4
~ 1 ~ Laju Reaksi … Berkurangnya konsentrasi pereaksi dan bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksi setiap satu satuan waktu (detik). Satuannya: M (molaritas)/detik = M/detik. Contoh: Perubahan molekul A menjadi molekul B yang dinyatakan dengan persamaan reaksi: A B Berkurangnya jumlah molekul A dan bertambahnya molekul B diikuti dengan selang waktu 10 detik. Dengan demikian laju reaksi dapat dinyatakan dengan: Kurva laju reaksinya dinyatakan dalam grafik berikut ini: Secara umum untuk reaksi yang dinyatakan dengan persamaan reaksi: aA + bB cC + dD berlaku: 0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 10 20 30 40 50 60 Molekul A Molekul B Laju reaksi = t A atau Laju reaksi = t B Laju reaksi = t A a 1 = t B b 1 = t C c 1 = t D d 1

Laju Reaksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Rangkuman Materi Laju Reaksi

Citation preview

~ 1 ~ Laju Reaksi Berkurangnyakonsentrasipereaksidanbertambahnyakonsentrasizathasil reaksi setiap satu satuan waktu (detik). Satuannya: M (molaritas)/detik = M/detik. Contoh: PerubahanmolekulAmenjadimolekulByangdinyatakandenganpersamaan reaksi: A B BerkurangnyajumlahmolekulAdanbertambahnyamolekulBdiikutidengan selang waktu 10 detik. Dengan demikian laju reaksi dapat dinyatakan dengan: Kurva laju reaksinya dinyatakan dalam grafik berikut ini: Secara umum untuk reaksi yang dinyatakan dengan persamaan reaksi: aA + bB cC + dD berlaku: 010203040506070800 10 20 30 40 50 60Molekul A Molekul BLaju reaksi = ||tAAA atau Laju reaksi = | |tBAA+Laju reaksi = | |tAa1AA = | |tBb1AA = | |tCc1AA + =| |tDd1AA + ~ 2 ~ Hukum Laju Reaksi atau Persamaan Laju Reaksi Laju reaksi umumnya tergantung pada konsentrasi awal dari zat-zat pereaksi Secara umum untuk reaksi: pA + qB rC maka v = k [A]m [B]n di mana: v = laju reaksi (M/det) k = tetapan laju reaksi m = tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap A n = tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap B [A] = konsentrasi awal A (M) [B] = konsentrasi awal B (M) Tingkat reaksi (orde reaksi) total = m + n Dimanakurvakonsentrasiterhadaplajureaksiberdasarkantingkatreaksi (orde reaksi) adalah sebagai berikut: Laju Reaksi Konsentrasi Reaksi Ordo ke-0 Laju Reaksi Konsentrasi Reaksi Ordo ke-1 Laju Reaksi Konsentrasi Reaksi Ordo ke-2 ~ 3 ~ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 1.Tumbukan -Suatuzatdapatbereaksidenganzatlainapabilapartikel-partikelnya saling bertumbukan. -Tumbukan yang terjadi tersebutakanmenghasilkan energi untuk memulai terjadinya reaksi. -Tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup untuk menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. -Energipengaktifan(EnergiAktivasi)merupakanenergiminimumagar suatu reaksi dapat berlangsung. -Diagram Energi pada Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm: Reaksi A + B C (eksoterm)A BA B*EaHCReaksi P + Q R (endoterm)P QP Q*EaHR 2.Konsentrasi Semakin besar konsentrasi, reaksi yang berlangsung semakin cepat. 3.Suhu Semakin tinggi suhu, reaksi akan berlangsung semakin cepat. T1T2T2 > T1Energi KinetikPopulasi molekul yang berenergi kinetik tinggi

4.Katalisator -Suatuzatyangdapatmempercepatlajureaksitanpadirinyamengalami perubahan yang kekal.Bila pada setiap kenaikan TC suatu reaksi berlangsung n kali lebih cepat, maka laju reaksi pada T2 (v2) bila dibandingkan dengan laju reaksi pada T1 (v1) adalah: ( )|.|

\|A= TT T1 21 2n v v ~ 4 ~ -Katalisatormempercepatreaksidengancaramengubahjalannyareaksi. Jalur reaksi yang ditempuh tersebut mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah daripada jalur reaksi yang biasanya ditempuh. -Katalisator berperan dalam menurunkan energi aktivasi. -Diagram tingkat energi reaksi dengan katalisator: A + BC + DXYAB*Ea1Ea2Ea3HEnergi Potensial

-Katalisator dalam mempercepat reaksi dilakukan dengan dua cara: Pembentukan senyawa antara a.Untukmenurunkanenergiaktivasidapatdilakukandenganmencari senyawa antara (keadaan transisi) lain yang berenergi lebih rendah. b.Fungsikatalisdalamhalinimengubahjalannyareaksisehingga diperolehsenyawaantara(keadaantransisi)yangenerginyarelatif rendah. c.Contohnyaadalahkatalisatorhomogen(katalisatoryangmempunyai fase yang sama dengan zat pereaksi yang dikatalis): Fe3+ d.Misalnya reaksi: A + B C berlangsung melalui dua tahapan. Tahap I: A + B AB* (AB* senyawa antara) Tahap II: AB* C ApabilakedalamreaksitersebutditambahkankatalisatorZ,maka tahapan reaksi akan berlangsung sebagai berikut: Tahap I: A + Z AZ*(AZ* senyawa antara yang dibuat katalisator) Tahap II: AZ* + B C + Z Adsorpsi a.Umumnyadilakukanolehkatalisatorheterogen,yaitukatalisator yang fasenya tidak sama dengan fase zat yang dikatalisis. (Nikel dan V2O5) b.Molekul-molekulpereaksiakanteradsorpsipadapermukaan katalisator, yang mengakibatkanzat-zatpereaksi terkonsentrasi di permukaan katalisator dan akan mempercepat reaksi. Tanpa Katalisator: A + B AB* Ea1 AB* C + D Dengan Katalisator: A + B X Ea2 X Y Ea3 Y C + D