53
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat adalah blok kedelapanbelas pada semester VI dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada blok XVIII ini, mahasiswa akan mempelajari kedokteran komunitas serta meningkatkan kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya kesehatan. Seperti telah menjadi kesepakatan para ahli kesehatan masyarakat bahwa sasaran atau client dari kesehatan masyarakat adalah bukan individu, melainkan kelompok, komunitas, atau masyarakat yang sehat. Kelompok atau komunitas ini berada dalam suatu setting atau tatanan, misalnya: sekolah, wilayah administrasi pemerintahan, seperti provinsi, kabupaten, kecamatan, dan sebagainya. Di samping itu ada tatanan institusi pelayanan, tempat kerja, dan sebagainya. Tujuan utama kesehatan masyarakat adalah mencegah agar masyarakat di berbagai tatanan tersebut mampu mencegah terjadinya 1

Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ddddddddddddd

Citation preview

Page 1: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat adalah blok

kedelapanbelas pada semester VI dari Kurikulum Berbasis Kompetensi

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Palembang. Pada blok XVIII ini, mahasiswa akan mempelajari kedokteran

komunitas serta meningkatkan kesehatan masyarakat melalui berbagai

upaya kesehatan.

Seperti telah menjadi kesepakatan para ahli kesehatan masyarakat

bahwa sasaran atau client dari kesehatan masyarakat adalah bukan individu,

melainkan kelompok, komunitas, atau masyarakat yang sehat. Kelompok

atau komunitas ini berada dalam suatu setting atau tatanan, misalnya:

sekolah, wilayah administrasi pemerintahan, seperti provinsi, kabupaten,

kecamatan, dan sebagainya. Di samping itu ada tatanan institusi pelayanan,

tempat kerja, dan sebagainya. Tujuan utama kesehatan masyarakat adalah

mencegah agar masyarakat di berbagai tatanan tersebut mampu mencegah

terjadinya penyakit, masalah kesehatan, dan kecelakaan, serta meningkatkan

derajat kesehatan mereka.

Salah satu tatanan yang sangat penting yang mempunyai jangkauan luas

adalah tatanan atau tempat kerja. Implementasi kesehatan masyarakat di

tempat kerja yang selanjutnya disebut ‘Keselamatan dan Kesehatan Kerja’

atau disingkat dengan ‘K3’ sangat penting. Bukan hanya karena populasi

sangat besar, tetapi tempat kerja terutama perusahaan yang memproduksi

barang-barang kebutuhan masyarakat sehari-hari, berpotensi untuk

menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. Di samping itu, tatanan

tempat kerja terutama industri merupakan jantung perekonomian

masyarakat dewasa ini mengalami perubahan yang cepat yang mau tidak

mau akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya kesehatan.

1

Page 2: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

Perubahan yang nyata dalam tatanan ekonomi dunia sekarang ini adalah

terjadinya proses globalisasi di segala aspek kehidupan ekonomi, di mana

batas-batas antarnegara makin transparan dan kabur. Hal ini berpengaruh

terhadap sistem perdagangan dunia, persaingan dunia, makin keras dan arus

barang produksi antarkawasan makin meningkat. Standar dan norma-norma

global menjadi persyaratan utama para praktisi industri antarnegara untuk

tetap mampu meningkatkan daya saing, menciptakan nilai-nilai unggul,

meningkatkan efisiensi dan menekan biaya produksi, serta kualitas barang

produksi.

Barang hasil produksi yang diekspor harus memenuhi standar yang

berlaku di pasar internasional. Oleh karena itu terbentuklah Internasional

Standard Organization (ISO) dengan tujuan menigkatkan tujuan mutu

produksi, mutu lingkungan, dan mutu manusia, yang terlibat dalam produksi

itu. Tenaga kerja yang dalam hal ini termasuk dari bagian yang terkena

dampak globalisasi juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing, mampu

bekerja secara produktif dan bekerja sesuai dengan prosedur, sehingga dapat

terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.

Kejadian kecelakaan walau bagaimanapun kecilnya akan berdampak

pada kualitas produksi. Pemerintah dalam hal ini melakakukan Permenaker

No Per 05/Men/1996 mengeluarkan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja atau SMK3 bagi industri di indonesia dalam menghadapi

tantangan globalisasi ini.

2

Page 3: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

1.2 Tujuan Pelaksanaan

Tujuan pelaksanaan kegiatan early exposure ini terdiri atas tujuan umum

dan tujuan khusus.

1.2.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari pelaksanaan kegiatan early exposure ini

adalah mahasiswa mampu mengetahui tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja di PT. Pusri Palembang.

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan early exposure ini adalah :

1. Mahasiswa mampu mengetahui struktur organisasi Keselamatan dan

Kesehatan Kerja di PT. Pusri Palembang.

2. Mahasiswa mengetahui Visi dan Misi K3 di PT. Pusri Palembang.

3. Mahasiswa mengetahui Tugas pokok K3 di PT. Pusri Palembang.

4. Mahasiswa mengetahui tujuan dan sasaran K3 di PT. Pusri Palembang.

5. Mahasiswa mengetahui aktivitas K3 di PT. Pusri Palembang.

6. Mahasiswa mengetahui kegiatan K3 di PT. Pusri Palembang.

7. Mahasiswa mengetahui fasilitas K3 di PT. Pusri Palembang.

3

Page 4: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Definisi tentang K3 adalah yang dirumuskan oleh ILO/WHO Joint safety and

Health

Committee, yaitu :

Occupational Health and Safety is the promotion and maintenance of the highest

degree of physical, mental and social well-being of all occupation; the prevention

among workers of departures from health caused by their working conditions; the

protection of workers in their employment from risk resulting from factors

adverse to

health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment

adapted to his physiological and psychological equipment and to summarize the

adaptation of work to man and each man to his job.

2.2. Azas Puskesmas

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan

pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas secara

terpadu. Azas penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga

fungsi dari setiap fungsi Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya

Puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.

Azas penyelenggaraan Puskesmas yang dimaksud adalah :

1. Azas Penanggungjawab Wilayah

Azas penyelenggara Puskasmas yang pertama adalah pertanggungjawaban

wilayah. Dalam arti Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat harus melaksanakan berbagai kegiatan.

4

Page 5: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

2. Azas Pemberdayaan Masyarakat

Azas penyelenggaraan Puskesmas yang kedua adalah pemberdayaan

masyarakat. Dalam arti Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga

dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya

Puskesmas. Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui

pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP).

3. Azas Keterpaduan

Untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya serta diperolehnya hasil yang

optimal, penyelenggaraaan setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan secara

terpadu, jika mungkin sejak dari tahap perencanaan.

4. Azas Rujukan

Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh

Puskesmas ada dua macam rujukan yang dikenal yakni :

a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan

b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat

2.3. Manajemen Puskesmas

Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas perlu

ditunjang oleh manajeman Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah

rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan luaran

Puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang

dilaksanakan oleh Puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajeman. Ada tiga

fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan, Pelaksanaan dan

Pengendalian tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.

2.3.1. Perencanaan

Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk

5

Page 6: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana tahunan

Puskesmas dibedakan atas dua macam. Pertama, rencana tahunan upaya kesehatan

wajib. Kedua, rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.

1. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

Jenis upaya kesehatan wajib adalah sama untuk setiap Puskesmas yakni

Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak termasuk

Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit Menular serta Pengobatan. Langkah-langkah perencanaan yang harus

dilakukan Puskesmas adalah :

a. Menyusun usulan kegiatan

b. Mengajukan usulan kegiatan

c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

2. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan

Jenis upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan

Puskesmas yang telah ada, atau upaya inovasi yang dikembangkan sendiri.

Langkah-langkah perencanaan upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan

oleh Puskesmas mencakup hal-hal sebagai berikut :

a. Identifikasi upaya kesehatan pengembangan

b. Menyusun usulan kegiatan

c. Mengajukan usulan kegiatan

d. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan

2.3.2. Pelaksanaan dan Pengendalian

Pelaksanaan dan Pengendalian adalah proses penyelenggaraan,

pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan

Puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan

6

Page 7: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

upaya kesehatan pengembangan, dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah

kerja Puskesmas.

Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah sebagai berikut

A. Pengorganisasian

Untuk dapat terlaksananya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Pusri

Palembang perlu dilakukan pengorganisasian.

B. Penyelenggaraan

Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya adalah

menyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti para

penanggungjawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan pada

pengorganisasian, ditugaskan menyelenggarakan kegiatan Puskesmas sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk dapat diselenggarakannya rencana

tersebut perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut :

7

Page 8: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

1. Mengkaji ulang rencana pelaksanan yang telah disusun terutama yang

menyangkut jadwal pelaksanaan, target pencapaian, lokasi wilayah kerja dan

rincian tugas para penanggungjawab dan pelaksanaan.

2. Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai dengan rencana

pelaksanaan yang telah disusun. Beban kegiatan Puskesmas harus terbagi habis

dan merata kepda seluruh petugas.

3. Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Kendali mutu dan kendali biaya merupakan 2 hal penting dalam penyelenggaraan

Puskesmas. Kendali mutu adalah upaya yang dilaksanakan secara

berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu dalam menetapkan masalah

yang menyebabkan masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah

ditetapkan, menerapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai

dengan kemampuan yang tersedia serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun

saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan. Sedangkan kendali

biaya adalah upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis,

objektif dan terpadu dalam menetapkan kebijakan dan tatacara penyelenggaraan

upaya kesehatan termasuk pembiayaannya, serta memantau pelaksanaannya

sehingga terjangkau oleh masyarakat.

C. Penilaian

Kegiatan penilaiaan dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang

dilakukan mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Melakukan penilaiaan terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang

dicapai, dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan Sumber data yang

dipergunakan pada penilaian dibedakan atas dua, berbagai sumber data lain yang

terkait, yang dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun Kedua, sumber data

sekunder yakni data dari hasil pemantauan bulanan dan triwulan.

2. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan

pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun

berikutnya.

8

Page 9: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

2.3.3. Pengawasan dan Pertanggungjawaban

Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh

kepastian atas kesesuaian penyelengaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas

terhadap rencana dan peraturan perundang-undangan serta berbagai kewajiban

yang berlaku. Untuk terselenggaranya pengawasan dan pertanggungjawaban

dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Pengawasan

Pengawasan dibedakan atas dua macam yakni pengawasan internal dan

eksternal. Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung.

Pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas kesehatan kabupaten/kota

serta berbagai institusi pemerintah terkait. Pengawasan mencakup aspek

adminstratif, keuangan dan teknis pelayanan. Apabila pada pengawasan

ditemukan adanya penyimpangan, baik terhadap rencana, standar, peraturan

perundangudangan maupun berbagai kewajiban yang berlaku, perlu dilakukan

pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pertanggungjawaban

Pada setiap akhir tahun anggaran, Kepala Puskesmas harus membuat

laporan pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan, serta

perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan. Laporan

tersebut disampaikan kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak-pihak

terkait lainnya, termasuk masyarakat melalui Badan Penyantun Puskesmas.

Apabila terjadi penggantian Kepala Puskesmas, maka Kepala Puskesmas yang

lama diwajibkan membuat laporan pertanggungjawaban masa jabatannya.

2.4. Kedudukan Puskesmas

Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem

Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah

Daerah :

9

Page 10: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

1. Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai

sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab

menyelenggaraan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di

wilayah kerjanya.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah

sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggungjawab menyelenggarakan sebagai tugas pembangunan kesehatan

Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.

3. Sistem Pemerintah Daerah

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai

unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang merupakan unit

struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat

kecamatan.

4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan

kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta

kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta

seperti prakterk dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai

kesehatan masyarakat.

Kedudukan Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan

strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja Puskesmas terdapat pula

berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat seperti

Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan Puskesmas di

antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dana bersumberdaya

masyarakat adalah sebagai pembina.

10

Page 11: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

2.5. Organisasi

Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas

masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu

Kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan

penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.

Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas

sebagai berikut :

a. Kepala Puskesmas.

Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan di

tingkat Kecamatan. Sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran

Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat

kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon III-B.4

Pada keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat

jabatan eselon III-B, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria

kepala Puskesmas yakni seorang sajana di bidang kesehatan yang kurikulum

pendidikannya mencakup bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang

setara dengan pejabat tetap.

b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam

pengelolaan data dan Informasi, perancanaan dan penilaian, keuangan, umum dan

Kepegawaian.

c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas adalah upaya kesehatan

masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM dan upaya kesehatan

perorangan

d. Jaringan Pelayanan Puskesmas seperti unit Puskesmas pembantu, unit

Puskesmas keliling dan unit bidang di desa/komunitas.

11

Page 12: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan

dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit Puskesmas. Khusus untuk

Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang

kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

2.6. Tata Kerja

2.6.1. Koordinasi dengan Kantor Kecamatan

Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan kantor

Kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat

kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, penggerakan

pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal

pelaksanaan fungsi penggalian sumberdaya masyarakat oleh Puskesmas,

Koordinasi dengan kantor Kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitas.

2.6.2. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota.

Dengan demikian secara teknis dan adminstratif. Puskesmas bertanggungjawab

kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota. Sebaliknya Dinas kesehatan

kabupaten/kota bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan

adminstratif dan teknis kepada Puskesmas.

2.6.3.Koordinasi dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata

Pertama

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh

lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama termasuk

penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan.

Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.

Puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai

kebutuhan.

12

Page 13: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

2.6.4. Koordinasi dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai

palayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan

kerjasama tersebut diselenggarakan dengam berbagai sarana pelayanan kesehatan

perorangan seperti rumah sakit (Kabupaten/kota), dan berbagai balai kesehatan

masyarakat (Balai Pengobatan Penyakit Paru-paru, Balai Kesehatan Olahraga

Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Indra

Masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama

diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan,

seperti Dinas kesehatan kabupaten/kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan,

Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat.

Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang

menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

2.6.5. Koordinasi dengan Lintas Sektor

Tanggungjawab Puskemas sebagai unit pelaksana teknis adalah

menyelenggarakan sebagai tugas pembangunan kesehatan yang disebabkan oleh

Dinas kesehatan kabupaten/kota. Untuk hasil yang optimal, penyelenggaraan

pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai

lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di satu pihak,

penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat

dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang

diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak positif terhadap

kesehatan.

2.6.6. Koordinasi dengan Masyarakat

Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di

wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat

sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan

melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP), yang menghimpun

13

Page 14: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

berbagai potensi masyarakat, seperti: tokoh masyarakat tokoh agama, LSM,

organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha, BPP tersebut berperan sebagai

mitra Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

2.6.7. Badan Penyantun Puskesmas (BPP)

Adalah suatu organisasi yang menghimpun tokoh-tokoh masyarakat peduli

kesehatan yang berperan sebagai kerja Puskesmas dalam menyelenggarakan

upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Fungsinya antara lain

adalah melayani pemenuhi kebutuhan penyelenggaran pembangunan kesehatan

oleh Puskesmas (to serve), memperjuangkan kepentingan kesehatan dan

keberhasilan pembangunan kesehatan oleh Puskesmas (to advocate) dan

melaksanakan tinjauan kritis dan memberikan masukan tentang kinerja

Puskesmas.

2.7. Upaya

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni

terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat, Puskesmas

bertanggungjawab menyelenggarakan uapay kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional

merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut

dikelompokkan menjadi dua yakni :

2.7.1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya

ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan

wajib tersebut adalah upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan, upaya kesehatan

14

Page 15: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya

pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan upaya pengobatan.

2.7.2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang

disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan

dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yakni upaya

kesehatan sekolah, upaya kesehatan olahraga, upaya perawatan kesehatan

masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya

kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut, upaya

pembinaan pengobatan tradisional.

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta

upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini

merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya

pengembangan Puskesmas.

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik

upaya kesehatan wajib maupun kesehatan pengembangan. Apabila perawatan

kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut maka

dapat dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.

Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi dalam rangka mempercepat

tercapainya visi Puskesmas. Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini

dilakukan oleh Puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan

mempertimbangkan masukan dari BPP yang dilakukan apabila upaya kesehatan

wajib Puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta

peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Apabila Puskesmas belum mampu

menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan padahal telah menjadi

kebutuhan masyarakat, maka Dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggungjawab

dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu

dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.

Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat

inap. Untuk ini di Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut,

15

Page 16: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

yang dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan tenaga,

sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Apabila ada kemampuan, di Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan

medik spesialistik tersebut, baik dalam bentuk rawat jalan maupun rawat inap.

Keberadaan pelayanan medik spesialistik di Puskesmas hanya dalam rangka

mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang membutuhkan. Status

dokter dan atau tenaga spesialis yang bekerja di Puskesmas yang diatur oleh dinas

kesehatan kabupaten/kota setempat.

Perlu diingat meskipun Puskesmas menyelenggarakan pelayanan medik

spesialistik dan memiliki tenaga spesialis, kedudukan dan fungsi Puskesmas tetap

sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya.

16

Page 17: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

3.1.1 Tempat

Pelaksanaan kegiatan Early Exposure ini berlokasi di Puskesmas 4

Ulu, Jl. Wahid Hasyim 4 Ulu Darat, Kec. Seberang Ulu I Palembang,

Sumatera Selatan - Indonesia

3.1.2 Waktu

Waktu pelaksanaan kegiatan Early Exposure ini, yaitu pada minggu

ke 5 Pelaksanaan Blok XVIII – Kedokteran Komunitas dan Kesehatan

Masyarakat

3.2 Subjek Tugas Mandiri

Subjek tugas mandiri kegiatan Early Exposure ini yaitu

Manajemen Puskesmas 4 Ulu

3.3 Langkah-langkah Kerja

Adapun langkah-langkah kerja dari kegiatan Early Exposure ini, yaitu :

1. Berkonsultasi kepada pembimbing.

2. Membuat proposal pelaksanaan early exposure dan mengajukan kepada

pembimbing.

17

Page 18: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

3. Melakukan perbaikan proposal early exposure dan membuat surat

pernyataan dari pembimbing kepada pihak akademik untuk pelaksanaan

early exposure.

4. Menghubungi pihak akademik untuk berkonsultasi dan permohonan

pembuatan surat izin ke Puskesmas 4 Ulu, Palembang.

5. Melakukan rapat kelompok untuk menentukan kegiatan yang akan di-

laksanakan di lokasi.

6. Menghubungi pihak administrasi Puskesmas 4 Ulu Palembang untuk

konfirmasi pelaksanaan early exposure.

7. Berinteraksi dengan Tenaga Puskesmas serta berdiskusi mengenai man-

ajemen puskesmas

8. Berpamitan kepada semua pihak di Puskesmas 4 Ulu, Palembang sete-

lah selesai kegiatan.

9. Melakukan briefing dengan semua anggota kelompok sebelum mening-

galkan lokasi.

10. Meninggalkan lokasi kegiatan.

11. Melakukan pelaporan hasil kepada pembimbing.

18

Page 19: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

Pada kesempatan Early Exposure Blok 18 kali ini, kami melakukan

diskusi bersama Dokter Fungsional Puskesmas Swakelola 4 Ulu, dr.

Rustina dan salah satu Staff Tata Usaha, Ibu Maya. Semua hasil diskusi

tersebut akan dibahas dibawah ini.

Tabel 1.1 Kegiatan Manajemen Puskesmas Swakelola 4 Ulu Tahun 2010

No Jenis Variabel Ada Tidak Keterangan

I

1

2

3

4

5

MANAJEMEN OPERASIONAL PUSKESMAS

Membuat data pencapaian / cakupan kegiatan pokok tahun lalu

Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan masalah berdasarkan prioritas

Menyusun RPK acara secara terinci dan lengkap

Melaksanakan Mini Lokakarya bulanan

Melaksanakan Mini Lokakarya tribulan (Lintas sektor)

Semuanya 100%

Ya, beberapa ada analisa perumusan

Ya terinci

9-12x /tahun

< 2 x/ tahun

19

Page 20: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

6

7

Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke Kabupaten / Kota tepat waktu

Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan

10-12x / tahun

9-12x/ tahun

No Jenis Variabel Ada Tidak Keterangan

II

1

2

3

4

5

MANAJEMEN ALAT DAN OBAT

Membuat kartu inventaris dan menempatkan di masing-masing ruangan

Melaksanakan up dating daftar inventaris alat

Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat / bahan di gudang obat secara rutin

Mencatat kartu stock untuk setiap jenis obat / bahan di gudang obat secara rutin

Menerapkan FIFO dan FEFO

100%

Tiap bulan

Ya, seluruh

Ya, seluruh item obat

Ya, seluruh item obat

III

1

2

MANAJEMEN KEUANGAN

Membuat catatan bulanan uang masuk keluar dalam buku kas

Kepala puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala

Ya, setiap bulan

Ya, setiap bulan

IV1

2

3

MANAJEMEN KETENAGAANMembuat daftar catatan kepegawaian petugas

Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas

Membuat rencana kerja bulanan

Ya, seluruh

pegawai

Ya, sebagian besar

20

Page 21: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

4

5

bagi setiap petugas sesuai dengan tugas wewenang dan tanggung jawab

Membuat Laporan bagi setiap petugas

Membuat penilaian DP3 tepat waktu

Ya, sebagian besar

Ya, sebagian besar

Ya, seluruh

Tabel 1.2 Rekapitulasi Perhitungan Cakupan Komponen Kegiatan Kinerja Puskesmas Swakelola 4 Ulu

No. Komponen Kegiatan Cakupan (%)

1. Upaya Promosi Kesehatan 64,4

2. Upaya Kesehatan Lingkungan 76,3

3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak beserta Keluarga

Berencana

60,1

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 77,7

5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Menular

73,3

6. Upaya Pengobatan 77,5

7. Upaya Kesehatan Pengembangan 71,6

Tabel 1.3 Jumlah Posyandu Berdasarkan Stratifikasi

Posyandu JumlahPratama 7 PosyanduMadya 14 Posyandu

Purnama 17 PosyanduMandiri 1 Posyandu

21

Page 22: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

Tabel 1.4. Data 10 Penyakit Terbanyak Periode Tahun 2005-2009 di

Puskesmas Swakelola 4 Ulu Palembang

No 2005 2006 2007 2008 2009

1. ISPA 8778 ISPA 10797 ISPA 10213 ISPA 10719 ISPA 10390

2. Hipertens

i

1969 Hipertens

i

2380 Hipertensi 3023 Hipertensi 2924 Hipertensi 2829

3. TB.Paru 1853 Dispepsia 2277 Rematik 2138 Rematik 2403 Rematik 2248

4. Diare 1654 Diare 2067 Diare 1928 Diare 2268 Dispepsia 2227

5. Infeksi

kulit

1470 Infeksi

kulit

2057 Infeksi

Kulit

1803 Dyspepsia 1823 Diare 2113

6. Dispepsia 1340 Rematik 1734 Penyakit

Pulpa

1783 TB. Paru 1396 Infeksi

kulit

1784

7. Rematik 1179 TB. Paru 1732 TB. Paru 1073 Infeksi

Kulit

1279 Penyakit

pulpa gigi

1347

8. Alergi

kulit

749 Alergi

kulit

916 Alergi 1043 Alergi Kulit 906 TB. Paru 1130

9. Penyakit

Mata

570 Penyakit

Mata

Lain

615 Gingivitis 878 Asma

Bronkhiale

701 Gingivitis 1034

10. Jamur

kulit

470 Jmaur

Kulit

495 Peny. Mata

lain

718 Infeksi

Telinga

566 Alergi

KuliT

827

22

Page 23: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

4.1. Pembahasan

Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan

secara sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas secara efektif dan efisien.

Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian serta pengawasan dan pertanggunjawaban. Seluruh kegiatan di atas

merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.

Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah

kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan, wajib, upaya

kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini

disusun untuk kebutuhan satu tahun agar puskesmas mampu melaksanakan secara

efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

4.1.1. Perencanaan Tingkat Puskesmas

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan

untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna

dan berdaya guna.

Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan

rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara

sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat

di wilayah kerjanya.

Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk

dalam Upaya kesehatan wajib, Upaya Kesehatan Pengembangan dan upaya

kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana

23

Page 24: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat

serta sumber dana lainnya.

Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu :

1. Tahap persiapan

2. Tahap Analisan Situasi

3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan

4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas

adalah dengan menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang meliputi Usulah

Kegiatan Wajib dan Usulan Kegiatan Pengembangan.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas harus

memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik secara global, nasional

maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di

Puskesmas. Puskesmas perlu mempertimbangkan masukkan dari masyarakat

melalui konsil kesehatan kecamatan / Badan Penyantun Puskesmas. Rencana

Usulan Kegiatan harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan untuk

kebutuhn rutin, sarana, prasarana dan operasional puskesmas. RUK yang disusun

merupakan RUK tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun

pada bulan Januari tahun berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian

kegiatan tahun sebelumnya (H-1), dan diharapkan proses penyusunan RUK telah

selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun berjalan (H).

Rencana Usulan Kegiatan yang telah disusun dibahas di dinas kesehatan

kabupaten/kota, diajukan ke Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melalui dinas

kesehatan kabupaten/kota.

Selanjutnya RUK Puskesmas yang terangkum dalam usulan dinas

kesehatan kabupaten/kota akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan

pembiayaan dan dukungan politis.

Setelah mendapat persetujuan dari DPRD, selanjutnya diserahkan ke

Puskesmas melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. Berdasarkan alokasi biaya

yang telah disetujuai tersebut, Puskesmas menyusun Rencana Pelaksanaan

Kegiatan (RPK). Sumber pembiayaan Puskesmas selain dari anggaran Daerah

24

Page 25: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

(DAU) adalah dari Pusat dan pinjaman/ bantuan luar negeri yang dialikasikan

melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. RPK disusun dengan melakukan

penyesuain dan tetap mempertimbangkan masukan dari masyarakat. Penyesuaian

ini dilakukan, oleh karena RPK yang disusun adalah persetujuan atas RUK tahun

yang lalu (H-1), alokasi yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan,

adanya perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (Selain DAU) dan lain-

lainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam

forum Lokakarya Mini yang pertama.

Untuk memudahkan pemahaman terhadap mekanisme Perencanaan

Tingkat Puskesmas, dapat dilihat pada alur berikut ini.

4.1.2 Lokakarya Mini

Proses manajemen Perencanaan belum terlaksana dengan baik apabila

tidak dilanjutkan dengan pemantauan dan perencanaan ulang. Tindak lanjut

bertujuan untuk menilai sampai seberapa jauh pencapaian dan hambatan-

25

Page 26: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

hambatan yang dijumpai oleh para pelaksananya pada bulan yang lalu, sekaligus

melakukan pemantauan rencana kegiatan Puskesmas; sehingga dapat dibuat

perencanaan ulang yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Tindak lanjut dari perencanaan adalah mengadakan perorganisasian intern

Puskesmas dan pemantauan dilaksanakan melalui Lokakarya Mini Bulanan

Puskesmas.

Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas diselenggarakan dalam 2 (dua) tahap

yaitu :

1. Lokakarya Mini Bulanan yang pertama

Lokakarya Mini Bulanan yang Pertama merupakan Lokakarya

penggalangan Tim diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian

untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan puskesmas (RPK)

Pengoragnisasian dilaksanakan sebagai penentuan penanggung jawab

dan pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja.

Seluruh program kerja dan wilayah kerja Puskesmas dilakukan

pembagian habis kepada seluruh petugas Puskesmas dengan

mempertimbangkan kemampuan yang dimilikinya.

Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan yang pertama adalah sebagai

berikut :

a. Masukan

1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika kelompok tentang

peran, tanggung jawab staf dan kewenangan puskesmas

2) Informasi tentang kebijkan, perogram dan konsep baru

berkaitan dengan puskesmas

3) Informasi tentang tatacaea penyusunan rencana kegiatan

puskesmas

b. Proses

1) Inventarisasi kegiatan Puskesmas termasuk kegiatan lapangan /

daerah binaan

26

Page 27: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

2) Analisis beban kerja tiap petugas

3) Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab

daerah binaan

4) Penyusunan rencana kegiatan puskesmas tahunan berdasarkan

rencana pelaksanaan kegiatan puskesmas (RPK)

c. Keluaran

1) Rencana kegiatan puskesmas tahunan

2) Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan rencana kegiatan

3) Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

2. Lokakarya Mini Bulanan Rutin

Lokakarya Bulanan Puskesmas ini diselenggarakan sebagai tindak

lanjut dari Lokakarya Mini Bulanan yang pertama. Lokakarya Bulanan

Rutin ini dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan POA Puskesmas,

yang dilakukan setiap bulan secara teratur.

Penanggung jawab peyelenggaraan Lokakarya Mini Bulanan

adalah Kepala Puskesmas, yang dalam pelaksanaanya dibantu staf

Puskesmas dengan mengadakan rapat kerja seperti biasanya. Fokus

utama Lokakarya Mini Bulanan Rutin adalah ditekankan kepada

masalah pentingnya kesinambungan arah dan kegiatan antara hal-hal

yang direncanakan, pelaksanaannya serta hasilnya agar kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan tersebut dapat berhasil guna dan berdaya

guna.

3. Peyelenggaraan Lokakarya Mini Bulanan

Setelah dipahami tujuan dari Lokakarya dan dari tahapan kegiatan

tersebut diatas, dapat diketahui materi yang akan diberikan/ dibahas,

27

Page 28: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

maka selanjutnya untuk dapat menyelenggarakannya perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Pengarah : Kepala Puskesmas

b. Peserta

Seluruh petugas Puskesmas, termasuk petugas Puskesmas

Pembantu dan bidan di Desa

c. Waktu

Waktu pelaksanaan lokakarya mini bulanan disesuaikan dengan

kondisi dan situasi puskesmas serta kesepakatan dengan Dinas

Kesehatan Daerah. Pada Puskesmas Swakelola 4 Ulu Palembang,

Lokakarya Mini bulanan dilaksanakan setiap hari kamis minggu

ke-2 setiap bulannya.

d. Acara

Pada dasarnya susunan acara Lokakarya Mini Bulanan bersifar

dinamis, dapat disusun sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan

waktu dan kondisi Puskesmas Setempat.

e. Tempat

Diupayakan agar Lokakarya Mini dapat diselenggarakan di

Puskesmas, apabila tidak memungkinkan dapat menggunakan

tempat lain yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas. Ruang

yang dipakai hendaknya cukup untuk menampung semua peserta.

f. Persiapan

Sebelum pertemuan diadakan, perlu persiapan yang meliputi :

1) Pemberitahuan hari, tanggal dan jam

2) Pengaturan tempat, sebaiknya seperti huruf U

28

Page 29: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

3) Papan tulis, spidol dan kertas lembar balik

4) Rencana kerja harian bulan lalu

5) Membuat visualisasi hasil pelaksanaan kegiatan bulan lalu

dibandingkan dengan target bulanan per Desa antara lain

menggunakan PWS

6) Buku catata/ notulen Rapat Dinas Kesehatan dan Rapat Lintas

Sektor

7) Materi Pelajaran dan alat peraga secukupnya

8) Formulir Rencana Kerja Bulan Secukupnya

4.1.3 Penilaian Kinerja Puskesmas

Penilaian kinerja puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan

penilaian hasil kerja/ prestasi Puskesmas.

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas, sebagai instrumen

mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara

mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupaten / kota melakukan verifikasi

hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan

manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan atas perhitungan seluruh

puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota

bersama puskesmas menetapkan puskesmas ke dalam kelompok (I, II, III) sesuai

dengan pencapain kinerjanya.

Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten / kota dapat

melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya,

sehingga urutan pencapain kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan

pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas tersebut

berdasarkan pada upaya-upaya puskesmas dalam menyelenggarakan :

1. Pelayanan Kesehatan yang meliputi :

29

Page 30: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana

penetapan jenis pelayanannya disusun oleh dinas kabupaten/ kota

b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain penambahan upaya

kesehatan atau penerapan pendekatan baru (inovasi) upaya

kesehatan dalam pelaksanaan pengembangan program kesehatan

yang dilaksanakan di Puskesmas.

2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan,

meliputi :

a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan

pelaksanaan penilaian kinerja

b. Manajemen sumber daya termasuk manajemn alat, obat, keuangan.

3. Mutu Pelayanan Puskesmas, meliputi :

a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan

b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya

terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan

c. Penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang

diselenggarakan. Dimana masing-masing program/ kegiatan

mempunyai indikator mutu tersendiri, sebagai contoh angka drop

out pengobatan pada program penanggulangan TBC

d. Penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran

tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan puskesmas.

30

Page 31: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

31

Page 32: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

4.1.4. Posyandu

Posyandu adalah suatu wadah alih teknologi dalam pelayanan kesehatan

masyarakat dan keluarga berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk

masyarakat.

Tujuan Posyandu :

1. Menurunkan AKB (Angka kematian Bayi/Balita), AKI (Angka Kematian

Ibu Hamil, melahirkan, Nifas )

2. Membudayakan NKKBS

3. Meningkatkan PSM (Peran Serta Masyarakat)

4. Wahana gerakan reproduksi

Pengelola :

1. Penanggung jawab umum : Kades / Lurah

2. Penanggun jawab operasional : Tokoh Masyarakat

3. Ketua Pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK

4. Sekretaris : Ketua Pokja IV Kel/Desa

5. Pelaksana : Kader PKK yang dibantu petugas kesehatan – KB Puskesmas

Kegiatan Pokok

1. KIA

2. KB

3. Imunisasi

4. Gizi

5. Penanggulangan Diare

32

Page 33: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

Pelaksanaan Posyandu

Posyandu dilaksanakan sebulan sekali ditentukan Kader Tim PKK Desa /

Kelurahan serta Tenaga Kesehatan Puskesmas dilakukan dengan sistem 5 meja

yaitu :

Meja I (Pendaftaran)

Balita Ibu hamil Ibu menysui

Meja II (Penimbangan)

Meja III (Pengisian KMS)

Meja IV (Penyuluhan)

Penyuluhan untuk balita

Penyuluhan untuk ibu hamil

Penuluhan untuk ibu menysui

Meja V (Pelayanan Kesehatan dan KB)

Pemberian Imunisasi

Pemberian vitamin A

Pembagian pil atau kondom

Pengobatan ringan

Konsultasi KB-Kes

Petugas Meja I-IV : Oleh Kader

Meja V : Oleh Para Medis (Bidan, Perawat, Petugas KB)

Sasaran Posyandu

- Bayi

- Balita

- Ibu hami dan menyusui

33

Page 34: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

Strata Posyandu ada empat (4) yaitu :

Strta I : Posyandu Pratama

Kegiatan belum rutin Kader terbatas

Strata II :Posyandu Madya

Kegiatan lebih teratur 8 kali per tahun Program utamanya (KB, KIA, Gizi dan imunisasi) masih rendah, yaitu kurang dari

50% Jumlah kader 5 orang

Strata II : Posyandu Purnama

Kegiatan sudah teratur lebih dari 8 kali per tahun Cakupan program/kegiatannya baik program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imu-

nisasi) lebih dari 50% Jumlah kader 5 orang atau lebih Mempunyai program tambahan

Strata IV : Posyandu Mandiri Kegiatan secara teratur penimbangan bisa 12 kali atau lebih Cakupan program/kegiatan baik dan teratur. Memiliki Dana Sehat dan JPKM

34

Page 35: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1.Manajemen puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban

2.Perencanaan tingkat puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan

yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan wajib, upaya

kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang.

3.Lokakarya Mini bertujuan menindak lanjuti perencanaan dengan

mengadakan perorganisasian intern puskesmas

4.Penilaian kinerja puskesmas mencakup upaya kesehatan, pelaksanaan

manajemen dan mutu pelayanan puskesmas

35

Page 36: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk Pelaksanaan Penetapan

Indikator Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta : Departemen Kesehatan

Republik Indonesia; 2001

2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004. Jakarta : Departemen

Kesehatan Republik Indonesia;2004.

3. Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta;2007.

4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pengelolaan Posyandu.

Jakarta: Depkes RI; 2006.

5. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan

Republik

Indonesia. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas. Jakarta: Depkes RI;

2006

6. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan

Republik

Indonesia. Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas. Jakarta: Depkes RI; 2006

7. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan

Republik

Indonesia. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas. Jakarta: Depkes RI; 2006

36

Page 37: Laporan EE Blok 18 Tutorial 5 Puskesmas 4 Ulu

37