Author
fiqra-ar-rahman
View
16
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lap
LAPORAN PENDAHULUAN
DETAIL ENGINEERING DESAIN(DED)DED BANGUNAN AIR PAKET 7 DPU - KAB.SERANG
I.1LATAR BELAKANG
Banjir yang terjadi pada setiap musim hujan adalah disebabkan volume pembuangan air kotor baik dari penduduk dan permukiman meningkat, sedangkan tampungan air yang masuk ke saluran pembuang/sungai yang penampang saluran yang pada saat ini tidak sesuai dengan yang diharapkan karena telah terjadi beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya demikian, diantaranya :1. lahan yang konturnya berubah fungsi
2. Terjadinya perubahan pemanfaatan lahan pertanian
3. Kapasitas daya tampung yang tidak sesuai karena tidak mengalami perkembangan yang sesuai dengan kebutuhan.Untuk antisipasi hal tersebut diatas maka dibutuhkan pemanfaatan lahan yang sudah tidak berfungsi seperti sungai yang sudah mati atau telah disodet dapat dimanfaatkan kembali untuk tampungan atau tendon air pada saat musim kemarau dapat meminimalitsir banjir pada waktu musim penghujan.
Maka, oleh karena dasar tersebut perlu ada data- data yang dapat dijadikan sebagai awalan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan berdasarkan morfologi sungai, dimensi saluran dan kontur lahan tanah daerah kondisi setempat (topografi), sehingga perlu diadakannya kegiatan Detail Engineering Desain (DED).Kegiatan Detail Engineering Desain (DED) pada Saluran Pembuang/Sungai ( ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) ini dilakukan dengan harapan permasalahan masyarakat tentang akibat pembuangan air hujan/air kotor dapat tertangani, tanpa mengesampingkan operasi dan pemeliharaan morfologi serta konservasi prasarana keairan sehingga dampak negatif yang akan muncul dapat direduksi secara langsung yang akan terpengaruh, seperti :
kawasan perdagangan,
Pertanian,
Sarana transportasi dan sektor permukiman/perumahan,
Sektor Industri yang akan semakin berkembang dan bersinergi sesuai perkembangan yang akan mendatang.Maka sebagai tindak lanjutnya DED tersebut dapat diterapkan sebagai bahan awal perencanaan saluran pembuang/sungai yang dibutuhkan dengan rinci atas kondisi dilapangan.I.2MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari diadakannya kegiatan Pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)saluran pembuang ( ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) adalah guna tercapainya perencanaan kebutuhan saluran pembuang sungai yang sesui dimasa yang akan datang akan terpenuhi.
Adapun tujuan umum dari kegiatan Detail Engineering Desain (DED)saluran pembuang ( ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) ini adalah untuk mendapatkan rancangan detail teknis berdasarkan pertimbangan kondisi topografi, kondisi tanah, dan kondisi eksisting lainnya.
Berdasarkan tujuan umum yang ditetapkan pada kerangka umum, secara detail pekerjaan ini bertujuan untuk :
1. Melaksanakan Detail Engineering Desain (DED) diantaranya melakukan pengukuran mengenai jaringan saluran pembuang/sungai dan jalur, dimensi maupun konstruksi dan jaringan saluran pembuang/sungai tersebut.
2. Agar perbedaan elevasi muka tanah dan kontur jaringan saluran pembuang/sungai di Kabupaten Serang mempunyai arah yang jelas sehingga hasil akhir perencanaan dapat dipakai sebagai pedoman/acuan dalam penyusunan program selanjutnya bagi para pengambil kebijakan.I.3SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai pada kegiatan rencana Detail Engineering Desain (DED)Saluran pembuang (ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) ini adalah sebagai diantaranya :
Hasil Detail Engineering Desain (DED) saluran pembuang/sungai (ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) dapat merupakan tendon air sehingga pada saat musim penghujan dapat mengantisipasi banjir baik dihilir maupun di hulu saluran tersebut
Mendapatkan Hasil Pengukuran dari hasil Survai Investigasi yang sesuai dengan kebutuhan sebagai salah satu bentuk tercapainya solusi dari permasalahan yang sering dijumpai oleh para petani, seperti pada saat musim kemarau saluran pembuang/sungai dapat menampung atau menyimpan air sehingga air tersebut tidak terbuang kelaut dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian.
Agar hasil Detail Engineering Desain (DED) dapat diketahui mana yang dapat dimanfaatkan untuk saluran pembuang dan bisa berfungsi sebagai tampungan air diwaktu musim kemarau dan pada musim hujan dapat mengantisi banjir.
Maka diharapkan akan didapat hasil perencanaan yang maksimal dalam kaitannya dengan mutu, volume, maupun ketepatan waktu. Pekerjaan ini meliputi Kegiatan Detail Engineering Desain (DED)Saluran Pembuang (ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel), bagian-bagian pekerjaan yang tercakup meliputi :1.Tahap Pengumpulan Data/ Persiapan
2.Tahap Survai Investigasi (Pengukuran/Topografi, geodesi)3.Tahap Analisa Data Lapangan, Perencanaan, Penggambaran dan Perkiraan Biaya.I.4RUANG LINGKUP KEGIATAN
Lingkup pekerjaan jasa layanan konsultasi untuk pekerjaan kegiatan Detail Engineering Desain (DED)adalah :
1. Persiapan/Pekerjaan pendahuluan
2. Pengumpulan Data Teknis dan informasi Sumber daya air dari kantor/dinas terkait
3. Melaksanakan survai lapangan yang terdiri dari survai pendahuluan, survai topografi,
4. Membuat gambar rencana, perhitungan Kuantitas dan biaya proyek yang bersangkutan.
5. Membuat usulan dan saran mengenai tahapan pekerjaan konstruksi sesuai dengan alokasi dana yang tersedia dengan memperhatikan kemantapan dan aspek fungsional Saluran pembuang (ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) yang direncanakan.
Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan jasa konsultansi ini antara lain :
a) Kompilasi Data dan Analisis Awal Perencanaan.
b) Survai Lapangan:
Survai Pendahuluan
Survai Topografi/Teknikc) Perencanaan Teknis:
Penyusunan Draft Detail Design
Penyusunan Final Detail Design
Hitungan Volume dan Biaya
d) Pembuatan LaporanI.5KELUARAN YANG DIHARAPKAN
Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan Detail Engineering Desain (DED)sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah sebagai berikut :
A. Tahap Konsep Rencana Teknis :
1.Sebelum memulai pekerjaan, Konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan instansi pemberi tugas yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai Saluran Pembuang/Sungai yang harus ditangani.
2.Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi umum lokasi terutama yang berkaitan dengan Kondisi Morfologi, Saluran pembuang di desa Mander Kecamatan Bandung yang akan disurvai sehingga dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan survai.
3.Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan dan tanggung jawab waktu perencanaan.
5.Laporan data dan informasi lapangan termasuk hasil pengukuran, topografi, dan keterangan rencana kabupaten, dll.B. Tahap Prarencana Teknis :
1.Gambar-gambar rencana hasil Detail Engineering Desain (DED)berupa saluran pembuang/sungai.
2.Perkiraan biaya Kuantitas dan Anggaran Biaya.
C.Tahap Rencana Detail
1.Gambar detail desain teknis Saluran Pembuang dengan lengkap dan berikut bangunan pendukung lainnya.
2.Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
4.Rencana Anggaran Biaya (RAB).
5.Laporan perencanaan Detail Engineering Desain (DED)dan utilitas lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
I.6DATA DAN FASILITAS PENUNJANG
a. Penyediaan oleh pengguna jasaData dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang digunakan harus dipelihara oleh penyedia jasa.b. Akomodasi dan ruangan kantorAkomodasi dan ruangan kantor harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri.c. Staf Pendamping
Pengguna jasa dapat mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pendamping (counterpart'), atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.I.7LOKASI PEKERJAANKegiatan jasa konsultansi Detail Engineering Desain saluran pembuang (ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Serang, dan kegiatan perencanaan ini menjadi skala prioritas untuk ditangani. Adapun lokasi perencanaan dapat terlihat pada peta dibawah ini :
LOKASI PEKERJAAN :
Gambar. 1.1 Peta Lokasi Kegiatan DED Saluran Pembuang/Sungai (ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) I.8JANGKA WAKTU PELAKSANAANJangka waktu pelaksanaan Kegiatan Detail Engineering Desain (DED) Saluran (ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) Kecamatan Bandung ditentukan selama 1,5 (satu setengah) bulan atau 45 (empat puluh lima) hari kalender, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).I.9SISTEMATIKA PELAPORANDalam penyusunan laporan pendahuluan pekerjaan ini, sistematika pembahasan yang akan diuraikan meliputi :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang perencanaan, gambaran mengenai lingkup pekerjaan yang akan dilakukan konsultan yang diawali dengan survai pendahuluan, survai lapangan, perencanaan teknis.Bab II Metodologi dan Rencana Kerja Pendekatan yang akan dilakukan dalam menyelesaikan pekerjaan ini terbagi dalam tahap persiapan berupa koordinasi dari staf konsultan serta inventarisasi alat-alat yang akan digunakan untuk pekerjaan ini. Selanjutnya dijelaskan tahapan survai-survai yang akan dilakukan dimulai dari survey pendahuluan, survai lapangan terdiri dari survai pengukuran topografi, dan dokumentasi. Selanjutnya perencanaan teknis berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survai dan perhitungan volume dan biaya pekerjaan.Bab III Struktur Organisasi Konsultan
Menguraikan jadwal personil yang akan terlibat dalam penyelesaian pekerjaan dan menguraikan mengenai organisasi pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pihak konsultan, serta jalur komando dilapangan dalam melaksanakan pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)pada Saluran Pembuang/Sungai di (ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) hulu hilir, disamping itu dijelaskan pula pelaporan yang akan diserahkan dengan jumlah yang sesuai dengan kontrak.Bab IV Kondisi Lapangan
Menguraikan situasi dan kondisi di lokasi rencana Detail Engineering Desain (DED)pada Saluran Pembuang/Sungai (ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) desa (ds.Argawana Kec.Puloampel, Sumur Ranja Kec.Puloampel, Ragasgreyang Kec.Puloampel, Cikubang Kec.Puloampel) diantaranya, existing saluran pembuang, kondisi morfologi, dan disertai dokumentasi lokasi.
II.1 UMUM
Secara umum yang dimaksud dengan kegiatan Detail Engineering Desain (DED)Saluran Pembuang/Sungai Cikambuy Hulu meliputi kegiatan-kegiatan antara lain : membuat rencana DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)saluran pembuang/sungai yang sesuai, diantaranya perhitungan dimensi dan bentuk penampang saluran(normalisasi saluran), kuantitas dan perhitungan biaya. Disiplin ilmu yang terlibat antara lain, Ahli hidrologi, geoteknik, geodesi, lingkungan, quantity surveyor dan cost estimator. Agar hasil perencanaan yang sesuai kebutuhan serta ekonomis, ada beberapa survai mendasar yang harus dilakukan, diantaranya :
1. Survai Pendahuluan
2. Survai Geodesi dan Pemetaan
3. Survai Hidrologi, dan Lingkungan
4. Detail Design
5. Final Detail Design
Pemilihan dan tingkat ketelitian survai yang dilakukan sangat tergantung dari kondisi lahan serta besar kecilnya lokasi area pekerjaan.II.2SURVAI TEKNIK
II.2.1Survai Pendahuluan
Survai pendahuluan atau reconnaissance survey meliputi kegiatan pengumpulan data sekunder untuk dipergunakan dalam pelaksanaan detail survai dan pengumpulan data lainnya untuk melengkapi data survai detail dan kebutuhan desain.
Survai Pendahuluan meliputi kegiatan-kegiatan antara lain :
1. Melaksanakan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah sehubungan dengan akan dilaksanakan survai.
2. Mengumpulkan peta dasar berupa peta topografi skalan 1 : 50 s/d 1 : 100 peta pemanfaatan lahan dengan skala yang ada, photo udara (jika memang diperlukan) dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan gambar yang akan direncanakan.
3. Mengumpulkan informasi tentang :
Harga satuan upah/bahan dasar dari Dinas Pekerjaan Umum Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Serang. Harga satuan upah/bahan dasar dari proyek yang sedang berjalan di sekitar lokasi pekerjaan.
Posisi utilitas yang ada maupun rencana disekitar lokasi.
Bahan-bahan konstruksi yang tersedia dan lokasi sumber material yang kemungkinan dapat dipakai untuk konstruksi.4. Menentukan titik-titik dan memasang patok-patok yang diperlukan sebagai titik referensi pengukuran detail pengukuran dan topografi.
5. Membuat Foto dokumentasi lapangan, yang meliputi :
Kondisi Bangunan Saluran dan sekitarnya
Foto lokasi-lokasi tertentu yang dapat menggambarkan kondisi lokasi yang akan dinormalisasikan.
6. Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk kemungkinan diperlukan pemasangan-pemasangan bangunan pelengkap lainnya.
7. Menyusun laporan survai pendahuluan yang antara lain berisikan pekerjaan tahapan, rekomendasi dan arahan-arahan untuk selanjutnya.
II.2.2Survai Pengukuran dan Pemetaan Topografi
A. TUJUAN
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana saluran pembuang/sungai Cikambuy Hulu didalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1 : 2.000 yang akan digunakan pada as Saluran pembuang/sungai yang dengan interval kontur 1.0 m, serta 1 : 500 untuk posisi rencana saluran pembuang dan Tendon Air, jalar spillway, saluran pengelak yang digambarkan kontur dengan interval 0,5 m dan peta pendukung lainnya yang dipakai, mempelajari lokasi rencana saluran pembuang/sungai dan daerah-daerah sekitarnya dari segi sosial, ekonomi dan geografis secara umum, inventarisasi bangunan pelengkap saluran pembuang/sungai secara terinci.
B. LINGKUP PEKERJAANa. Pengukuran titik kontrol horizontal (apabila menggunakan alat konvensional)
Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem poligon, dari semua titik ikat (BM) harus dijadikan sebagai titik poligon.
Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimum 100 meter, diukur dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis ataupun elektronis.
Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur theodolit dengan ketelitian baca dalam detik. Disarankan untuk menggunakan theodolit jenis T2 atau yang setingkat.
Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal dan titik akhlr pengukuran dan untuk setiap interval ( 5 km di sepanjang trase yang diukur. Apabila pengamatan matahari tidak bisa dilakukan, disarankan menggunakan alat GPS Portable (Global Positioning System). Setiap pengamatan matahari harus dilakukan dalam 2 seri (4 biasa dan 4 luar biasa)b. Pengukuran titik kontrol vertikal (apabila menggunakan alat konvensional)
Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali berdiri/pembacaan pergi-pulang.
Pengukuran sifat datar harus mencakup semua titik pengukuran (poligon, sifat datar, dan potongan melintang) dan titik BM.
Rambu-rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik, berskala benar, jelas dan sama.
Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan ketiga benangnya, yaitu Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan Benang Bawah (BB), dalam satuan milimeter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi : 2 BT = BA + BB.
Dalam satu seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag (pengamatan) yang, genap.
c. Pengukuran situasi (apabila menggunakan alat konvensional)
Pengukuran situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun manusia yang ada disepanjang jalur pengukuran, seperti alur, sungai, bukit, jalan, jembatan, rumah, gedung dan sebagainya.
Dalam pengambilan data agar diperhatikan keseragaman penyebaran dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang benar. Pada lokasi-lokasi khusus (misalnya : sungai, persimpangan dengan jalan yang sudah ada) pengukuran harus dilakukan dengan tingkat kerapatan yang lebih tinggi.
Untuk pengukuran situasi harus digunakan alat theodolit.
d. Pengukuran pada perpotongan rencana Saluran pembuang :
Koridor pengukuran ke arah memanjang penampang melintang masing-masing minimum 200 m dari perkiraan garis perpotongan.
Koridor pengukuran searah rencana saluran pembuang/sungai masing-masing minimum 100 ini dari garis tepi lahan atau sampai pada garis pertemuan antara saluran danlahan pertanian.
Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang dibentuk alam maupun manusia disekitar persilangan persimpangan tersebut.
C. PERSYARATAN1. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur (apabila menggunakan alat Konvensional)Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan harus diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut :
a.Pemeriksaaan theodolit
Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.
Sumbu 11 tegak lurus sumbu 1.
Garis bidik tegak lurus sumbu II
Kesalahan kolimasi horizontal = 0.
Kesalahan indeks vertikal = 0.
b.Pemeriksaan alat sifat datar :
Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.
Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo.
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan dilampirkan dalam laporan.
2. Ketelitian dalam Pengukuran (apabila menggunakan alat konvensional)Ketelitian untuk pengukuran poligon adalah sebagai berikut :
a. Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10 n ; (n adalah jumlah titik poligon dari pengamatan matahari pertama ke pengamatan matahari selanjutnya atau dari pengukuran GPS pertama ke pengukuran GPS berikutnya).
b. Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5".
3. Perhitungan (apabila menggunakan alat konvensional) Pengamatan Matahari
Dasar perhitungan pengamatan matahari harus mengacu pada tabel almanak matahari yang diterbitkan oleh Direktorat Topografi TNT-AD untuk tahun yang sedang berjalan dan harus dilakukan di lokasi pekerjaan
Pengamatan Koordinat
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, antara pengamatan matahari yang satu dengan pengamatan berikutnya. Koreksi sudut tidak boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut (kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar), dan harus dilakukan di lokasi pekejaan.
Perhitungan Sifat Datar
Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal (ketelitian 0,5 mm), dan harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar perhitungan dengan menjumlahkan beda tingginya.
Perhitungan Ketinggian Detail
Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur yang dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung secara tachimetris.
Seluruh perhitungan sebaiknya menggunakan sistem komputerisasi
4. Penggambaran
Penggambaran hasil pengukuran profil memanjang dengan skala vertical 1 : 100 dan skala horizontal disesuaikan dengan lebar potongan.
Garis-garis grid dibuat setiap 10 cm.
Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x) dan ordinat (y)-nya.
Pada setiap lembar gambar dari/atau setiap 1 meter panjang gambar harus dicantumkan petunjuk arah Utara.
Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan dan tidak boleh dilakukan secara grafis.
Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan diberi tanda khusus.
Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampang melintang harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk gambar situasi dengan interval garis ketinggian (contour) untuk yang tebing aman sedangkan untuk daerah datar 0,25 meter. Semua gambar topographi harus disajikan dengan menggunakan software komputer.
II.2.3Survey Hidrology
Tujuan survai Hidrologi yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah untuk mengumpulkan data hidrologi dan karakter perilaku aliran air pada bangunan air yang ada disekitar Sungai Cikambuy Hulu desa Mander Kecamatan Bandung Kabupaten Serang, guna keperluan analisis hidrologi, penentuan Curah hujan harian rata rata.
Lingkup pekerjaan survai hidrologi dan hidrolika ini meliputi :
a. Mengumpulan data curah hujan harian maksimum (mm/hr) paling sedikit dalam jangka 10 tahun pada daerah tangkapan (catchment area) atau pada daerah yang berpengaruh terhadap lokasi pekerjaan, data tersebut bisa diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika dan/atau instansi terkait di kota terdekat dari lokasi perencanaan.
b. Mengumpulkan data bangunan pengaman dan bangunan pelengkap yang ada seperti gorong-gorong, selokan yang meliputi: lokasi, dimensi, kondisi, tinggi muka air banjir.
c. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit dan tinggi muka air banjir rencana dengan periode ulang 25 tahunan dan 50 tahunan jalan dengan metode yang sesuai.
d. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan masukan dalam proses perencanaan yang aman.
e. Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan.
f. Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan/jembatan termasuk pengaruhnya akibat adanya bangunan air (aflux).
Proses analisa perhitungan akan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-1724-1989 SKBI 1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di Sungai).
II.2.4Survai Penyelidikan Geologi dan Geoteknik
A. TUJUAN
Tujuan Survai Penyelidikan Geologi dan Geoteknik dalam pekerjaan ini adalah untuk melakukan pemetaan penyebaran tanah/batuan dasar termasuk kisaran tebal tanah pelapukan, memberikan informasi mengenai stabilitas tanah, menentukan jenis dan karakteristik tanah untuk normalisasi saluran pembuang/sungai, serta mengidentifikasi lokasi sumber bahan termasuk perkiraan kuantitasnya.
Sangat disarankan untuk menggunakan Geoguide bilamana terdapat suatu kondisi tanah dasar yang lunak (Soft Soil).
B. LINGKUP PEKERJAAN
1. Penyelidikan GeologiPenyelidikan meliputi pemetaan geologi permukaan detail dengan peta dasar topografi skala 1:250.000 s/d skala 1:100.000. Pencatatan kondisi geoteknik disepanjang rencana penampang saluran pembuang/sungai untuk setiap jarak 250 - 500 meter.
a.Penyelidikan lapanganMeliputi pemeriksaan sifat tanah (konsistensi, Jenis tanah, warna, perkiraan prosentase butiran kasar/halus) sesuai dengan Metoda USCS.
b.PemetaanJenis batuan yang ada disepanjang trase saluran pembuang dipetakan, batas-batasnya ditetapkan dengan jelas sesuai dengan data pengukuran untuk selanjutnya diplot dalam gambar rencana dengan skala 1:2000 ukuran A3. Pemetaan mencakup jenis struktur geologi yang ada antara lain : sesar/patahan, kekar, perlapisan batuan, dan perlipatan.
Lapukan batuan dianalisis berdasarkan pemeriksaan sifat fisik/kimia, kemudian hasilnya diplot di atas peta geologi teknik termasuk didalamnya pengamatan tentang : gerakan tanah, tebal pelapukan tanah dasar, kondisi drainase alami, pola aliran air permukaan dan tinggi muka air tanah, tata guna lahan.
2. Lokasi QuarryPenentuan lokasi quarry baik untuk normalisasi saluran, maupun untuk bahan timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada disekitar lokasi pekerjaan. Bila tidak dijumpai, maka harus menginformasikan lokasi quarry lain yang dapat dimanfaatkan. Penjelasan mengenai quarry meliputi jenis dan karakteristik bahan, perkiraan kuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan, serta kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam proses penambangannya, dilengkapi dengan foto-foto.
II.2.5Perhitungan Volume PekerjaanDalam waktu yang simultan dengan proses penggambaran, maka perhitungan volume pekerjaan dapat dilakukan. Hitungan volume ini disusun berdasarkan pembagian paket pekerjaan, dan dilakukan dengan bantuan program terapan yang telah digunakan untuk proyek-proyek sejenis sebelumnya.
Perhitungan volume saluran pembuang meliputi volume pekerjaan galian dan timbunan dihitung berdasarkan gambar penampang melintang saluran pembuang Cikambuy Hulu.
II.3. Analisa Biaya dan kelayakan EkonomiAnalisa biaya proyek juga dilakukan untuk setiap paket pekerjaan. Besaran biaya merupakan hasil operasi perkalian antara volume pekerjaan dengan analisis harga satuan berdasarkan harga dasar setempat. Estimasi biaya ini telah mencakup biaya pengadaan material, peralatan, pajak, overhead, keuntungan dan pengawasan proyek. Bagian-bagian yang diperhitungkan meliputi :
Harga satuan bahan dan upah
Harga satuan alat
Harga satuan tiap jenis pekerjaan
Perkiraan biaya pelaksanaan fisik
Sedangkan untuk analisa kelayakan ekonomi lebih tergantung kepada aspek aspek sosial, budaya, dan perekonomian setempat dengan memperhatikan dampak yang timbul dari adanya kegiatan rencana saluran pembuang/sungai Cikambuy Hulu Desa Mander yang diperhitungkannya antara lain : manfaat konstruksi, membuat Net Present Value, Internal Rate Of Return, ataupun dengan Benefit Ratio. Selain itu pula membuat rencana jadwal pelaksanaan kegiatan proyek.
II.4DIAGRAM ALIRDidalam melaksanakan pekerjaan ini agar menghasilkan hasil perencanaan yang efisien, ekonomis dan selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak, maka kami menyusun alur pelaksanaan pekerjaan seperti yang terlihat pada gambar di lembar berikut ini :
Kami membagi menjadi 5 (lima) tahapan kegiatan dimana hasil masing-masing tahapan akan merupakan acuan atau titik tolak untuk tahapan berikutnya. Skema tahapan adalah sebagai berikut :
III.1Umum
Untuk mencapai maksud, tujuan dan sasaran kegiatan perlu disusun suatu struktur organisasi pelaksana pekerjaan yang mengatur tata kerja, jalur komunikasi dan tanggung jawab antara anggota tim pelaksana pekerjaan sehingga dapat bersinergi secara positif, efektif dan efisien. Struktur organisasi pelaksana pekerjaan disusun dengan berdasarkan ketersediaan sumber daya dan tata hubungan antara tim, perusahaan, Dinas Pekerjaan Umum serta pihak-pihak terkait.
Sedangkan tenaga pendukung yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan di kantor basis (base office) konsultan, terdiri dari personil sebagai berikut:
Surveyor Pengukuran dan Topografi Juru Gambar Operator Komputer
Dalam pelaksanaan pekerjaan Detail Engineering Desain (DED)saluran pembuang/sungai Cikambuy Hulu, Untuk lebih efektif dan efisien diperlukan perangkat organisasi dan tata laksana pekerjaan baik kaitannya dengan Pemberi Tugas (Owner) maupun dengan Instansi terkait lainnya, ini menunjukan Dalam tata laksana kerja, Konsultan Perencana memiliki organisasi pelaksana pekerjaan yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan dan studio, organisasi tersebut terdiri dari :> Pemberi TugasPemberi tugas (Owner) atau penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang selaku Pengguna Anggaran.
> Konsultan PerencanaKonsultan perencana bertanggung jawab untuk membuat Detail Engineering Design (DED) dari hasil Kegiatan DED saluran pembuang/sungai Cikambuy Hulu dalam hal ini CV Jaya Wahana Raya.
Bentuk struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
III.2 Tenaga Ahli
Jumlah dan kualifikasi tenaga ahli yang diusulkan disesuaikan dengan kebutuhan substansi pekerjaan serta sesuai dengan ketentuan jumlah dan kualifikasi tenaga ahli sebagaimana terdapat dalam kerangka acuan kerja (KAK). Jumlah dan kualifikasi tenaga ahli yang disyaratkan adalah sebagai berikut :
1. Ketua Tim
: 1 (satu) Orang
2. Ahli Kuantitas Harga: 1 (satu) Orang
3. Ahli Hidrologi
: 1 (satu) Orang
4. Ahli Geodesi
: 1 (satu) Orang
III.2.1 Tanggung Jawab Tenaga Ahli
1. Ketua Tim
Team Leader yang merupakan ahli Perencana Bangunan Air, seorang sarjana Teknik Sipil (S1), setidaknya telah berpengalaman dalam menangani perencanaan pengairan dan Sungai minimal selama 2 tahun.
Tugas dan Tanggung jawab Ketua Tim/Team Leader :
Mengkoordinasikan, mengarahkan dan bekerja sama dengan seluruh tenaga ahli dalam melaksanakan kegiatan;
Melakukan koordinasi dan diskusi dengan pihak pemberi tugas;
Mengkaji dan mengidentifikasi kondisi eksisting wilayah studi;
Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Instansi terkait;
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya untuk menyusun laporan;
Bertanggung jawab atas hasil seluruh pelaksanaan kegiatan/pekerjaan kepada pihak pemberi tugas.
Pengarahan operasional, persiapan ,mobilisasi tenaga kerja, administrasi dan perijinan survai,jumlah dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan
Memimpin dalam penyusunan Laporan dengan pemahaman kerangka acuan kerja untuk laporan pendahuluan dan laporan bulanan
Memimpin dalam penyusunan Laporan dengan perumusan rencana teknis untuk lapoan Draf Akhir dan Laporan Akhir
Melakukan kajian komprehensif dalam perumusan konsep, skenario dan strategi
Mengkoordinir tim konsultan pada kegiatan pembuatan gambar kerja untuk konstruksi bangunan saluran Mengkoordinir tim konsultan pada kegiatan penyusunan peta data dasar,peta kontur, data hasil pengukuran. Mengkoordinir tim konsultan pada kegiaan penyusunan Rencana Anggaran Biaya, Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Bill Of Quantity Bertanggun jawab pada penyempurnaan seluruh laporan proyekIII.2.2 Ahli Teknik SipilAhli Teknik Sipil di sini minimal terdiri dari 1 orang yang telah memiliki pengalaman mimimal 2 tahun. Ahli Teknik Sipil ini bertanggung jawab kepada kegiatan yang meliputi :
Berkoordinasi dengan Team Leader dan Tenaga ahli lainnya dalam melaksanakan kegiatan
Melakukan kajian dan analisis terhadap kondisi eksisting
Menyusun perencanaan terknik terhadap pekerjaan tersebut
Membantu Team Leader menyusun seluruh laporan yang ada dalam perencanaan Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data harga satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan, membuat perhitungan kuantitas pekerjaan survai saluran pembuang. Membuat perkiraan biaya pekerjaan konstruksi Menjamin bahwa data, perhitungan analisa harga satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan akurat.
III.3 Tenaga Pendukung
Jumlah dan kualifikasi staf pendukung yang diusulkan disesuaikan dengan kebutuhan substansi pekerjaan serta sesuai dengan ketentuan jumlah dan kualifikasi staf pendukung sebagaimana terdapat dalam kerangka acuan kerja (KAK).
Jumlah dan kualifikasi staf pendukung disesuaikan dengan kebutuhan pihak Konsultan, yaitu sebagai berikut :
Surveyor Topografi : 1 (satu) Orang Juru Gambar
: 1 (satu) Orang Operator Komputer: 2 (dua) Orang
Surveyor adalah seorang yang terampil dalam melakukan survai lapangan dengan pendidikan DIII/DII/DI/SMK dengan pengalaman minimal 2 tahun dalam bidang survai irigasi atau bidang keairan .
Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam melakukan survey lapangan terutama pengumpulan data lapangan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pengukuran topografi menyangkut data fisik dan non fisik yang meski dilakukan sampai pekerjaan dinyatakan selesai. Melakukan survai lapangan, baik yang bersifat data fisik maupun non fisik
Mengolah dan menyusun hasil laporan survai bersama-sama dengan para tenaga ahli. Melaksanaan pekerjaaan penyelidikan lapangan untuk pekerjaan sipil Bertanggung jawab atas hasil data survaiJuru Ukur adalah seorang yang terampil dalam melakukan survai lapangan dengan pendidikan STM/Sederajat dengan pengalaman minimal 2 tahun dalam bidang survai irigasi atau bidang keairan .
Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam keahlian merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup perencanaan yang berkaitan dengan pengukuran tanah sampai dengan dinyatakan selesai.Juru Gambar adalah seorang yang terampil dalam melakukan survai lapangan dengan pendidikan STM/Sederajat dengan pengalaman minimal 2 tahun dalam bidang survai irigasi atau bidang keairan .
Membuat gambar-gambar pada tahap pembuatan konsep perancangan dan tahap draft Perencanaan Teknik serta tahap final desain Perencanaan Teknik.
Membuat gambar-gambar perancangan Perencanaan Teknik, berupa gambar dua dimensi/gambar kerja.
Operator Komputer adalah seorang yang terampil dalam melakukan dalm pengoprasian komputer dengan pendidikan STM/Sederajat dengan pengalaman minimal 2 tahun dalam bidang administrasi perkantoran atau administrasi kegiatan .
Membuat laporan pendahuluan pada tahap persiapan
Membuat laporan hasil survai, baik data fisik maupun non fisik
Membuat laporan draft dan laporan final Perencanaan Teknik
III.5Jadwal Penugasaan Tenaga Ahli
Pengaturan jadwal/penempatan tenaga ahli yang sedemikian rupa sehingga akan saling mendukung dalam proyek tepat waktu. Di dalam jadwal ini juga tampak adanya 1 (satu) Asisten Tenaga Ahli dan 3 (tiga) Tenaga Pendukung administrasi yang diperlukan untuk mendukung kelancaran dan urusan administratif lainnya.
IV.1 Lokasi Kegiatan
Lokasi Pembuang/Sungai terletak di UPTD Kramat watu dimana berada di lokasi kecamatan puloampel. Pekerjaan DED ini meliputi 4 lokasi saluran pembuang dimana lokasi kegiatan diuraikan pada table dibawah ini :Tabel 4.1. Lokasi PekerjaanNO.NAMADesaKecamatan
1.Saluran Pembuang Mager Sari ArgawanaPuloAmpel
2.Saluran Pembuang Sumur RanjaSumur RanjaPuloAmpel
3.Saluran Pembuang RagasgreyangRagasPuloAmpel
4.Saluran Pembuang CikubangCikubangPuloAmpel
LOKASI KEGIATAN SURVAI INVESTIGASI DESAAIN (DED) SALURAN (DS.ARGAWANA KEC.PULOAMPEL, SUMUR RANJA KEC.PULOAMPEL, RAGASGREYANG KEC.PULOAMPEL, CIKUBANG KEC.PULOAMPEL), DESA (DS.ARGAWANA KEC.PULOAMPEL, SUMUR RANJA KEC.PULOAMPEL, RAGASGREYANG KEC.PULOAMPEL, CIKUBANG KEC.PULOAMPEL) KECAMATAN PAMARAYAN
KABUPATEN SERANG
BAB II
METODOLOGI DAN RENCANA KERJA
BAB I
PENDAHULUAN
Meninjau Rencana Lokasi
Diskusi dan mengumpulkan informasi dari instansi-instansi terkait
Laporan Survai Pendahuluan
- Diskusi dengan Pimpro
- Menyiapkan kelengkapan
Administrasi untuk
Keperluan survai
Presentasi / Diskusi ke PPTK Perencanaan
Kesimpulan sebagai arahan pekerjaan selanjutnya
Gambar II.1 : Diagram Rencana Kerja Survai Pendahuluan
- Teknis administrasi kontrak
- Tempat, fasilitas dan personil yang
terlibat
- Rencana kerja
- Survai pendahuluan / Reconnaissance
output
Tahap
Pendahuluan
Karakteristik alam di lokasi perencanaan DED Saluran Pembuang/Sungai untuk keperluan perencanaan detail.
output
Tahap
Pengumpulan
Data/Survai teknik
Rencana awal Saluran, bentuk dan jenis material pada jalan serta perkiraan biaya
output
Tahap
Pra-Rancangan
- Gambar kerja
- Rincian volume
output
Tahap
Rencana Detail
output
- Laporan-laporan sesuai kontrak
Tahap
Akhir
Gambar 2.1 : Skema Tahapan Kegiatan
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN
Direktur Teknik
Kontrak Kerja
Owner/Pimpro
Operasional
Ketua Tim
Asisten & Teknisi
- Teknisi Geodesi
- Ahli Hidrologi
- Ahli Engineer/Ahli Geodesi
- Ahli Kuantitas Dan Harga
Tenaga Ahli
Staf Pendukung
- Surveyor
- Juru Gambar
- Op. Komputer
BAB IV
LOKASI KEGIATAN
PAGE Pendahuluan -12