33
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Umum Laporan Pendahuluan ini merupakan laporan mengenai garis besar semua lingkup Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kantor Balai Benih Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak yang telah dilakukan konsultan. Untuk menangani hal yang berkaitan dengan jenis pekerjaan tersebut, maka konsultan mengemukakan hal - hal sebagai berikut: (a) Sebagai Konsultan Teknik kami menyadari bahwa masalah- masalah yang terkait dalam pekerjaan tersebut cukup luas dan kompleks, sehingga diperlukan suatu penanganan yang terpadu diantara beberapa disiplin ilmu yang terkait, agar dapat diperoleh hasil yang effisien dan optimal. Mengingat hal tersebut di atas, maka dalam laporan ini akan dibahas dalam beberapa bab yang berbeda. (b) Didalam menangani pekerjaan ini, kami akan menyusun detail desain Konstruksi yang sekiranya dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan. Kota sebagai pusat pertumbuhan serta pelayanan terhadap masyarakat, akan sangat menentukan dinamika pembangunan masyarakat di sekitarnya. Tingkat kemampuan dalam melaksanakan fungsinya bersifat kompetitif dengan kota-kota lain yang ada di sekitarnya. Kota yang memiliki tingkat kemampuan pelayanan yang

lap pendahuluan bunhut.docx

Embed Size (px)

Citation preview

BAB 1PENDAHULUAN

1. Umum

Laporan Pendahuluan ini merupakan laporan mengenai garis besar

semua lingkup Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Kantor Balai Benih

Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak yang telah dilakukan konsultan.

Untuk menangani hal yang berkaitan dengan jenis pekerjaan tersebut,

maka konsultan mengemukakan hal - hal sebagai berikut:

(a) Sebagai Konsultan Teknik kami menyadari bahwa masalah-masalah

yang terkait dalam pekerjaan tersebut cukup luas dan kompleks,

sehingga diperlukan suatu penanganan yang terpadu diantara

beberapa disiplin ilmu yang terkait, agar dapat diperoleh hasil yang

effisien dan optimal.

Mengingat hal tersebut di atas, maka dalam laporan ini akan

dibahas dalam beberapa bab yang berbeda.

(b) Didalam menangani pekerjaan ini, kami akan menyusun detail

desain Konstruksi yang sekiranya dapat dimanfaatkan sebagai

acuan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Kota sebagai pusat pertumbuhan serta pelayanan terhadap masyarakat,

akan sangat menentukan dinamika pembangunan masyarakat di sekitarnya.

Tingkat kemampuan dalam melaksanakan fungsinya bersifat kompetitif

dengan kota-kota lain yang ada di sekitarnya. Kota yang memiliki tingkat

kemampuan pelayanan yang rendah akan ditinggalkan baik oleh

masyarakatnya maupun investor yang akan mengembangkan aktifitas

usahanya. Mereka akan lari menuju kota-kota lain yang mampu memberikan

pelayanan yang tinggi.

Kantor Balai Benih merupakan salah satu sarana Perbenihan untuk

memberikan kemudahan kepada kalangan masyarakat dalam pelayanan

kepada masyarakat. Kantor Balai Benih Kecamatan Ngabang yang berada di

Kabupaten Landak, dituntut untuk bisa meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat yang ada di sekitarnya sesuai dengan kemajuan yang telah

dicapai selama ini. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Landak merencanakan

untuk membangun fasilitas Kantor Balai Benih. Pembangunan Fasilitas

Kantor Balai Benih yang akan dilaksanakan diharapkan mampu memberikan

pelayanan kepada masyarakat secara lengkap, mudah dan nyaman.

Kabupaten Landak adalah salah satu kabupaten di Propinsi Kalimantan

Barat, dengan Ngabang sebagai ibukota kabupaten. Kantor Balai Benih di

Kecamatan Ngabang yang akan di bangun merupakan bagian dari usaha

pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada Masyarakat.

2. Latar Belakang

Kabupaten Landak adalah salah satu wilayah yang berada di Provinsi

Kalimantan Barat. Sebagai salah satu wilayah kabupaten, tentu saja akan

menjadi salah satu pusat kegiatan pembangunan dan kegiatan sosial

ekonomi bagi wilayah Kalimantan Barat tersebut. Hal ini akan mendorong

percepatan pertumbuhan wilayah, baik dari segi cakupan lokal maupun

fungsi kota.

Keadaan ini tentu saja harus diikuti dengan penyediaan sarana dan

prasarana kota, sehingga pertumbuhan dan pengembangan kota dapat

tetap memberikan kenyamanan bagi masyarakat.

Beton merupakan bahan bangunan yang amat penting dilihat dari

volume pengerjaan yang cukup besar jumlahnya. Perencanaan campuran

beton (mix design) memegang peranan utama dalam penentuan proporsi

bahan-bahan pokok beton, yang menjamin mutu dan kelecakannya.

Beberapa metode perencanaan rancangan campuran beton menghasilkan

proporsi campuran dalam suatu perbandingan berat. Kenyataannya banyak

dijumpai pembuatan beton yang menggunakan proporsi campuran dalam

perbandingan volume yang sudah dilakukan secara turun-temurun. Beton

adalah batu buatan, suatu material yang sangat umum dijumpai dalam

aspek pekerjaan kita sehari-hari yang berkecimpung di bidang teknik sipil.

Akan lebih sempurna bila kita mengetahui secara detail segala sesuatu yang

berhubungan dengan beton.

Pelajaran beton yang kita kenal dapat dibagi menjadi :

a. Teknologi Beton. Lebih ditekankan pada trial mix design,

pelaksanaan pembuatan beton dan quality control.

b. Konstruksi Beton (hitungan). Adalah cara menghitung konstruksi.

Jelas bahwa keduanya tidak dapat dipisahkan, sebab masing-masing

mempunyai resiko yang sangat perlu diperhatikan dalam mewujudkan

bangunan sebagai pegangan praktis dalam melaksanakan pembuatan

adukan beton.

Komponen beton secara umum terdiri atas bahan perekat dan bahan

batuan. Yang dimaksud bahan perekat adalah air dan semen. Sedangkan

bahan batuan adalah agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil). Untuk

dapat menghasilkan beton yang berkualitas, kita harus mengerti parameter

yang dituju dari beton yang dihasilkan. Hal penting yang harus diketahui

adalah kondisi masing-masing komponen beton, komposisi campuran

adukan beton, dan situasi lingkungan pada proses pengerjaan.

Beberapa aspek kualitas beton yang menjadi tinjauan adalah :

1. Kuat desak (strength)

2. Durability (keawetan)

3. Sifat mudah dikerjakan (workability)

4. Ekonomis

Sebagai langkah awal penyediaan sarana Kantor Balai Benih tersebut,

harus dipersiapkan dokumen pelaksanaan fisik yang memadai untuk

mendukung pengawasan pembangunan konstruksi.

3. Hasil yang Diharapkan

Hasil dari Pengawasan Pembangunan Kantor Balai Benih adalah sebagai

berikut:

1.   Laporan Harian

a. Pekerjaan

b. Tiba/Mutasi : Peralatan dan Bahan Konstruksi Pokok

c. Pemakaian Peralatan

d. Personil Proyek, Konsultan, Kontraktor

e. Cuaca/Bencana Alam/Kejadian Penghambat Pekerjaan

f. Usulan/Pengajuan Saran/Instruksi/Kesepkatan/Pelapor

2.   Laporan Mingguan

3.   Bulanan

BAB 2GAMBARAN UMUM

1. Letak, Luas Dan Batas Wilayah

Kabupaten Landak merupakan salah satu dari daerah kabupaten yang ada di Propinsi

Kalimantan Barat, dengan luas daerah 9.909,10 km2. Dilihat dari letak geografis

Kabupaten Landak terletak pada 1° 00’ Lintang Utara dan 0° 52’ Lintang Selatan, serta

diantara 109° 10’ 42” Bujur Timur dan 109° 10’ Bujur Timur.

Secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut;

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pontianak

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pontianak

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau

Gambar 2.1. Letak Lokasi pekerjaan Dalam Peta Kabupaten Landak

Sejak tahun 2007 Kabupaten Landak membawahi 13 kecamatan, setelah ada pemekaran

wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Ngabang menjadi Kecamatan Ngabang dan Jelimpo,

Kecamatan Mempawah Hulu menjadi Kecamatan Mempawah Hulu dan Sompak, dan

Kecamatan Menyuke menjadi Kecamatan Menyuke dan Banyuke Hulu.

Tabel 2.1. Pembagian Luas Wilayah dan Ibu Kota Kecamatan

Di Kabupaten Landak Tahun 2007

Sumber; Kabupaten Landak Dalam Angka 2011

BAB 3ORGANISASI PEKERJAAN

1. Pendahuluan

A. Lingkup Pekerjaan

Meliputi : Pekerja-pekerja, tenaga ahli, bahan, peralatan, dan kegiatan-kegiatan yang

diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran sesuai dengan KAK

dan gambar. Pekerjaan Pengukuran Penentuan lokasi bangunan, jalan, lanscaping dan

lain-lain. Penentuan duga.

B. Persyaratan

Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul-betul ahli dan berpengalaman.

Pemeriksaan hasil pengukuran harus segera dilaporkan kepada Konsultan

Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan dimintakan persetujuannya.

Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik juga akan menentukan

patokan utama sebagai dasar dari gedung, jalan dan bangunan-bangunan lainnya.

C. Material

Theodolite, waterpass serta peralatannya dan patok-patok yang kuat diperlukan dalam

pengukuran. Semua peralatan ini harus dimiliki Kontraktor dan harus selalu ada bila

sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan.

D. Pelaksanaan

Lokasi jalan maupun bangunan-bangunan lainnya ditentukan dalam gambar. Jika

terdapat keragu-raguan supaya menanyakan kepada Konsultan Pengawas/pengawas

lapangan/direksi teknik. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan

keadaan lapangan yang sebenarnya harus dilaporkan kepada Konsultan

Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik untuk dimintakan keputusannya segera.

Pekerjaan pengukuran sepenuhnya dilakukan pemborong disaksikan oleh Direksi atau

Pengawas. Pengukuran yang dilakukan tanpa disaksikan / sepengetahuan Pengawas /

direksi dianggap tidak sah dan diulang kembali. Pekerjaan pengukuran harus

dilakukan dengan cermat / teliti dengan mempergunakan alat ukur, agar sudut-sudut

betul-betul benar sesuai yang diminta.

2. Pekerjaan Tanah

A. U m u m

Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan,

kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan : clearing,

stripping, grubbing, penggalian, pengurugan, perataan, pemadatan, termasuk

pembongkaran dan lain-lain sesuai dengan RKA dan gambar-gambar.

B. Persyaratan

a. Standar Pengujian Tanah : laporan mengenai hal ini dapat diperoleh di kantor

Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik atau Pemberi Tugas.

b. Pemeriksaan lapangan dan melihat kondisi dan bahan-bahan yang akan dikerjakan

sebelum memulai pekerjaan.

c. Pemeriksaan dan pengujian pekerjaan tanah yang dilakukan akan diperiksa dan

diuji pada laboratorium Penyelidikan Tanah yang dipilih oleh Konsultan

Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.

d. Jasa-jasa laboratorium akan meliputi :

Pengawasan pekerjaan pengurugan.

Pengujian pekerjaan pemadatan tanah.

Penyerahan laporan pengujian kepada Konsultan Pengawas.

Rekomendasi-rekomendasi supaya dapat mencukupi persyaratan dan

spesifikasi.

e. Biaya Pengujian

f. Kontraktor harus menanggung semua biaya pengujian. Apabila hasil pengujian

tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka Kontraktor harus menggali,

mengurug dan memadatkan lagi sampai pengujian memenuhi syarat yang

ditentukan atas biaya Kontraktor sendiri.

g. Prosedur Pengujian

h. Pengujian pemadatan terdiri atas test-test untuk mendapatkan prosentase relatif

dari density maksimum yang dihasilkan oleh pekerjaan pemadatan yang

dibandingkan dengan test-test laboratorium sebelumnya atau density kering secara

teoritis.

i. Pengujian-pengujian dapat disesuaikan dengan metode lain yang disetujui

Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik & Pengelola Proyek.

C. M a t e r i a l

Bahan-bahan urugan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/pengawas

lapangan/direksi teknik dan Pengelola Proyek yang ditentukan sebagai berikut :

a. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan.

b. Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis tanah yang berbutir

kasar, tidak mengembang dan bebas sampah-sampah, akar dan bahan-bahan

organik lainnya.

D. Pelaksanaan

a. Pengertian Clearing, Stripping dan Grubbing :

Clearing : membersihkan semua sampah-sampah dan barang-barang yang tidak

perlu.

Stripping : memapras semua rumput dan tumbuh-tumbuhan lainnya kecuali

pohon-pohon yang memang dipertahankan.

Grubbing : menyingkirkan dan membuang semua sampah dari tempat kerja.

b. Pemadatan area jalan Di daerah yang akan dibuat jalan tanahnya harus dipadatkan

sampai 95% dari pemadatan maksimum.

c. Finish Grading : Tanah di bawah plat beton dan jalan tanahnya harus dengan baik

dan elevasinya tidak boleh berada lebih dari 1,5 cm dengan elevasi yang

tercantum dalam gambar. Di daerah untuk lanscaping, elevasinya tidak boleh

berbeda lebih dari 3 cm dengan elevasi yang tercantum dalam gambar.

d. Pekerjaan-pekerjaan untuk melindungi kerusakan :

Semua pekerjaan galian/urugan tanah dikerjakan sesuai dengan letak, elevasi,

kemiringan dan penampang yang diminta dalam gambar, dengan

memperhitungkan ruang kerja untuk ukuran bangunan. Tanah galian yang

memenuhi syarat untuk urugan, setelah memperoleh persetujuan Konsultan

Pengawas dapat dipakai sebagai tanah urug dan pelaksanaan pengurugan harus

dilakukan secepat mungkin sehingga tidak mengganggu lingkungan.

Tanah yang tidak terpakai untuk mengurug harus dikeluarkan dari lokasi. Semua

material galian dan bongkaran yang tidak dipergunakan untuk pengurugan

kembali harus dikeluarkan dari lokasi. Pembuangan material tidak boleh

mengganggu lingkungan sekitarnya. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya

atas tuntutan dari pihak manapun, yang diakibatkan hal tersebut.

Kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik masyarakat atau pribadi yang

disebabkan pelaksanaan Kontraktor dalam pembersihan, harus diperbaiki atau

diganti atas biaya Kontraktor.

Jika material hasil pembersihan akan dibakar, Kontraktor harus mendapatkan izin

Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dan menempatkan orang

untuk mengawasinya dari kemungkinan bahaya kebakaran lingkungan alam

maupun harta benda. Bekas pembakaran harus dirapikan sehingga tidak

mengganggu lingkungan.

E. Pengukuran Elevasi Tanah

Untuk memulai penggalian, Kontraktor harus mengukur elevasi tanah asli dengan

disaksikan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik.

Pekerjaan ini meliputi pengukuran untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang

batas-batas galian, kontour, dan volume pekerjaan galian/urugan. Kontraktor akan

diminta untuk melaksanakan pembersihan sebelum pelaksanaan konstruksi lainnya.

F. Pasangan Turap

Apabila diperlukan, Kontraktor harus menurap dan mempergunakan penyokong-

penyokong untuk mencegah longsornya tanah. Konsultan Pengawas/pengawas

lapangan/direksi teknik juga akan minta gambar konstruksi penurapan yang dipandang

perlu. Biaya untuk pembuatan gambar semacam ini sepenuhnya menjadi tanggung

jawab Kontraktor.

G. Perataan Tanah dan Pemadatan

Untuk pemadatan urugan dan galian pondasi perlu dilakukan pemadatan yang

diinginkan, persyaratan dan pemadatan tanah ini akan diberikan setelah didapat hasil

dari Laboratorium Penyelidikan Tanah atau ditentukan oleh Konsultan

Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Pada pekerjaan bangunan sederhana

dimana pemadatan tidak memerlukan test uji laboratorium, maka Konsultan

Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik harus memberi petunjuk kepada

Kontraktor untuk dapat melaksanakan pemadatan. Petunjuk ini tidak mengurangi

tanggung jawab Kontraktor atas hasil pemadatan yang dilakukan.

3. Pekerjaan Pasangan Batu

A. Umum

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan pokok dan perekatnya, menyiapkan

tempat yang akan dipasang pasangan batu kali, serta pelaksanaan pekerjaan batu kali

itu sendiri di tempat, satu dan lain hal sesuai dengan gambar-gambar daerah denah

serta potongan.

B. Persyaratan

Tempat yang akan dipasang harus dipersiapkan dengan teliti (ketebalan dasar dan

puncak, tinggi serta panjangnya) bersih dari segala macam kotoran (bekas-bekas

tumbuhan dan akar-akar) bersih dari lumpur dan sebagainya. Sebelum memulai

pemasangan, seyogyanya Kontraktor harus memberitahukan dulu kepada Konsultan

Pengawas akan tindakannya.

C. Material

Bahan yang harus disediakan antara lain :

Batu kali pecah / belah yang keras, ukurannya rata-rata sama, sesuai dengan

perencanaan. Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi

persyaratan yang tersebut dalam NI-8, satu dan lain hal sama dengan yang

diisyaratkan untuk pekerjaan beton dan pasangan batu bata. Pasir yang digunakan

dalam persyaratan ini jenis pasir pasang, yang memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan dalam NI-3 Pasal 14 ayat 2. Satu dan lain hal sama dengan yang

diisyaratkan untuk pekerjaan beton. Air untuk mengaduk semen dan pasir tersebut di

atas harus bersih, satu dan lain hal sesuai dengan NI-3 Pasal 10.

D. Pelaksanaan

Pelaksanaan pasangan batu kali ini seperti lazimnya :

Kontraktor harus terlebih dahulu melakukan pengukuran (uit-zet) secara teliti (seperti

sudah dijelaskan di atas) sesuai dengan gambar. Batu kali harus bersih dari tanah dan

lumpur. Adukan yang dipakai adalah campuran 1 semen : 5 pasir adukan harus selalu

baru. Adukan yang tidak habis, tidak dibenarkan untuk dipakai keesokan harinya.

4. Pekerjaan Pengecoran Beton

A. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-

bahan, dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pekerjaan, bersama dengan

semua pekerjaan pertukangan/keahlian lain yang ada hubungannya dengan itu,

lengkap sebagaimana diperlihatkan, dispesifikasikan atau sebagaimana diperlukan.

B. Pengecoran Beton

Sebelum melaksanakan pekerjaan beton Kontraktor diwajibkan memeriksa seluruh

perhitungan konstruksi beton yang dibuat oleh Konsultan Perencana, jika ternyata

terdapat kesalahan pada bagian perhitungan tersebut Kontraktor diwajibkan melapor

kepada Direksi yang akan diteruskan ke Perencana sebelum ada keputusan mengenai

perhitungan tersebur Kontraktor tidak diperbolehkan untuk mulai melaksanakan

sebagian pekerjaan tersebut. Sebelum melaksanakan pengecoran beton, Kontraktor

harus memberitahukan terlebih dahulu ke Konsultan Pengawas/pengawas

lapangan/direksi teknik dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas

pengecoran beton baru dapat dilaksanakan. Kontraktor dapat diperintahkan untuk

membongkar beton yang dicor tanpa persetujuan Konsultan Pengawas/pengawas

lapangan/direksi teknik atas biaya Kontraktor sendiri. Sebelum pengecoran dimulai,

maka semua tempat - tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari

segala kotoran (misalnya: potongan kayu, batu, sisa beton, tanah, dll) dan dibasahi

dengan air semen. Pada pengecoran baru (sambungan antara beton lama dan beton

baru) maka permukaan beton lama terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan

dengan sikat besi sampai agregat kasar tampak, kemudian disiram dengan air semen

atau bahan lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi

teknik. Tempat dimana pengecoran akan dihentikan, harus mendapat persetujuan dari

Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Tinggi jatuh dari beton yang

akan dicor jangan lebih 2 m bila disebutkan lain atau disetujui Direksi / Konsultan

Pengawas.

C. Bahan-Bahan

Konsultan Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik dapat memerintahkan untuk

diadakan pengujian terhadap bahan yang akan digunakan, dan harus dilaksanakan

pada lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui serta yang disetujui Konsultan

Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik. Semua biaya yang berhubungan dengan

pengujian tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.

Portland Cement

Digunakan Portland Cement type jenis I menurut SII.13 1977 menurut ASTM dan

memenuhi S.400 menurut standar portland cement yang digariskan oleh Asosiasi

Semen Indonesia atau setara, berdasarkan kualifikasi yang ditetapkan dalam NI-8.

Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali dengan

persetujuan tertulis dari Direksi. Pertimbangan Direksi hanya dapat dilakukan

dalam keadaan :

Tidak adanya persediaan di pasaran dari merk yang tersebut di atas Kontraktor

memberikan jaminan dengan data-data teknis bahwa mutu semen penggantinya

setara dengan mutu semen tersebut di atas. Kontraktor diharuskan mengadakan

pengujian/pengetesan laboratorium, dari kualitas semen yang akan digunakan dan

Kontraktor wajib memberikan hasil pengujian tersebut kepada Direksi Pelaksana

untuk mendapatkan persetujuan dan untuk ini tidak ada penambahan biaya.

Kantong-kantong PC yang rusak jahitannya atau ada dalam keadaan robek-robek

atau setelah dilakukan penimbangan ternyata volume/beratnya tidak sesuai dengan

yang tercantum dalam kemasan, tidak boleh dipergunakan. PC yang sebagian

sudah membatu dalam kantong, sama sekali tidak boleh untuk dipergunakan.

Penyimpanan PC harus pada gudang tertutup dengan lantai yang ditinggikan 40

cm dari tanah sekitarnya dan selalu ada dalam keadaan kering.

Agregat

Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Agregat kasar harus

berupa koral atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup

syarat kekerasannya dan padat (tidak porous), kadar lumpur dari pasir beton tidak

boleh melebihi dari 40% berat. Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak lebih

dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang

bersangkutan. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, kasar, tajam dan

bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.

Pasir dan kerikil yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat warna, kekerasan,

tekanan hancurnya tidak boleh kurang dari tekanan hancur yang telah mengeras. 2

(dua) minggu sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, Kontraktor harus sudah

mengambil sampelnya dengan ukuran tertentu dan type tertentu untuk dites sesuai

dengan percobaan-percobaan yang tercantum dalam PBI 1971 dan dari hasil ini

Kontraktor mengambil 2 (dua) buah contoh yang representatif untuk diambil

grading analisisnya. Percobaan-percobaan selanjutnya harus dilakukan untuk

setiap pengiriman sebanyak 50 (lima puluh) ton atau sewaktu-waktu

diperintahkan oleh Direksi lapangan. Kontraktor harus hanya menggunakan satu

sumber untuk setiap agregate yang telah disetujui oleh Direksi Pelaksana dan hal

ini dimaksudkan untuk menjamin kesamaan kualitas dan grading selama masa

pelaksanaan.

Air

Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,

asam, garam, alkalis atau satu dan lain hal sesuai dengan yang disyaratkan PBI.

Sebelum mempergunakan air dari suatu sumber, Kontraktor harus memberikan

hasil tes tersebut 2 (dua) minggu sebelumnya ke Direksi Pelaksana untuk diteliti.

Semua biaya untuk mendapatkan air bersih dan biaya pemeriksaan di

laboratorium menjadi tanggungan Kontraktor.

5. Pekerjaan Bekisting

A. Bekisting

Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan perhitungan-perhitungan gambar

rancangan cetakan dan acuan untuk mendapatkan persetujuan Direksi sebelum

pekerjaan tersebut dilaksanakan. Dalam gambar-gambar tersebut harus secara jelas

terlihat Konstruksi cetakan/acuan, sambungan-sambungan serta kedudukan dari sistem

rangkanya. Bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk,

ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar-gambar

rencana. Bekisting harus kokoh dan rapat sehingga dapat dicegah kebocoran adukan.

Bekisting harus diberi perkuatan-perkuatan secukupnya, dapat terjamin kedudukan

dan bentuknya yang tetap. Bekisting harus terbuat dari bahan yang baik yang tidak

mudah meresap air dan direncanakan sedemikian rupa hingga mudah dapat dilepaskan

dari beton tanpa menyebabkan kerusakan pada beton. Dalam perencanaan harus

ditinjau hal-hal berikut :

Kecepatan dan cara pengecoran. Beban-beban pelaksanaan, termasuk beban-beban

vertikal, horizontal dan beban kejut. Disamping kekuatan dan kekakuan dari bekisting

juga stabilitas perlu diperhitungkan dengan baik. Tiang-tiang bekisting dari kayu harus

dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan harus mudah dapat disetel dengan baji.

Bekisting hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut dengan sistim

bekisting yang masih ada telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat

sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya. Konsultan

Pengawas/pengawas lapangan/direksi teknik akan memberikan persetujuan

pembongkaran bekisting setelah ia memeriksa hasilhasil pemeriksaan benda uji dan

perhitungan-perhitungan tersebut. Apabila untuk menentukan saat pembongkaran

bekisting tidak dibuat benda-benda uji, maka bila tidak ditentukan lain, bekisting baru

boleh dibongkar setelah beton berumur 3 minggu. Cetakan samping dari balok kolom

dan dinding boleh dibongkar setelah beton berumur 3 x 24 jam.

6. Pekerjaan Pengecatan

A. Lingkup Pekerjaan

Persiapan permukaan yang akan diberi cat.

Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat emulsi,

epoxy, enamel, dan cat manie, Polyurethane.

Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang disebutkan

secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana.

Pekerjaan yang Berhubungan

Pekerjaan Langit-langit dan partisi gypsum board (kecuali Gypsum Tile).

Pekerjaan Langit-langit Gypsum Water Resistant

Pekerjaan Pasangan Bata

Pekerjaan Kayu

Pekerjaan Pintu dan Jendela

Standar

a. PUBI : 54, 1982

PUBI : 58, 1982

b. NI : 4

c. ASTM : D - 361.

d. BS No. 3900, 1970

e. AS K-41

Persetujuan

Standard Pengerjaan (Mock-up)

Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada

satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut

akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-

bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh Direksi

Lapangan.

Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Lapangan dan

Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan

pekerjaan pengecatan.

Contoh dan Bahan untuk Perawatan

Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang-

bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang tersebut harus

dicantumkan dengan jelas warna, formila cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari

cat dasar s/d lapisan akhir).

Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi Lapangan dan

Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana

dan Direksi Lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock-up

seperti tersebut diatas.

Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan untuk kemudian akan

diteruskan kepada pemberi tugas minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang

dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan

jelas indentitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk

perawatan, oleh pemberi tugas.

B. BAHAN/PRODUK

ICI / AKZO NOBEL setara

Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat luar Weathershield product ICI

atau PT.Akzo Nobel decorina , dengan garansi penuh selama 5 tahun.

Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Acrylic merk

ICI / AKZO NOBEL dengan lapisan dasar Alkali Resistance Sealer 440-2075 merk

AKZO NOBEL warna Lake Stone.

Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer ICI / Putty 550-1967 merk

AKZO NOBEL .

Untuk Plafond / langit-langit digunakan AKZO NOBEL / ICIPentalite, warna Brillian

White.

C. PELAKSANAAN

- PEKERJAAN DINDING

Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan

dan/atau bagian-bagian lain yaang ditentukan gambar.

Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak ada retak-

retak dan Pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan Pengawas.

Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dari plat baja tipis dan lapisan

plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.

Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi No. 00, kemudian

dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding cat dengan

menggunakan Roller.

Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan finish

texture spray paint, digunakan Texture Finish Pasta texture dengan bahan dasar

emulsi acrylic ini disemprotkan dengan alat penyemprot compressor.

Untuk cat semprot emulsi bertexture, pada dinding luar digunakan plesteran 1

pc : 5 ps dengan pasir diayak halus, disemprotkan dengan mesin semprot pada bidang

plesteran 1 pc : 5 ps yang rata. Setelah kering dan keras baru disemprot dengan alkali

resistance sealer dan dicat emulssi. Lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah 3

(tiga) lapis dengan kekentalan sama setiap lapisnya.

Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer

yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat sebagai

berikut :

- Lapis I encer ( tambahan 20 % air )

- Lapis II kental

- Lapis III encer.

Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng

dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.

Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,

tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-

pengotoran.

- PEKERJAAN CAT BESI

yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi pagar

beserta pintunya, pintu-pintu besi tulang-tulang dan pekerjaan besi lain ditentukan

dalam gambar.

Cat yang dipakai adalah merk AKZO NOBEL / ICI / Danapaint jenis Syntetic

enamel.

Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan

bebas debu, oli dan lain-lain.

Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las dan

ujung yang tajam diberi ‘touch up’ dengan dua lapis U-pox Red lead primer 520-

1130 setelah itu lapisan tebal 40 micron diulaskan.

Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplass kembali maka disemprot 1 lapis.

Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir U-pox enamel 103 disemprot 2 lapis.

Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan compressor 2 lapis.

Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada

gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

BAB 4MOBILISASI PERSONIL

1. Pendahuluan

A. MOBILISASI PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan untuk memulai dan mengakhiri pekerjaan

konstruksi sesuai lingkup pekerjaan yang tertuang didalam kontrak. Pekerjaan ini

mencakup mobilisasi untuk melaksanakan seluruh pelayanan jasa pemborongan yang

meliputi, tenaga kerja, bahan, perlengkapan, peralatan, termasuk penyiapan jalan

masuk sementara atau fasilitas lain yang diperlukan untuk melaksanakan seluruh

pekerjaan yang memerlukan mobilisasi dan demobilisasi.

Mobilisasi terdiri dari pekerjaan persiapan dan pelaksanaan, termasuk, tapi tidak

terbatas pada kebutuhan-kebutuhan untuk mobilisasi personil, peralatan, pemasokan,

dan suplemen lainnya yang diperlukan ke lokasi pekerjaan, untuk pembangunan

kantor, gudang dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk bekerja di proyek, dan

untuk seluruh pekerjaan dan operasi lainnya yang harus dilakukan atau biaya yang

diperlukan sebelum mulainya berbagai item pekerjaan kontrak di lokasi pekerjaan.

Mobilisasi dianggap selesai bila Kontraktor dapat melaksanakan dan diterima oleh

Konsultan mengenai pemenuhan masing-masing persyaratan yang terkait yang

disebutkan dalam kontrak.

1. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN (DAFTAR PERSONIL)

A. TENAGA AHLI (PERSONIL INTI)

Nama Personil PerusahaanTenaga Ahli Lokal/Asing

Lingkup Keahlian

Posisi Diusulkan

Uraian PekerjaanJumlah

Orang Bulan

MATTUPPUANG, STCV. CIPTA ASRI

LESTARITenaga Ahli

Lokal

Ahli Teknik Sipil

Team Leader

Mengkoordinasi seluruh pelaksanaan Kegiatan tim konsultan proyek; Menyusun jadwal pekerjaan waktu aktual para tenaga ahli dalam pelaksanaan pekerjaan masing-masing dan bertanggung jawab seluruhnya mengenai kualitas seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan konsultan dan laporan yang disajikan; Membuat rencana kerja terperinci untuk setiap tenaga ahli; Mengkoordinir seluruh pelaksanaan survey; Melakukan evaluasi terhadap setiap kegiatan bersama-sama seluruh tenaga ahli; Memimpin team dalam setiap diskusi dengan Pemberi Tugas.

2,00

HARY NURDHIYANTO, ST

CV. CIPTA ASRI LESTARI

Tenaga Ahli Lokal

Ahli Teknik Sipil

Surveyor

Ini adalah tanggung jawab Surveyor untuk membuat analisis rinci dari proyek konstruksi seperti jalan raya, lapangan terbang dan pembangunan perumahan. Tugas Surveyor untuk merekam semua bacaan akurat dan memelihara catatan lapangan sehingga Survei dapat diperiksa untuk akurasi. Surveyor dapat fokus dalam satu atau lebih jenis tertentu survei.

2,00

A. TENAGA PENDUKUNG (PERSONIL LAINNYA)

Nama Personil PerusahaanTenaga Ahli Lokal/Asing

Lingkup Keahlian

Posisi Diusulkan

Uraian PekerjaanJumlah

Orang Bulan

IVONE AGNES MARIA, ST

CV. CIPTA ASRI LESTARI

Tenaga Pendukung

Lokal-

Operator CAD

Membantu team ahli untuk membuat gambar peta digitasi/tematik.

1,00

EKA MELINDACV. CIPTA ASRI

LESTARI

Tenaga Pendukung

Lokal- Administrasi

Membantu Team Leader terutama dalam menyiapkan dokumen-dokumen administrasi proyek dan pekerjaan kantor lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan yang ditanganinya.

2,00