Upload
inkaelse
View
26
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kskskk
KESEHATAN JIWA, PSIKIATRIDAN
PENDEKATAN KOMPREHENSIF-HOLISTIK
FCP
Departemen Psikiatri FKUI/RSCMJakarta
TOPIK
• Definisi Kesehatan Jiwa• Humaniora dalam Kedokteran• General System Theory• Empati• Landasan pendekatan psikiatri
2
DEFINISI KESEHATAN JIWA
MenurutWHO:• Merasa sehat dan bahagia• Dapat mengadapi tantangan hidup• Menerima orang lain sebagaimana adanya• Dapat berempati dan tidak bersikap menghakimi
orang lain• Memiliki sikap pluralistik dan multikultur
• Bersikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain
3
FOKUS KESEHATAN JIWA
• Bukan kepada jumlah atau derajat psikopatologi
• Fokus pada• kualitas kehidupan• Aspek positif seseorang
4
KESEHATAN JIWA (KESWA)
• Bersifat transeden, artinya:• Tak dibatasi oleh kondisi fisik, jasmani, mental
maupun taraf perkembangan seseorang (anak, remaja, dewasa)
• Seseorang yang sedang sakit bahkan menghadapi kematian dapat mencapai kesehatan jiwa
• Sebaliknya, kondisi fisik yang sehat tidak menjamin kesehatan mental.• Contoh:hipokondriasis (merasa diri menderia penyakit,
tiak sehat walaupun secara fisik tidak terbukti menderita penyakit jasmani
5
PRINSIP KESEHATAN JIWA MENJADIACUAN DASAR
• Orangtua dan guru bagi pendidikan untuk anak dan remaja yang sedang berkembang
• Pemimpin masyarakat, badan legislatif dalam membuat peraturan perundangan
• Jadi definisi WHO tentang kesehatan jiwa seyogyanya menjadi definisi acuan/ kiblat bagi setiap lapisan dan golongan masyarakat apapun identitasnya• Setiap orang berhak mencapai kesehatan jiwa
6
HUMANIORA (THE HUMANTIES)
• Prinsip keswa sesuai dengan tujuan dasar humaniora, yaitu:• Membantu manusia agar bersifat lebih manusiawi
dan lebih berbudaya• Cabang dari humaniora meliputi:
teologi, filosofi, sejarah, filologi, linguistik, susastra, seni, psikologi, ilmu sosial, kedokteran
• Untuk meningkatkan kualitas hidup, jangan lupa menyertakan aspek humaniora dalam kehidupan seseorang, yang sesuai/ unik untuk seseorang
7
TUGAS DOKTER
• Tidak semata-mata mengurangi atau menyembuhkan progresivitas penyakit. Yang merupakan tugas dasar seorang dokterTetapi
• Tugas utama dokter adalah meningkatkan kesehatan, kesehatan jiwa dan kualitas hidup
8
HUMANIORA DALAM KEDOKTERAN
• Kedokteran merupakan cabang dari humaniora, maka kita juga harus menggunakan THE FIVE QUALITIES OF MIND (Danner Clouser’s) dalam berhubungan dengan pasien:1. Kemampuan berpikir kritis2. Berpandangan fleksibel3. Non-dogmatis4. Discernment of values5. Empati dan mawas diri
9
GENERAL SYSTEMS THEORY 1
• Untuk mencapai kesehatan jiwa yang optimal gunakan general system theory sebagai dasar upaya
• Kedokteran dan cabang humaniora lainnya seyogyanya saling bekerjasama erat
• Pemikiran Ludwig von Bertalanffy (1936, 1968)
• Alam semesta, dunia termasuk manusia di dalamnya, teroganisasi oleh SISTEM
10
GENERAL SYSTEMS THEORY 2
• Suatu sistem• merupakan satu kesatuan yang berfungsi mandiri• Terdiri dari elemen-elemen yang lebih kecil yang
saling berhubungans ecara unik• Berfungsi sebagai satu kesatuan yang holistik,
bukan semata-mata penjumlahan elemen-elemennya
• Mempunyai aturan dan organisasi secara mandiri, tetapi juga dipengaruhi dan mendapatkan energi dari sistem lainnya (horisontal & vertikal)
11
SISTEM DI DUNIA
12
ALAM SEMESTADUNIA
HUBUNGAN INTERNASIONALNEGARA/ PEMERINTAH
INSTITUSIKELOMPOK, ORGANISASI
KELUARGAINDIVIDUORGAN
SELMOLEKUL
ATOM
GENERAL SYSTEMS THEORY 3
• Satu sistem dipengaruhi dan mendapat energi (pos & neg) dari sistem lainnya secara horisontal maupun vertikal
• Contoh gangguan metabolisme di tingkat sel dari satu organ akan mempengaruhi:• Kesehatan sel lain pada organ tsb• Organ lain pada individu tsb• Individu tsb• Keluarganya• Sistem dan keseimbangan dimana individu tsb tinggal
atau bekerja
13
GENERAL SYSTEMS THEORY 4
• Peperangan antar kelompok atau negara akan berakibat:• Tindakan agresif dan pembunuhan dengan segala
akibatnya• Pengungsian, eksodus• Kelangkaan pangan, kelaparan, penyakit, gizi
buruk• Hidup di pengungsian dengan segala
konsekuensinya
14
GENERAL SYSTEMS THEORY 5
• Diskriminasi peraturan perundangan dan perilaku dapatmenimbulkan:• Perasaan tak aman• Hubungan tidak sehat antar kelompok• Memecah orang berdasarkan identitasnya• depresi
15
GENERAL SYSTEMS THEORY 6
• Kerusakan ekologi karena penyebab alamiah atau karena manusia (misalnya pembabatan hutan ilegal):• Penggundulan hutan• Ekosistem flora dan fauna rusak• Banjir
16
GENERAL SYSTEMS THEORY 7
• Polusi sungai dari limbah industri menyebabkan air tercemar limbah beracun, yang bila dikonsumsi:• Pertumbuhan janin abnormal• Bayi malformasi• Tumbuh dengan disfungsi berat fisik dan mental• Beban berat bagi keluarga secara finasial, fisik dan
mental
17
GENERAL SYSTEMS THEORY 8
• Ekonomi terpuruk akibat korupsi, salah-kelola, resesi akan berakibat:• Pengangguran• Depresi• Konflik antar anggota keluarga• Relasi emosi yang tak sehat dalam keluarga• Suasana kesehatan jiwa yang tidak sehat
18
GENERAL SYSTEMS THEORY 9
• Sistem pendidikan yang tidak sehat, apakah hal tsb karena kebijakan nasional, sistem sekolah, prinsip pendidikan keluarga,akan menyebabkan:• Nilai keluarga yang kaku (nilai keagamaan kaku)
dalam mengasuh anak dapat berakibat:• Pemikiran sempit• Pola pikir tak kritis, otomatis• Ciri kepribadian tertentu: dependen, anankastik,
paranoid, narsisistik• Pandangan kehidupan yang tidak multikultur & tidak
pluralistik19
UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA 1
• Merujuk general system theory, khususnya fokus pada hubungan antar sistem di dunia, maka jelas bahwa:
Relasi manusia dengan manusia lain & tindakan manusia terhadap lingkunganerat hubungannya dengan dampak terhadap kesehatan jiwa
20
UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA 2
• Yang dibutuhkan adalah
Relasi antar manusia yang adekuat, termasuk dampaknya terhadap kesehatan jiwa
Relasi manusia yang adekuat selalu berdasarkan EMPATI
21
22
23
EMPATI BERARTI
• Memiliki sikap yang tak menghakimi: apakah menyetujui, menyalahkan atau mencurigai
• Menerima orang lain apa adanya• Memahami nilai yang dianut seseorang• Dasar dariempati adalah:• Kasih sayang, cinta persaudaraan, ukhuwah
insaniyyah• Tanpa pamrih
24
KEDOKTERANMEMILIKI SEKALIGUS 2 ASPEK
• Aspek ilmiah:• Pendekatan terhadap individu sebagai obyek ilmu
pengetauhan
• Aspek humanis:• Pendekatan terhadap individu sebagai manusia
(secara keseluruhan, unik dan tipikal) berdasarkan empati
25
PSIKIATRIcabang ilmu kedokteran yang memfokuskan pada:
1. Pendekatan secara komprehensif,meliputi:• Siklus kehidupan manusia• Otak dan perilaku• Ilmu-ilmu psikososial• Teori kepribadian dan perkembangan:
Freud, Jung, Adler, Horney, Erikson, Piaget, Gestalt therapy, Existential therapy, Humanistic psychology, Behavioral therapy, Cognitive therapy, Family therapy
26
PSIKIATRIcabang ilmu kedokteran yang memfokuskan pada:
2. Pemeriksaan psikiatrikGangguan jiwa, psikiatri anak dan remaja, psikiatri geriatri, psikiatri forensik, psikiatri komunitasNote: Gangguan mental adalah sindrom psikologis atau perilaku yang bermakna secara klinis, yang berkaitan dengan penderitaan atau hendaya, bukan semata-mata suatu respons yang diharapkan terhadap peristiwa tertentu atau terbatas pada hubungan antara seseorang dengan lingkungan sosialnya
3. Terapi psikiatrik:• Terapi biologik• Psikoterapi
4. Berbagai masalah yang tekait kesehatan jiwa27
DEFINISI GANGGUAN JIWA
• Suatu kelompok gejala atau perilaku yang secara klinis bermakna dan disertai dengan penderitaan (distress) dan bekaitan dengan terganggunya fungsi (disfungsi=disfunction) seseorang
• Dan bukan semata-mata merupakan respons yang diharapkan terhadap peristiwa tertentu atau terbatas pada hubungan antara seseorang dan lingkungannya
28
PSIKIATRI MEMILIKI FUNGSI GANDADWIFUNGSI PSIKIATRI
1. Sebagai ilmu kedokteran dasar yang menyoroti pendekatan manusia dari berbagai cabang ilmu kedokteran secara , dari komprehensif, dari perspektif biologis, psikologis dan sosial
2. Sebagai cabang ilmu kedokteran yang secara khusus mempelajari dan menatalaksana gangguan jiwa, problem kesehatan jiwa (individu & masyarakat), serta kerjasama dengan berbagai cabang ilmu kedokteran dengan psikiatri (Consultation Liaison Psychiatry)
29
LANDASAN PENDEKATAN PSIKIATRI1. Pendekatan Eklektik, merangkul:
• Semua cabang imu kedokteran dasar• Semua cabang spesialistik kedokteran• Semua cabang humaniora:• Psikologi, teologi, filsafat, ilmu sejarah, filologi, ilmu
bahasa, kesusastraan, kesenian, ilmu soaial,antroologi
2. Pendekatan Holistik:• Melihat manusia secara komprehensif/ keseluruhan
baik sebagai:• Individu, sebagai mahluk bio-psiko-sosial• Anggota masyarakat
dengan tujuan akhir meningkatkan kesehatan jiwa dan kualitas hidup
30
KONSEP HOLISTIK
• Individu bukan hanya kombinasi dari elemen terkecilnya, atau organ
• Individu adalah seseorang yang unik berdasarkan• aspek biologisnya, disertai riwayat pribadinya dan
perkembangan psikososialnya (kultur, tradisi, religi)• Yang mempengaruhi cara berpikirnya, respons
emosionalnya, perilaku dan pendangan subyektif pribadi tentang dirinya dan dunia.
• Keunikan khusus dari seseorang adalah tujuannya (intentionality) yang dapat merubah perjalanan hidupnya secara radikal
31
PENDEKATAN KOMPREHENSIF DAN HOLISTIK DALAM KEDOKTERAN
• Memperlakukan orang2, individu, pasien bukan sebagai obyek atau penjumlahan organnya, namun setiap orang diperlakukan sebagai manusia yang unik sacara komprehensif dan holistik
• Dengan tujuan menurunkan penderitaan dan disfungsi
• Tujuan utama:meningkatkan kesehata jiwa dan kualitas hidup
32
Multi axial evaluation• Berguna untuk memahami pasien secara
komprehensif dan holistik• Meliputi aspek bio-psiko-sosial pasien dan fungsi bio-
psiko-sosial menyeluruh (Aksis V)
Aksis I:1. Mental disorders (F0 – F9), except
1. F60 (Personality disorders), and2. F7 (Mental Retardation)
2. Code Z (ICD 10) and Code V (DSM IV)Other conditions that may be a focus of clinical attention
Aksis II: 1. Personality disorders (F60 and F61)2. Mental Retardation (F7)
Multi axial evaluation
Aksis III: Kondisi Medis Umum
Aksis IV: Masalah psikososial dan lingkungan
Aksis V: Global Assessment of functioning (GAF)
Empat urutan dasar untuk memastikan suatu gangguan jiwa
1. O (Observasi): observasi secara deskriptif–fenomenologis dari gejala atau keluhan pasien
2. I (Interview): Interview (dengan berempati untuk membina rapport) termasuk observasi yang sensitif dan mendengar aktif dilakukan secara interaktif
3. A (Assessment):simpulkan pelbagai data yang ada untuk evaluasi multi aksial
4. D (Diagnosis):dijabarkan secara Multi Aksial
Faktor-faktor yang mempengaruhi sakit / tidak sakitnya, atau keparahan penyakit seseorang
BERAT
TARAF BERAT
STRESOR
RINGAN
SAKIT
TIDAK SAKIT
DAYA TAHAN / PERSEPSI, KEPRIBADIAN
KUAT RENDAH / LEMAH
Pemeriksaan Psikiatrik
I. Wawancara PsikiatriII. Riwayat PsikiatrikIII. Pemeriksaan Status Mental
I. WAWANCARA PSIKIATRIK
Tujuan1. Mengenal faktor-faktor• genetik-biologik-fisik-medik• temperamen – psikologik – perkembangan – pendidikan• sosial- budaya yang mempengaruhi pasien dan penyakitnya2. Menentukan evaluasi ( multiaksial ) yang tepat
Agar bersama dengan pasien, dapat melakukan terapi (obat, manipulasi lingkungan atau psikoterapi ) yang komprehensif dan efektif
CaranyaTerapis harus menunjukkan:keprihatinan, respek, empati dan kompetensi
Agar terbina RAPPORT & KEPERCAYAANsehingga pasien dapat berbicara jujur, terbuka dan intim / pribadi
Terapis harus kompeten, menguasai teknik wawancara dan cukup fleksibel
Sehingga pasien dapat mendeskripsikan gejala –gejala (simptom) yang dapat dikumpulkan menjadi sindrom dan dirumuskan/diformulasikan menjadi diagnosis (evaluasi multi aksial)
SYARAT PENTING UNTUK WAWANCARA
Menjadi pendengar aktif dan bersifat fleksibel sewaktu mencari data-data tentang pasien
Mampu berempati dengan kondisi dan perasaan pasien
Tidak didorong oleh suatu keharusan untuk mendapat riwayat penyakit atau status mental secara berurutan
Dapat mendeteksi tema yang tidak disadari oleh pasien atau mendeteksi hal yang tersirat dari pembicaraan pasien
II. Riwayat Psikiatrik
• Adalah catatan ttg. riwayat penyakit, gangguan jiwa dan riwayat hidup pasien, untuk mengerti:
• Siapa, dari mana, & kira-kira kemana pasien akan selanjutnya
• Diceritakan oleh pasien dari sudut pandang pasien sendiri
( Catatan: kadang-kadang perlu keterangan tambahan dari sumber lain: orang tua / pasangan - alloanamsesis)
Hal-hal yang ditelusuri :• Data konkrit tentang kronologi gejala/
gangguan• Riwayat gangguan psikiatrik dan gangguan
medik• Ciri-ciri kepribadian termasuk kekuatan dan
kelemahan pasien• Hubungan pasien dengan orang-orang yang
dekat dirinya di masa sekarang dan lampau• Riwayat perkembangan pasien
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL• Adalah kesimpulan menyeluruh yang
mendeskripsikan hasil observasi dan kesan dari pasien selama wawancara
• Status mental pasien dapat berubah dengan waktu
• Deskripsi status mental pasien: • Penampilan• Pembicaraan• Perilaku• pikiranselama wawancara
LAPORAN PSIKIATRIK
• Disusun sesudah mendapat:• Riwayat psikiatrik• Pemeriksaan status mentalyang komprehensif
• yang dilanjutkan dengan:• Pemeriksaan diagnostik lebih lanjut
PROGNOSIS
• Adalah suatu pendapat tentang perjalanan segera dan masa depan selanjutnya, seberapa luas, dan hasil akhir dari gangguannya
• Sebutkan juga faktor-faktor yang secara baik (positif) dan secara buruk (negatif) mempengaruhi prognosis
RENCANA TERAPI
• Perlu tidaknya terapi psikiatrik, bila ya: • Problem/ gejala apa yang menjadi target terapi• Jenis/ kombinasi terapi• Lama dan frekuensi terapi• Jenis psikoterapi• Tujuan spesifik terapi• Perlu/ tidaknya perawatanBila tidak terlaksanya terapi akan mengakibatkan dampak buruk, tapi pasien atau keluarga menolak rekomendasi terapi, maka pasien atau walinya perlu menandatangani pernyataan bahwa rekomendasi terapi ditolak
47