Upload
erka-wahyu-kinanda
View
59
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
KDM
Citation preview
ORGANISASI PROFESI,
ETIKA KEDOKTERAN DAN UUPK
dr. H. SYAIFUL ANAM, SE
Biodata NarasumberBiodata Narasumber
Nama : Dr. H. SYAIFUL ANAM, SE
TTL : SURABAYA, 19 JULI 1970
ALAMAT : PERUM TAMAN ASRI Jl. Walet No. 14 - PASURUAN
STATUS : KAWIN ( 1 ISTRI, 5 ANAK)
PEKERJAAN :
KANIT IGD RS BHAYANGKARA PORONG – sekarang
Kepala Puskesmas Nguling 2009 – sekarang
Pengalaman Profesi :
Ketua Umum IDI Cab. Kab. Pasuruan 2007 - sekarang
Organisasi ProfesiOrganisasi Profesi
Berbeda dengan organisasi lain pada Berbeda dengan organisasi lain pada umumnyaumumnya
Beda utama terletak pada anggotanya Beda utama terletak pada anggotanya yang terdiri dari tenaga profesionalyang terdiri dari tenaga profesional
UUPKUUPKBAB IBAB I : : KETENTUAN UMUMKETENTUAN UMUM
Pasal 1Pasal 1
12. Organisasi profesi adalah 12. Organisasi profesi adalah Ikatan Ikatan Dokter IndonesiaDokter Indonesia untuk dokter dan untuk dokter dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi.dokter gigi.
Tenaga ProfesionalTenaga Profesional - 1 - 1Melaksanakan pekerjaan berdasar Melaksanakan pekerjaan berdasar pengetahuan dan ketrampilan khususpengetahuan dan ketrampilan khususMempunyai latar belakang pendidikan dan Mempunyai latar belakang pendidikan dan latihan keprofesianlatihan keprofesian
Indonesia Singapore Malaysia Filipina
Populasi
Teknologi
Income Per kapita
Kualitas SDM
Thailand
SINGAPORE MALAYSIA
THAILAND
Health care expense in Asia (2001), $US 35 billionWhere we are?.............out of arena!!
FILIPINA
INDONESIAN POPULATION
24 million
ASEAN Market
200 MILLION
Dokter ASEAN standard(International certificate)
IDI ~ local standard(no International certificate)
Survey AC Neilson Survey AC Neilson 2005 2005
ASEAN ECONOMIC COMMUNITY
Organisasi profesi (1)Organisasi profesi (1)
Uji kompetensiUji kompetensi / pengawasan terhadap anggota / pengawasan terhadap anggota profesi yang berpraktekprofesi yang berprakteka. Ijazah menyelesaikan pendidikana. Ijazah menyelesaikan pendidikanb. Sub. Surrat ijin berpraktekat ijin berpraktekAkreditasiAkreditasi istilah umum untuk pengawasan istilah umum untuk pengawasan tenaga profesional. tenaga profesional.
Kekuasaan akreditasi biasanya dimiliki Kekuasaan akreditasi biasanya dimiliki organisasi profesiorganisasi profesi
DokterPendidikan
DokterPraktek Dokter
Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran
LisensiSertifikasi Registrasi
PembinaanPerformance
CPDAkreditasi
Rekomendasi
Dinas Kesehatan
Organisasi Profesi
• Pendidikan dokter
• UKDI
• STR
• SIP
PENDIDIKAN
Administratif&Kompetensi
Majelis EtikIDI / PDGI
PraktikKompetensi
RS Pendidikan
DinKesKab/Kota
( Privilege )Kewenangan
KolegiumIDI/PDGI
AIPKI / AFDokGIFK / FKG
MajelisKehormatanDisiplinKedokteran
REGISTRASI S I P
Undang-Undang No 29 / 2004 ttg Praktik Kedokteran
PendidikanBerkelanjutanProfesi (IDI / PDGI)
Divisi Standar Pendidikan Divisi Registrasi Divisi Pembinaan
KONSIL KEDOK TERAN INDONESIA
KelalaianPelanggaran
•Pembinaan etika profesi•Teguran•Diklat•Cabut S.T.Registrasi•Perdata•Pidana
Disiplin
EtikaProfesi
Hukum1
2
3
4
Judicial reviewJudicial review
• Pasal 37 ayat 2
SIP hanya diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat
• Pasal 75 ayat 1
(1) Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat I (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau, denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Judicial reviewJudicial review
• Pasal 76
Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktek kedokteran tanpa memiliki surat izin praktik sebagairnana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 100.000,000,00 (seratus juta rupiah
Judicial reviewJudicial review
• Pasal 79 Dipidana dengan pidana kurungan paling lama I
(satu) tahun atau paling banyak Rp 50,000.000,00 (lima puluh juta rupiah), setiap atau dokter gigi yang :
a.dengan sengaja tidak memasang papan nama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1),
b......
c.dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, atau huruf e,
Pasal 51Pasal 51Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai kewajiban
a. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi pelayanan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;
b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi. lain yang keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan;
c. merahasiakan, segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia;
d. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan
e. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkernbangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi.
Organisasi profesi (3)Organisasi profesi (3)
Mempunyai Mempunyai etika profesietika profesi yang mengatur yang mengatur perilaku dan sikap profesionalperilaku dan sikap profesionalEtika profesi menjelaskan sikap dan Etika profesi menjelaskan sikap dan perilaku profesional yang baik dan buruk. perilaku profesional yang baik dan buruk.
Etika profesi melindungi kepentingan Etika profesi melindungi kepentingan umum, klien, dan profesi itu sendiri.umum, klien, dan profesi itu sendiri.Komitmen akan tanggung jawab melayani Komitmen akan tanggung jawab melayani kepentingan umumkepentingan umum
MonitorEdisi 13, 24-30 September 2008
MonitorEdisi 13, 24-30 September 2008
Bagaimana jika anggota-anggota kelompok masyarakat yang berasal dari lingkungan seperti itu sakit? Di bagian “gawat darurat” mereka akan dibiarkan keleleran tanpa perawatan tanpa pertolongan karena tak jelas siapa yang bakal bertanggung jawab atas perawatan mereka dirumah sakit.
Dokter, perawat dan semua aparat pengelola rumah sakit, yang “beradab” dan santun dalam pergaulan di masjid, di gereja, di sinagog, di klenteng, dipura dan didalam resepsi-resepsi dihotel megah tiba-tiba berubah menjadi macan, singa, celeng dan serigala ganas yang tak peduli siapa-siapa
...................yang dokternya dingin bagai batu es di Siberia : tanpa hati tanpa perasaan
PENGERTIAN KOMPETENSIPENGERTIAN KOMPETENSI
SEPERANGKAT TINDAKAN CERDAS, PENUH TANGGUNG JAWABYANG DIMILIKI SESEORANG SEBAGAI SYARAT UNTUK
DIANGGAP MAMPUOLEH MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PEKERJAANTERTENTU
(KEPRENDIKNAS NO. 045/4/2002 PASAL 1
SEPERANGKAT TINDAKAN CERDAS, PENUH TANGGUNG JAWABYANG DIMILIKI SESEORANG SEBAGAI SYARAT UNTUK
DIANGGAP MAMPUOLEH MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PEKERJAANTERTENTU
(KEPRENDIKNAS NO. 045/4/2002 PASAL 1
PRAKTIK / PEKERJAAN TENAGA KESEHATAN PRAKTIK / PEKERJAAN TENAGA KESEHATAN
STATUS
KEAHLIAN & KEWENANGAN
IZIN
HAK & KEWAJIBAN
PEND. BERKELANJUTAN
TGG JAWAB STANDAR & PERSYARATAN
HUBUNGAN HUKUM
Penyelenggaraan Praktik Pelayanan Kesehatan ATAUPraktik Kedokteran
Walaupun bersifat ‘‘transaksi terapeutik’transaksi terapeutik’ (Kesepakatan antara dokterdgn pasien dlm upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit,Peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan)akan tetapi norma-norma HAN melandasi & memberikan karakter pada sifat hubungan (transaksi terapeutik) nya. Pemerintah Terlibat di dlmnya (penetrasi/intervensi) unt memberikan Perlindungan hukum & keadilan
Merupakan kajian yang berada di wilayah
HUKUM ADMINISTRASI HUKUM ADMINISTRASI NEGARANEGARA
Kesepakatan harus sesuai dgn kemampuan yg dimiliki dan dilaksanakan Kesepakatan harus sesuai dgn kemampuan yg dimiliki dan dilaksanakan sesuai sesuai Ketentuan peraturan perUUKetentuan peraturan perUU
Praktik Pelayanan Kesehatan/Kedokteran
Legal
Ilegal
Memiliki Izin
Tidak Memiliki Izin
Handhaving van Handhaving van het het Administratieve Administratieve rechtrecht
(Penegakan HAN)
Penerbitan IzinPenerbitan Izin
Penerapan Penerapan SanksiSanksi
PengawasaPengawasann
Menggunakan 3 Menggunakan 3 fungsi fungsi instrumental HANinstrumental HAN
KOMPETENSI PROFESIONALKOMPETENSI PROFESIONAL
KOMPETENSI KONSEPTUALKOMPETENSI KONSEPTUAL
KOMPETENSI TEKNIKALKOMPETENSI TEKNIKAL
KOMPETENSI INTEGRATIFKOMPETENSI INTEGRATIF
KOMPETENSI KONTEKSTUALKOMPETENSI KONTEKSTUAL
KOMPETENSI ADAFTIFKOMPETENSI ADAFTIF
KOMPETENSI INTERPERSONALKOMPETENSI INTERPERSONAL
PENGETAHUANPENGETAHUAN
SKILLSKILL
IMPLEMENTASIIMPLEMENTASI
FOCUSFOCUS
PENYESUAIANPENYESUAIAN
KOMUNIKASIKOMUNIKASI
Etika..? Etika..? Hukum..? Hukum..?
Hak & Kewajibantidak terpenuhi
Masalah Etika dan atau Hukum
Malpraktek
BERHENTI MARAH SURATPADA PEMBACA
HUBUNGAN PERAWATDENGANPERAWAT MELAPOR KE ATASAN
MINTA GANTI RUGIMENGINGATKANREKAN/KELUARGA
JALUR MEDIASIJALUR HUKUM
MENGAMBIL TINDAKAN
TINDAKANPUBLIK
TINDAKANLANGSUNG
TINDAKANPRIBADI
TIDAK MENGAMBILTINDAKAN
MalpraktekMalpraktek medikmedik adalah adanya adalah adanya kelalaian seorang dokter/tenaga kelalaian seorang dokter/tenaga kesehatan untuk mempergunakan kesehatan untuk mempergunakan tingkat ketrampilan dan ilmu tingkat ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang standar pengetahuan yang standar dipergunakan dalam mengobati pasien dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang menurut ukuran ditentukan.atau orang menurut ukuran ditentukan.
Kelalaian..Kelalaian..
Adalah sikap kurang hati – hati yaitu Adalah sikap kurang hati – hati yaitu tidak melakukan apa yang seharusnya tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan, atau sebaliknya melakukan dilakukan, atau sebaliknya melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukansesuatu yang seharusnya tidak dilakukan
PERMASALAHAN MALPRAKTEK
MEDIK
Kesedaran Hukum Masyarakat
Tindakan medik Dokter merupakan
“Malpraktek” yang harus diproses di
Pengadilan, padahal belum tentu Dokter
Bersalah secara yuridik
Mengapa gugatan/tuntutan masyarakat pengguna jasa kesehatan Mengapa gugatan/tuntutan masyarakat pengguna jasa kesehatan meningkat ?meningkat ?– Kesadaran hukum masyarakat semakin berkembang.Kesadaran hukum masyarakat semakin berkembang.– Kebebasan mengemukakan pendapat.Kebebasan mengemukakan pendapat.– Berkembangnya peraturan hukum di Indonesia.Berkembangnya peraturan hukum di Indonesia.
Keuntungan “Pihak Ketiga”Keuntungan “Pihak Ketiga”– Mencari celah – celah hukum dengan dalih membantu kesulitan baik RS Mencari celah – celah hukum dengan dalih membantu kesulitan baik RS
maupun tenaga kesehatan atau pengguna jasa kesehatan yang maupun tenaga kesehatan atau pengguna jasa kesehatan yang membutuhkan.membutuhkan.
Health ProviderHealth Provider Health ReceiverHealth Receiver
TransaksiTransaksi
terapeutikterapeutik
Masalah HukumMasalah Hukum
- Pasien dengan RS- Pasien dengan RS
- Pasien dengan Dokter- Pasien dengan Dokter
- Pasien dengan tenaga kesehatan lain- Pasien dengan tenaga kesehatan lain
Contoh – contoh Kekecawaan Pasien :1. Pasien merasa tidak menerima informasi yang dapat dimengerti atau
diterima
2. Pasien yakin tindakan medik tidak sesuai standar (dengan atau tanpa fakta yang sebenarnya)
3. Pasien merasa tidak ditangani dengan sempaurna, rasa simpati atau rasa hormat
4. Pasien memperoleh informasi, tetapi merasa tidak lengkap atau tidak sebagaimana yang diharapkan
5. Pasien merasa dipulangkan sebelum benar – benar sembuh tanpa penjelasan atau tanpa follow up
6. Pasien tergolong sebagai chronic complainers
Faktor terjadinya tuntutan MALPRAKTEK• Kurang baiknya hubungan Dokter dengan pasien.• Hasil pengobatan/perawatan yang tidak memuaskan.• Biaya yang terlalu tinggi.
JENIS JENIS MALPRAKTEKJENIS JENIS MALPRAKTEK
1. Malpraktek Kriminal (pidana)kesalahan dalam menjalankan praktek yang berkaitan dengan pelanggaran undang-undang hukum pidana.
2. Malpraktek Sipil (perdata)kesalahan dalam menjalankan praktek yang menyalahi atau melanggar atau tidak memenuhi transaksi atau kontrak terapeutik antara dokter dengan pasien, yaitu hubungan hukum dokter/tenaga kesehatan (bidan) dengan pasien, dimana dokter/bidan bersedia memberikan pelayanan/perawatan medis kepada pasien, dan pasien bersedia membayar sejumlah honor kepada dokter/bidan tersebut.
3. Malpraktek Etik lebih menekankan pada tindakan yang dilakukan si pelaku dengan berpedoman kepada kode etik profesi. Sanksi yang diberikan bertujuan edukatif dan bukan sebagai hukuman atau pengganti kurungan
Dimana Malpraktek terjadi..
Dirumah sakit, tersering karena banyak menggunakan tindakan – tindakan, alat – alat, dan obat – obatan.
Diluar rumah sakit.
Proses Tuntutan dalam Malpraktek
Tuntutan kasus Malpraktek
Penilaian dengan tolak ukurStandar Profesi Kedokteran
Ada/tidaknya Culpa
Culpa lataKesalahan Berat
Culpa levisKesalahan ringan
Jika tidak ada kesalahan apa - apa
Memenuhi standar profesi
Bebas
Sanksi terdapat pada :1. Perdata2. Etik
Sanksi terdapat pada :1. Pidana2. Etik3. Perdata
Perbedaan antara Malpraktek dan Negligence (kelalaian) :
Malpraktek bisa terjadi karena sengaja maupun kelalaian, sedangkan kelalaian (Negligence) terjadi karena ketidak sengajaan, kurang teliti, kurang hati – hati, sembrono.
Contoh kasus sengaja :– Abortus tanpa indikasi medis.– Euthanasia.– Membuat surat keterangan palsu.
Contoh Kasus kelalaian :– Pemberian obat yang salah.– Perawatan yang kurang hati – hati sehingga mencelakakan pasien.
(Pasal 1243 KUHP Perdata) (Pasal 1365 KUHP Perdata)
Ganti Rugi
“Wanprestasi”Tidak dipenuhinya
Isi perjanjian
“Onrechtmatige daad”Perbuatan melawan hukum
Wanprestasi adalah :1. Tidak melakukan apa yg disepakati2. Melakukan apa yg dijanjikan tetapi
terlambat3. Melakukan apa yg dijanjikan tetapi
tidak sebagaimana yang diperjanjikan 4. Melakukan sesuatu yg menurut
hakekat perjanjian tidak boleh dilakukan
Timbul Karena Keadaan :Timbul Karena Keadaan :
a.a. MP Karena kesengajaan (intensional)MP Karena kesengajaan (intensional)
b.b. MP Karena Kecerobohan (recklessness)MP Karena Kecerobohan (recklessness)
c.c. MP Karena Kealpaan (Negligence)MP Karena Kealpaan (Negligence)
a.a. Menjalankan praktek tanpa ijin praktek.Menjalankan praktek tanpa ijin praktek.
b.b. Melakukan asuhan kebidanan yang tidak sesuai ijin.Melakukan asuhan kebidanan yang tidak sesuai ijin.
c.c. Menjalankan praktek dengan ijin yang kadaluarsa.Menjalankan praktek dengan ijin yang kadaluarsa.
d.d. Menjalankan praktek tanpa membuat rekam medik.Menjalankan praktek tanpa membuat rekam medik.
e.e. Melanggar ketentuan administratif yang lain.Melanggar ketentuan administratif yang lain.
Penanganan Bukti – Bukti HukumTentang kesalahan, kelalaian, kealpaan perawat, disegyoyakan tidak langsung diproses melaui jalur hukum tetapi minta pendapat dahulu kepada Majelis Kehormatan Etika Profesi
(SEMA RI tahun 1982)
Penanganan Sengketa Medik (Perkara Perdata) :a. Non Litigasi (di luar pengadilan)
b. Litigasi (sidang pengadilan)
Dalam konteks hukum pidana berlaku ketentuan umum hukum pidana
Perbuatan yang melanggar ketentuan peraturan hukum pidana Pelanggar itu mampu bertanggung jawab
Harus dibuktikan unsur kesalahan :
a. Kesengajaan
b. Kelalaian/Kealpaan
Harus dibuktikan dulu apakan ada unsur kesalahan baik kesengajaan atau kealpaan/kelalaian
Sangat mungkin suatu kelalaian/kealpaan kecil kemungkinan suatu kesengajaan
Upaya untuk menghindari Malpraktek : Bekerja sesuai dengan standard profesi. Senantiasa mendapatkan Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent)
dari pasien. Membuat Rekam Medis yang lengkap serta akurat. Menjaga kerahasiaan pasien. Membayar sesuai kewajaran. Menjaga hubungan baik Dokter – Pasien.
Etika Profesi, Hukum & Perundang – undanganTujuan :mampu memahami konsep etika, moral, prinsip, kedudukan etik & aplikasi etik dalam praktek profesional
Konsep Etika– ETHOS (Yunani) : KEBIASAAN/PERILAKU– ETHIS (Inggris) : UKURAN TINGKAH LAKU YANG BAIK– ETIKA : TINDAKAN YANG TEPAT HARUS DILAKSANAKAN
MANUSIA SESUAI MORAL PADA UMUMNYA– ETIK : SUATU CABANG ILMU FILSAFAT (FILSAFAT MORAL)– SECARA SEDERHANA ETIK : DISIPLIN YANG MEMPELAJARI
BAIK/BURUK SIKAP TINDAKAN MANUSIA
PENGERTIAN KODE ETIKKODE ETIK : Norma – norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi ybs. Dalam melaksanakan tugas profesinya & dalam hidupnya di masyarakat.
Pengertian Kode Etik Profesi :Pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan tuntutan bagi anggotanya untuk melaksanakan praktek dalam bidang profesinya.
Tujuan Kode Etik Profesi :– Untuk menjunjung tinggi martabat & citra profesi– Utnuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota– Untuk meningkatkan pengabdian anggota profesi– Untuk meningkatkan mutu profesi
Prinsip Kode Etik Profesi :– Menghargai otonomi– Melakukan tindakan yang benar– Mencegah tindakan yang dapat merugikan– Memberlakukan manusia secara adil– Menjelaskan dengan benar– Menepati janji yang telah disepakati– Menjaga kerahasiaan
Hak Pesien :Hak pasien = Hak pribadi sebagai pasien- Memperoleh informasi tata tertib pelayanan kesehatan- Memilih Dokter- Menyetujui atau menolak ijin atas tindakan yang akan dilakukan- Atas keamanan dan keselamatan - Mendapatkan perlindungan hukum- Atas privasi & kerahasiaan peny.
Kewajiban Pasien :- Mentaati segala peraturan & tata tertib RS/Intitusi Yankes- Memenuhi segala instruksi dokter- Melunasi imbalan atas jasa pelayanan RS/Institusi Yankes,
Dokter/Bidan, Perawat- Memenuhi hal – hal yang selalu disepakati & telah dibuatnya
KomunikasiKomunikasi
Efektif bila :
1.Mempergunakan bahasa yang baik
2.Dimengerti oleh Dokter dan pasien dalam suasana yang tidak emosional.
3.Perlu waktu yang cukup
4.Memperhatikan “eye contact”
5.Memperhatikan sikap sopan dan santun.
39
Harapan pasienHarapan pasien
• Sembuh, mendapat kualitas hidup semula• Keadaan setelah ditolong lebih sehat
daripada sebelum di tolong• Mendapat penjelasan yang jelas baik
mengenai pemeriksaan, pengobatan dan pembedahan. 40
Kesamaan Hukum dan Etika :Merupakan norma yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan bersama / dalam masyarakat.
Perbedaan Hukum dan Etika :Hukum :• Mengatur perilaku manusia pada umumnya. Dibuat oleh lembaga
resmi negara• Bersifat mengikat sampai peraturan dicabut. Sanksi derita jasmani.• Sanksi pidana, perdata. Kontrol oleh masy / penegak hukum.
Etika :• Mengatur perilaku pengemban profesi.• Dibuat berdasarkan konsensus diantara pengemban profesi.• Mengikat untuk waktu tertentu dan mengenai satu hal tertentu.• Sanksi moral.• Dijauhi rekan profesi.• Kontrol oleh ikatan profesi.
Tanggung gugat = Liability (Inggris)Suatu keadaan bahwa orang yang menyebabkan kerugian harus menanggung kerugian yang ditimbulkan.
Dalam konteks ilmu hukum ada gugatan berarti ada hubungan antara orang yang dirugikan dan orang yang membuat rugi.
Perbuatan hukum antara Dokter dan klienBerdasarkan adanya persetujuan tindakan medik (informed Consent).
Informed Consent merupakan pelaksanaan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Kalau klien menolak/tidak setuju Dokter tidak boleh memaksa hanya boleh memotivasi.
Kalau tetap menolak diberi formulir informed refusal = penolakan tindakan medik.
Definisi Informed Consent :Izin atau pernyataan setuju dari klien yang diberikan secara bebas, sadar dan rasional setelah mendapat informasi yang dipahaminya dari Dokter yang menangani kasusnya.
Dasar hukum Informed Consent :1. Permenkes 585/1989.
2. Psl 45 UU 29/2004 tentang praktek kedokteran.
Hakekatnya :1. Melindungi klien dari tindakan medis yang tidak disetujui
klien.
2. Melindungi Dokter karena tindakan yang dilakukan atas seizin klien.
Bentuk Informed Consent :- Expressed (dinyatakan) : Lisan, Tertulis
Yang berhak menanda tangani Informed Consent :1. Klien sendiri.
2. Bila tidak mungkin oleh keluarga.
3. Saksi : Keluarga, petugas TK
Rahasia Kedokteran :Segala sesuatu yang oleh pasien secara sadar/tanpa disadari disampaikan kepada tenaga kesehatan dan segala sesuatu yang diketahui oleh para tenaga kesehatan pada waktu merawat pasien.
Dalam rangka memberdayakan peran MKEK dalam meningkatkan mutu dan profesionalisme dokter diadakan kegiatan pembinaan dengan materi antara lain:
Dalam rangka memberdayakan peran MKEK dalam meningkatkan mutu dan profesionalisme dokter diadakan kegiatan pembinaan dengan materi antara lain:• Hubungan Dokter – Pasien• Kode Etik Kedokteran• Kaidah Dasar Moral
KAIDAH DASAR MORALKAIDAH DASAR MORAL
Termasuk didalamnya 4 hal yaitu :• Beneficence• Non maleficence• Autonomy• Justice 46
• Beneficence adalah upaya untuk memaksimalkan “Benefit” dari pelayanan kesehatan dengan dasar informasi yang diperoleh dari wawancara (komunikasi), pemeriksaan langsung (pemeriksaan klinis), serta hasil-hasil pemeriksaan lain.Apabila pertolongan perlu diberikan cepat, perlu segera dilakukan tanpa menunggu hasil pemeriksaan yang lama
47
• Non Maleficence adalah upaya pelayanan yang tidak merugikan misal dengan menghindari rasa takut, menghindari efek samping, menghindari efek-efek yang tidak nyaman untuk pasien dan lebih penting menghindari efek yang merugikan, yang dapat menimbulkan cacat atau kematian
48
• Autonomy: hak pasien untuk mendapat berbagai penjelasan baik mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan, alternatif pengobatan, pembedahan yang akan dilakukan dan hasil yang akan didapat, serta kemungkinan buruk yang dapat terjadi. Semua itu berkaitan dengan “Informed Consent”.
49
• Justice, berkaitan dengan hak Dokter untuk menentukan apa yang terbaik untuk masyarakat. Dokter wajib mengajukan berbagai pilihan sesuai dengan kemampuan pasien, tanpa mengurangi akhir hasil pengobatan.
CONTOH KASUS (1)
☞ Dokter menyuntikan penicilin pada pasien penderita GO, skin – test (-), inform consent dan meski sudah diberikan tindakan untuk mengatasi reaksi yang timbul, pasien meninggal dunia.
☞ Dokter anak memberikan antibiotika pada penderita parotitis, skin test (-), inform consent (+), kesadaras baik, tapi kemudian anak tersebut meninggal dunia.
☞ Seorang wanita meninggal pasca dilakukan aborsi. Ternyata rahimnya robek akibat tindakan tersebut dan menyebabkan pendarahan
CONTOH KASUS (2)
☞Seorang anak meninggal sewaktu dilakukan operasi amandelnya. Ternyata obat bius yang dipakai berlebihan. Kesalahan pada ahli anesthesi.
☞Seorang dokter ahli patologi anatomi keliru dalam membuat diagnosa atas jaringan (rahim) yang diterima dari dokter Sp.OG. Sehingga dilakukan “hysterectomy” yang seharusnya tidak perlu.
☞Penderita kanker payudara diberikan terapi penyinaran yang memnyebabkan kulitnya hangus. Dokter bersalah karena tidak memberikan penjelasan sebelumnya.
penanganan kasus
KUHAP mengatur penanganan suatu kasus melewati 3 tahapan:
1. Penyelidikan - serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari & menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan (Ps. 1 ke-5 KUHAP);
2. Penyidikan - serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya (Ps. 1 ke-2 KUHAP);
3. Penuntutan - tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan (Ps. 1 ke-7 KUHAP).
contoh kasus
Juli 2006, Adi (7 tahun) mengeluh telinganya kurang mendengar setelah kemasukan air saat berenang, sehingga dibawa oleh ayahnya (Herman) ke salah satu RS di Jakarta Pusat.
Setelah diperiksa di Poli THT di RS tersebut, dr. A (dokter THT yang bertugas) mendiagnosa Adi mengalami tuli konduktif atau otosklerosis kaku tulang pendengaran sebelah kiri pada telinga sebelah kiri.
dr. A menyarankan agar dilakukan operasi dan dirujuk untuk menemui dr. B (dokter spesialis THT yang lebih senior). Herman membawa Adi menemui dr. B dan dilakukan beberapa kali pemeriksaan penunjang sebelum operasi timpanoplasti, kemudian pada tanggal yang telah ditentukan di bulan Juli operasi dijadwalkan.
contoh kasus
Pada saat operasi berlangsung, di dalam ruang operasi ada:1. dr. B - dokter yang bertanggung-jawab atas operasi;2. suster 1 - penyedia alat operasi; 3. suster 2 - penyiapan operasi termasuk mengatur posisi pasien di
meja operasi;4. dr. C - dokter anestesi; dan 5. suster 3 - membantu anestesi.
Setelah dilakukan anestesi oleh dr. C dan suster 3, sewaktu suster 2 akan menyiapkan pasien untuk operasi, ia menanyakan kepada suster 3: “telinga yang mana yang akan dioperasi?”. suster 3 menjawab: “kanan”.
Jawaban ini diberikan oleh suster 3 tanpa membaca rekam medis pasien dan langsung dilaksanakan oleh suster 2 tanpa membaca terlebih dulu rekam medis pasien yang seharusnya dilakukan oleh suster 2 selaku penyiap pasien.
contoh kasus
kemudian Adi dibaringkan menghadap kiri dan telinga kanan dibersihkan dan disiapkan untuk tindakan operasi. dr. B memulai operasi dengan menyayat kulit di belakang telinga kanan.
Setelah operasi selesai, Adi dibawa ke ruang pemulihan. Di ruang pemulihan, orang tua Adi terkejut mengetahui bahwa operasi yang seharusnya dilakukan pada telinga kiri ternyata dilakukan pada telinga kanan. Kasus ini dilaporkan orang tua Adi ke kepolisian dan diperiksa sebagai tersangka: dr. B, suster 2, dan suster 3.
Operasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, dalam hal ini dokter dan suster yang berhubungan langsung dengan pasien, dilakukan karena kelalaian sehingga dalam kasus ini didakwakan Ps. 361 KUHP.
PERSETUJUAN TINDAKAN PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK MEDIK
DI INDONESIADI INDONESIA
PERMENKES PERMENKES
No. No. 585/MENKES/PER/IX/198585/MENKES/PER/IX/198
99
INFORMASIINFORMASI
DIAGNOSE TERAPI / ALTERNATIFNYA
CARA KERJA & PENGALAMAN
RISIKO KEMUNGKINAN RASA SAKIT
KEUNTUNGAN PROGNOSE
LENGKAP & JELAS
INFORMASIINFORMASI
HARUS DIBERIKANHARUS DIBERIKAN
ISTILAH KEDOKTERAN (-)ISTILAH KEDOKTERAN (-)
SESUAI DGN TINGKAT PENDIDIKANSESUAI DGN TINGKAT PENDIDIKAN
LENGKAP & JUJUR, LENGKAP & JUJUR, KECUALI MERUGIKAN PxKECUALI MERUGIKAN Px
TINDAKAN INVASIF TINDAKAN INVASIF
->-> INFORMASI DARI DOKTER AHLI INFORMASI DARI DOKTER AHLI
TINDAKAN BUKAN INVASIF TINDAKAN BUKAN INVASIF
->-> DOTER LAIN / PERAWATDOTER LAIN / PERAWAT
ASPEK LEGAL ASPEK LEGAL
REKAM MEDIKREKAM MEDIK
YANG BERHAK MEMBUAT YANG BERHAK MEMBUAT REKAM MEDIKREKAM MEDIK
Dr. umum, Dr. spesialis, Drg., Dr. umum, Dr. spesialis, Drg., Drg.spesialis di RS. Drg.spesialis di RS.
Dokter Tamu di RS. Dokter Tamu di RS.
Residen / PPDS.Residen / PPDS.
Paramedis perawatan & non perawatan.Paramedis perawatan & non perawatan.
Di LN -> Dokter yg ditujuk direktur.Di LN -> Dokter yg ditujuk direktur.
{Alih Teknologi -> Tindakan / Konsultasi}{Alih Teknologi -> Tindakan / Konsultasi}
KELENGKAPAN ISIKELENGKAPAN ISIREKAM MEDIKREKAM MEDIK
PENGISIAN : < 24 JAMPENGISIAN : < 24 JAM
T.TANGAN TENAGA KESEHATANT.TANGAN TENAGA KESEHATAN
CATATAN CATATAN OO/ MAHASISWA : T.T Dr./ MAHASISWA : T.T Dr.
CATATAN RESIDEN -> T.T Dr. PembbingCATATAN RESIDEN -> T.T Dr. Pembbing
PEMBETULAN KESALAHAN -> Dokter -PEMBETULAN KESALAHAN -> Dokter -> SAAT ITU> SAAT ITU
RM TDK BOLEH DIHAPUSRM TDK BOLEH DIHAPUS
BERKAS RM BERKAS RM MILIK SARANA MILIK SARANA
KESEHATANKESEHATANTDK BOLEH KELUAR DARI SARANA TDK BOLEH KELUAR DARI SARANA KESEHATANKESEHATAN
Px TDK BOLEH MEMBAWA PULANGPx TDK BOLEH MEMBAWA PULANG
Px BUTUH RM --> BERI COPYPx BUTUH RM --> BERI COPY
PENYIDIK --> BERI COPYPENYIDIK --> BERI COPY
SAKSI / SAKSI AHLI --> BAWA COPYSAKSI / SAKSI AHLI --> BAWA COPY
RM DAPAT DIPAKAI RM DAPAT DIPAKAI SEBAGAISEBAGAI
SUMBER INFORMASI MEDIS DARI Px.SUMBER INFORMASI MEDIS DARI Px.ALAT KOMUNIKASI ANTAR DOKTER / ALAT KOMUNIKASI ANTAR DOKTER / PERAWAT.PERAWAT.BUKTI TERTULIS TTG YANMED.BUKTI TERTULIS TTG YANMED.ALAT UNTUK ANALISA & EVALUASI ALAT UNTUK ANALISA & EVALUASI KUALITAS YANMED.KUALITAS YANMED.ALAT MELINDUNGI HUKUM U/ Px & ALAT MELINDUNGI HUKUM U/ Px & TENAGA KESEHATAN.TENAGA KESEHATAN.UNTUK PENELITIAN & PENDIDIKAN.UNTUK PENELITIAN & PENDIDIKAN.
ISI RM MILIK PASIENISI RM MILIK PASIEN
Px BERHAK MENGETAHUI / MELIHAT Px BERHAK MENGETAHUI / MELIHAT RM MILIKNYARM MILIKNYA
Px BOLEH MINTA COPY RM MILIKNYA Px BOLEH MINTA COPY RM MILIKNYA UNTUK :UNTUK :
- SECOND OPINION- SECOND OPINION
- DASAR PEMBAYARAN BIAYA YANKES- DASAR PEMBAYARAN BIAYA YANKES
- CATATAN PRIBADI- CATATAN PRIBADI
- ALAT BUKTI DI PENGADILAN- ALAT BUKTI DI PENGADILAN
ASPEK LEGAL ASPEK LEGAL KELALAIANKELALAIAN
SANKSI PIDANASANKSI PIDANA
Ps. 359 KUHPPs. 359 KUHP BARANG SIAPA KARENA BARANG SIAPA KARENA
KELALAIANNYAKELALAIANNYA MENYEBABKAN MENYEBABKAN ORANG ORANG MATIMATI, DIPIDANA DENGAN , DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 5 PIDANA PENJARA PALING LAMA 5 TAHUN ATAU PIDANA KURUNGAN MAX. TAHUN ATAU PIDANA KURUNGAN MAX. 1 TAHUN 1 TAHUN
SANKSI PIDANASANKSI PIDANAPs. 360(1) KUHPPs. 360(1) KUHP
LUKA BERAT
5 THN PENJARA
LALAI
1 THN KURUNGAN
LUKA BERATLUKA BERAT[Ps. 90 KUHP][Ps. 90 KUHP]
PENYAKIT / LUKA YG TDK DPT SEMBUHPENYAKIT / LUKA YG TDK DPT SEMBUH
TDK DPT BEKERJA SETERUSNYATDK DPT BEKERJA SETERUSNYA
TDK DPT MEMAKAI SALAH SATU 5 INDERATDK DPT MEMAKAI SALAH SATU 5 INDERA
MENDPT CACAT BESARMENDPT CACAT BESAR
LUMPUHLUMPUH
TERGANGGU AKAL > 4 MINGGUTERGANGGU AKAL > 4 MINGGU
GUGUR / MATINYA KANDUNGAN SEORANG GUGUR / MATINYA KANDUNGAN SEORANG WANITAWANITA
SANKSI PIDANASANKSI PIDANAPs. 361 KUHPPs. 361 KUHP
MENJALANKAN PEKERJAAN JABATAN
LALAI
PIDANA DITAMBAH SEPERTIGA
CARA MEMBUKTIKAN CARA MEMBUKTIKAN KELALAIANKELALAIAN
SDH SESUAI DGN PROTAP ?SDH SESUAI DGN PROTAP ?
SDH SESUAI DGN STANDAR SDH SESUAI DGN STANDAR PROFESI ?PROFESI ?
BAGAIMANA ISI RM ?BAGAIMANA ISI RM ?
BAGAIMANA HASIL VISUM ?BAGAIMANA HASIL VISUM ?
BAGAIMANA PENDAPAT BAGAIMANA PENDAPAT AHLINYA ?AHLINYA ?
YANG WAJIB MEYIMPAN YANG WAJIB MEYIMPAN RAHASIARAHASIA
TENAGA KESEHATAN MAHASISWA - MURID
PEMERIKSAAN, PENGOBATAN, PERAWATAN
DALAM BIDANG
SANKSI PIDANASANKSI PIDANAPs. 322(1) KUHPPs. 322(1) KUHP
BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA MEMBUKA SUATU RAHASIA YG MENURUT JABATAN/PEKERJAANNYA BAIK YG SEKARANG MAUPUN YG DAHULU IA DIWAJIBKAN UNTUK MENYIMPANNYA, DIHUKUM DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 9 BLN ATAU DENDA PALING BANYAK Rp.9.000,-
RAHASIA DAPAT DIBUKA ?RAHASIA DAPAT DIBUKA ?
DAYA PAKSADAYA PAKSA [Ps. 48 KUHP][Ps. 48 KUHP]
UNTUK MELINDUNGI :UNTUK MELINDUNGI :
- KEPENTINGAN UMUM- KEPENTINGAN UMUM
- KEPENTINGAN ORG YG - KEPENTINGAN ORG YG TDK BERSALAH TDK BERSALAH
- KEPENTINGAN PASIEN- KEPENTINGAN PASIEN
- KEPENTINGAN DOKTER- KEPENTINGAN DOKTER
RAHASIA DAPAT DIBUKA ?RAHASIA DAPAT DIBUKA ?
MENJALANKAN PERINTAH MENJALANKAN PERINTAH UNDANG-UNDANG.UNDANG-UNDANG. [Ps. 50 KUHP][Ps. 50 KUHP]
MENJALANKAN PERINTAH MENJALANKAN PERINTAH JABATAN. JABATAN. [Ps. 51 KUHP][Ps. 51 KUHP]
MENGISI FORM ASURANSI.MENGISI FORM ASURANSI.
PP 32/96 TTG TENAGA KESEHATANPP 32/96 TTG TENAGA KESEHATAN[Ps. 35d][Ps. 35d]
TIDAK MELAKSANAKAN TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN SEBAGAIMANA KEWAJIBAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD Psl. 22(1) DIPIDANA DIMAKSUD Psl. 22(1) DIPIDANA DENDA MAX. Rp.10.000.000,-DENDA MAX. Rp.10.000.000,-
Di saat globalisasi:
Insinyur, dokter, manager, accounting dll (kelas menengah ) akan
kehilangan pekerjaan bila tidak mau merubah diri (standard global)
Dorodjatun, 1997
PERTEMPURAN TIDAK SEIMBANG, APA YANG TERJADI?
Merubah diri?Tanggung jawab siapa?Pemerintah lalai!
Mental Model dokter (era < 2000)Solo players
Selingkuh-no loyalityPRAKTEK 3 tempat(dokter asongan)
MARKET(ECONOMIC WAR) Hukum Pasar
Elimination process
GAP
“dokter Indonesia, gaji kecil penghasilan besar”
Ali Gufron Wamenkes, kompas 26-6-12
Pemberlakuan SJSN bisa menyebabkab banyak RS tutup, sepertiterjadi beberapa negara. Sebab begitu besar wewenang BPJS, untuk menentukan RS mana yang akan diambil menjadi Mitra
DOKTER KEHILANGAN PEKERJAAN
voltaire
MATUR NUWUN