15
Peritonitis Difus Rahmi Dwi Winarsih Rahmi Dwi Winarsih Pembimbing: Pembimbing: dr. H. Lili K. dr. H. Lili K. Djoewaeny, Sp.B Djoewaeny, Sp.B Kepaniteraan Klinik Stase Bedah Kepaniteraan Klinik Stase Bedah RSUD CIANJUR RSUD CIANJUR

Laporan Kasus 1 Peritonitis Difus e.c. App Perforasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Kasus Peritonitis RSUD Cianjur

Citation preview

Peritonitis Difus

Rahmi Dwi WinarsihRahmi Dwi Winarsih

Pembimbing: Pembimbing: dr. H. Lili K. Djoewaeny, dr. H. Lili K. Djoewaeny,

Sp.BSp.B

Kepaniteraan Klinik Stase BedahKepaniteraan Klinik Stase Bedah

RSUD CIANJURRSUD CIANJUR

Nama : Tn. DUsia : 17 TahunAlamat : Kp. Leuweung Konde, Kec. CiranjarTgl. MRS : 06 Juli 2014Tgl. Pemeriksaan: 06 Juli 2014

IdentitasIdentitas

Keluhan Utama:Nyeri perut keseluruhan sudah 3 hari.

Riwayat Penyakit SekarangOs datang ke IGD RSUD Cianjur mengeluh

nyeri perut keseluruhan sudah 3 hari. 5 hari yang lalu os merasakan nyeri di ulu hati lalu ke perut kanan bawah disertai mual (+), muntah 5x/hr (+), nafsu makan menurun (+) dan demam (+) terus menerus yang dirasakan selama 2 hari. Lalu, os mengeluh perut terasa kembung (+), tidak bisa BAB (+), kentut (+) dan BAK lancar.

Anamnesa Anamnesa (Autoanamnesa)(Autoanamnesa)

Riwayat Penyakit DahuluOs mengaku tidak pernah mengalami

keluhan seperti ini sebelumnya. Riw. trauma (-).

Riwayat Penyakit KeluargaDikeluarga tidak ada yang

mengalami seperti ini.

Riwayat PengobatanOs mengaku belum pernah berobat.

Riwayat AlergiTidak ada keluhan/riwayat alergi.

Riwayat PsikososialSebelum nyeri perut yang

dirasakan sekarang, os mengaku sering makan makanan yang pedas. Os mengaku tidak merokok dan mengonsumsi alkohol.

Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis Tanda Vital

Tekanan darah : 120/80 mmHg Suhu : 37,8°C Nadi : 80 x/menit Pernapasan : 20 x/menit

  Status Generalis

Kepala (normocephal) Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Hidung : tidak tampak adanya deformitas, tidak tampak adanya sekret, tidak tampak adanya perdaharan/ epistaksis/rhinorhagic Telinga : otorhagic (-), sekret (-) Mulut : bibir kering (-), sianosis (-)Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

Thorax Inspeksi : normochest, pergerakan dada simetris, tidak ada luka

bekas operasi Palpasi : tidak ada pergerakan dada yang tertinggal, vokal

fremitus teraba sama pada kedua lapang paru Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru Auskultasi : vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-), BJ I

dan II murni regular, murmur (-), gallops (-)

Abdomen Inspeksi : distensi abdomen (+), scar (-) Auskultasi : bising usus menurun(+) 4x/mnt Perkusi : timpani di seluruh kuadran abdomen Palpasi : nyeri tekan (+), defans muskular (+), hepatomegali (-),

splenomegali (-)

Ekstremitas atas: akral hangat, RCT < 2 detik

Ekstremitas bawah: akral hangat, RCT < 2 detik

Rectal Touche: tonus otot sphincter ani baik, mukosa licin, ampula rekti tidak kolaps, tidak ada nyeri, pada handscoon feses (+), darah (-)

Inspeksi : distensi abdomen (+)Auskultasi : bising usus menurun (+)

4x/mntPerkusi : timpani di seluruh kuadran abdomenPalpasi : nyeri tekan (+), defans

muskular (+)

Status Lokalis e/r Status Lokalis e/r AbdomenAbdomen

++

+ ++

+ +

+

+

Pasien datang ke IGD RSUD Cianjur dengan keluhan nyeri perut keseluruhan sudah 3 hari. 5 hari yang lalu os merasakan nyeri di ulu hati lalu ke perut kanan bawah disertai mual (+), muntah 5x/hr (+), nafsu makan menurun (+) dan demam (+) terus menerus yang dirasakan selama 2 hari. Lalu, os mengeluh perut terasa kembung (+), tidak bisa BAB (+), kentut (+) dan BAK lancar.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital: TD 120/80 mmHg, Nadi 80x/menit, RR 20x/menit dan Suhu 37,8°C. Status generalis dalam batas normal (kecuali abdomen). Status lokalis e/r abdomen didapatkan adanya distensi abdomen, bising usus menurun 4x/mnt, nyeri tekan dan defans muscular.

ResumeResume

1. Peritonitis difus e.c. apendisitis perforasi.

2. Peritonitis difus e.c. tifoid perforasi.

3. Peritonitis difus e.c. ulkus peptikum.

Differential DiagnosisDifferential Diagnosis

Hematologi lengkap6 Juli 2014

Foto polos abdomen

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan

Hasil Nilai Rujukan

Satuan

Leukosit 14.4 4.8 – 10.8 10-3/uL

Laki-lakiUsia 17 tahunMengeluh nyeri perut keseluruhan sudah 3

hari5 hari yang lalu os merasakan nyeri di ulu

hati lalu ke perut kanan bawahDisertai mual (+), muntah (+), nafsu makan

menurun (+) dan demam (+) terus menerus yang dirasakan selama 2 hari

Mengeluh perut terasa kembung (+), tidak bisa BAB (+), kentut (+)

Status lokalis: distensi abdomen, BU menurun (+) 4x/mnt, nyeri tekan seluruh kuadran abdomen, defans muskular

Analisa KasusAnalisa Kasus

Peritonitis difus e.c. apendisitis perforasi.

Working DiagnosisWorking Diagnosis

Terapi khusus: laparatomy eksplorasi+appendectomy

Terapi umum: resusitasi cairan dan elektrolit, antibiotik, dekompresi

Rencana PenatalaksanaanRencana Penatalaksanaan

Daftar PustakaDaftar Pustaka

Towsend, M. Jr, dkk. 2008. Sabiston textbook of Surgery. Elsivier. United State of America

Cole et al. 1970. Cole and Zollinger textbook of Surgery 9th edition. Appelton-Century Corp

Fauci et al. 2008. Horrison’s Principal of Internal Medicine Volume 1. McGraw hill

Brunicardi, F. Charles, dkk. Schwartz’s Principles of Surgery Eight Edition

Zinner M. Dkk. 1997. Abdominal Operations tenth editions. United States of America