24
PRESENTASI LAPORAN KASUS IMPETIGO KRUSTOSA Konsulen : dr. Mahdar Johan, Sp. KK Presentan : Monica Andriani (2010730071) SMF I.K.K.K RSUD R. SYAMSUDDIN, SH 2015 BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

LAPKAS IMPETIGO KRUSTOSA.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

PRESENTASI LAPORAN KASUS SINDROM STEVENS-JOHNSON

PRESENTASI LAPORAN KASUS

IMPETIGO KRUSTOSA

Konsulen : dr. Mahdar Johan, Sp. KKPresentan : Monica Andriani (2010730071)

SMF I.K.K.K RSUD R. SYAMSUDDIN, SH2015BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMINFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

IdentifikasiNama: An. ABUsia: 1 Tahun 9 Bulan 21 HariJenis Kelamin: Laki-lakiAgama: IslamPekerjaan: -Alamat : KP Panjalu, RT/RW 013/03, Warnasari, SukabumiNomer Rekam Medik: A222386Tanggal Masuk Rumah Sakit: 30-03-2015 Pukul 07:45:02KUKaki dan ketiak gatalKTKaki dan ketiak terdapat luka, terasa perih dan gatalRPPIbu Os menceritakan bahwa anaknya mengeluhkan gatal pada kaki dan ketiaknya sudah sejak 1 minggu yang lalu. Ibunya menceritakan bahwa awalnya Os sempat terjatuh ketika bermain dan lutut Os menjadi lecet. Dan setelah itu luka pada lutut Os tidak sembuh-sembuh dan Os juga mengeluhkan gatal pada daerah lukanya tersebut. 2 hari kemudian pada lukanya terdapat cairan putih bening yang keluar dari bekas lukanya. kemudian menurut ibunya Os sering menggaruk lukanya tersebut karena terasa gatal. 4 hari kemudian menurut ibunya timbul luka baru pada daerah ketiak seperti luka yang terdapat pada lutut Os dan juga terasa gatal sehingga Os selalu menggaruk bagian ketiak dan juga kakinya.RPLOs belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnyaOs belum pernah dirawat di Rumah Sakit.Riwayat infeksi saluran pernafasan disangkalKelainan kulit di ekstremitas, muka maupun di badan sebelumnya disangkalRPKKeluhan yang sama dikeluarga disangkal

R. ATOPIRiwayat alergi makanan, obat-obatan dll disangkal ALLOanamnesis(tanggal 30/03/2015, Pukul 10.05 wib)STATUS GENERALIKUSKeadaan Umum : Sakit sedang Kesadaran : CM

Tanda vital TD: -Nadi: 82 x/menit, irama nadi teratur, regular kualitas cukupPernafasan: 22 x/menitSuhu: 360C

Anemis ( - / - )Ikterus ( - / - )Edema ( - / - )PEMERIKSAAN FISIKRegio/ letak lesiekstremitas inferior sinistra dan axilla dextra.Efloresensi/ Ruam/ UKKUKK Primer: Makula eritema, vesikelUKK Sekunder: KrustaUKK Spesifik.: -Sifat UKKBesar : PlakatSusunan : LinearBentuk lesi : TeraturSTATUS DERMATOLOGIKUS

Duh tubuhEksudat uretra: -Eksudat vagina: -Pembesaran kelenjar Tidak diperiksaTes yang dilakukan Tidak diperiksaPemeriksaan laboratorikTidak diperiksaBiopsi Tidak diperiksaTes Imunoflorosensi Tidak diperiksaPemeriksaan penunjang lainnyaBiakan duh tubuh Tidak diperiksaHasil tes sensitivitas Tidak diperiksaPasien anak 1 tahun datang ke UGD RS Syamsudin, SH dengan keluhan gatal pada kaki dan ketiaknya yang dirasakan sudah 1 minggu. Awalnya Os sempat terjatuh ketika bermain dan mendapatkan lecet pada daerah lututnya. 2 hari kemudian terdapat cairah putih bening yang keluar dari bekas luka tersebut dan kemudian Os merasakan gatal dan Os selalu menggaruk luka tersebut. 4 hari kemudian timbul luka baru pada daerah ketiak Os yang sama seperti pada lutut Os dan juga terasa gatal. Os selalu menggaruk luka pada kaki dan ketiaknya karena gatal. Riwayat penyakit sebelumya disangkal, riwayat penyakit yang sama disangkal dan riwayat atopi disangkal.RESUMEStatus dermatologis didapatkan :Ad Regio: Ekstremitas inferior sinistra dan axilla dextra.Efloresensi: Makula eritema, vesikel dan krustaSifat efloresensi : ukuran: plakat, gambaran: linear, bentuk lesi: teratur DIAGNOSISI BANDINGImpetigo KrustosaEktimaDermatitis Atopik

DIAGNOSIS SEMENTARAImpetigo Krustosa

USULAN PEMERIKSAANPemeriksaan LaboraturiumPewarnaan Gram

DIAGNOSA BANDINGUMUMMemberikan penjelasan pada orang tua pasien untuk menjaga kebersihan kulit dan mandi memakai sabun 2x1 hari.Mencuci kaki dan tangan setelah selesai bermainKHUSUSSistemikAmoksan 3 x cth Bufect 3 x cth Sanvita-B 2 x cth TopikalCream SalticinPENATALAKSANAANQuo ad vitam : Ad Bonam Quo ad Functionam : Ad Bonam Quo ad sanatinam : Ad Bonam

PROGNOSISAnalisis masalahImpetigo krustosaEktimaDermatitis AtopikEtiologi Streptococcus B hemolitikusStreptococcus B hemolitikusReaksi imunologi, genetik, Makanan, farmakologiGejala Tidak disertai gejala umum, gatal, hanya terdapat pada anakGatal, lesi awal vesikel/ vesikopustula diatas kuliteritematosa, pecahmembentuk krusta, terdapat baik pada anak maupun dewasaRasa gatal, anak susah tidur, rewel,lokalisasiTempat predileksi di muka, yakni sekitar hidung dan mulut, karena dianggap sumber infeksi dari daerah tersebutBiasanya berlokasi di tungkai bawah, yaitu tempat yang relatif banyak mendapat traumaLesi mulai di muka (dahi, pipi) kemudian meluas ke tempat lain skalp, leher, pergelangan tangan, lengan, tungkaiefloresensiEritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga lebih sering tampak krusta tebal berwarna kuning seperti madu, pada saat berobat, tampak erosi di bawahnyaMakula eritematosa lentikuler hingganumular, vesikel dan pustul milliar hingga numular, difus, simetris hingga krusta tebal berwarna kekuningan dan dasarnya ialah ulkusEritema, papulo vesikel yang halus, pecah eksudatif krusta

EKTIMADERMATITIS ATOPIKIMPETIGO KRUSTOSA

Tinjauan pustakaDEFINISIImpetigo adalah pioderma superfisialis atau terbatas pada epidermis saja. Sedangkan impetigo krustosa adalah pioderma yang paling sederhana, dimana gambaran yang dominan adalah krusta yang khas, berwarna kuning kecoklatan seperti madu yang berlapis- lapis

ETIOLOGIBiasanya disebabkan oleh Streptococcus B hemolitikusImpetigo krustosaEPIDEMIOLOGIterjadi di seluruh Negara di dunia dan angka kejadiannya selalu meningkat dari tahun ke tahunAmerika Serikat Impetigo merupakan 10% dari masalah kulit yang dijumpai pada klinik anakDi Inggris kejadian impetigo pada anak sampai usia 4 tahun sebanyak 2,8% pertahun dan 1,6% pada anak usia 5-15 tahun. Sekitar 70% merupakan impetigo krustosa.Penyebaran infeksi : anak sekolah, penitipan anak, tempat tinggal padat dan kumuh

Gambaran klinisGatalLesi awal berupa makula eritematosa (1-2 mm)

Vesikel atau bula

pecah akan mengeluarkan sekret seropurulen kuning

krustaPemeriksaan PenunjangPada pemeriksaan laboratorik (darah tepi) terdapat leukositosis. Pada kasus yang kronis dan sukar sembuh dilakukan kultur dan tes resistensi.Pewarnaan gram dikarenakan ada kemungkinan penyebabnya bukan streptococcus atau stafilococcus melainkan kuman gram-negative.PENATALAKSANAANUmummenganjurkan agar menjaga kebersihan anak dan lingkungannyamencuci tangan dan kaki setelah melakukan aktifitasmandi 2x Sehari

KhususSistemikBerbagai obat dapat digunakan sebagai pengobatan pioderma.Penisilin G prokain dan semisintetiknya 1,2 juta/ hari, I.M. Dosis anak 10000 unit/kgBB/hari. Ampisilin Dosisnya 4x500 mg, diberikan 1 jam sebelum makan. Dosis anak 50-100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.Amoksisilin 4x500mg, dosis anak 25-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis4. Dosis kloksasilin 3 x 250 mg/hari sebelum makan, flukloksasilin untuk anak-anak adalah 6,25-11,25 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis.5. linkomisin 3 x 500 mg sehari, klindamicin 4 x 300-450 mg sehari6. sefadroksil dewasa2 x 500 mg sehari atau 2 x 1000 mg sehari (per oral), sedangkan dosis untuk anak 25-50 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis.

TopikalDari beberapa literatur dikatakan antibiotik topikal yang palingbaik diberikan pada impetigo krustosa adalah mupirocin 2% dan asam fusidat 2% selama tiga sampai lima hari.PrognosisQuo ad vitam : ad bonamQuo ad fungtionam : ad bonamQuo ad sanationam : ad bonamHay R.J, B.M Adriaans. Bacterial Infection. In: Burns T, Brethnach S, Cox N, Griffiths C (eds). Rooks Text Book of Dermatology. 7th ed. Turin: Blackwell. 2004. p.27.13-15.Heyman W.R, Halpern V. Bacterial Infection. Bolognia JL, Jorizzo JL, Rapini RP (eds). Dermatology. 2nd ed. Spain: Mosby Elsevier. 2008. p.1075-77.Cole C, Gazewood J.Diagnosis and Treatment of Impetigo. American Academy of Family Physician. Vol.75. No.6. 2007. p.859-864. Diunduh dari: http://www.sepeap.org/archivos/pdf/10524.pdfCraft N, Peter K.L, Matthew Z.W, Morton N.S, Richard S.J. Superficial Cutaneous Infection and Pyodermas. In: Wolff K et all (eds). Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Vol 2. 7th Ed. New York: McGraw Hill. 2008. p.1695-1705. Arnold, Odom, James. Bacterial Infection. In: James W.D, Berger T.G, Elston D.M (eds). Andrews Disease of the Skin Clinical Dermatology. 10th Ed. Canada: Saunders Elsevier. 2006. p.255-6.Amini Sadegh. Impetigo. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/1109204-treatment. Last update: May 20, 2010.Norrby A, Teglund, Kotb M. Host Microbe Interactions in The Pathogenesis of Invasive Group A Streptococcal Infections. Journal Medical Microbiology. Vol.49. 2000. p.849-52.Trozak D.J, Tennenhouse D.J, Russel D.J. Impetigo (Impetigo Crustosa). In: Skolnik N.S (eds). Dermatology Skills For Primary Care: An Ilustrated Guide. New Jersey: Humana Press. 2006. p.317-23.Wolff K, Richard Allen Johnson. Color Atlas and Sypnosis Of Clinical Dermatology. Part 3rd. 9th Ed. New york: McGraw Hill. 2009. p.597-604.Bonner M.W, Benson P.M, James W.D. Topical Antiboiotics. In: Wolff K et all (eds). Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Vol 2. 7th Ed. New York: McGraw Hill. 2008. p.2113-15.Koning S at all. Fusidic Acid Cream in The Treatment of Impetigo in General Practice: Double Blind Randomised Placebo Controlled Trial. British Medical Journal. 2002. Vol.324. p.203. Diunduh dari: http://www.bmj.com/cgi/content/full/324/7331/203DAFTAR PUSTAKA