Upload
indraardii
View
39
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
eee
Citation preview
Ruang Nyimas Melati RSUD Balaraja
Tanggal Pengkajian : 28 Januari 2015
Tanggal masuk RS : 28 januari 2015
Ruangan : Nyimas Melati
Nomor Register : 0115RS5135
Dx Medis : DADRS on OAT
1. Data BiografiIdentitas Klien
Nama : An. A
Usia :1 tahun 2 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Identitas Orang TuaIbu Ayah
Nama : Ny.E
Usia : 35 tahun
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : IRT
Agama :Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Perum. Taman Kirana Surya Blok K.42 No.29 Rt 8 Rw 14
Tn. D
38 tahun
S1 Teknik Mesin
Karyawan Swasta
Islam
Indonesia
2. Riwayat KesehatanA. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama
orang tua klien mengatakan anaknya BAB cair berbusa
(mencret) sudah 5x tidak nafsu makan,muntah,rewel,dan
demam
B. Riwayat Kesehatan Lalu
1.Penyakit yang pernah di derita : TBC on OAT bulan ke 6
2.Pernah di rawat di rumah sakit : pernah (RSUD
BALARAJA)
3.Alergi : tidak ada
4.Tindakan mesl operasi :tidak pernah
5.Imunisasi : komlit
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit pernah di derita ayah/ibu: tidak ada
D. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Orang tua klien mengatakan anaknya sering bermain di
luar rumah dan jarang cuci tangan ketika masukan
makanan pada mulutnya
E. Pola Aktivitas Sehari-hari1. Pola Nutrisi
Asi atau susu buatan : ASI
a) Sebelum sakit
i. Frekuensi makan : orang tua klien mengatakan anaknya menyusu 7x/hari ditambah makanan pendamping ASI 3x/hari dengan porsi 10 sendok teh
ii. Minum : air putih
iii. Frekuensi minum : ±1500 – 2000 ml
iv. Makanan pokok : ASI
v. Makanan yang tidak disukai : tidak ada
b. Selama Sakit
i. Frekuensi makan : hanya diberikan ASI
ii.Nafsu makan : tidak baik, karena selalu muntah jika diberi
makan
iii.Frekuensi minum : ± 500 – 800ml
iv.Ada gangguan menelan : tidak ada
v.Diet yang diberikan : klien tidak diizinkan dulu untuk
mengkonsumsi makanan pendamping ASI buatan (Bubur
Sun)
2. Pola Eliminasia) Sebelum Sakit
1. BAB
i. Frekuensi : 2x/hari
ii. Waktu : Pagi, sore / pagi saja
iii. Warna : Kemerahan (efek terapi OAT)
iv. Konsistensi : feses lembek
2. BAK
i. Frekuensi : ±8x/hari
ii. Warna : merah karena adanya terapi OAT
iii. Bau : khas urine
b. Selama Sakit
1. BAB
i. Frekuensi : 5x/ hari
ii. Waktu : tidak tentu (pagi, siang, sore dan malam )
iii.Warna : Coklat kemerahan
iv.Konsistensi : cair dan berbusa
2. BAK
i. Frekuensi : ±8x/hari
ii. Waktu : tidak tentu (pagi, siang, sore dan malam)
iii.Warna : Kemerahan karena terapi OAT
iv.Bau : khas urine
v. Alat bantu BAK : (-)
3. Pola Istirahat Tidura. Sebelum Sakit
i. Waktu tidur siang / malam : tidur malam ± 9 jam, siang ± 2 jam
ii. Kelainan waktu tidur : tidak ada
iii. Kebiasaan yang membuat anak nyaman saat tidur : anak ditemani ibunya sambil menyusu
b. Selama Sakit
i. Waktu tidur : tidak tentu, ± 10 jam
ii. Kesulitan tidur : sering terbangun karena demam
iii. Kebiasaan penghantar tidur : menyusu pada ibu / sambil digendong
4. Pola Personal Hygienea. Sebelum Sakit
i. Mandi : 2x/hari, memakai sabun mandi, tiap pagi dan
sore hari, dengan bantuan orang tuanya
ii. Oral hygiene : klien menyikat gigi ketika mandi dengan
bantuan orang tua
iii. Cuci rambut : ±1x/hari dengan bantuan orang tua klien
menggunakan shampo
b. Selama Sakit
i. Mandi : belum mandi selama masuk RS
ii.Kuku klien bersih, pendek
iii.Cuci rambut : rambut bersih, tidak lengket
A. Keadaan Psikososial
Interaksi pasien dengan keluarga baik, pasien selalu didampingi oleh keluarga dan tenang jika berada disisi ibunya.
B. Pemeriksaan tingkat perkembangan
1) Motorik Kasar : dapat tengkurap sendiri, dapat duduk tanpa pegangan
2) Motorik halus : dapat menggenggam, melihat pada objek, menoleh saat dipanggil.
3) Bicara : tidak terkaji, karena selalu menangis saat dilakukan pengkajian
Penatalaksanaan Terapi : 1.RL 8tpm2.Ranitidine 2x8 mg3.Paracetamol 3 x 0,8 cc4.Cefotaxime 3 x 250 gr5.Gentacymin 1 x 35 gr6.Sanmol 80 mg
Analisa Data No
Data Etiologi Masalah
1 DS : - orang tua klien mengatakan anaknya sudah diare 5x/hari-Orang tua klien mengatakan anaknya tidak nafsu makan
-Do :- feses tampak cair dan berbusa -Anak tampak lemah dan rewel-Pemeriksaan lab bakteri positif -Leokosit 13.200
Infeksi (virus, bakteri, parasit)
Reaksi inflamasi
Peningkatan sekresi dan elektrolit
Isi rongga usus meningkat
Diare
Dehidrasi
Tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
Penurunan vol.cairan ekstra sel
Penurunan cairan intertisial
Kekurangan Volume Cairan
2 DS : - orang tua klien mengatakan muntah sudah 2x dalam sehari -Orang tua klien mengatakan anaknya lemas dan tidak mau makan
DO : - klien tampak lemas-Mukosa mulut kering- BB : 7,5 kg
Malabsorbsi makanan di usus
Tekanan osmotik meningkat
Pergeseran cairan dan elektrolit kerongga usus
Isi rongga usus meningkat
Diare
output berlebih
Absorbsi berkurang
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
3 Ds : - orang tua klien mengatakan suhu tubuh anaknya meningkat (demam)-Orang tua klien mengatakan anaknya rewel selama seharian
DO : - Suhu : 38,5 C ͦ-Badan teraba hangat-Leukosit meningkat : 13.200 / VL˟
Faktor infeksi
Masuk melalui makanan
tercemar / terkontaminasi
Berkembang dalam usus
Melepaskan enterotoksin
Mengiritasi otot-otot dan lapisan
mukosa intestinum
inflamasi
Hipertermi
Diagnosa Keperawatan1. Kekurangan cairan b.d kehilangan cairan yang berlebih
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
diare / output berlebih dan intake yang kurang
3. Hipertermi b.d infeksi sekunder dari diare
Intervensi keperawatanDx 1 : Gangguan Keseimbangan cairan b.d
kehilangan cairan yang berlebih
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam keseimbangan cairan dan elektrolit dapat dipertahankan secara maksimal
KH : - TTV dalam batas normal- Turgor kulit elastis, membrane mukosa bibir basah, mata
tidak cekung, ubun-ubun tidak cekung- Konsistensi BAB lembek, tidak berbusa, BAB 1-2 x/hari - BB tidak menurun
Intrvensi1.Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan
dan elektrolit2.Kaji intake dan output, otot dan observasi
frekuensi defekasi, karakteristik, jumlah dan faktor pencetus
3.Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada klien 2-3 liter / hari
4.Kolaborasi : pemeriksaan lab serum elektrolit (Na, K, Ca, BUN)
5.Cairan parenteral (IV Line) sesuai usia6.Obat-obatan (kolaborasi) : antisekresi,
antispasmolitik, antibiotik
Dx 2 : Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
diare / output berlebih dan input yang tidak adekuat
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan BB tidak
turun dan nutrisi terpenuhi
KH : - klien dapat mengkonsumsi nutrisi yang ditentukan
- BB dalam batas normal
Intervensi
1.Jelaskan pada orang tua klien dan keluarga tentang
pembatasan diet (makanan berserat tinggi, berlemak dan
air terlalu panas / dingin)
2.Monitor intake dan output
3.Berikan jam istirahat (tidur) serta mengurangi kegiatan
yang berlebihan
4.Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
Dx 3 : Hipertermi b.d infeksi sekunder dari diare
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x24 jam suhu tubuh menurun
KH : - suhu dalam batas normal (36- 37,5˚C)
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
Intervensi
1.Monitor suhu tiap shift / 4 jam
2.Berikan kompres air hangat
3.Kolaborasi pemberian antipiretik
Implementasi Tanggal 29 Januari Dx 1 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan yang berlebihan1.Cek tanda-tanda vital : Suhu : 37,4 C, Nadi :
103x/menit, Pernafasan : 28x/menit2.Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan
elektrolit : cek turgor kulit, cek mata cekung atau tidak
3.Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada klien ±1500c
4.Kolaborasi : Pemberian cairan parenteral ( IV line ) RL 8/tpm
Lacto B : 2x1Zinc : 1x1 sendok tehRanitidine : 2x8 mg
Dx 2 : Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya intake dan out put
Implementasi :1.Menjelaskan tentang pembatasan diet
(makanan berserat tinggi, berlemak dan air terlalu panas atau dingin)
2. Memberikan penkes pada ibu dan keluarga
untuk menjaga kebersihan dot/ kebersihan
payudara ibunya ketika pemberian ASI
3. Anjurkan pemberian ASI tetap dilanjutkan
4. Kolaborasi: Terapi gizi : Diet TKTP rendah
serat, susu
Dx 3 : Hipertermi berhubungan dengan infeksi sekunder dari diare
Implementasi : 1.Memonitor suhu tubuh setiap 4 jam2.Menganjurkan keluarga untuk memberikan
kompres air hangat 3.Menganjurkan keluarga untuk memberikan
air minum yang cukup4.Berkolaborasi dalam pemberian antipirektik :a) PCT : 3 x 0,8 ccb) Cefotaxime 3x250 mg
Tanggal 30 Januari 2015Dx 1 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan cairan yang berlebihanImplementasi : 1.Observasi tanda-tanda vital : suhu 38,7 nadi 70
pernapasan 2.Observasi tanda dan gejala kekurangan cairan dan
elektrolit : cek turgor kulit, cek mata cekung atau tidak.
3.Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada klien ±1500cc
4.Kolaborasi :a) Pemberian cairan parenteral ( IV line ) RL 8/tpmb) Lacto B : 2x1c) Zinc : 1x1 sendok tehd) Ranitidine : 2x8 mg
Dx 2 : Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya intake dan out put
Implementasi : 1.Mengingatkan untuk tetap menjaga
kebersihan payudara ibu ketika akan memberikan ASI
2.Mengingatkan untuk menjaga kebersihan makanan
3.Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan makanan kepada anaknya sedikit-sedikit tetapi sering
Dx 3 : Hipertermi berhubungan dengan infeksi sekunder dari diare
Implementasi : 1.Menganjurkan keluarga untuk memberikan
minum yang cukup2.Menganjurkan ibu untuk memberikan
kompres air hangat jika suhu tubuh anak panas
3.Kolaborasi : a) PCT : 3x0,8 ccb) Cefotaxime 3x250 mg
Tanggal 31 Januari 15
Dx 1 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan
Implementasi : 1.Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital :
suhu 2.Kolaborasi :
- Pemberian cairan parenteral ( IV line ) RL 8tpm
- Cefotaxime 3x250 mg
Dx 2 : Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya intake dan out put
Implementasi : 1.Menganjurkan orang tua klien untuk
memberikan makan sedikit tetapi sering2.Kolaborasi : Ranitidine : 2x8 mgODR 3x1
Dx 3 : Hipertermi berhubungan dengan infeksi sekunder dari diare
Implementasi :
1.Cek tanda-tanda vital : suhu 38,6
2.Menganjurkan orang tua untuk memberi kompresi air hangat jika
suhu tubuhnya panas
3.Kolaborasi :
a) PCT : 3x0,8 cc
b) Cefotaxime 3x250 mg
Evaluasi S :- Ibu klien mengatakan anaknya terlihat masih
lemas-Ibu klien mengatakan anaknya masih kurang nafsu
makan-Ibu klien mengatakan anaknya masih sering demamO: -Klien masih tampak lemas -Porsi makan yg diberikan tidak habis-Suhu tubuh klien masih sering panasA : masalah belum teratasi karena ibu klien
mengatakan anaknya masih lemas, muntah dan demam
P :- lanjutan Intervensi dengan -Cek tanda- tanda vital -Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan
dan elektrolit : cek turgor kulit, cek mata cekung atau tidak.
-Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan makanan kepada anaknya sedikit tetapi sering
-Menganjurkan keluarga untuk memberikan kompres air hangat
-Menganjurkan keluarga untuk memberikan air minum yang cukup