53
LAPORAN KASUS “KORBAN PEMBUNUHAN DENGAN LUKA TUSUK” Disusun Oleh : 1. Ardini Ayu Saptanti 012075446 2. Ayu Septyaningrum I.S 012106100 3. Rina Sri Rahayu 012116509 Pembimbing : dr. Ratna Relawati, Sp.KF, Msi.Med KEPANITRAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN DAN MEDIKOLEGAL PERIODE 6 JULI – 1 AGUSTUS 2015 FAKULTAS KEDOKTERAN

Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

forensik

Citation preview

Page 1: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

LAPORAN KASUS

“KORBAN PEMBUNUHAN DENGAN LUKA TUSUK”

Disusun Oleh :

1. Ardini Ayu Saptanti 012075446

2. Ayu Septyaningrum I.S 012106100

3. Rina Sri Rahayu 012116509

Pembimbing :

dr. Ratna Relawati, Sp.KF, Msi.Med

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN KEHAKIMAN DAN

MEDIKOLEGAL

PERIODE 6 JULI – 1 AGUSTUS 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2015

Page 2: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dipresentasikan pada

Hari/tanggal : ........................Juli 2015

LAPORAN KASUS

KORBAN PEMBUNUHAN DENGAN LUKA TUSUK

Disusun Oleh :

1. Ardini Ayu Saptanti 012075446

2. Ayu Septyaningrum I.S 012106100

3. Rina Sri Rahayu 012116509

Telah disetujui dan disahkan :

Pembimbing

dr. Ratna Relawati, Sp.KF, Msi.Med

2

Page 3: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

DAFTAR ISI

VISUM ET REPERTUM................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................19

BAB III KESIMPULAN...............................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................29

3

Page 4: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

LAPORAN KASUS

A. Kasus

Tn. X ditemukan meninggal di Kebun Karet PTPN IX Kebun Merbuh turut Desa

Trayu Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal. Hari Sabtu, 10 Juli 2015, pukul 02.00

WIB. Terlihat beberapa tusukan dan diduga meninggal akibat pembunuhan.

B. Visum et Repertum

BAGIAN INSTALASI KEDOKTERAN FORENSIK

DAN PEMULASARAN JENAZAH

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

Jl. Majapahit No. 16, Semarang. Telp. (024) 123456789

PRO JUSTITIA

VISUM ET REPERTUM

B/VER/43/VII/2015/Reskrim

Atas permintaan tertulis dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Tengah

Resor Kendal Sektor Singorojo melalui suratnya tanggal 10 Juli 2015 No. Pol:

LP/B/10/VII/2015/Jateng/Res Kendal/Sek Singorojo yang ditandatangani oleh Fiernando

Andriansyah, SH, pangkat AJUN Komisaris Polisi, NRP 88081038 dan diterima tanggal 11

Juli 2015, maka dengan ini saya dr.Istiqomah Sp.F, sebagai dokter yang bekerja di Rumah

Sakit Bhayangkara Semarang menerangkan bahwa pada tanggal 11 Juli 2015, pukul 15.00

WIB di Instalasi Kedokteran Forensik dan Kamar Jenazah Rumah Sakit Bhayangkara, telah

memeriksa jenazah tanpa identitas yang berdasarkan surat permintaan tersebut di

atas.Jenazah tersebut ditemukan di Kebun Karet PTPN IX Kebun Merbuh turut Desa Trayu

Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Hari Sabtu, 10 Juli 2015, pukul 02.00 WIB dan

diduga meninggal akibat pembunuhan.

HASIL PEMERIKSAAN: ------------------------------------------------------------------------------

Dari pemeriksaan luar dan dalam atas tubuh jenazah tersebut diatas ditemukan fakta-fakta

sebagai berikut:---------------------------------------------------------------------------------------------

4

Page 5: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

A. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN IDENTITAS JENAZAH: ----------------------

1. Identitas Umum Jenazah : ---------------------------------------------------------------------------

a. Jenis Kelamin : Laki-laki ---------------------------------------------------------------

b. Umur : antara dua puluh tahun sampai dua puluh lima tahun -----------

c. Panjang Badan : Seratus enam puluh tujuh sentimeter ------------------------------

d. Warna kulit : Sawo matang ----------------------------------------------------------

e. Warna pelangi Mata : Hitam

-------------------------------------------------------------------

f. Golongan Darah : Menunggu hasil pemeriksaan---------------------------------------

g. Ciri rambut : Hitam, pendek, lurus--------------------------------------------------

2. Identitas Khusus

Jenazah:----------------------------------------------------------------------------

a. Tato : tidak ada ------------------------------------------------------------------------

b. Jaringan parut: tidak ada.------------------------------------------------------------------------

c. Tanda lahir : tidak ada ------------------------------------------------------------------------

d. Tahi lalat : tidak ada ------------------------------------------------------------------------

e. Pakaian

:-------------------------------------------------------------------------------------

Jaket bahan parasut warna merah biru, merk tidak ada, ukuran tidak ada, pada

bagian dada kiri terdapat tulisan ‘king and shark ,high tyde’ gambar ikan,

terdapat dua saku pada bagian depan bawah sisi kanan dan kiri, terdapat

bercak kemerahan pada bagian depan dan belakang ,terdapat robekan

membujur pada bagian atas dari saku bawah sisi kanan hingga ketiak bagian

dalam---------------------------------------------------------------------------------------

Baju kaos berkerah lengan pendek, bahan katun, warna hijau, merk tidak ada,

panjnag baju enam puluh enam sentimeter, pada bagian dada kiri terdapat

tulisan ‘ENGLAND’, gambar bendera Inggris, terdapat bercak kemerahan

pada baju bagian depan dan belakang, terdapat lima robekan menyerupai garis

pada baju bagian depan, dengan robekan terpanjang enam sentimeter dan

terpendek satu sentimeter, terdapat tiga buah robekan menyerupai garis pada

baju bagian belakang, dengan panjang masing-masing tiga sentimeter dan dua

buah luka robekan panjang sama yaitu empat sentimeter, terdapat bercak

kemerahan pada baju bagian depan dan belakang -----------------------------------

5

Page 6: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

Celana panjang jins biru, merk petersaysdenim, panjang sembilan puluh

delapan sentimeter, lebar empat puluh empat sentimeter, terdapat empat buah

saku dengan dua saku depan dan dua saku belakang sisi kanan dan sisi kiri,

Terdapat bercak basah berwarna lebih gelap dari sekitarnya pada saku depan

sisi kanan----------------------------------------------------------------------------------

Celana dalam warna coklat susu , berbahan katun, tanpa merk, panjang dua

puluh empat sentimeter, terdapat bercak kekuningan di bagian depan dan

belakang------------------------------------------------------------------------------------

Ikat pinggang, dengan bahan jins berwarna hitam, dengan kepala ikat

pinggang berbahan logam berwarana hitam merk Quiksilver----------------------

f. Kantung Jenazah : sebuah kantung jenazah warna orange, terdapat tulisan

IDENTIFIKASI warna hitam, berlogo berwarna merah putih -----------------------------

g. Perhiasan : Tidak ada ----------------------------------------------------------------------------

B. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU TERJADINYA KEMATIAN :

1. Lebam Mayat : Pada paha kanan sisi depan , lutut kanan sisi depan , lipat lutut kanan, kantung pelir, lutut kiri sisi dalam, lipat lutut kiri, betis kiri dalam, telapak kaki kiri sisi dalam---------------------------------------

2. Kaku Mayat : Pada kelopak mata, leher, anggota gerak atas dan bawah, sukar dilawan ------------------------------------------------------------------------

3. Pembusukan : Terdapat tanda-tanda pembusukan berupa pelebaran pada pembuluh darah vena, perut mengembang, dan wajah bengkak ---------------------

C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN

LUAR :--------------------------------

1. Permukaan Kulit Tubuh :----------------------------------------------------------------------------

Kepala : ----------------------------------------------------------------------------------------

- Daerah berambut :rambut pendek lurus berwarna hitam --------------------------

- Wajah : ------------------------------------------------------------------------------------

Dahi :terdapat sebuah luka memar di dahi kiri atas dengan ukuran panjang enam

sentimeter lebar sentimeter, berbatas tidak tegas berwarna merah keunguan -------

Mata : ------------------------------------------------------------------------------------------

o Alis mata : berwarna hitam -------------------------------------------------------------

o Bulu mata : berwarna hitam

------------------------------------------------------------

6

Page 7: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

o Kelopak mata : terdapat belatung pada ujung kelopak mata atas sisi kiri,

panjang nol koma empat sentimeter lebar nol koma satu milimeter---------------

o Selaput kelopak mata : tidak ada kelainan --------------------------------------------

o Selaput biji mata : tidak ada kelainan -------------------------------------------------

o Selaput bening mata : jernih -----------------------------------------------------------

o Pupil Mata : bentuk bundar, ukurangaris tengah pupillima milimeter, kanan.

Mata bagian kiri sulit dinilai. -----------------------------------------------------------

o Pelangi Mata: berwarna hitam ---------------------------------------------------------

Hidung :

-------------------------------------------------------------------------------

o Bentuk hidung : tidak ada kelainan----------------------------------

o Permukaan kulit hidung : terdapat sebuah luka lecet terletak

pada ujung hidung dengan panjang enam sentimeter lebar satu

sentimeter batas tegas warna lebih pucat dibanding daerah

sekitar--------------------------------------------------------------------

o Lubang hidung : tidak ada kelainan----------------------------------

Telinga : ------------------------------------------------------------------------------

o Bentuk telinga : tidak ada kelainan---------------------------------

o Permukaan daun telinga : tidak ada kelainan----------------------

o Lubang telinga : tidak ada kelainan ---------------------------------

Mulut : --------------------------------------------------------------------------------

Bibir atas : terdapat sebuah luka lecet pada bibir atas, bentuk tidak teratur,

panjang satu sentimeter, lebar satu sentimeter, warna lebih pucat dari

sekitar, batas tegas -------------------------------------------------------------------

Bibir bawah : terdapat sebuah luka lecet pada bibir bawah, bentuk tidak

teratur, panjang lima sentimeter, lebar nol koma tujuh sentimeter, warna

lebih pucat dari sekitar, batas tegas-----------------------------------------------

Selaput lendir mulut : tidak ada kelainan ----------------------------------------

Gusi : tidak ada kelainan------------------------------------------------------------

Lidah : tidak ada kelainan----------------------------------------------------------

Gigi geligi : ---------------------------------------------------------------------------

- Rahang atas :gigi geraham belakang ketiga bagian kiri atas sudah

tumbuh. Geraham belakang kanan bagian atas belum tumbuh------------

7

Page 8: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

- Rahang bawah : gigi geraham belakang ketiga bawah kanan dan kiri

sudah tumbuh --------------------------------------------------------------------

Langit – langit mulut : tidak ada kelainan-----------------------------------

Rongga mulut : tidak ada kelainan--------------------------------------------

Pipi:------------------------------------------------------------------------------------

o Pipi kanan: Terdapat sebuah luka lecet pada pipi bawah sisi kanan,

bentuk tidak teratur, panjang dua sentimeter, lebar nol koma lima

sentimeter, warna lebih pucat dari sekitar, batas tegas----------------

o Pipi Kiri: Terdapat sebuah luka lecet pada pipi kiri, bentuk tidak

teratur, panjang empat sentimeter, lebar dua sentimeter, warna

lebih pucat dari sekitarnya, batas tegas----------------------------------

Dagu : terdapat sebuah luka lecet pada dagu kanan, bentuk tidak teratur,

panjang lima sentimeter lebar nol koma delapan sentimeter warna lebih

pucat dari sekitas, batas tegas.-----------------------------------------------------

Leher : Tidak ada kelainan -----------------------------------------------------------------

Bahu : Tidak ada kelainan ------------------------------------------------------------------

Dada : -----------------------------------------------------------------------------------------

Terdapat dua buah luka memar, bentuk tidak teratur, batas tidak tegas,

warna keunguan dan lima buah luka tusuk, bentuk celah, ujung runcing,

batas tegas, tepi rata, tidak ada jembatan jaringan, disekitar luka tidak ada

kelainan ------------------------------------------------------------------------------

Luka memar pertama pada dada atas sisi kanan, panjang sembilan belas

sentimeter, lebar tiga belas sentimeter, -------------------------------------------

Luka memar kedua terletak pada dada atas sebelah kiri, panjang luka

delapan belas sentimeter, lebar sembilan sentimeter, ---------------------------

Luka tusuk pertama pada dada atas sisi kanan, ujung pertama sepuluh

sentimeter sebelah kanan dari garis tengah tubuh, lima sentimeter di bawah

dari garis yang melewati kedua puting susu dan ujung kedua tiga belas

sentimeter sebelah kanan dari garis tengah tubuh, tujuh sentimeter di

bawah garis yang melalui kedua puting susu, panjang tiga koma lima

sentimeter, lebar satu sentimeter, dalamnya merobek iga kedua ketiga dan

keempat sampai menembus jantung kanan --------------------------------------

8

Page 9: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

Luka tusuk kedua terletak pada dada sebelah kiri, ujung pertama sejajar

dengan garis mendatar yang melalui kedua putting susu, satu koma lima

sentimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh, ujung kedua empat

sentimeter di bawah garis mendatar yang melalui kedua putting susu, tepat

pada garis tengah tubuh, bentuk teratur ukuran luka panjang empat

sentimeter lebar satu sentimeter, dengan dasar luka tulang dada -------------

Luka tusuk ketiga pada dada tengah sisi kanan, ujung pertama dua

sentimeter sebelah kanan garis tengah tubuh, sebelas sentimeter di bawah

garis yang melalui kedua puting susu dan ujung kedua tiga koma lima

sentimeter sebelah kanan dari garis tengah tubuh, lima belas sentimeter di

bawah garis yang melalui kedua puting susu, panjang empat sentimeter,

lebar satu koma lima sentimeter, dalamnya sampai merobek penggantung

usus ------------------------------------------------------------------------------------

Punggung : Terdapat sebuah luka tusuk pada punggung atas sisi kanan, bentuk

celah, ujung pertama empat koma lima sentimeter sebelah kanan dari garis tengah

tubuh, sebelas sentimeter di atas garis yang melalui kedua ujung tulang belikat

dan ujung kedua delapan koma lima sentimeter sebelah kanan dari garis tengah

tubuh, sebelas sentimeter di atas garis yang melalui kedua ujung tulang belikat,

panjang empat sentimeter, lebar dua sentimeter, dalam dua sentimeter --------------

Pinggang : -------------------------------------------------------------------------------------

Terdapat dua buah luka tusuk, bentuk celah,ujung runcing, batas tegas, tepi

rata, tidak ada jembatan jaringan,warna merah keunguan, sekitar luka tidak

ada kelainan --------------------------------------------------------------------------

Luka tusuk pertama pada pinggang belakang sisi kanan, ujung pertama

satu sentimeter sebelah kanan dari garis tengah tubuh, empat belas

sentimeter di bawah garis yang melalui ujung bawah tulang belikat dan

ujung kedua tiga koma lima sentimeter sebelah kanan garis tengah tubuh

enam belas koma lima sentimeter di bawah garis yang melalui ujung

tulang belikat, panjang dua sentimeter, lebar satu sentimeter, dalamnya

sampai merobek hati ----------------------------------------------------------------

Luka tusuk kedua pada pinggang belakang sisi kiri, ujung pertama tiga

sentimeter sebalah kiri dari garis tengah tubuh, sembilan belas sentimeter

di bawah garis yang melalui ujung bawah tulang belikat dan ujung kedua

tujuh sentimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh, delapan belas

9

Page 10: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

sentimeter di bawah garis yang melalui ujung bawah tulang belikat, ukuran

panjang empat sentimeter, lebar dua sentimeter --------------------------------

Perut : -----------------------------------------------------------------------------------------

Terdapat dua buah luka tusuk bentuk teratur , batas tegas, tepi rata, sudut

runcing, warna kemerahandan dua buah luka lecet ----------------------------

Luka tusuk pertama terletak pada perut sebelah kiri, ujung pertama dua

puluh dua sentimeter di bawah garis mendatar yang melalui kedua putting

susu, sepuluh sentimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh,ujung kedua

dua puluh lima sentimeter di bawah garis mendatar yang melalui kedua

putting susu, enam sentimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh, ukuran

luka panjang empat sentimeter lebar tiga sentimeter, dengan dasar luka

pada bagian otot dasar dinding perut kanan -------------------------------------

Luka tusuk kedua terletak pada perut sebelah kiri, ujung pertama dua

puluh koma lima sentimeter di bawah garis mendatar yang melalui kedua

putting susu, empat belas sentimeter sebelah kiri dari garis tengah, ujug

kedua dua puluh dua koma lima sentimeter di bawah garis mendatar yang

melalui kedua putting susu, sebelas sentimeter di sebelah kiri dari garis

tengah tubuh, ukuran luka panjang tiga koma lima sentimeter lebar dua

sentimeter, dengan dasar luka pada bagian tulang ekor ------------------------

Luka lecet pertama pada perut atas sisi kanan, bentuk tidak teratur, ujung

pertama dua sentimeter dan ujung kedua lima sentimeter dari pusar,

panjang tiga sentimeter, lebar nol koma lima sentimeter, warna merah

kecoklatan, batas tidak tegas, dasar luka jaringan ikat, sekitar luka tidak

ada kelaianan -------------------------------------------------------------------------

Luka lecet kedua pada pinggang, batas atas dua puluh sembilan sentimeter

di bawah garis mendatar yang melalui kedua putting susu, batas bawah

dua puluh Sembilan koma tiga sentimeter di bawah garis mendatar yang

melalui kedua putting susu, batas kanan dua koma lima sentimeter di

sebelah kiri dari garis tengah tubuh, batas kiri terletak empat koma lima

sentimeter di sebelah kiri garis tengah tubuh, bentuk teratur ukuran luka

panjang dua sentimeter lebar nol koma tiga sentimeter, batas tegas, tepi

rata, sudut tumpul, warna kemerahan ---------------------------------------------

Bokong : ---------------------------------------------------------------------------------------

- kanan : Tidak ada kelainan ---------------------------------------------------------

10

Page 11: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

- kiri : Tidak ada kelainan ------------------------------------------------------------

Dubur : Tidak ada kelainan -----------------------------------------------------------------

Anggota Gerak : ------------------------------------------------------------------------------

Anggota Gerak atas :Tidak ada kelainan -----------------------------------------------

Anggota Gerak bawah : ---------------------------------------------------------------------

Tungkai kanan : pada ujung jari dan jaringan dibawah kuku kanan dan kiri

tampak pucat,terdapat tiga buah luka lecet di tungkai bawah kanan,bentuk tidak

beraturan,warna coklat kekuningan, pusat luka pertama terletak tiga sentimeter

dari mata kaki sisi dalam, pusat luka kedua terletak di punggung kaki tiga belas

sentimeter sejajar ibu jari kaki kanan, pusat luka ketiga terletak di punggung kaki

empatbelas sentimeter sejajar ibu jari kaki kanan. Luka pertama ,ukuran panjang

satu sentimeter, lebar nol koma dua sentimeter, luka kedua ukuran panjang satu

sentimeter, lebar nol koma dua sentimeter, luka ketiga ukuran panjang satu koma

empat sentimeter, lebar nol koma sembilan sentimeter---------------------------------

Tungkai kiri : pada ujung jari dan jaringan dibawah kuku kanan dan kiri tampak

pucat, terdapat dua buah luka lecet di tungkai bawah kiri, luka lecet pertama,

pusat luka lima belas sentimeter diatas tumit, bentuk tidak beraturan, panjang satu

koma dua sentimeter, lebar nol koma lima sentimeter,warna coklat kekuningan.

Luka lecet kedua terletak di telapak ibu jari kaki, bentuk tidak beraturan, panjang

nol koma delapan sentimeter, lebar nol koma satu sentimeter, warna merah

kehitaman--------------------------------------------------------------------------------------

Alat Kelamin : Laki-laki---------------------------------------------------------------------

Penis : disunat, tidak ada kelainan, tampak cairan berwarna bening pada

ujung penis----------------------------------------------------------------------------

Kantong buah pelir : berwarna hitam kecoklatan, tidak ada kelainan,

terdapat dua biji pelir----------------------------------------------------------------

Buah pelir : terdapat dua buah pelir, tidak ada kelainan------------------------

Rambut kelamin : lebat, berwarna hitam, ukuran terpanjang empat

sentimeter, ukuran terpendek nol koma lima sentimeter------------------------

D.FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN DALAM : -----------------------------

1. Rongga Kepala : -----------------------------------------------------------------------------------

- Kulit kepala bagian dalam : terdapat resapan darah pada kulit kepala dan otot kepala

bagian dalam sisi belakang, panjang sebelas sentimeter, lebar sebelas sentimeter ------

11

Page 12: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

- Tengkorak : Tidak ada kelainan ----------------------------------------------------------------

- Selaput keras otak : Tidak ada kelainan -------------------------------------------------------

- Selaput lunak otak : Tidak ada kelainan -------------------------------------------------------

- Otak besar : Tampak pucat, pembuluh darah melebar, perabaan lunak, panjang dua

puluh sentimeter, lebar limabelas sentimeter, tinggi enam koma lima sentimeter, berat

seribu seratus gram, pada pengirisan tidak ada kelainan, terdapat resapan darah pada

otak besar sisi kanan panjang empat belas sentimeter lebar sembilan sentimeter --------

- Otak kecil : Tampak pucat, terdapat pelebaran pembuluh darah pada permukaan

otak,perabaan lunak, panjang empat belas koma lima sentimeter, lebar sembilan

sentimeter, tinggi dua koma lima sentimeter,berat dua ratus lima puluh gram, pada

pengirisan tidak terdapat kelainan---------------------------------------------------------------

- Batang otak : permukaan tidak ada kelainan, perabaan lunak, panjang sepuluh

sentimeter, lebar enam sentimeter, tinggi satu koma lima sentimeter, berat lima puluh

gram,pada pengirisan tidak ada kelainan -----------------------------------------------------

- Tulang-tulang dasar tengkorak : Tidak ada kelainan -----------------------------------------

2.Leher dan lidah Bagian Dalam : -------------------------------------------------------------------

- Kulit : Tidak ada kelainan -----------------------------------------------------------------------

- Otot leher bagian dalam : tidak ada kelainan--------------------------------------------------

- Pembuluh darah leher : Terdapat pelebaran pada pembuluh darah leher sebelah

kanan------------------------------------------------------------------------------------------------

--------

- Terdapat resapan darah pada leher bagian depan sisi kanan bawah dengan panjang

lima sentimeter, lebar dua sentimeter-----------------------------------------------------------

- Tenggorokan : tampak buih halus berwarna kemerahan.------------------------------------

- Kerongkongan : Tidak ada

kelainan-------------------------------------------------------------

- Tulang pangkal lidah : Tidak ada kelainan ----------------------------------------------------

- Tulang rawan gondok : Tidak ada kelainan ---------------------------------------------------

- Tulang rawan cincin : Tidak ada kelainan -----------------------------------------------------

3.Rongga Dada : --------------------------------------------------------------------------------------

- Kulit bagian dalam dan dinding rongga dada : tidak ada kelainan-------------------------

12

Page 13: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

- Tulang dada : Terdapat sebuah robekan pada bagian tengah tulang dada panjang

empat koma dua sentimeter, lebar satu sentimeter pada bagian depan dan panjang

lima koma delapan sentimeter, lebar satu sentimeter, pada bagian belakang ------------

- Tulang-tulang iga : Terdapat patah tulang iga ke sebelas sebelah kanan ------------------

- Otot-otot pada rongga dada : tidak adakelainan ----------------------------------------------

- Rongga dada : Terdapat darah, warna merah kehitaman pada rongga dada kanan dan

kiri, jumlah pada sisi kanan seratus mililiter dan sisi kiri lima ratus mililiter ------------

- Paru :

------------------------------------------------------------------------------------------------

Paru kanan: terdiri dari tiga bagian, warna merah kehitaman, perabaan seperti

spons, berat seratus gram, panjang dua puluh satu sentimeter, lebar sebelas

sentimeter, tinggi empat sentimeter, pada pengirisan tidak ada kelainan.

Terdapat sebuah robekan pada baga bagian tengah dengan panjang tiga

sentimeter, lebar nol koma tujuh sentimeter -----------------------------------------

Paru kiri: terdiri dari dua bagian, warna merah kehitaman, perabaan seperti

spons, berat seratus gram, panjang tujuh belas sentimeter, lebar sepuluh

sentimeter, tinggi tigsa sentimeter, pada pengirisan tidak ada kelainan.

Terdapat sebuah lubang pada bagian bawah dengan panjang dua sentimeter,

lebar satu sentimeter. Terdapat sebuah resapan darah, panjang satu sentimeter,

lebar nol koma lima sentimeter ------------------------------------------

- Kantung jantung : Terdapat dua buah robekan pada pembungkus jantung. Robekan

pertama dengan panjang tiga koma lima sentimeter, lebar satu sentimeter. Robekan

kedua panjang tiga koma lima sentimeter, lebar satu sentimeter ---------------------------

- Jantung : Permukaan jantung tidak ada kelainan, berat dua ratus lima puluh gram,

panjang empat belas sentimeter, lebar delapan sentimeter, tinggi lima sentimeter, pada

pengirisan tidak ada kelainan--------------------------------------------------------------------

Jantung kanan : katup antara serambi dan bilik kanan terdiri dari tiga katup,

ukuran lingkar katup empat belas sentimeter, tebal otot jantung kanan nol koma

lima sentimeter. Katup pembuluh nadi paru terdiri dari tiga katup, ukuran lingkar

katup pembuluh nadi paru sepuluh sentimeter. Terdapat dua buah lubang, lubang

pertama dengan panjang tiga sentimeter lebar satu sentimeter, lubang kedua

dengan panjang empat sentimeter lebar satu sentimeter. Pada pengirisan terdapat

13

Page 14: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

dua buah lubang, lubang pertama dengan panjang tiga sentimeter lebar satu

sentimeter, lubang kedua dengan panjang empat sentimeter lebar satu sentimeter.

Jantung kiri : katup antara serambi dan bilik kiri terdiri dari dua katup, ukuran

lingkar katup serambi bilik kiri sepuluh koma limasentimeter, tebal otot jantung

kiri satu sentimeter. Katup pembuluh nadi utama terdiri dari tiga katup, ukuran

lingkar katup tujuh koma lima sentimeter------------------------------------------------

4. Rongga Perut :-----------------------------------------------------------------------------------------

- Dinding perut bagian dalam : terdapat resapan darah pada rongga abdomen, ukuran

panjang empat belas sentimeter lebar sepuluh sentimeter, kiri lima puluh lima millimeter,

terdapat sebuah cairan pada sisi perut kiri sebanyak sepuluh mililiter. Terdapat sebuah

resapan darah pada dinding depan perut sisi kanan, panjang tiga satu sentimeter, lebar

enam belas sentimeter----------------------------------------------------------------------------------

- Rongga perut :Terdapat darah, warna merah kehitamandengan buih pada rongga perut

kanan dan kiri, jumlah pada sisi kanan empat puluh mililiter dan sisi kiri lima puluh lima

mililiter---------------------------------------------------------------------------------------------------

- Otot perut : Terdapat dua buah robekan pada otot perut kanan dan kiri ------------------------

- Tirai usus : Terdapat dua buah lubang pada tirai usus. Lubang pertama dengan panjang

satu koma lima sentimeter lebar satu koma lima sentimeter, lubang kedua dengan panjang

empat koma lima sentimeter lebar satu sentimeter ------------------------------------------------

- Usus warna kecoklatan --------------------------------------------------------------------------------

- Usus halus dan usus besar :Tidak ada kelainan ----------------------------------------------------

- Lambung : panjang lengkung besar lima puluh duasentimeter, panjang lengkung kecil dua

puluh lima koma lima sentimeter --------------------------------------------------------------------

- Hati :warna merah kehitaman,perabaan kenyal, berat delapan ratus gram, panjang dua

puluh tiga sentimeter, lebar enambelas sentimeter, tinggi lima sentimeter, tepi tajam, pada

pengirisan tidak ada kelainan. Terdapat sebuah lubang pada sisi kanan dengan panjang

empat belas sentimeter, lebar sebelas sentimeter, tinggi lima sentimeter -----------------------

- Limpa : Warna merah kehitaman, perabaan kenyal, berat dua ratus gram, panjang enam

belas sentimeter, lebar sembilan sentimeter, tinggidua koma lima sentimeter, sedikit

melisut, pada pengirisan tidak ada kelainan --------------------------------------------------------

- Pankreas : Permukaan tampak kekuningan, berat seratus lima puluh gram, panjang dua

puluh satu sentimeter, lebar tiga sentimeter, tinggi satu sentimeter, pada pengirisan tidak

ada kelainan ---------------------------------------------------------------------------------------------

14

Page 15: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

- Ginjal: ---------------------------------------------------------------------------------------------------

Ginjal kanan : selaput pembungkus ginjal mudah dilepaskan, warna merah

kehitaman, berat dua ratus lima puluh gram, panjang sebelas sentimeter, lebar

limasentimeter, tinggi satu koma lima sentimeter, permukaan tidak ada kelainan,

pada pengirisan penampang tidak ada kelainan

--------------------------------------------------

Ginjal kiri : selaput pembungkus ginjal mudah dilepaskan, warna merah kehitaman,

berat duaratus gram, panjang sepuluh sentimeter, lebar limasentimeter, tinggi dua

sentimeter, permukaan tidak ada kelainan, pada pengirisan penampang tidak ada

kelainan ------------------------------------------------------------------------------------------

5.Rongga Panggul :---------------------------------------------------------------------------------------

- Kandung kemih: Tidak ada kelainan, kandung kemih kosong------------------------------------

E.FAKTA DARI PEMERIKSAAN PENUNJANG----------------------------------------

Selain fakta-fakta diatas maka guna menambah fakta-fakta yang barangkali bermanfaat bagi

penyelesaian perkara, saya telah mengambil sampel dari tubuh jenasah berupa : ---------------

Darah : dilakukan untuk menentukan golongan darah korban ----------------------------

Organ : otak besar, otak kecil, paru-paru, jantung, hati, ginjal, limpa untuk

pemeriksaan histopatologi --------------------------------------------------------------------------

KESIMPULAN :------------------------------------------------------------------------------------------

Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dari pemeriksaan atas jenazah tersebut maka kami

simpulkan bahwa jenazah adalah seorang laki-laki, umur antara dua puluh tahun sampai dua

puluh lima tahun, panjang badan seratus enam puluh tujuh sentimeter warna kulit sawo

matang. Pada pemeriksaan luar dan dalam ditemukan luka memar pada dahi, luka memar

pada dada, luka lecet sekitar wajah dan ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik berupa luka

tusuk. Sebab kematian akibat tusukan yang mengenai jantung dan perdarahan-------------------

PENUTUP:-------------------------------------------------------------------------------------------------

Demikianlah keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat

sumpah sewaktu menerima jabatan sebagai dokter----------------------------------------------------

15

Page 16: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

Semarang, 11 Juli 2015

Dokter yang memeriksa,

(dr.Istiqomah Sp.F )

BAB IPENDAHULUAN

Tindak Pidana adalah suatu kejahatan yang telah diatur dalam Kitab Undang- undang

Hukum Pidana (KUHP). Peristiwa pelanggaran hukum yang menyangkut tubuh dan nyawa

manusia seperti kasus pembunuhanmasih sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Barda Nawawi Arif bahwa kejahatan merupakan masalah sosial yangtidak hanya

dihadapi oleh Indonesia atau masyarakat dan negara tertentu saja, tetapimerupakan masalah

yang dihadapi oleh seluruh masyarakat di dunia. Kejahatansebagaimana dikatakan oleh

Saiichiro Ono, merupakan suatu universal phenomena,tidak hanya jumlahnya saja yang

meningkat tetapi juga kualitasnya dipandang seriusdibanding masa-masa lalu (Hatta, 2008).

Banyaknya kasus pembunuhan kebanyakan dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, diantaranya

faktor ekonomi, sosial, agama, politik, bahkan konflik pribadi sekalipun

Tindak Kejahatan di Jawa Tengah kian memprihatinkan. Berdasarkan data yang

dihimpun di Polda Jateng, aksi melanggar hukum terjadi 30 menit sekali selama tahun 2013.

Namun meskipun begitu, jumlah total kejahatan di Jateng selama tahun 2013 justru diklaim

mengalami penurunan dibanding 2012 lalu. Menurut Mapolda Jawa Tengah belum lama ini,

Kapolda Jateng, Irjen Pol Dwi Priyatno mengatakan, dari data Polda Jateng tercatat ada

16.964 kejahatan selama tahun 2013. Jumlah itu jauh lebih rendah daripada tahun 2012

sebanyak 19.746 kejahatan. “Ada penurunan 14,1 persen. Mayoritas merupakan kejahatan

konvensional,” terangnya kepada wartawan. Tindak Kejahatan di Jawa Tengah kian

16

Page 17: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

memprihatinkan. Secara kuantitas tidak mengalami peningkatan namun secara kualitas

kejahatan seperti kekejaman dan sadis meningkat (Hernawan, 2014).

Tindak pembunuhan biasanya melakukan aksinya bisa dengan berbagai cara, yaitu

dengan benda mekanik misalnya benda tajam yang diiriskan, dibacokkan, ditusukkan, dan

ditembakkan. Benda tumpul yang dapat mengakibatkan memar, luka lecet, dan luka robek.

Benda yang mudah pecah (kaca) yang dapat mengakibatkan luka campuran seperti luka iris,

luka tusuk, luka lecet (Dahlan, 2000). Ciri luka pada pembunuhan biasanya daerah yang

terkena di sembarang tempat (daerah vital dan non vital), terdapat luka tangkisan, dan

pakaian robekpada daerah lukanya.Hal ini dapat dibedakan dengan bunuh diri, yaitu daerah

yang terkena pada daerah vital (yang memungkinkan kematian dengan cepat), lokasi dapat

dijangkau dengan tangan, terdapat luka tentative, pakaian yang menutupi luka tidak ikut

robek oleh senjata (Dahlan, 2000).

Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), ketentuan-ketentuan

pidana tentang kejahatan (pembunuhan) yang ditujukan terhadap nyawaorang lain diatur

dalam buku II bab XIX, yang terdiri dari 13 Pasal, yakni Pasal 338 sampai Pasal 350.Tindak

pidana menurut Pasal 338 KUHP merupakan tindak pidana pembunuhan biasa,

Yaitu:“Barangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karenapembunuhan dengan

pidana penjara paling lama limabelas tahun”. Sedangkan pada Pasal 340 KUHP merupakan

pembunuhan berencana, Yaitu :“Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih

dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan

pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua

puluh tahun” (Anonim, 2015).

Untuk proses penyidikan serta penyelesaian masalah hukum di tingkat lebih lanjut

sampai akhirnya pemutusan perkara di pengadilan, diperlukan bantuan berbagai ahli di

bidang terkait untuk membuat jelas jalannya peristiwa serta keterkaitan antara tindakan yang

17

Page 18: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

satu dengan yang lain dalam rangkaian peristiwa tersebut. Dalam bidang kedokteran, seorang

dokter bertugas untuk memberikan penjelasan dengan pengetahuannya untuk kepentingan

peradilan. Sesuai Penjelasan Pasal 133 KUHAP, Yaitu : Keterangan yang diberikan oleh ahli

kedokteran kehakiman disebut keterangan ahli, sedangkan keterangan yang diberikan oleh

dokter bukan ahli kedokteran kehakiman disebut keterangan. Pasal 179 KUHAP menyatakan

setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter ahli

lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan (FKUI,1997).

18

Page 19: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. TRAUMATOLOGI

2.1.1. Definisi

Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari semua aspek yang berkaitan

dengan kekerasan terhadap jaringan tubuh manusia yang masih hidup (dahlan, 2000)

Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta

hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa), sedangkan yang dimaksudkan

dengan luka adalah suatu keadaan ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat

kekerasan (FKUI,1997).

2.1.2. Jenis Penyebab Trauma

2.1.2.1. Mekanik

Benda tajam

Benda tumpul

Benda yang mudah pecah (kaca)

2.1.2.2. Benda benda fisik

Benda bersuhu rendah

Benda bersuhu tinggi

Sengatan listrik

Petir

Tekanan

2.1.2.3.Kombinasi benda mekanik dan fisik

Luka tembak

2.1.2.4. Zat kimia korosif

Golongan asam

Golongan basa

2.1.3. KonteksPeristiwa Penyebab Luka

19

Page 20: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

2.1.3.1. Pembunuhan

Ciri-ciri lukanya adalah

- Lokasi lukanya di sembarang tempat, yaitu di daerah yang

mematikan maupun yang tidak mematikan.

- Lokasi tersebut di daerah yang dapat dijangkau maupun yang

tidak dijangkau oleh tangan korban.

- Pakaian yang menutupi daerah luka ikut robek terkena senjata.

- Dapat ditemukan luka tangkisan, yaitu pada korban yang sadar

ketika mengalami serangan. Luka tangkisan tersebut terjadi

akibat reflek menahan serangan sehingga letak luka tangkisan

biasanya pada lengan bawah bagian luar.

2.1.3.2. Bunuh diri

Ciri-ciri lukanya adalah

- Lokasi luka pada daerah yang dapat mematikan secara cepat

- Lokasi tersebut dapat dijangkau oleh tangan yang bersangkutan

- Pakaian yang menutupi luka tidak ikut robek oleh senjata

- Ditemukan luka-luka percobaan

Luka percobaan tersebut terjadi karena yang bersangkutan

masih ragu-ragu atau karena sedang memilih letak senjata yang pas

ambil mengumpulkan keberaniannya, sehingga ciri-ciri luka

percobaan adalah :

- Jumlahnya lebih dari satu

- Lokasi di sekitar luka yang mematikan

- Kualitas lukanya dangkal

- Tidak mematikan

2.1.3.3. Kecelakaan

Jika ciri-ciri luka yang ditemukan tidak menggambarkan

pembunuhan atau bunuh diri maka kemungkinannya adalah akibat

kecelakaan.Untuk lebih memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan

di tempat kejadian.

2.1.4. Jenis Luka Akibat Trauma Benda Tumpul

20

Page 21: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

a. Luka Memar

Luka memar adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan dalam jaringan

bawah kulit/kutis akibat pecahnya pembuluh darah kapiler dan vena yang

disebabkan oleh kekerasan benda tumpul.

b. Luka lecet

yaitu luka dengan lapisan kulit terlepas

ciri-ciri :

- bentuk tak teratur

- batas tak tegas / tak teratur

- tepi tak rata

- terdapat reaksi radang

- kadang ada perdarahan

- tertutup serum

c. Luka robek

Luka robek adalah luka yang jaringan kulit dan jaringan ikat dibawahnya

terpisah

ciri-ciri :

- garis batas luka tak teratur

- tepi luka tak teratur

- bila dirapatkan tak membentuk garis lurus

- terdapat jaringan yang hilang

- terdapat jembatan jaringan

- sekitar luka terdapat memar

2.1.5.Akibat Trauma

Menurut Dahlan (2010), kelainan yang terjadi akibat trauma dapat dilihat

dari 2 aspek, yaitu:

2.1.5.1. Aspek medik

Berdasarkan prinsip inersia dan Gallileo Galilei, setiap benda

akan tetap terbentuk dan ukurannya sampai ada kekuatan luar yang

mampu merubahnya. Dengan dasar-dasar tadi maka dapat diterangkan

bagaimana suatu energy potensial dalam bentuk kekerasan berubah

menjadi energi kinetic yang mampu menimbulkan luka, yaitu kerusakan

21

Page 22: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

jaringan yang dapat disertai atau tidak disertai oleh diskontinuitas

permukaan kulit.

Konsekuensi dari luka yang ditimbulkan oleh trauma dapat

berupa:

a. Kelainan fisik / organik

Bentuk dari kelainan fisik atau organik ini dapat berupa:

Hilangnya jaringan atau bagian dari tubuh

Hilangnya sebagian atau seluruh organ tertentu

b. Gangguan fungsi dari organ tubuh tertentu

Bentuk dari gangguan fungsi ini tergantung dari organ atau

bagian tubuh yang terkena trauma. Contoh dari gangguan fungsi

antara lain lumpuh, buta, tuli, atau terganggunya fungsi dari organ-

organ dalam.

c. Infeksi

Seperti diketahui bahwa kulit atau membrana mukosa

merupakan barier terhadap infeksi. Bila kulit atau membrana

tersebut rusak maka kuman akan masuk lewat pintu ini. Bahkan

kuman dapat masuk lewat daerah memar atau bahkan iritasi akibat

benda yang terkontaminasi oleh kuman.

d. Penyakit

Trauma sering dianggap sebagai precipitating factor terjadinya

penyakit jantung walaupun hubungan kausalnya sulit diterangkan

dan masih dalam kontroversi.

e. Kelainan psikis

Trauma, meskipun tidak menimbulkan kerusakan otak,

kemungkinan dapat menjadi precipitating factor bagi terjadinya

kelainan mental yang spektrumnya amat luas, yaitu dapat berupa

compensational neurosis, anxiety neurosis, dementia precox primer

(schizophrenia), manic depressive, atau psikosis. Kepribadian serta

potensi individu untuk terjadinya reaksi mental yang abnormal

merupakan faktor utama timbulnya gangguan mental tersebut.

2.1.5.2. Aspek yuridis

Jika dari sudut medik, luka merupakan kerusakan jaringan (baik disertai

atau tidak disertai diskontinuitas permukaan kulit) akibat trauma maka

22

Page 23: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

dari sudut hukum, luka merupakan kelainan yang dapat disebabkan oleh

suatu tindak pidana, baik yang bersifat sengaja, ceroboh, atau kurang

hati-hati.

Kebijakan hukum pidana didalam penentuan berat ringannya luka

tersebut didasarkan atas pengaruhnya terhadap:

- Kesehatan jasmani

- Kesehatan rohani

- Kelangsungan hidup janin di dalam kandungan

- Estetika jasmani

- Pekerjaan jabatan

- Fungsi alat indra

Macam luka dipandang dari aspek yuridis:

- Luka ringan

Luka ringan adalah luka yang tidak menimbulkan penyakit

atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata

pencahariannya.

- Luka sedang

Luka sedang adalah luka yang mengakibatkan penyakit atau

halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata

pencahariannya untuk sementara waktu

- Luka berat

Luka berat adalah luka yang sebagaimana diuraikan didalam

pasal 90 KUHP, yang terdiri atas:

Luka atau penyakit yang tidak dapat sembuh dengan

sempurna

Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut

Luka yang menimbulkan rintangan tetap dalam

menjalankan pekerjaan jabatan atau mata

pencahariannya

Kehilangan salah satu dari panca indra

Cacat besar atau kudung

Lumpuh

Gangguan daya pikir lebih dari 4 minggu lamanya.

23

Page 24: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

Keguguran atau kematian janin seorang perempuan

2.2. PATOFISIOLOGI PENYEBAB KEMATIAN

            Penyebab kematian dapat terjadi segera atau langsung, tetapi perlukaan dapat juga

menyebabkan kematian secara tidak langsung. Penyebab kematian langsung dapat berupa : 

1.      Perdarahan luas (syok hipovolemik)dan banyak dapat terjadi di dalam rongga tubuh

atau di luar  rongga tubuh. Volume darah ada kira – kira 7 -10 % atau 1/13 berat

badan. Kehilangan 1/3 bagian dari volume darah tubuh secara tiba- tiba dapat

menyebabkan kematian. Kehilangan darah yang demikian ini mengakibatkan syok

dan meninggal bila tidak dilakukan penanganan yang tepat dan cepat, sedangkan

kehilangan darah secara perlahan - lahan  tidak begitu membahayakan oleh karena

tubuh dapat mengkompensasinya. Perdarahan di dalam rongga tubuh dapat kita

jumpai pada luka tusuk yang mengenai organ – organ dalam seperti jantung, paru –

paru, hati dan limpa. kalau dijumpai lebih dari satu luka, maka harus ditentukan yang

mana yang menyebabkan kematian korban.

2.      Luka pada organ vital. Bila yang terluka adalah organ vital, seperti jantung, paru,

limpa, hati, ginjal, pembuluh darah besar akan menyebabkan kematian lebih cepat.

Perdarahan pada kantung pericardium sebanyak 300- 400 cc telah dapat menyebabkan

kematian karena terjadi tamponade jantung. Demikian juga darah sejumlah 200 – 300

cc yang menyumbat saluran pernafasan dapat menyebabkan kematian karena asfiksia.

2.3. ASPEK MEDIKOLEGAL

Aspek hukum yang terkait dalam kasus pembunuhan atau penganiayaan yang

menyebabkan kematian adalah sebagai berikut :

24

Page 25: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

Buku II KUHP – Kejahatan, Bab XIX : Kejahatan Terhadap Nyawa

1. Pasal 338

Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena

pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

2. Pasal 339

Pembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana,

yangdilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah

pelaksanaannya, atauuntuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari

pidana dalam hal tertangkaptangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang

yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur

hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun.

3. Pasal 340

Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas

nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan

pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama

dua puluh lima tahun.

Buku II KUHP – Kejahatan, Bab XX: Penganiayaan

1. Pasal 351

(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan

bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah

(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama lima tahun.

(3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh

tahun.

(4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

(5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

2. Pasal 353

(1) Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana penjara

paling lama empat tahun.

(2) Jika perbuatan itu mengakibatkna luka-luka berat, yang bersalah dikenakan

pidana penjara paling lama tujuh tahun.

25

Page 26: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

(3) Jika perbuatan itu mengkibatkan kematian yang bersalah diancam dengan

pidana penjara paling lama sembilan tahun.

3. Pasal 354 KUHP

(1) Barang siapa dengan sengaja melukai berat orang lain, diancam, karena

melakukan penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama delapan

tahun.

(2) Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana paling

lama sepuluh tahun

4. Pasal 355 KUHP

(1) Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana lebih dahulu, diancam

dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.

(2) Jika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara

paling lama lima belas tahun.

5. Pasal 356 KUHP

Pidana yang ditentukan dalam pasal 351, 353, 354 dan 355 dapat ditambah dengan

sepertiga:

(1) Bagi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya, bapaknya yang sah,

istrinya atauanaknya;

(2) Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena

menjalankantugasnya yang sah;

(3) jika kejahatan itu dilakukan dengan memberikan bahan yang berbahaya bagi

nyawa atau kesehatan untuk dimakan atau diminum.

26

Page 27: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

BAB IIIKESIMPULAN

Trauma merupakan luka atau cedera yang berhubungan dengan kekerasan terhadap

jaringan tubuh manusia. Trauma bisa terjadi karena benda mekanik misalnya benda tajam

yang diiriskan, dibacokkan, ditusukkan, dan ditembakkan. Benda tumpul yang dapat

mengakibatkan memar, luka lecet, dan luka robek. Benda yang mudah pecah (kaca) yang

dapat mengakibatkan luka campuran seperti luka iris, luka tusuk, luka lecet.

Penyebab luka terbagi menjadi 3, yaitu : karena pembunuhan, bunuh diri dan

kecelakaan. Ciri luka pada pembunuhan biasanya daerah yang terkena di sembarang tempat

(daerah vital dan non vital), lokasi tersebut di daerah yang dapat dijangkau maupun yang

tidak dijangkau, terdapat luka tangkisan, dan pakaian robek pada daerah lukanya.

Trauma yang terjadi bisa menyebabkan kematian jika terjadi perdarahan yang luas

dan mengakibatkan syok hipovolemik, kehilangan 1/3 bagian dari volume darah tubuh secara

tiba- tiba dapat menyebabkan kematian.Perdarahan di dalam rongga tubuh dapat kita jumpai

pada luka tusuk yang mengenai organ – organ dalam seperti jantung, paru – paru, hati dan

limpa. Bila luka mengenai organ vital, seperti jantung, paru, limpa, hati, ginkal, pembuluh

darah besar akan menyebabkan kematian lebih cepat.Perdarahan pada kantung pericardium

sebanyak 300- 400 cc dapat menyebabkan kematian karena terjadi tamponade jantung.

Berdasarkan hasil Visum et Repertum yang telah dilakukan didapatkan :

1. Identitas Jenazah

Jenazah berjenis kelamin laki – laki, diketahui dengan melihat cirri – cirri organ

primer. Diperkirakan jenazah berumur antara dua puluh tahun sampai dua puluh lima

tahun. Pada pasien sudah tumbuh gigi geraham.Rahang atas :gigi geraham belakang

27

Page 28: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

ketiga bagian kiri atas sudah tumbuh. Geraham belakang kanan bagian atas belum

tumbuh. Rahang bawah : gigi geraham belakang ketiga bawah kanan dan kiri sudah

tumbuh.

2. Waktu terjadinya kematian

Pada jenazah diperkirakan waktu kematian lebih dari 12 jam karena sudah terjadi

kaku pada hampir seluruh ekstremitas dan sulit dilawan. Tapi lebam mayat hilang

dengan penekanan berarti lebam mayat menjadi lebih lama karena pada jenazah

tersebut mengalami perdarahan hebat.

3. Cara kematian

Berdasarkan luka – luka didapatkan pada pemeriksaan jenazah kemungkinan yang

melatar belakangi terjadinya luka akibat pembunuhan dengan trauma benda

tajam.Lokasi luka di sembarang tempat, yaitu daerah yang mematikan maupun yang

tidak mematikan.Luka tersebut di daerah yang dapat dijangkau maupun yang tidak

dapat dijangkau oleh tangan korban yaitu terdapat luka tusuk pada dada, perut dan

punggung.

4. Penyebab kematian

Penyebab kematian pada jenazah ini adalah trauma tajam di dada yang menembus

jantungsehingga terjadi perdarahan hebat.

5. Mekanisme kematian

Mekanisme kematian pada jenazah ini adalah perdarahan yang disebabkan tusukan

yang mengenai jantung dan terjadi perdarahan hebat, sehingga korban menjadi syok

hipovolemik dan organ kekurangan pasokan darah.

28

Page 29: Laporan Kasus Otopsi 10 Juli Forensik

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, S., 2000, Ilmu Kedokteran Forensik, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,

Semarang

FKUI, 1997, Ilmu Kedokteran Forensik, Badan Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta

Hatta, M., 2008, Sistem Peradilan Pidana Terpadu, Penerbit Galangpress. Yogyakarta

Hernawan, A., 2014, http://www.lensaindonesia.com/2014/01/02/

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, http://hukumpidana.bphn.go.id/babbuku/

29