Upload
amalia-khairunnisa-hsb
View
276
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
1/43
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan criteria usia kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Abortus
(keguguran) merupakan salah satu penyebab perdarahan yang terjadi pada
kehamilan trimester pertama dan kedua. Perdarahan ini dapat menyebabkan
berakhirnya kehamilan ataupun kehamilan terus berlanjut. Secara klinis !0"!5#
kehamilan yang terdiagnosis berakhir dengan abortus.!
$asus abortus sebenarnya angkanya lebih besar yang disebutkan di atas
karena banyak kasus abortus yang tidak dilaporkan tidak tercatat dan tidak
diketahui. Seorang %anita hamil dapat mengalami abortus tanpa mengetahui
bah%a ia hamil. Abortus bisa juga tidak diketahui karena hanya dianggap sebagai
menstruasi yang terlambat (memanjang) dan insidensi abortus kriminalis yang
pada umumnya terjadi juga tidak dilaporkan.
!
&erdasarkan 'epkes I tahun ! tercatat kasus abortus di Indonesia
sebesar !*.*5# dari seluruh persalinan. Angka kejadian abortus tertinggi tercatat
di Pro+insi iau yaitu sebesar ,5.,-#. 'an angka kejadian abortus terendah
tercatat di Pro+insi Irian aya yaitu sebesar *.*2#. 'i kota /edan sendiri
berdasarkan data penelitian dari akultas kesehatan masyarakat 1ni+ersitas
Sumatera 1tara pada tahun ! tercatat sebanyak !22 ibu mengalami abortus di
S1P. . Adam /alik. 'an pada tahun 2000 3 200! tercatat sebanyak !,0 ibu
mengalami abortus di S1P. . Adam /alik sedangkan di S1'. 'r. Pirngadi
/edan tercatat !4! ibu mengalami abortus di tahun yang sama.
Abortus dapat menyebabkan suatu perdarahan yang hebat dan dapat
menimbulkan syok perorasi ineksi dan kerusakan aal ginjal sehingga dapat
mengancam keselamatan ibu. $ematian terhadap ibu dapat terjadi apabila ibu
dengan kasus abortus tidak diberikan pertolongan secara cepat dan tepat.2
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
2/43
2
/enurut penelitian atum (!*-) didapati bah%a angka abortus adalah 54
persen apabila A$' dibiarkan in situ dibandingkan dengan 25 persen apabila
dikeluarkan. Selain itu apabila alat tetap berada di rahim rekuensi berat lahir
rendah terutama akibat kelahiran preterm menjadi 20 persen dibandingkan
dengan sekitar 5 persen apabila alat dikeluarkan secara dini. 6essey (!*)
mengonirmasi pengamatan ini. Apabila benang tidak terlihat upaya untuk
menentukan lokasi dan mengeluarkan alat dapat menyebabkan abortus.,
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
3/43
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Abortus
!. 'einisi
Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandngan. Sebagai batasan pada kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat badan janin kurang dari 500 gram.!
2. 7pidemiologi
Angka kejadian dari abortus sulit untuk ditentukan karena banyak dari
kejadian abortus pro+okatus yang tidak dilaporkan kecuali bila sudah terjadi
komplikasi. Abortus spontan dan tidak jelas umur kehamilannya hanya sedikit
memberikan tanda dan gejala sehinggga biasanya ibu tidak melapor atau beobat.
Sementara itu dari kejadian yang diketahui !5"20# adalah abortus spontan.
Sekitar 5# dari pasangan yang mencoba hamil akan mengalami 2 keguguran yang
berurutan. ata"rata dapat terjadi !!4 kasus abortus perjamnya. $alau dikaji lebih
jauh sebenarnya angka kejadian abortus dapat mencapai 50#. al ini karena
tingginya chemical pregnancy loss yang tidak bisa diketahui pada 2"4 minggu
setelah konsepsi. Abortus habitualis adalah abortus yang terjadi berulang tiga kali
secara berturut"turut kejadian berkisar ,"5#. 'ata dari beberapa studi
menunjukkan bah%a setelah satu kali abortus spontan pasangan mempuyai resiko
!5# untuk mengalami kegagalan lagi sedangkan bila pernah gagal 2 kali resiko
meningkat menjadi 25#. 2
&erdasarkan 'epkes I tahun ! tercatat kasus abortus di Indonesia
sebesar !*.*5# dari seluruh persalinan. Angka kejadian abortus tertinggi tercatat
di Pro+insi iau yaitu sebesar ,5.,-#. 'an angka kejadian abortus terendah
tercatat di Pro+insi Irian aya yaitu sebesar *.*2#. 'i kota /edan sendiri
berdasarkan data penelitian dari akultas kesehatan masyarakat 1ni+ersitas
Sumatera 1tara pada tahun ! tercatat sebanyak !22 ibu mengalami abortus di
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
4/43
4
S1P. . Adam /alik. 'an pada tahun 2000 3 200! tercatat sebanyak !,0 ibu
mengalami abortus di S1P. . Adam /alik sedangkan di S1'. 'r. Pirngadi
/edan tercatat !4! ibu mengalami abortus di tahun yang sama.
,. 7tiologi
Penyebab abortus ber+ariasi dan sering diperdebatkan. 1mumnya lebih
dari satu penyebab. Penyebab terbanyak diantaranya adalah sebagai berikut8
a. $elainan o+um
/enurut ertig dkk pertumbuhan abnormal dari etus sering
menyebabkan abortus spontan. /enurut penelitian mereka dari
!000 abortus spontan maka 49# disebabkan karena o+um yang
patologis: ,2# disebabkan oleh kelainan letak embrio: dan -#
disebabkan karena plasenta abnormal.
Pada o+um abnormal -# diantaranya terdapat degenerasi
hidatid +ili. Abortus spontan disebabkan oleh karena kelainan dari
o+um berkurang kemungkinannya kalau kehamilan sudah lebih
dari satu bulan artinya makin muda kehamilan saat terjadinya
abortus makin besar kemungkinan disebabkan oleh kelainan o+um
(50"90#).
b. $elainan genitalia ibu
" Anomali kongenital (hipoplasia uteri uterus bikornis dan lain"
lain).
" $elainan letak dari uterus seperti retroleksi uteri iksata
" idak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari
o+um yang sudah dibuahi seperti kurangnya progesterone atau
estrogen endometritis mioma submukosa.
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
5/43
5
" 1terus terlalu cepat meregang seperti pada kehamilan ganda
mola
" 'istorsio uterus misalnya karena terdorong oleh tumor pel+ic.
c. ;angguan sirkulasi plasenta
$ita jumpai pada ibu yang menderita penyakit neritis hipertensi
toksemia gra+idarum anomali plasenta.
d. Penyakit"penyakit Ibu
" Penyakit ineksi yang menyebabkan demam tinggi seperti
pneumonia tioid rubeola dan sebagainya. $ematian etus
dapat disebabkan karena toksin dari ibu atau in+asi kuman atau
+irus pada etus.
" $eracunan Pb nikotin gas racun alcohol dan lain"lain.
" Ibu yang asiksia seperti pada dekompensasi kordis penyakit
paru berat.
" /alnutrisi a+itaminosis dan gangguan metabolisme hipotiroid
kekurangan +itamin diabetes mellitus.
e. Antagonis hesus
Pada antagonis rhesus darah ibu yang melalui plasenta merusak
darah etus sehingga terjadi anemia pada etus yang berakibatmeninggalnya etus.
. erlalu cepatnya korpus luteum menjadi atrois: actor ser+iks
Seperti pada inkompetensi ser+iks ser+isitis.
g. Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi.
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
6/43
6
Seperti pada keadaan terkejut penggunaan obat"obat uterotonika
laparatomi dan lain"lain. Atau dapat juga karena trauma langsung
terhadap etus selaput janin rusak langsung karena instrumen
benda dan obat"obatan.
h. Penyakit ayah
Seperti penyakit kronis (&
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
7/43
7
per+aginam yang banyak. Perdarahan umumnya tidak terlalu banyak namun rasa
nyeri lebih dominan.!2
5. $lasiikasi Abortus
Abortus dapat dibagi atas dua golongan yaitu8
a. Abortus spontan yaitu abortus yang terjadi dengan sendirinya tanpa
disengaja atau dengan tidak didahului aktor"aktor mekanis atau
medisinalis.b. Abortus pro+okatus yaitu abortus yang disengaja tanpa indikasi medis
baik dengan obat"obatan maupun dengan alat"alat. Abortus pro+okatus
terbagi lagi menjadi 8!. Abortus medisinalis (abortus therapeutica) yaitu abortus karena
tindakan kita sendiri dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan dapat
membahayakan ji%a ibu (berdasarkan indikasi medis). 'an perlu
mendapatkan persetujuan 2", tim dokter ahli.2. Abortus kriminalis yaitu abortus yang terjadi oleh karena tindakan"
tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis danbiasanya dilakukan secara sembunyi"sembunyi oleh tenaga
tradisional.24
Pembagian abortus berdasarkan klinis adalah sebagai berikut8
!. Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman terjadinya
abortus ditandai perdarahan per+aginam ostium uteri masih tertutup dan hasil
konsepsi masih baik di dalam kandungan.
'iagnosis abortus iminens biasanya dia%ali dengan keluhan
perdarahan per+aginam pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu.
Penderita mengeluh mulas sedikit atau tidak ada keluhan sama sekali kecuali
perdarahan per+aginam. =stium uteri masih tertutup besarnya uterus masih
sesuai dengan usia kehamilan dan tes kehamilan masih positi. 1ntuk
menentukan prognosis dari abortus iminens dapat dilakukan dengan melihat
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
8/43
8
kadar hormon h!0. &ila hasil tes
keduanya masih positi maka prognosisnya adalah baik. Pengelolahan
penderita ini sangat bergantung pada inorm consent yang diberikan. &ila ibu
ini masih menghendaki kehamilan tersebut maka pengelolahan harus
maksimal untuk mempertahankan kehamilan ini. Pemeriksaan 1S;
diperlukan untuk mengetahui pertumbuhan janin yang ada dan mengetahui
keadaan plasenta apakah sudah terjadi pelepasan atau belum. 'iperhatikan
ukuran biometri janin>kantong gestasi apakah sesuai dengn umur kehamilan
berdasarkan P. 'enyut jantung janin dan gerak janin diperhatikan juga
disamping ada tidaknya hematoma retroplasenta atau pembukaan kanalis
ser+ikalis. Pemeriksaan 1S; dapat dilakukan baik secara transabdominal
maupun trans+aginal. Pada 1S; transabdominal jangan lupa pasien harus
tahan kencing terlebih dahulu untuk mendapatkan acoustic %indo% yang baik
agar rincian hasil 1S; baik.
Penderita diminta untuk melakukan tirah baring sampai perdarahanberhenti. &isa diberikan spasmolitik agar uterus tidak berkontraksi atau
diberikan tambahan hormon progesteron atau deri+atnya untuk mencegah
abortus. =bat"obat ini %alaupun seacar statistik kegunaannya tidak bermakna
tetapi eek psikologis kepada penderita sangat menguntungkan. Penderita
boleh dipulangkan setelah tidak terjadi perdarahan dengan pesan khusus tidak
boleh melakukan hubungan seksual dulu sampai lebih kurang 2 minggu.
2. Abortus Insipiens
Abortus yang mengancam yang ditandai dengan ser+iks telah mendatar
dan ostium uteri telah membuka akan tetapi hasil konsepsi masih di dalam
ka+um uteri dan dalam proses pengeluaran.
Penderita akan merasakan mulas karena kontraksi yang kuat dan
sering perdarahannya bertambah sesuai dengan pembukaan ser+iks uterus dan
umur kehamilan. &esar uterus masih sesuai dengan umur kehamilan dengan
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
9/43
9
tes urin kehamilan masih positi. Pada pemeriksaan 1S; akan ditemukan
pembesaran uterus yang masih sesuai dengan umur kehamilan gerak janin
dan denyut jantung janin masih jelas %alau mungkin sudah mulai tidak
normal biasanya terlihat penipisan ser+iks uterus atau pembukaannya.
Perhatikan pula ada tidaknya pelepasan plasenta dari dinding uterus.
Pera%atan pada penderita ini harus memperhatikan keadaan umum dan
perubahan keadaan hemodinamik yang terjadi dan segera dilakukan
e+akuasi>pengeluaran hasil konsepsi dan disusul dengan kuretase bila
perdarahan banyak. Pada umur kehamilan diatas !2 minggu uterus biasanyasudah melebihi ukuran telur angsa tindakan e+akuasi dan kuretase harus hati"
hati kalau perlu dilakukan e+akuasi secara digital yang keudian disusul
dengan tindakan kuretase sekaligus diberikan uretronika. al ini dialkuakn
untuk mencegah perotasi pada dinding uterus. Pascatindakan perlu dilakukan
perbaikan keadaan umum pemberian uretronika dan antibiotik proilaksis.
,. Abotus Inkompletus
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari ka+um uteri dan masih
ada yang tertinggal. &atasan ini juga masih berokus pada umur kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Sebagian
jaringan hasil konsepsi masih tertinggal di dalam uterus dimana pada
pemeriksaan inspekulo kanalis ser+ikalis masih terbuka dan teraba
jaringan dalam ka+um uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum.
Perdarahan biasanya masih terjadi jumlahnya pun bisa banyak atau sedikit
tergantung pada jaringan yang tersisa yang menyebakan bagian placental
site masih terbuka sehingga perdarahan berjalan terus. Pasien dapat jatuh
kedalam anemia atau syok sebelum sisa jaringan konsepsi dikeluarkan.
Pera%aan pasien harus dia%ali dengan perhatian terhadap keadaan umum
dan mengatasi gangguan hemodinamim yang terjadi untuk kemudian
disiapkan tindakan kuretase. Pemeriksaan 1S; hanya dilakukan bila kitra
ragu dengan diagnosis secara klinis. &esar uterus sudah lebih kecil dari
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
10/43
10
umur kehamilan dan kantong gestasi sudah sulit dikenali di ka+um uteri
tampak masa hiperekoik yang bentuknya tidak beraturan.
&ila terjadi perdarahan yang hebat dianjurkan segera melakukan
pengeluaran sisa hasil konsepsi secara manual agar jaringanyang
mengganjal kontraksi uterus segera dikeluarkan kontraksi uterus dapat
berlangsung baik dan perdarahan bisa berhenti selanjutnya dilakukan
tindakan kuretase. indakan kuretase harus dilakukan secara hati"hati
sesuai dengan keadaan umum ibu dan besarnya uterus. indakan yang
dianjurkan ialah dengan karet +akum menggunakan kanula dari plastik.Pasca tindakakn pelu diberikan uretronika perenterala ataupun peroral dan
antibiotika.
4. Abortus $ompletus
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari ka+um uteri pada kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
Semua hasil konsepsi telah dikeluarkan ostium uteri telah menutup
uterus telah mengecil sehingga perdarahan sedikit. &esar uterus tidak sesuai
dengan umur kehamilan pemeriksaan 1S; tidak perlu dilakukan bila
pemeriksaan klinis telah memadai pada pemeriksaan tes urin biasanya masih
positi sampai *"!0 hari setelah abortus. Pera%aytan penderita tidak perlu
memerlukan tindakan khusus ataupun pengobatan. &iasanya hanya diberi
roboransia atau hematenik bila keadaan pasien memerlukan. 1terotonika tidak
perlu diberikan.
5. /issed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau etus telah meninggal
dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi
seluruhnya masih tertahan dalam kandungan.
Penderita missed abortion biasanya tidak merasakan keluhan
apapun kecuali merasakan pertumbuhan kehamilannya tidak seperti yang
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
11/43
11
diharapkan. &ila kehamilan di atas !4 minggu sampai 20 minggu penderita
justru merasakan rahimnya semakin mengecil dengan tanda"tanda
kehamilan sekunder pada payudara mulai menghilang. Pada pemeriksaan
tes urin kehamilan biasanya negati setelah satu minggu dari terhentinya
pertumbuhan kehamilan. Pada pemeriksaan 1S; akan didapati uterus
yang mengecil kantong gestasi yang mengecil dan bentuknya tidak
beraturan disertai gambaran etus yang tidak ada tanda"tanda kehidupan.
&ila missed abortion berlangsung lebih dari 4 minggu harus diperhatikan
kemungkinan gangguan pembentuka n darah oleh karena
hipoibrinogenemia sehingga perlu di periksa koagulasi sebelum tindakan
e+akuasi dan kuretase.
Pengelolahan missed abortion perlu diutarakan kepada pasien dan
keluarganya secara baik karena resiko tindakan operasi dan kuretase ini
dapat menimbulkan komplikasi perdarahan atau tidak bersihnya
e+akuasi>kuretase dalam sekali tindakan. ?aktor mental penderita perlu
diperhatikan karena umunya penderita merasa gelisah setelah tahukehamilannya tidak tumbuh atau mati. Pada umur kehamilan kurang dari
!2 minggu tindakan e+akuasi dapat dilakukan secara langsung degan
melakukan dilatasi dan kuretase bila ser+iks uterus memungkinkan. &ila
umur kehamilan di atas !2 minggu atau kurang dari 20 minggu dengan
keadaan ser+iks uterus yang masih kaku dianjurkan untuk melakukan
induksi terlebih dahulu untuk megeluarkan janin atau mematangkan
kanalis ser+ikalis. &eberapa cara dapat dilakukan antara lain dengan
pemberian intra+ena cairan inus oksitosin dimulai dari dosis !0 unit
dalam 500cc dekstrose 5# dengan tetesan 20 gtt>i. 'an dapat diulangi
sampai total dosis oksitosin 50 unit dengan tetesan dipertahankan untuk
mencegah terjadinya retensi cairan tubuh. ika tidak berhasil penderita
diistirahatkan satu hari dan kemudian induksi diulangi maksimal , kali.
Setelah janin atau hasil konsepsi berhasil keluar dengan induksi ini
dilanjutkan dengan tindakan kuretase sebersih mungkin.
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
12/43
12
Pada dekade belakangan ini banyak tulisan yang menggunakan
prostaglandin atau sintesisnya untuk melakukan induksi pada missed
abortion. Salah satu cara yang banyak disebutkan adalah dengan
pemberian mesoprostol secara sublingual sebanyak 400mg yang dapat
diulangi 2 kali dengan jarak - jam. 'engan obat ini akan terjadi
pengeluaran hasil konsepsi atau terjadi pembukaan ostium ser+iks
sehingga tindakan e+akuasi dan kuretase dapat dikerjakan untuk
mengosongkan ca+um uteri. $emungkinan penyulit pada tindakan missed
abortion ini lebih besar megingat jaringan plasenta yang menempel pada
dinding uterus biasanya sudah lebih kuat. Apabila terdapat
hipoibrinogenemia perlu disiapkan transusi darah segar atau ibrinogen.
Pasca tindakan kalu perlu dilakukan pemberian inus intra+ena cairan
oksitosin dan pemeberian antibiotik.
-. Abortus abitualis
Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi sebanyak ,
kali atau lebih secara berturut"turut. Penederita abortus habitualis biasanya
tidak sulit untuk menjadi hamil kembali. etapi kehamilannya berakhir
dengan keguguran>abortus secara berturut"turut. &ishop melporkan
kejadian abortus habitualis sekitar 0.4!# dari seluruh kehamilan.
Penyebab abortus habitualis selain aktor anatomis banyak yang
mengkaitkannya denganreaksi imunologik yaitu kegagalan reaksi terhadap
antigen lymphocyte trophoblast cross reacti+e (@). &ila reaksi terhadap
antigen ini rendah atau tidak ada maka akan terjadi abortus. $elainan ini
dapat diobati dengan transusi heparinisasi. Akan tetapi dekade terakhir
menyebutkan perlunya mencari penyebab abortus ini secara lengkap
sehingga dapat di atasi sesuai dengan penyebabnya.
Salah satu penyebab yang sering dijumpai ialah inkompetensia
ser+iks yaitu keadaan dimana ser+iks uterus tidak dapat menerima beban
untuk tetap bertahan menutup setelah kehamila mele%ati trimester
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
13/43
13
pertama dimana ostium ser+iks akan membuka (inkompeten) tanpa
disertai rasa mules>kontraksi rahum dan akhirnya terjadi pengeluaran
janin. $elainan ini sering disebabkan oleh trauma ser+iks pada kehamilan
sebelumnya misalnya pada tindakan usaha pembukaan ser+iks yang
berlebihan robekan ser+iks yang luas sehingga diameter kanalis ser+ikalis
melebar.
'iagnosis inkompetensia ser+iks tidak sulit dengan anamnesis
yang cermat. 'engan pemeriksaan dalam>inspekulo kita bisa menilai
diameter kanalis ser+ikalis dan didapati selaput ketuban yang menonjolpada saat mulai memasuki trimester kedua. 'iameter ini melebihi 9mm.
1ntuk itu pera%atan penderita inkompetensia ser+iks dianjurkan periksa
kehamilan sedini mungkin. 'an bila dicurigai adanya inkompetensia
ser+iks harus dilakukan tindakan untuk memberikan iksasi pada ser+iks
agar dapat menerima beban dengan berkembangnya umur kehamilan.
=perai dilakuakan pada umur kehamilan !2"!4 minggu dengan cara
SI='$A atau /c'=BA@' dengan melingkari kanalis ser+ikalisdengan benang sutera>mersiline yang tebal dan simpul baru dibuka setelah
umur kehamilan aterm dan bayi siap dilahirkan.
*. Abortus Ineksius Abortus SeptikAbortus ineksius adalah abortus yang disertai dengan ineksi pada
alat genitalia. Abortus septik adalah abortus yang disertai dengan penyebar
ineksi pada peredaran darah tubuh atau peritoneum. $ejadian ini
merupakan salah satu komplikasi tindakan abortus yang paling seringterjadi apalagi bila dilakukan kurang memperhatikan asepsis dan
antisepsis.Abortus ineksius dan abortus septik perlu segera dilakukan
pera%atan yang adekuat karena dapat terjadi ineksi yang lebih luas selain
disekitar alat genitalia juga ke rongga peritoneum bahkan dapat keseluruh
tubuh (sepsis) dan dapat jatuh ke syok septik.'iagnosis ditegakkan dengan anamnesis yang cermat tentang
upaya tindakan abortus yang tidak menggunakan peralatan yang asepsis
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
14/43
14
dengan didapat gejala dan panas tinggi tampak sakit dan lelah takikardia
perdarahan per+aginam yang berbau uterus yang membesar dan lembut
serta nyeri tekan laboratorium didapatkan tanda ineksi dengan
leukositosis. &ila sampai terjadi sepsis dan syok penderita akan tampak
lelah panas tinggi menggigil dan penurunan tekanan darah.Pera%atan pasien ini harus mempertimbangkan keseimbangan
cairan tubuh dan perlunya pemberian antibotik yang adekuat sesuai
dengan hasil kultur dan sensiti+itas kuman yang diambil dari darah dan
cairan luor yang keluar per+aginam. 1ntuk tahap pertama dapat diberikan
penisilin 4 C !.2 juta unit atau ampisilin 4 C ! gram ditambah gentamisin 2
C 90mg dan metronidaDole 2 C ! gram selanjutnya antibiotik diberikan
sesuai hasil kultur.indakan kuretase dilakukan bila keadaan tubuh sudah membaik
minimal - jam setelah antibiotik adekuat diberikan. angan lupa pada saat
tindakan uterus dilindungi dengan uterotonika.Antibiotik dilanjutkan sampai 2 hari bebas demam dan bila dalam
%aktu 2 hari pemberian tidak memberikan respon harus diganti dengan
antibiotik yang lebih sesuai. Apabila ditakutkan terjadi tetanus perlu
ditambah dengan injeksi AS dan irigasi kanalis +agina>uterus dengan
larutan peroksida (2=2) kalau perlu histerektomi secepatnya.9. $ehamilan Anembrionik (&lighted =+um)
$ehamilan anembrionik merupakan kehamilan patologi dimana
mudigah atau janin tidak terbentuk sejak a%al %alaupun kantong gestasi
tetap terbentuk. &ila tidak dilakukan tindakan kehamilan ini akan
berkembang terus %alaupun tanpa ada janin di dalamnya. &iasanya sampai
sekitar !4"!- minggu akan terjadi abortus spontan. Sebelum alat 1S;
ditemukan kelainan kehamilan ini mungkin banyak dianggap sebagai
abortus biasa.'iagnosis kehamilan anembrionik ditegakkan pada usia kehamilan
*"9 minggu bila pada pemeriksaan 1S; didapatkan kantong gestasi tidak
berkembang atau pada diameter 2.5cm yang tidak disertai adanya
gambaran janin. /aka perlu dilakukan e+aluasi 1S; 2 minggu kemudian.
&ila tetap tidak dijumpai bentuk janin dan diamter kantong gestasi sudah
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
15/43
15
mencapai 25mm maka dapat dinyatakan sebagai kehamilan anembrionik.
atalaksana kehamilan anembrionik dilakukan terminasi kehamilan
dengan dilatasi dan kuretase secara elekti.!5-
-. $omplikasi
$omplikasi yang kemungkinan timbul adalah8
a. Perdarahan akibat luka pada jalan lahir atonia uteri sisa jaringan
tertinggal ditesa hemoragik dan lain"lain. Perdarahan dapat timbul
segera pasca indakan dapat pula timbul lama setelah tindakan.b. Syok akibat releks +aso+agal atau neurogenik. $omplikasi ini dapat
menyebabkan kematian yang mendadak. 'iagnosis ini ditegakkan bila
setelah seluruh pemeriksaan dilakukan tanpa memba%a hasil. arus
diingat kemungkinan adanya emboli cairan amnion sehingga
pemeriksaan histologik harus dilakukan dengan teliti.c. 7mboli udara dapat terjadi pada teknik penyemprotan cairan kedalam
uterus. al ini terjadi karena pada %aktu penyemprotan selain cairan
gelembung udara juga masuk kedalam uterus sedangkan pada saat
yang sama sistem +ena di endometrium dalam keadaan terbuka. 1dara
dalam jumlah kecil biasanya tidak menyebabkan kematian sedangkan
dalam jumlah !00"*00ml dilaporkan sudah dapat sudah dapat
mematikan dengan segera.d. Inhibisi +agus hampir selalu terjadi pada tindakan abortus yang
dilakukan tanpa anestesi pada ibu dalam keadaan stress gelisah dan
panik. al ini dapat terjadi akibat alat yang digunakan atau suntikan
secara mendadak dengan cairan yang terlalu panas atau terlalu dingin.e. $eracunan obat>Dat aborti+um termasuk karena anestesi antiseptik
lokal seperti $mn=4 pekat AgB=, $"$lorat odium dan Sublimat
dapat mengakibatkan cedera yang hebat atau kematian. 'emikian pula
obat"obatan seperti kina atau logam berat. Pemeriksaan hitologik dan
toksikologik sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosis.
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
16/43
16
. Ineksi dan sepsis. $omplikasi ini tidak segera timbul pasca tindakan
tetapi memerlukan %aktu.,
*. Prognosis
Prognosis keberhasilan kehamilan tergantung dari etiologi abortus
sebelumnya8
a. Perbaikan endokrin yang abnormal pada %anita dengan abortus yang
rekuren mempunyai prognosis yang baik sekitar E 0#.b. Pada %anita abortus dengan etiologi yang tidak diketahui
kemungkinan keberhasilan kehamilan sekitar 40"90#.c. Sekitar **# angka kelahiran hidup setelah pemeriksaan aktiitas
jantung janin pada kehamilan 5 sampai - minggu pada %anita dengan
2 atau lebih abortus yang tidak jelas. !24
B. Kontrasepsi
$ontrasepsi berasal dari kata $ontra berarti mencegah atau mela%an.
Sedangkan $onsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel %anita) yang
matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. adi
kontrasepsi adalah menghindari >mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. 'alam
menggunakan kontrasepsi keluarga pada umumnya mempunyai
perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. ujuan tersebut
diklasiikasikan dalam tiga kategori yaitu menunda>mencegah kehamilan
menjarangkan kehamilan serta menghentikan> mengakhiri kehamilan atau
kesuburan.
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
17/43
17
1. Pengertian I1'
$ontrasepsi I1' (Intra Uterine Device) merupakan alat kontrasepsi yang
dipasang dalam rahim yang relati lebih eekti bila dibandingkan dengan
metode pil suntik dan kondom. 7ektiitas metode I1' antara lain
ditunjukkan dengan angka kelangsungan pemakaian yang tertinggi bila
dibandingkan dengan metode tersebut diatas. Alat kontrasepsi dalam rahim
terbuat dari plastik elastik dililit tembaga atau campuran tembaga dengan
perak. @ilitan logam menyebabkan reaksi anti ertilitas dengan %aktu
penggunaan dapat mencapai 2"!0 tahun dengan metode kerja mencegah
masuknya spermatoDoa >sel mani ke dalam saluran tuba. Pemasangan dan
pencabutan alat kontrasepsi ini harus dilakukan oleh tenaga medis (dokter
atau bidan terlatih) dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
namun tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar ineksi menular
seksual. *
2. enis I1'
enis I1' yang dipakai di Indonesia antara lain adalah8
a.
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
18/43
18
ujung atas ke ujung ba%ah ,- cm. &atang diberi gulungan ka%at
tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau ,*5 mm2 untuk
menambah eektiitas. Ada tiga jenis ukuran multi load yaitu
standarsmall dan mini.
d. Lippes loop
enis I1'Lippes loop terbuat daripolyethelene berbentuk huru
spiral atau huru S bersambung. 1ntuk memudahkan kontrol
dipasang benang pada ekornya. Lippes loop terdiri dari 4 jenis
yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. ipe A
berukuran 25 mm (benang biru) tipe & 2*5 mm (benang hitam)
tipe < berukuran ,0 mm (benang kuning) dan tipe ' berukuran ,0
mm dan tebal (benang putih). Lippes loop mempunyai angka
kegagalan yang rendah. $euntungan dari pemakaian I1' jenis ini
adalah bila terjadi perorasi jarang menyebabkan luka atau
penyumbatan usus karena terbuat dari bahan plastik. *9
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
19/43
19
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
20/43
20
.
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
21/43
21
idak ada eek samping hormonal dengan
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
22/43
22
Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera
setelah pemasangan I1'. &iasanya menghilang dalam !"2hari
Pencabutan I1' hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan (dokter atau bidan) yang terlatih.
/ungkin I1' keluar dari uterus tanpa diketahui (sering
terjadi apabila I1' dipasang segera setelah melahirkan).
Perempuan harus memeriksa posisi benang I1' dari %aktu
ke %aktu. *9
". Faktu Penggunaan I1'
Penggunaan I1' sebaiknya dilakukan pada saat8
a. Setiap %aktu dalam siklus haidyang dapat dipastikan pasien
tidak hamil.
Pemasangan A$' pada %aktu ini dapat dilakukan pada hari"
hari pertama atau pada hari"hari terakhir haid. $euntungan
pemasangan A$' pada %aktu ini antara lain8 pemasangan
lebih mudah oleh karena ser+iks pada %aktu itu agak terbuka
dan lembek rasa nyeri tidak seberapa keras perdarahan yang
timbul sebagai akibat pemasangan tidak seberapa dirasakan.
b. Se%aktu postpartum
Pemasangan A$' setelah melahirkan dapat dilakukan 8
Secara dini (immediate insertion) yaitu A$' dipasangpada %anita yang melahirkan sebelum dipulangkan dari
rumah sakit.
Secara langsung (direct insertion) yaitu A$'
dipasang dalam masa tiga bulan setelah partus atau
abortus.
Secara tidak langsung (indirect insertion) yaitu A$'
dipasang sesudah tiga bulan setelah partus atau abortus:
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
23/43
23
atau pemasangan A$' dilakukan pada saat yang tidak
ada hubungan sama sekali dengan partus atau abortus.
&ila pemasangan A$' tidak dilakukan dalam %aktu
seminggu setelah bersalin sebaiknya A$' ditunda sampai -"
9 bulan postpartum oleh karena jika pemasangan A$'
dilakukan antara minggu kedua dan minggu keenam seenam
bahaya perorasi atau ekspulsi lebih besar.
c. Se%aktu postabortum
Sebaiknya A$' dipasang segera setelah abortus oleh karena
dari segi isiologi dan psikologi %aktu itu paling ideal. etapi
septic abortionmerupakan kontraindikasi pemasangan A$'.
d. &eberapa hari setelah haid terakhir.
'alam hal yang terakhir ini %anita yang bersangkutan dilarang
untuk bersanggama sebelum A$' dipasang.
Sebelum pemasangan A$' dilakukan sebaiknya diperlihatkan
kepada akseptor bentuk A$' yang dipasang dan bagaimana A$'
tersebut terletak dalam uterus setelah terpasang. Perlu dijelaskan
kemungkinan terjadinya eek sampingan seperti perdarahan rasa sakit
dan A$' keluar sendiri.
1ntuk memilih A$' yang akan dipasang terlebih dahulu
ditentukan panjangnya rongga uterus. Selalu diusahakan untuk
memasang A$' yang mempunyai ukuran sebesar mungkin oleh
karena dengan memakai A$' yang mempunyai ukuran besar
kegagalan dan kecenderungan untuk ekspulsi akan berkurang.
Sebaliknya ukuran yang lebih kecil sebaiknya dipasang pada akseptor
yang mengalami banyak perdarahan dan rasa sakit.
Sebelum pemasangan A$' semua alat"aat dan tabung penyalur
beserta A$' harus disucihamakan terlebih dahulu. 1ntuk
mensucihamakan alat"alat dapat digunakan beberapa cara seperti 8
A$' beserta tabung direndam terlebih dahulu dalam larutan Dephirol
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
24/43
24
(benDalkonim chloride) dalam air dengan perbandinagn !8 500 samapai
!8 !000 A$' beserta tabung penyalur direndam dalam larutan
'ettol 5# selama 20 menit. 9
#. Faktu $ontrol I1'
$elemahan dari penggunaan I1' adalah perunya control lembali
untuk memeriksa posisi benang I1' dari %aktu ke %aktu. Faktu
kontrol I1' yang harus diperhatikan adalah8
a. ! bulan pasca pemasangan
b. , bulan kemudian
c. Setiap - bulan berikutnya
d. &ila terlambat haid ! minggu
e. Perdarahan banyak atau keluhan lainnya. *
$. Indikasi pemasangan I1'
a. 1sia reprodukti.
b. $eadaan nulipara.
c. /enginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.
d. /enyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya.
. Setelah mengalami abortus dantidak terlihat adanya adanya
ineksi.
g. esiko rendah I/S.
h. idak menghendaki metode hormonal.i. idak menyukai untuk mengingat"ingat minum pil setiap hari.
j. idak menghendaki kehamilan setelah !"5 hari senggama. 9
%. $ontraindikasi pemasangan I1'
$ontraindikasi untuk pemasangan I1' dapat dibagi atas 2 golongan
yaitu
a.
$ontraindikasi relati
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
25/43
25
/ioma uteri dengan adanya perubahan bentuk rongga
uterus. Insuisiensi ser+iks uteri.
1terus dengan parut pada dindingnya seperti pada
bekas seksio sesarea.
$elainan yang jinak ser+iks uteri seperti erosion
porsiones uteri.
b. $ontraindikasi mutlak
$ehamilan. Adanya ineksi yang akti pada traktus genitalis.
Adanya tumor ganas pada traktus genitalis.
Adanya metroragia yang belum disembuhkan.
&. $omplikasi I1'
a. Ineksi
A$' itu sendiri atau benangnya yang berada dalam +agina
umumnya tidak menyebabkan terjadinya ineksi jika alat"alat
yang digunakan disucihamakan yakni tabung penyalur
pendorong dan A$'. ika terjadi ineksi hal ini mungkin
disebabkan oleh sudah adanya ineksi yang subakut atau
menahun pada traktus genitalis sebelum pemasangan A$'.
b. Perorasi
1mumnya perorasi terjadi se%aktu pemasangan A$'
%alaupun bisa terjadi pula kemudian. Pada permulaan hanya
ujung A$' saja yang menembus dinding uterus tetapi lama
kelamaan dengan adanya kontraksi uterus A$' terdorong
lebih jauh menembus dinding uterus sehingga akhirnya masuk
ke rongga abdomen. $emungkinan adanya perorasi harus
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
26/43
26
diperhatikan apabila pada pemeriksaan dengan spekulum
benang A$' tidak kelihatan. 'alam hal ini pada pemeriksaan
dengan sonde uterus atau mikrokuret tidak dirasakan A$'
dalam rongga uterus. ika kecurigaan kuat tentang terjadinya
perorasi sebaiknya dibuat oto oentgen dan jika tampak di
oto A$' dalam rongga panggul hendaknya dilakukan
histerograi untuk menentukan apakah A$' terletak di dalam
atau di luar ka+um uteri. al ini dapat ditentukan dengan 1S;
trns+aginal dan transabdominal.
ika perorasi terjadi dengan A$' yang tertutup A$'
harus dikeluarkan dengan segera oleh karena dikuatirkan
terjadinya ileus begitu pula untuk A$' yang mengandung
logam. Pengeluaran A$' dapat dilakukan dengan
laparoskopi. @aparatomi hanya dilakukan jika laparoskopi tidak
berhasil atau setelah terjadi ileus. ika A$' yang
menyebabkan perorasi itu jenis terbuka dan linear dan tidakmengandung logam A$' tidak perlu dikeluarkan dengan
segera.
c. $ehamilan
ika timbul kehamilan dengan A$' in situ tidak akan timbul
kecacatan pada bayi oleh karena A$' terletak antara selaput
ketuban dan dinding rahim. Angka keguguran dengan A$' in
situ tinggi. ika ditemukan kehamilan dengan A$' in situ
sedang benangnya masih keliatan sebaiknya A$'
dikeluarkan oleh karena kemungkinan terjadinya abortus
setelah A$' itu dikeluarkan lebih kecil daripada jika A$'
dibiarkan terus berada dalam rongga uterus. 9
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
27/43
27
'. Keai*an +en,an AKD-IUD
$ita perlu mengidentiikasi semua %anita hamil yang kemungkinan
sedang menggunakan A$'. $eberadaan A$' di dalam uterus yang
hamil dapat membahayakan bagi %anita dan janinnya.Alat yang terletak di
luar uterus dapat membahayakan bagu %anita yang bersangkutan. arus
diambil langkah"langkah yang tepat saat persalinan untuk mengidentiikasi
dan memastikan pengeluaran alat secara normal.
Apabila diketahui terdapat kehamilan dan benang tampak keluar di
ser+iks alat harus dikeluarkan. indakan ini akan membantu mengurangi
penyulit selanjutnya misalnya abortus lanjut sepsis dan kelahiran
preterm. /enurut penelitian atum (!*-) didapati bah%a angka abortus
adalah 54 persen apabila A$' dibiarkan in situ dibandingkan dengan 25
persen apabila dikeluarkan. Selain itu apabila alat tetap berada di rahim
rekuensi berat lahir rendah terutama akibat kelahiran preterm menjadi 20
persen dibandingkan dengan sekitar 5 persen apabila alat dikeluarkan
secara dini. 6essey (!*) mengonirmasi pengamatan ini. Apabila benang
tidak terlihat upaya untuk menentukan lokasi dan mengeluarkan alat dapat
menyebabkan abortus. Sebagian dokter berhasil mengeluarkan A$'
yang benangnya tidak terlihat dengan menggunakan bantuan sonograi.*
Abortus trimester kedua dengan A$' in situbesar kemungkinan
bersiat septik. Sepsis kadang"kadang ulminan dan sering mematikan dan
karena risiko ini %anita yang bersangkutan dita%ari pilihan untuk
mengakhiri kehamilan. Fanita hamil dengan A$' in utero yang
memperlihatkan tanda"tanda ineksi uterus harus diberi terapi antibiotik
intensi dan menjalani e+akuasi uterus segera. &elum pernah dilaporkan
terjadi peningkatan malormasi janin pada kehamilan dengan A$' in
situ. *
BAB
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
28/43
28
LAP/-AN KASUS
STATUS IBU HA0IL
Bama 8 By. /
1mur 8 ,9 tahun
anggal /asuk 8 0! September 20!4
am /asuk 8 0!.00 FI&
Bo. / 8 ,.-5.29
Pekerjaan 8 Ibu umah angga
Agama 8 Islam
ANA0NESIS U0U0
By. / ,9 tahun ;2P!A0 a%a Islam S' I i>d n. A ,2 tahun a%a Islam
S/A Firas%asta datang ke I;' dengan 8
$eluhan 1tama 8 Byeri perut bagian ba%ah
elaah 8 al ini dialami pasien sejak G 2 hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit. Byeri bersiat hilang timbul dan memberat
sejak ! hari lalu. Byeri tekan (H). i%ayat penurunan nasu
makan (H) ri%ayat penurunan berat badan (H) ri%ayat keluar
darah dari kemaluan (") ri%ayat campur berdarah (") ri%ayat
mual muntah (H) ri%ayat demam (") ri%ayat penggunaan $&
I1' (H) sejak ! tahun 4 bulan yang lalu ri%ayat keputihan (").
i%ayat &A$ (H) normal &A& (H) normal.
P 8 "
P= 8 tidak jelas
i%ayat aid 8 P 8 tidak jelas
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
29/43
29
P 8 tidak jelas
AB< 8 "
i%ayat Persalinan 8 !. aterm ,000 gram klinik PSP 4 tahun sehat
2. amil ini
STATUS P-ESENS
Sens 8 i Sianosis 8 (")
8 22 C>i 'ispnue 8 (")
8 ,-5 J< =edem 8 (")
STATUS /BSTET-IKUS
Abdomen 8 soepel peristaltic (H) dalam batas normal nyeri tekan (H)
?1 8 tidak teraba
p>+ 8 (")
STATUS INEK/L/IS
Inspekulo 8 porsio licin ?A (") darah (") li+idae (H)
6 8 ser+iks tertutup adneCa kanan > kiri lemas parametrium
kanan>kiri lemas
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
30/43
30
LAB/-AT/-IU0
F&&b>t>Plt 8 000>4.,>!24>,*->2,*.000
$;' ad random > S;= > S;P > 1r > 45 > ,! > !4 > 0*,
AP 8 4*-
es kehamilan (H)
DIAN/SIS Sekunder ;ra+ida H $' (5"-) mgg H I1' insitu
-EN'ANA
=bser+asi
TE-API
I6?' @ 5>5 '5# 20 gtt>i Inj. ;entamisin 90 mg> 9 jam
Inj. anitidin 50 mg > !2 jam
Antasida syr , C
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
31/43
31
= 8
SP. Sens 8 i Sianosis 8 (")
8 22 C>i 'ispnue 8 (")
8 ,-* J< =edem 8 (")
S=. Abd 8 soepel peristaltik (H) dalam batas normal nyeri tekan (H)
?1 8 tidak teraba
p>+ 8 perdarahan minimal
A 8 Abortus imminens H I1' insitu
P 8 encana 1S; ulang
1S; AS 8
$$ terisi baik
1terus membesar diameter 9- C -* cm
Pada ka+um uteri tampak kantung kehamilan diameter 20* cm etal echo
(") yolk sac (H) Pada =1I tampak massa hiperekoik kesan 8 I1'
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
32/43
32
S 8 Perdarahan per+aginam (ganti doek 2C sehari) mual muntah (H)
nyeri perut (H)
= 8 SP. Sens 8 i
Inj. ;entamisin 90 mg> 9 jam
Inj. anitidin 50 mg > !2 jam
Antasida syr , C 90 mmg 8 20 C>i
8 94 C>i 8 ,*2o+ 8 perdarahan minimal
&A$ 8 (H) normal
&A& 8 (H) normal
A 8 Abortus imminens H I1' insitu
P 8
I6?' @ 5>5 '5# 20 gtt>i
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
33/43
33
Inj. ;entamisin 90 mg> 9 jam
Inj. anitidin 50 mg > !2 jam
Antasida syr , C *0 mmg 8 20 C>i
8 92 C>i 8 ,-.5 o+ 8 (H) lek
&A$ 8 (H) normal
&A& 8 (H) normal
A 8 Abortus imminens H $' (5"-) mgg H I1' insitu
P 8
I6?' @ 5>5 '5# 20 gtt>i
Inj. ;entamisin 90 mg> 9 jam
Inj. anitidin 50 mg > !2 jam
Antasida syr , C p)
8 " 'ilatase dan kuretase
" Pasang @aminaria pukul 22.00 %ib
" encana kuretase 05 September 20!4 jam 09.00 %ib" $onsul anestesi" S;P 1reum t>Plt 8 -*00>4!4>!!9>!4>!*.000
S;=>S;P>1r>44>!5>05
P > IB > 8 !,- ( !09 ( 29 (
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
34/43
34
S 8 mual muntah (H) nyeri perut (H)
= 8 SP. Sens 8
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
35/43
35
Inj. !2 jam
Inj. $etorolac ,0 mg> 9 jam
Inj. /ethergin ! amp> 9 jam
-EN'ANA P/ST KU-ETASE
A%asi 6S perdarahan post kuretase.
t>Plt 8 ,00>495>!!->,-!>2!,.000
Tan,,a* 4 5# Septeber 251!
S 8 mual muntah (H)
= 8 SP. Sens 8 d n. A ,2 tahun a%a Islam
S/A Firas%asta datang ke I;' dengan $1 8 Byeri perut bagian ba%ah. elaah 8
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
36/43
36
al ini dialami pasien sejak G 2 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit
bersiat hilang timbul dan memberat sejak ! hari lalu. Byeri tekan (H). i%ayat
penurunan nasu makan (H) ri%ayat penurunan berat badan (H) ri%ayat mual
muntah (H) ri%ayat penggunaan $& I1' (H) sejak ! tahun 4 bulan yang lalu.
i%ayat menstruasi menarche pada usia !, tahun siklus teratur +olume 2",C
ganti doek>hari dismenorrhe (H). P>P= 8 ("). i%ayat P>P tidak jelas
AB< ("). i%ayat Persalinan8 !. aterm ,000 gram klinik PSP 4 tahun sehat
2. amil ini. 1S; AS 8 $esan 8 " /issed abortion " Susp. hyperplasia
endometrium. @ab 8 F&&b>t>Plt 8 000 > 4., > !24 > ,*->2,*.000. es
kehamilan (H). 'iagnosis 8 S; H I1P (5"-) mgg H I1' insitu. $emudian pasien
mengeluhkan keluar darah dari kemaluan (H) ganti doek !"2 C sehari dan dialami
pasien selama 2 hari selama di S. 'ilakukan 1S; AS ulang kesan 8 Abortus
imminens H $' 5"- mgg H I1' insitu. encana 8 kuretase. $1 ibu post kuretase
stabil.
BAB !
ANALISA KASUS
Pada laporan kasus berikut diajukan suatu kasus seorang %anita berusia ,9 tahun
dengan diagnosa Abortus imminens H $' 5"- mgg H I1' insitu. 'iagnosa
ditegakkan berdasarkan hasil anamnesa pemeriksaan isik"ginekologik dan
obstetrik serta pemeriksaan penunjang berupa 1S; dan pemeriksaan
laboratorium.
'ilaporkan kasus By. / ,9 tahun ;2P!A0 a%a Islam S' I i>d n. A ,2
tahun a%a Islam S/A Firas%asta datang ke I;' dengan $1 8 Byeri perut
bagian ba%ah. elaah 8 al ini dialami pasien sejak G 2 hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit bersiat hilang timbul dan memberat sejak ! hari lalu sebelum
masuk rumah sakit. Byeri tekan (H). i%ayat penurunan nasu makan (H) ri%ayat
penurunan berat badan (H) ri%ayat mual muntah (H) ri%ayat penggunaan $&
I1' (H) sejak ! tahun 4 bulan yang lalu. i%ayat menstruasi menarche pada usia
!, tahun siklus teratur +olume 2",C ganti doek>hari dismenorrhe (H).
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
37/43
37
P>P= 8 ("). i%ayat P>P tidak jelas AB< ("). i%ayat Persalinan8 !.
aterm ,000 gram klinik PSP 4 tahun sehat 2. amil ini. 1S; AS 8 $esan 8
" /issed abortion " Susp. hyperplasia endometrium. @ab 8 F&&b>t>Plt 8
000 > 4., > !24 > ,*->2,*.000. es kehamilan (H).'iagnosis 8 S; H I1P (5"-)
mgg H I1' insitu. $emudian pasien mengeluhkan keluar darah dari kemaluan
(H) ganti doek !"2 C sehari dan dialami pasien selama 2 hari selama di S.
'ilakukan 1S; AS ulang kesan 8 Abortus imminens H $' 5"- mgg H I1'
insitu. encana 8 kuretase. $1 ibu post kuretase stabil.
TE/-I KASUS
Abortus merupakan ancaman ataupengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandngan.
Sebagai batasan pada kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat
badan janin kurang dari 500 gram.
'iagnosis abortus iminens biasanya
dia%ali dengan keluhan perdarahanper+aginam pada umur kehamilan
kurang dari 20 minggu. Penderita
mengeluh mulas sedikit atau tidak ada
keluhan sama sekali kecuali
perdarahan per+aginam.
1ntuk menentukan prognosis dari
abortus iminens dapat dilakukan
Pada kasus ini dijumpai P 8tidak jelas. &erdasarkan hasil
1S; AS pasien datang dengan
$' 5"- minggu
Pada kasus ibu mengalami keluar
darah dari kemaluan selama
dira%at di S dengan
sebelumnya mengeluhkan nyeri
perut bagian ba%ah.
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
38/43
38
dengan melihat kadar hormon h!0.
&ila hasil tes keduanya masih positi
maka prognosisnya adalah baik.
Pemeriksaan 1S; diperlukan untuk
mengetahui pertumbuhan janin yang
ada dan mengetahui keadaan plasentaapakah sudah terjadi pelepasan atau
belum. 'iperhatikan ukuran biometri
janin>kantong gestasi apakah sesuai
dengn umur kehamilan berdasarkan
P.
Pengelolahan penderita ini sangat
bergantung pada inorm consent yang
diberikan. &ila ibu ini masih
menghendaki kehamilan tersebut
maka pengelolahan harus maksimaluntuk mempertahankan kehamilan
ini.
Penggunaan kontrasepsi I1' jenis
I1'
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
39/43
39
bagian +ertikalnya diberi lilitan ka%at
tembaga halus. @ilitan tembaga halus
ini mempunyai eek anti ertilitas
(anti pembuahan) yang cukup baik.
7ek samping yang umum terjadi
seperti 8 perubahan siklus haid
(umumnya pada , bulan pertama dan
akan berkurang setelah , bulan) haid
lebih lama dan banyak perdarahanantar menstruasi saat haid lebih sakit.
$elemahan dari penggunaan I1'
adalah perunya control kembali untuk
memeriksa posisi benang I1' dari
%aktu ke %aktu. Faktu kontrol I1'
yang harus diperhatikan adalah8
d. ! bulan pasca
pemasangan
e. , bulan kemudian
. Setiap - bulan
berikutnya
g. &ila terlambat haid !
minggu
h. Perdarahan banyak ataukeluhan lainnya.
Pada kasus ini didapatkan ibu
menggunakan A$' ,90
selama ! tahun 4 bulan namun
tanda kehamilan pada inspekulo
li+idae (H) dan tes kehamilan (H).
Pada kasus ini ri%ayat
menstruasi menarche ibu pada
usia !, tahun siklus teratur
+olume 2",C ganti doek>hari.
'ismenorrhe (H).
Pada kasus ini sejak pemasangan
I1' ! tahun 4 bulan yang lalu ibu
tidak pernah kontrol kembaliuntuk pemeriksaan.
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
40/43
40
Perasa*aan 4
!. &agaimana tindakan sebagai dokter umum dalam penanganan a%al pada
pasien abortus imminensK
2. Apa sajakah aktor predisposisi terjadinya abortus imminens pada pasien
iniK
,. &agaimana edukasi pasien dengan abortus imminensK
4. &agaimana terjadi kehamilan pada penggunaan A$'K
5. &agaimana tindakan sebagai dokter umum dalam penanganan a%al pada
kehamilan dengan A$'K
-. &agaimana edukasi pada penggunaan A$'K
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
41/43
41
DATA- PUSTAKA
!. Pra%irohardjo Sar%ono. Ilmu $ebidanan. Abortus. 7disi I6. akarta 8 ?$
1I. 20!0.2. Saiuddin A& achimhadhi Fiknijosastro ;. Ilmu $ebidanan.
Abortus. 7disi ke"4. akarta 8 P. &ina Pustaka 8 20!!.,.
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
42/43
42
DATA- ISI
DATA- ISI 88888888888888888888.. i
BAB I PENDAHULUAN 88888888888888.. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 88888888888888..
A. Abortus 88888888888888888888..
!. 'einisi LLLLLLLLLLLLLLLLLLLL.. ,2. 7pidemiologi LLLLLLLLLLLLLLLLL.. ,
,. 7tiologi LLLLLLLLLLLLLLLLLLLL.. 4
4. Patoisiologi LLLLLLLLLLLLLLLLL.. -
5. $lasiikasi Abortus LLLLLLLLLLLLLL.. *
-. $omplikasi LLLLLLLLLLLLLLLLL.. !5
*. Prognosis LLLLLLLLLLLLLLLLL.. !-
B. Kontrasepsi 88888888888888888.. 1#Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device)
1. Pengertian I1'88888888888888888.. 1$
2. enis I1' LLLLLLLLLLLLLLLLL.. !*
.
8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc
43/43
43
DATA- PUSTAKA 88888888888888888.. !2