21
MK. Elektronika MEMBUAT CHARGER HP DENGAN ACCU Oleh : 1. I Gede Widi Sedana (1111305005) 2. Ni Nyoman Ayu Tirta Diani (1111305007) 3. I Putu Riadi Handika (1111305009) 4. Ni Putu Yuliasih (1111305022) 5. I.B.N. Santa Sulaksana (0911305004) FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Lap.elektronika Klompok 5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lap.elektronika Klompok 5

MK. Elektronika

MEMBUAT CHARGER HP DENGAN ACCU

Oleh :

1. I Gede Widi Sedana (1111305005)

2. Ni Nyoman Ayu Tirta Diani (1111305007)

3. I Putu Riadi Handika (1111305009)

4. Ni Putu Yuliasih (1111305022)

5. I.B.N. Santa Sulaksana (0911305004)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2013

Page 2: Lap.elektronika Klompok 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL RANGKAIANJudul Rangkaian yang telah dibuat yaitu “ Charger HP dengan penggunaan accu”

B. LATAR BELAKANG

Hampir semua orang menggunakan peralatan elektronika, dari yang sederhana sampai

yang kompleks contohnya Charger HP darurat sederhana. Seiring dengan perkembangan

teknologi modern, yang sekarang ini menyediakan segala macam fasilitas yang serba praktis dan

kemudahan yang diberikan kepada manusia sebagai pengguna, membuat kita merasa tertarik

untuk memiliki dan menggunakan fasilitas tersebut.Demikian juga dengan Charger Darurat untuk

HP membuat kita lebih mudah mengisi baterai Hp kita dimana saja dan kapan saja saat kita

membutuhkannya tanpa bergantung dengan listrik PLN.

Charger Hp darurat ini dilengkapi dengan penggunaan accu motor.yang membuat kita

lebih mudah menggunakannya dengan Hp lain karena dengan penggunaan accu maka segala

macam model charger dapat disambungkan dengan mudah dan praktis. Charger Hp ini juga

sangat membantu kita ketika sedang bepergian jauh, dimana ketika Hp kita lowbat maka kita

dapat mengisi Baterai Hp kita dengan cepat sehingga perjalanan kita tetap terjaga dengan adanya

telekomunikasi.

Rangkaian Charger HP dengan penggunaan accu motor, ini merupakan rangkaian

elektronika yang dapat mengubah tegangan baterai 6 volt menjadi 5 volt dengan bantuan

integrated circuit, dimana pada integrated circuit ini keluaran akan tetap 5 volt atau dibawahnya,

hal ini dilakukan agar Baterai HP kita tidak jebol. Untuk itu, dengan adanya Rangkaian Charger

HP dengan penggunaan accu motor ini, diharapkan agar dapat membantu Manusia dan

mempermudah semua orang ketika men-Charger Hp dimana dan kapan saja yang mereka

butuhkan.

Page 3: Lap.elektronika Klompok 5

C. TUJUAN

a. Mengetahui cara merangkai komponen-komponen menjadi sebuah alat Charger

b. Mengetahui fungsi dari masing-masing komponen dari alat Charger

c. Mampu mengerti dan memahami cara kerja dari alat Charger

Page 4: Lap.elektronika Klompok 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik dan

menghasilkan nilai resistansi tertentu.Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam

disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut.Resistor memiliki beragam jenis dan

bentuk.Diantaranya resistor yang berbentuk silinder, smd (Surface Mount Devices), dan wirewound. Jenis

jenis resistor antara lain komposisi karbon, metal film, wirewound, smd, dan resistor dengan teknologi

film tebal.

Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum

adalah resistor dengan bahan komposisi karbon, dan metal

film.Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita

warna yang melingkar di badan resistor.Pita-pita warna ini

dikenal sebagai kode resistor.Dengan mengetahui kode resistor

kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi, koefisien

temperature dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial ini akan

menjelaskan kode koderesistor yang banyak beredar di pasaran.

Resistor yang menggunakan kodewarna ada 3 macam, yaitu:

1. Resistor dengan 4 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi.

2. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi

3. Resistor dengan 5 pita warna dengan 1 pita warna untuk toleransi

dan 1 pita warna untuk reliabilitas Sedangkan ukuran resistor bermacam macam sesuai dengan ukuran

daya resistor itu.

Page 5: Lap.elektronika Klompok 5

B. Kapasitor

Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf “C” adalah

suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik dengan cara

mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael

Faraday (1791-1867).Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm 2 yang artinya luas

permukaan kepingan tersebut.

Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan

dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-

lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul

pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negative terkumpul

pada ujung metal yang satu lagi.

Muatan positif tidak dapat mengalir

menuju ujung kutub negatif dansebaliknya

muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung

kutub positif, karena terpisah oleh bahan

dielektrik yang non-konduktif.Muatan elektrik

ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada

ujung-ujung kakinya.Di alam bebas,

phenomena kapasitor ini terjadi pada saat

terkumpulnya muatan-muatan positif dan

negatif di awan.

Kapasitansi didefinisikan sebagai

kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18

menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat

bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat

memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs.

Dengan rumus dapat ditulis :

Q = C V

Q = muatan elektron dalam C (coulombs)

C = nilai kapasitansi dalam F (farad)

V = besar tegangan dalam V (volt)

Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi :

Page 6: Lap.elektronika Klompok 5

1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)

2. Kondensator elektrolit (Electrolit Condenser = Elco)

3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)

Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai

kapasitansi umumnya ditulis dengan angka yang

jelas.Lengkap dengan nilai tegangan maksimum

dan polaritasnya. Misalnya pada kapasitor elco

dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar

100μF25v yang artinya kapasitor/ kondensator

tersebut memiliki nilai kapasitansi 100 μF dengan

tegangan kerja maksimal yang diperbolehkan

sebesar 25 volt.

Kapasitor yang ukuran fisiknya kecil

biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga)

angka saja.Jika hanya ada dua angka, satuannya adalah pF (pico farads).Sebagai contoh, kapasitor yang

bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi kapasitor tersebut adalah 47 pF.Jika ada 3 digit, angka

pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka ke-3 adalah faktor pengali. Faktor

pengali sesuai dengan angka nominalnya, berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3 = 1.000, 4 = 10.000, 5 =

100.000 dan seterusnya.

C. Led

Diode pancaran cahaya (bahasa Inggris: light-emitting diode; LED) adalah suatu semikonduktor

yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak koheren ketika diberi tegangan maju. Gejala ini

termasuk bentuk elektroluminesensi.Warna yang dihasilkan bergantung pada bahan semikonduktor yang

dipakai, dan bisa juga ultravioletdekat atau inframerah dekat.

Sebuah LED adalah sejenis diode semikonduktor

istimewa.Seperti sebuah diode normal, LED terdiri dari sebuah

chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan

ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut

p-n junction.Pembawa-muatan - elektron dan lubang mengalir ke

junction dari elektrode dengan voltase berbeda.Ketika elektron

bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih

rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.Tak seperti lampu pijar dan neon, LED mempunyai

kecenderungan polarisasi. Chip LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) dan hanya akan menyala

Page 7: Lap.elektronika Klompok 5

bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan

mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus

terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati chip LED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan

mengeluarkan emisi cahaya.

Chip LED pada umumnya mempunyai tegangan

rusak yang relatif rendah. Bila diberikan tegangan beberapa

volt ke arah terbalik, biasanya sifat isolator searah LED

akan jebol menyebabkan arus dapat mengalir ke arah

sebaliknya. Sirkuit LED dapat di desain dengan cara

menyusun LED dalam posisi seri maupun paralel. Bila

disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan adalah

jumlah tegangan yang diperlukan seluruh LED dalam

rangkaian tadi. Namun bila LED diletakkan dalam keadaan paralel, maka yang perlu diperhatikan

menjadi jumlah arus yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian ini. Menyusun LED dalam rangkaian

seri akan lebih sulit jika warna LEDberbeda-beda, karena tiap warna LED yang berlainan mempunyai

tegangan maju (Vf) yang berbeda. Perbedaan ini akan menyebabkan bila jumlah tegangan yang diberikan

oleh sumber daya listrik tidak cukup untuk membangkitkan chip LED, maka beberapa LED akan tidak

menyala. Sebaliknya, bila tegangan yang diberikan terlalu besar akan berakibat kerusakan pada LED yang

mempunyai tegangan maju relatif rendah.

Pada umumnya, LED yang disusun secara seri harus

mempunyai tegangan maju yang sama atau paling tidak tak

berbeda jauh supaya rangkaian LED ini dapat bekerja secara

baik. Jika LED digunakan untuk indikator pada voltase lebih

tinggi dari operasinya dirangkai seri dengan resistor untuk

menyesuaikan arus agar tidak melampaui arus maksimum

LED, kalau arus maksimum terlampau LED jadi rusak.

D. Integrated Circuit (IC)

Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah komponen dasar yang terdiri

dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan

elektronika.Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah mikroprosesor Intel

Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum termasuk

komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm.

Page 8: Lap.elektronika Klompok 5

Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam fabrikasi alat

semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat

melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum.

Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil

merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil,

tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan kemudahan dalam

menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tabung vakum. sebuah system elektronik tidak

akan bisa beroperasi tanpa sumber tegangan (Power Supply). Sumber tegangan tersebut dapat berupa

sumber tegangan AC (Alternate Current) atau DC (Direct Current) dimana besar kecilnya daya output

harus stabil dan harus disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya IC TTL membutuhkan tegaganan DC

stabil 5Volt, IC CMOS membutuhkan tegangan DC stabil 12 Volt, Zilog 80 membutuhkan tegangan DC

stabil 5 Volt, dan sebagainya.

Sumber tegangan AC dapat diperoleh di antaranya dari:

1. Listrik PLN yang diturunkan dengan Transformator

Page 9: Lap.elektronika Klompok 5

2. Motor Generator

3. Turbin Angin

Sumber tegangan DC dapat diperoleh di antaranya dari:

1. Battery (Accu)

2. Power Supply Buatan dengan sumber awal dari PLN yang telah diturunkan

3. Solar Cell

Salah satu metode agar dapat menghasilkan tegangan output DC stabil adalah dengan

menggunakan IC 78XX untuk tegangan positif dan IC 79XX untuk tegangan negatif dalam sistem

Regulator Tegangan.

1. IC 7805 untuk menstabilakn tegangan DC +5 Volt

2. IC 7809 untuk menstabilakn tegangan DC +9 Volt

3. IC 7812 untuk menstabilakn tegangan DC +12 Volt

4. IC 7824 untuk menstabilakn tegangan DC +24 Volt

5. IC 7905 untuk menstabilakn tegangan DC -5 Volt

6. IC 7909 untuk menstabilakn tegangan DC -9 Volt

7. IC 7912 untuk menstabilakn tegangan DC -12 Volt

8. IC 7924 untuk menstabilakn tegangan DC -24 Volt Seri 78xx

memiliki beberapa keunggulan dibandingkan regulator tegangan lainnya:

Seri 78xx tidak memerlukan komponen tambahan untuk meregulasi tegangan, membuatnya

mudah digunakan, ekonomis dan hemat ruang. Regulator tegangan lainnya mungkin

memerlukan komponen tambahan untuk membantu peregulasian tegangan. Bahkan untuk

regulator bersakelar,selain membutuhkan banyak komponen, juga membutuhkan perencanaan

yang rumit.

Seri 78xx memiliki rangkaian pengaman terhadap pembebanan lebih, panas tinggi dan

hubungsingkat, membuatnya hampir tak dapat dirusak. Dalam keadaan tertentu, kemampuan

pembatasan arus peranti 78xx tidak hanya melindunginya sendiri, tetapi juga melindungi

rangkaian yang ditopangnya.

Seri 78xx memiliki beberapa kekurangan yang mungkin membuatnya kurang diinginkan untuk

penggunaan tertentu:

Tegangan masukan harus lebih tinggi dari tegangan keluaran (biasanya 2-3 volt). Ini

membuatnya tidak tepat digunakan untuk penggunaan tegangan rendah, misalnya regulasi 5

volt dari sumber baterai 6 volt tidak akan bekerja dengan 7805.

Page 10: Lap.elektronika Klompok 5

Sebagaimana regulator linier lainnya, arus masukan sama dengan arus keluaran. Karena

tegangan masukan lebih tinggi daripada tegangan keluaran, berarti ada daya yang diboroskan

sebagai bahang. Sehingga untuk keperluan daya tinggi, diperlukan benaman bahang.

Page 11: Lap.elektronika Klompok 5

BAB III METODOLOGI

A. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan / dipakai pada rangkaian ini yaitu sebagai berikut: 1. Alat a. Solder 1 Buah b. Pemotong Kabel 1 Buah c. Papan PCB 1 Buah d. Kabel inti kawat Secukupnya e. Sumber tegangan (Baterai) 6 Volt 1 Buah

2. Bahan a. Resistor 670 Ohm 1 Buah b. LED 1 Buah c. Kapasitor 220 uF 1 Buah d. IC LM7805 1 Buah e. Sirip Pendingin IC LM7805 1 Buah f. Timah Secukupnya g.Dioda 1N 4001 1 Buah

B. Prosedur KerjaProsedur Kerja Pada Rangkaian Charger dengan penggunaan accu

motoryaitu sebagai berikut :

1. Merangkai rangkaian Charger Darurat dengan penggunaan accu motor dan rangkaian sederhananya seperti Gambar berikut ini ;

Rangkaian Sederhana

Page 12: Lap.elektronika Klompok 5

2. Memberikan Input dengan baterai 6 Volt DC3. Mengamati indicator keluaran atau output pada rangkaian charger .

C. Rincian Biaya

NO Nama Barang jumlah Harga1 Papan PCB 2 buah 4.0002 Tc 4001 2 buah 7.0003 Accu 1 buah 150.0004 Ic 7805 C4 2 buah 5.0005 Lampu LED 2 buah 1.0006 Kapasitor 2 buah 8.0007 Pendingin 2 buah 3.0008 Kolektor 2mm dan 3mm 2 buah 5.5009 Kabel 1 m 2.50010 Motor 12 v 1buah 7.500

Jumlah Rp. 193.500

Untuk membuat Charger HP Darurat dengan penggunaan accu diperlukan bianya Rp. 193.500

Page 13: Lap.elektronika Klompok 5

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil PengamatanHasil Pengamatan yang didapatkan pada saat merangkai rangkaian

Charger darurat dengan penggunaan accu motor yaitu sebagai berikut;

1. Gambar rangkaian jadi

Page 14: Lap.elektronika Klompok 5

B. Pembahasan

Pada Rangkaian charger HP darurat dengan portabel universal, diberikan sumber

tegangan baterai 5 Volt dikarenakan terdapat IC LM7805, Dimana diketahui bahwa IC

LM7805 ini akan bekerja apabila sumber input atau sumber tegangan yang diberikan diatas

(2 sampai 3 Volt) tegangan yang akan distabilkan yaitu 5 Volt. Penstabilan tegangan ini

berguna sebagai pengaman baterai HP agar tidak jebol. Pada saat melakukan penguji cobaan

rangkaian, ketika rangkaian telah dipasangi sumber tegangan (accu) 6 Volt lalu LED

Menyala jadi dapat dinyatakan dengan menyalahnya LED berarti terdapat aliran listrik serta

ternyata charger terisi dengan baik. Berdasar hal tersebut, maka rangkaian yang dibuat telah

sesuai dan dapat digunakan serta di fungsikan sebagai charger HP darurat.

Page 15: Lap.elektronika Klompok 5

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik pada pembutan rangkaian ini yaitu sebagai berikut :

1. Pada rangkaian Charger dengan penggunaan accu motor ini, harus

menggunakan tegangan sumber (accu) diatas penstabil tegangan pada IC

LM7805 yaitu kurang lebih 2 volt hingga 3 volt.

2. Fungsi dari komponen yang digunakan yaitu:

a. Resistor digunakan sebagai penghambat arus.

b. LED berfungsi sebagai indicator cahaya pada rangkaian

c. IC LM7805 berfungsi menstabilkan tegangan 6 volt menjadi 5 volt.

d. Kapasitor berfungsi sebagai penyimpan tegangan.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan sebelum merangkai rangkaian ini yaitu sebagai berikut ;

1. Sebelum Anda merangkai, usahakan terlebih dahulu untuk mengetahui

prosedur kerja serta prinsip dari rangkaian ini.

2. Sebaiknya sebelum merangkai, Anda harus mengetes terlebih dahulu Alat

serta komponen yang digunakan apakah masih dalam keadaan layak pakai

atau rusak.

3. Sebaiknya Anda lebih teliti ketika melakukan penyusunan komponen pada

papan PCB, agar tidak terjadi kesalahan.

Page 16: Lap.elektronika Klompok 5

DAFTAR PUSTAKA

Bakri,Abdul Haris.2008.Dasar-Dasar Elektronika.Makassar:UNM Press (diakses 25 januari

2013)

Bishop,Owen.2004.Dasar-Dasar Elektronika.Jakarta:Erlangga.(diakses 25 januari 2013)

http://zulfauzi.blogspot.com/charger-darurat-dengan-baterai-9-volt-dc.html(diakses 25 januari

2013)

http://zhuldyn.wordpress.com/capasitor.html(diakses 25 januari 2013)

http://www.wikipedia.com/resistor.html(diakses 25 januari 2013)

sutrisno.1987.Elektronika Teori Dan Penerapannya.Bandung:ITB Press(diakses 25 januari 2013)