13
1. PERANCANAAN AIR BERSIH BPPTD MAKASSAR Pengembangan dan penyediaan fasilitas air bersih di lingkungan proyek pembangunan BPPTD Makassar ini terdiri dari pembuatan sumur dalam (artesis) yang kemudian diolah dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) agar kualitas air dapat memnuhi standar baku mutu air bersih yang layak digunakan oleh manusia, kemudian air hasil pengolahan ditampung pada reservoar yang selanjutnya di distribusikan ke ground water tank yang terdapat pada masing- masing gedung, tower water tank, pemasangan pipa baru dan pendistribusiannya. Langkah awal untuk pemenuhan kebutuhan air bersih tersebut adalah dengan membangun jaringan air bersih secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan dan kemungkinan pelaksanaan pentahapan. Sistem jaringan air bersih Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat perlu direncanakan dalam suatu sistem yang terpadu, sehingga pengelolaan penggunaan air bersih dan energi yang diperlukan dapat efektif dan efisien. Langkah – langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah sebagai berikut : a. Menata jaringan pipa-pipa distribusi secara secara bertahap dan terpadu b. Menyediakan sistem penyimpanan (reservoar) terpusat c. Membangun rumah-rumah pompa air dan tower air secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan jaringan pelayanan Perencanaan penyediaan air bersih BPPTD Makassar sebagai berikut : a. Kebutuhan air bersih disuplai dari fasilitas air bersih yang disediakan Kampus Terpadu-PIP.

Lap Antara Air Bersih Dan Limbah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TL

Citation preview

1. PERANCANAAN AIR BERSIH BPPTD MAKASSARPengembangan dan penyediaan fasilitas air bersih di lingkungan proyek pembangunan BPPTD Makassar ini terdiri dari pembuatan sumur dalam (artesis) yang kemudian diolah dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) agar kualitas air dapat memnuhi standar baku mutu air bersih yang layak digunakan oleh manusia, kemudian air hasil pengolahan ditampung pada reservoar yang selanjutnya di distribusikan ke ground water tank yang terdapat pada masing-masing gedung, tower water tank, pemasangan pipa baru dan pendistribusiannya.

Langkah awal untuk pemenuhan kebutuhan air bersih tersebut adalah dengan membangun jaringan air bersih secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan dan kemungkinan pelaksanaan pentahapan. Sistem jaringan air bersih Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat perlu direncanakan dalam suatu sistem yang terpadu, sehingga pengelolaan penggunaan air bersih dan energi yang diperlukan dapat efektif dan efisien. Langkah langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah sebagai berikut :a. Menata jaringan pipa-pipa distribusi secara secara bertahap dan terpadub. Menyediakan sistem penyimpanan (reservoar) terpusat c. Membangun rumah-rumah pompa air dan tower air secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan jaringan pelayanan

Perencanaan penyediaan air bersih BPPTD Makassar sebagai berikut :a. Kebutuhan air bersih disuplai dari fasilitas air bersih yang disediakan Kampus Terpadu-PIP.b. Perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan kepada jumlah pemakai atau penghuni setiap bangunan. Kebutuhan air bersih per hari dapat diuraikan sebagai berikut: Gedung Apartemen: 18 unit x Jumlah Penghuni (4 orang) x Kebutuhan air bersih rata-rata perhari (150 liter) =10.800 liter Gedung Dormitory/Asrama: 108 x Jumlah Penghuni (2 orang) x Kebutuhan air bersih rata-rata perhari (150 liter) =32.400 liter Gedung Kelas & Laboratorium: 10 kelas x 30 orang peserta diklat ditambah 60 orang widyaiswara/dosen/staf administrasi x kebutuhan air bersih perhari (30 liter)=10.800 liter. Gedung Workshop A/B/C/D: 4 gedung x 30 orang peserta diklat ditambah 8 orang staf workshop x kebutuhan air bersih perhari (30 liter)=4560 liter Gedung Auditorium: kapasitas gedung 500 orang x kebutuhan air bersih perhari (30 liter)=15.000 liter Gedung Rektorat: 60 orang x kebutuhan air bersih per hari (30 liter)=1800 liter Kebutuhan air untuk perawatan lansekap diperkirakan 18.000 liter. TOTAL kebutuhan air bersih adalah 93.360 liter perhari.

c. GWT (Ground Water Tank) yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Kebutuhan air bersih perhari harus dikalikan 3 sebagai cadangan sekaligus sumber dari hidran-sprinkler. Sehingga TOTAL air bersih yang ditampung di GWT adalah 280.080 liter (280 m3). Pembagian kapasitas GWT adalah sebagai berikut:1) GWT-01 berada di Gedung Apartemen lokasi dibawah groundfloor. Kapasitas teknis 32.400 liter (32 m3). Dimensi p x l x t=7m x 3m x 2m, efektif kapasitas 6.85 x 2.85 x 1.7=33.18 m3. 2) GWT-02 berada di Gedung Dormitory/Asrama, lokasi dibawah groundfloor. Kapasitas teknis 97.200 liter (97 m3). Dimensi p x l x t=11.5m x 5.5m x 2m, efektif kapasitas 11.35 x 5.35 x 1.7=103.2 m3.3) GWT-03 berada di samping Gedung Auditorium, melayani supply untuk Gedung Auditorium dan Gedung Workshop A/B/C/D. Lokasi di halaman samping Gedung Workshop A/C. Total kapasitas teknis 19.560 liter (19.5 m3). Dimensi p x l x t=5m x 3m x 2m, efektif kapasitas 4.85 x 2.85 x 1.7=23.4 m3.4) GWT-04 berada di Gedung Kelas dan Laboratorium, lokasi dibawah groundfloor. Kapasitas teknis 32.400 liter (32 m3). Dimensi p x l x t=7m x 3m x 2m, efektif kapasitas 6.85 x 2.85 x 1.7=33.18 m3. 5) GWT-05 berada di Gedung Kantor Rektorat, lokasi halaman belakang-podium, melayani supply untuk Gedung Kantor Rektorat dan perawatan lansekap. Kapasitas teknis 59.400 liter (59.4 m3). Dimensi p x l x t=10m x 4m x 2m, efektif kapasitas 9.85 x 3.85 x 1.7=64.468 liter (64.8 m3).

Gambar 2.x. Typical Groundwater Tank

d. Reservoir (tanki penampung atas) & Riser-Pump Dari GWT air bersih dinaikkan keatas dengan pompa pendorong (riser-pump), ditampung dalam reservoir/ tanki atas sebelum disalurkan ke setiap outlet-sprinkler dengan gravitasi bumi. Reservoir/tanki harus dapat diisi penuh dari kosong dengan tenggat waktu maksimal 2 jam. Kapasitas reservoir dan pompa pendorong adalah sebagai berikut:1) Gedung Apartemen kapasitas reservoir= 2 x 4000 liter= 8000 liter, pompa pendorong dengan kapasitas-jarak =1.25 liter per detik.2) Gedung Dormitory/Asrama kapasitas reservoir= 6 x 4000 liter= 24.000 liter, terbagi dalam 2 massa bangunan, masing-masing 3 x 4000 liter=12.000 liter, pompa pendorong yang dibutuhkan 2 unit, dengan kapasitas akhir setelah diukur jarak adalah 3.3 liter perdetik per unit pompa.3) Gedung Workshop A/B/C/D, terdapat 4 reservoir, kapasitas reservoir masing-masing 1000 liter, dilayani 4 mesin pompa pendorong dengan kapasitas akhir setiap pompa pendorong adalah 0.27 liter perdetik. 4) Gedung Auditorium, kapasitas reservoir= 2 x 4000 liter= 8000 liter, pompa pendorong dengan kapasitas akhir =1.25 liter per detik.5) Gedung Kelas & Laboratorium, kapasitas reservoir= 3 x 4000 liter=12.000 liter, pompa pendorong yang dibutuhkan kapasitas akhir adalah 3.3 liter perdetik.6) Gedung Kantor Rektorat, kapasitas reservoir= 3 x 4000 liter=12.000 liter, pompa pendorong yang dibutuhkan adalah pompa dengan kapasitas akhir 3.3 liter perdetik.7) Pemipaan menggunakan pipa GIP (galvanized Iron Pipe) dan Pipa PVC dengan kwalitas AW.

Gambar. Sistem Tangki Atap Bertekanan

Gambar 1.x. Rencana Jaringan Air Bersih

2. PERANCANAAN PENGOLAH LIMBAH BPPTD MAKASSAR

Identifikasi kebutuhan instalasi pengolah air limbah dilakukan berdasarkan fungsi gedung yang ada dalam kawasan ini, limbah domestik yang berasal dari toilet (black water) diolah terlebih dahulu dengan tangki septik sebelum masuk ke IPAL. Limbah domestik non toilet (grey water) yang bersumber dari kamar mandi, westafel, limbah cuci, dan lainnya langsung di alirkan menuju IPAL.Pengolahan limbah pada BPPTD Makassar dimana kategori limbah domestik pada lokasi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik limbah cairnya yaitu limbah cair yang berasal dari toilet (black water) dan limbah cair yang berasal dari non toilet (grey water) dibuat terpisah sebelum menuju IPAL utama.

Pengolahan limbah cair yang berasal dari toilet menggunakan tangki septik dengan proses Biological Filter. Proses biological filter mampu menurunkan polutan organik dengan efisiensi lebih tinggi dibandingkan proses dengan tangki septik yang konvensional. Di dalam unit pengolahan tersebut terdapat media tempat perkembangbiakan bakteri yng dapat mereduksi polutan organik sehingga beban pencemaran yang berasal dari kloset dapat berkurang sebelum di alirkan ke IPAL atau saluran pembuangan akhir.

Gambar 2.x. Typical Septictank PabrikasiAir limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor anaerob dengan arah aliran dari atas ke dan bawah ke atas. Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media dari tube settler. Tube Settler meningkatkan kecepatan sedimendasi dan efisiensi pengolahan.

Selanjutnya air limbah dialirkan ke bak kontaktor anaerob lagi yang diisi dengan media dari bahan plastik atau kerikil/batu split. Selanjutnya air limpasan dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh micro-organisme patogen.

Perencanaan penyediaan air bersih BPPTD Makassar sebagai berikut :a. Instalasi air kotor meliputi blackwater (air tinja), greywater & whitewater (air sabun/drainase). b. Instalasi pemipaan kedua jenis air ini dibuat terpisah.c. Pemipaan menggunakan pipa PVC dari kwalitas AW.d. Instalasi penampungan blackwater/air tinja (septictank) dibuat disetiap bangunan dengan kapasitas sebagai berikut: SPT-01 berada di Gedung Apartemen lokasi dibawah groundfloor. Dimensi p x l x t=7m x 3m x 2m, efektif kapasitas 6.85 x 2.85 x 1.7=33.18 m3. SPT-02 & SPT-03 berada di Gedung Dormitory/Asrama, lokasi dibawah groundfloor. Dimensi masing-masing p x l x t=7m x 3m x 2m, efektif kapasitas 6.85 x 2.85 x 1.7=33.18 m3 sebanyak 2 unit. Total kapasitas 66.36 m3. SPT-04, 05, 06, 07 berada disetiap Gedung Workshop A/B/C/D. Lokasi di halaman. Dimensi p x l x t=2m x 2m x 2m, efektif kapasitas 1.85 x 1.85 x 1.7=5.85 m3. SPT-08 berada di Gedung Auditorium, lokasi di halaman. Dimensi p x l x t=7m x 3m x 2m, efektif kapasitas 6.85 x 2.85 x 1.7=33.18 m3. SPT-09 berada di Gedung Kelas dan Laboratorium, lokasi dibawah groundfloor. Dimensi p x l x t=7m x 3m x 2m, efektif kapasitas 6.85 x 2.85 x 1.7=33.18 m3. SPT-10 berada di Gedung Kantor Rektorat, lokasi dihalaman. Dimensi p x l x t=5m x 3m x 2m, efektif kapasitas 4.85 x 2.85 x 1.7=23.49 m3.1) Untuk setiap septiktank dibuatkan unit resapan terpisah yang kapasitasnya disesuaikan dengan kapasitas septiktank yang dilayani.2) Instalasi penampungan air sabun/greywater (WWT=Waste Water Treatment). Sebelum air sabun dibuang ke perairan umum dilakukan pengolahan terlebih dahulu di unit WWT.3) Dengan dasar pertimbangan kapasitas dan kontinuitas, Instalasi Waste Water Treatment pada BPPTD Makasar dibuat terpusat dengan Kampus Terpadu-PIP. Pada beberapa tempat terdapat bak pengumpul (ekualisasi) yang berfungsi sebagai pengatus stabilitas debit air limbah greywater yang ada. Bak pengumpul tersebut akan diletakkan pada beberapa lokasi sebagai berikut :a. Gedung Apartemen (1 unit)b. Gedung Asrama/Dormitory (2 unit)c. Gedung Auditorium, Gedung Workshop A/B/C/D (1 unit)d. Gedung Kelas & Laboratorium, Gedung Kantor Rektorat (1 unit)

Gambar 2.x. Rencana Jaringan Air Limbah