17
57 LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait dengan Hasil Penelitian No. Penulis & Tahun Judul Artikel Hasil Peneitian 1. Intan ayu Kusuma,2018 Pembuatan Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Nanas dengan Eceng Gondok pada Tanaman Tomat (Lycopersicon Esculentum L. dan Tanaman Cabai (Capsicum Annum L. Aureus Perlakuan dengan kadar pengenceran 12% 120ml POC+880ml Air menghasilkan rerata tinggi mencapai 52cm, rerata jumlah daun mencapai 48 helai pada tanaman cabai dan bobot kering mencapai 400ggr dari 100gr. 2. Nurcholis,dkk, 2020 Aplikasi Pupuk Orgnik Cair Limbah Kulit Nenas Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Panjang Perlakuan 450ml POC kulit nenas+1Liter air bedengan efektif meningkatkan pertumbuhan dan produksi pada tanaman kacang Panjang. Rata-rata tinggi tanaman mencapai 203,56cm saat umur 4MST. Menghasilkan nilai Nitrogen sebesar 1,29% dan 2,98 C-Organik yang efektif dalam proses pertumbuhan jumlah helai pada daun dengan menghasilkan rerata jumlah daun mencapai 48,27 helai. Menghasilkan rerata berat basah mencapai 100,73gr sehingga didapatkan adanya kandungan unsur K yang terlibat dalam proses biokimia dan fisiologi bagi tanaman. Unsur K ini terlibat dalam sintesa ATP sehingga dapat memproduksi enzim-enzim fotosintesis diangkut kedalam jaringan reproduktif dan penyimpanan seperti buah 3. Ayuk Adiana,2017 Kandungan Nitrogen dan Kalium Pupuk Organik Cair 58

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

57

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait dengan Hasil Penelitian

No. Penulis &

Tahun

Judul Artikel Hasil Peneitian

1. Intan ayu

Kusuma,2018

Pembuatan

Pupuk Organik

Cair Limbah

Kulit Nanas

dengan Eceng

Gondok pada

Tanaman Tomat

(Lycopersicon

Esculentum L.

dan Tanaman

Cabai (Capsicum

Annum L.

Aureus

Perlakuan dengan kadar

pengenceran 12% 120ml

POC+880ml Air menghasilkan

rerata tinggi mencapai 52cm, rerata

jumlah daun mencapai 48 helai pada

tanaman cabai dan bobot kering

mencapai 400ggr dari 100gr.

2. Nurcholis,dkk,

2020

Aplikasi Pupuk

Orgnik Cair

Limbah Kulit

Nenas Terhadap

Pertumbuhan

Tanaman Kacang

Panjang

Perlakuan 450ml POC kulit

nenas+1Liter air bedengan efektif

meningkatkan pertumbuhan dan

produksi pada tanaman kacang

Panjang. Rata-rata tinggi tanaman

mencapai 203,56cm saat umur

4MST.

Menghasilkan nilai Nitrogen sebesar

1,29% dan 2,98 C-Organik yang

efektif dalam proses pertumbuhan

jumlah helai pada daun dengan

menghasilkan rerata jumlah daun

mencapai 48,27 helai.

Menghasilkan rerata berat basah

mencapai 100,73gr sehingga

didapatkan adanya kandungan unsur

K yang terlibat dalam proses

biokimia dan fisiologi bagi tanaman.

Unsur K ini terlibat dalam sintesa

ATP sehingga dapat memproduksi

enzim-enzim fotosintesis diangkut

kedalam jaringan reproduktif dan

penyimpanan seperti buah

3. Ayuk

Adiana,2017

Kandungan

Nitrogen dan

Kalium Pupuk

Organik Cair

58

Page 2: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

58

Kombinasi Kulit

Nanas dan Daun

Lamtoro dengan

Variasi

Penambahan

Jerami Padi

4. Pramono

Gaol,2020

Respon

Pemberian POC

Kulit Nanas

sebagai Nutrisi

dan Kompos

Limbah Kubis

pada

Pertumbuhan dan

Produksi

Tanaman Melon

Perlakuan pemberian pupuk dengan

total limbah kulit nanas 15% pada

bibit melon yang berumur dua

minggu menghasilkan nilai rerata

terbaik setelah umur 8 MST.

Parameter menhasilkan rerata tinggi

mencapai 365,75 cm, rerata diameter

batang mencapai 3,13cm,

menghaslikan berat jingga 20195gr,

dan menghasilkan berat kering 1673

gr

5. Muhammad

dkk, 2019

Efektivitas

Penggunaan

Bokashi Blotong

Tebu dan

Pemberian Pupuk

Organik Cair

Kulir Nanas

Terhadap

Produktifitas

Tanaman Kecipir

(Psophocarpus

tetragonolobus

L.)

Menghasilkan kandungan N 0,76%,

P2O5 0,10%, K2O 0,07%, C-Organik

6,30%, C/N 8,29 dan pH 5,92

Perlakuan setelah pemberian POC

kulit nanas menghasilkan nilai

efektivitas sebesar 0,189% dari rerata

diameter batang dari 1,08cm menjadi

1,98cm.

Perlakuan berpengaruh nyata pada

jumlah polong yang ada pada objek.

Pemberian POC nanas menghasilkan

rata-rata polong sebanyak 3 polong

per malai, hal ini akan membuat

bunga dapat mekar dan tumbuhnya

bakal polong

Pada perlakuan POC kulit nanas

menghasilkan efektivitas rerata tinggi

hingga 19%, dan ketika kombinasi

bokashi dengan POC kulit nanas

menghasilkan evektivitas hingga

mencapai 37,19%. Dalam hal ini

unsur nitrogen berperan dalam

pembentukan barang serta cabang

yang ada pada batang

Pemberian POC kulit nanas pada

tanaman kecipir tidak berpengaruh

59

Page 3: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

59

nyata pada diameter bang, bobot

polong persampel, tetapi

berpengaruh nyata terhadap jumlah

polong kecipir

6. Ari

Hermawan,2019

Pemanfaatan

Pupuk Organik

Cair Rebung

Bambu Terhadap

Pertumbuhan

Vegetatif

Tanaman Cabe

Rawit Secara

Hidroponik

Hasil menunjukkan bahwa pupuk

yang dihasilkan dengan bahan dasar

rebung menghasilkan nilai nitrogen

sebear 0,77% yang sudah memenuhi

SNI namun rendah pada unsur fosfor

(0,08%) <0,4%.

Pada dua minggu pertama, perlakuan

belum memberikan perlakkuan yang

nyata terhadap pertumbuhan tanaman

cabai karena kemungkinan masih

pada proses adaptasi dengan media

tumbuh. Pada minggu ke-6 pada

perlakuan P4 (POC 250ml + air 1L)

menghasilkan rerata tinggi hingga

18,64cm. Pertumbuhan tinggi

disebabkan karena adanya

kandungan nitrogen 0,77% dengan

konsentrasi POC yang lebih besar

daripada perlakuan lainnya

Pada minggu ke-2 menghasilkan

jumlah hasil rerata daun hingga 3,8

lebih baik daripda perlakuan lainya

dan akan menghasilkan daun lebih

banyak setiap minggunya karena

penelitian menggunakan system

hidroponik dan mengandalkan

larutan nutrisi yang diberikan pada

tanaman. Pertumbuhan daun

disebabkan karena kandungan kalium

sebesar 0,36% yag berperan sebagai

unsur yang mengaktifkan enzim

untuk proses fotosintesis dan

respirasi

Berat basah yang dihasilkan pada

perlakuan P4 menghasilkan rerata

berat basah sebesar 16,8 gr pada uji

LSD. Hal ini karena MOL

(Mikroorganisme local) pada rebung

bamboo berpengaruh terhadap berat

60

Page 4: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

60

segar tanaman, karen proses difusi

akar pada unsur hara yang

berlangsung baik

7. Astrice

Febriantami dan

Nusyirwan,

2017

Pengaruh

Pemberian Pupuk

Organik Cair dan

Ekstrak Rebung

Terhadap

Pertumbuhn dan

Hasil Tanaman

Kacang Panjang

(VignasinensisL.)

Pada perlakuan menghasilkan nilai

bahwa tidak ada pengaruh pupuk

terhadap interaksi jumlah daun

tanaman, luas daun dan jumlah

bunga tanaman karena tidak terdapat

pengaruh nyata. Hal ini karena

kandungan pada pupuk hanya

menghasilkan nitrogen sebesar

0,011% sehingga belum cukup untuk

memenuhi nutrisi tanaman. karena

dengan konsentrasi nitrogen yang

tinggi umumnya akan menghasilkan

jumlah daun, luas daun dan jumlah

bunga lebih banyak

Perlakuan P3R2 (Pupuk Hantu 3ml

dengan 1L air + ekstrak rebung

10ml) pada umur 42-50 hari

menghasilkan nilai tinggi tanaman

tertinggi mencapai 289,85gr

8. Faridha dkk,

2018

Pemanfaatan

Pupuk Organik

Cair Rebung

Bambu untuk

Pertumbuhan

Kangkung Secara

Hidroponik

Hasil pupuk yang didapatkan bahwa

pupuk menghasilkan 0,72%N yang

sudah memenuhi standar SNI,

tingginya kandungan protein yang

ada pada rebung menghasilkan nilai

nitrogen yang tinggi pula karena

hasil dari perombakan metabolism

protein akan menghasilkan nitrogen.

Namun menghasilkan P2O5 sebesar

0,04% dan K2O sebesar 0,12% yang

belum memenuhi standar SNI

Perlakuan P4 (Pemberian POC

200ml) mengasilkan pertumbuhan

tinggi tanaman mencapai 27,67cm,

jumlah daun 36,33 helai dan warna

daun hingga skala 5. Hal ini karena

nitrogen sebagai esensial penyusun

asam amino, protein dan klorofil

yang dapat menghasilkan kuantitas

dan kualitas tanaman. semakin

banyaknya klorofil yang tersedia

61

Page 5: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

61

maka akan semakin pekat warna dari

daun tanaman

9. Alfian dkk,

2019

Efektivitas

Pemberian Pupuk

Organik Cair dari

Tiga Jenis

Rebung Bambu

Terhadap

Pertumbuhan

Tanaman Tomat

(Solanum

lycopersicum

Mill.)

Pada perlakuan POC dari bamboo

betung konsentrasi 10%

menghasilkan nilai rerata tinggi

tanaman mencapai 35,9cm pada 40

HST. Hal ini karena bamboo

memiliki kandungan zat pengatur

berupa auksin dan giberlin yang

merespon untuk perbesaran tanaman.

Perlakuan POC dari bamboo betung

konsentrasi 10% menghasilkan nilai

rerata Panjang akar mencapai 41,9cm

dan menjadikan sebagai perlakuan

terbaik karena semakin panajang

akar tanaman maka semakin luas

daerah asimilasinya,s ehingga

tanaman yang memiliki akar Panjang

maka tumbuh dengan baik

Perlakuan POC dari bamboo betung

konsentrasi 10% menghasilkan nilai

rerata berat kering mencapai 24,6gr

dan menjadikan sebagai perlakuan

terbaik. Hal tersebut karena berat

kering merupakan kesinambungan

antara pengambilan CO2 pada saat

fotosintesis dan pengeliuaran CO2

berupa proses respirasi

Kandungan senyawa kimia yang ada

pada rebung dalam 100gr

menghasilkan air 91gr, fosfor 59mg,

kalsium 13mg, kalium 533mg,

sehingga dapat dijadikan bahan atau

nutrisi dalam pembentukan klorofil

10. Karya dkk,

2014

Pengaruh

Pertumbuhan

Urin Sapi yang

Difermentasi

Terhadap

Pertumbuhan dan

Produksi

Tanaman Sawi

Hijau (Brassica

rafa)

Pemberian POC pada tanaman

meningkat mulai dari 10%, 20%,30%

hingga 40% selama 21 hari.

Perlakuan pemberian konsentrasi

urin sapi 40ml/1L menghasilkan

tinggi tanaman mencapai 47,5cm.

meningkatnya jumlah daun dari 7,10

hingga 12,65 helai. Menghasilkan

nilai volume akar dari 1,58ml hingga

mencapai 4,73ml. Adanya

62

Page 6: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

62

peningkatan konsentrasi, maka

ketersediaan unsur hara juga semakin

meningkat sehingga tanaman dapat

meningkatkan pertumbuhan vegetatif

Pemberian kosentrasi 40% efektif

dalam penyerapan unsur hara N, P

dan K yang menyebabkan daun

tumbuh lebih lebar dan luas sehingga

proses fotosintesis dapat meningkat.

Fotosintesis akan menyebabkan

pembentukan karbohidrat untuk

proses pembelahan. Nitrogen yang

diberikan akan merangsang

pertumbuhan auksin yang dapat

membelah sel sehingga miningkatkan

proses pengambilan air dan akan

meningkatkan volume bobot segar.

Perlakuan ini efektif mengasilkan

bobot segar mencapai 8,95 kg

11. Arini

Prameshi,2013

Kandungan

Kimia Pupuk

Organik Cair dari

Urine Sapi

Menggunakan

Biang PGPR

(Plant Growth

Promoting

Rhizobacteria)

Batang Pisang

Sebagai

Pengganti EM4

Pemberian PGPR batang pisang pada

POC urin sapi dengan konsentrasi

5%PGPR menghasilkan kandungan

Nitrogen sebesar 0,3% dengan nilai

Posfor sebesar 25,9ppm dan

kandungan Kalium mencapai 274,1

ppm. Bonggol pisang mengandung

baketeri decomposer dalam proses

pengomposan. Namun pengaruh

PGPR pada hasil nilai NPK pada

pupuk tidak memberikan pengaruh

karena proses pengujian lebih dari

14hari. hal ini disebabkan karena

kualitas yang dihasilkan dari bakteri

pengurai akan berbeda seiring

berjalannya waktu

12. Nurika Octa

dkk,2018

Pemanfaatan

Urin Sapi

Sebagai Bahan

Baku Pupuk

Organik Cair

(Studi

Eksperimen

Penambahan

Aktifator Air

Kelapa dan gula

Merah)

Perlakuan pemberian urin sapi

dengan gula merah dengan

perbandingan 240:16 menghasilkan

nilai 4,20%N, 1,17%P, dan 5,11%K,

namun belum memenuhi presyaratan

dair Peraturan Mentri Pertanian.

Namun hasil tersebut lebih baik

daripada urin sapi yang tanpa

dilakukan fermentasi. Urin sapi

membentuk cair memiliki kelebihan

sebagai nutrisi yang mudah diserap

63

Page 7: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

63

bagi tanaman, pun membantu

menyerap air karena penyerapan air

akan membantu penyerapan hara

menjadi lebih optimal.

Penelitian ini menghasilkan nilai

nitrogen yang cukup dalam proses

pembentukan klorofil sehingga

didapatkan bahwa dapat

menghasilkan tumbuh lebar daun

mencapai 1,9cm.

13. Muhammad

Ilyas,2018

Pemanfaatan

Limbah Serbuk

Kayu Jati

(Tectona grandis)

Sebagai Media

Tumbuh Jamur

Tiram (Pleurotus

ostreotus).

Perendaman serbuk kayu selama

Sembilan hari memiliki perlkuan

yang tercepat dalam penutupan

miselium jamur tiram. Perendaman

ini menyebabkan pengembangan

pada dinding sel dan bantuan enzim

sehingga memudahkan jamur hifa

untuk memecah selulosa.

Media tanam sebuk yang direndam

membantu proses kelancaran

transportasi atau aliran partikel kimia

anatar sel yang membentuk badan

buah sekaligus spora sehingga

menghasilkan berat segar jamur yang

optimal. Perlakuan ini menghasilkan

berat hingga 90gr

Serbuk kayu pada peneitian ini

membuat jamur unruk memiliki

cadangan energi yang cukup untuk

menghasilkan berat optimal. Hal ini

karena unsur yang ada pada media

dapat terdekomposisi secara merata.

Proses yang teradi adalah miselium

menyerap nutrisi yang dibantu media

tanam kemudian merombak nutrisi

lain untuk produksinya

14. Rabbani

Langgeng

dkk,2019

Pertumbuhan

Bibit Cabai pada

Media Serbuk

Gergaji Kayu

Sengon dengan

Perendaman Air

Perendaman serbuk gergaji selama

7hari menyebabkan tanaman tumbuh

lebih tinggi dari perlakuan lainyya,

hasil yang didapatkan mencapai

2,66cm daripada pada perlakuan

perendaman 4hari sebesar 2,55cm.

Hal ini karena proses perendaman

akan merendahkan kandungan tannin

64

Page 8: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

64

yang ada pada serbuk gergaji. Tanin

tersebut merupakan penyebab enzim

terhambat proses bekerjanya dan

sebagai anutrisi bagi tumbuhan.

Pertumbuhan akar dengan perlakuan

perendaman 6hari serbuk gergaji

menghasilkan akar paling Panjang

hingga 2,44cm. Adanya pemadatan

tanah akan mempengaruhi struktur

tanah dan pori-porinya, karena

pertumbuhan akar akan sangat

dipengaruhi oleh banyaknya pori

pada media.

Penelitian ini menujukan bahwa

pertumbuhan daun lebih rendah

dibandingkan dengan pemakaian

media tanam sekam, karena

pengomposan media tanam serbuk

gergaji belum sepenuhnya terombak

sempurna, namun masih bisa

membantu tanaman untuk

menumbuhkan daun karena masih

bisa mencukupi nutrisi tanaman

15. Mardhiah

Hayati,2016

Penggunaan

Sekam Padi

Sebagai Media

Alternatif dan

Pengujian

Efektifitas

Penggunaan

Media Pupuk

Daun Terhadap

Pertumbuhan dan

Hasil Tanaman

Tomat Secara

Hidroponik

Penelitian ini menujukan bahwa

perlakuan media tanam berpengaruh

nyata terhadap pertumbuhan yang

diamati, kecuali pada tinggi tanaman

umur 2 dan 3MST. Pertumbuhan

tinggi yang paling bagus pada media

kuntan dan pasir. Hal ini diduga

karena penyerapan media kuntan dan

pasir lebih optimal daripada sekam

padi. Sifat media yang ringan, mudah

mengikat air dan tidak mudah lapuk

dan sumber kalium akan membuat

tanaman akan tumbuh baik. Bahan

organic dengan pertukaran mineral

yang baik akan mampu encegah

kehilangan unsur hara akibat

penyiraman.

16. Ignatio dan

Roberto, 2018

Pengaruh

Takaran Arang

Sekam Padi dan

Bokashi Cair

Penelitian ini memberikan interaksi

anatara pemberian sekam terhadap

suhu yang ada pada tanah mencapai

30OC. Begitu pula pada lengas tanah

65

Page 9: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

65

terhadap

Pertumbuhan dan

Hasil Mentimun

(Cucumis sativus

L.)

dimana pada saat pengamatan

35HST kadar lengas yang diberikan

arang sekam padi dengan takaran

5t/ha cenderung lebih tinggi

mencapai 31,2%.

Pemberian sekam padi memberikan

nilai tinggi tanaman cenderung lebih

tinggi pada 35HST, tinggi tanaman

mencapai 98,7cm. berat buah dengan

pemberian sekam padi dan bokashi

memberikan interaksi pada tanaman.

hasil cenderung menghasilkan bobot

buah lebih besar dari perlakuan yang

hanya diberikan sekam padi. Hal ini

diduga bahwa tanaman juga

membutuhkan nutrisi yang lebih dan

tidak hanya sekedar dari media

tanam serbuk gergaji

17. Yohana

dkk,2020

Pengaruh

Komposisi Media

Tanam (Sekam

Bakar dan Pupuk

Kandang Kotoran

Sapi) Terhadap

Pertumbuhan

Semai Jati Putih

(Gmelina arborea

Roxb)

Perlakuan dengan hanya memberikan

media tanah 100% memperlihatkan

hasil tinggi tanaman paling pendek

dari media tanam organic. Pada

media tanam organic didapatkan nilai

tinggi mencapai 65,20cm dengan

penambahan sekam hingga 50%

daripada pada media tanah hanya

menghasilkan nilai tinggi 24cm.

pencampuran dengan media sekam

lebih baik daripada media yang

hanya diberikan kotoran sapi, karena

media kotoran sapi membutuhkan

waktu dalam proses mineralisasi

Makro N yang ada pada media tanam

organic memberikan tanaman untuk

pembentukan klorofil sehingga

proses fotosintesis maksimum dan

meningkatkan pertumbuhan batang

ke pemanjanganan dan pelebaran sel.

Kombinasi media tanam dengan

media sekam yang mendominan

menciptakan kondisi kimia, fisik dan

biologi terutama penyediaan unsur

hara menunjang perbesaran diameter

pada bibit jahe. Didaptkan bahwa

hasil diameternya pling besar

66

Page 10: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

66

diantara perlakuan linnya dengan

nilai sebesar 4,624 mm

Penambahan arang sekam akan

memperbaiki sifat tanah dengan

mengefektifkan pemupukan sehingga

tanah akan memberikan sifat

prorositas dan aerasi, juga sekam

akan mengikat air dengan bai

sehingga tanaman tidak kekurangan

hara

67

Page 11: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

67

LAMPIRAN 2. Hasil Uji Gingerol

LAMPIRAN 3. Perhitungan Tinggi Tanaman

a. Hasil Perhitungan Tinggi Tanaman

Perlakuan

Minggu ke-

W0 W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 W9 W10

P1M1 20,4 24 27,3 30,5 33,9 36,7 38 41,9 45,8 49,7 53,6

19,6 23 25,4 29,7 31,5 35,5 37,4 39,9 44,2 49,3 52,8

Rata-rata 20 24 26,4 30,1 32,7 36,1 37,7 40,9 45 49,5 53,2

P1M2 24,4 28,6 33,1 36,3 41,1 45,6 48,2 52,1 56 59,9 61

23,3 27,1 31,3 35,8 39,2 43,9 46,8 51,9 55 58,1 64,8

Rata-rata 23,9 27,9 32,2 36,1 40,2 44,8 47,5 52 55,5 59 62,9

P2M1 18,1 21,5 24,8 27,7 31,2 33,9 36,2 39,9 43,6 47,3 52,8

17,9 20,7 24,2 26,6 30,9 33,2 35 38,5 44 46,8 50,4

Rata-rata 18 21,1 24,5 27,2 31,2 33,6 35,6 39,2 43,8 47,6 51,6

P2M2 22,1 25,9 28,3 33,4 38,5 42,6 45,5 49,2 52,8 56,6 60,2

21 26,3 29,3 33,7 37,4 41,5 44,7 48,4 52,1 55,8 58,5

Rata-rata 21,6 26,1 28,8 33,6 37,9 42,1 45,1 48,8 52,5 56,2 59,4

P3M1 16,8 18,3 20,3 24,3 27,4 30 34 36,9 40,3 43,8 46,5

15,6 18 21,5 24,1 26 30,5 33 37,4 40,8 45 47,7

68

Page 12: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

68

Rata-rata 16,2 18,15 20,9 24,2 26,7 30,25 33,5 37,15 40,55 44,4 47,1

P3M2 19,6 23,1 27,6 32,3 35,7 38,4 42,3 45,8 49,2 52,7 55

20,7 24,7 28,5 33,1 35,2 39,6 42 46,1 49,5 53 57,4

Rata-rata 20,15 23,9 28,05 32,7 35,45 39 42,15 45,95 49,35 52,85 56,2

P4M1 24,5 30,2 34,7 38,6 43,7 48,3 52,1 56,4 60,6 65 65,2

25 30,5 35,4 38,3 42,2 48,1 50,7 55 60,2 64,5 68,8

Rata-rata 24,8 30,4 35,1 38,5 43,0 48,2 51,4 55,7 60,4 64,8 67,0

b. Hasil Anova Tinggi Tanaman

Tests of Normality

perlakuan

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tinggi P1M1 .088 11 .200* .977 11 .945

P1M2 .101 11 .200* .968 11 .862

P2M1 .096 11 .200* .975 11 .929

P2M2 .108 11 .200* .964 11 .825

P3M1 .106 11 .200* .955 11 .706

P3M2 .093 11 .200* .971 11 .894

P4M4 .098 11 .200* .964 11 .819

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

ANOVA

tinggi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2162.508 6 360.418 2.497 .030

Within Groups 10105.526 70 144.365

Total 12268.035 76

tinggi

Duncana

perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

69

Page 13: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

69

P3M1 11 30.8273

P2M1 11 33.8727 33.8727

P1M1 11 35.9136 35.9136 35.9136

P3M2 11 38.7045 38.7045 38.7045

P2M2 11 41.0818 41.0818 41.0818

P1M2 11 43.7955 43.7955

P4M4 11 47.1818

Sig. .078 .088 .052

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 11,000.

LAMPIRAN 4. Perhitungan Jumlah Daun

a. Hasil Perhitungan Jumlah Daun

Perlakuan

Minggu ke-

W0 W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 W9 W10

P1M1 6 6,5 8 8,5 10 11 12 13,5 14,5 16,5 18

P1M2 7 8 9 10 11 12 13 14,5 16 17,5 19

P2M1 5 6,5 8 9 9,5 11 12,5 13,5 14,5 15,5 17

P2M2 6 8 9 10 11 12 14 14 15 17 18

P3M1 6 6 7 7 9 10 12 13 14 16 17

P3M2 6 7 7 8 9 11 12 13 14 16 17

P4M4 7 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19

b. Hasil Anova Jumlah Daun

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

DAUN Based on Mean .092 7 80 .999

Based on Median .089 7 80 .999

Based on Median and with

adjusted df

.089 7 78.977 .999

Based on trimmed mean .093 7 80 .999

ANOVA

DAUN

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 84.545 7 12.078 .844 .555

70

Page 14: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

70

Within Groups 1145.455 80 14.318

Total 1230.000 87

71

Page 15: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

71

LAMPIRAN 5. Dokumentasi

Gambar 1

Lahan penelitian

Gambar 2

Proses pengukuran pH

tanah

Gambar 3

Proses pengukuran

tinggi tanaman

Gambar 4

Proses penyiraman pupuk Gambar 5

Proses penakaran pupuk

72

Page 16: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

72

Gambar 6

Proses penimbangan berat

basah

Gambar 7

Proses pengeringan

rimpang

Gambar 8

Proses penimbangan berat

kering

73

Page 17: LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait

73

BIODATA PENULIS

Penulis lahir di Kota Blitar, pada tanggal 8 Desember 1998.

Penulis telah menempuh Pendidikan formal di SDN

Petrokimia Gresik pada Tahun 2005-2011, kemudian

dilanjutkan di SMP YIMI “FDS” Gresik pada Tahun 2011-

2014 dan Pendidikan tingkat atas di SMAN 1 Manyar Gresik

pada Tahun 2014-2017. Penulis kemudian melanjutkan

Pendidikan Strata 1 di Departemen Tekonologi Industri

Pertanian, Univeritas Internasional Semen Indonesia di Kota

Gresik. Berbagai pelatihan, organisasi dan kepanitian yang

pernah diikuti penulis seperti LKMM Pra Tingkat Dasar, pernah menjabat sebagai

Sekertaris (periode 2018-2019) dan Wakil Ketua (periode 2019-2020) UKM

SIMS UISI, pernah menjadi anggota aktif RISBANG FORAGRIN UISI periode

2018-2019. Penulis juga pernah menjadi panitia Agorinsutrial Week pada tahun

2018 dan 2019 dan menjadi anggota panitia dalam acara PROPERA TIP UISI

pada tahun 2019-2020. Dengan segala usaha dan doa untuk terus berkembang,

penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir ini, tidak lupa juga

rasa syukur atas banyak orang yang terlibat dalam pengerjaan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Variasi Pupuk Organik dan Komposisi Media Tanam terhadap

kinerja pertumbuhan Jahe Merah (Zingeber officinale var rubrum) pada fase

perbesaran (Studi Kasus Mitra Arana Cita Karya)”. Penulis dapat dihubungi

melalui surel di: [email protected]