilitan atau
pumtiran per inchi, tingkat rendahnya attenuasi, kurang nya tingkat interferensi
dan gejala crosstalk. Panjang maksimum per segmen dari kabel lan ini adalah 100
meter saja, jika lebih panjang dari 100 meter maka anda tidak bisa menjamin
tingginya tingkat attenuasi. Kecepatan yang bisa dicapai adalah sampai 1 Gigabit
yaitu dari jenis kabel lan UTP Cat5e, yang mana jumlah puntiran atau lilitan dari
pasangan kabel sedikit lebih banyak per inchi dan ditambah lagi adanya jaket
kabel nilon tunggal sebagai insulasi. Jadi sekali lagi grade dari UTP kabel ini
ditentukan oleh banyaknya puntiran per inchi.
3.4.2. Standard UTP
1. Kabel lan UTP Cat 1, dipakai untuk jaringan telpon.
2. Kabel lan UTP Cat 2, kecepatan maksimum 4 Mbps, aslinya dimaksudkan
untuk mendukung Token Ring lewat UTP.
37 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
37
3. Kabel lan Cat 3, dengan kecepatan maksimum 10 Mbps. Kabel lan ini bisa
dipakai untuk jarigan telpon dan merupakan pilihan kabel lan UTP masa
silam.
4. Kabel lan UTP Cat 4, kecepatan maksimum adalah 16 Mbps, umum dipakai
jaringan versi cepat Token Ring.
5. Kabel lan Cat 5, kecepatan maksimum 1 Gigabps, sangat popular untuk kabel
lan desktop.
6. Kabel lan UTP Cat 5e, dengan kecepatan maksimum 1 Gigabps, tingkat emisi
lebih rendah, lebih mahal dari Cat 5 akan tetapi lebih bagus untuk jaringan
Gigabit.
7. Kabel lan UTP Cat 6, kecepatan maksimum adalah 1 Gigabps+, dimaksudkan
sebagai pengganti Cat 5e dengan kemampuan mendukung kecepatan-2
multigigabit.
3.4.3. Identifikasi UTP
Anda harus terbiasa dengan baik untuk bisa mengidentifikasikan cabling ini
dengan memeriksa pin-2 nya. Sebenarnya ada dua macam standard yaitu:
1. T568-A adalah kabel lan UTP jenis straight through, kedua ujung
penempatan kabel pada pin-2 konektor RJ-45 adalah sama.
2. T568-B adalah kabel lan UTP jenis cross-over. Anda bisa perhatikan dengan
seksama pada kabel cross-over ini, pasangan pin 2 dan 6 dan pasangan pin 1
dan 3 bertukar tempat.
38 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
38
BAB IV
ANALISIS JARINGAN KOMPUTER
DI DEPARTEMEN ORGANISASI SISTEM DAN HARFAS
4.1. Sistem Jaringan Komputer di Departemen Organisasi dan Sistem
Berdasarkan rumusan masalah pada bab III analisis yang telah kami lakukan di
department organisasi dan sistem (Orsis) PT.Pindad(Persero) disana menggunakan
topologi star, topologi ini menghubungkan semua switch pada layer 2 jaringan hierarki
dengan hub menggunankan kabel cross dan backbone utama jaringannya terdapat di
department Orsis. Device yang di gunakan di sini adalah Stackable Swicth yaitu switch
jaringan yang beroperasi penuh mandiri secara fungsional, tetapi juga dapat diatur untuk
beroperasi bersama-sama dengan satu atau lebih switch jaringan lain, dengan sekelompok
switch ini menunjukkan karakteristik dari sebuah saklar tunggal tetapi memiliki kapasitas
port dari jumlah switch gabungan.
Karakteristik umum dari stack bertindak sebagai switch tunggal adalah bahwa ada
sebuah alamat IP tunggal untuk administrasi secara remote dari stack sebagai
keseluruhan, bukan alamat IP untuk setiap unit administrasi dalam stack.
Sebuah switch stackable berbeda dari saklar yang berdiri sendiri, yang hanya
beroperasi sebagai entitas tunggal. Sebuah switch stackable berbeda dari chassis switch
modular.
Stackable switch memiliki beberapa manfaat berikut:
39 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
39
1. Administrasi jaringan yang disederhanakan: apakah switch stackable dioperasikan
sendiri atauditumpuk dengan unit lain, selalu ada antarmuka manajemen tunggal
untuk diatur oleh administrator jaringan. Hal ini menyederhanakan setup dan operasi
jaringan.
2. Skalabilitas: Sebuah jaringan kecil dapat terbentuk di sekitar unit stackable tunggal,
dan kemudian jaringan dapat dikembangkan dengan menambahkan unit tambahan
dari waktu ke waktu jika dan bila diperlukan, dengan menambahkan sedikit
manajemen kompleksitas.
3. Fleksibilitas penyebaran: switch Stackable dapat beroperasi bersama-sama dengan
switch stackable atau dapat beroperasi secara independen.
4. Koneksi Resilient: Dalam beberapaarsitektur vendor, koneksi aktif dapat tersebar
dibeberapa unit sehingga harus satu unit di tumpukan dihapus atau gagal, data akan
terus mengalir melalui unit lain yangtetap fungsional.
5. Meningkatkan backplane: Serangkaian switch, ketika ditumpuk bersama-sama,
meningkatkan backplane dari switch di stack juga.
Dibandingkan dengan saklar chassis modular, switch stackable memiliki kelemahan:
1. Untuk lokasi yang membutuhkan banyak port, sasis modular mungkin
memerlukan biaya lebih rendah. Dengan beralih stackable, setiap unit dalam stack
memiliki kandang sendiri dan minimal catu daya tunggal. Dengan switching
modular, ada satu kandang dan satu set pasokan listrik.
2. High-end switch modular memiliki ketahanan tinggi / fitur redundansi tinggi yang
tidak ditemukan disemua arsitektur stackable.
40 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
40
Fitur yang berhubungan dengan switch stackable dapat termasuk:
1. Alamat IP tunggal untuk beberapa unit.
2. Manajemen tunggal untuk beberapa interface.
3. Stacking resiliency.
4. Layer 3 redundancy.
5. Mencampur dan mencocokkan teknologi. Beberapa arsitektur stackable switch
memungkinkan untuk mencampur teknologi yang berbeda atau dari keluarga
produk yang berbeda, namun masih mencapai manajemen terpadu.
6. Dedicated stacking bandwidth.
Mengenai Efisiensi dan efektifitas kerja khususnya dalam pengiriman data dari suatu
divisi ke divisi lain atau dari ke subdep ke subdep lainya sangat di butuhkan suatu sistem
jaringan komputer yang baik antar divisi atau kasubdep. Sehingga pengirim data dapat
dilakukan dengan baik dan cepat. Sehingga terlihat jelas bahwa jaringan komputer sangat
dibutuhkan di departemen orsis.
Perancangna suatu jaringan komputer serta pemilihan topologi system yang akan
dipakai, terlebih dahulu perlu adanya proses perancangan kelayakan terhadap semua
topologi jaringan yang mungkin akan di gunakan. Tahapan perancangan kelayakan ini
sangat berguna sekali agar system jaringan komputer yang dipasang seseuai dengan
kebutuhan, efisiensi, relative murah dan mudah dalam pengadaan komponennya.
41 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
41
Pemasangan jaringan yang tidak mengalami tahap perancangan kelayakan, selalu
mengakibatkan banyak kekurangan dan kelebihan yang timbul yang seharusnya tidak
terjadi. Dalam arti system jaringan tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai dengan
pembengkakan biaya. Dengan demikian jelas bahwa perancangan kelayakan bertujuan
untuk menganalisis dan meneliti system jaringan yang sesuai dengan kebutuhan dan
factor-faktor lain yang berhubungan dengan jaringan computer tersebut.
4.2. Analisis Kebutuhan Jaringan dapartment Harfas
Jaringan di PT.Pindad menggunakan switch untuk menghubungkan masing masing
divisi kerja, setiap divisi memiliki lokasi cukup berjauhan antara 100m sampai dengan
1km. Berdasarkan luas wilayah lokasi PT.Pindad jaringan yang di gunakan termasuk
jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan area network atau disingkat
dengan MAN adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan
tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan,
dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari
MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk
membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan
kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.
Beberapa teknologi yang digunakan untuk tujuan ini adalah Asynchronous Transfer
Mode (ATM), FDDI, dan SMDS. Teknologi ini sekarang dalam proses digantikan oleh
Ethernet berbasis koneksi (misalnya, Metro Ethernet) di kebanyakan daerah. MAN
menghubungkan antara jaringan area lokal yang telah dibangun tanpa kabel baik
42 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
42
menggunakan microwave, radio, atau laser link infra-merah. Sebagian besar perusahaan
menyewa atau meminjam sirkuit dari operator umum karena peletakan kabel panjang
secara membentang berbiaya mahal.
Jaringan yang saat ini di gunakan di department Harfas adalah menggunakan VDSL
(very high bit-rate DSL) menurut sumber yang kami temukan VDSL adalah sebuah
teknologi xDSL yang menyediakan transmisi data sampai batas kecepatan teori 52 Mbit/s
arah bawah dan 12 Mbit/s arah atas melalui sebuah kabel twisted pair tunggal. Sekarang
ini, standar VDSL menggunakan 4 band frekuensi berbeda, dua untuk arah naik (dari
pelanggan ke perusahaan internet service provider) dan dua untuk arah bawah. Teknik
modulasi standar adalah QAM atau DMT yang tidak kompatibel, tetapi memiliki
performa yang serupa. Teknologi yang paling banyak digunakan adalah DMT (teknologi
ini juga digunakan dalam modem kabel).Bit rate yang tersedia berkisar dari sekitar 26
Mbit/s simetrik untuk sebuah lingkaran sekitar 1500 m, sampai ke 100 Mbit/s simetrik
untuk beberapa ratus meter.VDSL mampu mendukung aplikasi lebar band tinggi seperti
HDTV. Qwest sekarang ini memprototipekan jasa ini dan akan menawarkan paket HDTV
paling cepat kuarter pertama 2005.
Berdasarkan perumusan masalah pada bab III yaitu komponen apa saja yang di
butuhkan untuk mendesain atau menghubungkan jaringan pada department ini ke
backbone utama di departmenet orsis. Diketahui bahwa jaringan pada backbone utama
menggunakan swicth di hubungkan ke switch di jaringan LAN lain dengan menggunakan
43 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
43
kabel fiber optic. Jadi komponen yang di butuh kan dalam perancangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Switch
2. Fiber optic
3. Kabel UTP
4. RJ45
5. Wall Mounted
6. Patchcord FO
Sedangkan untuk topologinya kami membandingkan beberapa topologi saja di
antaranya adalah topologi star, topologi bus, dan token ring. Ada beberapa aspek yang
kami bandingkan dari ketiga topologi tersebut yaitu:
1. Karakteristik Topologi
2. Kelebihan dan kekurangan dari topologi
3. Model topologi
4.2.1. Topologi Bus
Topologi Bus yang akan dirancang, dengan bentuk thic coax (10Base5), adalah
suatu ketentuan yang telah baku yaitu system jaringan yang memiliki kecepatan
transfer data 10 Mb/detik, dengan jarak max 500m dan bisa lebih panjang lagi
diperlukan reapeater untuk memperkuat sinyal memancarkan kembali dengan
44 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
44
kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih ) kabel LAN
yang lain.
Karakteristik Topologi Bus
a) Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya di tutup dan sepanjang kabel terdapat
node-node
b) Paling Sederhana dalam Instalasi'
c) Signal melewati dua arah denagan satu kabel memungkinkan terjadi Collision
(Tabrakan data atau tercampurnya data).
d) Permasalahan terbesar jika terjadi putus tau longgar pada salah satu konektor maka
seluruh jaringan akan berhenti/terganggu
e) Topologi Bus adalah jalur transmisi si mana signal di terima dan dikirim pada setiap
alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel). signal hanya akan di
tangkap oleh alat yang di tuju, sedangkan alat lain yang bukan tujuan akan
mengabaikan signal terebut/ hanya di lewati signal.
Kelebihan Topologi Bus
a) Hemat kabel , pastinya kan hanya mengunakan 1 kabel tunggal.
b) Layout kabel sederhana, karena hanya sejalur saja. Artinya lurus tinggal kalo mau
nambah atau megurangi workstation nga bingung mau di taruh di mana.
c) Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan
mudah tanpa menggangu workstation yang lain.
45 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
45
Kekurangan Topologi Bus
1. Deteksi dan Isolasi kesalahan sangat kecil.
2. Kepadatan lalulintas pada jalur utama.
3. Kelemahan dari topologi ini adalah apabila terdapat gangguan di sepanjang kabel
pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami ganguan.
4. Di perlukan Repeater untuk jarak Jauh.
Gambar Topologi Bus
4.2.2. Topologi Star (Bintang)
Topologi Star merupakan jaringan komputer dimana setiap node berkomunikasi
langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan
kembali lagi. Dari segi perangkat keras sedikit berbeda dibandingkan dengan jaringan
menggunakan Topologi Bus dan Topologi Ring.Perancangan system jaringan
Topologi Star.
46 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
46
Karakteristik Topologi Star
Berikut adalah karakteristik Topologi Star:
1. Setiap Node berkomunikasi secara langsung dengan central node. Traffic data
mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
2. Muda di kembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsug
terhubung ke central node.
3. Jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang
terganggu tanpa menggangu jaringan lain.
4. Dapat di gunakan Kabel Lower karena hanya meng-handle satu trafik node dan
biasannya mengunakan kabel UTP.
Keuntungan
1. Paling Fleksibel
2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak menggangu bagian
jaringan lain.
3. Kontrol terpusat
4. Kemudahan deteksi Isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
Kerugian
1. Boros Kabel.
2. Perlu penanganan Khusus.
3. Kontrol Terpusat (hub) jadi elemen kritis.
47 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
47
Gambar Topologi Star (Bintang)
4.2.2. Topologi Token Ring (Cincin)
Metode ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga
berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan
disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima
simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Pada topologi ini kabel
yang digunakan akan membentuk lingkaran tertutup sehingga mengesankan cincin tanpa
ujung. Secara umum layout topologi ring juga relatif sederhana.
Kelebihan Topologi Token Ring
1. Lebih hemat kabel.
48 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
48
2. Tidak akan mengalami tabrakan pengiriman data (collision), karena di satu
waktu hanya satu node yang bisa mengirimkan data/ data mengalir dalam satu
arah.
3. Setiap komputer memiliki hak akses yang sama terhadap token sehinnga tidak
ada komputer yang memonopoli jaringan
Kekurangan Topologi Token Ring
1. Peka kesalahan, tiap node pada jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi
yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga jika di suatu node ditemukan gangguan
maka semua jaringan akan mengalami gangguan.
2. Jika terjadi kerusakan di jaringan topologi ring Sulit untuk diatasi.
3. Jika Ingin menambah komputer atau mengurangi komputer dapat mengacaukan
jaringan.
4. Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
49 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
49
Gambar Topologi Ring (Cincin)
4.2.3 Menentukan Topologi yang akan di gunakan di dapartmen Harfas
Merancang suatu jaringan komputer merupakan bagian penting yang tidak dapat
di abaikan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan jaringan antara lain
denah lokasi yang akan dibuat jaringan, pemilihan bentuk topologi jaringan yang sesuai
dengan kebutuhan, pengadaan komponen atau perangkat keras dan yang paling penting
yang sering menjadi factor penentu adalah analisa kelayakan biaya sebagai bahan
pertimbangan kemampuan instansi yang bersangkutan.
Hasil tinjauan pada BAB IV dengan melihat bentuk denah, untuk pembuatan jaringan
maka penulis membuat jaringan komputer dengan menggunakan Topologi Star.
50 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
50
Toopologi jaringan ini banyak digunakan diberbagai tempat, karena kemudahan untuk
menambah, mengurangi atau mendeteksi kerusakan dalam jaringan.
Alasan kenapa topologi bintang sering di gunakan adalah sebagai berikut:
1. Sanggup memuat banyak workstation dalam satu jaringan.
2. Sangat jarang terjadi tabrakan data, kerena masing-masing computer mempunyai
port tersendiri
3. Transfer data akan lebih cepat, karena masing-masing memiliki satu kabel.
4. Bila satu workstation terputus maka computer lain tidak akan terganggu.
5. Bila ada satu computer error maka tidak akan terpengaruh pada semua computer.
6. Merupakan topologi yang popular dn diminati karena fleksibelitas tinggi.
7. Cepat dan mudah penangananya jika system jaringan mengalami gangguan.
51 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
51
4.3. Rancangan Jalur Kabel yang sedang berjalan di Departmen Harfas
Setelah melakukan survey di sejumlah lokasi diantaranya department Orsis, department
Keuangan, Hardakom, dan department Harfas. Kemudian mengnalisis denah lokasi yang
di berikan oleh pembimbing pkl , maka kami menggambarkan rancangan jaringan yang
sekarng sedang berjalan di department Harfas PT.Pindad(Persero).
Berikut gambaran jaringan yang sedang berjalan di department Harfas
PT.Pindad(Persero) :
Gambar jalur kabel yang sedang berjalan
Seperti sebelumnya telah di jelaskan jaringan di department harfas sebelumnya
menggunakan penghubung VDSL (very high bit-rate DSL).
52 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
52
4.3.1. Menentukan jalur kabel FO menurut lokasi
Dari hasil survey masing-masing lokasi terdekat dalam pembangunan jaringan
department Harfas yang di antaranya department ORSIS, department Keuangan,
Div.JAT, dan Div.TC. Maka jalur terdekat menurut beberapa lokasi tersebut adalah jalur
dari department Orsis langsung ke dapartmen Harfas. Maka dalam membangun jaringan
department Harfas akan di pakai jalur lurus ke department ORSIS selain itu juga switch
di department ORSIS adalah switch pada core utama dan terhubung langsung ke server.
Jarak atau jangkauan kabel yang akan di gunakan sekitar 150M. sementara dari lokasi
lain dapat di urai jarak dan lokasi nya sebagai berikut:
I. Dapartmen Harfas ke department ORSIS 150M
II. Departmen Harfas ke department Keuangan 200M+
III. Departmen Harfas ke Div.JAT 300M+
IV. Departmen Harfas ke Div.TC 300M+
Berikut gambaran rancangan jalur pengkabelan menurut denah lokasi
PT.Pindad(Persero) :
Gambar Jalur Kabel menurut denah lokasi
53 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
53
Berikut gambaran rancangan jalur pengkabelan menurut device yang di gunakan di
PT.Pindad(Persero) :
Gambar Jalur kabel menggunakan device jaringan
54 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
54
4.3.3. Instalasi Jalur kabel
Pemasangan jalur optic jika di lakukan penarikan seraca lurus sebaiknya dilakukan
melalui jalur atas dengan memasang kabel pada tiang besi dan di butuhkan sekitar empat
tiang untuk membentangkan kabel fiber optic dari department ORSIS ke department
Harfas. Berikut komponen apa saja yang di butuhkan untuk memasang kabel pada tiang
besi, harga dan pengerjaan pembangunan tiang akan di lakukan oleh tenaga ahli yang di
miliki PT.Pindad(Persero).
Macam Tumpuan/tiang yang dipergunakan
1. Tiang besi dari berbagai ukuran sesuai spesifikasi
2. Tiang beton pratekan berpenampang bulat dari berbagai ukuran sesuai
Spesifikasi
3. Tiang kayu dari berbagai macam -macam ukuran (balok atau bulat) dari jenis
kayu kelas satu (jati, rasamala, kayu besi) yang sudah diawetkan dengan bahan
anti rayap.
Cara Penambatan Kabel Pada Tiang
Cara Gantung
1. Digunakan untuk rute lurus
2. Di daerah yang jarang terjadi angin kencang
3. Jarak antar tiang (gawang) kurang lebih 50 m
55 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
55
Cara Tambat
1. Digunakan pada rute belok
2. Rute yang jarak antar tiangnya > 50 m
3. Didaerah yang sering terjadi angin kencang
4. Pada tiang tempat SSK atas tanah
5. Pada tiang awal atau akhir
Rincian material bantu dan cara pemasangannya :
Cara Gantung Pada Tiang Besi
Gambar Tambat Gantung pada tiang Besi
56 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
56
Material bantu pada tiang besi
No Nama material bantu Jumlah
1. Klem pemasang diameter 75 mm 4 Buah
2. Briket 75 mm 4 Buah
3. Klem penggantung 4 Buah
Cara Pemasangan
1. Material bantu dipasang sebelum penambatan
2. Setelah kabel ditarik cukup kencang bearer dijepit
Cara tambat pada tiang besi:
Gambar Tambat pada tiang besi
57 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
57
Material bantu pada tambat tiang besi:
No. Nama material bantu Jumlah
1. Briket 4 Buah
2. Span wartel 3/8 8 Buah
3. Klem penjepit bearer kabel 8 Buah
4. Klem hook penjepit 8 Buah
Cara tambat awal/akhir pada tiang besi:
Gambar Tambatan kabel awal/akhir pada tiang besi
Material bantu tambat awal / akhir:
No Nama Material Bantu Jumlah
1. Polestrap 4
2. Span wartel 3/8 4
3. Buldogrip 12
4. Sabuk Plastik 12
5. Kaos Timbel 4
58 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
58
4.4 Rancangan Pengkabelan Di Departemen Harfas
Setelah kami tinjau di departemen harfas tentang denah ruangan, maka kami
membuat rencana rancangan pengkabelan antar client.
Berikut gambaran rancangan jalur pengkabelan dengan kabel UTP di dalam ruangan
yang di gunakan di department Harfas :
Jalur Kabel di dalam Ruangan
Untuk menentukan jalur rancangan jaringan departmen Harfas kita dapat menarik
jalur kabel langsung dari core pusat yang terdapat pada Department ORSIS karna
jaringan tersebut kami nilai paling dekat dan lagsung mengarah ke switch pusat dan
server. Panjang kabel yang di butuhkan sekitar 150m lebih dekat di banding jalur
pengkabelan dari switch lainnya, maka dari itu jarak terdekat adalah dari departmen
Organisasi sistem.
59 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
59
a. Menentukan Budget Pengadaan device jaringan
Berikut ini merupakan gambar dan spesifikasi perangkat jaringan yang akan di gunakan di
department Harfas :
1. Switch HP 1905-8-PoE
Layer 2 Managed Switch with 8 x 10/100 ports. 1 dual SFP port, PoE Support
Spesification
Management
I. Web graphical user interface (GUI): easy-to-use graphical interface allows
configuration of the switch from any Web browser
II. Limited command-line interface (CLI): allows for basic configuration and IP
address assignment
III. Simple Network Management Protocol (SNMP): allows switch to be
managed with a variety of third-party network management applications
IV. Port mirroring: allows traffic to be mirrored on any port or a network
analyzer to assist with diagnostics or detecting network attacks
V. IEEE 802.1AB Link Layer Discovery Protocol (LLDP): automated device
discovery protocol for easy mapping by network management applications
VI. VLAN support and tagging: supports IEEE 802.1Q port-based VLANs to
segment the network based on users data or traffic exchange requirements
Connectivity
60 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
60
I. Front-panel LEDs: provide an at-a-glance view of status, activity, speed, and
full-duplex operation
II. Auto-MDIX: automatically adjusts for straight-through or crossover cables on
all ports
III. Small Form-Factor Pluggable (SFP) slots: allow for fiber connectivity
IV. Flow control: helps ensure reliable communications during full-duplex
operation
V. Cable diagnostics: remotely detect cable issues using a browser-based tool
Performance
I. Switch on a chip: provides highly integrated, high-performance switch design
with a nonblocking architecture
Resiliency and high availability
I. Port trunking and link aggregation:
II. Trunking: supports up to eight links per trunk to increase bandwidth and create
redundant connections
III. IEEE 802.3ad Link Aggregation Protocol (LACP): eases configuration of trunks
through automatic configuration
61 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
61
IV. IEEE 802.1w Rapid Spanning Tree Protocol (RSTP): detects and uses
network topologies that allow a faster STP convergence without
creating forwarding loops
Security
I. Access control lists (ACLs): allow network managers to define classification
actions and rules for specific ingress ports
II. IEEE 802.1X: utilizes an industry-standard user authentication with an IEEE
802.1X supplicant on the client in conjunction with a RADIUS server
III. Secure Sockets Layer (SSL): encrypts all HTTP traffic, allowing secure
access to the browser-based management GUI in the switch
Convergence
I. IP multicast snooping and data-driven IGMP: automatically prevents
flooding of IP multicast traffic
II. Auto Voice VLAN: automatically assigns VoIP traffic to dedicated VLANs to
help ensure that critical time-sensitive traffic gets the priority needed for
quality communications
III. Quality of Service (QoS): honors and sets IEEE 802.1p priority in the VLAN
tag
IV. IEEE 802.3af Power over Ethernet (V1905-24-PoE): provides up to 15.4 W
per port to IEEE 802.3af-compliant PoE-powered devices such as IP phones,
62 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
62
wireless access points, and security cameras (see product specifications for
total PoE power available)
Flexibility
I. Fanless design: provides quiet operation for use in open-space environment
Warranty and support
I. 3-year warranty
2. Kabel Optik FTTH / DW Optik 2 core SM
yang akan di gunakan untuk menghubungkan department ORSIS dan Departmen
Harfas adalah Kabel Fiber Optik FTTH / DW Optik 2 core SM, Outdoor/Indoor.
Penghantaran dengan menggunakan teknologi FTTH ini dapat menghemat biaya dan
mampu mengurangkan biaya operasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik.
3. Patchcord Datwyler LC-LC Type MM Duplex (LSOH) @1M
Bentuknya kotak kecil, konektor yang saat ini banyak digunakan karena bentuknya
yang kecil(Menghemat Tempat)
63 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
63
Divice yang di butuhkan antara lain :
No Nama Barang satuan/meter Harga Satuan Harga+Jumlah
1 Switch 1 Rp 3.360.000 Rp 3.360.000
2 Patchcord FO 2 Rp 457.800 Rp 908.600
3 Wall Mounted FO 1 Rp 1.392.840 Rp 1.392.840
4 Fiber Optic (FO) 150 Rp 3500 Rp 525.000
5 Kabel UTP 300 Rp 1.050 Rp 315.000
6 RJ45 1pcs Rp 500 Rp 45.000
7 Converter FO to RJ45 1 Rp 605.000 Rp 605.000
Total Biaya yang di keluarkan Rp 7.151.440
Alamat website terkait pengadaan jaringan di atas di dapat dari :
1. http://www.indoprocurve.com/w/hp-1905-8-poe-switch.html
2. http://www.tokopedia.com/amakom/kabel-fo-ftth-dw-optik-2-core
3. http://www.bhinneka.com/products/sku00211199/tp-link_mc200cm.aspx
4. http://computindo.net/wall-mounted-indoor-12xst-simplex.html
5. http://www.tokobagus.com/iklan/harga-kabel-utp-belden-cable-lan-per-1-roll-305-meter-
20222673.html
6. http://computindo.net/lc-lc-type-mm-duplex-lsoh-1m.html
Berdasarkan tabel pengadaan device jaringan di atas tertera semua device apa saja
yang diperlukan untuk membangun jaringan di department Harfas setelah melakukan
survey di beberapa website penjual perlengkapan tersebut kami telah melakukan kalkulasi
total biaya yang perlu di keluarkan Rp 7.151.440 . Harga-harga tersebut sesuai dengan
harga yang tertera pada alamat websitwe penyedia device jaringan di atas kami juga
lampirkan alamat website tersebut.
64 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dalam membangun jaringan ini topologi yang digunakan adalah topologi star. Dengan
menggunakan kabel fiber optic. Kabel fiber optic tersebut dipasang dari departemen Orsis
sebagai core utama ke bangunan jaringan baru di departemen Harfas.
Perangkat switch yang digunakan merupakan perangkat dari vendor HP-Pro
Curve. Sedangkan pemasangan jaringan dari departemen Orsis ke departemen Harfas
dengan cara membentangkan kabel dengan beberapa tiang di atas tanah.
5.2 Saran ke I
Jaringan yang dimiliki PT.Pindad (Persero) sudah sangat baik informasi
yang baik butuh komponen keamanan yang baik pula maka dari itu kami
menyarankan penggunaan Intrusion Detection System adalah sebuah aplikasi
perangkat lunak atau perangkat keras yang dapat mendeteksi aktivitas yang
mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan. IDS dapat melakukan inspeksi
terhadap lalu lintas inbound dan outbound dalam sebuah sistem atau jaringan, melakukan
analisis dan mencari bukti dari percobaan intrusi (penyusupan).
5.3. Saran ke II
65 | D e r r y A r i f R a c h m a n | d e r r y a r i f 6 6 6 @ g m a i l . c o m
65
Kedua dengan menggunakan Cacti sebagai solusi keamanan jaringan dengan
memonitoring kegiatan penyaluran paket dan IP. Cacti adalah salah satu software yang
digunakan untuk keperluan monitoring yang banyak digunakan saat ini. Cacti
menyimpan semua data/informasi yang diperlukan untuk membuat grafik dan
mengumpulkannya dengan database MySQL. Untuk menjalankan cacti diperlukan
software pendukung seperti MySQL, PHP, RRDTool, net-snmp, dan sebuah webserver
yang support PHP seperti Apache atau IIS.