lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    1/43

    1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi

    sebelum janin dapat hidup di luar kandungan dengan criteria usia kehamilan

    kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Abortus

    (keguguran) merupakan salah satu penyebab perdarahan yang terjadi pada

    kehamilan trimester pertama dan kedua. Perdarahan ini dapat menyebabkan

    berakhirnya kehamilan ataupun kehamilan terus berlanjut. Secara klinis !0"!5#

    kehamilan yang terdiagnosis berakhir dengan abortus.!

    $asus abortus sebenarnya angkanya lebih besar yang disebutkan di atas

    karena banyak kasus abortus yang tidak dilaporkan tidak tercatat dan tidak

    diketahui. Seorang %anita hamil dapat mengalami abortus tanpa mengetahui

    bah%a ia hamil. Abortus bisa juga tidak diketahui karena hanya dianggap sebagai

    menstruasi yang terlambat (memanjang) dan insidensi abortus kriminalis yang

    pada umumnya terjadi juga tidak dilaporkan.

    !

    &erdasarkan 'epkes I tahun ! tercatat kasus abortus di Indonesia

    sebesar !*.*5# dari seluruh persalinan. Angka kejadian abortus tertinggi tercatat

    di Pro+insi iau yaitu sebesar ,5.,-#. 'an angka kejadian abortus terendah

    tercatat di Pro+insi Irian aya yaitu sebesar *.*2#. 'i kota /edan sendiri

    berdasarkan data penelitian dari akultas kesehatan masyarakat 1ni+ersitas

    Sumatera 1tara pada tahun ! tercatat sebanyak !22 ibu mengalami abortus di

    S1P. . Adam /alik. 'an pada tahun 2000 3 200! tercatat sebanyak !,0 ibu

    mengalami abortus di S1P. . Adam /alik sedangkan di S1'. 'r. Pirngadi

    /edan tercatat !4! ibu mengalami abortus di tahun yang sama.

    Abortus dapat menyebabkan suatu perdarahan yang hebat dan dapat

    menimbulkan syok perorasi ineksi dan kerusakan aal ginjal sehingga dapat

    mengancam keselamatan ibu. $ematian terhadap ibu dapat terjadi apabila ibu

    dengan kasus abortus tidak diberikan pertolongan secara cepat dan tepat.2

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    2/43

    2

    /enurut penelitian atum (!*-) didapati bah%a angka abortus adalah 54

    persen apabila A$' dibiarkan in situ dibandingkan dengan 25 persen apabila

    dikeluarkan. Selain itu apabila alat tetap berada di rahim rekuensi berat lahir

    rendah terutama akibat kelahiran preterm menjadi 20 persen dibandingkan

    dengan sekitar 5 persen apabila alat dikeluarkan secara dini. 6essey (!*)

    mengonirmasi pengamatan ini. Apabila benang tidak terlihat upaya untuk

    menentukan lokasi dan mengeluarkan alat dapat menyebabkan abortus.,

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    3/43

    3

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Abortus

    !. 'einisi

    Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum

    janin dapat hidup di luar kandngan. Sebagai batasan pada kehamilan kurang dari

    20 minggu atau berat badan janin kurang dari 500 gram.!

    2. 7pidemiologi

    Angka kejadian dari abortus sulit untuk ditentukan karena banyak dari

    kejadian abortus pro+okatus yang tidak dilaporkan kecuali bila sudah terjadi

    komplikasi. Abortus spontan dan tidak jelas umur kehamilannya hanya sedikit

    memberikan tanda dan gejala sehinggga biasanya ibu tidak melapor atau beobat.

    Sementara itu dari kejadian yang diketahui !5"20# adalah abortus spontan.

    Sekitar 5# dari pasangan yang mencoba hamil akan mengalami 2 keguguran yang

    berurutan. ata"rata dapat terjadi !!4 kasus abortus perjamnya. $alau dikaji lebih

    jauh sebenarnya angka kejadian abortus dapat mencapai 50#. al ini karena

    tingginya chemical pregnancy loss yang tidak bisa diketahui pada 2"4 minggu

    setelah konsepsi. Abortus habitualis adalah abortus yang terjadi berulang tiga kali

    secara berturut"turut kejadian berkisar ,"5#. 'ata dari beberapa studi

    menunjukkan bah%a setelah satu kali abortus spontan pasangan mempuyai resiko

    !5# untuk mengalami kegagalan lagi sedangkan bila pernah gagal 2 kali resiko

    meningkat menjadi 25#. 2

    &erdasarkan 'epkes I tahun ! tercatat kasus abortus di Indonesia

    sebesar !*.*5# dari seluruh persalinan. Angka kejadian abortus tertinggi tercatat

    di Pro+insi iau yaitu sebesar ,5.,-#. 'an angka kejadian abortus terendah

    tercatat di Pro+insi Irian aya yaitu sebesar *.*2#. 'i kota /edan sendiri

    berdasarkan data penelitian dari akultas kesehatan masyarakat 1ni+ersitas

    Sumatera 1tara pada tahun ! tercatat sebanyak !22 ibu mengalami abortus di

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    4/43

    4

    S1P. . Adam /alik. 'an pada tahun 2000 3 200! tercatat sebanyak !,0 ibu

    mengalami abortus di S1P. . Adam /alik sedangkan di S1'. 'r. Pirngadi

    /edan tercatat !4! ibu mengalami abortus di tahun yang sama.

    ,. 7tiologi

    Penyebab abortus ber+ariasi dan sering diperdebatkan. 1mumnya lebih

    dari satu penyebab. Penyebab terbanyak diantaranya adalah sebagai berikut8

    a. $elainan o+um

    /enurut ertig dkk pertumbuhan abnormal dari etus sering

    menyebabkan abortus spontan. /enurut penelitian mereka dari

    !000 abortus spontan maka 49# disebabkan karena o+um yang

    patologis: ,2# disebabkan oleh kelainan letak embrio: dan -#

    disebabkan karena plasenta abnormal.

    Pada o+um abnormal -# diantaranya terdapat degenerasi

    hidatid +ili. Abortus spontan disebabkan oleh karena kelainan dari

    o+um berkurang kemungkinannya kalau kehamilan sudah lebih

    dari satu bulan artinya makin muda kehamilan saat terjadinya

    abortus makin besar kemungkinan disebabkan oleh kelainan o+um

    (50"90#).

    b. $elainan genitalia ibu

    " Anomali kongenital (hipoplasia uteri uterus bikornis dan lain"

    lain).

    " $elainan letak dari uterus seperti retroleksi uteri iksata

    " idak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari

    o+um yang sudah dibuahi seperti kurangnya progesterone atau

    estrogen endometritis mioma submukosa.

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    5/43

    5

    " 1terus terlalu cepat meregang seperti pada kehamilan ganda

    mola

    " 'istorsio uterus misalnya karena terdorong oleh tumor pel+ic.

    c. ;angguan sirkulasi plasenta

    $ita jumpai pada ibu yang menderita penyakit neritis hipertensi

    toksemia gra+idarum anomali plasenta.

    d. Penyakit"penyakit Ibu

    " Penyakit ineksi yang menyebabkan demam tinggi seperti

    pneumonia tioid rubeola dan sebagainya. $ematian etus

    dapat disebabkan karena toksin dari ibu atau in+asi kuman atau

    +irus pada etus.

    " $eracunan Pb nikotin gas racun alcohol dan lain"lain.

    " Ibu yang asiksia seperti pada dekompensasi kordis penyakit

    paru berat.

    " /alnutrisi a+itaminosis dan gangguan metabolisme hipotiroid

    kekurangan +itamin diabetes mellitus.

    e. Antagonis hesus

    Pada antagonis rhesus darah ibu yang melalui plasenta merusak

    darah etus sehingga terjadi anemia pada etus yang berakibatmeninggalnya etus.

    . erlalu cepatnya korpus luteum menjadi atrois: actor ser+iks

    Seperti pada inkompetensi ser+iks ser+isitis.

    g. Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi.

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    6/43

    6

    Seperti pada keadaan terkejut penggunaan obat"obat uterotonika

    laparatomi dan lain"lain. Atau dapat juga karena trauma langsung

    terhadap etus selaput janin rusak langsung karena instrumen

    benda dan obat"obatan.

    h. Penyakit ayah

    Seperti penyakit kronis (&

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    7/43

    7

    per+aginam yang banyak. Perdarahan umumnya tidak terlalu banyak namun rasa

    nyeri lebih dominan.!2

    5. $lasiikasi Abortus

    Abortus dapat dibagi atas dua golongan yaitu8

    a. Abortus spontan yaitu abortus yang terjadi dengan sendirinya tanpa

    disengaja atau dengan tidak didahului aktor"aktor mekanis atau

    medisinalis.b. Abortus pro+okatus yaitu abortus yang disengaja tanpa indikasi medis

    baik dengan obat"obatan maupun dengan alat"alat. Abortus pro+okatus

    terbagi lagi menjadi 8!. Abortus medisinalis (abortus therapeutica) yaitu abortus karena

    tindakan kita sendiri dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan dapat

    membahayakan ji%a ibu (berdasarkan indikasi medis). 'an perlu

    mendapatkan persetujuan 2", tim dokter ahli.2. Abortus kriminalis yaitu abortus yang terjadi oleh karena tindakan"

    tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis danbiasanya dilakukan secara sembunyi"sembunyi oleh tenaga

    tradisional.24

    Pembagian abortus berdasarkan klinis adalah sebagai berikut8

    !. Abortus Iminens

    Abortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman terjadinya

    abortus ditandai perdarahan per+aginam ostium uteri masih tertutup dan hasil

    konsepsi masih baik di dalam kandungan.

    'iagnosis abortus iminens biasanya dia%ali dengan keluhan

    perdarahan per+aginam pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu.

    Penderita mengeluh mulas sedikit atau tidak ada keluhan sama sekali kecuali

    perdarahan per+aginam. =stium uteri masih tertutup besarnya uterus masih

    sesuai dengan usia kehamilan dan tes kehamilan masih positi. 1ntuk

    menentukan prognosis dari abortus iminens dapat dilakukan dengan melihat

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    8/43

    8

    kadar hormon h!0. &ila hasil tes

    keduanya masih positi maka prognosisnya adalah baik. Pengelolahan

    penderita ini sangat bergantung pada inorm consent yang diberikan. &ila ibu

    ini masih menghendaki kehamilan tersebut maka pengelolahan harus

    maksimal untuk mempertahankan kehamilan ini. Pemeriksaan 1S;

    diperlukan untuk mengetahui pertumbuhan janin yang ada dan mengetahui

    keadaan plasenta apakah sudah terjadi pelepasan atau belum. 'iperhatikan

    ukuran biometri janin>kantong gestasi apakah sesuai dengn umur kehamilan

    berdasarkan P. 'enyut jantung janin dan gerak janin diperhatikan juga

    disamping ada tidaknya hematoma retroplasenta atau pembukaan kanalis

    ser+ikalis. Pemeriksaan 1S; dapat dilakukan baik secara transabdominal

    maupun trans+aginal. Pada 1S; transabdominal jangan lupa pasien harus

    tahan kencing terlebih dahulu untuk mendapatkan acoustic %indo% yang baik

    agar rincian hasil 1S; baik.

    Penderita diminta untuk melakukan tirah baring sampai perdarahanberhenti. &isa diberikan spasmolitik agar uterus tidak berkontraksi atau

    diberikan tambahan hormon progesteron atau deri+atnya untuk mencegah

    abortus. =bat"obat ini %alaupun seacar statistik kegunaannya tidak bermakna

    tetapi eek psikologis kepada penderita sangat menguntungkan. Penderita

    boleh dipulangkan setelah tidak terjadi perdarahan dengan pesan khusus tidak

    boleh melakukan hubungan seksual dulu sampai lebih kurang 2 minggu.

    2. Abortus Insipiens

    Abortus yang mengancam yang ditandai dengan ser+iks telah mendatar

    dan ostium uteri telah membuka akan tetapi hasil konsepsi masih di dalam

    ka+um uteri dan dalam proses pengeluaran.

    Penderita akan merasakan mulas karena kontraksi yang kuat dan

    sering perdarahannya bertambah sesuai dengan pembukaan ser+iks uterus dan

    umur kehamilan. &esar uterus masih sesuai dengan umur kehamilan dengan

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    9/43

    9

    tes urin kehamilan masih positi. Pada pemeriksaan 1S; akan ditemukan

    pembesaran uterus yang masih sesuai dengan umur kehamilan gerak janin

    dan denyut jantung janin masih jelas %alau mungkin sudah mulai tidak

    normal biasanya terlihat penipisan ser+iks uterus atau pembukaannya.

    Perhatikan pula ada tidaknya pelepasan plasenta dari dinding uterus.

    Pera%atan pada penderita ini harus memperhatikan keadaan umum dan

    perubahan keadaan hemodinamik yang terjadi dan segera dilakukan

    e+akuasi>pengeluaran hasil konsepsi dan disusul dengan kuretase bila

    perdarahan banyak. Pada umur kehamilan diatas !2 minggu uterus biasanyasudah melebihi ukuran telur angsa tindakan e+akuasi dan kuretase harus hati"

    hati kalau perlu dilakukan e+akuasi secara digital yang keudian disusul

    dengan tindakan kuretase sekaligus diberikan uretronika. al ini dialkuakn

    untuk mencegah perotasi pada dinding uterus. Pascatindakan perlu dilakukan

    perbaikan keadaan umum pemberian uretronika dan antibiotik proilaksis.

    ,. Abotus Inkompletus

    Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari ka+um uteri dan masih

    ada yang tertinggal. &atasan ini juga masih berokus pada umur kehamilan

    kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Sebagian

    jaringan hasil konsepsi masih tertinggal di dalam uterus dimana pada

    pemeriksaan inspekulo kanalis ser+ikalis masih terbuka dan teraba

    jaringan dalam ka+um uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum.

    Perdarahan biasanya masih terjadi jumlahnya pun bisa banyak atau sedikit

    tergantung pada jaringan yang tersisa yang menyebakan bagian placental

    site masih terbuka sehingga perdarahan berjalan terus. Pasien dapat jatuh

    kedalam anemia atau syok sebelum sisa jaringan konsepsi dikeluarkan.

    Pera%aan pasien harus dia%ali dengan perhatian terhadap keadaan umum

    dan mengatasi gangguan hemodinamim yang terjadi untuk kemudian

    disiapkan tindakan kuretase. Pemeriksaan 1S; hanya dilakukan bila kitra

    ragu dengan diagnosis secara klinis. &esar uterus sudah lebih kecil dari

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    10/43

    10

    umur kehamilan dan kantong gestasi sudah sulit dikenali di ka+um uteri

    tampak masa hiperekoik yang bentuknya tidak beraturan.

    &ila terjadi perdarahan yang hebat dianjurkan segera melakukan

    pengeluaran sisa hasil konsepsi secara manual agar jaringanyang

    mengganjal kontraksi uterus segera dikeluarkan kontraksi uterus dapat

    berlangsung baik dan perdarahan bisa berhenti selanjutnya dilakukan

    tindakan kuretase. indakan kuretase harus dilakukan secara hati"hati

    sesuai dengan keadaan umum ibu dan besarnya uterus. indakan yang

    dianjurkan ialah dengan karet +akum menggunakan kanula dari plastik.Pasca tindakakn pelu diberikan uretronika perenterala ataupun peroral dan

    antibiotika.

    4. Abortus $ompletus

    Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari ka+um uteri pada kehamilan

    kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

    Semua hasil konsepsi telah dikeluarkan ostium uteri telah menutup

    uterus telah mengecil sehingga perdarahan sedikit. &esar uterus tidak sesuai

    dengan umur kehamilan pemeriksaan 1S; tidak perlu dilakukan bila

    pemeriksaan klinis telah memadai pada pemeriksaan tes urin biasanya masih

    positi sampai *"!0 hari setelah abortus. Pera%aytan penderita tidak perlu

    memerlukan tindakan khusus ataupun pengobatan. &iasanya hanya diberi

    roboransia atau hematenik bila keadaan pasien memerlukan. 1terotonika tidak

    perlu diberikan.

    5. /issed Abortion

    Abortus yang ditandai dengan embrio atau etus telah meninggal

    dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi

    seluruhnya masih tertahan dalam kandungan.

    Penderita missed abortion biasanya tidak merasakan keluhan

    apapun kecuali merasakan pertumbuhan kehamilannya tidak seperti yang

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    11/43

    11

    diharapkan. &ila kehamilan di atas !4 minggu sampai 20 minggu penderita

    justru merasakan rahimnya semakin mengecil dengan tanda"tanda

    kehamilan sekunder pada payudara mulai menghilang. Pada pemeriksaan

    tes urin kehamilan biasanya negati setelah satu minggu dari terhentinya

    pertumbuhan kehamilan. Pada pemeriksaan 1S; akan didapati uterus

    yang mengecil kantong gestasi yang mengecil dan bentuknya tidak

    beraturan disertai gambaran etus yang tidak ada tanda"tanda kehidupan.

    &ila missed abortion berlangsung lebih dari 4 minggu harus diperhatikan

    kemungkinan gangguan pembentuka n darah oleh karena

    hipoibrinogenemia sehingga perlu di periksa koagulasi sebelum tindakan

    e+akuasi dan kuretase.

    Pengelolahan missed abortion perlu diutarakan kepada pasien dan

    keluarganya secara baik karena resiko tindakan operasi dan kuretase ini

    dapat menimbulkan komplikasi perdarahan atau tidak bersihnya

    e+akuasi>kuretase dalam sekali tindakan. ?aktor mental penderita perlu

    diperhatikan karena umunya penderita merasa gelisah setelah tahukehamilannya tidak tumbuh atau mati. Pada umur kehamilan kurang dari

    !2 minggu tindakan e+akuasi dapat dilakukan secara langsung degan

    melakukan dilatasi dan kuretase bila ser+iks uterus memungkinkan. &ila

    umur kehamilan di atas !2 minggu atau kurang dari 20 minggu dengan

    keadaan ser+iks uterus yang masih kaku dianjurkan untuk melakukan

    induksi terlebih dahulu untuk megeluarkan janin atau mematangkan

    kanalis ser+ikalis. &eberapa cara dapat dilakukan antara lain dengan

    pemberian intra+ena cairan inus oksitosin dimulai dari dosis !0 unit

    dalam 500cc dekstrose 5# dengan tetesan 20 gtt>i. 'an dapat diulangi

    sampai total dosis oksitosin 50 unit dengan tetesan dipertahankan untuk

    mencegah terjadinya retensi cairan tubuh. ika tidak berhasil penderita

    diistirahatkan satu hari dan kemudian induksi diulangi maksimal , kali.

    Setelah janin atau hasil konsepsi berhasil keluar dengan induksi ini

    dilanjutkan dengan tindakan kuretase sebersih mungkin.

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    12/43

    12

    Pada dekade belakangan ini banyak tulisan yang menggunakan

    prostaglandin atau sintesisnya untuk melakukan induksi pada missed

    abortion. Salah satu cara yang banyak disebutkan adalah dengan

    pemberian mesoprostol secara sublingual sebanyak 400mg yang dapat

    diulangi 2 kali dengan jarak - jam. 'engan obat ini akan terjadi

    pengeluaran hasil konsepsi atau terjadi pembukaan ostium ser+iks

    sehingga tindakan e+akuasi dan kuretase dapat dikerjakan untuk

    mengosongkan ca+um uteri. $emungkinan penyulit pada tindakan missed

    abortion ini lebih besar megingat jaringan plasenta yang menempel pada

    dinding uterus biasanya sudah lebih kuat. Apabila terdapat

    hipoibrinogenemia perlu disiapkan transusi darah segar atau ibrinogen.

    Pasca tindakan kalu perlu dilakukan pemberian inus intra+ena cairan

    oksitosin dan pemeberian antibiotik.

    -. Abortus abitualis

    Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi sebanyak ,

    kali atau lebih secara berturut"turut. Penederita abortus habitualis biasanya

    tidak sulit untuk menjadi hamil kembali. etapi kehamilannya berakhir

    dengan keguguran>abortus secara berturut"turut. &ishop melporkan

    kejadian abortus habitualis sekitar 0.4!# dari seluruh kehamilan.

    Penyebab abortus habitualis selain aktor anatomis banyak yang

    mengkaitkannya denganreaksi imunologik yaitu kegagalan reaksi terhadap

    antigen lymphocyte trophoblast cross reacti+e (@). &ila reaksi terhadap

    antigen ini rendah atau tidak ada maka akan terjadi abortus. $elainan ini

    dapat diobati dengan transusi heparinisasi. Akan tetapi dekade terakhir

    menyebutkan perlunya mencari penyebab abortus ini secara lengkap

    sehingga dapat di atasi sesuai dengan penyebabnya.

    Salah satu penyebab yang sering dijumpai ialah inkompetensia

    ser+iks yaitu keadaan dimana ser+iks uterus tidak dapat menerima beban

    untuk tetap bertahan menutup setelah kehamila mele%ati trimester

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    13/43

    13

    pertama dimana ostium ser+iks akan membuka (inkompeten) tanpa

    disertai rasa mules>kontraksi rahum dan akhirnya terjadi pengeluaran

    janin. $elainan ini sering disebabkan oleh trauma ser+iks pada kehamilan

    sebelumnya misalnya pada tindakan usaha pembukaan ser+iks yang

    berlebihan robekan ser+iks yang luas sehingga diameter kanalis ser+ikalis

    melebar.

    'iagnosis inkompetensia ser+iks tidak sulit dengan anamnesis

    yang cermat. 'engan pemeriksaan dalam>inspekulo kita bisa menilai

    diameter kanalis ser+ikalis dan didapati selaput ketuban yang menonjolpada saat mulai memasuki trimester kedua. 'iameter ini melebihi 9mm.

    1ntuk itu pera%atan penderita inkompetensia ser+iks dianjurkan periksa

    kehamilan sedini mungkin. 'an bila dicurigai adanya inkompetensia

    ser+iks harus dilakukan tindakan untuk memberikan iksasi pada ser+iks

    agar dapat menerima beban dengan berkembangnya umur kehamilan.

    =perai dilakuakan pada umur kehamilan !2"!4 minggu dengan cara

    SI='$A atau /c'=BA@' dengan melingkari kanalis ser+ikalisdengan benang sutera>mersiline yang tebal dan simpul baru dibuka setelah

    umur kehamilan aterm dan bayi siap dilahirkan.

    *. Abortus Ineksius Abortus SeptikAbortus ineksius adalah abortus yang disertai dengan ineksi pada

    alat genitalia. Abortus septik adalah abortus yang disertai dengan penyebar

    ineksi pada peredaran darah tubuh atau peritoneum. $ejadian ini

    merupakan salah satu komplikasi tindakan abortus yang paling seringterjadi apalagi bila dilakukan kurang memperhatikan asepsis dan

    antisepsis.Abortus ineksius dan abortus septik perlu segera dilakukan

    pera%atan yang adekuat karena dapat terjadi ineksi yang lebih luas selain

    disekitar alat genitalia juga ke rongga peritoneum bahkan dapat keseluruh

    tubuh (sepsis) dan dapat jatuh ke syok septik.'iagnosis ditegakkan dengan anamnesis yang cermat tentang

    upaya tindakan abortus yang tidak menggunakan peralatan yang asepsis

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    14/43

    14

    dengan didapat gejala dan panas tinggi tampak sakit dan lelah takikardia

    perdarahan per+aginam yang berbau uterus yang membesar dan lembut

    serta nyeri tekan laboratorium didapatkan tanda ineksi dengan

    leukositosis. &ila sampai terjadi sepsis dan syok penderita akan tampak

    lelah panas tinggi menggigil dan penurunan tekanan darah.Pera%atan pasien ini harus mempertimbangkan keseimbangan

    cairan tubuh dan perlunya pemberian antibotik yang adekuat sesuai

    dengan hasil kultur dan sensiti+itas kuman yang diambil dari darah dan

    cairan luor yang keluar per+aginam. 1ntuk tahap pertama dapat diberikan

    penisilin 4 C !.2 juta unit atau ampisilin 4 C ! gram ditambah gentamisin 2

    C 90mg dan metronidaDole 2 C ! gram selanjutnya antibiotik diberikan

    sesuai hasil kultur.indakan kuretase dilakukan bila keadaan tubuh sudah membaik

    minimal - jam setelah antibiotik adekuat diberikan. angan lupa pada saat

    tindakan uterus dilindungi dengan uterotonika.Antibiotik dilanjutkan sampai 2 hari bebas demam dan bila dalam

    %aktu 2 hari pemberian tidak memberikan respon harus diganti dengan

    antibiotik yang lebih sesuai. Apabila ditakutkan terjadi tetanus perlu

    ditambah dengan injeksi AS dan irigasi kanalis +agina>uterus dengan

    larutan peroksida (2=2) kalau perlu histerektomi secepatnya.9. $ehamilan Anembrionik (&lighted =+um)

    $ehamilan anembrionik merupakan kehamilan patologi dimana

    mudigah atau janin tidak terbentuk sejak a%al %alaupun kantong gestasi

    tetap terbentuk. &ila tidak dilakukan tindakan kehamilan ini akan

    berkembang terus %alaupun tanpa ada janin di dalamnya. &iasanya sampai

    sekitar !4"!- minggu akan terjadi abortus spontan. Sebelum alat 1S;

    ditemukan kelainan kehamilan ini mungkin banyak dianggap sebagai

    abortus biasa.'iagnosis kehamilan anembrionik ditegakkan pada usia kehamilan

    *"9 minggu bila pada pemeriksaan 1S; didapatkan kantong gestasi tidak

    berkembang atau pada diameter 2.5cm yang tidak disertai adanya

    gambaran janin. /aka perlu dilakukan e+aluasi 1S; 2 minggu kemudian.

    &ila tetap tidak dijumpai bentuk janin dan diamter kantong gestasi sudah

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    15/43

    15

    mencapai 25mm maka dapat dinyatakan sebagai kehamilan anembrionik.

    atalaksana kehamilan anembrionik dilakukan terminasi kehamilan

    dengan dilatasi dan kuretase secara elekti.!5-

    -. $omplikasi

    $omplikasi yang kemungkinan timbul adalah8

    a. Perdarahan akibat luka pada jalan lahir atonia uteri sisa jaringan

    tertinggal ditesa hemoragik dan lain"lain. Perdarahan dapat timbul

    segera pasca indakan dapat pula timbul lama setelah tindakan.b. Syok akibat releks +aso+agal atau neurogenik. $omplikasi ini dapat

    menyebabkan kematian yang mendadak. 'iagnosis ini ditegakkan bila

    setelah seluruh pemeriksaan dilakukan tanpa memba%a hasil. arus

    diingat kemungkinan adanya emboli cairan amnion sehingga

    pemeriksaan histologik harus dilakukan dengan teliti.c. 7mboli udara dapat terjadi pada teknik penyemprotan cairan kedalam

    uterus. al ini terjadi karena pada %aktu penyemprotan selain cairan

    gelembung udara juga masuk kedalam uterus sedangkan pada saat

    yang sama sistem +ena di endometrium dalam keadaan terbuka. 1dara

    dalam jumlah kecil biasanya tidak menyebabkan kematian sedangkan

    dalam jumlah !00"*00ml dilaporkan sudah dapat sudah dapat

    mematikan dengan segera.d. Inhibisi +agus hampir selalu terjadi pada tindakan abortus yang

    dilakukan tanpa anestesi pada ibu dalam keadaan stress gelisah dan

    panik. al ini dapat terjadi akibat alat yang digunakan atau suntikan

    secara mendadak dengan cairan yang terlalu panas atau terlalu dingin.e. $eracunan obat>Dat aborti+um termasuk karena anestesi antiseptik

    lokal seperti $mn=4 pekat AgB=, $"$lorat odium dan Sublimat

    dapat mengakibatkan cedera yang hebat atau kematian. 'emikian pula

    obat"obatan seperti kina atau logam berat. Pemeriksaan hitologik dan

    toksikologik sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosis.

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    16/43

    16

    . Ineksi dan sepsis. $omplikasi ini tidak segera timbul pasca tindakan

    tetapi memerlukan %aktu.,

    *. Prognosis

    Prognosis keberhasilan kehamilan tergantung dari etiologi abortus

    sebelumnya8

    a. Perbaikan endokrin yang abnormal pada %anita dengan abortus yang

    rekuren mempunyai prognosis yang baik sekitar E 0#.b. Pada %anita abortus dengan etiologi yang tidak diketahui

    kemungkinan keberhasilan kehamilan sekitar 40"90#.c. Sekitar **# angka kelahiran hidup setelah pemeriksaan aktiitas

    jantung janin pada kehamilan 5 sampai - minggu pada %anita dengan

    2 atau lebih abortus yang tidak jelas. !24

    B. Kontrasepsi

    $ontrasepsi berasal dari kata $ontra berarti mencegah atau mela%an.

    Sedangkan $onsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel %anita) yang

    matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. adi

    kontrasepsi adalah menghindari >mencegah terjadinya kehamilan sebagai

    akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. 'alam

    menggunakan kontrasepsi keluarga pada umumnya mempunyai

    perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai. ujuan tersebut

    diklasiikasikan dalam tiga kategori yaitu menunda>mencegah kehamilan

    menjarangkan kehamilan serta menghentikan> mengakhiri kehamilan atau

    kesuburan.

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    17/43

    17

    1. Pengertian I1'

    $ontrasepsi I1' (Intra Uterine Device) merupakan alat kontrasepsi yang

    dipasang dalam rahim yang relati lebih eekti bila dibandingkan dengan

    metode pil suntik dan kondom. 7ektiitas metode I1' antara lain

    ditunjukkan dengan angka kelangsungan pemakaian yang tertinggi bila

    dibandingkan dengan metode tersebut diatas. Alat kontrasepsi dalam rahim

    terbuat dari plastik elastik dililit tembaga atau campuran tembaga dengan

    perak. @ilitan logam menyebabkan reaksi anti ertilitas dengan %aktu

    penggunaan dapat mencapai 2"!0 tahun dengan metode kerja mencegah

    masuknya spermatoDoa >sel mani ke dalam saluran tuba. Pemasangan dan

    pencabutan alat kontrasepsi ini harus dilakukan oleh tenaga medis (dokter

    atau bidan terlatih) dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi

    namun tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar ineksi menular

    seksual. *

    2. enis I1'

    enis I1' yang dipakai di Indonesia antara lain adalah8

    a.

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    18/43

    18

    ujung atas ke ujung ba%ah ,- cm. &atang diberi gulungan ka%at

    tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau ,*5 mm2 untuk

    menambah eektiitas. Ada tiga jenis ukuran multi load yaitu

    standarsmall dan mini.

    d. Lippes loop

    enis I1'Lippes loop terbuat daripolyethelene berbentuk huru

    spiral atau huru S bersambung. 1ntuk memudahkan kontrol

    dipasang benang pada ekornya. Lippes loop terdiri dari 4 jenis

    yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya. ipe A

    berukuran 25 mm (benang biru) tipe & 2*5 mm (benang hitam)

    tipe < berukuran ,0 mm (benang kuning) dan tipe ' berukuran ,0

    mm dan tebal (benang putih). Lippes loop mempunyai angka

    kegagalan yang rendah. $euntungan dari pemakaian I1' jenis ini

    adalah bila terjadi perorasi jarang menyebabkan luka atau

    penyumbatan usus karena terbuat dari bahan plastik. *9

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    19/43

    19

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    20/43

    20

    .

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    21/43

    21

    idak ada eek samping hormonal dengan

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    22/43

    22

    Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera

    setelah pemasangan I1'. &iasanya menghilang dalam !"2hari

    Pencabutan I1' hanya dapat dilakukan oleh tenaga

    kesehatan (dokter atau bidan) yang terlatih.

    /ungkin I1' keluar dari uterus tanpa diketahui (sering

    terjadi apabila I1' dipasang segera setelah melahirkan).

    Perempuan harus memeriksa posisi benang I1' dari %aktu

    ke %aktu. *9

    ". Faktu Penggunaan I1'

    Penggunaan I1' sebaiknya dilakukan pada saat8

    a. Setiap %aktu dalam siklus haidyang dapat dipastikan pasien

    tidak hamil.

    Pemasangan A$' pada %aktu ini dapat dilakukan pada hari"

    hari pertama atau pada hari"hari terakhir haid. $euntungan

    pemasangan A$' pada %aktu ini antara lain8 pemasangan

    lebih mudah oleh karena ser+iks pada %aktu itu agak terbuka

    dan lembek rasa nyeri tidak seberapa keras perdarahan yang

    timbul sebagai akibat pemasangan tidak seberapa dirasakan.

    b. Se%aktu postpartum

    Pemasangan A$' setelah melahirkan dapat dilakukan 8

    Secara dini (immediate insertion) yaitu A$' dipasangpada %anita yang melahirkan sebelum dipulangkan dari

    rumah sakit.

    Secara langsung (direct insertion) yaitu A$'

    dipasang dalam masa tiga bulan setelah partus atau

    abortus.

    Secara tidak langsung (indirect insertion) yaitu A$'

    dipasang sesudah tiga bulan setelah partus atau abortus:

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    23/43

    23

    atau pemasangan A$' dilakukan pada saat yang tidak

    ada hubungan sama sekali dengan partus atau abortus.

    &ila pemasangan A$' tidak dilakukan dalam %aktu

    seminggu setelah bersalin sebaiknya A$' ditunda sampai -"

    9 bulan postpartum oleh karena jika pemasangan A$'

    dilakukan antara minggu kedua dan minggu keenam seenam

    bahaya perorasi atau ekspulsi lebih besar.

    c. Se%aktu postabortum

    Sebaiknya A$' dipasang segera setelah abortus oleh karena

    dari segi isiologi dan psikologi %aktu itu paling ideal. etapi

    septic abortionmerupakan kontraindikasi pemasangan A$'.

    d. &eberapa hari setelah haid terakhir.

    'alam hal yang terakhir ini %anita yang bersangkutan dilarang

    untuk bersanggama sebelum A$' dipasang.

    Sebelum pemasangan A$' dilakukan sebaiknya diperlihatkan

    kepada akseptor bentuk A$' yang dipasang dan bagaimana A$'

    tersebut terletak dalam uterus setelah terpasang. Perlu dijelaskan

    kemungkinan terjadinya eek sampingan seperti perdarahan rasa sakit

    dan A$' keluar sendiri.

    1ntuk memilih A$' yang akan dipasang terlebih dahulu

    ditentukan panjangnya rongga uterus. Selalu diusahakan untuk

    memasang A$' yang mempunyai ukuran sebesar mungkin oleh

    karena dengan memakai A$' yang mempunyai ukuran besar

    kegagalan dan kecenderungan untuk ekspulsi akan berkurang.

    Sebaliknya ukuran yang lebih kecil sebaiknya dipasang pada akseptor

    yang mengalami banyak perdarahan dan rasa sakit.

    Sebelum pemasangan A$' semua alat"aat dan tabung penyalur

    beserta A$' harus disucihamakan terlebih dahulu. 1ntuk

    mensucihamakan alat"alat dapat digunakan beberapa cara seperti 8

    A$' beserta tabung direndam terlebih dahulu dalam larutan Dephirol

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    24/43

    24

    (benDalkonim chloride) dalam air dengan perbandinagn !8 500 samapai

    !8 !000 A$' beserta tabung penyalur direndam dalam larutan

    'ettol 5# selama 20 menit. 9

    #. Faktu $ontrol I1'

    $elemahan dari penggunaan I1' adalah perunya control lembali

    untuk memeriksa posisi benang I1' dari %aktu ke %aktu. Faktu

    kontrol I1' yang harus diperhatikan adalah8

    a. ! bulan pasca pemasangan

    b. , bulan kemudian

    c. Setiap - bulan berikutnya

    d. &ila terlambat haid ! minggu

    e. Perdarahan banyak atau keluhan lainnya. *

    $. Indikasi pemasangan I1'

    a. 1sia reprodukti.

    b. $eadaan nulipara.

    c. /enginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.

    d. /enyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.

    e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya.

    . Setelah mengalami abortus dantidak terlihat adanya adanya

    ineksi.

    g. esiko rendah I/S.

    h. idak menghendaki metode hormonal.i. idak menyukai untuk mengingat"ingat minum pil setiap hari.

    j. idak menghendaki kehamilan setelah !"5 hari senggama. 9

    %. $ontraindikasi pemasangan I1'

    $ontraindikasi untuk pemasangan I1' dapat dibagi atas 2 golongan

    yaitu

    a.

    $ontraindikasi relati

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    25/43

    25

    /ioma uteri dengan adanya perubahan bentuk rongga

    uterus. Insuisiensi ser+iks uteri.

    1terus dengan parut pada dindingnya seperti pada

    bekas seksio sesarea.

    $elainan yang jinak ser+iks uteri seperti erosion

    porsiones uteri.

    b. $ontraindikasi mutlak

    $ehamilan. Adanya ineksi yang akti pada traktus genitalis.

    Adanya tumor ganas pada traktus genitalis.

    Adanya metroragia yang belum disembuhkan.

    &. $omplikasi I1'

    a. Ineksi

    A$' itu sendiri atau benangnya yang berada dalam +agina

    umumnya tidak menyebabkan terjadinya ineksi jika alat"alat

    yang digunakan disucihamakan yakni tabung penyalur

    pendorong dan A$'. ika terjadi ineksi hal ini mungkin

    disebabkan oleh sudah adanya ineksi yang subakut atau

    menahun pada traktus genitalis sebelum pemasangan A$'.

    b. Perorasi

    1mumnya perorasi terjadi se%aktu pemasangan A$'

    %alaupun bisa terjadi pula kemudian. Pada permulaan hanya

    ujung A$' saja yang menembus dinding uterus tetapi lama

    kelamaan dengan adanya kontraksi uterus A$' terdorong

    lebih jauh menembus dinding uterus sehingga akhirnya masuk

    ke rongga abdomen. $emungkinan adanya perorasi harus

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    26/43

    26

    diperhatikan apabila pada pemeriksaan dengan spekulum

    benang A$' tidak kelihatan. 'alam hal ini pada pemeriksaan

    dengan sonde uterus atau mikrokuret tidak dirasakan A$'

    dalam rongga uterus. ika kecurigaan kuat tentang terjadinya

    perorasi sebaiknya dibuat oto oentgen dan jika tampak di

    oto A$' dalam rongga panggul hendaknya dilakukan

    histerograi untuk menentukan apakah A$' terletak di dalam

    atau di luar ka+um uteri. al ini dapat ditentukan dengan 1S;

    trns+aginal dan transabdominal.

    ika perorasi terjadi dengan A$' yang tertutup A$'

    harus dikeluarkan dengan segera oleh karena dikuatirkan

    terjadinya ileus begitu pula untuk A$' yang mengandung

    logam. Pengeluaran A$' dapat dilakukan dengan

    laparoskopi. @aparatomi hanya dilakukan jika laparoskopi tidak

    berhasil atau setelah terjadi ileus. ika A$' yang

    menyebabkan perorasi itu jenis terbuka dan linear dan tidakmengandung logam A$' tidak perlu dikeluarkan dengan

    segera.

    c. $ehamilan

    ika timbul kehamilan dengan A$' in situ tidak akan timbul

    kecacatan pada bayi oleh karena A$' terletak antara selaput

    ketuban dan dinding rahim. Angka keguguran dengan A$' in

    situ tinggi. ika ditemukan kehamilan dengan A$' in situ

    sedang benangnya masih keliatan sebaiknya A$'

    dikeluarkan oleh karena kemungkinan terjadinya abortus

    setelah A$' itu dikeluarkan lebih kecil daripada jika A$'

    dibiarkan terus berada dalam rongga uterus. 9

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    27/43

    27

    '. Keai*an +en,an AKD-IUD

    $ita perlu mengidentiikasi semua %anita hamil yang kemungkinan

    sedang menggunakan A$'. $eberadaan A$' di dalam uterus yang

    hamil dapat membahayakan bagi %anita dan janinnya.Alat yang terletak di

    luar uterus dapat membahayakan bagu %anita yang bersangkutan. arus

    diambil langkah"langkah yang tepat saat persalinan untuk mengidentiikasi

    dan memastikan pengeluaran alat secara normal.

    Apabila diketahui terdapat kehamilan dan benang tampak keluar di

    ser+iks alat harus dikeluarkan. indakan ini akan membantu mengurangi

    penyulit selanjutnya misalnya abortus lanjut sepsis dan kelahiran

    preterm. /enurut penelitian atum (!*-) didapati bah%a angka abortus

    adalah 54 persen apabila A$' dibiarkan in situ dibandingkan dengan 25

    persen apabila dikeluarkan. Selain itu apabila alat tetap berada di rahim

    rekuensi berat lahir rendah terutama akibat kelahiran preterm menjadi 20

    persen dibandingkan dengan sekitar 5 persen apabila alat dikeluarkan

    secara dini. 6essey (!*) mengonirmasi pengamatan ini. Apabila benang

    tidak terlihat upaya untuk menentukan lokasi dan mengeluarkan alat dapat

    menyebabkan abortus. Sebagian dokter berhasil mengeluarkan A$'

    yang benangnya tidak terlihat dengan menggunakan bantuan sonograi.*

    Abortus trimester kedua dengan A$' in situbesar kemungkinan

    bersiat septik. Sepsis kadang"kadang ulminan dan sering mematikan dan

    karena risiko ini %anita yang bersangkutan dita%ari pilihan untuk

    mengakhiri kehamilan. Fanita hamil dengan A$' in utero yang

    memperlihatkan tanda"tanda ineksi uterus harus diberi terapi antibiotik

    intensi dan menjalani e+akuasi uterus segera. &elum pernah dilaporkan

    terjadi peningkatan malormasi janin pada kehamilan dengan A$' in

    situ. *

    BAB

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    28/43

    28

    LAP/-AN KASUS

    STATUS IBU HA0IL

    Bama 8 By. /

    1mur 8 ,9 tahun

    anggal /asuk 8 0! September 20!4

    am /asuk 8 0!.00 FI&

    Bo. / 8 ,.-5.29

    Pekerjaan 8 Ibu umah angga

    Agama 8 Islam

    ANA0NESIS U0U0

    By. / ,9 tahun ;2P!A0 a%a Islam S' I i>d n. A ,2 tahun a%a Islam

    S/A Firas%asta datang ke I;' dengan 8

    $eluhan 1tama 8 Byeri perut bagian ba%ah

    elaah 8 al ini dialami pasien sejak G 2 hari yang lalu sebelum

    masuk rumah sakit. Byeri bersiat hilang timbul dan memberat

    sejak ! hari lalu. Byeri tekan (H). i%ayat penurunan nasu

    makan (H) ri%ayat penurunan berat badan (H) ri%ayat keluar

    darah dari kemaluan (") ri%ayat campur berdarah (") ri%ayat

    mual muntah (H) ri%ayat demam (") ri%ayat penggunaan $&

    I1' (H) sejak ! tahun 4 bulan yang lalu ri%ayat keputihan (").

    i%ayat &A$ (H) normal &A& (H) normal.

    P 8 "

    P= 8 tidak jelas

    i%ayat aid 8 P 8 tidak jelas

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    29/43

    29

    P 8 tidak jelas

    AB< 8 "

    i%ayat Persalinan 8 !. aterm ,000 gram klinik PSP 4 tahun sehat

    2. amil ini

    STATUS P-ESENS

    Sens 8 i Sianosis 8 (")

    8 22 C>i 'ispnue 8 (")

    8 ,-5 J< =edem 8 (")

    STATUS /BSTET-IKUS

    Abdomen 8 soepel peristaltic (H) dalam batas normal nyeri tekan (H)

    ?1 8 tidak teraba

    p>+ 8 (")

    STATUS INEK/L/IS

    Inspekulo 8 porsio licin ?A (") darah (") li+idae (H)

    6 8 ser+iks tertutup adneCa kanan > kiri lemas parametrium

    kanan>kiri lemas

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    30/43

    30

    LAB/-AT/-IU0

    F&&b>t>Plt 8 000>4.,>!24>,*->2,*.000

    $;' ad random > S;= > S;P > 1r > 45 > ,! > !4 > 0*,

    AP 8 4*-

    es kehamilan (H)

    DIAN/SIS Sekunder ;ra+ida H $' (5"-) mgg H I1' insitu

    -EN'ANA

    =bser+asi

    TE-API

    I6?' @ 5>5 '5# 20 gtt>i Inj. ;entamisin 90 mg> 9 jam

    Inj. anitidin 50 mg > !2 jam

    Antasida syr , C

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    31/43

    31

    = 8

    SP. Sens 8 i Sianosis 8 (")

    8 22 C>i 'ispnue 8 (")

    8 ,-* J< =edem 8 (")

    S=. Abd 8 soepel peristaltik (H) dalam batas normal nyeri tekan (H)

    ?1 8 tidak teraba

    p>+ 8 perdarahan minimal

    A 8 Abortus imminens H I1' insitu

    P 8 encana 1S; ulang

    1S; AS 8

    $$ terisi baik

    1terus membesar diameter 9- C -* cm

    Pada ka+um uteri tampak kantung kehamilan diameter 20* cm etal echo

    (") yolk sac (H) Pada =1I tampak massa hiperekoik kesan 8 I1'

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    32/43

    32

    S 8 Perdarahan per+aginam (ganti doek 2C sehari) mual muntah (H)

    nyeri perut (H)

    = 8 SP. Sens 8 i

    Inj. ;entamisin 90 mg> 9 jam

    Inj. anitidin 50 mg > !2 jam

    Antasida syr , C 90 mmg 8 20 C>i

    8 94 C>i 8 ,*2o+ 8 perdarahan minimal

    &A$ 8 (H) normal

    &A& 8 (H) normal

    A 8 Abortus imminens H I1' insitu

    P 8

    I6?' @ 5>5 '5# 20 gtt>i

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    33/43

    33

    Inj. ;entamisin 90 mg> 9 jam

    Inj. anitidin 50 mg > !2 jam

    Antasida syr , C *0 mmg 8 20 C>i

    8 92 C>i 8 ,-.5 o+ 8 (H) lek

    &A$ 8 (H) normal

    &A& 8 (H) normal

    A 8 Abortus imminens H $' (5"-) mgg H I1' insitu

    P 8

    I6?' @ 5>5 '5# 20 gtt>i

    Inj. ;entamisin 90 mg> 9 jam

    Inj. anitidin 50 mg > !2 jam

    Antasida syr , C p)

    8 " 'ilatase dan kuretase

    " Pasang @aminaria pukul 22.00 %ib

    " encana kuretase 05 September 20!4 jam 09.00 %ib" $onsul anestesi" S;P 1reum t>Plt 8 -*00>4!4>!!9>!4>!*.000

    S;=>S;P>1r>44>!5>05

    P > IB > 8 !,- ( !09 ( 29 (

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    34/43

    34

    S 8 mual muntah (H) nyeri perut (H)

    = 8 SP. Sens 8

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    35/43

    35

    Inj. !2 jam

    Inj. $etorolac ,0 mg> 9 jam

    Inj. /ethergin ! amp> 9 jam

    -EN'ANA P/ST KU-ETASE

    A%asi 6S perdarahan post kuretase.

    t>Plt 8 ,00>495>!!->,-!>2!,.000

    Tan,,a* 4 5# Septeber 251!

    S 8 mual muntah (H)

    = 8 SP. Sens 8 d n. A ,2 tahun a%a Islam

    S/A Firas%asta datang ke I;' dengan $1 8 Byeri perut bagian ba%ah. elaah 8

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    36/43

    36

    al ini dialami pasien sejak G 2 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit

    bersiat hilang timbul dan memberat sejak ! hari lalu. Byeri tekan (H). i%ayat

    penurunan nasu makan (H) ri%ayat penurunan berat badan (H) ri%ayat mual

    muntah (H) ri%ayat penggunaan $& I1' (H) sejak ! tahun 4 bulan yang lalu.

    i%ayat menstruasi menarche pada usia !, tahun siklus teratur +olume 2",C

    ganti doek>hari dismenorrhe (H). P>P= 8 ("). i%ayat P>P tidak jelas

    AB< ("). i%ayat Persalinan8 !. aterm ,000 gram klinik PSP 4 tahun sehat

    2. amil ini. 1S; AS 8 $esan 8 " /issed abortion " Susp. hyperplasia

    endometrium. @ab 8 F&&b>t>Plt 8 000 > 4., > !24 > ,*->2,*.000. es

    kehamilan (H). 'iagnosis 8 S; H I1P (5"-) mgg H I1' insitu. $emudian pasien

    mengeluhkan keluar darah dari kemaluan (H) ganti doek !"2 C sehari dan dialami

    pasien selama 2 hari selama di S. 'ilakukan 1S; AS ulang kesan 8 Abortus

    imminens H $' 5"- mgg H I1' insitu. encana 8 kuretase. $1 ibu post kuretase

    stabil.

    BAB !

    ANALISA KASUS

    Pada laporan kasus berikut diajukan suatu kasus seorang %anita berusia ,9 tahun

    dengan diagnosa Abortus imminens H $' 5"- mgg H I1' insitu. 'iagnosa

    ditegakkan berdasarkan hasil anamnesa pemeriksaan isik"ginekologik dan

    obstetrik serta pemeriksaan penunjang berupa 1S; dan pemeriksaan

    laboratorium.

    'ilaporkan kasus By. / ,9 tahun ;2P!A0 a%a Islam S' I i>d n. A ,2

    tahun a%a Islam S/A Firas%asta datang ke I;' dengan $1 8 Byeri perut

    bagian ba%ah. elaah 8 al ini dialami pasien sejak G 2 hari yang lalu sebelum

    masuk rumah sakit bersiat hilang timbul dan memberat sejak ! hari lalu sebelum

    masuk rumah sakit. Byeri tekan (H). i%ayat penurunan nasu makan (H) ri%ayat

    penurunan berat badan (H) ri%ayat mual muntah (H) ri%ayat penggunaan $&

    I1' (H) sejak ! tahun 4 bulan yang lalu. i%ayat menstruasi menarche pada usia

    !, tahun siklus teratur +olume 2",C ganti doek>hari dismenorrhe (H).

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    37/43

    37

    P>P= 8 ("). i%ayat P>P tidak jelas AB< ("). i%ayat Persalinan8 !.

    aterm ,000 gram klinik PSP 4 tahun sehat 2. amil ini. 1S; AS 8 $esan 8

    " /issed abortion " Susp. hyperplasia endometrium. @ab 8 F&&b>t>Plt 8

    000 > 4., > !24 > ,*->2,*.000. es kehamilan (H).'iagnosis 8 S; H I1P (5"-)

    mgg H I1' insitu. $emudian pasien mengeluhkan keluar darah dari kemaluan

    (H) ganti doek !"2 C sehari dan dialami pasien selama 2 hari selama di S.

    'ilakukan 1S; AS ulang kesan 8 Abortus imminens H $' 5"- mgg H I1'

    insitu. encana 8 kuretase. $1 ibu post kuretase stabil.

    TE/-I KASUS

    Abortus merupakan ancaman ataupengeluaran hasil konsepsi sebelum

    janin dapat hidup di luar kandngan.

    Sebagai batasan pada kehamilan

    kurang dari 20 minggu atau berat

    badan janin kurang dari 500 gram.

    'iagnosis abortus iminens biasanya

    dia%ali dengan keluhan perdarahanper+aginam pada umur kehamilan

    kurang dari 20 minggu. Penderita

    mengeluh mulas sedikit atau tidak ada

    keluhan sama sekali kecuali

    perdarahan per+aginam.

    1ntuk menentukan prognosis dari

    abortus iminens dapat dilakukan

    Pada kasus ini dijumpai P 8tidak jelas. &erdasarkan hasil

    1S; AS pasien datang dengan

    $' 5"- minggu

    Pada kasus ibu mengalami keluar

    darah dari kemaluan selama

    dira%at di S dengan

    sebelumnya mengeluhkan nyeri

    perut bagian ba%ah.

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    38/43

    38

    dengan melihat kadar hormon h!0.

    &ila hasil tes keduanya masih positi

    maka prognosisnya adalah baik.

    Pemeriksaan 1S; diperlukan untuk

    mengetahui pertumbuhan janin yang

    ada dan mengetahui keadaan plasentaapakah sudah terjadi pelepasan atau

    belum. 'iperhatikan ukuran biometri

    janin>kantong gestasi apakah sesuai

    dengn umur kehamilan berdasarkan

    P.

    Pengelolahan penderita ini sangat

    bergantung pada inorm consent yang

    diberikan. &ila ibu ini masih

    menghendaki kehamilan tersebut

    maka pengelolahan harus maksimaluntuk mempertahankan kehamilan

    ini.

    Penggunaan kontrasepsi I1' jenis

    I1'

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    39/43

    39

    bagian +ertikalnya diberi lilitan ka%at

    tembaga halus. @ilitan tembaga halus

    ini mempunyai eek anti ertilitas

    (anti pembuahan) yang cukup baik.

    7ek samping yang umum terjadi

    seperti 8 perubahan siklus haid

    (umumnya pada , bulan pertama dan

    akan berkurang setelah , bulan) haid

    lebih lama dan banyak perdarahanantar menstruasi saat haid lebih sakit.

    $elemahan dari penggunaan I1'

    adalah perunya control kembali untuk

    memeriksa posisi benang I1' dari

    %aktu ke %aktu. Faktu kontrol I1'

    yang harus diperhatikan adalah8

    d. ! bulan pasca

    pemasangan

    e. , bulan kemudian

    . Setiap - bulan

    berikutnya

    g. &ila terlambat haid !

    minggu

    h. Perdarahan banyak ataukeluhan lainnya.

    Pada kasus ini didapatkan ibu

    menggunakan A$' ,90

    selama ! tahun 4 bulan namun

    tanda kehamilan pada inspekulo

    li+idae (H) dan tes kehamilan (H).

    Pada kasus ini ri%ayat

    menstruasi menarche ibu pada

    usia !, tahun siklus teratur

    +olume 2",C ganti doek>hari.

    'ismenorrhe (H).

    Pada kasus ini sejak pemasangan

    I1' ! tahun 4 bulan yang lalu ibu

    tidak pernah kontrol kembaliuntuk pemeriksaan.

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    40/43

    40

    Perasa*aan 4

    !. &agaimana tindakan sebagai dokter umum dalam penanganan a%al pada

    pasien abortus imminensK

    2. Apa sajakah aktor predisposisi terjadinya abortus imminens pada pasien

    iniK

    ,. &agaimana edukasi pasien dengan abortus imminensK

    4. &agaimana terjadi kehamilan pada penggunaan A$'K

    5. &agaimana tindakan sebagai dokter umum dalam penanganan a%al pada

    kehamilan dengan A$'K

    -. &agaimana edukasi pada penggunaan A$'K

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    41/43

    41

    DATA- PUSTAKA

    !. Pra%irohardjo Sar%ono. Ilmu $ebidanan. Abortus. 7disi I6. akarta 8 ?$

    1I. 20!0.2. Saiuddin A& achimhadhi Fiknijosastro ;. Ilmu $ebidanan.

    Abortus. 7disi ke"4. akarta 8 P. &ina Pustaka 8 20!!.,.

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    42/43

    42

    DATA- ISI

    DATA- ISI 88888888888888888888.. i

    BAB I PENDAHULUAN 88888888888888.. 1

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA 88888888888888..

    A. Abortus 88888888888888888888..

    !. 'einisi LLLLLLLLLLLLLLLLLLLL.. ,2. 7pidemiologi LLLLLLLLLLLLLLLLL.. ,

    ,. 7tiologi LLLLLLLLLLLLLLLLLLLL.. 4

    4. Patoisiologi LLLLLLLLLLLLLLLLL.. -

    5. $lasiikasi Abortus LLLLLLLLLLLLLL.. *

    -. $omplikasi LLLLLLLLLLLLLLLLL.. !5

    *. Prognosis LLLLLLLLLLLLLLLLL.. !-

    B. Kontrasepsi 88888888888888888.. 1#Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device)

    1. Pengertian I1'88888888888888888.. 1$

    2. enis I1' LLLLLLLLLLLLLLLLL.. !*

    .

  • 8/11/2019 lapkas ABORTUS IMMINENS AMEL JOAN.doc

    43/43

    43

    DATA- PUSTAKA 88888888888888888.. !2