Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
57
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Penelitian Terdahulu yang Terkait dengan Hasil Penelitian
No. Penulis &
Tahun
Judul Artikel Hasil Peneitian
1. Intan ayu
Kusuma,2018
Pembuatan
Pupuk Organik
Cair Limbah
Kulit Nanas
dengan Eceng
Gondok pada
Tanaman Tomat
(Lycopersicon
Esculentum L.
dan Tanaman
Cabai (Capsicum
Annum L.
Aureus
Perlakuan dengan kadar
pengenceran 12% 120ml
POC+880ml Air menghasilkan
rerata tinggi mencapai 52cm, rerata
jumlah daun mencapai 48 helai pada
tanaman cabai dan bobot kering
mencapai 400ggr dari 100gr.
2. Nurcholis,dkk,
2020
Aplikasi Pupuk
Orgnik Cair
Limbah Kulit
Nenas Terhadap
Pertumbuhan
Tanaman Kacang
Panjang
Perlakuan 450ml POC kulit
nenas+1Liter air bedengan efektif
meningkatkan pertumbuhan dan
produksi pada tanaman kacang
Panjang. Rata-rata tinggi tanaman
mencapai 203,56cm saat umur
4MST.
Menghasilkan nilai Nitrogen sebesar
1,29% dan 2,98 C-Organik yang
efektif dalam proses pertumbuhan
jumlah helai pada daun dengan
menghasilkan rerata jumlah daun
mencapai 48,27 helai.
Menghasilkan rerata berat basah
mencapai 100,73gr sehingga
didapatkan adanya kandungan unsur
K yang terlibat dalam proses
biokimia dan fisiologi bagi tanaman.
Unsur K ini terlibat dalam sintesa
ATP sehingga dapat memproduksi
enzim-enzim fotosintesis diangkut
kedalam jaringan reproduktif dan
penyimpanan seperti buah
3. Ayuk
Adiana,2017
Kandungan
Nitrogen dan
Kalium Pupuk
Organik Cair
58
58
Kombinasi Kulit
Nanas dan Daun
Lamtoro dengan
Variasi
Penambahan
Jerami Padi
4. Pramono
Gaol,2020
Respon
Pemberian POC
Kulit Nanas
sebagai Nutrisi
dan Kompos
Limbah Kubis
pada
Pertumbuhan dan
Produksi
Tanaman Melon
Perlakuan pemberian pupuk dengan
total limbah kulit nanas 15% pada
bibit melon yang berumur dua
minggu menghasilkan nilai rerata
terbaik setelah umur 8 MST.
Parameter menhasilkan rerata tinggi
mencapai 365,75 cm, rerata diameter
batang mencapai 3,13cm,
menghaslikan berat jingga 20195gr,
dan menghasilkan berat kering 1673
gr
5. Muhammad
dkk, 2019
Efektivitas
Penggunaan
Bokashi Blotong
Tebu dan
Pemberian Pupuk
Organik Cair
Kulir Nanas
Terhadap
Produktifitas
Tanaman Kecipir
(Psophocarpus
tetragonolobus
L.)
Menghasilkan kandungan N 0,76%,
P2O5 0,10%, K2O 0,07%, C-Organik
6,30%, C/N 8,29 dan pH 5,92
Perlakuan setelah pemberian POC
kulit nanas menghasilkan nilai
efektivitas sebesar 0,189% dari rerata
diameter batang dari 1,08cm menjadi
1,98cm.
Perlakuan berpengaruh nyata pada
jumlah polong yang ada pada objek.
Pemberian POC nanas menghasilkan
rata-rata polong sebanyak 3 polong
per malai, hal ini akan membuat
bunga dapat mekar dan tumbuhnya
bakal polong
Pada perlakuan POC kulit nanas
menghasilkan efektivitas rerata tinggi
hingga 19%, dan ketika kombinasi
bokashi dengan POC kulit nanas
menghasilkan evektivitas hingga
mencapai 37,19%. Dalam hal ini
unsur nitrogen berperan dalam
pembentukan barang serta cabang
yang ada pada batang
Pemberian POC kulit nanas pada
tanaman kecipir tidak berpengaruh
59
59
nyata pada diameter bang, bobot
polong persampel, tetapi
berpengaruh nyata terhadap jumlah
polong kecipir
6. Ari
Hermawan,2019
Pemanfaatan
Pupuk Organik
Cair Rebung
Bambu Terhadap
Pertumbuhan
Vegetatif
Tanaman Cabe
Rawit Secara
Hidroponik
Hasil menunjukkan bahwa pupuk
yang dihasilkan dengan bahan dasar
rebung menghasilkan nilai nitrogen
sebear 0,77% yang sudah memenuhi
SNI namun rendah pada unsur fosfor
(0,08%) <0,4%.
Pada dua minggu pertama, perlakuan
belum memberikan perlakkuan yang
nyata terhadap pertumbuhan tanaman
cabai karena kemungkinan masih
pada proses adaptasi dengan media
tumbuh. Pada minggu ke-6 pada
perlakuan P4 (POC 250ml + air 1L)
menghasilkan rerata tinggi hingga
18,64cm. Pertumbuhan tinggi
disebabkan karena adanya
kandungan nitrogen 0,77% dengan
konsentrasi POC yang lebih besar
daripada perlakuan lainnya
Pada minggu ke-2 menghasilkan
jumlah hasil rerata daun hingga 3,8
lebih baik daripda perlakuan lainya
dan akan menghasilkan daun lebih
banyak setiap minggunya karena
penelitian menggunakan system
hidroponik dan mengandalkan
larutan nutrisi yang diberikan pada
tanaman. Pertumbuhan daun
disebabkan karena kandungan kalium
sebesar 0,36% yag berperan sebagai
unsur yang mengaktifkan enzim
untuk proses fotosintesis dan
respirasi
Berat basah yang dihasilkan pada
perlakuan P4 menghasilkan rerata
berat basah sebesar 16,8 gr pada uji
LSD. Hal ini karena MOL
(Mikroorganisme local) pada rebung
bamboo berpengaruh terhadap berat
60
60
segar tanaman, karen proses difusi
akar pada unsur hara yang
berlangsung baik
7. Astrice
Febriantami dan
Nusyirwan,
2017
Pengaruh
Pemberian Pupuk
Organik Cair dan
Ekstrak Rebung
Terhadap
Pertumbuhn dan
Hasil Tanaman
Kacang Panjang
(VignasinensisL.)
Pada perlakuan menghasilkan nilai
bahwa tidak ada pengaruh pupuk
terhadap interaksi jumlah daun
tanaman, luas daun dan jumlah
bunga tanaman karena tidak terdapat
pengaruh nyata. Hal ini karena
kandungan pada pupuk hanya
menghasilkan nitrogen sebesar
0,011% sehingga belum cukup untuk
memenuhi nutrisi tanaman. karena
dengan konsentrasi nitrogen yang
tinggi umumnya akan menghasilkan
jumlah daun, luas daun dan jumlah
bunga lebih banyak
Perlakuan P3R2 (Pupuk Hantu 3ml
dengan 1L air + ekstrak rebung
10ml) pada umur 42-50 hari
menghasilkan nilai tinggi tanaman
tertinggi mencapai 289,85gr
8. Faridha dkk,
2018
Pemanfaatan
Pupuk Organik
Cair Rebung
Bambu untuk
Pertumbuhan
Kangkung Secara
Hidroponik
Hasil pupuk yang didapatkan bahwa
pupuk menghasilkan 0,72%N yang
sudah memenuhi standar SNI,
tingginya kandungan protein yang
ada pada rebung menghasilkan nilai
nitrogen yang tinggi pula karena
hasil dari perombakan metabolism
protein akan menghasilkan nitrogen.
Namun menghasilkan P2O5 sebesar
0,04% dan K2O sebesar 0,12% yang
belum memenuhi standar SNI
Perlakuan P4 (Pemberian POC
200ml) mengasilkan pertumbuhan
tinggi tanaman mencapai 27,67cm,
jumlah daun 36,33 helai dan warna
daun hingga skala 5. Hal ini karena
nitrogen sebagai esensial penyusun
asam amino, protein dan klorofil
yang dapat menghasilkan kuantitas
dan kualitas tanaman. semakin
banyaknya klorofil yang tersedia
61
61
maka akan semakin pekat warna dari
daun tanaman
9. Alfian dkk,
2019
Efektivitas
Pemberian Pupuk
Organik Cair dari
Tiga Jenis
Rebung Bambu
Terhadap
Pertumbuhan
Tanaman Tomat
(Solanum
lycopersicum
Mill.)
Pada perlakuan POC dari bamboo
betung konsentrasi 10%
menghasilkan nilai rerata tinggi
tanaman mencapai 35,9cm pada 40
HST. Hal ini karena bamboo
memiliki kandungan zat pengatur
berupa auksin dan giberlin yang
merespon untuk perbesaran tanaman.
Perlakuan POC dari bamboo betung
konsentrasi 10% menghasilkan nilai
rerata Panjang akar mencapai 41,9cm
dan menjadikan sebagai perlakuan
terbaik karena semakin panajang
akar tanaman maka semakin luas
daerah asimilasinya,s ehingga
tanaman yang memiliki akar Panjang
maka tumbuh dengan baik
Perlakuan POC dari bamboo betung
konsentrasi 10% menghasilkan nilai
rerata berat kering mencapai 24,6gr
dan menjadikan sebagai perlakuan
terbaik. Hal tersebut karena berat
kering merupakan kesinambungan
antara pengambilan CO2 pada saat
fotosintesis dan pengeliuaran CO2
berupa proses respirasi
Kandungan senyawa kimia yang ada
pada rebung dalam 100gr
menghasilkan air 91gr, fosfor 59mg,
kalsium 13mg, kalium 533mg,
sehingga dapat dijadikan bahan atau
nutrisi dalam pembentukan klorofil
10. Karya dkk,
2014
Pengaruh
Pertumbuhan
Urin Sapi yang
Difermentasi
Terhadap
Pertumbuhan dan
Produksi
Tanaman Sawi
Hijau (Brassica
rafa)
Pemberian POC pada tanaman
meningkat mulai dari 10%, 20%,30%
hingga 40% selama 21 hari.
Perlakuan pemberian konsentrasi
urin sapi 40ml/1L menghasilkan
tinggi tanaman mencapai 47,5cm.
meningkatnya jumlah daun dari 7,10
hingga 12,65 helai. Menghasilkan
nilai volume akar dari 1,58ml hingga
mencapai 4,73ml. Adanya
62
62
peningkatan konsentrasi, maka
ketersediaan unsur hara juga semakin
meningkat sehingga tanaman dapat
meningkatkan pertumbuhan vegetatif
Pemberian kosentrasi 40% efektif
dalam penyerapan unsur hara N, P
dan K yang menyebabkan daun
tumbuh lebih lebar dan luas sehingga
proses fotosintesis dapat meningkat.
Fotosintesis akan menyebabkan
pembentukan karbohidrat untuk
proses pembelahan. Nitrogen yang
diberikan akan merangsang
pertumbuhan auksin yang dapat
membelah sel sehingga miningkatkan
proses pengambilan air dan akan
meningkatkan volume bobot segar.
Perlakuan ini efektif mengasilkan
bobot segar mencapai 8,95 kg
11. Arini
Prameshi,2013
Kandungan
Kimia Pupuk
Organik Cair dari
Urine Sapi
Menggunakan
Biang PGPR
(Plant Growth
Promoting
Rhizobacteria)
Batang Pisang
Sebagai
Pengganti EM4
Pemberian PGPR batang pisang pada
POC urin sapi dengan konsentrasi
5%PGPR menghasilkan kandungan
Nitrogen sebesar 0,3% dengan nilai
Posfor sebesar 25,9ppm dan
kandungan Kalium mencapai 274,1
ppm. Bonggol pisang mengandung
baketeri decomposer dalam proses
pengomposan. Namun pengaruh
PGPR pada hasil nilai NPK pada
pupuk tidak memberikan pengaruh
karena proses pengujian lebih dari
14hari. hal ini disebabkan karena
kualitas yang dihasilkan dari bakteri
pengurai akan berbeda seiring
berjalannya waktu
12. Nurika Octa
dkk,2018
Pemanfaatan
Urin Sapi
Sebagai Bahan
Baku Pupuk
Organik Cair
(Studi
Eksperimen
Penambahan
Aktifator Air
Kelapa dan gula
Merah)
Perlakuan pemberian urin sapi
dengan gula merah dengan
perbandingan 240:16 menghasilkan
nilai 4,20%N, 1,17%P, dan 5,11%K,
namun belum memenuhi presyaratan
dair Peraturan Mentri Pertanian.
Namun hasil tersebut lebih baik
daripada urin sapi yang tanpa
dilakukan fermentasi. Urin sapi
membentuk cair memiliki kelebihan
sebagai nutrisi yang mudah diserap
63
63
bagi tanaman, pun membantu
menyerap air karena penyerapan air
akan membantu penyerapan hara
menjadi lebih optimal.
Penelitian ini menghasilkan nilai
nitrogen yang cukup dalam proses
pembentukan klorofil sehingga
didapatkan bahwa dapat
menghasilkan tumbuh lebar daun
mencapai 1,9cm.
13. Muhammad
Ilyas,2018
Pemanfaatan
Limbah Serbuk
Kayu Jati
(Tectona grandis)
Sebagai Media
Tumbuh Jamur
Tiram (Pleurotus
ostreotus).
Perendaman serbuk kayu selama
Sembilan hari memiliki perlkuan
yang tercepat dalam penutupan
miselium jamur tiram. Perendaman
ini menyebabkan pengembangan
pada dinding sel dan bantuan enzim
sehingga memudahkan jamur hifa
untuk memecah selulosa.
Media tanam sebuk yang direndam
membantu proses kelancaran
transportasi atau aliran partikel kimia
anatar sel yang membentuk badan
buah sekaligus spora sehingga
menghasilkan berat segar jamur yang
optimal. Perlakuan ini menghasilkan
berat hingga 90gr
Serbuk kayu pada peneitian ini
membuat jamur unruk memiliki
cadangan energi yang cukup untuk
menghasilkan berat optimal. Hal ini
karena unsur yang ada pada media
dapat terdekomposisi secara merata.
Proses yang teradi adalah miselium
menyerap nutrisi yang dibantu media
tanam kemudian merombak nutrisi
lain untuk produksinya
14. Rabbani
Langgeng
dkk,2019
Pertumbuhan
Bibit Cabai pada
Media Serbuk
Gergaji Kayu
Sengon dengan
Perendaman Air
Perendaman serbuk gergaji selama
7hari menyebabkan tanaman tumbuh
lebih tinggi dari perlakuan lainyya,
hasil yang didapatkan mencapai
2,66cm daripada pada perlakuan
perendaman 4hari sebesar 2,55cm.
Hal ini karena proses perendaman
akan merendahkan kandungan tannin
64
64
yang ada pada serbuk gergaji. Tanin
tersebut merupakan penyebab enzim
terhambat proses bekerjanya dan
sebagai anutrisi bagi tumbuhan.
Pertumbuhan akar dengan perlakuan
perendaman 6hari serbuk gergaji
menghasilkan akar paling Panjang
hingga 2,44cm. Adanya pemadatan
tanah akan mempengaruhi struktur
tanah dan pori-porinya, karena
pertumbuhan akar akan sangat
dipengaruhi oleh banyaknya pori
pada media.
Penelitian ini menujukan bahwa
pertumbuhan daun lebih rendah
dibandingkan dengan pemakaian
media tanam sekam, karena
pengomposan media tanam serbuk
gergaji belum sepenuhnya terombak
sempurna, namun masih bisa
membantu tanaman untuk
menumbuhkan daun karena masih
bisa mencukupi nutrisi tanaman
15. Mardhiah
Hayati,2016
Penggunaan
Sekam Padi
Sebagai Media
Alternatif dan
Pengujian
Efektifitas
Penggunaan
Media Pupuk
Daun Terhadap
Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman
Tomat Secara
Hidroponik
Penelitian ini menujukan bahwa
perlakuan media tanam berpengaruh
nyata terhadap pertumbuhan yang
diamati, kecuali pada tinggi tanaman
umur 2 dan 3MST. Pertumbuhan
tinggi yang paling bagus pada media
kuntan dan pasir. Hal ini diduga
karena penyerapan media kuntan dan
pasir lebih optimal daripada sekam
padi. Sifat media yang ringan, mudah
mengikat air dan tidak mudah lapuk
dan sumber kalium akan membuat
tanaman akan tumbuh baik. Bahan
organic dengan pertukaran mineral
yang baik akan mampu encegah
kehilangan unsur hara akibat
penyiraman.
16. Ignatio dan
Roberto, 2018
Pengaruh
Takaran Arang
Sekam Padi dan
Bokashi Cair
Penelitian ini memberikan interaksi
anatara pemberian sekam terhadap
suhu yang ada pada tanah mencapai
30OC. Begitu pula pada lengas tanah
65
65
terhadap
Pertumbuhan dan
Hasil Mentimun
(Cucumis sativus
L.)
dimana pada saat pengamatan
35HST kadar lengas yang diberikan
arang sekam padi dengan takaran
5t/ha cenderung lebih tinggi
mencapai 31,2%.
Pemberian sekam padi memberikan
nilai tinggi tanaman cenderung lebih
tinggi pada 35HST, tinggi tanaman
mencapai 98,7cm. berat buah dengan
pemberian sekam padi dan bokashi
memberikan interaksi pada tanaman.
hasil cenderung menghasilkan bobot
buah lebih besar dari perlakuan yang
hanya diberikan sekam padi. Hal ini
diduga bahwa tanaman juga
membutuhkan nutrisi yang lebih dan
tidak hanya sekedar dari media
tanam serbuk gergaji
17. Yohana
dkk,2020
Pengaruh
Komposisi Media
Tanam (Sekam
Bakar dan Pupuk
Kandang Kotoran
Sapi) Terhadap
Pertumbuhan
Semai Jati Putih
(Gmelina arborea
Roxb)
Perlakuan dengan hanya memberikan
media tanah 100% memperlihatkan
hasil tinggi tanaman paling pendek
dari media tanam organic. Pada
media tanam organic didapatkan nilai
tinggi mencapai 65,20cm dengan
penambahan sekam hingga 50%
daripada pada media tanah hanya
menghasilkan nilai tinggi 24cm.
pencampuran dengan media sekam
lebih baik daripada media yang
hanya diberikan kotoran sapi, karena
media kotoran sapi membutuhkan
waktu dalam proses mineralisasi
Makro N yang ada pada media tanam
organic memberikan tanaman untuk
pembentukan klorofil sehingga
proses fotosintesis maksimum dan
meningkatkan pertumbuhan batang
ke pemanjanganan dan pelebaran sel.
Kombinasi media tanam dengan
media sekam yang mendominan
menciptakan kondisi kimia, fisik dan
biologi terutama penyediaan unsur
hara menunjang perbesaran diameter
pada bibit jahe. Didaptkan bahwa
hasil diameternya pling besar
66
66
diantara perlakuan linnya dengan
nilai sebesar 4,624 mm
Penambahan arang sekam akan
memperbaiki sifat tanah dengan
mengefektifkan pemupukan sehingga
tanah akan memberikan sifat
prorositas dan aerasi, juga sekam
akan mengikat air dengan bai
sehingga tanaman tidak kekurangan
hara
67
67
LAMPIRAN 2. Hasil Uji Gingerol
LAMPIRAN 3. Perhitungan Tinggi Tanaman
a. Hasil Perhitungan Tinggi Tanaman
Perlakuan
Minggu ke-
W0 W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 W9 W10
P1M1 20,4 24 27,3 30,5 33,9 36,7 38 41,9 45,8 49,7 53,6
19,6 23 25,4 29,7 31,5 35,5 37,4 39,9 44,2 49,3 52,8
Rata-rata 20 24 26,4 30,1 32,7 36,1 37,7 40,9 45 49,5 53,2
P1M2 24,4 28,6 33,1 36,3 41,1 45,6 48,2 52,1 56 59,9 61
23,3 27,1 31,3 35,8 39,2 43,9 46,8 51,9 55 58,1 64,8
Rata-rata 23,9 27,9 32,2 36,1 40,2 44,8 47,5 52 55,5 59 62,9
P2M1 18,1 21,5 24,8 27,7 31,2 33,9 36,2 39,9 43,6 47,3 52,8
17,9 20,7 24,2 26,6 30,9 33,2 35 38,5 44 46,8 50,4
Rata-rata 18 21,1 24,5 27,2 31,2 33,6 35,6 39,2 43,8 47,6 51,6
P2M2 22,1 25,9 28,3 33,4 38,5 42,6 45,5 49,2 52,8 56,6 60,2
21 26,3 29,3 33,7 37,4 41,5 44,7 48,4 52,1 55,8 58,5
Rata-rata 21,6 26,1 28,8 33,6 37,9 42,1 45,1 48,8 52,5 56,2 59,4
P3M1 16,8 18,3 20,3 24,3 27,4 30 34 36,9 40,3 43,8 46,5
15,6 18 21,5 24,1 26 30,5 33 37,4 40,8 45 47,7
68
68
Rata-rata 16,2 18,15 20,9 24,2 26,7 30,25 33,5 37,15 40,55 44,4 47,1
P3M2 19,6 23,1 27,6 32,3 35,7 38,4 42,3 45,8 49,2 52,7 55
20,7 24,7 28,5 33,1 35,2 39,6 42 46,1 49,5 53 57,4
Rata-rata 20,15 23,9 28,05 32,7 35,45 39 42,15 45,95 49,35 52,85 56,2
P4M1 24,5 30,2 34,7 38,6 43,7 48,3 52,1 56,4 60,6 65 65,2
25 30,5 35,4 38,3 42,2 48,1 50,7 55 60,2 64,5 68,8
Rata-rata 24,8 30,4 35,1 38,5 43,0 48,2 51,4 55,7 60,4 64,8 67,0
b. Hasil Anova Tinggi Tanaman
Tests of Normality
perlakuan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
tinggi P1M1 .088 11 .200* .977 11 .945
P1M2 .101 11 .200* .968 11 .862
P2M1 .096 11 .200* .975 11 .929
P2M2 .108 11 .200* .964 11 .825
P3M1 .106 11 .200* .955 11 .706
P3M2 .093 11 .200* .971 11 .894
P4M4 .098 11 .200* .964 11 .819
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
ANOVA
tinggi
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 2162.508 6 360.418 2.497 .030
Within Groups 10105.526 70 144.365
Total 12268.035 76
tinggi
Duncana
perlakuan N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3
69
69
P3M1 11 30.8273
P2M1 11 33.8727 33.8727
P1M1 11 35.9136 35.9136 35.9136
P3M2 11 38.7045 38.7045 38.7045
P2M2 11 41.0818 41.0818 41.0818
P1M2 11 43.7955 43.7955
P4M4 11 47.1818
Sig. .078 .088 .052
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 11,000.
LAMPIRAN 4. Perhitungan Jumlah Daun
a. Hasil Perhitungan Jumlah Daun
Perlakuan
Minggu ke-
W0 W1 W2 W3 W4 W5 W6 W7 W8 W9 W10
P1M1 6 6,5 8 8,5 10 11 12 13,5 14,5 16,5 18
P1M2 7 8 9 10 11 12 13 14,5 16 17,5 19
P2M1 5 6,5 8 9 9,5 11 12,5 13,5 14,5 15,5 17
P2M2 6 8 9 10 11 12 14 14 15 17 18
P3M1 6 6 7 7 9 10 12 13 14 16 17
P3M2 6 7 7 8 9 11 12 13 14 16 17
P4M4 7 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19
b. Hasil Anova Jumlah Daun
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
DAUN Based on Mean .092 7 80 .999
Based on Median .089 7 80 .999
Based on Median and with
adjusted df
.089 7 78.977 .999
Based on trimmed mean .093 7 80 .999
ANOVA
DAUN
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 84.545 7 12.078 .844 .555
70
70
Within Groups 1145.455 80 14.318
Total 1230.000 87
71
71
LAMPIRAN 5. Dokumentasi
Gambar 1
Lahan penelitian
Gambar 2
Proses pengukuran pH
tanah
Gambar 3
Proses pengukuran
tinggi tanaman
Gambar 4
Proses penyiraman pupuk Gambar 5
Proses penakaran pupuk
72
72
Gambar 6
Proses penimbangan berat
basah
Gambar 7
Proses pengeringan
rimpang
Gambar 8
Proses penimbangan berat
kering
73
73
BIODATA PENULIS
Penulis lahir di Kota Blitar, pada tanggal 8 Desember 1998.
Penulis telah menempuh Pendidikan formal di SDN
Petrokimia Gresik pada Tahun 2005-2011, kemudian
dilanjutkan di SMP YIMI “FDS” Gresik pada Tahun 2011-
2014 dan Pendidikan tingkat atas di SMAN 1 Manyar Gresik
pada Tahun 2014-2017. Penulis kemudian melanjutkan
Pendidikan Strata 1 di Departemen Tekonologi Industri
Pertanian, Univeritas Internasional Semen Indonesia di Kota
Gresik. Berbagai pelatihan, organisasi dan kepanitian yang
pernah diikuti penulis seperti LKMM Pra Tingkat Dasar, pernah menjabat sebagai
Sekertaris (periode 2018-2019) dan Wakil Ketua (periode 2019-2020) UKM
SIMS UISI, pernah menjadi anggota aktif RISBANG FORAGRIN UISI periode
2018-2019. Penulis juga pernah menjadi panitia Agorinsutrial Week pada tahun
2018 dan 2019 dan menjadi anggota panitia dalam acara PROPERA TIP UISI
pada tahun 2019-2020. Dengan segala usaha dan doa untuk terus berkembang,
penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir ini, tidak lupa juga
rasa syukur atas banyak orang yang terlibat dalam pengerjaan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Variasi Pupuk Organik dan Komposisi Media Tanam terhadap
kinerja pertumbuhan Jahe Merah (Zingeber officinale var rubrum) pada fase
perbesaran (Studi Kasus Mitra Arana Cita Karya)”. Penulis dapat dihubungi
melalui surel di: [email protected]