95
KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI MUHAMMAD DALAM KITAB AL-MUṢANNAF 'ABD AL-RAZZᾹQ Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag.) Oleh: Fatichah Ihsanimoesa NIM: 1111034000034 PROGRAM ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

  • Upload
    builiem

  • View
    245

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI

MUHAMMAD DALAM KITAB AL-MUṢANNAF 'ABD AL-RAZZᾹQ

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh:

Fatichah Ihsanimoesa

NIM: 1111034000034

PROGRAM ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn
Page 3: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn
Page 4: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn
Page 5: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada

Romanisasi Standar Bahasa Arab (Romanization of Arabic)yang pertama kali

diterbitkan tahun 1991 dari American Library Association (ALA) dan Library

Congress (LC).

A. Konsonan Tunggal danVokal

Arab Indonesia Inggris Arab Indonesia Inggris

Ṭ Ṭ ط A A ا

Ẓ Ẓ ظ B B ب

ʻ ‘ ع T T ت

Gh Gh غ Ts Th ث

F F ف J J ج

Q Q ق Ḥ Ḥ ح

K K ك Kh Kh خ

L L ل D D د

M M م Dz Dh ذ

N N ن R R ر

W W و Z Z ز

H H ه S S س

’ ’ ء Sy Sh ش

Y Y ي Ṣ Ṣ ص

H H ة Ḍ Ḍ ض

Page 6: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

Vokal Panjang

Ū Ū أو Ā Ā ا

Aw Aw أو Ī Ī إي

◌-ى Ay Ay أي Á Á

B. KonsonanRangkapKarenaSyaddah

Mu’assasah مؤسسة

Mutaʻaddidah متـعددة

C. Tā’ Marbūṭah (ة)

ṣalāh صالة Biladimatikan

Mir’āt al-zamān Bilaiḍafah مرآة الزمان

D. Singkatan

Swt : Subḥānahu wa-taʻālá

Saw :Ṣalla Allāhʻalayh wa-sallam

ra : Raḍiya Allāhʻanhu

M : Masehi

H : Hijriyah

QS : al-Qur’an: Surat

HR : Hadis Riwayat

h. : Halaman

Page 7: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

ABSTRAK

Fatichah Ihsanimoesa

Kualitas Hadis Nikah Beda Agama pada Masa Nabi Muhammad dalam kitab al-muṣannaf ʻabd al-razzāq

Skripsi ini bersifat afirmasi terhadap penelitian terdahulu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pernikahan beda agama yang terjadi pada Zainab binti Rasulullah ini pelajaran yang sangat berharga, dimana kekuatan cinta antara dua insan yang begitu besar dapat dipatahkan dengan kekutan aqidah, yaitu rasa cinta yang sangat amat besar kepada Allah dan Rasulnya. Keteguhan iman dan kematangan aqidah serta kebaikan yang tulus seorang Zainab membuat suaminya, Abū al-‘Āṣ akhirnya menyatakan keislamannya dihadapan Rasulullah. Dalam kisah ini tampak jelas aqidah seorang Zainab, ia mengharamkan dirinya kepada suami yang dicintainya kerana perbedaan aqidah, baru setelah Abū al-‘Āṣ menerima Islam dan menyatakan keislamannya, Zainab bersedia berkumpul kembali.

Pembahasan yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah membahas bagaimana kualitas hadis-hadis nikah beda agama yang terjadi pada Zainab binti Muhammad Saw dengan Abū al-‘Āṣ ibn al-Rabī‘, yang ada di dalam kitab al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq karya Imam al-Ḥafīẓ ‘Abd al-Razzāq Hammām al-Ṣa’ānī. Pembahasan ini menunjukkan bahwa dalam memahami hadis harus bisa membedakan antara tujuan dan keinginan yang tidak dilandasi aqidah yang kuat. Pesan yang ada dalam hadis memiliki tujuan tertentu yang bersifat hakiki yang hendak dituju oleh syara‘ sedangkan perkembangan zaman sudah berubah.

peneletian ini termasuk dalam kategori penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan panduan kitab al-kutub al-Sittah dan kitab-kitab lain tetap dijadikan rujukan untuk melihat hadis-hadis yang berada dalam satu tema pembahasan nikah beda agama Zainab dengan Abū al-‘Āṣ.

Sumber data dalam penelitian ini adalah kitab-kitab yang khusus membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn al-Rabī‘, kemudian dari hadis-hadis tersebut dibatasi hanya pada hadis-hadis tentang nikah beda agama Zainab binti Nabi Muhammad dengan Abū al-‘Āṣ ibn al-Rabī‘ yang terdapat dalam kitab al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq. Pembahasan mengenai matan hadis ini berdasarkan pada Tuḥfatu al-Aḥwaẓi bi Sharḥ Jamī‘ al-Tirmidhī dan ‘Aun al-Ma‘bud Sharḥ Sunan Abī Dāwud. Sumber data ini sebagai bahan analisa atas pembahasan yang menjadi pokok masalah.

Page 8: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

 

 

KATA PENGANTAR

الرحيم الرمحن اهلل بسم

Segala puji dan bersyukur tersanjung hanya kepada Allah Swt bahwa dengan

taufiq-Nya skripsi yang berjudul “Kualitas Hadis Nikah Beda Agama pada Masa

Nabi Muhammad dalam Kitab Muṣannaf ‘Abd al- Razzāq” ini dapat diselesaikan.

Ṣalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Saw yang

telah membimbing manusia menuju jalan Riḍā-Nya, dan keluarga, sahabat, serta

pengikutnya hingga akhir zaman.

Terselesainya penulisan skripsi ini, tentu masih banyak kekurangan dan

kesalahan. Segala kekurangan dan kesalahan itu bukti keterbatasan saya dalam

melakukan penelitian ini. Penulisan skripsi ini juga tidak luput dari keterlibatan

beberapa pihak yang memberikan kontribusi dalam penyelesaian penulisan skripsi

ini, baik itu berupa motivasi, bantuan pikiran, material dan moral serta spiritual, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu terimakasih yang sebesar-

besarnya saya sampaikan kepada yang terhormat:

1. Segenap civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Prof. Dr. Dede

Rosyada, MA. selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Masri Mansoer, MA. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA. selaku ketua jurusan Program Studi Tafsir Hadis

dan Dra. Banun Binaningrum, M. Pd selaku sekretaris Progam Studi Tafsir

Hadis.

Page 9: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

 

 

4. Dr. M. Isa HA. Salam, M.Ag selaku pembimbing skripsi, yang telah banyak

membantu, membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini. Semoga Allah

selalu memberi kesehatan dan manfaat ilmunya di dunia dan akhirat.

5. Segenap Dosen Fakultas Ushuluddin, khususnya kepada dosen Pembimbing

Akademik Dr. M. Amin Nurdin, MA. dan seluruh dosen di jurusan Tafsir Hadis

yang telah banyak berbagi ilmu kepada saya dan meluangkan waktu untuk

berdiskusi selama di bangku kuliah serta dukungannya kepada saya dalam

batasan-batasan tertentu yang dapat saya terima, sehingga sedikit banyak saya

dapat mengetahui informasi tentang dinamika pengetahuan yang ada. Dan juga

Ibu Dr. Faizah Ali Sibromalisi MA. trimakasih atas segala nasehatnya, motivasi

serta kasih sayangnya, serta seluruh guru saya baik yang formal maupun non

formal tempat saya menggali ilmu dari tingkat dasar hingga sekarang. Semoga

Allah memberikan keberkahan usia dan ilmu yang manfaat.

6. Segenap civitas akademika Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah banyak membantu kelancaran administrasi dan birokrasi. Dan segenap

staf Perpustakaan Umum(PU), Perpustakaan Fakultas Ushuluddin(PF), Pusat

Studi al-Qur’an(PSQ), dan Perpustakaan Iman Jama’ yang telah membantu

meminjamkan buku-buku dan beberapa literatur dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak (KH. Mustofa) dan Ibu (Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA). Pengasuh

Padepokan Ayatirrahman (Ngasah Roso) selaku orangtua kedua saya sekaligus

guru yang telah mendidik dengan penuh keikhlasan dan kesabaran serta

memberikan semangat yang sungguh luar biasa. Dengan beliau saya mengaji al-

Qur’an dari bi al-Naẓar sampai bi al-Ghayb, belajar amtsilati dari jilid dasar,

Page 10: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

 

 

belajar akhlak, kedisiplinan, ketegasan, keterbukaan, kebersamaan, kebaikan

dan kebersihan. Semoga Allah selalu menjaganya dan serta kemanfaatan dunia

hingga akhirat. Dan Putra-putrinya, Arifah Liqo Rabbani (mba Liqo), Irfan

Ayatirrahman Mushaffa (mas Ivan) dan Ahmad Ubayd Fazlurrahman (de Ubed).

Semoga Allah Swt senantiasa memberikan kesehatan, semangat belajar, dan

ketaatan kepada-Nya.

8. Kedua orang tua saya, Ibunda Toifah (Almh) dan Ayahanda Dakram (Alm),

yang telah mengajarkan kejujuran, tanggungjawab, kelembutan, kesabaran,

keikhlasan dan kebahagiaan untuk mencapai cita-cita. Terimakasih yang tak

terhingga atas pengorbanan dan perjaungan kalian yang senantiasa mendo’akan

ananda, memberikan kasih-sayang, motivasi, bimbingan yang masih ananda

rasakan walau kalian sudah tidak ada disamping ananda lagi. Semoga Allah

menempatkan kalian bersama para kekasih-Nya dan kelak kita bisa berkumpul

bersama. Dan kakak-kakak saya Abdul Haris (Kakang Karis (alm)), Taufiq

Himawan (mas Topik), Masykuri Ramdhan (mas Makung), dan adik-adik saya

Nurul Hidayah, Samsul Arifin dan Alyatul Marzuqoh. Semoga Allah selalu

memberikan kelancaran, kebahagian dan ridlo dalam setiap langkah kalian. Juga

Uwa saya wakaji Fathi dan emak Eni, saudara dan sahabat saya Fathurrozi

(Palung) dan Azizah Yulianti (Yungli) serta saudara-saudara yang lain yang

saya tidak sebutkan semua namanya semoga Allah membalasnya disetiap

kebaikan yang kalian lakukan.

9. Teman-teman Tafsir Hadis seperjuangan angkatan 2011 khususnya kelas B

seperti Rivia Awalia, Hanan Putri Nasution, Wilda Kamelia, Intan Tri Aisyah,

Page 11: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

 

 

Annisa Maqbullah, Annisa Amalia, Eka Syarifah, Adam Haikal Hutabarat,

Ridhan Fauzi, Ahmad Jaelani, Refa Hudan Lisalam, Seman Anshori, dan yang

lainya maaf tidak saya sebutkan semua, juga kepada Kak Khairul Huda dan

Mujiburrahman serta Ulfiana trimakasih telah meluangkan waktunya untuk

berdiskusi dan mengoreksi skripsi ini, dan teman-teman satu kosan, Hilmi

Zuraida, Rizki Yuliani, Annisa Sabrina dan Habibah fitria semoga kita bisa terus

menjalin silaturahim.

10. Segenap keluarga besar Padepokan Ayatirrahman; mba Mimin, pak Tarom,

Oom Zam-zam dan Oom Choy. Para santriawan yang namanya tidak saya

sebutkan. Para senior sekaligus teman; mba Iswatin, mba Yati dan mba Epi.

Para Alumni; mba Fifth, mba Ila, mba Ferra dan mba Rahma. My Cum Suis;

Zeni, Rina, Nila, Nungky, Nikma, Anggi, Siska, Azza dan Nurhas. My English

Club; Imun, Diana, Fatim, Rizkya, Qonita, Hana, de Oling and for my Tutor:

Mom Asty & Miss. Asri. Tidak lupa juga teman yang lain Anita dan maaf yang

namanya tidak disebutkan, kalian tetap saya ingat, karena doa dan dukungan

kalian selalu saya harapkan. semoga Allah melancarkan hafalan kalian dan

memberkahi hidup kalian, selamat fi dunya wal akhirah.

Terakhir, saya berharap semoga skripsi ini sedikit banyak dapat

bermanfaat. Semoga amal baik kita semua dibalas dan diterima oleh Allah Swt.

Jazākumullāh aḥsan al jazā’, Āmīn...!

Parung, 16 Desember 2016

Fatichah Ihsanimoesa

Page 12: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ................................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ....................................................................................iv

LEMBAR PEDOMAN PENULISAN ................................................................................v

ABSTRAK ............................................................................................................................vi

KATA PENGANTAR .........................................................................................................vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1

B. Permasalahan : Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan .......................2

1. Identifikasi Masalah ...........................................................................8

2. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................8

C. Tujuan dan Manfaat .................................................................................9

D. Tinjauan Pustaka ......................................................................................10

E. Metodologi Penelitian............................................................................. 12

1. Metode Pengumpulan Data ................................................................12

2. Sumber Data.......................................................................................12

3. Metode Analisis .................................................................................13

F. Sistematika Penulisan ..............................................................................13

Page 13: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

BAB II PENGARANG KITAB AL-MUṢANNAF ʻABD AL-RAZZᾹQ

A. Biografi ʻAbd al-Razzāq al-Ṣanʻani .........................................................15

B. Gambaran Kitab al-Muṣannaf ʻAbd al-Razzāq .......................................17

BAB III PENELETIAN SANAD TENTANG NIKAH BEDA AGAMA

A. Teks Hadis dan Terjemahan ............................................. .......................20

B. Kriteria Kesahihan Sanad Hadis ...................................... ……………... 22

C. Takhrij Hadis ................................................................... ……………... 23

D. I’tibar Sanad ..................................................................... ……………... 35

E. Skema Sanad Hadis Pertama ........................................... ……………... 43

F. Skema Sanad Hadis Kedua .............................................. ……………... 52

G. Skema Sanad Hadis Ketiga .............................................. ……………... 60

BAB IV PENELITIAN MATAN HADIS TENTANG NIKAH BEDA AGAMA

A. Meneliti Matan dengan Kualitas Sanad Hadis ................. ……………... 62

B. Meneliti Matan Hadis yang Semakna ............................. ……………... 63

C. Meneliti Kandunagn Matan Hadis ................................... ……………... 66

D. Pendapat Ulama Hadis terhadap Makna Hadis ................ ……………... 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................... ……………... 73

B. Saran ................................................................................ ……………... 74

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................76

Page 14: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

MOTTO HIDUP

IBADAH DAN ILMU, BERILMU DAN BERIBADAH

PESAN dari (ALM) KEDUA ORANGTUA dan GURUKU

ABAH: Jangan Pernah Tinggalkan Shalat dalam Keadaan apapun dan Jangan Pernah Takut Susah

EMAH: jujur dan bertanggungjawab

BAPAK: Terbuka,Memikirkan Orang Banyak dan

Shalat Jama’ah 5 waktu Tepat Waktu

:IBU

Semoga Ananda Bisa Melaksanakannya.

AMIN

Page 15: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

 

HALAMAN PERSEMBAHAN

KARYA INI KUPERSEMBAHKAN

UNTUK

(ALM) KEDUA ORANGTUAKU

ABAH DAN EMAH TERKASIH DAN

KEDUA GURUKU BAPAK DAN IBU TERSAYANG,

YANG DENGAN PENUH KEIKHLASAN MEMBIMBING, MENASEHATI,

MENDOAKAN DAN MEMENUHI SEGALA KEBUTUHAN.

TERIMAKASIH YANG SEDALAM-DALAMNYA

KARENA KALIANLAH

ANANDA BISA MENYELESAIKAN SKRIPSI INI.

Page 16: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Nikah beda agama menjadi bahasan yang tidak habis untuk dikaji karena

manusia hidup dengan beragam agama. Manusia diberi kebebasan untuk memilih

agama sesuai dengan keyakinannya. Kelangsungan hidup manusia berbeda

dengan mahluk hidup lainnya, yaitu dengan tata cara menikah. Terlaksananya

pernikahan apabila tidak ada paksaan dan penghalang dari hukum yang berlaku

menurut agama nyang dianutnya.

Saya sering menjumpai banyak kasus di masyarakat, masih muncul

resistensi yang besar terhadap nikah beda agama, umumnya pada persoalan halal

dan haramnya nikah antar umat beragama. Akhir-akhir ini banyak pasangan non-

Muslim yang isterinya masuk Islam tanpa diikuti oleh suaminya, bagaimana status

isteri tersebut, apakah dia tetap tinggal bersama suaminya atau harus minta cerai

atau bahkan pernikahan keduanya secara otomatis bubar sendiri tanpa harus ada

perceraian?

Saya akan merujuk pada masa Rasulullah Saw tentang kisah seorang

perempuan yang mempunyai keteguhan iman dan ketulusan cinta serta kesetian

sebagai seorang isteri yang bisa menjadi teladan bagi para perempuan, khususnya

para muslimah. Perempuan mulia itu adalah Zainab binti Nabi Muhammad Saw.1

1‘Aisyah ‘Abd al-Rahman, Banāt al-Nabiy (Beirut: Dar al-Kutb, 2009), h. 109.

Page 17: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

2

Zainab binti Muhammad Rasulullah Saw adalah putri pertama pasangan

Muhammad Saw dengan Khadijah binti Khuwailid. Pasangan ini menikah 15

tahun sebelum Muhammad Saw diutus oleh Allah Swt. Zainab sendiri lahir 10

tahun sebelum Islam dan dinikahkan oleh ayahnya dengan Abū al-ʻĀṣ ibn al-

Rabīʻ yang tidak lain masih saudara sepupu Zainab sendiri, putra dari adik

Khadijah yaitu Halah binti Khuwailid. Pernikahan ini terjadi sebelum Islam.

Meskipun sebelum Islam, pernikahan mereka merupakan bentuk pernikahan

sebagaimana yang kemudian dilegalkan oleh Islam.2

Muhammad Saw kemudian diutus oleh Allah, seluruh keluarga

Muhammad Saw memeluk Islam, tidak terkecuali Zainab binti Muhammad

Rasulullah Saw. Namun, Abū al-ʻĀṣ ibn al-Rabīʻ yang merupakan tokoh Makkah

yang dikenal kaya, amanah dan pebisnis itu tidak mau memeluk Islam, tetapi

mereka tetap menjadi suami-istri, hingga Rasulullah Saw hijrah ke Madinah.

Ketika Rasulullah Saw berangkat hijrah ke Madinah, Zainab binti Rasulullah pun

ikut, namun Abū al-‘Āṣ tidak ikut hijrah, ia tetap di Makkah dan tetap memeluk

agama kaumnya.3

Saya mengangkat penelitian ini berdasarkan hadis dari kitab al-muṣannaf

ʻAbd al-Razzāq yang diriwayatkan oleh Ibnu Juraij. Inilah penggalan hadisnya:

النبي صلى الل عليه وسلم ، وهاجرت ب عد النبي صلى الل عليه وسلم ف الجرة أسلمت زي نب بنت

ة مشرك ، ث شهد أبو العاص را مشركا ، بد األول ، وزوجها أبو العاص بن الربيع بن عبد العزى بك

ة ،، ث شهد أحدا أيضا مشركا سر ف فدى ، وكان موسرافأ ة ف رجع عن أحد إل مك ، ث مكث بك

2Ibn Hajar al-Asqalani, al-Isḥābah fī Tamyiz al-Ṣaḥābah (Beirut: Dar al-Kutub al-

‘Ilmiyyah, 1995), Cet. I, h. 151. 3Ibn Hajar al-Asqalani, al-Isḥābah fī Tamyiz al-Ṣaḥābah (Beirut: Dar al-Kutub al-

‘Ilmiyyah, 1995), Cet. I, h. 207.

Page 18: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

3

ام ن فر من ام تجرا ، فأسره بطريق الش األنصار ، فدخلت زي نب على ما شاء الل ، ث خرج إل الش

ي عليهم أدنهم ؟ قال : وم ا ذاك ي زي نب ؟ النبي صلى الل عليه وسلم ، ف قالت : إن المسلمني ي

ز جوار امرأة ب عدها ، ث أسلم ، قالت : أجرت أب العاص ، ف قال : قد أجزت جوار ك ، ث ل ي

4فكان على نكاحهما ،

“Telah masuk Islam Zainab putri Nabi Saw, Zainab hijrah sesudah Nabi

Saw hijrah yang pertama, dan suaminya Abū al- ‘Āṣ ibn al- Rabīʻ ibn ‘Abd al-

‘Uzzā masih musyrik berada di Makkah, kemudian Abū al-‘Āṣ

menyaksikan(berada dalam barisan) perang badar namun dalam keadaan

musyrik, kemudian Abū al-‘Āṣ tertangkap, lalu di tawan, kemudian ditebus,

kemudian ia menyaksikan(berada juga dalam barisan)perang uhud masih dalam

keadaan masih musyrik, kemudian ia kembali dari perang uhud ke Makkah,

kemudian menetap di Makkah atas kehendak Allah, kemudian ia keluar ke Sham

untuk berniaga, kemudian dalam perjalanan menuju Sham ia ditangkap oleh

kaum Anshar, maka Zainab menemui Nabi Saw, lalu Zainab berkata:

“sesungguhnya semua kaum muslim (sampai yang terendah tingkatannya pun)

dapat memberikan perlindungan, Nabi menjawab dan apakah demikian wahai

Zainab?, Zainab berkata, saya melindungi Abū al-‘Āṣ, kemudian Nabi menjawab,

saya mengizinkan perlindunganmu, kemudian Nabi tidak memperkenankan

perlindungan perempuan setelahnya, kemudian masuk Islam, lalu diakuinya

pernikahan mereka”

Pernikahan Zainab binti Muhammad Saw tidak dilakukan berdasarkan

syariat Islam karena dilangsungkan sebelum Islam. Namun yang menarik, setelah

Muhammad Saw diangkat menjadi Nabi, Abū al-ʻĀṣ pun tidak segera masuk

Islam, ia tetap memilih menjadi orang musyrik, seperti umumnya penduduk

Makkah pada saat itu. Bahkan, ketika Rasulullah Saw dan umat Islam yang lain

hijrah ke Madinah, Abū al-ʻAṣ masih bertahan di Makkah. Alih-alih ikut hijrah,

4Al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, al-Muṣannaf

(Bairut: Majlis Ilmi t.th.), jilid.7, h.171.

Page 19: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

4

Abū al-ʻĀṣ justru bersekongkol dengan orang-orang kafir Musyrik Makkah

memerangi umat Islam.5 Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah:

بن ليعة قال حدثنا موسى بن جبي احدثنا عبد امللك بن حيىي بن بكي قال حدثين أيب قال حدثنا

عن عراك بن مالك عن ايب بكر بن عبد الرمحن بن احلارث بن هشام عن ام سلمة ان زينب بنت

ل هللا صلى هللا عليه و سلم حني خرج رسول هللا صلى هللا عليه و سلم مهاجرا استأذنت أب رسو

العاص بن ربيع زوجها أن تذهب إل رسول هللا صلى هللا عليه و سلم فأذن لا فقدمت عليه ث أن

ب اب العاص حلق بملدينة فارسل اليها ان خذي يل امان من أبيك فخرجت فاطلعت برأسها من ب

حجرهتا ورسول هللا صلى هللا عليه و سلم ف الصبح يصلي بلناس فقالت ي ايها الناس ان زينب

من عمبنت رسول هللا صلى هللا عليه و سلم واىن قد اجرت اب العاص فلما فرغ رسول هللا صل

.6دنهمالصالة قال ي أيها الناس إين ل اعلم هبذا حىت مسعتموه أال وإنه يي على املسلمني ا

“Bahwa Zainab binti Rasulullah Saw ketika Rasul berhijrah, Zaenab

meminta izin kepada Abū al-‘Āṣ ibn Rabī‘ suaminya, untuk pergi menemui

Rasulullah Saw, maka ia mengizinkannya, maka zainab datang kepada Nabi,

kemudian Abū al-‘Āṣ menemui di Madinah, lalu mengirim surat kepada Zainab,

berilah perlindungan kepadaku dari ayahmu, lalu Zainab menampakkan

kepalanya dari pintu kamarnya, Ketika Rasulullah Saw dan para sahabatnya

melaksanakan shalat Shubuh terdengarlah suara Zainab berseru, “Wahai kaum

muslimin, saya Zainab binti Rasulullah Saw, saya telah memberikan

perlindungan kepada Abū al-‘Āṣ, ketika Rasulullah Saw selesai shalat, beliau

berkata kepada para sahabat, aku tidak tahu sedikit pun tentang ini sampai aku

mendengar apa yang kalian dengar, sesungguhnya semua kaum muslim (sampai

yang terendah tingkatannya pun) dapat memberikan perlindungan.”

5Aisyah ‘Abd al-Rahman, Biografi Putri-putri Muhammad Saw, (Jakarta: Samara

Publishing, 2009), h. 140. 6Al-Ḥāfiẓ Abī Qāsim Sulaimān ibn Aḥmad al-Ṭabrānī, al-Mu’jām al-Awsaṭ, (Kairo:

Maktabah ibn al-Taimiyah, t.th), Juz 5, h. 205.

Page 20: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

5

Abū al-ʻĀṣ pernah ditangkap di Madinah atas keterlibatannya dalam

perang Badar dan Uhud. Abū al-ʻĀṣ kemudian dimintai uang tebusan dan

Rasulullah meminta agar Zainab dihijrahkan ke Madinah.7 Pada tahun 6 H,

sebelum Perjanjian Damai Hudaibiyah, Abū al-ʻĀṣ melakukan perjalanan dari

Makkah ke Syam. Saat mendekati Madinah, sebagian kaum muslim ingin

menghadang Abū al-ʻĀṣ untuk mengambil hartanya dan membunuhnya. Rencana

itu sampai ke telinga Zainab isterinya. Zainab pun bertanya kepada ayahnya,

“Wahai Rasulullah, bukankah akad dan janji kaum muslim itu satu? ” Nabi

menjawab, “Benar” Zainab berkata, “Saksikanlah bahwa aku memberikan

perlindungan kepada Abū al-ʻĀṣ.” Ketika hal itu sampai ke telinga para sahabat

Rasulullah Saw, mereka keluar menemui Abū al-ʻĀṣ tanpa membawa senjata.

Para sahabat berkata, “Wahai Abū al-ʻĀṣ, kamu adalah termasuk orang

terpandang kaum Quraisy dan anak paman Rasulullah Saw, sekaligus

menantunya. Apakah kamu mau masuk Islam sehingga kamu bisa menjadikan

rampasan perang harta penduduk Makkah yang kamu bawa?” Abū al-ʻĀṣ

menjawab, “Betapa buruk apa yang kalian perintahkan kepadaku, aku akan

mengganti agamaku dengan pengkhianatan.”8

Abū al-‘Āṣ pun meninggalkan tempat itu dan kembali ke Makkah. Ia

mengembalikan harta dan amanah kepada yang berhak, lalu berkata kepada

mereka, “Wahai penduduk Makkah, apakah tanggunganku sudah ditunaikan?”

Mereka menjawab, “Benar”. Lalu ia berkata, “Aku bersaksi, bahwa tidak ada

Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan

7HR. Ibn Ishaq. Lihat: Ibn Hajar al-Asqalani, VII/208. 8Aisyah ‘Abd al-Rahman, Banāt al-Nabiy (Beirut: Dar al-Kutb, 2009), h. 143.

Page 21: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

6

Allah”. Abū al-ʻĀṣ tiba di Madinah sebagai orang yang berhijrah. Rasulullah pun

mengembalikan Zainab kepada Abū al-ʻĀṣ dengan nikah yang pertama.9

Riwayat lain mengatakan bahwa Nabi Saw mengembalikan Zainab dengan

akad nikah yang baru. Inilah hadisnya:

لم ، ف ردها النب أسلمت زي نب اب نة النبي صلى الل عليه وسلم ق بل زوجها أيب العاص بسنة ، ث أس

عليه وسلم بنكاح جديد صل 10.ى الل

“Telah masuk Islam Zainab putri Nabi Saw sebelum berpisah dengan

suaminya ‘Abī al-‘Āṣ, kemudian ‘Abī al-‘Āṣ masuk Islam, maka Nabi Saw

mengembalikannya dengan pernikahan yang baru”.

Kisah lain dari putri Walid bin al-Mughirah yang masuk Islam, kemudian

setelah beberapa waktu suaminya al-Ṣafwan baru masuk Islam, dan Rasulullah

Saw tidak membatalkan pernikahan mereka berdua. Begitu juga kisah Ummi

Ḥakim binti al-Ḥarith yang masuk Islam, kemudian setelah beberapa waktu

lamanya, suaminya ʻIkrimah ibn Abū al-Jahl baru masuk Islam, dan Rasulullah

Saw tidak membatalkan pernikahan mereka berdua.

Hadis Nabi dijadikan pegangan dalam segala aspek kehidupan kaum

muslimin, sebagai penuntun jalan, baik untuk kepentingan duniawi ataupun

ukhrawi. Hadis Nabi selain sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah al-

Qur’an, hadis juga mempunyai fungsi penjelas bagi al-Qur’an, menjelaskan yang

global, mengkhususkan yang umum, dan menafsirka ayat-ayat al-Qur’an. Hadis

Nabi mencakup segala aspek kehidupan manusia yang hidup di masa beliau, yang

terdiri dari akidah, ibadah, hukum akhlak, muamalah, kemasyarakatan,

9HR. Al-Hākim dengan sanad yang sahih. Riwayat ini didukung oleh Abū Dāwud, al-

Tirmidhī dan Ibn Mājah melalui jalur Dāwud ibn al-Ḥuṣain, dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbās. Lihat:

Ibn Hajar al-Asqalani, VII/207. 10Al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, al-Muṣannaf

(Bairut: Majlis Ilmi t.th.), jilid.7, h. 171.

Page 22: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

7

perekonomian, politik, pertahanan, perdagangan, manajemen, perang, dan

kehidupan rumah tangga.11

Islam telah datang membawa petunjunjuk kebenaran, namun kenyataannya

masih banyak muslimah yang menjadi korban tradisi kafir lantaran bingung

mencari figur yang bisa diteladani. Masih banyak pula muslimah yang hanyut

terbawa arus modernisasi sehingga dirinya tidak mau lagi dekat dengan budaya

Islami.12 Semoga dengan kisah kehidupan cinta Zainab binti Rasulullah ini bisa

menjadi pertimbangan bagi para perempuan masa sekarang untuk menjadikan

imam dalam keluarganya sehingga menjadi keluarga yang sakinah.

Berkaitan latar belakang masalah yang saya paparkan di atas, saya ingin

mengetahui bagaimana kualitas hadis yang menjelaskan tentan nikah beda agama?

Inilah yang mengilhami saya untuk menyusun sekripsi dengan judul: “Kualitas

Hadis Nikah Beda Agama pada Masa Nabi Muhammad dalam Kitab al-Muṣannaf

‘Abd al- Razzāq”.

Saya memilih judul tersebut, karena untuk menguatkan alasan saya yang

pernah menjalin asmara (berpacaran) dengan non muslim, sehingga tidak

berlanjut pada jenjang pernikahan, dan selain itu juga saya melihat langsung

problema yang terjadi di sekitar masyarakat, pada umumnya mereka mencintai

lawan jenis hanya berdasarkan naluri saja, sehingga tidak terfikirkan akibatnya.

Dengan penelitian ini, nantinya kita dapat mengetahui kehujahan hadis tersebut

dengan harapan apabila hadis ini ditemukan atau dibaca masyarakat awam bukan

saja dipahami secara tekstualnya saja, akan tetapi dapat dipahami secara

11Bustamin, “Menguak Hadis Palsu yang Masyhur; Upaya Otentivikasi Sabda Nabi”.

Jurnal Kajian Agama dan Filsafat, vol. VII, no. 3, (2005): 249. 12Muhammad Ibrahim Salim, Bunga-bunga di Taman Hati Rasulullah (Solo: Pustaka

Mantiq, 1993), h. 7.

Page 23: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

8

kontekstual dan bisa mengetahui posisi hadis tersebut, sehingga kita bisa

mengukur sejauh mana keimanan kita untuk melakukan nikah beda agama.

Saya memillih tema dengan penelitian hadis ini, karena sejauh

pengetahuan dan beberapa bacaan yang pernah saya baca, sudah banyak penelitian

tentang nikah beda agama dalam perspektif al-Qur’an, dan kenapa saya meneliti

hadis yang terdapat di dalam kitab al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq ini, karena kitab

tersebut adalah kitab tertua yang mewakili kitab-kitab hadis pada abad kedua

hijriah dan lebih tebal dibandingkan dengan kitab Muṣannaf-muṣannaf yang

lainnya. Oleh karena itu, dengan penelitian hadis ini saya dapat lebih meyakinkan

diri saya untuk lebih bisa mempertimbangkan kembali untuk nikah beda agama.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka masalah yang teridentifikasi

sebagai berikut:

a. Bagaimana kualitas hadis nikah beda agama yang terjadi pada Zainab

binti Nabi Muhammad?

b. Bagaimana aturan hukum tentang nikah beda agama pada masa Nabi

Muhammad dan sekarang?

c. Apa dampak positif dan negatifnya dalam keluarga pasangan beda

agama sehingga masih banyak pasangan yang melakukannya?

d. Bagaimana proses akad nikah bagi pasangan beda agama apakah

hanya dengan tatacara satu atau kedua agama pasangan?

Page 24: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

9

2. Pembatasan Masalah

Berpijak dari masalah-masalah yang teridentifikasi di atas, pembahasan

dalam penelitian ini akan dipusatkan pada pembahasan yang pertama yaitu

tentang kualitas hadis nikah beda agama yang terjadi pada Zainab binti Nabi

Muhammad dalam kitab al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq. Pembatasan ini didasarkan

pada asumsi bahwa nikah beda agama bukanlah cara efektif untuk membina

rumah tangga yang sakinah karena akan memberikan efek buruk pada keluarga.

Sedangkan pembatasan pada hadis nikah beda agama ini terjadi sebelum Islam

datang.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka saya merumuskan satu

pertanyaan, yaitu Bagaimana Kualitas Hadis Nikah Beda Agama Zainab binti

Nabi Muhammad di dalam kitab al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq?

Pertanyaan ini didasarkan penelusuran awal saya, bahwa nikah beda

agama Zainab binti Nabi Muhammad banyak kontroversi yang terdapat pada

hadis-hadis lain.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui otentisitas, kualitas dan kandungan pokok tentang hadis

nikah beda agama pada kitab al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq dengan cara

menggunakan kritik sanad dan matan. Sehingga ada kejelasan hadis

tentang nikah beda agama tersebut apakah dapat dijadikan hujjah atau

tidak?

Page 25: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

10

2. Menjelaskan nikah beda agama yang terjadi karena kesetian seorang

isteri yang mempunyai ketulusan cinta karena cintanya kepada Sang

pemberi cinta yaitu Allah Swt dan keteguhan imannya sehingga

hidayah turun untuk suaminya.

Terkait dengan tujuan yang terealisasi, diharapkan penelitian ini

memberikan manfaat:

1. Mendapatkan makna yang sesuai untuk memahami hadis nikah beda

agama serta bagaimana implikasi yang harus diikuti dan diamalkan

dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Menambah hasanah ilmu pengetahuan bagi saya khususnya dan bagi

pembaca umumnya.

D. Tinjauan Pustaka

Sepanjang penelusuran dan pengetahuan saya, cukup banyak karya ilmiah

yang membahas tentang Nikah Beda Agama pada kajian tafsir, ditinjau dari

berbagai ragam aspeknya. Namun, saya belum menemukan pada kajian hadis.

Diantara karya-karya ilmiah tersebut adalah:

1. Perkawinan Antar Agama Islam dengan Agama Budha di Indonesia, oleh

Aan Rusmana. Jurusan Ahwal al-Syahsyiyah program Studi Peradilan

Agama pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2004. Skripsi ini lebih menekankan kepada hukum pernikahan

menurut agama masing-masing.

2. Konsep Nikah Lintas Agama dalam al-Qur’an, oleh Dede Setiawan.

Jurusan Tafsir Hadis pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif

Page 26: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

11

Hidayatullah Jakarta, 2005. Skripsi ini lebih menekankan kepada isi

tafsiran al-Qur’an dan argumen ulama tafsir.

3. Pernikahan Beda Agama Menurut Islam dan Katholik, oleh Abdi Pujiasih.

Jurusan Perbandingan Agama pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Skripsi ini lebih kepada penafsiran yang

palig kontemporer yang menjelaskan bahwa pernikahan beda agama

adalah sesuatu yang tidak terlarang sebagai sikap toleransi antar umat

beragama.

4. Pernikahan Beda Keyakinan (Analisis Penafsiran al-Maraghi atas QS. al-

Baqarah: 221 dan QS. al-Maidah; 5), oleh Dedi Irawan. Jurusan Tafsir

Hadis pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2011. Skripsi ini lebih menekankan kepada penafsiran al-Maraghi.

5. Pernikahan Lintas Agama dalam Perspektif Islam Sunni dan Kristen

Protestan, oleh Halimatus Sya’diah. Jurusan Perbandingan Agama pada

Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Skripsi ini lebih cenderung menjelaskan argumen dari tokoh agama yang

berbeda.

6. Perkawinan BedaAgama Implikasinya terhadap Keberagaman Anak, oleh

Daliman. CAS. Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Skripsi ini

lebih cenderung menjelaskan dampak dari berbagai aspek akibat

perkawinan beda agama.

7. Analisis Yuridis Perkawinan Beda Agama di Indonesia setelah Berlakunya

Undang-undang Administrasi Kependudukan Nomor 23 Tahun 26, oleh

Page 27: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

12

Ainur Rahman. Jurusan Studi Peradilan Agama pada Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Skripsi ini lebih

menekankan kepada hukum undang-undang perkawinan di Indonesia.

8. Analisa Wacana Percintaan Beda Agama dalam Film Cinta tapi Beda, oleh

Zakiyah al-Wahdah. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam pada

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2014. Isi skripsi ini lebih pada toleransi keberagamaan.

Berdasarkan tinjauan karya-karya ilmiah di atas, maka apa yang akan saya

teliti bukan merupakan pengulangan dengan tema yang sama. Karena saya secara

khusus membahas tentang Kualitas Hadis Nikah Beda Agama yang terjadi pada

Zainab binti Nabi Muhammad dalam kitab Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq apakah bisa

dijadikan hujjah atau tidak dalam kehidupan masa kini.

E. Metodologi Penelitian

1. Pengumpulan Data

Metode penulisan skripsi ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis

penelitian ini menggunakan studi pustaka (library research) yaitu menghimpun

buku atau tulisan yang ada hubungannya dengan tema skripsi.13 Maka saya

menggunakan metode kritik sanad dan matan hadis yaitu menentukan sumber asli

hadis yang diriwayatkan beserta sanadnya, kemudian menjelaskan nilai hadis

tersebut.

2. Sumber Data

Sumber-sumber yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder.

Sumber data primer penelitian ini adalah hadis yang berkaitan dengan nikah beda

13Hadari Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial.(Jakarta: Gajah Mada University Press.

1991). h. 24

Page 28: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

13

agama yang terdapat dalam kitab al-Muṣannaf ʻAbd al-Razzāq karya Abu Bakar

ʻAbd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣanʻānī dan sumber data skundernya adalah dari

kitab lain yaitu Sunan Abū Dawūd, Sunan Ibn Mājah, al-Mu’jām al-Kabīr, dan

buku-buku serta tulian-tulisan yang ada hubungannya dengan skripsi ini.

3. Analisis Data

Menganalisis data tersebut saya menggunakan metode takhrij, untuk

menelusuri hadis di kitab lain yang menjadi sumber asli dari hadis yang

bersangkutan yang di dalamnya sumber itu ditemukan secara lengkap matan dan

sanad hadis yang bersangkutan.14

Teknik penulisan saya mengacu kepada Pedoman Akademik Program

Strata 1 2013/2014 UIN Syarif Hidayatullah.15 Dan menggunakan pedoman

translitrasi Romanisasi Standar Bahasa Arab (Romanization of Arabic) yang

pertama kali diterbitkan tahun 1991 dan Library Congress (LC).

F. Sistematika Penulisan

Keserasian pembahasan dan untuk mempermudah analisa materi dalam

penulisan skripsi ini, maka berikut ini saya gambarkan sistematika penulisannya.

Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab, masing-masing bab memiliki

sub-sub bab. Sebuah bab pendahuluan, empat bab pembahasan materi dan sebuah

bab penutup.

Bab pertama, permasalahan pokok yang dirinci ke dalam sub bab masalah

didahulukan dengan menguraikan sebelumnya beberapa aspek yang menjadi latar

belakang. Aspek-aspek tersebut memuat beberapa pandangan yang menganggap

bahwa berdasarkan terjemahan riwayat hadis, tidak bisa disangkal bahwa pada

14Abduh al-Manar. Studi Ilmu Hadis. (Jakarta: Pustaka Setia. 2006). h. 26. 15Tim Penyusun, Pedoman Akademik Strata 1 2013/2014 UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta:

UIN Syarif Hidayatullah, 2013).

Page 29: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

14

masa Rasulullah nikah beda agama sudah terjadi. Dengan demikian perlu adanya

klarifikasi melalui takhrij, penelitian sanad dan matan hadis. Sebelum memasuki

pembahasan, terlebih dahulu diberikan identifikasi, rumusan dan batasan masalah.

Selanjutnya disebutkan pula hasil penelitian yang sudah ada dengan penelitian

dalam bentuk tinjauan pustaka. Sebagai penegasan terhadap titik tekan yang akan

dibangun dalam skripsi ini dipandang perlu untuk mengemukakan metodologi

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab kedua, mengenai Pengarang Kitab al-Muṣannaf ʻAbd al-Razzāq berisi

tentang biografi dan gambaran seputar kitab al-Muṣannaf ʻAbd al-Razzāq.

Bab ketiga, mengenai Penelitian Sanad Hadis Nikah Beda Agama berisi

tentang teks hadis dan terjemah, kriteria keshahihan sanad hadis, kegiatan takhrij

hadis, i’tibar dan Skema sanad.

Bab keempat, mengenai Penelitian Matan Hadis tentang Nikah Beda

Agama yang terdiri dari meniliti matan dengan kualitas sanad hadis, meniliti

matan yang semakna, meneliti kandungan matan hadis, dan pendapat ulama hadis

terhadap makna hadis.

Bab kelima merupakan penutup berisi kesimpulan dari hasil kajian secara

keseluruhan skripsi ini sebagai jawaban dari pertanyaan mendasar yang

dikemukakan rumusan masalah pada bab satu. Setelah itu disusul saran-saran

yang berkaitan dari seluruh skripsi ini.

Page 30: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

15

BAB II

PENGARANG KITAB AL-MUṢANNAF ʻABD AL-RAZZᾹQ

A. Biografi ʻAbd al-Razzāq

ʻAbd al-Razzāq yang memiliki nama lengkap al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr

‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣanʻānī (W. 211 H). Ia dilahirkan di daerah Sanʻan

pada tahun 126 H/744 M. Ia dibesarkan di Yaman dan pernah mengenyam

pendidikan di Yaman, ia pernah berkelana dalam rangka mengumpulkan hadis sambil

berdagang di mulai dari kawasan Hijaz, Syam, hingga kawasan Baghdad dan Irak.1

Guru-guru ‘Abd al-Razzāq sebagaimana disebutkan Ibn Ḥajar al-Athqalani

yaitu: Ayahnya, Pamannya, Ma’mar, Wahb ʻUbaydillah ibn ʻUmar al-ʻAmrī,

saudaranya ʻAbdullah ibn ʻUmar al-ʻAmrī, Aiman ibn Nābil al-Makī, Ikrimah ibn

ʻImār, Ibn Juraij, al- Auzaʻī, Mālik, al-Sufyan, Zakariyā ibn ishaq al-Mākī, Ja’far ibn

Sulaimān, Yūnus ibn Salīm al-Ṣanʻānī, Ibnu Ruwad, Israīl, dan Ismaʻīl ibn ʻIyās.

Murid-murid dari ‘Abd al-Razzāq antara lain:

Sufyan ibn ʻUyainah, Ma’mar ibn Sulaiman, Abū Usāmah, Aḥmad ibn Ḥanbal, Ibnu

Rāhuwaih, Yaḥyā ibn Maʻīn, ʻAlī ibn al-Madyanī, Isḥāq al-Kūsaj, Muḥammad ibn

Yaḥyā, Muḥammad ibn Rāfi’, ʻAbd ibn Ḥamīd, Yaḥyā ibn Ja’far al-Baikindī dan

Yaḥyā ibn Mūsā.2

1Ibrahim Su’ud Ajjin, Manhaj al-Ḥafiẓ ‘Abd al-Razzāq fi Muṣannifihi, (Kairo: Maktabah

Islamiyah, t.th), Cet. I, h. 8. 2Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl, (Bairut; Dar

al-Fikr, t.th), jilid. 11, h. 447-454.

Page 31: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

16

Ulama-ulama yang memberikan penilaian positif terhadap pribadi ‘Abd al-

Razzāq, antara lain:

a. Menurut Ibn Hājar ia adalah حافظ ثقة. الحفاظ األعالم األئمة

b. Menurut al-Daruquṭnī ia adalah ثقة

c. Menurut al-Bukhārī: أصح فهو كتابه من الرزاق عبد عنه حدث ما

d. Menurut Abū Zur’ah al-Dimsyaqy dari Aḥmad bin Ḥanbal bahwa ‘Abd al-Razzāq

adalah حديث يحفظ bahkan terkadang dikatakan ثقة

e. Menurut Siyar bin Hatim sebagai berikut:

فقد شيعي، أنه على بها يستدل التي رواها التي والروايات التشيع من فيه ذكر والذي به، بأس ال أنه وأرجو

عنه، الراوي من فيه البالء فلعل منكر، فيه كان وما بالمنكرة، ليست وأحاديثه الشيخين، فضل في أيضا روى

حديثه يقل أن يجب ممن عندي وهو

f. Menurut Abū Aḥmad, ‘Abd al-Razzāq banyak meriwayatkan hadis, Abū Aḥmad

mengatakan:

.بالمنكرة ليست وأحاديثه, به بأس ال, الرقائق جمع, بالتشيع معروف, الحديث حسن, صالح حديث

g. Menurut Ya’qūb bin Syaibah, ‘Ali bin al-Madiniy, Hisyam bin Yusuf:

.ثبت ثقة, وأحفظنا أعلمنا الرزاق عبد كان

Biografi dan komentar dari beberapa ulama di atas, maka dapat disimpulkan:

Pertama, ‘Abd al-Razzāq adalah seorang periwayat yang thiqah3 (adil dan ḍabit).

Adapun tingkatan ‘adilnya ‘Abd al-Razzāq berdasarkan kriteria yang dibangun Ḥajjāj

al-Khātib sangat bervariasi, yakni masuk dalam tingkatan ta‘dil ketiga, kelima, dan

3Thiqah adalah perawi Hadis yang berstatus ‘adil dan ḍabit. ‘Adil adalah orang yang lurus

agamanya, baik budi pekertinya dan bebas dari kefasikan dan hal-hal yang menjatuhkan

keperwiraannya. Adapun Ḍobit adalah orang yang benar-benar sadar ketika menerima hadis dan

paham ketika mendengar dan menghafal saat menerima hingga menyampaikannya. Lihat Muhammad

‘Ajjaj al- Khatib, Ushul al-Hadis Pokok-pokok Ilmu Hadis, Penerjemah Qadirun Nur dan Ahmad

Musyafiq (Jakarta: Gaya Media Pertama, 1998), cet. I, h. 276.

Page 32: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

17

kee-nam. Ke’adilan ‘Abd al-Razzāq pada tingkatan ketiga tampak dari komentarnya

Ibnu Ḥājar, Abū Zur’ah al-Dimshaqy, Ya‘qūb ibn Shaibah, ‘Alī ibn al-Madiniy, dan

Hisham ibn Yūsuf. Komentar Abū Aḥmad masuk dalam kriteria tingkatan ta’dil

kelima. Sementara itu, tingkatan ta’dil keenam tampak dari komentar yang diberikan

oleh Siyar bin Hātim, dan Abū Aḥmad.

Kedua, ‘Abd al-Razzāq (126-211 H) adalah seorang ta-bi’in. Hal ini

berdasarkan pendapat mayoritas ulama yang menyatakan bahwa akhir masa tabi’in

adalah tahun 150 H dan akhir masa tabi’ al-tabi’in adalah tahun 220 H.4

B. Gambaran Kitab Muṣannaf ʻAbd al-Razzāq

Ditinjau dari segi jenis kitab-kitab hadis, kitab ini termasuk kitab hadis yang

disusun berdasarkan bab fiqh. Hal ini dapat dilihat dari tehnik penyusunannya yang

khas, yakni mengumpulkan hadis-hadis yang memiliki tema serupa. Metode

penyusunan kitab-kitab hadis sangat beragam. Para mukharij memiliki metode

sendiri-sendiri dalam penyusunan sistematika dan penempatan topik masalah,

kegiatan penulisan hadis yang dilakukan para ulama terdahulu lebih terkonsentrasikan

pada penghimpunan hadis dan tidak pada metode penyusunannya.5

Kitab al-Muṣannaf karya ‘Abd al-Razzāq ini jika dilihat dari namanya, maka

kitab ini menggunakan metode al-Musannaf. Kata al-Muṣannaf meskipun secara

bahasa bermakna sesuatu yang disusun, namun secara istilah kata al-Muṣannaf adalah

atau the same thing (sama) dengan istilah muwaṭa’ yakni sebuah metode نفس

4Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl, (Bairut; Dar al-Fikr,

t.th), jilid. 11. 5Ibrahim Su’ud Ajjin, Manhaj al-Ḥafiẓ ‘Abd al-Razzāq fi Muṣannifihi, (Kairo: Maktabah

Islamiyah, t.th), Cet. I.

Page 33: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

18

pembukuan hadis berdasarkan klasifikasi hukum Islam atau bab-bab fiqh ( فقهية ابواب )

di mana di dalamnya mencakup hadis mauquf6, hadis maqtu’7 yang disatukan dengan

hadis marfu’8, yang oleh ulama mutaqaddimin disebut dengan al-Aṣnaf.9

Contoh salah satu hadis yang menggunakan metode ini yaitu kitab Muṣannaf

karya Imam ‘Abd al-Razzāq. Secara eksplisit tidak ada pernyataan yang tegas

tentang metode yang dipakai oleh beliau dalam menghimpun kitabnya, namun secara

implisit dengan melihat paparan beliau dalam kitabnya dapat diketahui bahwa metode

yang ia gunakan adalah metode muṣannaf. Disamping itu, Imam ‘Abd al-Razzāq juga

menggunakan tahapan-tahapan penyeleksian terhadap hadis-hadis yang disandarkan

kepada nabi, kepada sahabat atau fatwa sahabat, fatwa tabi’in, ijma’ ahli Madinah,

dan pendapat beliau sendiri.

Kitab hadis yang menggunakan metode Muṣannaf muncul pada pertengahan

abad pertama dan tersebar luas pada pertengahan abad ke-2 H. Kitab Muṣannaf ‘Abd

al-Razzāq sudah dipublikasikan sejak tahun 1972 sebanyak 11 volume, yang

disajikan oleh Ḥabīb al-Raḥmān al-A’ẓami, dan diterbitkan oleh Majelis al-Ilmi,

Bairut. Kitab al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq ini memuat sebanyak 21033 hadis.

Kitab al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq mempunyai kriteria sebagai berikut:

1) Al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq ini merupakan salah satu kitab yang mewakili dari

banyak kitab-kitab hadis tertua pada abad kedua hijriah.

6Hadis Mauquf yaitu perkataan atau perbuatan yang hanya disandarkan sampai kepada

sahabat saja, baik sanadnya bersambung ataupun terputus. 7Hadis Maqṭu‘ yaitu perkataan atau perbuatan yang berasal dari seorang Ṭabi‘i serta

dimauqufkan kepadanya baik sanadnya bersambung ataupun terputus. 8Hadis Marfu‘ yaitu perkataan, perbuatan atau ikrar sahabat ataupun yang lainnya yang

disandarkan kepada Nabi Muhammad, baik sanadnya bersambung ataupun terputus. 9M. Hasbi al-Ṣiddiqiy, Sejarah Pengantar Ilmu Hadis (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001),

h. 194.

Page 34: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

19

2) Al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq tidak terpengaruh oleh mazhab al-Syafi’i, karena di

dalamnya masih murni mengandung materi-materi dari qaul Nabi, qaul Sahabat

dan qaul Tabi’in.

3) Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq adalah kitab yang memuat informasi yang cukup

mewakili perkembangan hukum Islam di Makkah.

4) Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq adalah kitab yang lebih tua dan lebih tebal

dibandingkan dengan kitab muṣannaf-muṣannaf yang lain.10

Al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq ini pernah diteliti oleh sarjana Barat, bernama

Motzki. Menurutnya, edisi karya ini memuat penggabungan riwayat, tetapi 90%

materinya kembali pada Isḥaq ibn Ibrāhīm al-Dabari. Dan menurutnya, Muṣannaf ini

menggunakan metode pendekatan hiostoris tradisi. Dengan menguatkan bahwa ‘Abd

al-Razzāq benar-benar menyampaikan atau tidak memalsukan hadisnya dari empat

informan utamanya, yaitu Ma’mar, Ibnu Juraij, al-Tsauri dan ‘Uyainah.11

10M. Hasbi al-Ṣiddiqiy, Sejarah Pengantar Ilmu Hadis (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2001) 11Phil. H. Kamarudin, Metode Kritik Hadis, (Yogjakarta: Mizan), h. 129.

Page 35: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

20

BAB III

PENELITIAN SANAD HADIS TENTANG NIKAH BEDA AGAMA

A. Teks Hadis dan Terjemah

الن بيص،عنابنشهاب،قال:عنابنج ريج،عنرج ل زاقر العبد بنت ل ىالل أسلمتزي نب

وسل م أب والعاصبن عليه األ ول،وزوج ها فالجرة وسل م صل ىالل عليه الن بي ،وهاجرتب عد

ةم شرك،ث شهدأب والعاصبدرام شركا،فأ سرف فدى،وك وسرا،انم الر بيعبنعبدالع ز ىبك

ةماشاءالل ،ث خرجإلث شهدأ ح داأيضام شركا،ف رجععنأ ح دإلمك ة،ث مكثبك

علىالن بيص، الش امتجرا عليهوسل مفأسره بطريقالش امن فرمناألنصار،فدخلتزي نب ل ىالل

أب ؟قالت:أجرت ري عليهمأدنه م،قال:وماذاكيزي نب الم سلمنيي العاص،ف قالت:إن

زجوارامرأةب عدها،ث أسلمفكانعلىنكاحه جوارك،ث لي ما،وكان،ف قال:قدأجزت

عليهوسل مبنيظهرانذلك،فذكرذل خطب هاإلالن بيصل ىالل عليهوسل مكالن بصل ىالل ع مر

ف قالت:أب ، لا ،فإنرأيتأن،والعاصيرس ولالل كاننعمالصيهر قدعلمت،وقد حيث

صل ىالل عليهوسل مع الل تظره ،فسكترس ول الارثت ن ندذلك،قال:وأسلمأب وس فيانبن

صل ىالل عليهوسل مللفتح،ف قدمعل انةاب نةأببنعبدالم ط لببلر وحاءمقفلرس ولالل ىج

لساعلىنكاحهما،وأسلممرمة بن ن وفل،وأب وس فيانبن حربطالبم شركة،فأسلمت,فج

قدم وا ث ، الظ هران بري حزام بن وحكيم ، م شركات نسائهم ،على على،فأسلمن فجلس وا

أ ختعبدالر حنبنعوف،وامرأة حكيمزي نب،رمةشفااب نةعوفمنكاحهم،وكانتامرأة

شهاب:وكانعند بةبنربيعة،قالابن صفوانبنبنتالعو ام،وامرأة أبس فيانهنداب نةع ت

Page 36: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

21

فأسلمتأيضامععاتكةب عدالفتح،ث أسلم،منة اب نة أبس فيانآ،عاتكةاب نةالوليدمعأ مي ة

1.صفوان ب عدماقامعليهما

‘Abd al-Razzāq, dari Ibnu Juraij, dari seorang laki-laki, dari Ibnu Shihāb,

berkata: “Telah masuk Islam Zainab putri Nabi Saw, Zainab hijrah sesudah Nabi

Saw hijrah yang pertama, dan suaminya Abū al- ‘Āṣ ibn al- Rabīʻ ibn ‘Abd al-

‘Uzzā masih musyrik berada di Makkah, kemudian Abū al-‘Āṣ yang masih dalam

keadaan musyrik berada di(dalam barisan) perang badar, kemudian Abū al-‘Āṣ

tertangkap, lalu di tawan, kemudian ditebus, kemudian ia juga berada di(dalam

barisan) perang uhud masih dalam keadaan musyrik, kemudian ia kembali dari

perang uhud ke Makkah, kemudian atas kehendak Allah menetap di Makkah, lalu

ia keluar ke Sham untuk berniaga, kemudian ia tertangkap di perjalanan menuju

Sham oleh kaum Anṣar, maka Zainab menemui Nabi Saw, lalu Zainab berkata:

“Sesungguhnya orang-orang Muslim menyelamatkan orang-orang yang lebih

lemah”, Nabi menjawab, dan apakah seperti itu wahai Zainab?, Zainab berkata:

“Saya melindungi Abū al-‘Āṣ, kemudian Nabi menjawab: “Saya mengizinkan

perlindunganmu, kemudian Nabi tidak memperkenankan perlindungan

perempuan setelahnya, kemudian ia masuk Islam, lalu diakuinya pernikahan

mereka yang dahulu, adapun ‘Umar melamarnya kepada Nabi Saw di hadapanku

saat itu, kemudian Nabi Saw menjelaskan kepada Zainab, Zainab berkata:

Sekiranya sungguh engkau mengetahui tentang Abū al-‘Āṣ wahai Rasulullah !

sesungguhnya ia sebaik-baik kerabat, maka apa yang engkau lihat bahwa itulah

ia yang sedang engkau lihat, kemudian Rasulullah Saw terdiam saat itu, Ibnu

Shihāb berkata: Abū Sufyān ibn Ḥārith ibn ‘Abd al-Muṭṭallib masuk Islam di

Rauḥā’ tempat penutupan saat Fatḥu al-Makkah, kemudian ia mendatangi

Jumānah putri Abī Ṭālib yang musyrik, kemudian ia masuk Islam, lalu keduanya

tetap dalam pernikahan mereka yang lalu, kemudian setelah Makhramah ibn

Naufal, Abū Sufyān ibn Ḥarb, Ḥakīm ibn Ḥizām masuk Islam di daerah Marra

Ẓahrāni, kemudian mereka mendatangi isteri mereka yang musyrik, kemudian

isteri mereka masuk Islam, maka mereka tetap atas pernikahan mereka, adapun

1Al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, al-Muṣannaf,

(Bairut: Majlis Ilmi t.th.), jilid.7, h.171-172.

Page 37: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

22

isteri Makhramah yaitu Shafā putri dari ‘Auf, saudara ‘Abd al-Raḥman ibn ‘Auf,

dan isteri Ḥakīm yaitu Zainab putri dari al-‘Awām, isteri Abī Sufyān yaitu Hindun

putri dari ‘Utbah ibn Rabī‘ah, Ibn Shihāb berkata: pada saat Ṣafwān ibn

Umayyah bersama ‘Ātikah putri dari al-Walīd, isteri lainnya Āminah yaitu putri

dari Abī Sufyān. Kemudian Āminah masuk Islam bersama ‘Ātikah sesudah Fatḥu

al- Makkah. Kemudian Ṣafwān masuk Islam sesudah keduanya melaksanakan

Islam.

B. Kriteria Keṣaḥiḥan Hadis

Sanad2 hadis dapat dikatan ṣaḥīḥ jika telah sepenuhnya memenuhi standar

kriteria keṣaḥīḥan sanad hadis yang telah ditetapkan. Dalam hal ini Ibnu Ṣalaḥ

telah menetapkan empat standar keṣaḥīḥan sanad hadis3, yaitu:

1. Sanad hadis bersambung, yaitu setiap periwayat dalam hadis menerima riwayat

hadis dari periwayat terdekat sebelumnya, berlangsung sampai akhir sanad dari

hadis tertentu. Sehingga seluruh rangkaian sanad mulai dari periwayat yang

disandari oleh mukharrij4 sampai pada Rasulullah Saw bersambung

periwayatannya.5

2. Diriwayatkan oleh para perawi yang thiqat6 (‘adil dan ḍabit).

3. Tidak mengandung syadz, yaitu penyimpangan oleh perawi thiqat terhadap orang

yang lebih kuat darinya.

2Sanad menurut bahasa adalah sesuatu yang dipegangi (al-Mu’tamad). Disebut demikian,

karena matan bersandar dan berpegang pada sanad. Sedangkan menurut istilah adalah rangkaian

para perawi yang menghubungkan pada matan. Lihat Maḥmud Ṭahan, Metode Takhrij dan

Penelitian Sanad Hadis, Penerjemah Ridwan Naṣir, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1995), cet. I, h. 98. 3Muhammad ‘Ajjaj al- Khatib, Ushul al-Hadis Pokok-pokok Ilmu Hadis, Penerjemah

Qadirun Nur dan Ahmad Musyafiq (Jakarta: Gaya Media Pertama, 1998), cet. I, h. 276-277. 4Mukharij adalah orang yang menghimpun riwayat hadis dalam karya tulisnya. 5M. Syuhudi Ismail, Kaidah Kesahihan Sanad Hadis Telaah Kritis dan Tinjauan dengan

Pendekatan Ilmu Sejarah (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), cet. 3, h. 131. 6Thiqah adalah perawi Hadis yang berstatus adil dan dabit. ‘Adil adalah orang yang lurus

agamanya, baik budi pekertinya dan bebas dari kefasikan dan hal-hal yang menjatuhkan

keperwiraannya. Adapun Ḍobit adalah orang yang benar-benar sadar ketika menerima hadis dan

paham ketika mendengar serta menghafal saat menerima hingga menyampaikannya. Lihat

Muhammad ‘Ajjaj al- Khatib, Ushul al-Hadis Pokok-pokok Ilmu Hadis, Penerjemah Qadirun Nur

dan Ahmad Musyafiq (Jakarta: Gaya Media Pertama, 1998), cet. I, h. 276.

Page 38: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

23

4. Tidak mengandung ‘illat yaitu seperti memursalkan yang mauṣūl, memuttaṣilkan

yang munqaṭi’, ataupun memarfū’kan yang mauquf.

C. Takhrīj Hadis

Mengetahui tentang takhrīj7, kaidah dan metodenya adalah sesuatu yang

sangat penting bagi orang yang mempelajari ilmu-ilmu syar’i, agar mampu

melacak suatu hadis sampai pada sumber aslinya.8 Maka untuk mengetahui hal

tersebut, dalam kegiatan takhrīj hadis ini saya mencoba menelusuri dengan tiga

metode dengan menggunakan lima kitab kamus yaitu, metode takhrīj melalui

lafaẓ matan dengan menggunakan satu kitab kamus yaitu al-Muʻjam al-Mufahras

li Alfaẓ al-Ḥadīth. Metode takhrīj melalui awal matan dengan menggunakan tiga

kitab yaitu Mausūah Aṭrāf al-Ḥadīth, Tuḥfatu al-Ashrāf bi Maʻrifati al-Aṭrāf, dan

al-Mu’jam al-Kabīr. Metode takhrīj melalui tema hadis dengan menggunakan

satu kitab Kanzu al-‘Ummāl fi Sunan al-Aqwāl wa al-Afʻāl. Dilihat dari redaksi

matan di atas, maka penelusurannya sebagai berikut:

1. Metode takhrīj melalui lafaẓ yang ada pada matan, dalam metode ini saya

menggunakan kitab kamus al-Muʻjam al-Mufahras li Alfaẓ al-Ḥadīth. Setelah

ditelusuri lafaẓ-lafaẓ yang ada dalam matan hadis tersebut pada kitab kamus

Muʻjam al-Mufahras li Alfaẓ al-Ḥadīth, mulai dari lafaẓ:

شرك -زوج -هاجرت-زينب -أسلمت- دا-ففدى-بدرا-شهد–م -تاجرا–خرج–رجع-أ خ

saya tidak menemukan hadis yang sedang diteliti dalam skripsi ini.

7Kata takhrij menurut bahasa adalah kumpulan dua perkara yang saling berlawanan

dalam satu masalah. Sedangkan takhrij menurut istilah adalah menunjukkan tempat hadis pada

sumber-sumber aslinya, dimana hadis tersebut telah diriwayatkan lengkap dengan sanadnya,

kemudian menjelaskan derajatnya jika diperlukan. Menunjukkan tempat hadis, berarti

menunjukkan kitab-kitab tempat hadis tersebut, misalnya perkataan أخرج البخارى فى صحيحه maksudnya al-Bukhari telah mentakhrij dalam kitab ṣaḥīhnya. Lebih lanjut lihat: Mahmud al-

Thahhan, Metode Takhrij dan Penelitian Sanad Hadis, Penerjemah Ridlwan Nasir (Surabaya: PT.

Bina Ilmu, 1995), cet. I, h. 1-5. 8Mahmud al-Thahhan, Metode Takhrij dan Penelitian Sanad Hadis, Penerjemah Ridlwan

Nasir (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1995), cet. I, h. 7.

Page 39: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

24

2. Metode takhrīj melalui awal matan yang saya telusuri dalam kitab kamus al-

Mu’jam al-Kabīr yaitu زينب أسلمت , hadis tersebut terdapat pada bab yaitu العاصابو

هللارسولصهر , data yang dipeoleh sebagai berikut:

)٤٥٤ (، م م د بن إب راهيم عن ، الر ز اق عبد عن ، إب راهيم بن إسحاق ث نا بنحد داو د عن

صل ىالل علي،ال صني الن بي بنت زي نب أسلمت : قال ، عب اس ابن عن ، عكرمة وسل معن ه

االن بصل ىالل الر بيعم شرك،ث أسلمب عدذلك،فأق ر ه عليهوسل معلىوزوج هاأب والعاصبن

9.نكاحهما

املصنف)-٤٥٤ أحد)۱۱٥٧٥ورواه ورواه وأبوداود)۲۳٦٦و۱٨٧٦( والرتمذي۲۲۲۳( )

(.۱۲٦٤٤(وعبدالرزاق)٧/۱٨٧(والبيهقي)۲۰۰۹(وابنماجه)۱۱٥۲)

إب راهيم) ٤٥٦( بن ث ناإسحاق عنالج اجبنأرطأةعنعمعبد عنحد روبنالر ز اقعنح يد

أبيه قال: عن ش عيبعن بنعمرو ق بلعبدالل وسل م صل ىالل عليه اب نةالن بي أسلمتزي نب

عليهوسل مبنكاحجديد أسلم،ف رد هاالن بصل ىالل .10زوجهاأبالعاصبسنة،ث

هذاوقال(۱۱٥۱)والرتمذي (۲۱۰۹(وسعيدبنمنصور)۱۲٦٤٨)الرزاقوعبدرواه-٤٥٦

ابوعبيدليسمعمن لق ضعيف (وحجاجبنارطأة۲۰۱۰)ماجهوابن.مقالاسنادهفحديث

ورواه العلم. أهل من جاعة ضعفه ولذا ضعيف وهو العرزمي عن حله وامنا شعيب، بن عمرو

(٧/۱٨٨)البيهقي

Petunjuk di atas dapat disimpulkan bahwa hadis yang sedang diteliti

dalam skripsi ini terdapat di dalam beberapa kitab yaitu: Di riwayatkan oleh al-

9Al-Ḥāfiẓ Abī Qāsim Sulaimān ibn Aḥmad al-Ṭabrānī, al-Mu’jām al-Kabīr, (Kairo:

Maktabah ibn al-Taimiyah, 260H-360H), Juz. 19, h.202. 10Al-Ḥāfiẓ Abī Qāsim Sulaimān ibn Aḥmad al-Ṭabrānī, al-Mu’jām al-Kabīr, (Kairo:

Maktabah ibn al-Taimiyah, t.th), Juz. 19, h.202-203.

Page 40: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

25

Muṣannif (al-Mu’jām al-Kabīr) hadis ke 11575, Imam Aḥmad hadis ke 2366 dan

1876, Imam Abū Dāwud hadis ke 2223, Imam Tirmidzī hadis ke 1152, Imam Ibnu

Mājah hadis ke 2009, Imam Baihaqī hadis ke 187, juz 7, dan di kitab ‘Abd al-

Razzāq hadis 12644.

Diriwayatkan lagi dalam kitab ‘Abd al-Razzāq hadis ke 12648, Imam

Sa’id ibn Manṣūr hadis ke 2109, Imam Tirmidhī hadis ke 1151, Imam Ibnu Mājah

hadis ke 2010, dan di dalam kitab Imam Baihaqī hadis ke 188 juz 7.

Hadisi-hadis tersebut sebagai berikut:

a. Al-Muṣannif (al-Mu’jām al-Kabīr) hadis ke 11575:

أحدبنحنبلثناممدبنسلمةعنممدبنإسحاق11حدثناممدبنعبدهللاالضرميثنا

ردرسولهللاصلىهللاعليهوسلمزينبابنتهعنداودبنالصنيعنعكرمةعنابنعباسقال

12.علىزوجهابنكاحهااألولولحيدثشيئا

“Telah menceritakan kepada kami Muḥammad ibn ‘Abdullah al-Ḥuḍrimī,

telah menceritakan kepadaku Aḥmad ibn Hanbal, telah nenceritakan Muḥammad

ibn Salamah dari Muḥammad ibn Isḥāq dari Dāwud ibn Ḥuṣain dari ‘Ikrimah

dari Ibnu ‘Abbās berkata Rasulullah Saw mengembalikan Zainab putrinya

kepada suaminya dengan nikahnya yang pertama dan tidak ada sesuatu yang

diperbaharui”.

b. Imam Aḥmad hadis ke 1876 dan 2366:

سلمة- ١٨٧٦ بن م م د ث نا حد أىب، حدثين هللا، عبد حدثنا إسحاق، ابن بن،عن داو د عن

صل ىالل عليهوسل مزي نبرد :قالرضيهللاعنهعنابنعب اس،عكرمةعن،ح صني الل رس ول

ئا علىزوجهاأبالعاصبنالر بيعبلنيكاحاألو لولحي دثشي 13.اب ن ته

.حدثنا singkatan dari ثنا1112Al-Ḥāfiẓ Abī Qāsim Sulaimān ibn Aḥmad al-Ṭabrānī, al-Mu’jām al-Kabīr, (Kairo:

Maktabah ibn al-Taimiyah, t.th), Juz. 11, h.228.

Page 41: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

26

“Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku

Ayahku, telah menceritakan kepada kami Muḥammad ibn Salamah dari Ibnu

Isḥāq dari Dāwud ibn Huṣain dari ‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbās berkata; Rasulullah

Saw mengembalikan Zainab, putrinya kepada Abū al-‘Āṣ ibn al-Rabī’ dengan

nikah yang pertama. Beliau tidak memintanya untuk melakukan nikah baru”.

ثينداو د - ۲۳٦٦ ث ناأبعنابنإسحاققالحد حد ث ناي عق وب حدثناعبدهللا،حدثينأىب،حد

ال صني صل ىالل عليهوسل مةعنابنعب اسعنعكرم بن رس ولالل رد اب ن ته زي نبعلىأبأن

سننيعلىالنيكاحاألو لولحي دث شهادةولالعاصبنالر بيعوكانإسلم هاق بلإسلمهبستي

14صداقا.

“Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah, telah menceritakan

kepadaku Ayahku, telah menceritakan kepada kami Ya’qūb telah menceritakan

kepada kami bapakku dari Ibnu Isḥāq berkata, telah menceritakan kepadaku

Dāwud ibn al-Ḥuṣain dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbās, bahwa Rasulullah Saw

mengembalikan putrinya, yakni Zainab, kepada Abū al-‘Aṣ ibn al-Rabī’.

Keislaman Zainab adalah enam tahun sebelum keislamannya (Abū al-‘Aṣ).

(Pengembalian ini) berdasarkan pernikahan pertama, dan Rasulullah tidak

memperbaharui persaksian dan tidak pula mahar.”

c. Imam Abū Dāwud hadis ke 2223:

سلمة,ح-۰٤۲۲ بن ث نام م د حد م م دالنفيلي بن الل ث ناعبد عمرو15حد بن ث نام م د وحد

ث ناسلمة ا ك له م-ابنالفضلي عين- لر ازي,حد المعن, ث نايزيد ,حد عليي بن ث ناالسن حوحد

صل ىالل عنابنإسحق,عنداو دبنال صني,عنعكرمة,عنابنعب اس,قال: الل رد رس ول

13Abū ‘Abdullah ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Hilāl al-Shaibānī, Musnad Imam

Aḥmad ibn Ḥanbal, (Bairut: Dar al-Fikr, 1991), juz. 1, h. 467. 14Abū ‘Abdullah ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Hilāl al-Shaibānī, Musnad Imam

Aḥmad ibn Ḥanbal, (Bairut: Dar al-Fikr, 1991), juz. 1, h. 562. adalah singkatan dari Taḥawwul (beralih), menurut Muhadisin, juga Imam Nawawy ح15

bahwa rumus ح untuk satu hadis yang mempunyai dua sanad atau lebih. Jika penulis hadis telah

selesai menulis sanad pertama ditulislah rumus ح ketika beralih menulis sanad selanjutnya.

Page 42: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

27

اب ن ت وسل م ئا,عليه شي لحي دث األو ل, علىأبالعاصبلنيكاح فه زي نب عمرو بن م م د قال

:ب عدسن تني سنني,وقالالسن بن عليي 16.حديثه:ب عدستي

“Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah ibn Muhammad al-Nufailī,

telah menceritakan kepada kami Muhammad ibn Salamah, dan telah

diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami Muhammad

ibn ‘Amr al-Rāzī, telah menceritakan kepada kami Salamah yaitu Ibn al-Faḍl,

dan telah diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami al-

Ḥasan ibn ‘Alī, telah menceritakan kepada kami Yazīd secara makna, mereka

semua berasal dari Ibnu Isḥaq, dari Dāwud ibn al-Ḥuṣain, dari ‘Ikrimah dari Ibn

‘Abbās, ia berkata; Rasulullah Saw mengembalikan anak perempuannya yaitu

Zainab kepada Abū al-‘Āṣ dengan pernikahan yang pertama dan beliau tidak

memperbarui sesuatupun. Muhammad ibn ‘Amr berkata dalam hadisnya; setelah

enam tahun, sedangkan al-Ḥasan ibn ‘Alī berkata; setelah dua tahun.”

Setelah saya teliti di dalam kitab Sunan Abū Dāwud, ternyata hadis

tersebut hadis ke 2240 ada di kitab talak, bab: بعدهاأسلمإذاامرأتهعليهتردمتىإلى

(Sampai kapan seorang isteri dikembalikan kepada suami jika ia masuk Islam

setelah keislaman isterinya), Kemudian saya telusuri melalui kitab ‘Aun al-

Ma’bud (Sharḥ Abū Dāwud), hadis tersebut hadis ke 2223:

بن - ۲۲۲۳ الل عبد ث نا حد الن فيلي سلمة,حخبأم م د بن م م د م و.ن ث نا عمروحد بن م د

أخبنالسن بن علييأخبنو.حي عينابنالفضل-سلمة أخبنالر ازي ك له معنابنالمعنيزيد

عنعكرمةاإسح عليهوسل م))عنابنعب اس,قال:قعنداو دبنال صني صل ىالل الل رد رس ول

ئا حي دثشي زي نبعلىأبالعاصبلنيكاحاألو ل,ل ((.اب ن ته

سننيقالم م د بن عمروف :ب عدسن تني..حديثه:ب عدستي 17وقالالسن بن عليي

16Al-Imām al-Ḥāfiẓ al-Muṣannaf al-Muttaqīn Abī Dāwud Sulaimān ibn al-‘Ashath al-

Sajastānī al-Azdā, Sunan Abī Dāwud, (Indonesia: Maktabah Daḥlan, t.th), Juz. I, h. 272.

Page 43: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

28

d. Imam Tirmidzi hadis ke 1152:

ثينداو د بن صحيح() - ۱۱٤۳ ب كريعنم م دبنإسحققالحد بن ث ناي ون س ث ناهن ادحد حد

عنعكرمة.عنابنعب اسقال رد الن بصل ىالل عليهوسل ماب ن ته زي نبعلىأبالعاصال صني

نكاحا حي دث ول األو ل بلنيكاح سنني ستي ب عد الر بيع ليسبن حديث هذا عيسى: أب و قال .

وجههذاالديثولعل ه قدجاءهذامنقبلداو دبن منقبلح صنيبسنادهبسولكنلن عرف

18.حفظه

“Telah menceritakan kepada kami Hannad, telah menceritakan kepada

kami Yunus ibn Bukair dari Muhammad bin Ishaq berkata; telah menceritakan

kepadaku Dāwud ibn al-Ḥuṣain dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbās berkata: Nabi Saw

mengembalikan putrinya Zainab kepada suaminya Abū al-‘Āṣ ibn al-Rabī’ setelah

berlalu enam tahun dengan nikah yang pertama tanpa memperbaruinya. Abū ‘Isa

berkata; Sanad hadis ini tidak masalah, tapi tidak kami ketahui sumbernya.

Sepertinya hadis ini dari hafalan Dāwud bin Huṣain.”

Setelah saya teliti di dalam kitab Jāmi’ Imam Tirmdhī, ternyata hadis

tersebut bukan hadis ke 1152, tetapi hadis ke 1143, terdapat di dalam kitab nikah,

bab: أحاادهمايساالمالمشاارني الااجوجي فاا جااا مااا (Suami isteri musyrik, lantas satunya

masuk Islam), kemudian saya telusuri melalui kitab Tuhfatu al-Aḥwaẓī Sharḥ

Jāmi’ al-Tirmidḥī, hadis terdebut hadis ke 1152:

ث ناهن اد- ۱۱٥۲ عنم م دبنإسحققالأخبنحد ب كري بن :ي ون س ال صني ثينداو د بن حد

اب ن ته زي نبعلىأبالعاصبن)):عنابنعب اسقال،عنعكرمة وسل م صل ىالل عليه الن ب رد

17Ibnu Qayim al-Jauziyah, ‘Aunu al-Ma’bud Sharh Sunan Abī Dāwud, (al-Maktabah al-

Salafiyah, t.th), Taba’ah ke II, 1388 H/1968, Taba’ah ke III, 1399/1979 H, Jilid VI, h. 322. 18Abī ‘Īsā Muḥammad ibn Īsā ibn Saurah al-Tirmidhī, Jāmi’ al-Tirmidhī, (Bait al-Afkār

al-Dauliyah, t.th), h.202.

Page 44: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

29

سنني،الر بيع ستي األو ل،ب عد ن.بلنيكاح حي دث بس((.كاحاول بسناده ليس حديث ،هذا

وجههذاالديث 19منقبلحفظه.،ولعل ه قدجاءهذامنقبلداو دبنح صني،ولكنلن عرف

e. Imam Ibnu Mājah hadis ke 2009: د ث ناأب وبكربن خل ث نايزيد بن هار ون:قال.وحييبن حكيمحد ،قانم م د بن إسح20أن بأ:حد

صل ىالل عليهوسل م،عنعكرمة،عنداو دبنال صني رس ولالل رد اب ن ته علىعنابنعب اسأن

.21أبالعاصبنالر بيعب عدسن تنيبنكاحهااألو ل

“Telah menceritakan kepada kami Abū Bakr ibn Khallād dan Yaḥyā ibn

Ḥakīm keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yazīd ibn Hārūn

berkata, telah memberitakan kepada kami Muhammad bin Isḥāq dari Dāwud ibn

al-Ḥuṣain dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbās berkata, Rasulullah Saw mengembalikan

putrinya kepada Abū al-‘Ā ibn al-Rabī’ setelah dua tahun dari pernikahannya

yang pertama.”

f. Imam al-Baihaqī hadis ke 187 juz 7:

ث ناالب غدادىسلمانبن أحد أنبأالم زكيىالمهرانإب راهيمبنم م دبن أحد سهلأب و )أخبن(

عكرمةعنال صنيبنداو دعنإسحاقبن م م د أنبأهار ونبن يزيد ث نا الب ز از م كرمبن السن

سن تنيب عدالعاصأىبعلىاب ن ته رد وسلمعليههللاصلى الل رس ولأن عنه الل رضىعب اسابنعن

22.- يزيدعنعلىيبنالسنعنداو دأب ورواه -األو لبنكاحها

“Telah mengabarkan kepada kami Abū Sahl Aḥmad ibn Muḥammad ibn

Ibrāhīm al-Mihrānī al-Muzakkī, telah mengabarkan kepadaku Aḥmad ibn

Sulaimān al-Baghdādī, telah menceritakan kepada kami al-Ḥasan ibn Makram al-

19Imām al-Ḥāfiẓ Abī al-‘Ulā Muḥammad ‘Abd al-Raḥmān ibn ‘Abd al-Raḥīm al-

Mubārakfūrī, Tuḥfatu al-Aḥwaẓī bi Sharḥ Jāmi’ al-Tirmidhī, (Bairut-Libanon: Dār al-Kutb al-

‘ilmiyyah, 1410 H/1990), cet. I, h.249. .أخبر singkatan dari أنبأ20

21Al-Ḥāfiẓ Abī ‘Abdullah Muḥammad ibn Yazīd al-‘Arābī ibn Mājah al-Quzaini, Sunan

Ibnu Mājah, (Riyad:Darusalam al-Nasyr wa al-Tauzi’, 1999),cet. I, h.287. 22Al-Ḥāfiẓ al-Jalīl Abī Bakr Aḥmad ibn Ḥusain ibn ‘Alī al-Baihaqī, al-Sunan al-Kubrā,

(Bairut: Dar al-Fikr, 1983), juz. 7, h. 187.

Page 45: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

30

Bazāzi, telah menceritakan Yazīd ibn Hārūn, telah mengabarkan kepadaku

Muḥammad ibn Isḥāq dari Dāwud ibn al-Ḥuṣain dari ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbās

r.a: bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengembalikan putrinya

kepada Abū ‘Āṣ ibn al-Rabī’ setelah dua tahun dari pernikahannya yang pertama.

Hadis Riwayat Abū Dāwud dari al-Ḥasan ibn ‘Alī dari Yazīd.”

g. Dan di dalam kitab ‘Abd al-Razzāq hadis ke 12644:

ابنعب اسقال: عن عنعكرمة بنال صني عنداو د بنم م د إب راهيم عن الر ز اق أسلمتعبد

الر بيع صل ىالل عليهوسل موزوج هاأب والعاصبن الن بي بنت ث أسلمب عد-يعينم شرك-زي نب

عليهوسل معلىنكاحهما االن بصل ىالل .23ذلك،فأق ر ه

‘Abd al-Razzāq dari Ibrāhīm ibn Muḥammad dari Dāwud ibn Ḥuṣain dari

‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbās berkata: Telah masuk Islam Zainab putri Nabi Saw

dan suaminya Abū al-‘Aṣ ibn Rabīʻ – yakni musyrik – kemudian sesudah itu ia

masuk Islam, lalu Nabi mengakui atas pernikahan mereka.

h. Diriwayatkan juga dalam kitab ‘Abd al-Razzāq hadis ke 12648:

عنعبدالل أبيه عنعمروبنش عيبعن عنالج اجبنأرطأة يد الر ز اقعنح بنعمروعبد

اب نةالن بيقال: أسلم،ف رد هاأسلمتزي نب عليهوسل مق بلزوجهاأبالعاصبسنة،ث صل ىالل

عليهوسل مبنكاحجديد .الن بصل ىالل

‘Abd al-Razzaq dari Ḥumaid dari al-Ḥajjāj ibn Arṭa’ah dari ‘Amr ibn

Shuʻaib dari Ayahnya dari ‘Abdullah ibn ‘Amr berkata: Telah masuk Islam

Zainab putri Nabi Saw sebelum berpisah dengan suaminya ‘Abī al-‘Āṣ, kemudian

‘Abī al-‘Āṣ masuk Islam, maka Nabi Saw mengembalikannya dengan pernikahan

yang baru.24

i. Imam Sa’id ibn Manṣūr hadis ke 2109:

23Al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, al-Muṣannaf,

(Beirut: Majlis Ilmi, t.th.), jilid.7, h. 168. 24Al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, al-Muṣannaf,

(Beirut: Majlis Ilmi, t.th.), jilid.7, h. 171.

Page 46: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

31

الل رس ولشعيبعنأبيهعنجدهانأبومعاويةنحجاجعنعمروبن25ندأخبنسعي – ۹۰١۲

26.زينبابنتهعلىأبالعاصبنالربيعبنكاحأحدثهرد وسل معليهالل صل ى

“Telah mengabarkan kepada kami Sa’īd, telah mengabarkan kepada kami

Abū Mu’āwiyah, telah mengabarkan kepada kami Ḥajāj dari ‘Amr ibn Shu’aib

dari Ayahnya dari Kakeknya bahwa Rasulullah Saw mengembalikan putrinya,

Zainab kepada suaminya Abū al-Āṣ ibn Rabī’ dengan pernikahan yang barunya.”

j. Imam Tirmidhī hadis ke 1151:

ث ناأب وم عاويةعنالج اجعنعمروبنش عيبع-۱۱٤۲ ث ناأحد بن منيعوهن ادقالحد نأبيه.حد

ه صل ىالل عليهوسل مرد اب ن ته زي نبعلىأبالعاصيبعنجدي رس ولالل نالر بيعبهرجديدأن

ونكاحجديد.

علىهذا والعمل مقال أيضا الخر وفالديث مقال فإسناده حديث هذا عيسى: أب و قال

إذاأسلمتق بل الديثعندأهل المرأة زوجهاالعلمأن ةأن زوجهاث أسلمزوج هاوهيفالعد

وأحدوإس والش افعيي مالكبنأنسواألوزاعيي ةوه وق ول كانتفالعد باما 27.حاقأحق

“Telah bercerita kepada kami Aḥmad ibn Manī’ dan Hannād berkata;

Telah menceritakan kepada kami Abū Mu’āwiyah dari al-Ḥajjāj dari ‘Amr ibn

Syua’ib dari Bapaknya dari kakeknya bahwa Rasulullah Saw mengembalikan

putrinya, Zainab kepada suaminya Abū al-‘Āṣ ibn Rabī’ dengan mahar dan nikah

yang baru. Abū ‘Isā berkata: Dalam sanad hadis ini terdapat cela, begitu juga

dalam hadis yang lain. Para ulama mengamalkan hadis ini. Bahwa jika seorang

wanita masuk Islam sebelum suaminya, lantas suaminya masuk Islam dan istrinya

masih dalam masa iddah, maka suaminya lebih berhak untuk rujuk dengannya.

.أخبر singkatan dari أنبأ sama dengan نا25

26Imam al-Ḥāfiẓ Sa’īd ibn Manṣūr ibn Shu’bah al-Khurāsānī al-Makī, Sunan Sa’īd ibn

Manṣūr, (Bairut- Libanon: Dār al-Kutb al-‘Ilmiyyah), cet.2, jilid III, h.73-74. 27Abī ‘Īsā Muḥammad ibn Īsā ibn Saurah al-Tirmidhī, Jāmi’ al-Tirmidhī, (Bait al-Afkār

al-Dauliyah, t.th), h.202.

Page 47: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

32

Ini juga merupakan pendapat Mālik ibn Anas, al-Auza’ī, Syafi’ī, Aḥmad dan

Isḥāq.”

Setelah saya teliti di dalam kitab Imam Tirmdzī, ternyata hadis tersebut

bukan hadis ke 1151, tetapi hadis ke 1142, terdapat di kitab nikah, hadis tersebut

pada bab: أحدهمايسلمالمشرني الجوجي ف جا ما (Suami isteri musyrik, lantas satunya

masuk Islam). Kemudian saya telusuri melalui kitab Tuḥfat al-Aḥwaẓī Sharḥ

Jāmi’ al-Tirmidhī, hadis tersebut hadis ke 1151:

بن -۱۱٥۱ ث ناأحد عن،عنعمروبنش عيب،أب وم عاويةعنالج اج أخبن:منيعوهن ادقالحد

ه،أبيه صل ىالل عليهوسل مرد اب ن ته زي نبعلىأبالعاصبنالر بيع،عنجدي رس ولالل بهر،أن

أن ،العلمأهلعندالديثهذاعلىوالعمل .مقالإسنادهفحديثهذا .ديدونكاحجديدج

.العد ةفكانتماباأحقزوجهاأن ،العد ةفوهيزوج هاأسلمث زوجهاق بلأسلمتإذاالمرأة

28.وإسحاقوأحدوالش افعييواألوزاعييأنسبنمالكق ول وه و

k. Imam Ibn Mājah hadis ke 2010:

ه ث ناأب وم عاويةعنحج اجعنعمروبنش عيبعنأبيهعنجدي ث ناأب وك ريبقالحد أن رس ولحد

عليهوسل مرد اب ن ته زي نبعلىأبالعاصبنالر بيعبنكاحج صل ىالل 29.ديدالل

“Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib berkata, telah menceritakan

kepada kami Abū Mu’āwiyah dari Ḥajjāj dari ‘Amr ibn Syu’aib dari Bapaknya

dari Kakeknya berkata, Rasulullah Saw mengembalikan putrinya, Zainab kepada

Abū al-‘Āṣ ibn al-Rabī’ dengan pernikahan yang baru.”

28Imām al-Ḥāfiẓ Abī al-‘Ulā Muḥammad ‘Abd al-Raḥmān ibn ‘Abd al-Raḥīm al-

Mubārakfūrī, Tuḥfatu al-Aḥwadhī bi Sharḥ Jāmi’ al-Tirmidhī, (Bairut-Libanon: Dār al-Kutb al-

‘ilmiyyah, 1410 H/1990), cet. I, h. 248-249. 29Al-Ḥāfiẓ Abī ‘Abdullah Muḥammad ibn Yazīd al-‘Arābī ibn Mājah al-Quzaini, Sunan

Ibnu Mājah, (Riyad:Darusalam al-Nasyr wa al-Tauzi’, 1999),cet. I, h.287.

Page 48: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

33

l. Imam Baihaqī hadis ke 188 juz 7:

دبن حي أب وي على انأنبأ)أخبن(أب وبكرأحد بن م م دبنالارثاألصب هانالفقيه أنبأأب وم م

ثمةث نايزيد بن هنبأهار ونأث ناأب وخي أن الن ب صلىالج اج عنعمروبنش عيبعنأبيهعنجدي

30.)ونكاحجديد(رد اب ن ته إلأىبالعاصبهرجديدهللاعليهوسلم

“Telah mengabarkan kepada kami Abū Bakr Aḥmad ibn Muḥammad ibn

al-Ḥārith al-Aṣbahānī al-Faqīh, telah mengabarkan kepadaku Abū Muḥammad

ibn Ḥayān, telah mengabarkan kepadaku Abū Ya’lā al-Mauṣilī, telah

menceritakan kepada kami Khaitsamah, telah menceritakan kepadaku Yazīd ibn

Hārūn, telah mengabarkan kepadaku al-Ḥajāj dari ‘Amr ibn Shu’aib dari

Ayahnya dari Kakeknya: bahwa Rasulullullah Saw mengembalikan putrinya,

Zainab kepada suaminya Abī al- ‘Āṣ dengan mahar dan nikah yang baru.”

3. Metode takhrīj melalui awal matan, saya menggunakan kitab kamus Mausūah

Aṭrāf al-Ḥadīth. Kata yang ditelesuri adalah زينب أسلمت namun saya tidak

menemukan hadis yang sedang diteliti dalam skripsi ini.

4. Metode takhrīj melalui awal matan, selain menggunakan kitab kamus Mausūah

Aṭrāf al-Ḥadīth saya juga menggunakan kitab kamus Tuḥfatu al-Ashrāf bi

Maʻrifati al-Aṭrāf. Kata yang ditelesuri adalah زينب أسلمت saya tidak menemukan

juga hadis yang sedang diteliti dalam skripsi ini.

5. Metode takhrīj melalui tema hadis, saya menggunakan satu kitab kamus yaitu

Kanzu al-‘Ummāl fi Sunan al-Aqwāl wa al-Afwʻāl, tema yang ditelusuri dalam

kitab ini adalah النب بنتزينب hadis tersebut ada pada bab النكاحاحكام dan bab نكاح

:kemudian diperoleh data sebagai berikut الكافر

30Al-Ḥāfiẓ al-Jalīl Abī Bakr Aḥmad ibn Ḥusain ibn ‘Alī al-Baihaqī, al-Sunan al-Kubrā,

(Bairut: Dar al-Fikr, 1983), juz. 7, h. 188.

Page 49: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

34

٤٥٦٥٣ - بنت عليهوسل موزوج هاالعاصبن عنابنعب اسقال:أسلمتزي نب الن بيصل ىالل

ن على وسل م عليه الل صل ى الن ب ا فأق ر ه ، ذلك ب عد أسلم ث م شرك يعين .كاحهماالر بيع

31).)عب

الن بيصل ىالل - ٤٥٨٥١ بنت عنابنج ريجعنرج لعنابنشهابقال:أسلمتزي نب

أ األ ول،وزوج ها فالجرة وسل م صل ىالل عليه الن بي ،وهاجرتب عد وسل م ن ب والعاصبعليه

ةم شرك،ث شهدأب والعاصبدرام شركا،فأ سرف فدى،وك انم وسرا،الر بيعبنعبدالع ز ىبك

ةماشاءالل ،ث خرجإلث شهدأ ح داأيضام شركا،ف رجععنأ ح دإلمك ة،ث مكثبك

علىالن بيصل ىالل عليهوسل مالش امتجرا،فأسره بطريقالش امن فرمناألنصار،فدخلتزي نب

ري عليهمأدنه م؟قال:وما الم سلمنيي أبالعاص،ف قالت:إن ؟قالت:أجرت ذاكيزي نب

ب عدها،ث أسلم،فكانعلىنكا امرأة زجوار جوارك،ث لي أجزت حهما،،ف قال:قد

عليه خطب هاإلالن بيصل ىالل عليهوكانع مر وسل مبنيظهرانذلك،فذكرذلكالن بصل ىالل

،فإ كاننعمالصيهر قدعلمت،وقد !حيث نرأيتوسل ملا،ف قالت:أب والعاصيرس ولالل

تظره ،فسكت عليهوسل معندذلك،قال:وأسلمأب وس فيانبن الارثأنت ن صل ىالل الل رس ول

صل ىالل عليهوسل مللفتح،ف قدمعل انةاب بنعبدالم ط لببلر وحاءمقفلرس ولالل نةأبىج

ب وأب وس فيان ، ن وفل بن مرمة وأسلم ، علىنكاحهما فجلسا , فأسلمت ، م شركة ن طالب

الظ هران،ث قدم واعلىنسائهمم شركات,فأسلمن, حزامبري فجلس واعلىحرب،وحكيم بن

مزي نبنكاحهم،وكانتامرأة مرمةشفااب نةعوف,أ ختعبدالر حنبنعوف،وامرأة حكي

بةبنربيعة،قالابن شهاب:وكانعندصفوانبنبنتالعو ام،وامرأة أبس فيانهنداب نةع ت

31Al-‘Alāmah ‘Alāu al-Dīn al-Muttaqī ibn Ḥisām al-Dīn al-Hindī, Kanz al-‘Ummāl fī

Sunan al-Aqwāl wa al-Af’āl, (Bairut: Muasasah al-Risālah, 1979), jilid. 16, h. 505.

Page 50: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

35

فتح،ث أسلمأ مي ةمععاتكةاب نةالوليد,آمنة اب نة أبس فيان,فأسلمتأيضامععاتكةب عدال

.)32)عب.صفوان ب عدماقامعليهما

Hasil dari takhrij hadis di atas, saya hanya akan meneliti hadis yang

terdapat di dalam kitab al- Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq, karena kitab ini adalah

kitab tertua pada abad kedua hijriah, dan al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq ini pernah

diteliti oleh sarjana Barat, Motzki. Menurutnya, edisi karya ini memuat

penggabungan riwayat, tetapi 90% materinya kembali pada Ishaq bin Ibrahim al-

Dabari. Menurutnya, al-Muṣannaf ini menggunakan metode pendekatan hiostoris

tradisi, dengan menguatkan bahwa ‘Abd al-Razzāq benar-benar menyampaikan

atau tidak memalsukan hadisnya dari empat informan utamanya, yaitu Ma’mar,

Ibnu Juraij, al-Tsauri dan ‘Uyainah.33 Dan menurut saya menarik untuk diteliti.

Hadis-hadis tersebut hadis tentang pernikahan Zainab binti Rasulullah

yang telah menikah dengan Abū al-‘Aṣ yang belum masuk Islam, sehingga

banyak kontroversi hadis, yang mengatakan nikahnya diulang setelah suaminya

masuk Islam, tetapi ada hadis lain yang mengatakan nikahnya tidak diulang.

Kontroversi tersebutlah yang membuat saya ingin mengetahui bagaimana kualitas

hadis tentang pernikahan beda agama yang terjadi pada putri Nabi Saw yaitu

Zainab binti Rasulullah Saw.

D. I’tibar Sanad

Kegiatan i’tibar dilakukan untuk memperlihatkan dengan jelas seluruh

jalur sanad hadis yang diteliti, demikian juga nama-nama periwayatnya, dan

metode periwayatan yang digunakan oleh masing-masing periwayat yang

32Al-‘Alāmah ‘Alāu al-Dīn al-Muttaqī ibn Ḥisām al-Dīn al-Hindī, Kanz al-‘Ummāl fī

Sunan al-Aqwāl wa al-Af’āl, (Bairut: Muasasah al-Risālah, 1979), jilid. 16, h. 550-552. 33Phil. H. Kamarudin, Metode Kritik Hadits,(Yogjakarta: Mizan), h. 129.

Page 51: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

36

bersangkutan.34 Melakukan i’tibar sanad ini, saya hanya akan mengemukakan

sanad hadis yang terdapat dalam kitab al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq.

Hadis-hadis yang terdapat dalam kitab ‘Abd al-Razzāq yang telah ditakhrij

tersebut ada 3 hadis yaitu:

Hadis Pertama

بنت الر زاقعنابنج ريجعنرج لعنابنشهابقال:أسلمتزي نب صل ىالل عبد الن بي

أ األ ول،وزوج ها فالجرة وسل م صل ىالل عليه الن بي ،وهاجرتب عد وسل م ب والعاصبن عليه

ةم شرك،ث شهدأب والعاصبد رام شركا،فأ سرف فدى،وكانم وسرا،الر بيعبنعبدالع ز ىبك

ةماشاءالل ،ث خرجإل مك ة جععنأ ح دإلث شهدأ ح داأيضام شركا،ف ر ،ث مكثبك

عليهوسل مالش امتجرا،فأسره بطريقالش امن فرمن علىالن بيصل ىالل األنصار،فدخلتزي نب

أ ؟قالت:أجرت ري عليهمأدنه م؟قال:وماذاكيزي نب الم سلمنيي بالعاص،ف قالت:إن

جوار أجزت ب عدها،ث أسلم،فكانعلىنكاحهما،،ف قال:قد امرأة زجوار ك،ث لي

عليهوسل مبنيظهرانذلك،فذكرذلكالن ب خطب هاإلالن بيصل ىالل عليهوكانع مر صل ىالل

،فإ كاننعمالصيهر قدعلمت،وقد !حيث نرأيتوسل ملا،ف قالت:أب والعاصيرس ولالل

عليهوسل معندذلك،قال:وأسلمأب صل ىالل الل تظره ،فسكترس ول وس فيانبن الارثأنت ن

صل ىالل عليهوسل مللفتح،ف قدمعل انةاب نةأببنعبدالم ط لببلر وحاءمقفلرس ولالل ىج

وأسلم ، علىنكاحهما فجلسا , فأسلمت ، م شركة بن طالب وأب وس فيان ، ن وفل بن مرمة

الظ هران،ث قدم واعلىنسائهمم شركات,فأسلمن,فجلس حزامبري واعلىحرب،وحكيم بن

تعبدالر حنبنعوف،وامرأة حكيمزي نبنكاحهم،وكانتامرأة مرمةشفااب نةعوف,أ خ

34M. Syuhudi Isma’il, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, (Jakarta: Bulan Bintang,

2007), cet. 2, h. 21

Page 52: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

37

شهاب:وكانعند بةبنربيعة،قالابن صفوانبنبنتالعو ام،وامرأة أبس فيانهنداب نةع ت

نة اب نة أبس فيان,فأسلمتأيضامععاتكةب عدالفتح،ث أسلمأ مي ةمععاتكةاب نةالوليد,آم

.35صفوان ب عدماقامعليهما

‘Abd al-Razzāq dari Ibnu Juraij dari seorang laki-laki dari Ibnu Shihāb

berkata: Telah masuk Islam Zainab putri Nabi Saw, Zainab hijrah sesudah Nabi

Saw hijrah yang pertama, dan suaminya Abū al- ‘Āṣ ibn al- Rabīʻ ibn ‘Abd al-

‘Uzzā masih musyrik berada di Makkah, kemudian Abū al-‘Āṣ yang masih dalam

keadaan musyrik berada di(dalam barisan) perang badar, kemudian Abū al-‘Āṣ

tertangkap, lalu di tawan, kemudian ditebus, kemudian ia juga berada di(dalam

barisan) perang uhud dalam keadaan masih musyrik, kemudian ia kembali dari

perang uhud ke Makkah, kemudian atas kehendak Allah menetap di Makkah, lalu

ia keluar ke Sham untuk berniaga, kemudian ia tertangkap di perjalanan menuju

Sham oleh kaum Anṣar, maka Zainab menemui Nabi Saw, lalu Zainab berkata:

“Sesungguhnya orang-orang Muslim diselamatkan oleh orang-orang yang lebih

lemah, Nabi menjawab dan apakah seperti itu wahai Zainab?, Zainab berkata

saya melindungi Abū al-‘Āṣ, kemudian Nabi menjawab saya mengizinkan

perlindunganmu, kemudian Nabi tidak memperkenankan perlindungan

perempuan setelahnya, kemudian masuk Islam, lalu diakuinya pernikahan mereka

yang dahulu, adapun ‘Umar melamarnya kepada Nabi Saw di hadapanku saat

itu, kemudian Nabi Saw menjelaskan kepada Zainab, Zainab berkata: Sekiranya

sungguh engkau mengetahui tentang Abū al-‘Āṣ wahai Rasulullah ! sesungguhnya

ia sebaik-baik kerabat, maka apa yang engkau lihat bahwa itulah ia yang sedang

engkau lihat, kemudian Rasulullah Saw terdiam saat itu, Ibn Shihāb berkata: Abū

Sufyān ibn Ḥārith ibn ‘Abd al-Muṭṭallib masuk Islam di Rauḥā’ tempat penutupan

saat Fatḥu al-Makkah, kemudian ia mendatangi Jumānah putri Abī Ṭālib yang

musyrik, kemudian ia masuk Islam, lalu keduanya tetap dalam pernikahan mereka

yang lalu, kemudian setelah Makhramah ibn Naufal, Abū Sufyān ibn Ḥarb, Ḥakīm

ibn Ḥizām masuk Islam di daerah Marra Ẓahrāni, kemudian mereka mendatangi

35Al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, al-Muṣannaf,

(Beirut: Majlis Ilmi, t.th.), jilid.7, h. 171-172

Page 53: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

38

isteri mereka yang musyrik, kemudian isteri mereka masuk Islam, maka mereka

tetap atas pernikahan mereka, adapun isteri Makhramah yaitu Shafā putri dari

‘Auf, saudara ‘Abd al-Raḥman ibn ‘Auf, dan isteri Ḥakīm yaitu Zainab putri dari

al-‘Awām, isteri Abī Sufyān yaitu Hindun putri dari ‘Utbah ibn Rabī‘ah, Ibn

Shihāb berkata: pada saat Ṣafwān ibn Umayyah bersama ‘Ātikah putri dari al-

Walīd, isteri lainnya Āminah yaitu putri dari Abī Sufyān. Kemudian Āminah

masuk Islam bersama ‘Ātikah sesudah Fatḥu al- Makkah. Kemudian Ṣafwān

masuk Islam sesudah keduanya melaksanakan Islam.

Kegiatan kritik sanad ini dimulai pada periwayat terakhir lalu diikuti pada

periwayat sebelumnya dan seterusnya sampai pada periwayat pertama.

1. ‘Abd al-Razzāq (211 H)

a. Biografi

Nama lengkapnya ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām ibn Nāfi‘ al-Ḥimyarī,

kunyahnya Abī Bakr al-Ṣanʻānī. Menurut Aḥmad ibn Hanbal dan Ya‘kūb ibn

Shaibah ia dilahirkan pada tahun 126 H/744 M, kemudian ia wafat pada tahun

211H. Tingkatan kesembilan dari shighar itabi’ al-Tabi’in.

Perawi yang meriwayatkan hadis dari ‘Abd al-Razzāq yaitu Imām al-Bukhārī,

Imām Muslim, Abū Dāwud, al-Tirmidzī, al-Nasā’ī, dan Imām Ibnu Mājah.36

b. Guru dan Murid ‘Abd al-Razzāq

Guru-gurunya adalah Ibrāhīm ibn ‘Amr ibn Kaisān al- al-Ṣanʻānī, Ibrāhīm

ibn Muḥammad Abī Yaḥyā al-Aslamī, Aiman ibn Nābil al-Makī, Ja‘far ibn

Sulaimān al-Ḍab’ī, al- Ḥajāj ibn Arṭaah, Sufyān al-Tsaurī, Sufyān ibn ‘Uyainah,

‘Ikrimah ibn ‘Imār ‘Abd al-Mālik ibn ‘Abd al-‘Azīz ibn Juraij, Ḥammām ibn

Nafī’(ayahnya), Wahb ibn Nafī’(pamannya), dan lain-lain.37

36Al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl, (Bairut; Dar al-Fikr, t.th), jilid. 11, h. 447-454. 37Ibrahim Su’ud Ajjin, Manhaj al-Ḥāfiẓ ’Abd al-Razzāq fi Muṣannifihi, (Kairo: Maktabah

Islamiyah), cet. I, h. 8.

Page 54: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

39

Murid-muridnya adalah Ibrāhīm ibn Mūsā al-Rāzī, Aḥmad ibn ‘Alī al-Jurjānī,

Aḥmad ibn Hanbal, Muḥammad ibn Rafi‘ al-Naisabūri, Yaḥya ibn Mūsā dan

Salmah ibn Shabīb al- Naisabūri.38

c. Pernyataan para kritikus hadis tentang ‘Abd al-Razzāq:

1) Abū Zu’rah al- Damsyiqī berkata tentang Abī al-Ḥasan ibn Samī’ dan

Aḥmad ibn Ṣāliḥ al-Miṣrī, saya bertanya kepada Aḥmad ibn Ḥanbal:

apakah engkau pernah melihat seseorang yang lebih baik hadisnya dari

‘Abd al-Razzāq? Aḥmad ibn Ḥanbal menjawab: Tidak.

2) Abū Zu’rah berkata: ‘Abd al-Razzāq adalah salah seorang Thubut

Ḥadithah.

3) Menurut Ibnu Hājar ia adalah Thiqah Ḥāfiẓ.

Pernyataan para kritikus hadis tersebut telah memadai untuk menetapkan

kesimpulan bahwa ‘Abd al-Razzāq adalah seorang periwayat hadis yang thiqah.

Dengan demikian, pernyataan ‘Abd al-Razzāq bahwa ia menerima hadis dari Ibnu

Juraij dapat dipercaya kebenarannya. Sehingga dapat dinyatakan bahwa sanad

antara ‘Abd al-Razzāq dan Ibnu Juraij bersambung.

2. Ibnu Juraij (150 H)

a. Biografi

Nama lengkapnya yaitu ‘Abd al-Mālik ibn ‘Abd al-‘Azīz ibn Juraij al-

Qirshī. Kunyahnya Abū al-Walīd dan Abū Khālid al-Makī. Wafat pada tahun 150

H. Tingkatan keenam dari ashiru shighorut tabiin. Imām al-Bukhārī, Muslim,

Abū Dāwud, al-Tirmidhī, al-Nasāiy, Ibnu Mājah meriwayatkan hadis tersebut.39

38Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut; Dar al-Fikr, t.th), jilid. 12, h. 457-464. 39Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut; Dar al-Fikr, t.th), juz. 8, h. 230.

Page 55: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

40

b. Guru dan Murid Ibnu Juraij

Guru-gurunya adalah Ibrāhīm ibn Muḥammad ibn Abī ‘Aṭāa dan ia adalah

Ibnu Abī Yaḥā al-Aslamī, Abī Hāsyim Ismā’il ibn Kathīr, Ismā’il ibn Muḥammad

Ibn Sa’ad ibn Abī Waqāṣ, al-Ḥusain ibn ‘Abdullah ibn ‘Ubaydillah ibn ‘Abbās,

Dāwud ibn Abī ‘Āṣim al-Thaqafī, Ṣafwān ibn Salīm, ‘Abd ‘Azīz ibn Juraij

(ayahnya), Muḥammad Muslim ibn Shihāb al-Zuhrī, dan masih banyak yang

lainnya.

Para muridnya adalah Sufyān al-Thaurī, Sufyān ibn ‘Uyainah, ‘Abdullah ibn

Wahb, ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām, ‘Abd al-‘Azīz ibn ‘Abd al-Malik ibn

‘Abd al-‘Azīz ibn Juraij dan Muḥammad ibn ‘Abd al-‘Azīz ibn Juraij (dua

anaknya), Wakī’ al-Jarāḥ, Yaḥyā ibn Zakariyā, dan masaih banyak yang lainnya.40

c. Pernyataan para kritikus hadis tentang Ibnu Juraij:

1) Menurut Ibnu Ḥajar: Thiqah Faqīh

2)

3)

Pernyataan kritikus hadis tersebut menetapkan bahwa Ibnu Juraij

menerima hadis dari periwayat yang tidak disebutkan namanya, sehingga sanad

Ibnu Juraij tidak bersambung atau terputus.

3. Seorang laki-laki (No name)

No biografi dan tidak ada keterangan lain, karena tidak disebutkan

namanya dan sudah ditelusuri melalui para murid dan gurunya yang bisa

menunjukkan keterangan, namun tidak ditemukan identitas tersebut, sehingga

tidak dapat ditelusuri dan tidak dapat di ketahui kejelasan identitasnya.

40Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut; Dar al-Fikr, t.th), juz. 8, h. 250.

Page 56: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

41

4. Ibnu Shihāb (125 H)

a. biografi

Nama lengkapnya Ibnu Shihāb adalah Muḥammad ibn Muslim ibn

‘Ubaydillah ibn ‘Abdullah ibn Shihāb ibn ‘Abdullah ibn al-Ḥārith ibn

Zahrah al-Qirshī al-Zuhrī. Kunyahnya yaitu Abū Bakr al-Madinī. Tingkatan

keempat: Ṭabaqah Talā al-Wusṭā dari Tabi’in. Wafat pada tahun 125 H. perawi

yang meriwayatkan hadis dari Ibnu Shihāb yaitu Imām al-Bukhārī, Imām Muslim,

Abū Dāwud, al-Tirmidhī, al-Nasāiy, dan Imām Ibnu Mājah.41

b. Guru dan Murid Ibnu Shihāb

Guru-gurunya adalah Abān ibn ‘Uthmān ibn ‘Affān, Ibrāhīm ibn ‘abd al-

Raḥmān ibn ‘Auf, Isma’īl ibn Muḥammad ibn Sa’ad ibn Abī Waqāṣ, Anas ibn

Malik, Ḥamzah ibn ‘Abdullah ibn ‘Umar ibn Khaṭṭab, ‘Alī ibn ‘Abdullh ibn

‘Abbās, al-Qāsim ibn Muḥammad ibn Abī Bakr al-Ṣiddīq, al-Maḥrar ibn Abī

Hurairah, Muslim ibn ‘Abdullah ibn Shihāb al-Zuhrī (ayahnya), dan masih banyak

yang lainnya.

Para muridnya adalah ‘Abd al-Mālik ibn Juraij , ‘Abd al-Wahāb ibn Abī

Bakr, ‘Uthmān ibn Abī Rawād, Yazīd ibn Ziyād al-Damshiqī, Abū Ayyūb, Abū

Zubair al-Makī, dan masih banyak yang lainnya.42

c. Pernyataan para kritikus hadis tentang Ibnu Shihāb:

1) Menurut Ibnu Ḥajar: Al-Faqīh al-Ḥāfiẓ

Pernyataan kritikus hadis tersebut menetapkan bahwa Ibnu Shihab

meriwayatkan hadis kepada Ibnu Juraij tidak langsung bertemu atau tidak

bersambung karena melalui periwayat lain yang tidak disebutkan namanya.

41Al-Mizzi, Tahdhīb al-Kamāl fi Asma‘i al-Rijāl, juz. 11, h. 447-454. 42Al-Mizzi, Tahdhīb al-Kamāl fi Asma‘i al-Rijāl, juz. 11, h. 447-454.

Page 57: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

42

Kesimpulannya: Hadis ‘Abd al-Razzāq yang diriwayatkan dari Ibnu Juraij ini

adalah hadis mubham43 karena ada perawi yang tidak jelas atau tidak diketahui

identitasnya.

43 Hadis Mubham yaitu hadis yang di dalam matan atau sanadnya terdapat seorang perawi

yang tidak dijelaskan apakah ia laki-laki atau perempuan. Ke-ibham-an rawi dalam hadis Mubham

tersebut, karena tidak disebutkan namanya atau disebutkan namanya tetapi tidak dijelaskan siapa

sebenarnya yang dimaksud dengan nama itu, karena tidak mustahil bahwa nama itu dimiliki orang

lain. Hadis Majhul yaitu haadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang disebutkan

identitasnya, tetapi tidak dikenal keadilannya dan tidak ada seorang perawi thiqahpun yang

meriwayatkan hadis padanya.

Page 58: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

43

SKEMA HADIS PERTAMA (Tidak Nikah Ulang)

Keterangan: T: Tingkatan

Warna Garis: عن

رجل

T. 9 عبد الرزاقW. 211

T. 4 ابن شهاب

W. 125

T. 6 ابن جريجW. 150

رسول هللا

Page 59: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

44

Hadis kedua:

عن يد الر ز اقعنح بنعمروعبد عنعبدالل أبيه عنعمروبنش عيبعن الج اجبنأرطأة

عليهوسل مق بلزوجهاأبالعاصبسنة،ث اب نةالن بيصل ىالل أسلم،ف رد هاقال:أسلمتزي نب

عليهوسل مبنكاحجديدالن ب .44صل ىالل

‘Abd al-Razzāq dari Ḥumaid dari al-Ḥajjāj ibn Arṭa’ah dari ‘Amr ibn

Shuʻaib dari Ayahnya dari ‘Abdullah ibn ‘Amr berkata: Telah masuk Islam

Zainab putri Nabi Saw sebelum berpisah dengan suaminya ‘Abī al-‘Āṣ, kemudian

‘Abī al-‘Āṣ masuk Islam, maka Nabi Saw mengembalikannya dengan pernikahan

yang baru.

1. ‘Abd al-Razzāq (211 H)

a. Biografi

Nama lengkapnya ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām ibn Nāfi‘ al-Ḥimyarī,

kunyahnya Abī Bakr al-Ṣanʻānī. Menurut Aḥmad ibn Hanbal dan Ya‘kūb ibn

Shaibah ia dilahirkan pada tahun 126 H/744 M, kemudian ia wafat pada tahun

211H. Perawi yang meriwayatkan hadis dari ‘Abd al-Razzāq yaitu Imām al-

Bukhārī, Imām Muslim, Abū Dāwud, al-Tirmidhī, al-Nasāiy, dan Imām Ibnu

Mājah.45

b. Guru dan Murid ‘Abd al-Razzāq

Guru-gurunya adalah Ibrāhīm ibn ‘Amr ibn Kaisān al- al-Ṣanʻānī, Ibrāhīm

ibn Muḥammad Abī Yaḥyā al-Aslamī, Aiman ibn Nābil al-Makī, Ja‘far ibn

Sulaimān al-Ḍab’ī, al- Ḥajāj ibn Arṭaah, Sufyān al-Tsaurī, Sufyān ibn ‘Uyainah,

‘Ikrimah ibn ‘Imār ‘Abd al-Malik ibn ‘Abd al-‘Azīz ibn Juraij, Ḥammām ibn

Nafī’(ayahnya), Wahb ibn Nafī’(pamannya), dan masih banyak yang lain.

44Al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, al-Muṣannaf,

(Beirut: Majlis Ilmi, t.th.), jilid. 7, 168. 45Ibrahim Su’ud Ajjin, Manhaj al-Hāfiẓ ‘Abd al-Razzāq fi Muṣannifihi, (Kairo:

Maktabah Islamiyah, t.th), cet. I, h. 8.

Page 60: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

45

Murid-muridnya adalah Ibrāhīm ibn Mūsā al-Rāzī, Aḥmad ibn ‘Alī al-

Jurjānī, Aḥmad ibn Hanbal, Muḥammad ibn Rafi‘ al-Naisabūri, Yaḥya ibn Mūsā

dan Salmah ibn Shabīb al- Naisabūri.46

c. Pernyataan para kritikus hadis tentang ‘Abd al-Razzāq:

1) Abū Zu’rah al- Damsyiqī berkata tentang Abī al-Ḥasan ibn Samī’ dan

Aḥmad ibn Ṣāliḥ al-Miṣrī, saya bertanya kepada Aḥmad ibn Ḥanbal:

apakah engkau pernah melihat seseorang yang lebih baik hadisnya dari

‘Abd al-Razzāq? Aḥmad ibn Ḥanbal menjawab: Tidak.

2) Abū Zu’rah berkata: ‘Abd al-Razzāq adalah salah seorang Thubut

Ḥadithah.

3) Menurut Ibnu Hājar ia adalah Thiqah Ḥāfiẓ.47

Pernyataan para kritikus hadis tersebut telah memadai untuk menetapkan

kesimpulan bahwa ‘Abd al-Razzāq adalah seorang periwayat hadis yang thiqah.

Namun hadis yang diterima dari Ḥumaid dengan samar-samar karena selisih usia

yang sangat jauh (hidupnya tidak sezaman).

2. Ḥumaid (130 H)

a. Biografi

Nama lengkapnya adalah Ḥumaid ibn Qais al-‘A’raji al-Makī.

Kunyahnya Abū Safwān al-Qārī’ al-Asdā, Maula Bani Asad ibn ‘Abd ‘Uzzā dan

dikatakan Maula Āli Manẓūr ibn Zāban al-Fazārī(saudara Sandal). Tingkatan

keenam dari ‘āshirū shighār al-Tabi’in. Wafat 130 H di Makkah. Perawi yang

46Ibrahim Su’ud Ajjin, Manhaj al-Hāfiẓ ‘Abd al-Razzāq fi Muṣannifihi, (Kairo:

Maktabah Islamiyah, t.th), cet. I, h. 15. 47Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut; Dar al-Fikr, t.th), jilid. 7, 171.

Page 61: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

46

meriwayatkan hadis dari Ḥumaid yaitu Imām al-Bukhārī, Imām Muslim, Abū

Dāwud, al-Tirmidhī, al-Nasāiy, dan Imām Ibnu Mājah.48

b. Guru dan Murid Ḥumaid

Guru-gurunya adalah Sulaimān ibn Atīq, ‘Umar ibn ‘Abd al-‘Azīz, ‘Amr

ibn Shu’aib, Muḥammad Ibrāhīm ibn al-Ḥārith al-Taimī, Muḥammad Shihāb

ibn Muslim al-Zuhrī dan Ṣafiyah ibnt Abī ‘Ubayd.

Murid-muridnya adalah Ja’far ibn Muḥammad al-Ṣādiq, Ḥabīb ibn Abī

Thābat, Khālid ibn ‘Abdullah, Sufyān al-Thaurī, Sufyān ibn ‘Uyainah, Mālik ibn

Anas, Ma’mar ibn Rāshid dan yang lainnya.49

c. Pernyataan para kritikus hadis tentang Ḥumaid.

1) Menurut Ibnu Ḥajar: Laisa bihi Ba’sa

2) Menurut al-Dhahbī: Thiqah, Imam Aḥmad berkata: Laisa bi Quwā

3) Menurut Abū Ṭālib: Thiqah

4) Menurut ‘Abbās al-Daurī dan Aḥmad ibn Sa’ad ibn Abī Maryam:

Thiqah

5) Menurut Ibrāhīm ibn ‘Abdullah ibn al-Junaid: Thiqah

6) ‘Abd al-Raḥman ibn Abī Ḥātim berkata: aku mendengar Abū Zar’ah

mengatakan Ḥumaid al-A’raji Thiqah dan aku mendengar ayahku

mengatakan Ḥumaid ibn Qais al-A’raji: Laisa bihi Ba’sa.

Pernyataan para kritikus hadis tersebut telah memadai untuk menetapkan

kesimpulan bahwa Ḥumaid ibn Qais al-‘A’raji adalah seorang periwayat hadis

yang thiqah. Namun Ḥumaid menerima hadis dari Ḥajjāj ibn Arṭa’ah secara

48Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 5, h. 111. 49 Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 5, h.120.

Page 62: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

47

samar-samar karena Ḥumaid wafat pada tahun 130 H, sedangkan gurunya wafat

pada tahun 145 H.

3. Al-Ḥajjāj ibn Arṭaah (145 H)

a. Biografi

Nama lengkapnya adalah Ḥajjāj ibn Arṭaah Thauri ibn Habairah ibn

Sharāḥīl ibn Ka’ab ibn Salaman ibn ‘Āmir ibn Ḥārithah ibn Sa’ad ibn Mālik

al-Nakha’ī, kunnyahnya Abū Arṭaah al-Kaufī al-Qāḍī. Tingkatan ketujuh dari

kibaaru atba’ al-tabi’in. Wafat pada tahun 145 H di Kharāsān. Perawi yang

meriwayatkab hadis dari Ḥajjāj ibn Arṭaah yaitu Imām al-Bukhārī, Imām Muslim,

Abū Dāwud, al-Tirmidhī, al-Nasāiy, dan Imām Ibnu Mājah.50

b. Guru dan Murid Al-Ḥajjāj ibn Arṭaah

Guru-gurunya adalah ‘Abdullah ibn ‘Abdullah al-Rāzī, ‘Amr ibn Shu’aib,

Muḥammad ibn Muslim ibn Shihāb al-Zuhrī, al-Walīd ibn ‘Abd al-Raḥman ibn

Abī Mālik al-Damshiqī, Ya’la ibn ‘Aṭaa, Ya’la ibn al-Nu’mān al-Kaufī dan masih

banyak yang lainnya.

Murid-muridnya adalah Ism,ā’īl ibn ‘Iyās, Sufyān al-Thaurī, ‘Abd al-

Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, Hashīm ibn Bashīr, Yazīd ibn Hārūn dan

masih banyak yang lainnya.51

c. Pernyataan para kritikus hadis tentang al- Ḥajjāj ibn Arṭaah

1) Menurut Ibnu Ḥajar: Ṣadūq Kathīr al-Khaṭaa wa al-Tadlīs

2) Menurut al-Dhahabī: Aḥadan al-A’lam

50Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 12, h. 288. 51Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 12, h. 300.

Page 63: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

48

Ḥajjāj ibn Arṭaah menerima hadis dari ‘Amr ibn Shu’aib secara langsung.

Dengan demikian, pernyataan Ḥajjāj ibn Arṭaah bahwa ia menerima hadis dari

‘Amr ibn Shu’aib dapat dipercaya kebenarannya. Sehingga dapat dinyatakan

bahwa sanad antara Ḥajjāj ibn Arṭaah dan ‘Amr ibn Shu’aib bersambung.

4. ‘Amr ibn Shu’aib (118 H)

a. Biografi

Nama lengkap ‘Amr ibn Shu’aib adalah ‘Amr ibn Shu’aib ibn

Muḥammad ibn ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-‘Āṣ al-Qirshī al-Sahmī, Abū

Ibrāhīm atau biasa dipanggil Abū ‘Abdullah al-Madinī. Tingkaktan kelima dari

Shigharut Tabi’in. Wafat pada tahun 118 H di Ṭāif. Perawi yang meriwayatkan

hadis dari ‘Amr ibn Shu’aib yaitu Imām al-Bukhārī, Imām Muslim, Abū Dāwud,

al-Tirmidhī, al-Nasāiy, dan Imām Ibnu Mājah.52

b. Guru dan Murid ‘Amr ibn Shu’aib

Guru-gurunya adalah ‘Abdullah ibn ‘Amr (kakeknya), Sulaimān ibn

Yasār, Shu’aib ibn Muḥammad (Ayahnya), Muḥammad Muslim ibn Shihāb al-

Zuhrī, al-Mughīrah ibn Ḥakīm al-Ṣan’anī, Zainab ibnt Muḥammad ibn ‘Abdullah

ibn ‘Amr ibn al-‘Āṣ al-Sahmiyyah (bibinya) dan masih banyak yang lainnya.

Murid-muridnya adalah al-Ḥajjāj ibn Arṭaah, Ḥamād ibn Abī Ḥumaid al-

Madinī, Ḥumaid ibn Qais al-A’raji, Ḥumaid al-Ṭawīl, ‘Abdullah ibn ‘Abd al-

Raḥman ibn Ya’la ibn Ka’ab al-Ṭāifī, ‘abd al-Mālik ibn Juraij, Muḥammad

Muslim ibn Shihāb al-Zuhrī dan masih banyak nama-nama lain yang tidak

disebutkan.53

52Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 9, h. 468 53Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz.14, h. 346.

Page 64: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

49

c. Pernyataan Krtitikus Hadis tentang ‘Amr ibn Shu’aib

1) Menurut Ibnu Ḥajar: Ṣadūq

2) Menurut Aḥmad ibn Ḥanbal: Munkir

3) Menurut al-Nasāī: Thiqah di dalam Maudu’ yang lain: Laisa bihi

Ba’sa

4) Menurut Abū Ja’far Aḥmad ibn Sa’id al-Adārimi: Thiqah.54

Pernyataan para kritikus hadis tersebut tidak memadai untuk menetapkan

kesimpulan bahwa ‘Amr ibn Shu’aib adalah seorang periwayat hadis yang thiqah,

karena ada seorang kritikus yang mengatakan bahwa ‘Amr adalah seorang

pengingkar hadis (munkir). Walaupun hadis yang diterima langsung dari ayahnya

(Shu’aib ibn Muḥammad).

5. Ayahnya (Shu’aib ibn Muḥammad)

a. Biografi

Nama lengkap Ayahnya adalah Shu’aib ibn Muḥammad ibn ‘Abdullah

ibn ‘Amr ibn al-‘Āṣ al-Qirshī al-Sahmī al-Ḥajāzī. Tingkatan ketiga dari al-

Wusṭa min al-Tabi’in. Perawi yang meriwayatkan hadis dari Shu’aib ibn

Muḥammad yaitu Imām al-Bukhārī, Imām Muslim, Abū Dāwud, al-Tirmidhī, al-

Nasāiy, dan Imām Ibnu Mājah.55

b. Guru dan Murid Shu’aib ibn Muḥammad

Guru-guru nya adalah ‘Abdullah ibn ‘Abbās, ‘Abdullah ibn ‘Umar ibn

Khaṭṭāb, ‘Abdullah ibn ‘Amr (kakeknya), dan Mu’āwiyah ibn Abī Sufyān.

54Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz.14, h.366. 55Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut; Dar al-Fikr, t.th), juz. 14, h. 360.

Page 65: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

50

Murid-muridnya adalah ‘Uthmān ibn Ḥakīm al-Anṣārī, ‘Aṭāa al-

Kharāsānī, ‘Amr ibn Shu’aib dan yang lainya.

c. Pernyataan para Kritikus Hadis tentang Shu’aib ibn Muḥammad ibn

‘Abdullah:

1) Menurut Ibnu Ḥajar: Ṣadūq.

2) Menurut al-Dhahabī: Ṣadūq.56

Pernyataan para kritikus hadis tersebut menetapkan bahwa Shu’aib ibn

Muḥammad adalah seorang periwayat hadis yang Ṣadūq. Dan hadis yang diterima

secara langsung dari kakeknya (‘Abdullah ibn ‘Amr).

6. ‘Abdullah ibn ‘Amr

a. Biografi

Nama lengkapnya adalah ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-Āṣ ibn Wāil ibn

Hāshim ibn Sa’id ibn Sa’ad al-Qirshī al-Sahmī, kunyahnya Abū Muḥammad,

Abū Abd al-Raḥman, Abū Naṣīr. Wafat pada malam al-Ḥarrah di Ṭāif. Perawi

yang meriwayatkan hadis dari ‘Abdullah ibn ‘Amr yaitu Imām al-Bukhārī, Imām

Muslim, Abū Dāwud, al-Tirmidhī, al-Nasāiy, dan Imām Ibnu Mājah.57

b. Guru dan Murid ‘Abdullah ibn ‘Amr

Guru-gurunya adalah Nabi Saw, Sarāqah ibn Mālik ibn Ja’shim, ‘Abd al-

Raḥman ibn ‘Auf, ‘Umar ibn al-Khaṭṭāb, ‘Amr ibn al-Āṣ, Mu’adh ibn Jabal, Abī

Bakr al-Ṣiddīq, dan Abī al-Dardā.

Para muridnya adalah Ibrāhīm ibn Muḥammad ibn Ṭalḥah ibn ‘Ubaydillah,

Anas ibn Mālik, Ḥumaid ibn ‘Abd al-Raḥman ibn ‘Auf, Shu’aib ibn

56Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut; Dar al-Fikr, t.th), juz. 15, h. 428. 57Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī. Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl (Bairut:

Dar al-Fikr, t.th), juz. 16, h. 479.

Page 66: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

51

Muḥammad ibn ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-Āṣ (cucu), ‘Amr ibn Shu’aib

(anak) dan masih banyak yang lainnya.

c. Pernyataan para Kritikus Hadis tentang ‘Abdullah ibn ‘Amr

1) Menurut Ibnu Ḥajar: Ṣaḥābī.

2) Menurut al-Adhahabī: Ṣaḥābī.58

Pernyataan kritikus menetapkan bahwa ‘Abdullah ibn ‘Amr adalah

seorang sahabat yang langsung menerima hadis dari Nabi Saw.

Kesimpulannya: Hadis ini adalah hadis Munqaṭi’59 karena terdapat

seorang mukharrij yang tidak sezaman yaitu Ḥumaid meriwayatkan hadis kepada

‘Abd al-Razzāq dengan selisih usia yang sangat jauh, dan terdapat juga mukharrij

yang samar-samar yaitu Ḥumaid menerima hadis tidak langsung bertemu dengan

gurunya yaitu al-Ḥajjāj ibn Arṭaah.

58Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī. Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl (Bairut:

Dar al-Fikr, t.th), juz. 12, h. 411. 59Hadis munqaṭi’ yaitu hadis yang gugur seorang rawinya sebelum sahabat di satu tempat,

atau dua orang rawi pada dua tempat dalam keadaan tidak berturut-turut. Pengguguran (inqiṭa’)

adakalanya dengan jelas bahwa perawi yang meriwayatkan hadis dapat diketahui tidak sezaman

dengan gurunya yang memberikan hadis padanya atau hidup sezaman tetapi tidak mendapat izin

untuk meriwayatkan hadisnya. Dengan samar-samar, yang hanya dapat diketahui oleh orang yang

mempunyai keahlian.

Page 67: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

52

SKEMA GABUNGAN HADIS KEDUA (Yang Nikah Ulang)

Keterangan : T: Tingkatan

Warna Garis :

عن

حدثنا

اخبرنا

T. 9 يزيد بن هارون

W. 206

T. 7 احلجاج بن أرطأه

W. 145

ابو يعلى املوصلى

مد بن ابوبكرأمحد بن حم األصبحاين

وهناد امحد بن منيع T. 10 W. 244

عبد هللا بن عمرو

T. 5 عمرو بن شعيب

W.118

T. 10 ابو خيثمه

W. 234

ابو حممد بن حيان

T. 12 الرتمذى

W. 279

T. 10 ابو كريب

W. 247 سعيد بن منصورT. 10. W. 227

T. 6 محيدW. 130

W. 458 البيهقى

ابن ماجهW. 273

T. 9 عبد الرزاق

W. 211 T. 9 ابو معاويه

W. 195

رسول هللا

T. 3 شعيب بن حممد

Page 68: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

53

Hadis ketiga:

عن بنال صني عنداو د بنم م د إب راهيم عن الر ز اق عب اسقال:أسلمتعبد ابن عن عكرمة

الر بيع وسل موزوج هاأب والعاصبن صل ىالل عليه الن بي بنت ب عد-يعينم شرك-زي نب ث أسلم

عليهوس االن بصل ىالل 60ل معلىنكاحهماذلك،فأق ر ه

‘Abd al-Razzāq dari Ibrāhīm ibn Muḥammad dari Dāwud ibn Ḥuṣain dari

‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbās berkata: Telah masuk Islam Zainab putri Nabi Saw

dan suaminya Abū al-‘Aṣ ibn Rabīʻ – yakni musyrik – kemudian sesudah itu ia

masuk Islam, lalu Nabi mengakui atas pernikahan mereka.

1. ‘Abd al-Razzāq (211 H)

a. Biografi

Nama lengkapnya ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām ibn Nafi‘ al-

Himriyyun atau al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq al-Ṣanʻānī. Menurut

Aḥmad ibn Hanbal dan Ya‘kūb ibn Shaibah ia dilahirkan pada tahun 126 H/744

M, kemudian ia wafat pada tahun 211H. Perawi yang meriwayatkan hadis dari

‘Abd al-Razzāq yaitu Imām al-Bukhārī, Imām Muslim, Abū Dāwud, al-Tirmidhī,

al-Nasāiy, dan Imām Ibnu Mājah.61

b. Guru dan Murid ‘Abd al-Razzāq

Guru-gurunya adalah Ibrāhīm ibn ‘Amr ibn Kaisān al- al-Ṣanʻānī,

Ibrāhīm ibn Muḥammad Abī Yaḥyā al-Aslamī, Aiman ibn Nābil al-Makī,

Ja‘far ibn Sulaimān al-Ḍab’ī, al- Ḥajāj ibn Arṭaah, Sufyān al-Tsaurī, Sufyān ibn

‘Uyainah, ‘Ikrimah ibn ‘Imār, Ḥammām ibn Nafī’(ayahnya), Wahb ibn

60Al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, al-Muṣannaf,

(Beirut: Majlis Ilmi, t.th.), jilid.7, h. 168. 61Ibrahim Su’ud Ajjin, Manhaj al-Ḥafiẓ ‘Abd al-Razzāq fi Muṣannifihi, (Kairo: Maktabah

Islamiyah, t.th), Cet. I, h. 8.

Page 69: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

54

Nafī’(pamannya). Ja‘far ibn Sulaiman, Mu‘ammar ibn Rashīd dan ‘Abd al-Malik

ibn ‘Abd al-‘Azīz ibn Juraij.

Sedangkan murid-muridnya Aḥmad ibn Hanbal, Muḥammad ibn Rafi‘,

Yaḥya ibn Mūsā dan Salmah ibn Shabīb al- Naisabūri, dan masih banyak yang

lain.62

Murid-muridnya adalah Ibrāhīm ibn Mūsā al-Rāzī, Aḥmad ibn ‘Alī al-Jurjānī,

Aḥmad ibn Hanbal, Muḥammad ibn Rafi‘ al-Naisabūri, Yaḥya ibn Mūsā dan

Salmah ibn Shabīb al- Naisabūri.

c. Pernyataan para kritikus hadis tentang ‘Abd al-Razzāq:

1) Abū Zu’rah al- Damsyiqī berkata tentang Abī al-Ḥasan ibn Samī’ dan

Aḥmad ibn Ṣāliḥ al-Miṣrī, saya bertanya kepada Aḥmad ibn Ḥanbal:

apakah īengkau pernah melihat seseorang yang lebih baik hadisnya dari

‘Abd al-Razzāq? Aḥmad ibn Ḥanbal menjawab: Tidak

2) Abū Zu’rah berkata: ‘Abd al-Razzāq adalah salah seorang Thubut

Ḥadithah

3) Menurut Ibnu Hājar ia adalah Thiqah Ḥāfiẓ

Pernyataan para kritikus hadis tersebut telah memadai untuk menetapkan

kesimpulan bahwa ‘Abd al-Razzāq adalah seorang periwayat hadis yang thiqah.

Dengan demikian, pernyataan ‘Abd al-Razzāq bahwa ia menerima hadis dari

Ibrāhīm ibn Muḥammad dapat dipercaya kebenarannya. Sehingga dapat

dinyatakan bahwa sanad antara ‘Abd al-Razzāq dan Ibrāhīm ibn Muḥammad

bersambung.

62Al-Mizzi, Tahdhīb al-Kamāl fi Asma‘i al-Rijāl, juz. 11, h. 447-454.

Page 70: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

55

2. Ibrāhīm ibn Muḥammad (184 H)

a. Biografi

Nama lengkap Ibrāhīm ibn Muḥammad adalah Ibrāhīm ibn Muḥammad

ibn Abī Yaḥyā: Sam’ān al-Aslamī Maulahum, kunyahnya Abū Isḥāq al-Madinī,

waqila Ibrāhīm ibn Muḥammad ibn Abī ‘Aṭaa. Tingkatan ketujuh dari Kibari al-

Atba al-Tabi’in. Wafat pada tahun 184 dan ada yang mengatakan pada tahun 191

H. Perawi yang meriwayatkan hadis dari Ibrāhīm ibn Muḥammad yaitu Ibnu

Mājah.63

b. Guru dan Murid Ibrāhīm ibn Muḥammad

Guru-gurunya adalah Ḥusain ibn ‘Abdullah ibn ‘Ubaydillah ibn ‘Abbās,

Dāwud ibn al-Ḥuṣain, Sahīl ibn Ṣalih, Ṣafwān ibn Salīm, Laith ibn Abī Salīm,

Muḥammad ibn Muslim ibn Shihāb al- Zuhrī, Muḥammad ibn Abī Yaḥā al-

Aslamī (Ayahnya) dan masih banyak yang lainnya.

Murid-muridnya adalah Ṣālih ibn Muḥammad al-Tirmidzī, ‘Abd al-Razzāq

ibn Hammām, ‘Abd al-Malik ibn ‘Abd al-‘Azīz ibn Juraij, ‘Uthmān ibn ‘Abd al-

Raḥman, Yaḥā ibn Ādam dan masih banyak yang lainnya.64

c. Pernyataan para Kritikus Hadis tentang Ibrāhīm ibn Muḥammad

1) Menurut Ibnu Ḥajar: Matrūk

2) Menurut al-Dhahabī: Kadhdhāb

3) Menurut Abū Zur’ah: Laitha bi Shain

4) Menurut al-Ḥākim Abū Aḥmad: Dhāhab al-Ḥadīth

5) Menurut Ya’kūb ibn Sufyān: Matrūk al-Ḥadīth

63Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 5, h. 490. 64 Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 5, h.679.

Page 71: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

56

6) Menurut al-Dāruquṭnī: Matrūk.65

Pernyataan kritikus hadis tersebut tidak ada seorangpun yang menetapkan

‘Amr ibn Shu’aib adalah seorang periwayat hadis yang thiqah, bahkan ada yang

menyatakan ‘Amr ibn Shu’aib itu seorang pendusta. Namun hadis yang di terima

dari Dāwud ibn al-Ḥuṣain bersambung sanadnya.

3. Dāwud ibn al-Ḥuṣain (135 H)

a. Biografi

Nama lengkapnya adalah Dāwud ibn al-Ḥuṣain al-Qirshī al-Amwā

Maulahum, kunyahnya Abū Sulaimān al-Madinī, Maula ‘amr ibn ‘Uthmān ibn

‘Affān. Tingkatan keenam dari ‘Aṣir al-Shighar al-Tabi’in. Wafat pada tahun 135

H. Perawi yang meriwayatkan hadis dari Dāwud ibn al-Ḥuṣain yaitu Imām al-

Bukhārī, Imām Muslim, Abū Dāwud, al-Tirmidhī, al-Nasāiy, dan Imām Ibnu

Mājah.

b. Guru dan Murid Dāwud ibn al-Ḥuṣain

Guru-gurunya adalah al- Ḥuṣain (Ayahnya), ‘Abd al-Raḥman ibn Abī

‘Uqbah al-Fārisī, ‘Ikrimah Maula ibn ‘Abbās, ‘Amr ibn Shu’aib, dan yang

lainnya.

Murid-muridnya adalah Ibrāhīm ibn Muḥammad ibn Abī Yaḥyā al-

Aslamī, Sulaimān ibn Dāwud ibn al-Ḥuṣain (Anaknya), Mālik ibn Annas, dan

yang lainnya.66

c. Pernyataan para Kritikus Hadis tentang Dāwud ibn al-Ḥuṣain

1) Menurut Ibnu Ḥajar: Thiqah

65Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 6, h. 102. 66Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 9, h. 490.

Page 72: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

57

2) Menurut al-Dhahabī: Thiqah

3) Menurut Abū Zur’ah: Layyin

4) Menurut Abū Ḥātim: Laisa bi Quwwā

5) Menurut al-Nasāiy: Laisa bihi Ba’sa.67

Pernyataan kritikus hadis tersebut ada yang mengatakan thiqah dan

hadis yang diterima dari Ikrimah bersambung sanadnya.

4. Ikrimah (104 H)

a. Biografi

Nama lengkap Ikrimah adalah Ikrimah al-Qirshī al-Hāshimī, atau Abū

‘Abdullah al-Madinī, kunyahnya ‘Abdullah ibn ‘Abbās dari kota berasal dari al-

Barbar dari Ahli al-Maghribī. Tingkatan ketiga dari kalangan pertengahan tabi’in.

Wafat pada tahun 104 H di Madinah. Perawi yang meriwayatkan hadis dari

Ikrimah yaitu Imām al-Bukhārī, Imām Muslim, Abū Dāwud, al-Tirmidhī, al-

Nasāiy, dan Imām Ibnu Mājah.

b. Guru dan Murid Ikrimah

Guru-gurunya adalah Jābir ibn ‘Abdullah, al-Ḥasan ibn ‘Alī ibn Abī Ṭālib,

Ṣafwān ibn Umayyah, ‘Abdullah ibn ‘Abbās (Maulaahu), ‘Abdullah ibn ‘Umar

ibn Khaṭṭāb, ‘Abdullah ibn ‘Amr ibn al-Āṣ, Mu’awiyah ibn Abī Sufyān, Abī

Hurairah ‘Aishah Ummu al-Mu’minin, dan yang lainnya.

Murid-muridnya adalah al-Ḥakim ibn ‘Utaybah, Ḥumaid ibn Qais al-

A‘raji, Ḥumaid al-Ṭawīl, Dāwud ibn al-Ḥuṣain, Muḥammad ibn Muslim ibn

Shihāb al-Zuhrī, Muḥammad Abī Yaḥyā al-Aslamī, Wahb ibn Nāfi’.68

67Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 9. h. 87. 68Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 9, h. 130.

Page 73: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

58

c. Pernyataan para Kritikus Hadis tentang ‘Ikrimah

1) Menurut Ibnu Ḥajar: Thiqah Thubut.

2) Menurut al-Dhahabī: Thubut.69

‘Ikrimah menerima hadis dari Ibnu ‘Abbās langsung dan sanadnya bersambung.

5. Ibnu ‘Abbās (68 H)

a. Biografi

Nama lengka Ibnu ‘Abbās adalah ‘Abdullah ibn ‘Abbās ibn ‘Abd al-

Muṭṭalib ibn Hishām ibn ‘Abdi Manaf al-Qirshī al-Hāshimī Abū al-‘Abbās

al-Madinī (Anaknya Paman Rasulullah Saw). Tingkatan pertama Ṣahābī, lahir di

al-Sha’b, wafat pada tahun 68 H di Ṭāif. Perawi yang meriwayatkan hadis dari

Ibnu ‘Abbās yaitu Imām al-Bukhārī, Imām Muslim, Abū Dāwud, al-Tirmidhī, al-

Nasāiy, dan Imām Ibnu Mājah.70

b. Guru dan Murid Ibnu ‘Abbās

Guru-gurunya adalah Nabi Saw, Abī ibn Ka’ab, Usāmah ibn Zaid, Khālid

ibn Wālīd, al-‘Abbās ibn ‘Abd al-Muṭalib (Ayahnya), ‘Abd al-Raḥman ibn ‘Auf,

‘Alī ibn Abī Ṭālib, ‘Uthmān ibn ‘Affān, ‘Umar ibn Khaṭṭāb, Abī Bakr al-Ṣiddīq,

Mu’ādh ibn Jabal, Mu’āwiyah ibn Abī Sufyān, Abī Hurairah, sebagian para istri

Nabi Saw dan masih banyak yang lainnya.

Murid-muridnya adalah Ḥumaid ibn ‘Abd al-Raḥman ibn’Auf, ‘Ikrimah

ibn Khālid al-Makhzūmī, Ikrimah Maulā Ibnu ‘Abbās, Kālīb ibn Shihāb al-

Jurmī, Fāṭimah ibnt al-Ḥusain ibn ‘Alī ibn Abī Ṭālib dan masih banyak yang

lainnya.

69Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 9, h. 384. 70Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 14, h. 123.

Page 74: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

59

c. Pernyataan par Kritikus Hadis tentang Ibnu ‘Abbās

1) Menurut Ibnu Ḥajar: Ṣaḥābī.

2) Menurut al-Dhahabī: Ṣaḥābī.71

Pernyatakan kritikus hadis tersebut Ibnu ‘Abbās adalah seorang sahabat

dan hadis yang diterima langsung dari Nabi Saw.

Kesimpulanya: Hadis ketiga ini adalah hadis mauḍu’72 karena ada salah seorang

periwayatnya yang pendusta yaitu Ibrāhīm ibn Muḥammad.

71Jamal al-Dīn Abī al-Ḥajjaj Yūsuf al-Mizzī, Tahdhīb al-Kamāl fi Asmā‘i al-Rijāl,

(Bairut: Dar al-Fikr, t.th), juz. 14, h. 341. 72Hadis Mauḍu‘ yaitu hadis yang dicipta serta dibuat oleh seorang pendusta, yang ciptaan

itu dinisbahkan kepada Rasulullah secara palsu dan dusta baik desengaja ataupun tidak.

Page 75: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

60

SKEMA GABUNGAN HADIS KETIGA (Tidak Nikah Ulang)

Keterangan Warna Garis : عن

حدثنا حدثين

اخربان

عبد الرزاق

W. 211

W.279 الرتمذى

الطرباىن W. 360

W. 275 ابو داود

W. 458 البيهقى

ابن ماجه W. 273

هناد

W. 243 بكر بن خالد ابو

ويحي بن حكيم

W. 256

محمد بن

عمرو

الرازي

محمد بن عبد هللا

ابو سهل

عبد هللا بن

محمد النفيلى

W. 234

الحسن

بن على

W. 237

ابراهيم بن محمدد

W. 184

يونس بن بكير

W. 199

احمد بن سلمان

الحسن

بن مكرم

يزيد بن هارون

W. 206 الفضل سلمه/ ابن

W.190

أحمد بن حنبل

W. 241

محمد بن سلمهW. 191

داود بن الحصين

W. 135

يعقوب بن ابراهيمW. 208

W. 68 ابن عباس

W.104 عكرمه

محمد بن اسحاقW.150

ابراهيم بن سعد

W. 185

رسول هللا

Page 76: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

61

BAB IV

PENELITIAN MATAN HADIS TENTANG NIKAH BEDA AGAMA

Kegiatan penelitian Matan Hadis

Kata matan menurut bahasa berarti tanah yang meninggi, sedangkan menurut

istilah yaitu ujung atau tujuan sanad atau suatu kalimat tempat berakhirnya sanad.1

Dilihata dari objek penelitian, sanad dan matan hadis memiliki kedudukan yang sama-

sama penting untuk diteliti dalam hubungannya dengan status keḥujjahan hadis.

Karena menurut ulama hadis barulah dinyatakan ṣaḥīḥ apabila sanad dan matan hadis

itu sama-sama berkualitas ṣaḥīḥ.2

Ulama hadis berbeda-beda dalam memberikan kriteria kesahihan matan hadis.

Perbedaan tersebut biasanya disebabkan oleh latar belakang, keahlian alat bantu dan

persoalan serta masyarakat yang dihadapinya. Ibnu Jauzi misalnya, memberikan tolak

ukur kesahihan matan hadis secara singkat, yaitu setiap hadis yang bertentangan

dengan akal ataupun berlawanan dengan ketentuan pokok agama, hadis tersebut

tergolong Mauḍu’.3 Sedangkan metodologi penelitian matan hadis yang dikemukakan

oleh Muhammad Syuhudi adalah sebagai berikut:

1. Meneliti matan dengan melihat kualitas sanadnya.

2. Meneliti matan yang semakna.

3. Meneliti kandungan matan hadis.

Pendapat yang lain, seperti yang dikemukakan oleh al-Khātib al-Baghdādi dan

Ṣalah al-Din al-Aẓahabi yaitu suatu matan hadis dikatakan sahih apabila memiliki

kriteria sebagai berikut:

1Itang Ranuwijaya, Ilmu Hadis, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1991), h. 94. 2M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), h.

123. 3‘Abd al- Raḥmān Ibn Jauzi, Al-Mauḍū’āt ,(Bairut: Dar al-Afaq al-Jadidah, 1983), h.258.

Page 77: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

62

1. Sanadnya sahih (penentuan kesahihan sanad hadis didahului dengan

kegiatan takhrij dan dilanjutkan dengan kegiatan penelitian sanad hadis).

2. Tidak bertentangan dengan hadis mutawatir atau hadis ahad yang sahih.

3. Tidak bertentangan dengan petunjuk al-Qur’an.

4. Tidak bertentangan dengan akal sehat.

5. Tidak bertentangan dengan sejarah (kesepakatan ulama terdahulu atau

ulama salaf).

6. Susunan pernyataannya menunjukkan ciri-ciri kenabian.4

Beberapa metodologi dari para ulama dalam mengkritik matan hadis yang

telah dipaparkan, adapun yang menjadi unsur-unsur acuan utama yang harus dipenuhi

oleh suatu matan yang berkualitas ṣaḥīḥ adalah yang terhindar dari

Ṣudūd(kejanggalan) dan ‘illat(kecacatan). Disini saya akan menggunakan langkah-

langkah metodologi penelitian matan hadis sebagai berikut:

1. Meneliti Matan dengan Melihat Kualitas Sanad Hadis

Matan hadis tidak dianggap sahih apabila sanadnya diragukan. penelitian

sanad yang telah dilakukan, bahwa saya mendapati hadis di atas yaitu hadis ‘Abd al-

Razzāq dari Ibn Juraij terdapat salah seorang mukharrijnya yang tidak disebutkan

identitasnya, sehingga tidak dapat diketahui kejelasan statusnya, meskipun terdapat

periwayat yang bersifat thiqah, maka hal ini dapat mempengaruhi kesahihan hadis

tersebut. Dan pada hadis ‘Abd al-Razzāq dari Ḥumaid ibn Qais sanadnya tidak

bersambung karena ‘Abd al-Razzāq tidak bertemu langsung dengan gurunya yaitu

Ḥumaid ibn Qais, begitupun Ḥumaid ibn Qais menerima hadis tidak bertemu

langsung dengan gurunya yaitu al-Ḥajjāj ibn Arṭa’ah. Dan pada hadis ‘Abd al-Razzāq

4Bustamin dan M. Isa H.A. Salam, metodologi Kritik Hadis, (Jakarta: PT Raja Grafinda

Persada, 2004), cet. I, h. 62-64.

Page 78: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

63

dari Ibrāhīm ibn Muḥammad, terdapat mukharrijnya yang pendusta yaitu Ibrāhīm ibn

Muḥammad.

Hasil penelitian sanad hadis dari tiga hadis yang saya teliti ini berstatus ḍa’if.

Oleh karena itu dengan melihat kulitas sanad, menurut saya telah memenuhi untuk

penelitian matan selanjutnya. Karena sumber acuan utama yang harus dipenuhi oleh

suatu matan yang berkualitas ṣaḥīḥ adalah terhindar dari shaẓ dan ‘illat.5 Berarti,

bahwa kualitas sanad hadis ini telah memenuhi langkah pertama penelitian matan

hadis yang bersangkutan.

2. Meneliti Matan yang Semakna

Perbedaan dalam redaksi (matan) dengan matan hadis yang sejalur dengannya,

karena periwayatan secara makna menurut ulama hadis dapat ditoleransi, sepanjang

tidak menyalahi kandungan makna hadis dari Rasulullah Saw, baik itu pergantian

lafaẓ, perbedaan struktur maupun pengungkapan yang sempurna ataupun tidak,

semuanya masih dapat diterima sebagai sabda yang berasal dari Rasulullah Saw.

Untuk memperjelas adanya perbedaan lafaẓ yang dimaksud, saya telah menghimpun

dan menyandingkan hadis-hadis yang semakna untuk mengetahui bagaimana bentuk

periwayatan dari hadis tersebut, apakah bi al-Lafẓi atau bi al-Ma’na, inilah hadis-

hadis tersebut:

عليه وسلم ، وهاجرت ب عد النبي صلى الل عل . ١ يه وسلم ف الجرة أسلمت زي نب بنت النبي صلى الل

ة مشرك ، ث شهد أبو العاص بدرا مشركا ، األول ، وزوجها أبو العاص بن الربيع بن عبد العزى بك

ة فأسر ف فدى ، وكان موسرا ، ث شهد أحدا أيضا مشركا ، ة ، ث مكث بك ف رجع عن أحد إل مك

ام ن فر من األنصار ، فدخلت ام تجرا ، فأسره بطريق الش زي نب على ما شاء الل ، ث خرج إل الش

5M. Syuhudi Ismail, Kaidah Kesahihan Sanad Hadis: Telaah Kritik dan Tinjauan Pendekatan

Sanad (Jakarta: Bulan Bintang, 1995), h. 111

Page 79: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

64

عليه وسلم ، ف قالت ي عليهم أدنهم ؟ قال : وما ذاك ي زي نب ؟ النبي صلى الل : إن المسلمني ي

ز جوار امرأة ب عدها ، ثم أسلم ، قالت : أجرت أب العاص ، ف قال : قد أجزت جوارك ، ث ل ي

6ما ،فكان على نكاحه

عليه وسلم ق بل زوجها أب العاص بسنة ، .۲ ثم أسلم ، ف ردها النب أسلمت زي نب اب نة النبي صلى الل

7صلى اللم عليه وسلم بنكاح جديد.

عليه وسلم وزوجها أبو العاص بن الربيع أسلمت زي نب بنت .۳ ثم -يعين مشرك -النبي صلى الل

8أسلم ب عد ذلك ، فأق رهما النب صلى اللم عليه وسلم على نكاحهما.

9.الربيع بنكاح أحدثهرد زينب ابنته على أب العاص بن ▪

10رد اب ن ته زي نب على أب العاصي بن الربيع بهر جديد ونكاح جديد. ▪

11.(ونكاح جديد )رد اب ن ته إل أب العاص بهر جديد ▪

بنكاحها األول ول حيدث رد رسول هللا صلى هللا عليه و سلم زينب ابنته على زوجها ▪

12شيئا.

6Al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, al-Muṣannaf, (Bairut:

Majlis Ilmi t.th.), jilid.7, h.171-172. 7Al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, al-Muṣannaf, (Bairut:

Majlis Ilmi t.th.), jilid.7, h. 168. 8Al-Ḥāfiẓ al-Kabīr Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām al-Ṣan’ānī, al-Muṣannaf, (Bairut:

Majlis Ilmi t.th.), jilid. h. 171. 9Imam al-Ḥāfiẓ Sa’īd ibn Manṣūr ibn Shu’bah al-Khurāsānī al-Makī, Sunan Sa’īd ibn Manṣūr,

(Bairut- Libanon: Dār al-Kutb al-‘Ilmiyyah), cet.2, jilid III, h.73-74. 10Imām al-Ḥāfiẓ Abī al-‘Ulā Muḥammad ‘Abd al-Raḥmān ibn ‘Abd al-Raḥīm al-

Mubārakfūrī, Tuḥfatu al-Aḥwaẓī bi Sharḥ Jāmi’ al-Tirmidhī, (Bairut-Libanon: Dār al-Kutb al-

‘ilmiyyah, 1410 H/1990), cet. I, h. 248-249. 11Al-Ḥāfiẓ al-Jalīl Abī Bakr Aḥmad ibn Ḥusain ibn ‘Alī al-Baihaqī, al-Sunan al-Kubrā, (Bairut: Dar al-

Fikr, 1983), juz. 7, h. 188. 12Abū ‘Abdullah ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Hilāl al-Shaibānī, Musnad Imam Aḥmad ibn

Ḥanbal, (Bairut: Dar al-Fikr, 1991), juz. 1, h. 467. Dan al-Ḥāfiẓ Abī Qāsim Sulaimān ibn Aḥmad al-

Ṭabrānī, al-Mu’jām al-Kabīr, (Kairo: Maktabah ibn al-Taimiyah, t.th), Juz. 11, h.228.

Page 80: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

65

لنيكاح رد رسول الل صلى الل عليه وسلم زي نب اب ن ته على زوجها أب العاص بن الربيع ب ▪

ئا ل ول حيدث شي .13األو

بيع وكان إسلمها ق بل إسلمه بستي سنني على رد اب ن ته زي نب على أب العاص بن الر ▪

ل ول حيدث شهادة ول صداقا. 14النيكاح األو

ل, ▪ ل حيدث رد رسول الل صلى الل عليه وسلم اب ن ته زي نب على أب العاص بلنيكاح األو

ئا .15شي

بلنيكاح رد النب صلى الل عليه وسلم اب ن ته زي نب على أب العاص بن الربيع ب عد ستي سنني ▪

ل ول حيدث نكاحا .16األو

ل رد اب ن ته على أب العاص بن الربيع ▪ .17ب عد سن تني بنكاحها األو

Matan di atas tampak adanya perbedaan lafaz, بنكاح جديد dan بنكاحها األول.

Dengan demikian apabila ditempuh metode muqāranah terhadap perbedaan lafaẓ pada

berbagai matan yang semakna, maka tidak dapat di toleransi, di dasarkan pada alasan

bahwa masing-masing diantara sanad hadis di atas ada yang tidak ṣaḥīḥ.

3. Meneliti Kandungan Matan Hadis

Meneliti kandunga matan hadis yang perlu diperhatikan untuk penelitiannya

yaitu apakah hadis tersebut bertentangan atau tidak, baik dengan hadis-hadis lain

maupun dengan al-Qur’an sebgai sumber pertama dalam Islam. Namun setelah diteliti

saya berpendapat, bahwa hadis nikah beda agama yang terjadi pada Zainab binti

13Al-Imām al-Ḥāfiẓ al-Muṣannaf al-Muttaqīn Abī Dāwud Sulaimān ibn al-‘Ashath al-

Sajastānī al-Azdā, Sunan Abī Dāwud, (Indonesia: Maktabah Daḥlan, t.th), Juz. I, h. 272. 14Al-Ḥāfiẓ al-Jalīl Abī Bakr Aḥmad ibn Ḥusain ibn ‘Alī al-Baihaqī, al-Sunan al-Kubrā,

(Bairut: Dar al-Fikr, 1983), juz. 7, h. 187. 15Abū ‘Abdullah ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Hilāl al-Shaibānī, Musnad Imam Aḥmad ibn

Ḥanbal, (Bairut: Dar al-Fikr, 1991), juz. 1, h. 467. 16Abī ‘Īsā Muḥammad ibn Īsā ibn Saurah al-Tirmidhī, Jāmi’ al-Tirmidhī, (Bait al-Afkār al-

Dauliyah, t.th), h.202. 17Al-Ḥāfiẓ Abī ‘Abdullah Muḥammad ibn Yazīd al-‘Arābī ibn Mājah al-Quzaini, Sunan Ibnu

Mājah, (Riyad:Darusalam al-Nasyr wa al-Tauzi’, 1999),cet. I, h.287. dan al-Ḥāfiẓ al-Jalīl Abī Bakr

Aḥmad ibn Ḥusain ibn ‘Alī al-Baihaqī, al-Sunan al-Kubrā, (Bairut: Dar al-Fikr, 1983), juz. 7, h. 188.

Page 81: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

66

Rasulullah tersebut tidak bisa di jadikan hujjah, karena tidak ada hadis ṣaḥīḥ yang

mendukung. Terkait dengan perbandinga antara hadis dengan al-Qur’an, hadis tentang

nikah beda agama Zainab binti Rasullah dengan Abū al- ‘Aṣ tersebut tidak sejalan

dengan al-Qur’an untuk zaman sekarang karena pernikahan tersebut terjadi sebelum

Islam datang.

4. Pendapat Ulama Terhadap Makna Hadis

Pendapat Imam Aḥmad dalam salah satu riwayat darinya, mengatakan bahwa

perempuan musyrik yang masuk Islam tanpa diikuti suaminya, maka pernikahan

antara keduanya bubar dengan sendirinya waktu itu juga. Pendapat ini dinisbatkan

kepada ʻUmar ibn Khaṭṭab, Jābir ibn ʻAbdullah, ʻAbdullah ibn ʻAbbās, Hamad ibn

Zaid, Saʻid ibn Jubair, ʻUmar ibn ʻAbd al-ʻAzīz, Ḥasan al-Baṣri, Ṭawus, Qatadah dan

Syaʻbi ibn al-Munẓir.18

Hal ini mereka berdasar pada QS. al-Baqarah [2]: 221 yang mengharamkan

orang Islam menikah dengan laki-laki dan perempuan musyrik.

وا المشركني حت ول ت نكحوا المشركات حت ي ؤمن وألمة مؤمنة خي من مشركة ولو أعجب تكم ول ت نكح

إل النة والمغفرة ي ؤمنوا ولعبد مؤمن خي من مشرك ولو أعجبكم أولئك يدعون إل النار والل يدعو

رون. آيته للناس لعلهم ي تذك بذنه وي بنيي

“Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan musyrik, sebelum

mereka beriman. Sesungguhnya perempuan budak yang mukmin lebih baik dari

perempuan musyrik walau-pun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan

orang-orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan-perempuan mukmin) sebelum

mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik

walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka sedang Allah mengajak

ke surga dan ahmpunan dengan izin-Nya. Al-lah menerangkan ayat-ayat-Nya

18Ibn al-Qudamah, al-Mughni (Beirut: Dar al-Kutb , Juz.7, t.th), h. 535.

Page 82: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

67

(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS.

al-Baqarah: 221).19

Ayat lain yang melarang orang Islam menikah dengan orang kafir, yang

diterangkan dalam QS. al-Mumtahanah [60]: 10.

مهاجرات فامتحنوهن الل أعلم بميانن فإن علمتموهن مؤمنات يأي ها الذين آمنوا إذا جاءكم المؤمنات

ا أنفقوا ول ج لون لن وآتوهم م م ول هم حي ار ل هن حل ل ناح عليكم أن فل ت رجعوهن إل الكف

تموهن أجورهن ول تسكوا بعصم الكوافر واسألوا ما أنفقتم وليسألوا ماتنكحوه أنفقوا ذلكم ن إذا آت ي

عليم حكيم. نكم والل حكم الل حيكم ب ي

“Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu

perempuan-perempuan yang beriman, Maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka.

Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka, maka jika kamu telah mengetahui

bahwa mereka (benar-benar) beriman. Maka janganlah kamu kembalikan mereka

kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-

orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan

berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada

dosa atasmu menikahi mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan

janganlah kamu tetap berpegang pada tali (pernikahan) dengan perempuan-

perempuan kafir. Dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar, dan

hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum

Allah yang ditetapkanNya di antara kamu. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha

Bijaksana.” (QS. al-Mumtahanah: 10).

Ayat di atas secara tegas mengharamkan seorang muslimah untuk menikah

dengan non-muslim, bahkan sebagian ulama telah menyatakan bahwa masalah ini

sudah menjadi kesepakatan para ulama.20

Ayat di atas juga menunjukkan bahwa, jika seorang isteri masuk Islam,

sedang suaminya masih non-muslim, maka pernikahan mereka berdua harus

dibatalkan, karena Allah Swt melarang untuk mengembalikan isteri yang sudah

19Al-Qur’ān al- Karīm dan Terjemahan Indonesia. Jakarta: Menara Kudus. 2006. 20Abu Hayyan, al-Baḥrul al-Muhīṭ (Beirut: Dar al-Kutb, Juz : 2, t.th) h. 164.

Page 83: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

68

masuk Islam kepada suami yang belum masuk Islam. Dengan demikian pendapat

yang membolehkan seorang isteri yang masuk Islam untuk tetap tinggal bersama

suaminya yang masih non-muslim adalah pendapat yang salah dan bertentangan

dengan ayat di atas.21

Secara logika, bahwa seorang laki-laki mempunyai pengaruh yang sangat kuat

terhadap perempuan yang sudah masuk Islam (muslimah), sehingga sangat mungkin

dia akan mengajak, merayu bahkan memaksa istrinya yang sudah muslimah untuk

menjadi kafir kembali.22 Seperti firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 221 yang sudah

disebutkan di atas “Mereka itu akan mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke

surga dan ampunan dengan izin-Nya”.

يدعو إل النة والمغفرة بذنه .أولئك يدعون إل النار والل

Pendapat mayoritas ulama, mengatakan bahwa perempuan non muslim yang

masuk Islam tanpa diikuti suaminya, jika hal itu terjadi sebelum melakukan hubungan

suami isteri, maka pernikahan antar keduanya harus dibatalkan waktu itu juga. Jika

hal itu terjadi setelah mereka berdua melakukan hubungan suami isteri, maka

perempuan itu menunggu habis masa iddahnya, yaitu tiga kali haid, atau tiga bulan

bagi yang tidak haid atau sampai melahirkan jika waktu masuk Islam dalam keadaan

hamil, jika suaminya masuk Islam dalam masa iddah, maka mereka berdua tetap sah

menjadi suami istri, jika suami belum masuk Islam sampai habis masa iddahnya,

maka pernikahan antar keduanya dibatalkan. Pendapat ini termasuk di dalamnya tiga

imam madzhab: Imam Mālik, Syafiʻi dan Aḥmad. Pendapat ini dinisbatkan juga

kepada ʻAbdullah ibn ʻUmar, al-ʻAuzaʻi, Mujahid, al-Laith, al-Zuhri, Isḥāq,

21‘Abd al-ʻAdhīm al-Muṭ’ani, Mulahaẓat Mauḍu‘iyah ḥaula Fatwa al-Islam al-Marʻati Duna

Zaujiha t. th, h. 31 22Al-Kasani, Badai’ as-Shonai’, juz: 2, h. 271.

Page 84: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

69

Muhammad ibn al-Ḥasan. Hanya saja Imam Mālik menyatakan bahwa jika yang

masuk Islam suaminya terlebih dahulu, maka nikahnya langsung batal.23

Pendapat ini secara umum sama dengan pendapat Imam Aḥmad. Adapun dalil

yang menunjukkan bahwa isteri yang masuk Islam boleh menunggu suaminya sampai

selesai masa iddahnya adalah mengqiyaskan dengan isteri yang dicerai suaminya

dengan cerai pertama dan kedua, jika suaminya rujuk kembali sebelum masa iddahnya

maka mereka berdua sah, tetapi jika tidak rujuk selama masa iddahnya maka

pernikahan antara keduanya batal dan harus menikah dengan akad baru lagi jika

keduanya ingin rujuk kembali. Pendapat ini merujuk pada hadis ʻAmr ibn al-Syuʻaib

dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya ia berkata: “Bahwa Nabi Saw

mengembalikan puterinya Zainab kepada Abu al-‘Aṣ dengan akad nikah baru.”

مذي : حديأن ث ابن النب صلى هللا عليه وسلم رد اب ن ته زي نب على أب العاص بنكاح جديد قال التي

.24عباس أجود إسنادا , والعمل على حديث عمرو بن شعيب

Pendapat Hamad ibn al-Salamah, al-Qatadah, Muḥammad ibn Sirrin, Ibn al-

Taimiyah dan Ibn al-Qayyim. Mengatakan bahwa perempuan non-muslim yang

masuk Islam tanpa diikuti suaminya, maka pernikahan antara keduanya masih

berlangsung, hanya saja perempuan tersebut tidak boleh tinggal bersama suaminya

dalam satu rumah, tetapi harus pisah tempat sambil menunggu suaminya masuk

Islam, suaminya tidak wajib memberikan nafkah, dan tidak boleh melakukan

hubungan suami isteri, karena hubungan antara keduanya sudah terputus, hanya saja

23Al-Mawardi, al-Hawi al-Kabir, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1994), Cet. I, Juz. 9, h.

258. Al-Baghawi, Sharḥ al-Sunnah, (Beirut: Dar al-Kutb al-Ilmiyah, 1992), Cet. I, Juz. 5, h. 73. Ibnu

Qudamah, al-Mughni, Juz .7, h. 532-536. 24HR. Al-Tirmidhī, beliau berkata: Hadis Ibn ‘Abbās sanadnya lebih baik, namun yang

diamalkan adalah hadis ‘Amr Ibn Shu‘aib. Hadis ‘Amr ibn Shu‘aib dari bapaknya. Ulama hadis

berbeda pendapat tentangnya, apakah termasuk hadis mursal (terputus) atau muttaṣil (tersambung)

tetapi yang benar bahwa hadis tersebut adalah hadis muttaṣil (tersambung) dan para ulama “hadis dan

fiqih” telah menjadikan hadis tersebut sebagai hujjah sebagaimana yang dinukil oleh Imam Bukhari

bahkan sebagian ahli hadis mengatakan bahwa hadis ‘Amr ibn Shu‘aib dari bapaknya dari kakeknya

seperti hadis Mālik dari Nafi‘ dari Ibnu ‘Umar yaitu sanad yang paling ṣaḥīḥ walaupun sebenarnya

tidak demikian (lihat Ibnu Uthaimin, Sharḥ Bulugh al- Maram, 4/280).

Page 85: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

70

jika suaminya masuk Islam, walaupun setelah satu tahun, maka mereka berdua adalah

suami istri yang sah, tanpa harus mengulangi aqad nikah yang baru lagi.

Hadis di atas sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Tirmidzī diamalkan

oleh masyoritas ulama walaupun isnadnya lebih lemah dari hadis Ibn al-ʻAbbās, hal

itu karena Zainab binti Rasulullah telah habis masa iddahnya, apabila ingin menikah

dengan suaminya yang terlambat masuk Islam yaitu Abu al-ʻĀṣ ibn al-Rabī’ maka

harus melalui pernikahan baru karena pernikahan pertama telah terputus dengan

habisnya masa iddah.25

Hadis di atas menunjukkan bahwa boleh bagi perempuan yang masuk Islam

menunggu untuk tidak menikah sampai suaminya masuk Islam walaupun hal itu

memakan waktu bertahun-tahun lamanya, dengan catatan istri tersebut harus pisah

tempat tinggal dan putus hubungan dengan suaminya yang masih berstatus non

muslim tersebut.

Sementara QS. al-Māidah [5]: 5 yang membolehkan laki-laki Muslim menikah

dengan perempuan Ahli Kitab.

كم الطييبات وطعام الذين أوتوا الكتاب حل لكم وطعامكم حل لم والمحصنات من الي وم أحل ل

تموهن أجورهن مصنني غي مسافحني المؤمنات والمحصنات من الذين أوتوا الكتاب من ق بلكم إذاآت ي

ل متخذي أخدان ومن يكفر بلميان ف قد حبط عمله وهو ف الخرة من الاسرين.و

“Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. makanan (sembelihan)

orang-orang yang diberi al-Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula)

bagi mereka. (dan dihalalkan menikahi) perempuan yang menjaga kehormatan

diantara permpuan-perempuan yang beriman dan permpuan-permpuan yang

menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu, bila

kamu telah membayar mahar mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan

maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang

25Ibnu Utsaimin, Sharḥ Bulugh al- Maram, juz. 4, h. 278

Page 86: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

71

kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka sungguh sia-sia

amal mereka dan di hari kiamat termasuk orang-orang yang merugi.”( QS. al-

Maidah: 5).

Turunnya ayat ini, apa yang belum diatur sebelumnya, termasuk kasus

pernikahan Zainab dengan Abū al-ʻĀṣ ibn al-Rabī’ jelas tidak berlaku. Karena itu

riwayat yang menyatakan bahwa Zainab dikembalikan kepada Abū al-ʻĀṣ tanpa akad

baru, dapat dianggap bertentangan dengan ayat ini. Dengan begitu, kalaulah ṣaḥīḥ,

maka secara dirayah harus ditolak. Adapun QS. al-Maidah [5]: 5, yang menyatakan

kebolehan perempuan Ahli Kitab dinikahi oleh laki-laki Muslim, tetapi tidak

sebaliknya, tidak dapat digunakan untuk melegalkan kasus “pernikahan Abū al-ʻĀṣ

dengan Zainab” setelah turunnya QS. Al-Baqarah [2]: 221. Pasalnya, posisi QS. Al-

Maidah [5]: 5 ini mentakhṣiṣ QS. Al-Baqarah [2]: 221. Dengan demikian keharaman

menikah dengan orang musyrik hanya berlaku untuk orang musyrik, bukan untuk Ahli

Kitab, dengan ketentuan yang telah diatur dalam QS. Al-Maidah: 5, antara lain: harus

memenuhi kriteria muḥṣanat (menjaga kesucian), bukan diajak berzina (ghayra

musafiḥat) dan bukan menjadi simpanan (wa la muttakhidḥat akhdan).26

Mengenai diamnya Nabi saw. terhadap pernikahan Abū al-ʻĀṣ dan Zainab saat

di Makkah, juga tidak dapat dijadikan dalil, bahwa status pernikahan seperti itu sah

hingga sekarang. Diamnya Nabi Saw memang merupakan bagian dari sunnah.

Namun, peristiwa ini terjadi sebelum QS 2: 221 dan QS 5: 5 diturunkan. Setelah

kedua ayat ini diturunkan, hukum tersebut telah dihapus. Ini dikuatkan dengan

riwayat yang menyatakan, bahwa mereka dinikahkan ulang oleh Nabi dengan akad

dan mahar baru.27

26Nurcholis Madjid, dkk, Fiqih Lintas Agama: Membangun Masyarakat Inklusif-Pluralis,

(Jakarta: Paramadina, 2004), h. 162. 27Al-Baghawi, Sharḥ al-Sunnah, (Beirut: Dar al-Kutb al-Ilmiyah, 1992), cet. I, Juz. 5, h. 73.

Page 87: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

72

Page 88: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian sanad dan matan hadis tentang nikah beda pada

masa Rasulullah Saw, yaitu Zainab binti Rasullah yang terdapat di dalam kitab al-

muṣannaf ‘Abd-al-Razzāq, maka dapat saya simpulkan:

1. Hadis pertama yang diriwayatkan oleh ‘Abd al-Razzāq dari Ibn Juraij ini

adalah hadis mubham1 karena ada perawi atau orang yang memililki

hubungan dengan riwayat tersebut tidak jelas (tidak diketahui identitasnya),

sehingga keḍobitannya diragukan.

2. Hadis kedua yang diriwayatkan oleh ‘Abd al-Razzāq dari Ḥumaid adalah

hadis Munqaṭi’2 karena terdapat kesamaran mukharrijnya yaitu Ḥumaid

meriwayatkan hadis kepada ‘Abd al-Razzāq dengan selisih usia yang sangat

jauh, dan terdapat juga mukharrij yang hidupnya tidak sezaman, jadi perawi

tersebut ada yang gugur.

3. Hadis ketiga yang diriwayatkan oleh ‘Abd al-Razzāq dari Ibrāhīm ibn

Muḥammad ini adalah hadis mauḍu’3 karena ada seorang periwayat yang

pendusta yaitu Ibrāhīm ibn Muḥammad.

1Hadis yang nama perawinya atau orang yang memililki hubungan dengan riwayat tersebut

tidak jelas, baik pada matan maupun sanad. 2Hadis yang sanadnya tidak bersambung dari sisi manapun, baik terputusnya pada bagian

awal, akhir atau pertengahan sanad, terputusnya sanad bisa disatu tempat atau lebih dari satu atau dua

tempat. 3Hadis yang direkayasa atau dusta yang dibuat-buat, kemudian dinisbahkan kepada Nabi.

Page 89: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

74

Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwasannya hadis Nikah Beda Agama

dalam kitab al-Muṣannaf ‘Abd al-Razzāq ini tidak bisa dijadikan sebagai hujjah

karena ketiga hadis tersebut adalah dha’if bahkan maudhu’ selain itu keadaannya

juga terjadi sebelum adanya Islam.

A. Saran-saran

beberapa hal yang saya tulis dalam skripsi ini, saya mencoba menyampaikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Melihat tujuan dari menikah adalah untuk membangun rumah tangga yang

kekal dan abadi dan berdasarkan kepada Ketuhann Yang Maha Esa sesuai UU

2. Pernikahan itu alangkah baiknya dilakukan dengan seagama dan satu

keyakinan supaya dikemudian hari tidak ada terjadi masalah seperti

melaksanakan ibadah dan harta warisan serta dapat menyebabkan

konsekwensi jangka panjang dari sissi psikologis,ada banyakt antangan yang

dihadapi oleh keluarga salah satu contohnya dalammengasuh anak akan

merasa tidak aman.

3. Sebagai warga negara Indonesia tentunya kita semua harus tunduk kepada

peraturan perundang-undangan Indonesia, dalam hal ini yang menyangkut dengan

pernikahan/perkawinan adalah UU No. 1 Tahun 1974 tentang pernikahan yang

berlaku bagi semua warga negara Indonesia. Di dalam undang-undang tersebut

belum secara tegas melarang pernikahan beda agama. Maka dari itu untuk

menghindari pernikahan beda agama dan akibat dari nikah beda agama tersebut

diharapkan pemerintah membentuk undang-undang baru untuk melarang secara

tegas pernikahan beda agama.

Page 90: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

75

4. Berdasarkan kajian bahwa secara mufakat jumhur ulama melarang pernikahan

beda agama karena berdasarkan al-Qur’an dan Hadis. Oleh karena itu bagi

masyarakat Indonesia khususnya jangan sampai terjadi atau melakukan

pernikahan beda agama.

Page 91: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

76

DAFTAR PUSTAKA

‘Abd al-Raḥmān, ‘Aisyah. Banāt al-Nabiy. Beirut: Dar al-Kutb. 2009.

‘Ajjaj, al- Khatib Muhammad. Ushul al-Hadis Pokok-pokok Ilmu Hadis. Terjemah

Qadirun Nur dan Ahmad Musyafiq. Jakarta: Gaya Media Pertama.1998.

‘Asqalānī, Aḥmad ibn ‘Alī ibn Ḥajar. Al-Isḥābah fī Tamyiz al-Ṣaḥābah. Beirut: Dar

al-Kutb al-‘Ilmiyyah. 1995.

‘Asy’āriy, Hasyim. Irsyād al-Sāriy. Jombang: Maktabah al-Islamiy. t.th.

Abū Zaḥwa, Muhammad. Al-Hadith wa al-Muḥaddithun. Mesir: Shirkah Misriyah.

t.th.

Ali Hasan, Muhammad. Mathail Fiqhiyyah al-Ḥadīthah. Pada Masalah-Masalah

Kontemporer Hukum Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1997.

Amin, H. Phil Kamaruudin. Metode Kritik Hadits. Yogjakarta: Mizan. t.th.

Al-Baghawi, Syarḥ al-Sunnah. Beirut: Dar al-Kutb al-Ilmiyah. 1992.

Al-Baihaqī, ibn ‘Alī al-Jalīl Abī Bakr Aḥmad ibn Ḥusain. Al-Sunan al-Kubrā. Bairut:

Dar al-Fikr. 1983.

Bustamin. Menguak Hadis Palsu yang Masyhur; Upaya Otentivikasi Sabda Nabi.

Jurnal Kajian Agama dan Filsafat, vol. VII, no. 3, 2005.

--------------- dan M. Isa HA Salam. Metodologi Kritik Hadis. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. 2004.

Fatkhi, Rifqi Muhammad. Hadis dan Hegemoni Paradigma Orientasi Fiqh. Jurnal

Kajian Agama dan Filsafat, vol. X, no. 3, 2008.

Hadari, Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial. Jakarta: Gajah Mada University

Press. 1991.

Page 92: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

77

Hayyan, Abū. Al-Baḥr al-Muhīṭ. Beirut: Dar al-Kutb. t.th.

Al-Hindī, ‘Alā’uddīn ‘Alī al-Muttaqī ibn Ḥisāmuddīn. Kanz al-‘Ummāl fī Sunan al-

Aqwāl wa al-Af’āl. Beirut: Muasasah al-Risālah. 1979.

Ismail, M. Syuhudi. Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang. 2007.

----------------, Metodologi Penenlitian Hadis Nabi. Jakarta: PT. Bulan Bintang. 1992.

Al-Jauziyah, Ibn Qayyim. ‘Awn al-Ma’būd Sharḥ Sunan Abī Dāwud. al-Maktabah al-

Salafiyah, t.th.

Kurdi dkk. Hermeneutika al-Qur’an dan Hadis.Yogyakarta: El-Saq Press. 2010.

Madjid, Nurcholis dkk. Fiqih Lintas Agama: Membangun Masyarakat Inklusif

Pluralis. Jakarta: Paramadina. 2004.

Al-Makī, Sa’īd ibn Manṣūr ibn Shu’bah al-Khurāsānī. Sunan Sa’īd ibn Manṣūr.

Bairut- Libanon: Dār al-Kutb al-‘Ilmiyyah. t.th.

Al-Manar, Abduh. Studi Ilmu Hadis. Jakarta: Pustaka Setia. 2006.

Al-Mawardi. al-Hawi al-Kabīr. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.1994.

Al-Mizzī, Yūsuf ibn ‘Abdirraḥmān ibn Yūsuf Jamāl al-Dīn. Tahdhīb al-Kamāl fi

Asmā‘i al-Rijāl.Beirut: Muasasah al-Risālah. 1980.

Al-Mubārakfūrī, Muḥammad ‘Abd al-Raḥmān ibn ‘Abd al-Raḥīm. Tuḥfatu al-

Aḥwadzī bi Sharḥ Jāmi’ al-Tirmidzī. Beirut-Libanon: Dar al-Kutb al-

‘ilmiyyah. 1990.

Munawwir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progressif.

1997.

Al-Muṭ’ani, ‘Abd al-ʻAdhīm. Mulaḥaẓat Mauḍu’iyah Ḥaula Fatwa Islam al-Marʻati

Duna Zaujiha wa hal Yufarraq Bainahuma. t. th.

Page 93: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

78

Nurcholis, Ahmad & Baso, Ahmad. Pernikahan Beda Agama; Kesaksian, Argumen

Keagamaan dan Analisis Kebijakan. Jakarta: Komnas HAM, 2005.

Qarḍāwī, Yusuf. Kayfa Nata’ammal ma’a al-Sunnah al-nabawiyyah. diterjemahkan

oleh Saifullah Kamalie. Metode Memahami al-Sunnah dengan Benar. Jakarta:

Media Da’wah. 1994.

--------------- Kayfa Nata’ammal ma’a al-Sunnah al-Nabawiyah. diterjemahkan oleh

Muhammad al-Baqir. Bagaimana Memahami Hadis Nabi Saw Bandung:

Kharisma.1994.

Al-Qazwainī, ibn Mājah Abī ‘Abdillāh Muḥammad ibn Yazīd al-‘Arābī. Sunan Ibnu

Mājah. Riyad: Dār al-Salām al-Nashr wa al-Tauzi’. 1999.

Al-Qudamah, Ibn. Al-Mughni. Beirut: Dar al-Kutb. t.th.

Raharusun, Agus Suyadi. Pengantar Studi Hadits. Bandung: Pustaka Setia. 2007.

Ranuwijaya, Itang. Ilmu Hadis. Jakarta: Gaya Media Pratama. 1991.

Ridha, Muhammad Rasyid dan Abduh, Muhammad. Tafsir al-Manar. Kairo: Dar al-

Ma’rifah. t.th.

Rosyada, Dede. Sukardja, Quraish Ahmad dan Yatim, Badri. Sejarah dan Ulum al-

Qur’ān. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Salim, Muhammad Ibrāhīm. Bunga-bunga di Taman Hati Rasulullah. Solo: Pustaka

Mantiq. 1993

Al-Ṣan’ānī, Abī Bakr ‘Abd al-Razzāq ibn Hammām. Al-Muṣannaf. Bairut: Majlis

Ilmi t.th.

Al-Shaibānī, Abū ‘Abdullah ibn Muḥammad ibn Ḥanbal ibn Hilāl. Musnad Imam

Aḥmad ibn Ḥanbal. Bairut: Dar al-Fikr. 1999.

Page 94: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

79

Al-Ṣiddiqiy, M. Hasbi. Sejarah Pengantar Ilmu Hadis. Semarang: Pustaka Rizki

Putra. 2001.

Su’ud Ajjin, Ibrāhīm. Manhaj al-Ḥafiẓ ‘Abd al-Razzāq fī Muṣannifihi. Kairo:

Maktabah Islamiyah, t.th.

Al-Ṭabrānī, Al-Ḥāfiẓ Abī Qāsim Sulaimān ibn Aḥmad. Al-Mu’jam al-Kabīr. Kairo:

Maktabah ibn al-Taimiyah. 260H-360H.

Al-Tahhan, Maḥmud. Metode Takhrij dan Penelitian Sanad Hadis. Penerjemah

Ridwan Naṣir. Surabaya: PT. Bina Ilmu. 1995.

Tim Penyusun. Pedoman Akademik Strata 1 2013/2014 UIN Syarif Hidayatullah.

Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 2013.

Tim Penyusun. Al-Qur’ān al- Karīm dan Terjemahan Indonesia. Jakarta: Menara

Kudus. 2006.

Al-Tirmidzī, Abī ‘Īsā Muḥammad ibn ‘Īsā ibn Saurah. Jāmi’ al-Tirmidzī. Bait al-

Afkār: al-Daguliyah. t.th.

Wensinck, A.J. Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaẓ al-Ḥadith al-Nabawī. Leiden: Brill.

1967.

Yusuf, Hery. Ensiklopedi Tokoh Islam: Dari Abu Bakar Hingga Nasr dan Qardhawi,

Jakarta: Mizan Republika. 2003.

Page 95: KUALITAS HADIS NIKAH BEDA AGAMA PADA MASA NABI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · membahas tentang pernikahan Zainab binti Nabi dengan Abū al-‘Āṣ ibn

80