22
1 LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUM BAGI GURU-GURU IPA SMP SATU ATAP NEGERI 1 BANJAR Oleh Dewi Oktofa Rachmawati, S.Si., M.Si NIP: 196308301988032002 I Gusti Ayu Sri Wahyuni, S.Pd./- Ketut Budiada, S.T/- Dibiayai dari Dana DIPA BLU Universitas Pendidikan Ganesha Nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2018 Revisi I tanggal 8 Maret 2018 Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor : 586/UN48.15/PM/2018 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2018

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

1

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

PELATIHAN PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUM

BAGI GURU-GURU IPA SMP SATU ATAP NEGERI 1 BANJAR

Oleh

Dewi Oktofa Rachmawati, S.Si., M.Si

NIP: 196308301988032002

I Gusti Ayu Sri Wahyuni, S.Pd./-

Ketut Budiada, S.T/-

Dibiayai dari Dana DIPA BLU Universitas Pendidikan Ganesha

Nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2018 Revisi I tanggal 8 Maret 2018

Sesuai dengan Kontrak Penelitian

Nomor : 586/UN48.15/PM/2018

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2018

Page 2: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

2

Page 3: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

rakhmat-Nya, maka kegiatan P2M yang berjudul: Pelatihan Pembuatan Modul Praktikum

Bagi Guru-Guru IPA SMP Satu Atap Negeri1 Banjar dapat terlaksana dengan baik sesuai

dengan yang direncanakan. Kegiatan pelatihan ini didanai dari Dana DIPA BLU Universitas

pendidikan Ganesha Nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2018 Revisi I tanggal 8 Maret 2018

Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor : 586/UN48.15/PM/2018.

Kepada seluruh guru SMP Satu Atap Negeri1 Banjar di Kabupaten Buleleng yang

mengikuti pelatihan ini dan semua pihak yang mendukung terlaksananya pelatihan ini,

penulis ucapkan terima kasih yang mendalam. Semoga pelatihan ini dapat bermanfaat bagi

para peserta pelatihan guna meningkatkan kemampuan membuat modul praktikum sebagai

salah satu perangkat pembelajaran untuk menunjang hakikat pembelajaran IPA khususnya

Fisika

Singaraja, 2 Nopember 2018

Penulis

Page 4: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

4

DAFTAR ISI

HALAMAN MUKA

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Analisa Situasi

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.3. Tujuan Kegiatan

1.4. Manfaat Kegiatan

BAB 2 METODE PELAKSANAAN

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

3.2. Pembahasan

BAB 4 PENUTUP

4.1. Simpulan

4.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

a. Kontrak Pengabdian

b. Surat Tugas

c. Foto-Foto Pelatihan

d. Daftar Hadir Peserta Pelatihan

i

ii

iii

iv

v

1

1

2

3

3

5

8

8

11

14

14

14

15

16

21

22

25

Page 5: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemecahan Masalah 9

Page 6: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Analisa Situasi

Pembelajaran IPA SMP/M.Ts yang menekankan pada pemberian pengalaman belajar

secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap

ilmiah memerlukan kompetensi guru IPA yang mampu menyiapkan dan menggunakan

berbagai media pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru memperjelas

materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada

diri siswa. Sebab, pembelajaran yang mengggunakan banyak verbalisme tentu akan

membosankan. Sebaliknya pembelajaran akan lebih menarik, bila siswa merasa senang dan

gembira setiap menerima pelajaran dari gurunya. Kehadiran media dalam pembelajaran IPA

SMP/M.Ts sangat diperlukan karena perkembangan mental atau kognitif anak pada usia 11

hingga 15 tahun berada tahapan operasional kongkrit. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa

pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan

dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Namun, tidak semua guru SMP/M.Ts dalam proses pembelajaran menekankan pada

pemberian pengalaman belajar pada peserta didiknya. SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar adalah

salah satu sekolah yang belum memberikan pengalaman belajar melalui kegiatan penemuan

di laboratorium. Sekolah ini adalah sekolah yang berada satu atap dengan Sekolah Dasar

Negeri 5 Goblek. Sekolah SMP ini terletak di Desa Asah Goblek kabupaten Buleleng,

memiliki 10 kelas yang terdiri dari 4 kelas untuk kelas VII, 3 kelas untuk kelas VIII dan 3

kelas untuk kelas IX. Sekolah SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar seperti sekolah SMP lainnya

memiliki ruang guru, ruang kepala sekolah, kamar kecil (WC), halaman sekolah, dan ruang

laboratorium mini. Ada 4 orang guru IPA disekolah ini. Sekolah ini juga dilengkapi dengan

laboratorium mini untuk kegiatan praktikum IPA.

Hasil observasi proses pembelajaran di kelas pada guru IPA di SMP Satu Atap

Negeri 1 Banjar terungkap bahwa pembelajaran IPA lebih didominasi dengan metode

ceramah. Guru tidak pernah mengajak siswa melakukan praktikum untuk memahami konsep.

Siswa cendrung hanya menerima informasi satu arah dari guru. Hal ini bertentangan dengan

hakikat IPA, dan berdampak pada lemahnya penguasaan konsep-konsep IPA siswa.

Tercermin dari perolehan hasil belajar IPA siswa khususnya fisika masih berada di bawah

nilai KKM yaitu 6,0.

Page 7: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

7

SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar memiliki media pembelajaran IPA yaitu KIT-KIT

IPA yang cukup lengkap walaupun kuantitasnya masih terbatas. KIT-KIT ini belum

difungsikan dalam proses pembelajaran dan tersimpan rapi di laboratorium mini. Jenis KIT

yang ada yaitu KIT Mekanika, KIT Suhu dan Kalor, KIT Gelombang dan Optik dan KIT

Listrik dan Magnet. KIT ini merupakan bantuan dari pemerintah daerah maupun pusat. Hasil

wawancara lebih lanjut, dapat diketahui KIT-KIT ini belum digunakan guru secara maksimal

dalam proses pembelajaran dengan berbagai alasan klasik. Bahkan ketika dilakukan

observasi, ke laboratorium mini, KIT-KIT ini masih dalam kondisi terbungkus rapi dalam

kardus. Informasi lain yang diperoleh dari guru adalah beberapa guru belum menguasai

keterampilan menggunakan KIT-KIT yang ada untuk merancang percobaan/praktikum yang

sesuai dengan kurikulum tingkat satuan SMP/M.Ts. Selain itu terungkap pula bahwa guru

juga mengalami kendala dalam membuat modul praktikum dari KIT yang ada.

Kemampuan guru IPA SMP/M.Ts. dalam merancang dan membuat modul praktikum

dalam pembelajaran IPA belum optimal. Tidak tersentuhnya guru IPA SMP Satu Atap

Negeri 1 Banjar pada kegiatan-kegiatan pelatihan, seminar workshop tentang perancangan

dan pembuatan media pembelajaran/modul pembelajaran/modul praktikum berdampak pula

pada profesionalisme guru. Berdasarkan uraian tersebut, sangat urgen/penting kegiatan

pelatihan ini diberikan pada guru-guru IPA sekolah SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar

membekali para guru IPA dengan keterampilan merancang praktikum dan membuat modul

praktikum dari KIT yang ada. Diharapkan setelah guru-guru IPA memiliki keterampilan

merancang dan membuat modul praktikum dapat memberikan pengalaman pada peserta didik

dalam proses pembelajaran IPA.

Program pengabdian kepada masyarakat ini akan difokuskan pada perancangan dan

pembuatan modul praktikum dari KIT yang tersedia di sekolah tersebut. Judul yang diangkat

pada kegiatan pengabdian ini adalah: ”Pelatihan Pembuatan Modul Praktikum Bagi Guru-

Guru IPA SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar”.

1.2. Identifikasi Dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analisa situasi, masalah yang teridentifikasi adalah rendahnya

keterampilan guru-guru IPA SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar menggunakan KIT IPA

(Fisika) dalam merancang percobaan dan kesulitan yang dialami guru-guru IPA SMP Satu

Atap Negeri 1 Banjar dalam membuat modul praktikum. Masalah pokok yang akan

dipecahkan melalui kegiatan P2M ini dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu : 1) apakah

Page 8: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

8

keterampilan merancang praktikum menggunakan KIT IPA (Fisika) bagi guru-guru IPA SMP

Satu Atap Negeri 1 Banjar meningkat ?, 2) apakah kemampuan membuat modul praktikum

bagi guru-guru IPA SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar meningkat?, 3) bagaimana

implementasi modul praktikum dalam proses pembelajaran di kelas ?, 4) bagaimana

tanggapan guru- guru IPA SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar terhadap kegiatan pelatihan ini?

1.3. Tujuan Kegiatan

Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan ini adalah :

1) meningkatkan keterampilan merancang praktikum dengan menggunakan KIT IPA (Fisika)

pada guru-guru IPA sekolah SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar.

2) meningkatkan kemampuan membuat modul praktikum bagi guru-guru IPA sekolah SMP

Satu Atap Negeri 1 Banjar.

3) mendeskripsikan implementasi modul praktikum dalam proses pembelajaran di kelas oleh

guru-guru IPA sekolah SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar.

4) mendeskripsikan tanggapan guru-guru IPA sekolah SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar

terhadap kegiatan pelatihan pembuatan modul praktiku

1.4. Manfaat Kegiatan

Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta pelatihan yakni guru, siswa khususnya

siswa SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar, sekolah maupun Undiksha.

Bagi guru-guru IPA sekolah SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar Kabupaten

Buleleng, pelatihan ini akan memberikan bekal keterampilan merancang

praktikum dan membuat modul praktikum, dapat menumbuhkan inovasi-

inovasi dalam menggunakan maupun menciptakan media pembelajaran yang

lebih luas, dapat menumbuhkan inovasi dalam proses pembelajaran dan

meningkatkan profesionalisme guru.

Bagi siswa sekolah SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar Kabupaten Buleleng,

pembelajaran IPA menjadi pembelajaran yang banyak memberikan

pengalaman belajar, tidak membosankan, mudah dimengerti dan

menumbuhkan sifat kritis, bermakna dan dapat meningkatkan kualitas hasil

belajar.

Bagi sekolah, pelatihan ini dapat dijadikan ujung tombak bagi peningkatan

kualitas guru dan sekolah, dan memaksimalkan sarana dan prasarana yang

dimiliki sekolah dalam rangka mendukung pelaksanaan kurikulum 2013.

Page 9: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

9

Bagi Lembaga (Undiksha), program ini sangat bermanfaat dalam menjalin

hubungan kerjasama yang mutualistis antara LPTK dengan kalangan

masyarakat luas, khususnya masyarakat sekolah, sehingga tenaga dan berbagai

potensi yang ada dapat disumbangkan pada masyarakat, khususnya yang

berkenaan dengan sektor pendidikan.

Page 10: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

10

BAB II

METODE PELAKSANAAN

Program ini dilaksanakan dengan metode pelatihan dan pendampingan. Narasumber

dan tim pelaksana menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan merancang

percobaan/praktikum dan kemampuan membuat modul praktikum. Kegiatan ini diawali

dengan pemberian materi yaitu media pembelajaran IPA dan modul praktikum dengan

metode ceramah dilanjutkan dengan pelatihan merancang praktikum dan rancangan lembar

kerja siswa (LKS Praktikum). Ada 2 jenis pendampingan yang dilakukan yaitu

pendampingan dalam pembuatan modul praktikum dan pendampingan penerapannya dalam

proses pembelajaran. Akhir pelatihan ini diisi dengan pelatihan merancang sebuah percobaan

untuk menemukan/mempelajari suatu konsep dan rancangan lembar kerja praktikum.

Selanjutnya para guru peserta pelatihan akan dikondisikan untuk dapat membuat modul

praktikum di sekolah. Pendampingan dilakukan pada peserta pelatihan dalam membuat

modul praktikum dan penerapannya dalam pembelajaran. Melalui pelatihan ini diharapkan

peserta pelatihan lebih mudah memahami pentingnya media pembelajaran dalam

pembelajaran IPA, mengetahui langkah-langkah membuat modul praktikum yang disajikan

oleh narasumber. Peserta pelatihan dapat melakukan refleksi diri dan diskusi kolaboratif

tentang berbagai persoalan yang berkaitan dengan kegiatan merancang praktikum dan

membuat modul praktikum bukan saja dengan nara sumber tetapi juga dengan sesama guru

peserta pelatihan lainnya. Diharapkan pelatihan dan pendampingan ini dapat mengikis

kesulitan-kesulitan guru dalam merancang percobaan, membuat modul praktikum sebagai

panduan siswa untuk kerja ilmiahnya dan menerapkannya dalam pembelajaran. Dengan

demikian, tidak ada alasan untuk mengabaikan proses dalam pembelajaran IPA.

Pendampingan merancang dan menyusun modul praktikum oleh tim pelaksana dilaksanakan

2 kali untuk masing-masing peserta pelatihan. Sedangkan pendampingan penerapan dalam

proses pembelajaran oleh tim pelaksana dilaksanakan 1 kali untuk masing-masing peserta

pelatihan. Jadwal pendampingan diatur berdasarkan kesepakatan antara tim pelaksana dan

peserta pelatihan. Pendampingan bertujuan untuk menampung kendala-kendala yang dialami

guru dalam merancang praktikum dan membuat modul praktikum, penerapannya laksanakan

serta mencari solusinya.

Page 11: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

11

Gambar 2.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Untuk mengetahui keberhasilan pelaksnaan program ini maka evalusi dilakukan pada

proses, produk dan implementasinya yang dilakukan dan dihasilkan oleh peserta pelatihan.

Evaluasi proses yang dimaksud adalah penilaian pada saat peserta mengikuti pelatihan dan

pendampingan. Sedangkan evaluasi produk yang dimaksud adalah penilaian modul

praktikum

Evaluasi dilakukan sesuai dengan prinsip dari program ini yaitu saat dan selama

pelaksanaan kegiatan. Evaluasi pada saat dan selama pelaksanaan meliputi evaluasi proses,

Pendampingan peserta pelatihan

mengimplementasikan

rancangan dan modul praktikum

Analisa proses : kemampuan merancang

praktikum dan implementasinya, analisa

produk : modul praktikum serta respon

Pemberian pemahaman tentang peran

media dalam pembelajaran IPA dan

panduan umum penyusunan modul

praktikum melalui metode ceramah

dan tanya jawab oleh nara sumber

Pelatihan merancang praktikum

dengan menggunakan KIT Fisika

yang telah ada disekolah. oleh

anggota pelaksana kegiatan

Pelatihan membuat modul

praktikum yang sesuai dengan

rancang praktikum KIT Fisika

Pendampingan merancang dan

membuat modul praktikum yang hasil

rancang praktikum KIT Fisika

Observasi partisipasi peserta

pelatihan pada proses pelatihan,

pemberian angket respon

Page 12: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

12

produk dan penerapannya. Evaluasi proses meliputi komponen : 1) partisipasi peserta

pelatihan dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan meliputi indikator kehadiran, sikap

antusias dan kontribusi, 2) keterampilan merancang praktiukum meliputi indikator pemilihan

bahan/alat yang tepat dan kebenaran./ketepatan hasil rancangan, 3) implementasi modul

praktikum meliputi aspek kemudahan menggunakan modul praktikum dalam proses

pembelajaran dan siswa menunjukkan kerja dan sikap ilmiah. Evaluasi produk adalah

kemampuan membuat modul praktik meliputi indikator kesesuaian langkah-langkah

penyusunan modul, penggunaan bahasa sesuai EYD, kesesuaian antara judul, tujuan

percobaan, bahan/alat, langkah percobaan, dan data percobaan, dan mengandung unsur

pengukuran kerja dan sikap ilmiah siswa. Evaluasi

Evaluasi proses dilaksanakan dengan teknik observasi menggunakan pedoman

observasi yang telah disiapkan terlebih dahulu. Lembar observasi berisikan indikator dari

komponen partisipasi, keterampilan merancang praktiukum, dan implementasinya.

Sedangkan evaluasi produk melalui modul praktikum yang dihasilkan pasca pelatihan dan

pendampingan. Sedangkan evaluasi respon peserta pelatihan dengan teknik angket respon.

Indikator yang digunakan sebagai kriteria ketercapaian tujuan program ini adalah 1)

partisipasi peserta pelatihan selama pelatihan adalah tinggi ditunjukkan oleh kehadiran

peserta pelatihan yang telah sesuai dengan apa yang direncanakan, sikap antusias dan

kontribusi maksimal pada kegiatan pelatihan dan pendampingan , 2) keterampilan merancang

praktikum bagi peserta pelatihan dikatakan meningkat jika rata-rata nilai pemilihan

bahan/alat yang tepat dan kebenaran./ketepatan hasil rancangan berada pada kategori tinggi,

3) kemampuan membuat modul praktikum bagi peserta pelatihan dikatakan meningkat jika

rata-rata nilai aspek kemampuan membuat modul praktikum berada dalam kategori tinggi., 4)

Peserta pelatihan mampu mengimplementasikan modul praktikum dalam proses

pembelajaran jika rata-rata nilai kemudahan menggunakan modul dan siswa menunjukkan

kerja dan sikap ilmiah berada pada kategori terampil, 5) guru-guru memberikan respon positif

terhadap kegiatan pelatihan

Target yang akan dicapai pada kegiatan pelatihan ini adalah meningkatkan

keterampilan guru-guru IPA SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar Kabupaten Buleleng. dalam

merancang praktikum dan kemampuan membuat modul praktikum dari rancangan praktikum

menggunakan KIT Fisika.

Page 13: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

13

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Kegiatan pelatihan pembuatan modul praktikum bagi guru-guru IPA SMP Satu Atap

Negeri Satu Banjar di Kabupaten Buleleng telah dilaksanakan dari tanggal 25 Juni s.d 3

Nopember 2018. Kegiatan ini diawali dengan koordinasi pelaksanaan kegiatan pelatihan pada

tanggal 25 Juni 2018 untuk menentukan waktu pelaksanaan pelatihan. Tujuannya

menyiapkan guru dalam mengikuti pelatihan dan mengkondisikan laboratorium sebagai

tempat pelaksanaan pelatihan. Mengingat peserta pelatihan adalah seluruh guru IPA (4 orang)

yang ada di sekolah tersebut sehingga kegiatan belajar mengajar tidak terganggu. Bapak

kepala sekolah dan guru-guru peserta pelatihan sangat mendukung dan memfasilitasi kegiatan

pelatihan ini. Sebelum pelatihan, guru-guru ditugaskan mencermati dan menelaah kurikulum

dan silabus yang digunakan. Pelaksanaan pelatihan merancang praktikum dilaksanakan

selama 3 kali yaitu pada tanggal 30 Juni, dan 4, 14, 28 Juli 2018. Pelatihan merancang

percobaan yang direncanakan 1 hari ternyata masih dirasakan oleh guru belum tuntas untuk

materi fisika yang ada di kelas VII, VIII, dan IX.

Pelatihan dilaksankan di laboratorium mini SMP Satu Atap Negeri Satu Banjar,

berlangsung dari jam 09.00 s.d 15.00 WITA. Peserta pelatihan yang hadir mengikuti

pelatihan adalah 4 orang. Pertemuan pertama pelatihan diisi dengan penyampaian peran

media pembelajaran dan penyusunan modul praktikum dan diskusi, dilanjutkan dengan

pelatihan merancang praktikum. Narasumber pada kegiatan pelatihan ini adalah anggota P2M

yaitu Dewi Oktofa Rachmawati, S.Si., M.Si..Peserta pelatihan sangat antusias bertanya

tentang : 1) kesesuaian antara langkah kerja, data, dan konsep fisika yang akan buktikan

pada kegiatan praktikum, 2) mengelola waktu pembelajaran yang tersedia jika kegiatan

praktikum dilakukan. 3) alternatif media yang dapat dibuat/dikembangkan jika KIT yang ada

belum memfasilitasi, 4) cara melaksanakan kegiatan praktikum dengan keterbatasan KIT

yang ada, 5) Cara ketakutan guru dalam menyampaikan pesan dengan menggunakan media,

dan 4) kesulitan guru membuat media yang tidak tersedia disekolah yang selalu berubah

sesuai tuntutan kurikulum. Mengingat tidak semua guru bidang keilmuannya pendidikan

fisika. Hanya satu dari empat guru peserta pelatihan yang memiliki kesesuaian bidang

keilmuan dengan tema pelatihan. Walaupun demikian, guru sangat antusias belajar, mata

pelajaran yang mereka ampu adalah IPA yang terdiri dari fisika, kimia, biologi. Guru

Page 14: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

14

dikelompokkan menjadi 2 kelompok beranggotakan 2 orang. Setiap kelompok diberi

kebebasan menentukan pilihan KIT yang gunakan dalam merancang percobaan. Setiap

kelompok diberikan waktu untuk bertukar keterampilan merancang dengan kelompok

lainnya. Kesulitan yang dialami guru yaitu merancang praktikum menggunakan KIT Listrik

& Magnet, KIT Gelombang. Kesulitan ini dapat diatasi guru dengan semangat dan antusias

untuk meningkatkan profesionalisme guru. Pada kegiatan ini, guru difasilitasi untuk

mengembangkan kemampuan merancang percobaan yang menggunakan KIT IPA yang ada

di sekolah yaitu KIT Mekanika, KIT Kalor, KIT Listrik & Magnet, KIT Gelombang dan

Optik. Percobaan yang telah dirancang oleh peserta pelatihan adalah percobaan pesawat

sederhana (percobaan tuas, percobaan katrol tetap, percobaan katrol bebas, dan percobaan

katrol majemuk), percobaan gerak lurus (percobaan gerak lurus beraturan dan percobaan

gerak lurus berubah beraturan ), percobaan pengukuran kecepatan dan percepatan, percobaan

optic (percobaan pemantulan cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung), percobaan

kalor (percobaan pemuaian zat padat (besi, kuningan, alluminium), percobaan perpindahan

secara konduksi, konveksi, dan radiasi, percobaan perubahan wujud zat), percobaan listrik

(percobaan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup, percobaan mengukur arus listrik pada

rangkaian seri dan parallel, percobaan mengukur tegangan pada rangkaian seri dan parallel),

percobaan magnet (percobaan sifat dan pembuatan magnet, percobaan gaya Lorents),

percobaan gelombang (percobaan bandul sederhana). Percobaan pengukuran (percobaan

mengukur panjang, massa, dan waktu ) ditekankan pada keterampilan guru membaca alat

ukur micrometer skrup, jangka sorong, neraca Ohous dan stop watch. Guru juga dilatih

merakit neraca Ohous.

Kegembiraan terpancar diraut peserta pelatihan, ketika rangkaian yang dibuat

berhasil. Mereka menyatakan belum pernah mengunakan KIT IPA dalam membelajarkan

konsep-konsep fisika dan baru kali ini mencoba menggunakannya.

Pendampingan penyusunan modul praktikum dilaksanakan 5 kali yaitu pada tanggal

28 Juli, 4,18,27 Agustus dan 1 September 2018. Pendampingan pertama dilakukan dengan

menekankan pada kesesuaian/keterkaitan antara judul, tujuan percobaan, bahan/alat, langkah

percobaan, dan data percobaan. Kesulitan yang dialami sebagian besar peserta pelatihan

adalah menentukan data yang harus dicari dari percobaan yang didasarkan pada tujuan

percobaan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun terlepas dari data yang diperoleh untuk

memperoleh/membuktikan konsep. Selanjutnya guru dipersiapkan untuk menyusun modul

praktikum secara mandiri. Pendampingan selanjutnya membahas kendala-kendala yang

masih dialami guru. Pendampingan terakhir, guru-guru peserta pelatihan telah menunjukkan

Page 15: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

15

kemampuan menyusun modul praktikum semakin baik. Kesulitan-kesulitan yang ditemui

semakin kecil.

Pelatihan ini tidak hanya melakukan pendampingan pada kegiatan merancang/merakit

percobaan dan membuat modul praktikum juga dilakukan pendampingan saat guru

mengimplementasikan modul yang telah disusun dalam pembelajaran. Pendampingan ini

dilakukan satu kali untuk setiap guru. Hal ini untuk membantu guru dalam menyelesaikan

masalah yang dihadapi di kelas dengan jenjang kelas dan karakteristik siswa yang berbeda.

Hasil kegiatan pelatihan ini menunjukkan bahwa partisipasi perserta pelatihan sangat

tinggi. Seluruh guru mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir, antusias bertanya, rasa

ingin tahu, keterlibatan dalam merancang praktikum, pembuatan modul dan implementasinya

di kelas sangat tinggi.

Nilai keterampilan merancang percobaan bagi guru-guru peserta pelatihan tertera

pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Nilai Keterampilan Merancang Percobaan

No Aspek Keterampilan Merancang Percobaan Nilai

1 Pemilihan bahan/alat yang tepat 81,0

2 Kebenaran./ketepatan hasil rancangan 85,0

Rata-rata 83,0

Standar Deviasi 2,39

Kategori Tinggi

Rata-rata nilai keterampilan merancang percobaan bagi guru-guru peserta pelatihan

berada pada kategori tinggi. Sedangkan nilai kemampuan membuat modul praktikum juga

berada pada kategori tinggi dengan nilai rata-rata 81,94 seperti tertera pada table 3.2

Tabel 3.2 Nilai Kemampuan Menyusun Modul Praktikum

No Aspek Kemampuan Menyusun Modul Praktikum Nilai

1 Kesesuaian format penulisan modul praktikum 84,0

2 Penggunaan kalimat efektif dan EYD 80,0

3 Kesesuaian judul, tujuan percobaan, bahan/alat, langkah

percobaan, dan data percobaan

78,25

4 Memuat unsur kerja ilmiah dan sikap ilmiah 85,5

Rata-rata 81,94

Standar Deviasi 3,11

Page 16: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

16

Kategori Tinggi

Nilai rata-rata implementasi modul praktikum dalam pembelajaran tertera pada table

3.3

Tabel 3.3 Nilai Implementasi Modul Praktikum dalam Pembelajaran

No Aspek Implementasi Modul Praktikum Nilai

1 Kemudahan menggunakan modul 81,0

2 Langkah kerja mudah dipahami siswa 80,75

3 Pembelajaran efektif dan bermakna 78,5

Rata-rata 80.08

Standar Deviasi 0,99

Kategori Trampil

Tanggapan guru-guru peserta pelatihan selama mengikuti pelatihan dari awal hingga

berakhirnya proses pendampingan memberikan respon sangat positif dengan skor rata rata

0,99

3.2. Pembahasan

Partisipasi guru-guru pada kegiatan pelatihan pembuatan modul praktikum sangat

tinggi. Tim pelaksana dan peserta pelatihan mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir

pelatihan. Kontribusi peserta pelatihan pada penyampaian materi dinyatakan dalam bentuk

bertanya, memberi pendapat berdasarkan pengalaman yang dialami. Sedangkan kontribusi

pada kegiatan merancang percobaan dan menyusun modul praktikum dinyatakan dengan

keterlibatan langsung dalam merancang praktikum dengan KIT yang ada disekolah dan

menyusun lembar kerja praktikum. Guru-guru SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar memandang

pelatihan ini sebagai fasilitas untuk meningkatkan profesionalisme mereka khususnya

kompetensi profesi dan pedagogic. Hal ini menjadi modal dasar bagi kelancaran dan

keberhasilan pelaksanaan pelatihan ini.

Terbiasanya pembelajaran IPA dilaksanakan dengan metode ceramah, bidang

keilmuan yang tidak sesuai dengan materi yang dibelajarkan menjadi ujung tombak kesulitan

guru dalam merancang percobaan dengan KIT IPA. Pemberian wawasan peran media

pembelajaran dan komitmen guru-guru mendukung pelaksanaan kurikulum 2013, guru-guru

tanpa menyerah terus berusaha merancang percobaan. Diakhir pendampingan merancang

Page 17: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

17

percobaan kendala/kesulitan yang masih ada, tidak lagi dipandang sebagai hambatan. Pada

pelatihan ini, tidak semua konsep fisika (kinematika gerak, kalor, listri magnet, gelombang &

optic) yang tertuang disilabus dapat dibuat rancangan percobaannya. Hal ini karena

keterbatasan komponen-komponen yang ada pada masing-masing KIT IPA (Fisika). Ada 7

percobaan yang dapat dirancang dari KIT Mekanika, 5 percobaan dari KIT Kalor, 3

percobaan dari KIT Gelombang & Optic, 9 percobaan dari KIT Listrik Magnet. Secara

keseluruhan keterampilan merancang percobaan guru-guru SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar

berada pada kategori tinggi. Guru-guru menunjukkan kemampuannya memilih alat/bahan

praktikum sesuai dengan percobaan dan menggunakannya untuk dirancang.

Kebenaran/ketepatan hasil rancangan juga menunjukkan nilai yang berada pada kategori

tinggi. Tuntutan profesionalisme guru, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

didukung fasilitas laboratiorium mini yang dilengkapi KIT IPA (Fisika) memacu guru untuk

selalu maju dan berkembang.

Ketidaktahuan format modul praktikum, rancangan percobaan, kesesuaian antara

judul, tujuan percobaan, bahan/alat, langkah percobaan, dan data percobaan dapat diatasi

setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan. Kesulitan ini sangat dirasakan oleh guru

dengan bidang keilmuan selain fisika, terutama dalam hal merancang percobaan. Guru-guru

terbiasa menggunakan petunjuk praktikum yang ada di LKS untuk kegiatan praktikum.

Pelatihan dan pendampingan ini, memberikan wawasan, pengalaman baru bagi guru-guru

dalam membuat modul praktikum. Pelatihan dan pendampingan diawali dengan merancang

lembar kerja praktikum yang mengacu pada hasil rancangan percobaan yang telah dibuat

sebelumnya. Kesulitan guru mengaitkan tujuan percobaan, dengan data hasil percobaan dan

pertanyaan-pertanyaan dapat diatasi karena adanya komunikasi dua arah antara guru-guru dan

tim pelaksana. Modul praktikum yang susun terdiri dari 24 lembar kerja siswa. Terdapat 8

lembar kerja praktikum kelas VII, 11 lembar kerja praktikum kelas VIII dan 8 lembar kerja

praktikum kelas IX. Kemampuan guru-guru SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar dalam

membuat/menyusun modul praktikum berada pada kategori tinggi. Walaupun kemampuan

membuat modul dalam kategori tinggi, aspek kesesuaian judul, tujuan percobaan, bahan/alat,

langkah percobaan, dan data percobaan perlu terus dilatih dan ditingkatkan.

Implementasi modul praktikum pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh

masing-masing guru menunjukkan bahwa secara keseluruhan guru sudah trampil

melaksanakan pembelajaran dengan modul praktikum yang telah disusun. Adanya

kemudahan guru membelajarkan konsep-konsep dengan modul praktikum dan siswa

menunjukkan kerja ilmiah dan sikap ilmiah serta memahami konsep yang dibelajarkan. Hal

Page 18: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

18

ini sesuai dengan pandapat/pandangan Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2011) bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,

dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Walaupun demikian, diawal pembelajaran guru terlihat agak tegang dan canggung.

Kondisi siswa saat pelaksanaan pembelajaran menunjukkan sikap ingin tahu yang tinggi,

antusias walaupun kadang sesaat situasi pembelajaran tidak terkendali. Hal ini menyebabkan

waktu pembelajaran melebihi alokasi waktu yang tersedia. Kondisi tersebut terdapat di kelas

VII, sedangkan kondisi pembelajaran di kelas VIII dan IX siswanya juga menunjukkan sikap

ingin tahu yang tinggi, antusias dan situasi kelas dapat dikendalikan oleh guru.

Kelemahan yang muncul pada beberapa guru-guru peserta pelatihan dalam merancang

percobaan, menyusun modul praktikum dan mengimplementasikannya adalah 1) konsep-

konsep mekanika, gelombang, kalor dan listrik magnet untuk perancangan percobaan belum

maksimal, 2) terpaku pada lembar kerja siswa (LKS) yang sudah ada, 3) takut mengambil

resiko terhadap kesalahan rancangan pada KIT listrik magnet, 4) kerja ilmiah dan sikap

ilmiah siswa belum terekam oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara bahwa 1) guru mengalami sindrom/grogi ketika di

observasi saat implementasi modul praktikum dalam pembelajaran, 2) guru memerlukan

pelatihan yang bersifat berkelanjutan untuk mengembangkan keterampilan merancang

percobaan untuk media selain KIT IPA, 3) guru merasa tertantang untuk mendapatkan

sumber belajar, teori yang menunjang, 4) guru memerlukan waktu yang cukup lama untuk

menghasilkan satu lembar kerja praktikum disebabkan tugas administrasi lainnya

Kelebihan yang muncul pada guru-guru peserta pelatihan adalah 1) rasa optimis

mampu merancang percobaan, membuat modul praktikum dan mengimplementasikannya, 2)

ingin terus maju dan berkembang untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013.

Tanggapan yang diberikan peserta pelatihan sangat positif. Guru-guru peserta

pelatihan menyatakan : 1) pelatihan pembuatan modul praktikum ini sangat bermanfaat

untuk meningkatkan profesionalisme guru dan mendukung sekolah dalam melaksanakan

kurikulum 2013, 2) senang mengikuti pelatihan ini karena suasana pelatihan bersifat

kekeluargaan, tim pelaksana bekerja maksimal untuk memfasilitasi guru-guru melatih

keterampilan merakit percobaan dan menyusun modul praktikum. Peserta pelatihan berharap

kegiatan serupa dilaksanakan secara berkelanjutan.

Page 19: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

19

BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, simpulan dari kegiatan pelatihan pembuatan modul

praktikum bagi guru-guru SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar di Kabupaten Buleleng yaitu :

1. Pelatihan pembuatan modul praktikum dapat meningkatkan keterampilan merancang

praktikum Fisika bagi guru-guru IPA SMP Satu Atap Negeri 1 (

, kategori tinggi)

2. Pelatihan pembuatan modul praktikum dapat meningkatkan kemampuan membuat modul

praktikum bagi guru-guru IPA SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar (

, kategori tinggi)

3. Guru-guru IPA SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar trampil dalam mengimplementasikan

modul praktikum ( )

4. Guru-guru IPA SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar memberi tanggapan sangat positif

terhadap kegiatan pelatihan pembuatan modul praktikum ( 0,99 )

4.2 Saran

Saran bagi guru-guru IPA SMP Satu Atap Negeri 1 Banjar di Kabupaten Buleleng

setelah mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan modul praktikum adalah 1)

berkesinambungan melatih keterampilan merancang percobaan dengan

menggunakan/mengembangkan media pembelajaran berbasis lingkungan, 2) terus berlatih

dan meningkatkan kemampuan menentukan kesesuaian judul, tujuan percobaan, bahan/alat,

langkah percobaan, dan data percobaan melalui kegiatan menyusun modul praktikum pada

bidang lainnya, 3) mencoba mengembangkan modul praktikum sesuai dengan kompetensi

yang akan dikembangkan, 4) libatkan kegiatan percobaan pada proses pembelajaran untuk

mengembangkan/meningkatkan rasa ingin tahu, aktivitas, kerja ilmiah dan sikap ilmiah

siswa.

Page 20: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

20

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Arief S. Sadiman, et al. 2007. Media Pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada

………. . 2003. Media Pembelajaran. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional Dirjen

Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.

Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, untuk IPA SD/MI dan SMP/MTs.

Utomo,Tjipto. 1991. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Wijaya, Cece,.dkk. 1988. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung :

Remadja Karya.

Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : Media Abadi.

Page 21: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

21

LAMPIRAN

Page 22: LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKfisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/...LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Analisa

22