Upload
siti-chotijah
View
271
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bab 5
Citation preview
35
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Spesifikasi kualitas air pendingin primer harus tetap terjaga, secara kontinyu
air pendingin primer dilewatkan pada system pemurnian dan dilakukan
pemantauan secara rutin terhadap pH, konduktivitas dan TDS (Total Dissolved
Solid) yang merupakan parameter kontrol kualitas air serta perlakuan kimiawi
yang berupa penggantian resin penukar ion penukar ion penukar ion pada sistem
pemurnian air kolam reaktor(KBE01). Hasil pemantauan kualitas air pada sistem
pemurnian air kolam reaktor(KBE01) air kolam reaktor(KBE 01) dalam kurun
waktu 02 Desember 2013 sampai dengan 25 Februari 2014 ditampilkan pada tabel
5.1 dan grafiknya diberikan pada Gambar 5.1 sampai 5.3.
Tabel 5.1:Data Hasil Pemantauan parameter kontrol Kualitas Air pada Sistem
pemurnian air kolam reaktor(KBE01).
No. Hari/
Tanggal
Parameter Ket.
pH Kond. TDS Turbidita
s
Suhu
In Out in Out in Out In out in out
1. Senin
02-12-2013
5,4 5,8 1,07 1,10 0,5 0,6 23,1 23,4 Shutdown
2. Senin
09-12-2013
5,4 6,0 1,09 1,20 0,5 0,6 35,6 37,5 Operasi
3. Kamis
12-12-2013
5,3 6,2 1,15 1,16 0,6 0,6 27,6 28,1 Shutdown
4. Senin
16-12-2013
5,5 6,0 1,13 1,20 0,6 0,6 35,8 35,2 Operasi
5. Senin
23-12-2013
5,4 5,7 1,21 1,22 0,6 0,6 25,5 25,5 Shutdown
6. Senin
30-12-2013
5,7 6,0 1,13 1,16 0,6 0,6 25,1 25,6 shutdown
7. Selasa
07-01-2014
5,2 1,11 0,6 20,2 Shutdown
36
8. Rabu
15-01-2014
6,2 1,3 0,7 17,2 Shutdown
9. Senin
20-01-2014
6,2 1,41 0,7 37,6 Operasi
10. Kamis
22-01-2014
6,0 1,35 0,7 22,1 Shutdown
11. Kamis
29-01-2014
7.1 0,49 0,2 19,8 -.Shutdown
-Ganti resin
penukar ion
28-01-2014
12. Jumat
30-01-2014
6,5 6,8 0,98 0,55 0,5 0,3 19,6 19,3 Shutdown
13. Senin
03-02-2014
6,4 6,8 0,50 0,31 0,3 0,2 0,1 0,6 36,9 36,2 Operasi
14. Selasa
04-02-2014
6,1 6,1 0,35 0,29 0,2 0,1 0,2 0,3 36,7 38,1 Operasi
15. Kamis
06-02-2014
6,08 6,64 0,62 0,39 0,3 0,2 0,1 0,3 27,0 26,9 Shutdown
16. Selasa
11-02-2014
7.1 6,4 0,73 0,48 0,4 0,2 0,3 0,5 21,3 21,0 Shutdown
17. Jumat
14-02-2014
6,7 0,38 0,2 0,6 25,8 Operasi
18. Selasa
18-02-2014
7,0 7,3 0,44 0,28 0,2 0,1 0,3 0,3 37 37,4 Operasi
19. Kamis
20-02-2014
7,3 0,41 0,2 0,3 28,2 Shutdown
20. Selasa
25-02-2014
6,4 6,6 0,64 0,48 0,3 0,2 0,4 0,1 21,8 21,8 Shutdown
37
Gambar 5.1:Grafik kualitas air setelah melewati resin penukar ion (out) pada
sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01) air kolam reaktor (KBE 01) periode
2 Desember ‘13 s/d 25 Februari ’14.
Berdasarkan Tabel 5.1 dan Gambar 5.1 menunjukan bahwa secara
keseluruhan dari hasil kontrol kualitas air pada sistem pemurnian air kolam
reactor (KBE01) periode 02 Desember 2013 s/d 25 Februari 2014 menunjukan
harga yang fluktuasi namun yang lebih terlihat pada parameter suhu. Dimana suhu
berada pada kisaran harga 17,2 – 38,10C. awal kenaikan suhu terjadi pada tanggal
9 Desember 2013 dengan suhu 37,5. Suhu yang naik menandakan reaktor sedang
beroperasi. Suhu saat reaktor beroperasi mempunyai rentang harga 25,8 – 38,10C .
Reaktor beroperasi setiap hari Jumat dan Shutdown pada hari selasa. Dari rentang
hari tersebut suhu di sistem pemurnian air kolam reaktor (KBE01) akan selalu
mengalami kenaikan dibandingkan suhu saat reaktor shutdown . Suhu yang tinggi
diakibatkan oleh panas yang timbul di dalam teras reaktor sebagai akibat
terjadinya reaksi fisi. Panas yang dilepas di dalam teras diambil oleh sistem
pendingin primer dan kemudian dipindahkan ke sistem pendingin sekunder
dengan melewati penukar panas (heat exchanger). Selanjutnya panas dibuang ke
atmosfer lingkungan dengan menggunakan menara pendingin yang terdapat pada
sistem pendingin sekunder (Yuliato,2013). Dengan adanya sistem pendingin maka
suhu pada sistem pendingin primer akan terjaga dibawah 400C. Sedangkan data
suhu yang rendah pada saat reaktor beroperasi disebabkan karena pengambilan
data dilakukan pada saat reaktor baru start up. Seperti terlihat pada data tanggal 14
38
Februari 2014. Dari Gambar 1 terlihat bahwa grafik pH,konduktivitas, padatan
terlarut (TDS) dan turbiditas tidak terlalu terlihat jelas karena perbedaan nilai
yang tidak terlalu jauh. Oleh karena itu grafik antara pH, konduktivitas, padatan
terlarut (TDS) dan turbiditas sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01) air
kolam reaktor (KBE01) ditampilkan pada Gambar 5. 2.
Gambar5.2.Grafik parameter kontrol kualitas air(pH,Konduktivitas,TDS dan
Turbiditas) pada sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01) air
kolam reaktor (KBE 01) periode 2 Desember ‘13 s/d 25 Februari ‘14
Berdasarkan pada Tabel 5.1 nilai konduktivitas air pemurnian kolam
reaktor(KBE01) berada pada rentang harga 0,28 –1,41 S/cm, lebih rendah dari
batas maksimalnya yang ditentukan yaitu 8 S/cm dan TDS berada pada rentang
harga 0,1 – 0,7mg/l sedangkan turbiditas berada pada harga 0,1 – 0,6 NTU.
pengukuran turbiditas dimulai pada tanggal 3 Februari 2014 karena faktor
ketersediaan alat. Dan dari data tabel 1. dan gambar 5.2. terlihat bahwa
konduktivitas dan padatan terlarut (TDS) pada awal pengukuran didapat 1,1S/cm
dan 0,6mg/L. Konduktivitas dan padatan terlarut terus menglami kenaikan dari
bulan Desember sampai Januari lebih berada pada kisaran harga 1,1 – 1,41S/cm.
Ganti resin
39
Kenaikan konduktivitas air pada sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01)
berkaitan kapasitas tukar dari resin penukar ion penukar ion pada sistem
pemurnian air kolam reaktor(KBE01) yang semakin menurun. Kapasitas tukar
resin penukar ion (disi pustaka ) merupakan besaran yang menyatakan bilangan
yang menyatakan jumlah banyaknya ion yang dapat dipertukarkan untuk setiap 1
(satu) gram resin penukar ion atau tiap milliliter. Pada sistem pemurnian air
kolam reaktor(KBE01), resin penukar ion penukar ion berfungsi untuk mengambil
pengotor air dengan cara pertukaran ion yang bermuatan sama. Kation yang ada
dalam air akan dipertukarkan/diambil dengan kation resin penukar ion sedangkan
anion dalam air akan dipertukarkan dengan anion resin penukar ion
(Lestari,2001).
Resin penukar ion penukar ion mempunyai kapasitas tukar tertentu,
sehingga dengan bertambahnya waktu penggunaan resin penukar ion ,
kemampuan tukar ion pada resin penukar ion akan menurun dan. lama kelamaan
mengalami kejenuhan sehingga perlu diganti dengan resin penukar ion baru
(Lestari,2001). Nilai konduktivitas dan padatan terlarut terjadi penurunan secara
drastis pada pengukuran tanggal 22 Januari ke tanggal 29 Januari dengan harga
konduktivitas yang didapat 1,35S/cm menjadi 0,49S/cm dan harga padatan
terlarut 0,7mg/L menjadi 0,2mg/L. Hal ini terjadi karena telah dilakukan
pergantian resin penukar ion tanggal 28 Januari 2014. Dengan adanya penggantian
resin penukar ion pada sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01) maka
kapasitas tukar ion menjadi besar, oleh karena itu semakin banyak ion pengotor
dalam air yang dapat dipertukarkan sehingga didapatkan kualitas air yang
mempunyai besaran konduktivitas kecil. Konduktivitas merupakan ukuran
kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik, sehingga dengan
mengetahui besaran konduktivitas akan diperoleh gambaran/perkiraan kadar ion-
ion yang terlarut dalan air pendingin. Dengan kecilnya niali konduktivitas air
menunjukan bahwa
kualitas air menjadi lebih baik Hal yang berbeda apabila dilihat dari
pengamatan terhadap pH air pendingin. Setelah penggantian resin penukar ion
penukar ion, dimana pada saat konduktivitas mengalami penurunan, pH air
pendingin justru mengalami kenaikan seperti terlihat pada Grafik 5. 2. Hal ini
40
disebabkan karena filter penukar ion pada sistem pemurnian air kolam
reaktor(KBE01) berisi campuran resin penukar kation dalam bentuk H+ dan anion
dalam bentuk OH- ,sehingga setelah penggantian resin penukar ion penukar ion,
kation pengotor dalam air akan dipertukarkan dengan H+ dari resin penukar ion
dan anion pengotor air pendingin dipertukankan dengan OH- dari seperti reaksi
berikut :
RH+ + Y+ R Y+ + H+
Resin penukar ion penukar Kation Kation dalam air
ROH- + Y- RY- + OH-
Resin penukar ion penukar Anion Anion dalam air
H+ + OH- H2O
Oleh karena itu pH air pendingin setelah penggantian resin penukar ion penukar
ion akan mendekati pH air murni.
Gambar5.3.Grafik parameter kontrol kualitas air(Konduktivitas,TDS dan
Turbiditas) pada sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01) air
kolam reaktor (KBE 01) periode 2 Desember ‘13 s/d 25 Februari ‘14
Berdasarkan Gambar 5.3 terlihat pada saat sebelum penggantian resin
penukar ion penukar ion pada sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01) air
kolam reaktor (KBE 01) menunjukan bahwa konduktivitas dan TDS air setelah
Seblum ganti resinSetelah ganti resin
41
mel;ewati resin penukar ion penukar lebih besar dari sebelum mel;ewati resin
penukar ion penukar sedangkan setelah penggantian resin penukar ion penukar ion
pada sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01) air kolam reaktor (KBE 01)
sebaliknya dimana konduktivitas dan TDS air setelah melewati resin penukar ion
penukar lebih besar dengan sebelum melewati resin penukar ion penukar. Hal ini
berkaitan dengan kemampuan tukar dari resin penukar ion penukar ion pada
sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01) air kolam reaktor (KBE 01). Dengan
adanya penggantian resin penukar ion pada sistem pemurnian air kolam
reaktor(KBE01) maka kapasitas tukar ion menjadi besar, oleh karena itu semakin
banyak ion pengotor dalam air yang dapat dipertukarkan sehingga didapatkan
kualitas air yang mempunyai besaran konduktivitas kecil. Sedangkan pada saat
sebelum penggantian resin penukar ion pada sistem pemurnian air kolam
reaktor(KBE01), kapasitas tukar ion sudah menurunn karena gugus fungsional
kation dan anion resin penukar ion yang dapat dipertukarkan sudah tersisi oleh
kation dan anion pengotor air, sedangkan proses pengambilan pengotor terus
berlangsung dan resin penukar ion punya sifat selektif sehingga ada sebagian
pengotor air yang sudah terikat resin penukar ion akan lepas yang menyebabkan
konduktivitas dan TDS air setelah melewati resin penukar ion akan lebih besar
disbanding sebelum melewati resin penukar ion (Lestari,2001).
Turbiditas berhubungan dengan tingkat kekeruhan. Kekeruhan air
disebabkan oleh zat padat yang terlarut, baik yang bersifat anorganik maupun
yang organik (Siti Khanafiah, 1999). Pengukuran turbiditas diperlukan untuk
melihat secaara fisik bagamana resin penukar ion bekerja, namun turbidita tidak
terlalu berpengaruh karena kapasitas tukar dapat terlihat dari konduktivitas. Dari
tabel 5.1 dan Gambar 5.3. terlihat bahwa nilai turbiditas air setelah melewati resin
penukar ion sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01) air kolam reaktor
(KBE01)menunjukana nilai yang lebih tinggi dari turbiditas air sebelum melewati
sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01) air kolam reaktor (KBE01) .
Seharusnya nilai turbiditas air setelah melewati resin penukar ion lebih rendah
karena pada umumnya tingkat kekeruhan suatu larutan ketika akan berkurang
setelah melewati resin penukar ion karena sebagian pengotor air telah terikat atau
tertahan oleh resin penukar ion. Dari hasil pengamatan yang memiliki nilai
42
turbiditas sebelum melewati resin penukar ion lebih besar dari pada turbiditas
setelah melewati resin penukar ion hanya data pada tanggal 25 Februari 2014
dimana nilai turbiditas sebelum melewati resin penukar ion sebesar 0,4 NTU dan
turbiditas setelah melewati resin penukar ion sebesar 0,1. NTU
Nilai turbiditas setelah melewati resin penukar ion yang lebih besar dari
pada sebelum melewati resin penukar ion dapat disebabkan karena adanya
pengotor yang lepas dari resin penukar ion yang larut kembali dalam air. Adapun
data turbiditas air kolam reaktor in dan out mengalami kesamaan diangka 0,3
yaitu pada tanggal 18 Februari 2014. Secara keseluruhan dari Tabel 4.1
menunjukan turbiditas yang didaptkan memiliki rentan 0,1 – 0,6. tidak berbeda
jauh dari nilai turbiditas air demineralisasi yang merupakan air pemasok sistem
pendingin primer yaitu sekitar 0,3 – 0,5. Hal ini menunjukan bahwa tinggkat
kekeruhan air pendingin masih rendah yang disebabkan oleh pergantian resin
penukar ion pada sistem pemurnian air kolam reaktor(KBE01), yang telah
dilakukan pada tanggal 28 Januari 2014
43
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kualitas air pada sistem
pemurnian air kolam reaktor(KBE01) periode 2 Desember 2013 s/d 25
Februari 2014 dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggantian resin penukar ion air kolam reaktor(KBE01) menyebabkan
kualitas air pendingin lebih baik, dimana konduktivitas air dan jumlah padatan
terlarut (total dissolved solid,TDS) mengalami penurunan serta adanya
kenaikan pH air pendingin.
2. Pada saat resin penukar ion air kolam reaktor(KBE01) belum diganti
Konduktivitas dan TDS air pendingin setelah melewati resin penukar ion lebih
besar dibanding sebelum melewati penukar ion tetapi setelah penggantian
resin sebaliknya, dimana Konduktivitas dan TDS air pendingin setelah
melewati resin penukar ion lebih kecil disbanding sebelum melewati resin
penukar ion.
6.2. Saran
Perlu adanya uji lebih lanjut untuk mengetahui unsur apa yag
menyebabkan penurunan dan kenaikan parameter kontrol kualitas air
44
DAFTAR PUSTAKA
Bernasconi, G., 1995, Teknologi Kimia, Jilid 2, Edisi pertama, PT. Pradaya
Paramita, Jakarta.
Khanafiah, S., 1999, Fisika Ligkungan, Fisika FMIPA UNNES, Semarang.
Lestari, D.E., 2001, Kemampuan Resin Penukar Ion pada Sistem Produksi Air
Bebas Mueral Reaktor G.A Siwabessy setelah 13 Tahun Beroperasi,
Prosiding Seminar Pranata Nuklir P2TKN – BATAN, Serpong.
Lestari, D.E., 2005, Pengendalian Kualitas Air Pendingin Pada Sistem Pemurnian
Air Kolam Reaktor G.A.Siwabessy (Kbe 01), jurnal PRSG BATAN, hal
1 – 16.
Lestari, D.E., 2006, Keandalan Sistem Pemurnian Terhadap Kualitas Air
Pendingin Primer Rsg-Gas, Seminar Keselamatan Nuklir _BAPETEN,
Serpong.
Lestari, D.E., 2007, Karakteristik Kinerja Resin Penukar Ion Pada Sistem Air
Bebas Mineral(Gca 01) Rsg-Gas, Seminar asional III SDM Teknologi
Nuklir, hal 95 – 104, Yokyakarta.
PRSG, 2014, Profil Reaktor Riset, www.batan.go.id/prsg/index.php?
option=com_content&task=view&id=14&Itemid=43 , Diakses 20
Februari 2014.
Rhefa, E., 2011, Reaktor Riset, www.slideshare.net/EkaRhefa/reaktor-riset,
Diakses 10 Maret 2014.
Yulianto, Y.K., 2013, Diktat Pelatihan Teknis dan Supervisior Perawatan
Reaktor RSG –GAS, Pusdiklat – PRSG BATAN, Serpong.