44
i LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. JANATA MARINA INDAH Disusun Oleh: Dionisius Kristian Saputra 14 06 07846 PROGAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2018

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. JANATA MARINA INDAH · SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI ... perawatan kapal dalam docking, reparing dan floating

  • Upload
    buianh

  • View
    358

  • Download
    16

Embed Size (px)

Citation preview

i

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI PT. JANATA MARINA INDAH

Disusun Oleh:

Dionisius Kristian Saputra

14 06 07846

PROGAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2018

ii

iii

SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

terselesaikannya laporan kerja praktek ini dengan baik dan lancar.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dan mendukung proses kerja praktek dan penyusunan laporan kerja

praktek ini. Pihak-pihak tersebut antara lain

1. Bapak dan ibu selaku penyemangat dan pendukung kerja praktek

2. Bapak Ir. B.Kristyanto,M.Eng.,Ph.D. selaku dosen pembimbing

3. Ibu Deny Ratna Yuniartha,S.T.,M.T. selaku koordinator kerja praktek

Program Studi Teknik Industri

4. Bapak Ir. Martono Acchedya Oetomo,M.M selaku koordinator kerja

praktek di PT. Janata Marina Indah

5. Bapak Joko Wahyu Ari selaku kepala proyek kapal 66

6. Bapak Aditya Agung selaku pendampingmahasiswa selama kerja praktek

7. Segenap karyawan PT. Janata Marina Indah yang telah menerima

praktikan dengan baik

8. Michael isaac Denta dan Andreyas Widiyanto sebagai teman

seperjuangan dalam melaksanakan kerja praktek

Laporan Akhir Kerja Praktek yang merupakan hasil dari kegiatan kerja

praktek selama 30 hari kerja di PT. Janata Marina Indah yang direkap.

Penulis memohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan

dalam penulisan dan penyusunan Laporan Akhir Kerja Praktek ini, Oleh karena

itu penulis mengharapkan Kritik dan Saran agar dapat mengevaluasi kembali dan

Penulis dapat menjadi lebih baik dalam hal penulisan laporan

Yogyakarta, 22 April 2018

Dionisius Kristian Saputra

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR LAMPIRAN i x

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 1

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 2

BAB 2 TINJUAN UMUM PERUSAHAAN 3

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan 3

2.2 Visi Misi Perusahaan 4

2.3 Letak dan Tata Letak Perusahaan 4

2.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 6

2.5 Ketenagakerjaan 10

2.6 Fasilitas Utama Perusahaan 11

BAB 3 TINJUAN SISTEM PERUSAHAAN 19

3.1 Proses Bisnis Perusahaan 19

3.2 Produk Yang Dihasilkan 19

3.3 Porses Produksi 20

BAB 4 TINJUAN PEKERJAAN MAHASISWA 23

4.1 Lingkup Pekerjaan 23

4.2 Tanggung Jawab Dan Wewenang Dalam Pekerjaan 23

4.3 Metodologi Pelaksaan Pekerjaan 28

4.4 Hasil Pekerjaan 31

BAB 5 PENUTUP 34

5.1 Kesimpulan 34

5.2 Saran 34

DAFTAR PUSTAKA 35

LAMPIRAN

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lay Out Unit I 5

Gambar 2.2 Lay Out Unit II 6

Gambar 2.3 Struktur Organisasi 9

Gambar 2.4 Tower Crane 12

Gambar 2.5 Gentry Crane 13

Gambar 2.6 Electric Air Compressor 13

Gambar 2.7 Motor Pompa Graving Dock 14

Gambar 2.8 Mobil Crane 14

Gambar 2.9 Mesin Bending 15

Gambar 2.10 Forklif 15

Gambar 2.11 Kantor Galangan Unit II 16

Gambar 2.12 Bengkel Fabrikasi 16

Gambar 2.13 SWL Kapasitas 100 Ton 17

Gambar 2.14 Graving Dock 18

Gambar 2.15 Kolam Apung 18

Gambar 3.1 Produk Kapal Kontainer 100 TEUS 19

Gambar 3.2 Produk Jasa Perbaikan Kapal 20

Gambar 3.3 Bengkel Tempat Proses Fabrikasi 21

Gambar 3.4 Contoh Proses Assembly Body Mid Crane 21

Gambar 3.5 Contoh Proses Ereksi Kapal Kontainer 100 TEUS 22

Gambar 4.1 Proses Assembly As Kemudi Dengan Daun Kemudi 24

Gambar 4.2 Proses Assembly As Kemudi Dengan Daun Kemudi 24

Gambar 4.3 Proses Reamer Lubang Baut 25

Gambar 4.4 Proses Reamer Lubang Baut 25

Gambar 4.5 Proses Pembuatan Jumping Stoper 26

Gambar 4.6 Proses Pembuatan Jumping Stoper 26

Gambar 4.7 Proses Instal As Kemudi Dan Daun Kemudi 27

Gambar 4.8 Instal As Kemudi Dan Daun Kemudi 27

Gambar 4.9 Proses pemasangan pipa kamar

mesin kapal 66 28

Gambar 4.10 Proses pemasangan pipa kamar mesin kapal 66 28

vii

Gambar 4.11 Medotologi Proses Pekerjaan Mahasiswa 29

Gambar 4.12 Schedule 30

Gambar 4.13 Assembly Daun Kemudi Dengan As

Kemudi Kapal 66 31

Gambar 4.14 Reamer Lubang Baut 31

Gambar 4.15 Jumping Stoper 32

Gambar 4.16 Kemudi Kapal 66 32

Gambar 4.17 Anoda 32

Gambar 4.18 Pipa Kamar Mesin Kapal 66 33

viii

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Daftar Karyawan PT. Janata Marina Indah 10

Table 2.2 Jam Kerja Karyawan PT. Janata Marina Indah 11

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR BIMBINGAN

DAFTAR HADIR PRAKTIKAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma

Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk

melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY

memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk

mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan

mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.

Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik

Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek

mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini

mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan

pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang

dilakukan oleh mahasiswa adalah:

1. Mengenali ruang lingkup perusahaan

2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu

3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor

atau pembimbing lapangan

4. Mengamati perilaku sistem

5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis

6. Melaksanakan ujian kerja magang

1.2 Tujuan

Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kerja praktek ini adalah:

1. Melatih kedisiplinan.

2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan

dalam perusahaan.

3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.

4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan

menjalankan bisnis.

5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di

perusahaan.

6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.

2

1.3 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja Praktek ini akan dilaksanakan terhitung mulai tanggal 18 Desember 2017

sampai dengan 27 Januari 2018, di PT Janata Marina Indah, Pelabuhan Tanjung

Mas - Semarang, Indonesia. Selama pelaksanaan kerja praktek di PT Janata

Marina Indah ditempatkan pada bagian sub kerja unit II devisi bangunan baru.

3

BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat PT. Janata Marina Indah

Indonesia sebagai Negara kepulauan yang luas menyimpan kekayaan samudra

yang luar biasa besar potensinya. Hadirnya transportasi air dengan perangkat

sarana pelayaran dan perkapalan menjadi kebutuhan yang sangat vital dalam

upaya menggali anugerah alam ini. Membidik satu sisi yang paling tepat sesuai

dengan kesiapan dan keahlian sumber daya manusia saat itu, maka pada bulan

februari 1977 berdirilah PT. Janata Marina Indah, atau yang lebih dikenal dengan

nama JMI, yang bergerak dalam teknologi perkapalan, keterpaduan antara

pembangunan kapal baru maupun dock dan perbaikan kapal.

Peningkatan kapasitas pelayanan terus dikembangkan selaras dengan

meningkatnya tuntutan kebutuhan pelanggan. Untuk memenuhi kebutuhan jasa

perawatan kapal dalam docking, reparing dan floating repair, serta pembuatan

kapal baru, maka pada tanggal 29 Desember 1982 mulai di operasikan graving

dock atau dok kolam di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang.

Dua dasawarsa telah terlewati sudah, JMI berkembang pesat sesuai dengan

gerak laju pertumbuhan perekonomian dan industry negeri ini. Untuk

menanggapi permintaan pasar maka dibangunlah galangan unit II di Pelabuhan

Tanjung Emas pada tahun 1993. Selain memiliki kapasitas dan fasilitas lebih

besar bila dibandingkan dengan unit I, maka unit II ini pun hadir lebih lengkap

dan modern bila semuanya sudah lengkap dibangun sesuai rencana induk.

Kedua unit ini beroperasi secara terpadu untuk melayani pelanggan dari

perusahaan – perusahaan swasta serta pemerintah, bahkan luar negeri

termasuk untuk ekspor kapal baru.

Perkembangan perusahaan selalu seiring dengan peningkatan kualitas serta

pelayanan dan perbaikan system manajemen mutu yang sesuai dengan standar

international seperti ISO untuk memastikan bahwa mutu hasil kerjanya terjamin

konsistensinya. Dengan mengimplementasikan suatu standar Internasional ini,

sudah selayaknya bila di penghujung tahun 1998 JMI berhasil meraih sertifikat

ISO 9002/1994 dari badan sertifikasi American Bureau of Shipping (ABS).

4

2.2 Visi dan Misi PT. Jananta Marina Indah

1. Visi

Perusahaan adalah sebagai perusahaan galangan kapal nasional swasta di

Indonesia merupakan salah satu tulang punggung pembangunan maritime

Indonesia yang berperan dalam industry perkapalan baik di pasar nasional,

regional maupun global.

2. Misi

Misi dari perusahan PT. Janata Marina Indah adalah:

a. Membantu pemerintah dan perusahaaan pelayaran Indonesia untuk

meningkatkan kapasitas anngkut nasional untuk mengejar ketinggalan selama

30 tahun terakhir, keluar negeri melalui upaya atau solusi untuk menghindari

pembangunan kapal – kapal baru maupun perbaikan kapal Indonesia ke luar

negeri.

b. Mencegah pemerintah agar tidak membangun atau melakukan perbaikan

kapal di luar negeri, terutama untuk ukuran dan jenis kapal yang sudah mampu

dibangun dan diperbaiki di dalam negeri.

c. Meningkatkan kemampuan galangan agar kapasitas bangunan baru maupun

reparasi dapat selalu bertambah sehingga dapat mencegah mengalirnya devisa

keluar negeri melalui upaya / solusi untuk menghindari pembangunan kapal -

kapal baru maupun perbaikan kapal Indonesia ke luar negeri.

2.3 Letak Dan Tata Letak Perusahaan

Perusahaaan PT Janata Marina Indah Semarang berada di Jl. Deli 21,

Bandarharjo Semarang Utara, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah,

Indonesia. Lay out dan tatak letak perusahaan ditunjukkan pada gambar 2.1

untuk unit I sedangkan unit II pada gambar 2.2

5

Gambar 2.1 Lay Out Unit I

Sumber: PT. Janata Marina Indah

6

Gambar 2.2 Lay Out Unit II

Sumber: PT. Janata Marina Indah

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan Dan Uraian Tugas

Tugas dan tanggung jawab divisi produksi dan teknik di PT. Janata Marina Indah

akan diuraikan sebagai berikut:

1. Kepala Devisi

a. Kepala devisi komersial

Membantu dan melaksanakan tugas perusahaan dalam bidang pemasaran dan

administrasi yang bersifat komersil

b. Kepala devisi produksi

Membantu dan bertanggung jawab atas perusahaan dalam menangani dan

memimpin bagian devisi produksi bangunan baru

c. Kepala devisi teknik

7

Melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan devisi teknik

didalam perusahaan tersebut.

2. Kepala Departemen

a. Kepala departemen personalia dan umum

Membantu direktur keuangan dan komersil dalam bidang administrasi dan

memimpin bagian personalia dan umum di kantor pusat.

b. Kepala departemen perencanaan

Membantu devisi teknik dalam mempersiapkan dalam perencanaan untuk

pembungan bangunan baru.

c. Kepala departemen utilitas

Membantu devisi teknik dan memimpin departmen utilitas diperusahaan.

d. Kepala departemen logistik

Memimpin departemen logistik Jakarta dan semarang, mengatur harga pemasok,

pemebalian barang, pengiriman, hingga sampai gudang semarang.

3. Kepala Bagian

a. Kepala bagian keuangan dan akutansi

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen keuangan dalam

mengurus bagian keuangan

b. Kepala bagian umum dan personalia

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen umum dan

personalia dalam mengurus bagian umum.

c. Kepala bagian perencaan

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen perencanaan

dalam mengurus proses perencanaan yang dilakukan.

d. Kepala bagian gudang

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen keuangan dan

akutansi dalam mengurus bagian pergudangan

e. Kepala bagian PCC

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen perencaan dalam

mengurus dan menangani proses perencanaan dan pengendalian.

f. Kepala bagian listrik

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen produksi dalam

mengurus bagian kelistrikan.

8

g. Kepala bagian mesin

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen produksi dalam

mengurus bagian mesin kapal.

h. Kepala bagian lambung

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen produksi dalam

mengurus bagian lambung kapal.

i. Kepala bagian outfitting

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen produksi dalam

mengurus bagian outfitting mesin kapal.

j. Kepala bagian K3

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen produksi dalam

mengurus bagian keselamatan pekerja.

k. Kepala bagian peralatan

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen utilitasdalam

mengurus bagian peralatan.

l. Kepala bagian QA/QC

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala depatemen produksi dalam

mengurus dan memimpin proyek yang sedang dikerjakan.

9

Gambar 2.3 Struktur Organisasi

Sumber: PT. Janata Marina Indah

10

2.5 Ketenagakerjaan

a. Sumber Daya Manusi (SDM)

Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki PT. Janata Marina Indah adalah

sebagai berikut dapat dillihat pada tabel 2.1, namun data pekerja ini diluar dewan

komisaris dan direksi yang ada.

Table 2.1 Daftar Karyawan PT. Janata Marina Indah

Sumber: PT. Janata Marina Indah

Presentasi tenaga sumber daya manusia yang ada di PT. Janata Marina Indah

dengan kisaran 23 % merupakan lulusan sarjana, yang menduduki posisi jabatan

seperti: manager, dan juga supervisor. Sedangkan sisanya 70 % sumber daya

manusia PT. Janata Marina Indah lulusan sekolah menengah atas (SMA) atau

sekolah menengah kejuruan (SMK).

PT. Janata Marina Indah juga membangun koneksi dengan Jurong Shipyard dari

Singapura, dan juga Akasaka Diesel Engine dari Jepang. Dan juga bersinergi

dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia seperti Institut Teknologi Sepuluh

Nopember (ITS) Surabaya. Dan juga untuk karyawan yang berprestasi dalam

kinerja memiliki kesempatan untuk dikirim bersekolah lagi untuk jenjang

pendidikan yang lebih tinggi lagi.

11

b. Jam Kerja Perusahaan

PT. Janata Marina Indah dalam penerapan jam kerja untuk karyawan dapat

dilihat pada tabel 2.2

Table 2.2 Jam Kerja Karyawan PT. Janata Marina Indah

Sumber: PT. Janata Marina Indah

NO BAGIAN HARI JAM KETERANGAN

1 Kantor Senin - Jumat 08.00 – 17.00

WIB

Istirahat makan siang pukul

12.00 - 13.00 WIB

(Lima hari kerja)

2 Produksi Senin – Sabtu 08.00 – 17.00

WIB

Istirahat makan siang pukul

12.00 - 13.00 WIB

(Enam hari kerja)

c. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan pada PT. Janata Marina Indah dibedakan menjadi dua,

untuk karyawan tetap dan untuk karyawan sub kontrak. Untuk karyawan sub

kontrak pengupahan didasarkan pada aturan menteri Negara bidang tenaga

kerja dan trasmigrasi. Yang besar UMR (Upah Minmun Regional) kota Semarang

sebesar Rp 2.130.088/bulan untuk tahun 2018. Proses pembayaran upah

tersebut dibayarkan dalam sistem 6 hari kerja (1 minggu sekali), dan juga bisa

ditambah upah lembur jika karyawan melakukan lembur yang besarnya diatur

oleh perusahaan. Sedangkan untuk karyawan tetep (non sub kontrak) besarnya

upah yang diterima didasarkan pada kebijakan perusahaan, bagian personalia

dan umum.

2.6 Fasilitas Perusahaan

PT. Janata Marina Indah Unit II menempati area seluas ± 8,1 hektar, yang

memiliki fasilitas tower crane, gantry crane, dua unit electric air compressor,

puluhan trafo las, mesin bubut, tiga unit motor pompa graving dock, dan kantor

galangan. Dari ketujuh fasilitas tersebut yang berdaya paling besar adalah

tiga unit motor pompa pada graving dock.

12

1. Tower Crane

Crane bekapasitas SWL 15 Ton terletak disamping graving dock dan floating

quay berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan muatan material repair yang

akan di pasang pada kapal.

Gambar 2.4 Tower Crane

Sumber: Dokumentasi Pribadi

2. Gantry Crane

Crane bekapasitas SWL 32 Ton terletak dibengkel lambung, berfungsi untuk

mengangkat dan menurunkan plat baja saat proses fabrikasi dan assembly

badan kapal.

13

Gambar 2.5 Gantry Crane

Sumber: Dokumentasi Pribadi

3. Electric Air Compressor

Dua unit kompresor angin yang masing-masing berkapasitas tekanan 10 Bar

yang berfungsi mensuplay angin untuk pekerjaan sand blasting dan painting

pada kapal repair.

Gambar 2.6 Electric Air Compressor

Sumber: Dokumentasi Pribadi

14

4. Motor Pompa Graving Dock

Motor pompa yang digunakan untuk menguras air laut didalam kolam graving

dock yang bertujuan supaya kapal dapat duduk di atas stop block dan tanda

dimulainya aktivitas kerja didalam kolam.

Gambar 2.7 Motor Pompa Graving Dock

Sumber: Dokumentasi Pribadi

5. Mobil Crane

Mobil Crane di jmi ada 4 buah dengann kapaitas 5 ton – 15 ton, crane sangat

penting untuk kelancaran pekerjaan di JMI yang berguna mengangkat atau

memindahkan benda dari didok atau dikapal

Gambar 2.8 Mobil Crane

Sumber: Dokumentasi Pribadi

15

6. Mesin Bending

Mesin bending terdapat 2 buah, dengan masing – masing tekanan maksimum

200 ton. Yang digunakan untuk proses bending tekuk untuk pembuatan profil

komponen yang diinginkan.

Gambar 2.9 Mesin Bending

Sumber: Dokumentasi Pribadi

7. Forklif

Forklif di jmi ada 5 buah degan kapasitas 3 ton- 5ton ,dimana alat forklift ini juga

sangat penting untuk memindahkan barang dari suatu tempat ketempat lain.

Gambar 2.10 Forklif

Sumber: Dokumentasi Pribadi

16

8. Kantor Galangan Unit II

Kantor galangan menandakan lokasi fungsi terpenting dari suatu organisasi yang

dipimpin. Kantor galangan memiliki tugas penuh dalam mengelola seluruh

aktivitas pekerjaan mulai dari pusat koordinasi, rapat.

Gambar 2.11 Kantor Galangan Unit II

Sumber: Dokumentasi Pribadi

9. Bengkel Fabrikasi

Bengkel fabrikasi merupakan tempat untuk proses pembuatan part atau

komponen kapal dari dasar sebuah desain part itu sendiri.

Gambar 2.12 Bengkel Fabrikasi

Sumber: Dokumentasi Pribadi

17

10. SWL Kapasitas 100 Ton

SWL kapasitas 100 ton ada 1 buah dengann kapaitas, SWL sangat penting untuk

kelancaran pekerjaan di JMI yang berguna mengangkat atau memindahkan

benda dari didok atau dikapal. Dan juga digunakan dalam proses perakitan kapal

atau pada proses ereksi.

Gambar 2.13 SWL Kapasitas 100 Ton

Sumber: Dokumentasi Pribadi

11. Graving Dock

Fasilitas tempat ini digunakan untuk melakukan pekerjaan perbaikan kapal,

dimana untuk bagian perbaikan kapal bagian bawah. Yang pekerjaan tidak bisa

dilakukan jika posisi berada diatas air.

18

Gambar 2.14 Graving Dock

Sumber: Dokumentasi Pribadi

12. Kolam Apung

Fasilitas ini digunakan untuk pekerjaan perbaikan kapal untuk pekerjaan yang

bisa dilakukan diatas air. Pekerjaan ringan untuk bagian atas kapal.

Gambar 2.15 Kolam Apung

Sumber: Dokumentasi Pribadi

19

BAB 3

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.1 Proses Bisnis Perusahaan

Berikut adalah proses bisnis yang dilakukan di sub bagian bangunan baru unit II

PT. Janata Marina Indah.

3.2 Produk Yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan oleh PT. Janata Marina Indah untuk berupa sebuah

kapal (ship), dimana produk ini merupakan hasil dari pesanan konsumen yang

terlebih dahulu mengikuti proses tender. Selain produk kapal yang dihasilkan

juga ada produk berupa jasa proses perbaikan kapal (ship repair).

Gambar 3.1 Produk Kapal Kontainer 100 TEUS

Sumber: Dokumentasi Pribadi

20

Gambar 3.2 Produk Jasa Perbaikan Kapal

Sumber: Dokumentasi Pribadi

3.3 Proses Produksi

Proses pembuatan kapal dilakukan dengan membuat blok – blok terpisah dari

sebuah kapal yang kan dibentuk. Setiap blok yang dibuat sudah terlihat bentuk

detail yang sesuai dengan desain yang ada. Namun untuk interior, kelistrikan dan

mesin baru bisa dikerjakan setelah blok sudah bisa disatukan terlebih dahulu.

Proses produksi yang dilakukan dalam membuat sebuah kapal (ship) terbagi

dalam tiga tahap utama.

a. Tahap Fabrikasi

Pada tahap fabrikasi ini silakukan proses pembutan komponen kapal dengan

bahan baku plat baja dan pipa. Pekerja meliputi pengelasan, dan pembentukan

model komponen – komponen kapal yang sesuai dengan desain yang telah

dibuat sebelumnya. Proses fabrikasi dilakukan di bengkel, bagian yang dibuat

masih terpisah – pisah namun sudah mengikuti kondisi detail kapal yang akan

dibuat.

21

Gambar 3.3 Bengkel Tempat Proses Fabrikasi

Sumber: Dokumentasi Pribadi

b. Proses Assembly

Proses assembly adalah tahap kedua yang dilakukan dalam tahap produksi

kapal. Komponen – komponen yang sudah selesai diproses dalam tahap

fabrikasi kemudian dirakit dan menjadi sebuah blok. Dimana blok ini nantinya

akan dirakit kembali pada tahap ereksi.

Gambar 3.4 Contoh Proses Assembly Body Mid Crane

Sumber: Dokumentasi Pribadi

22

c. Proses Ereksi

Pada tahap ini komponen – komponen yang telah melalui proses assembly dan

menjadi sebuah blok – blok bagian kapal utuh dibawa kearea proses ereksi.

Proses ereksi ini adalah penggabungan semua komponen blok yang telah ada

menjadi kesatuan bentuk kapal utuh. Dan pada tahap ereksi ini apabila proses

penggabungan antar blok sudah selesai, proses pekerjaan seperti pemasangan

mesin, kelistrikan, sudah bisa mulai dikerjakan sedikti demi sedikit .

Gambar 3.5 Contoh Proses Ereksi Kapal Kontainer 100 TEUS

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pada tahap proses produksi dari mulai fabrikasi, assembly, hingga ereksi proses

chek dilakukan oleh bagian QC dan juga didampingi oleh BKI (Biro Klasifikasi

Inndonesi) proses chek meliputi hasil pengelasan, material yang digunakan,

kontruksi kapal, mesin, dan juga kelistrikan.

23

BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.1 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan mahasiswa selama praktek di PT. Janata marina indah adalah

bertempat di devisi bangunan baru PT. Janata marina indah unit 2. Ada 2 jenis

pekerjaan di unit 2 ini, yang pertama bangunan baru dan yang ke dua repair.

Pada kesempatan kerja praktek ini mahasiswa di tempatkan di bagian bangunan

baru pada kapal nomor 66 kapal perintis 2000 GT. Disini mahasiswa di dampingi

oleh Bapak Joko Wahyu selaku kepala proyek kapal 66 dan bapak aditya

pratama sebagai asisten kepala proyek kapal 66.

4.2 Tanggung Jawab Dan Wewenang Dalam Pekerjaan

Tanjung jawab dan wewenang mahasiswa dalam melakukan kerja praktek di

kapal 66 adalah sebegai berikut

a. Mengamati proses pekerjaan di kapal 66

Proses pekerjaan yang ada sudah terjadwal dalam kalender pekerjaan. Tugas

yang dilakukan melakukan pengecekan terhadap daftar pekerjaan yang sedang

dikerjaan sesuai dengan kalender pekerjaan dan kodisi real pekerjaan.

Memberikan penjelasan dan terhadap pekerjaan yang dilakukan jika pekerja

mengalami kesulitan, agar proses pekerjaan selesai tapat dengan waktu yang

telah ditentukan sebelumnya.

Di kapal 66 mahasiswa di dampingi oleh seorang pendamping lapangan. Disini

mahasiswa di dampingi oleh bapak adit sebagai asisten layek. Mahasiswa

diminta untuk membantu proses pekerjaan yang dilakukan.

1. Proses assembly daun kemudi dengan as kemudi kapal 66

Pada proses pengerjaan assembly daun kemudi dengan as kemudi ini dikerjakan

oleh 3 orang pekerja. Pembagaian tugasnya adalah 1 orang mengoprasikan

gentary crain sebagai alat bantu untuk mengangkat as kemudi dan 2 orang

mengarahkan as kemudi supaya tepat pada proses peletakannya. Langkah

pertama adalah mengaitkan as kemudi yang sebelumnya sudah di posisikan

sedemikian rupa dengan gentary crain. Selanjutnya gentary crain akan

mengankat as kemudi dan mendekatkannya pada as kemudi. Setelah kedua

bagian saling berdekatan maka 2 pekerja lain akan mengarahkan untuk proses

peletakan. Ke dua pekerja ini akan mengawasi dan mengukur setiap as kemudi

24

turun mendekati daun kemudi, tujuannya agar as kemudi menempel tepat pada

bagian yang akan di gabungkan. Setelah kedua bagian di gabungkan maka

pengait gentary crain di lepas dan pada bagian as kemudi dan daun kemudi di

beri penguat agar posisinya tidak berubah ketika di lakukan pekerjaan

selanjutnya.

Gambar 4.1 Proses Assembly As Kemudi Dengan Daun Kemudi

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.2 Proses Assembly As Kemudi Dengan Daun Kemudi

Sumber: Dokumentasi Pribadi

25

2. Mengamati proses reamer lubang baut

Proses reamer lubang baut bertujuan untuk menghaluskan dan memasukkan

ukuran baut yang akan di gunakan. Pada proses ini alat yang digunakan adalah

reamer manual. Pekerjaan ini dilakukan oleh 2 orang pekerja dengan setiap

pekerja mengerjaan 3 lubang pada setiap sisi nya. Selain itu juga di butuhkan tap

matic sebagai pelumas ketika proses reamer dan vernier caliper sebagai alat

ukur. Proses pengerjaannya adalah dengan memutar reamer pada lubang yang

sudah di buat dengan bor. Jika reamer sudah tidak dapat di putar lagi maka

reamer di lepas dan di ukur hasilnya. Proses ini dilakukan berulang hingga di

dapat nilai antara diameter 48 sampai 49 dengan sisi dinding lubang yang telah

halus.

Gambar 4.3 Proses Reamer Lubang Baut

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.4 Proses Reamer Lubang Baut

Sumber: Dokumentasi Pribadi

26

3. Mengamati proses pembuatan jumping stoper

Jumping stoper merupakan part yang berfungsi untuk menahan as ke mudi

ketika as kemudi di instal. Jumping stoper di buat dengan menggunakan plat besi

dengan tebal 50 mm. Selanjutnya gambar jumping stoper sesuai dengan gambar

kerja. Pemtongan plat menggunakan las blender dan pemotongan mengikuti

gambar yang telah di buat. Setelah pemotongan plat selesai maka di lanjutkan

dengan proses penghalusan dan memasukkan ukuran jumping stoper.

Penghalusan permukaan dan memasukkan ukuran jumping stoper di kerjakan

dengan mesin bubut.

Gambar 4.5 Proses Pembuatan Jumping Stoper

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.6 Proses Pembuatan Jumping Stoper

Sumber: Dokumentasi Pribadi

27

4. Mengamati pemasangan kemudi kapal 66

Pada proses pemasangan ini daun kemudi dan as kemudi kembali di pisahan.

Selanjutnya ke dua bagian di bawa ke kapal 66 untuk selanjutnya proses instal.

Sebelum proes instal di mulai, perhitungan center kemudi perlu di lakukan.

Perhitungan center ini di lakukan dengan menarik kawat dari rudder cariier

sampai ke bawah. Setelah itu proses instal dapat di mulai. Bagian pertama yang

akan di pasang adalah as kemudi. Setelah as kemudi selesai di pasang maka

dapat di lakukan pemasangan daun kemudi. Setelah kemudi terpasang maka

langkah terakhir yatu finishing dengan pengecatan dan pemasangan anoda pada

daun kemudi

Gambar 4.7 Proses Instal As Kemudi Dan Daun Kemudi

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.8 Instal As Kemudi Dan Daun Kemudi

Sumber: Dokumentasi Pribadi

5. Mengamati proses pemasangan pipa kamar mesin kapal 66

Pada proses pemasangan pipa dilakukan dengan cara pengelasan dan

penyambungan sesuai jalur yang telah di tentukan dalam gambar kerja. Ukuran

28

dan tebal pipa juga di sesuakan dengan fungsi dari pipa tersebut. pada

pengerjaan pipa ini setiap pipa yang sudah di pasang akan di catat setiap

perkembangannya. Pengecekan juga di lakukan olek kepala proyek untuk

memastikan pipa sudah benar-benar terpasang sesuai gambar kerja dan progres

dari pengerjaannya juga dapat dilihat.

Gambar 4.9 Proses pemasangan pipa kamar mesin kapal 66

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.10 Proses pemasangan pipa kamar mesin kapal 66

Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.3 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Pembuatan metodologi bertujuan untuk mencapai tujuan atau target yang telah

di tentukan. Metodologi yang digunakan dilakukan pada setiap pekerjaan yang

akan dilakukan.

29

Gambar 4.11 Medotologi Pelaksanaan Pekerjaan Mahasiswa

Sumber: Data Pribadi

a. Persiapan Alat Pelindung Diri (APD)

Persiapan APD bertujuan untuk menjaga diri dari bahaya yang timbul dari

pekerjaan yang dilakukan. Pemakaian APD wajib di lakukan saat memasuki area

galangan, hal ini dikarenakan pada area galangan terdapat pekerjaan yang dapat

melukai atau menciderai pekerja tersebuat atau pekerja lainnya. Beberapa apat

pelindung diri yang wajib di gunakan adalah Pakaian kerja (wearpack), sepatu

safety, helm, masker, kacamata, dan sarung tangan.

b. Breafing

Berafing dilakukan dengan tujuan membahas progres dari pekerjaan yang di

kerjakan dan target dari pekerjaan tersebut. di dalam breafing juga dilakukan

pengarahan untuk setiap pekerjaan yang akan di lakukan pada hari tersebut

serta di harapkan target di capai sesuai schedule yang telah di buat.

c. Monitoring Lapangan

30

Pada tahap monitoring lapangan merupakan tahap dimana pengecekan dan

pengamatan langsung di lapangan terhadap pekerjaan yang di kerjakan. Pada

tahap monitoring ini setiap hasil pekerjaan dan progres di catat.

d. Membuat Laporan Progres

Dari hasil monitoring yang telah di lakukan maka di buatlah laporan progres

pekerjan yang telah di lakukkan. Pada laporan ini semua hasil, kekurangan, dan

kendala di laporkan sebagai dasar untuk membuat target dan capaian yang

harus terpenuhi pada schedule yang akan di buat selanjutnya.

4.4 Instrumen Pekerjaan

Dalam pelaksanaan pekerjaan monitoring, instrumen yang digunakan sebagai

acuan dalam melakukan pekerjaan monitoring adalah shedule. Shedule

digunakan sebagai alat yang dapat digunakan untuk melihat dan memonitoring

aktifitas-aktifitas yang harus di kerjakan oleh pekerja. Pada penggunaannya

waktu pada schedule yang telah di buat akan di bandingkan dengan waktu aktual

yang ada di lapangan. Hasil pembandingan ini akan menghasilkan kesimpulan

dimana pekerjaan selesai atau belum selesai. Dalam pelaksanaanya waktu

dalam pengerjaan aktual dapat berbeda dengan waktu perencanaan. Jika waktu

pengerjaan lebih cepat atau sama dengan waktu pada shedule maka dapat di

simpulkan bahwa pekerjaan berjalan dengan baik, dan jika waktu pengerjaan

lebih lama dari pada waktu di shedule maka dapat di simpulkan bahwa pekerjaan

mengalami kendala. jika suatu pekerjaan mengalami keterlambatan dalam

menyelesaikannya maka akan dilakukan pengerjaan tambahan atau lembur

untuk mengejar ketertinggalan target selesai pekerjaan.

.

31

Gambar 4.12 shedule

Sumber: PT.janata Marina Indah

4.5 Hasil Pekerjaan

Hasil dari pekerjaan yang sudah dilakukan

a. Proses assembly daun kemudi dengan as kemudi kapal 66

Gambar 4.13 Assembly Daun Kemudi Dengan As Kemudi Kapal 66

Sumber: Dokumentasi Pribadi

b. Mengamati proses reamer lubang baut

Gambar 4.14 Reamer Lubang Baut

Sumber: Dokumentasi Pribadi

32

c. Mengamati proses pembuatan jumping stoper

Gambar 4.15 Jumping Stoper

Sumber: Dokumentasi Pribadi

d. Mengamati pemasangan kemudi kapal 66

Gambar 4.16 Kemudi Kapal 66

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.17 Anoda

Sumber: Dokumentasi Pribadi

e. Mengamati proses pemasangan pipa kamar mesin kapal 66

33

Gambar 4.18 Pipa Kamar Mesin Kapal 66

Sumber: Dokumentasi Pribadi

34

BAB 5

PENUTUP

a. Kesimpulan

Berdasarkan kerja praktek yang telah di lakukan di dapatkan beberapa

kesimpulan, diantaranya adalah setiap pekerjaan dilakukan du kali pengecekan,

yang pertama dari quality control dan yang ke dua dari BKI. Selanjutnyan pada

pengerjaan kemudi ada beberapa pekerjaan part yang dapat di lakukan

bersamaan, sehingga dapat mempercepat waktu fabrikasi dan assembly. Selain

itu juga pada pengerjaan lubang baut kemudi terdapat proses reamer yang

memakan waktu lama sehingga dapat memperpanjang waktu assembly.

b. Saran

Mahasiswa sebaiknya aktif dalam mencari informasi tentang proses yang

diamatai, di karenakan proses dalam pembangunan kapal sangatlah kompleks

dan ada banyak pekerjaan yang saling berhubungan.

35

DAFTAR PUSTAKA

Dharmawan, Yudha. 2017. Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Budaya

Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Yang

Berdampak Pada Kinerja Karyawan PT. Janata Marina Indah Semarang.

Universitas Dian Nuswantoro. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Program Studi

Manajemen

http://www.jasamarina.com (diakses pada tanggal 5 Februari 2018)