Upload
fraymun-wambrauw-arwam
View
220
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KASUS PASIEN STROKE DENGAN VERTIGO
1. IDENTITAS
Nama : Tn. Abdul Mutholib Fakaubun
Umur : 68 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Hamadi
Pekerjaan :
Agama : Islam
Suku :
MRS :
Keluar RS :
2. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama : Pasien mengeluh pusing di rumah lalu pingsang. Pasien merasa
lemah pada tangan kanan dan tidak bisa jalan
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien masuk ke UGD RSUD jayapura dengan keluhan rasa pusing pada kepala
sebelah kanan belakang timbulnya mendadak dan cepat, demam tidak ada,
sebelumnya tidak kejang dan tidak ada riwayat kejang, mual/muntah (-). Pasien
dalam keadaan sadar dan tidak pernah tidak sadar sebelumnya. Rasa pusing dialami
sejak jam 16.00 sore, serangan sakit kepala ini terjadi saat pasien sedang beristirahat
(tidur), sehingga masih dapat bangun dan langsung minum obat sakit kepala
(poldanmik), pasien masih dapat membuka sendiri bungkus obat dan meminumnya,
tetapi saat itu tangan dan kaki sebelah kiri pasien sudah mulai kram kram, menjalar
dari ujung jari tangan dan kaki sebelah kiri keatas, tetapi sakit kepala pasien tak
kunjung berkurang malah bertambah sakit, sehingga pasien sempat ngompol di
tempat tidur karena sakit kepalanya tersebut, sehingga atas inisiatif dari keluarga,
pasien di bawah ke UGD rumah Sakit Dok 2 jayapura, sesampainya di UGD (jam
18.00) tangan dan kaki sebelah kiri pasien sudah tidak bisa digerakan dan rasa sakit
kepala yang tak kunjung reda, sakit kepala seperti ini sudah dialami pasien sejak
umur 17 tahun, dan serangannya datang setiap 3-4 bulan sekali sehingga setiap
serangan sakit kepala ini pasien selalu mengkonsumsi obat sakit kepala (kronis).
Menurut penuturan pasien, hal tersebut didahului oleh rasa sakit pada perut (haid)
sejak 3 hari yang lalu (minggu, 17 Febuari 2008) pasien cuma minum obat haid
(kiranti) 1 x 1 sehari selama 3 hari, tapi sakit perutnya tidak hilang, atas inisiatif
suami dan keluarga pasien kemudian dibawah ke dokter kandungan pada hari selasa
malam (19 Febuari 2008) di-USG menurut dokter tidak ada apa-apa, lalu ditensi 3
kali (dokter curiga DBD- kemungkinan tensi 3 kali = rumple leeds test). Kemudian
pasien hanya diberi paracetamol dan amoxicilin, tapi hanya amoxicilin yang diminum
oleh pasien sebanyak 1 kaplet dan tidak dilanjutkan karena pasien sudah merasa baik-
baik.
Hari rabu pasien terlihat baik-baik dan beraktivitas ( mandi, makan, membersihkan
rumah dan menonton TV bersama keluarga), tetapi sorenya sekitar jam 4 sore pasien
ngompol di tempat tidur (tidak bisa turun karena kepala sakit), lalu pasien minum
obat sakit kepala tetapi sakit kepala tidak hilang lalu oleh keluarganya pasien dibawa
ke UGD RSUD Jayapura. Sesampai di UGD pasien merasa lemah badan, tangan kiri
dan kaki kirinya tidak bisa digerakkan.
c. Riwayat penyakit dulu :
Pasien tidak pernah sakit ini sebelumnya.
Pasien mulai sakit kepala sejak umur 17 tahun.
Menurut pasien, tidak mempunyai riwayat hipertensi dan sakit gula
d. Riwayat kebiasaan
Tidak merokok, suka ngemil dan makan, tidak minum alkohol.
e. Riwayat penyakit Keluarga :
Pasien anak ke-6 dari 8 bersaudara. Adiknya yang nomor 7 pernah terkena stroke ±
tahun 95 tapi sudah sembuh (menurut pengakuan pasien)
f. Riwayat Sosial :
Pasien sudah menikah, punya anak 1 orang. Hubungan dengan keluarga dan tetangga
baik-baik saja. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya sanak saudara dan tetangga yang
mengunjungi pasien selama dirawat di RS.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status vital saat MRS (tanggal 20 febuari 2008)
Keadaan Umum : CM (tampak gelisah)
Tekanan Darah : 150/90
Nadi : 80
Respirasi : 22
Suhu : 36,5 0C
b. Status interna singkat
kepala : sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-
leher : pembesaran KGB tidak ada (-)
dada : inspeksi : simetris, retraksi (-)
perkusi : sonor
jantung : BJ I – BJ II irreguler
paru : SD vesikuler (+)
abdomen : supel
ektremitas : acral hangat
c. Status neurologis
kesadaran : compos mentis, E4V5M6
Tanda rangsangan meningeal : kaku kuduk (-), kernig sign (-), laseque (-)
Refleks patologis : babinsky (-)
Motorik : kekuatan otot : 555 111555 111
Nerves Kranialis
N I : Pasien dapat mencium aroma kue bakwan yang dimakan oleh suaminya
Serta pasien dapat mencium bau cat yang dipakai untuk mengecat dinding
luar bangsal saraf.
N. II : Pasien dapat melihat benda yang sama dengan benda yang dilihat oleh
pemeriksa (bangunan kamar kelas I)
N. III,IV dan VI :
Gerakan bola mata :
N. V : Pasien dapat mengunyah makanan dengan baik.
N.VII :Setelah pasien menyeringai, sudut mulutnya asimetri, dimana sudut
mulutnya tertarik ke arah kanan.
N. VIII : Tidak dilakukan pemeriksaan karena alat garpu tala tak tersedia di ruang
saraf.
N. IX dan X : Pasien dapat berbicara dengan baik (tidak berbicara pelo), suara
pasien juga tidak berkurang, tidak serak serta pasien dapat menyebutkan
kata ”aaaa”
N. XI : pasien tidak dapat mengangkat bahu sebelah kiri
N. XII : pasien dapat menjulurkan lidahnya keluar tapi mencong ke kiri dan
terdapat atrofi papil di lidah sisi kiri.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Tanggal : 20 Febuari 2008
Darah Rutin : HB : 15,1 gr %
Lekosit : 7.100/mm3
DDR : negatif (-)
Tanggal : 21 Febuari 2008
Darah Kimia : Glukosa Puasa : 110 mg %
Ureum : 27 mg%
Creatinin : 0,5 mg%
Trigliserida : 106 u/l
Kolesterol total : 122 u/l
Aspartat Amino Transferase : 22 u/l
Alanin Amino transferase : 47 u/l
5. RESUME
Seorang perempuan umur 42 tahun datang dengan Keluhan utama pusing yang
dirasakan di kepala sebelah kanan belakang, yang dialami saat pasien sedang
beristirahat, timbulnya mendadak dan cepat, Pasien sempat minum obat sakit kepala 1
butir, tetapi sakit kepala tak kunjung reda, kemudian diikuti dengan perasaan kram-
kram yang menjalar, pada jari tangan dan kaki kiri ke atas, 2 jam kemudian tangan
dan kaki kiri pasien sudah tidak dapat digerakkan, mual/muntah (-), demam (-),
kejang (-), penurunan kesadaran (-), riwayat Hipertensi dan Diebetes melitus (-) serta
riwayat sakit kepala yang dialami pasien sejak umur 17 tahun. Pada pemeriksaan fisik
: refleks patologi (-), reflek fisiologis meningkat pada extremitas kiri, kekuatan otot
menurun. Tonus placid, sudut bibir tertarik ke kanan, dengan nilai laboratorium darah
kimia dalam batas normal.
6. DIAGNOSIS
a. Klinis : Hemiparesis sinistra
Paresis N. VII
Paresis N. XI
b. Topis : iskemik pada daerah yang diperfusi oleh cabang arteri cerebri
media.
c. Etiologi : SNH (kardioemboli) DD SH
d. Diagnosis dari Bagian penyakit dalam : Fibrilasi atrial
7. TERAPI pada saat MRS
- IVFD Ringer Laktat 1500 cc / 24 jam
- Piracetam 3 x 3 gram iv
- Citicoline 3 x 1 amp iv ......................................@ brainact
- Mika tel miki
- Dulcolax supp (kalau perlu)
- Fisioterapi
Karena pasien menderita gangguan irama jantung dengan dugaan fibrilasi atrial maka
dikonsulkan ke bagian penyakit dalam dan mendapat terapi.
- digoxin 1 x 1 tab selama 7 hari
- klopidogrel 1 x 1 tab..........................................@plavix
- furosemid 1 x 1 tab
- Preparat kalium-magnesium 3 x 1 tab.................@ renapar
- Asetil salisilat 1 x 1 tab ................................. @ aspilets (81 mg)
8. Planning
CT scan Kepala
9. FOLLOW UP di Ruangan
TGL S O A P
20 Febuari 2008
Sakit kepala
(+), ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+)
CM, E3V5M6,
KO : 5 1 5 1 RF : N/ , RP= (-)MS : Kaku kuduk (+),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 150/90
N : 78 x/mnt
R : 28 x /menit
SNH e.c.
Kardioemboli
IVFD RL 1500
cc/hari
Brainact 3 x1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 1 x 1 tab
Torax foto
Lab lengkap
21 Febuari 2008
Sakit kepala
(+), ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+)
CM, E3V5M6,
KO : 5 1 5 1 RF : N/ , RP= (-)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkat
SNH e.c.
Kardioemboli
IVFD RL 1500
cc/hari
Brainact 3 x1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 1 x 1 tab
Torax foto
Lab lengkap
22 Febuari 2008
Sakit kepala
(+), ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+)
CM, E3V5M6,
KO : 5 1 5 1 RF : N/ , RP= Babinski (-)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkat
SNH e.c.
Kardioemboli
IVFD RL 1500
cc/hari
Brainact 3 x1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 1 x 1 tab
Torax foto
Lab lengkap
23 Febuari 2008
Sakit kepala
(+), ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (+), BAK
(+)
CM, E3V5M6,
KO : 5 1 5 1 RF : N/ , RP= Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkat
TD : 130/ 90N : 78 x/mntSB : 360C
SNH e.c.
Kardioemboli
IVFD RL 1500
cc/hari
Brainact 3 x1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 1 x 1 tab
Torax foto
Lab lengkap
24 Febuari 2008
Sakit kepala
(+), ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+)
CM, E4V5M6,
KO : 5 1 5 1 RF : N/ , RP= (-)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkat
SNH e.c.
Kardioemboli
Brainact 3 x 1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25 gr
25 Febuari 2008
Sakit kepala (-),
ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+)
CM, E4V5M6,
KO : 5 1 5 1 RF : N/ , RP= (-)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 100/90N : 80R : 28SB : 36
SNH e.c.
Kardioemboli
Brainact 3 x 1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25 gr
EKG
Diet tinggi serat
26 Febauri 2008
Sakit kepala (-),
ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+)
CM, E4V5M6,
KO : 5 0 5 0 RF : N/ , RP= babinski (+)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 110/80N : 78R : 28SB : 36,2
SNH e.c.
Kardioemboli
Brainact 3 x 1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25 gr
(hari ke 1)
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
- simvastatin
Diet tinggi serat
27 Febuari 2008
Sakit kepala (-),
ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+), seluruh
badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
CM, E4V5M6,
KO : 5 0 5 0 RF : N/ , RP= babinski (+)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 110/90N : 76R : 28SB : 36,4
SNH e.c.
Kardioemboli
Brainact 3 x 1 amp
Piracetam 3 x 3 gr
IV
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25 gr
(hari ke 2)
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Fisioterapi
Diet tinggi serat
28 Febuari 2008
Sakit kepala (-),
ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+), seluruh
badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
CM, E4V5M6,
KO : 5 0 5 0 RF : N/ , RP= babinski (+)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 110/90N : 76R : 28SB : 36,4
SNH e.c.
Kardioemboli
Brainact 3 x 1 tab
Piracetam 2 x 1200
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25
gr( hari ke 3)
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Fisioterapi
Diet tinggi serat
29 Febuari 2008
Sakit kepala (-),
ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+), seluruh
badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
CM, E4V5M6,
KO : 5 0 5 0 RF : N/ , RP= babinski (+)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 110/80N : 76R : 28SB : 36,4
SNH e.c.
Kardioemboli
Brainact 3 x 1 tab
Piracetam 2 x 1200
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25
gr( hari ke 4)
Trombophob gel
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Diet tinggi serat
Mika tel miki
01 Maret 2008
Sakit kepala (-),
ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+), seluruh
badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
CM, E4V5M6,
KO : 5 0 5 0 RF : N/ , RP= babinski (+)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 110/80N : 76R : 28SB : 36,4
SNH e.c.
Kardioemboli,
hemiparesis
sinistra
Brainact 3 x 1 tab
Piracetam 2 x 1200
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25
gr( hari ke 5)
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Dulcolax supp
Mika tel miki
02 Maret 2008
Sakit kepala (-),
ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+), seluruh
badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
CM, E4V5M6,
KO : 5 0 5 0 RF : N/ , RP= babinski (+)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 110/80N : 76R : 28SB : 36,4
SNH e.c.
Kardioemboli,
hemiparesis
sinistra
Brainact 3 x 1 tab
Piracetam 2 x 1200
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25
gr( hari ke 6)
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Mika tel miki
03 Maret 2008
Sakit kepala (-),
ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (+),
BAB (-), BAK
(+), seluruh
badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
CM, E4V5M6,
KO : 5 0 5 0 RF : N/ , RP= babinski (+)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 110/80N : 76R : 28SB : 36,4
SNH e.c.
Kardioemboli,
hemiparesis
sinistra
Brainact 3 x 1 tab
Piracetam 2 x
1200mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Digoxin 2 x 0,25
gr( hari ke 7)
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Mika tel miki
04 Maret 2008
Sakit kepala
(+), ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (-),
BAB (-), BAK
(+),
CM, E4V5M6,
KO : 5 1 5 1 RF : N/ , RP= babinski (+)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 110/80N : 76R : 28SB : 36,4
hemiparesis
sinistra e.c.
SNH
Brainact 3 x 500
mg tab
Piracetam 2 x 1200
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Mika tel miki
05 maret 2008
Sakit kepala
(+), ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (-),
BAB (-), BAK
(+),badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
CM, E4V5M6,
KO : 5 1 5 1 RF : N/ , RP= babinski (+)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 130/80N : 76R : 28SB : 36,4
hemiparesis
sinistra e.c.
SNH
Brainact 3 x 500
mg tab
Piracetam 2 x 1200
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Dulcolax K/P
Mika tel miki
06 Maret 2008
Sakit kepala (-),
ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (-),
BAB (-), BAK
(+),badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
CM, E4V5M6,
KO : 5 1 5 1 RF : N/ , RP= babinski (+)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 110/80N : 70R : 28SB : 36,4
hemiparesis
sinistra e.c.
SNH
Brainact 3 x 500
mg tab
Piracetam 2 x 1200
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Dulcolax K/P
Mika tel miki
07 Maret 2008
Sakit kepala (-),
ma/mi (+),
demam (-),
mual/muntah
(-), sesak (-),
BAB (-), BAK
(+),badan terasa
sakit seperti
ditusuk-tusuk
CM, E4V5M6,
KO : 5 1 5 1 RF : N/ , RP= babinski (+)MS : Kaku kuduk (-),
Bj I- Bj II irregulerSudut mulut tertarik ke arah kanan, bahu kiri tidak bisa diangkatTD : 110/80N : 70R : 28SB : 36,4
hemiparesis
sinistra e.c.
SNH
Brainact 3 x 500
mg tab
Piracetam 2 x 1200
mg tab
Aspilets 1 x 1 tab
Terapi Interna :
- Plavix 1x1 tab
- lasix 1x 1 tab
- Renapar 3 x1 tab
Diet tinggi serat
Mika tel miki
10. DISKUSI
Kelompok kami mendiagnosis pasien berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.
Anamnesis didapatkan :
- ditemukan bahwa adanya keluhan bahwa pasien secara tiba-tiba mengalami nyeri
kepala saat beristirahat atau tidur. Tidak ditemukan penurunan kesadaran. Pasien
merasakan kram-kram yang diikuti dengan kelumpuhan pada tangan dan kaki
sebelah kiri.
- Kejadian diatas baru pertama kali dialami oleh pasien,
- Pasien dari penampakan tampak obesitas
- Pasien memiliki riwayat sakit kepala sejak umur 17 tahun sampai sekarang.
- Menurut pengakuan pasien tidak pernah sakit jantung
- Saat serangan pasien tidak memiliki riwayat kejang, demam, dan mual muntah
Pemeriksaan fisik didapatkan :
- refleks patologis negatif
- refleks fisiologis meningkat pada extremitas kiri
- kekuatan otot menurun, tonus otot menurun pada extremitas kiri
- sudut bibir tertarik ke kanan
- pasien tidak dapat mengangkat bahu kiri
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, hal-hal tersebut di atas sudah sesuai
dengan teori tentang stroke yaitu merupakan manifestasi klinis dari gangguan fungsi
serebral baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat lebih dari 24 jam atau
berakhir dengan kematian tanpa diketahui penyebab selain daripada gangguan vaskuler,
dimana ditemukan adanya gejala-gejala defisit neurologis. (21)
Diagnosa etiologi pasien di DD dengan SNH atau SH, sebab gejala klinis yang
ditemukan pada pasien tumpang tindih, dimana sesuai dengan gejala klinik yang
ditemukan : serangan terjadi pada waktu istirahat, tidak ditemukan adanya mual/muntah,
kejang, tanda rangsang meningeal dan pasien dalam kesadaran kompos mentis, serta pada
pemeriksaan EKG ditemukan adanya Fibrilasi Atrial yang dapat menimbulkan emboli
namun gejala klinik yang ditemukan pada pasien (nyeri kepala) mengakibatkan diagnosis
SNH yang ditegakkan berlawanan dengan SH, sehingga untuk memastikannya pasien
perlu di CT scan kepala. (21)
Dari hasil pemeriksaan klinis di atas dapat diketahui kalau sistem arteri yang
terkena adalah cabang arteri cerebri media dimana lesi yang terjadi pada daerah
subkortikal akibatnya parese terjadi pada tangan dan lengan serta extremitas bawah,
selain itu, pada posisi ini ditemukan traktus kortikonuklearis, sehingga persyaratan otot-
otot volulnter menjadi terganggu, nerves yang terlibat antara lain N. V, VII, IX, X, XI,
XII, dimana daerah tersebut divaskularisasi oleh cabang arteri serebri media. (21)
Pengobatan yang dijalani pasien yaitu Piracetam dan Citicoline yang keduanya
merupakan vitamin untuk otak (neuroprotektor). Digoxin diberikan untuk terpai
gangguan irama jantung, sehingga diharapkan dapat mengatasi gangguan irama jantung.
Sehingga tidak terjadi emboli baru pada pembuluh darah. Asetil salisilat dan klopidogrel
diberikan untuk mengatasi emboli serebral yang sudah terbentuk sehingga diharapkan
terjadi lisis pada emboli serebral tersebut. Asetil salisilat dan klopidogrel mempunyai
cara kerja yang sama, kedua obat itu diberikan bersamaan sebab diharapkan dapat
mempercepat lisis pada emboli serebral. Furosemid diberikan untuk diuretik atau
mengurangi cairan pada tubuh, sebab pasien ini mengalami udema paru, tetapi karena
obat furosemid menyebabkan hipokalemia sehingga pada pasien ini juga diberikan
Kalium (renapar) yang dapat mengatasi hipokalemia akibat pemberian furosemid. (21)
Perlu diketahui, pemberian Asetil salisilat dan klopidogrel yang merupakan anti
trombotik dapat menyebabkan perdarahan intraserebral yang hebat pada pasien stroke
hemoragik. Sebab dari gejala klinik ditemukan adanya nyeri kepala yang merupakan
salah satu gejala dari gejala klinis yang ditemukan : penurunan kesadaran (-), nyeri
kepala (+), dan refleks babinski negatif. Jika gejala tersebut dimasukkan dalam
gajahmada score maka diagnosa yang ditegakkan adalah stroke hemoragik yang
kepastiannya menggunakan CT scan tetapi belum dapat dilakukan (alat rusak) dari follow
up yang ditemukan setiap hari, tidak menimbulkan masalah. (21)