14
KUALITAS PERAIRAN SUNGAI ANYAR (ANAK SUNGAI BENGAWAN SOLO) SURAKARTA DITINJAU DENGAN INDEKS KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: NUR AINI DEWI SETYOWATI A 420130147 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

KUALITAS PERAIRAN SUNGAI ANYAR (ANAK SUNGAI … fileKegiatan yang terdapat di sekitar Sungai Anyar seperti kegiatan proyek pembangnuan, limbah domestik, peternakan, dan pemancingan

Embed Size (px)

Citation preview

KUALITAS PERAIRAN SUNGAI ANYAR (ANAK SUNGAI

BENGAWAN SOLO) SURAKARTA DITINJAU DENGAN

INDEKS KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

NUR AINI DEWI SETYOWATI

A 420130147

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

i

HALAMAN PERSETUJUAN

KUALITAS PERAIRAN SUNGAI ANYAR (ANAK SUNGAI BENGAWAN

SOLO) SURAKARTA DITINJAU DENGAN INDEKS KEANEKARAGAMAN

FITOPLANKTON

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

Nur Aini Dewi Setyowati

A 420130147

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Surkarta, 16 Mei 2017

(Efri Roziaty, S. Si., M. Si)

NIP. 197904242005012004

ii

PENGESAHAN

KUALITAS PERAIRAN SUNGAI ANYAR (ANAK SUNGAI BENGAWAN

SOLO) SURAKARTA DITINJAU DENGAN INDEKS KEANEKARAGAMAN

FITOPLANKTON

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Nur Aini Dewi Setyowati

A 420130147

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Jumat, 9 Juni 2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. Efri Roziaty, S. Si., M. Si

(Ketua Dewan Penguji)

(................................................)

2. Dra. Aminah Asngad, M. Si

(Anggota I Dewan Penguji)

(................................................)

3. Triastuti Rahayu, M. Si

(Anggota II Dewan Penguji)

(................................................)

Surakarta,

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum

NIP. 19650428199303001

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertuis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 16 Mei 2017

Penulis

Nur Aini Dewi Setyowati

A 420130147

1

KUALITAS PERAIRAN SUNGAI ANYAR (ANAK SUNGAI BENGAWAN

SOLO) SURAKARTA DITINJAU DENGAN INDEKS KEANEKARAGAMAN

FITOPLANKTON

Abstrak

Kegiatan yang terdapat di sekitar Sungai Anyar seperti kegiatan proyek

pembangnuan, limbah domestik, peternakan, dan pemancingan yang terus

berlangsung dapat mempengaruhi perubahan kondisi fisika, kimia, dan biologi

sehingga berpengaruh terhadap kualitas air serta kelangsungan hidup biota di

dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas air di Sungai Anyar

Surakarta berdasarkan indeks keanekaragaman fitoplankton. Penelitian ini

merupakan penelitian eksplorative kuantitatif. Metode yang digunakan adalah

purposive sampling dengan menetapkan 3 stasiun yaitu Stasiun A pada bagian hulu

dengan aktifitas proyek pembangunan dan limbah domestik, Stasiun B pada bagian

tengah dengan aktifitas limbah domestik dan pemancingan, dan Stasiun C pada

bagian hilir dengan aktifitas proyek pembangunan dan peternakan serta penelitian

dilakukan dua kali pengulangan. Hasil identifikasi Fitoplankton ditemukan 52

spesies dari 39 genus dan 6 divisi utama yaitu Chyanophyta (4 genus, 6 spesies),

Bacillariophyta (17 genus, 27 spesies), Chrysophyta ( 3 genus, 4 spesies),

Euglenophyta (2 genus, 2 spesies), Dinophyta (1 genus, 1 spesies), dan Chlorophyta

(10 genus 12 spesies). Indeks keanekaragaman (H’) berkisar antara -1,94 sampai -

2,60 berarti kualitas biota tidak stabil dan kualitas perairan tercemar berat.

Kata kunci: Keanekaragaman, Fitoplankton, Kualitas Air, Sungai Anyar.

Abstract

Activities around the Anyar River such as ongoing development projects,

domestic waste, livestock, and fishing can affect changes in physical, chemical and

biological conditions so as to affect water quality and biota survival in it. The

purpose of this research is to know the water quality in Anyar River Surakarta based

on phytoplankton diversity index. This research is a quantitative explorative

research. The method used is purposive sampling by setting 3 stations that are

Station A on the upstream with activities project development and domestic waste,

Station B to the center of with activities domestic waste and fishing , and Station C

on the downstream with activities development projects and livestock and research is

conducted twice repetition. Phytoplankton identified 52 species of 39 genera and 6

main divisions of Chyanophyta (4 genera, 6 species), Bacillariophyta (17 genera, 27

species), Chrysophyta (3 genera, 4 species), Euglenophyta (2 genera, 2 species)

Dinophyta (1 genus, 1 species), and Chlorophyta (10 genera 12 species). The

diversity index (H ') ranges from -1.94 to -2.60 means the quality of the unstable

biota and the quality of the polluted waters is heavy.

Keywords: Diversity, Phytoplankton, Water Quality, Anyar River.

2

1. PENDAHULUAN

Surakarta mempunyai aliran sungai yang panjang, yaitu Sungai Bengawan

Solo. Sungai ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa dan memiliki beberapa

anak sungai, salah satu anak sungai Bengawan Solo adalah Sungai Anyar. Menurut

Balai Besar Bengawan Solo (2017), Sungai Anyar merupakan anak sungai

Bengawan Solo yang terletak di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari

Surakarta (dapan Terminal Bus Tirtonadi. Aktivitas yang mempengaruhi sungai

Anyar antara lain permukiman warga/ DAS, aktivitas domestik, peternakan, dan

pemancingan ikan di sekitar tepi sungai. Dampak dari akivitas tersebut akan

berpotensi menjadi tempat pembuangan limbah domestik maupun limbah industri.

Fitoplankton adalah tumbuhan yang hidupnya melayang dan mengapung di

dalam laut. Ukurannya yang kecil tidak dapat dilihat dengan kasat mata, ukuran

umum fitoplankton berkisar antara 2-200 μm (Nontji, 2008). Fitoplankton dapat

digunakan sebagai indikator kualitas lingkungan perairan dengan mengetahui

keseragaman jenis yang disebut keheterogenan jenis. Komunitas dikatakan

mempunyai keseragaman jenis tinggi, jika kelimpahan masing-masing jenis tinggi

(Fachrul, 2007).

Komunitas plankton yang ditemukan di hulu Sungai Anyar sebesar 11

spesies dengan indeks diversitas sebesar 1,927 dan bagian hilir Sungai Anyar sebesar

15 spesies dengan indeks diversitas sebesar 1,396. Hasil ini menunjukkan bahwa

Sungai Anyar tergolong tercemar ringan. Secara visual tampak terjadi penyuburan

perairan, terlihat warna air hijau pekat (blooming). Blooming diduga terjadi karena

limbah pertanian yang mengandung fosfat dan nitrat berlebih. Keadaan seperti ini

mengakibatkan jumlah fitoplankton mati cukup banyak (Astirin, Setyawan, & Marti,

2002).

Perairan Laguna ditemukan tingkat keanekaragaman fitoplankton pada divisi

Bacillariophyta antara 32,865 – 34,475 ind/L disebabkan karena pada stasiun ini

banyak ditemukan kapur dan mineral cukup banyak yang akan menyebabkan

perairan menjadi subur. Divisi Bacillariophyta banyak ditemukan karena divisi ini

mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada dan mempunyai toleransi dan daya

adaptasi yang tinggi (Medinawati, 2010). Banyaknya divisi Bacillariophyta yang

3

ditemukan dapat digunkana sebagai parameter kualitas air dikatakan tercemar dan

mengidikasikan bahwa kondisi perairan mengalami pencemaran (Yoga & Bambang

Suharno, 2007).

Berdasarkan penelitian sebelumnya di wilayah Sungai Anyar, penelitian

hanya meneliti pencemaran air atau plankton secara umum, sedangkan penelitian

fitoplakankton di anak Sungai Bengawan Solo khususnya Sungai Anyar masih

sangat kurang. Penelitian mengenai kualitas air lebih banyak dilakukan di luar

wilayah Kota Surakarta. Untuk melengkapi informasi mengenai kualitas air dengan

indeks keanekaragaman fitoplankton perlu dilakukan penelitian kualitas air dengan

indeks keanekaragaman fitoplankton di Sungai Anyar. Hal inilah yang menjadi dasar

penelitian tentang “Studi Keanekaragaman Fitoplankton Sebagai Bioindikator

Kualitas Perairan Sungai Anyar (Anak Bengawab Solo) Surakarta”.

2. METODE

Pengambilan sampel air dilaksankana di perairan anak Sungai Bengawan

Solo menggunakan 2 stage/tingkat, yaitu 1) metode penentuan titik dengan teknik

purposive sampilng, yaitu penentuan titik sampling berdasarkan tujuan penelitian

untuk mendapatkan keanekaragaman fitoplankton dengan menetapkan tiga stasiun.

Stasiun A (daerah hulu) dengan aktifitas proyek pembangunan, limbah domestik

rumah tangga, dan pemancingan. Stasiun B (daerah tengah) dengan aktifitas limbah

domestik dan pemancingan. Stasiun C (daerah hilir) dengan aktifitas proyek

pembangunan dan peternakan. 2) menentukan dua sub stasiun dengan cara random

untuk mencari perbedaan tingkat keanekaragaman fitoplankton disetiap titik

penelitian. Penelitian dilaksankan pada bulan Maret-April 2017. Jenis penelitian ini

adalah eksploratif kuantitatif. Jenis data yang diambil adalah 1) data fitoplankton,

meliputi: Divisi, Genus, dan Spesies yang didapatkan di Sungai Anyar. 2) data

habitat, meliputi: tanggal dan waktu pengambilan data, nama lokasi, suhu air, suhu

udara, dan kelembaban udara. Analisis data menggunakan indeks keanekaragaman.

4

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Parameter Penelitian

Hasil pengukuran faktor-faktor biotik perairan Sungai Anyar pada tiga

Stasiun yaitu Stasiun A, Stasiun B, dan Stasiun C (Tabel 4.1).

Tabel 1 Parameter Abiotik Sungai Anyar No Parameter Stasiun A Stasiun B Stasiun C

Primer

1 Suhu air (ºC) 2,6 - 2,9 2,6 - 2,9 2,7 – 2,9

2 Suhu Udara (ºC) 27,1–29,1 27,1- 29,0 28,3- 29,4

3 Kelembaban Udara (%) 75 – 88 82 – 87 79 – 84

4 pH 6 – 7 6 6

Sekunder

5 BOD mg/L*

4,7931

6 COD mg/L*

40,608

* (Prasetyo, 2012)

Hasil pengukuran terhadap faktor-faktor abiotik perairan Sungai Anyar yang

dilakukan menguunakan termometer air pada stasiun A berkisar berkisar antara 2,6-

2,9; Stasiun B berkisar antara 2,6-2,9; dan Stasiun C berkisar antara 2,7-2,9 (Tabel

1). Hal ini disebabkan karena pengukuran suhu dilakukan pada waktu yang

bersamaan yaitu pada pukul 06.00 – 08.00 WIB. Suhu berpengaruh terhadap

kontribusi fitoplankton dalam melakukan fotosintesis (Maresi, Priyanti, & Yunita,

2015). Suhu optimum pertumbuhan fitoplankton adalah 20 º -30º (Effendi, 2003).

Suhu udara dan kelembaban diukur menggunakan termohigrometer. Terlihat

pengukuran suhu udara tertinggi pada Stasiun C yaitu berkisar antara 28,3-29,4ºC

dan berbanding terbaik dengan kelembaban udara yang rendah yaitu 79-84%.

Sedangkan pengukuran suhu udara terendah pada Stasiun B yaitu berkisar antara

27,1-29,0ºC dengan kelembaban udara tinggi yaitu berkisar antara 82-87% (Tabel 1).

Suhu udara sangat berpengauh terhadap pertumbuhan fitoplankon. Proses fotositesis

dan pertumbuhan sel algae maksimum terjadi pada kisaran suhu 25-40ºC (Reynold,

1993). Sedangkan kelembaban yang tinggi akan mempengaruhi peningkatan

produktivitas mikroorganisme (Jordan, 1995).

Hasil penelitian yang diperoleh pada Stasiun A berkisar antara 6-7, Stasiun B

6, dan Stasiun C 6 (Tabel 1). Nilai pH pada masing-masing stasiun tergolong pada

kondisi netral, karena pada umumnya air yang normal memiliki pH sekitar 6 hingga

5

8 (Nugroho, 2006). Nilai pH yang normal akan sesuai terhadap kehidupan

tumbuahan dan hewan air sehingga sering dipergunakan sebagai petunjuk untuk

menentukan baik buruknya suatu perairan (Rahmawati, Boedi, & Purnomo, 2014).

pH dapat mempengaruhi daya adaptasi biota akuatik dan aktifitas kimiawi di

lingkungan perairan (Kristanto, 2004).

Parameter COD, terlihat bahwa pada Sungai Anyar memiliki kandungan

kimia COD sebesar 40,608 mg/L (Tabel 1). Hasil uji COD menunjukkan bahwa

kualitas air di Sungai Anyar tergolong masih dalam batas aman, sesuai dengan PP.

No. 82 Tahun 2001 tentang baku mutu kualitas air untuk kadar COD adalh 50 mg/L.

Kadar COD yang didapatkan cukup besar, hal tersebut diarenakan oleh kebiasaan

buruk masyarakat yang masih sering membuang limbah domestik di sepanjang

sungai (Prasetyo, 2012).

Parameter BOD, terlihat bahwa pada Sungai Anyar memiliki kandungan

kimia BOD sebesar 4,7931 mg/L (Tabel 1). Hasil uji BOD menunjukkan bahwa

kualitas air di Sungai Anyar tergolong tercemar rendah. Kualitas air dikatakan

tercemar rendah jika hasil uji yang diperoleh rendah dengan interval 0-10 mg/L

(Heriyanto, 2012). Selain itu limbah domestik maupun industi dapat mempengaruhi

nilai BOD (Effendi, 2003). BOD dalam suatu perairan dapat digunakan sebagi

petunjuk terjadinya pencemaran (Lee, 1978).

3.2 Identifikasi dan Perhitungan Fitoplankton

Hasil identifikasi fitolankton di Sungai Anyar pada Stasiun A, Stasiun B, dan

Stasiun C (Tabel 2).

Tabel 4.2 Hasil Identifikasi Fitoplankton Sungai Anyar.

N

o

Fitoplakakton Stasiun

Divisi Genus Spesies St.A St.B St.C

1 Bacillariopyta

Famili:

Nitzsciaceae Nitzshia N. draveillensis 3 5 22

Diademiceae Diademis D. convervacea 2 - -

Naviculaceae Gyrosigma G. acuminatum 3 - -

Navicula N. criptocephala - 4 -

Navicula gracile - - 6

Navicula gregaria - 3 2

N. lanceolata - 1 -

Peurosigma P. strigosum 1 - -

P. angulatum 1 - -

P. rigidum - 1 -

Eunotiaceae Eunotia Eunotia billunaris - 17 6

Eunotia ambigua - - 3

Pinnulariaceae Pinnularia Pinnularia viridis 1 2 6

6

Pinnularia teilung - 1 3

Surinellaceae Surinella Surinella robusta - - 2

Surinella sp. 1 - -

Cymatopleura C. solea - 60 2

Cocconeidaceae Cocconeis C.pediculus 1 2 2

Aulacoseriaceae Aulacoseria A.ambigua 4 1 1

A.granulata 4 - -

fragilariaceae Fragilaria F.synagrotesca 2 - -

F.capuana - 2 -

Melosiraceae Melosira Melosira varians 7 2 85

Fnigillariaceae Synedra Synedra superba 2 - -

Synedra capitata 7 2 52

Amphipleura-ceae Amphipleura A.Pellucida 1 1 1

Diatomaceae Diatoma Diatoma vulgaris 5 - -

2 Chlorophyta

Famili:

Chaetophora-cea Stigeoclonium S. helveticum 1 - -

S. subsecondum 1 2 1

Volvocaceae Pandorima Pandorima morum 1 - -

Chlamydomona-

daceae

Chlamydomonas C. nivalis - 1 1

C .geitleri - - 2

Chlorellaceae Actinastrum A. Hantzschii 1 - 2

Oocystaceae Oocystis Oocystis borgeei 1 - -

Langerheimia L. ciliata - - 1

Desmidaceae Cosmarium C.moniliforme - 2 -

Staurastrum S. leptocladum - - 2

Zygnemataceae Spirogyra Spirogyra sp. - 1 1

Selanastraceae Monoraphidium Monorapidhium sp. - - 1

3 Cyanophyta

Famili:

Oscillatoriacea Anthospira A.platensis 11 10 5

Oscillaria O. limosa 15 - -

O. trichomes 21 50 14

Nostocaceae Annabaena A.spiroides 64 139 -

A.viridis 8 9 186

Cylindrispermopsis C. vacibarskii 3 2 6

4 Chrysophyta

Famili:

Synuraceae Synura Synura uvella 7 11 7

Synura patersenii 7 - -

Dinobryaceae Dinobryon D. divergens - 1 -

Mellamonada-

ceae

Mellamonas Mellamonas ciliata - 1 -

5 Euglenophyta

Famili:

Euglenaceae Strombomonas S. acuminata 16 - -

Euglena Euglena mutabilis - - 2

6 Dinophyta

Famili:

Perridiaceae Perridinium Perridinium sp. - 1 -

Total Jumlah Individu 202 334 424

Sumber: Janse (2006).

7

Hasil identifikasi fitoplankton Sungai Anyar Stasiun A, B, dan C ditemukan

52 spesies dari 39 genus dan 6 divisi utama yaitu Chyanophyta (4 genus, 6 spesies),

Bacillariophyta (17 genus, 27 spesies), Chrysophyta (3 genus, 4 spesies),

Euglenophyta (2 genus, 2 spesies), Dinophyta (1 genus, 1 spesies), dan Chlorophyta

(10 genus, 12 spesies) (Tabel 2). Berdasarkan hasil yang diperoleh, variasi genus

yang banyak ditemuakan adalah dari divisi Bacillariophyta. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Menur, Siti, & Mustofa (2014), pada Sungai Bremi

ditemukan fitoplankton dengan genus yang banyak ditemukan dari Kelas

Bacillariophyceae (12 spesies), Kelas Dinophyceae (3 spesies), dan Kelas

Cyanophyceae (1 spesies).

Kepadatan fitoplankton tertinggi terletak di bagian hilir Sungai Anyar.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Maresi, Priyanti, & Yunita (2015), pada

Situ Bulakan Kota Tangerang, kepadatan fitoplankton tertinggi terletak pada bagian

hilir yang merupakan outlet aliran air. Didukung dengan hasil penelitian Yunita &

Riris (2012), jenis fitoplankton air tawar banyak yang ikut terbawa oleh arus dari

sungai dan terbawa ke muara, hal ini karena pada saat air surut perairan muara

banyak mendapatkan pasokan dari air tawar.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

Cyanophyta Bacillariophyta Chrysophyta

Presentase Jumlah Divisi Fitoplankton Sungai Anyar

Stasiun A

Stasiun B

Stasiun C

Gambar 1. Persentase Jumlah Divisi Fitoplankton Sungai Anyar.

8

Berdasarkan hasil presentase dapat dilihat bahwa presentase jumlah individu

pada divisi fitoplankton yang ditemukan tertinggi di Sungai Anyar adalah Divisi

Cyanophyta kemudian disusul Divsi Bacillariphyta. Sejalan penelitian Maresi,

Priyanti, & Yunita (2015), bahwa kelas Bacillariopycecae dan kelas Cyanopiceae

kelimpahannya di perairan sangat tinggi, hal ini disebabkan adanya limbah organik

dari daerah pertambakan dan permukiman penduduk merupakan penyediaan utama

posfor dan nitrogen yang dibutuhkan oleh fitoplankton untuk pertumbuhnnya.

Kelimpahan Divisi Cyanophyta disebabkan karena divisi ini merupakan

bioindikator untuk perairan yang kotor, jumlah kelimpahan dari Divisi Cyanophyta

yang besar mengindikasikan bahwa kondisi perairan mengalami pencemaran (Yoga

& Bambang Suharno, 2007). Fitoplankton dari divisi Bacillariophyta banyak

ditemukan karena umumnya memiliki bentuk sel seperti batang yang mempunyai

peran sebagai produsen pertama yang merupakan sumber pakan bagi zooplankton

serta ordo Cepapoda (Hurtabat & Evans, 1986).

Tabel 3. Perhitungan Indeks Keanekaragaman Fitoplankton

Indeks Keanekaragaman Fitoplankton (H’)

Stasiun A -2,60

Stasiun B -2,01

Stasiun C -1,94

Hasil perhitungan indeks keanekaragaman fitoplankton di Sungai Anyar

terlihat bahwa indeks keanekaragaman fitoplankton pada Stasiun A yaitu -2,60;

Stasiun B yaitu -2,01; dan Stasiun C -1,94 (Tabel 4.3). Hasil dari perhitungan indeks

keanekaragaman Stasiun A, Stasiun B, dan Stasiun C tersebut, maka dapat diketahui

bahwa kenakeragaman fitoplankton perairan menunjukkan H’˂1. Menurut

persamaan Shanoon-Wiener jika H’˂1 berarti kualitas biota tidak stabil atau kualitas

ai tercemar berat (Fachrul, 2007). Sejalan dengan penelitian Soegiyanto (2009),

indeks keanekaragaman dengan persamaan Shannon-Wiener dikatakan buruk jika

hasil yang diperoleh berkisar antara ˂0,70˂1,00.

4. PENUTUP

Setelah dilakukan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: kualitas

perairan Sungai Anyar Surakarta tergolong tercemar berat, berdasarkan indeks

9

keanekaragaman fitoplankton pada Stasiun A yaitu -2,60; Stasiun B -2,01; dan

Stasiun C -1,94. Hal ini diperkuat dengan keragaman fitoplankton di Sungai Anyar

yang didominasi oleh divisi Bacillariophyta. Berdasarkan hasil penelitian saran yang

dapat disampaikan pelaksana yaitu perlu adanya penelitian kualitas air di Sungai

Anyar meliputi BOD, COD, dan DO secara langsung. Penelitian disarankan untuk

dilakukan pada musim kemarau, sebagai perbandingan data dengan penelitian pada

musim penghujan. Penelitian disarankan untuk titik pengambilan sampel air berada

di tengah sungai untuk mendapatkan hasil yang lebih relevan.

PERSANTUNAN

Terimakasih kepada kedua orang tua, dosen pembimbing, dosen FKIP Pendidikan

Biologi, dan teman-teman yang telah memberi dukungan, bantuan, motivasi serta doa

untuk penelitian dan penulisan artikel ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, H. (2003). Telaan Kualitas Air Bagi Pengelola Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Heriyanto, N. M. (2012). Keragaman Plankton dan Kualitas Perairan di Hutan

Mangrove. Buletin Plasma Muftah, 18 (1). 38-44.

Hurtabat, S., & Evans, S. M. (1986). Kunci Identifikasi Zooplankton . Jakarta:

Universitas Indonesi.

Jordan, C. (1995). Nutrient Cycling in Tropical Ecosystem. New York: John Wiley

and Sons.

Kristanto, P. (2004). Ekologi Industri. Yogyakarta: ANDI.

Lee, T. D. (1978). Handbook of Variables of Enviromental Impact Assement. Arbor:

An Arbor Science Publisher Inc.

Maresi, S. R., Priyanti, & Yunita, E. (2015). Fitoplankton Sebagai Bioindikator

Saprobitas Perairan di Situ Bulakan Kota Tangerang. Jurnal Biologi, 8 (2).

113-122.

Menur, R., Siti, R., & Mustofa, N. S. (2014). Hubungan Antara Kandungan Nitrat

dan Fosfat Dengan Kelimpahan Fitoplankton di Sungai Bremi Kabupaten

Pekalongan. Diponegoro Journal of Maquares, 3 (1), 168-176.

10

Nugroho. (2006). Bioindkator Kualitas Air. Jakarta: Trisakti.

Prasetyo, D. D. (2012). Analisis Kualitas Air Sungai Kalianyar Mojosongo. Jurnal

Kimia dan Teknologi, 28 (1). 8-34.

Rahmawati, I., Boedi, H. I., & Purnomo, P. W. (2014). Fluktuasi Bahan Organik dan

Sebaran Nutrien Serta Kelimpahan Fitoplankton dan Klorofil-a di Muara

Sungai Sayung Demak. Diponegoro Journal of Maquares, 3 (1). 27-36.

Reynold, C. (1993). Scales of Disturbance and Tehir Role in Plankton Ecology.

Hidrobiology, 249. 151-171.

Soegianto A, (2004) . Metode pendugaaan Pencemaran Perairan dengan Indikator

Biologis. Surabaya : Airlangga University Press.

Yoga, P., & Bambang Suharno, J. B. (2007). Analisa Kualitas Perairan Sungai

Klinter Nagnjuk Berdasarkan Parameter Biologi (Plankton). Jurnal

Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 36-42.