72
LAPORAN KELOMPOK HASIL ORIENTASI DAN OBSERVASI PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 SEMARANG TAHUN 2011/2012 LAPORAN HASIL ORIENTASI DAN OBSERVASI PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 SEMARANG TAHUN 2011/2012 Ditulis guna melengkapi salah satu persyaratan penyelesaian Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) Oleh : 1. Agung Wibawa 08410201 PBSI 2. Alek Hidayat 08330086 Pend. Fisika 3. Anita Misriyah 08410204 PBSI 4. Ari Sandi P. 08320139 Pend. Biologi 5. Arief Seto B.A. 08320140 Pend. Biologi 6. Ayu Haryanti 08330130 Pend. Fisika 7. Ayu Lega M. 08320142 Pend. Biologi 8. Biyas Murwat P. 08410208 PBSI 9. Bunga Fitria Sari 08430108 PBSJ 10. Candra Wijaya 08410211 PBSI 11. Deby Apriyani 08420009 PBI 12. Devy Maygawati 08320145 Pend. Biologi 13. Dwi Pramono 08110265 PPB 14. Ervina Listiana 08420014 PBI 15. Fitri Puji Lestari 08420196 PBI 16. Ika Widy S. 08310104 Pend. Matematika

Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kelompok

Citation preview

Page 1: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

LAPORAN KELOMPOK HASIL ORIENTASI DAN OBSERVASI PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 SEMARANG TAHUN 2011/2012

LAPORAN HASIL ORIENTASI DAN OBSERVASIPRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

DI SMA NEGERI 2 SEMARANGTAHUN 2011/2012

Ditulis guna melengkapi salah satu persyaratan penyelesaianPraktik Pengalaman Lapangan ( PPL )

Oleh :                 1. Agung Wibawa               08410201                 PBSI

                 2. Alek Hidayat                  08330086                 Pend. Fisika                                 3. Anita Misriyah                08410204                 PBSI

                 4. Ari Sandi P.                      08320139                 Pend. Biologi                 5. Arief Seto B.A.                08320140                 Pend. Biologi                 6. Ayu Haryanti                  08330130                 Pend. Fisika                 7. Ayu Lega M.                   08320142                 Pend. Biologi                 8. Biyas Murwat P.             08410208                 PBSI                 9. Bunga Fitria Sari            08430108                 PBSJ

                 10. Candra Wijaya            08410211                 PBSI                 11. Deby Apriyani              08420009                 PBI 12. Devy Maygawati         08320145                 Pend. Biologi 13. Dwi Pramono                08110265                 PPB

               14. Ervina Listiana            08420014                 PBI                 15. Fitri Puji Lestari            08420196                 PBI                 16. Ika Widy S.                 08310104                   Pend. Matematika

 17. Lala H Ainul A.          08330019                 Pend. Fisika 18. Livaris Eko S.             08310277                    Pend. Fisika

               19. Meka Brata I.              08110330                    PPB 20. Muhammad Labib      08210286                 PKN 21. Nur Cholifah                 08210113                 PKN 22. Nur Salim                      08110385                 PPB 23. Nurlia Astika                 08330190                 Pend. Fisika 24. Nurun Nadhifah           08310495                 Pend. Matematika 25. Riska Puspitarini          08420393                 PBI 26. Saras Anneke Putri      08310286                 Pend. Matematika 27. Siti Khoirun N.              08110290                 PPB 28. Sri Hartinah                  08430381                 PBSJ 29. Sulistiyono                    08430382                 PBSJ 30. Sulistyo Supriyanto     08310501                 Pend. Matematika 31. Susi Navik                     08420263                 PBI

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

Page 2: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

SEMARANG 2011

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil orientasi dan observasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini, telah

disetujui dan disahkan pada :

Hari                 :

Tanggal           :

              Menyetujui,

Koordinator Dosen Pembimbing,                  a.n. Kepala SMA Negeri 2 Semarang,

                                                                        Koordinator  Guru Pamong

Dra. M.Th., Retnaningdyastuti, M.Pd.          Drs. Moch. Ansori

NIP. 19530603 1981032 001                        NIP. 19650425 1990031 012

KATA PENGANTAR

Page 3: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

            Puji Syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikanya

penyusunan laporan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini. Laporan ini disusun guna

memenuhi salah satu tugas pelaksanaan PPL dan disusun berdasarkan hasil observasi,

wawancara dan latihan praktek mengajar di SMA Negeri 2 Semarang yang dilaksanakan pada

tanggal 27 Juli sampai dengan tanggal 7 Oktober 2011.

            Untuk itu, sebagai wujud penghargaan yang setinggi-tingginya, kami ucapkan banyak

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memperhatikan

kami demi tersusunnya laporan ini, diantaranya:

1.      Drs. Muhdi, M.Hum., selaku rector IKIP PGRI Semarang.

2.      Dra. Intan Indiati, M.Pd., selaku Kepala UPT  PPL  IKIP PGRI Semarang.

3.      Dra. M. Th., Retnaningdyastuti, M.Pd., selaku Koordinator DPL di SMA Negeri 2 Semarang.

4.              Drs. H. Bambang Nianto Mulyo, M.Ed selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Semarang.

5.      Drs. Sumarno, selaku Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana dan Koordinator PPL.

6.      Drs. Moch. Ansori, selaku Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum.

7.      Drs. Sarwono, selaku  Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan.

8.      Segenap Dosen Pembimbing Lapangan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa,

Matematika, Fisika, Biologi, PKn dan PPB.

9.      Seluruh Guru Pamong SMA Negeri 2 Semarang.

10.       Segenap Guru dan Karyawan serta keluarga Besar SMA Negeri 2 Semarang.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami

berharap semua pihak turut serta memberi saran dan kritik yang membangun demi

tersusunnya laporan yang lebih baik. Akhir kata semoga laporan Praktek Pengalaman

Lapangan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kepada kita semua.

Semarang,   Oktober 2011

                                                                                     Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

B.      Landasan Pelaksanaan PPL

Page 4: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

C.      Tujuan, Fungsi PPL

D.     Manfaat PPL

E.      Sasaran dan Tujuan PPL

F.       Prinsip-prinsip PPL

G.     Status dan Bobot Kredit PPL

H.     Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPL

I.        Sistematika Laporan

BAB II ORIENTASI SINGKAT SEKOLAH LATIHAN

A.    Sejarah Singkat Sekolah latihan

B.     Tujuan Sekolah Latihan

C.     Status Sekolah Latihan

D.    Keadaan Fisik Sekolah Latihan

E.     Personalia Sekolah Latihan

F.      Keadaan Siswa

G.    Sumber- sumber Belajar

BAB III SISTEM ADMINISTRASI SEKOLAH LATIHAN

A.    Arti dan Tujuan Administrasi Sekolah

B.     Bidang Garapan Administrasi Sekolah (Khusus Administrasi Kurikulum dan Kesiswaan)

1.      Administrasi Kurikulum

2.      Administrasi Kesiswaan

3.      Administrasi Personalia

4.      Administrasi Keuangan

BAB IV KEGIATAN KESISWAAN

A.    OSIS

B.     Olah raga dan Kesenian

C.     Pramuka

D.    Kegiatan Ekstrakurikuler lainnya

BAB V PENALARAN SEKOLAH

A.    Usaha Bidang Kesehatan

B.     Praktik Bimbingan dan Penyuluhan

C.     Hubungan dengan Masyarakat

BAB VI PENUTUP

A.    Simpulan

B.     Saran

Page 5: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

      Guru adalah jabatan profesional yang dalam menjalankan tugasnya memerlukan

seperangkat kompetensi keguruan. Untuk memperolehnya diperlukan proses pembentukan

kompetensi tersebut, antara lain melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang

wajib dilakukan oleh mahasiswa keguruan.

         IKIP PGRI Semarang adalah lembaga pendidikan yang salah satu misi utamanya

adalah menyiapkan tenaga terdidik untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan. Dalam

memenuhi kualifikasi profesionalisme calon guru, maka adanya mata kuliah PPL yang

berbobot 4 sks yang berupaya memperkenalkan calon guru pada dunia kerja yang akan

mereka hadapi kelak. Praktik Pengalaman Lapangan merupakan pelatihan untuk menerapkan

teori yang telah diperoleh pada semester-semester sebelumnya. Dengan pelatihan tersebut,

mahasiswa akan memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam menyelenggarakan

pendidikan dan pengajaran di sekolah maupun di luar sekolah.

         Kegiatan PPL meliputi kegiatan pra PPL dan micro teaching di kampus, pelatihan

administrasi, praktik bimbingan konseling, serta praktik mengajar di sekolah latihan maupun

kegiatan pendidikan lainnya baik yang bersifat non-kulikuler maupun ekstrakulikuler yang

Page 6: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

berlaku di sekolah latihan. Seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan,

sebagai bekal kesiapan sebagai seorang calon tenaga pengajar, calon konselor, calon laboran,

seniman, perancang kurikulum, dan pendidik masyarakat. PPL dilaksanakan atas dasar

tanggung jawab bersama antara IKIP PGRI Semarang dengan sekolah praktikan yang

ditunjuk.

         Perkembangan dunia pendidikan dalam masyarakat ditandai dengan adanya

penemuan-penemuan metode baru dalam sistim pembelajaran serta semakin terspesifikasi

profesi kependidikan, menuntut adanya upaya peningkatan layanan pendidikan baik dalam

penyelenggaraan praktik-praktik pendidikan maupun dalam proses penyiapan tenaga

kependidikan. Oleh karena itu, tugas-tugas yang harus dilaksanakan mahasiswa praktikan

dalam pelaksanaan kegiatan PPL harus mendapat perhatian sungguh-sungguh, kerena

kesiapan calon pendidik dapat dilihat dari tingkat keberhasilan mahasiswa praktikan dalam

melaksanakan PPL. Sementara itu, keberhasilan mahasiswa dalam melaksankan PPL sangat

bergantung pada faktor-faktor penyiapan, administrasi dan organisasi penyelenggaraan, yang

di dalam hal ini dikelola oleh UPT PPL bekerja sama dengan sekolah-sekolah atau tempat

latihan lainnya yang ditunjuk.

B.     Landasan Teori  Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan

1. Statuta IKIP PGRI Semarang

2. Kurikulum pendidikan jenjang S-I untuk LPTK

3. Pedoman Umum Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester IKIP PGRI semarang

4. Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

5. Undang-undang no 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

6. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

7. Pedoman Pemantaun dan Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Guru (PEPPG) dari

Direktorat Ketenagaan Dikti Depdiknas Tahun 2007.

8. Kurikulum jenjang S1 untuk LPTK

9. Pedoman Akademik IKIP PGRI Semarang.

C.    Tujuan dan Fungsi PPL

1.      Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan

Page 7: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

                  Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan membina mahasiswa praktikan menjadi

calon guru atau calon tenaga pendidikan lain yang profesional sesuai dengan prinsip-prinsip

pendidikan, berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi profesional, pedagogik,

kepribadian, dan sosial.

2.      Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan

                  Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa

praktikan agar memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial.

D.    Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan

1.      Bagi Mahasiswa

a.       Memperoleh seperangkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dapat menunjang

tercapainya kompetensi pendidikan.

b.      Berlatih sebagai guru

c.       Memperoleh bekal pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola sekolah.

2.      Bagi lembaga IKIP PGRI Semarang

a.       Sebagai umpan balik dalam upaya menyempurnakan sistem pendidikan di lingkungan IKIP

PGRI Semarang sesuai dengan kebutuhan pembangunan di bidang pendidikan.

b.      Mempererat dan meningkatkan kerja sama antara IKIP PGRI Semarang sebagai pengembang

Ilmu pengetahuan dan teknologi (di bidang pendidikan) dan instansi-instansi pendidikan

terkait.

3.      Bagi Sekolah Latihan

a.       Memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang dapat digunakan dalam pengembangan

sekolah.

b.      Memperoleh bantuan dan pikiran dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan

administrasi maupun akademik.

E.     Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik Pengalaman Lapangan mempunyai sasaran agar mahasiswa praktikan memiliki

seperangkat pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dapat menunjang tercapainya

kompetensi profesional, pedagogic, kepribadian, dan sosial.

Selain itu, sasaran kegiatan PPL adalah mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan PPL

yang diterapkan oleh IKIP PGRI Semarang, dengan pembinaan dan perkembangan

kepribadian meliputi :

1)      Aspek sikap dan perilaku sebagai pendidik yang baik

Page 8: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

2)      Aspek peningkatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung

pengembangan proses belajar mengajar

3)      Aspek peningkatan keterampilan kependidikan/keguruan

F.     Prinsip- prinsip Praktik Pengalaman Lapangan

1. PPL dilaksanakan atas dasar tanggungjawab bersama antara IKIP PGRI Semarang

dengan sekolah latihan.

2. PPL harus dikelola secara baik dengan melibatkan berbagai unsure yaitu IKIP PGRI

Semarang, Dinas Pendidikan Nasional Kota/Kabupaten, dan Sekolah latihan.

3. Pembimbingan mahasiswa harus secara intensif dan sistematis oleh guru pamong dan

dosen pembimbing yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas pembimbingan.

4. PPL tidak dapat diganti dengan micro teaching atau peer teaching. PPL harus tetap

dilaksanakan disekolah latihan.

5. Mahasiswas praktikan harus melaksanakan seluruh komponen tugas dan kegiatan PPL

sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6. Mahasiswa praktikan bukan pengganti guru pengajar disekolah latihan.

7. Mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL tidak diperbolehkan menempuh mata

kuliah lainnya.

G.    Status dan Bobot Kredit Praktik Pengalaman Lapangan

1. Status

Mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian integral dari

bagian kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPT) yang disusun

berdasarkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan lainnya serta termasuk dalam struktur

program kurikulum IKIP PGRI Semarang. Praktik Pengalaman Lapangan wajib dilaksanakan

oleh mahasiswa IKIP PGRI Semarang sebagai salah satu perguruan tinggi dalam LPTK.

2. Bobot Kredit

Mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan mempunyai bobot kredit empat satuan

kredit semester (4 SKS). Satu SKS untuk kuliah praktik dalam satuan semester memerlukan

Page 9: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

waktu pertemuan : 4 x 1 jam x 16 pertemuan = 64 pertemuan. Memperhatikan besarnya bobot

SKS tersebut, maka PPL dilaksanakan selama 256 jam pertemuan atau kurang lebih delapan

minggu efektif dengan menerapkan sistem blok waktu.

H.    Waktu dan Tempat pelakasanaan Praktik Pengalaman Lapangan

      Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan mulai tanggal 27 Juli 2011   sampai dengan

tanggal 7 Oktober 2011. PPL dilaksanakan yaitu hari Senin hingga Kamis pukul 07.00 –

13.30, Hari Jumat pukul 07.00 – 11.30 dan Hari Sabtu pukul 07.00 – 13.00.

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan bertempat di SMA N 2 Semarang yang

ditetapkan berdasarkan persetujuan rektor dengan dengan kepala kantor wilayah Departemen

Pendidikan Nasional atau pimpinan yang lain yang sesuai.

F. Sistematika Laporan

BAB I PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

B.    Landasan Pelaksanaan PPL

C.    Tujuan, Fungsi PPL

D.   Manfaat PPL

E.    Sasaran dan Tujuan PPL

F.    Prinsip-prinsip PPL

G.   Status dan Bobot Kredit PPL

H.   Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPL

I.     Sistematika Laporan

BAB II ORIENTASI SINGKAT SEKOLAH LATIHAN

A.   Sejarah Singkat Sekolah latihan

B.    Tujuan Sekolah Latihan

C.    Status Sekolah Latihan

D.   Keadaan Fisik Sekolah Latihan

E.    Personalia Sekolah Latihan

F.    Keadaan Siswa

G.   Sumber- sumber Belajar

BAB III SISTEM ADMINISTRASI SEKOLAH LATIHAN

Page 10: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

A.   Arti dan Tujuan Administrasi Sekolah

B.    Bidang Garapan Administrasi Sekolah (Khusus Administrasi Kurikulum dan Kesiswaan)

1.  Administrasi Kurikulum

2.  Administrasi Kesiswaan

3.  Administrasi Personalia

4.  Administrasi Keuangan

BAB IV KEGIATAN KESISWAAN

A.   OSIS

B.    Olah raga dan Kesenian

C.    Pramuka

D.   Kegiatan Ekstrakurikuler lainnya

BAB V PENALARAN SEKOLAH

A.   Usaha Bidang Kesehatan

B.    Praktik Bimbingan dan Penyuluhan

C.    Hubungan dengan Masyarakat

BAB VI PENUTUP

A.   Simpulan

B.    Saran

LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB II

ORIENTASI SINGKAT SEKOLAH LATIHAN

A.    SEJARAH SMA NEGERI 2 SEMARANG

SMA NEGERI II

Sampai dengan akhir tahun 1977, seluruhnya terletak di Jalan Taman menteri Soepeno

1 Sermarang. Dahulu pada tahun 1950 –an dikenal dengan nama SMA Bagian B

(Pasti/Alam).

SMA NEGERI II

Bersama dengan SMA Negeri 1 menempati bangunan gedung sekolah bekas HBS

(Hogere Burger School). Gedung HBS ini dibangun oleh pemerintah Belanda (zaman

penjajahan Belanda) pada tahun 1937, dan diresmikan penggunanaanya untuk sekolah (HBS)

pada tanggal 1 Agustus 1939. Mulai tahun 1939 sampai tahun 1942 digunakan untuk sekolah

HBS Pemerintah (Gouvernement HBS).

Page 11: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Adanya anggapan seolah-olah SMA Bagian B atau SMA Negeri 1 dan SMA Negeri II

Semarang berasal dari HBS adalah kurang tepat. Maka di bawah ini secara singkat kami

sampaikan perkembangan SMA Negeri yang terletak di Jalan Taman Menteri Soepeno 1

Semarang tersebut sebagai berikut

1.        Zaman Penjajahan :

a.         Tahun 1939 s.d. 1942 ( pada zaman penjajahan Belanda )

b.         Tahun 1942 s.d. 1945 ( zaman penjajahan Jepang )

Oleh Pemerintah Jepang  gedung HBS tersebut dipergunakan untuk asrama Sekolah

Pendidikan Tentara Jepang.

2.        Zaman Pebdudukan Belanda :

a.       Tahun 1945 (Jepang menyerah kepada Sekutu )

Belanda dating kembali di Indonesia bersama Sekutu pada tanggal 29 September

1945. Oleh Belanda gedung HBS, yang digunakan oleh Jepang untuk asrama, dipergunakan

untuk Rumah Sakit Tentara Belanda.

b.       Tahun 1946 s.d. 1949 :

Gedung bekas HBS tersebut difungsikan kembali oleh Belanda untuk sekolah.

Sekolah-sekolah yang menempati gedung ini adalah :

a)       HBS (Hogere Buger School ) = Sekolah bagi Penduduk Kelas Atasa

b)      AMS ( Algemene Middelbare School ) = Sekolah Menengah Umum

c)       VHO (Voorbereidend voor Hoger Onderwijs ) = Persiapan untuk Pendidikan yang lebih

tinggi

d)      MS ( Middelbare School ) = Sekolah Menengah

Di bawah pimpinan seorang direktur Belanda bernama J. Marchant, kemudian J.

Marchan digantikan P. Vogelensang.

3.      Tahun 1949 ( Pengakuan Kedaulatan Republik Indonesia ):

Oleh putera-putera Indoneia (guru-guru), telah dipersiapkan berdirinya SMA Negeri di

Semarang. SMA yang dibentuk ini berasal dari peleburan sekolah-sekolah Swasta Nasional

yang ada di Semarang dan sebagai “intinya” adalah SMA Taman Siswa / Taman Madya

Semarang

4.      Tahun 1949/1950 :

Diresmikan berdirinya SMA Negeri tersebut di atas oleh Pemerintah Republik Indonesia 

pada tanggal 1 Agustus 1950 dan menempati gedung bekas HBS di jalan Taman Menteri

Soepeno 1 Semarang.

Page 12: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Adapun sebagai Kepala Sekolah yang pertama :

         Untuk SMA Negeri Bagian B (Pasti/Alam) adalah Bp. Ir. Soeroto

         Untuk SMA Negeri Bagian A (Bahasa) adalah Bp. Drs. Soemadi

Kedua sekolah ini menempati gedung bekas HBS tersebut :

         SMA BAgian B berlangsung pada pagi hari

         SMA Bagian A berlangsung pada siang/sore hari

Selanjutnya SMA BAgian A dipindahkan ke Jalan Pemuda 149 (dahulu Bodjong weg) dan

yang saat ini dikenal dengan nama SMA Negeri 3 Semarang.

Tidak lama kemudian Bp. Ir. Soeroto diangkat menjadi Isnpektur Umum SMA di

Jakarta, maka sebagai pengganti Kepala SMA Bagian B saat itu adalah Bp. Mr. Hutauruk.

Pada saat itu pula (tahun 1949/1950), tentara Pelajar (TP) dari daerah pedalaman

diperintahkan masuk Kota Semarang. Karena statusnya juga sebagai Pelajar, maka untuk

memenuhi kebutuhan pendidikannya meraka ditampung pada SMA Negeri.

5.      Tahun 1955/1956

SMA Negeri Bagian B dopecah menjadi 2 sekolah, keduanya tetap menempati satu

bangunan gedung bekas HBS tersebut.

a.       SMA Negeri I Bagian B, berdasarkan Surat Keputusan Meneteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3411/B.II tanggal 1 Djuli 1955, dengan Kepala

Sekolah Bp. M. Kartono (dokumen di SMA 1 Semarang)

b.      SMA Negeri II Bagian B, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 3412/B.II tanggal 1 Djuli 1955, dengan Kepala Sekolah Bp. M.

Abdoelmadjid (dokumen di SMA 2 Semarang)

6.      Tahun 1960/1961

Terjadi perubahan baik nama maupun status dari SMA Bagian B:

a.       SMA Negeri I Bagian B menjadi : SMA Negeri I

b.      SMA Negeri II Bagian B menjadi : SMA Negeri II

Status SMA BAgian B (Pasti/Alam) hanya menngenal 1 (satu) jurusan, dengan adanya

perubahan tersebut kemudian masing-masing SMA mempunyai 4 (empat) jurusan yaitu :

a.       jurusan Ilmu Pasti  (PAS)

b.      jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (PAL)

c.       jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (SOS)

d.      jurusan Ilmu Budaya/Bahasa (BUD)

dengan istilah umum dikenal sebagai jurusan Pas/Pal/Sos/Bud.

Page 13: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Murid kelas I pada tahun ajaran tersebut di atas mengarah pada 4 jurusan, sedangkan murid

kelas II dan III menyelesaikan program lama (Bagian B sampai dengan tahun ajaran

1963/1964).

7.      Perkembangan SMA Negeri I dan SMA Negeri II

Menjadi SMA Negeri I-II Semarang;

a.         Tahun 1963/1964;

Kepala SMA Negeri II, Bp. M. Abdoelmadjid pension digantikan  Bp. Tjiook Tik Djoe

b.         Tahun 1965/1966:

Kepala SMA Negeri II, Bp. Tjook Tik Djoe pension, digantikan Bp. Budiman

c.       Tahun 1967/1968:

Kepala SMA Negeri 1, Bp. Kartono diangkat sebagai Kepala Sekolah Indonesia di Jepang,

digantikan Bp. Ign. Soeparjo

d.      Tahun 1970/1971

Kepala SMA Negeri II dirangkap oleh Bp. Ign. Soeparjo, dengan nama sekolah menjadi

SMA Negeri I-II Semarang

Bp. Boediman dipindahkan ke Kantor Perwakilan Dep. P dan K Provinsi Jawa Tengah.

e.       Tahun 1967/1977

Kepala SMA Negeri I-II digantikan oleh Bp. Abdoelkohar

Bp. Ign. Soeparjo diangkat menjadi Kepala Kantor Departemen P dan K Kotamadia Semaran

8.      Tahun 1978/1979

Dengan adanya kebijakan Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, bahwa pada 1 (satu) gedung hanya dipergunakan untuk

Kegaiatan Belajar mengajar 1 (satu) sekolah, maka setelah gedung baru yang berlokasi di

Jalan Sendangguwo Baru selesai dibangun, SMA negeri I-II Semarang dipecah menjadi 2

(dua) lokasi SMA Negeri :

a.       SMA Negeri I;

Tetap menempati gedung bekas HBS dengan Kepala Sekolah Bp. Abdoelkohar.

Pada 10 November 1979 belau wafat, pada tahun 1980 digantikan oleh Bp. R. Soegiono

Notowidjojo

b.      SMA Negeri II ;

Dipindahkan ke Jalan Sendangguwo Baru, menempati gedung baru, dengan Kepala

Sekolah Bp. Soetiman

Sekolah tersebut melaksanakan tugas secara operasional dengan kegiatan Proses

Belajar Mengajar sejak pada hari Senin tanggal 16 Januari 1978, dengan catatan bahwa :

Page 14: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

tahun 1978 siswa kelas 1 di lokasi baru, kelas 2 dan 3 di SMA Negeri I-II Semarang tahun

1979 siswa kelas 1 dan 2 di lokasi baru, kelas 3 di SMA Negeri I-II Semarang

tahun 1980, siswa kelas 1, 2 dan 3 seluruhnya di lokasi baru

9.      CATATAN SINGKAT

a.       Perubahan/pengembangan SMA Negeri II Bagian B

1.      SMA Bagian B menjadi :

SMA Negeri I Bagian B dan SMA Negeri II Bagian B

2.      SMA Negeri I Bagian B  menjadi : SMA Negeri I

SMA Negeri II Bagian B menjadi : SMA Negeri II

3.        SMA Negeri I dan SMA Negeri II menjadi : SMA Negeri I-II

4.        SMA Negeri I-II dipecah menjadi 2 (dua ) lokasi

         SMA Negeri I, di Jalan Taman Menteri Soepeno 1 Srmarang

         SMA Negeri II, di Jalan Sendangguwo Baru 1 Semarang

b.      Organisasi Keluarga Besar SMA I-II (KSMA)

Sejak SMA Bagian B dipecah menjadi 2 (dua) SMA Bagian B sampai akhir usia

SMA Negeri I-II pada tahun 1980, baik KSMA maupun OSIS, irganisasi ini tetap satu dan

tidak terpisahkan, dengan setiap tahun ajaran terjadi pergantian Ketua serta Pengurus

KSMA/OSIS secara bergiliran

c.       Pada awal kepindahannya (antara tahun 1977 s,d, 1979) urusan administrasi sebagaian masih

bersama dengan SMA Negeri I. Namun sejak tahun awal 1980 telah resmi dipisahkan dari

SMA Negeri I Semarang

10.  Pada tahun 1982/1983 :

Ada perubahan penomoran sekolah di seluruh Indonesia, yang semula dengan indeks

angka Romawi dibanti dengan angka Arabi, sehingga :

* SMA Negeri II Semarang berubah menjadi SMA Negeri 2 Semarang

11.  Pada Tahun 1984/1985

Pada waktu kurikulum 1984 mulai dilaksanakan, SMA mengenal 4 jurusan, yaitu :

-  Program Ilmi-ilmu Fisik atau  Program A1

-  Program Ilmu-ilmu Biologi atau  Program A2

-  Program Ilmu-ilmu Sosial atau Program Aз

-  Program Ilmu-ilmu Bahasa atau Program A4

Page 15: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

12.  Pada Tahun 1994/1995:

Pada waktu kurikulum 1994 mulai dilaksanakan, SMA mengenal 3 jurusan, yaitu :

- jurusan Ilmu Pengetahuan Alam atau jurusan IPA

- jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial atau jurusan IPS

- jurusan Bahasa

13.  Pada Tahun 1995/1996 :

Waktu Bp. Prof. Dr. Ir. Wardiman Djojonegoro sebagai Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, pada tahun 1995 nama SMA berubah menjadi SMU

(akronim dari Sekolah Menegah Umum)

Demikian pula SMA Negeri 2 Semarang berubah menjadi  SMU Negeri 2 Semarang

SMA telah beberapa kali mengalami perubahan, baik nama maupun statusnya.

Demikian pula SMA Negeri yang berada di Jalan Taman Menteri Soepeno 1 Semarang.

a.       1995/1996 :  SMA Bagian B menjadi : SMA Negeri I Bagian B dan

SMA Negeri II Bagian B

b.   1960/1961 : SMA Negeri I Bagian B menjadi : SMA Negeri I

SMA Negeri II Bagian B menjadi : SMA Negeri II

c.   1982/1983 :  SMA Negeri I menjadi : SMA Negeri 1

SMA Negeri II menjadi : SMA Negeri 2

d.      1995/1996 : SMA Negeri 1 menjadi : SMU Negeri 1

SMA Negeri 2 menjadi : SMU Negeri 2

e.       2001/2002 s.d. sekarang : SMU Negeri 2 menjadi : SMA Negeri 2

14.  Periode Kepemimpinan ( Kepala Sekolah ) di SMA Negeri 2 Semarang

Kepala-kepala Sekolah yang tercatat sampai dengan tahun 2010 adalah sembagai berikut :

a. Lokasi lama di Jalan Taman Menteri Soepeno 1 Semarang

1. 1949 s.d. 1950                     : Bp. Ir. Soeroto

2. 1950 s.d. 1955                     : Bp. Mr. Hutauruk

3. 1955 s.d. 1964                     : Bp. M. Abdoelmadjis

4. 1964 s.d. 1966                     : Bp. Tjiook Tik Djoe

Page 16: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

5. 1966 s.d. 1970                     : Bp. Budhiman

6. 1970 s.d. 1976                     : Bp. Drs. Ign. Soeparjo

7. 1976 s.d. 1979                     : Bp. Abdoelkohar

b. Lokasi baru di Jalan Sendangguwo Baru 1 Semarang

8. 1978 s.d. 1980         : Bp. Soetiman

9. 1980 s.d. 1987         : Bp. Soemadi, B.Sc.

 10. 1987 s.d. 1990      : Ibu Dra. Endang Sri Sediapti Soekaharini

 11. 1990 s.d. 1995      : Bp. Soehirman, B.Sc.

 12. 1995 s.d. 1998      : Ibu Soetijatni

 13. 1998 s.d. 1999      : Bp. Drs. Goenawan Soedianto

 14. 1999 s.d. 2002      : Bp. Drs. Sudibyo Atmoprawiro, M.Pd.

 15. 2002 s.d. 2005      : Ibu Dra. Sutji Aryani, M.Pd.

 16. 2005 s.d. 2009      : Bp. Drs. Pudji Tikno, MM.

 17. 2009 s.d. 2010      : Bp. Suprihadi, SE, M.Pd.

18. 2010 s.d. 2011       : Drs. H. Bambang Nianto Mulyo, M.Ed

B.     TUJUAN SMA NEGERI 2 SEMARANG

   Visi

Menjadi sekolah bertaraf internasional yang unggul dalam prestasi dan budi pekerti,

berwawasan imtaq, iptek, nasionalisme, budaya daerah, dan lingkungan

   Misi

a.         Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur.

b.         Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan bahasa asing serta

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi  secara profesional.

c.         Meningkatkan potensi diri untuk meraih prestasi dalam bidang akademis dan nonakademis

secara nasional dan internasional melalui pembelajaran berbasis siswa.

d.        Menjunjung tinggi nilai budaya daerah dan nasionalisme.

Page 17: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

e.         Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang berstandar internasional serta

lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan asri.

f.          Meningkatkan kemandirian dan berperan aktif secara  internasional dalam perkembangan

dunia dari perspektif ekonomi, sosiokultural, dan lingkungan hidup.

g.         Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pendidikan dan kepedulian terhadap

masyarakat kurang mampu secara sosial ekonomi yang berprestasi.

   Tujuan

1.      Nilai ujian masuk rata – rata > 7,50

2.      Sejumlah 50 % lulusan diterima di PTN

3.      Memiliki KIR yang handal dan dapat menang di tingkat Propinsi

4.      Semua siswa dapat berkomunikasi dengan Bahasa Inggris

5.      Semua siswa memiliki ketrampilan komunikasi teknologi

6.      Peningkatan kreatifitas seni

7.      Peningkatan budi pekerti luhur, iman dan taqwa

Berdasarkan  tujuan  yang  ingin  dicapai  dan  kondisi  saat  ini  maka  tantangan 

nyata  dapat  dirumuskan  sebagai  berikut  :

1.     Kwalitas  tenaga  kependidikan  belum  sesuai  dengan  kebutuhan

        Tantangan  nyata  :  Peningkatan  kwalitas  guru

2.     Pengembangan  kurikulum  sesuai dengan  tuntutan  jaman

Tantangan  nyata  :  Belum  semua  SDM  mampu  untuk  mengembangkan  program

pembelajaran  secara  professional.

3.     Kerja  sama dengan  berbagai  unsur  terkait  belum  optimal.

 Tantangan  nyata  :  Masyarakat,  orang  tua  siswa,  lembaga  terkait  dan  dunia   usaha.

4.     PBM  berbasis  kompentensi  berjalan  secara  mandiri

5.    Kegiatan  ekstrakurikuler  belum  mencapai  prestasi  secara  optimal.

       Tantangan  nyata  :  perlu  peningkatan  intensitas  kegiatan  ekstrakurikuler  yang  spesifik 

dan  ditangani  secara  professional.

Page 18: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

C. STATUS SMA NEGERI 2 SEMARANG

SMA Negeri 2 Semarang adalah Sekolah Menengah Atas yang berstatus negeri SK

terakhir status sekolah No.3412/BI tanggal/bulan/tahun : 1 Juli 1955.

                                                                         

D. KEADAAN FISIK SMA NEGERI 2 SEMARANG

Status SMA N 2 Semarang memiliki luas area 14.189 M, dengan jumlah murid yang

banyak maka harus diimbangi dengan keadaan kelas yang banyak pula. Adapun sarana adan

prasarana belajar meliputi :

1. Ruang belajar

Jumlah ruang belajar sebanyak 38 kelas yang terbagi menjadi ;

a.       Kelas X           : 13 ruang kelas

b.      Kelas XI          : 14 ruang kelas

yang terdiri dari 10 kelas XI IA dan 4 kelas XI IS

c.       Kelas XII        : 11 ruang kelas

Yang terdiri dari 7 ruang kelas XII IA dan 4 ruang kelas XII IS

2. Lapangan olahraga

a.       Lapangan basket                     : 1 buah

b.      Lapangan tenis                        : 1 buah

c.       Lapangan bulu tangkis            : 2 buah

d.      Lapangan tenis meja               : 2 buah

e.       Lapangan Volley                     : 2 buah

3. Laboratorium

a.       Laboratirium Bahasa               : 1 buah

Page 19: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

b.      Laboratirium Audio visual      : 1 buah

c.       Laboratirium Komputer          : 3 buah

d.      Laboratirium Fisika                 : 1 buah

e.       Laboratirium Kimia                 : 1 buah

f.       Laboratirium Biologi               : 1 buah

4. Perpustakaan

Perpustakaan terdiri dari satu ruang khusus dan memiliki berbagai koleksi buku

pelajaran dan buku penunjang ( mata pelajaran fiksi serta non fiksi). Ada subsidi buku paket

dari pemerintah sebanyak 12 mata pelajaran. Perpustakaan ditangani oleh seorang

koordinator dan tenaga tata usaha.

5. Tempat ibadah

Tempat ibadah di SMA N 2 Semarang, terdiri dari :

a.   Sebuah masjid yang sedang dalam proses pembangunan yang dapat menampung sekitar 300

jamaah.

b.    Ruang Agama Katholik   : 1 buah

c.    Ruang Agama Protestan: 1 buah

6.    Aula

SMA N 2 Semarang memiliki sebuah aula yang dapat menampung sekitar 1000

orang. Digunakan untuk kegiatan siswa seperti Bulu Tangkis, Tenis Meja, Pencak silat, Seni

Tari dan kegiatan lainnya.

Adapun sarana lainnya : Ruang kepala Sekolah, Ruang Wakil Kepala Sekolah, TU,

Guru, BK, UKS, OSIS, Pramuka, Koperasi, Paskibra, Sasma Dwipala, KIR, PMR, dan

Pencak Silat.

    7. Ruang administrasi

a. Ruang kelas                         : 36 ruang, luas :          m2

Page 20: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

b. Ruang perpustakaan            : 1 ruang, luas   :          m2

c. Ruang serbaguna                 :  1 ruang, luas  :          m2

d. Ruang praktik computer     : 1 ruang, luas   :          m2

e. Ruang lab bahasa                 : 1 ruang, luas   :          m2

f. Ruang yaysan                      : 1 ruang, luas   :          m2

g. Ruang TU                            : 1 ruang, luas   :          m2

h. Ruang guru                          : 1 ruang, luas   :          m2

i. Ruang kepala sekolah           : 1 ruang, luas   :          m2

j. Ruang waka                         : 1 ruang, luas   :          m2

k. Ruang BP/BK                     : 1 ruang, luas   :          m2

l. Ruang aula                           : 1 ruang, luas   :          m2

m. Ruang osis                          : 1 ruang, luas   :          m2

n. Kamar mandi siswa             : 1 ruang, luas   :          m2

o. Kamar mandi                       : 1 ruang, luas   :          m2

p. Ruang UKS                         : 1 ruang, luas   :          m2

q. Ruang koperasi                    : 1 ruang, luas   :          m2

r. Gudang                                : 1 ruang, luas   :          m2

s. Ruang penjaga                     : 1 ruang, luas   :          m2

E. PERSONALIA SEKOLAH LATIHAN

1.      Kepala sekolah                   : 1 orang

2.      Guru tetap                          : 84 orang

3.      Guru tidak tetap                 : 4 orang

4.      Pegawai tetap                     : 13 orang

5.      Pegawai tidak tetap                        : 22 orang

6.      Tenaga administrasi            : 7 orang

7.      Tenaga perpustakaan          : 2 orang

8.      Tanaga laboratorium           : 1 orang

9.      Penjaga sekolah                  : 4 orang

10.  Pengemudi                          : 1 orang

11.  Petugas kebersihan             : 5 orang

Page 21: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

 SUSUNAN PERSONALIA SMA N 2 SEMARANG SEBAGAI BERIKUT:

1.      Kepala sekolah                : Drs. H. Bambang Nianto Mulyo, M.Ed

2.      Wakil kepala sekolah

Kurikulum                       : Drs. Moch Ansori

Kesiswaan                       : Drs. Sarwono

Humas                             : Drs. Sarwono, M.Pd

Sarana dan prasarana       : Drs. Sumarno

3.      Tenaga pengajar

Adapun tenaga pengajar yang ada di SMA 2 Semarang berjumlah 97 pengajar (terlampir)

4.      Tenaga administrasi

Untuk tenaga admistrasi yang terdapat di SMA 2 Semarang berjumlah 23, adapun untuk

nama-nama terlampir pada lampiran.

F. KEADAAN SISWA

Siswa di SMA negeri 2 Semarang terdiri dari 3 tingkat yaitu kelas X, XI, XII. Dengan

jumlah kelas sebanyak 38 yang meliputi 13 kelas X, 14 kelas XI (XI,IA ada 10 kelas dan

XI.IS ada 4 kelas), dan 10 kelas XII (XI.IA ada 7 kelas dan XII.IS ada 4 kelas).

Adapun jumlah siswa seluruh adalah 11??? Yang meliputi ???siswa laki laki dan ???

siswa perempuan. Untuk mendukung uraian tersebut dibawah ini  dilengkapi dengan daftar

keadaan siswa SMA negeri 2 semarang tahun pelajaran 2011/2012 yang terekam pada bulan

agustus 2011 adalah sebagai berikut :

DAFTAR KEADAAN SISWA SMA NEGERI 2 SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BULAN AGUSTUS 2011

KELAS JUMLAH SISWA AGAMA JUMLAH

L P JUMLAH ISL KAT PRO HIN

X

XI.IA

XI.IS

XII.IA

Page 22: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

XII.IS

JUMLAH

G. SUMBER SUMBER BELAJAR

Adapun sumber – sumber belajar yang digunakan di SMA Negeri 2 Semarang adalah

sebagai berikut :

1.    Buku – buku inventaris. Terdiri dari buku pengetahuan umum, buku pelajaran, koran, karya

umum, laporan, diklat dan majalah

2.    Buku – buku paket

3.    Lingkungan sekitar siswa

4.    Teknik informatika, seperti laboratorium komputer, laboratorium bahasa, saluran internet,

laboratorium IPA

Adapun buku inventaris yang ada diperpustakaan SMA Negeri 2 Semarang berjumlah

kurang lebih ???? eksemplar yang terdiri ??? judul buku diantaranya meliputi buku – buku

      Sejarah, biologi dan geografi

      Seni, olah raga dan hiburan

      Ilmu – ilmu murni

      Filsafat/psikologi

      Agama

      Bahasa

      Karya umum

Sedangkan buku – buku paket yang digunakan sebagai sumber belajar meliputi : buku

– buku paket kelas X, XI, XII.

BAB III

SISTEM ADMINISTRASI SEKOLAH LATIHAN

Page 23: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

A.                Arti dan Tujuan Administrasi Sekolah

Administrasi adalah kegiatan pencatatan data, surat-surat, informasi secara tertulis

dan penyimpanan dokumentasi, agar agar dapat digunakan bila diperlukan. Sedangkan

administrasi pendidikan mencakup semua kegiatan yang direncanakan secara teratur untuk

mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan tersebut berupa perencanaan, pengawasan, dan

bimbingan serta memanfatkan fasilitasyang tersedia baik material maupun spiritual untuk

mencapai pendidikan.

Melihat dari arti katanya, administrasi memilikia arti luas dan sempit, arti sempit

adminstrasi diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat menyurat dan informasi secara

tertulis serta menyimpan dokumen tersebut agar dapat dipergunakan kembali bilaman

diperlukan. Sedangkan dalam arti luas adminstrasi memiliki arti lebih luas dari tata usaha dan

pekerjaan operatif lainnya. Administrasi pendidikan memiliputi semua kegiatan yang

direncanakan dan dilaksanakan secara teratur sehingga tercapai tujuan pendidikan yang telah

di gariskan. Administrasi pendidikan mencakup seluruh kegiatan baik di sekolah maupun di

luar sekolah.

Adminstrasi pendidikan merupakan salah satu bidang atau bagian dari admistrasi yang

dilakukan di sekolah, didalam administrasi sekolah terdapat tata usaha sebagai salah satu alat,

secara sederhana, adminstrasi sekolah adalah semua kegiatan yang dikerjakan di sekolah

untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah.

Agar tujuan pendidikan tercapai maka adminstrasi banyak digunakan di sekolah

karena merupakan subsistem pendidikan nasional. Maka administrasi pendidikan yang

dilaksanakan di sekolah bersumber pada tujuan pendidikan nasional.

Tujuan daministrasi sekolah adalah untuk mencapai target pendidikan sesuai

kurikulum, antara lain :

1.      Secara umum yaitu tersusunnya system pengelolan yang baik di bidang administrasi,

ketenagaan, media pendidikan, pembiayaan dan humas.

2.      Secara khusus yaitu program administrasi yang relefan, efektif, efisien.

B.                 Bidang Garapan Administrasi Sekolah

Page 24: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Adminstrasi kurikulum meliputi administrasi prosesbelajar mengajar sampai kegiatan

remedial. Semua itu dilakukan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dalam UU No.

0490/U/1992 tentang sekolah menengah atas adalah:

1.      Menyiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

2.      Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dan bersosial dalam kehidupan

sehari-hari.

3.      Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan

pengembangan IPTEK dan kesenian.

4.      Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional.

Sekolah SMA N 2 Semarang untuk kelas XI dan XII dikelompokkan dalam 2 bidang studi,

yaitu :

a.       Program Studi Ilmu Alam

b.      Program Studi Ilmu Sosial

Masing masing program tersebut memiliki tujuan sebagai berikut :

      Tujuan program studi ilmu alam

Mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki karekter, kompentensi dan

kecakapan hidup memalui pemahaman prinsip- Prinsip alam. Fokus program studi ilmu alam

pada mata pelajaran matematika, fisika, kimia dan bologi.

   Tujuan program studi ilmu sosial

Mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki karakter, kompetensi, dan

kecakapan hidup melalui pemahaman prinsip-prinsip kemasyarakatan. Fokus program ilmu

sosial pada mata pelajaran kewarganegaraan, ekonomi, sejarah dan sosiologi.

1.        Administrasi kurikulum

1.1.   Pengertian dan Landasan Kurikulum

Page 25: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diwujudkan

dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

Pemerintah telah menetapkan kurikulum 2004 sebagai kurikulum Berbasis Kompetensi,

yang berarti bahwa kurikulum harus bisa mengarah pada pencapaian kompetensi pada peserta

didik.

Penyempurnaan kurikulum ini dilandasi oleh kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam

peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

A.  UUD 1945 dan perubahannya

B. Tap MPR No. IV/MPR/1999/tentang GBHN

C. UU No. 20 Th. 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

D.  UU No. 20 Th. 1999 tentang Pemerintah Daerah

E.  PP No. 25 Th. 2000 tentang kewenangan pemerintah dan keewenangan provinsi (Daerah

Otonom).

1.2.   Prinsip-prinsip pengembangan

Prinsip-prinsip pengembangan ini meiputi:

1.2.1.      Peningkatan keimanan, budi pekerti luhur dan pengalamannya sebagai wujud peningkatan

karakter dan martabat bangsa.

1.2.2.      Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestetika.

1.2.3.      Penguatan integritas nasional.

1.2.4.      Perkembangan pengetahuan dan teknologi informasi.

Kemampuan berfikir, dan belajar dengan cara mengakses, memilih dan menilai pengetahuan

dalam menyikapi perkembangan iptek secara pesat.

Page 26: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

1.2.5.      Pengembangan kecakapan hidup.

Kurikulum mengembangkan kecakapan hidup melalui pembudayaan membaca, menulis dan

berhitung.

1.2.6.      Pilar pendidikan.

Kurikulum mengorganisasikan belajar untuk berbuat kreatif, hidup dalam kebersamaan,

membangun dan mengekspresikan jati diri.

1.2.7.      Komprehensif dan berkesinambungan.

Kompetensi mencakup keseluruhan dimensi secara berkesinambungan mulai dari TK sampai

pendidikan menengah.

1.2.8.      Belajar sepanjang hayat.

Pendidikan diarahkan pada proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang

berlanjut sepanjang hayat.

1.2.9.      Diversifikasi kurikulum.

Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah, dan peserta didik.

1.3. Prinsip-prinsip pelaksanaan

1.3.1.      Kesamaan memperoleh kesempatan.

Semua peserta didik secara demokratis dan berkeadilan. berhak memperoleh pengetahuan,

keterampilan yang sama.

1.3.2.      Berpusat pada anak

Penyajian kurikulum disesuaikan dengan tahap – tahap perkembangan peserta didik melalui

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

1.3.3.      Pendekatan menyeluruh dan kemitraan.

Pendekatan yang digunakan dalam pengorganisasian pengalaman belajar berfokus pada

kebutuhan peserta didik, guru, sekolah, orang tua, dunia usaha, dan masyarakat.

1.3.4.      Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan.

Page 27: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Standar kompetensi disusun oleh pusat dan cara pelaksanaannya disesuaikan dengan

kebutuhan dan kemampuan daerah darim sekolah setempat. Standar kompetensi dapat

dijadikan acuan penyusunan kurikulum berdiverkasi berdasarkan pada satuan pendidikan

potensi daerah, dan peserta didik.

1.4.Tujuan kurikulum

Penyelenggaraan pendidikan menengah bertujuan untuk mengahsilkan lulusan yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan

demokratis, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos dan budaya kerja yang

baik dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

1.5.Struktur dan sistem persekolahan

         Jenjang dan \jalur pendidikan serta jenis sekolah dan madrasah pendidikan dilaksanakan

melalui jalur sebagai berikut :

a.       Jalur formal

SD/ MI/SDLB selama 6 tahun

SMP/MTS/SMPLB selama 3 tahun

SMA/MA/SMALB selama 3 tahun

b.      Jalur non formal

Kelompok belajar, TPQ

Kejar Paket A setingkat SD

Kejar Paket B setingkat SMP

Kejar Paket C setingkat SMA

Universitas Terbuka setingkat Perguruan Tinggi

         Sistem kenaikan tingkat / kelas

Sekolah / madrasah pada jenjang dasar dan menengah menggunakan sistem kenaikan tingkat/

kelas mulai dari kelas I sampai dengan kelas XII sistem penempatan siswa pada sekolah

menengah menggunakan sistem kenaikan kelas yang didasarkan pada penguasaan

kompetensi.

1.6.Sistem Belajar

Page 28: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Sistem belajar pada jenjang sekolah dasar dan menengah menggunakan sistem semester

(6bulan).

Kompetensi bahan kajian menjadi acuan dalam penyusunan kompetensi mata pelajaran

untuk setiap satuan pandidikan. Berikut ini merupan kompetensi dan kajian pengorganisasian

mata pelajaran untuk SMA dan MA :

A.       Pendidikan Agama

B.        Kewarganegaraan

C.        Bahasa dan Sastra Indonesia

D.       Bahasa Inggris

E.        Matematika

F.         Kesenian

G.       Pendidikan Jasamani

H.       Sejarah

I.          Geografi

J.          Ekonomi

K.       Sosiologi

L.        Fisika

M.      Kimia

N.       Biologi

O.       Teknologi Informatika dan Komunikasi

P.         Keterampilan Bahasa Asing

1.7.Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum berisi :

1.      Sejumlah Mata Pelajaran 

Mata pelajaran mengutamakan kegiatan intruksional yang berstruktur.

Page 29: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

2.      Kegiatan belajar pembiasaan

Kegiatan belajar pembiasaan mengutamakan pembentukan dan pengendalian perilaku dalam

kegiatan rutin, spontan, dan unsur – unsur penting dalam masyarakat.

3.      Alokasi Waktu

Alokasi waktu menunjukan satuan waktu dalam tatap muka. Berikut ini merupakan struktur

kurikulum SMA atau MA yang mencakup dua jenis, yaitu :

a.       Struktur Kurikulum Program Studi

Program studi terdiri atas Ilmu Alam (IA), Ilmu Sosial (IS) dan Bahasa.

b.      Struktur kurikulum Program Pilihan

Program pilihan dimaksudkan untuk memberikan kebebasan pada peserta didik untuk

memilih mata pelajaran yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik.

1.8.      Pelaksanaan Kurikulum, berdasarkan “Prinsip Kesatian Dalam Kebijakan Dan

Kebergaman Dalam Pelaksanaan"

Pentahapan pelaksanaan

Pelaksanaan kurikulum 2006 dilakukan secara bertahap, sebagai berikut :

1.              Pada tahun pertama untuk kelas X SMA / MA / SMK / MAK

2.              Pada tahun kedua untuk kelas X, XI SMA / MA / SMK / MAK

3.             Pada tahun ketiga untuk kelas X, XI, XII SMA / MA / SMK / MAK

1.9.      Kegiatan pembelajaran, meliputi :

1.              Berpusat pada peserta didik

2.              Mengembangkan kreatifitas peserta didik

3.              Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang

4.              Bermuatan nilai etika, estetika, logika dan kinestika

5.              Menyediakan pengalaman belajar yang beragam

Page 30: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

1.10.  Penilaian hasil belajar

Penilaian dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan dan hasil belajar

dalam ketuntasan. Penguasaan kompetensi. Penilaian akhir dapat diselenggarakan oleh

sekolah atau madrasah.

Penilaian kelas berorientasi pada :

   Acuan / patokan

Semua kompetensi perlu dinilai menggunakan acuan kriteria berdasarkan pada

indikator hasil belajar sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.

   Ketuntasan belajar

Pencapaian hasil belajar ditetapkan dengan ukuran atau tingkat kompetensi yang

memadai dan dapat dipertanggungjawabkansebagai prasyarat penguasaan kompetensi lebih

lanjut.

   Multi alat dan cara penilaian

Penilaian menggunakan berbagai alat dan cara yaitu tes dan nontes untuk memantau

kemajuan dan hasil belajar peserta didik.

   Kriteria penilaian

Penilaian memberikan informasi yang akurat tentang pencapaian kompetensi dasar

peserta didik, adil terhadap semua peserta didik, terbuka bagi semua pihak dan dilaksanakan

secara terencana, bertahap dan terus menerusuntuk memperoleh gambaran tentang

perkembangan belajar peserta didik.

1.11.  Penilaian pengembangan kurikulum

Penilaian kurikulum dilakukan secara berkala oleh pusat dan daerah. Hasil penilaian

kurikulum digunakan untuk menyempurnakan pelaksanaan dan pengembangan kurikulum

selanjutnya.

            Pengembangan kurikulum selanjutnya

Sesuai dengan kebijakan otonomi daerah yang berimplikasi pada kebijakan

pengelolaan pendidikan dari yang bersifat sentralistik ke desentralistik, maka masing –

masing lembaga tingkat pusat, daerah dari sekolah dan madrasah mempunyai tanggung jawab

tertentu.

Page 31: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Pemerintah bertanggung jawab terhadap penyempurnaan dan pengembangan :

Standar kompetensi siswa dan warga belajar

Standar materi pokok

Pembelajaran dan penilaian hasil belajar secara nasional

Pengendalian mutu

Pemerintah daerah bertanggung jawab dalam penjabaran dan pelaksanaan kurikulum

yang ,mencakup :

Pengembangan kurikulum dalam bentuk silabus

Penyusunan petunjuk teknik operasional pelaksanaan kurikulum

Pelaksanaan pemantauan dan penilaian sekolah serta madrasah bertanggung jawab dalam

pelaksanaan kurikulum yang mencakup :

Pengembangan kurikulum dalam bentuk silabus.

Perencanaan pembelajaran dan penilaian

Pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran, serta pelaksanaan dan pengelolaan penilaian hasil

belajar.

             Administrasi Kurikulum

Kegitannya meliputi :

         Jurnal mengajar Guru

         Agenda kegiatan Guru

         Kurikulum sekolah

Kurikulum sekolah harus memenuhi standar isi, standar proses, standar kelulusan, dan

standar penilaian. Untuk kurikulum sekolah pada tahun 2004 menggunakan KBK (Kurikulum

Berbasis Kompetensi), pada tahun 2006 menggunakn KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidik). Dalam menentukan kurikulum sekolah terdapat kendala, antara lain guru lanjut usi

(makmun, mengikuti produk dari MGMP).

Page 32: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

      Penyusunan KTSP

Meliputi :

1.      Pemberian wacana kepada guru; penerjemahan visi dan misi kepada pengembang

2.      Mengidentifikasi SK+KD dari sekolah untuk menciptakan indikator dari setiap mata

pelajaran.

3.      Kesepakatan dari guru melalui pertimbangan.

4.      Menentukan Kriterian Ketuntasan Mengajar

5.      Menyusun Silabus (satuan waktu)

Yang terdiri dari psikomotor, afektif dan ....

6.      Menyusun Evaluasi

Macamnya tugas mendiri dan tugas terstruktur/ tidak terstruktur. Tugas terstruktur

adalah tugas yang dirancang sendiri oleh guru ( contoh: membuat chart sesuai dengan

ketentuan melalui penjelasan proses). Tugas tidak sturktur adalah tugas yang diserahkan oleh

murid dan hanya diberikan batasan waktu. ( contoh: membuat proses tentang sesuatu).

Meliputi :

  Ulangan

  Objektif/ Subjektif

  Jumlah

  Tingkah laku

7.      Penyusunan RPP (penyusunan per bulan atau per tahun)

Setiap KD harus terdiri dari kegiatan ekplorasi, elaborasi dan evaluasi.

Setiap pertemuan membuat RPP.

Page 33: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

RPP dibuat secara rinci dan dalam RPP harus terdapat kisi-kisi ulangan dan penilaian yang

disertai kunci jawaban.

8.      Penyeragaman Ulangan Harian

Melalui :

  Blangko pembelajaran

  Analisis Ulangan (penyesuaian praktek dan indikator 75% mencapai KKM)

Kegiatannya meliputi:

a.       Program penyusunan laporan

b.      Melakukan remidi bagi siswa di bawah KKM

c.       Ulangan harian terencana sebelum ulangan mandiri

Soal-soal yang sulit dianalisis dan diulangkan kembali, tidak semua diremidikan. Tujuannya

agar semua siswa tuntas dalam pembelajaran selama 1 semester.

9.      Tugas guru antara lain : merancang/ menyusun, mengajar, mengevaluasi, dll.

             Administrasi Kesiswaan

Administrasi kesiswaan yaitu pengaturan rancangan dan rencana tertulis tentang

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa baik didalam lingkungan sekolah atau diluar

sekolah. Di  luar akademik, siswa mendapat layanan administrasi kesiswaan yang meliputi

layanan bidang bimbingan penyuluhan dan kegiatan organisasi intra sekolah. Layanan

bimbingan dan layanan penyuluhan dilaksanakan secara terus-menerus, meliputi :

Bidang karier,

Belajar,

Sosial dan pribadi,

Page 34: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Serta dalam bidang layanan meliputi

o  Orientasi,

o  Konseling individu,

o  Konseling kelompok,

o  Bimbingan kelompok,

o  Mediasi

Kegiatan OSIS yang dilaksanakan antara lain :

1.   Kegiatan MOS

2.   Kegiatan Pentas Seni

3.   Persiapan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI, tanggal 17 Agustus serta kegiatan-

kegiatannya.

4.   Kegiatan Papenkris

5.   Kegiatan latihan Band.

Administrasi kesiswaan yang ada di SMA 2 Semarang adalah data pribadi siswa,

data penerima siswa baru dan daftar nominasi, daftar kelas, buku induk, presensi, dan buku

klafer.

A.  Tujuan

Tujuan administrasi siswa yaitu menciptakan suasana tertib dan aman disekolah.

Tujuan lain yaitu bagi siswa sendiri agar lebih disiplin dan mampu mencetak prestasi yang

lebih baik. Disamping itu juga untuk mengentaskan dan mengatasi berbagai permasalahan

yang dialalmi peseta didik. Memelihara dan mengembangkan bebagai potensi dan kondisi

posiutif siswa juga termasuk dalam tujuan administrasi.

B. Pengembangan

   Administrasi kesiswaan dibagi dalam beberapa bidang antara lain :

      Kesiswaan

Page 35: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Bidang ini mengurusi masalah kesiswaan sehubungan dengan tata tertib,kegiatan siswa dan

perilaku yang ditampilkan oleh siswa disekolah.

      KTU

Yaitu  staf sekolah yang merupakan mitra kerja dalam menyelenggarakan administrasi

sekolah yang berkaitan dengan pengelolaan seklah dan kegiatan belajar mengajar.

      Bimbingan dan konseling

BK merupakan pelayanan bantuan dimana kegiatannya harus mampu memberikan hal-hal

positif kepada siswa, meringankan beban, mendorong semangnat dan memberikan penguatan,

memberikan alternatif dan kesempatan, memberikan pencerahan dan kesejukan srta

mendorong dab membela terwujud hak hak dan kepentingan serta kewajiban siswa dengan

cara yang tepat. Semua itu diarahkan bagi terentaskannya permadsalhan dan

terselenggarakannya perkembangan siswa secara tepat.

      Sarana prasarana

Sarana dan prasarana merupakan bagian yang mengurusi dan memenuhi kebutuhan akan

fasilitas yangnmenunjang kegiatan sekolah dan belajar mengajar. Semua pengelolaan

administrasi kesiswaan ini dibagi menurut bidang masing-masing. Semuanya dibuat dan

diatur dalam arsip yang jelas sesuai dengan hasil yang diperoleh administrasi kesiswaan

meliputi beberapa bidang

1.    Agenda masuk siswa

Hal ini berkaitan dengan surat keputusan yang dikeluarkan oleh kepala sekolah

sehubungan dengan penerimaan siswa baru tahun ajaran baru.

2.    Jurnal kegiatan siswa

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam lingtkungan maupun luar tercatat dan

terencana dalam jurnal yang disusun secara khusus untuk mengkoordinir jalannya yang

dilakukan siswa agar tidak mengganggu proses belajar mengajar.

3.    Program kerja

Program kerja merupakan rancangan,rencana kerja untuk memprogram brmacam

kegiatan untuk memprogram bermacam kegiatan yang berhubungan dengan sekolah dan

belajar mengajar.

4.    Catatan Prestasi

Page 36: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Catatan prestasi merupakan bukti otentik tertulis yang mencatat berbagai macam

prestasi yang diperoleh siswa tiap satu semester.

5.    Agenda Kesiswaan

Agenda kesiswaan bisa disebut sebagai evaluator. Agenda ini mengevaluasi tingkah

laku yanng dilakukan siswa secara baik maupun tidak sehungga dapat memberikan nilai

tersendiri bagi mereka terhadap tingkah laku yang dilkakukan. Guru akan lebih mudah

mengetahui perilaku murid-murid dalam sekolah dan guru dapat memberikan teguran,

hukuman ataupun pujian ats perilaku mereka. Disamping hal yang disebutkan diatas,

administrasi kesiswaan juga mencakup penerimaan siswa baru. Ditahun ajaran baru ini yaitu

2011/2012 di SMA 2 semarang menerima sebanyak 416 siswa baru dengan formulir yang

terjual.

             Administrasi Personalia

SMA 2 SEMARANG dikepalai oleh seorang kepala sekolah, yang dibantu oleh 88

guru. Dalam administrasi personalia tidak ada staf pengajar yang bersal dari luar sekolah.

Tenaga perngajar diSMA 2 semarang terdapat 81 PNS,3 CPNS dan 4 GIT.

TU bertugas melayani kebutuhan sekolah (baik kebutuhan siswa,guru dan warga sekolah

lainnya).TU merupakan central kegiatan dan agenda sekolah.

             Administrasi Keuangan

Secara umum keuangan yang ada diSMA N 2 SEMARANG ditangani oleh pihak :

a.     Bendahara UYHD / rutin oleh Bp. Sugri (gol III/b)

b.    Bendahara operasional oleh Ibu Yuni Khilafasilawati (Gol/b)

Sedangkan untuk keuangan SPP diSMA N 2 semarang ditangani oleh bapak Choiri, diperoleh

melalui SPP murid dan didukung oleh:

  APBN yang berwujud block grand

  APBD sebagai bantuan keuangan dan bantuan sosial

  APBD kota sebagai bantuan secara tidak langsung (seperti gaji,tunjangan pegawai dan

kesejahteraan pegawai) dan bantuan secara langsung.

  Sumbangan orang tua siswa

Page 37: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Uang SPI untuk kelas X, rencana Rp 250.000,00 / bulan (siswa baru titip Rp 200.000,00 pada

waktu daftar ulang)

Uang SPI kelas XII regular, 123.500 + 46.500 = 170.000 / bulan

Uang SPI kelas XII imersi 188.500 + 46.500 = 235.000 / bulan

Uang SPI terkait dengam komputer (sewa)_+ 3 tahun.

BAB IV

KEGIATAN KESISWAAN

Kegiatan kesiswaan diselenggarakan oleh sekolah dengan maksud dan tujuan

mengembangkan minat serta bakat siswa, karena setiap siswa terdapat kemampuan yang satu

dengan yang lainnya. Di SMA 2 semarang kegiatan tersebut diadakan dalam kegiatan

ekstrakurikuler dan keorganisasian antara lain:

A.    Kegiatan Organisasi Siswa intra Sekolah (OSIS)

Osis merupakan organisasi yang resmi diakui dan diselenggarakan di sekolah dengan

tujuan untuk melatih kepemimpinan siswa dan memberikan wahana bagi siswa untuk

Page 38: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

melaksanakan kegiatan-kegiatan ko-kulikuler yang resmi. Kegiatan-kegiatan OSIS yang

dilakukan sekolah antara lain:

                    i.          Kegiatan pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran, seperti:

a.    Diskusi, temu karya, seminar, dll

b.    Penelitian

c.    Karya Wisata

d.   Penulisan karangan untuk berbagai media dan percobaan-percobaan akademik yang relevan

di luar sekolah

                  ii.          Kegiatan pengembangan keterampilan berdasarkan hobi, antara lain:

a.    Latiahan kepemimpinan

b.    Kepramukaan

c.    UKS

d.   Olah raga

e.    Kesenian

                iii.          Kegiatan pengembangan sikap :

a.    Pengumpulan sosial

b.    Peringatan hari besar nasional dan keagamaan

Organisasi siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA 2 Semarang sebagai rambu-rambu

kegiatan pada materi pembinaan Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik,

lingkungan hidup, kepekaan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural. Jenis

kegiatannya salah satunya adalah dengan memantapkan dan mengembangkan peran siswa di

dalam OSIS sesuai dengan tugas masing-masing. Tujuan dari kegiatan tersebut antara lain:

a.         Menumbuhkan motivasi dan peran siswa dalam kegiatan OSIS

b.         Meningkatkan kemampuan siswa dalam berorganisasi untuk melahirkan calon-calon

pemimpin masa depan.

     Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari kegiatan tersebut adalah:

a.         Tingkat partisipasi

b.         Kehadiran

c.         Kerjasama

d.        Berminat menjadi pengurus OSIS

e.         Memiliki kemampuan dalam berorganisasi

f.          Mampu mengelola kelompok atau organisasi

Contoh kegiatannya :

           Kerja OSIS, guru atau pembina

Page 39: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

           Dukungan warga sekolah dan komitesekolah

           Pemilihan pengurus OSIS, MPK dan ekstrakurikuler

           Menyusun job description pengurus OSIS

           Pelaksanaan rapat kerja antara pembina dan pengurus

Unsur-unsur yang terkait : Kepala sekolah, Wakasek kesiswaan, Pembina OSIS,

pengurus OSIS.

Sebagai organisasi yang di bawahi oleh bagian kesiswaan, OSIS di SMA 2 Semarang

memiliki 10 sekertaris bidang, 10 guru pendamping, dan seorang bendahara. Ketua OSIS

SMA 2 Semarang tahun 2011 dijabat oleh Nesbi Dewantara dengan seorang guru pembina

yaitu Bapak Nafangurrohim.

B.     Olahraga dan Kesenian

Kegiatan dibidang olahraga dan kesenian dilaksanakan sesuai dengan fungsi kegiatan

ekstrakulikuler, yaitu mengembangan jati diri siswa, mengembangan sifat sosial siswa,

segabai sarana rekreatif diluar bidang akademik, dan menyiapkan karir siswa.

Kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan diluar jam pelajaran, rata-rata ekuivalen

dengan 2 jam pelajaran, artinya setiap pelaksanaan ekstrakulikuler berlangsung kira-kira

2x45 menit, yaitu 90 menit.

Kegiatan ekstrakulikuler dibidang kesenian yaitu:

1.         Paduan Suara/Musik/Band

Ekstrakulikuler ini dilaksanakan  pada hari Sabtu dengan pembimbing Dra. Prataningrih.

Banyak prestasi yang telah dicapai oleh ekstrakulikuler paduan suara/musik/band SMA N 2

Semarang selama 2010/2011. Prestasi tersebut antara lain:

LOMBA TINGKAT TANGGAL JUARA

Lomba Paduan Suara Kota 7 Mei 2011 1

Lomba Keroncong Putri Kota 7 Mei 2011 1

Lomba Keroncong Putra Kota 7 Mei 2011 1

2.         Teater

Salah satu ekstrakulikuler yang diminati siswa SMA N 2 Semarang mempunyai bakat

akting adalah ektrakulikuler teater. Ekstrakulikuler ini dilaksanakan pada hari Selasa dengan

pembimbing Bapak Budi Himawan.

3.         Tari

Page 40: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Walaupun SMA N 2 Semarang adalah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional,

sekolah ini tidak mengesampingkan budaya daerah. Hal ini terbukti dengan adanya

ekstrakulikuler tari yang dilaksanakan pada hari Sabtu dengan pembimbing Ibu Warniati.

Banyak prestasi yang telah dicapai ekstrakulikuler tari pada tahun 2010/2011.  Prestasi

tersebut antara lain:

LOMBA TINGKAT TANGGAL JUARA

Lomba Tari Tradisional Nasional 2010 1

Lomba Tari Tradisional Kota 2010 1

Tari Tradisional Nasional 2010 1

Lomba Tari Berpasangan Kota 2009 1

Kegiatanekstrakulikuler dibidang olahraga yaitu:

1.    Bulu Tangkis

Bulu tangkis adalah salah satu olahraga kebanggan bangsa Indonesia, maka dari itu

ekstrakulikuler ini perlu diadakan  di sekolah-sekolah. SMA N 2 Semarang telah menjadi

contoh melaksanakan ektrakulikuler bulu tangkis ini yang dilatih oleh Bapak Narfangurohim,

S.Pd. Ekstrakulikuler ini biasanya melakukan latihan pada hari Senin. Prestasi yang pernah

diraih olehekstrakulikuler ini selama 2010/2011 antara lain:

LOMBA TINGKAT TANGGAL JUARA

Lomba Bulutangkis tunggal

putra PORSIMAPTAR

Propinsi 2010 1

Lomba Bulu tangkis Ganda

Putra

Kota 13 Mei 2011 1

Lomba Bulu tangkis Ganda

Putra

Nasional 27-29 Mei 2011 3

2.    Volly Ball

Latihan dilaksanakan pada hari Selasa dengan pelatih Bapak Tutur. Ekstrakulikuler

ini berhasil meraih banyak juara selama 2010/2011, antar lain :

LOMBA TINGKAT TANGGAL JUARA

Bola Volly Putra Kota 2009 1

Lomba Volly Putra Kota 2009 1

Lomba Volly putri Propinsi 2010 2

Page 41: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

PORSIMAPTAR

3.    Basket Ball

Basket merupakan salah satu ekstrakulikuler bergengsi di SMA N 2 Semarang.

Latihan dilaksanakan pada hari Selasa dengan pelatih Bapak Nisan Adi.

4.    Tae Kwon Do

Tae Kwon Do merupakan salah satu ekstrakulikuler yang menjadi kebanggan SMA N

2Semarang karena ekstrakulikuler ini berhasil meraih juara ditingkat nasional maupun

regional ASEAN. Latihan biasanya dilakukan pada hari Selasa dengan pelatih Bapak

Winarni, S.Pd.

LOMBA TINGKAT TANGGAL JUARA

Tae Kwon Do Nasional 2009 1

Tae Kwon Do Regional ASEAN 2009 1

Lomba Tae Kwon Do Regional ASEAN 2010 1

Tae Kwon Do Regional ASEAN 2010 1

5.    Soft Ball Club

Ekstrakulikuler ini dilatih oleh Drs. Cucu Sanusi. Latihan softball biasanya dilakukan

pada hari Selasa.

6.    Futsal

Ektrakulikuler ini merupakan estrakulikuler pilihan. Biasanya para siswa

melaksanakan latihan pada hari Kamis dengan pelatih Bapak Faisal.

Banyak prestasi yang telah dicapai oleh ekstrakulikuler futsal, antara lain:

LOMBA TINGKAT TANGGAL JUARA

Lomba Futsal Porsimaptar Kota 2009 3

Lomba Fufsal Karesidenan Smg 2010 2

Lomba Futsal Kota 11-12-2010 1

Lomba Futsal Karesidenan April 2011 3

Lomba Futsal Propinsi April 2011 2

Selain ekstrakulikuler olahraga dan kesenian diatas, SMA N 2 Semarang juga berhasil meraih

juara, antara lain:

Page 42: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

LOMBA TINGKAT TANGGAL JUARA

POR Angkat Besi Putri Provinsi 2009 1

POR  Sepatu Roda Provinsi 2009 1

Lomba Nasyid Kota 2010 2

C.    Pramuka

Kegiatan ekstrakurikuler pramuka merupakan kegiatan yang pasti ada dan wajib

diikuti oleh siswa disetiap SMA/SMK. Masing-masing SMA/SMK mempunyai nama

ambalan yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk memudahkan mengingat nama ambalan

dimasing-masing sekolah. Di SMA Negeri 2 Semarang, ambalannya bernama “ Hayam

Wuruk Tribuana Tungga Dewi”.

Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMA Negeri 2 Semarang di bimbing oleh empat

pembimbing yaitu : Drs. Nur Khosin, Dra. Rahayu WidjaJati, Drs. Sumarno (SR) dan

Yanuar.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam hari Jum’at mulai pukul 15.00 sampai 17.00. untuk

kelas X setiap siswa wajib mengikuti ekstrakurikuler pramuka ini. Sedangkan untuk kelas XI

diberi kebebasan untuk mengikuti atau tidak mengikutinya. Lain halnya dengan siswa kelas

XII, mereka tidak mempunyai kewajiban untuk mengikuti ekstrakurikuler yang ada, karena

mereka harus mempersiapkan ujian nasional/UN.

A.   Tugas Pokok, Fungsi dan Organisasi

1.      Tugas pokok

Tugas pokok Majelis Pembimbing adalah memberi bimbingan dan bantuan yang bersifat

moral, organisatoris, materiil, finansial, dan konsultasi pada gudep, satuan dan kwartir yang

bersangkutan agar dapat :

a.       Kata-kata “memberi bimbingan” yang dimaksud diatas mengandung makna memberi arahan,

saran, nasehat, dan dukungan moral.

b.      Kata-kata “memberi bantuan” yang dimaksud diatas mengandung makna membuka jalan,

mengusahakan kesempatan, fasilitas, dan serta memberi peluang agar gerakan pramuka

mendapat akses untuk memperoleh bantuan dari pemerintah dan masyarakat.

c.       Kata-kata “konsultasi” yang dimaksud diatas mengandung makna bahwa gudep, satuan, dan

kwartir dapat berkonsultasi mengenai permasalahan yang dihadapi dalam upaya

meningkatkan citra gerakan pramuka.

2.      Fungsi

Page 43: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Fungsi Mabi adalah memberi bimbingan, memberi bantuan konsultasi kepada gudep, satuan

dan kwartir yang bersangkutan agar dapat:

a.       Memecahkan masalah-masalah moral, mental, dan psikologis.

b.      Memecahkan masalah organisatoris, termasuk meningkatkan jumlah mutu dan anggota

gerakan pramuka.

c.       Memecahkan masalah-masalah material, termasuk usaha memperoleh fasilitas, dana, dan

sarana.

d.      Menjalankan segenap usaha yang berkaitan dengan masalah-masalah finansial, terutama

usaha untuk mengumpulkan dana, agar dapat memperoleh subsidi dan pemberian lain dari

masyarakat yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

gerakan pramuka.

e.       Menyampaikan aspirasi masyarakat untuk pengembangan pendidikan gerakan pramuka.

3.      Organisasi

a.       Susunan Organisasi Mabi

Disetiap gudep, satuan dan kwartir dibentuk Mabi:

1.      Di Gugusdepan pramuka dibentuk majelis pembimbing gugus depan pramuka disingkat

Mabigus.

2.      Di Satuan karya pramuka dibentuk majelis pembimbing satuan karya pramuka disingkat

Mabisaka.

3.      Di kwartir ranting gerakan pramuka dibentuk majelis pembimbing ranting gerakan pramuka

disingkat mabiran.

4.      Di kwartir cabang gerakan pamuka dibentuk majelis pembimbing cabang gerakan pramuka

disingkat mabicab.

5.      Di kwartir daerah gerakan pramuka dibentuk majelis pembimbing daerah disingkat mabida.

6.      Di kwartir nasional gerakan pramuka dibentuk majelis pembimbing nasional gerakan

pramuka disingkat mabinas

b.      Kepengurusan

1.      Susunan kepengurusan Mabi terdiri atas:

a.       Seorang Ketua

b.      Seorang Wakil Ketua

c.       Seorang Sekretaris

d.      Seorang ketua Harian

e.       Beberapa orang anggota

Page 44: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

2.      Jumlah wakil ketua Mabi dan jumlah anggota Mabi ditentukan oleh mabi masing-masing

sesuai dengan keadaan dan kebutuhan Mabinya serta diupayakan seimbang antara pria dan

wanita.

3.      Ketua mabigus dipilih dari antara anggota mabigus yang ada.

4.      Pada tingka satuan karya ketua mabi dijabat oleh pejabat pada lembaga atau instansi atau

departemen terkait.

5.      Pada tingkat kwartir ranting, cabang dan daerah ketua Mabi dijabat oleh Kepala Wilayah atau

kepala Pemerintah setempat.

6.      Pada tingkat nasional ketua Mabi dijabat oleh Presiden Republik Indonesia.

7.      Jabatan Ketua Harian disesuaikan dengan kebutuhan.

8.      Wakil ketua, ketua harian, sekretaris Mabi dipilih dari anggota Mabi

9.      Dalam kepengurusn Mabi hanya dapat dibentuk bidang-bidang sesuai kebutuhan.

10.  Struktur Organisasi Mabi terlampir.

B.   Hubungan, Koordinasi, dan Kerjasama

1.      Hubungan dengan gugus depan, satuan, dan kwartir

a.         Untuk dapat berpean nyata dan aktif, serta dapat memberi bimbingan, bantuan dan konsultasi

secara konsepsional, efektif dan efisien, masing-masing mabi dapat menyelenggarakan suatu

hubungan, koordinasi dan kerjasama, saling memberi informasi dengan gugus depan, satuan,

dan kwartir.

b.         Gugusdepan, satuan atau kwartir wajib memberikan laporan penggunaan fasilitas dan

pemanfaatan fasilitas dana dari Mabi secara periodik maupun insidentil kepada Mabi yang

bersangkutan.

c.         Gugusdepan, satuan atau kwartir wajib mengundang Mabi yang bersangkutan bila

menyelenggarakan musyawarah, rapat, atau melaksanakan kegiatan yang dianggap penting,

contohnya Jambore, PW, LT, dll.

2.      Hubungan dengan instansi pemerintah

a.       Masing-masing mabi menguasahakan hubungan timbal balik dengan dengan instansi

pemerintah.

b.      Instansi pemerintah melalui mabi yang bersangkutan atau langsung dapat menyalurkan

bantuan kepaa gugusdepan, satuan atau kwartir.

3.      Hubungan dengan masyarakat

a.       Mabi masing-masing berupaya menjalin hubungan timbal balik dengan masyarakat termasuk

lembaga masyarakat lainnya (LSM) sehingga aspirasi masyarakat dapat ditampung.

Page 45: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

b.      Masyarakat  melalui Mabi yang bersangkutan atau langsung dapat menyalurkan aspirasi,

saran dan kritik serta bantuannya kepada gugusdepan, satuan dan kwartir.

4.      Media komunikasi dalam rangka melancarkan hubungan

a.       Setiap jajaran Mabi dapat menerbitkan suatu media informasi.

b.      Media informasi penting diperlukan untuk meningkatkan citra gerakan pramuka dan

melancarkan hubungan antara Mabi, pemerintah, gudep, satuan, kwartir dan masyarakat.

D.    Kegiatan ekstrakurikuler lainnya

            i. Paskibra       

        Kegiatan ekstrakurikuler paskibra merupakan salah satu kegiatan yang digemari oleh

siswa. Kegiatan ini di bimbing oleh Sunarawan, S.Pd.sedangkan pelaksanaannya dijadwalkan

setiap hari kamis mulai pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00.

            ii. Karya ilmiah remaja

            Karya ilmiah remaja merupakan salah satu ekstrakurikuler di SMA N 2 Semarang

yang sangat bermanfa’at bagi siswa-siswa yang ingin belajar berbicara dengan baik, belajar

menulis yang sopan, berfikir cepat, dan menghasilkan penemuan-penemuan baru, dan

kegiatan bermanfa’at yang lain.Kegiatan ekstrakurikular ini dibimbing dan dipimpin oleh

Drs.Teguh Wibowo.

        Kegiatan ekstrakurikular ini dilaksanakan setiap hari kamis dan dimulai pukul 15.00

sampai pukul 17.00. Kegiatan ekstrakurikular ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat

diminati siswa di SMA Negeri 2 Semarang.

            iii. Palang Merah Remaja (PMR)

Kegiatan ekstrakurikuler palang merah remaja ini merupakan salah satu kegiatan

tentang cara bagaimana menolong orang yang sakit ringan seperti pusing, mual, ssesak nafas,

muntah, pingsan, luka goresan, luka kecil karna jatuh,dll.Pertolongan yang dilakukan

biasanya disebut sebagai pertolongan pertama pada kecelakaan. Kegiatan ekstra kurikular

yang juga cukup banyak peminatnya ini dipimpin oleh Drs. Moch. Ansori. Pelaksanaan

kegiatan tersebut dilakukan pada hari sabtu mulai pukul 15.00 sampai pukul 17.00.

            iv. Pecinta alam/ sasma dwipala

Kegiatan pecinta alam ini dibimbing dan diarahkan oleh Rudi Hermawan dan

dilaksanakan pada hari sabtu mulai pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00.

            v. Baca tulis Al-qur’an

Baca tulis Al-qur’an merupakan salah satu kegiatan religy yang ada di SMA Negeri 2

Semarangdan ditujukan untuk para siswa yang ingin belajar cara membaca kitab suci Al-

Page 46: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

qur’an dengan baik dan benar. Kegiatan ini mempunyai banyak sekali manfa’at. Diantaranya

tetap menanamkan rasa cinta kepada kitab suci kita sebagai umat islam yaitu kitab suci Al-

qur’an.Kegiatan ini dibimbing oleh Nur Cholis, S.Pd Sudono S.Pd dan Khoiri,S.Ag. Kegiatan

ini dilaksanakan setiap hari Jum’at.

            vi. Tafsir / Kajian Islam

Kegiatan ekstra kurikuler ini mengkaji menegenai kaidah agama Islam. Kegiatan

ekstrakurikuler ini dilaksanakn setiap hari jum’at dimulai pukul 15.00 sampai pukul 

17.00.Tafsir atau kajian Islam ini di bimbing dan diarahkan oleh Dra. Nur Badriyah , Dra. S.

Zubaidah , Dra. Sadaria, Umi maftukhah, S.Pd.

            vii. English conversation club / ECC

Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari kamis pada pukul 15.00 sampai dengan pukul

17.00. Kegiatan ini dibimbing langsung oleh Drs. Marwito Rusdi, S.pd dan Nesty Noor

Hayati, S.pd. Kegiatan ekstrakurikuler ini berfungsi untuk memperlancar kemampuan siswa

dalam berbicara bahasa inggris. Para siswa yang ingin mengembangkan kemampuan bahasa

inggrisnya bisa memanfa’atkan kegiatan Ekstrakurikuler ini. Kegiatan ini sangatlah bagus

karna tanpa membayar mahal mereka bisa mengembangkan kemampuan bahasa inggrisnya.

Mahasiswa  Praktik Pengalaman Lapangan IKIP PGRI SEMARANG yang berada di

sekolah latihan SMA N 2 Semarang minimal harus mengikuti salah satu kegiatan

ekstrakurikuler yang ada. Peran mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan IKIP PGRI

SEMARANG yang mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai pendamping

dari guru pembimbing yang nantinya akan mebantu pembimbing dalam pelaksanaan

ekstrakurikuler tersebut.

Page 47: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

BAB V

PENALARAN SEKOLAH

A.    Usaha bidang kesehatan

Usaha menciptakan kondisi yang sehat sebaik kondisi lingkungan maupun kesehatan siswa

dan guru. Usaha dibidang kesehatan perlu mendapat perhatian khusus.

Usaha kesehatan yang di tempuh SMA N 2 Semarang, diantaranya :

1.      Menyediakan obat-obatan ringan

2.      Selalu ditananamkan hidup bersih dan sehat kepada siswa siswi dengan penerapan

kedisiplinan.

B.     Program bimbingan dan penyuluhan

1.      Misi dan visi bimbingan dan koselling

Visi “ hidup itu sesuatu yang membahagiakan “

Misi “ memandirikan anak didik dalam hidupnya dan mengembangkan potensi-potensi yang

dimiliki secara obtimal”

2.      Fungsi, asas, dan pola kerja

Bimbingan dan konselling berfungsi:

a.       Fungsi pemahaman

Mengantar anak didik untuk dapat memahami diri dan lingkungan.

b.      Fungsi Pencegahan

Mencegah atau terhindarnya anak dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul

mengganngu atau menghambat perkembangan dirinya.

c.       Fungsi Pengentasan

Terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan hidup yang dialami anak didik.

d.      Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan

Tercipta dan terpeliharanya situasi dan kondisi yang kondusif dan positif memelihara

pemandirian dan pengembangan potensi anak didik.

e.       Membela anak yang mengalami pencideraan.

3.      Azas bimbingan dan konselling

Page 48: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

Bimbingan dan konseling berasaskan pada:

a.       Azas kerahasiaan

Azas ini memberi jaminan kepada anak bahwa data atau informasi, permasalahan yang

disampaikan tidak sampai pada orang lain.

b.      Azas kesukarelaan

Suka dan rela untuk mengikuti layanan kegiatan.

c.       Azas keterbukaan

Bersikap terbuka dan tidak berpura-pura dalam member dan menerima informasi mutlak

diperlukan untuk menggapai suatu tujuan.

d.      Azas keahlian

Bimbingan dan konseling diselenggarakan atas keindahan-keindahan professional.

4.      Pola kerja

Pola kerja bimbingan dan konseling dikenal dengan istilah pola 17, bimbingan dan konseling

kerja dalam ruang lingkup empat pokok bidang bimbingan.

a.       BIdang Pribadi

b.      Bidang Sosial

c.       Bidang Belajar

d.      Bidang Karier

Empat bidang itu terjabarkan dalam tujuh  layanan kegiatan dan lima kegiatan pendukung.

Tujuh kegiatan layanan bimbingan dan konseling:

a.       Layanan Orientasi

b.      Layanan Informasi

c.       Layanan Penempatan dan Penyaluran

d.      Layanan Pembelajaran

e.       Layanan Konseling Perorangan

f.       Layanan Bimbingan Kelompok

g.      Layanan Konseling Kelompok

Lima kegiatan pendukung:

a.       Aplikasi Instrumentasi

b.      Himpunan Data

c.       Konferensi Kasus

d.      Kunjungan Rumah

e.       Alih Tangan Kasus

Demikian sekilas tentang bimbingan dan konseling di SMA N 2 Semarang.

Page 49: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

C.    Hubungan dengan masyarakat

Hubungan dengan masyrakat adalah berbagai bentuk kegiatan yang dilaksanakan

wakil kepala sekolah bagian Hubungan Masyarakat dengan melibatkan segala komponen

sekolah berinteraksi dengan masyarakat.

Adapun program hubungan masyarakat tahun ajaran 2011/2012 antara lain:

1.      Orientasi siswa melalui pengenalan sekolah secara umum.

2.      Upacara hari senin melalui upacara setiap hari senin dan hari besar nasional.

3.      SKJ melalui mengadakan senam kesegaran jasmani yang dilaksanakan tiap hari jumat

4.      Acara senang susah dengan menjenguk pihak sekolah yang senang maupun susah.

5.      Rapat pengurus komite sekolah melalui undangan kepengurusan komite sekolah.

6.      Rapat pleno komite sekolah melalui undangan ke orang tua siswa untuk membahas laporan

tahun lalu, membahas program yang akan datang.

7.      Asuransi jiwa dengan mengikutsertakan asuransi jiwa siswa, guru, dan karyawan.

8.      HUT SMA N 2 Semarang dan HUT RI melalui kerjasama OSIS dan ekstra.

9.      Halal bi halal dengan mengadakan halal bi halal keluarga besar SMA (termasuk mantan).

10.  Bakti social melalui kerja sama OSIS dan instansi lain.

11.  Poto kolektif dengan mengadakan poto bersama untuk persiapan ujian nasional.

12.  Sholat idul adha melalui hubungan sekolah dan komite sekolah.

13.  Seminar melalui kerja sama OSIS dan instansi lain.

14.  Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW

15.  Bimbingan tes melalui kerja sama dan bimbingan tes.

16.  Sosialisasi ujian nasional dengan mengundang orang tua kelas XII.

17.  Ujian nasional siswa kelas XII

18.  Pelepasan siswa kelas XII melalui undangan kepada orang tua siswa.

Page 50: Laporan Kelompok Hasil Orientasi Dan Observasi Praktik Pengalaman Lapangan

BAB VI

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di SMA N 2 Semarang yang

meliputi kegiatan observasi dan orientasi, maka praktikan dapat menyimpulkan sebagai

berikut.

1.        PPL merupakan program pengalaman lapangan yang sangat penting bagi mahasiswa

praktikan karena dapat secara langsung mempraktekan teori dan ilmu yang didapat di bangku

kuliah selama ini pada kondisi yang sebenarnya termasuk suka dan duka dalam mengajar.

2.        PPL memberikan banyak pengetahuan tentang system di sekolah serta administrasi

pendidikan yang dilaksanakan oleh sekolah latihan.

B.     Saran

1.      Bagi praktikan

Praktikan hendaknya dapat memanfaatkan waktu dan kesempatan yang sangat singkat

ini untuk dapat menimba ilmu dan pengalaman dalam mengajar khususnya dan dalam

penanganan siswa serta administrasi pendidikan pada umumnya.

2.      Bagi sekolah latihan

Sekolah latihan hendaknya dapat lebih kooperatif dan terbuka terhadap mahasiswa

praktikan, untuk memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman serta pembimbingan yang

bersahabat kepada mahasiswa praktikan tidak merasa takut dan sungkan dalam melaksanakan

bimbingan kepada guru pamong dan kepada seluruh pihak yang bersangkutan di sekolah

latihan.

3.      Setelah PPL ini dilaksanakan ada hubungan yang lebih erat antara sekolah dan praktikan.