Author
putry-delima-sitorus
View
226
Download
0
Embed Size (px)
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 1/28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis yaitu suatu peradangan pada
parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai
alveolus, yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri,virus, dan
jamur. Bronkopneumonia lebih sering menyerang bayi dan anak kecil. Hal inidikarenakan respon imunitas mereka masih belum berkembang dengan baik. Tercatat
bakteri sebagai penyebab tersering bronkopneumonia pada bayi dan anak adalah
Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae.1
Bronkopneumonia lebih sering merupakan infeksi sekunder terhadap berbagai
keadaan yang melemahkan daya tahan tubuh tetapi bisa juga sebagai infeksi primer
yang biasanya kita jumpai pada anak dan orang dewasa.
!nsiden penyakit ini pada negara berkembang hampir "#$ pada anak-anak di
bawah umur % tahun dengan resiko kematian yang tinggi, sedangkan di &merika
pneumonia menunjukkan angka 1"$ dari seluruh penyakit infeksi pada anak di bawah
umur tahun.'enurut survey kesehatan nasional ()*+ ##1, ,$ kematian bayi
dan ,/$ kematian balita di !ndonesia disebabkan oleh penyakit sistem respirasi,
terutama pneumonia."
Tuberculosis (TB paru adalah penyakit infeksi parenkim paru yang disebabkan
oleh 'ycobakterium Tuberculosis. Tuberkulosis paru termasuk suatu pneumonia, yaitu
pneumonia yang disebabkan oleh 'ycobacterium Tuberculosis. 0engan meningkatnya
kejadian TB pada orang dewasa.2
Tuberkulosis primer pada anak kurang membahayakan masyarakat karena
kebanyakan tidak menular, tetapi bagi anak itu sendiri cukup berbahaya oleh karena
1
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 2/28
dapat timbul TB ekstra thorakal yang sering kali menjadi sebab kematian atau
menimbulkan cacat, 'isal pada TB 'eningitis.2
0ari 3 juta pasienTB diseluruh dunia, %%#.### diantaranya adalah anak-anak.
(4lobal TB report 5H6, #1%.2
1.2 Tujuan Penulisan
&dapun tujuan dari penulis laporan kasus ini adalah
1..1 7ntuk mengetahui definisi dari bronkopneumonia dan TB paru
1.. 7ntuk mengetahui etiologi dari bronkopneumonia dan TB paru
1.." 7ntuk mengetahui patofisiologi dari bronkopneumonia dan TB paru
1..2 7ntuk mengetahui manifestasi klinis dari bronkopneumonia dan TB paru
1..% 7ntuk mengetahui 8enatalaksanaan dari bronkopneumonia dan TB paru
1.. 7ntuk mengetahui 8rognosis dari bronkopneumonia dan Tb paru
1.. 7ntuk mengetahui 9aktor :esiko dari TB paru
1../ 7ntuk mengetahui 8encegahan dari TB 8aru
1.3 Manfaat Penulisan
1.".1 Bagi 8enulis
8enulis mampu memahami dan melakukan penatalaksanaan bronkopneumonia
sehingga dapat menambah wawasan dan dapat bermanfaat dalam melaksanakan
pelayanan kelak.
2
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 3/28
1.". Bagi 8embaca
0iharapkan dengan adanya makalah ini dapat menjadi sumber referensi yang
dapat digunakan sebagai penunjang kegiatan serta sebagai bekal pengetahuan yang
bermanfaat dalam melaksanakan pelayanan kelak.
3
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 4/28
BAB II
TINJAUAN TE!I
2.1 Br"nk"#neu$"nia
2.1.1 Definisi Br"nk"#neu$"nia
Bronkopneumonia disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur. Bronkopneumonia adalah peradangan pada
parenkim paru yang melibatkan bronkus atau bronkiolus yang berupa distribusi
berbentuk bercak-bercak ( patchy distribution.1
Bronkopneumonia digunakan untuk menggambarkan pneumonia yang
mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi
didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya. 8ada
bronkopneumonia terjadi konsolidasi area berbercak ()melt;er,###.1
2.1.2 Eti"l"gi Br"nk"#neu$"nia
8enyebab bronkopneumonia yang sering di jumpai adalah<
• 9aktor infeksi
1. 8ada neonatus < )teptokokus grup B, :espiratory )incytial =irus (:)=
. 8ada bayi <
a =irus< =irus parainfluensa,virus !nfluen;a, denovirus,:)=,ytomegalovirus.
b 6rganisme atipikal < hlamidia trachomatis, 8neumocystis.
c Bakteri< )treptokokuspneumoni, haemofilus influen;a, 'ycobacterium
tuberculosis, B. 8ertusis.
". 8ada anak-anak <
a =irus < 8arainfluen;a, =irus !nfluen;a, &denovirus, :)=
b 6rganisme tipikal < 'ycoplasma pneumonia
c Bakteri < 8neumokokus, 'ycobacterium tuberculosa.
2. 8ada anak besar > dewasa muda<
a 6rganisme tiptikal < 'ycoplasma pneumonia,.trachomatis
b Bakteri < 8neumokokus, B. pertusis, '. tuberculosis.• 9aktor non infeksi
4
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 5/28
1. Terjadi akibat disfungsi menelan atau refluks esophagus
)etiap keadaan yang mengganggu mekanisme menelan seperti palatoski;is,
pemberian makanan dengan posisi hori;ontal, atau pemaksaan pemberian
makanan pada anak yang sedang menangis akan menyebabkan aspirasi.
. 0aya tahan tubuh sangat berpengaruh untuk terjadinya bronkopneumonia.
'enurut sistem imun pada penderita-penderita penyakit yang berat seperti &!0)
dan respon imunitas yang belum berkembang pada bayi dan anak merupakan
faktor predisposisi terjadinya penyakit ini."
2.1.3 Pat"genesis Br"nk"#neu$"nia
0alam keadaan sehat pada paru tidak akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme,
keadaan ini disebabkan oleh adanya mekanisme pertahanan paru. Terdapatnya bakteri di
dalam paru merupakan ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh, sehingga
mikroorganisme dapat berkembang biak dan berakibat timbulnya penyakit.%
'asuknya mikroorganisme ke dalam saluran nafas dan paru dapat melalui
berbagai cara, antara lain <
1. !nhalasi langsung dari udara. &spirasi dari bahan-bahan yang ada di nasofaring dan orofaring.". 8erluasan langsung dari tempat-tempat lain.2. 8enyebaran secara hematogen.%
'ekanisme daya tahan traktus respiratorius bagian bawah sangat efisien untuk
mencegah infeksi yang terdiri dari <
1. )usunan anatomis rongga hidung.. ?aringan limfoid di nasofaring.". Bulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respiratorius dan sekret lain
yang dikeluarkan oleh sel epitel tersebut.2. :efleks batuk.%. :efleks epiglotis yang mencegah terjadinya aspirasi sekret yang terinfeksi.. 0rainase sistem limfatis dan fungsi menyaring kelenjar limfe regional.
5
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 6/28
. 9agositosis aksi limfosit dan respon imunohumoral terutama dari !g &./. )ekresi en;im > en;im dari sel-sel yang melapisi trakeo-bronkial yang bekerja
sebagai anti mikroba yang non spesifik.%
Bila pertahanan tubuh tidak kuat maka mikroorganisme dapat melalui jalan
nafas sampai ke alveoli yang menyebabkan radang pada dinding alveoli dan jaringan
sekitarnya.%
)etelah itu mikroorganisme tiba di alveoli membentuk suatu proses peradangan
yang meliputi empat stadium, yaitu <%
&. )tadium ! (2 > 1 jam [email protected]
0isebut hiperemia, mengacu pada respon peradangan permulaan yang
berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi. Hal ini ditandai dengan peningkatan
aliran darah dan permeabilitas kapiler di tempat infeksi. Hiperemia ini terjadi akibat
pelepasan mediator-mediator peradangan dari sel-sel mast setelah pengaktifan sel imun
dan cedera jaringan. 'ediator-mediator tersebut mencakup histamin dan prostaglandin.
0egranulasi sel mast juga mengaktifkan jalur komplemen. *omplemen bekerja sama
dengan histamin dan prostaglandin untuk melemaskan otot polos vaskuler paru dan
peningkatan permeabilitas kapiler paru.%
Hal ini mengakibatkan perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang interstisium
sehingga terjadi pembengkakan dan edema antar kapiler dan alveolus. 8enimbunan
cairan di antara kapiler dan alveolus meningkatkan jarak yang harus ditempuh oleh
oksigen dan karbondioksida maka perpindahan gas ini dalam darah paling berpengaruh
dan sering mengakibatkan penurunan saturasi oksigen hemoglobin.%
B. )tadium !! (2/ jam berikutnya
0isebut hepatisasi merah, terjadi sewaktu alveolus terisi oleh sel darah merah,
eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu ( host sebagai bagian dari reaksi
peradangan. Aobus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya penumpukan
leukosit, eritrosit dan cairan, sehingga warna paru menjadi merah dan pada perabaan
6
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 7/28
seperti hepar, pada stadium ini udara alveoli tidak ada atau sangat minimal sehingga
anak akan bertambah sesak, stadium ini berlangsung sangat singkat, yaitu selama 2/
jam.%
. )tadium !!! (" > / hari
0isebut hepatisasi kelabu yang terjadi sewaktu sel-sel darah putih
mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi. 8ada saat ini endapan fibrin terakumulasi
di seluruh daerah yang cedera dan terjadi fagositosis sisa-sisa sel. 8ada stadium ini
eritrosit di alveoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap padat karena berisi fibrin dan
leukosit, warna merah menjadi pucat kelabu dan kapiler darah tidak lagi mengalami
kongesti.%
0. )tadium != ( > 11 hari
0isebut juga stadium resolusi yang terjadi sewaktu respon imun dan peradangan
mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorsi oleh makrofag sehingga
jaringan kembali ke strukturnya semula.%
2.1.% Manifestasi &linis Br"nk"#neu$"nia
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas
selama beberapa hari. )uhu dapat naik secara mendadak sampai "3-2#o dan mungkin
disertai kejang karena demam yang tinggi. &nak sangat gelisah, dispnu, pernafasan
cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis di sekitar hidung dan
mulut. Batuk biasanya tidak dijumpai pada awal penyakit,anak akan mendapat batuk
setelah beberapa hari, di mana pada awalnya berupa batuk kering kemudian menjadi
produktif.
Pa'a #e$eriksaan fisik 'i'a#atkan (
- !nspeksi < pernafasan cuping hidung(, sianosis sekitar hidung dan mulut, retraksi
sela iga.- 8alpasi < )tem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit.- 8erkusi < )onor memendek sampai beda.
7
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 8/28
- &uskultasi < )uara pernafasan mengeras (vesikuler mengeras disertai ronki basah
halus sampai sedang.1
2.1.) Pe$eriksaan Penunjang Br"nk"#neu$"nia
•8emeriksaan Aaboratorium
1. 4ambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 1%.### > 2#.###@ mm"
dengan pergeseran ke kiri. ?umlah leukosit yang tidak meningkat berhubungan
dengan infeksi virus atau mycoplasma.
. +ilai Hb biasanya tetap normal atau sedikit menurun.
". 8eningkatan AC0.
2. *ultur dahak dapat positif pada # > %#$ penderita yang tidak diobati. )elain
kultur dahak , biakan juga dapat diambil dengan cara hapusan tenggorok
(throatswab.%
•8emeriksaan :ontgen Toraks
8ada bronkopneumonia, bercak-bercak infiltrat didapati pada satu atau beberapalobus. 9oto rontgen dapat juga menunjukkan adanya komplikasi seperti pleuritis,
atelektasis, abses paru, pneumotoraks atau perikarditis.
0iagnosis etiologi dibuat berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi serologi,
karena pemeriksaan mikrobiologi tidak mudah dilakukan dan bila dapat dilakukan
kuman penyebab tidak selalu dapat ditemukan. 6leh karena itu 5H6 mengajukan
pedoman diagnosa dan tata laksana yang lebih sederhana.
2.1.* Penatalaksanaan
Tabel pemilihan antibiotika berdasarkan etiologi </
'ikroorganisme
)treptokokus dan )tafilokokus.8enicilin 4 %#.###-1##.### [email protected] != atau
8
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 9/28
8neumonia
H. !nfluen;a
*lebsielladan 8. &eruginosa
8enicilin 8rokain .###.### [email protected] !' atau
&mpicilin 1##-## [email protected]@hariatau
eftriakson %#-1## [email protected]@1 ?am
Critromisin 1% [email protected]@hari
*loramfenikol %#-1## [email protected]@hari
2.1.+ Pr"gn"sis Br"nk"#neu$"nia
)embuh total, mortalitas kurang dari 1 $, mortalitas bisa lebih tinggi didapatkan
pada anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi-protein dan datang terlambat untuk
pengobatan.%
!nteraksi sinergis antara malnutrisi dan infeksi sudah lama diketahui. !nfeksi
berat dapat memperjelek keadaan melalui asupan makanan. %
2.2 TB Paru2.2.1 Definisi TB Paru
Tuberkulosis (TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB ( Mycobacterium tuberculosis. 8enularan penyakit ini sebagian besar
melalui inhalasi basil yang mengandung droplet nuclei, khususnya yang didapat dari
pasien TB paru dengan batuk berdarah atau berdahak yang mengandung basil tahan
asam (BT&.%
2.2.2 Eti"l"gi
TB paru disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. M.tuberculosis
termasuk famili Micobacteriaceae yang mempunyai berbagai genus, satu di antaranya
adalah Mycobacterium, yang salah satu spesiesnya adalah M.tuberculosis. Basil TB
mempunyai dinding sel lipid sehingga tahan asam. 6leh karena itu, kuman ini disebut
pula Basil Tahan &sam (BT&. %
2.2.3 ,akt"r !esik"
9
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 10/28
9aktor risiko timbulnya infeksi TB paru pada anak umumnya adalah anak yang
kontak dengan orang dewasa dengan TB aktif, daerah endemis TB, lingkungan yang
kurang ventilasi, kurangnya paparan sinar ultraviolet, lingkungan yang tidak sehat
(higienis dan sanitasi tidak baik, dan tempat penampungan umum.
8enderita TB anak jarang menularkan kuman pada anak lain atau orang dewasa
di sekitarnya. Hal ini dikarenakan kuman TB terletak di parenkim paru dan sangat
jarang ditemukan di dalam sekret endobronkial pasien anak.
2.2.% Pat"fisi"l"gi TB Paru
10
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 11/28
2.2.) Manifestasi &linis
11
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 12/28
Tuberkulosis awal pada anak biasanya tidak memiliki gejala klinis yang khas
sampai manifestasi TB paru menjadi kronik. 4ambaran klini biasanya kegagalan
peningkatan berat badan, kekurangan energi, batuk dan demam yang tidak jelas lebih
dari 1 minggu.3
'anifestasi TB paru juga dapat dilihat sebagai berikut<
a. 0emam lama (D minggu [email protected] berulang tanpa sebab yang jelas (bukan
demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan lain-lain, yang dapat disertai
dengan keringat malam. 0emam umumnya tidak tinggi.
b. Batuk lama E" minggu.
c. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas, atau tidak naik dalam 1 bulan dengan
penanganan gi;i yang adekuat.
d. +afsu makan tidak ada (anoreksia
e. Aesu dan malaise.3
2.2.* Diagn"sis
0iagnosis TB pada anak sulit karena anak berusia di bawah 1# tahun biasanya
tidak dapat membatukkan sputum untuk dikirim ke laboratorium untuk mengkonfirmasi
adanya kuman TB. 6leh karena itu, penegakan diagnosis dapat dilakukan berdasarkan
gambaran klinis, berat badan menurun, riwayat kontak dengan pasien dewasa TB
menular yang keseluruhannya dapat diketahui melalui anamnesis. Hal lain yang dapat
mendukung diagnosis pasti TB dengan uji tuberkulin, pemeriksaan laboratorium, dan
foto rontgen dada, serta ditemukannya M. tuberculosis pada pemeriksaan sputum atau
bilasan lambung, cairan serebrospinal, cairan pleura, atau pada biopsi jaringan.3
*esulitan kedua, pengambilan spesimen berupa sputum sulit dilakukan.8ada anak,
walaupun batuknya berdahak, biasanya dahak akan ditelan sehinggadiperlukan bilasan
lambung yang diambil melalui nasogastric tube (+4T danharus dilakukan oleh petugas
berpengalaman.3
2.2.+ Penatalaksanaan
12
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 13/28
Beberapa hal penting dalam tatalaksana TB anak adalah< (*elompok *erja TB
&nak 0epkes-!0&!, ##/.3
• 6bat TB yang diberikan dalam paduan obat tidak boleh diberikan sebagai
monoterapi
• 8emberian gi;i yang adekuat
• 'encari penyakit penyerta dan jika ada ditatalaksana secara simultan.
Penggunaan -at Anti Tu-erkul"sis AT/
8rinsip dasar terapi TB adalah minimal " macam obat dan diberikan dalam waktu
relatif lama (-1 bulan. 8engobatan TB dibagi dalam fase, yaitu fase intensif (
bulan pertama dan sisanya sebagai fase lanjutan. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya resistensi obat dan untuk membunuh kuman juga untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kekambuhan. 6bat &nti Tuberkulosis (6&T pada anak
diberikan setiap hari. Hal ini bertujuan mengurangi ketidakteraturan minum obat yang
lebih sering terjadi jika obat tidak diminum setiap hari. 8ada fase intensif diberikan
rifampisin, !+H, dan pira;inamid, sedangkan fase lanjutan diberikan rifampisin dan
!+H.1#
7ntuk pengobatan TB dapat diberikan dosis tunggal yaitu !sonia;id dosis 1#-1%
[email protected]@hari 1 kali pemberian , :ifampisin dosis< 1%-# [email protected]@hari 1 kali
pemberian dan 8ira;inamid dosis < "#-"% [email protected]@hari kali pemberian.1#
&"$-inasi '"sis teta# AT &DT ,D0,ie' D"se 0"$-inati"n/
7ntuk mempermudah pemberian 6bat &nti Tuberkulosis (6&T sehingga
meningkatkan keteraturan minum obat, paduan 6bat &nti Tuberkulosis (6&T
disediakan dalam bentuk kombipack berisi obat fase intensif, yaitu :ifampisin % mg,
!+H %# mg, dan 8ira;inamid 1%# mg, serta obat fase lanjutan yaitu :ifampisin % mg
dan !+H %# mg dalam satu paket.1#
Berat Ba'an
kg/
2 Bulan
!H +)4)541)5/
% Bulan
!H +)4)5/
%- 1 tablet 1 tablet
/-11 tablet tablet
13
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 14/28
1-1 " tablet " tablet
1- 2 tablet 2 tablet
-"# % tablet % tablet
FBB E "# kg diberikan tablet atau menggunakan *0T dewasa1#
Tatalaksana #asien 6ang -er"-at ti'ak teratur
*etidak patuhan minum 6bat &nti Tuberkulosis (6&T pada pasien TB merupakan
penyebab kegagalan terapi.
G ?ika anak tidak minum obat E minggu di fase intensif atau E bulan di fase lanjutan
dan menunjukkan gejala TB, beri pengobatan kembali mulai dari awal.
G ?ika anak tidak minum obat minggu di fase intensif atau bulan di fase lanjutan
dan menunjukkan gejala TB, lanjutkan sisa pengobatan sampai selesai.
8ada 8asien dengan pengobatan yang tidak teratur akan mengakibatkan risiko resistensi
obat .1#
2.2.7 Pen8ega9an
8encegahan dengan imunisasi atau vaksinasi merupakan tindakan yang
mengakibatkan seseorang mempunyai ketahanan tubuh yang lebih baik, sehingga
mampu mempertahankan diri terhadap penyakit atau masuknya kuman dari luar.
=aksinasi terhadap penyakit tuberkulosis adalah vaksinasi Bacillus Calmette-Guerin
(B4, yang telah diwajibkan di 2 negara dan direkomendasikan di beberapa negara
lainnya. !ndonesia telah melaksanakan vaksinasi B4 sejak tahun 13%. =aksinasi B4
diberikan secara dini (segera sesudah lahir. =aksinasi B4 dapat menghindarkan
terjadinya TB paru berat pada anak, tuberkulosis milier yang menyebar keseluruh tubuh
dan meningitis tuberkulosis yang menyerang otak (TB ekstra paru, yang keduanya bisa
menyebabkan kematian pada anak.1#
14
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 15/28
2.2.: Pr"gn"sis
8rognosis pada TB paru anak, bergantung dari kepatuhan minum obat. 8asien
yang meminum obat dengan teratur memiliki angka kesembuhan yang tinggi, terbukti
sekitar lebih dari 3/$ kasus TB anak dapat sembuh dengan regimen !sonia;id dan
:ifamfisin selama 3 bulan. Tetapi apabila tidak meminum obat secara teratur, dapat
meningkatkan insiden resistensi obat TB.1#
BAB III
TINJAUAN &A;U;
+ama < Authfi Iaidan
15
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 16/28
7mur < bulan 1 hari
?enis *elamin < Aaki > Aaki
Tanggal J ?am 'asuk < " ?uli #1% 1.2%
All"ana$nesa
&elu9an Uta$a < )esak nafas
&elu9an Ta$-a9an < Batuk disertai demam
6s datang dengan keluhan nafas sesak . sesak nafas dialami 6s seminggu yang lalu.
)esak nafas paling sering dialami 6s jika malam hari (. 6rang tua 6s juga mengaku
anaknya batuk seminggu yang lalu. Batuk tidak berdahak (. 0emam (, tidak disertai
kejang. *eringat malam (- . )ebelum masuk rumah sakit demamnya tinggi. Terpapar
dengan orang yang batuk lama disangkal.
!i<a6at #en6akit 'a9ulu < ampak
!i<a6at I$unisasi < 'enurut 7mur Aengkap
Pe$eriksaan ,isik
*esadaran < ompos 'entis
*epala < +ormochepali
'ata < *onjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung < 8ernafasan cuping hidung
Aeher < Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
ThoraK !nspeksi < :etraksi intercosta
16
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 17/28
&uskultasi
)uara 8ernapasan < Bronchial
)uara Tambahan < :onki Basah Halus
Hepar < Tidak Teraba
Aien < Tidak Teraba
4injal < Tidak Teraba
&bdomen < )oepel, 8eristaltik ( +ormal
4enitalia < Tidak ada kelainan
Ckstremitas < 6edem (-
?antung !nspeksi <
8alpasi < !ktus cordis teraba di !) % linea
midclavicula sinistra
8erkusi < )ulit dilakukan pemeriksaan
&uskultasi < Bunyi jantung ! lebih kuat dari bunyi jantung !!
Diagn"sa < Bronchopneumonia
Anjuran <
- 0arah rutin
• 5B < %,% K 1#[email protected]
• H4B < /,/ g@ dA
• :B < "./" K 1#[email protected]
• HT < 2. $
• 8AT < "" K 1#3@ A
17
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 18/28
- 9oto thoraK
Hasil 'ari Pe$eriksaan f"t" t9"raks a'ala9 (
Telah dilakukan pemeriksaan radiografi thoraK proyeksi &8 dengsn hasil sebagai
berikut<
jantung kesan tidak membesar. &orta dan mediastinum superior tidak melebar. Trakea
ditengah. *edua hilus tidak menebal. Tampak infiltrat di sentral lapangan paru kanan
18
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 19/28
dan lapangan atas paru kiri. *edua sinus *ostofrenikus dan kedua hemidiafragma baik.
Tulang-tulang dan jaringan lunak baik
kesan (
− or dalam batas normal
− 8neumonia
Tera#i < 0iet ' !
!=90 &sering 2 gtt (mikro
!nj. efotaKim 1% mg @/ jam
!nj. ol-sancentin 1% mg@/ jam
!nj. *almethasone 1@" ampul @/ jam
8aracetamol drop "K o,/ ml
&si@ 8asi
,LL= UP
2 ?uli #1%
)ens < ompos 'entis *7 < Batuk (
H: < 1#K@! B&B (-
:: < %[email protected] B&* (
Temp < ",/# Terapi < 0iet ' !
BB < kg !=90 &sering 2 gtt [email protected] (mikro
19
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 20/28
!nj. efotaKim 1% mg @/ jam
!nj. ol-sancentin 1% mg@/ jam
8aracetamol "K o,/ ml
'icrolac supp 1K
% ?uli #1%
)ens < ompos 'entis *7 < Batuk (
H: < 1#K@! B&B (
:: < 2/[email protected] B&* (
Temp < ","# Terapi < 0iet ' !
BB < kg !=90 &sering 2 gtt [email protected] (mikro
!nj. efotaKim 1% mg @/ jam
!nj. ol-sancentin 1% mg@/ jam
8aracetamol drop " K #,/ ml
?uli #1%
)ens < ompos 'entis *7 < Batuk (
H: < 11K@! B&B (
:: < " [email protected] B&* (
Temp < ",# Terapi < 0iet ' !
BB < kg !=90 &sering 2 gtt [email protected] (mikro
20
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 21/28
!nj. efotaKim 1% mg @/ jam
!nj. ol-sancentin 1% mg@/ jam
?uli #1%
)ens < ompos 'entis *7 < Batuk (
H: < 11K@! B&B (
:: < " [email protected] B&* (
Temp < ",# Terapi < 0iet ' !!
BB < kg !=90 &sering 2 gtt [email protected] (mikro
!nj. efotaKim 1% mg @/ jam
!nj. ol-sancentin 1% mg@/ jam
6&T (!+H # mg 1K1 , :ifampicin 1#%
mg 1K1 , 8ira;inamid 1#% K1
/ ?uli #1%
)ens < ompos 'entis *7 < Batuk (
H: < 1#2K@! B&B (
:: < " [email protected] B&* (
Temp < ",2# Terapi < 0iet ' !!
BB < kg !=90 &sering 2 gtt [email protected] (mikro
!nj. efotaKim 1% mg @/ jam
!nj. ol-sancentin 1% mg@/ jam
21
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 22/28
6&T (!+H # mg 1K1 , :ifampicin 1#%
mg 1K1 , 8ira;inamid 1#% mg K1
3 ?uli #1%
)ens < ompos 'entis *7 < Batuk (
H: < 11K@! B&B (
:: < " [email protected] B&* (
Temp < ",#
Terapi < 0iet ' !!
BB < kg !=90 &sering 2 gtt [email protected] (mikro
!nj. efotaKim 1% mg @/ jam
!nj. ol-sancentin 1% mg@/ jam
6&T (!+H # mg 1K1 , :ifampicin 1#%
mg 1K1 , 8ira;inamid 1#% K1
- 6s pulang dan kontrol ke poli anak
22
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 23/28
BAB I>
PEMBAHA;AN
8asien seorang bayi laki-laki berumur bulan datang dengan keluhan sesak
nafas sejak seminggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit. 0ari &lloanamnesa dengan
ibu pasien didapatkan batuk seminggu yang lalu disertai demam tinggi ( terus
menerus sepanjang hari. )ejak satu hari pasien tiba-tiba sesaknya semakin berat. )esak
nafas tidak berhubungan dengan aktivitas dan cuaca. *eluhan sesak nafas tidak disertai
adanya suara mengi atau mengorok. :iwayat kontak dengan orang yang memiliki batuk
lama disangkal. :iwayat penyakit terdahulu os terkena campak.
8ada pemeriksaan umum didapatkan tampak sakit berat. &ktivitas< kurang aktif.
peningkatan frekuensi pernafasan %[email protected] dan demam dimana temperaturnya ",/ . pada
pemeriksaan fisik pada inspeksi didapatkan dada simetris, pada auskultasi didapatkan
suara pernafasan bronchial dan suara tambahan ronki basah halus. 0ilakukan
pemeriksaan darah rutin didapatkan hasil< 5B < %,% K 1#[email protected] , H4B< /,/ g@ dA,
:B < "./" K 1#[email protected], HT< 2. $ , 8AT < "" K 1#3@ A. 0ari hasil pemeriksaan foto
thoraK didapatkan bercak.
&da " trias pneumonia yaitu demam, batuk, dan sesak napas. 8ada pasien ini
os datang dengan keluhan demam yang disertai batuk dan sesak napas. 8ada
pemeriksaan didapati pernafasan cuping hidung dan retraksi intercosta, sehingga os di
diagnosa Bronkopneumonia. Terapi pada bronkopneumonia adalah pemberian antibiotik
berdasarkan penyebab mikroorganisme dan penyebab terbanyak adalah streptococcus
pneumonia. &ntibiotik yang digunakan adalah spektrum luas, antibiotik yang efektif
pada gram ( dan (-.
23
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 24/28
)alah satu yang termasuk pneumonia adalah TB paru yang merupakan
pneumonia yang disebabkan oleh mycobakterium tuberculosis. +amun pengobatan pada
kasus TB paru berbeda dengan pneumonia lain, pada TB paru mycobacterium
tuberculosis hanyak spesifik terhadap pengobatan 6bat &nti Tuberkulosis (6&T . Bisa
digunakan obat dosis tunggal juga dapat digunakan dosis kombipack.
8ada kasus ini dari hasil alloanamnesa, gejala klinis dan pemeriksaan fisik 6s
didiagnosa menderita Bronkopneumonia dan telah diberi antibiotik. Tetapi setelah 2 hari
pemberian antibiotik keluhan batuk tidak berkurang dan sesak tidak berkurang.
sehingga dilakukan pemeriksaan foto thoraK. Hasil dari pemeriksaan foto thoraK pada
bronkopneumonia didapatkan hasil jantung kesan tidak membesar. &orta dan
mediastinum superior tidak melebar. Trakea ditengah. *edua hilus tidak menebal.
Tampak infiltrat di sentral lapangan paru kanan dan lapangan atas paru kiri. *edua sinus
*ostofrenikus dan kedua hemidiafragma baik. Tulang-tulang dan jaringan lunak baik.
8neumonia juga termasuk TB 8aru. )ehingga pengobatan pada os diganti dengan
pengobatan 6bat &nti Tuberkulosis (6&T . 0osis 6bat &nti Tuberkulosis (6&T yang
diberikan dalam dosis tunggal yaitu !+H # mg 1K1 , :ifampisin 1#% mg 1K1 dan
8ira;inamid 1#% mg K1. )etelah diberikan 6bat &nti Tuberkulosis (6&T selama "
hari 6s merespon pengobatan dan keluhan 6) berkurang.
8ada pemeriksaan fisik dijumpai skar B4 dilengan kanan bagian atas (.
+amun tidak menutup kemungkinan bahwa anak yang mendapatkan imunisasi B4
tidak menderita TB karena imunisasi adalah usaha untuk membentuk kekebalan tubuh
terhadap suatu penyakit dan tidak dapat dipastikan seseorang yang imunisasi pasti tidak
menderita penyakit tersebut.
7ntuk mendiagnosa kasus TB pada anak sulit karena pada anak sifat batuk
tertutup. &nak tidak dapat mengeluarkan sputum pada saat batuk sehingga sulit untuk
dilakukan pemeriksaan sputum. 7ntuk menegakkan diagnosa TB paru pada anak
berdasarkan anamnesa dan gambaran klinis dan didukung dengan uji tuberkulin, foto
24
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 25/28
rontgen thoraK. 8ada anak imunisasi B4 hasil mantouK test ( dengan undurasiE1#,
%-3 ragu-ragu dan % (-.
8engobatan TB dalam jangka waktu yang cukup lama berkisar -1 bulan.
0iminum setiap hari dan tidak boleh putus minum obat. *arena jika pengobatan
berhenti seperti < ?ika anak tidak minum obat E minggu di fase intensif atau E bulan
di fase lanjutan dan menunjukkan gejala TB, beri pengobatan kembali mulai dari awal.
?ika anak tidak minum obat minggu di fase intensif atau bulan di fase lanjutan
dan menunjukkan gejala TB, lanjutkan sisa pengobatan sampai selesai.
25
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 26/28
BAB >
&E;IMPULAN
Bronkopneumonia disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur. Bronkopneumonia adalah peradangan pada
parenkim paru yang melibatkan bronkus atau bronkiolus yang berupa distribusi
berbentuk bercak-bercak ( patchy distribution. Bronkopneumonia biasanya didahului
oleh infeksi saluran nafas bagian atas selama beberapa hari. )uhu dapat naik secara
mendadak sampai "3-2#o dan mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi.
&nak sangat gelisah, dispnu, pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping
hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut.
Tuberkulosis (TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB ( Mycobacterium tuberculosis. 9aktor risiko timbulnya infeksi TB paru pada
anak umumnya adalah anak yang kontak dengan orang dewasa dengan TB aktif
Tuberkulosis awal pada anak biasanya tidak memiliki gejala klinis yang khas sampai
manifestasi TB paru menjadi kronik. 4ambaran klini biasanya kegagalan peningkatan
berat badan, kekurangan energi, batuk dan demam yang tidak jelas lebih dari 1 minggu..
8enegakan diagnosis Bronkopneumonia suspect TB 8aru didapat dari
pemeriksaan secara menyeluruh dan detail melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Tatalaksana yang tepat digunakan untuk Bronkopneumonia
adalah pemberian antibiotik. )edangkan jika &nak yang tidak sensitive terhadap
pemberian &ntibiotik spektrum luas selama beberapa hari pengobatan dapat diganti
dengan pemberian obat anti tuberculosis (6&T.
26
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 27/28
DA,TA! PU;TA&A
1. Hasan :, dkk. Ilmu esehatan !na" . 9akultas *edokteran 7niversitas !ndonesia<
?akarta.##.
. 'ansjoer &, dkk. apita Sele"ta edo"teran. ?ilid . Cdisi ". 'edia &esculapius
9akultas *edokteran 7niversitas !ndonesia< ?akarta. ###.
". 8usponegoro H0, dkk. Standar #elayanan Medis esehatan !na" . !katan 0okter
&nak !ndonesia< ?akarta. ##2.
4. !katan 0okter &nak !ndonesia, #edoman #elayanan Medi" $ilid %. ?akarta<
!0&!. ##/.
%. Behrman :C, *liegman :, &rvin &'. &elson Ilmu esehatan !na" , Cdisi 1%,
volume . C4< ?akarta. ###.
. 8rice )&, 5ilson A', #athophysiology' Clinical Concepts of (isease #rocesses
( #atofisiologi' onsep linis #roses-#rose #enya"it), Cdisi 2, C4L ?akarta.133%.
. Behrman :C, =aughan =, &elson Ilmu esehatan !na" , Bagian !!, Cdisi 1,
C4< ?akarta,133 .
/. 8edoman 0iagnosis dan Terapi *esehatan &nak, 7+8&0, Bandung< ##%.
27
7/23/2019 Lapkas Anak Fix
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-anak-fix 28/28
3. *elompok *erja TB &nak 0epkes-!0&!, ##/., (iagnosis * +atala"sana
+uber"ulosis !na" , ?akarta< 0epartemen *esehatan :!.
1#. 8edoman 0iagnosis dan 8enatalaksanaan di !ndonesia. 8erhimpunan 0okter 8aru
!ndonesia. Bandung< ##%.