Upload
phamthuan
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
LAPORAN DELEGASI DPR RI
KE ARAB REGION PARLIAMENTARY FORUM ON THE 2030 AGENDA FOR
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Beirut-Lebanon, 24-25 Januari 2019
--------------------------------------------------------------------------------------------
I. PENDAHULUAN
Arab Region Parliamentary Forum on the 2030 Agenda for Sustainable Development
merupakan pertemuan tahunan para anggota parlemen di kawasan Arab sejak tahun 2017.
Pertemuan ini diorganisir oleh the United Nations Economic and Social Commission for
Western Asia (ESCWA), the United Nations Development Programme (UNDP), dan the
Islamic Development Bank (IsDB) bekerjasama dengan the Inter-Parliamentary Union
(IPU).
Tujuan dari Forum ini adalah memperkuat peran Parlemen di kawasan Arab dalam
meningkatkan implementasi untuk 2030 Agenda for Sustainable Development dan juga
Follow-Up and Review-nya (FUR), dengan bertukar pengalaman dan pengetahuan. Tema
Forum yaitu “Empowering People and Ensuring Inclusiveness and Equality”.
A. DASAR PENGIRIMAN DELEGASI
Partisipasi Delegasi DPR RI menghadiri Arab Region Parliamentary Forum on the
2030 Agenda pada tanggal 24-25 Januari 2019 di Beirut – Lebanon, berdasarkan Surat
Keputusan Pimpinan DPR RI No. 2/PIMP/III/2018-2019 tanggal 7 Januari 2019.
B. SUSUNAN DELEGASI DPR RI
Delegasi DPR RI ke Arab Region Parliamentary Forum on the 2030 Agenda for
Sustainable Development pada tanggal 24-25 Januari 2019 di Beirut – Lebanon yaitu:
- Yth. Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si. Ketua BKSAP/F-PD/A-432
2
C. MAKSUD DAN TUJUAN PENGIRIMAN DELEGASI
Maksud dan tujuan pengiriman Delegasi DPR RI ke Arab Region Parliamentary Forum
on the 2030 Agenda for Sustainable Development yaitu:
- Memanfaatkan Forum ini untuk membina dan mengembangkan hubungan
persahabatan dengan negara-negara di kawasan Arab.
- Menjalankan peran Diplomasi Parlemen sebagai salah satu unsur penting total
diplomacy, dalam rangka memfasilitasi dan mendukung kebijakan RI tentang isu
Tujuan Pembangunan Bekelanjutan (SDGs).
D. MISI DELEGASI
Adapun misi Delegasi DPR RI mengikuti Forum tersebut, antara lain:
- Menghadiri undangan sebagai Pembicara Kunci (Keynote Speaker).
- Mensosialisasikan success story DPR-RI dalam menangani SDGs serta menambah
pengetahuan terkini mengenai isu-isu SDGs dan Agenda 2030.
- Memanfaatkan forum ini untuk memperkuat dialog multilateral DPR RI dengan
negara-negara di lingkup ESCWA dan Parlemen kawasan Arab.
- Mensosialisasikan the World Parliamentary Forum on Sustainable Development
(WPFSD) serta mengundang negara-negara peserta untuk hadir di WPFSD ke-3 pada
bulan September 2019 di Bali.
3
II. ISI LAPORAN
A. AGENDA SIDANG
Agenda yang dibahas dalam Arab Region Parliamentary Forum on the 2030 Agenda for
Sustainable Development adalah sebagai berikut:
Hari 1 : Kamis, 24 Januari 2019 :
• Opening Session (09.00-09.30)
- Mr. Mounir Tabet, Acting Executive Secretary, ESCWA;
- Mr. Khaled Abdel Shafi, Director, Regional Hub in Amman, UNDP;
- Mr. Rami Ahmad, Advisor to the President and Special Envoy on SDGs,
Islamic Development Bank Group.
* Session 1 – Setting the scene : the 2030 Agenda, three years into implementation.
Moderator : Ms. Dima Al-Khatib, Policy and Proggramme Coordinator, Regional
Hub in Amman, UNDP.
Speaker : Ms. Maisaa Youssef, Sustainable Development Officer, Unit on 2030
Agenda, ESCWA.
• Session 2 – Role and functions of parliament from a 2030 Agenda lens.
Moderator : Mr. Rami Ahmad, Advisor to the President and Special Envoy on
SDGs Islamic Development Bank Group.
Keynote Speech :
Parliamentary experience in engaging with the 2030 Agenda – the case of
Indonesia by Ms. Nurhayati Ali Assegaf, Chairperson of the
Inter-Parliamentary Cooperation, the House of Representatives, Indonesia
Speakers :
- Parliamentary experience in engaging with the 2030 Agenda – the case of Tunisia,
Ms. Leila Ouled Ali, Member of the Assembly of People’s Representatives,
Tunisia.
4
- The role of parliament in the 2030 Agenda: key findings from the global IPU
survey,
Ms. Aleksandra Blagojevic, Program Manager for International Development,
IPU.
- The role of parliament in the 2030 Agenda ; tools, mechanism and their
applications
Mr. Ali Elsawi, Parliamentary Expert and Professor of Political Science, Cairo
University, Egypt.
- Discussion.
• Session 3 – Empowering people and ensuring inclusiveness and equality: what
role for parliaments.
Moderator : Mr. Oussama Safa, Chief of Participation and Social Justice Section,
Social Development Division, ESCWA.
Speakers :
- Introduction
Mr. Oussama Safa, Chief of Participation and Social Justice Section, Social
Development Division, ESCWA.
- Empowering people and ensuring inclusiveness and equality: parliamentary
experiences :
* Mr. Christoph Hoffmann, MP and Member of the Parliamentary Committee for
Economic Cooperation, Bundestag, Germany
* Mr. Naief Al Taleb Alhareery, MP and Member of the Culture, Education and
Scientific Research Committee, People’s Assembly, Syrian Arab Republic.
* Ms. Amina Maelainine, Deputy Speaker, Member of the Committee on Justice,
Legislation and Rights, Morocco
- Discussion.
• Session 4 – National budgets : parliament and achieving SDGs in Arab countries.
Moderator : Mr. Yassine Jaber, Chair of the Foreign affairs and Immigrants
Committee and Member of the Committee for Finance and Budget, Lebanese
Parliament.
Speakers :
- General framework and parliamentary experiences in budgeting for the 2030
Agenda.
5
Ms. Mona Fattah, Sustainable Development Officer, Unit on 2030 Agenda,
ESCWA.
- Parliamentary mechanism to budget for sustainable development.
Ms. Sara Salman, Population Affairs Officer , ESCWA.
- Budgeting for the SDGs : parliamentary experiences.
* Mr. Mongi Rahoui, MP and Chairman of the Finance, Planning and
Development Committee, Assembly of People’s Representatives, Tunisia
* Mr. Azmi Shuaibi, Board Member, Arab Parliamentarians Against Corruption,
and Former Member of the Palestinian Legislative Council.
- Discussion.
Hari 2 : Jum’at, 25 Januari 2019
• Session 5 – Strengthening Arab Parliaments for more effective implementation of
the 2030 Agenda: engaging with stakeholders (09.00-10.30).
Moderator : Mr. Mustapha Barghouti, Member of Parliament, Palestinian
Legislative Council and President of the Palestinian Medical Relief Society.
Speakers :
- Parliament and National Statistiscal Offices.
Mr. Qassem Al Zoubi, General Manager, Department of Statitistic, Jordan.
- Parliament and civil society organizations.
Ms. Asma Khader, President, Sisterhood is Global Institute, Jordan.
- Parliament and government.
Ms. Wissal Hossein, Deputy Secretary General for Technical Affairs, National
Population Council, Sudan.
- Parliaments and parliamentary monitors (ex. “Nonabook”).
Mr. Ismail Ilsouk, Executive Director, SimSim-Participation Citoyenne, Morocco.
- Parliaments and supreme audit institutions.
Mr. Qasim Mutar, Board of Supreme Audit, Iraq.
- International partners – Reverse Linkage approach on knowledge transfer across
countries.
Mr. Ahmed Farouk Diken, Senior Technical Cooperation Coordinator, Islamic
Development Bank.
- Discussion.
6
• Session 6 – VoluntaryNational Reviews : towards a stronger role of parliaments.
Moderator : Ms. Dima Jamali, Member of Parliament and Chair of the
Sustainable Development Committee, Lebanese Parliament.
Speakers :
- Voluntary National Reviews of the 2030 Agenda : what role for parliaments ?
Ms. Hania Sabbidin Dimassi, Unit on 2030 Agenda, ESCWA.
- Results of the global review on engagement of parliaments with follow-up and
review.
Ms. Aleksandra Blagojevic, Program Manager for International Development,
IPU.
- Challenges and opportunities in countries.
• Mr. Abdalbasit Saeed, Member of Parliament, National Assembly, Sudan.
• Mr. Ahmad Mesleh, DirectorGeneral of Committees, Palestinian
Legislative Council.
- Discussion.
• Session 7 – Roundtable discussion of practical steps to enhance parliament’s
engagement with the 2030 Agenda and follow-up and review
Moderator : Mr. Ali Elsawi, Parliamentary Expert and Professor of Political
Science, Cairo University, Egypt.
Rapporteurs : ESCWA, UNDP and IsDB.
• Closing Session : the way forward and final remark (15.30-16.00)
Speakers :
- Mr. Rami Ahmad, Advisor to the President and Special Envoy on SDGs,
Islamic Development Bank Group.
- Mr. Khaled Abdel Shafi, Director, Regional Hub in Amman, UNDP;
- Mr. Mounir Tabet, Acting Executive Secretary, ESCWA.
7
B. JALANNYA PERTEMUAN
Arab Region Parliamentary Forum on the 2030 Agenda for Sustainable Development
tahun ini dibuka pada tanggal 24 Januari 2019 dan dihadiri sekitar 80 peserta. Sebagai
pengantar diskusi di sesi 1, Ms. Dima Al-Khatib dari UNDP sebagai moderator
menyampaikan bahwa Agenda Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030 adalah sebuah
visi universal tentang bagaimana dunia yang seharusnya. Agenda 2030 merupakan
sebuah kerangka kerja bagi pelaku seluruh pembangunan untuk bekerja secara bersama
di dalam mencapai tujuan pembangunan bersama. Sejak diadopsi pada bulan September
2015, Agenda 2030 telah berkembang pesat menjadi sebuah referensi kerangka kerja dan
insentif bagi peningkatan kerjasama di tingkat lokal, nasional, regional dan global.
Agenda ini juga memperhitungkan Parlemen sebagai sebuah pemangku kepentingan
utama yang keterlibatannya sangat penting di dalam menyampaikan prinsip-prinsip dan
komitmen-komitmen dari Agenda 2030.
Di sesi 2, dibahas betapa pentingnya peran Parlemen di dalam mengimplementasikan
Agenda 2030 serta mengawasi kemajuan perkembangan dalam pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Para Anggota Parlemen dapat melakukan
representasi mereka, membuat Undang-Undang, melakukan penganggaran dan
mengawasi fungsi pemerintah guna memastikan bahwa perencanaan nasional dan
kebijakan pemerintah telah sejalan dengan SDGs dan prioritas pembangunan nasional
secara efisien dan efektif dengan prinsip no one leave behind. Di sesi ini juga, Ms.
Aleksandra Blagojevic dari sekretariat IPU menginformasikan hasil dari survey yang
dilakukan IPU yang melibatkan parlemen anggota IPU mengenai pengalaman mereka
dalam menangani Agenda 2030.
Di sesi 3 membahas tentang penyelenggaraan United Nations High Level Panel Forum
(UNHLPF) dimana tema tahun 2019 ini adalah “Empowering People and Ensuring
Inclusiveness and Equality”. Sedangkan di sesi 4 dibahas mengenai perlunya alokasi
pembiayaan anggaran untuk pembangunan berkelanjutan di masing-masing negara. Di
sesi berikutnya yaitu di sesi 5 para pembicara menjelaskan bahwa pencapaian SDGs
tergantung pada banyak hal salah satunya adalah perlunya data yang berkualitas.
Anggota Parlemen disarankan dekat dengan lembaga-lembaga seperti Badan Statistika
Nasional, Badan Pemeriksa Keuangan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), para
8
akademisi dan awak Media. Keterlibatan ini tidak hanya berkontribusi bagi pembuatan
UU yang efektif, akan tetapi juga menjadi sumber-sumber yang berharga yang sering
dibutuhkan di dalam menjalankan tugas mereka.
Di sesi 6 yang membahas tentang Voluntary National Reviews (VNR), dijelaskan bahwa
di tahun 2018, total 102 negara telah memasukkan VNR mereka ke HLPF. VNR adalah
bagian dari Follow-Up and Review (FUR) dari Agenda 2030. Peran aktif Parlemen juga
sangat diharapkan dalam proses VNR ini. Diskusi secara menyeluruh dari forum ini
kemudian dilakukan di sesi yang terakhir yaitu Sesi 7. Fokus diskusi adalah tantangan-
tantangan yang dihadapi oleh Parlemen di kawasan Arab dan mencari cara bagaimana
untuk meningkatkan kinerja Parlemen dan mencapai prioritas pembangunan
berkelanjutan.
C. PARTISIPASI DELEGASI DPR-RI
Dr. Nurhayati Ali Assegaf (Ketua BKSAP DPR-RI/Chair of WPFSD) diundang sebagai
pembicara kunci (Keynote Speaker) dalam kapasitasnya sebagai sosok yang dipandang
berhasil dalam menginisiasi the World Parliamentary Forum on Sustainable
Development (WPFSD) di Bali pada 2017 dan 2018. WPFSD sendiri disebut amat
bersejarah karena berhasil mengumpulkan parlemen dunia untuk memulai kerja
Parlemen dalam implementasi SDGs.
Dalam pidato kuncinya yang berjudul “Parliamentary Experience in Engaging with the
2030 Agenda – the Case of Indonesia”, Dr. Nurhayati Ali Assegaf menyatakan pada saat
ini peran Parlemen untuk mencapai SDGs menjadi lebih krusial dibandingkan masa
sebelumnya. Tugas utama Parlemen seperti membuat Undang Undang (UU), membahas
dan menyetujui anggaran negara serta melakukan fungsi pengawasan terhadap
Pemerintah telah menjadi inti dari SDGs (heart of SDGs). Indonesia telah memainkan
peran yang sangat aktif serta positif baik di MDGs maupun SDGs, ujarnya di depan
sidang ESCWA. Ia juga mengatakan bahwa pelibatan seluruh stakeholders –termasuk
Parlemen sebagai wakil rakyat- secara terus menerus, adalah kunci untuk memastikan
keberhasilan goal-goal SDGs diterapkan di kehidupan masyarakat sehari-hari.
Di forum ESCWA ini, Dr. Nurhayati Ali Assegaf membagikan pengalaman terbaik
Indonesia dalam mencapai goal-goal SDGs, yaitu :
Pertama, membentuk Panja SDGs di BKSAP DPR-RI yang keanggotaannya terdiri dari
lintas fraksi dan komisi. Tidak hanya bertujuan meningkatkan kesadaran tentang SDGs
9
di kalangan Anggota Parlemen, Panja juga berperan aktif dalam mengawasi pencapaian-
pencapaian SDGs apakah sudah sesuai dengan target yang ada di dalam National
Roadmap Pemerintah.
Kedua, Panja SDGs turut memberikan beberapa rekomendasi yang sangat penting
terhadap berbagai kebijakan terkait SDGs, misalnya : mewajibkan 20% anggaran negara
untuk dialokasikan ke sector Pendidikan, peningkatan 5% anggaran negara untuk
Kesehatan, dan mendorong dibuatnya program pengentasan kemiskinan lainnya seperti
Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Sosial (Bansos) dan lain-lain.
Ketiga, DPR-RI menjadi satu-satunya Parlemen di dunia yang berhasil menginisiasi dan
mengimplementasikan pertemuan parlemen khusus untuk SDGs, yaitu WPFSD. Seperti
diketahui, DPR-RI telah mengadakan The First WPFSD (tahun 2017) dan The Second
WPFSD (2018) di Bali yang menghasilkan outcome document: Bali Commitment. Dalam
forum ESCWA ini, Ketua BKSAP juga mengundang para peserta sidang untuk dapat
hadir di The Third WPFSD yang rencananya akan diadakan pada bulan September 2019.
III. KESIMPULAN
▪ Kehadiran Ketua BKSAP DPR-RI menjadi Keynote Speaker atau Pembicara Kunci
dalam Arab Region Parliamentary Forum on the 2030 Agenda for Sustainable
Development sangat membanggakan Indonesia pada umumnya dan DPR-RI pada
khususnya. Dengan diundangnya Ibu Dr. Nurhayati Ali Assegaf untuk berbicara di
forum ini membuktikan bahwa DPR-RI dan Indonesia diakui telah lebih maju di
dalam menangani SDGs, bahkan sejak dari MDGs.
▪ Di tingkat global, Indonesia juga telah memiliki nama harum di dalam proses
pembentukan SDGs dengan terpilihnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
sebagai co-chair the High Level Panel of Eminent Person on the Post 2015
Development Agenda bersama PM Inggris dan Presiden Liberia.
▪ Banyak hal baik dari Indonesia atau DPR-RI yang dapat dibagikan ke negara-negara
sahabat atau organisasi internasional/regional yang tertarik kepada SDGs atau isu-
isu pencapaian pembangunan berkelanjutan sebagai success story, seperti misalnya
Pembentukan Panitia Kerja (Panja) SDGs di BKSAP DPR-RI, alokasi 20% APBN
untuk Pendidikan, pengesahan UU Desa, peningkatan anggaran kesehatan, sebagai
inisiator satu-satunya forum Parlemen di dunia (WPFSD) yang membahas SDGs,
dan seterusnya.
10
IV. PENUTUP
Demikian pokok-pokok laporan Delegasi DPR RI ke Arab Region Parliamentary Forum
on the 2030 Agenda for Sustainable Development pada tanggal 24-25 Januari 2019 di
Beirut – Lebanon. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, Februari 2019
11
FOTO GALLERY
Gambar 1. Dr. Nurhayati Ali Assegaf di Sesi 2 Forum ESCWA
Gambar 2. Dr. Nurhayati Ali Assegaf, M.Si sedang menyampaikan Keynote Speech
Gambar 3. Bersama Moderator dari IsDB dan para Pembicara dari IPU,
Professor Universitas Kairo dan Anggota Parlemen Tunisia
12
Gambar 4. Dr. Nurhayati Ali Assegaf saat menjadi Pembicara Kunci
Gambar 5. Indonesia membagikan pengalaman lewat pidato berjudul
Parliamentary experience In engaging with the 2030 Agenda – the case of Indonesia
13
Gambar 6. Suasana saat Pidato
Gambar 7. Bersama peserta dari negara lain
14
Gambar 8. Bersama Anggota Parlemen Lebanon
15
Gambar 9. Pada saat berdiskusi dan berbagi pengalaman
Gambar 10. World Parliamentary Forum on Sustainable Development sebagai satu-satunya forum
parlemen dunia yang membahas khusus masalah SDGs dimana Indonesia sebagai inisiator.