Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    1/51

     

    Kuliah Minggu ke-7:

    Tata Ruang Kota (1)MK. AZAS DESAIN URBAN

    Semester Genap 2014-2015

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    2/51

    Peraturan-Perundangan

    1. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.1 Tahun 2008 tentang Pedoman

    Perencanaan Kawasan Perkotaan.3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 6/PRT/M/2007 tentang

    Pedoman Umum Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan.4. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.

    327/KPTS/2002 tentang Penetapan Enam Pedoman Bidang PenataanRuang .

    5. Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Permukiman dan Prasarana

    Wilayah Tahun 2002 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata RuangKawasan Perkotaan.

    6. Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Permukiman dan PrasaranaWilayah Tahun 2002 tentang Pedoman Peninjauan Kembali Rencana TataRuang Kawasan Perkotaan.

    7. Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Permukiman dan Prasarana

    Wilayah Tahun 2002 tentang Pedoman Peninjauan Kembali Rencana TataRuang Wilayah Kabupaten.8. Juniarso Ridwan & Achmad Sodik. 2008. Hukum Tata Ruang dalam

    Konsep Kebijakan Otonomi Daerah. Bandung: Penerbit NUANSA.

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    3/51

    Sumber: Kepmenkimpraswil No. 327/KPTS/2002 tentang Penetapan Enam Pedoman Bidang Penataan Ruang

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    4/51

    Peraturan-PerundanganWilayah Malang Raya

    1. Peraturan Daerah Kota Malang No. 4 Tahun 2011 tentang Rencana TataRuang Wilayah Kota Malang Tahun 2010-2030.

    2. Peraturan Daerah Kabupaten Malang No. 3 Tahun 2010 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang

    3. Peraturan Daerah Kota Batu No. 7 Tahun 2011 tentang Rencana TataRuang Wilayah Kota Batu Tahun 2010-2030.

    4. Perda lainnya pada hirarki wilayah/kawasan yang lebih detil dan sektoral

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    5/51

    Rupa dan struktur kota

    yang bersifat fisik

    Sistem dan proses

    kehidupan perkotaan

    Keberadaan dan kegiatan manusia perkotaan

     ASPEK-ASPEK POKOK PERKOTAAN

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    6/51

    •  Bersifat dua dimensi

    •  Dominan a-spasial•  Hasil akhir: KEBIJAKAN PUBLIK

    •  Bersifat tiga dimensi

    •  Dominan spasial

    •  Hasil akhir: BANGUNAN (& Lingkungan)

    • Penjabaran wujud dua dimensimenjadi tiga dimensi

    • Wujud spasial yang dilatarbelakangiaspek a-spasial

    • Hasil akhir: KUMPULAN

     ARSITEKTUR BANGUNAN-RUANGDENGAN DUKUNGAN KEBIJAKAN PUBLIK

    URBAN PLANNING 

    URBAN DESIGN 

     ARCHITECTURAL DESIGN 

    PERENCANAAN KOTA – PERANCANGAN KOTA – PERANCANGAN ARSITEKTUR

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    7/51

    PENGERTIAN RENCANA TATA RUANG

    Sumber: Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 1

    Ruang : “Wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempatmanusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memeliharakelangsungan hidupnya.”  

    Penataan Ruang : “Suatu sistem proses perencanaan tata ruang,

    pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang”  

    Tata Ruang : “Wujud struktural ruang dan pola ruang.”  

    Wujud struktural pemanfaatan ruang = susunan unsur-unsur pembentuk ronalingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan buatan yang secara hirarkisberhubungan satu dengan lainnya.

    Pola pemanfaatan ruang = pola lokasi, sebaran permukiman, tempat kerja,industri, pertanian, serta pola penggunaan tanah perkotaan dan pedesaan, di manatata ruang tersebut adalah tata ruang yang diencanakan, sedangkan tata ruang yangterbentuk secara alami, seperti aliran sungai, gua, gunung, dll.

    Tujuan Penataan Ruang : “Mewujudkan ruang wilayh nasional yang aman,

    nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara danketahanan nasional”  

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    8/51

    Sumber: Kepmenkimpraswil No. 327/KPTS/2002 tentang Penetapan Enam Pedoman Bidang Penataan Ruang

    Ruang :Ruang dilihat sebagai wadah dimana keseluruhan interaksi sistem sosial (yangmeliputi manusia dengan seluruh kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya)dengan ekosistem (sumber daya alam dan sumber daya buatan)berlangsung. Interaksi ini tidak selalu secara otomatis berlangsung seimbangdan saling menguntungkan berbagai pihak yang ada karena adanyaperbedaan kemampuan, kepentingan dan adanya sifat perkembanganekonomi yang akumulatif.

    Ruang perlu ditata agar dapat memelihara keseimbangan lingkungan danmemberikan dukungan yang nyaman terhadap manusia serta mahluk hiduplainnya dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnyasecara optimal.

    Penataannya perlu didasarkan pada pemahaman potensi dan keterbatasan

    alam, perkembangan kegiatan sosial ekonomi yang ada, serta tuntutankebutuhan peri kehidupan saat ini dan kelestarian lingkungan hidup di masayang akan datang. Upaya pemanfaatan ruang dan pengelolaan lingkungan inidituangkan dalam suatu kesatuan rencana tata ruang.

    PENGERTIAN RENCANA TATA RUANG

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    9/51

    Sumber: Juniarso Ridwan & Achmad Sodik. 2008. Hukum Tata Ruang dalam Konsep Kebijakan Otonomi Daerah.

    Maksud Perencanaan Tata Ruang :Menyerasikan berbagai kegiatan sektor pembangunan, sehinggadalam memanfaatkan lahan dan ruang dapat dilakukan secaraoptimal, efisien, dan serasi. 

    Rencana Tata Ruang :- Rekayasa atau metode pengaturan perkembangan tata ruang di

    kemudian hari - Hasil perencanaan struktur dan pola pemanfaatan ruang 

    (Kepmenkimpraswil No. 327/KPTS/2002 tentang Penetapan Enam

    Pedoman Bidang Penataan Ruang) 

    Tujuan Perencanaan Tata Ruang :Mengarahkan struktur dan lokasi beserta hubungan fungsionalnya

     yang serasi dan seimbang dalam rangka pemanfaatan sumber dayamanusia, sehingga tercapainya hasil pembangunan yang optimaldan efisien bagi peningkatan kualitas manusia dan kualitaslingkungan hidup secara berkelanjutan.

    PENGERTIAN RENCANA TATA RUANG

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    10/51

    Definisi beberapa istilah:

    Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsurterkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau

    aspek fungsional.

    Sistem wilayah adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai jangkauan

    pelayanan pada tingkat wilayah.

    Sistem internal perkotaan adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai

     jangkauan pelayanan pada tingkat internal perkotaan.

    Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.

    Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungikelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya

    buatan.

    Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

    dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,dan sumber daya buatan.

    Sumber: Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 

    PERISTILAHAN DALAM PENATAAN RUANG

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    11/51

    Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai

    tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanansosial, dan kegiatan ekonomi.

    Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat

    kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian danpengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan

    fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistemagrobisnis.

    Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukanpertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan,pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan

    kegiatan ekonomi.

    Kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah

    kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengankawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional yangdihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan

     jumlah penduduk secarakeseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.

    Kawasan megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebihkawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan membentuk sebuahsistem.

    Sumber: Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    12/51

    Sumber: Juniarso Ridwan & Achmad Sodik. 2008. Hukum Tata Ruang dalam Konsep Kebijakan Otonomi Daerah.

    Dasar perubahan UU No. 24/1992 menjadi UU No. 26/2007,a.l.:

     Adanya perubahan terhadap paradigma pemerintahan daerahmelalui ketentuan UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah

    Dimaksudkan untuk menyelesailan persoalan definisi dantumpang tindihnya pengawasan pemanfaatan sumber daya alam

    dan ruang beserta isinya  Adanya ketentuan pidana yang dapat dikenakan kepada

    masyarakat maupun pejabat  menunjukkan perhatian serius dalam menata ruang di Indonesia yang dimaksudkan untuk

    mencapai tujuan pemanfaatan bagi kemaslahatan rakyat Indonesia

    UNDANG-UNDANG PENATAAN RUANG

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    13/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    14/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    15/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    16/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    17/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    18/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    19/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    20/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    21/51

    CATATAN:

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    22/51

    Insentif &disinsentif

    CATATAN:

    Insentif diberikan apabila pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana struktur ruang, rencana pola ruang, dan indikasi arahan peraturan zonasi yang

    diatur dalam Peraturan Pemerintah terkait.Disinsentif  dikenakan terhadap pemanfaatan ruang yang perlu dicegah, dibatasi, atau dikurangi keberadaannya berdasarkan ketentuan dalam Peraturan

    Pemerintah terkait.

    Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dalam pemanfaatan ruang wilayah nasional dilakukan oleh Pemerintah kepada pemerintah daerah dan

    kepada masyarakat. Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dilakukan oleh instansi berwenang sesuai dengan kewenangannya.

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    23/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    24/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    25/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    26/51

    http://www.unhabitat-indonesia.org/files/reg-43.pdf

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    27/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    28/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    29/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    30/51

    CONTOH : PRODUK GAMBAR PETA

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    31/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    32/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    33/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    34/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    35/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    36/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    37/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    38/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    39/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    40/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    41/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    42/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    43/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    44/51

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    45/51

    PERATURAN-PERUNDANGAN PENATAAN RUANG DI INDONESIA(YANG BERLAKU & SUDAH TIDAK BERLAKU)

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    46/51

    TAHUN  NAMA PERATURAN  TINGKATAN  PRODUK/ISI/TENTANG  KETERANGAN 

    1948  Stadvormings Ordonantie(SVO) Staatsblad 1948/168 

    Ordonantie  Ordonansi Pembentukan Kota Stadsplan (Rencana Kota)

    Zoning (Rencana Khusus) Detail Plan (Unsur Rencana) 

    Diberlakukan pada : Kota-kota yang rusak akibat PD II

    Kota-kota yang berstatusStadsgemeente (ada 15 kota)

    1949  Stadvormings Verordenings(SVV) Staatsblad 1949/40 

    Ketetapan Peraturan Pembentukan Kota  Peratuan pelaksanaan SVO 

    1951  Rancangan Perencanaan Fisik   RUU  Disusun oleh DPU Cipta Karya 1970  RUU Bina Kota  RUU  Rencana Induk

    Rencana Terperinci Unsur Rencana 

    Disusun oleh Departemen PUTL

    1970  Surat Edaan Mendagri No. 18/3/8  Surat EdaranMenteri 

    Perencanaan Pembangunan Kotauntuk ibukota kabupaten yang masih

    mengacu pada SVO

    Disusun oleh Dirjen Bangda Depdagri 

    1980  Permendagri No. 4/1980  PeraturanMenteri 

    Penyusunan Rencana Kota Rencana Induk Kota (RIK) Rencana Bagian Wilayah Kota

    (RBWK) Rencana Teknik Kota (RTK) 

    Disusun oleh Dirjen Bangda Depdagri, SEMendagri 1970 dicabut 

    1982  RUU Perencanaan Kota RUU  Memasukkan aspek lingkungan  Disusun oleh DPU Cipta Karya 1983  RUU Perencanaan Kota/Spasial  RUU  Menggantikan SVO dan SVV  Disusun oleh DPU Cipta Karya 1984  Pedoman Umum Perencanaan

    Kota Surat Edaran  Disusun oleh DPU 

    1984  Pedoman Mengenai Bentuk danIsi Rencana Induk Kota 

    Surat Edaran  Disusun oleh DPU 

    1984  Ketentuan Mengenai Bentuk danCiri Rencana Induk Kota 

    Surat Edaran  Disusun oleh DPU 

    Sumber: Juniarso Ridwan & Achmad Sodik. 2008. Hukum Tata Ruang dalam Konsep Kebijakan Otonomi Daerah.Bandung: Penerbit NUANSA.

    PERATURAN-PERUNDANGAN PENATAAN RUANG DI INDONESIA(YANG BERLAKU & TIDAK BERLAKU/PERNAH ADA)

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    47/51

    TAHUN  NAMA PERATURAN  TINGKATAN  PRODUK/ISI/TENTANG  KETERANGAN 1984  Petunjuk Rencana Detail

    Sepanjang Jalan Arteri Surat Edaran  Disusun oleh DPU 

    1984  Petunjuk Rencana Detail Wilayah

    Pelabuhan 

    Surat Edaran Disusun oleh DPU

    1984  Pedoman Konsolidasi TanahPerkotaan 

    Ketetapan Disusun oleh DPU 

    1985  SKB Mendagri dan Men PU No.650-1595 dan No.503/KPTS/1985 

    Keputusan Tugas-tugas dan Tanggung JawabPerencanaan Kota yangmenyerahkan urusan administrasi keDepdagri dan urusan teknis keDepPU, serta menyeragamkan jenisdan spesifikasi kota 

    - Disusun oleh DPU dan Depdagri- Permendagri No. 4/1980 tidak berlaku

    lagi.- Sinkronisasi tugas DPU dan Depdagri

    1985  Keputusan Mendagri No. 650-658  KeputusanMenteri 

    Keterbukaan rencana kota untukumum 

    Disusun oleh Depdagri. 

    1986  Keputusan Men PU No.640/KPTS/1986 

    KeputusanMenteri 

    Perencanaan Tata Ruang Kota - Disusun oleh DPU- Sebagai Pedoman SKB

    1986  Keputusan Mendagri No. 7/1986  KeputusanMenteri 

    Penetapan Batas-batas Wilayah Kotadi Seluruh Indonesia

    1987  Permendagri No. 2/1987  PeraturanMenteri 

    Pedoman Penyusunan Rencana Kota Rencana Umum tata Ruang

    Perkotaan (RUTRP) Rencana Umum Tata Ruang

    Kota (RUTRK) Rencana DetailTata Ruang Kota

    (RDTRK) Rencana Teknik Ruang Kota

    (RTRK) 

    - Menggantikan Permendagri No.4/1980.

    - Disusun oleh Depdagri.- Mengatur aspek administrasi

    perencanaan kota 

    1987  Keputusan Menteri PU No.378/KPTS/1987 

    Ketetapan Standar permukiman kota Disusun oleh DPU 

    PERATURAN-PERUNDANGAN PENATAAN RUANG DI INDONESIA(YANG BERLAKU & TIDAK BERLAKU/PERNAH ADA)

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    48/51

    TAHUN  NAMA PERATURAN  TINGKATAN  PRODUK/ISI/TENTANG  KETERANGAN 1988  Imendagri No. 14/1988  Instruksi

    MenteriPenataan Ruang Terbuka Hijau danWilayah Perkotaan

    1988  Rancangan Keputusan RuangPerkotaan 

    Surat Edaran Disusun oleh DPU 

    1988  Permendagri No. 59/1988  PeraturanMenteri 

    Pedoman pelaksanaan PermendagriNo. 2/1987

    Disusun oleh Depdagri 

    1992  Undang-undang No. 24/1992  Undang-undang 

    Penataan Ruang RTRW Nasional RTRW Propinsi RTRW Kabupaten/Kotamadya 

    SVO dan SVV dinyatakan tidak berlaku 

    1996  Peraturan Pemerintah No.

    69/1996 

    Peraturan

    Pemerintah 

    Peran serta masyarakat dalam

    penataan ruang 

    Merupakan penjabaran UU No. 24/1992 

    1998  Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 8/1998 

    PeraturanMenteri 

    RTRWP Daerah Tingkat I RTRW Kabupaten/Kodya

    Daerah Tingkat II RDTR Kawasan RTR  

    - Disusun oleh Depdagri- Merupakan penjabaran dari UU. No.

    24/1992 

    1998  Peraturan Mendagri No. 9/1998  PeraturanMenteri 

    Peran serta masyarakat dalamproses penataan ruang di daerah 

    Disusun oleh Depdagri.Merupakan penjabaran dari UU. No.24/1992 

    PERATURAN-PERUNDANGAN PENATAAN RUANG DI INDONESIA(YANG BERLAKU & TIDAK BERLAKU/PERNAH ADA)

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    49/51

    TAHUN  NAMA PERATURAN  TINGKATAN  PRODUK/ISI/TENTANG  KETERANGAN 2002  Keputusan Menteri Kimpraswil

    No. 327/KPTS/M/2002 KeputusanMenteri 

    Penetapan Enam Pedoman BidangPenataan Ruang Pedoman Penyusunan RTRW

    Propinsi

    Pedoman Peninjauan KembaliRTRW Propinsi Pedoman Penyusunan RTRW

    Kabupaten Pedoman Peninjauan Kembali

    RTRW Kabupaten Pedoman Penyusunan RTR

    Kawasan Perkotaan Pedoman Peninjauan Kembali

    RTR Kawasan Perkotaan 

    Masing-masing pedoman berisikan: Rencana Struktur Tata Ruang

    Kawasan Perkotaan Metropolitan(RSTRKPM)

    Rencana Umum Tata RuangKawasan Perkotaan (RUTRKP) Rencana Detail Tata Ruang

    Kawasan Perkotaan (RDTRKP) Rencana Teknik Ruang Kawasan

    Perkotaan (RTRKP) 

    2002 Direktorat Jenderal Penataan

    Ruang Departemen Permukimandan Prasarana Wilayah 

    Enam Pedoman Bidang Penataan

    Ruang

    Penyusunan sebagai lampiran

    Keputusan Menteri Kimpraswil No.327/KPTS/M/2002 tentang PenetapanEnam Pedoman Bidang Penataan Ruang

    2004  Undang-undang No. 32/2004  Undang-undang 

    Pemerintah Daerah 

    2007  Undang-undang No. 26/2007  Undang-undang 

    Penataan Ruang Undang-undang No. 24/1992 dinyatakan tidak berlaku 

    2007 Peraturan Menteri PekerjaanUmum No. 6/PRT/M/2007

    PeraturanMenteri 

    Pedoman Umum RencanaPenataan Bangunan dan

    Lingkungan.2007 Peraturan Menteri Dalam Negeri

    No.1 Tahun 2007PeraturanMenteri 

    Penataan Ruang Terbuka HijauKawasan Perkotaan

    2008  Peraturan Menteri Dalam NegeriNo.1 Tahun 2008

    PeraturanMenteri 

    Pedoman Perencanaan KawasanPerkotaan

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    50/51

    RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)

    Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007Tanggal 16 Maret 2007 tentang 

    PEDOMAN UMUM RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

    B a c a

  • 8/16/2019 Kuliah M7-Tata Ruang Kota-1

    51/51

    Terimakasih, semoga bermanfaat......