Upload
regina-enggeline
View
75
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bkj
Laporan Kasus Hipertensi dengan Pendekatan Dokter Keluarga di Puskesmas Jelambar 2
Oleh :
Regina Enggeline
10.2010.252
Dosen Pembimbing :
dr. Gracia JMT Winaktu, MS, SpGKFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAJuli 2013I. Identitas pasiena. Nama : Oetib. Umur : 60 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Pendidikan : tamat SMP
f. Alamat : Jalan Latumenten 2 no 25 RT 004, RW 005.II. Riwayat biologis keluarga
a. Keadaan kesehatan sekarang: Sedang. Ibu Oeti menderita hipertensi yang masih tinggi dengan pengobatan yang diberikan.
b. Kebersihan perorangan
: Baik. Cara berpakaian dan keadaan pasien terlihat bersih dan rapi.
c. Penyakit yang sering diderita: Tidak ada.d. Penyakit keturunan
: Tidak ada.
e. Penyakit kronis/menular
: Tidak ada.
f. Kecacatan anggota keluarga: Tidak ada.
g. Pola makan
: Sedang . Pola makan normal 3x sehari, tapi Ibu Oeti masih sulit untuk diet rendah garam dan menghindari makanan yang memicu hipertensinya.h. Jumlah anggota keluarga
: 5 orang.III. Psikologis keluarga
a. Kebiasaan buruk
: Ada (menggantung pakaian di dalam kamar)
b. Pengambilan keputusan: Anak perempuan Ibu Oeti bersama suaminya.
c. Ketergantungan obat: Tidak ada
d. Tempat mencari pelayanan kesehatan: Puskesmas Jelambar 2 dan Puskesmas Kecamatan
e. Pola rekreasi
: Jarang, karena anak Ibu Oeti dan suami sering sibuk bekerja.
IV. Keadaan rumah/ lingkungan
a. Jenis bangunan
: Permanen
b. Lantai rumah
: Keramik dan semen.
c. Luas rumah
: 9 x 6m2d. Penerangan
: Sedang (lampu kecil, cahaya matahari yang masuk kurang)e. Kebersihan
: Sedang
f. Ventilasi
:Sedang
g. Dapur
: Ada
h. Jamban keluarga
: Ada
i. Sumber air minum
:Ledeng dan galon kemasan.
j. Sumber pencemaran air: Tidak . Pembuangan jamban jauh dari sumber air yang digunakan sehari-hari. k. Pemanfaatan pekarangan: Adal. Sistem pembuangan air limbah: Ada. Di selokan air yang mengalir.m. Tempat pembuangan sampah: Ada ( Ada petugas kebersihan yang mengambil sampah 2 hari sekali)n. Sanitasi lingkungan
: Baik. Sumber air ledeng.V. Spiritual keluarga
a. Ketaaatan beribadah
: cukup.
b. Keyakinan tentang kesehatan:cukup.
VI. Keadaan sosial keluarga
a. Tingkat pendidikan
: Ibu Oeti pendidikan kurang. Tapi anak dan cucunya tingkat pendidikan cukup.
b. Hubungan antar anggota keluarga: Baik.
c. Hubungan dengan orang lain
:Baik.
d. Kegiatan organisasi sosial
: Baik ( Berpartisipasi dalam kerja bakti)
e. Keadaan ekonomi
: Sedang. Biaya kesehatan dan makan sehari-hari Ibu Oeti ditanggung anak perempuan dan suaminya yang sama-sama bekerja.VII. Kultural keluarga
a. Adat yang berpengaruh
: Tidak ada.
b. Lain-lain
:Tidak ada.
NoNamaHub dgn KKUmurPendidi-kanPekerjaanAgamaKeada-an kesehatanKead-an giziImunisasiKBKet
1Ibu OetiNenek60 thnTamat SMPIbu Rumah TanggaIslamSedang Sedang
2AyahSuami dari anak ibu OetiDi ProyekIslam
3IbuAnak Ibu Oeti40 thnIbu Rumah TanggaIslamSedangSedangSteril
4Anak 1Cucu 10 thnIslamSedangSedangLengkap
5Anak 2cucu3 thnIslam Baik BaikLengkap
6Anak 3cucu7 blnIslamBaikBaik lengkap
VIII. Daftar anggota keluarga
IX. Keluhan utama: PusingX. Keluhan tambahan: Tidak adaXI. Riwayat penyakit sekarang: HipertensiXII. Riwayat penyakit dahulu : Tumor otak, katarak.
XIII. Pemeriksaan fisik: Kesadaran compos mentis, denyut nadi 78x/mnt, suhu 36,50C, TD 150/90 mmHg.XIV. Diagnosis penyakit: HipertensiXV. Diagnosis keluarga: Anak lelaki Ibu Oeti hipertensi.Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistole, yang tingginya tergantung umur individu yang terkena, tekanan darah berfluktuasi dalam batas-batas tertentu, tergantung posisi tubuh, umur, dan tingkat stress yang dialami.
Hipertensi dengan peningkatan tekanan sistole tanpa disertai peningkatan tekanan diastole lebih sering pada lansia, sedangkan hipertensi peningkatan tekanan diastole tanpa disertai peningkatan tekanan sistole lebih sering terdapat pada dewasa muda.
Ada lagi istilah hipertensi benigna dan maligna, tergantung perjalanan penyakitnya. Bila timbulnya berangsur, disebut benigna; bila tekanannya naik secara progresif dan cepat, disebut hipertensi maligna, dengan banyak komplikasi, seperti gagal ginal, CVA, hemoragi retina, dan ensefalopati.
Etiologi Penyakit
1. Hipertensi primer
Hipertensi primer didefinisikan sebagai hipertensi yang tidak disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti faktor keturunan, pola hidup yang tidak seimbang, keramaian, stress, dan pekerjaan. Sikap yang dapat menyebabkan hipertensi seperti konsumsi tinggi lemak, garam, aktivitas yang rendah, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan kafein. Sebagian besar hipertensi primer disebabkan oleh faktor stress atau idiopatik.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi yang disebabkan oleh gangguan ginjal, endokrin, dan kekakuan dari aorta.
Sebenarnya ada beberapa penyebab hipertensi memang sering tidak kita ketahui dan merasa hipertensi tersebut datang dengan sendirinya, Oleh karena itu berikut ini adalah penyebab penyakit hipertensi tersebut yang di bagi dalam 2 kategori:
1. Penyebab hipertensi yang bisa kita kendalikan
Usia
Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat.
Keturunan
Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki penyakit hipertensi, maka kemungkinan ia menderita hipertensi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah hipertensi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah hipertensi.
2. Penyebab hipertensi yang bisa kita kendalikan
Kolesterol
Kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah akan meningkat. Jadi kolesterol harus dikendalikan sedini mungkin.
Rokok
Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah.Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke.
GaramGaram dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan orang kulit hitam. Kafein
Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman soda penyebab hipertensi.
Alkohol
Konsumsi alkohol secara berlebihan juga penyebab hipertensi.
Obesitas / KegemukanOrang yang memiliki berat badan di atas 30%BMI memiliki kemungkinan lebih besar menderita hipertensi.
Stres
Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu hipertensi.
Kurang Olahraga
Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah meningkat.Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi, namun jangan melakukan olahraga yang berat untuk penderita hipertensi.
Pemeriksaan penunjang pasien hipertensi terdiri dari :
Tes darah rutin
Gluukosa darah
Asam urat serum
MRI CT-scan Kreatinin serum
Kalium serum
Hemoglobin dan hematokrit
Urinalisis EKG C-reactive protein Perbandingan albumin/kreatinin urin
Proteinuria kuantitatif
Pemeriksaan untuk mengevaluasi adanya komplikasi terhadap organ target meliputi :
1. Jantung
Pemeriksaan fisik jantung
Foto polos dada (untuk pembesaran jantung, kondisi arteri intratoraks dan sirkulasi pulmoner)
EKG (untuk deteksi iskemia, gangguan konduksi, aritmia, serta hipertrofi ventrikel kiri)
Ekokardiografi
2. Pembuluh darah
Pemeriksaan fisik, termasuk perhitungan pulse pressure
USG karotis
3. Otak
Pemeriksaan neurologis
Diagnosis stroke ditegakkan dengan menggunakan cranial CT scan atau MRI (untuk pasien dengan gangguan neural, kehilangan memori atau gangguan kognitif)
4. Mata
Funduskopi
5. Fungsi ginjal
Pemeriksaan fungsi ginjal dan penentuan adanya proteinuria/mikro-makroalbuminuria serta rasio albumin kreatinin urin
Perkiraan laju filtrasi glomerulus
AMLODIPINE
Indikasi
: hipertensi, pencegahan nyeri dada akibat kelainan jantung(angina)
Kontra Indikasi : syok kardiogenik, penyempitan aorta, porforia akut, ibu menyusui
Perhatian
: Kelainan hati, kehamilan
Dosis
: Dosis awal 5mg sehari, maksimal 10mg
Sediaan
: Tablet 5mg,10mg
Efek samping: Nyeri perut, mual, berdebar, bengkak, sakit kepala,gangguan tidur,rasa lelah,mulut kering,gangguan pengecapan, sesak,tremor,kesemutan.
.
XVI. Anjuran penatalaksanaan penyakit :
a. Promotif
Olahraga ringan dan teratur misalnya jalan pagi atau jogging setiap pagi Hindari stress, merokok, alkohol Perbanyak konsumsi air putih, buah-buahan dan sayuran
Untuk Rumah
Rumah setiap hari dibersihkan agar debu tidak menumpuk Membuang barang-barang yang tidak terpakai agar rumah tidak sesak dengan barang dan tidak menjadi sarang debu Jangan menggantung pakaian agar tidak menjadi sarang nyamuk Menutup tempat penampungan air (3M) Memasang pintu untuk kamar sebagai pengganti tiraib. Preventif
Batasi makanan tinggi garam, berlemak, digoreng, bersantan , daging kambing Perbanyak buah-buahan dan sayuran Cek rutin tekanan darah minimal seminggu sekalic. Kuratif
Minum obat teratur sesuai anjuran dokter
Konsumsi vitamin C, konsumsi makanan tinggi potassium rendah sodium misalnya pisang, jeruk, tomat, sayuran hijau,
Banyak istahat, jangan melakukan pekerjaan berat
Banyak konsumsi air putihd. Rehabilitatif
Cek rutin tekanan darah minimal seminggu sekali
XVII. Prognosis
Dubia ad bonamIbu Oeti teratur memeriksakan diri ke Puskesmas terkait dengan penyakit hipertensi yang dideritanya. Anak perempuan Ibu Oeti pun rutin mengikuti program imunisasi untuk semua anak-anaknya. Perhatian dan kepedulian mereka terhadap masalah kesehatan membuat mereka mampu meningkatkan kualitas kesehatan hidup secara jasmani maupun rohani.XVIII. Resume Daftar Pustaka
1. Kasper DL, Fauci AS, Lonjo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL: Harrison's Principles Of Internal Medicine, 16 th ed, Mc Graw Hill Med. Publ.Div., 2005.
2. Mansjoer A, Suprohalita, Wardhani WL, Setiowulan W: Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta, Media Aaesculapius FKUI, 2001.
3. Noer MS: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Ketiga, Jilid kesatu, Balai Penerbit FKUI, 2003.
4. Wawolumaya.C.Survei Epidemiologi Sederhana, Seri No.1, 2001. Cermin Dunia Kedokteran No. 150, 2006.XIX. Lampiran
Gambar 1. Kondisi rumah Ibu Oeti
Gambar 2. Kondisi kamar mandi Ibu Oeti
Gambar 3. Kondisi kamar di rumah Ibu Oeti
Gambar 4. Kondisi dapur di rumah Ibu Oeti
Gambar 5. Tempat Pembuangan Sampah
Gambar 6. Foto bersama Keluarga Ibu Oeti
12 | Page