Upload
thita-mbojho
View
174
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
HASIL DAN PEMBAHASAN
Laju pertumbuhan harian
Tabel 1. Laju pertumbuhan harian larva ikan patin selama penelitian (%)
Perlakuan Rata-rata Laju Pertumbuhan Harian(%)A 3,82aB 4,08abC 4,13abD 4,67c
Keterangan : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada satu baris menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P<0,05)
Dari hasil tabel diatas Laju pertumbuhan harian (%) larva ikan patin siam selama penelitian masing-masing perlakuan yaitu sebesar A (3,82%) B (4,08%) C (4,04%) dan D (4,67%). Peningkatan laju pertumbuhan terlihat pada perlakuan A, B, C dan D hal ini disebabkan meningkatnya kadar minyak jagung dan minyak ikan dalam perlakuan, sehingga kandungan protein dan lemak pada tiap perlakuan tersebut mengalami peningkatan.
Pertumbuhan adalah perubahan ukuran panjang, bobot dan volume selama periode tertentu. Pertumbuhan ikan erat kaitannya dengan ketersediaan protein dalam pakan. Hal ini dapat dimengerti mengingat hampir 65-75% daging bobot kering ikan terdiri dari protein (Watanabe 1988). Laju pertumbuhan yang tinggi dipengaruhi oleh pertambahan kandungan protein dan kandungan lemak tubuh yang berfungsi sebagai pembangun otot, sel-sel, dan jaringan serta sebagai sumber energi (Akbar, 2005).
Gambar 1. Laju pertumbuhan larva patin siam selama penelitin
perlakuan A perlakuan B perlakuan C perlakuan D0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
laju pertumbuhan harian
Nila
i pre
sent
asi
Retensi Protein dan LemakRetensi protein menggambarkan kemampuan ikan memanfaatkan protein
dalam pakan. Nilai rata-rata retensi protein larva ikan patin siam dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Nilai Rata-rata Retensi Protein dan Lemak larva ikan patin selama penelitian
Variabel PengamatanPerlakuan
A B C DRetensi Protein 49,03a 55,30b 62,09c 62,72cdRetensi Lemak 55,05a 69,28b 80,04c 86,35cd
Keterangan: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada satu baris menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P<0,05)
Nilai retensi protein pada tabel 2 diatas, dapat dilihat bahwa retensi protein yang tertinggi terdapat pada perlakuan D sebesar 62,72%, kemudian perlakuan C sebesar 62,09%, perlakuan B sebesar 55,30%, dan retensi protein yang paling rendah terdapat pada perlakuan A sebesar 49,03%. Hal ini dikarenakan makin tingginya kandungan minyak jagung dan minyak lemak dalam pengkayaan artemia (Artemia salina) tersebut. Tingginya retensi protein tubuh ikan diakibatkan oleh tingginya kandungan protein tubuh ikan (Watanabe, 1988).
Lemak dalam makanan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai sumber tenaga. Bahkan dibandingkan dengan protein, lemak dapat, menghasilkan tenaga yang lebih besar. Namun bagi ikan, lemak merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan setelah protein, lemak mempunyai dua macam fungsi uatama yaitu sebagai sumber energi dan sebagai sumber asam lemak. Lemak merupakan komponen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Disamping itu, lemak juga merupakan faktor penting yang mempengruhi rasa makanan (Mudjiman, 2004).
Retensi lemak menggambarkan kemampuan ikan memanfaatkan lemak dalam pakan. Nilai rata-rata retensi lemak larva ikan patin dapat dilihat pada tabel 2. Berdasarkan nilai retensi lemak pada tabel 2, dapat dilihat bahwa retensi lemak yang tertinggi terdapat pada perlakuan D sebesar 86,35%, kemudian C sebesar 80,04%, perlakuan B sebesar 69,28%, dan retensi lemak yang paling rendah terdapat pada perlakuan A sebesar 55,05 %. Terlihat pada tabel 2 bahwa nilai retensi lemak pada perlakuan tersebut mengalami kenaikan dari perlakuan A hingga perlakuan D. Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya lemak didalam pakan pada perlakuan tersebut. Tingginya retensi lemak tubuh ikan diakibatkan oleh tingginya kandungan lemak dalam tubuh ikan tersebut (Watanabe, 1988).
Gambar 2. Rata-rata retensi protein larva patin selama penelitian
perlakuan A Perlakuan B perlakuan C perlakuan D0
10203040506070
Retensi Protein
Gambar 3. Rata-rata Retensi Lemak selama Penelitian
perlakuan A perlakuan B perlakuan C perlakuan D0
102030405060708090
100
55.0569.28
80.0486.35
Retensi Lemak
Retensi Lemak
Untuk mengetahui peningkatan nilai kandungan protein ikan patin, ikan patin tersebut harus dianalisa proksimat terlebih dahulu sebelum dilakukan penelitian dan dilakukan analisis kembali setelah penelitian berakhir. Berdasarkan hasil analisa proksimat larva ikan patin sebelum penelitian, dapat diketahui bahwa
Hasil Proksimat Larva Patin Siam Sebelum PenelitianNo.
Sampel
Kadar Protein(%
)Kadar
Lemak (%)Kadar
Air (%)Kadar
Abu (%)Kadar Serat Kasar (%)
1.larva patin 44,2287 13,0645
61,2309 7,6723 10,0822
Hasil Proksimat Larva Patin Siam Setelah Penelitian No.
Sampel
Kadar Protein(%
)Kadar
Lemak (%)Kadar
Air (%)Kadar
Abu (%)Kadar Serat Kasar (%)
1. Perlakuan A 46,9834 15,0945 63,0943 7,0943 11,0944
2. Perlakuan B 47,9822 16,9043 61,0956 8,0923 12,0921
3. Perlakuan C 49,9743 18,0845 61,0954 8,0952 13,2875
4. Perlakuan D 51,7841 19,9054 64,9042 8,7654 12,0835
Laju Konsumsi Pakan Harian
Tabel 3. Rata-rata konsumsi pakan harian larva ikan patin siam selama penelitian
PerlakuanRata-Rata Konsumsi Pakan
Harian (L)A 3,49aB 3,46bC 3,37cD 3,24d
Keterangan: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada satu kolom menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P<0,005)
Berdasarkan nilai rata – rata konsumsi pakan harian pada tabel 3 diatas, dapat dilihat bahwa konsumsi pakan harian yang tertinggi terdapat pada perlakuan A sebesar 3,49 L, selanjutnya, perlakuan B sebesar 3,46 L, perlakuan C sebesar 3,37 L dan konsumsi pakan harian yang paling rendah terlihat pada perlakuan D sebesar 3,24 L. Terjadinya penurunan tingkat konsumsi pakan harian pada tiap perlakuan di karenakan tingginya nilai protein dan lemak pada tiap perlakuan. nilai terendah konsumsi pakan harian terdapat pada perlakuan D dikarenakan nilai kadar Protein dan lemak pada perlakuan D sangat tinggi sehingga larva tidak membutuhkan pakan yang terlalu banyak untuk memenuhi kebutuhan petumbuhannya.
Gambar 4. Laju Konsumsi Pakan harian larva patin siam selama penelitian
Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D3.1
3.15
3.2
3.25
3.3
3.35
3.4
3.45
3.5
3.55
Laju konsumsi pakan harian
Efisiensi Pakan
Efisiensi pakan mempunyai hubungan yang nyata dengan kualitas dan jumlah pakan, yaitu semakin tinggi kualitas dan konsumsi pakan akan menghasilkan efisiensi pakan yang semakin tinggi pula, sehingga pertumbuhan meningkat (Agung dkk, 2007).Tabel 4. Rata-rata Efisiensi pakan Larva ikan Patin siam selama penelitian
Perlakuan Rata-rata efisiensi pakan (%)A 82,15aB 82,15aC 85,52aD 93,93b
Keterangan: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada satu kolom menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P<0,05)
Berdasarkan nilai presentasi efisiensi pakan pada tabel 4 efisiensi pakan yang tertinggi terdapat pada perlakuan D sebesar 93,93 %, kemudian perlakuan C sebesar 85,52%, dan perlakuan A dan B memiliki nilai efisiensi pakan yang sama dikarenakan pada perlakuan A dan B memiliki kadar protein serta lemak yang hampir sama. Tingginya nilai rata-rata efisiensi pakan pada tiap perlakuan dikarenakan tingginya nilai protein dan lemak sehingga pakan yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh larva dengan baik untuk menunjang pertumbuhan larva tersebut.
Gambar 5. Rata-rata efisiensi pakan larva Ikan Patin Siam selama penelitian
perlakuan A perlakuan B perlakuan c perlakuan D7678808284868890929496
efisiensi pakan
nila
i pre
sent
asi e
fisie
nsi p
akan
Kelangsungan Hidup (%)Tabel 5. Rata-rata Kelangsungan hidup larva Patin siam selama penelitian
PerlakuanJumlah larva (ekor) hidup hari ke-0 45
A 100 74,07aB 100 77,04abC 100 83,70bD 100 88,89bc
Keterangan: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan nyata antar perlakuan (P<0,05)
Dari hasil tabel tersebut dapat dilihat tingkat kelangsungan hidup masing-masing perlakuan pada akhir penelitian yang paling tinggi sebesar 88,89% pada perlakuan D, selanjutnya perlakuan C sebesar 83,7 %, perlakuan B sebesar 77,04 %, dan perlakuan A sebesar 74,075. Dalam tabel diatas menunjukkan tingkat kelangsungan hidup pada saat penelitian mengalami peningkatan dari perlakuan A hingga D hal ini disebabkan karena pakan pada perlakuan B dilihat dari segi protein dan lemak sangat menunjang kebutuhan larva sehingga dapat menekan tingkat kanibalisme larva patin tersebut dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup larva pada saat penelitian berlangsung.
Gambar 5. Tingkat Kelangsungan hidup larva ikan patin pada saat penelitian
perlakuan A perlakuan B perlakuan C perlakuan D0.00%
10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%
100.00%
74.07% 77.04%83.70%
88.89%
Tingkat Kelangsungan Hidup Larva Pada Saat Pemeliharaan
Kesimpulan dan Saran
KesimpulanPengkayaan artemia (Artemia salina) menggunakan minyak ikan dan
minyak jagung dengan perbandingan 15% dan 17% (minyak jagung dan minyak
ikan) (perlakuan D) memberikan nilai kandungan protein, lemak tubuh, retensi
protein dan lemak, laju pertumbuhan, laju konsumsi pakan harian serta efisiensi
pakan dan juga kelangsungan hidup yang terbaik dibandingkan dengan perlakuan
A, B dan C.
Saran
Pemberian pakan alami berupa artemia pada larva patin disarankan
menggunakan teknik pengayaan artemia dengan minyak jagung sebesar 15% dan
minyak ikan sebesar 17% untuk memperkaya kandungan protein dan juga lemak
dalam artemia sehingga artemia tersebut dapat dimanfaatkan larva dalam
tubuhnya secara optimal untuk pertumbuhannya selain itu dapat menekan tingkat
kalibalisme ikan patin pada fase larva.
LAMPIRAN
Lampiran Laju pertumbuhan harian selama penelitian
Lampiran 1. Pertumbuhan panjang larva ikan patin selama penelitian
Lampiran 2. Laju pertumbuhan harian larva ikan patin selama penelitian
Perlakuan Ulangan Hari ke Laju Pertumbuhan Harian0 45
A 1 0,37 2,16 3,612 0,33 2,37 4,003 0,37 2,43 3,85
Rata-rata 0,36 2,14 3,82B 1 0,33 2,67 4,25
2 0,30 2,33 4,183 0,37 2,40 3,83
Rata-rata 0,33 2,16 4,09C 1 0,30 2,55 4,37
2 0,43 2,83 3,823 0,40 2,77 3,95
Rata-rata 0,38 2,47 4,05
Pengamatan hari ke- p/U 0 15 30 45A1 0,37 0,83 1,63 2,1 A2 0,33 0,83 1,73 2,37 A3 0,37 0,7 1,67 2,43
Rata-rata 0,36 0,79 1,68 2,3 B1 0,33 0,77 1,77 2,67B2 0,3 0,77 1,63 2,33 B3 0,37 0,73 1,67 2,4
Rata-rata 0,33 0,76 1,69 2,47 C1 0,3 0,8 1,9 2,55 C2 0,43 0,8 1,93 2,83 C3 0,4 0,8 1,77 2,77
Rata-rata 0,38 0,8 1,87 2,77 D1 0,3 0,83 1,8 2,83 D2 0,43 0,83 1,8 3,03 D3 0,33 0,7 2,1 3,33
Rata-rata 0,36 0,79 1,9 3,07
D 1 0,30 2,83 4,592 0,30 3,03 4,733 0,33 3,33 4,71
Rata-rata 0,31 3,06 4,68
Lampiran 3. Analisis sidik ragam (ANOVA) laju pertumbhan larva ikan patin selama penelitian
Perlakuan
UlanganJumlah Rata-rata1 2 3
A
3,610452
4,000991
3,854811
11,46625
3,822085
B
4,249202
4,184879
3,829011
12,26309
4,087697
C
4,373051
3,990707
4,052836
12,41659
4,138865
D
4,590756
4,733695 4,71078
14,03523
4,678411
Total
16,82346
16,91027
16,44744
50,18117
16,72706
Rata-rata
4,205865
4,227568 4,11186
4,181764
FK 209,85JKT 1,44JKP 1,16JKS 0,27
lampiran 4. Hasil analisis sidik ragam Pertumbuhan Larva Ikan Patin Siam ( Pangasius hypophthalmus ) selama penelitian
sk Db JK Kt F hitungF tabel
5% 1%perlakuan 3 1,16 0,38 11,19 4,07 7,59Sesatan 8 0,27 0,34
total 11 1,43
Ẋ4,15901
3kk 10,34%
Keterangan ** = berbeda sangat nyata
Uji beda nyata terkecil laju pertumban larva ikan patin selama penelitian
KTS : 0,044767r 3t 0,05 2,306t 0,01 3,355Sd 0,16BNT 0,05 0,36896BNT 0,01 0,5368
Lampiran 5. Hasil Uji beda nyata terkecil Pengaruh Pengkayaan Artemia ( Artemia salina ) Dengan Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Terhadap Pertumbuhan Larva Ikan Patin Siam ( Pangasius hypophthalmus ).
Perlakuan Rata-rata SelisihA 3,82aB 4,08ab 0,26tn
C 4,13ab 0,32tn 0,05 tn
D 4,67c 0,85** 0,59** 0,56*Keterangan **= berbeda sangat nyata, tn= tidak nyata
Lampiran 6. Pengaruh Pengkayaan Artemia ( Artemia salina ) Dengan Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Terhadap Retensi protein Larva Ikan Patin Siam ( Pangasius hypophthalmus ). Selama penelitian.
Tabel analisis sidik ragam (Anova) retensi protein larva ikan patin siam selama penelitian
Perlakuan ulangantotal rata-rataI II III
A 51,03 49,02 47,04 147,09 49,03B 57,13 54,92 53,83 165,89 55,30C 64,84 57,78 63,64 186,26 62,09D 65,41 63,08 59,66 188,15 62,72
total 238,43 224,79 224,16 687,38 229,13rata-rata 59,61 56,20 56,04 57,28
FK39374,7
3JKT 433,07JKP 374,07JKS 59,00
Lampiran 7. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) Pengaruh Pengayaan Artemia ( Artemia salina ) Dengan Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Terhadap Retensi protein Larva Ikan Patin Siam ( Pangasius hypophthalmus ). Selama penelitian
SK Sd JK KT f hitungF tabel
5 1perlakuan 3 374,07 124,6905 16,90754 4,07 7,59
sesatan 8 59,00 7,374848total 11
X57,2
8
KK35,8
8
Uji Beda Nyata Terkecil Pengaruh Pengayaan Artemia (Artemia Salina) Dengan Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Terhadap Retensi Protein Larva Ikan Patin Siam (Pangasius Hypophthalmus) Selama Penelitian.
t 0,05 = 2,306t 0,01 = 3,355KTS = 7,374848Sd = 2,21705BNT 0,05 = 5,112517BNT 0,01 = 7,44
Hasil Uji beda nyata terkecil
Perlakuan Rata-rata SelisihA 49,03aB 55,30b 6,27*C 62,09c 13,06** 6,79*D 62,72cd 13,69** 7,42* 0,63tn
Keterangan : tn = tidak nyata, * = berbeda nyata ** = berbeda sangat nyata
Analisis sidik Ragam (ANOVA) pengaruh pengayaan Artemia ( Artemia salina ) Dengan Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Terhadap retensi Lemak larva ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) selama penelitian.
Perlakuan UlanganTotal Rata-rata1 2 3
A 57,26 55,03 52,84 165,14 55,05B 71,53 68,82 67,49 207,85 69,28C 83,51 74,62 81,99 240,13 80,04D 85,69 88,69 84,68 259,06 86,35
Total 297,98 287,17 287,01 872,16 290,72
Rata-rata 74,50 71,79 71,75 72,68
FK63389,1
7JKT 1763,11
JKP1690,96
8
JKS72,1426
5
Hasil analisis sidik Ragam Pengaruh Pengayaan Artemia (Artemia Salina) Dengan Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Terhadap Retensi Lemak Larva Ikan Patin Siam (Pangasius Hypophthalmus) Selama Penelitian
SK Db Jk Kt F hitungF tabel
5 1Perlakua
n 3 1690,96 563,65 62,50** 4,07 7,59Sesatan 8 72,14 9,01Total 11
X72,6803
3KK 35,2136
Keterangan ** = berbeda sangat nyata
Uji beda nyata terkecil Pengaruh Pengayaan Artemia (Artemia Salina) Dengan Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Terhadap Retensi Lemak Larva Ikan Patin Siam (Pangasius Hypophthalmus) Selama Penelitian
KTS 9,01R 3Sd 2,45t 0,05 2,30t 0,01 3,35BNT 0,05 5,65BNT 0,01 8,223
Hasil Uji BNT
Perlakuan Rata-rata SelisisihA 55,05aB 69,28b 14,24**C 80,04c 25,00** 10,76**D 86,35cd 31,31** 17,07** 6,31tn
Keterangan : ** = berbeda sangat nyata, tn = tidak nyata
Penambahan berat populasi larva ikan patin selama penelitian
Perlakuan Ulangan
Pengamatan hari ke-Total Penambahan0-15 15-30 30-45
A 1 0,12 0,34 0,36 0,822 0,11 0,29 0,42 0,823 0,1 0,32 0,38 0,8
Total 2,44Rata2
B 1 0,14 0,3 0,39 0,832 0,13 0,31 0,37 0,813 0,14 0,31 0,35 0,8
Total 2,44Rata2
C 1 0,16 0,31 0,4 0,872 0,15 0,33 0,33 0,813 0,18 0,28 0,4 0,86
Total 2,54Rata2
D 1 0,18 0,31 0,43 0,922 0,17 0,33 0,43 0,933 0,17 0,31 0,46 0,94
Total 2,79Rata2
Hasil Sampling Berat Individu Larva Ikan Patin Selama Penelitian
Perlakuan UlanganPengamatan hari ke-
0 15 30 45A 1 0,23 0,35 0,69 1,05
2 0,23 0,34 0,63 1,053 0,23 0,33 0,65 1,03
Total 0,69 1,02 1,97 3,13Rata2
B 1 0,23 0,37 0,67 1,062 0,23 0,36 0,67 1,043 0,23 0,37 0,68 1,03
Total 0,69 1,1 2,02 3,13Rata2
C 1 0,23 0,39 0,7 1,12 0,23 0,38 0,71 1,043 0,23 0,41 0,69 1,09
Total 0,69 1,18 2,1 3,23Rata2
D 1 0,23 0,41 0,72 1,152 0,23 0,4 0,73 1,163 0,23 0,4 0,71 1,17
Total 0,69 1,21 2,16 3,48Rata2
Jumlah pakan yang diberikan untuk larva ikan patin selama penelitian (L)
Perlakuan UlanganPengamatan hari ke
Total pakan0-15 15-30 30-45A 1 0,18 0,27 0,54 0,99
2 0,18 0,27 0,54 0,993 0,18 0,27 0,54 0,99
Total 2,97B 1 0,18 0,27 0,54 0,99
2 0,18 0,27 0,54 0,993 0,18 0,27 0,54 0,99
Total 2,97C 1 0,18 0,27 0,54 0,99
2 0,18 0,27 0,54 0,993 0,18 0,27 0,54 0,99
Total 2,97D 1 0,18 0,27 0,54 0,99
2 0,18 0,27 0,54 0,993 0,18 0,27 0,54 0,99
Total 2,97
Efisiensi pakan Larva ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus) selama penelitian (%)
Perlakuan
Ulangan
Total pakan
Total penambahan
Berat ikan mati
Efisiensi pakan
A 1 0,99 0,82 4,18 82,822 0,99 0,82 6,14 82,823 0,99 0,8 8,79 80,80
Rata-rata 0,99 0,81 6,37 82,15B 1 0,99 0,83 3,16 83,83
2 0,99 0,81 6,22 81,813 0,99 0,8 7,93 80,80
Rata-rata 0,99 0,81 5,77 82,15C 1 0,99 0,87 2,9 87,87
2 0,99 0,81 4,97 81,813 0,99 0,86 5,34 86,86
Rata-rata 0,99 0,87 4,40 85,52D 1 0,99 0,92 3,43 92,92
2 0,99 0,93 3,05 93,933 0,99 0,94 4,22 94,94
Rata-rata 0,99 0,93 3,57 93,93
Analisis sidik ragam (ANOVA) Pengaruh Pengayaan Artemia ( Artemia salina ) Dengan Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Terhadap efisiensi pakan larva ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) Selama Penelitian
Perlakuan Ulangan TotalRata-rata
1 2 3A 82,82 82,82 80,80 246,46 82,15B 83,83 81,81 80,80 246,46 82,15C 87,87 81,81 86,86 256,56 85,52D 92,92 93,93 94,94 281,81 93,93
Total 347,47 340,40 343,43 1031,31 343,77Rata-rata 86,86 85,10 85,85 85,9427
FK81815,9
1
JKT7127,05
9JKP 7096,45
JKS30,6091
2
Analisis sidik ragam (ANOVA) Pengaruh Pengayaan Artemia ( Artemia salina ) Dengan Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Terhadap efisiensi pakan larva ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) Selama Penelitian
SK Db JK KT f hitung F tabel5% 1%
Perlakuan 3 7096,45 2365,48 618,24** 4,07 7,59Sesatan 8 30,60 3,82Total 11 7127,05
X 85,94KK 48,045
Keterangan ** = berbeda sangat nyata
UJI Beda Nyata Terkecil Efisiensi Pakan
uji beda nyata terkecilKTS 3,82Sd 3,74t 0,05 2,30t 0,01 3,35BNT 0,05 8,64BNT 0,01 12,57
Hasil Uji Beda Nyata Efisiensi pakan Larva ikan patin siam selama penelitian
Perlakuan Rata-rata SelisihA 82,15B 82,15 0tn
C 85,52 3,367tn 3,36tn
D 93,93 11,78* 11,78* 8,41tn
Keterangan * = berbeda nyata, tn = tidak nyata
Konsumsi pakan harian larva ikan patin siam selama penelitian
Perlakuan Ulangan Wo WtTotal Pakan Waktu
Konsumsi pakan harian
A 1 0,23 1,05 0,99 45,00 3,442 0,23 1,03 0,99 45,00 3,493 0,23 1,01 0,99 45,00 3,55
Rata-rata 0,23 0,99 45,00 19,13B 1 0,23 1,06 0,99 45,00 3,41
2 0,23 1,04 0,99 45,00 3,46
3 0,23 1,03 0,99 45,00 3,49Rata-rata 0,23 0,99 45,00 19,13
C 1 0,23 1,1 0,99 45,00 3,312 0,23 1,04 0,99 45,00 3,463 0,23 1,09 0,99 45,00 3,33
Rata-rata 0,23 0,99 45,00 19,13D 1 0,23 1,15 0,99 45,00 3,19
2 0,23 1,13 0,99 45,00 3,243 0,23 1,1 0,99 45,00 3,31
Rata-rata 0,23 1,13 0,99 45,00 3,24
Analisis sidik ragam (ANOVA) Pengaruh Pengayaan Artemia ( Artemia salina ) Dengan Minyak Ikan Dan Minyak Jagung Terhadap konsumsi pakan harian larva ikan Patin Siam (Pangasius hypophthalmus) Selama Penelitian
PerlakuanUlangan Total Rata-rata
1 2 3A 3,44 3,49 3,55 10,48 3,49B 3,41 3,46 3,49 10,37 3,46C 3,31 3,46 3,33 10,11 3,37D 3,19 3,24 3,31 9,73 3,24
total13,3
5 13,66 13,68 40,68 13,56rata-rata 3,34 3,41 3,42 3,39
FK 137,92JKT 0,14JKP 0,10JKS 0,03
Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) konsumsi pakan harian larva ikan patin siam
SK Db JK KT F hitungF tabel
5% 1%Perlakua
n 3 0,10 0,036 9,47** 4,07 7,59Sesatan 8 0,03 0,0038Total 11 0,14
X 3,39KK 5,57
Keterangan ** = berbeda sangat nyata
UJI Beda Nyata Terkecil Konsumsi pakan Harian
KTS 0,003869Sd 0,006663t 0,05 2,306t 0,01 3,355BNT 0,05 0,015365BNT 0,01 0,022354
Hasil Uji beda Nyata Terkecil Konsumsi Pakan Harian
Perlakuan Rata-rata SelisihA 3,49B 3,46 0,04**C 3,37 0,12** 0,09**D 3,24 0,25** 0,21** 0,12**
Keterangan : ** = Berbeda sangat nyata
Tabel Jumlah larva yang hidup yang selama penelitian
P/UPengamatan hari ke-
0 15 30 45A1 45 43 43 43A2 45 43 43 41A3 45 43 42 39
Total 135 129 128 123B 1 45 44 44 43B2 45 43 43 41B3 45 43 42 40
Total 135 130 129 124C 1 45 45 44 43C2 45 42 44 42C3 45 45 42 42
Total 135 132 130 127D 1 45 44 44 43D2 45 45 44 43D3 45 45 44 42
Total 135 134 132 128
Rata-rata Tingkat Kelangsungan hidup Larva ikan patin siam Selama penelitian
Perlakuan Ulangan Jumlah larva (ekor) hidup hari ke-
jumlah ikan mati (ekor)
survival rate (%)
0 45A 1 45 34 11 75,56
2 45 31 14 68,893 45 35 10 77,78
Rata-rata 45 33,33 11,67 74,07B 1 45 33 12 73,33
2 45 35 10 77,783 45 36 9 80,00
Rata-rata 45 34,67 10,33 77,04C 1 45 35 10 77,78
2 45 40 5 88,893 45 38 7 84,44
Rata-rata 45 37,67 7,33 83,70D 1 45 41 4 91,11
2 45 40 5 88,893 45 39 6 86,67
Rata-rata 45 40 5 88,89
Analisis Sidik Ragam (ANOVA) Kelangsungan hidup larva Ikan Patin siam (Pangasius hypophthalmus) selama penelitian
Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata1 2 3
A 34 31 35 100 33,33B 33 35 36 104 34,67C 35 40 38 113 37,67D 41 40 39 120 40
Jumlah 143 146 148 437 145,6667Rata-rata 35,75 36,5 37 36,41667
FK 15914,08JKT 108,9167JKP 80,91667JKS 28
Hasil Analisis Sidik Ragam (ANOVA) Kelangsungan hidup larva Ikan Patin siam (Pangasius hypophthalmus) selama penelitian
SK Db JK KT F hitungF tabel
5% 1%Perlakuan 3 80,91 26,97 7,70** 4,07 7,59Sesatan 8 28 3,5
Total 11Ẋ 36,41Kk 34,59
Keterangan ** = Berbeda sangat nyata
UJI Berbeda Sangat Nyata tingkat Kelangsungan Hidup larva ikan patin Siam selama penelitian
KTS 3,5t 0,05 2,30t 0,01 3,35Sd 1,52BNT t0,05 3,50BNT t0,01 5,09
Hasil Uji Beda Nyata Terkecil Tingkat kelangsungan hidup larva Ikan Patin Siam selama penelitian
Perlakuan Rata-rata SelisihA 33,33B 34,67 1,33tn
C 37,67 4,33* 3tn
D 40 6,67** 5,33** 2,33tn
Keterangan : tn = Tidak nyata, * = berbeda nyata **= berbeda sangat nyata