23
Laporan Praktik Kerja Lapangan Proyek Pembangunan Hotel Amaris Simpang Lima Semarang BAB IV PENGENDALIAN ALAT DAN BAHAN 4.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan suatu proyek, bahan bangunan harus mendapatkan perhatian khusus, apalagi pada proyek-proyek besar, dimana standar dan mutu bahan yang harus disediakan mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada proyek-proyek kecil, sehingga menuntut pengawasan dan penyediaan bahan yang lebih baik untuk mendapatkan kualitas konstruksi bangunan proyek tersebut. Pemakaian peralatan yang sesuai dengan pemilihan bahan-bahan bangunan yang bermutu akan sangat penting, karena kedua faktor tersebut akan menentukan biaya dan kualitas proyek. Penggunaan bahan bangunan yang bermutu akan menghasilkan komponen struktur yang mempunyai kualitas yang bermutu juga, sedangkan menggunakan peralatan yang tepat akan menghasilkan waktu yang efisien dalam penyelesaian suatu pekerjaan. Dengan memperhatikan mutu dan cara penyimpanan bahan bangunan, kemungkinan terjadinya hal-hal yang dapat Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Sipil Prodi Perbaikan dan Perawatan Gedung IV-1

Lapoarn PKL Hotel Amaris bab IV

  • Upload
    resty

  • View
    41

  • Download
    10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BAB IV ALAT DAN BAHAN

Citation preview

Laporan Praktik Kerja LapanganProyek Pembangunan Hotel Amaris Simpang Lima Semarang

BAB IVPENGENDALIAN ALAT DAN BAHAN

4.1 Uraian UmumDalam pelaksanaan suatu proyek, bahan bangunan harus mendapatkan perhatian khusus, apalagi pada proyek-proyek besar, dimana standar dan mutu bahan yang harus disediakan mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada proyek-proyek kecil, sehingga menuntut pengawasan dan penyediaan bahan yang lebih baik untuk mendapatkan kualitas konstruksi bangunan proyek tersebut.Pemakaian peralatan yang sesuai dengan pemilihan bahan-bahan bangunan yang bermutu akan sangat penting, karena kedua faktor tersebut akan menentukan biaya dan kualitas proyek. Penggunaan bahan bangunan yang bermutu akan menghasilkan komponen struktur yang mempunyai kualitas yang bermutu juga, sedangkan menggunakan peralatan yang tepat akan menghasilkan waktu yang efisien dalam penyelesaian suatu pekerjaan.Dengan memperhatikan mutu dan cara penyimpanan bahan bangunan, kemungkinan terjadinya hal-hal yang dapat menghambat pelaksanaan dapat diperkecil, walaupun masih banyak faktor yang mempengaruhi. Penempatan bahan dan material untuk pelaksanaan baik didalam maupun diluar ruangan harus disesuaikan dengan sifat bahan dan material tersebut, sehingga akan terjamin perlindungan material dari kerusakan-kerusakan yang diakibatkan cara penyimpanan yang salah.

4.2 Bahan Yang Digunakan4.2.1. AirAir yang digunakan dalam proyek ini berasal dari tanah sumur artetis. Kondisi air tanah baik, bening, tidak berbau, tidak berasa dan tidak mengandung lumpur. Dengan demikian telah memenuhi ketentuan SK SNI T-15-1990-03 yaitu: air tidak boleh mengandung lumpur, minyak, garam-garaman, asam alkali, bahan-bahan organik atau bahan yang merusak beton atau baja tulangan.Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan PBI 1971 pasal 3.6 sebagai berikut : Untuk pembangunan, air harus air tawar yang bersih, tidak boleh mengandung minyak, asam alkali, garam-garam dan bahan-bahan organis yang dapat mengurangi kekuatan konstruksi. Jika air untuk pembangunan dari saluran air minum atau sumber air yang ada tidak mencukupi, maka kontraktor harus mengadakan air untuk tujuan pembangunan ini, dengan mengadakan sumber air sendiri atau mendatangkan bantuan dari luar yang memenuhi persyaratan. Tidak diperkenankan menggunakan air rawa dan mendatangkan air atau sumber air yang berlumpur sebagai bahan campuran beton.4.2.2. SemenSemen merupakan bahan pengikat hidrolis. Dalam penggunaannya untuk membentuk beton bertulang, portland cement berfungsi untuk mengikat butir-butir pasir, kerikil, batu pecah dan besi tulangan.Sebagai bahan bangunan semen memerlukan perhatian khusus dalam pemeliharaan kualitasnya, terutama dalam penyimpanannya. Dalam penyimpanan harus senantiasa terlindung dari kelembaban atau kondisi udara yang dapat merusak kualitasnya. Semen yang baik adalah yang mempunyai butir-butir halus, tidak memadat dan tidak terjadi gumpalan-gumpalan butiran akibat pengaruh kondisi kelembaban udara yang buruk atau udara basah.

Gambar 4.1 Jenis Portland Cement4.2.3. Agregat Halus (Pasir)Agregat halus yang digunakan dalam pembutan beton berupa pasir alam sebagai hasil desintregasi alami dari batuan atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat pemecah batuan. Dalam SNI 1990 (SII 0052-80) persyaratan pasir yang dapat digunakan dalam pembuatan beton antara lain : Pasir terdiri dari butiran-butiran tajam, keras dan bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujan. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%. Apabila kadar lumpur lebih dari 5% maka pasir harus dicuci terlebih dahulu. Pasir tidak boleh mengandung bahan organik terlalu banyak, yang harus dibuktikan dengan uji percobaan warna dari Abrams. Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya. Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua jenis mutu beton, kecuali dengan petunjuk-petunjuk suatu lembaga pemeriksaan yang sudah diakui.4.2.4. Agregat KasarKerikil merupakan suatu hasil diintegrasi alami batu batuan. Agregat kasar tersebut berukuran antara 10 30 mm. Persyaratan yang harus dipenuhi pemakaian agregat kasar untuk beton, menurut PBI 1971 pasal 3.4 adalah sebagai berikut : Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras, tidak berpori, tidak mudah pecah akibat pengaruh cuaca. Agregat kasar tidak boleh lebih dari 1% mengandung lumpur dan agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat yang relatif alkali. Harus terdiri dari butir-butir yang bergradasi baik dan gradasi pipih maksimal 20%.4.2.5. Baja TulanganBaja tulangan merupakan bagian dari konstruksi beton yang berfungsi menahan gaya tarik. Baja tulangan yang digunakan dalam pembangunan ini harus memenuhi syarat yang tercantum dalam PBI 1971 (SNI-2-1971), yang isinya antara lain sebagai berikut :a. Tidak boleh cacat, berkarat atau berminyak sehingga dapat mengurangi daya lekat pada beton dan berkurangnya luas penampang.b. Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan bantalan dari kayu atau yang sejenisnya dan bebas dari zat-zat lain serta harus terlindungi dari pengaruh lingkungan.

Gambar 4.2 Besi tulangan

Gambar 4.3 Diameter besi tulangan yang digunakanDalam proyek ini mutu dari besi tulangan diuji di laboratorium, yaitu uji bengkok dan uji tarik baja tulangan. Dimana tulangan yang diuji adalah tulangan diameter 13, 16, 19, 22 dan 25.

Gambar 4.4 Proses uji bengkok dan tarik besi tulangan

Gambar 4.5 Hasil uji bengkok dan tari besi tulangan4.2.6. KayuKayu merupakan salah satu bahan konstruksi yang digunakan untuk bekisting. Kayu yang dipakai harus berkualitas baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangannya yang berhubungan dengan pemakaiannya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi atau bangunan. Kayu yang digunakan pada proyek ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : Dalam satu batang memiliki dimensi yang relatif sama dan terbebas dari semua cat kayu. Untuk bekisting digunakan jenis kayu meranti. Semua pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan penyimpanannya ditempat kering, terlindung dari hujan dan panas.

Gambar 4.6 Balok kayu4.2.7. Beton DekingBeton deking atau yang biasa disebut beton tahu merupakan suatu beton ganjal berbentuk bujur sangkar atau lingkaran, yang terbuat dari campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 yang diisikan pada acuan kayu dengan tebal sesuai dengan kebutuhan. Pada proyek ini menggunakan beton deking dengan diameter 5 cm dengan tebal 3 cm untuk plat lantai. Beton deking berguna sebagai beton lindung untuk mendukung tulangan sehingga diperoleh tebal lindung atau selimut beton sesuai dengan spesifikasi.Gambar 4.7 Beton deking Gambar 4.8 Perendaman beton deking 4.3 Peralatan KerjaPada suatu proyek bangunan tertentu membutuhkan peralatan-peralatan yang berfungsi untuk memperlancar atau mempercepat jalannya pekerjaan yang bertujuan untuk mendapatkan nilai pekerjaan yang optimal.Berikut ini adalah beberapa jenis alat-alat kerja yang digunakan dalam Proyek Pembangunan Hotel Amaris Simpang Lima Semarang :4.3.1. VibratorAlat ini berfungsi untuk menggetarkan adukan beton yang telah dituang, sehingga tidak terjadi rongga-rongga pada adukan beton. Dengan menggunakan alat ini kemungkinan terjadinya keropos beton akan berkurang.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian vibrator adalah : Posisi ujung yang masuk kedalam adukan beton harus vertikal, supaya tidak terjadi pemisahan bahan susun beton. Untuk keadaan khusus diperbolehkan miring sampai 45 derajat. Selama proses pemadatan ujung getar tidak boleh digerakkan kearah horisontal, karena dapat menyebabkan pemisahan bahan susun beton. Ujung getar harus ditarik setelah dimasukkan kedalam adukan kurang lebih 30 detik. Jika penarikan ujung getar terlalu lama maka dapat mengakibatkan pemisahan bahan susunnya. Lapisan yang digetarkan tidak boleh melebihi panjang ujung jarum atau ujung penggetar dan tidak boleh lebih dari 50 cm. jika bagian yang akan dicor cukup tebal, maka pengecoran harus dilakukan berlapis, sehingga setiap lapisan dapat dipadatkan dengan baik.

Gambar 4.9 Vibrator4.3.2. Bar BenderBar bender adalah alat pembengkok batang tulangan baja. Bar bender digunakan untuk pembuatan sengkang, pembengkokan ujung tulangan untuk penjangkaran, transisi tulangan lapangan menjadi tulangan tumpuan pada penulangan balok dan lain-lain. Pada proyek ini digunakan alat pembengkok baja tulangan yang digerakkan dengan tenaga manusia. Alat pembengkok baja tulangan ini terdiri dari balok kayu sebagai meja kerja yang gunanya sebagai bantalan pembengkok dan pen baja yang ditempatkan pada tempat tertentu.

Gambar 4.10 Bar bender

4.3.3. Bar Cutter Bar cutter adalah alat yang digunakan untuk memotong besi tulangan yang akan digunakan pada pembesian beton. Pemotongan baja tulangan dilakukan karena panjang tulangan struktur yang direncanakan terdiri dari berbagai macam ukuran. Hal ini untuk mengefisienkan waktu kerja, dan untuk memudahkan pemotongan-pemotongan tulangan, karena tulangan yang digunakan dalam proyek ini kebanyakan berdiameter besar. Baja tulangan didatangkan dari distributor masih berupa batang batang yang panjang. Untuk mendapatkan panjang yang sesuai kebutuhan, maka baja tulangan harus dipotong dengan alat pemotong baja.

Gambar 4.11 Bar Cutter4.3.4. ScaffoldingScaffolding adalah alat perancah yang digunakan untuk menopang begisting pada pengecoran plat lantai, kolom dan balok juga dapat sebagai tangga. Scaffolding yang digunakan pada proyek ini terbuat dari besi berongga dan dapat digunakan berkali-kali sehingga pemakaian perancah menjadi lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan perancah kayu.Scaffolding yang menahan/menopang begisting pada saat pengecoran dan sesudahnya baru boleh dilepas bila beton yang dicor sudah memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban sendiri dan beban pekerja sebelum srtuktur tersebut bekerja secara optimal.

Gambar 4.12 Scaffolding4.3.5. Mollen (Concrete Mixer)Alat ini digunakan untuk mengaduk campuran spesi dan beton sehingga menghasilkan adukan yang plastis serta homogen. Concrete mixer digunakan untuk membuat spesi (pekerjaan pasangan). Selain itu juga digunakan untuk pembuatan mortar. Tujuan mortar adalah untuk memperlancar concrete pump sebelum adukan dipompakan ke atas. Alat ini dapat menghasilkan mutu beton atau pasangan yang lebih baik dibandingkan dengan hanya menggunakan tenaga manusia.

Gambar 4.13 Mollen4.3.6. Truck MixerTruck Mixer adalah kendaraan yang pada bagian belakangnya dilengkapi tabung sebagai tempat campuran beton. Tabung tersebut dilengkapi dengan bilah-bilah pengaduk didalamnya, dan selama pengangkutan ketempat lokasi proyek harus selalu berputar searah jarum jam. Perputaran ini dimaksudkan agar tidak terjadi pengerasan atau pemisahan agregat sehingga adukan beton tetap homogen, dengan demikian mutu beton dapat selalu terjaga sesuai kebutuhan.Tenaga gerak yang memutar tabung diperoleh dari mesin tersendiri yang terdapat pada truk tersebut. Agar tidak terjadi pergeseran sisa beton didalam Truck Mixer ini, maka setelah dipakai untuk mengangkut campuran beton, molen atau tabungnya harus dibersihkan, yaitu disemprot dengan air.

Gambar 4.14 Truck Mixer4.3.7. Dump TruckDump Truck adalah alat yang dapat memimdahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 up). Dump Truck dibagi dua golongan menurut muatannya : On High Way Dump Truck, muatan < 20 m3 (Dump Truck Kecil) Off High Way Dump Truck, muatan > 20 m3 (Dump Truck Besar) Umumnya dikenal tiga macam Dump Truck : Side Dump Truck (Penumpahan ke samping) Rear Dump Truck (Penumpahan ke belakang) Rear and Side Dump Truck(Penumpahan ke belakang dan ke samping)

Gambar 4.15 Dump truck (Rear dump truck)4.3.8. Water PumpWater pump atau pompa air digunakan pada saat pekerjaan penyedotan air tanah. Water pump bekerja dengan tenaga mesin diesel. Selain itu water pump juga digunakan untuk memompa air dari sumur untuk pekerjaan pembuatan campuran spesi, memompa air untuk pembersihan permukaan bekisting. Pompa air ini digunakan untuk pengadaan air bersih diproyek, baik untuk pelaksanaan maupun kebutuhan sehari-hari.

Gambar 4.16 Water pump4.3.9. BackhoeBackhoe adalah suatu alat berat yang diperuntukkan memindahkan suatu material, sehingga dapat meringankan pekerjaan yang berat apabila dilakukan dengan tenaga manusia.Dan juga untuk mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat menghemat waktu.Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran, terowongan atau basement. Backhoe terdiri dari alat penggerak yang dapat berupa crawler atau ban, boom, strick dan bucket. Backhoe beroda biasanya tidak digunakan untuk penggalian tetapi lebih sering digunakan untuk pekerjaan lainnya. Pemilihan kapasitas bucket harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Gambar 4.17 Backhoe4.3.10. Lampu HalogenAlat ini digunakan untuk penerangan pekerjaan di malam hari, misal karena pekerjaan mengalami keterlambatan maka dikerjaan pekerjaan lemburan pada malam hari dan juga waktu pekerjaan pengecoran yang sering dilakukan pada malam hari.

Gambar 4.18 Lampu halogen

4.3.11. TheodolitAlat ini digunakan untuk pengukuran sudut yaitu mendatar yang dinamakan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan sudut vertical. Dimana sudut-sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan.

Gambar 4.19 Theodolit4.3.12. Mesin LasAlat ini digunakan untuk menyambung logam dengan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis.

Gambar 4.20 Mesin las4.3.13. Mobile CraneMobile crane merupakan sejenis excavator yang digunakan untuk mengangkat material bangunan, seperti halnya besi tulangan, batu bata, dan material-material bangunan lainnya. Mobile crane berbeda dengan tower crane, mobile crane bersifat moving (dapat berpindah tempat) sedangkan tower crane bersifat tetap.

Gambar 4.21 Mobile crane

4.3.14. Concrete PumpConcrete Pump adalah truck yang dipakai untuk penyaluran beton cor dari mixer truck ke objek yang akan di cor.

Gambar 4.23 Concrete pump

Politeknik Negeri SemarangJurusan Teknik SipilProdi Perbaikan dan Perawatan Gedung IV-17