157
XI Teknik Komputer & Jaringan B 1 Laporan Akhir Diagnosa LAN Revan Faredha Aswariza XI TKJ B SMKN 1 CIMAHI Laporan Akhir Semester I Tahun Pelajaran 2010 - 2011

Laporan Akhir Revan Faredha A

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

1

Laporan Akhir Diagnosa LAN

Revan Faredha Aswariza

XI TKJ B

SMKN 1 CIMAHI

Laporan Akhir Semester I

Tahun Pelajaran 2010 - 2011

Page 2: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur mari kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya lah saya dapat

menyelesaikan semua tugas dan laporan Diagnosa LAN ini. Di penghujung semester 1 ini, laporan yang

berasal dari seluruh praktek yang telah dilakukan menjadi sebuah kelengkapan tugas mata pelajaran

Diagnosa LAN.

Laporan ini terdiri dari 10 praktek yang merupakan kompetensi dasar siswa untuk memahami teori –

teori yang dipelajari pada Diagnosa LAN. Semoga dengan adanya laporan ini, dapat mendukung teori

pembelajaran dan dapat mengimplementasikan teori yang harus dipahami oleh siswa.

Saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen pendukung yang membantu

saya dalam menyelesaikan laporan ini, terutama :

1. Tuhan Yang Maha Esa;

2. Orang tua saya;

3. Bapak Rudi Haryadi dan Bapak Adi Setiadi;

4. Keluarga Besar TKJ SMKN 1 CIMAHI;

5. Teman – teman XI TKJ B;

6. Dan seluruh pihak yang telah membantu dari awal hingga akhir penyelesaian laporan.

Upaya peningkatan kualitas terus dilakukan, oleh karena itu saya selaku penyusun mengharapkan

partisipasi berbagai pihak untuk menyampaikan saran dan kritik tentang kekurangan laporan ini,

terutama para pembaca.

Saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan laporan

ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan.

Bandung, 5 Desember 2010

Page 3: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

3

DAFTAR ISI

1. Laporan Metoda Komunikasi, Enkapsulasi , dan Dekapsulasi.

2. Laporan Handshaking

3. Laporan Flow Control & Error Detection

4. Laporan Range Network

5. Laporan 10 Ping Messages

6. Laporan CIDR

7. Laporan VLSM

8. Laporan Subnetting

9. Laporan Routing

10. Laporan Observasi ( Tugas Akhir )

Page 4: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

4

Program Study : TKJ Metoda komunikasi &

Enkapsulasi

Nama : Revan Faredha A Exp : Diagnosa LAN Kelas : 2 TKJ B

No. Exp : 1 Instruktur : Bpk. Rudi : Bpk. Adi S

Tujuan :

- Siswa dapat membuktikan bahwa mode komunikasi yang terjadi di dalam

komputer jaringan yaitu mode komunikasi half-duplex.

- Siswa dapat menganalisa proses enkapsulasi data yang terjadi.

- Siswa dapat menganalisa dan mendeskripsikan protokol – protokol yang bekerja pada

saat enkapsulasi data terjadi.

Pendahuluan :

Apakah yang dimaksud dengan komunikasi data? Komunikasi data adalah pengiriman

data atau informasi dari suatu sumber(disebut source) ke tujuan(disebut destination).

Komunikasi data dapat dilakukan antara dua komputer atau lebih. Komunikasi data dapat

berjalan dengan baik jika mengacu pada aturan atau standar yang direkomendasikan oleh

badan internasional utama yang mengaturnya.

Mode Half Duplex adalah suatu metode komunikasi yang dapat dilakukan dua arah

secara bergantian (tidak bersamaan). Sisi pengirim dapat mengirimkan informasi dan sisi yang

lain dapat berfungsi sebagai penerima. Mode half duplex sering disebut saluran two way

alternate.

Source Destination

Page 5: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

5

Alat & Bahan :

1. Komputer/Laptop yang terkoneksi dengan jaringan komputer.

2. Software Wireshark.

3. OS Windows / Linux Ubuntu / Mac OS.

Langkah Kerja :

1. Nyalakan komputer/laptop dan koneksikan dengan jaringan computer.

2. Install software Wireshark sesuai dengan sistem operasi yang digunakan.

3. Buka software Wireshark (disini saya menggunakan os Windows)

4. Dalam menu tersebut pada bagian Interface List kita pilih interface yang akan kita

analisa proses komunikasi datanya.

5. Lalu akan tampil gambar seperti dibawah ini.

Page 6: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

6

6. Dengan begitu proses capturing pada interface yang sudah dipilih telah dimulai,

buka aplikasi Mozilla Firefox sebagai contoh.

7. Ketikkan pada address bar www.google.com

8. Setelah itu tunggu hingga proses selesai (Done).

Page 7: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

7

9. Buka kembali Wireshark dan klik menu Capture dan klik stop.

10. Setelah itu proses capturing data yang tadi terjadi selama kita membuka situs

google.com akan terekam pada wireshark. Lihat gambar dibawah ini.

11. Setelah itu pilih satu proses yang akan dianalisa dan catat hasil analisanya.

Page 8: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

8

Hasil Praktek :

Lihat gambar diatas yang ditandai dengan tanda ( ~ ) disitu dapat dilihat bahwa source

beralamatkan IP 172.16.16.51 dan destination beralamatkan IP 64.233.181.104. Disana terjadi

proses request data dari source kepada destination dan lihat tanda dibawahnya lagi. Source

berubah menjadi alamat destination awal dan destination berubah menjadi alamat source awal

yang dimana proses pengiriman data request dari source awal telah dikirim oleh destination

yang bertindak sebagai source kedua karena mengirimkan data yang direquest oleh source

awal. Sehinnga dapat disimpulkan bahawa disini terjadi proses komunikasi half duplex karena

proses pengiriman data terjadi secara bergantian setelah source awal yang bertindak sebagai

Page 9: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

9

pengirim request data dan destination sebagai penerima request data lalu kemudian

destination tadi berubah menjadi source yang mengirimkan data request dari source awal

tersebut.

Selain itu dalam komunikasi data pada jaringan komputer juga terjadi proses enkapsulasi data

yakni proses perubahan format data menjadi format data lainnya. Proses enkapsulasi terjadi

pada layer yang lebih rendah yang menerima data dari layer yang lebih tinggi lalu dirubah

format datanya agar bisa dipahami oleh protokol yang ada pada layer tersebut. Pada awalnya,

format data dari Application layer ini berupa Datagram. Mari kita lihat gambarnya.

Disana kita dapat melihat bahwa protokol yang bekerja yaitu HTTP (hypertext transfer

protocol). Protokol ini bekerja pada Application Layer dalam model referensi TCP/IP. Didalam

layer ini proses pemberian header tidak terjadi karena alamat tujuan sudah ada pada datagram

yang dikirimkan.

Page 10: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

10

Selanjutnya proses enkapsulasi menurun ke layer Transport. Mari kita lihat gambarnya.

Pada layer ini format data berubah menjadi segment. Pada layer ini pula terjadi pemberian

header yang bisa kita lihat di sebelah Transmission Control Protocol (TCP) yang merupakan

alamat source port dan destination port. Perlu diingat kembali bahwa fungsi dari protokol TCP

ini agar menjamin data yang dikirimkan terjaga keutuhannya atau terkirim seutuhnya sehingga

apabila pada saat pengiriman data terjadi error data, maka data akan dikirim kembali hingga

data benar-benar sampai seutuhnya di penerima. Lanjut ke Internet Layer.

Page 11: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

11

Pada layer ini protokol yang bekerja adalah IP(Internet Protocol). Pemberian header dalam

layer ini berupa alamat IP address dari source address dan destination address. Format data

pada layer ini adalah berupa paket-paket data. Selanjutnya proses enkapsulasi terjadi pada

DataLink Layer.

Page 12: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

12

Pada layer ini format datanya berubah menjadi frame. Paket-paket kemudian melalui layer ini

dan mengalami enkapsulasi menjadi frame-frame denga penambahan header di bagian awal

setiap paket. Informasi header pada frame ini tergantung pada jenis framenya, biasanya berisi

alamat hardware asal dan tujuan berupa MAC ( Medium Access Control ) address.

Selanjutanya frame-frame melalui layer Physical untuk kemudian diubah menjadi bit-bit.

Setelah meninggalkan layer ini, bit-bit akan diubah menjadi sinyal listrik jika menggunakan

wireline dan diubah menjadi intensitas cahaya jika menggunakan laser/infrared.

Page 13: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

13

Lalu ada pula proses dekapsulasi yang merupakan kebalikan dari proses enkapsulasi ini.Setelah

informasi/data samapai di host target (destination) maka proses kebalikannya atau yang

disebut dekapsulasi tadi. Pada dasarnya proses dekapsulasi merupakan proses pelepasasn

header satu persatu dari layer terbawah hingga ke layer paling atas.

Page 14: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

14

Analisa Praktek :

Protokol

Versi Protokol

URL yang diketikkan pada address bar

OS yang digunakan ( Windows XP )

Aplikasi Browser

Besar data

Page 15: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

15

Analisa dari gambar diatas :

Protokol yang digunakan : HTTP ( Hypertext Transfer Protocol )

Versi protokol HTTP/1.1

Pada bagian host terdapat www.google.co.id yang merupakan alamat

yang saya ketik pada address bar.

Pada bagian User Agent terdapat : Firefox/3.6b2 yang merupakan

aplikasi browser yang digunakan beserta versinya.

Pada bagian User Agent terdapat juga (windows; u; windows NT 5.1; en-

US; rv:1.9.2b2) sesuai dengan yang kita tahu bahwa windows NT 5.1

diapasaran bernama Windows XP dan berarti host itu menggunakan OS

Windows XP saat komunikasi terjadi.

Lihat pada bagian bawah, size data tersebut sebesar 646 bytes, ingat itu

karena ada hubungannya dengan layer selanjutnya.

Page 16: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

16

Header yang diberikan pada data Port Sumber & Tujuan

Panjang header (terdapat juga dibagian bawah)

Page 17: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

17

Analisa dari gambar diatas :

Protokol yang digunakan : TCP (Transmission Control Protocol )

Header data terletak disebelah tulisan “Transmission Control Protocol”

Terdapat informasi port sumber dan tujuan ( Source Port & Destination

Port )

Panjang header = 20btyes.

Berikut ini daftar list port yang sering digunakan :

7 Echo

19 Chargen

20-21 FTP

22 SSH/SCP

23 Telnet

25 SMTP

42 WINS Replication

43 WHOIS

49 TACACS

53 DNS

67-68 DHCP/BOOTP

69 TFTP

70 Gopher

79 Finger

80 HTTP

88 Kerberos

102 MS Exchange

110 P0P3

113 Ident

119 NNTP (Usenet)

123 NTP

135 Microsoft RPC

137-139 NetBIOS

143 IMAP4

161-162 SNMP

177 XDMCP

179 BGP

201 AppleTalk

264 BGMP

318 TSP

381-383 HP Openview

389 LDAP

411-412 Direct Connect

443 HTTP over SSL

445 Microsoft DS

464 Kerberos

465 SMTP over SSL

497 Retrospect

500 ISAKMP

512 rexec

513 rlogin

514 syslog

515 LPD/LPR

520 RIP

521 RIPng (IPv6)

540 UUCP

Page 18: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

18

Page 19: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

19

Analisa dari gambar diatas :

Protokol yang digunakan : IP (Internet Protocol ).

Header data terletak disebelah tulisan “Internet Protocol”.

Versi IP adalah IPv4 (Internet Protocol version 4).

Pada bagian bawah terdapat alamat IP sumber dan tujuan (tertera juga

pada header).

Header Length = 20bytes.

Ingat kembali pada awal ukuran data yaitu 646bytes lalu ditambah header

di TCP = 20bytes dan di IP = 20bytes. Maka 646bytes + 20bytes + 20bytes =

686bytes. (sama dengan yang tertera pada informasi protocol IP diatas).

Page 20: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

20

MAC Address sumber & tujuan

EtherType protokol IP

Header Length

Page 21: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

21

Analisa dari gambar diatas :

Header Length = 14bytes

Mengapa menggunakan protokol Ethernet II ?

Ethernet II adalah sebuah standar enkapsulasi paket data jaringan berbasis

teknologi Ethernet yang digunakan oleh protokol TCP/IP. Sebuah frame Ethernet II terdiri atas

beberapa field, yakni sebagai berikut:

Preamble

Field Preamble adalah sebuah field yang memiliki panjang 8 byte. 7 byte dari field ini

merupakan susunan angka 0 dan 1 (setiap byte berisi urutan bit 10101010) yang

digunakan untuk melakukan sinkronisasi dengan pihak penerima, sedangkan 1 byte

terakhir yang berisi 10101011 mengindikasikan bahwa frame tersebut adalah frame

pertama. Sehingga, field ini berfungsi untuk melakukan sinkronisasi dengan pihak

penerima dan menandai setiap frame Ethernet.

Destination Address

Field Destination Address adalah sebuah field yang memiliki panjang 6 byte yang

menandakan alamat tujuan ke mana frame yang bersangkutan akan dikirimkan. Alamat tujuan ini

bisa berupa alamat unicast Ethernet, alamat multicast Ethernet, atau alamat broadcast Ethernet.

Alamat unicast Ethernet merupakan alamat fisik Ethernet yang bersangkutan, yang berupa MAC

address, sedangkan alamat broadcast Ethernet merupakan sebuah alamat yang memiliki semua

bitnya diset ke angka 1, sehingga membentuk pola alamat FF:FF:FF:FF:FF:FF.

Source Address

Field Source address adalah sebuah field yang memiliki panjang 6 byte dan menunjukkan

alamat sumber dari mana frame yang bersangkutan berasal. Alamat ini umumnya adalah alamat

unicast Ethernet.

EtherType

Page 22: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

22

Field EtherType adalah sebuah field yang memiliki panjang 2 byte yang menandakan

protokol lapisan tinggi yang terkandung di dalam frame Ethernet yang bersangkutan.

Setelah sebuah kartu jaringan meneruskan frame yang bersangkutan kepada sistem operasi

host tersebut, Nilai dari field ini akan digunakan untuk meneruskan muatan Ethernet

kepada protokol lapisan tinggi yang cocok. Jika tidak ada protokol lapisan tinggi yang cocok,

maka nilai dari field ini akan diabaikan.

Payload

Field Payload untuk sebuah frame Ethernet II berisi sebuah protocol data unit (PDU) yang

dimiliki oleh sebuah protokol lapisan yang lebih tinggi. Ethernet II dapat mengirimkan data dengan

ukuran maksimum 1500 byte. Karena Ethernet memiliki fasilitas untuk mendeteksi adanya kolisi

dalam jaringan, maka dalam frame-frame Ethernet II harus terdapat payload paling tidak 46 byte.

Jika memang payload yang dimiliki oleh protokol lapisan yang lebih tinggi kurang dari 46 byte, maka

data tersebut harus diisi dengan beberapa bit kosong, agar tetap memiliki panjang 46 byte.

Frame Check Sequence (FCS).

Field Frame Check Sequence (FCS) adalah sebuah field yang ukurannya 4 byte yang

menyediakan verifikasi integritas bit terhadap keseluruhan frame Ethernet II yang bersangkutan.

Field FCS ini juga disebut dengan Cyclic Redundancy Check (CRC). Pihak pengirim akan menghitung

nilai dari FCS dan menempatikan hasilnya di dalam field ini. Ketika pihak penerima mendapatkan

frame yang bersangkutan, pihak penerima tersebut akan melakukan penghitungan ulang terhadap

FCS dengan menggunakan algoritma yang sama, dan membandingkannya dengan yang terdapat di

dalam FCS. Jika kedua nilai tersebut sama, maka frame yang bersangkutan dianggap valid dan akan

diproses oleh pihak penerima. Jika tidak sama, maka frame tersebut diabaikan, seolah-olah tidak

ada frame yang dikirimkan.

Page 23: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

23

Analisa dari gambar diatas :

Total size data yang berubah

menjadi bit-bit.

Besar Frame ke-23 (yang sedang dianalisa)

Besarnya bit data yang tertangkap dan siap dikirim

Protokol yang terdapat pada frame ini

Page 24: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

24

Mengapa total size data = 700 bytes ?

Data awal + header TCP + header IP + bentukan (header & trailer ) frame =

total data

646 bytes + 20 btes + 20 bytes + 14 bytes = 700 bytes.

Disana kita bisa melihat protokol apa saja yang bekerja pada frame yang

sedang diteliti. Lihat protocols in frame dan terdapat eth:ip:tcp:http

Bit-bit tersebut nantinya akan disinkronisasi dan kemudian diubah menjadi

sinyal listrik yang berupa tinggi rendahnya tegangan dan selanjutnya

ditransmisikan melalui media.

Page 25: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

25

Program Studi : TKJ Judul:

Handshaking

Nama : Revan Faredha A.

Eksperimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B

No. Eksperimen : 2 Instruktur: Pa Adi & Pa Rudi

Tujuan

- Siswa dapat menganalisa proses connection established pada proses

handshaking.

- Siswa dapat menjelaskan proses pertukaran data apa saja yang terjadi dalam

suatu komunikasi data.

- Siswa mengerti apa yang dimaksud dengan 3 way handshake.

Pendahuluan

Handshaking adalah sesi komunikasi data yang berlangsung dari mulai

perencanaan komunikasi, proses pengiriman dan penerimaan data, dan hingga

proses komunikasi tersebut selesai. Sesi awal dari proses handshaking ini biasanya

berupa persetujuan koneksi antara host dengan destination yang dilanjutkan dengan

komunikasi data antara host dan destination lalu penutupan komunikasi tersebut.

Alat & Bahan

1. 1 buah PC/Laptop yang terintegrasi os Windows/Linux/MAC OS

2. Koneksi ke jaringan computer

3. Software Throughput

Page 26: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

26

Langkah Kerja

a. Install software throughput (disini saya menggunakan Wireshark sebagai

software penganalisa komunikasi yang terjadi di dalam suatu jaringan

komputer).

b. Jalankan software Wireshark (disini saya menggunakan OS Windows XP)

Gambar 1.0

c. Dalam menu tersebut pada bagian Interface List kita pilih interface yang akan

kita analisa proses komunikasi datanya.

Page 27: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

27

d. Lalu akan tampil gambar seperti gambar 1.1

Gambar 1.1

e. Dengan begitu proses capturing pada interface yang sudah dipilih telah

dimulai, buka aplikasi Mozilla firefox sebagai contoh.

f. Ketikkan pada address bar www.translate.google.co.id

g. Setelah itu tunggu hingga proses selesai (Done).

Page 28: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

28

Gambar 1.2

h. Buka kembali Wireshark dan klik menu Capture dan klik stop.

i. Setelah itu proses capturing data yang tadi terjadi selama kita membuka situs google.co.id

akan terekam pada wireshark. Lihat gambar 1.3

Page 29: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

29

Gambar 1.3

j. Setelah itu pilih satu proses yang akan dianalisa dan catat hasil analisanya.

Page 30: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

30

Hasil Praktek

Gambar 1

Page 31: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

31

Pada Prakomunikasi Handshaking, terdapat beberapa proses, yaitu:

Client mengirimkan sinyal sinkronisasi (synchronize) terlebih dahulu ke tujuan

untuk melakukan request.

Page 32: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

32

Gambar 2

Pada gambar 2.2 komputer dengan IP 10.36.132.185 kita mengetikkan

www.translate.google.com maka akan mengirimkan data data ke server dan juga

data tersebut akan dikirim ke DNS untuk diketahui IP nya. Setelah IP diterjemahkan

oleh DNS, maka DNS akan mengirimkan kembali IP google translate ke komputer

yang bertanya. Kemudian setelah dilakukan translasi

dari www.translate.google.com ke 64.233.183.100 yang merupakan IP google

translate maka komputer dengan IP 10.36.132.185 melakukan request ke

Page 33: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

33

destination 64.233.183.100 dengan menggunakan protocol TCP. Pada Transmission

Control Protocol di frame 15 terdapat flag SYN yang bernilai 1 karena pada saat itu

komputer melakukan request sehingga nilai SYN nya bernilai 1.

Server mengirimkan balasan dengan sinyal Negotiate Connection.

Gambar 3

Setelah Komputer dengan IP 10.36.132.185 (lokal) mengirimkan request ke

destination dengan IP 64.233.183.100 (remote : www.translate.google.com) , maka

google translate akan mengirimkan balasan kesiapannya untuk mengirim packet

data ke computer lokal yang diminta dengan mengirimkan sinyal berupa flag SYN

(synchronize) dan ACK (Acknowledge) yang bernilai 1 dan meminta konfirmasi

kembali ke computer client, apakah dia sudah siap untuk menerima data darinya.

Page 34: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

34

Client mengirimkan sinyal Acknowledge, artinya sudah siap untuk menerima

data dari server.

Gambar 4

Setelah remote (google translate) menyatakan kesiapannya untuk mengirim data ke

client, maka client akan mengirimkan kembali sinyal Acknowledge yang bernilai 1

tanda sudah siap untuk menerima data dari server.

Kemudian segmen data dikirim (connection establish).

Page 35: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

35

Gambar 5

Pada gambar 5, menunjukan proses connection establish atau proses komunikasi

datanya. Dimana data dikirim dari www.translate.google.com secara teratur. Terlihat

pada gambar. Pertama-tama server (google) mengirim data HTTP kepada computer

local dengan pertama-tama mengirimkan sinyal ACK bernilai 1 ke client untuk

memastikan bahwa data tersebut bisa sampai ketujuan (client), kemudian server

mulai mengirim data tersebut. Pada gambar terlihat TCP segment of a reassembled

PDU, itu artinya TCP mengirim data yang kita request secara bertahap, tidak

disekalikan namun dikirimkan oleh PDU. Komunikasi data ditunjukkan oleh frame

10,11,12,15-33,35-48,50-129,131,133-148,152-160,163,168-171.

Frame 10-83 (!13,!14,!34,!49) GET (GIF89a)

Frame 84-138 (!130,!132) GET (text/javascript)

Page 36: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

36

Frame 139-157 (!149-!151) GET (application/x-shockwave-flash)

Frame 163-170 (!164-!167) HTTP/1.1 200OK

Proses terakhir terjadi pengiriman kode BYE atau FIN ACK atau 200 OK atau kode lainnya.

Gambar 6

Page 37: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

37

KESIMPULAN

- Proses komunikasi data telah selesai dilakukan. Biasanya diakhiri oleh server

yang mengirimkan data untuk client. Pada saat mengakhiri komunikasi data

biasanya ditandai dengan diberikannya sinyal BYE atau FIN ACK atau 200 OK

dsb.

Page 38: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

38

Program Study : TKJ

Flow Control & Error Detection

Nama : Revan Faredha A Exp : Diagnosa LAN Kelas : 2 TKJ B

No. Exp : 3 Instruktur : Bpk. Rudi : Bpk. Adi S

I. TUJUAN

1. Siswa dapat memahami apa yang dimaksud dengan flow control.

2. Siswa dapat membedakan antara flow control dengan error detection.

II. PENDAHULUAN

Flow Control

Sebuah proses yang digunakan untuk mengatur rate dari transmisi data diantara 2 node untuk

mencegah pengiriman data yang terlalu cepat dibanding dengan penerimaan data yang lambat.

Flow Control utamanya digunakan untuk menghindari bottle neck dengan menyesuaikan data

rate atau kecepatan data antara host pengirim dan host penerima. Jadi node yang menerima

tidak flooded dengan data dari node transmisi karena data yang dikirimkan terlalu cepat.

Flow Control akan didukung oleh Congestion Control. Flow Control akan berhasil terjadi

jika Congestion Control yang mengatur traffic data juga berhasil.

Ada tiga tipe Flow Control, yaitu :

1. Network Congestion, adalah sebuah mekanisme pencegahan yang menyediakan control

terhadap kuantitas transmisi data yang akan masuk ke sebuah device.

2. Windowing Flow Control, adalah sebuah mekanisme yang dugunaan oleh TCP. TCP

mengimplementasikan layanan Flow Control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara

terus menerus memantau dan membatasi umlah data yang dikirimkan pada satu waktu.

Untuk mencegah pihak penerima menerima Over Buffer.

3. Data Buffer, adalah sebuah mekanisme pencegahan control yang melayani penympanan

data yang berlebih.

Page 39: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

39

Error Control

Pengontrolan kesalahan berkaitan dengan mekanisme untuk mendeteksi dan memperbaiki

kesalahan yang terjadi pada pentransmisian frame. Model yang akan digunakan, yang juga

mencakup kasus khusus, diilistrasikan pada gambar di samping ini sebagaimana sebelumnya,

data dikirim sebagai deretan frame, frame tiba sesuai perintah yang sama saast dikirim, dan

masing-masing frame yang ditransmisikan mengalami perubahan dan sejumlah variabel

penundaan sebelum mencapai penerima. Selain itu, diakui kemungkinan adanya dua jenis

kesalahan, yaitu:

Hilangnya frame: frame gagal mencapai sisi lain. Sebagai contoh, derau yang kuat bisa

merusak frame sampai pada tingkat dimana receiver menyadari bahwa frame sudah

ditransmisikan.

Kerusakan frame: frame diakui telah tiba, namun beberapa bit mengalami kesalahan

(sesudah berubah selama transmisi).

Teknik yang paling umum untuk mengontrol kesalahan didasarkan atas beberapa atau seluruh

unsur berikut:

Pendeteksian kesalahan: yaitu Error Detection.

Balasan positif: tujuan mengembalikan balasan positif untuk frame yang bebas dari

kesalahan dan diterima dengan baik.

Retransmisi setelah waktu habis: sumber melakukan retransmisi frame yang belum

dibalas setelah beberapa saat tertentu.

Balasan negatif dan retransmisi: tujuan mengembalikan balasan negatif kepada frame

yang dideteksi mengalami kesalahan, sumber melakukan retransmisi terhadap frame

yang demikian.

Page 40: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

40

III. ALAT & BAHAN

1. 1 unit PC/laptop yang terkoneksi dengan sebuah jaringan komputer.

2. Software throughput Wireshark.

3. Koneksi internet.

IV. LANGKAH KERJA

1. Siapkan semua alat & bahan.

2. Nyalakan komputer/laptop dan koneksikan dengan jaringan computer.

3. Install software Wireshark sesuai dengan sistem operasi yang digunakan.

4. Buka software Wireshark (disini saya menggunakan os Windows)

5. Dalam menu tersebut pada bagian Interface List kita pilih interface yang akan kita

analisa proses komunikasi datanya.

6. Lalu akan tampil gambar seperti dibawah ini.

Page 41: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

41

7. Dengan begitu proses capturing pada interface yang sudah dipilih telah dimulai,

buka aplikasi Mozilla Firefox sebagai contoh.

8. Ketikkan pada address bar www.google.com

9. Setelah itu tunggu hingga proses selesai (Done).

10. Buka kembali Wireshark dan klik menu Capture dan klik stop.

11. Setelah itu proses capturing data yang tadi terjadi selama kita membuka situs

google.com akan terekam pada wireshark.

12. Setelah itu pilih satu proses yang akan dianalisa dan catat hasil analisanya.

Page 42: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

42

V. HASIL PENGAMATAN

Gambar 1

Dari gambar 1 dapat kita lihat bahwa pada frame 46 berwarna hitam dan pada

bagian info terdapat [TCP Retransmission.......] yang berarti terdapat sebuah paket

dalam suatu frame yang mengalami kehilangan data / error sehingga pada frame 46

ini dikirim kembali agar data-data terkirim dengan lengkap. Bisa kita lihat disana

terdapat [This is an ACK to the segment in frame : 39] ini berarti bahwa frame ini

mengirim kembali data yang dikirimkan pada frame 39 yang mengalami error /

kehilangan data dan disana terdapat [Reassembled PDU in Frame : 51] yang berarti

bahwa retransmission ini dilakukan oleh 2 frame yakni frame 46 ini dan frame 51.

Page 43: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

43

Dengan demikian error control ini merupakan bagian dari flow control yang dapat

kita amati menggunakan software wireshark ini. Namun dalam kenyataannya flow

control ini bisa kita amati melalui pada kinerja DLC ( Data-Link Control ) yang disana

terdapat Flow control, error detection, dan lainnya.

VI. KESIMPULAN

- Flow control merupakan kendali dari sebuah aliran data yang biasanya

terdapat pada pengiriman data karena adanya perbedaan teknologi

contohnya, gigabit Ethernet dengan fast Ethernet yang memungkinkan

terjadinya bottle neck saat data dikirimkan dari Gigabit Ethernet menuju

ke Fast Ethernet.

Page 44: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

44

Program Studi : TKJ

Range Network

Nama : Revan Faredha A

Experimen :Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B

No Exp : 4 Instruktur : Pak Rudi

Pak Adi

I. TUJUAN

- SIswa dapat menentukan network address dan broadcast address dari sebuah alamat IP.

- Siswa dapat menentukan available address setelah mengetahui network dan broadcast

address dari sebuah IP.

II. PENDAHULUAN

Range Network adalah panjang network secara logika yang terdiri atas tiga komponen, yaitu

Network Address, Available Address/Usable Address, dan Broadcast Address. Network Address dan

Broadcast Address tidak dapat digunakan sebagai alamat pada host. Hal ini dikarenakan keduanya

mewakili network secara keseluruhan dalam komunikasiya.

Network Address

fungsi : untuk mewakili network ketika “penerimaan” paket data. Apabila paket data dikirimkan ke

alamat ini maka asumsinya paket data ini dikirimkan ke seluruh network, bukan hanya ke satu host

saja.

posisi : address paling awal dari suatu range network

Broadcast Address

fungsi : mewakili network ketika “pengiriman” paket data. Jika paket data dikirimkan dari alamat

ini, host penerima akan mendeteksi bahwa pengirimnya bukan satu host, melainkan dari satu

network.

posisi : address paling akhir dari suatu range network

Kedua alamat ini tidak dapat diberikan kepada host. Kalaupun dipaksakan untuk diberikan maka

system akan menolak untuk menerapkannya.

Page 45: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

45

Available Address

adalah sekumpulan Alamat IP yang diterapkan sebagai alamat host.

fungsi : digunakan untuk pengalamatan pada host.

posisi : address yang berada ditengah-tengah dalam suatu range network diantara Network

Address dan Broadcast Address.

III. ALAT & BAHAN

1. 2 buah PC / laptop yang saling terkoneksi baik menggunakan Peer-to-peer maupun topologi

Ad-Hoc.

2. Kabel UTP crossover (apabila menggunakan peer-to-peer).

IV. LANGKAH KERJA

1. Nyalakan PC / Laptop yang akan digunakan.

2. Siapkan kabel UTP dan pastikan bahwa kabel tersebut berfungsi dengan benar.

3. Hubungkan kabel UTP tersebut kemasing-masing laptop/pc yang digunakan.

4. Setting koneksi berdasarkan data berikut :

a. IP : 192.168.0.100/24ping to >>>> 192.168.0.1/24

b. IP :11.12.14.14/16 ping to >>>> 11.12.13.14/16

c. IP : 192.168.126.200/16 ping to >>>> 192.168.126.100/16

d. IP :192.116.92.2/24 ping to >>>> 192.116.92.1/24

e. IP : 123.123.170.170/8 ping to >>>> 123.123.169.169/8

f. IP : 112.143.80.80/16 ping to >>>>112.144.80.80/16

g. IP : 128.0.0.13/24 ping to >>>> 128.8.77.89/24

h. IP :3.1.1.1/8 ping to >>>> 2.1.1.1/8

i. IP : 199.200.154.22/16 ping to >>>> 199.100.154.22/16

j. IP :170.234.92.3/24 ping to >>>> 160.233.92.3/24

5. Lakukan pinging terhadap ip yang sesuai dengan data pada langkah no 4.

6. Printscreen hasilnya.

Page 46: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

46

V. HASIL PENGAMATAN

I.

a. IP : 192.168.0.100/24

i. Net addr : 192.168.0.100

ii. Broadcast addr : 192.168.0.255

iii. Available addr : 192.168.0.1/24 - 192.168.0.254/24

b. IP : 192.168.0.1/24

i. Net addr : 192.168.0.0

ii. Broadcast addr : 192.168.0.255

iii. Available addr : 192.168.0.1/24 - 192.168.0.254/24

Page 47: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

47

Connection Succesful.

Karena berada dalam satu network yang sama.

II.

a. IP : 10.20.30.240/24

i. Net addr : 10.20.30.240/24

ii. Broadcast addr : 10.20.30.255

iii. Available addr : 10.20.30.1/24 – 10.20.30.254/24

b. IP : 10.20.30.40/24

i. Net addr : 10.20.30.0

ii. Broadcast addr : 10.20.30.255

iii. Available addr : 10.20.30.1/24 – 10.20.30.254/24

Page 48: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

48

Connection Succesful.

Karena berada dalam satu network yang sama.

Page 49: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

49

III.

a. IP : 1.2.3.50/26

i. Net Addr : 1.2.3.0

ii. Broadcast Addr : 1.2.3.63

iii. Available Addr : 1.2.3.1/24 – 1.2.3.62/24

b. IP : 1.2.3.4/26

i. Net Addr : 1.2.3.0

ii. Broadcast Addr : 1.2.3.63

iii. Available Addr : 1.2.3.1/24 – 1.2.3.62/24

Page 50: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

50

Connection Succesful.

Karenaberadadalamsatu network yang sama.

IV.

a. IP : 172.16.17.1/16

i. Net Addr : 172.16.0.0

ii. Broadcast Addr : 172.16.255.255

iii. Available Addr : 172.16.0.1/16 – 172.16.255.254/16

b. IP : 172.16.16.1/16

i. Net Addr : 172.16.0.0

ii. Broadcast Addr : 172.16.255.255

iii. Available Addr : 172.16.0.1/16 – 172.16.255.254/16

Page 51: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

51

Connection Succesful.

Karena berada dalams atu network yang sama

Page 52: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

52

V.

a. IP : 28.5.20.10/25

i. Net Addr : 28.5.20.0

ii. Broadcast Addr : 28.5.20.127

iii. Available Addr : 28.5.20.1/25 – 28.5.20.126/25

b. IP : 28.5.20.19/25

i. Net Addr : 28.5.20.0

ii. Broadcast Addr : 28.5.20.127

iii. Available Addr : 28.5.20.1/25 – 28.5.20.126/25

a.

Page 53: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

53

Connection Succesful.

Karena berada dalam satu network yang sama.

VI.

a. IP : 202.123.214.1/24

i. Net Addr : 202.123.214.0

ii. Broadcast Addr : 202.123.214.255

iii. Available Addr : 202.123.214.1/24 – 202.123.214.254/24

b. IP : 202.123.210.1/24

i. Net Addr : 202.123.210.0

ii. Broadcast Addr : 202.123.210.255

iii. Available Addr : 202.123.210.1/24 - 202.123.210.254/24

Page 54: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

54

Connection failed.

Karena tidak berada dalam satu network yang sama.

Page 55: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

55

VII.

a. IP : 1.2.3.40/27

i. Net Addr : 1.2.3.32

ii. Broadcast Addr : 1.2.3.63

iii. Available Addr : 1.2.3.33/27 – 1.2.3.62/27

b. IP : 1.2.3.4/27

i. Net Addr : 1.2.3.0

ii. Broadcast Addr : 1.2.3.31

iii. Available Addr : 1.2.3.1/27 – 1.2.3.30/27

Page 56: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

56

Connection failed.

Karena tidak berada dalam satu network yang sama.

VIII.

a. IP : 2.3.4.1/28

i. Net Addr : 2.3.4.0

ii. Broadcast Addr : 2.3.4.15

iii. Available Addr : 2.3.4.1/28 – 2.3.4.14/28

b. IP : 2.3.4.20/28

i. Net Addr : 2.3.4.16

ii. Broadcast Addr : 2.3.4.31

iii. Available Addr : 2.3.4.17/28 – 2.3.4.30/28

Page 57: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

57

Connection failed.

Karena tidak berada dalam satu network yang sama

Page 58: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

58

IX.

a. IP : 5.5.6.1/24

i. Net Addr : 5.5.6.0

ii. Broadcast Addr : 5.5.6.255

iii. Available Addr : 5.5.6.1/24 – 5.5.6.254/24

b. IP : 5.5.5.1/24

i. Net Addr : 5.5.5.0

ii. Broadcast Addr : 5.5.5.255

iii. Available Addr : 5.5.5.1/24 – 5.5.5.254/24

c.

Page 59: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

59

Connection failed.

Karena tidak berada dalam satu network yang sama

X.

a. IP :160.234.92.3/24

i. Net Addr :160.234.92.0

ii. Broadcast Addr :160.234.92.255

iii. Available Addr : 160.234.92.1 - 160.234.92.254

b. IP : 170.234.92.3/24

i. Net Addr : : 170.234.92.0

ii. Broadcast Addr :170.234.92.255

iii. Available Addr : 170.234.92.1 - 170.234.92.25

Page 60: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

60

Connection failed.

Karena tidak berada dalam satu network yang sama

Page 61: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

61

VI. KESIMPULAN

Beberapa IP Address dapat dikatakan dalam satu network apabila memiliki network address

yang sama.

Apabila hasil dari ping berupa “reply” dari host lain berarti host tersebut berada dalam satu

network. Tetapi apabila hasilnya berupa “request time out”, “destination unreachable”

atau dalam mikrotik “no route to host” berarti host tersebut tidak berada dalam satu

network.

Page 62: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

62

Program study : TKJ

10 Pesan PING

Nama : Revan Faredha A Exp : Diagnosa LAN Kelas : 2 TKJ B

No. Exp : 5 Instruktur : Pak Rudy

Pak Adi

TUJUAN

Siswa dapat mengetahui 10 balasan yang diberikan oleh perintah ping

Siswa dapat mengetahui penyebab dari balasan perintah ping tersebut

PENDAHULUAN

Ping adalah sebuah utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas antar jaringan

melalui sebuah protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) dengan cara

mengirim sebuah paket Internet Control Message Protocol (ICMP) kepada alamat IP yang hendak

diuji coba konektivitasnya. Nama Perintah “ping” diambil dari istilah sonar sebuah kapal selam

yang sedang aktif, yang sering mengeluarkan bunyi ping ketika menemukan sebuah objek.

Ping yang bagus akan menampilkan pesan “reply” pada layar monitor. tetapi jika menampilkan

pesan “Request Time Out” berarti konektivitas antar dua komputer tidak terjadi. Kualitas koneksi

dinilai berdasarkan besarnya waktu pergi – pulang (roundtrip) dan besarnya jumlah paket yang

hilang (packet loss). Berarti semakin kecil kedua angka tersebut, semakin bagus kualitas

koneksinya.

ALAT DAN BAHAN

2 buah PC

Kabel UTP Crossover

Operating System Windows XP

Page 63: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

63

LANGKAH KERJA

1. Buka command prompt di ke 2 PC tersebut

2. Masukan perintah untuk mengganti IP Address masing masing PC

PC 1

netsh interface ip set address name=”Local Area Connection”

static 192.168.0.1 255.255.255.0

PC 2

netsh interface ip set address name=”Local Area Connection”

static 192.168.0.1 255.255.255.0

3. Masukkan perintah ping –h untuk melihat help dari perintah ping tersebut

4. Lakukan perintah ping dengan argument yang ada pada help.

Page 64: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

64

HASIL PENGAMATAN

10 balasan ping

1. Reply from …….

Page 65: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

65

2. Reply from…. with route

Page 66: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

66

3. Bad Option Specified

Page 67: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

67

4. Reply from.. with timestamp

Page 68: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

68

5. Packet needs to be fragmented, karena paket yg cukup besar ini bisa menjadi flooding dan

harus di pecah-pecah namun karena option –f diaktifkan maka packet tidak dapat

dikirimkan.

Page 69: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

69

6. Request Timed Out

Page 70: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

70

7. Melakukan ping terhadap ip universal broadcast.

Page 71: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

71

8. Destination host unreachable yang biasanya terjadi karena kedua PC tidak berada dalam

satu network.

Page 72: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

72

9. Hardware error, yang terjadi karena matinya LAN. contoh kasusnya adalah seperti kabel

yang tersenggol sehingga koneksi LAN mati, lalu bisa juga LAN yang tiba-tiba di disable

sehingga koneksi LAN mati.

Page 73: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

73

10. Destination specified is invalid terjadi karena kita melakukan pinging pada alamat Network

address.

Page 74: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

74

KESIMPULAN

Pesan balasan dari perintah ping dapat memiliki beragam balasan yang berbeda beda

sesuai dengan argument yang ditambahkan.

Ping dapat digunakan untuk melakukan pengecekan koneksi dengan jaringan yang akan

dihubungkan.

Page 75: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

75

Program Study : TKJ

CIDR

Nama : Revan Faredha A Exp : Diagnosa LAN Kelas : 2 TKJ B

No. Exp : 6 Instruktur : Bpk. Rudi : Bpk. Adi S

I. TUJUAN

1. Siswa dapat memahami teknik subnetting menggunakan CIDR.

2. Siswa dapat melakukan subnetting menggunakan teknik CIDR.

II. PENDAHULUAN

Dalam proses subnetting, dikenal 2 teknik subnetting, yaitu CIDR dan VLSM. Pada kali ini

kita akan mempelajari tentang teknik CIDR. CIDR ( Classless Inter Domain Routing ) adalah suatu

teknik subnetting yang membagi suatu network menjadi beberapa subnetwork lainnya yang

memiliki kelas dan jumlah IP yang sama. Semua subnetwork tersebut memiliki netmask / prefix

yang sama satu dengan yang lainnya.

III. ALAT & BAHAN

1. Alat tulis

2. Kalkulator ( jika dibutuhkan )

IV. LANGKAH KERJA

1. Siapkan semua alat tulis yang dibutuhkan.

2. Buatlah 5 soal tentang CIDR ini dan berikan kepada teman Anda.

3. Kerjakan soal yang diberikan oleh teman Anda.

Page 76: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

76

i. Dik : Network Awal = 192.168.10.0/23

Dit : Buat menjadi 16 subnetwork !

ii. Dik : Network awal = 192.168.10.16/28

Dit : Buat menjadi 4 subnetwork !

iii. Dik : Network awal = 192.168.112.0/20

Dit : Tentukan alokasi subnetwork yang masing-masing terdiri atas 900 host !

iv. Dik : Network awal = 192.168.10.208/28

Dit : Tentukan alokasi subnetwork yang masing-masing terdiri atas 5 host !

v. Dik : Network awal = 192.168.4.0/22

Dit : Buat menjadi 2 subnetwork !

4. Kerjakan soal dengan langkah-langkah yang jelas.

5. Catat hasilnya di buku masing-masing.

6. Buatlah laporannya.

Page 77: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

77

V. HASIL PENGAMATAN

Soal :

1. Dik : Network Awal = 192.168.10.0/23

Dit : Buat menjadi 16 subnetwork !

Jawab : - Range network awal : 192.168.10.0/23 – 192.168.11.255/23

- Jumlah alamat IP yang tersedia :

2^n (dimana n merupakan bit dari host id)

2^9 = 512 alamat IP

- Jumlah host / subnet :

Jumlah alamat IP yang tersedia / Jumlah subnet yang diminta =

512 / 16 = 32 host / subnet

Maka prefixnya adalah /27

- Alokasinya

1. 192.168.10.0/27 – 192.168.10.31/27

2. 192.168.10.32/27 – 192.168.10.63/27

3. 192.168.10.64/27 – 192.168.10.95/27

4. 192.168.10.96/27 – 192.168.10.127/27

5. 192.168.10.128/27 – 192.168.10.159/27

6. 192.168.10.160/27 – 192.168.10.191/27

7. 192.168.10.192/27 – 192.168.10.223/27

8. 192.168.10.224/27 – 192.168.10.255/27

9. 192.168.11.0/27 – 192.168.11.31/27

Page 78: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

78

10. 192.168.11.32/27 – 192.168.11.63/27

11. 192.168.11.64/27 – 192.168.11.95/27

12. 192.168.11.96/27 – 192.168.11.127/27

13. 192.168.11.128/27 – 192.168.11.159/27

14. 192.168.11.160/27 – 192.168.11.191/27

15. 192.168.11.192/27 – 192.168.11.223/27

16. 192.168.11.224/27 – 192.168.10.255/27

2. Dik : Network awal = 192.168.10.16/28

Dit : Buat menjadi 4 subnetwork !

Jawab : - Range network awal : 192.168.10.16/28 – 192.168.10.35/28

- Jumlah alamat IP yang tersedia :

2^4 = 32 alamat IP

- Jumlah host / subnet :

16 / 4 = 4 host/subnet

Maka prefixnya adalah /30

- Alokasinya

1. 192.168.10.16/30 - 192.168.10.19/30

2. 192.168.10.20/30 - 192.168.10.23/30

3. 192.168.10.24/30 - 192.168.10.27/30

4. 192.168.10.28/30 - 192.168.10.31/30

3. Dik : Network awal = 192.168.112.0/20

Page 79: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

79

Dit : Tentukan alokasi subnetwork yang masing-masing terdiri atas 900 host !

Jawab : - Range network awal : 192.168.112.0/20 – 192.168.127.255/20

- Jumlah alamat IP yang tersedia :

2^12 = 4096 alamat IP

- Panjang Network :

4096 / 900 (dibulatkan menjadi 1024, perpangkatan 2 terdakat)

4096 / 1024 = 4 subnet

- Maka prefixnya adalah /22

- Alokasinya

1. 192.168.112.0/22 - 192.168.115.255/22

2. 192.168.116.0/22 - 192.168.119.255/22

3. 192.168.120.0/22 - 192.168.123.255/22

4. 192.168.124.0/22 - 192.168.127.255/22

4. Dik : Network awal = 192.168.10.208/28

Dit : Tentukan alokasi subnetwork yang masing-masing terdiri atas 5 host !

Jawab : - Range network awal : 192.168.10.208/28 - 192.168.10.223/28

- Jumlah alamat IP yang tersedia : 2^4 = 16 alamat IP

- Panjang Network :

16 / 8 = 2 Subnet

Maka prefixnya adalah /29

- Alokasinya

1. 192.168.10.208/29 - 192.168.10.215/29

Page 80: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

80

2. 192.168.10.216/29 - 192.168.10.223/29

5. Dik : Network awal = 192.168.4.0/22

Dit : Buat menjadi 2 subnetwork !

Jawab : - Range network awal : 192.168.4.0/22 – 192.168.7.255/22

- Jumlah alamat IP yang tersedia : 2^10 = 1024 alamat IP

- Jumlah host setiap subnet :

1024 / 2 = 512

Maka prefixnya adalah /23

- Alokasinya

1. 192.168.4.0/22 - 192.168.5.255/22

2. 192.168.6.0/22 - 192.168.7.255/22

VI. KESIMPULAN

- Teknik subnetting menggunakan CIDR membagi sebuah network menjadi subnetwork –

subnetwork yang memiliki genmask yang sama.

Page 81: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

81

Program Study : TKJ

VLSM

Nama : Revan Faredha A Exp : Diagnosa LAN Kelas : 2 TKJ B

No. Exp : 7 Instruktur : Bpk. Rudy : Bpk. Adi S

I. TUJUAN

1. Siswa dapat memahami teknik subnetting menggunakan VLSM.

2. Siswa dapat melakukan subnetting menggunakan teknik VLSM.

II. PENDAHULUAN

Dalam proses subnetting, dikenal 2 teknik subnetting, yaitu CIDR dan VLSM. Pada kali ini

kita akan mempelajari tentang teknik VLSM. VLSM (Variable Length Subnet Mask) adalah teknik

dengan membagi suatu Network Address menjadi beberapa subnetwork yang memilki lebih

dari satu subnet mask atau bervariasi, apabila kita menggunakan teknik CIDR dimana

subnetwork dari suatu network hanya memiliki satu subnet mask saja atau memiliki net

mask yang sama. Teknik VLSM lebih efisien untuk menghemat alamat IP address.

III. ALAT & BAHAN

1. Alat tulis

2. Kalkulator ( jika dibutuhkan )

IV. LANGKAH KERJA

1. Siapkan semua alat tulis yang dibutuhkan.

2. Buatlah 3 soal tentang VLSM ini dan berikan kepada teman Anda.

3. Kerjakan soal yang diberikan oleh teman Anda.

i. Dik : Network = 128.25.0.0/21

Dit : Tentukan alokasi subnetwork masing – masing :

a. Network A terdiri dari 31 PC

b. Network B terdiri dari 255 PC

c. Network C terdiri dari 100 PC

Page 82: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

82

d. Network D terdiri dari 525 PC

e. Network E terdiri dari 10 PC

ii. Dik : Network awal = 123.45.0.0/22

Dit : Tentukan alokasi subnetwork masing – masing :

a. Network A terdiri dari 14 PC

b. Network B terdiri dari 26 PC

c. Network C terdiri dari 65 PC

d. Network D terdiri dari 29 PC

e. Network E terdiri dari 300 PC

f. Network F terdiri dari 150 PC

iii. Dik : Network = 192.168.0.0/20

DIt : Tentukan alokasi subnetwork masing – masing :

a. Network A terdiri dari 1000 PC

b. Network B terdiri dari 555 PC

c. Network C terdiri dari 320 PC

d. Network D terdiri dari 130 PC

e. Network E terdiri dari 750 PC

f. Network F terdiri dari 10 PC

4. Kerjakan soal dengan langkah-langkah yang jelas.

5. Catat hasilnya di buku masing-masing.

6. Buatlah laporannya.

Page 83: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

83

V. HASIL PENGAMATAN

Soal :

1. Dik : Network = 128.25.0.0/21

Dit : Tentukan alokasi subnetwork masing – masing :

1. Network A terdiri dari 31 PC

2. Network B terdiri dari 255 PC

3. Network C terdiri dari 100 PC

4. Network D terdiri dari 525 PC

5. Network E terdiri dari 10 PC

Jawab :

Range network awal : 128.25.0.0/21 - 128.25.7.255/21

Subnetwork A : 31 + 2 = 33 >> 64 (dibulatkan ke perpangkatan dua terdekat)

Masking /26 atau 255.255.255.192

Subnetwork B : 255 + 2 = 257 >> 512

Masking /23 atau 255.255.254.0

Subnetwork C : 100 + 2 = 102 >> 128

Masking /25 atau 255.255.255.128

Subnetwork D : 525 + 2 = 527 >> 1024

Masking /22 atau 255.255.252.0

Subnetwork E : 10 + 2 = 12 >> 16

Masking /28 atau 255.255.255.240

Urutkan dari masking terbesar ke terkecil !

a. Subnetwork D : 128.25.0.0/22 - 128.25.3.255/22

b. Subnetwork B : 128.25.4.0/23 - 128.25.5.255/23

c. Subnetwork C : 128.25.6.0/25 - 128.25.6.127/25

d. Subnetwork A : 128.25.6.128/26 - 128.25.6.191/26

e. Subnetwork E : 128.25.6.192/28 - 128.25.6.207/28

Sisa = 128.25.6.208 – 128.25.7.255 >>> 304 alamat IP

Page 84: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

84

2. Dik : Network awal = 123.45.0.0/22

Dit : Tentukan alokasi subnetwork masing – masing :

1. Network A terdiri dari 14 PC

2. Network B terdiri dari 26 PC

3. Network C terdiri dari 65 PC

4. Network D terdiri dari 29 PC

5. Network E terdiri dari 300 PC

6. Network F terdiri dari 150 PC

Jawab : Range network = 123.45.0.0/22 - 123.45.3.255/22

Subnetwork A : 14 + 2 = 16

Masking /28 atau 255.255.255.240

Subnetwork B : 26 + 2 = 28 >> 32

Masking /27 atau 255.255.255.224

Subnetwork C : 65 + 2 = 67 >> 128

Masking /25 atau 255.255.255.128

Subnetwork D : 29 + 2 = 31 >> 32

Masking /27 atau 255.255.255.224

Subnetwork E : 300 + 2 = 302 >> 512

Masking /23 atau 255.255.254.0

Subnetwork F : 150 + 2 = 152 >> 256

Masking /24 atau 255.255.255.0

Urutkan dari masking terbesar ke terkecil !

a. Subnetwork E : 123.45.0.0/23 - 128.45..255/23

b. Subnetwork F : 123.45.2.0/24 - 123.45.2.255/24

c. Subnetwork C : 123.45.3.0/25 - 123.45.3.127/25

d. Subnetwork D : 123.45.3.128/27 - 123.45.3.159/27

e. Subnetwork B : 123.45.3.160/27 - 123.45.3.191/27

f. Subnetwork A : 123.45.3.192/28 - 123.45.3.207/27

Sisa = 123.45.3.207 - 123.45.3.255 >>> 48 alamat IP

Page 85: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

85

3. Dik : Network = 192.168.0.0/20

DIt : Tentukan alokasi subnetwork masing – masing :

1. Network A terdiri dari 1000 PC

2. Network B terdiri dari 555 PC

3. Network C terdiri dari 320 PC

4. Network D terdiri dari 130 PC

5. Network E terdiri dari 750 PC

6. Network F terdiri dari 10 PC

Jawab : Range network : 192.168.0.0/20 - 192.168.15.255/20

Subnetwork A : 1000 + 2 = 1002 >> 1024

Masking /22 atau 255.255.252.0

Subnetwork B : 555 + 2 = 557 >> 1024

Masking /22 atau 255.255.252.0

Subnetwork C : 320 + 2 = 322 >> 512

Masking /23 atau 255.255.254.0

Subnetwork D : 130 + 2 = 132 >> 256

Masking /24 atau 255.255.255.0

Subnetwork E : 750 + 2 = 752 >> 1024

Masking /22 atau 255.255.252.0

Subnetwork F : 10 + 2 = 12 >> 16

Masking /28 atau 255.255.255.240

Urutkan dari masking terbesar ke terkecil !

a. Subnetwork A : 192.168.0.0/22 - 192.168.3.255/22

b. Subnetwork E : 192.168.4.0/22 - 192.168.7.255/22

c. Subnetwork B : 192.168.8.0/22 - 192.168.11.255/22

d. Subnetwork C : 192.168.12.0/23 - 192.168.13.255/23

e. Subnetwork D : 192.168.14.0/24 - 192.168.14.255/24

Page 86: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

86

f. Subnetwork F : 192.168.15.0/28 - 192.168.15.15/28

Sisa = 192.168.15.16 - 198.168.15.255 >>> 240 alamat IP

VI. KESIMPULAN

- Teknik VLSM ini lebih efisien dalam penghematan alamat IP address ketimbang

teknik CIDR.

- Teknik VLSM membagi sebuah network yang besar menjadi subnetwork –

subnetwork yang memiliki net mask atau prefix yang berbeda – beda dan bervariasi.

Page 87: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

87

Program Studi : TKJ Pengujian IP Address

(Subnetting)

Nama : Revan Faredha A Experimen : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B

No Exp : 8 Instruktur : Pak Rudi

Pak Adi

Tujuan :

Siswa mengerti bagaimana cara mengetahui range dari suatu network

Siswa mengetahui cara menentukan Network Address, Broadcast Address, dan Available

Address

Siswa mengetahui host mana saja yang berada dalam satu network

Pendahuluan :

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang

digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address

tersebut adalah :

Network Address.

Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host

dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini

adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir

menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router

cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus

dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah

202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam

pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota

tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana

yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan "routing" surat surat menjadi lebih cepat. Demikian

juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.

Broadcast Address.

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host

yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan

berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka

Page 88: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

88

hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan

mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada

pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host

tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal

isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup

mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket

tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast

yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.

Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP

Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host

tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address

menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast

addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga

11111111.11111111, sehingga secara decimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast

biasanya adalah informasi routing.

Netmask.

Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan

routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya

dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk

menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan

untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim. Kaitan antara host address, network address,

broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika

kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah

jaringan computer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk

menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing

jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya

untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di

Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang

ada di dalam Internet.

Page 89: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

89

Langkah Kerja :

Atur Ip address 2 buah PC dengan masking yang sama.

Lalu coba uji koneksi dengan perintah ping.

Lagu ganti masking sehingga kedua ip tersebut tidak satu network.

Kemudian ganti salah satu IP agar kembali menjadi satu network.

Hasil Pengamatan

Praktek 1

IP PC 1

IP PC 2

Ping 172.31.12.4 ke 172.31.12.67 dengan masking /24 :

Page 90: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

90

Kedua masking diganti dengan / 28 :

IP PC 1

IP PC 2

Page 91: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

91

Perintah Ping ketika kedua masking diganti :

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping keika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 92: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

92

Praktek 2

IP PC 1

Page 93: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

93

IP PC 2

Ping 172.25.10.5 172.25.10.55 dengan masking /26 :

Kedua masking diganti dengan /27 :

Page 94: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

94

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 95: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

95

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping keika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 96: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

96

Praktek 3

IP PC 1

IP PC 2

Ping 21.22.23.24 21.22.24.25 dengan masking /17 :

Page 97: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

97

Kedua masking diganti dengan /28 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 98: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

98

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 99: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

99

Praktek 4

IP PC 1

IP PC 2

Ping 192.16.26.37/21 192.16.27.37 dengan masking /21 :

Page 100: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

100

Kedua masking diganti dengan /26 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 101: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

101

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 102: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

102

Praktek 5

IP PC 1

IP PC 2

Ping darri 128.64.32.67 128.64.32.120 dengan masking /25 :

Page 103: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

103

Kedua masking diganti dengan /27 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 104: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

104

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 105: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

105

Praktek 6

IP PC 1

IP PC 2

Ping dari 32.64.123.37 32.64.50.37 dengan masking /17 :

Page 106: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

106

Kedua masking diganti dengan / 21:

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 107: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

107

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 108: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

108

Praktek 7

IP PC 1

IP PC 2

Ping dari 172.16.16.2 172.16.16.25 dengan masking /27 :

Page 109: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

109

Kedua masking diganti dengan /28 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 110: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

110

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 111: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

111

Praktek 8

IP PC 1

IP PC 2

Ping dari 101.103.104.107 101.103.105.108 dengan masking /18 :

Page 112: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

112

Kedua masking diganti dengan /28 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketika kedua masking diganti :

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Page 113: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

113

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Page 114: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

114

Praktek 9

IP PC 1

IP PC 2

Ping dari 128.36.7.252 128.36.7.2 dengan masking /24 :

Page 115: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

115

Kedua masking diganti dengan /29 :

IP PC 1

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Page 116: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

116

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

Praktek 10

IP PC 1

Page 117: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

117

IP PC 2

Ping dari 123.45.6.6 123.45.6.17 dengan masking /27 :

Kedua masking diganti dengan /29 :

IP PC 1

Page 118: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

118

IP PC 2

Perintah ping ketikan kedua masking diganti :

Salah satu IP PC diganti menjadi satu network :

Page 119: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

119

Perintah Ping ketika salah satu IP PC telah diganti menjadi satu network :

KESIMPULAN

Dua buah IP address dapat saling berhubungan jika kedua IP tersebut berada dalam satu network.

Setiap masking memiliki jumlah anggota IP yang berbeda-beda, semakin kecil maskingnya semakin banyak jumlah anggota IP nya.

Page 120: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

120

Program Study : TKJ

IP Routing ( Static )

Nama : Revan Faredha A Exp : Diagnosa LAN Kelas : 2 TKJ B

No. Exp : 9 Instruktur : Bpk. Rudy : Bpk. Ady S

I. TUJUAN

a. Siswa dapat memahami konsep dari IP Routing.

b. Siswa dapat melakukan simulasi Routing pada aplikasi Packet Tracer.

II. PENDAHULUAN

Routing adalah sebuah proses penyampaian data dari satu host ke host yang

lainnya yang tergabung dalam jaringan komputer. Routing juga dapat merujuk kepada

sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat

hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini,

digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-

router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan

yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga

sampai kepada tujuannya. Routing berdasarkan prosesnya dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Routing Langsung

Penyampaian paket data antarhost yang terdapat dalam satu network.

Pengiriman data dilakukan secara langsung dari host pengirim ke host

penerima tanpa melalui perantara.

2. Routing Tidak Langsung

Penyampaian paket data antarhost pada network yang berbeda,

sehingga penyampaian data antarkeduanya harus melalui perantara (router).

Lalu ada juga istilah dari tabel routing, table routing adalah table yang

menunjukkan tujuan yang dapat dijangkau oleh data dari localhost (atau yang

dipercayakan kepada localhost yang bertugas sebagai router untuk diteruskan ke tujuan

seharusnya, melalui gateway yang tercantum). Gateway adalah alamat IP yang menjadi

perantara menuju ke network yang lebih luas. Berdasarkan cara pengisian table

routingnya, routing dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

Page 121: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

121

1. Static Routing

adalah proses penambahan entry routing pada table routing yang

dilakukan secara manual dilakukan oleh seorang network administrator.

2. Dynamic Routing

adalah metoda untuk pemberian entry routing secara otomatis (dynamic),

yang dilakukan oleh protocol routing.

III. ALAT & BAHAN

a. 1 unit PC/laptop dengan system operasi windows atau linux.

b. Aplikasi Packet Tracer.

IV. LANGKAH KERJA

a. Buat topologi sesuai dengan gambar 1.0 dan tabel routingnya .

Gambar 1.0

Page 122: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

122

b. Buat topologi sesuai dengan gambar 1.1 dan tabel routingnya .

Gambar 1.1

Page 123: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

123

c. Buat topologi sesuai dengan gambar 1.2 dan tabel routingnya .

d.

Gambar 1.2

Page 124: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

124

V. HASIL PENGAMATAN

Tabel Gambar 1.0

Nama Device IP address SubnetMask Gateway Next Hop

PC 0 10.10.10.1

255.255.255.0

10.10.10.2 -

Router 0

10.10.10.2 -

12.12.12.0/24 via 11.11.11.2

11.11.11.1 -

Router 1

11.11.11.2 -

10.10.10.0/24 via 11.11.11.1

12.12.12.1 -

PC 1 12.12.12.2 12.12.12.1 -

Hasil Ping dari PC 1 ke PC 0

Page 125: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

125

Hasil ping dari PC0 ke PC 1

Page 126: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

126

Tabel Gambar 1.1

Nama Device IP address SubnetMask Gateway Next Hop

PC 0 20.20.20.1

255.255.255.0

20.20.20.2 -

Router 0

20.20.20.2 - 40.40.40.0/24 via 30.30.30.2

30.30.30.1 - 50.50.50.0/24 via 30.30.30.2

Router 1

30.30.30.2 - 20.20.20.0/24 via 30.30.30.1

40.40.40.1 - 50.50.50.0/24 via 40.40.40.2

Router 2

40.40.40.2 - 20.20.20.0/24 via 30.30.30.1

50.50.50.1 - 30.30.30.0/24 via 40.40.40.1

PC 1 50.50.50.2 50.50.50.1 -

Page 127: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

127

Hasil ping dari PC 1 ke PC 0

Hasil ping dari PC 0 ke PC 1

Tabel Gambar 1.3

Page 128: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

128

Nama Device IP address SubnetMask Gateway Next Hop

PC 0 1.1.1.1

255.255.255.0

1.1.1.2 -

Router 0

1.1.1.2

- 3.3.3.0/24 via 2.2.2.2

- 4.4.4.0/24 via 2.2.2.2

2.2.2.1 - 5.5.5.0/24 via 4.4.4.1

- 6.6.6.0/24 via 4.4.4.1

Router 1

2.2.2.2 - 1.1.1.0/24 via 2.2.2.1

3.3.3.1 - 5.5.5.0/24 via 4.4.4.2

4.4.4.1 - 6.6.6.0/24 via 4.4.4.2

Router 2

4.4.4.2 - 1.1.1.0/24 via 2.2.2.1

5.5.5.1 - 2.2.2.0/24 via 4.4.4.1

6.6.6.1 - 3.3.3.0/24 via 4.4.4.1

PC 1 3.3.3.2 3.3.3.1 -

PC 2 5.5.5.2 5.5.5.1 -

PC 3 6.6.6.2 6.6.6.1 -

Page 129: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

129

Hasil ping dari PC 0 ke PC 1

Hasil ping dari PC 0 ke PC 2

Page 130: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

130

Hasil ping dari PC 0 ke PC 3

Hasil ping dari PC 1 ke PC 0

Page 131: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

131

Hasil ping dari PC 1 ke PC 2

Hasil ping dari PC 1 ke PC 3

Page 132: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

132

Hasil ping dari PC 2 ke PC 0

Hasil ping dari PC 2 ke PC 1

Page 133: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

133

Hasil ping dari PC 2 ke PC 3

Hasil ping dari PC 3 ke PC 0

Page 134: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

134

Hasil ping PC 3 ke PC 1

Hasil ping PC 3 ke PC 2

Hasil ping PC 1 ke PC 0

Page 135: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

135

VI. KESIMPULAN

- Dalam menggunakan pengisian entry table routing dengan teknik static

routing, semua konfigurasi dilakukan oleh seorang network

administrator dan memerlukan ketelitian dari pemahaman static IP

routing tersebut.

Page 136: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

136

Bidang Study : TKJ

OBSERVASI

Nama : Revan Faredha A

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B

No. Exp : 10 Instruktur : Pak Rudi

Pak Adi

TUJUAN

Siswa dapat melatih jiwa kewirausahaannya.

Siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam bidang jaringan computer.

Siswa dapat mengimplementasikan pelajaran jaringan computer yang telah diajarkan.

PENDAHULUAN

Kami melaksanakan observasi membangun jaringan LAN di Kantor CV. Projaya di jalan

inhofftank, Komplek Jati Permai, Ruko No. 48 Bandung 40243, Telp 022-91751792, Fax 022-5232097.

Kantor operasional : Kantor cabang PT Adira Finance Seluruh Jawa Barat. E-mail :

[email protected].

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas computer dan perangkat jaringan

lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan

computer adalah membagi sumber daya, untuk berkomunikasi, dan akses informasi. Topologi diartikan

sebagai pola hubungan antarhost yang melakukan komunikasi satu sama lain untuk aplikasi tertentu.

Macam topologi ada :

1. Topologi Bus

2. Topologi Star

3. Topologi Ring

4. Topologi Hybrid

Jaringan computer merupakan kumpulan terminal komunikasi (komunikasi personal) yang saling

terintegrasi melalui media fisik tertentu dalam satu kendali teknis untuk keperluan aplikasi komunikasi

tertentu. Jaringan computer sebagai salah satu aplikasi komunikasi data, dapat mengirimkan informasi

dalam bentuk apapun (teks, suara, maupun gambar) dari suatu computer (host) dengan terlebih dahulu

mengubahnya kedalam bentuk digital unutk selanjutnya dikirimkan ke computer lain yang terhubung

secara fisik maupun logika dengan computer lain.

Page 137: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

137

Tujuan dari jaringan komputer adalah:

Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk

Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting Akses informasi: contohnya web browsing

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan

memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang

memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Simbol – symbol perangkat Jaringan Komputer:

Page 138: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

138

ALAT DAN BAHAN

Kabel Belden UTP CAT 5E

Crimping tools

Konektor RJ 45

Page 139: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

139

Switch (TP-Link 5 ports dan D-Link 8 ports)

Clip Kabel

Page 140: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

140

LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Buatlah Wiring Diagram sesuai dengan struktur bangunan.

3. Gambarkan topology yang akan diimplementasikan pada ruangan.

4. Lakukan instalasi jaringan sesuai dengan topologi yang telah dibuat.

a. Siapakan semua alat dan bahan

b. Letakkan PC yang akan dihubungkan pada tempat yang telah ditentukan

c. Buatlah kabel straight untuk menghubungkan PC dengan Switch

d. Dalam hal ini kami menyusun kabel straight dengan cara, sbb.

Page 141: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

141

Kupas kulit kabel menggunakan crimping tools, ukuran disesuaikan

dengan konektor RJ 45.

Susun warna kabel tersebut sesuai standar, untuk kabel straight

menggunakan standard EIA/TIA 568 B

Page 142: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

142

Pasangkan kabel yang sudah diurutkan ke dalam konektor RJ 45, pastikan

semua kabel telah terhubung.

Setelah tersusun crimp konektor dengan crimping.

Lakukan hal tersebut pada ujung kabel yang lain.

Setelah ke dua ujung kabel dicrimp.

Gunakan LAN tester untuk mencek apakah kabel tersebut telah tercrimp

dengan baik atau tidak.

Buatlah beberapa kabel straight sesuai dengan yang dibutuhkan.

Page 143: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

143

e. Pasang kabel sesuai dengan wiring diagram dan gunakan clip kabel pada tembok

agar kabel tertata dengan benar dan rapi.

Page 144: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

144

f. Tentukan IP address pada setiap computer agar saling terhubung

Host 1 (Server) = 192.168.0.1/24

Host 2 (Client) = 192.168.0.2/24

Host 3 (Client) = 192.168.0.3/24

Host 4 (Client) = 192.168.0.4/24

Page 145: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

145

Host 5 (Client) = 192.168.0.5/24

Host 6 (Client) = 192.168.0.6/24

Host 7 (Client) = 192.168.0.7/24

Host 8 (Client) = 192.168.0.8/24

Host 9 (Client) = 192.168.0.9/24

g. Aktifkan printer sharing dengan cara

Hubungkan printer dengan PC dan pastikan driver printer sudah

terinstall.

Buka control panel >> Printers and Faxes >> klik kanan pada printer yang

akan disharing dan klik sharing…

Page 146: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

146

HASIL PENGAMATAN

Semua instalasi telah selesai dilaksanakan

o Kegiatan pembongkaran kabel yang berada dalam conduit karena sudah tidak

digunakan.

Page 147: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

147

Page 148: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

148

o Kegiatan pengukuran kabel yang akan digunakan.

Page 149: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

149

o Kegiatan crimping dan pemasangan kabel yang digunakan.

Page 150: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

150

o Kegiatan pemasangan clip kabel.

Page 151: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

151

o Kegiatan pengkonfigurasian IP Address dan Printer Sharing.

Page 152: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

152

o Kegiatan pengecekan koneksi.

Page 153: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

153

Computer berhasil terkoneksi satu sama lain.

Page 154: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

154

Printer Sharing telah berhasil diaktifkan

Page 155: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

155

Spesifikasi computer

Nama Device Spesifikasi

Host 1 (Server) Processor : Intel Core 2 Duo

RAM : 2GB

Harddisk : 120 GB

OS : Windows Server 2003

VGA Card : NVIDIA GeForce 8600 GT

256 MB

Host Lainnya Processor : Intel Dual Core

RAM : 1GB

Harddisk : 120 GB

OS : Windows XP Pro

VGA Card : Intel GMA 256 MB

Page 156: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

156

BUKTI HASIL OBSERVASI

Page 157: Laporan Akhir Revan Faredha A

XI Teknik Komputer & Jaringan B

157

KESIMPULAN

Dalam mengcrimping kabel pastikan konektor telah tercrimp dengan baik.

Agar kabel tersusun dengan rapi, sebaiknya menggunakan conduit atau clip kabel yang

dipasang ditembok atau dilantai.

Untuk menghubungkan PC dengan switch menggunakan kabel straight.