15

Laporan Desa Produktif

  • Upload
    nirwan

  • View
    165

  • Download
    12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN PROFIL DESA PRODUKTIFAYAMAN PANDANDESA MEUE PIDIE JAYADisusun Oleh: NIRWAN (Peneliti LPSA) Fb : [email protected] Pendataan Desa Produktif LPSA (Lembaga Partner Survei Aceh) April, 2012DAFTAR ISII.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang .......................................................................................... 1 2. Lokasi dan Waktu ...................................................................................... 1II.METODOLOGI 1. Data Sekunder...

Citation preview

Page 1: Laporan Desa Produktif
Page 2: Laporan Desa Produktif

LAPORAN

PROFIL DESA PRODUKTIF

AYAMAN PANDAN

DESA MEUE

PIDIE JAYA

Disusun Oleh:

NIRWAN

(Peneliti LPSA)

Fb : [email protected]

Konsultan Pendataan Desa Produktif

LPSA

(Lembaga Partner Survei Aceh)

April, 2012

Page 3: Laporan Desa Produktif

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang .......................................................................................... 1

2. Lokasi dan Waktu ...................................................................................... 1

II. METODOLOGI

1. Data Sekunder............................................................................................ 2

2. Wawancara Mendalam .............................................................................. 2

III. PROFIL DESA

1. Profil Desa ................................................................................................. 4

IV. KELOMPOK USAHA PRODUKTIF

1. Pembentukan ............................................................................................. 5

2. Karyawan ................................................................................................... 6

3. Peralatan .................................................................................................... 7

4. Proses Produksi ......................................................................................... 7

5. Peran Serta Pemerintah Kecamatan ......................................................... 7

6. Hubungan dengan Koperasi Seuke Aceh .................................................. 8

7. Target dan Wilayah Pemasaran ................................................................ 9

V. PENUTUP

1. Kesimpulan ............................................................................................... 10

2. Rekomendasi ............................................................................................. 10

VI. LAMPIRAN

Page 4: Laporan Desa Produktif

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendataan desa produktif ini dibuat untuk menyediakan data desa produktif di

Provinsi Aceh. Selain itu dengan adanya data desa produktif ini diharapkan bisa

membantu pihak-pihak yang berkepentingan dengan pembangunan desa sehingga

memperoleh informasi yang menyeluruh.

Profil desa produktif ini disusun oleh Tim Konsultan Produktifitas Dinas Tenaga

Kerja dan Mobilitas Penduduk Bidang Pengembangan SDM dan PPKK dan LPSA

(Lembaga Partner Survei Aceh). LPSA merupakan lembaga riset independen yang

menyediakan jasa penggalian informasi dengan partner.

Data ini digunakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Bidang

Pengembangan SDM dan PPKK provinsi Aceh sebagai acuan Pelatihan Pembinaan

Desa Produktif. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong minat masyarakat

menjadi pengusaha sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan

meningkatkan kesejahteraan, mengentaskan kemiskinan dan mengurangi tingkat

pengangguran.

2. Lokasi Dan Waktu

Lokasi Desa : Desa Meunasah Meue

Kecamatan : Trienggadeng

Kabupaten : Pidie Jaya

Waktu penyusunan : April 2012

Page 5: Laporan Desa Produktif

II. METODOLOGI

Dalam kegiatan ini, digunakan metode PRA (Participatory Rural Appraisal).

PRA adalah suatu metode pendekatan dalam proses pemberdayaan dan

peningkatan partisipasi masyarakat, yang tekanannya pada keterlibatan masyarakat

dalam keseluruhan kegiatan pembangunan.

Metode ini meliputi beberapa alat identifikasi yang berbeda-beda dalam cara

maupun tujuan dan capainnya. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, perlu

dipertimbagakan penggunaan alat-alat PRA yang tepat untuk situasi dan kondisi

tertentu. Tidak semua metode PRA dapat diterapkan di semua desa, karena harus

mempertimbangkan konteks setempat. Secara umum cara pengumpulan data

secara partisipatif menggunakan jenis berikut ini:

1. Data sekunder

Data Skunder merupakan data yang telah tersedia di berbagai instansi

pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berkaitan dengan

informasi desa. Data sekunder ini diambil dari pejabat kecamatan setempat dan

koperasi Seuke Aceh.

2. Wawancara mendalam

Metode indepth interview dipilih dalam rangka menghimpun berbagai

informasi dari sejumlah key informant, key informant dipilih atau ditentukan secara

puposive sampling. Dengan metoda purposive sampling, maka penenutuan key

Page 6: Laporan Desa Produktif

informant dilakukan pertama-tama dengan berpijak pada tujuan penelitian yang

dipadukan dengan ’ketersediaan’ key informant di lokasi kegiatan.

Dasar penentuan key informant bertitik-tolak dari aspek relevansi dan

kapasitasnya terkait dengan tujuan kegiatan yang telah dirumuskan. Metode

semacam ini memungkinkan untuk eksplorasi yang lebih dalam menyangkut topik

yang memerlukan penggalian lebih dalam. Instrumen yang akan digunakan untuk in-

depth interview adalah panduan wawancara “tak-terstruktur” yang dikembangkan

dari kerangka pemikiran di atas.

III. PROFIL DESA

Gambaran Umum Situasi Desa

Gampong/Desa Meue adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan

Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya yang jaraknya dari ibu kota kabupaten 5 Km.

Orbitasi desa ini tidak tergolong terisolir. Jumlah penduduk 1.610 jiwa, 798 laki-laki

dan 812 perempuan. Luas Wilayah Gampong Meue lebih kurang 1.90 km2 atau

4,062 % dari total luas wilayah Kecamatan Trienggadeng.

Masyarakat Gampong Meue tergolong salah satu desa kreatif di provinsi Aceh.

Sedikitnya terdapat satu kelompok kerja masyarakat yang memproduksi tas, tikar

dan kotak tisu menggunakan bahan baku daun pandan pesisir.

Kegiatan masyarakat ini sangat bagus dikembangkan mengingat sebagian

besar Kecamatan Trienggadengadalah pesisir. Menurut data BPS, Kecamatan

Trienggadeng terdiri dari 27 desa dengan luas wilayah lebih kurang 46,78 km2.

Sebagian besar wilayah kecamatan ini berada di daerah pesisir pantai dengan rata-

rata ketinggian 1-29 meter diatas permukaan air laut. Keadaan wilayah seperti ini

sangat mendukung untuk penyediaan bahan baku produksi yaitu pandan pesisir.

Page 7: Laporan Desa Produktif

Pandan pesisir merupakan tanaman yang hidup di daerah dengan jenis tanah

berpasir hingga tanah berbatu pada daerah peralihan antara darat dengan perairan

laut, sehingga tumbuh dan berkembangnya tumbuhan ini dipengaruhi pula oleh

perairan laut.

IV. KELOMPOK USAHA PRODUKTIF

Ada satu kelompok usaha produktif yang terdapat di gampong Meue.

Kelompok usaha ini merupakan salah satu anggota koperasi Seuke Aceh. Kelompok

ini bergerak dibidang ayaman tas, tikar dan kotak tissu dengan menggunakan daun

pandan pesisir kering sebagai bahan baku utama. Berikut informasi detail tentang

kelompok usah produktif tersebut:

1. Pembentukan

Pada tahun 2008 setelah mengikuti pelatihan ayaman pandan di Yogyakarta.

Beberapa orang peserta pelatihan dari desa Meue, Kecamatan Trienggadeng,

Kabupaten Pidie Jaya membentuk kelompok pengayam dengan bahan baku daun

pandan kering. Produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja ini antara lain tas untuk

pelatihan, tikar dan kotak tisu.

Kelompok kerja yang berbasis rumah ini diketuai oleh ibu Siti Safiah, tidak lama

setelah kelompok ini terbentuk mereka langsung mendapat pesanan tas untuk

dikirim ke Jerman sebanyak 800 unit. Tas itu dipesan melalui koperasi Seuke Aceh

oleh Save The Children. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan tas sebanyak 800

unit ini menghabiskan waktu lebih kurang lebih 30 hari.

Page 8: Laporan Desa Produktif

2. Karyawan

Karyawan di home industry desa Meue ini bersifat temporer. Ada sekitar 15

orang karyawan kadang bisa bertambah lagi tergantung jumlah pesanan barang dan

waktu harus menyelesaikan pesanan. Rata-rata karyawan di home industry

pembuatan tas dan tikar ayaman ini adalah janda dan wanita usia remaja yang tidak

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena terkendala dengan biaya dan

juga ibu rumah tangga yang perekonomian keluarganya dibawah rata-rata. Rata-rata

satu orang karyawan bisa menyelesaikan 15-20 unit tas perhari.

Untuk memproduksi sekitar 100 unit tas diperlukan biaya 5 juta. Keterbatasan

modal membuat kelompok kerja ini hanya bergantung kepada pemesan dan tidak

memproduksi produknya tiap hari. Kelompok pengrajin pandan di desa Meue hanya

memproduksi produknya ketika ada pemesan. Mereka mendapatkan pesanan

melalui koperasi Seuke Aceh.

Koperasi Seuke Aceh yang memberikan bahan baku pandan yang sudah

dikeringkan dan diwarnai kepada pengrajin di desa Meue. Para pekerja yang

tergabung dalam kelompok kerja pengrajin tas dan tikar berbahan baku daun

pandan ini dibayar oleh koperasi Seuke Aceh untuk upah menjahit saja.

3. Peralatan

Peralatan yang digunakan oleh pengrajin tas dan tikar menggunakan daun

pandan ini adalah mesin jahit biasa. Ada 3 (unit) mesin jahid yang dimiliki oleh ketua

kelompok kerja ini, selebihnya mereka menyewa mesin jahit dari tetangga bila

dibutuhkan.

Page 9: Laporan Desa Produktif

4. Proses Produksi

Proses pembuatan tas, tikar dan kotak tissu ini rumit dan banyak tahapannya.

Para pekerja harus selalu diawasi oleh ibu Siti Safiah selaku ketua kelompok

pengrajin pandan untuk memastikan hasilnya bagus.

Cara pembuatan, pertama memotong puring sesuai dengan ukuran yang

diinginkan. Pada proses ini selalu dikerjakan sendiri oleh ketua kelompok, ibu Siti ini

belum bisa mempercayakan tahapan ini dikerjakan oleh karyawannya.

Setelah puring dipotong sesuai ukurang yang diperlukan kemudian puring

dilapisi dengan tikar pandan, kemudian tikarnya digunting sesuia bentuk puring

kemudian diikat dengan tali dan selanjutnya dijahit menggunakan mesin jahit. Tahap

ini adalah proses yang paling sulit bila tidak hati-hati maka talinya bisa putus.

5. Peran Serta Pemerintah Kecamatan

Kelompok pengrajin yang bisa meningkatkan perkonomian warga ini mengaku

belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam bentuk apapun. Pejabat

di kecamatan dan desa mengetahui bahwa ada kegiatan produktif seperti ini namun

para pekerja mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan baik berbentuk modal

ataupun bahan baku.

Upaya untuk meminta bantuan dari pemerintah kecamatan melalui proposal

pun pernah diajukan namun tidak pernah ada respon.

Page 10: Laporan Desa Produktif

6. Hubungan Dengan Koperasi Seuke Aceh

Seuke Aceh merupakan wadah berkumpulnya pengrajin-pengrajin. Koperasi

Seuke Aceh didirikan pada tanggal 28 Februari 2008, dengan nama koperasi Wanita

Kerajinan Rakyat atau KOPWANKRA “Seuke Aceh”. Pendirian koperasi ini

difasilitasi oleh Yayasan Pekerti yang merupakan mitra kerja Save The Children

dalam pelaksanaan program “pemberdayaan pengrajin pandan” di Kabupaten Pidie

Jaya. Koperasi ini beranggotakan perajin pandan yang memiliki keterampilan dalam

membuat produk-produk pandan yang bertempat tinggal di Trieng Gadeng,

Meuredu, Merah Dua, dan Ulim di Kabupaten Pidie Jaya, provinsi aceh.

Ada tiga isu strategis yang ingin cipai oleh Koperasi ini:

a. Mengembangkan koperasi Seuke Aceh menjadi KOPWANKRA yang

fungsional, professional dan demokratis.

b. Membentuk anggotan dan masyarakat terampil dan maju.

c. Penyediaan modal dan hasil produksi anggota dan melakukan pemasaran.

Dengan merujuk pada isu-isu strategi diatas, maka ditetapkan visi dari Kopwankra

Seuke Aceh:

“menjadi koperasi wanita yang sukses, dikelola secara demokratis dan professional,

untuk kesejahteraan anggota dan keharuman Provinsi Aceh dan Pidie Jaya pada

khususnya”

Page 11: Laporan Desa Produktif

Misi:

a. Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme usaha anggota dan

masyarakat melalui pendidikan, pelatihan, pendampingan dan

pemberdayaan kelompok-kelompok anggota.

b. Meningkatkan kesejahteraan naggota melalui pelayanan keuangan,

pengadaan bahan dan sarana produksi, dan pemasaran bersama.

c. Meningkatkan profesionalisme dan perkuatan usaha melalui kerjasama anta

koperasi dan badan-badan usaha lainnya.

7. Target dan Wilayah Pemasaran

Produk pandan (seuke) ini sering digunakan pada acara kegiatan lembaga

institusi pemerintahan dan LSM. Lembaga yang sering memesan produk tas Seuke

Aceh adalah NGO, Pemda melalui Dekranas setempat, perhotelan, Dekopin dan

juga mahasiswa ospek.

Wilayah pemasaran produk pengrajin ini adalah Banda Aceh dan Medan. Di

Banda Aceh jaringan pemasarannya adalah toko souvenir Ineng Gallery dan di

Medan adalah toko souvenir Chantieq di komplek pertokoan Multatuli Indah dan

Yulia Souvenir di Jalan Gatot Subroto.

Page 12: Laporan Desa Produktif

V. PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Gampong Meue merupakan daerah yang strategis yang terletak didekat

jalan lintas provinsi dengan orbitasi tidak terisolir merupakan potensi yang

bisa memudahkan untuk melakukan kegiatan ekonomi.

b. Gampong Meue tergolong desa produktif karena masyarakatnya mempunyai

kreatifitas untuk mengolah daun pandan yang tumbuh dipesisir pantai untuk

dijadikan produk tas, tikar dan kotak tissu.

c. Rata-rata penduduknya berada pada usia produktif yaitu berusia 18-50

tahun sehingga potensi tersebut sangat mendukung dalam peningkatan dan

pengembangan perekonomian masyarakat.

2. Rekomendasi

a. Training manajemen organisasi usaha agar setiap anggota kelompok tahu

tupoksinya masing-masing.

b. Perlu dibentuk tim khusus untuk pendampingan dalam pembentukan struktur

dan manajemen organisasi.

c. Perlunya pelatihan pembuatan dan pengelolaan web/toko online secara

intensive bagi 2-3 orang anggota kelompok agar produk mereka bisa dikenal

khalayak ramai melalui internet.

Page 13: Laporan Desa Produktif

Lampiran Produk Hasil Kerajinan Pandan Seuke Aceh

No Nama Produk Keterangan No Nama Produk Keterangan

1

Loundry Basket

7

Tas Jinjing

2

Cermin Petak

8

Alas Piring dan Gelas

3

Kotak Tissue 9

Conference Bag

4

File Box

10

Cermin Bulat

5

Bingkai Foto 11

Loundry Petak

Page 14: Laporan Desa Produktif

6

Map Folder 12

Tempat Pensil Bulat

No Nama Produk Keterangan No Nama Produk Keterangan

13

Kotak Perhiasan 19

Sandal Hotel

14

Kotak Pensil 20

Tikar Dua Lapis

15

Dompet Kacamata 21

Tikar Sajadah

16

Kotak Serba Guna 1 Set

22

Tikar Satu Lapis

Page 15: Laporan Desa Produktif

17

Tikar Duduk 23

Kotak Tissu Segitiga

18

Sandal Cewek 24

Tas Sirup