Lapkas tb pru

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    1/46

    1

    LAPORAN KASUS

    TB PARU BTA +3 LESI LUAS KASUS PUTUS OBAT

    Oleh :

    GAGAT ADIYASA

    I11109071

    SMF PARU RSUD AGOESDJAM KETAPANG

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    PONTIANAK 

    01!

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    2/46

    2

    BAB I

    PENDA"ULUAN

    Penyakit tuberkulosis (TB) paru masih merupakan masalah utama kesehatan

    yang dapat menimbulkan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).

    Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh

     Mycobacterium tuberculosis. Pada tahun 1995 diperkirakan ada 9 !uta pasien TB

     baru dan " !uta kematian akibat TB di seluruh dunia1.

    #ngka ke!adian TB di $ndonesia menempati urutan ketiga terbanyak di dunia

    setelah $ndia dan %ina. Diperkirakan setiap tahun terdapat 52&.''' kasus TB baru

    dengan kematian sekitar 91.''' orang. Prealensi TB di $ndonesia pada tahun

    2''9 adalah 1'' per 1''.''' penduduk dan TB ter!adi pada lebih dari '* usia

     produktif (15+5' tahun) 2.

    ,trategi penanganan TB berdasarkan World Health Organization  (-/)

    tahun 199' dan  International Union Against Tuberkulosa and Lung Diseases

    ($0#TD) yang dikenal sebagai strategi  Directly observed Treatment hort!

    course  (D/T,)  seara ekonomis paling efektif (cost!e"ective# strategi ini !uga

     berlaku di $ndonesia. Pengobatan TB paru menurut strategi D/T, diberikan

    selama 3+& bulan dengan menggunakan paduan beberapa obat atau diberikan

    dalam bentuk kombinasi dengan !umlah yang tepat dan teratur supaya semua

    kuman dapat dibunuh. /bat+obat yang dipergunakan sebagai obat anti

    tuberkulosis (/#T) yaitu 4 $soniaid ($6) 7ifampisin (7) Pirainamid (8)

    ,treptomisin (,) dan tambutol () 1.

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    3/46

    "

    BAB II

    PENYAJIAN KASUS

    #. I#e$%&%'(

     6ama 4 Tn. #

    :enis kelamin 4 aki+laki

    0sia 4 23 tahun

    #lamat 4 Tan!ung upat sungai daka

    #gama 4 $slam

    Peker!aan 4 ,;asta

    Tanggal masuk 7, 4 23

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    4/46

    @

     berkurang dengan minum obat dan setelah makan. =ual (+) =untah (+). 7asa

     panas di dada disangkal. Pasien biasanya minum obat maag yang dibeli sendiri

    dari ;arung apabila sakit maag kambuh. Bab dan B#? tidak ada keluhan

    B)3 R&,'-'% Pe$-'.&% D'hl

    Terdapat ri;ayat berobat lama karena penyakit paru 9 tahun yang lalu.

    Pasien berobat selama 2 bulan pasien tidak kontrol ke dokter dan pasien tidak 

    melan!utkan obatnya kembali. /bat paru yang diberikan menyebabkan kening

     ber;arna merah. Pasien tidak pernah berobat kembali untuk sakit paru+parunya

    selama 9 tahun ini. 7i;ayat maag (>). asil 7ontgen lama tidak diba;a. 7i;ayat

    asma dan alergi disangkal.B) R&,'-'% Pe$-'.&% Kel'/'

    7i;ayat anggota keluarga dengan keluhan yang sama disangkal. 7i;ayat

    alergi dan asma disangkal.

    B)2 Ke&'(''$

    Pasien pernah merokok selama kurang lebih 1 tahun dengan frekuensi 1 hari

    kurang lebih 1+2 batang. Pasien sudah berhenti merokok 15 tahun yang lalu.

    $ndeks Brinkman4 Perokok ringan. Pasien suka makan+makanan pedas.

    B)! R&,'-'% S4(&'l E.4$4*&

    Pasien sehari+hari tidak beker!a Biaya pengobatan ditanggung oleh asuransi

    :amkesmas. Pasien tinggal bersama seorang orang tua kakak dan adiknya. ,atu

    rumah berisi 5 orang.

    5) Pe*e/&.(''$ F&(&. 

    Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal " maret 2'13 pukul '.@5

    ?eadaan umum 4 Tampak ,akit ,edang

    ?esadaran 4 ?ompos mentis

    BB 4 "' kg

    Tanda ital 4 Tekanan darah 4 1"'

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    5/46

    5

    $nspeksi 4 Pola pernapasan abdomino torakal Pengembangan paru

    dekstrasinistra. Penggunaan otot bantu napas (>).

    Palpasi 4 6T (+). Eokal fremitus dekstrasinistra Pengembangan paru

    dekstrasinistra.

    Perkusi 4 ,onor pada hampir semua lapang paru.

    #uskultasi 4 ,uara napas dasar esikular (>) 7h (>) pada kedua

    apeks paru -h (+) ekspirasi meman!ang.

    :antung 4

    $nspeksi 4 $ktus kordis terlihat di ,$% E linea midlaula sinistra

    Palpasi 4 $ktus kordis teraba di ,$% E linea midlaula sinistra

    Perkusi 4 Batas !antung kiri4 ,$% E$ 1 !ari lateral linea midlaiula

    sinistra. Batas !antung kanan4 ,$% $E linea parasternal deAtra.#uskultasi 4 ,1,2 regular murmur (+) gallop (+)

    #bdomen 4

    $nspeksi 4 Permukaan abdomen tampak datar ,ikatriks (+).

    Palpasi 4 ,oepel 6yeri tekan (>) regio epigastrium.

    Perkusi 4 Timpani pada seluruh lapang abdomen pan!ang hepar & m

    #uskultasi 4 Bising usus (>) 1' A

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    6/46

    3

    Ke('$ :1. oto thoraks P#

    2. ?ekerasan oto 4 Terlalu keras

    ". $nspirasi ukup

    @. Trakea letak tengah

    5. ?esimetrisan oto 4 ,imetris

    3. ,oft tissue 4 Dalam batas normal

    . Tulang 4 $ntak 

    &. emitoraks kanan4 Tampak gambaran infiltrat pada hemitoraks kanan

    tengah dan atas kaitas pada hemitoraks kanan atas titik kalsifikasi pada

     parasternal kanan sinus ostofrenius lanip sinus ardiofrenikus tumpul

    9. emitoraks kiri4 Tampak gambaran infiltrate pada hemitoraks kiri tengah

    sinus ostofrenius lanip sinus ardiofrenius lanip

    1'. %T7 4 F 5'*

    E) Pe*e/&.(''$ L'4/'%4/&*

    1. b4 1'&

    2. ritrosit4 @3 !uta

    ". eukosit 15.3''

    @. Trombosit4 399.'''

    5. T4 5@

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    7/46

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    8/46

    &

    I) F4ll4, U

    F4ll4, 6 ! Fe/'/& 01!8

    , Se('. 6+8; '%. 6+8 .e/&$; '%. e/#'/'h 6) 7h (>) -h (+) regio epigastrium.

    Perkusi 4 Timpani pada seluruh lapang abdomen pan!ang hepar 

    & m

    #uskultasi 4 Bising usus (>) 1' A

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    9/46

    9

    P armakologi4

    $n!. %eftriaAone 1 gr) 7h (>) -h (+

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    10/46

    1'

    Palpasi 4 $ktus kordis teraba di ,$% E linea midlaula sinistra

    Perkusi 4 Batas kiri !antung4 ,$% E 1 !ari lateral linea

    midlaiula sinistra

     Batas kanan !antung4 ,$% E linea parasternal dekstra

    #uskultasi 4 ,1,2 regular murmur (+) gallop (+)

    #bdomen

    $nspeksi 4 Permukaan abdomen tampak datar ,ikatriks (+).

    Palpasi 4 ,oepel 6yeri tekan (>) regio epigastrium.

    Perkusi 4 Timpani pada seluruh lapang abdomen pan!ang hepar 

    & m

    #uskultasi 4 Bising usus (>) 1' A

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    11/46

    11

    Paru+paru

    $nspeksi 4 Cerakan dinding dada statis dan dinamis

    dekstrasinistra tampak ekspirasi meman!ang

     penggunaan otot bantu napas (>)

    Palpasi 4 Eokal fremitus sinistradekstra

    Perkusi 4 ,onor pada seluruh lapang paru

    #uskultasi 4 ,uara napas dasar esikular (>) 7h (>) -h (+) regio epigastrium.

    Perkusi 4 Timpani pada seluruh lapang abdomen pan!ang hepar 

    & m

    #uskultasi 4 Bising usus (>) 1' A

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    12/46

    12

    / ?eadaan umum 4 Tampak ,akit ,edang

    ?esadaran 4 ?ompos mentis

    Tanda ital 4 Tekanan darah 4 9') 7h (>) -h (>) regio epigastrium.

    Perkusi 4 Timpani pada seluruh lapang abdomen pan!ang hepar 

    & m

    #uskultasi 4 Bising usus (>) 1' A

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    13/46

    1"

    ,albutamol tab "A2 mg

    Parasetamol tab "A5'' mg 6onfarmakologi4

    /2 "+@ lpm

    utrolit 2' tpm

    F4ll4, U 2 61 *'/e% 01!8

    , Se('. 6+8; '%. 6+8 .e/&$; '%. e/#'/'h 6) 7h (>) -h (+)

    ekspirasi meman!ang.

    :antung

    $nspeksi 4 $ktus kordis terlihat di ,$% E linea midlaula sinistra

    Palpasi 4 $ktus kordis teraba di ,$% E linea midlaula sinistra

    Perkusi 4 Batas kiri !antung4 ,$% E 1 !ari lateral linea

    midlaiula sinistra

     Batas kanan !antung4 ,$% E linea parasternal dekstra

    #uskultasi 4 ,1,2 regular murmur (+) gallop (+)

    #bdomen

    $nspeksi 4 Permukaan abdomen tampak datar ,ikatriks (+).

    Palpasi 4 ,oepel 6yeri tekan (>) regio epigastrium.

    Perkusi 4 Timpani pada seluruh lapang abdomen pan!ang hepar 

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    14/46

    1@

    & m

    #uskultasi 4 Bising usus (>) 1' A" lesi luas kasus putus obat

    P armakologi4

    $n!. %eftriaAone 1 gr

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    15/46

    15

    #uskultasi 4 ,uara napas dasar esikular (>) 7h (>) -h (+)

    ekspirasi meman!ang.:antung

    $nspeksi 4 $ktus kordis terlihat di ,$% E linea midlaula sinistra

    Palpasi 4 $ktus kordis teraba di ,$% E linea midlaula sinistra

    Perkusi 4 Batas kiri !antung4 ,$% E 1 !ari lateral linea

    midlaiula sinistra

     Batas kanan !antung4 ,$% E linea parasternal dekstra

    #uskultasi 4 ,1,2 regular murmur (+) gallop (+)

    #bdomen

    $nspeksi 4 Permukaan abdomen tampak datar ,ikatriks (+).

    Palpasi 4 ,oepel 6yeri tekan (>) regio epigastrium.

    Perkusi 4 Timpani pada seluruh lapang abdomen pan!ang hepar 

    & m

    #uskultasi 4 Bising usus (>) 1' A" lesi luas kasus putus obat

    P armakologi4

    $n!. %eftriaAone 1 gr

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    16/46

    13

    Tanda ital 4 Tekanan darah 4 1"'

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    17/46

    1

     6ebu Eentolin 1 respule< &!am

    #mbroAol tab "A"' mg,albutamol tab "A2 mg

    /#T kategori 2

     6onfarmakologi4

    /2 "+@ lpm

    utrolit 2' tpm

    F4ll4, = 6 *'/e% 01!8

    , Se('. 6+8; '%. 6+8 .e/&$; '%. e/#'/'h 6) 7h (>) -h (+)

    ekspirasi meman!ang.

    :antung

    $nspeksi 4 $ktus kordis terlihat di ,$% E linea midlaula sinistra

    Palpasi 4 $ktus kordis teraba di ,$% E linea midlaula sinistra

    Perkusi 4 Batas kiri !antung4 ,$% E 1 !ari lateral linea

    midlaiula sinistra

     Batas kanan !antung4 ,$% E linea parasternal dekstra

    #uskultasi 4 ,1,2 regular murmur (+) gallop (+)

    #bdomen

    $nspeksi 4 Permukaan abdomen tampak datar ,ikatriks (+).

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    18/46

    1&

    Palpasi 4 ,oepel 6yeri tekan (>) regio epigastrium.

    Perkusi 4 Timpani pada seluruh lapang abdomen pan!ang hepar 

    & m

    #uskultasi 4 Bising usus (>) 1' A" lesi luas kasus putus obat

    P armakologi4

    $n!. %eftriaAone 1 gr

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    19/46

    19

     pernapasan uping hidung (+)

    eher 4 Trakea letak tengah Pembesaran ?CB (+)

    Paru+paru$nspeksi 4 Cerakan dinding dada statis dan dinamis

    dekstrasinistra tampak ekspirasi meman!ang

     penggunaan otot bantu napas (>)

    Palpasi 4 Eokal fremitus sinistradekstra

    Perkusi 4 ,onor pada seluruh lapang paru

    #uskultasi 4 ,uara napas dasar esikular (>) 7h (>) -h (+)

    ekspirasi meman!ang.

    :antung

    $nspeksi 4 $ktus kordis terlihat di ,$% E linea midlaula sinistraPalpasi 4 $ktus kordis teraba di ,$% E linea midlaula sinistra

    Perkusi 4 Batas kiri !antung4 ,$% E 1 !ari lateral linea

    midlaiula sinistra

     Batas kanan !antung4 ,$% E linea parasternal dekstra

    #uskultasi 4 ,1,2 regular murmur (+) gallop (+)

    #bdomen

    $nspeksi 4 Permukaan abdomen tampak datar ,ikatriks (+).

    Palpasi 4 ,oepel 6yeri tekan (>) regio epigastrium.

    Perkusi 4 Timpani pada seluruh lapang abdomen pan!ang hepar 

    & m#uskultasi 4 Bising usus (>) 1' A" diperiksa lesi luas kasus putus obat

    P ,efadroksil 2A5'' mg

    ?apsul batuk "A1

    B.ompleks 1A1

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    20/46

    2'

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan infeksi

     bakteri  Mycobacterium tuberculosis$ yang dapat menyerang berbagai organ

    terutama paru+paru. Penyakit ini bila tidak diobati atau pengoabatannya tidak 

    tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian. TB

    diperkirakan sudah ada di dunia se!ak 5''' tahun sebelum masehi namun

    kema!uan dalam penemuan dan pengendalian penyakit TB paru ter!adi dalam 2

    abad terakhir "

    ?lasifikasi penyakit tuberkulosis berdasarkan organ tubuh yang diserang

    kuman Mycobacterium tuberculosis terdiri dari tuberkulosis paru dan tuberkulosis

    ekstra paru. Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang !aringan paru

    tidak termasuk pleura (selaput paru). ,edangkan tuberkulosis ekstra paru adalah

    tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru misalnya pleura

    selaput otak selaput !antung (perikardium) kelen!ar limfe tulang persendian

    kulit usus gin!al saluran kening alat kelamin dan lain+lain1.

    2.2 ?uman tuberkulosis

      Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau sedikit

    melengkung tidak berspora dan tidak berkapsul. Bakteri ini berukuran lebar '" I 

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    21/46

    21

    '3 mm dan pan!ang 1 I @ mm. Dinding M% tuberculosis sangat kompleks terdiri

    dari lapisan lemak ukup tinggi (3'*). Penyusun utama dinding

    sel M% tuberculosis ialah asam mikolat lilin kompleks (ompleA+;aAes)

    trehalosa dimikolat yang disebut cord "actor  dan mycobacterial sul"oli&ids yang

     berperan dalam irulensi. #sam mikolat merupakan asam lemak berantai pan!ang

    (%3' I %9') yang dihubungkan dengan arabinogalaktan oleh ikatan glikolipid dan

    dengan peptidoglikan oleh !embatan fosfodiester. 0nsur lain yang terdapat pada

    dinding sel bakteri tersebut adalah polisakarida seperti arabinogalaktan dan

    arabinomanan. ,truktur dinding sel yang kompleks tersebut menyebabkan

     bakteri M% tuberculosis bersifat tahan asam yaitu apabila sekali di;arnai akan

    tetap tahan terhadap upaya penghilangan at ;arna tersebut dengan larutan asam I 

    alkohol.

    Cambar 2.1

     Mycobacterium tuberculosis pada pe;arnaan tahan asam

    ?omponen antigen ditemukan di dinding sel dan sitoplasma yaitu

    komponen lipid polisakarida dan protein. ?arakteristik antigen M%

    tuberculosis dapat diidentifikasi dengan menggunakan antibodi monoklonal . ,aat

    ini telah dikenal &uri"ied antigens dengan berat molekul 1@ kDa (kiloDalton) 19

    kDa "& kDa 35 kDa yang memberikan sensitiiti dan spesifisiti yang berariasi

    dalam mendiagnosis TB. #da !uga yang menggolongkan antigen M%

    tuberculosis dalam kelompok antigen yang disekresi dan yang tidak disekresi

    (somatik). #ntigen yang disekresi hanya dihasilkan oleh basil yang hidup

    ontohnya antigen "'.''' a protein =TP @' dan lain lain.

    Cenom M% tuberculosis mempunyai ukuran @@ =b (mega base) dengan

    kandungan guanin (C) dan sitosin (%) terbanyak. Dari hasil pemetaan gen telah

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    22/46

    22

    diketahui lebih dari 135 gen dan penanda genetik yang dibagi dalam " kelompok.

    ?elompok 1 gen yang merupakan sikuen D6# mikobakteria yang selalu ada

    (onsered) sebagai D6# target kelompok $$ merupakan sikuen D6# yang

    menyandi antigen protein sedangkan kelompok $$$ adalah sikuen D6# ulangan

    seperti elemen sisipan. Cen pab dan gen gro masing masing menyandi protein

     berikatan posfat misalnya protein "& kDa dan protein ke!ut panas (heat shok 

     protein) seperti protein 35 kDa gen katC menyandi katalase+peroksidase dan gen

    13,r76# (rrs) menyandi protein ribosomal ,12 sedangkan gen rpoB menyandi

    76# polimerase. ,ikuen sisipan D6# ($,) adalah elemen genetik yang mobile.

    ebih dari 13 $, ada dalam mikobakteria antara lain $,311' $,1'&1 dan elemen

    seperti $, ($,+like element). Deteksi gen tersebut dapat dilakukan dengan teknik 

    P%7 dan 7P@

    2." %ara penularan

    a. ,umber penularan adalah pasien TB BT# positif melalui perik renik dahak 

    yang dikeluarkannya. 6amun bukan berarti bah;a pasien TB dengan hasil

     pemeriksaan BT# negatif tidak mengandung kuman dalam dahaknya. al

    tersebut bisa sa!a ter!adi oleh karena !umlah kuman yang terkandung dalam

    ontoh u!i J dari 5.''' kuman

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    23/46

    2"

    7isiko penularan tiap tahun ( Annual )isk o" Tuberculosis In"ection * A)TI )

    di $ndonesia dianggap ukup tinggi dan berariasi antara 1+" *. Pada daerah

    dengan #7T$ sebesar 1* mempunyai arti bah;a pada tiap tahunnya diantara 1'''

     penduduk 1' orang akan terinfeksi. ,ebagian besar orang yang terinfeksi tidak 

    akan menderita tuberkulosis hanya sekitar 1'* dari yang terinfeksi yang akan

    men!adi penderita tuberkulosis1.

    2.5 Patogenesis tuberulosis

    a. Tuberkulosis primer 

    ?uman tuberkulosis yang masuk melalui saluran napas akan bersarang di

     !aringan paru sehingga akan terbentuk suatu sarang pneumoni yang disebut

    sarang primer atau afek primer. ,arang primer ini mungkin timbul di bagian mana

    sa!a dalam paru berbeda dengan sarang reaktiasi. Dari sarang primer akan

    kelihatan peradangan saluran getah bening menu!u hilus (limfangitis lokal).

    Peradangan tersebut diikuti oleh pembesaran kelen!ar getah bening di hilus

    (limfadenitis regional). #fek primer bersama+sama dengan limfangitis regional

    dikenal sebagai kompleks primer. ?ompleks primer ini akan mengalami salah satu

    nasib sebagai berikut 4

    1) ,embuh dengan tidak meninggalkan aat sama sekali (restitution ad

    integrum)

    2) ,embuh dengan meninggalkan sedikit bekas (antara lain sarang Chon garis

    fibrotik sarang perkapuran di hilus)

    ") =enyebar dengan ara 4

    a) Perkontinuitatum menyebar ke sekitarnya

    ,alah satu ontoh adalah epituberkulosis yaitu suatu ke!adian penekanan

     bronkus biasanya bronkus lobus medius oleh kelen!ar hilus yang

    membesar sehingga menimbulkan obstruksi pada saluran napas

     bersangkutan dengan akibat atelektasis. ?uman tuberkulosis akan

    men!alar sepan!ang bronkus yang tersumbat ini ke lobus yang atelektasis

    dan menimbulkan peradangan pada lobus yang atelektasis tersebut yang

    dikenal sebagai epituberkulosis.

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    24/46

    2@

     b) Penyebaran seara bronkogen baik di paru bersangkutan maupun ke paru

    sebelahnya atau tertelan

    ) Penyebaran seara hematogen dan limfogen. Penyebaran ini berkaitan

    dengan daya tahan tubuh !umlah dan irulensi kuman. ,arang yang

    ditimbulkan dapat sembuh seara spontan akan tetetapi bila tidak terdapat

    imuniti yang adekuat penyebaran ini akan menimbulkan keadaan ukup

    ga;at seperti tuberkulosis milier meningitis tuberkulosis ty&hobacillosis

     Landouzy%Penyebaran ini !uga dapat menimbulkan tuberkulosis pada alat

    tubuh lainnya misalnya tulang gin!al anak gin!al genitalia dan

    sebagainya. ?omplikasi dan penyebaran ini mungkin berakhir dengan 4

    - ,embuh dengan meninggalkan sekuele (misalnya pertumbuhan

    terbelakang pada anak setelah mendapat ensefalomeningitis

    tuberkuloma ) atau

    - =eninggal. ,emua ke!adian diatas adalah per!alanan tuberkulosis

     primer.

     b. Tuberkulosis Postprimer 

    Tuberkulosis postprimer akan munul bertahun+tahun kemudian setelah

    tuberkulosis primer biasanya ter!adi pada usia 15+@' tahun. Tuberkulosis

     postprimer mempunyai nama yang bermaam+maam yaitu tuberkulosis bentuk 

    de;asa localized tuberculosis tuberkulosis menahun dan sebagainya. Bentuk 

    tuberkulosis inilah yang terutama men!adi masalah kesehatan masyarakat karena

    dapat men!adi sumber penularan. Tuberkulosis postprimer dimulai dengan sarang

    dini yang umumnya terletak di segmen apikal lobus superior maupun lobus

    inferior. ,arang dini ini a;alnya berbentuk suatu sarang pneumoni keil. ,arang

     pneumoni ini akan mengikuti salah satu !alan sebagai berikut 4

    1) Diresopsi kembali dan sembuh tanpa meninggalkan aat.

    2) ,arang tersebut akan meluas dan segera ter!adi proses penyembuhan dengan

     penyebukan !aringan fibrosis. ,elan!utnya akan ter!adi pengapuran dan akan

    sembuh dalam bentuk perkapuran. ,arang tersebut dapat men!adi aktif 

    kembali dengan membentuk !aringan ke!u dan menimbulkan kaiti bila

     !aringan ke!u dibatukkan keluar.

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    25/46

    25

    ") ,arang pneumoni meluas membentuk !aringan ke!u (!aringan kaseosa). ?aiti

    akan munul dengan dibatukkannya !aringan ke!u keluar. ?aiti a;alnya

     berdinding tipis kemudian dindingnya akan men!adi tebal (kaiti

    sklerotik). ?aiti tersebut akan men!adi4

    a) meluas kembali dan menimbulkan sarang pneumoni baru. ,arang

     pneumoni ini akan mengikuti pola per!alanan seperti yang disebutkan di

    atas

     b) memadat dan membungkus diri (enkapsulasi) dan disebut tuberkuloma.

    Tuberkuloma dapat mengapur dan menyembuh tetapi mungkin pula aktif 

    kembali menair lagi dan men!adi kaiti lagi.

    ) bersih dan menyembuh yang disebut o&en healed cavity atau kaiti

    menyembuh dengan membungkus diri dan akhirnya mengeil.

    ?emungkinan berakhir sebagai kaiti yang terbungkus dan meniut

    sehingga kelihatan seperti bintang (stellate shaped) @.

    2.3 Diagnosis tuberulosis

    Diagnosis TB paru ditegakkan berdasarkan diagnosis klinis dilan!utkan

    dengan pemeriksaan fisik pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologis.

    2.3.1 Diagnosis klinis

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    26/46

    23

    Diagnosis klinis adalah diagnosis yang ditegakkan berdasarkan ada atau

    tidaknya ge!ala pada pasien. Pada pasien TB paru ge!ala klinis utama adalah batuk 

    terus menerus dan berdahak selama " minggu atau lebih. Ce!ala tambahan yang

    mungkin menyertai adalah batuk darah sesak nafas dan rasa nyeri dada badan

    lemah nafsu makan menurun berat badan turun rasa kurang enak badan

    (malaise) berkeringat malam ;alaupun tanpa kegiatan dan demam

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    27/46

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    28/46

    2&

    Tuberkulosis Lang ,udah an!ut Pada oto 7ontgen Dada

    2.3.@ Pemeriksaan bakteriologis

    a. ,putum

    Tuberkulosis paru pada orang de;asa dapat ditegakkan dengan

    ditemukannya BT# positif pada pemeriksaan dahak seara mikroskopis. asil

     pemeriksaan dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga pemeriksaan

    dahak ,P, (,e;aktu+Pagi+,e;aktu) BT# hasilnya positif (Depkes 7$ 2''3).

    Bila hanya 1 spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih

    lan!ut yaitu foto rontgen dada atau pemeriksaan spesimen ,P, diulang. 1). ?alau

    hasil rontgen mendukung tuberkulosis maka penderita didiagnosis sebagai

     penderita TB BT# positif. 2). ?alau hasil rontgen tidak mendukung TB maka

     pemeriksaan dahak ,P, diulangi.

    Bila ketiga spesimen dahak negatif diberikan antibiotik spektrum luas

    (misalnya ?otrimoksasol atau #moksisilin) selama 1+2 minggu. Bila tidak ada

     perubahan namun ge!ala klinis menurigakan TB ulangi pemeriksaan dahak ,P,.

    1). ?alau hasil ,P, positif didiagnosis sebagai penderita tuberkulosis BT#

     positif. 2). ?alau hasil ,P, tetap negatif lakukan pemeriksaan foto rontgen dada

    untuk mendukung diagnosis TB.

    a. Bila hasil rontgen mendukung TB didiagnosis sebagai penderita TB BT#

    negatif rontgen positif 

     b. Bila hasil rontgen tidak mendukung TB penderita tersebut bukan TB@.

    Diagnosis TB paru sesuai alur yang dibuat oleh Depkes 7$ (2''3)

    sebagaimana bisa dilihat di ba;ah ini14

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    29/46

    29

    Tersangka

    Penderita TB

     

    Periksa Dahak ,e;aktu Pagi ,e;aktu

    Bukan

    TB%

    Penyakit

    ain

    #da Perbaikan

    TB BT#

     6egatif 

    7ontgen

    Positif Periksa 7ontgen Dada

    asil BT#+ + +

    asil BT#

     > > >

    > > +

    PenderitaTuberkulosis BT#

    Positif 

    0langi Periksa Dahak 

    asil Tidak =endukung TB

    asil =endukung

    TB

    Periksa 7ontgen

    Dada

    Tidak #daPerbaikan

    Beri #ntibiotik 

    ,pektrum uas

    asil BT#

    < < <

    asil BT#+ < <

    asil BT#+ + +

    + +

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    30/46

    "'

    Berdasarkan diagnosis di atas -/ pada tahun 1991 memberikan kriteria

     pada pasien TB paru men!adi 4 a). Pasien dengan sputum BT# positif adalah

     pasien yang pada pemeriksaan sputumnya seara mikroskopis ditemukan BT#

    sekurang kurangnya pada 2 kali pemeriksaan

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    31/46

    "1

    adalah reaksi alergi tipe lambat. ,etelah @&+2 !am tuberkulin disuntikkan akan

    timbul reaksi berupa indurasi kemerahan yang terdiri dari infiltrat limfosit yakni

    reaksi persenya;aan antara antibodi seluler dan antigen tuberkulin. %ara

     penyuntikan tes tuberkulin dapat dilihat pada gambar di ba;ah ini3

    Cambar 2.@

    Penyuntikan Tes Tuberkulin

    Berdasarkan indurasinya maka hasil tes mantouA dibagi dalam4 a). $ndurasi

    '+5 mm (diameternya) 4 =antouA negatif golongan no sensitivity. Di sini peran

    antibodi humoral paling menon!ol. b). $ndurasi 3+9 mm 4 asil meragukan

    golongan normal sensitivity. Di sini peran antibodi humoral masih menon!ol. ).

    $ndurasi 1'+15 mm 4 =antouA positif golongan lo, grade sensitivity. Di sini

     peran kedua antibodi seimbang. d). $ndurasi M 15 mm 4 =antouA positif kuat

    golongan hy&ersensitivity. Di sini peran antibodi seluler paling menon!ol.

    Biasanya hampir seluruh penderita TB paru memberikan reaksi mantouA

    yang positif (99&*). ?elemahan tes ini adalah adanya positif palsu yakni pada

     pemberian B%C atau terinfeksi dengan  Mycobacterium lain negatif palsu pada

     pasien yang baru 2+1' minggu terpa!an tuberkulosis anergi penyakit sistemik 

    serta (,arkoidosis ) penyakit eksantematous dengan panas yang akut (morbili

    aar air poliomielitis) reaksi hipersensitiitas menurun pada penyakit hodgkin

     pemberian obat imunosupresi usia tua malnutrisi uremia dan penyakit

    keganasan. 0ntuk pasien dengan $E positif tes mantouA N 5 mm dinilai positif 3.

    2. ?omplikasi tuberkulosis

    Tuberkulosis paru bila tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan

    komplikasi. ?omplikasi dini antara lain dapat timbul pleuritis efusi pleura

    empiema laringitis usus  +oncet-s arthro&athy% ,edangkan komplikasi lan!ut

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    32/46

    "2

    dapat menyebabkan obstruksi !alan nafas kerusakan parenkim paru kor 

     pulmonal amiloidosis karsinoma paru dan sindrom gagal napas (sering ter!adi

     pada TB milier dan kaitas TB) 3.

    2.& Tipe penderita tuberkulosis

    Tipe penderita tuberkulosis berdasarkan ri;ayat pengobatan sebelumnya

    yaitu 4

    a. ?asus baru

    ?asus baru adalah pasien yang belum pernah diobati dengan /#T atau

    sudah pernah mengkonsumsi /#T kurang dari satu bulan ("' dosis harian).

     b. ?ambuh 'rela&s#

    ?ambuh (rela&s) adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah

    mendapat pengobatan tuberkulosa dan telah dinyatakan sembuh kemudian

    kembali lagi berobat dengan pemeriksaan dahak BT# positif.

    . Pindahan 'trans"er in#

    Pindahan 'trans"er in# adalah pasien yang sedang mendapat pengobatan di

    suatu kabupaten lain dan kemudian pindah berobat ke kabupaten ini. Penderita

     pindahan tersebut harus memba;a surat ru!ukan < pindah (form TB. '9).

    d. ,etelah lalai (pengobatan setelah de"ault ( dro& out )

    ,etelah lalai (pengobatan setelah de"ault ( dro& out ) adalah pasien yang

    sudah berobat paling kurang 1 bulan dan berhenti 2 bulan atau lebih kemudian

    datang kembali berobat. 0mumnya penderita tersebut kembali dengan hasil

     pemeriksaan dahak BT# positif.

    e. Cagal

    Cagal adalah pasien BT# positif yang masih tetap positif atau kembali

    men!adi positif pada akhir bulan kelima (satu bulan sebelum akhir pengobatan)

    atau pada akhir pengobatan. #tau penderita dengan hasil BT# negatif rontgen

     positif pada akhir bulan kedua pengobatan.

    f. ?asus kronis

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    33/46

    ""

    ?asus kronis adalah pasien dengan hasil pemeriksaan masih BT# positif 

    setelah selesai pengobatan ulang kategori $$ dengan penga;asan yang baik.

    g. Tuberkulosis resistensi ganda

    Tuberkulosis resistensi ganda adalah tuberkulosis yang menun!ukkan

    resistensi terhadap 7ifampisin dan $6 dengan

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    34/46

    "@

    Pengobatan TB harus selalu meliputi pengobatan tahap a;al dan tahap

    lan!utan dengan maksud4

    1) Tahap a;al4 pengobatan diberikan setiap hari. Paduan pengobatan pada

    tahap ini adalah dimaksudkan untuk seara efektif menurunkan !umlah

    kuman yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari

    sebagian keil kuman yang mungkin sudah resisten se!ak sebelum pasien

    mendapat pengobatan. Pengobatan tahap a;al pada semua pasien baru

    harus diberikan selama 2 bulan. Pada umumnya dengan pengobatan seara

    teratur dan tanpa adanya penyulit daya penularan sudah sangat menurun

    setelah pengobatan selama 2 minggu.

    2) Tahap lan!utan4 pengobatan tahap lan!utan merupakan tahap yang penting

    untuk membunuh sisa+sisa kuman yang masih ada dalam tubuh khususnya

    kuman persisten sehingga pasien dapat sembuh dan menegah ter!adinya

    kekambuhan5.

    :enis /#T lapis pertama dan sifatnya dapat dilihat pada tabel di ba;ah ini4

    Tabel 2.1 :enis dan ,ifat /#T

    :enis /#T ,ifat ?eterangan

    $soniaid

    ()

     .akterisid 

    Terkuat

    /bat ini sangat efektif terhadap kuman

    dalam keadaan metabolik aktif yaitu

    kuman yang sedang berkembang.

    =ekanisme ker!anya adalah menghambatcell!,all biosynthesis &ath,ay

    7ifampisin

    (7)

     .akterisid  7ifampisin dapat membunuh kuman semi!

    dormant '&ersistent# yang tidak dapat

    dibunuh oleh $soniaid. =ekanisme

    ker!anya adalah menghambat  &olimerase

     D/A!de&endent ribonucleic acid (76#)

     M% Tuberculosis

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    35/46

    "5

    Pirainamid

    (8)

     .akterisid  Pirainamid dapat membunuh kuman

    yang berada dalam sel dengan suasana

    asam. /bat ini hanya diberikan dalam 2

     bulan pertama pengobatan.

    ,treptomisin

    (,)

     .akterisid  obat ini adalah suatu antibiotik golongan

    aminoglikosida dan beker!a menegah

     pertumbuhan organisme ekstraselular.

    tambutol

    ()

     .akteriostatik  +

    2.9.1 7egimen pengobatan (metode D/T,)

    Pengobatan TB memerlukan ;aktu sekurang+kurangnya 3 bulan agar 

    dapat menegah perkembangan resistensi obat oleh karena itu -/ telah

    menerapkan strategi D/T, dimana petugas kesehatan tambahan yang

     berfungsi seara ketat menga;asi pasien minum obat untuk memastikan

    kepatuhannya. /leh karena itu -/ !uga telah menetapkan regimen

     pengobatan standar yang membagi pasien men!adi @ kategori berbeda menurut

    definisi kasus tersebut seperti bisa dilihat pada tabel di ba;ah ini (Bahar O

    #min 2'') 4

    Tabel 2.2 Berbagai Paduan #lternatif 0ntuk ,etiap ?ategori Pengobatan

    ?ategori

     pengobatan

    TB

    Pasien TB

    Paduan pengobatan TB

    alternatie

    ase a;al

    (setiap hari < " A

    seminggu)

    ase

    lan!utan

    $ ?asus baru TB paru dahak

     positif kasus baru TB paru

    dahak negatif dengan

    kelainan luas di paru

    2 78 (,78) 3

    @ 7 

    @ " 7 "

    $$ ?ambuh dahak positif

     pengobatan gagal

     pengobatan setelah terputus

    2 ,78 < 1

    78

    5 "7 ""

    5 7

    $$$ ?asus baru TB paru dahak 2 78 atau @ 7

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    36/46

    "3

    negatif lesi minimal 3 7 (tunggal)

    Q278 obat lini 2

    (pengobatan minimal 1&

     bulan) atau seumur hidup

    Pengobatan tuberkulosis dibagi men!adi4

    a. TB paru (kasus baru) BT# positif atau pada foto toraks4 lesi luas

    Paduan obat yang dian!urkan 4 2 78 < @ 7 atau 2 78< 3 atau

    2 78 < @7""

    Paduan ini dian!urkan untuk 

    1) TB paru BT# (>) kasus baru

    2) TB paru BT# (+) dengan gambaran radiologi lesi luas (termasuk luluh paru)

    Bila ada fasiliti biakan dan u!i resistensi pengobatan disesuaikan dengan

    hasil u!i resistensi b. TB Paru (kasus baru) BT# negatif pada foto toraks4 lesi minimal

    Paduan obat yang dian!urkan 4 2 78 < @ 7 atau 3 7 atau 2 78<

    @7""

    . TB paru kasus kambuh

    ,ebelum ada hasil u!i resistensi dapat diberikan 2 78, < 1 78. ase

    lan!utan sesuai dengan hasil u!i resistensi. Bila tidak terdapat hasil u!i resistensi

    dapat diberikan obat 7 selama 5 bulan.

    d. TB Paru kasus gagal pengobatan

    ,ebelum ada hasil u!i resistensi seharusnya diberikan obat lini 2 (ontoh

     paduan4 "+3 bulan kanamisin ofloksasin etionamid sikloserin dilan!utkan 15+1&

     bulan ofloksasin etionamid sikloserin). Dalam keadaan tidak memungkinkan

     pada fase a;al dapat diberikan 2 78, < 1 78. ase lan!utan sesuai dengan

    hasil u!i resistensi. Bila tidak terdapat hasil u!i resistensi dapat diberikan obat

    7 selama 5 bulan.

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    37/46

    "

    1) Dapat pula dipertimbangkan tindakan bedah untuk mendapatkan hasil yang

    optimal

    2) ,ebaiknya kasus gagal pengobatan diru!uk ke dokter spesialis paru

    e. TB Paru kasus putus berobat

    Pasien TB paru kasus lalai berobat akan dimulai pengobatan kembali

    sesuai dengan kriteria sebagai berikut 4

    1) Berobat M @ bulan

    a) BT# saat ini negatif 

    ?linis dan radiologi tidak aktif atau ada perbaikan maka pengobatan

    /#T dihentikan. Bila gambaran radiologi aktif lakukan analisis lebih lan!ut

    untuk memastikan diagnosis TB dengan mempertimbangkan !uga

    kemungkinan penyakit paru lain. Bila terbukti TB maka pengobatan dimulai

    dari a;al dengan paduan obat yang lebih kuat dan !angka ;aktu pengobatan

    yang lebih lama.

     b) BT# saat ini positif 

    Pengobatan dimulai dari a;al dengan paduan obat yang lebih kuat dan

     !angka ;aktu pengobatan yang lebih lama

    1) Berobat F @  bulan

    a) Bila BT# positif pengobatan dimulai dari a;al dengan paduan obat yang

    lebih kuat dan !angka ;aktu pengobatan yang lebih lama

     b) Bila BT# negatif gambaran foto toraks positif TB aktif pengobatan

    diteruskan. :ika memungkinkan seharusnya diperiksa u!i resistensi

    terhadap /#T.

    f. TB Paru kasus kronik 

    1) Pengobatan TB paru kasus kronik !ika belum ada hasil u!i resistensi berikan

    78,. :ika telah ada hasil u!i resistensi sesuaikan dengan hasil

    u!i resistensi (minimal terdapat @ maam /#T yang masih sensitif) ditambah

    dengan obat lini 2 seperti kuinolon betalaktam makrolid dll. Pengobatan

    minimal 1& bulan.

    a) :ika tidak mampu dapat diberikan $6 seumur hidup

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    38/46

    "&

     b) Pertimbangkan pembedahan untuk meningkatkan kemungkinan

     penyembuhan

    ) ?asus TB paru kronik perlu diru!uk ke dokter spesialis paru@

    2.9.2 Dosis obat

    Tabel di ba;ah ini menun!ukkan dosis obat yang dipakai di $ndonesia

    seara harian maupun berkala dan disesuaikan dengan berat badan pasien1@

    Tabel 2." Dosis /bat yang Dipakai di $ndonesia

    :enis Dosis

    $soniaid () • harian 4 5mg

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    39/46

    "9

    selama 53 hari

    78 (15' (@'')

    ,elama 5& hari ,elama 2&

    hari

    ,elama 2 =inggu

    "' I " kg 2 tab @?DT > 5''mg

    ,treptomisin in!

    2 tab @?DT 2 tab 2?DT > 2

    tab tambutol

    "& I 5@ kg " tab @?DT > 5'mg

    ,treptomisin in!

    " tab @?DT " tab 2?DT > "

    tab tambutol

    55 I ' kg @ tab @?DT > 1'''mg

    ,treptomisin in!

    @ tab @?DT @ tab 2?DT > @

    tab tambutol

    M 1 kg 5 tab @?DT > 1'''mg

    ,treptomisin in!

    5 tab @?DT 5 tab 2?DT > 5

    tab tambutol

    Tabel 2.3 Dosis /#T untuk ,isipan

    Berat Badan Tahap $ntensif tiap hari selama 2& hari

    78 (15'

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    40/46

    @'

    malam sebelum

    tidur  6yeri sendi Pyrainamid Beri aspirin

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    41/46

    @1

    BAB IV

    PEMBA"ASAN

    Pada anamnesis didapatkan pasien mengeluh sesak napas se!ak 2 bulan

    smrs. ,esak semakin memberat kurang lebih 2 hari smrs. ,esak dirasakan hilang

    timbul. ,esak timbul kapan sa!a. Batuk dirasakan hilang timbul se!ak kurang lebih

    1 tahun sebelum masuk rumah sakit. Batuk kering. Batuk darah (>) berupa berak 

    1 minggu smrs. 6yeri dada dirasakan se!ak 2 hari ,=7,. 6yeri dada seperti

    diremas dan hilang timbul. 6yeri terutama saat bernapas. Demam (>) hilang

    timbul se!ak 2 bulan smrs. ?eringat malam (>). 6afsu makan turun. Ba!u pasien

    terasa semakin kendur. Dari anamnesis dapat ditarik diagnosis banding berupa

    TB Paru bronkitis kronik pneumonia dan keganasan

    Diagnosis ker!a pada pasien ini lebih mengarah ke kasus TB paru dengan

    tanda respiratorik khas seperti batuk M 2 minggu batuk darah sesak napas dan

    nyeri dada serta ge!ala sistemik berupa demam keringat malam anoreksia dan

     berat badan turun. Pada ri;ayat penyakit dahulu ditemukan ri;ayat pengobatan

    lama untuk infeksi paru+paru dan tidak tuntas pasien selesaikan pengobatan. Pada

     pemeriksaan fisik !uga ditemukan suara napas rhonki basah kasar pada kedua

     paru. 0ntuk menegakkan diagnosis TB Paru diperlukan pemeriksaan sputum

     pasien dengan metode ,P, (,e;aktu Pagi ,e;aktu).

    Pemeriksaan sputum BT# ,P, tersebut meliputi 4

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    42/46

    @2

    1. ,e;aktu dahak dikumpulkan saat pasien pertama kali ditemui !adi begitu

     pasien tersebut diurigai TB maka dilakukan pengambilan dahak< sputum

     pasien saat itu !uga. ?emudian pasien disediakan pot dahak untuk 

    menampung dahak paginya

    2. Pagi keesokan pagi sebelum pasien makan< minum diambil kembali dahak<

    sputum paginya dan dimasukkan dalam pot dahak yang disediakan pada

    malam sebelumnya.

    ". ,e;aktu sambil mengambil pot sputum pagi saat itu !uga diambil kembali

    sputum< dahak pasien. =aka didapatlah " buah pot spesimen sputum untuk 

    dilakukan pemeriksaan BT#. Pemeriksaan dilakukan diba;ah mikroskopdengan pe;arnaan 0iehl!/ielssen.

    Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan hasil pada

     pemeriksaan pertama4 >" kedua4 >1 ?etiga >1. $nterpretasi hasil pemeriksaan

    dahak dari " kali pemeriksaan ialah bila 4 " kali positif menun!ukan pasien

    mendapat hasil pemeriksaan BT# (>). Dari foto thoraks !uga didapatkan gambaran

    lesi aktif berupa gambaran infiltrat pada hemitoraks kanan tengah dan atas

    kaitas pada hemitoraks kanan atas dan infiltrat pada hemitoraks kiri tengah. Dari

    hasil anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun!ang pada pasien ini

    dapat disimpulkan pasien menderita TB paru.

    Dalam penegakkan diagnosis diantumkan pula beberapa diagnosis

     banding yang dirasakan lebih ook berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik 

    yang dilakukan. PP/? diambil sebagai diagnosis banding karena batuk yang

    dialami pasien adalah batuk yang kronis yaitu batuk yang sudah " bulan lamanya.

    Per!alanan penyakit yang tidak progresif ireersible !uga dapat menyingkirkan

    diagnosis. Pada pemeriksaan foto ronthen thoraks pun tidak ditemukan tanda+

    tanda hiperinflasi pada paru pasien. ,elain itu pa!anan terhadap rokok dan gas

    inhalasi berbahaya !uga dapat disingkirkan pada pasien tersebut.

    Pneumonia diambil sebagai diagnosis banding karena pada Pneumonia

     !uga terdapat batuk produktif. ,elain itu pasien !uga mengeluhkan demam. 6amun

     pneumonia dapat disingkirkan sebab pada pneumonia demam yang ter!adi adalah

    demam tinggi yang terus+menerus. ,elain itu pula pneumonia merupakan proses

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    43/46

    @"

    akut. ,edangkan pasien telah mengeluhkan batuknya " bulan yang lalu dan

    demamnya se!ak 2 bulan yang lalu.

    Diagnosis banding tumor paru diantumkan dengan dasar bah;a

    manifestasi utamanya antara lain batuk yang sifatnya kronik atau menahun

    kemudian ter!adi hipermetabolisme ditandai dengan keringat tanpa sebab yang

     !elas selan!utnya penurunan berat badan tanpa sebab yang !elas dan yang terakhir 

    dan terutama ialah hemoptisis pada pasien ini dapat mengarahkan diagnosis ke

    tumor paru.

    ,esak merupakan perasaan tidak enak yang berkaitan dengpn pernapasan

    dan perasaan ini tidak sesuai dengan tingkat aktiitas fisik yang dilakukan. ,esak 

     pada TB paru disebabkan oleh reaksi peradangan yang disebabkan akumulasi

    muus di !alan nafas. al ini akan menyebabkan gangguan proses difusi

    oksigenasi. al ini akan merangsang tubuh untuk meningkatkan gerakan

     pernapasan sehingga timbul sesak.

    Batuk yang dikeluhkan tidak berkurang dan pasien !uga mulai

    mengeluhkan flek darah di dahaknya Pasien tersebut mengalami hemoptisis yang

    disebabkan oleh makin progresif per!alanan TB paru yang diderita pasien. Batuk 

     pada pasien disebabkan oleh usaha tubuh pasien untuk mengeluarkan sekret di

     !alan napas. emopitis pada TB paru disebabkan oleh robekan atau ruptur 

    aneurisma arteri pulmoner atau akibatnya peahnya anastomisis bronkopulmoner 

    atau proses erosif pada arteri bronkialis.

    Demam pada pasien TB disebabkan oleh rangsangan dari bakteri TB yang

    merangsang reaksi radang yang menyebabkan dilepaskannya at endogen pyrogen

    di dalam tubuh sehingga timbul demam. ?eringat malam pada pasien disebabkan

    karena faktor irama temperatur sirkadian normal yang berlebihan. #noreksia

    disebabkan oleh peningkatan produksi serotonin akibat perangsangan sel darah

     putih akibat infeksi sistemik. Penurunan berat badan akibat hipermetabolisme

     pada infeksi sistemik sehingga memeah adangan+adangan makanan di dalam

    tubuh

     ,elain TB pasien !uga didagnosis menderita sindrom dispepsia. Dari hasil

    anamnesis ditemukan keluhan 6yeri ulu hati (>). 6yeri seperti ditusuk+tusuk dan

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    44/46

    @@

    hilang timbul. 6yeri bertambah ketika terlambat makan. 6yeri berkurang dengan

    minum obat dan setelah makan. 7i;ayat maag (>). Pada pemeriksaan fisik 

    ditemukan nyeri tekan ulu hati. 0ntuk menegakan diagnose gastritis diperlukan

     pemeriksaan endoskopi sehingga diagonosa pasien ini masih uriga gastritis.

    Terapi non medikamentosa pada pasien ini dian!urkan untuk terapi nutrisi.

    al ini disebabkan karena berat badan pasien yang terus turun akibat infeksi

    tuberulosis pada paru pasien.

    Pengobatan yang sekarang ini pasien diberikan /#T dengan pemberian

    sesuai kategori 1$ dengan pertimbangan bah;a pasien putus obat dengan

     pemekaian sebelumnya lebih dari 1 bulan sehingga dianggap kasus lalai

     pengobatan. 7egimen yang diberikan pada pasien berupa 78,.

    Pasien diberikan antibiotik spektrum luas berupa eftriakson untuk 

    mengobati kemungkinan penyakit infeksi non+TB pada pasien. Pemilihan

    antibiotik ephalosporin generasi ketiga pada pasien ini disebabkan karena

    antibiotik !enis ini tidak termasuk dalam antibiotik lini kedua pada pasien ini

    sehingga diagnosis TB yang belum ditegakan pada pasien ini tidak tersamarkan

    karena respon pemberian antibiotik.Pemberian ranitidin pada pasien ini digunakan untuk mengurangi

    keasaaman lambung sehingga keluhan akibat peningkatan asam lambung pada

     pasien dapat dikurangi. Pemberian 6ebulier salbutamol dan salbutamol oral

    digunakan untuk mengurangi sesak pada pasien. Pemberian paraetamol infus dan

    in!eksi metil prednison digunakan untuk menurunkan demam pada pasien.

    Pemberian ambroAol oral pada pasien untuk mengenerkan sekret pada pasien.

    .

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    45/46

    @5

    BAB V

    KESIMPULAN

    Tuberulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi mennular yang

    disebabkan oleh  M% tuberculosis. :alan masuk untuk organisme  M% tuberculosis

    adalah saluran pernafasan saluran penernaan dan luka terbuka pada kulit.

    ,ebagian besar infksi TB menyebar le;at udara melalui terhirupnya dro&let 

    nuclei yang berisikan organisme basil tuberkel dari seseorang penderita.

    Pada a;al tahun 199'+an -/ dan $0#TD telah mengembangkan

    strategi penanggulangan TB yang dikenal sebagai strategi D/T, ( Directly

    Observed Treatment hort!course) dan telah terbukti sebagai strategi

     penanggulangan yang seara ekonomis paling efektif (cost!e"ective). ,trategi ini

    dikembangkan dari berbagai studi u!i oba klinik (clinical trials) pengalaman+

     pengalaman terbaik (best &ractices) dan hasil implementasi program

     penanggulangan TB selama lebih dari dua deade. Penerapan strategi D/T,

    seara baik di samping seara epat menekan penularan !uga menegah

     berkembangnya =D7+TB.

    Pada Tn. # ini memiliki masalah antara lain4 tanda respiratorik khas

    seperti batuk M 2 minggu batuk darah sesak napas dan nyeri dada serta ge!ala

    sistemik berupa demam keringat malam anoreksia dan berat badan turun.. Pasien

    didiagnosis TB Paru dan sedang terapi /#T. ,elama di 7,#D pasien mendapat

    terapi yang meliputi 6on+medikamentosa dan =edikamentosa. 6on+

    medikamentosa yaitu tirah baring dan diet T?TP. 0ntuk terapi =edikamentosa

     pasien mendapat /#T sesuai kategori $$ 7anitidin in! 5' mg

  • 8/19/2019 Lapkas tb pru

    46/46

    @3

    salbutamol 1amp