Upload
030589
View
65
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
koas
Citation preview
LAPORAN KEGIATAN
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
/ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
DI DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA
TANGGAL 18 S.D. 20 NOVEMBER 2013
OLEH :
RAHMA DONA 080100073
NOVA SUSANTI 080100103
AMIDO REY 080100133
FITRI ANNISA HTS 080100369
OKMARONAB FEBRIZA 080100375
WINSON 080100108
WAWAN HARIMAWAN 080100157
FAIRUZ SYARIFUDDIN 080100168
AHMED MAWARDI 080100239
RIAN APRIZA 080100387
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
/ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
/ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
hidayah-Nya sehingga laporan kegiatan ini dapat kami selesaikan tepat pada
waktunya. Pada laporan kegiatan ini, kami menyajikan mengenai rangkaian
kegiatan selama menjalani KKS di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Adapun tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Komunitas/Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan pula terima kasih kepada Bapak
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara beserta para staf atas kesediaan
beliau-beliau membimbing kami selama menjalani kegiatan kepaniteraan klinik
senior di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Demikian pula kepada
koordinator koasisten yang telah membimbing kami dalam penulisan laporan
kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kegiatan ini masih belum sempurna,
baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan laporan kegiatan ini. Atas bantuan dan segala dukungan dari
berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual, penulis ucapkan terima kasih.
Semoga laporan kegiatan ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya kesehatan.
Medan, November 2013
Penulis
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Tujuan........................................................................................ 2
1.2.1. Tujuan Umum................................................................... 2
1.2.2. Tujuan Khusus.................................................................. 2
1.3. Manfaat .................................................................................... 3
BAB 2 SITUASI KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN .............. 4
2.1. Keadaan Geografis ................................................................. 4
2.2. Kependudukan ........................................................................ 4
2.2.1. Estimasi Jumlah Penduduk ................................. ........ 5
2.2.2. Rasio Jenis Kelamin ................................. .................. 5
2.2.3. Umur ................................. .......................................... 5
2.2.4. Jumlah Anggota Keluarga ................................. ......... 5
2.3. Sosial Ekonomi ....................................................................... 6
2.3.1. Pendidikan ................................. ................................. 6
2.3.2. Ketenagakerjaan ................................. ........................ 6
2.3.3. Pendapatan dan Kemiskinan........................................ 7
2.4. Keadaan Lingkungan .............................................................. 8
2.4.1. Rumah Sehat ................................. .............................. 8
2.4.2. Sumber Air Minum ..................................................... 8
2.4.3. Fasilitas Tempat Buang Air Besar................................. 8
2.4.4. Tempat Umum................................. ............................ 9
2.5. Perilaku Masyarakat................................................................ 9
2.5.1. Merokok ................................. .................................... 9
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara iii
2.5.2. Konsumsi Sayur dan Buah ................................. ........ 10
2.5.3. Konsumsi Alkohol................................. ...................... 10
2.5.4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat................................. 10
2.5.5. Upaya Penduduk dalam Mencari Pengobatan............. 10
BAB 3 SITUASI DERAJAT DAN UPAYA KESEHATAN .................. 11
3.1. Situasi Derajat Kesehatan ....................................................... 11
3.1.1. Mortalitas................................. .................................... 11
3.1.2. Morbiditas ................................................................... 12
3.1.3. Status Gizi ................................. ................................. 13
3.2. Situasi Upaya Kesehatan......................................................... 14
3.2.1. Pelayanan Kesehatan................................. .................. 14
3.2.2. Sarana Kesehatan......................................................... 14
BAB 4 KEGIATAN-KEGIATAN PROGRAM DINAS KESEHATAN
PROVINSI SUMATERA UTARA ............................................................ 17
4.1. Kepala Dinas ........................................................................... 17
4.2. Sekretaris................................................................................. 18
4.2.1. Sub Bagian Umum............... ....................................... 22
4.2.2. Sub Bagian Keuangan ................... ............................. 25
4.2.3. Sub Bagian Program .................................................... 27
4.3. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan ..................... 30
4.3.1. Seksi Bimdal Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit............... ....................................................... 32
4.3.2. Seksi Bimdal Wabah dan Bencana................... ........... 33
4.3.3. Seksi Bimdal Kesehatan Lingkungan .......................... 34
4.4. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan ......................................... 36
4.4.1. Seksi Bimdal Kesehatan Dasar .................................... 38
4.4.2. Seksi Bimdal Kesehatan Rujukan ............................... 40
4.4.3. Seksi Bimdal Kesehatan Khusus ................................. 41
4.5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
................................................................................................ 43
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara iv
4.5.1. Seksi Bimdal Perencanaan dan Pendayagunaan........... 45
4.5.2. Kepala Seksi Bimdal Pendidikan dan Pelatihan ........... 46
4.5.3. Seksi Bimdal Registrasi dan Akreditasi ....................... 48
4.6. Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan ............................ 49
4.6.1. Kepala Seksi Bimdal Jaminan Kesehatan .................... 51
4.6.2. Kepala Seksi Bimdal Sarana & Peralatan Kesehatan ... 53
4.6.3. Kepala Seksi Bimdal Kefarmasian ............................... 54
4.7. Tata Kerja.................................................................................. 55
BAB 5 LAPORAN KEGIATAN .............................................................. 58
5.1. Hari Pertama ........................................................................... 58
5.2. Hari Kedua .............................................................................. 71
5.3. Hari Ketiga .............................................................................. 74
BAB 6 KESIMPULAN.............................................................................. 84
LAMPIRAN
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Daya saing suatu negara ditentukan oleh dua belas pilar, diantaranya adalah
kesehatan. Baik berdiri sendiri, kesehatan dapat dipengaruhi pilar-pilar lainnya.
Gambaran kesehatan yang ingin dicapai adalah sesuai dengan rumusan Indonesia
Sehat 2015. Oleh karena itu, pemerintah telah berupaya menyelenggarakan
pembangunan kesehatan sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 dalam
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk hidup
sehat.
Strategi utama dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2015 adalah dengan
pemberdayaan masyarakat dan desentralisasi. Di Sumatera Utara, dicanangkan
suatu program Sumatera Utara Sehat. Sumatera Utara Sehat adalah suatu kondisi
dimana masyarakat Sumatera Utara hidup sehat secara fisik, sosial, maupun
mental dengan memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk mengenali,
mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi. Tujuan yang
ingin dicapai adalah peningkatan umur harapan hidup menjadi 69,2 tahun,
menurunnya angka kematian bayi menjadi 26/1.000 kelahiran hidup, menurunnya
angka kematian ibu melahirkan menjadi 275/100.000 kelahiran hidup, dan
menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi dibawah 20,0%.
Dengan mempertimbangan perkembangan, masalah serta berbagai kecenderungan
pembangunan kesehatan ke depan serta dalam mencapai sasaran pembangunan
kesehatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 – 2013, maka telah ditetapkan
Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yaitu “ Masyarakat yang sehat dan
maju dalam kemandirian, kesetaran dan keadilan”. Adapun misi yang ditetapkan
adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas, merata dan
terjangkau; meningkatkan pemerataan dan profesionalisme tenaga kesehatan;
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2
mewujudkan pembangunan yang berwawasan kesehatan; meningkatkan
partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.
Jelas dipaparkan bahwa program utama peningkatkan kesehatan di Sumatera
Utara adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan yang berkesinambungan,
berhasil-guna dan berdaya-guna serta serasi dan seimbang dalam rangka mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Agen penggerak masyarakat
diperankan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dalam hal
pembentukan program dengan perpanjangan tangan sarana dan tenaga kesehatan.
Program ditujukan pada tingkat pencegahan primer maupun diagnosis dini. Hal
ini dinilai efektif dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas penyakit.
Dalam rangka membentuk petugas kesehatan yang tidak hanya piawai dalam
bidang kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga dalam bidang preventif dan promotif,
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan kegiatan
Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan
Masyarakat/Ilmu Kedokteran Pencegahan/Ilmu Kedokteran Komunitas. Dalam
hal ini, program KKS dimulai di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui program kegiatan Departemen Kesehatan yang ditindaklanjuti
di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan untuk memenuhi persyaratan
dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran
Pencegahan, Universitas Sumatera Utara.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pelaksanaan program Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara di tingkat kota sampai ke sarana kesehatan.
2. Untuk mengetahui situasi kesehatan masyakat di Provinsi Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui program dan aspek kesehatan sebagai pembekalan
penelitian.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 3
1.3. Manfaat
Laporan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca khususnya pengetahuan mengenai program dan situasi kesehatan
masyarakat di Provinsi Sumatera Utara dalam peningkatan partisipasi mendukung
strategi pemberdayaan masyarakat yang dicanangkan dalam program
pembangunan kesehatan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 4
BAB 2
SITUASI UMUM DAN KEADAAN LINGKUNGAN
2.1. Keadaan Geografis
Provinsi Sumatera Utara secara geografis terletak pada 1° – 4° Lintang Utara dan
98° – 100° Bujur Timur. Sebelah Utara perbatasan dengan Provinsi Aceh, sebelah
Timur berbatasan dengan Negara Malaysia di selat Malaka, di sebelah Selatan
berbatasan dengan Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Barat, dan di sebelah
Barat berbatasan dengan Samudera Hindia.
Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis, kisaran suhu
antara 13,4°C-34,2°C, mempunyai musim kemarau (Juni s.d. September) dan
musim hujan (Nopember s.d. Maret). Secara administratif Sumatera Utara pada
tahun 2012 memiliki 8 kota dan 25 kabupaten.
Luas daratan Provinsi Sumatera Utara adalah 72.981,23 km2 sebagian berada di
daratan dan sebagian berada di pulau. Berdasarkan luas daerah menurut
kabupaten/kota di Sumatera Utara, luas daerah terbesar adalah Kabupaten
Labuhan Batu dengan luas 9.223,18 km2 dan luas daerah terkecil adalah Kota
Sibolga dengan luas 10,77 km2. Kota Medan memiliki luas daerah 265,1 km
2
dengan ketinggian 2,5-37,5 m dari permukaan laut.
2.2. Kependudukan
Sumatera Utara merupakan provinsi yang jumlah penduduknya terbesar keempat
di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, jumlah penduduk Sumatera Utara
pada tahun 2012 tercatat sebesar 13.254.682 penduduk. Kota Medan merupakan
wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi dengan kepadatan 2.141.637
penduduk.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 5
2.2.1. Estimasi Jumlah Penduduk
Estimasi jumlah penduduk pada tahun 2012 per Kabupaten/Kota menggunakan
proporsi dari jumlah penduduk Kabuapten/Kota tahun 2010. Berdasarkan hal
tersebut jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kota Medan dan terendah di
Kabupaten Pakpak Bharat. Proporsi penduduk di Kota Medan sebesar 16.1% dan
di Kabupaten Pakpak Bharat 0.31%.
2.2.2. Rasio Jenis Kelamin
Di Sumatera Utara, jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan sebanyak
6.556.369 dan laki-laki 6.490.800 jiwa. Rasio seksnya adalah 98.9% di mana
setiap terdapat 100 perempuan, maka terdapat 98.9 laki-laki. Pada tahun 2008,
angka seks rasio adalah 99.93% yang menunjukkan jumlah penduduk berjenis
kelamin perempuan meningkat.
2.2.3. Umur
Komposisi penduduk Sumatera Utara menurut kelompok umur, menunjukkan
bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 31.79%, yang berusia
produktif (25-29 tahun) sebesar 64.29% dan yang berusia tua (>65 tahun) sebesar
3.90%. Jadi, penduduk Sumatera Utara sampai saat ini masih didominasi oleh
penduduk muda walaupun angka ini sudah menuruan dibanding dekade yang
lalu. Dengan demikian, angka beban tanggungan penduduk Sumatera Utara tahun
2008 sebesar 55.53%. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2007
sebesar 56.37%.
2.2.4. Jumlah Anggota Keluarga
Rata-rata anggota keluarga di Sumatera Utara pada tahun 2008 adalah sebesar
4.38 yang berarti rata-rata pada setiap keluarga terdiri dari 4-5 anggota keluarga.
Kabupaten yang rata-rata jumlah anggota keluarganya paling banyak adalah
Kabupaten Nias yaitu 5.41 orang dan yang paling sedikit adalah Kabupaten Karo
yaitu 3.81 orang.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 6
2.3. Sosial Ekonomi
2.3.1. Pendidikan
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang sering ditelaah dalam
mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara, salah satunya berperan
dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat. Sensus
Penduduk tahun 2000, ditunjukkan bahwa 60% penduduk 5 tahun keatas
mempunyai pendidikan tertinggi sekolah dasar, 18.19% tamat, 18.40% tamat
SMA, dan hanya 2.63% yang mencapai tingkat pendidikan perguruan tinggi.
Dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional bulan Agustus 2007, ditunjukkan
bahwa pada penduduk berumur 15 tahun keatas, l.42% tidak pernah sekolah,
9.04% tidak tamat SD, 31% tamat SD, 23.42%tamat SMP, 28.93% tamat SMA,
dan hanya 6.16% mencapai perguruan tinggi. Dari data di atas menggambarkan
bahwa tingkat pendidikan di Sumatera Utara sampai tahun 2008 masih rendah
walaupun telah menunjukkan peningkatan. Akan tetapi, angka buta huruf di
Sumatera Utara sudah mulai menurun yaitu tinggal sekitar 3% di kota dan 5% di
desa.
2.3.2. Ketenagakerjaan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Sumatera Utara setiap tahunnya
tampak berfluktuasi. Pada tahun 2000, TPAK sebesar 57.34%, tahun 2005 naik
menjadi 71.94%, tahun 2006 menjadi 66.90% dan tahun 2007 naik menjadi
67.49%. Angkatan Kerja di Sumatera Utara sebagian besar masih berpendidikan
SD kebawah (41.47%), setingkat SMTP (23.42%), setingkat SMTA (28.94%),
sedangkan sisanya 6.17% berpendidikan di atas SMTA.
Berdasarkan lapangan pekerjaan utama, penduduk Sumatera Utara yang terbanyak
adalah di sektor pertanian (47.6%), kemudian diikuti oleh sektor perdagangan,
hotel, dan restoran (18.8%), jasa (12.9%), sedangkan penduduk yang bekerja di
sektor industri hanya sekitar 7.60%.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 7
2.3.3. Pendapatan dan Kemiskinan
Kemampuan ekonomi masyarakat yang diukur dengan angka pendapatan per
kapita atas dasar harga yang berlaku tahun 1993, bila diukur atas dasar harga
konstan mengalami kenaikan. Perkembangan PDRB Sumatera Utara per kapita
tahun 1993-1997 dapat dilihat pada tabel berikut:
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Utara mengalami turun naik dari
tahun 1993-2007. Jumlah penduduk miskin tahun 1993 sebesar 1.33 juta orang
atau sebesar 12.31% dari total seluruh penduduk Sumatera Utara. Tahun 1996
jumlah penduduk Sumatera Utara yang tergolong miskin hanya 1.23 juta jiwa
(10.92%). Namun, karena krisis moneter, penduduk miskin di Sumatera Utara
tahun 1999 meningkat menjadi 16.74% dari total penduduk Sumatera Utara yaitu
sebanyak 1.97 juta jiwa.
Pada tahun 2003 terjadi penurunan penduduk miskin baik secara absolut maupun
secara persentase, yaitu menjadi l.89 juta jiwa atau sekitar 15.89%, sedangkan
tahun 2004 turun lagi menjadi 1.80 juta jiwa (14.93%) kemudian tahun 2005
penduduk miskin turun menjadi 1.76 juta jiwa (14.28%), namun akibat dampak
kenaikan BBM pada Maret dan oktober 2005, penduduk miskin tahun 2006
meningkat menjadi 1.98 juta jiwa (15.66%). Pada tahun 2007 turun sedikit
menjadi 1.77 juta jiwa atau 13.90% (SUDA 2008).
Bila dilihat berdasarkan kabupaten/kota, maka jumlah penduduk miskin tertinggi
adalah Kabupaten Nias Selatan sebesar 33.84% dan yang terendah adalah
Kabupaten Deli Serdang yaitu 5.67%.
Tahun Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstanta
1993 18.215,436 18.215,46
1994 21.678,6 19.941,33
1995 24.686,43 21.802,51
1996 28.173,73 21.753,81
1997 32.414,60 24.842,86
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 8
2.4. Keadaan Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering mendapat perhatian
khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat dengan indikator-indikator
yaitu persentase rumah sehat, persentase rumah tangga memiliki akses terhadap
air minum, persentase rumah tangga menurut sumber air minum, persentase
rumah tangga yang memiliki sarana penampungan akhir kotoran/tinja/BAB.
2.4.1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah
yang sesuai (>8m2/kapita), dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Berdasarkan
data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2008, dari seluruh
rumah yang ada yaitu 2.683.062 unit, yang diperiksa sebanyak l.197.322 unit
(44.63%), dari jumlah yang diperiksa diketahui bahwa 761.699 rumah yang
memenuhi syarat kesehatan (63.62%).
2.4.2. Sumber Air Minum
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun
2007, diperoleh bahwa persentase rumah tangga di Provinsi Sumatera Utara yang
memiliki sumber air minum terlindung sebesar 76.8%, sedangkan persentase
rumah tangga yang memiliki sumber air minum tak terlindung sebesar 23.2%.
Dari hasil pengawasan air bersih, yang memenuhi syarat fisik 84.37%, kimiawi
75.82%, dan bakteriologis 76.15%. Risiko pencemaran amat tinggi 2.45%, tinggi
33.13%, sedang 36.48%, dan rendah 27.49%. Parameter ini menunjukkan angka
yang cukup baik dan perlu untuk terus ditingkatkan.
2.4.3. Fasilitas Tempat Buang Air Besar
Bersadarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, di Provinsi Sumatera Utara,
persentase rumah tangga yang memiliki sendiri fasilitas tempat buang air besar
sebesar 71.8%, rumah tangga yang memiliki bersama 6.8%, umum sebesar 4%
dan tidak ada/tidak memiliki sebesar 17.4%.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 9
Dari hasil survei, jamban yang memenuhi syarat kesehatan hanya 42.83%. Selain
itu, ketersediaan jamban di desa dan beberapa kabupaten masih minim dan
terbatas.
2.4.4. Tempat Umum
Tempat umum yang sehat adalah tempat umum dan pengelolaan makanan yang
memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas
lantai yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan
ruang yang sesuai. Pada tahun 2008, dari 18.436 tempat umum yang diperiksa,
sekitar 66.15% memenuhi syarat kesehatan. Angka ini masih dibawah target IS
2010 yaitu 80%. Angka pembinaan kesehatan tempat umum oleh pemerintah
masih rendah yaitu hanya 54.66% sehingga perlu upaya dari program terkait
dalam peningkatan cakupannya.
2.5. Perilaku Masyarakat
Untuk mengambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap
derajat kesehatan, berikut ini akan disajikan tentang perilaku merokok, perilaku
konsumsi buah dan sayur, perilaku konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik
dan persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2.5.1. Merokok
Dari hasil Riskesdas tahun 2007 tentang kebiasaan merokok di Sumatera Utara,
umur 10 tahun keatas yang merokok tiap hari sebesar 23.3%, perokok kadang-
kadang sebesar 5.5%, mantan perokok 2.2% dan tidak merokok sebesar 69%.
Proporsi merokok setiap hari menurut umur sudah dimulai sejak umur 10-14
tahun (0.3%), kemudian meningkat menjadi 14% pada umur 15-24 tahun, dan
mencapai puncak pada umur 45-54 tahun (36.6%).
Bila dilihat berdasarkan kebiasaan, di Provinsi Sumatera Utara 86.1% perokok
melakukan kebiasaan merokok di dalam rumah ketika bersama dengan anggota
keluarga lainnya. Hal ini tentu membahayakan bagi anggota keluarga lain yang
tidak merokok.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 10
2.5.2. Konsumsi Sayur dan Buah
Penduduk dikategorikan “cukup” mengkonsumsi sayur dan buah apabila
mengkonsumsi sayur dan buah tiap hari dengan perimbangan minimal 5 porsi
sayur dan buah selama 7 hari dalam seminggu. Berdasarkan hasil Riskesdas 2007,
menunjukkan bahwa secara keseluruhanhanya 5.5% penduduk Provinsi Sumatera
Utara umur 10 tahun ke atas yang cukup mengkonsumsi sayur dan buah.
2.5.3. Konsumsi Alkohol
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, di Sumatera Utara prevalensi peminum
alkohol 12 bulan terakhir sebanyak 6.1%, mengkonsumsi alkohol satu bulan
terakhir 71.9%, terutama di Kabupaten Samosir.
2.5.4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan
suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, melalui
pendekatan pimpinan, bina suasana, dan pemberdayaan masyarakat. Strategi
PHBS memfokuskan pada lima program prioritas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Gizi, Kesehatan Lingkungan, Pencegahan & Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular (P2PTM), dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). Merujuk
hasil Riskesdas tahun 2007, di Provinsi Sumatera Utara perilaku BAB di jamban
proporsinya mencapai 76.2%. Sedangkan yang berperilaku cuci tangan dengan
benar sangat bervariasi menurut kabupaten/kota dengan rata-rata 14.5%.
2.5.5. Upaya Penduduk dalam Mencari Pengobatan
Berdasarkan Statistik Kesra Tahun 2007 diperoleh data bahwa persentase
penduduk Sumatera Utara yang memilih untuk mengobati sendiri keluhan
kesehatan yang dialami selama sebulan yang lalu, ternyata lebih besar
dibandingkan persentase penduduk yang berobat jalan yaitu 65.36% dan 42.55%.
Dari penduduk yang mengobati sendiri, 89.18% diantaranya menggunakan obat
modern, 27.09% menggunakan obat tradisional, dan 8.24% menggunakan obat
lainnya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 11
BAB 3
SITUASI DERAJAT DAN UPAYA KESEHATAN
3.1. Situasi Derajat Kesehatan
3.1.1. Mortalitas
1. Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang lazim digunakan untuk
menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tatanan provinsi maupun
nasional. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, mengestimasi Angka
Kematian Bayi pada tahun 2012 sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini
meningkat bila dibandingkan dengan AKB tahun 2007 yang sebesar 26,9 per
1.000 kelahiran hidup. AKB terendah dimiliki oleh Kabupaten Karo sebesar 11,50
per 1.000 kelahiran hidup sedangkan AKB tertinggi dimiliki oleh Kabupaten
Mandailing Natal sebesar 41,50 per 1.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2012 menunjukkan
bahwa penyebab kematian terbanyak pada kelompok bayi 0-6 hari didominasi
oleh gangguan/kelainan pernafasan (35.9%), prematuritas (32.4%) dan sepsis
(12%). Pada bayi pada kelompok 7-28 hari, yaitu sepsis (20.5%), malformasi
kongenital (18.1%) dan pnemonia (15.4%). Penyebab utama kematian bayi pada
kelompok 29 hari – 11 bulan yaitu diare (31.4%), pnemonia (23.8) dan
meningitis/ensefalitis (9.3%). Di lain pihak faktor utama ibu yang berkontribusi
terhadap lahir mati dan kematian bayi 0-6 hari adalah hipertensi maternal (23.6%),
komplikasi kehamilan dan kelahiran (17.5%), ketuban pecah dini dan pendarahan
antepartum masing-masing l2.7%.
2. Angka Kematian Balita (AKBA)
Angka kematian balita menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase antara
kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 diperoleh bahwa angka kematian balita
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 12
(AKABA) di Sumatera Utara sebesar 54 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan
angka rata-rata nasional pada tahun 2007 sebesar 44 per 1.000 kelahiran hidup.
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Selain AKB, angka kematian ibu (AKI) merupakan indikator keberhasilan
pembangunan pada sektor kesehatan. AKI maternal yang dilaporkan di Sumatera
Utara hanya l23/100.000 kelahiran hidup, walaupun diestimasi mencapai
290/100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan angka nasional, hasil
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan
bahwa AKI tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup.
4. Umur Harapan Hidup (UHH)
Umur Harapan Hidup (UHH) digunakan juga untuk menilai derajat kesehatan dan
secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan
kualitas hidup masyarakat baik di kabupaten/kota, provinsi maupun negara. UHH
penduduk Sumatera Utara diperkirakan mengalami peningkatan yang bermakna
dalam 5 (lima) tahun terakhir (periode 2004-2008) dengan estimasi UHH tertinggi
pada tahun 2007 adalah Kabupaten Dairi yaitu sebesar 87,6 tahun dan terendah
yaitu Kabupaten Mandailing Natal hanya sebesar 63,6 tahun.
3.1.2. Morbiditas
Tingkat kesakitan suatu negara juga mencerminkan situasi derajat kesehatan
masyarakat yang ada di dalamnya. Lima penyakit yang terbanyak di rawat jalan
yaitu diare (43.66%), influenza (21.16%), suspek TB paru (12.48%), disentri
(6.24%), dan tifus (5.08%). Lima penyakit yang terbanyak di rawat inap yaitu
diare (42.79%), tifus abdominalis (10.8%), DBD (9.26%), suspek TB paru
(8.61%), dan disentri (7.35%). Lima penyakit terbanyak di Puskesmas yaitu
influenza (57.63%), diare (20.03%), malaria klinis (6.52%), suspek TB paru
(3.6%), dan disentri (3.58%).
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 13
3.1.3. Status Gizi
Provinsi Sumatera Utara mempunyai 4 (empat) masalah gizi utama yaitu balita
dengan kurang energi protein (KEP), kurang vitamin A, anemia defisiensi besi,
dan gangguan akibat kurang iodium (GAKI).
1. Balita dengan Kurang Energi Protein (KEP)
Balita yang mengalami KEP dapat diukur berdasarkan 3 pengukuran yaitu Tinggi
Badan (TB)/Umur disebut juga balita pendek, BB/TB disebut juga balita kurus
dan BB/Umur disebut juga kurang berat badan (underweight). Berdasarkan data 5
(lima) tahun terakhir, persentase balita gizi kurang fluktuatif yang cenderung
menurun. Walaupun begitu, angka ini masih termasuk dalam kategori tinggi
menurut WHO. Bahkan, prevalensi gizi buruk dan kurang di Provinsi Sumatera
Utara lebih tinggi dibandingkan angka nasional, yaitu 22.7% berbanding 18.4%.
Prevalensi balita dengan gizi buruk dan gizi kurang terendah di Kabupaten
Langkat (11.4%) dan tertinggi di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu 38.3%.
2. Kurang Vitamin A
Berdasarkan Survei Pemetaan Vitamin A yang dilakukan di Provinsi Sumatera
Utara tahun 1992 dilaporkan bahwa prevalensi xeroftalmia sebesar 0.12% lebih
rendah dari batas WHO yaitu sebesar 0.5%. Dapat disimpulkan, Provinsi
Sumatera Utara telah berhasil menekan timbulnya penyakit xeroftalmia sehingga
diharapkan penyakit ini tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat lagi.
Namun, bila dilihat dari kecendrungan pencapaian cakupan pemberian kapsul
Vitamin A yang mengalami penurunan sejak tahun 2005, dikhawatirkan muncul
kembali kasus tersebut.
3. Anemia Defisiensi Besi
Berdasarkan survei anemia yang dilaksanakan tahun 2005 di 4 kab/kota di
Sumatera Utara diketahui bahwa 40.50% pekerja wanita menderita anemia. Salah
satu upaya yang dilakukan adalah dengan pemberian tablet besi (Fe) sebanyak 90
tablet selama masa kehamilan. Cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi
di Sumatera Utara menunjukkan kenaikan yaitu 33.03% tahun 2003, naik menjadi
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 14
53.09% tahun 2005 dan menjadi 76.67% ditahun 2006 serta mengalami
penurunan sedikit menjadi 75% di tahun 2007 dan tahun 2008 turun menjadi
68.85%, angka ini masih jauh dari target yang ditentukan yaitu 80%.
4. Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI)
Hasil survei GAKI pada tahun 2005 menunjukkan bahwa di Provinsi Sumatera
Utara hanya terdapat 1 (satu) kabupaten sebagai daerah endemis berat GAKI
yaitu Kabupaten Dairi. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, diketahui bahwa
hampir 90% rumah tangga (RT) di Sumatera Utara telah mengkonsumsi garam
yang mengandung cukup iodium.
3.2. Situasi Upaya Kesehatan
3.2.1. Pelayanan Kesehatan
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar (pelayanan kesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, imunisasi), pelayanan kesehatan rujukan dan kunjungan
(pelayanan kesehatan di RS, sarana kesehatan dengan fasilitas laboratorium, RS
tipe A/B/C, ketersediaan obat, jaminan kesehatan), pencegahan dan
pemberantasan penyakit sesuai dengan program penanggulangan untuk setiap
jenis penyakit, serta perbaikan gizi masyarakat (pemberian vitamin A, besi, ASI
eksklusif, dan MP-ASI).
3.2.2. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas
Pelayanan kesehatan di Puskesmas diupayakan terus meningkat. Jumlah
puskesmas dari tahun ketahun mengalami peningkatan sehingga diharapkan
pelayanan kesehatan dapat terjangkau oleh masyarakat dan merata sampai ke
daerah terpencil. Selain penambahan jumlah, peningkatan status puskesmas juga
dilakukan, yaitu peningkatan status puskesmas yang awalnya adalah puskesmas
nonperawatan menjadi puskesmas perawatan atau peningkatan status puskesmas
dari yang sebelumnya puskesmas pembantu menjadi puskesmas induk.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 15
Sampai tahun 2008, jumlah puskesmas di Provinsi Sumatera Utara adalah 493
unit, setiap kecamatan di Provinsi Sumatera Utara sudah memiliki paling sedikit l
(satu) puskesmas. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Sumatera Utara
(13.042.317 jiwa), maka 1 puskesmas melayani 26.455 jiwa, bila dibandingkan
dengan standar nasional (IS 2010), 1 (satu) puskesmas melayani 30.000 jiwa,
berarti Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah mampu menyediakan sarana
kesehatan khususnya puskesmas mencapai standar nasional tersebut.
Merujuk profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2008, jumlah kunjungan rawat
jalan dan inap di seluruh puskesmas di Provinsi Sumatera Utara adalah 4.432.863
kunjungan, bila diperkirakan rata-rata tiap penduduk memanfaatkan puskesmas
adalah 1,5 kali, maka tahun 2008 diperkirakan persentase penduduk yang
memanfaatkan puskesmas adalah 22.65%. Bila dibandingkan dengan target
nasional (IS 2010) yaitu 15%, maka Sumatera Utara telah melampaui target.
Selain pelayanan kesehatan di puskesmas, pelayanan kesehatan masyarakat juga
dilakukan melalui kegiatan luar gedung dengan memanfaatkan sarana puskesmas
keliling. Pada tahun 2008, jumlah puskesmas keliling yang ada di Provinsi
Sumatera Utara adalah 516 unit. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2007
(514 unit), jumlah puskesmas keliling ini mengalami kenaikan.
2. Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan. Indikator yang
digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan
angka pemanfaatan tempat tidur, lama pasien dirawat, dan interval pemakaian
tempat tidur. Dari 30 RSU Pemerintah yang ada di Provinsi Sumatera Utara
sebagian besar RS adalah RS kelas C (50%), disusul dengan RS kelas B (20%)
dan kelas D (26,67%). Sementara RS kelas A hanya 1, yaitu RSUP H.Adam
Malik milik Depkes RI.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan, perlu dilibatkan peran serta
masyarakat sebagai obyek sekaligus subyek pembangunan kesehatan tersebut
Kegiatan yang dapat digambarkan dari Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 16
Masyarakat (UKBM) adalah kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu),
Polindes (Pondok Bersalin Desa), Pos Kesehatan Desa dan Desa Siaga.
a. Posyandu adalah salah satu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang
menyelenggarakan minimal 5 (lima) program prioritas, yaitu Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), perbaikan gizi, imunisasi dan
penanggulangan diare. Dalam penyelenggaraan kegiatannya masyarakat yang
berperan aktif, sementara petugas kesehatan dan aparat desa/kelurahan
diharapkan hanya sebagai fasilitator dan pelaksana kegiatan kesehatan/medis.
b. Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka
mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan
persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga
berencana.
c. Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) adalah salah satu bentuk peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan dimana petugas kesehatan dan
masyarakat, melalui kader kesehatan, bekerja sama mengelola masalah
kesehatan dan menanggulanginya dengan memanfaatkan potensi yang ada,
sebelum dirujuk ke tingkat yang lebih tinggi.
d. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 17
BAB 4
KEGIATAN-KEGIATAN PROGRAM DINAS KESEHATAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara
Nomor: /Tahun 2009
Tentang Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Serta Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara 2010
4.1. Kepala Dinas
1. Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah/kewenangan provinsi di bidang kebijakan teknis
pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatan,
pengembangan Sumber Daya Manusia kesehatan, dan jaminan kesehatan
serta tugas pembantuan.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin (1), Kepala
Dinas menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan, pengendalian masalah
kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan sumber daya manusia
kesehatan dan jaminan kesehatan.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pengembangan sumber
daya manusia kesehatan, dan jaminan kesehatan.
c. Pelaksanaan pemberian perizinan dibidang kesehatan.
d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan.
e. Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan external.
f. Pelaksanaan tugas pembantuan di bidang kesehatan.
g. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Gubernur sesuai tugas dan
fungsinya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 17
3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi dinas sebagaimana yang dimaksud
poin (1) dan (2), Kepala Dinas mempunyai uraian tugas:
a. Menyelenggarakan perumusan, penyusunan dan penyempurnaan,
penetapan, pengaturan, pembinaan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pengendalian, fasilitasi, advokasi, pengawasan dan evaluasi kebijakan
teknis pembangunan kesehatan tingkat provinsi di bidang pembinaan
pengendalian masalah kesehatan, pelayanan kesehatan, pengembangan
sumber daya manusia kesehatan dan jaminan kesehatan tingkat provinsi.
b. Menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian, dan pembinaan pembangunan kesehatan jangka menengah
dan tahunan tingkat provinsi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan
kesehatan kabupaten/kota terhadap perencanaan pembangunan kesehatan
tingkat provinsi.
c. Menyelenggarakan koordinasi lintas sektor, lintas program dan kerja
sama kemitraan dengan pihak terkait dalam pembangunan kesehatan
tingkat provinsi.
d. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, pengawassan, evaluasi dan
fasilitasi peeningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
kabupaten/kota dalam penanganan urusan pembangunan kesehatan di
kabupaten/kota.
e. Menyelenggarakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
jabatan struktural dan jabatan fungsional, serta standar teknis tata
hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja dinas.
f. Menyelenggarakan penataan pembinaan dan pengkoordinasian dinas dan
unit pelaksana teknis dinas.
g. Menyelenggarakan pelayanan administrasi internal dan eksternal dinas
dan pelaksanaan penegakan hukum/hukum kesehatan.
h. Menyelenggarakan pembinaan, peningkatan partisipasi dan
pemberdayaan tugas dan kesehatan masyarakat, lembaga non pemerintah
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 18
dan swasta dalam pengelolaan dan pembangunan kesehatan tingkat
provinsi.
i. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kerja dinas.
j. Menyelenggarakan pengendalian lanjut dan fungsi dinas serta
pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis.
k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur melalui
sekretaris daeah sesuai bidang tugas dan fungsinya.
l. Pemberian masukan yang perlu kepada Gubernur melalui sekretaris
daerah sesuai bidang tugas dan fungsinya.
m. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Gubernur melalui sekretris daerah, sesuai ketentuan yang
ditetapkan.
4. Untuk Melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada poin
(1), (2) dan (3), Kepala Dinas dibantu oleh :
a. Sekretariat
b. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan
c. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
d. Bidang Bina Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan
e. Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas
g. Kelompok Jabatan Fungsional
4.2. Sekretaris
1. Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
penyelenggaraan urusan yang meliputi administrasi umum, keuangan,
dan program.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin (1) diatas,
Sekretaris menyelenggarakan fungsi:
a. Inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi,
koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap penyusunan,
penyempurnaan dan penerapan/pelaksanaan pedoman, petunjuk
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 19
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating
Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria
ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan kesekretariatan.
b. Penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian penerapan/ pelaksanaan
dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi jabatan struktural dan
staf, serta standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator
kinerja kesekretariatan.
c. Melakukan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi ilmiah
manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganan urusan kesekretariatan dan pengintegrasian sistem teknologi
informasi dalam penanganan urusan kesekretariatan.
d. Pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi peningkatan
kapasitas, kompetensi dan kemandirian Kabupaten/Kota dalam
penanganan urusan kesekretariatan.
e. Penyusunan perencanaan jangka menengah (Rencana Strategis) dan
rencana kerja tahunanan (Renja), serta koordinasi penyusunan program,
anggaran, penyediaan data, informasi dan sinkronisasi perencanaan
Kabupaten/kota terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam
penanganan urusan kesekretariatan.
f. Koordinasi seluruh kegiatan bidang-bidang Dinas dan Unit Pelaksana
Teknis Dinas.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas
dan fungsinya dan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas
sesuai bidang tugas dan fungsinya.
h. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan.
3. Sekretaris mempunyai uraian tugas :
a. Melaksanakan tugas meliputi ruang lingkup pengelolaan administrasi
umum perkantoran dan rumah tangga dinas; manajemen organisasi dan
hukum/hukum kesehatan; administrasi kepegawaian; promosi
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 20
kesehatan;pendampingan dan fasilitasi masyarakat dalam pemberdayaan
dan peran serta masyarakat.
b. Melaksanakan penatausahaan, pelembagaan, pengorganisasian dan
penatalaksanaan.
c. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas, kearsipan,
pertelekomunikasian dan persandian.
d. Melaksanakan penataan dan pemeliharaan perlengkapan kantor, peralatan
dinas dan inventaris rumah tangga dinas.
e. Melaksanakan penyusunan dan pendataan standar tata hubungan kerja
dan standar mekanisme koordinasi antar unit dinas.
f. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan/tata konsep, dokumentasi
peraturan perundang-undangan dan pengelolaan perpustakaan.
g. Melaksanakan pengelolaan hubungan kemasyarakatan, informasi public
dan keprotokolan.
h. Melaksanakan fasilitasi pelayanan umum, pelayanan minimal,
pengaturan keamanan dan kenyamanan kantor.
i. Melaksanakan pengelolaan tertib administrasi kepegawaian.
j. Melaksanakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional.
k. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan keuangan dan
perbendaharaan.
l. Melaksanakan pengelolaan akutansi, verifikasi, ganti rugi dan tindak
lanjut laporan hasil pemeriksaan.
m. Melaksanakan pengelolaan sarana dan pra sarana perlengkapan dan asset
dinas.
n. Melaksanakan pengkoordinasian penyusunan program, anggaran dan
pelaporan dinas.
o. Melaksanakan pengkajian anggaran belanja dan pengendalian
administrasi anggaran belanja.
p. Melaksanakan pengkajian, pemetaan dan evaluasi peruntukan anggran
belanja dan asset dinas serta melaksanakan penghitungan belanja
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 21
kesehatan dari seluruh sumber pembiayaan dan dari seluruh sektor terkait
kesehatan tingkat provinsi.
q. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kerja secretariat, bidang-
bidang dan unit pelaksana teknis dinas.
r. Melaksanakan pengkajian dan koordinasi perencanaan program bidang,
secretariat dan unit pelaksana teknis dinas.
s. Melaksanakan penyusunan perencanaan tahunan dan perencanaan jangka
menengah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP),
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) dinas.
t. Melaksanakan pengkoordinasian pelaporan, monitoring dan evaluasi
kegiatan sekretariat dan bidang-biang serta unit pelaksana teknis dinas.
u. Melaksanakan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan sinkronisasi perencanaan Kabupaten/Kota terhadap
perencanaan tingkat provinsi.
v. Melaksanakan penelitian dan pengembangan kesehatan yang mendukung
perumusan kebijakan provinsi dan melaksanakan Survei Kesehatan
Daerah (Surkesda).
w. Melaksanakan Pemantauan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) kesehatan.
x. Melaksanakan penyelenggaraan kerjasama luar negeri dan melaksanakan
peningkatan pengawasan dan akuntabilitas.
y. Melaksanakan penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan.
z. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait, mengatur rapat-rapat
internal dinas dan melaksanakan telaahan staff sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada poin (1), (2) dan (3) diatas, Sekretaris dibantu oleh :
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Program
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 22
4.2.1. Sub Bagian Umum
Untuk membantu sekretaris sebagaimana dimaksud pada pasal (3) ayat 4, sub
bagian umum mempunyai uraian tugas:
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
administrasi umum perkantoran dan rumah tangga dinas, manajemen
organisasi dan hukum/hukum kesehatan, hubungan kemasyarakatan dan
informasi publik dan administrasi kepegawaian tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan sub bagiannya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi, dalam
penyempurnaan dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan sub bagiannya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
sub bagiannya.
5. Melaksanakan pembimbingan, pengendalian, sosialisasi, publikasi,
konsultasi, mediasi hukum, examinasi, pengkajian terhadap produk
norma-norma, criteria rancangan peraturan daerah (ranperda), peraturan
daerah dan sejenisnya terkait bidang kesehatan serta implementasinya di
tingkat provinsi.
6. Melaksanakan perumusan, penyusunan, penyempurnaan, pembinaan,
koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tatalaksana organisasi
dinas, tata hubungan kerja, tugas pokok dan fungsi organisasi serta
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 23
penjabaran rinciannya serta sinkronisasi dan harmonisasi antar unit
organisasi dinas.
7. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
8. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
9. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan sub bagiannya.
10. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka panjang menengah dan
rencana tahunan dan koordinasi penyusunan program, anggaran,
penyediaan data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan
Kabupaten/Kota terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
11. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum perkantoran dan rumah
tangga dinas, manajemen organisasi dan hukum/hukum kesehatan.
12. Melaksanakan penatausahaan, pelembagaan, pengorganisasian dan
penatalaksanaan.
13. Melaksanakan penataan dan pemeliharaan perlengkapan kantor, peralatan
dinas dan inventaris rumah tangga dinas.
14. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan/tata konsep, dokumentasi
peraturan perundang-undangan dan pengelolaan perpustakaan.
15. Melaksanakan pengelolaan hubungan kemasyarakatan, informasi publik
dan keprotokolan.
16. Melaksanakan fasilitasi pelayanan umum, pelayanan minimal,
pengaturan keamanan dan kenyamanan kantor.
17. Melaksanakan penyusunan perencanaan program kerja sekretariat dan
sub bagian umum.
18. Melaksanakan pengelolaan tertib administrasi kepegawaian dan
melaksanakan koordinasi dengan bidang terkait serta memberikan
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 24
dukungan teknis administrasi terhadap bidang terkait serta unit kerja
lainnya.
19. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian, serta
pemetaan tingkat pendidikan dan kompetensi pegawai.
20. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan
gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian
penghargaan, serta pemberian tugas/izin belajar, pendidikan dan
pelatihan kepemimpinan/structural, fungsional dan teknis.
21. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai.
22. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta
pemberhentian awal.
23. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteran
pegawai dan jabatan di lingkungan dinas.
24. Melaksanakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional, dan
penyusunan mekanisme standar koordinasi dan tata hubungan kerja
pejabat fungsional dan pejabat structural.
25. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan kepada unit di lingkungan dinas.
26. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian,
surat-surat, naskah dinas dan arsip.
27. Melaksanakan urusan keprotokolan, penyiapan rapat-rapat, penyiapan
upacara dan acara-acara protokoler lainnya.
28. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum,
pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak
dan barang tidak bergerak.
29. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana
rumah tangga dinas.
30. Melaksanakan pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan
dinas, perlengkapan/aset/inventaris kantor, serta ketertiban, keindahan,
keamanan dan kenyamanan pelayanan kantor.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 25
31. Melaksanakan pendokumentasian dan penyusunan mekanisme standar
tertib administrasi penggunaan kendaraan dinas.
32. Melaksanakan upaya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap situasi
kondisi perlengkpan/aset/inventaris rumah tangga dinas UPT dinas.
33. Melaksanakan upaya-upaya pencegahan kondisi
perlengkapan/aset/inventaris dinas dari potensi kerusakan yang lebih
parah, kehilangan dan tindakan kriminal.
34. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
35. Melaksanakan tugas lain yang diberikan sekretaris sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya.
36. Pemberiaan masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
37. Pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Sekretaris sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.2.2. Sub Bagian Keuangan
Untuk membantu sekretaris sebagaimana dimaksud pada pasal (3) ayat 4, sub
bagian keuangan mempunyai uraian tugas:
1. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan-urusan dalam ruang
lingkup yang meliputi keuangan dan perbendaharaan, verifikasi, ganti
rugi dan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendaliaan, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/ pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainya dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 26
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun
ketentuan lainya dalam penanganan urusan sub bagiannya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas poko dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
sub bagiannya.
5. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
6. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
7. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan sub bagiannya.
8. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan kabupaten/Kota
terhadap perencanaan tingkat provinsi dalam penanganan urusan sub
bagiannya.
9. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun
ketentuan lainya dalam penanganan urusan sub bagiannya.
10. Melaksanakan pengkajian anggran belanja dan pengendalian administrasi
anggran belanja.
11. Melaksanakan pengkajian, pemetaan dan evaluasi peruntukan anggaran
belanja dan asset dinas serta melaksanakan penghitungan belanja
kesehatan dari seluruh pembiayaan dan dari seluruh sektor terkait
kesehatan tingkat provinsi.
12. Melaksanakan verifikasi keuangan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 27
13. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan dinas.
14. Melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tunjangan.
15. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan.
16. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis
administrasi keuangan.
17. Melaksanakan pembayaran gaji pegai dan penghasilan tambahan lainnya.
18. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak
langsung dinas dan unit pelaksana teknis dinas.
19. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan
pertanggungjawaban keuangan.
20. Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan
administrasi keuangan.
21. Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai.
22. Melaksanakan penyiapan bahan atas pengawasan keuangan.
23. Melaksanakan penyusunan daftar dan penilaian asset/
perlengkapan/inventaris dinas dan unit pelaksana teknis dinas.
24. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan kebijakan.
25. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
26. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya.
27. Pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
28. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Sekretaris
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.2.3. Sub Bagian Program
Untuk membantu sekretaris sebagaimana dimaksud pada pasal (3) ayat 4, sub
bagian program mempunyai uraian tugas:
1. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan-urusan dalam ruang
lingkup yang meliputi perencanaan, penyusunan program, anggran dan
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 28
plaporan, penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan yang
mendukung perumusan kebijakan Provinsi, Pengelolaan Survei
Kesehatan Daerah (Surkesda), Pemantauan Pemanfaatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan, Penyelenggaraan
kerjasama luar negeri, Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas,
Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK); promosi kesehatan;
pendampingan dan fasilitasi masyarakat dalam pemberdayaan dan peran
serta masyarakat tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standar Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda,norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempuraan dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda,norma, kriteria ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan sub bagiannya.
4. Melaksanakan penyediaan sarana dan akses terhadap informasi yang
berkaitan dengan aspek kesehatan dalam bentuk perpustakaan dinas yang
mengintegrasikan teknologi informasi pengelolaannya.
5. Mengkoordinatori penyelenggaraan riset, penelitian dan studi ilmiah
yang disusun, dirancang sub bagian/sekretariat, seksi/bidang dinas UPT
Dinas serta pengembangannya.
6. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
sub bagiannya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 29
7. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganan urusan sub bagiannya.
8. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi dalam penanganan
urusan sub bagiannya.
9. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan sub bagiannya.
10. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan Kabupaten/Kota
terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan sub
bagiannya.
11. Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kerja sekretariat, bidang-
bidang dan unit pelaksana teknis dinas.
12. Melaksanakan pengkajian dan koordinasi perencanaan program bidang,
sekretariat dan unit pelaksana teknis dinas.
13. Melaksanakan penyusunan perencanaan tahunan dan perencanaan jangka
menengah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LPKJ) dan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) dinas.
14. Melaksanakan pengkoordinasian pelaporan, monitoring dan evaluasi
kegiatan sekretariat dan bidang-bidang serta unit pelaksana teknis dinas.
15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya.
16. Pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
17. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Sekretaris sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 30
4.3. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan
1. Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam menangani urusan yang meliputi
Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Wabah dan Bencana serta
Kesehatan Lingkungan tingkat Provinsi.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal
ini, Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyelenggaraan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penyusunan, penyempurnaan dan penerapan/pelaksanaan Pedoman,
petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard
Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda,norma,
kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan urusan
bidangnya.
b. Penyelenggaraan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
jabatan struktural dan staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi
dan indikator kinerja bidangnya.
c. Penyelenggaraan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait urusan
bidangnya dan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan bidangnya.
d. Penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan sub bagiannya.
e. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan Kabupaten/Kota
terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan sub
bagiannya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 31
f. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidangnya dan
penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural di
bidangnya.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya serta pemberian masukan yang perlu kepada
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
h. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3. Uraian tugas Kepala Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan
adalah:
a. Pelaksanaan pengendalian, pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular, penyakit bersumber binatang dan penyakit tidak menular.
b. Pelaksanaan imunisasi dan pencapaian UCI (Universal Child
Immunization).
c. Penyelenggaraan surveilans epidemiologi dan penyelidikan kejadian luar
biasa.
d. Penyelenggaraan pengendalian wabah dan bencana yang meliputi
kesiapsiagaan, mitigasi dan kesiap-siagaan, tanggap darurat dan
pemulihan.
e. Pelaksanaan pengendalian operasional penanggulangan masalah
kesehatan akibat bencana dan wabah.
f. Penyelenggaraan upaya kesehatan matra dan kesehatan haji.
g. Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran,
penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan
dan sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan limbah.
h. Melaksanakan koordinsi dengan unit kerja terkait.
i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) pasal ini, Kepala Bidang Bina
Pengendalian Masalah Kesehatan dibantu oleh:
a. Seksi Bimdal Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 32
b. Seksi Bimdal Wabah dan bencana.
c. Seksi Bimdal Kesehatan Lingkungan.
4.3.1. Seksi Bimdal Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi urusan
pengendalian, pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan
penyakit bersumber binatang tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, dan evaluasi, dalam
penyempurnaan dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
urusan seksinya.
5. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganan urusan seksinya.
6. Menkoordinatori perumusan dan penyusunan penggunaan media,
teknologi, dan sarana promosi kesehatan, partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat yang dibutuhkan oleh sub bagian/sekretariat, seksi/bidang
dinas dan UPT Dinas.
7. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan seksinya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 33
8. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
9. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan Kabupaten/Kota
terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
11. Pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Kepala Bidang
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.3.2. Seksi Bimdal Wabah dan Bencana
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit; pengendalian
penyakit tidak menular; imunisasi; urusan upaya kesehatan matra;
kesehatan haji; penyelidikan Kejadian Luar Biasa (KLB); pengendalian
wabah dan bencana yang meliputi kesiap-siagaan, mitigasi dan kesiap-
siagaan, tanggap darurat dan pemulihan, pelaksanaan pengendalian
operasional penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan
wabah tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempuraan dan penyusunan Pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 34
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda,norma, kriteria ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan sub bagiannya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
5. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganan urusan seksinya.
6. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan seksinya.
7. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
8. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan Kabupaten/Kota
terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
10. Melaksanakan masukan yang perlu kepada Kepala bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
11. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.3.3. Seksi Bimdal Kesehatan Lingkungan
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
pencegahan dan penanggulangan pencemaran, penyehatan air,
pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 35
darurat, sanitasi makanan dan bahan pangan serta pengamanan limbah
tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, criteria ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan seksinya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indicator kinerja
seksinya.
5. Melaksanakan analisi, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganan urusan seksinya.
6. Melaksanakan pengintegrasian system teknologi informasi dalam
penanganan urusan seksinya.
7. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/Kota dalam penanganan urusan seksinya.
8. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensinkronisasikan perencanaan Kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 36
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
10. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan funsinya.
11. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.4. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan
1. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam menangani urusan yang meliputi upaya kesehatan dasar,
upaya kesehtan rujukan, dan upaya kesehatan khusus tingkat provinsi.
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal
ini, Bidang Bina Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. Inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi,
koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap penyusunan,
penyempurnaan dan penerapan/pelaksanaan pedoman, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis, tatalaksana, standar, Standard Operating
Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria
ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan bidangnya.
b. Penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian penerapan/pelaksanaan
dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi jabatan struktural dan
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisai dan indikator kinerja
bidangnya.
c. Pembinaan, pengendalian, pengawasan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan pemerintah dan swasta sesuai dengan standar mutu yang
ditetapkan.
d. Melakukan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi ilmiah
manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkaitbidangnya dan
pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam penanganan urusan
bidangnya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 37
e. Pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi, dan fasilitasi penning
katan kapasitas, kompetensi dan kemandirian Kabupaten/Kota dalam
penanganan urusan bidangnya.
f. Penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana tahunan, dan
koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data, informasi
dan mensikronisasikan perencanaan Kabupaten/kota terhadap
perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan bidangnya.
g. Penyelenggaraan pembinaan pengawal pada lingkup bidangnya dan
penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural di
bidangnya.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya serta pemberian masukan yang perlu kepada
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
i. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3. Uraian tugas Kepala Bidang Bina Pelayanan Kesehatan adalah:
a. Melaksanakan upaya kesehatan dasar, upaya kesehatan komunitas, upaya
kesehatan dasar perkotaan.
b. Melaksanakan upaya kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak tingkat
pelayanan kesehatan dasar.
c. Melaksanakan surveilan gizi buruk dan pemantauan penanggulangan gizi
buruk tingkat pelayanan kesehatan dasar.
d. Melaksanakan upaya pemenuhan standar pelayanan kesehatan dasar.
e. Melaksanakan upaya kesehatan rujukan/spesailistik dan pengelolaan
sistem rujukan, upaya kesehatan rujukan perkotaan.
f. Melaksanakan upaya kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak tingakat
pelayanan kesehatan rujukan.
g. Melaksanakan surveilans gizi buruk dan pemantauan penanggulangan
gizi buruk tingkat pelayanan kesehatan rujukan.
h. Melaksanakan upaya pemenuhan standar pelayanan kesehatan rujukan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 38
i. Melaksanakan upaya kesehatan khusus berupa kesehatan jiwa, kesehatan
mata, kesehatan kerja, kesehatan indera, kesehatan gigi dan mulut,
kesehatan usia lanjut.
j. Melaksanakan penanganan penunjang medik dan keperawatan.
k. Melaksanakan upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencil, rawan,
kepulauan, dan kerjasama lintas batas kabupaten/kota.
l. Melaksanakan upaya pemenuhan standar pelayanan kesehatan khusus.
4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), (2), dan (3) pasal ini, Kepala Bidang Bina
Pelayanan Kesehatan dibantu oleh:
a. Seksi Bimdal Kesehatan Dasar
b. Seksi Bimdal Kesehatan Rujukan
c. Seksi Bimdal Kesehatan Khusus
4.4.1. Seksi Bimdal Kesehatan Dasar
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi upaya
kesehatan dasar, upaya kesehatan komunitas, upaya kesehatan dasar
perkotaan: upaya kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak tingkat
pelayanan kesehatan dasar: surveilans gizi buruk dan pemantauan
penanggulangan gizi buruk tingkat pelayanan kesehatan dasar dan
pemenuhan standar pelayanan kesehatan dasar tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 39
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria, ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
5. Melaksanakan pembinaan, pengendalian, pengawasan dan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan dasar pemerintah dan swasta sesuai dengan
standar mutu yang ditetapkan.
6. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganana urusan seksinya.
7. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangann urusan seksinya.
8. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
9. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan Kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
10. Melaksanakan pengembangan Distric Team Problem Solving (Tim
Pemecah masalah Kabupaten/Kota) kesehatan Ibu, Bayu Baru Lahir dan
Anak (DTPSKIBBLA).
11. Melaksanakan pengembangan manajemen Puskesmas berbasisi
sertifikasi ISO (Internasional Sertification Organization).
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
13. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsi seksinya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 40
14. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.4.2. Seksi Bimdal Kesehatan Rujukan
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi upaya
kesehatan, rujukan/spesalistik, sistem rujukan, upaya kesehatan rujukan
perkotaan; upaya kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak tingkat
pelayanan kesehatan rujukan; surveilans gizi buruk dan pemantauan
penanggulangan gizi buruk tingkat pelayanan kesehatan rujukan; dan
pemenuhan standar pelayanan kesehatan dasar tingkat provinsi.
2. Inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi,
koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
3. Pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam penyempurnaan
dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata
laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/raperda, norma, kriteria, ataupun ketentuan lainnya dalam
penanganan urusan seksinya.
4. Penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian penerapan/pelaksanaan
dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi staf, standar teknisi tata
hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja seksinya.
5. Pembinaan, pengendalian, pengawasan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan rujukan pemerintah dan swasta sesuai dengan standar mutu
yang ditetapkan.
6. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganana urusan seksinya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 41
7. Pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam penangana urusan
seksinya.
8. Pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan fasilitasi peningkatan
kapasitas, kompetensi dan kemandirian kabupaten/kota dalam
penanganan urusan seksinya.
9. Penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana tahunan, dan
koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data, informasi
dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota terhadap
perencanaan tingkat provinsi dalam penanganan urusan seksinya.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
11. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsi seksinya.
12. Pelaporan pertanggung jawaban ataspelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.4.3. Seksi Bimdal Kesehatan Khusus
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi upaya
kesehatan khusus berupa kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan
kerja, kesehatan indera, kesehatan gigi mulut, kesehatan usia lanjut,
penunjang medik dan keperawatan, upaya kesehatan pada daerah
perbatasan, terpencil, rawan, kepulauan, dan kerjasama lintas batas
kabupaten/kota, dan pemenuhan standar pelayanan kesehatan khusus
tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 42
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria, ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
5. Melaksanakan pembinaan, pengendalian, pengawasan dan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan khusus pemerintah dan swasta sesuai dengan
standar mutu yang ditetapkan.
6. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganana urusan seksinya.
7. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan seksinya.
8. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
9. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat provinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
11. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsi seksinya.
12. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 43
4.5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
1. Bidang Bina Pengembangan SDM kesehatan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam menangani urusan yang meliputi
perencanaan, pendayagunaan, pendidikan dan pelatihan, registrasi dan
akreditasi SDM kesehatan tingkat provinsi.
2. Untuk Melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal
ini, Bidang Bina Pengembangan SDM kesehatan menyelenggarakan
fungsi:
a. Inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi,
koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap penyusunan,
penyempurnaan dan penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating
Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria
ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan bidangnya.
b. Penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian penerapan/pelaksanaan
dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi jabatan struktural dan
staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
bidangnya.
c. Melakukan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi ilmiah
manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganana urusan bidangnya dan pengintegrasian sistem teknologi
informasi dalam penanganan urusan bidangnya.
d. Pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan fasilitasi peningkatan
kapasitas, kompetensi dan kemandirian Kabupaten/kota dalam
penanganan urusan bidangnya.
e. Penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana tahunan, dan
koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan data, informasi
dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota terhadap
perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan bidangnya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 44
f. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidangnya dan
penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural di
bidangnya.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
h. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
i. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3. Uraian tugas Kepala Bidang Bina Pengembangan SDM kesehatan
adalah:
a. Melaksanakan perencanaan, pendayagunaandan rekomendasi tenaga
kesehatan strategis dan pemindahan tenaga tertentu antar kabupaten/kota.
b. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan ataupun
kegiatan sejenis lainnya yang bersifat peningkatan dan pengembangan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
c. Melaksanakan registrasi dan akreditasi penyelenggaraan pendidikan
pelatihan SDM kesehatan.
d. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan SDM kesehatan.
e. Melaksanakan registrasi, akreditasi, sertifikasi dan uji kompetensi pejabat
struktural, fungsional dan SDM kesehatan pemerintah/swasta.
f. Melaksanakan registrasi, akreditasi, sertifikasi dan perizinan tenaga
medis, paramedis, tenaga non-medis/tradisional terlatih.
g. Melaksanakan registrasi dan perizinan tenaga kesehatan asing dan
Melaksanakan registrasi, pemantauan dan pembinaan lembaga swadaya
masyarakat (LSM/Non Goverment Organization) lokal dan asing (luar
Negeri) yang bergerak terkait bidang kesehatan tingkat provinsi.
h. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
perencanaan, pengawasan, pengendalian dan pemberian izin kepada
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 45
tenaga kesehatan asing, dan rekomendasi tenaga kesehatan strategis dan
pemindahan tenaga tertentu antar kabupaten/kota tingkat provinsi.
4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), (2), dan (3) pasal ini, Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kesehatan dibantu oleh:
a. Seksi Bimdal Perencanaan dan Pendayagunaan
b. Seksi Bimdal Pendidikan dan Pelatihan
c. Seksi Bimdal Registrasi dan Akreditasi
4.5.1. Seksi Bimdal Perencanaan dan Pendayagunaan
1. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
2. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria, ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
3. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
4. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganana urusan seksinya.
5. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan seksinya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 46
6. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
7. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan Kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
9. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsi seksinya.
10. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.5.2. Kepala Seksi Bimdal Pendidikan dan Pelatihan
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan ataupun kegiatan sejenis
lainnya yang bersifat peningkatan dan pengembangan kemampuan
Kognitif, Afektif dan Psikomotorik; registrasi dan akreditasi
penyelenggaraan pendidikan pelatihan SDM kesehatan; pengawasan dan
evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan SDM kesehatan
tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 47
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria, ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
5. Melaksanakan registrasi, koordinasi penyelenggaraan, pengawasan,
evaluasi dan sertifikasi pelaksanaan pendidikan pelatihan SDM kesehatan
ataupun kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik yang dilaksanakan oleh sub bagian/sekretariat,
seksi/bidang dinas dan UPT Dinas, serta menjadi koordinator
penyelenggara pendidikan pelatihan SDM kesehatan yang dilaksanakan
oleh dinas dan UPT dinas.
6. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganana urusan seksinya.
7. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan seksinya.
8. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan SDM
kesehatan oleh Kabupaten/Kota dan dalam penanganan urusan seksinya.
9. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan Kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat provinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
10. Melaksanakan beasiswa tugas belajar untuk pengembangan dan
peningkatan kompetensi SDM kesehatan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 48
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
12. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsi seksinya.
13. Pelaporan pertanggung jawaban ataspelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.5.3. Seksi Bimdal Registrasi dan Akreditasi
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
registrasi, akreditasi, sertifikasi dan uji kompetensi pejabat struktural,
fungsional dan SDM kesehatan pemerintah/swasta; registrasi, akreditasi,
sertifikasi dan perizinan tenaga medis, paramedis, tenaga non-
medis/tradisional terlatih, tenaga kesehatan asing dan lembaga swadaya
masyarakat (LSM/Non Goverment Organization) lokal dan asing yang
bergerak terkait bidang kesehatan tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/raperda, norma, kriteria, ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknisi tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 49
5. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penanganana urusan seksinya.
6. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penanganan urusan seksinya.
7. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
8. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan Kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsi seksinya.
10. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsi seksinya.
11. Pelaporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.6. Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan
1. Bidang Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas dalam menangani urusan yang meliputi jaminan kesehatan,
sarana dan peralatan kesehatan serta kefarmasian tingkat provinsi.
2. Untuk Melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal
ini, Bidang Bina Jaminan dan Sarana kesehatan menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyelenggaraan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penyusunan, penyempurnaan dan penerapan/pelaksanaan Pedoman,
petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 50
Operating Procedure (SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma,
kriteria ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan bidangnya.
b. Penyelenggaraan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
jabatan struktural dan staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi
dan indikator kinerja bidangnya.
c. Penyelenggaraan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penangananan urusan bidangnya.
d. Penyelenggaraan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan bidangnya.
e. Penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
kabupaten/kota dalam penanganan urusan bidangnya.
f. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan
bidangnya.
g. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup bidangnya dan
penyelenggaraan arahan dan bimbingan kepada pejabat struktural di
bidangnya.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya dan Pemberian masukan yang perlu kepada
Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
i. Pelaporan pertanggung jawaban atasvpelaksanaan tugas kepada Kepala
Dinas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3. Uraian tugas Kepala Bidang Bina Jaminan dan Sarana kesehatan adalah :
a. Melaksanakan penyelenggaraan jaminan kesehatan berupa kepesertaan,
pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 51
b. Melaksanakan registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana kesehatan dan
perizinan sarana kesehatan.
c. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian sarana kesehatan.
d. Melaksanakan bimbingan pra dan pasca akreditasi dan persiapan
pelaksanaan akreditasi sarana kesehatan.
e. Melaksanakan pra dan pasca audit dan persiapan pelaksanaan audit
sarana kesehatan.
f. Melaksanakan pemberian izin sarana kesehatan rekomendasi izin sarana
kesehatan tertentu.
g. Melaksanakan penyediaan dan pengelolaan bufferstock obat provinsi,
reagensia, vaksin dan ketersediaan obat.
h. Melaksanakan penanganan urusan Perbekalan kesehatan Rumah Tangga
(PKRT), dan Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) : industri komoditi
kesehatan, industri komoditi Pedagang Besar Farmasi (PBF), Pedagang
Besar Farmasi Cabang, obat tradisional, kosmetika, makanan, minuman;
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
4. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), (2) dan (3) pasal ini, Kepala Bidang Bina Jaminan dan Sarana
kesehatan dibantu oleh:
a. Seksi Bimdal Jaminan Kesehatan
b. Seksi Bimdal Sarana & Peralatan Kesehatan
c. Seksi Bimdal Kefarmasian
4.6.1. Kepala Seksi Bimdal Jaminan Kesehatan
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
penyelenggaraan Jaminan Kesehatan berupa kepesertaan, pemeliharaan
kesehatan dan pembiayaan tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 52
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standard Operating
Procedure(SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria,
ataupun ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
5. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penangananan urusan seksinya.
6. Melaksanakan penyelenggaraan pengintegrasian sistem teknologi
informasi dalam penangana urusan seksinya.
7. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
8. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat provinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
10. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
11. Pelaporan pertanggung jawaban ataspelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 53
4.6.2. Kepala Seksi Bimdal Sarana & Peralatan Kesehatan
1. Menyelenggarakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
registrasi, akreditasi dan sertifikasi sarana kesehatan dan perizinan sarana
kesehatan, bimbingan dan pengendalian sarana kesehatan, bimbingan pra
dan pasca akreditasi dan persiapan pelaksanaan akreditasi sarana
kesehatan, bimbingan pra dan pasca audit dan persiapan pelaksanaan
audit sarana kesehatan, pemberian izin sarana kesehatan dan rekomendasi
izin sarana kesehatan tertentu tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
teknis, tata laksana, standar, Standar Operating Procedure (SOP),
kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan
lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
5. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penangananan urusan seksinya.
6. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan seksinya.
7. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 54
8. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat Provinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
10. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
11. Pelaporan pertanggung jawaban ataspelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.6.3. Kepala Seksi Bimdal Kefarmasian
1. Melaksanakan urusan-urusan dalam ruang lingkup yang meliputi
penyediaan dan pengelolaan bufferstock obat provinsi, reagensia, vaksin,
ketersediaan obat, Perbekalan kesehatan Rumah Tangga (PKRT), dan
Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) : industri komoditi kesehatan,
industri komoditi Pedagang Besar Farmasi (PBF), Pedagang Besar
Farmasi Cabang, obat tradisional, kosmetika, makanan, minuman;
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif tingkat provinsi.
2. Melaksanakan inventarisasi, pembinaan, pengendalian, pengawasan,
evaluasi, koordinasi, advokasi, dan penegakan sanksi, terhadap
penerapan/pelaksanaan Pedoman, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
tata laksana, standar, Standard Operating Procedure (SOP), kebijakan,
regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun ketentuan lainnya
dalam penanganan urusan seksinya.
3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan evaluasi dalam
penyempurnaan dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,
petunjuk teknis, tata laksana, standar, Standar Operating Procedure
(SOP), kebijakan, regulasi, perda/ranperda, norma, kriteria ataupun
ketentuan lainnya dalam penanganan urusan seksinya.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 55
4. Melaksanakan penyusunan, penyempurnaan dan pengendalian
penerapan/pelaksanaan dokumen teknis rincian tugas pokok dan fungsi
staf, standar teknis tata hubungan kerja organisasi dan indikator kinerja
seksinya.
5. Melaksanakan analisis, pemetaan, penelitian, kajian-kajian dan studi
ilmiah manajemen pembangunan dan kebijakan kesehatan terkait dalam
penangananan urusan seksinya.
6. Melaksanakan pengintegrasian sistem teknologi informasi dalam
penangana urusan seksinya.
7. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan
fasilitasi peningkatan kapasitas, kompetensi dan kemandirian
Kabupaten/kota dalam penanganan urusan seksinya.
8. Melaksanakan penyusunan perencanaan jangka menengah dan rencana
tahunan, dan koordinasi penyusunan program, anggaran, penyediaan
data, informasi dan mensikronisasikan perencanaan kabupaten/kota
terhadap perencanaan tingkat provinsi dalam penanganan urusan
seksinya.
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
10. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
11. Pelaporan pertanggung jawaban ataspelaksanaan tugas kepada Kepala
Bidang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
4.7. Tata Kerja
1. Dalam melaksanakan tugasnya Depala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang,
Kepala UPT Dinas, Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian Wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi, dan sinkronisasi
baik internal maupun antar satuan kerja/unit organisasi lainnya sesuai
dengan mekanisme yang ditetapkan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 56
2. Kepala Dinas wajib melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap
bawahan masing-masing.
3. Dalam hal Kepala Dinas berhalangan dalam melaksanakan tugas karena
sesuatu hal, sekretaris melaksanakan tugas-tugas Kepala Dinas, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Apabila Sekretaris Dinas berhalangan melaksanakan tugasnya karena
sesuatu hal, maka Kepala Dinas menunjuk pejabat yang telah memenuhi
persyaratan untuk melaksanakan tugas sekretaris.
5. Apabila Kepala Bidang atau Kepala UPT Dinas berhalangan
melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal, maka Kepala Dinas
menunjuk pejabat yang telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan
tugas Kepala Bidang atau Kepala UPT Dinas.
6. Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna, dalam hal
berhalangan melaksanakan tugasnya, masing-masing pejabat menunjuk
dan mendelegasikan tugasnya kepada pejabat setingkat dibawahnya yang
dapat bertanggungjawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
7. Untuk mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan harmonisasi kerja di
lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, semua pejabat
struktural Dinas wajib membangun, memelihara dan membina
komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal serta koordinasi dan
kerjasama yang baik dengan Perangkat daerah lainnya dan pihak terkait,
serta menerapkan prinsip partisipasi transparansi dan akuntabilitas.
8. Untuk melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik, profesional,
efektif, efisien, dan akuntabel maka Dinas harus menyusun dokumen
penjabaran rincian tugas pokok dan fungsi yang disebutkan dalam
peraturan Gubernur ini berupa Dokumen Rincian Tugas seluruh pejabat
struktural dan staf yang membagi habis seluruh volume tugas dan beban
kerja Dinas yang ditetapkan berdasarkan dengan Peraturan Kepala Dinas.
9. Untuk kepentingan koordinasi dan pengendalian surat menyurat maka :
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 57
a. Surat Dinas yang akan ditandatangani oleh Gubernur harus melalui paraf
koordinasi Asisten Sekretaris dan Sekretaris Daerah.
b. Surat Dinas yang akan ditandatangani oleh Kepala Dinas, harus melalui
paraf koordinasi Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi, Kepala
Balai/Sekretaris dan Kepala Bidang.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 58
BAB 5
LAPORAN KEGIATAN
5.1. Hari Pertama (Senin, 18 November 2013)
Kegiatan pada hari pertama diawali dengan pendaftaran pada koordinator KKS di
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara terletak di Jalan Prof. H.M. Yamin, S.H. No. 41 AA, Medan. Para peserta
KKS diberikan orientasi mengenai alur KKS di Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara oleh Sinta Uli Gajah. Bimbingan hari ini diberikan oleh Teguh
Supriadi, SKM, M.Kes. Topik materi yang diberikan adalah Program
Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan. Isi materi adalah sebagai
berikut:
Program Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan termasuk dalam
MDG’s point ke 5 (mengenai imunisasi dan menurunkan angka kematian
bayi,anak dan ibu) serta point ke 6 dan 7 (mengenai penyakit AIDS, Tuberculosis,
Malaria, DBD). Penyakit terbagi menjadi 2 bagian yaitu: penyakit menular dan
penyakit tidak menular. Dalam menangani kasus-kasus maka perlu dilakukan
strategi-strategi untuk pengendalian penyakit, seperti yang terkandung dalam
MDG’s point ke 5, 6, dan 7. Misalnya pada program imunisasi yang diberikan
kepada bayi, anak sekolah, wanita usia subur, untuk mencegah penyakit-penyakit
menular seperti tetanus neonatorum, campak, hepatitis, polio, tuberculosis dan
sebagainya, ataupun strategi-strategi lain tergantung penyakit-penyakit yang
akan dikendalikan.
Kegiatan KKS dilanjutkan dengan bimbingan mengenai kesehatan lingkungan
yang diberikan oleh Linda Christina Bangun, SKM, M.Kes. Isi materi antara lain
adalah sebagai berikut:
Kesehatan Lingkungan
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 59
Kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia. Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi :
penyediaan air minum, pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran,
pembuangan sampah padat, pengendalian vektor, pencegahan / pengendalian
pencemaran tanah oleh ekskreta manusia, higiene makanan termasuk higiene susu,
pengendalian pencemaran udara, pengendalian radiasi, kesehatan kerja, pengendalian
kebisingan, perumahan dan pemukiman, aspek kesehatan lingkungan dan transportasi
udara, perencanaaan daerah perkotaan, pencegahan kecelakaan, rekreasi umum dan
pariwisata, tindakan – tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi /
wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk, tindakan pencegahan yang
diperlukan untuk menjamin lingkungan.
2. Sanitasi Dasar
Sanitasi dasar yaitu sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyehatkan lingkungan
pemukiman yang meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia
(jamban), pembuangan air limbah dan pengelolaan sampah.
2.1 Penyediaan Air Bersih
Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh manusia sepanjang
masa. Sumber air yang banyak dipergunakan oleh masyarakat adalah berasal dari :
1. Air Permukaan, yaitu air yang mengalir di permukaan bumi akan membentuk air
permukaan. Air ini umumnya mendapat pengotoran selama pengalirannya.
2. Air Tanah, secara umum terbagi menjadi : air tanah dangkal yaitu terjadi akibat
proses penyerapan air dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam terdapat
pada lapis rapat air yang pertama.
3. Air Atmosfer/meteriologi/air hujan, dalam keadaan murni sangat bersih tetapi
sering terjadi pengotoran karena industri, debu dan lain sebagainya.
Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan. Apabila tidak diperhatikan,
maka air yang dipergunakan masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. Untuk
mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang
yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 60
kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri
dan kegiatan-kegiatan lainnya. Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan
dengan air sebagai media penularan penyakit yaitu :
1. Water Borne Disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang
terkontaminasi oleh bakteri pathogenn dari penderita atau karier. Bila air yang
mengandung kuman pathogen terminum maka dapat terjadi penjangkitan pada
orang yang bersangkutan, misalnya Cholera, Typhoid, Hepatitis dan Dysentri Basiler.
2. Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui
persediaan air sebagai pejamu (host) perantara, misalnya Schistosomiasis.
3. Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk
pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama
alat dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air
yang cukup maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat
dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya :
penyakit infeksi saluran pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan
adalah diare. Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya
melalui air (Water borne) dan melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (Water
washed). Contoh penyakit ini adalah cholera, thypoid dan Dysentry basiller.
Berjangkitnya penyakit ini erat kaitannya dengan ketersediaan air untuk makan,
minum, memasak dan kebersihan alat-alat makan.
4. Water Related Insect Vectors, Vektor-vektor insektisida yang berhubungan dengan
air yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak dalam air, misalnya Malaria,
Demam Berdarah, Yellow Fever, Trypanosomiasis.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, yang
dimaksud air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air
bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan
manusia secara sehat. Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi
bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di
perdesaan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 61
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Syarat Fisik : tidak berbau, tidak berasa
b. Syarat Kimia : Kadar besi maksimum yang diperbolehkan 1,0 mg/l, maksimal 500
mg/l
c. Syarat Mikrobiologis: Jumlah total koliform dalam 100 ml air yang diperiksa
maksimal adalah 50 untuk air yang berasal dari bukan perpipaan dan 10 untuk air
yang berasal dari perpipaan.
Sarana air bersih adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang
menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air bersih untuk masyarakat. Jenis
sarana air bersih ada beberapa macam yaitu sumur gali, sumur pompa tangan dangkal
dan sumur pompa tangan dalam, tempat penampungan air hujan, penampungan mata
air, dan perpipaan.
Air sumur merupakan sumber air yang paling banyak dipergunakan masyarakat
Indonesia. Sumur gali yang dipandang memenuhi syarat kesehatan ialah :
1. Lokasi
Jarak minimal 10 meter dari sumber pencemaran misalnya jamban, tempat
pembuangan air kotor, lubang resapan, tempat pembuangan sampah, kandang
ternak dan tempat-tempat pembuangan kotoran lainnya.
Pada tempat-tempat yang miring misalnya pada lereng-lereng pegunungan,
letak sumur gali diatas sumber pencemaran.
Lokasi sumur gali harus terletak pada daerah yang lapisan tanahnya
mengandung air sepanjang musim.
Lokasi sumur gali supaya diusahakan pada daerah yang bebas banjir.
2. Konstruksi
Dinding sumur harus kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah untuk
mencegah rembesan dari air permukaan.
Bibir sumur harus kedap air minimal setinggi 0,7 meter dari permukaan tanah
untuk mencegah rembesan air bekas pemakaian ke dalam sumur.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 62
Cara pengambilan air dari dalam sumur sedemikian rupa sehingga dapat
mencegah masuknya kotoran kembali melalui alat yang dipergunakan misalnya
pompa tangan, timba dengan kerekan dan sebagainya.
Lantai harus kedap air dengan jarak antara tepi lantai dengan tepi luar dinding
sumur minimal 1 meter dengan kemiringan ke arah tepi lantai.
Saluran pembuangan air kotor atau bekas harus kedap air sepanjang minimal 10
meter dihitung dari tepi sungai.
Dilengkapi dengan sumur atau lubang resapan air limbah bagi daerah yang tidak
mempunyai saluran penerimaan air limbah.
Pengolahan air untuk keperluan rumah tangga dapat dilakukan dengan sederhana
dengan cara sebagai berikut) :
a. Sediakanlah bahan-bahan seperti pasir, arang aktif (dapat dari batok kelapa, tawas,
kaporit dan bubuk kapur).
b. Sediakan pula empat buah kaleng. Kaleng pertama dipakai untuk menampung air
yang akan dibersihkan, dalam proses pengolahan kedalamnya dibubuhi setengah
sendok teh kaporit, 2 sendok makan tawas yang telah dilarutkan terlebih dahulu,
kemudian kesemuanya diaduk dalam beberapa menit. Setelah tampak keping-
keping bubuhkanlah satu sendok makan bubuk kapur, kemudian aduk lagi, setelah
beberapa menit akan tampak kepingan yang lebih besar. Setelah itu endapkan
selama setengah jam.
c. Ke dalam kaleng kedua yang berisi pasir dialirkan air dari kaleng pertama.
d. Kaleng ketiga adalah sebagai penampung air yang telah disaring dari kaleng kedua.
Air yang mengalir mula-mula keruh, tetapi lama-lama akan jernih. Air dalam kaleng
ketiga ini digunakan untuk proses pengendapan sisa kotoran yang mungkin ada.
e. Kaleng keempat diisi dengan arang aktif gunanya untuk menghilangkan bau khlor
yang ada. Air yang keluar dari kaleng keempat ini, telah dapat dipergunakan untuk
sumber air bersih.
2.2. Pembuangan Kotoran Manusia (Jamban)
Yang dimaksud kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi
oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 63
dari dalam tubuhh ini berbentuk tinja (faeces), air seni (urine) dan CO2 sebagai hasil dari
proses pernafasan.
Pembuangan kotoran manusia dalam ilmu kesehatan lingkungan dimaksudkan hanya
tempat pembuangan tinja dan urine, pada umumnya disebut latrine, jamban atau kakus
Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting
peranannya. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan pembuangan kotoran yang tidak
saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama tanah dan sumber air.
Pembuangan tinja yang tidak saniter akan menyebabkan berbagai macam penyakit
seperti : thypus, disentri, kolera, bermacam-macam cacing (gelang, kremi, tambang dan
pita), schistosomiasis dan sebagainya. Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat
dalam membuat jamban sehat. Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan :
1. Tidak mencemari air.
Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang kotoran
tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan terpaksa, dinding
dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau diplester.
Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter
Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari
lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.
Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang,
danau, sungai, dan laut
2. Tidak mencemari tanah permukaan
Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat
sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.
Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya, atau
dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian.
3. Bebas dari serangga
Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap
minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam
berdarah.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 64
Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi
sarang nyamuk.
Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa menjadi
sarang kecoa atau serangga lainnya
Lantai jamban harus selalu bersih dan kering Lubang jamban, khususnya jamban
cemplung, harus tertutup
4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup setiap selesai
digunakan
Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus tertutup
rapat oleh air
Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi untuk
membuang bau dari dalam lubang kotoran
Lantai jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin. Pembersihan harus
dilakukan secara periodik.
5. Aman digunakan oleh pemakainya.
Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang kotoran
dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu atau bahan penguat lain
yang terdapat di daerah setempat .
6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
Lantai jamban rata dan miring ke arah saluran lubang kotoran
Jangan membuang plastik, puntung rokok, atau benda lain ke saluran kotoran
karena dapat menyumbat saluran
Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena jamban
akan cepat penuh
Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan pipa
berdiameter minimal 4 inci.
7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
Jamban harus berdinding dan berpintu
Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya terhindar dari
kehujanan dan kepanasan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 65
2.3. Pembuangan Air Limbah
Yang dimaksud dengan air limbah, air kotoran atau air bekas adalah air yang tidak bersih
dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau
hewan, dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk industrialisasi,
Beberapa sumber air buangan :
a. Air buangan rumah tangga (domestic waste water)
Air buangan dari pemukiman ini umumnya mempunyai komposisi yang terdiri dari
ekskreta (tinja dan urine), air bekas cucian, dapur dan kamar mandi, dimana sebagian
besar merupakan bahan-bahan organik.
b. Air buangan kotapraja (minicipal waste water)
Air buangan ini umumnya berasal dari daerah perkotaan, perdagangan, selokan, tempat
ibadah dan tempat-tempat umum lainnya.
c. Air buangan industri (industrial waste water)
Air buangan yang berasal dari berbagai macam industri. Pada umumnya lebih sulit
pengolahannya serta mempunyai variasi yang luas. Zat-zat yang terkandung didalamnya
misalnya logam berat, zat pelarut, amoniak dan lain-lain (Entjang, 2000).
Dalam kehidupan sehari-hari pengelolaan air limbah dilakukan dengan cara
menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah sebelumnya. Air
buangan yang dibuang tidak saniter dapat menjadi media perkembangbiakan
mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun serangga yang dapat menjadi media
transmisi penyakit seperti Cholera, Thypus Abdominalis, Dysentri Basiler, dan
sebagainya. Menurut Kusnoputranto (2000), pengelolaan air buangan yang tidak baik
akan berakibat buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, yaitu :
1. Terhadap Lingkungan
Air buangan antara lain mempunyai sifat fisik, kimiawi, bakteriologis yang dapat
menjadi sumber pengotoran, sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan dapat
menimbulkan pencemaran terhadap air permukaan, tanah, atau lingkungan hidup
lainnya. Disamping itu kadang-kadang dapat menimbulkan bau yang tidak enak
serta pemandangan yang tidak menyenangkan.
2. Terhadap Kesehatan Masyarakat
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 66
Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat menyebabkan
gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Air buangan dapat menjadi media
tempat berkembang biaknya mikroorganisme pathogen, terutama penyakit-
penyakit yang penularannya melalui air yang tercemar.
2.4. Pengelolaan Sampah
Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan sampah adalah sesuatu yang tidak
digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari
kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya (Notoatmodjo, 2003).
Berdasarkan bahan asalnya, sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Sampah organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.
Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah dan sampah organik
kering. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah yang mempunyai kandungan
air yang cukup tinggi, contohnya kulit buah dan sisa sayuran. Sementara bahan yang
termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil.
Contoh sampah organik kering diantaranya kertas, kayu atau ranting pohon dan
dedaunan kering.
2. Sampah anorganik
Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini bisa berasal dari
bahan yang bisa diperbarui dan bahan yang berbahaya serta beracun. Jenis yang
termasuk ke dalam kategori ini bisa didaur ulang (recycle) ini misalnya bahan yang
terbuat dari plastik dan logam.
Pengelolaan sampah adalah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan pemusnahan
sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak mengganggu kesehatan
masyarakat dan lingkungan hidup.
a. Penyimpanan sampah
Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut
dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnahkan) dan untuk ini
perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah tertentu.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 67
Maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan
pemusnahannya. Syarat-syarat tempat sampah antara lain : (i) konstruksinya kuat agar
tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah, (ii) mempunyai tutup, mudah
dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat dianjurkan afar tutup sampah ini
dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan, (iii) ukuran tempat sampah
sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu orang.
b. Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau
institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu setiap rumah tangga harus
mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-
masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan
Sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).
Mekanisme, sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah perkotaan adalah
tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang didukung oleh partisipan
masyarakat produksi sampah, khususnya dalam hal pendanaan. Sedangkan untuk
daerah pedesaan pada umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga
tanpa memerlukan TPS maupun TPA. Sampah rumah tangga daerah pedesaan umumnya
dibakar atau dijadikan pupuk.
c. Pemusnahan sampah
Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara
lain :
1. ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang diatas tanah
kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan sampah;
2. dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam
tungku pembakaran;
3. dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah menjadikan pupuk,
khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang
dapat membusuk.
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan pengaruh negatif terhadap
masyarakat dan lingkungan. Adapun pengaruh-pengaruh tersebut antara lain:
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 68
1. Terhadap Kesehatan
Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan tempat yang baik bagi vektor-
vektor penyakit yaitu serangga dan binatang-binatang pengerat untuk mencari makan
dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat menimbulkan penyakit.
2. Terhadap Lingkungan
Dapat mengganggu estetika serta kesegaran udara lingkungan masyarakat
akibat gas-gas tertentu yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah oleh
mikroorganisme.
Debu-debu yang berterbangan dapat mengganggu mata serta pernafasan.
Bila terjadi proses pembakaran dari sampah maka asapnya dapat mengganggu
pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara karena ada asap di
udara.
Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan menyebabkan estetika yang
terganggu, menyebabkan pendangkalan saluran serta mengurangi kemampuan
daya aliran saluran.
Dapat menyebabkan banjir apabila sampah dibuang ke saluran yang daya serap
alirannya sudah menurun.
Pembuangan sampah ke selokan atau badan air akan menyebabkan terjadinya
pengotoran badan air.
2.5. Rumah Sehat
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping kebutuhan sandang
dan pangan. Rumah berfungsi pula sebagai tempat tinggal serta digunakan untuk
berlindung dari gangguan iklim serta makhluk hidup lainnya. Selain itu rumah juga
merupakan tempat berkumpulnya anggota keluarga untuk menghabiskan sebagian
besar waktunya.
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah harus
dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi seluruh pemakainya,
sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap penghuninya dapat berjalan dengan baik.
Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung, dan tempat untuk
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 69
beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani
maupun sosial. Rumah sehat menurut Winslow memiliki kriteria, antara lain :
1) Dapat memenuhi kebutuhan fisiologis
2) Dapat memenuhi kebutuhan psikologis
3) Dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan
4) Dapat menghindarkan terjadinya penularan penyakit
Hal ini sejalan dengan kriteria rumah sehat menurut Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2002, secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1) Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang
gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
2) Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi yang
sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas
vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar
matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.
Dalam pemenuhan kriteria rumah sehat, ada beberapa variabel yang harus diperhatikan:
1. Bahan bangunan
a. Lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan. Lantai dari tanah lebih baik tidak
digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab sehingga dapat
menimbulkan gangguan/penyakit terhadap penghuninya. Oleh sebab itu, perlu
dilapisi dengan lapisan yang kedap air seperti disemen, dipasang tegel, keramik,
teraso dan lain-lain.
b. Dinding berfungsi sebagai pendukung atau penyangga atap, untuk melindungi
ruangan rumah dari gangguan serangga, hujan dan angin, serta melindungi dari
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 70
pengaruh panas dan angin dari luar. Bahan dinding yang paling baik adalah
bahan yang tahan api yaitu dinding dari batu.
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.
d. Atap berfungsi untuk melindungi isi ruangan rumah dari gangguan angin, panas
dan hujan, juga melindungi isi rumah dari pencemaran udara seperti debu, asap
dan lain-lain. Atap yang paling baik adalah atap dari genteng karena bersifat
isolator, sejuk dimusim panas dan hangat di musim hujan. (Sanropie, 1989).
2. Ventilasi
Ventilasi sangat penting untuk suatu rumah tinggal. Hal ini karena ventilasi mempunyai
fungsi ganda. Fungsi pertama adalah sebagai lubang masuk udara yang bersih dan segar
dari luar ke dalam ruangan dan keluarnya udara kotor dari dalam keluar (cross
ventilation). Dengan adanya ventilasi silang akan terjamin adanya gerak udara yang
lancar dalam ruangan.
Fungsi kedua dari ventilasi adalah sebagai lubang masuknya cahaya dari luar seperti
cahaya matahari, sehingga di dalam rumah tidak gelap pada waktu pagi, siang hari
maupun sore hari. Oleh karena itu untuk suatu rumah yang memenuhi syarat kesehatan,
ventilasi mutlak ada. Ada dua macam cara yang dapat dilakukan agar ruangan
mempunyai sistem aliran udara yang baik, yaitu : (i) Ventilasi alamiah, dimana aliran
udara dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang
angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini
tidak menguntungkan, karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga
lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi
penghuninya dari gigitan serangga tersebut. (ii) Ventilasi buatan, yaitu dengan
mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas
angin, dan mesin pengisap udara.
3. Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya yang masuk ke
dalam rumah, terutama cahaya matahari, di samping kurang nyaman, juga merupakan
media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit.
Sebaliknya terlalu banyak cahaya dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 71
dapat merusak mata. Ada dua sumber cahaya yang dapat dipergunakan, yakni (i) Cahaya
alamiah yaitu matahari. Rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya
matahari yang cukup. Sebaiknya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-
kurangnya 15%-20% dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan rumah. (ii) Cahaya
buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak
tanah, listrik dan sebagainya.
4. Luas Bangunan Rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya
luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas
bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan
kepadatan penghuni (overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan
kurangnya konsumsi oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit
infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang
optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk setiap orang (tiap anggota
keluarga).
Kemudian, kegiatan diakhiri dengan dilakukannya pretest untuk mengetahui
pengetahuan peserta KKS agar pembimbing KKS dapat memberikan bimbingan
dan arahan yang tepat di hari kedua dan ketiga.
5.2. Hari Kedua (Selasa, 19 November 2013)
Pada hari kedua, KKS kembali dimulai pada pukul 08.00-14.00 WIB di Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Bimbingan hari ini diberikan oleh dr. Aswan
B. Nst. Topik materi yang diberikan adalah Permasalahan Kesehatan Ibu dan
Anak. Isi materi adalah sebagai berikut :
Indeks pembangunan manusia (human development index) dipengaruhi oleh ekonomi,
pendidikan, dan kesehatan. Semakin tinggi indeks pembangunan masyarakat, semakin
tinggi daya saing Indonesia di dunia internasional. Sekarang, IDM Indonesia masih
menduduki peringkat ke 128 dari 277 sehingga masih perlu penataan dan pelaksanaan
program kesehatan yang lebih baik.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 72
Dalam ruang lingkup kesehatan, yang menjadi parameter utama adalah angka kematian
ibu dan angka kematian bayi. Menanggapi hal tersebut, Departemen Kesehatan telah
melakukan berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Tujuan dari program tersebut adalah untuk mencapai delapan target Millenium
Development Goals (MDGs) untuk tahun 2015. Tujuan nomor 4 dan 5 dari MDGs
berkaitan langsung dengan peningkatan kesehatan ibu dan anak.
Pada survei demografi kesehatan Indonesia pada tahun 2002, angka kematian ibu
adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian ibu adalah
pendarahan, diikuti eklampsia, dan infeksi. Hal ini dapat dicegah dengan pelayanan
antenatal yang baik.
Pelayanan antenatal idealnya dilakukan 1 bulan sekali dan harus diseringkan menjadi 1
minggu sekali pada 1 bulan sebelum postpartum. Jadi, standarnya pelayanan antenatal
dilakukan 10-12 kali. Tetapi berdasarkan pertimbangan geografis, tidak mungkin
pelayanan antenatal dilakukan sampai 10-12 kali sehingga pemerintah menetapkan
pelayanan antenatal yang wajib dilakukan adalah sebanyak empat kali, yaitu 1 kali pada
trimester 1 (K1), 1 kali pada trimester 2 (K2), dan 2 kali pada trimester 3 (K3 dan K4).
Namun, begitupun, angka pemanfaatan pelayanan antenatal oleh ibu hamil masih
sangat rendah padahal pelayanan antenatal penting untuk mengetahui kondisi
kesehatan ibu dan bayi. Pada survei demografi kesehatan Indonesia tahun 2007, angka
kematian ibu sudah turun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Pada survei demografi kesehatan Indonesia tahun 2002, angka kematian bayi adalah 35
per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2007, angka kematian bayi masih tidak jauh
beda yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi yang paling banyak
yaitu gizi buruk, asfiksia, dan infeksi.
Program dan kegiatan oleh Departemen Kesehatan dengan beberapa program prioritas,
yaitu:
b. Program P4K (Perencanaan, Persalinan, Pencegahan, dan Komplikasi) dengan
pemasangan stiker. Pada stiker P4K, ditanyak nama ibu, taksiran persalinan,
penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi,
golongan darah, calon pendonor darah, dan penentuan kriteria ibu hamil risiko
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 73
tinggi (4 terlalu: terlalu muda yaitu kurang dari 20 tahun, terlalu tua yaitu kurang
dari 35 tahun, terlalu banyak anak yaitu 3 orang, terlalu dekat jarak kelahirannya
yaitu kurang dari 1 tahun). Stiker yang telah terisi harus ditempel di depan pintu
rumah ibu hamil.
c. Program jaminan persalinan (jampersal)
Jampersal adalah program perluasan dari jamkesmas. Sasaran program jampersal
adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir. Ibu hamil dan ibu
bersalin dianjurkan melakukan 4 kali pelayanan antenatal dan lebih bila terdapat
komorbiditas, ibu nifas dikunjungi oleh bidan selama 4 kali, serta bayi baru lahir
harus menerima kunjungan neonatal. Pelayanan keluarga berencana untuk ibu
adalah gratis. Keluarga berencana disarankan dilakukan jangka panjang dengan
implan atau IUD untuk mencegah drop out.
Dalam menyukseskan program ini, dibuat suatu buku kesehatan ibu dan anak (KIA)
sebagai media penyuluhan dan media kesehatan. Buku ini diberikan saat K1 sambil
dilakukan penyuluhan oleh bidan. Bila gemeli, ibu hamil diberikan 2 buah buku.
Namun pada pelaksanaannya, buku KIA hanya tersedia di fasilitas kesehatan dasar
seperti puskesmas dan posyandu sedangkan di RS, buku ini tidak tersedia.
Posyandu diselenggarkan 1 minggu sekali oleh 1-2 orang kader, dan 3-5 orang
petugas kesehatan. Sasaran dari kegiatan posyandu yaitu ibu dan anak. Di posyandu,
dilakukan kegiatan pelayanan kesehatan 7T yaitu timbang, tensi, ukur TFU, imunisasi
TT, tablet Fe, temu wicara, dan tes laboratorium. Kegiatan ini ditujukan untuk
memantau kondisi kesehatan ibu dan anak dengan kegiatan-kegiatan khusus berupa
penanggulangan diare, penimbangan, pemberian makanan tambahan, pemberian
tablet Fe dan vitamin A, imunisasi, dan penyuluhan.
Pada ibu hamil di daerah endemis suatu penyakit, misal di daerah endemis malaria,
harus di skrining malaria secara berkala. Usaha dari fasilitas kesehatan yaitu
diberikan kelambu untuk tidurnya. Pada ibu hamil dengan HIV, dilakukan VCT
(Voluntary, Councelling, and Testing) sebelum dilakukan skiring virus HIV.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 74
5.3. Hari Ketiga ( Rabu, 20 November 2013)
Pada hari ketiga, KKS kembali dimulai pada pukul 08.00-14.00 WIB di Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Bimbingan materi pertama diberikan oleh
Bapak Elisa Sembiring, SKM, M.Kes. Topik materi yang diberikan adalah
Program Pembangunan Kesehatan. Isi materi adalah sebagai berikut :
Pembangunan Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara
A. Visi Pembangunan Kesehatan Daerah
Dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah, serta berbagai kecenderungan
pembangunan kesehatan ke depan serta dalam mencapai sasaran pembangunan
kesehatan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Sumatera Utara, visi Pembangunan Kesehatan Daerah Provinsi
Sumatera Utara yaitu “Masyarakat yang sehat dan maju dalam kemandirian,
kesetaraan dan keadilan”.
Sumatera Utara Sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Sumatera Utara hidup
sehat secara fisik, sosial, maupun mental dengan memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena
penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan
perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat, dimana Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara berperan sebagai alat penggerak peranan masyarakat dan swasta dalam
pembangunan kesehatan melalui penerapan prinsip pemberdayaan dan
kemitrausahaan.
B. Misi Pembangunan Kesehatan Daerah
Untuk mewujudkan visi Pembangunan Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, maka
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mempunyai misi :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas, merata dan terjangkau;
2. Meningkatkan pemerataan dan profesionalisme tenaga kesehatan;
3. Mewujudkan pembangunan yang berwawasan kesehatan;
4. Meningkatan partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam pembangunan bidang
kesehatan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 75
C. Tujuan Pembangunan Kesehatan Daerah
Sebagai penjabaran dari visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, maka tujuan yang
akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan yang
berkesinambungan, berhasil-guna dan serta serasi dan seimbang dalam rangka
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran utama pada tahun 2009-
2013, yaitu :
1. Menurunya angka kematian bayi minimal 5 per 1.000 kelahiran hidup;
2. Menurunya angka kematian ibu melahirkan minimal 50 per 100.000 kelahiran hidup;
3. Meningkatnya umur harapan hidup menjadi 72 tahun;
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita menjadi setinggi-tingginya 20%.
D. Kebijaksanaan Pembangunan Kesehatan Daerah
Untuk mencapai sasaran tersebut, kebijakan pembangunan kesehatan di Provinsi
Sumatera Utara diarahkan kepada :
1. Peningkatan jumlah mutu dan keterjangkauan fasilitas kesehatan pemerintah
terutama di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan;
2. Peningkatan pemerataan tenaga kesehatan dalam jumlah dan jenis;
3. Peningkatan pengawasan terhadap lingkungan;
4. Peningkatan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
kesehatan;
5. Peningkatan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat;
6. Peningkatan managemen pembangunan kesehatan.
E. Strategi Pembangunan Kesehatan
Untuk mewujudkan Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan sesuai dengan
Misi yang telah ditetapkan, maka pada periode 2009-2013 pembangunan kesehatan
dilaksanakan dengan strategi sebagai berikut :
1. Mendorong penyediaan dan pemerataan fasilitas kesehatan pemerintah;
2. Mendorong pemenuhan standar pelayanan diseluruh sarana kesehatan;
3. Mendorong peningkatan penyediaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan;
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 76
4. Meningkatkan pengawasan terhadap kualitas lingkungan dan pengendalian wabah;
5. Mendorong pemberdayaan masyarakat serta kemitraan dalam bidang kesehatan;
6. Mengembangkan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan;
7. Meningkatkan manajemen dan kebijakan kesehatan.
Program dan Kegiatan Indikatif Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Untuk Kurun
Waktu 2009-2013
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Tujuan :
Meningkatkan pemerataan, kualitas, dan keterjangkauan pelayanan kesehatan melauli
Puskesmas dan jaringannya meliputi Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan
Bidan di Desa.
Sasaran :
a. Meningkatkan cakupan rawat jalan menjadi 15%;
b. Meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menjadi
90%;
c. Meningkatkan cakupan pelayanan antenatal (K4), cakupan kunjungan neonatal
(KN2), dan cakupan kunjungan bayi, masing-masing menjadi 90%;
d. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar bagi keluarga miskin secara Cuma-
Cuma di Puskesmas sebesar 100%;
e. Meningkatnya cakupan peserta yang mendapatkan pelayanan kesehatan kerja.
Kegiatan :
1. Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmasdan jaringannya;
2. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, terpencil, perbatasan dan
kepulauan serta kelompok rentan (bayi, balita, bumil dan lansia);
3. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar sekurang-kyrangnya mencakup
promosi kesehatan, KIA, KB, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan
penyakit menular dan pengobatan dasar;
Indikator Kinerja :
1. Meningkatnya cakupan rawat jalan di Puskesmas & jaringannya menjadi 15%;
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 77
2. Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong nakes menjadi 90%;
3. Meningkatnya cakupan pelayanan antenatal (K4), 95%;
4. Cakupan kunjungan neonatus (KN2), 90%;
5. Meningkatnya cakupan kunjungan bayi, 90%;
6. Terselenggaranya yankes dasar bagi gakin secara Cuma-Cuma di Puskesmas sebesar
100%;
7. Meningkatnya cakupan peserta yang mendapatkan Yankes Kerja.
Program Obat & Perbekalan Kesehatan
Tujuan :
Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan
kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan
kosmetik.
Sasaran / Indikator Kinerja :
a. Ketersediaan obat esensial-genetik di sarana pelayanan kesehatan menjadi 95%;
b. Anggaran untuk obat esensial-generik disektor publik setara dengan 2
USD/kapita/tahun.
Kegiatan :
1. Peningkatan ketersediaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat
generik esensial di puskesmas dan jaringannya;
2. Peningkatan pengawasan terhadap industri, perusahaan farmasi dan makmin, batra
dan industri RT;
3. Peningkatan promosi penggunaan obat rasional dan perbekalan kesehatan.
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan :
Memberdayakan individu, keluarga/kelompok, dan masyarakat termasuk swasta dalam
bidang kesehatan agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
serta mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) sesuai dengan
kespesifikan sosial budaya setempat.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 78
Sasaran:
a. Terwujudnya komitmen dan jalinan kemitraan semua unsur/stakeholder
pembangunan kesehatan untuk melaksanakan dan menggalakan kegiatan promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
b. Terwujudnya pengembangan upaya kesehatan berbasis masyarakat (posyandu,
polindes, UKS, TOGA, Poskestren dan Saka Bakti Husada serta kelompok-kelompok
kesehatan masyarakat);
c. Tercapainya persentase rumah tangga ber-PHBS sebesar 60%;
d. Meningkatnya persentase posyandu purnama mandiri menjadi 40%;
e. Tersedia dan beroperasinya Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) diseluruh desa.
Kegiatan :
1. Pengembangan upaya kesehatan berbasis masyarakat (posyandu, polindes, UKS,
TOGA, Poskestren dan sakabakti husada serta kelompok-kelompok kesehatan
masyarakat;
2. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat;
3. Peningkatan peran serta dan kemitraan serta publik partnership dalam bidang
kesehatan;
4. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan PHBS.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Tujuan :
Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat
terutama pada ibu hamil, bayi dan balita, serta usia produktif.
Sasaran / Indikator Kinerja :
a. Mencegah meningkatnya prevalensi kegemukan pada balita menjadi setinggi-
tingginya 5%, pada anak sekolah dan dewasa maksimum 10%;
b. Meningkatnya cakupan ibu hamil mendapatkan tablet Fe menjadi 80%;
c. Menurunkan prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil dan ibu nifas menjadi 40%;
d. Meningkatnya cakupan ASI Eksklusif menjadi 80%;
e. Meningkatnya cakupan balita yang mendapatkan vitamin A menjadi 80%.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 79
Kegiatan :
1. Penemuan dan penanggulangan penderita KEP, anemia gizi besi, GAKY, Kurang Vit A
dan kekurangan zat gizi mikro lainnya;
2. Peningkatan surveilen gizi;
3. Peningkatan penanggulangan gizi buruk dan lebih;
4. Peningkatan pendidikan gizi masyarakat.
Program Lingkungan Sehat
Tujuan :
Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem
kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
Sasaran / Indikator Kinerja :
a. Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat
kesehatan menjadi 75%, persentase keluarga mengggunakan air bersih 85%,
persentase keluarga menggunakan jamban memenuhi syarat kesehatan menjadi
80%, dan persentase tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan
menjadi 80%;
b. Tersusunya dan tersosialisasinya kebijakan dan pedoman serta hukum yang
menunjang program lingkungan sehat dan peningkatan kualitas lingkungan;
c. Tesedianya alat, bahan dan reagen untuk pengendalian faktor resiko dan pendukung
penyelenggaraan program lingkungan sehat.
Kegiatan :
1. Peningkatan pentediaan SAB dan sanitasi dasar;
2. Peningkatan pengawasan kualitas lingkungan;
3. Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan;
4. Pengembangan wilayah sehat.
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Tujuan:
Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan
tidak menular.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 80
a. Penyakit menular yang diprioritaskan dalam program ini adalah: malaria, demam
berdarah dengue, tuberkulosis paru, HIV/AIDS, diare, polio, filariasis, kusta,
pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I),
termasuk penyakit karantina dan resiko masalah kesehatan masyarakat yang
memperoleh perhatian dunia Internasional;
b. Penyakit tidak menular yang diutamakan adalah : penyakit jantung, kanker, diabetes
mellitus, dan penyakit metabolik, penyakit kronis dan degeneratif, serta gangguan
akibat kecelakaan dan cedera.
Sasaran / Indikator Kinerja:
a. Persentase desa yang mencapai UCI sebesar 98%;
b. Angka Case Detection Rate penyakit TB sebesar 70% dan angka keberhasilan
pengobatan TB diatas 85%;
c. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) diharapkan >2/100.000 anak usia < 15 tahun;
d. Penderita malaria diobati sebesar 100%;
e. CFR diare pada saat KLB adalah <1.2%;
f. ODHA mendapatkan pengobatan ART sebesar 100%;
g. Tersedianya dan tersosialisasikannnya kebijakan dan pedoman, serta hukum
kesehatan penunjang program;
h. Terselenggaranya sistem surveilans dan kewaspadaan dini serta penanggulangan
KLB/ wabah secara berjenjang.
Kegiatan :
1. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko;
2. Penemuan dan tatalaksana penderita penyakit menular dan tidak menular;
3. Peningkatan surveilan epidemiologi penyakit menular dan tidak menular;
4. Peningkatan penanggulangan KLB/ wabah dan bencana.
Program Upaya Kesehatan Perorangan
Tujuan :
Meningkatkan akses, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan kesehatan perorangan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 81
Sasaran / Indikator Kinerja :
a. Cakupan rawat inap sebesar 1.5%;
b. Jumlah RS yang melaksanakan pelayanan gawat darurat 90%, Pelayanan Obstetri dan
Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) sebesar 75%, dan jumlah RS
terakreditasi sebesar 75%;
c. Terselenggaranya yankes bagi gakin di kelas III RS, 100%.
Kegiatan :
1. Peningkatan pelayanan mutu kesehatan rujukan;
2. Peningkatan pelayanan rujukan kasus kegawat daruratan dan bencana;
3. Pembangunan sarana dan prasarana RS di daerah bencana, terpencil, perbatasan dan
kepulauan;
4. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan bagi gakin, terpencil, perbatasan dan
kepulauan serta kelompok rentan.
Program Sumber Daya Kesehatan
Tujuan :
Meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan termasuk SDM
kesehatan lainnya, serta pemberdayaan profesi kesehatan, sesuai dengan kebutuhan
pembangunan kesehatan.
Sasaran / Indikator Kinerja :
a. Tersedianya SDM kesehatan yang didistribusikam secara adil dan merata, serta
dimanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna.
- Rasio dokter spesialis dengan penduduk 6 : 100.000;
- Rasio dokter dengan penduduk 37 : 100.000;
- Rasio dokter gigi dengan penduduk 26 : 100.000;
- Rasio bidan dengan penduduk 90 : 100.000;
- Rasio perawat dengan penduduk 116 : 100.000;
- Rasio Apoteker dengan penduduk 9 : 100.000;
- Rasio Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan penduduk 35 : 100.000.
b. Tersedianya satu orang tenaga bidan di setiap desa siaga.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 82
Kegiatan :
1. Peningkatan Perencanaan Tenaga Kesehatan.
2. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatn melalui pendidikan
dan pelatihan tenaga kesehatan.
3. Peningkatan pembinaan tenaga kesehatan.
4. Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan.
Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Tujuan :
Mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna mendukung
penyelenggaraan Sistem Kesehatan Provinsi (SKP).
Sasaran :
a. Tersedianya alokasi anggaran kesehatan pemerintah mencapai minimal Rp.
120.000/kapita/tahun;
b. Tercapainya persentase penduduk miskin yang menjadi peserta jaminan kesehatan
sebesar 100%;
c. Tercapainya persentase penduduk yang telah terjaminan pemeliharaan kesehatan
dengan sistem jaminan kesehatan sebesar 60%;
d. Terselenggaranya sistem perencanaan dan penganggaran, pelaksanaaan,
pengendalian, dan evaluasi pembangunan kesehatan;
e. Terbentuk dan terselenggaranya sistem informasi manajemen kesehatan, yang
ditunjang oleh sistem informasi manajemen kesehatan daerah.
Kegiatan :
1. Peningkatan kajian manajemen dan kebijakan kesehatan;
2. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat bagi penduduk miskin.
3. Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan
pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan serta hukum
kesehatan;
4. Pengembangan SIK dan penelitian kesehatan.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 83
Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Tujuan :
Meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan program pembangunan
kesehatan.
Saran / Indikator Kinerja :
a. Terlaksananya dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan kesehatan
dalam mendukung pembangunan kesehatan;
b. Tersedianya SDM Litbangkes yang memiliki kapasitas untuk melaksanakan dan
mendukung Litbangkes sampai ke Kab/Kota;
c. Tersedianya sarana dan prasarana Litbangkes;
d. Terbentuk dan berfungsinya jejaring Litbangkes, forum komunikasi dan kemitraan
Litbangkes.
Kegiatan :
1. Penelitian dan pengembangan;
2. Pengembangan tenaga peneliti, sarana dan prasarana penelitian;
3. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian pengembangan kesehatan.
Setelah mendapatkan bimbingan materi, selanjutnya kegiatan diakhiri dengan
dilakukannya posttest untuk mengevaluasi serta menilai pemahaman peserta KKS
mengenai bimbingan materi yang telah diberikan selama mengikuti KKS di Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Laporan Kegiatan Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D)
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Departemen IKM/IKP/IKK
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 84
BAB 6
KESIMPULAN
Pembangunan kesehatan di Sumatera Utara dilandaskan pada prinsip
pemberdayaan masyarakat. Sebagai agen penggerak, Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara mempunyai peran penting dalam menyusun program dan
evaluasinya. Pada Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 telah
ditunjukkan bahwa upaya pelaksanaan kesehatan suduh cukup baik walaupun
masih perlu ditingkatkan. Sebagai calon petugas kesehatan, peserta KKS
diberikan kesempatan dalam mengikuti kegiatan di Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara dalam menunjang keterampilan khususnya di bidang preventif
dan promotif.