57
LAPORAN KASUS Penanganan Pasien G3P2A0 hamil 26 minggu dengan Plasenta Previa Totalis dan Post Terminasi kehamilan 30 minggu dengan Riwayat transfusi whole Blood Dibuat untuk Kasus Obstetri di Kepaniteraan Klinik Madya Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Pendidikan Tipe B Jayapura Oleh: Armand Samuel Ap, S.Ked 05 801 980 Pembimbing: 1. dr. David Randel Christanto, Sp.OG, M.Kes

Lapkas Armand

Embed Size (px)

DESCRIPTION

malaria

Citation preview

Page 1: Lapkas Armand

LAPORAN KASUS

Penanganan Pasien G3P2A0 hamil 26 minggu dengan

Plasenta Previa Totalis dan Post Terminasi kehamilan 30

minggu dengan Riwayat transfusi whole Blood

Dibuat untuk Kasus Obstetri di Kepaniteraan Klinik Madya Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Pendidikan Tipe B

Jayapura

Oleh:

Armand Samuel Ap, S.Ked05 801 980

Pembimbing:

1. dr. David Randel Christanto, Sp.OG, M.Kes2. dr. Thomas Chayadi

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERAWASIH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA2013

Page 2: Lapkas Armand

BAB I

PENDAHULUAN

Perdarahan antepartum merupakan perdarahan signifikan dari jalan lahir yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu. Penyebab dari proporsi kasus perdarahan antepartum yaitu plasenta previa 0,5 %, perdarahan aksidental yang tidak diketahui penyebabnya 3,0%, plasenta abrasio tingkat moderat 0,8%, tingkat berat 0,2 %, perdarahan serviks 0,05%.1

Plasenta previa ialah suatu keadaan dimana plasenta menutupi atau berada sangat dekat dengan ostium uteri internum. Dalam keadaan ini plasenta berimplantasi, baik parsial atau total, pada segmen bawah uteri dan terletak di bawah (previa) bagian presentasi janin. Keadaan ini dibagi menjadi empat bagian yaitu Plasenta previa totalis, dimana ostium uteri ditutupi seluruhnya oleh plasenta, Plasenta previa parsialis: dimana ostium uteri internum sebagian ditutupi oleh plasenta, plasenta previa marginalis: dimana bagian tepi dari plasenta berada di pinggir dari ostium uteri internum. Plasenta letak rendah: dimana plasenta berimplantasi pada segmen bawah rahim, tetapi tepi dari plasenta tidak mencapai ostium uteri internum, namun berada didekatnya. akan kita temui sebagai perdarahan ante partum. Luas implantasi previa masih dapat minor, sehingga masih memungkinkan kelahiran melalui vagina, atau mayor. Plasenta previa tiga kali lebih sering pada wanita multipara daripada primipara, dan belum terdeteksi factor etiologi lain. Perdarahan terjadi ketika panjang segmen bawah uteri bertambah dan terjadigaya-gaya gesekan antara trofoblas dengan sinus darah ibu. 60% kasus perdarahan episode pertama terjadi setelah kehamilan minggu ke 36; 30 persen terjadi antara minggu ke 32 dan 36 dan 10 persen sebelum minggu ke 32. Perdarahan tidak menimbulkan nyeri, tanpa sebab dan berulang. Bagian presentasi biasanya tinggi dan sering tidak berada pada bagian tengah pinggir panggul. Ini berarti bahwa selanjutnya plasenta akan menjadi previa pada minggu-minggu kehamilan

Page 3: Lapkas Armand

berikutnya dan pemeriksaan ultrasonografi lanjutan harus dilakukan pada kehamilan kira-kira 30 minggu.1,2,3

Page 4: Lapkas Armand

Adanya gangguan pada vaskularisasi desidua, akibat dari adanya atropi dan inflamasi, berperan pada terjadinya plasenta previa, juga menemukan bahwa dengan merokok resiko terjadinya plasenta previa meningkat dua kali lipat. Teori yang diberikan ialah bahwa hipoksemia menyebabkan terjadinya kompensasi dari plasenta sehingga terjadi hipertropi. 2

Secara ultrasonografi dapat kita lihat letak dari plasenta. Pada usia kehamilan muda sering didapatkan adanya plasenta letak rendah. Hal ini disebabkan pada kehamilan muda segmen bawah rahim belum terbentuk. Tetapi dengan meningkatnya usia gestasi, perlahan-lahan didapatkan perubahan letak plasenta. Perubahan posisi dari plasenta ini tampaknya disebabkan karena pembesaran segmen atas rahim dan pembentukan segmen bawah rahim. Disarankan bagi wanita hamil dengan diagnosis plasenta letak rendah pada saat kehamilan muda untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi pada usia kehamilan 32-34 minggu untuk melihat apakah terjadi perubahan letak plasenta atau tidak.2

Penderita dengan plasenta previa datang dengan keluhan adanya perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester kedua dan trimester ketiga. Penatalaksanaan plasenta previa tergantung dari usia gestasi penderita dimana akan dilakukan penatalaksanaan aktif yaitu mengakhiri kehamilan, ataupun ekspektatif yaitu mempertahankan kehamilan selama mungkin.2,3

. Angka kejadian dari plasenta previa adalah 0,5% atau 1 diantara 200 persalinan Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo terjadi 37 kasus plasenta previa di antara 4781 persalinan yang terdaftar, atau kira-kira 1 di antara 125 persalinan terdaftar 2010. Faktor resiko terjadinya plasenta previa adalah multi paritas dan pertambahan usia ibu. Persalinan sebelumnya dengan seksio sesar atau abortus juga meningkatkan kemungkinan terjadinya plasenta previa. plasenta previa pada 3,9% wanita hamil dengan riwayat persalinan dengan seksio sesar pada kehamilan sebelumnya.2

Page 5: Lapkas Armand

Pentalaksanaan plasenta previa tergantung dari tingkat keparahan perdarahan dan umur kehamilan janin. Dalam kasus perdarahan hebat, diperlukan tindakan darurat untuk melahirkan bayi dan plasenta tanpa memperhitungkan umur kehamilan janin.1

BAB II

LAPORAN KASUS

2.1 IDENTITAS

1. Nama pasien : Ny. Priskila Sauyar

2. Umur : 23 tahun (Biak, 27 Juni 1991)

3. Alamat : Polimak I

4. Agama : Kristen Protestan

5. Pekerjaan : Ibu rumah tangga

6. Suku bangsa : Biak, Papua

7. Status Marital : Sudah menikah 5 tahun

8. Tanggal MRS : 23 Mei 2013, Jam : 14.10 WIT

2.2 ANAMNESIS

2.2.1 Keluhan Utama:

Perdarahan dari vagina

2.2.2 Riwayat Kehamilan Sekarang:

G3P2A0 merasa hamil 7 bulan, datang dengan keluhan sakit dari perut

bawah ± 15 jam SMRS disertai dengan perdarahan dari vagina ± 3

minggu yang lalu, berlangsung beberapa menit bergumpal-gumpal tapi

tidak ada riwayat keputihan sebelumnya. Gerak janin masih dirasakan

oleh ibu. Makan dan minum baik, buang air besar dan buang air kecil

lancar. Flour (+), bau (+), gatal (-).

2.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya:

Page 6: Lapkas Armand

Malaria (-), Diabetes mellitus (-), Hipertensi (-), Asma (-).

2.2.4 Riwayat Obstetri:

1. Riwayat Kehamilan

Suami I

Anak pertama : Persalinan: spontan, penolong: Dukun, BB: ?, Hidup: JK

: ♂, Umur sekarang 5 tahun

Anak kedua : Persalinan: spontan , penolong: dukun, BB: ? , , hidup: JK:

♀, umur sekarang 2 tahun

Suami II

Anak ketiga : hamil ini

2. Riwayat Pernikahan

Usia pernikahan : ♀ umur 22 tahun, pendidikan: SMP, pekerjaan: IRT

♂ umur 30 tahun, pendidikan: SMA, pekerjaan:Swasta

3. Riwayat Menstruasi

Menarche : 14 tahun

Siklus Haid : teratur (28 hari)

Gejala Penyerta : dysmenorrhoea (-)

HPHT : 17 Oktober 2012

TP : 22 Juli 2013

4. Pemeriksaan Antenatal (PAN/ANC)

PAN pertama kali pada umur kehamilan: 20 minggu

PAN : 3 kali Puskesmas Elly uyo, 1 kali di

dr.Suhartono, Sp.OG

Imunisasi TT : 1 kali

5. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi Sebelum Hamil

Page 7: Lapkas Armand

Jenis kontrasepsi : -

Selama : -

Sebab berhenti : -

Rencana KB setelah melahirkan : -

2.3 STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Tinggi Badan : 152 cm

Berat Badan : 51 kg

Tanda – tanda Vital

Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg

Nadi : 72 x/ menit

Respirasi : 20 x/ menit

Suhu Badan : 36,9 °C

Kepala

Mata : konjungtiva anemis +/+, sclera ikterik -/-, pupil isokor, Ø ± 3

mm

Hidung : Deformitas (-), secret (-)

Mulut : Oral trush (-)

Telinga : Deformitas (-), secret (-)

Leher :pembesaran kelenjar getah bening (-), Peningkatan vena

jugularis (-)

Thoraks

Jantung : BJ I – II reguler

Paru : suara nafas vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen

Hati : tidak teraba

Limpa : tidak teraba

Page 8: Lapkas Armand

Ekstremitas : edema (-), CRT < 2 detik

Refleks : refleks patella

2.4 STATUS OBSTETRI

1. Pemeriksaan Luar

TFU : 23 cm diatas symphis pubis (6 jari dibawah prosesus

xyphoideus)

LP : tidak dalam evaluasi

LA : tidak dalam evaluasi

BJA : 175 x/ menit

His : tidak dalam evaluasi

TBBA : 1.550 gram

2. Inspekulo : tidak dilakukan

3. Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan

4. Pemeriksaan panggul : tidak dilakukan

5. Kesan panggul : yang dapat dinilai baik

2.5 DIAGNOSIS SEMENTARA

G3P2A0 hamil 26 minggu Janin presentasi bokong dengan Placenta previa totalis

2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 23 Mei 2013

Hb : 4,9 gr%

Leukosit : 7.400 mm3

DDR : negatif

Trombosit : 199.000

Page 9: Lapkas Armand

USG : Janin Presentasi Bokong , Biometri 26 minggu sesuai usia

kehamilan.

2.7 RESUME

G3P2A0 merasa hamil 7 bulan, datang dengan keluhan sakit dari perut bawah ± 15

jam SMRS disertai dengan perdarahan dari vagina ± 3 minggu yang lalu,

berlangsung beberapa menit bergumpal-gumpal tapi tidak ada riwayat keputihan

sebelumnya. Gerak janin masih dirasakan oleh ibu. Makan dan minum baik, buang

air besar dan buang air kecil lancar. Flour (+), bau (+), gatal (-), HPHT : 17 Oktober

2012, TP : 22 Juli 2013, Status generalis: KU: tampak sakit sedang, kesadaran CM,

TD: 110 / 70 mmHg, Nadi: 72 x/ menit, RR: 20 x/ menit, SB: 36,9 °C, Status

obstetrik: Pemeriksaan luar: TFU: 23 cm diatas symphis pubis (6 jari dibawah px),

LP: t.d.e, LA: t.d.e, BJA: 175 x/ menit, His: t.d.e, TBBA: 1540 gram. Pemeriksaan

dalam: tidak dilakukan, pemeriksaan panggul: tidak dilakukan, kesan: yang dapat

dinilai baik. Laboratorium: Hb: 4,9 gr%, Leukosit: 7.400 mm3, DDR: negatif,

Trombosit: 199.000.

2.8 DIAGNOSIS KERJA

Page 10: Lapkas Armand

G3P2A0 hamil 26 minggu Janin presentasi bokong dengan Placenta previa totalis,

belum Inpartu

2.9 RENCANA TERAPI

Observasi BJA, His, Vital sign

Sanmol 3 x 500 mg

Transfusi PRC sampai dengan Hb > 10 g/dl

Fladystatin 1 x 1 supp

Cek serum Ferritin

2.10 FOLLOW UP

Tanggal 24 Mei 2013

S Pasien tenang, mules (-), gerak janin (+). perdarahan (+) sedikit, pusing (-),

mobilisasi (+), makan/ minum (+/+) baik, BAB/BAK (+/+) lancar.

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

TTV : TD : 120/70 mmHg, N : 80x/menit, RR : 20x/menit, SB :

36,8 º C

Kepala : CA(+/+), SI(-/-)

Leher : P>KGB(-)

Thorax : Simetris, retraksi(-), ronchi(-/-), wheezhing(-/-), BJ 1-2

reguler.

Abdomen : Supel, cembung, nyeri tekan (-)

Genetalia : Perdarahan (+) sedikit

Page 11: Lapkas Armand

Ekstremitas : Akral hangat, udem(-), anemis (-)

Status Obstetri : His (-), DJJ 157 x/mnt, I : v/v tidak ada kelainan,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 26 minggu Janin presentasi bokong dengan Placenta previa

totalis, belum Inpartu

P - Observasi BJA, His, Vital sign

- Sanmol 3 x 500 mg

- Transfusi PRC sampai dengan Hb > 10 g/dl

- Fladystatin 1 x 1 supp

- Cek serum Ferritin

Tanggal 25 Mei 2013

S Pasien tenang, mules (-), gerak janin (+). perdarahan (+) sedikit, pusing (-),

mobilisasi (+), makan/ minum (+/+) baik, BAB/BAK (+/+) lancar.

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

TTV : TD:120/70 mmHg, N: 72x/menit, RR: 20x/menit,

SB:36,9 º C

Kepala : CA(+/+), SI(-/-)

Leher : P>KGB(-)

Thorax : Simetris, retraksi(-), ronchi(-/-), wheezhing(-/-), BJ 1-2

reguler.

Abdomen : Supel, cembung, BU (+), nyeri tekan (-),

Genetalia : Perdarahan (-)

Ekstremitas : Akral hangat, udem(-), anemis (-)

Page 12: Lapkas Armand

Status Obstetri : His (-), DJJ 157 x/mnt, I : v/v tidak ada kelainan,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 26 minggu Janin presentasi bokong dengan Placenta previa

totalis, belum Inpartu

P - Observasi BJA, His, Vital sign

- Sanmol 3 x 500 mg

- Transfusi PRC sampai dengan Hb > 10 g/dl

- Nifedipin 3 x 10 mg

Tanggal 26 Mei 2013

S Pasien tenang, mules (-), gerak janin (+). perdarahan (+) sedikit, pusing (-),

mobilisasi (+), makan/ minum (+/+) baik, BAB/BAK (+/+) lancar, menggigil

setelah pemberian transfusi darah

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

TTV : TD : 100 70 mmHg, N : 80 x/menit, RR : 28 x/menit, SB :

36,8 º C

Kepala : CA(+/+), SI(-/-)

Leher : P>KGB(-)

Thorax : Simetris, retraksi(-), ronchi(-/-), wheezhing(-/-), BJ 1-2

reguler.

Abdomen : Supel, cembung, nyeri tekan (-)

Genetalia : Perdarahan (-) sedikit

Ekstremitas : Akral hangat, udem(-), anemis (-)

Page 13: Lapkas Armand

Status Obstetri : His (-), DJJ 145 x/mnt, I : v/v tidak ada kelainan,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 26 minggu Janin presentasi bokong dengan Placenta previa

totalis, belum Inpartu

P - Observasi BJA, His, Vital sign

- IVFD RL / 8 Jam

- Sanmol 3 x 500 mg

- Transfusi PRC sampai dengan Hb > 10 g/dl

- Fladystatin 1 x 1 supp

- Rawat konservatif

Tanggal 27 Mei 2013

S Pasien sesak, mules (-), gerak janin (+). perdarahan (+) sedikit, pusing (-),

mobilisasi (+), makan/ minum (+/+) baik, BAB/BAK (+/+) lancar, menggigil

setelah pemberian transfusi darah

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

TTV : TD : 100/70 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 30 x/menit, SB :

36,8 º C

Kepala : CA(+/+), SI(-/-)

Leher : P>KGB(-)

Thorax : Simetris, retraksi(-), ronchi(-/-), wheezhing(-/-), BJ 1-2

reguler.

Abdomen : Supel, cembung, nyeri tekan (-)

Genetalia : Perdarahan (-) sedikit

Ekstremitas : Akral hangat, udem(-), anemis (-)

Page 14: Lapkas Armand

Status Obstetri : His (-), DJJ 145 x/mnt, I : v/v tidak ada kelainan,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 26 minggu Janin presentasi bokong dengan Placenta previa

totalis, belum Inpartu

P - Observasi BJA, His, Vital sign

- IVFD RL: D5 2 : 1

- Sementara Stop transfusi

- Dexamethason 2 x 2 ampul

- Diphenhidramin 2 ampul extra

- Lasix 1 ampul

- Sanmol 3 x 500 mg

- Transfusi PRC sampai dengan Hb > 10 g/dl

- Observasi respon terapi, jika tidak ada respon, lapor konsulen jaga

- Fladystatin 1 x 1 supp

- Rawat konservatif

Tanggal 27 Mei 2013 Jam 13.15

S Pasien masih tetap sesak setelah pemberian terapi, demam (+), pusing (+),

menggigil (+) menggigil setelah pemberian transfusi darah

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

TTV : TD: 130/80 mmHg, N : 120 x/menit, RR : 28 x/menit, SB:

37,8 ºC

Kepala : CA(+/+), SI(-/-)

Leher : P>KGB(-)

Thorax : Simetris, retraksi(-), ronchi(+/+), wheezhing(-/-), BJ 1-2

reguler.

Page 15: Lapkas Armand

Abdomen : Supel, kesan datar, nyeri tekan (-)

Genetalia : Perdarahan (-) sedikit

Ekstremitas : Akral hangat, udem(-), anemis (-)

Status Obstetri : His (-), DJJ 170 x/mnt, I : v/v tidak ada kelainan,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 26 minggu Janin presentasi bokong dengan Placenta previa

totalis, belum Inpartu

P Lapor Dr. dr. H. Suhartono, Sp.OG (K)

- Instruksi :

o Berikan dexamethason 2 ampul

o Observasi BJA, His, Vital sign

o Lapor Anastesi

o Sementara Stop transfusi

Lapor dr. Veronika, Sp. An Jam 13.45 WIT

Instruksi :

- Observasi Vital Sign, KU

- Berikan Dexamethason 2 ampul

- Lasix 2 x 1 ampul

- Farmadol drip/ 4-6 jam

Tanggal 28 Mei 2013

S Sesak (+) berkurang, menggigil (+), batuk makin sering, mules (-), mules (-), gerak janin masih dirasakan ibu.

O Keadaan Umum : Sesak,

Kesadaran : Compos mentis

TTV : TD: 120/80 mmHg, N: 100 x/menit, RR : 24 x/menit,

SB:36,8 º C

Page 16: Lapkas Armand

Kepala : CA(+/+), SI(-/-)

Leher : P>KGB(-)

Thorax : Simetris, retraksi(-), ronchi(-/-), wheezhing(-/-), BJ 1-2

reguler.

Abdomen : Supel, kesan datar, nyeri tekan (-)

Genetalia : Perdarahan (-) sedikit

Ekstremitas : Akral hangat, udem(-), anemis (-)

Status Obstetri : His (-), DJJ 150 x/mnt, I : v/v tidak ada kelainan,

I0 : tidak dilakukan, VT : tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 26 minggu Janin presentasi bokong dengan Placenta previa

totalis, belum Inpartu

P - Pro konsul penyakit dalam

- Pro EKG

- Observasi KU, vital sign, his DJJ, Perdarahan

- 02 5 Lpm

- Lasix 1 ampul jika sesak

- Farmadol drip per 6 jam

Jam 11.05

Lapor Anastesi : Pasien sesak

Saran terapi : Cairan 1000 cc / 24 Jam

- Cek Ulang DL

- Antibiotik Ceftriaxone 2x2 ampul

- Transfusi sampai dengan Hb ≥ 10 g/dl, extra lasix 1 ampul

- Farmadol 4 x 500 mg

Jam 12.00

Page 17: Lapkas Armand

Konsul penyakit Dalam

Keluhan : Sesak pasien

Saran : Transfusi PRC ≥ 10 g/dl

Ceftriaxone 1 x 3 gr

IVFD RL/ 8 Jam

Tanggal 28 Mei 2013

S mules –mules (-), sesak (-), demam(+), Gerak janin masih dirasakan pasien,

makan-minum (+/+) baik, BAK (+) terpasang kateter, BAB (+)

O Keadaan Umum : Sesak

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD:110/70 mmHg, N: 90 x/menit, RR : 24 x/menit, SB :

36,8º C

Kepala : CA(+/+), SI(-/-)

Leher : P > KGB(-)

Thorax : Simetris, retraksi (-), ronchi(-/-), wheezhing(-/-), BJ 1-2

reguler.

Abdomen : supel, cembung, nyeri tekan (-)

Genetalia : Perdarahan (-) sedikit

Ekstremitas : Akral hangat, udem(-), anemis (-)

Status Obstetri : His (-), DJJ 176 x/mnt, I : v/v tidak ada kelainan,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 26 minggu janin presentasi bokong dengan Placenta previa

totalis, belum Inpartu, Anemia dalam perbaikan, Dispneu e.c Susp. TB paru

Page 18: Lapkas Armand

P - IVFD RL 20 tpm

- Ceftriaxone 1 x 3 gr

- Observasi KU, vital sign, his, DJJ, Perdarahan / Jam

- Farmadol drip / 6 jam

- Lasix 1 ampul jika sesak

- Farmadol drip per 6 jam

- Transfusi PRC sampai Hb ≥ 10 g/dl

- Crossmatching ulang

Tanggal 29 Mei 2013

S mules–mules (-), sesak (+), demam(+), Gerak janin masih dirasakan pasien,

makan-minum (+/+) baik, BAK (+) terpasang kateter, BAB (+)

O Keadaan Umum : Sesak

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD:110/60 mmHg, N: 94 x/menit, RR : 44 x/menit, SB :

38,5º C

Kepala : CA(+/+), SI(-/-)

Leher : P > KGB(-)

Thorax : Simetris, retraksi (-), ronchi(-/-), wheezhing(-/-), BJ 1-2

reguler.

Abdomen : supel, cembung, nyeri tekan (-)

Genetalia : Perdarahan (-) sedikit

Ekstremitas : Akral hangat, udem(-), anemis (-)

Status Obstetri : His (-), DJJ 176 x/mnt, I : v/v tidak ada kelainan,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 26 minggu janin presentasi bokong dengan Placenta previa

Page 19: Lapkas Armand

totalis, belum Inpartu, Anemia dalam perbaikan, Dispneu e.c Susp. TB paru

P - O2 4-5 lpm canul nasal

- IVFD RL 20 tpm

- Inj. Ceftriakson I X 3 gr (iv)

- Inj. Farmadol drip/6 jam (jika demam)

- Observasi KU, tanda vital, his, DJJ / jam

- Transfusi PRC s/d Hb > 10 g/dl → pelan-pelan → Obsv. tanda-tanda

reaksi transfusi

- Crossmatching ulang

- Transfusi pelan-pelan cc Rw reaksi transfuse

- Obsv. ketat DJJ

Dilakukan USG oleh dr. Christina dg suporvisi oleh dr. David, Sp.OG

- USG : ditemukan plasenta masih menutupi sebagian dari OUI dg

subferimik bleeding minimal, plasenta memanjang dari fundus superior

sebagian OUI, di segmen posterior corpus

- Janin tunggal

- Intrauterine, hidup. Biometri BPD/HC/AC/FL = 6.44/25.06/22.83/5.2

- Cairan amnion cukup

- Tidak ada tanda-tanda anomali congenital major

- Janin laki-laki

Tanggal 30 Mei 2013

S mules–mules (-), keluar lendir dari jalan lahir (-), sesak (+), batuk jarang,

demam hilang timbul, ma/mi (+/+) baik, BAK terpasang DC, BAB (+)

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 110/60 mmHg, N: 88 x/menit, RR : 44 x/menit, SB :

37,8º C

Status Generalis : Kepala : CA (+/+), SI (-/-)

Page 20: Lapkas Armand

Leher : P > KGB (-)

Thorax : J : S1-2 reguler, gallop (+), murmur (+)

P : vesikuler kanan=kiri, ronkhi -/-, wheezing

-/-

Abdomen : dalam batas normal

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-)

Status Obstetri : TFU 5 jari bawah px, His (-), DJJ 176 x/mnt, I : v/v

tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (perbaikan) + Dispneu e.c Susp. TB paru

P R dx : Obsv. KU, Vital sign, His, DJJ / jam

R Th : - O2 4–5 lpm, canul nasal (bila sesak)

- IVFD RL ~ 20 tpm

- Inj. Ceftriakson I X 3 gr

- Drip Farmadol 1 fl jika demam

- Transfusi PRC s/d Hb > 10 g/dl → Obs. ketat tanda-tanda

reaksi transfuse

Tanggal 31 Mei 2013

S mules–mules (-), keluar lendir dari jalan lahir (-), sesak (+), batuk jarang,

demam hilang timbul, ma/mi (+/+) baik, BAK terpasang DC, BAB (+)

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 110/60 mmHg, N: 88 x/menit, RR : 44 x/menit, SB :

37,8º C

Page 21: Lapkas Armand

Status Generalis : Kepala : CA (+/+), SI (-/-)

Leher : P > KGB (-)

Thorax : J : S1-2 reguler, gallop (+), murmur (+)

P : vesikuler kanan=kiri, ronkhi -/-, wheezing

-/-

Abdomen : dalam batas normal

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-)

Status Obstetri : TFU 5 jari bawah px, His (-), DJJ 176 x/mnt, I : v/v

tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (perbaikan) + Dispneu e.c Susp. TB paru

P R dx : Obsv. KU, Vital sign, His, DJJ / jam

R Th : - O2 4–5 lpm, canul nasal (bila sesak)

- IVFD RL ~ 20 tpm

- Inj. Ceftriakson I X 3 gr

- Drip Farmadol 1 fl jika demam

- Transfusi PRC s/d Hb > 10 g/dl → Obs. ketat tanda-tanda

reaksi transfusi

- Cek sputum BTA

- Konsul jantung

- aFF DC

Tanggal 1 Juni 2013

S mules–mules (-), keluar cairan dari jalan lahir (-), sesak (-), demam (-),

ma/mi (+/+) baik, BAK terpasang kateter, BAB (+) lancer

O Keadaan Umum : Baik

Page 22: Lapkas Armand

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 120/80 mmHg, N: 88 x/menit, RR : 36 x/menit, SB :

36,6º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (+), murmur (+)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-)

Status Obstetri : TFU jari bawah px, His (-), DJJ 156 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P R dx : Obsv. KU, Vital sign, His, DJJ / jam

R Th : - O2 4–5 cpm, canul nasal, jika sesak

- IVFD RL ~ 20 tpm

- Inj. Ceftriakson 1 X 3 gr → hari ke-6

- Drip Farmadol/6 jam, jika demam

- Transfusi PRC s/d Hb > 10 g/dl → Obsv. ketat tanda-tanda

reaksi transfusi

- Konsultasi jantung

Lapor dr. David, Sp.OG →

- Cek Coomb test jika memungkinkan transfusi, target Hb 10 g/dl

Page 23: Lapkas Armand

- Drip Venover 2 ampul sambil menunggu darah

Tanggal 2 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), makan/minum baik,

BAB/ BAK (+/+)

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 120/80 mmHg, N: 88 x/menit, RR : 36 x/menit, SB :

36,6º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (+)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU jari bawah px, His (-), DJJ 1 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P Obsv. KU, Vital sign, His, DJJ / jam

R Th : - O2 4–5 cpm, canul nasal, jika sesak

- IVFD RL ~ 20 tpm

Page 24: Lapkas Armand

- Inj. Ceftriakson 1 X 3 gr → hari ke-7

- Drip Farmadol/6 jam, jika demam

- Transfusi PRC s/d Hb > 10 g/dl → Obsv. ketat tanda-tanda

reaksi transfuse

Tanggal 3 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), makan/minum baik,

BAB/ BAK (+/+)

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 120/80 mmHg, N: 88 x/menit, RR : 36 x/menit, SB :

36,6º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (+)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU jari bawah px, His (-), DJJ 1 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P - Observasi His, DJJ, TTV / Jam

Page 25: Lapkas Armand

- IVFD RL 20 tpm

- Ceftriaxone 1 x 3 gr (Hari ke 8)

- Farmadol (bila demam)

- Pro transfusi sampai Hb ≥ 10 g/dl Observasi tanda-tanda reaksi

tranfusi

- Lasix 1 – 0 – 0

- Kaltrofen supp

- Echo

Tanggal 4 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), Kontraksi (-) > 24 jam

makan/minum baik, BAB/ BAK (+/+)

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 110/80 mmHg, N: 88 x/menit, RR : 36 x/menit, SB :

36,8º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU jari bawah px, His (-), DJJ 142 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

Page 26: Lapkas Armand

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P Obsv. KU, Vital sign, His, DJJ / jam

- IVFD RL ~ 20 tpm

- Inj. Ceftriakson 1 X 3 gr → hari ke-9

- Drip Farmadol/6 jam, jika demam

- Transfusi PRC s/d Hb > 10 g/dl → Obsv. ketat tanda-tanda

reaksi transfusi

- Lasix 1 – 0 – 0

Tanggal 5 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), makan/minum baik,

BAB/ BAK (+/+), Gerak Janin masih dirasakan Ibu, Kontraksi (-)

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 110/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR : 20 x/menit, SB :

36,8º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU 5 jari bawah px, His (-), DJJ 142 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

Page 27: Lapkas Armand

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P - Observasi His, DJJ, TTV / Jam

- IVFD RL 20 tpm

- Ceftriaxone 1 x 3 gr (Hari ke 10)

- Farmadol (bila demam)

- Pro transfusi sampai Hb ≥ 10 g/dl Observasi tanda-tanda reaksi

tranfusi

- Lasix 1 – 0 – 0

Lapor dr. David, Sp.OG

Demam (-), sesak (-), hemodinamik stabil, gerak janin aktif, perdarahan (-),

Gerak janin aktif.

Instruksi :

- Terapi Ceftriaxone stop

- Inj Lasix stop

- Pro transfusi PRC Observasi tanda-tanda reaksi transfusi

- Rawat konservatif

Tanggal 6 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), makan/minum baik,

BAB/ BAK (+/+), Gerak Janin masih dirasakan Ibu, Kontraksi (-)

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 110/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR : 20 x/menit, SB :

36,8º C

Page 28: Lapkas Armand

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU 5 jari bawah px, His (-), DJJ 156 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P - Observasi His, DJJ, TTV / Jam

- IVFD RL 20 tpm

- Farmadol (bila demam)

- Pro transfusi sampai Hb ≥ 10 g/dl Observasi tanda-tanda reaksi

tranfusi

- Rawat Konservatif

Tanggal 7 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), makan/minum baik,

BAB/ BAK (+/+), Gerak Janin masih dirasakan Ibu, Kontraksi (-)

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 110/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR : 20 x/menit, SB :

Page 29: Lapkas Armand

36,8º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU 5 jari bawah px, His (-), DJJ 152 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P - Observasi His, DJJ, TTV / Jam

- IVFD RL 20 tpm

- Farmadol (bila demam)

- Pro transfusi sampai Hb ≥ 10 g/dl Observasi tanda-tanda reaksi

tranfusi

- Rawat Konservatif

Tanggal 8 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), makan/minum baik,

BAB/ BAK (+/+), Gerak Janin masih dirasakan Ibu, Kontraksi (-)

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Page 30: Lapkas Armand

TTV : TD : 110/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR : 20 x/menit, SB :

36,8º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU 5 jari bawah px, His (-), DJJ 152 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P - Observasi His, DJJ, TTV / Jam

- IVFD RL 20 tpm

- Farmadol (bila demam)

- Pro transfusi sampai Hb ≥ 10 g/dl Observasi tanda-tanda reaksi

tranfusi

- Rawat Konservatif

Tanggal 9 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), makan/minum baik,

BAB/ BAK (+/+), Gerak Janin masih dirasakan Ibu, Kontraksi (-)

O Keadaan Umum : Baik

Page 31: Lapkas Armand

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 110/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR : 20 x/menit, SB :

36,8º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU 5 jari bawah px, His (-), DJJ 152 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P - Observasi His, DJJ, TTV / Jam

- IVFD RL 20 tpm

- Farmadol (bila demam)

- Pro transfusi sampai Hb ≥ 10 g/dl Observasi tanda-tanda reaksi

tranfusi

- Rawat Konservatif

Tanggal 10 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), makan/minum baik,

BAB/ BAK (+/+), Gerak Janin masih dirasakan Ibu, Kontraksi (-)

O Keadaan Umum : Baik

Page 32: Lapkas Armand

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 110/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR : 20 x/menit, SB :

36,8º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU 5 jari bawah px, His (-), DJJ 152 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P - Observasi His, DJJ, TTV / Jam

- IVFD RL 20 tpm

- Farmadol (bila demam)

- Pro transfusi sampai Hb ≥ 10 g/dl Observasi tanda-tanda reaksi

tranfusi

- Rawat Konservatif

Tanggal 11 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), makan/minum baik,

BAB/ BAK (+/+), Gerak Janin masih dirasakan Ibu, Kontraksi (-)

O Keadaan Umum : Baik

Page 33: Lapkas Armand

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 110/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR : 20 x/menit, SB :

36,8º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU 5 jari bawah px, His (-), DJJ 152 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P - Observasi His, DJJ, TTV / Jam

- IVFD RL 20 tpm

- Farmadol (bila demam)

- Pro transfusi sampai Hb ≥ 10 g/dl Observasi tanda-tanda reaksi

tranfusi

- Rawat Konservatif

Tanggal 12 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), makan/minum baik,

BAB/ BAK (+/+), Gerak Janin masih dirasakan Ibu, Kontraksi (-)

Page 34: Lapkas Armand

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 110/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR : 20 x/menit, SB :

36,8º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU 5 jari bawah px, His (-), DJJ 152 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P - Observasi His, DJJ, TTV / Jam

- IVFD RL 20 tpm

- Farmadol (bila demam)

- Pro transfusi sampai Hb ≥ 10 g/dl Observasi tanda-tanda reaksi

tranfusi

- Rawat Konservatif

Tanggal 13 Juni 2013

S Demam (-), Sesak (-), Keluar darah dari jalan lahir (-), makan/minum baik,

Page 35: Lapkas Armand

BAB/ BAK (+/+), Gerak Janin masih dirasakan Ibu, Kontraksi (-)

O Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

TTV : TD : 110/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR : 20 x/menit, SB :

36,8º C

Status Generalis : Kepala/Leher : CA (+/+), SI (-/-), p>KGB (-)

Thoraks : SN vesikuler +/+, Rhonki (-),

Wheezing (-)

BJ HI Reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen : Cembung, BU (+)

Ekstremitas : Akral hangat, udem (-), Anemis (+)

Status Obstetri : TFU 5 jari bawah px, His (-), DJJ 152 x/mnt,

I : v/v tenang,

I0 : Tidak dilakukan, VT : Tidak dilakukan

A G3P2A0 hamil 27 minggu janin tunggal hidup dengan Placenta previa totalis,

Anemia gravis (post transfusi - dalam perbaikan) dengan anemia heart

disease, susp. TRALI, susp. decomp cordis, susp. reaksi autoimmune

transfuse

P - Observasi His, DJJ, TTV / Jam

- IVFD RL 20 tpm

- Farmadol (bila demam)

- Pro transfusi sampai Hb ≥ 10 g/dl Observasi tanda-tanda reaksi

tranfusi

- Rawat Konservatif

- BPL

Page 36: Lapkas Armand

2.11 LAPORAN PERSALINAN

LAPORAN OPERASI

(Dilakukan di RSU Jayapura)

Operator : dr. David. Randel, Sp.OG, M.Kes

Asisten : dr. Christina. Sitorus

Ahli Anestesi : dr. Diah Widyanti, Sp.An (KIC)

Jenis Anestesi : Spinal Anestesi Block

Tanggal Operasi : 8 Juni 2013

Lama Operasi : ± 55 menit (jam 11.38 – 12.33 wit)

Diagnosis pre – operatif:

G3P2A0 Hamil 30 – 31 minggu, Hemorragia antepartum e.c placenta previa

totalis JPKTH, Riwayat reaksi transfusi dengn Whole Blood

Diagnosis post – operatif:

P3A0, post SC a/i Placenta previa totalis + Riwayat reaksi transfusi dengan

Whole Blood

Laporan Operasi:

Pasien posisi supine dalam pengaruh SAB

Dilakukan tindakan aseptik – antiseptik lapangan operasi dan

dipersempit dengan doek steril

Dilakukan insisi pfannestil ± 8 cm, diperdalam secara tajam dan

tumpul sampai menembus peritoneum parietalis

Tampak uterus gravidus, kemudian dilakukan insisi SBR semilunar

Pecahkan ketuban, dengan tarikan pada kepala, dilahirkan bayi BB

kepala bayi, bayi dilahirkan jam 11.45 wit, jenis kelamin ♂, BB:

1900 gram, PB: 44 cm, A/S: 4/6/8

Page 37: Lapkas Armand

Plasenta lahir jam 11.55 wit. Injeksi Oxytocin 1 ampul pada

kontraksi uterus Intrauretral. Eksplorasi sisa-sisa placenta.

Dinding uterus dijahit seara kontinyu, plika vesika uterine dijahit

secara kontinyu. Bersihkan cavum uteri dengan NaCl. Jahit

peritoneum dengan promikeker 2.0 secara kontinyu. Otot dan fasia

dijahit secara kontinyu dengan vicryl 1.0 secara kontinyu. Sub cutis

dijahit dengan vicryl 1.0 secara kontinyu. Cutis dijahit dengan vicryl

3.0 secara kontinyu.

Perdarahan ± 500 cc

Operasi selesai.

Instruksi Post Operasi:

IVFD RL : D5 2 : 2 (28 tpm makro)

Injeksi Ceftriaxone 2 x 2 gr (iv)

Injeksi Metronidazole 3 x 500 gr, flacon (drips)

Injeksi Ketorolac 3 x 1 ampul (iv)

Injeksi Alinamin – F 3 x 1 ampul (iv)

Injeksi Ondansentron 3 x 1 ampul (iv)

Injeksi Vitamin C 2 x 1 ampul (iv)

Observasi vital sign/ ½ jam selama 2 jam pertama, tanda-tanda akut

abdomen dan perdarahan.

Mobilisasi dini (tidur terlentang 24 jam)

Sterilisasi luka operasi/ GV

Cek Hb post operasi.

Diet TKTP

3 DIAGNOSIS AKHIR

P3A0, post SC a/i placenta previa totalis dan Riwayat reaksi transfusi Whole Blood.

Page 38: Lapkas Armand

4 FOLLOW UP

Tanggal 08 Juli 2013

S Telah berlangsung SC a/i Placenta previa totalis, lahir bayi laki-laki BB: 1900

gram, PB: 44 cm, A/S 4/6/8, cairan ketuban sedikit, bau, warna hijau kental.

O KU : Baik, Kes: cm

TD : 120/70 mmHg, N : 80x/m, R: 18 x/mnt, SB : 36,50C

Status generalis : Dalam batas normal

Status Obstetrik : TFU : 2 Jari bawah pusat, kontraksi baik, luka operasi

tertutup kasa, Lochia rubra

A P3 Post SC TPP + Akseptor IUD

P - Pastikan kondisi Ibu dan Bayi dalam kondisi baik (Observasi KU, vital sign,

perdarahan)

- Cegah Infeksi luka operasi Inj. Ceftriaxone 2 x 2 gr / 2 hari, Inj.

Metronidazole 3 x 500 mg pc

- Hari ketiga obat untuk oral :

Cefixime 2 x 200 mg pc

Clindamysin 2 x 300 mg pc

- Atasi Nyeri : Kaltrofen supp 3 x1

- Perawatan post partum Mobilisasi bertahap

- Mika- miki 6 jam

- Coba duduk 12 jam

- Berdiri 24 jam

- Perawatan Luka operasi GV Hari ke-2

- Motivasi ASI Ekslusif Lactafit 2x1 tab

- Atasi Anemia Transfusi PRC 1 Kolf

Page 39: Lapkas Armand

Tanggal 09 Juli 2013

S Puasa (+), Nyeri luka operasi (+)↓, perdarahan jalan lahir (+)↓, Kontraksi (+)

baik, pusing (-), demam (-).

O KU : Baik, Kes: cm

TD : 110/70 mmHg, N : 80x/m, R: 18 x/mnt, SB : 36,80C

Status generalis : Dalam batas normal

Status Obstetrik : TFU : 2 Jari bawah pusat, kontraksi baik, luka operasi

tertutup kasa, Lochia rubra

A P3 Post SC a/i TPP + Akseptor IUD

P - IVFD RL/ 8 Jam

- Inj. Ceftriaxone 2 x 2 gr (2 hari)

- Inj. Metronidazole 3 x 500 mg (drip)

- Ganti obat oral.

.

Page 40: Lapkas Armand

BAB III

PEMBAHASAN

Permasalahan

Penanganan Pasien G3P2A0 Hamil 26-27 minggu, Hemorragia antepartum e.c

placenta previa totalis JPKTH, Post terminasi hamil 30 minggu dengan riwayat

reaksi transfusi dengan Whole Blood

Perdarahan antepartum merupakan perdarahan yang signifikan dari jalan lahir yang

terjadi setelah kehamilan minggu ke 20. Salah satu dari perdarahan antepartum adalah

plasenta previa yang berdasarkan insiden sekitar 0,5% dari semua kehamilan dan

bertanggung jawab terhadap 20 persen kasus perdarahan antepartum. Plasenta previa

tiga kali lebih sering pada wanita multipara daripada primipara. Perdarahan terjadi

ketika panjang segmen bawah uteri bertambah dan terjadi gaya-gaya gesekan antara

trofoblas dengan sinus darah ibu. Terjadi pada 60% kasus perdarahan episode pertama

setelah kehamilan minggu ke-36; 30% terjadi antara minggu ke 32 dan 36 dan 10 %

sebelum minggu ke 32.1,3,4

Plasenta previa bervariasi dan dibagi menjadi 3 yaitu placenta previa totalis,

parsial dan marginalis. Plasenta previa totalis, dimana ostium uteri ditutupi seluruhnya

oleh plasenta Plasenta previa parsialis: dimana ostium uteri internum sebagian ditutupi

oleh plasenta, plasenta previa marginalis: dimana bagian tepi dari plasenta berada di

pinggir dari ostium uteri internum3,4

Dalam kasus ini, pasien mengalami pasien mengalami episode perdarahan yang

dilaporkan sebagai plasenta previa totalis pada umur kehamilan 26 minggu berdasarkan

Ultrasonografi dan pulang dengan 29 minggu dilakukan perawatan konservatif. Pada

kehamilan 30 minggu datang dengan episode perdarahan berulang lagi akhirnya

diterminasi dengan operasi section Cesarea (SC).

1. Apakah penanganan yang dilakukan pada pasien ini sudah sesuai dan benar?

Placenta previa merupakan perdarahan vagina yang terjadi pada trimester kedua dan

ketiga. Antara 70% dan 80 % pasien dengan plasenta previa akan mengalami episode

Page 41: Lapkas Armand

perdarahan berulang. Sekitar 10-20% pasien dengan kontraksi uterus sebelum perdarahan dan lebih dari 10% asymptomatic.

Pasien dengan perdarahan dialami pada kehamilan kurang dari 30 minggu, kehamilan

antara 30-36 minggu, dan lebih dari 36 minggu, Pasien dengan onset perdarahan awal (<30 minggu kehamilan)

mempunyai resiko ptransfusi darah dan asosiasi untuk kesakitan dan kematian bayi. Perdarahan dipercaya dari disrupsi

dari pembuluh darah placenta dengan segmen bawah rahim.1,5

Episode perdarahan signifikan yang oertama biasanya terjadi di rumah pasien dan

biasanya tidak berat. Pasien harus dirawat di rumah sakit dan tidak dilakukan

pemeriksaan vagina. Karena akan mencetus perdarahan yang sangat deras. Di rumah

sakit, tanda-tanda vital sign juga diperiksa, dinilai jumlah darah yang keluar, dan

dilakukan cross match. Kehilangan darah yang banyak memerlukan transfusi.

Dilakukan palpasi abdomen untuk menentukan umur kehamilan janin, presentasi dan

posisinya. Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan segara setelah masuk, untuk

mengkonfirmasi diagnosis. Penatalaksanaan selanjutnya tergantung pada keparahan

perdarahan dan umur kehamilan janin. Dalam kasus perdarahan hebat, diperlukan

tindakan darurat untuk melahirkan bayi dan plasentatanpa memperhitungkan umur

kehamilan janin. Jika perdarahan tidak hebat, perawatan kehamilan dapat dibenarkan

jika umur kehamilan janin< 36 minggu. Karena perdarahan ini cukup berulang, ibu

harus tetap dirawat di rumah sakit. Episode perdarahan berat mengharuskan

pengeluaran janin darurat, namun pada kebanyakan kasus kehamilan dapat dilanjutkan

hinggu minggu ke 36; kemudian pilihan melahirkan bergantung pada apakah derajat

plasenta previanya minor atau mayor. Wanita yang mempunyai derajat plasenta previa

minor dapat memilih menunggu kelahiran sampai term. Plasenta previa derajat mayor

ditangani dengan seksio sesarea pada waktu yang ditentukan oleh dokter, meskipun

dilakukan sebelum tanggal yang disepakati, karena perdarahan berat dapat terjadi setiap

saat.1,3,5

Pada pasien ini, penanganan yang dliakukan pada pasien bersifat konservatif dan

terminasi kehamilan karena pasien datang dengan episode perdarahan yang tidak berat

terjadi di rumah pasien dan kehilangan banyak darah sehingga memerlukan transfusi

sehingga pada pasien ini dalam beberapa hari sampai bulan ini dilakukan perawatan

konservatif dengan dilihat vital sign, jumlah darah yang dikeluarkan dan dilakukan

transfusi pada pasien ini sampai kadar haemoglobin yang diinginkan, sampai tidak

Page 42: Lapkas Armand

terjadi perdarahan lagi dan sengaja dipertahankan dengan menunggu kelahiran term.

Tetapi karena episode berulang pasien dan perdarahan hebat, pasien kembali lagi ke

rumah sakit, diperlukan tindakan darurat untuk melahirkan bayi dan plasenta dengan

section sesarea.

2. Apa yang akan terjadi jika pada kasus ini, pasien tidak dilakukan

diterminasi?

Episode perdarahan berat dapat terjadi, setiap saat dan selama perdarahan ini janin dapat

mati karena hipoksia. Setelah lahir, mungkin terjadi perdarahan postpartum karena

tropoblas menginvasi segmen bawah uteri yang kurang didukung oleh jaringan vena.1

Page 43: Lapkas Armand

DAFTAR PUSTAKA

1. Jones, Llewellyn D. Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi. Edisi 6. Jakarta:

Hipokrates 2008. 109-110.

2. Hanafiah T. Plasenta previa. USU Repository. FK Universitas Sumatera Utara:

Digitized by USU digital library. 2007. 1-4.

3. Foley R M, Francois K E. Antepartum and Postpartum Hemorrhage.CHAPTER

19. 2010. 421-422.

4. Cunningham F G, Gant N F, Leveno K J. . Williams Obstetrics 23 rd edition. Pdf.

1235-1253. 2009.