Upload
phungminh
View
249
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Biro Perencanaan, Sekretariat JenderalKementerian Pertanian
2016
LAPORAN KINERJA
BIRO PERENCANAAN TAHUN 2015
KEMENTERIAN PERTANIANJL. Harsono RM No. 3 Ragunan
Jakarta Selatan Telp/Fax. 62-21 7804756
iLaporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
KATA PENGANTAR
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan
anggaran yang dikelola. Penyusunan laporan kinerja bertujuan untuk
memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai serta sebagai upaya perbaikan
berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015 disusun dengan mengacu
kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Secara umum materi yang termuat dalam laporan ini memberikan penjelasan
mengenai pencapaian kinerja Biro Perencanaan selama Tahun 2015. Capaian
kinerja Tahun 2015 tersebut diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja (PK)
Tahun 2015 sebagai tolak ukur keberhasilan pencapaian kinerja Biro
Perencanaan. Analisis atas capaian kinerja terhadap target kinerja ini akan
digunakan sebagai umpan balik perbaikan dan peningkatan kinerja Biro
Perencanaan secara berkelanjutan.
Jakarta, Januari 2016Kepala Biro Perencanaan,
Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc
NIP. 19640521 199003 1 001
iiLaporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas
pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis Biro Perencanaan
Tahun 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahunan 2015 yang telah ditetapkan
melalui Penetapan Kinerja Tahun 2015. Penyusunan Laporan Kinerja Biro
Perencanaan Tahun 2015 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan
upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas kinerja yang telah
dilakukan selama tahun 2015.
Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015 disusun dengan mengacu pada
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 53
Tahun 2014. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan
program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Biro Perencanaan serta
Rencana Strategis Biro Perencanaan Tahun 2015-2019. Pada Laporan Kinerja
Biro Perencanaan ini dijelaskan upaya pertanggungjawaban keberhasilan
maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan Biro Perencanaan
pada tahun 2015.
Dalam upaya merealisasikan good governance, Biro Perencanaan telah
melaksanakan berbagai kegiatan, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran,
untuk mewujudkan visi dan misi yang telah dituangkan dalam Rencana
Strategis Biro Perencanaan Tahun 2015-2019.
Visi Biro Perencanaan adalah Terwujudnya sistem perencanaan yang
berkualitas dan handal guna mendukung pencapaian target pembangunan
pertanian. Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, Misi yang harus
dilaksanakan adalah: (1) Mengkoordinasikan penyusunan rumusan kebijakan,
program, anggaran dan perencanaan wilayah; (2) Mengkoordinasikan
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan pertanian; serta (3) Mendorong terwujudnya sistem
perencanaan pertanian berbasis kawasan dan pertanian terpadu berkelanjutan.
Sesuai dengan visi dan misi Biro Perencanaan, maka tujuan yang akan
dilaksanakan adalah menyelenggarakan manajemen pembangunan pertanian
sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola, tata penyelenggaraan, dan tata
kewenangan untuk mewujudkan Biro Perencanaan sebagai organisasi yang
efektif, efisien, dan akuntabel. Tujuan umum Biro Perencanaan tersebut akan
iiiLaporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
diselenggarakan melalui: (1) Penyusunan rumusan kebijakan, program dan
perencanaan wilayah pembangunan pertanian yang selaras dengan
perencanaan pembangunan nasional; (2) Penyusunan anggaran Kementerian
Pertanian dengan menerapkan asas disiplin anggaran; (3) Pemantauan dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian agar sejalan
dengan pencapaian target yang telah ditetapkan; serta (4) Menyediakan data
dan analisis yang mendukung perencanaan pembangunan pertanian,
menyusun laporan kinerja dan menyiapkan bahan laporan pimpinan
Kementerian Pertanian untuk memenuhi kebutuhan audit kinerja birokrasi.
Sasaran Biro Perencanaan adalah: (1) Meningkatnya kualitas penyusunan
dokumen rumusan kebijakan, program dan wilayah; (2) Meningkatnya kualitas
penyusunan dokumen anggaran; (3) Meningkatnya kualitas pelaksanaan dan
penyediaan dokumen pemantauan dan evaluasi; serta (4) Meningkatnya
kualitas dan penyusunan dokumen kinerja Kementerian Pertanian.
Dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) Biro Perencanaan Tahun 2015menetapkan 1 sasaran kegiatan dengan 3 indikator kinerja. Sasaran kegiatanyang dimaksud adalah Dokumen perencanaan kebijakan, anggaran,pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan Kementerian Pertanianyang berkualitas baik, dengan 3 (tiga) indikator kinerja, antara lain: (1) NilaiAKIP Sekretariat Jenderal dengan target nilai 82; (2) Jumlah revisi anggaran(DIPA) yang dilakukan dengan target maksimal sebanyak 5 kali; serta (3)Jumlah rekomendasi hasil evaluasi yang ditindaklanjuti dengan target 6rekomendasi yang ditindaklanjuti.
Secara umum pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam tahun2015 telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian indikatorkinerja Biro Perencaaan Tahun 2015 dengan kriteria sangat berhasil yaituNilai AKIP Sekretariat Jenderal dan berhasil yaitu untuk indikator Jumlah revisianggaran (DIPA) yang dilakukan serta Jumlah rekomendasi hasil evaluasi yangditindaklanjuti.
Pada tahun 2015, Biro Perencanaan mendapatkan total alokasi anggaransebesar Rp59.587.600.000,- yang bersumber dari Anggaran PembangunanBelanja Negara (APBN) dengan realisasi anggaran mencapaiRp56.587.600.000,- atau 95,21%.
Biro Perencanaan akan senantiasa berupaya dan bekerja lebih keras lagi, sertamenyempurnakan kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaiansasaran kegiatan, sehingga diharapkan di masa yang akan datang capaiansemua sasaran kegiatan dapat lebih optimal. Melalui Laporan Kinerja BiroPerencanaan Tahun 2015 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikankinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya.
ivLaporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................ ii
DAFTAR ISI..................................................................................... v
I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................ 1
1.2 Struktur Organisasi ......................................................... 1
1.3 Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan ................................. 3
1.4 Sumberdaya Manusia Biro Perencanaan............................ 7
1.5 Dukungan Anggaran........................................................ 9
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ....................... 10
2.1 Visi dan Misi.................................................................... 10
2.2 Tujuan dan Sasaran ........................................................ 11
2.3 Arah dan Kebijakan ......................................................... 12
2.4 Strategi........................................................................... 13
2.5 Penetapan Kinerja 2015.................................................. 13
III. AKUNTABILITAS KINERJA ................................................... 16
3.1 Pengukuran Kinerja ......................................................... 16
3.2 Pencapaian Kinerja.......................................................... 16
3.3 Evaluasi dan Analisis Kinerja ............................................ 19
3.3.1 AKIP Sekretariat Jenderal .................................... 19
3.3.2 Jumlah Revisi Anggaran Yang Dilakukan ............... 22
3.3.3 Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi Yang
Ditindaklanjuti..................................................... 28
3.4 Akuntabilitas Keuangan ................................................... 30
3.5 Permasalahan ................................................................. 32
3.6 Rekomendasi .................................................................. 32
IV. PENUTUP ............................................................................... 33
LAMPIRAN
vLaporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penetapan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015................... 14
Tabel 2. Capaian Indikator Biro Perencanaan Tahun 2015.................... 17
Tabel 3. Capaian Kinerja Nilai AKIP Sekretariat Jenderal Tahun
2015.................................................................................... 19
Tabel 4. Capaian Kinerja Jumlah Revisi Anggaran Tahun 2015 ............. 23
Tabel 5. Capaian Kinerja Rekomendasi Hasil Evaluasi yang
Ditindaklanjuti Tahun 2015 ................................................... 28
Tabel 6. Realisasi Anggaran Biro Perencanaan TA. 2015 Sampai Dengan
Tanggal 31 Desember 2015 (Sesuai SPM)................................. 31
viLaporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Komposisi Pegawai Biro Perencanaan berdasarkan
Tingkat Pendidikan Tahun 2010-2014 ......................... 8
Gambar 2 Komposisi Pegawai Biro Perencanaan Berdasarkan
Golongan Ruang Tahun 2010-2014 ................................... 9
Gambar 3 dan 4. Pelaksanaan Rakor SAKIP di Bali dan Yogya . ........... 22
Gambar 5 Pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
Pembangunan Pertanian Tahun 2016 ............................... 26
Gambar 6 dan 7. Monitoring Kegiatan GP-PTT di Kabupaten
Banyuasin dan Kunjungan ke PT.Gunung Madu
Plantation, Lampung ....................................................... 30
1Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laporan Kinerja Biro Perencanaan ini merupakan perwujudan
pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi, misi, dan program Biro
Perencanaan Tahun 2015. Penyusunan Laporan Kinerja Biro Perencanaan ini
mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Permen PAN RB Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah..
Laporan Kinerja ini juga dimaksudkan sebagai salah satu wujud
akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Biro Perencanaan dalam rangka
mewujudkan (good governance), transparansi, dan akuntabilitas sekaligus
sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja unit organisasi di
lingkungan Biro Perencanaan.
1.2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian nomor
61/Kpts/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pertanian, disebutkan Biro Perencanaan merupakan satu unsur pelaksana di
Sekretariat Jenderal. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan penyusunan rencana dan program Kementerian Pertanian.
Susunan organisasi Biro Perencanaan terdiri dari empat bagian, 12 sub
bagian dan satu kelompok jabatan fungsional, terdiri dari: (1) Bagian
Penyusunan Kebijakan, Program dan Wilayah, meliputi (i) Sub Bagian
Penyusunan Kebijakan, (ii) Sub Bagian Penyusunan Program, dan (iii) Sub
2Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
BIROPERENCANAAN
BAGIANPENYUSUNAN
KEBIJAKANPROGRAM DAN
SubbagianPenyusunanKebijakan
SubbagianPenyusunan Program
SubbagianPerencanaan Wilayah
BAGIANPENYUSUNAN
ANGGARAN
SubbagianFasilitasi Pengelolaan
Anggaram
SubbagianAdministrasiAnggaran I
SubbagianAdministrasiAnggaran II
BAGIANPEMANTAUAN DAN
EVALUASI
SubbagianPemantauan dan
Evaluasi I
SubbagianPemantauan dan
Evaluasi II
SubbagianTata Usaha
Biro Perencanaan
BAGIANPELAPORAN
SubbagianData dan Analisis
SubbagianPelaporan
Kementerian
SubbagianPelaporan
Kinerja
KelompokJabatan Fungsional
Bagian Perencanaan Wilayah. (2) Bagian Penyusunan Anggaran, meliputi (i)
Sub Bagian Fasilitasi Pengelolaan Anggaran, (ii) Sub Bagian Administrasi
Anggaran I, dan (iii) Sub Bagian Administrasi Anggaran II; (3) Bagian
Pemantauan dan Evaluas, meliputi (i) Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi I,
(ii) Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi II, dan (iii) Sub Bagian Tata Usaha
Biro; (4) Bagian Pelaporan, meliputi (i) Sub Bagian Data dan Analisis, (ii) Sub
Bagian Pelaporan Kementerian, dan (iii) Sub Bagian Pelaporan Kinerja; dan (5)
Kelompok Jabatan Fungsional.
SSTTRRUUKKTTUURR OORRGGAANNIISSAASSII BBIIRROO PPEERREENNCCAANNAAAANN TTAAHHUUNN 22001155
3Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
1.3. Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan
Sebagai bagian dari Sekretariat Jenderal, Biro Perencanaan
mendukung pelaksanaan program Sekretariat Jenderal yaitu Dukungan
Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian.
Biro Perencanaan mempunyai tugas: melaksanakan koordinasi perencanaan
penyusunan rencana kegiatan dan program Kementerian Pertanian. Fungsi
yang dilaksanakan Biro Perencanaan mencakup: (1) Koordinasi dan penyiapan
penyusunan kebijakan, rencana dan program pembangunan pertanian; (2)
Koordinasi dan penyusunan anggaran pembangunan pertanian; (3)
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan pertanian; (4)
Koordinasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan
pertanian, dan (5) Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Perencanaan.
Untuk melaksanakan Tugas dan Fungsi tersebut, Biro Perencanaan
melaksanakan kegiatan Koordinasi dan Pembinaan Perencanaan Kementerian
Pertanian, dengan sub kegiatan: (1) Koordinasi penyusunan kebijakan,
program dan wilayah; (2) Koordinasi penyusunan anggaran; (3) Koordinasi
pemantauan dan evaluasi; dan (4) Koordinasi pelaporan kinerja Kementerian
Pertanian. Indikator Kegiatan Biro Perencanaan berupa output, yaitu: (1)
Terumuskannya dokumen kebijakan, program dan wilayah; (2) Terumuskannya
dokumen anggaran; (3) Tersusunnya laporan pemantauan dan evaluasi; dan
(4) Tersusunnya laporan kinerja Kementerian Pertanian. Uraian tugas menurut
bagian disajikan sebagai berikut:
1.3.1. Tugas dan Fungsi Bagian Penyusunan Kebijakan, Program dan Wilayah
Bagian Penyusunan Kebijakan, Program dan Wilayah, mempunyai
tugas pokok dan fungsi, melaksanakan: (1) Penyiapan penyusunan kebijakan
pembangunan pertanian; (2) Penyiapan penyusunan rencana program dan
kegiatan pembangunan pertanian; dan (3) Penyiapan perencanaan
4Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
pengembangan wilayah berbasis pertanian. Bagian Penyusunan Kebijakan,
Program dan Wilayah terdiri dari: (1) Sub Bagian Penyusunan Kebijakan,
bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan pembangunan
pertanian; (2) Sub Bagian Penyusunan Program, bertugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan pembangunan
pertanian; (3) Sub Bagian Perencanaan Wilayah, bertugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan pengembangan wilayah berbasis pertanian.
Indikator Kegiatan Bagian Penyusunan Kebijakan, Program dan Wilayah: (1)
Tersusunnya dokumen kebijakan Pembangunan Pertanian; (2) Tersusunnya
dokumen program dan kegiatan Kementerian Pertanian; (3) Tersusunnya
dokumen perencanaan pengembangan wilayah berbasis pertanian.
1.3.2. Tugas dan Fungsi Bagian Penyusunan Anggaran
Bagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas dan fungsi,
melaksanakan: (1) Penyiapan fasilitasi pengelolaan anggaran Kementerian
Pertanian; (2) Penyiapan penyusunan administrasi anggaran Kementerian
Pertanian yang bersumber dari Bagian Anggaran 18 meliputi Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN), Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas
Pembantuan; dan (3) Penyiapan penyusunan administrasi anggaran
Kementerian pertanian yang bersumber dari Non Bagian Anggaran 18 meliputi
Dana Alokasi Khusus (DAK), subsidi, tugas pelayanan publik (PSO), kredit
program, dan sumber daya anggaran lain di luar Bagian Anggaran 18.
Bagian Penyusunan Anggaran terdiri dari: (1) Sub Bagian Fasilitasi
Pengelolaan Anggaran, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
fasilitasi pengelolaan anggaran Kementerian Pertanian; (2) Sub Bagian
Administrasi Anggaran I, bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
administrasi anggaran Kementerian Pertanian yang bersumber dari Bagian
Anggaran 18 meliputi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Dana
Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan; dan (3) Sub Bagian Administrasi
5Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
Anggaran II, bertugas melakukan penyiapan bahan penyusunan administrasi
anggaran Kementerian pertanian yang bersumber dari Non Bagian Anggaran
18 meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK), subsidi, tugas pelayanan publik (PSO),
kredit program, dan sumber daya anggaran lain di luar Bagian Anggaran 18.
Indikator Kegiatan Bagian Penyusunan Anggaran: (1) Tersusunnya dokumen
fasilitasi anggaran Kementerian Pertanian; (2) Tersusunnya dokumen
administrasi anggaran I Kementerian Pertanian; dan (3) Tersusunnya dokumen
administrasi anggaran II Kementerian Pertanian.
1.3.3. Tugas dan Fungsi Bagian Pemantauan dan Evaluasi
Bagian Pemantauan dan Evaluasi mempunyai tugas dan fungsi,
melaksanakan: (1) Penyiapan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
Kementerian Pertanian yang bersumber dari Bagian Anggaran 18 meliputi
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Dana Dekonsentrasi dan Dana
Tugas Pembantuan; (2) Penyiapan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
program Kementerian Pertanian yang bersumber dari Non Bagian Anggaran 18
meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK), subsidi, tugas pelayanan publik (PSO),
kredit program, dan sumber daya anggaran lain di luar Bagian Anggaran 18;
dan (3) Penyiapan urusan tata usaha Biro Perencanaan.
Bagian Pemantauan dan Evaluasi terdiri dari: (1) Sub Bagian
Pemantauan dan Evaluasi I, bertugas melakukan penyiapan bahan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program Kementerian Pertanian yang
bersumber dari Bagian Anggaran 18 meliputi Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN), Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan; (2) Sub
Bagian Pemantauan dan Evaluasi II, bertugas melakukan penyiapan bahan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program Kementerian Pertanian yang
bersumber dari Non Bagian Anggaran 18 meliputi Dana Alokasi Khusus (DAK),
subsidi, tugas pelayanan publik (PSO), kredit program, dan sumber daya
anggaran lain di luar Bagian Anggaran 18; dan (3) Sub Bagian Tata Usaha Biro,
6Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
bertugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga,
perlengkapan dan surat menyurat, serta kearsipan Biro Perencanaan. Indikator
Kegiatan Bagian Pemantauan dan Evaluasi: (1) Tersusunnya dokumen
pemantauan dan evaluasi I program Kementerian Pertanian; (2) Tersusunnya
dokumen pemantauan dan evaluasi II program Kementerian Pertanian; dan (3)
Tersusunnya laporan ketatausahaan Biro Perencanaan.
1.3.4. Tugas dan Fungsi Bagian Pelaporan
Bagian Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian. Dalam melaksanakan
tugas, Bagian Pelaporan menyelenggarakan fungsi: (1) Pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data kebijakan, program dan kegiatan
Kementerian Pertanian; (2) Penyusunan laporan pelaksanaan program
pembangunan pertanian; dan (3) Penyusunan laporan kinerja Kementerian
Pertanian, Sekretariat Jenderal dan Biro Perencanaan.
Bagian Pelaporan terdiri dari: (1) Sub Bagian Data dan Analisis,
mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan
penyajian data kebijakan, program, dan kegiatan Kementerian Pertanian; (2)
Sub Bagian Pelaporan Kementerian, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan laporan pelaksanaan program pembangunan pertanian; dan
(3) Sub Bagian Pelaporan Kinerja, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan laporan kinerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal
dan Biro Perencanaan. Indikator Kegiatan Bagian Pelaporan: (1) Tersusunnya
laporan data dan analisis; (2) Tersusunnya laporan Kementerian Pertanian; dan
(3) Tersusunnya laporan kinerja Kementerian Pertanian.
7Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
1.3.5. Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional Perencana
Fungsional Perencana adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang untuk melaksanakan kegiatan perencanaan di
unit-unit perencanaan, yang memiliki tugas dan fungsi untuk menyiapkan,
melakukan dan menyelesaikan kegiatan perencanaan yang meliputi: identifikasi
permasalahan; perumusan alternatif kebijakan perencanaan; pengkajian
alternatif; penentuan alternatif dan rencana pelaksanaan; pengendalian
pelaksanaan; dan penilaian hasil pelaksanaan, sebagaimana diatur dalam pasal
4 Keputusan Menpan No. 16/Kep/M.PAN/3/2001.
Ruang lingkup pejabat fungsional perencana adalah mendukung tugas
unit kerja struktural dalam menyusun dan menyiapkan bahan formulasi
kebijakan, menyusun dan menyiapkan bahan pelaksanaan perencanaan,
memberikan masukan-masukan dan analisis kebijakan, menyusun rekomendasi
dan rencana, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan yang dapat digunakan
oleh pimpinan unit kerja beserta jajarannya untuk mengambil langkah-
langkah/kebijakan lebih lanjut.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas 4
(empat) Jabatan Fungsional Perencana, yakni: Pertama, Muda, Madya dan
Utama, yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditunjuk oleh Kepala Biro Perencanaan.
1.4. Sumberdaya Manusia Biro Perencanaan
Berdasarkan data kepegawaian, pegawai di Biro Perencanaan pada
Tahun 2015 masih sama dengan jumlah Tahun 2014 yakni mencapai 107
orang. Bila dilihat dari tingkat pendidikannya, maka tingkat pendidikan S1
keatas mencapai 85 % dari total pegawai di Tahun 2015, meningkat dibanding
8Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
pada Tahun 2010 yang hanya mencapai 77 persen dari total pegawai yang
ada. Komposisi yang meningkat cukup besar adalah pegawai yang
berpendidikan S2 yang pada Tahun 2010 sebanyak 14 orang, maka pada
Tahun 2015 sebanyak 25 orang (Gambar 1).
Gambar 1. Komposisi Pegawai Biro Perencanaan berdasarkan TingkatPendidikan, Tahun 2010-2014
Sedangkan bila dilihat berdasarkan golongan ruang, maka komposisi
pegawai Biro Perencanaan semakin meningkat pada golongan IV, sebaliknya
pada golongan III mengalami penurunan. Hal ini karena adanya kenaikan
pangkat pegawai dari golongan III menjadi golongan IV atau memasuki
purnabakti.
0
10
20
30
40
50
60
70
SLTP SLTA Diploma 3 S1 S2 S3
Peg
awai
(ora
ng)
Jenis Pendidikan
2010 2011 2012 2013 2014
9Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
Gambar 2. Komposisi Pegawai Biro Perencanaan berdasarkan Golongan Ruang,Tahun 2010-2014.
1.5. Dukungan Anggaran
Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Biro Perencanaan mempunyai
tugas untuk melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana dan program
Kementerian Pertanian. Maka, dalam pencapaian sasaran dengan sejumlah
target indikator yang telah ditetapkan, Biro Perencanaan pada Tahun Anggaran
2015 mengelola anggaran sebesar Rp59.587.600.000,- yang selanjutnya
dikelola oleh empat (4) bagian dengan rincian sebagai berikut:
(1) Bagian Penyusunan Kebijakan, Program dan Wilayah, dengan pagu
anggaran sebesar Rp16.089.092.000,-;
(2) Bagian Penyusunan Anggaran, dengan pagu anggaran sebesar
Rp16.872.570.000,-;
(3) Bagian Pemantauan dan Evaluasi, dengan pagu anggaran sebesar
Rp18.394.728.000,- ; serta
(4) Bagian Pelaporan, dengan pagu anggaran sebesar Rp8.231.210.000,-.
0
20
40
60
80
100
Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV
ora
ng
2010 2011 2012 2013 2014
10Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
BAB. II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Visi dan Misi
Dalam rangka menyatukan persepsi dan memperkuat komitmen
seluruh jajaran Biro Perencanaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
maka ditetapkan visi dan misi. Adapun visi Biro Perencanaan yang diharapkan
mampu memberi arah ke masa depan yaitu:
Misi Biro Perencanaan telah disusun secara jelas dan sesuai dengan
tugas dan fungsinya, juga terkait dengan kewenangan yang dimilikinya sesuai
peraturan perundang-undangan. Perumusan misi ini telah memperhatikan
masukan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders), dan memberikan
peluang untuk perubahan/penyesuaian sesuai dengan tuntutan perkembangan
lingkungan strategis.
Kriteria dalam penentuan misi Biro Perencanaan lain adalah (1) sejalan
dengan upaya pencapaian visi Sekretariat Jenderal, (2) sebagai penjabaran
dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Naional (RPJMN) Tahun 2015-
2019 serta tugas yang dibebankan oleh undang-undang, (3) menggambarkan
tindakan sesuai dengan tugas dan fungsi Biro Perencanaan.
Terwujudnya Sistem Perencanaan Yang Berkualitas
dan Handal
11Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
1) Mengkoordinasikan Penyusunan Rumusan Kebijakan,
Program, Anggaran dan Perencanaan Wilayah
2) Mengkoordinasikan pemantauan, evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan pertanian
3) Mendorong terwujudnya sistem perencanaan
pertanian berbasis kawasan dan pertanian terpadu
berkelanjutan.
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan
Pertanian
Berdasarkan acuan tersebut di atas, misi Biro Perencanaan, antara lain:
2.2. Tujuan dan Sasaran
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Unit Kerja Biro Perencanaan, maka
ditetapkan tujuan dan sasaran, sebagai berikut:
a. Tujuan
(1) Menyusun rumusan kebijakan, program dan perencanaan wilayah
pembangunan pertanian yang selaras dengan perencanaan
pembangunan nasional.
(2) Menyusun anggaran Kementerian Pertanian dengan menerapkan asas
disiplin anggaran.
12Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
(3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan
pertanian agar sejalan dengan pencapaian target yang telah
ditetapkan.
(4) Menyediakan data dan analisis yang mendukung perencanaan
pembangunan pertanian, menyusun laporan kinerja dan menyiapkan
bahan laporan pimpinan Kementerian Pertanian untuk memenuhi
kebutuhan audit kinerja birokrasi.
b. Sasaran
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka sasaran yang akan dicapai
adalah:
(1) Meningkatnya kualitas penyusunan dokumen rumusan kebijakan,
program
dan wilayah.
(2) Meningkatnya kualitas penyusunan dokumen anggaran
(3) Meningkatnya kualitas pelaksanaan dan penyediaan dokumen
pemantauan
dan evaluasi.
(4) Meningkatnya kualitas dan penyusunan dokumen kinerja Kementerian
Pertanian.
2.2. Arah Kebijakan
Kebijakan yang dibutuhkan dalam rangka melaksanakan koordinasi dan
kebijakan teknis, antara lain: 1) perencanaan program dan anggaran
kementerian; 2) penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran
kementerian; 3) pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi kementerian; 4)
laporan akuntabilitas kinerja kementerian; serta 5) kelembagaan, kepegawaian
dan ketatalaksanaan Biro Perencanaan.
13Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
2.4. Strategi
(1) Mengembangkan sistem dan prosedur manajemen perencanaan,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang mudah diterapkan oleh
Pusat dan Daerah;
(2) Mengembangkan instrumen dan metode perencanaan, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan yang sesuai dengan kaidah teknis, sosial
ekonomi dan peraturan perundangan;
(3) Mengefektifkan berfungsinya forum perencanaan, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pembangunan pertanian di Pusat dan Daerah;
(4) Meningkatkan kapasitas perencana dan evaluator bidang pertanian di
Pusat dan Daerah;
(5) Memanfaatkan sarana, teknologi, data dan informasi pembangunan
pertanian;
(6) Meningkatkan tatakelola manajemen administrasi yang baik.
2.5. Penetapan Kinerja Tahun 2015
Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi
yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan
indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima
amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja
terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya
yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang
dihasilkan atas kegiatan Tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja
(outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya.
Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome
yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud
kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
14Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
Untuk Tahun 2015, Biro Perencanaan telah menetapkan target kinerja
program dan kegiatan dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2015
yang telah ditandatangani oleh pejabat Eselon II dengan pejabat Eselon I.
Penetapan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015 adalah sebagaimana Tabel
berikut:
Tabel 1: Penetapan Kinerja Biro Perencanaan, Tahun 2015
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Dokumen perencanaan kebijakan,anggaran, pemantauan danevaluasi, serta pelaporanKementerian Pertanian yangberkualitas baik
1. Nilai AKIP SekretariatJenderal
82
2. Jumlah revisi anggaranyang dilakukan
5 Kali
3. Jumlah rekomendasi hasilevaluasi yang ditindaklanjuti
6
Sumber: Biro Perencanaan, 2015
Dalam Penetapan Kinerja Tahun 2015, Biro Perencanaan
menggunakan Indikator Kinerja dengan 2 (dua) jenis sasaran target yaitu
maximize target dan minimize target. Yang dimaksud maximize target adalah
semakin tinggi pencapaian dari target maka kinerja semakin baik sedangkan
minimize target adalah semakin rendah pencapaian dari target maka kinerja
semakin baik. Indikator kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015 yang
menggunakan maximize target adalah Nilai AKIP Setjen dengan target 82 dan
Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti dengan target 6
rekomendasi. Sedangkan Indikator kinerja Biro Perencanaan yang
menggunakan minimize target adalah Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan
dengan target 5 kali revisi.
15Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
Dalam menentukan capaian kriteria keberhasilannya, khusus untuk
indikator dengan target minimize, Biro Perencanaan menggunakan metode
scoring sebagai berikut:
Melakukan revisi 0-1 kali: Sangat berhasil, capaiannya sebesar 100%
Melakukan revisi 2-3 kali: Berhasil, capaiannya sebesar 80%
Melakukan revisi 4-5 kali: Cukup berhasil, capaiannya sebesar 60%
Melakukan revisi > 5 kali : Kurang berhasil, capaiannya sebesar 50%
16Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja
Manajemen kinerja merupakan proses organisasi untuk membangun
kesepakatan bersama tentang apa yang ingin dicapai, apa ukuran
pencapaiannya dan bagaimana cara mencapainya. Manajemen kinerja
organisasi akan selaras dengan strategi organisasi di setiap tingkat jabatan di
dalam organisasi.
Biro Perencanaan telah menetapkan kriteria ukuran keberhasilan
pencapaian sasaran keberhasilan kegiatan-kegiatan Biro Perencanaan pada
Tahun 2015, berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, seperti
berikut: (1) sangat berhasil (capaian>100%), (2) berhasil (capaian 80-100%),
(3) cukup berhasil (capaian 60-79%), dan (4) kurang berhasil (capaian <60%)
terhadap sasaran yang telah ditetapkan.
3.2. Pencapaian Kinerja
Biro Perencanaan telah menetapkan standar kinerja yang terdiri dari
sasaran kegiatan, indikator sasaran kegiatan serta target yang ingin dicapai
Tahun 2015. Standar kinerja tersebut telah diselaras dengan standar kinerja
jangka menengah seperti yang telah diamanatkan dalam Rencana Strategis
Sekretariat Jenderal Tahun 2015-2019. Standar kinerja ini juga merupakan
Perjanjian Kinerja Kepala Biro Perencanaan kepada Sekretaris Jenderal
Kementerian Pertanian dalam mendukung pencapaian kinerja Sekretaris
Jenderal Kementerian Pertanian Tahun 2015.
Evaluasi kinerja Biro Perencanaan tidak hanya menganalisis
perbandingkan antara target dengan realisasi kinerja, namun secara sistematis
17Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
juga mencari akar permasalahan atas pencapaian kinerja yang belum
memenuhi harapan, serta membandingkan pencapaian kinerja Tahun 2015
dengan kinerja beberapa Tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk
upaya perbaikan kinerja Biro Perencanaan sehingga peningkatan kinerja secara
berkesinambungan (continuous improvement) dapat terwujud. Pencapaian
kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015 dapat dijabarkan pada Tabel 2, berikut
ini.
Tabel 2. Capaian Indikator Biro Perencanaan Tahun 2015
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian %
Dokumen perencanaankebijakan, anggaran,pemantauan danevaluasi, sertapelaporan KementerianPertanian yangberkualitas baik
1. Nilai AKIPSekretariat Jenderal
82 86,91 105,98
2. Jumlah revisianggaran yangdilakukan
5 Kali 3 kali 80
3. Jumlah rekomendasihasil evaluasi yangditindaklanjuti
6Rekomendasi
6Rekomen
dasi100
Sumber: Biro Perencanaan, 2015
Secara umum, pencapaian kinerja Biro Perencanaan dapat dikatakan
berhasil, dengan rata-rata capaian sebesar 95,32%. Jika dilihat berdasarkan
capaian indikator kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015, seluruh indikator
kinerja Biro Perencanaan tercapai targetnya. Detail pencapaian masing-masing
Indikator akan dibahas pada sub bab berikutnya.
Biro Perencanaan Kementerian Pertanian telah melakukan peningkatan
kualitas indikator kinerja pada Tahun 2015 ini dalam rangka peningkatan
kinerja secara berkesinambungan. Jumlah indikator kinerja sasaran kegiatan
18Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
yang digunakan dalam 5 (lima) tahun terakhir semakin efisien. Indikator
kinerja sasaran program yang digunakan pada Tahun 2015 hanya sebanyak 3
(tiga) indikator, dimana pada Tahun 2011-2013 jumlah indikator yang
digunakan sebanyak 4 indikator dan 2014 sebanyak 6 indikator.
Kualitas indikator kinerja sasaran kegiatan juga mengalami
peningkatan, dimana secara umum kualitas indikator kinerja dapat
dikelompokkan menjadi 2 jenis indikator, yaitu lead indicators dan lag
indicators. Lead indicators merupakan indikator kinerja yang relatif mudah,
dimana pencapaiannya cenderung berada dibawah kendali organisasi. Contoh
lead indicators adalah jumlah laporan, jumlah kegiatan dan jumlah sertifikat
yang dikeluarkan. Pencapaian indikator tersebut tergantung kepada kegiatan
(process) yang dilakukan organisasi, bukan kepada hasil (output) maupun
dampak (outcome) yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.
Lag indicators merupakan indikator kinerja yang pencapaiannya berada
diluar kendali organisasi, berbentuk hasil (output) atas suatu aktifitas yang
dilakukan atau dampak (outcome) atas hasil (output) yang dihasilkan
organisasi. Contoh lag indicators adalah nilai SAKIP Sekretariat Jenderal,
Jumlah revisi anggaran yang dilakukan, serta Jumlah rekomendasi hasil
evaluasi yang ditindaklanjuti. Berdasarkan tabel perbandingan jumlah dan
kualitas indikator kinerja sasaran program, seluruh indikator kinerja sasaran
kegiatan Tahun 2015 adalah Lag indicator. Sedangkan tahun-tahun
sebelumnya, seluruh indikator yang digunakan adalah lead indicator.
Sehingga, dengan jumlah indikator yang semakin sedikit dengan kualitas
indikator yang semakin tinggi diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pengelolaan kinerja di lingkungan Biro Perencanaan Kementerian
Pertanian.
19Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
3.3. Evaluasi dan Analisis Kinerja
Evaluasi akuntabilitas kinerja dilakukan terhadap hasil pengukuran
kinerja masing-masing indikator kinerja yang terdapat dalam sasaran strategis
Biro Perencanaan tahun 2015 Hasil evaluasi akuntabilitas kinerja dari masing-
masing indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
3.3.1. AKIP Sekretariat Jenderal
Biro Perencanaan bertugas mengawal agar nilai AKIP Sekretariat
Jenderal yang diperoleh sesuai dengan target yaitu sebesar 82. AKIP dievaluasi
dan dianalisa oleh Inspektorat Jenderal dengan berdasarkan kepada
pencapaian atas lima komponen besar manajemen kinerja yang meliputi:
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, pemanfaatan hasil
evaluasi dan pencapaian sasaran/kinerja organisasi. Hasil evaluasi dituangkan
dalam bentuk nilai dengan kisaran 0 s.d 100.
Tahun 2015, unit kerja Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
memperoleh nilai sebesar 86,91 dengan kategori sangat baik (A), dan dapat
dikatakan pencapaian sasaran indikator mencapai 105,98% (sangat berhasil).
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 5,70 poin atau 9,34%
dibanding perolehan pada Tahun 2014 (penilaian SAKIP Tahun 2013) yang
mencapai 81,21 poin.
Tabel 3: Capaian Kinerja nilai AKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2015
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASIPERSENTASE
CAPAIAN(%)
Nilai AKIP Sekretariat Jenderal 82 86,91 105,98
Sumber: Biro Perencanaan, 2015
20Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
Nilai tersebut merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen
manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan Sekretariat Jenderal yaitu
Biro Umum dan Humas, Biro Perencanaan, Biro Organisasi dan Kepegawaian,
Biro Hukum dan Informasi Publik; Biro Keuangan dan Perlengkapan; Pusat
Kerjasama Luar Negeri; Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan
Pertanian; serta Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Hal ini berarti
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sudah melakukan beberapa
perbaikan dalam pelaksanaan SAKIP baik di tingkat unit kerja Eselon I maupun
di tingkat unit kerja Eselon II, antara lain untuk:
1) Menyempurnakan tujuan dan sasaran dalam renstra agar seluruhnya
berorientasi hasil, memperbaiki indikator kinerja tujuan (outcome) dan
sasaran (outcome dan output) agar memenuhi kriteria indikator kinerja
yang baik.
2) Menambahkan dokumen penetapan kinerja di dalam renstra dan
melakukan review secara berkala terhadap renstra.
3) Menambahkan komponen program, serta target kinerja dalam dokumen
PK agar ditetapkan dengan baik degan menyajikan target jumlah, selain
itu dokumen PK dimonitor pencapaiannya secara berkala.
Kegiatan-kegiatan di Biro Perencanaan yang mendukung keberhasilan
dalam pencapaian indikator kinerja Nilai AKIP Setjen adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Tindak Lanjut Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP)
2015-2045
dengan pagu anggaran Rp674.000.000,- dan realisasi Rp542.349.570,-
(80,47%).
b. Kegiatan Penyusunan Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019
Kegiatan Renstra Pertanian 2015-2019 menghasilkan tiga dokumen yang
terdiri dari: Renstra Kementan, Renstra Setjen dan Renstra Biro
Perencanaan 2015-2019. Pagu anggaran untuk kegiatan ini sebesar
Rp981.290.000,- dengan realisasi Rp808.102.050,- (82,35%).
21Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
c. Koordinasi Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 dengan pagu
anggaran sebesar Rp97.200.000,- dan terealisasi sebesar Rp83.146.000,-
(85,54%).
d. Koordinasi Trilateral Meeting dan Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun
2016.
dengan pagu anggaran Rp186.180.000,- dan realisasi Rp177.947.000,-
(95,58%).
e. Penyusunan Standar Baku Indikator Kinerja dan Indikator Kinerja Utama
2015-2019 dengan pagu anggaran Rp690.004.000,- dan realisasi
Rp662.196.000,- (95,97%).
f. Koordinasi Pelaksanaan Pra-Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Pertanian Nasional dan
Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Pertanian
Nasional Tahun 2015 dengan
pagu anggaran sebesar
Rp1.066.660.000,- dan realisasi
sebesar Rp1.052.631.360,-
(98,68%).
g. Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Sekretariat Jenderal
dengan alokasi anggaran sebesar Rp131.630.000,- dan realisasi sebesar
Rp125.000.000,- (94,96%).
h. Koordinasi serta peningkatan kapasitas penyusun Laporan Kinerja
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan SAKIP di lingkup
Kementerian Pertanian, maka Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal
Kementerian Pertanian mengadakan Rapat Koordinasi SAKIP Kementerian
Pertanian Tahun 2015 di 2 (dua) wilayah yaitu: Wilayah Timur yang
dilaksanakan di Swiss Bell Hotel Bali pada tanggal 21-23 Oktober 2015 dan
Wilayah Barat yang telah diselenggarakan pada tanggal 28-30 Oktober 2015
bertempat di Hotel Santika Premiere Yogyakarta. Peserta dalam Rakor ini
adalah para penyusun Laporan Kinerja dari Eselon I dan perwakilan UPT
22Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
Lingkup Kementerian Pertanian serta menghadirkan narasumber dari
KemenPAN RB, Inspektorat Jenderal, dan Konsultan VA2
dialokasikan untuk kegiatan ini adalah Rp806.900.000,
sebesar Rp781.239.100,- (96,82%).
Gambar 3 dan 4. Pelaksanaan Rakor SAKIP di Bali dan Yogya
i. Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014
Rp842.750.000,- dengan serapan sebesar Rp802.961.850,
Dalam mencapai indikator Nilai AKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2015,
dialokasikan pagu anggaran sebesar
sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar
91,95%.
3.3.2. Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan
Salah satu indikator ketepatan perencanaan anggaran adalah berapa
banyak revisi yang dilakukan. Revisi anggaran yang dimaksudkan adalah revisi
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Biro Perencanaan Tahun 2015.
Revisi DIPA tersebut untuk memperlancar rencana kegiatan.
revisi DIPA maka kinerja Biro Perencanaan semakin baik, dengan kata lain
perencanaan mencapai target dan sasaran yang telah ditetapkan.
Tahun 2015 telah dilakukan revisi DIPA Biro Perencanaan Tahun 2015
Lingkup Kementerian Pertanian serta menghadirkan narasumber dari
KemenPAN RB, Inspektorat Jenderal, dan Konsultan VA2. Anggaran yang
kegiatan ini adalah Rp806.900.000,- dengan serapan
. Pelaksanaan Rakor SAKIP di Bali dan Yogya
Laporan Kinerja Tahun 2014 dengan alokasi anggaran sebesar
sebesar Rp802.961.850,- (95,28%).
Dalam mencapai indikator Nilai AKIP Sekretariat Jenderal Tahun 2015,
dialokasikan pagu anggaran sebesar Rp5.476.614.000,- dengan realisasi
sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp5.035.572.930,- atau sebesar
Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan
Salah satu indikator ketepatan perencanaan anggaran adalah berapa
Revisi anggaran yang dimaksudkan adalah revisi
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Biro Perencanaan Tahun 2015.
untuk memperlancar rencana kegiatan. Semakin sedikit
maka kinerja Biro Perencanaan semakin baik, dengan kata lain
perencanaan mencapai target dan sasaran yang telah ditetapkan. Hingga akhir
DIPA Biro Perencanaan Tahun 2015
23Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
sebanyak 3 kali atau bisa dikatakan ukuran keberhasilan mencapai 80%
(berhasil).
Tabel 4: Capaian Kinerja Jumlah Revisi Anggaran Tahun 2015
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASIPERSENTASE
CAPAIAN(%)
Jumlah Revisi Anggaran 5 Kali 3 Kali 80
Revisi DIPA yang dilakukan terkait dengan kebijakan-kebijakan yang
dilakukan oleh Menteri Pertanian, berdasar pada:
1) Surat Menteri Keuangan No. S-794/ MK.02/ 2014 tanggal 1 Desember
2014, sebagai tindak lanjut penghematan anggaran perjalanan
dinas/meeting konsinyering Kementerian/Lembaga TA. 2015 dan
refocusing belanja untuk mendukung Upsus Swasembada Pangan Padi,
Jagung, dan Kedelai. Anggaran Biro Perencanaan yang semula
Rp51.587.600.000,- bertambah Rp71.587.600.000,-
2) Surat Menteri Keuangan No. S-18/MK.02/2015 tanggal 9 Pebruari
2015, perihal Perubahan Pagu Anggaran Belanja K/L dalam APBN-P TA.
2015. Anggaran Biro Perencanaan yang semula Rp71.587.600.000,-
berkurang menjadi Rp63.587.600.000,-
3) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 134 Tahun 2015 tentang
Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Pertanian
sebesar 70%. Anggaran Biro Perencanaan yang semula
Rp63.587.600.000,- kembali berkurang menjadi Rp59.587.600.000,-
Pada Tahun 2015 ini, telah keluar beberapa peraturan-peraturan baru
yang juga berpengaruh terhadap penggunaan anggaran sehingga perlunya
dilakukan revisi DIPA. Peraturan-peraturan tersebut adanya kebijakan yang
terkait dengan proses revisi yang harus dipatuhi, yakni adanya: 1) PMK No: S-
798/PB/2015 tanggal 6 Oktober 2015 perihal Pemantauan dan Pengendalian
24Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015, dan 2) PMK No: 140/PMK/ 2015
tanggal 6 Oktober 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
No. 257/PMK.02/2014 yakni Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2015.
Revisi-revisi tersebut sangat menyita waktu, bahkan berdampak pada
penundaan kegiatan sehingga realisasi menjadi rendah. Selain itu, revisi ini
dapat mengakibatkan pagu minus, karena beberapa kegiatan yang sedang
berjalan dan belum dibayar terkena penghematan, hal ini berdampak juga
pada rendahnya serapan anggaran sampai dengan triwulan III.
Proses revisi juga tidak terlepas dari fasilitasi software "Aplikasi RKA-KL
Online" yang terkadang bermasalah dan mengalami kegagalan dalam proses
(upload) nya. Keluarnya beberapa peraturan-peraturan baru terhadap
penggunaan anggaran, menyebabkan perlunya revisi DIPA. Tahun 2015,
terdapat kebijakan terkait terkait proses revisi yang harus dipatuhi, yakni
adanya PMK No: S-798/PB/2015 tanggal 6 Oktober 2015 perihal Pemantauan
dan Pengendalian Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2015 dan PMK No:
140/PMK/2015 tanggal 6 Oktober 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan No. 257/PMK.02/2014 yakni Tata Cara Revisi Anggaran
Tahun 2015. Proses revisi juga tidak terlepas dari fasilitasi software "Aplikasi
RKA-KL Online" yang terkadang bermasalah dan mengalami kegagalan dalam
proses (upload) nya.
Oleh karena itu, untuk mengatasi/memecahkan permasalahan tersebut diatas
dapat dilakukan, antara lain: 1) sejak DIPA diserahkan oleh Presiden kepada
Kementerian/Lembaga, masing-masing Satker segera melakukan pengecekan
RKA-KL dan menyegerakan proses revisi agar rencana kerja/jadwal kerja tidak
terganggu; 2) mematuhi kaidah-kaidah penyusunan anggaran agar tidak
terjadi kesalahan dalam peletakan akun belanja; 3) melakukan koordinasi
dengan Kementerian Keuangan yang membidangi proses revisi, sehingga
apabila terjadi kesalahan di dalam aplikasi RKA-KL atau kegagalan proses revisi
25Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
dapat segera diatasi; 4) petugas/pejabat pengelola keuangan sebaiknya tidak
melegalisasi setiap Tahunnya, sehingga tidak perlu melakukan revisi
administratif pergantian pejabat pengelola keuangan; 5) selalu mengikuti
perkembangan aplikasi RKA-KL Online melalui jaringan internet
http://rkakldipa.anggaran.depkeu.go.id.
Jika dibandingkan dengan pelaksanaan revisi di tahun-tahun
sebelumnya, pada Tahun 2014 hanya 1 kali terjadi revisi DIPA terkait Instruksi
Presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun Anggaran 2014 tentang Langkah-
Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanjan Kementerian/Lembaga
dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2014. Adanya kebijakan tersebut menyebabkan pagu awal alokasi
anggaran Biro Perencanaan Tahun 2014 sebesar Rp40.099.900.000,- menjadi
Rp36.551,455.000,-.
Sedangkan pada Tahun 2013, terjadi revisi DIPA sebanyak 6 kali yang
hal ini disebabkan adanya: 1) perubahan nama Pejabat Pengelola Keuangan
(KPA) Satker; 2) pencairan tanda bintang satker Biro Perencanaan terkait
kendaran roda empat sebanyak 2 unit; 3) penambahan akun transport dalam
kota sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No: S-2056/MK.5/2013 tanggal 18
Maret 2013 tentang Langkah-Langkah Dalam Peningkatan Akuntabilitas dan
Transparasi Belanja Perjalanan Dinas; 4) pergeseran anggaran satker pada
kegiatan yang sama; 5) pergeseran anggaran antar belanja pada satker yang
sama; 6) pergeseran anggaran belanja perjalanan lainnya sesuai akun yang
telah ditetapkan sesuai Surat Menteri Keuangan No: S-4599/PB/2013 tentang
Penjelasan Lebih Lanjut Penggunaan Akun Perjalanan Dinas.
Kegiatan-kegiatan di Biro Perencanaan yang mendukung keberhasilan
dalam pencapaian indikator kinerja Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan
adalah sebagai berikut:
26Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
a. Koordinasi Penyusunan APBN-P 2015 Lingkup Kementan
dengan alokasi anggaran untuk kegiatan ini adalah sebesar
Rp292.760.000,- dan terealisasi sebesar Rp292.344.108,- (99,86%).
b. Koordinasi dan Penelitian RKA-KL Kementan TA 2016 Mendukung PJK
dengan alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp1.173.440.000,- dan
terealisasi sebesar Rp1.169.347.900,- (99,65%).
c. Penyusunan Rancangan APBN Pagu Anggaran Lingkup Kementan Tahun
2016 dengan alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp697.805.000,-
dan terealisasi sebesar Rp690.294.500,- (98,94%).
d. Identifikasi Hasil Revisi DIPA dan POK 2015 dengan alokasi anggaran
kegiatan ini sebesar Rp. 410.541.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
406.551.530,- (99,03%).
e. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Pembangunan Pertanian TA. 2016 dan
Rakersus.
Gambar 5. Pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan
Pertanian Tahun 2016
Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp821.550.000,- dengan Realisasi
anggaran sebesar Rp818.346.500,- (99,61%).
f. Rapat Kerja Nasional Upaya Khusus Percepatan Swasembada Pangan
dengan alokasi anggaran sebesar Rp405.260.000,- dan Realisasi anggaran
sebesar Rp404.656.125,- (99,85%).
27Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
g. Workshop Upaya Percepatan Serapan Anggaran 2015 dan Rekonfirmasi
Kegiatan dan Anggaran 2016 dengan Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar
Rp1.174.815.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp1.174.163.300,-
(99,94%) sedangkan sisa anggaran adalah Rp651.700,- (0,06%).
h. Penyusunan Data Base Satker DIPA Kementerian Pertanian Tahun 2015.
Capaian kegiatan ini
adalah Rekapitulasi
jumlah DIPA Satker
lingkup Kementerian
Pertanian Tahun 2015
sebagai dokumen
pelaksanaan anggaran
pembangunan pertanian
baik di Pusat maupun di
Daerah. Dengan adanya
database DIPA satker ini
menjadi acuan dan
diharapkan semua pihak dapat saling berkoordinasi, mendukung dan
bersinergi dalam pengendalian dan pembatasan jumlah DIPA satker
Kementerian Pertanian. Alokasi anggaran kegiatan ini sebesar
Rp200.030.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp197.415.200,-
(98,69%) sedangkan sisa anggaran adalah Rp2.614.800,- (1,31%).
i. Penyusunan Standar Biaya Keluaran Kementerian Pertanian Tahun 2016
dengan alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp239.890.000,- dan
Realisasi anggaran sebesar Rp235.893.550,- (98,33%).
j. Penyusunan Pedoman Pengelolaan Anggaran Kementan Tahun 2016
dengan lokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp194.719.000,- dan Realisasi
anggaran sebesar Rp175.011.825,- (89,88%).
k. Penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN 2016 Lingkup Kementerian
Pertanian. Dengan alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp60.300.000,-
dan Realisasi anggaran sebesar Rp59.354.000,- (98,43%).
Dalam mencapai indikator Jumlah Revisi Anggaran yang Dilakukan
Tahun 2015, dialokasikan pagu anggaran sebesar Rp5.671.110.000,- dengan
realisasi sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp5.623.378.538,- atau
sebesar 99,16%.
28Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
3.3.3. Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti
Salah satu fungsi Biro Perencanaan adalah melakukan Pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan pertanian. Hasil evaluasi
diharapkan dapat ditindaklanjuti sebagai feedback bagi perencanaan ke depan
maupun yang sedang berjalan. Rekomendasi hasil evaluasi Tahun 2014
ditindaklanjuti Tahun 2015. Salah satu evaluasi yang dilakukan oleh Biro
Perencanaan pada Tahun 2014 adalah monev terpadu. Evaluasi tersebut tidak
hanya dilakukan oleh Biro Perencanaan tetapi melibatkan pula Eselon I terkait.
Sampai dengan akhir Tahun 2015, ada sebanyak 6 (enam) rekomendasi hasil
evaluasi yang ditindaklanjuti, atau dengan kriteria ukuran keberhasil mencapai
100% (berhasil).
Tabel 5: Capaian Kinerja Rekomendasi Hasil Evaluasi Yang DitindaklanjutiTahun 2015
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASIPERSENTASE
CAPAIAN(%)
Jumlah Rekomendasi HasilEvaluasi yang Ditindaklanjuti
6 Rekomendasi6
Rekomendasi100
Indikator Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang Ditindaklanjuti ini
merupakan indikator baru di Biro Perencanaan yang bersifat outcome. Tahun-
tahun sebelumnya kami masih menggunakan indikator yang bersifat output
berupa dokumen evaluasi.
Dari target yang ditetapkan sebanyak 6 rekomendasi hasil evaluasi yang
ditindaklanjuti, tercapai 100 % (sebanyak 6 rekomendasi), yakni:
1) Merekomendasikan kepada Ditjen Perkebunan untuk memberikan
bantuan peralatan berupa alat/mesin penebang tebu agar panen tebu
tidak terlambat;
29Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
2) Merekomendasikan kepada Ditjen Tanaman Pangan agar Program SL-
PTT yang sudah berakhir, segera ditindaklanjuti dengan Program GP-
PTT;
3) Merekomendasikan kepada Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
untuk melaksanakan kegiatan Peningkatan Inseminasi Buatan (IB),
termasuk peningkatan produksi dan distribusi semen beku yang
merupakan kegiatan prioritas pada Tahun 2015;
4) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan agar
menginstruksikan kepada Balai Veteriner Denpasar untuk membantu
Dinas Peternakan Provinsi, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur dan
Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam penyidikan,
pengujian dan pengobatan/pemberantasan penyakit pada kelompok
peternak terkait dengan kasus kematian sapi bantuan;
5) Merekomendasikan kepada Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
agar kegiatan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) yang semula berjumlah
500 SPR menjadi 50 SPR (sebagai pilot project). Hal ini karena kegiatan
tersebut bersifat jangka panjang sehingga harus dijabarkan lagi dalam
tahapan setia tahun dengan sasaran yang terukur dan jelas serta
memperhatikan realitas sosial budaya masyarakat;
6) Merekomendasikan kepada Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian terkait
perbaikan sistem pengawasan pelaksanaan kebijakan pupuk bersubsidi
dengan mengintegrasikan sistem pengawasan berbasis internet yang
memberi kesempatan bagi masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam
mengawasi pelaksanaan kebijakan pupuk bersubsidi, dan pengawasan
dilakukan secara berjenjang dari mulai tingkat pusat hingga ke level
desa.
Kegiatan-kegiatan di Biro Perencanaan yang mendukung keberhasilan
dalam pencapaian indikator kinerja Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang
Ditindaklanjuti adalah : Swakelola pemantauan dan evaluasi pembangunan
pertanian; pemantauan dan evaluasi pembangunan pertanian; evaluasi
30Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
pelaksanaan Upsus dalam rangka peningkatan produksi komoditas pertanian;
dan pemantauan dan evaluasi subsidi pupuk dan benih kredit program asuransi
pertanian tahun 2014 dan 2015.
Gambar 6 dan 7: Monitoring Kegiatan GPKunjungan ke PT. Gunung Madu Plantation, Lampung
Dalam mencapai indikator Jumlah
Dilakukan Tahun 2015, dialokasikan pagu anggaran sebesar
dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar
atau sebesar 92,37%.
3.4. Akuntabilitas Keuangan
Dalam rangka pengelolaan anggaran Biro Perencanaan
telah dilakukan pembinaan dan sosialisasi pelaksanaan anggaran mengacu
pada peraturan-peraturan yang berlaku. Dari anggaran sebesar
Rp59.587.600.000,- dengan realisasi sampai dengan posisi 31 Desember 2015
mencapai sebesar Rp56.587.600.000,- (95,21%), dengan rincian anggaran per
bagian sebagai berikut:
(1) Bagian Penyusunan Kebijakan, Program dan Wilayah, sebesar
Rp16.089.092.000,- dengan realisasi
(2) Bagian Penyusunan Anggaran, sebesar
Rp16.613.109.374,- (98,46%);
pelaksanaan Upsus dalam rangka peningkatan produksi komoditas pertanian;
subsidi pupuk dan benih kredit program asuransi
Monitoring Kegiatan GP-PTT di Kabupaten Banyuasin danKunjungan ke PT. Gunung Madu Plantation, Lampung
Jumlah Rekomendasi Hasil Evaluasi yang
Tahun 2015, dialokasikan pagu anggaran sebesar Rp3.829.815.000,-
realisasi sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp3.537.850.500,-
Dalam rangka pengelolaan anggaran Biro Perencanaan Tahun 2015,
telah dilakukan pembinaan dan sosialisasi pelaksanaan anggaran mengacu
peraturan yang berlaku. Dari anggaran sebesar
dengan realisasi sampai dengan posisi 31 Desember 2015
(95,21%), dengan rincian anggaran per
ijakan, Program dan Wilayah, sebesar
dengan realisasi Rp14.723.043.812,- (91,51%);
Bagian Penyusunan Anggaran, sebesar Rp16.872.570.000,- realisasi
31Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
TOTAL PAGU ANGGARAN REALISASI SISA ANGGARAN
Rp Rp Rp
1 Penyus. Kebijakan Program dan Wilayah 16,089,092,000 14,723,043,812 91.51 1,366,048,188 8.49
- Belanja Barang 15,511,592,000 14,157,945,062 1,353,646,938 8.73
- Belanja Modal 577,500,000 565,098,750 12,401,250 2.15
2 Penyusunan Anggaran 16,872,570,000 16,613,109,374 98.46 259,460,626 1.54
- Belanja Barang 16,499,820,000 16,244,344,730 255,475,270 1.55
- Belanja Modal 372,750,000 368,764,644 3,985,356 1.07
3 Pemantauan dan Evaluasi 18,394,728,000 17,494,256,774 95.10 900,471,226 4.90
- Belanja Barang 16,690,998,000 15,803,912,774 887,085,226 5.31
- Belanja Modal 1,703,730,000 1,690,344,000 13,386,000 0.79
4 Pelaporan 8,231,210,000 7,904,799,676 96.03 326,410,324 3.97
- Belanja Barang 7,733,860,000 7,411,134,676 322,725,324 4.17
- Belanja Modal 497,350,000 493,665,000 3,685,000 0.74
Jumlah 59,587,600,000 56,735,209,636 95.21 2,852,390,364 4.79
NO BAGIAN % %
(3) Bagian Pemantauan dan Evaluasi, sebesar Rp18.394.728.000,- realisasi
Rp17.494.256.774,- (95,10%); dan
(4) Bagian Pelaporan, sebesar Rp8.231.210.000,- realisasi
Rp7.904.799.676,- (96,03%)
Tabel 6: Realisasi Anggaran Biro Perencanaan TA. 2015 Sampai DenganTanggal 31 Desember 2015 (Sesuai SPM)
Apabila dibandingkan dengan Tahun 2014 yang besarnya 90,18%,
kinerja realisasi keuangan Tahun 2015 telah menunjukan kenaikan yang
cukup signifikan. Pada Tahun 2014 alokasi anggaran untuk mendukung
pelaksanaan program operasional di Biro Perencanaan sebesar Rp
36.551.455.000,- dengan realisasi anggaran sampai dengan posisi 31
Desember 2014 sebesar Rp32.962.060.814,- atau mencapai 90,18%.
32Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
3.5. Permasalahan
Meskipun capaian Indikator Kinerja sudah banyak yang telah
memenuhi target yang ditetapkan, namun masih terdapat beberapa kendala
yang dihadapi, seperti dalam pelaksanaan baik itu perencanaan kebijakan
program kegiatan maupun dalam pemantauan pelaporan dan evaluasinya
melibatkan seluruh unit kerja di lingkup Sekretariat Jenderal ataupun lingkup
Kementerian Pertanian, sehingga kinerja Biro Perencanaan sangat tergantung
koordinasi dengan unit lainnya. Namun demikian dalam pelaksanaannya
koordinasi ini masih belum seperti yang diharapkan.
3.6. Rekomendasi
Memperhatikan capaian dan kendala yang dihadapi saat ini,
rekomendasi untuk perbaikan ke depan agar dilakukan antara lain dengan
meningkatkan koordinasi dengan unit kerja lainnya lingkup Sekretariat Jenderal
maupun lingkup Kementerian Pertanian, baik itu melalui penyusunan aplikasi
yang terintegrasi untuk perencanaan kebijakan dan program kegiatan maupun
dalam pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang melibatkan seluruh unit kerja
lainnya.
33Laporan Kinerja Biro Perencanaan Tahun 2015
BAB IV
PENUTUP
Dari hasil analisis terhadap capaian kinerja Biro Perencanaan Tahun
2015, beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain bahwa dari beberapa
indikator kinerja, target yang ditetapkan sudah dapat dicapai seluruhnya,
dengan rata-rata pencapaian mencapai 95,32% ini menggambarkan bahwa
kinerja Tahun 2015 menunjukan hasil kinerja Biro Perencanaan dapat
dikatakan berhasil. Alokasi anggaran yang tersedia untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan di Biro Perencanaan adalah sebesar
Rp59.587.600.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp56.587.600.000,-
atau mencapai 95,21%.
Memperhatikan kendala yang dihadapi dan rekomendasi sebagaimana
diuraikan pada Bab III, serta dalam rangka meningkatkan capaian kinerja Biro
Perencanaan Tahun 2015, rencana tindak lanjut yang akan dilakukan antara
lain mengembangkan dan menyempurnakan aplikasi yang terintegrasi untuk
perencanaan kebijakan program kegiatan maupun dalam pemantauan
pelaporan dan evaluasinya yang melibatkan seluruh unit kerja lingkup
Kementerian Pertanian.