56

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017kpu-sarolangunkab.go.id/download/LKJ KETUA KPU Kab. Sarolangun...KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka melaksanakan

Embed Size (px)

Citation preview

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017

PERNYATAAN TELAH DI REVIU

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN

TAHUN ANGGARAN 2016

Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Sarolangun untuk Tahun Anggaran 2017 sesuai pedoman reviu atas Laporan kinerja substansi

informasi yang dimuat dalam laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Sarolangun

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatar Laporan Kinerja telah disajikan secara

akurat, andal dan valid.

Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan dalam

meyakini keadaan informasi yang disajikan di dalam Laporan Kinerja ini.

Jakarta, Januari 2018

Inspektur,

ADIWIJAYA BAKTI

NIP.19650905 199203 1 001

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam rangka melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang

Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Surat Edaran Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka KPU

sebagai pengemban Amanat Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 22 E Ayat (5) dan Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang tentang Penyelenggara Pemilihan Umum berkewajiban untuk

menyampaikan Laporan Kinerja setiap tahun kepada Presiden melalui Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Pemerintah dan Reformasi Birokrasi. Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun tersebut

disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas amanah yang diemban oleh KPU Kabupaten

Sarolangun dalam mendukung visi dan misinya.

Keberhasilan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun di Tahun 2017 tercermin dengan

terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati sarolangun Dalam Pelaksanaan Pilkada Serentak di Tahun 2017,

KPU Kabupaten Sarolangun juga sudah melaksanakan tahapan pelaksanaan persiapan Pemilu Tahun

2019 yaitu Verifikasi Partai Politik dan Rancangan daerah Pemilihan.

Capaian tersebut tidak lepas dari upaya seluruh jajaran KPU Kabupaten Sarolangun, Komisioner,

Sekretariat yang konsisten dalam memperbaiki kinerjanya dengan menindaklanjuti Evaluasi Laporan

KInerja maupun perbaikan yang dihasilkan dari monitoring dan evaluasi.

Ada beberapa penghargaan, prestasi dan capaian yang didapatkan KPU kabupaten Sarolangun

di Tahun 2017, di antaranya:

1. Meningkatnya Pemilih Disabilitas dan Partisipasi SAD dalam partisipasi Pemilih di Kabupaten

Sarolangun.

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017

2. Gugatan yang dimenangkan oleh KPU Kabupaten Sarolangun dengan dapat

mempertanggungjawabkan hasil dari Pemilihan Bupati dan wakil Bupati Sarolangun Tahun

2017 sesuai di dalam

Putusan Mahkamah

Konstitusi Republik

Indonesia Nomor :

32/PHP.BUP-XV/2017

Pemilukada Kabupaten

Sarolangun Provinsi Jambi

Tahun 2017, diucapkan

dalam Sidang Pleno

Mahkamah Konstitusi

terbuka untuk umum pada hari

selasa Tanggal 4 April 2017 selesai diucapkan pada pukul 11.26 WIB oleh delapan Hakim

Konstitus disaksikan oleh Pemohon/Kuasa Hukumnya dan Termohon/Kuasa Hukumnya yang

menyatakan Permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

3. Penghargaan yang diberikan oleh Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jambi yaitu

Peringkat ke II untuk Kategori dalam penyampaian Laporan dan Capaian Kinerja berdasarkan

PMK Nomor : 249/PMK.02/2011

dan PP Nomor 39 Tahun 2006,

Tahun Anggaran 2017

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017

4. Pembentukan dan pengembangan komunitas pengiat pemilu dan demokrasi sebagai agen

pendidikan pemilih dan sosialisasi KPU Kabupaten Sarolangun

Sedangkan untuk mencapai peningkatan kinerja, KPU telah menetapkan pula indikator kinerja

pendukung lainnya seperti sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat mengenai hak pilih, kerjasama

dengan lembaga lain, pengadaan logistik yang tepat waktu, jumlah, kualitas, tempat tujuan, jenis, dan

harga sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan lain-lain.

Guna meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang maka KPU akan melaksanakan hal-hal

sebagai berikut :

1. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan target

kinerja yang ditetapkan.

2. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menetapkan rencana kerja yang dapat

direalisasikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Melakukan pengembangan media pengumpulan data kinerja agar target kinerja yang telah ditetapkan

dapat diukur dengan baik.

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................... PERNYATAAN TELAH DI REVIU KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN ..................... IKHTISAR EKSEKUTIF.......................................................................................................................................... DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................ DAFTAR TABEL ..................................................................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................................ BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................................... 1 B. Kedudukan dan Tugas ............................................................................................................... 1 C. Struktur Organisasi ................................................................................................................... 7

1. Sumber Daya Manusia ........................................................................................................ 7 2. Bagan dan Struktur Organisasi .......................................................................................... 8

D. Kondisi Eksternal...................................................................................................................... 10 E. Sistematika ............................................................................................................................... 11

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Sasran RPJM 2015 -2019 ....................................................................................................... 13 B. Rencana Strategis 2015 - 2019 ............................................................................................... 16

1. Visi dan Misi ....................................................................................................................... 16 2. Tujuan dan Sasaran Strategis ......................................................................................... 17

C. Rencana Kerja Tahunan .......................................................................................................... 19 D. Penetapan Kinerja Tahun 2017 .............................................................................................. 20

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Pencapaian Kinerja ............................................................................................ 21 B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja .................................................................................. 22 C. Akuntabilitas Keuangan ........................................................................................................... 41

BAB IV. PENUTUP ........................................................................................................... ......................... 47

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Daftar Pegawai Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Menurut

Pendidikan Formal .............................................................................................. 7

Tabel 2 Daftar Pegawai Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun Menurut

Pendidikan Formal................................................................................................ 8

Tabel 3 Daftar Nama Anggota dan Pejabat Struktural pada Sekretariat KPU

Kabupaten Sarolangun ........................................................................................ 9

Tabel 4 Jarak Sarolangun dengan Kab/Kota lain di Provinsi Jambi .............................. 11

Tabel 5 Pembagian Daerah Administrasi Kabupaten Sarolangun ................................ 11

Tabel 6 Rencana Kerja Tahunan Kabupaten Sarolangun Tahun 2017 ......................... 19

Tabel 7 Pengukuran Kinerja tahapan Indikator Kinerja Utama 2017 ............................ 21

Tabel 8 Skala Kategori Penilaian ..................................................................................... 22

Tabel 9 Jadwal Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Tingkat PPK Pemilihan Bupati

Dan wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 ........................................................ 25

Tabel 10 Rekapitulasi Hasil dan Rincian Perhitungan Perolehan Suara dari Setiap

kecamatan Pemilihan Bupati dan wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 ........ 29

Tabel 11 Jumlah Pemilih, Pengguna Hak Pilih dan Partisipasi Pemilih Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 ............................................. 31

Tabel 12 Jumlah Pemilih, Pengguna Hak Pilih dan Partisipasi Pemilih Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Sarolangun Tahun 2015 .................................. 31

Tabel 13 Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2015 ............................................. 33

Tabel 14 Persentase Partisipasi Pemilih Desabilitas dalam Pemilu/Pemilihan Bupati

Dan Wakil Bupati Tahun 2017 ............................................................................ 34

Tabel 15 Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi tidak masuk dalam daftar

Pilih ....................................................................................................................... 36

Tabel 16 Alur tahapan Pelayanan Pelaporan Dana Kapanye .......................................... 41

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Bagan Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun ................... 8

Gambar 2 Struktur Organisasi Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun ................................ 9

Gambar 3 Peta Wilayah dan Dapil Kabupaten Sarolangun .................................................... 10

Gambar 4 Persentase Pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun

Tahun 2017 ............................................................................................................... 30

Gambar 5 Persentase Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun

Tahun 2017 ................................................................................................................ 30

Gambar 6 Pemungutan Suara Oleh Perempuan ...................................................................... 32

Gambar 7 Pemungutan Suara Oleh Disibilitas.......................................................................... 34

Gambar 8 Sosialiasasi Bersama Disabilitas .............................................................................. 35

Gambar 9 Bimtek Aplikasi Audit Dana Kampanye Bersama Operator Pasanan

Calon Bupati dan Wakil Bupati ................................................................................. 40

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2017 merupakan laporan

implementasi perwujudan kinerja aktual dan pertanggung-jawaban dari pencapaian

keberhasilan dan kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan KPU Kabupaten

Sarolangun selama Tahun 2017. Penyusunan Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun ini

berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja ini diharapkan dapat bermanfaat, yaitu antara lain :

1. Media informasi pelaksanaan program kerja KPU Kabupaten Sarolangun;

2. Media pengukuran dan evaluasi periodik kinerja KPU Kabupaten Sarolangun;

3. Media pertanggung-jawaban kinerja dan akuntabilitas keuangan KPU

Kabupaten Sarolangun;

4. Feedback (umpan balik) dan masukan dalam perbaikan kinerja dan

pengambilan kebijakan perencanaan KPU Kabupaten Sarolangun pada tahun

mendatang;

5. Menjadikan KPU Kabupaten Sarolangun sebagai lembaga yang memiliki

integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel;

Menjadikan KPU Kabupaten Sarolangun sebagai lembaga yang memiliki kompetensi,

kredibilitas dan kapabilitas sehingga dapat bekerja secara efisien, efektif, responsif dan

inovatif terhadap ruang lingkup tugas pokok dan fungsinya.

B. Kedudukan dan Tugas

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun dibentuk berdasarkan Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2011 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008

tentang Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat

Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/ Kota.

a. Kedudukan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun berkedudukan di Ibukota Kabupaten

Sarolangun.

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 2

b. Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU

1) Tugas dan Wewenang

a) Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,

Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, meliputi :

1. Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan

jadwal di kabupaten/kota;

2. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

4. Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK,

PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

5. Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;

6. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang

disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data

Pemilu dan/atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan

menetapkannya sebagai daftar pemilih;

7. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara

Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat

berita acara rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi suara;

8. Melakukan dan mengumumkan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi di kabupaten/kota yang

bersangkutan berdasarkan berita acara hasil rekapitulasi penghitungan suara

di PPK;

9. Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara

serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu

Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;

10. Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil

Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan

mengumumkannya;

11. Mengumumkan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten/Kota terpilih sesuai dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 3

pemilihan di kabupaten/kota yang bersangkutan dan membuat berita

acaranya;

12. Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh

Panwaslu Kabupaten/Kota;

13. Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara

anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai

sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang

mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan

rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan

perundang-undangan;

14. Menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang

berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada

masyarakat;

15. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan

Pemilu; dan

16. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU

Provinsi, dan/atau peraturan perundang-undangan.

b) Dalam Penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, meliputi :

1. Menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan

jadwal di kabupaten/kota;

2. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di kabupaten/kota

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

4. Mengoordinasikan dan mengendalikan tahapan penyelenggaraan oleh PPK,

PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

5. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang

disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data

Pemilu dan/atau pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan

menetapkannya sebagai daftar pemilih;

6. Menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Provinsi;

7. Melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil

Presiden di kabupaten/kota yang bersangkutan berdasarkan hasil

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 4

rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara

penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara;

8. Membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat penghitungan suara

serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Panwaslu

Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;

9. Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas

temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilu;

10. Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara

anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai

sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang

mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan

rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan peraturan

perundang-undangan;

11. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan

dengan tugas dan wewenang KPU Kabupaten/Kota kepada masyarakat;

12. Melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan

Pemilu; dan

13. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU

Provinsi, dan/atau peraturan perundang-undangan.

c) Dalam Penyelenggaraan Pemilu bupati/walikota, meliputi :

1. Merencanakan program, anggaran, dan jadwal pemilihan bupati/walikota;

2. Menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dan

KPPS dalam pemilihan bupati/walikota dengan memperhatikan pedoman

dari KPU dan/atau KPU Provinsi;

3. Menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan

penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

4. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam pemilihan gubernur serta pemilihan

bupati/walikota dalam wilayah kerjanya;

5. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan

penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU

dan/atau KPU Provinsi;

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 5

6. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan pemilihan

bupati/walikota;

7. Memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang

disiapkan dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data

pemilu dan/atau pemilihan gubernur dan bupati/walikota terakhir dan

menetapkannya sebagai daftar pemilih;

8. Menerima daftar pemilih dari PPK dalam penyelenggaraan pemilihan

gubernur dan menyampaikannya kepada KPU Provinsi;

9. Menetapkan calon bupati/walikota yang telah memenuhi persyaratan;

10. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara

pemilihan bupati/walikota berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara

dari seluruh PPK di wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan;

11. Membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat

penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta

pemilihan, Panwaslu Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi;

12. Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten/Kota untuk mengesahkan hasil

pemilihan bupati/walikota dan mengumumkannya;

13. Mengumumkan calon bupati/walikota terpilih dan dibuatkan berita

acaranya;

14. Melaporkan hasil pemilihan bupati/walikota kepada KPU melalui KPU

Provinsi;

15. Menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota atas

temuan dan laporan adanya dugaan pelanggaran pemilihan;

16. Mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara

anggota PPK, anggota PPS, sekretaris KPU Kabupaten/Kota, dan pegawai

sekretariat KPU Kabupaten/Kota yang terbukti melakukan tindakan yang

mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilihan

berdasarkan rekomendasi Panwaslu Kabupaten/Kota dan/atau ketentuan

peraturan perundang-undangan;

17. Melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan gubernur, bupati, dan

walikota dan/atau yang berkaitan dengan tugas KPU Kabupaten/Kota

kepada masyarakat;

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 6

18. Melaksanakan tugas dan wewenang yang berkaitan dengan pemilihan

gubernur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan

pedoman KPU dan/atau KPU Provinsi;

19. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan pemilihan

bupati/walikota;

20. Menyampaikan hasil pemilihan bupati/walikota kepada Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Provinsi, Menteri Dalam Negeri, bupati/walikota, dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota; dan

21. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU

Provinsi, dan/atau yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

2) Kewajiban

Penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan

Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden,

serta pemilu Gubernur, Bupati, dan Walikota meliputi:

1. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu dengan tepat waktu;

2. Memperlakukan peserta Pemilu dan pasangan calon presiden dan wakil

presiden, calon gubernur, bupati, dan walikota secara adil dan setara;

3. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemilu kepada

masyarakat;

4. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan

penyelenggaraan Pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi;

6. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan

penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh KPU

Kabupaten/Kota dan lembaga kearsipan Kabupaten/Kota berdasarkan

pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan ANRI;

7. Mengelola barang inventaris KPU Kabupaten/Kota berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

8. Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilu

kepada KPU dan KPU Provinsi serta menyampaikan tembusannya kepada

Bawaslu;

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 7

9. Membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Kabupaten/Kota dan

ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota;

10. Menyampaikan data hasil pemilu dari tiap-tiap TPS pada tingkat

kabupaten/kota kepada peserta pemilu paling lama 7 (tujuh) hari setelah

rekapitulasi di kabupaten/kota;

11. Melaksanakan keputusan DKPP; dan

12. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi dan/atau

peraturan perundang-undangan.

C. Struktur Organisasi

1. Sumber Daya Manusia

Dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya KPU Kabupaten Sarolangun

didukung oleh 13 orang pegawai dari berbagai keahlian dan latar belakang pendidikan

berbeda yang terdiri dari PNS Sekretariat KPU (organik) 8 orang, PNS Pemerintah Daerah

5 orang. Sedangkan tenaga honorer Pemerintah Daerah maupun tenaga kontrak KPU

berjumlah 14 orang serta tenaga kontrak (IT) untuk menunjang kegiatan Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 sebanyak 8 orang. Berdasarkan tingkat

pendidikan pegawai (PNS) di lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun dapat

diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) golongan, antara lain: SMA, D3, dan S1. Rincian jumlah

pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat di tabel berikut :

Tabel 1. Daftar Pegawai Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun

Menurut Pendidikan Formal

(s/d November 2017)

NO PENDIDIKAN FORMAL LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 S-2 1 - 1

2 S-1 3 2 5

3 D-III - 1 1

4 SMA 3 2 5

Jumlah 7 5 12

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 8

Tabel 2. Daftar Pegawai Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun

Menurut Pendidikan Formal

(s/d Desember 2017)

NO PENDIDIKAN FORMAL LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 S-2 1 - 1

2 S-1 2 2 4

3 D-III - 1 1

4 SMA 3 2 5

Jumlah 6 5 11

2. Bagan dan Struktur Organisasi

Bagan dan Struktur Organisasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun

dibentuk berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perubahan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja

Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota; dan Nomor 22 Tahun 2008 tentang Perubahan Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dengan bagan dan

struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan Organisasi

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun

Ketua

Ahyar, S.Th.I

Divisi Hubungan Antar Lembaga dan SDM

Anggota

Thoriq Kurniawan, S.Pd

Divisi Perencanaan, Anggaran dan Logistik

Anggota

Muhammad Fakhri. HS, S.Pd.I

Divisi Data Pemilih dan Sosialisasi

Anggota

Aliwardana, S.Kom

Divisi Hukum dan Pengawasan

Anggota

Asriyadi, S.Sos.I

Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilihan

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 9

Gambar 2. Struktur Organisasi

Sekretariat KPU Kabupaten Sarolangun

Tabel 3. Daftar Nama Anggota dan Pejabat Struktural pada Sekretariat

KPU Kabupaten Sarolangun

NO N A M A JABATAN

1. Ahyar, S.Th.I Ketua dan Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat

2. Thoriq Kurniawan, S.Pd Anggota dan Divisi Umum, Keuangan dan Logistik

3. Muhammad Fakhri HS, S.PdI Anggota dan Divisi Perencanaan dan Data

4. Ali Wardana, S.Kom Anggota dan Divisi Teknis

5. Asriyadi, S.Sos.I Anggota dan Divisi Hukum

6. Basyaruddin Lubis, S.Pd Sekretaris

7. Mutiah Fitri, SH. Kasubbag Keuangan, Umum dan Logistik 8. Wahyu Roma Primadona, SH Kasubbag Program dan Data

9. M. Arif Suryandi Lingga, SH Kasubbag Hukum

10. Ahmad Jumadil, S.Sos Kasubbag Teknis dan Hubungan dan Partisipasi Masyarakat

KETUA

ANGGOTA

Sekretaris

Kasubbag Program dan

DataKasubbag Hukum

Kasubbag Teknis dan Hubungan

Masyarakat

Kasubbag Keuangan, Umum dan Logistik

Tenaga Profesional

Sekretaris

Subbag Program dan Data

Subbag HukumSubbag Teknis

Pemilu dan Hupmas

Subbag Keuangan, Umum dan Logistik

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 10

D. Kondisi Eksternal

KPU Kabupaten Sarolangun berada di wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten

Sarolangun. Kabupaten yang dikenal dengan daerah Sepucuk Adat Serumpun Pseko

merupakan Kabupaten pemekaran yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 54 Tahun 1999 pada tanggal 12 Oktober 1999, bersamaan dengan

Kabupaten Tebo, Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Secara

administrasi, Kabupaten Sarolangun terbagi menjadi 10 Kecamatan, 149 Desa dan 9

Kelurahan dengan luas wilayah 6.174 km2, yang terdiri dari Kecamatan Batang Asai 858 km2

(13,90%), Kecamatan Limun 799 km2 (12,94%), Kecamatan Cermin Nan Gedang 320 km2

(5,18%), Kecamatan Pelawan 330 km2 (5,34%), Kecamatan Singkut 173 km2 (2,80%),

Kecamatan Sarolangun 319 km2 (5,17%), Kecamatan Bathin VIII 498 km2 (8,07%),

Kecamatan Pauh 1.770 km2 (28,67%), Kecamatan Air Hitam 471 km2 (7,63%), Kecamatan

Mandiangin 636 km2 (10,30%). Jarak dari ibukota Provinsi Jambi ke ibukota Kabupaten

Sarolangun sekitar 180 Km dan dapat ditempuh dalam 4 jam dengan kendaraan roda empat.

Gambar 3. Peta Wilayah dan Dapil Kabupaten Sarolangun

Secara geografis Kabupaten Sarolangun terletak antara 102o 0339 sampai 103o 1317

Bujur timur dan antara 01o 5339 sampai 02o 4624 Lintang Selatan. Sebelah Utara

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 11

berbatasan dengan Kabupaten Batanghari, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten

Musi Rawas, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong dan sebelah

Barat berbatasan dengan Kabupaten Merangin.

Tabel. 4 Jarak Sarolangun

dengan Kab/Kota lain di Provinsi Jambi:

1. Sarolangun - Sungai Penuh = 240 km

2. Sarolangun - Muara Bungo = 152 km

3. Sarolangun - Muara Tebo = 197 km

4. Sarolangun - Kuala Tungkal = 282 km

5. Sarolangun - Muara Sabak = 273 km

6. Sarolangun - Muara Bulian = 111 km

7. Sarolangun Jambi = 179 km

8. Sarolangun Sengeti = 225 km

9. Sarolangun Bangko = 72 km

Tabel 5. Pembagian Daerah Administrasi

Kabupaten Sarolangun

No Kecamatan Ibukota Kecamatan

Jarak ke

Sarolangun

Jumlah Desa/Kelurahan

1 Sarolangun Sarolangun 0 km 6 Kelurahan 10 Desa

2 Singkut Sungai Benteng 43 km 1 Kelurahan 12 Desa

3 Mandiangin Mandiangin 59 km 28 Desa

4 Pauh Pauh 27 km 1 Kelurahan 13 Desa

5 Pelawan Pelawan 14 km 14 Desa

6 Bathin VIII Limbur Tembesi 25 km 1 Kelurahan 4 Desa

7 Batang Asai Pekan Gedang 97 km 23 Desa

8 Limun Pulau Pandan 22 km 16 Desa

9 Air Hitam Jernih 50 km 9 Desa

10 Cermin Nan Gedang Lubuk Resam 24 km 10 Desa

E. Sistematika

Sistematika penulisan Laporan Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2016 adalah

sebagai berikut:

KATA PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 12

Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan penulisan

laporan, tugas pokok dan fungsi, kondisi eksternal serta sistematika penulisan

laporan.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Dijelaskan mengenai Rencana Strategis, Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja. Pada

BAB ini disampaikan tujuan, sasaran, strategi, program dan kegiatan serta indikator

kinerja yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi dan misi Sekretariat KPU

Kabupaten Sarolangun.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Diuraikan hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja,

laporan keuangan termasuk didalamnya menguraikan permasalahan yang dihadapi

serta langkah-langkah antisipatif yang diambil.

BAB IV PENUTUP

Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari keberhasilan dan kegagalan,

permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Sekretariat KPU

Kabupaten Sarolangun serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan

ditahun mendatang.

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 13

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Sasaran RPJM 2015 2019

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan guna mendukung pelaksanaan

tugas dan fungsinya secara optimal, KPU Provinsi Jambi telah menyusun Renstra untuk

periode2015-2019 dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2015-2019.

Dalam Tahun 2017 ini target yang akan dicapai melalui sasaran-sasaran antara lain

sebagai berikut:

1. Terwujudnya Pengelolaan Data, Dokumentasi, Pengadaan, Pendistribusian dan

inventarisasi sarana dan pra sarana pemilu

2. Terwujudnya Efektifitas manajemen perencanaan dan data

3. Terlaksananya Penyusunan Rancangan Peraturan KPU, Advokasi, Penyelesaian Sengketa

dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan

penyelenggaraan pemilu

4. Meningkatnya kualitas dukungan teknis dalam pemilu legislatif, pilpres serta

pemilukada.

Arah kebijakan dan strategi yang ditempuh dalam rangka mencapai sasaran

pembangunan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan peran kelembagaan demokrasi dan mendorong kemitraan lebih

kuatantara pemerintah, swasta dan masyarakat sipil yang ditempuh dengan strategi:

a. Pengembangan kebijakan kepemiluan yang demokratis termasuk yang

terkaitdengan pembiayan kampanye pemilu dan pengawasan pemilu yang

partisipatif;

b. Pengaturan yang mendorong netralitas birokrasi melalui sanksi yang lebih keras;

c. Penyelenggaraan Pemilu serentak 2017, 2019 yang aman, damai, jujur, adil dan

demokratis;

d. Peningkataan kapasitas lembaga penyelenggara pemilu;

e. Fasilitasi peningkatan peran parpol;

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 14

f. Penguatan dan pemberdayaan organisasi kemasyarakatan untuk

keberlanjutanperannya dalam mendorong proses demokratisasi;

g. Penguatan koordinasi pemantapan pelaksanaan demokrasi pada lembaga

pemerintah;

h. Penguatan kerja sama masyarakat politik, masyarakat sipil, masyarakat

ekonomi,dan media dalam mendorong proses demokratis;

i. Pembentukan lembaga riset kepemiluan sebagai sebagai bagian dari

lembagapenyelenggara pemilu yang dapat melaksanakan fungsi pengkajian,

pendidikankepemiluan dan pengawasan partisipatif , dan fasilitasi dialog.

2. Jaminan dan pemenuhan kebebasan sipil, hak-hak dan kewajiban politik rakyat,

danmeningkatkan keterwakilan perempuan dalam politik yang akan ditempuh

denganstrategi

a. Pendidikan politik untuk aparatur negara dan masyarakat di pusat dan daerah;

b. Pengembangan Pusat Pendidikan Pemilih dan pengawasan pemilu yangpartisipatif;

c. Pengaturan dalam UU Partai Politik terkait dengan penyiapan kader

politikperempuan melalui rekrutmen, pendidikan politik, kaderisasi dan pemberian

aksesyang sama dan adil kepada politisi perempuan untuk terlibat dalam

politikpartainya;

d. Pendidikan politik bagi kelompok perempuan, politisi perempuan,

penyandangdisabilitas, dan kelompok marjinal/rentan lainnya;

e. Pelaksanaan pendidikan pemilih yang memperhatikan kelompok marjinal;

f. Pembangunan jaringan antar kelompok perempuan di Indonesia.

3. Membangun keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik, yang

ditempuhdengan strategi:

a. Pengembangan kebijakan bidang komunikasi dan informasi termasuk

keterbukaaninformasi publik, pengelolaan dan penyebaran informasi publik;

b. Fasilitasi untuk mendorong instansi pemerintah pusat dan daerah wajib

membuatlaporan kinerja, serta membuka akses informasi publik sesuai dengan UU

Nomor14 tahun 2008 dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan negara

yangtransparan, efektif, efisien dan akuntabel, serta dapat

dipertenggungjawabkan;

c. Fasilitasi dorongan bagi pembentukan dan penguatan peran PPID Badan

Publikdalam pengelolaan dan memberikan pelayanan informasi secara berkualitas;

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 15

d. Fasilitasi untuk mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan

partisipasipublik dalam pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik,

dan prosespengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan keputusan;

e. Penyediaan konten informasi publik berkualitas untuk meningkatkan

kecerdasandan pengembangan kepribadian bangsa dan lingkungan sosialnya

terutama didaerah terdepan, terluar, tertinggal dan rawan konflik;

f. Penguatan media centre, media komunikasi, media publik lainnya,

kelompokinformasi masyarakat (KIM), dan M-Pustika sebagai media penyebaran

informasipublik yang efektif;

g. Kampanye publik terkait reformasi mental;

h. Penguatan SDM bidang komunikasi dan informasi;

i. Penguatan Goverment Public Relation (GPR) untuk membangun

komunikasiinteraktif antar pemerintah dan masyarakat;

j. Fasilitasi pembentukan Komisi Informasi Provinsi;

4. Mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik

danmemanfaatkannya, yang akan ditempuh dengan strategi:

a. Penguatan kemitraan dengan pemerintah daerah, organisasi masyarakat

sipil,swasta dan media untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya

informasipublik dan berpartisipasi dalam proses penyusunan dan pengawasan

kebijakan;

b. Penguatan literasi media dalam peningkatan kesadaran, kemampuan dan

kapasitasmasyarakat untuk memilih dan memanfaatkan media sesuai dengan

kebutuhannya;

c. Diseminasi informasi publik terkait dengan prioritas program

pembangunannasional melalui berbagai media.

Terkait dengan kepemiluan tantangan terbesar yang akan dihadapi KPU Kabupaten

Sarolangun dalam lima tahun ke depan adalah menyiapkan penyelenggaraan Pemilu yang

lebih berkualitas, lebih demokratis, damai, jujur dan adil diselenggarakan secara serentak,

sesuai Keputusan Mahkamah Konstitusi pada tanggal 23 Januari 2014 yang mengamanatkan

Pelaksanaan Pemilu Serentak pada Tahun 2019. Tantangan ini hanya bisa dihadapi dengan

baik apabila penyelenggara Pemilu memiliki kapasitas yang prima, sehingga memiliki

kredibilitas yang baik di mata masyarakat. Tingkat partisipasi politik yang berkualitas

merupakan barometer keberhasilan penyelenggaraan pemilu.

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 16

B. Rencana Strategis 2015-2019

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun

2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, guna

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya secara optimal, KPU telah menerbitkan

Keputusan KPU Nomor : 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana Strategis KPU untuk

periode 2015-2019 dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2015-2019. Bertitik tolak dari hal ini, maka renstra KPU Kabupaten

Sarolangun di antaranya :

1. Visi dan Misi

Seiring dengan Keputusan KPU Nomor : 63/Kpts/KPU/Tahun 2015 tentang Rencana

Strategis KPU untuk periode 2015-2019, maka KPU Sarolangun memiliki visi yang

menunjukkan jati diri dan fungsi KPU dalam menyelenggarakan Pemilu, yaitu: Menjadi

Penyelenggara Pemilihan Umum yang Mandiri, Profesional, dan Berintegritas untuk

Terwujudnya Pemilu yang LUBER dan JURDIL.

Pernyataan visi diatas merupakan gambaran tegas dari komitmen Komisi Pemilihan

Umum untuk menyelenggarakan pemilu yang jujur, adil, transparan, akuntabel dan mandiri

serta dilandasi dengan mekanisme kerja yang efektif, efisien, berpegang teguh pada etika

profesi dan jabatan, berintegritas tinggi dan berwawasan nasional sehingga menjadikan

Komisi Pemilihan Umum sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum yang terpercaya

dan profesional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Disamping itu, Komisi

Pemilihan Umum juga berkomitmen penuh untuk ikut mengambil bagian dari upaya

meningkatkan kualitas sumber daya Indonesia, khususnya di bidang politik kepemiluan.

Relevansi pernyataan visi Komisi Pemilihan Umum dengan visi Nasional dan agenda prioritas

nasional yang disebut NAWA CITA, yakni pembangunan tata kelola pemerintahan yang

bersih, efektif, demokratis dan terpercaya serta peningkatan kualitas sumber daya manusia

penyelenggara pemilu. Hal ini menyiratkan pentingnya Komisi Pemilihan Umum

memperkuat brand image organisasi menjadi penyelenggara pemilihan umum yang

berintegritas, profesional dan mandiri demi terwujudnya kualitas penyelenggaraan

pemilihan umum di Indonesia.

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan visi serta menggambarkan tindakan yang

disesuaikan dengan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengalami perubahan

sebagai berikut:

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 17

a. Membangun SDM yang Kompeten sebagai upaya menciptakan Penyelenggara Pemilu

yang Profesional;

b. Menyusun Regulasi di bidang Pemilu yang memberikan kepastian hukum, progresif,

dan partisipatif;

c. Meningkatkan kualitas pelayanan Pemilu, khususnya untuk para pemangku

kepentingan dan umumnya untuk seluruh masyarakat;

d. Meningkatkan partispasi dan kualitas pemilih melalui sosialisasi dan pendidikan

pemilih yang berkelanjutan;

e. Memperkuat Kedudukan Organisasi dalam ketatanegaraan;

f. Meningkatkan integritas penyelenggara pemilu dengan memberikan pemahaman

secara intensif dan komprehensif khususnya mengenai kode etik penyelenggara

Pemilu;

g. Mewujudkan penyelenggara Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel,

serta aksesable.

2. Tujuan dan Sasaran Strategis

Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut, maka tujuan yang hendak

dicapai oleh Komisi Pemilihan Umum adalah :

1. Terwujudnya lembaga KPU yang memiliki integritas, kompetensi, kredibilitas, dan

kapabilitas dalam menyelenggarakan Pemilu;

2. Terselenggaranya Pemilu sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

3. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam pelaksanaan demokrasi di

Indonesia

4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pemilu;

5. Terselenggaranya Pemilu yang efektif dan efisien, transparan, akuntabel, dan

aksesable.

Dalam RPJM ke-3 disebutkan bahwa sasaran pokok pembangunan yang hendak dicapai

adalah meningkatnya partisipasi politik pemilihan umum dan kualitas penyelenggaraan

pemilihan umum 2019, penegakan hukum dan reformasi birokrasi yang ditandai dengan

membaiknya indeks demokrasi Indonesia, meningkatnya indeks penegakan hukum; indeks

perilaku anti korupsi; indeks persepsi korupsi; indeks integritas nasional, dan indeks

reformasi birokrasi yang diikuti dengan membaiknya tingkat pengelolaan anggaran (opini

laporan keuangan) dan tingkat akuntabilitas instansi pemerintah.

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 18

Berdasarkan sasaran pokok pembangunan yang tercantum dalam RPJM ke-3 tersebut,

maka sasaran-sasaran strategis Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang hendak dicapai selama

lima tahun kedepan (2015-2019) adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran

strategis sebagai berikut :

a. Persentase partisipasi pemilih dalam pemilu;

b. Persentase partisipasi pemilih perempuan dalam pemilu;

c. Persentase pemilih disabilitas yang terdaftar dalam DPT yang menggunakan hak

pilihnya

d. Persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam daftar pemilih;

e. Persentase KPPS yang telah menerima perlengkapan pemungutan dan

penghitungan suara paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari pemungutan suara

tepat jumlah dan kualitas.

2. Meningkatnya Kapasitas Penyelenggara Pemilu, dengan indikator kinerja sasaran

strategis sebagai berikut :

a. Persentase terpenuhinya jumlah pegawai organik kesekretariatan KPU;

b. Persentase ketepatan waktu penyelesaian administrasi kepegawaian;

c. Persentase pelanggaran kode etik terhadap penyelenggara Pemilu;

d. Opini BPK atas LHP;

e. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi partai politik pasca Pemilu;

f. Persentase ketepatan waktu dalam verifikasi pencalonan Presiden dan Wakil

Presiden, Gubernur, Bupati, dan Walikota.

3. Meningkatnya Kualitas Regulasi Kepemiluan, dengan indikator kinerja sasaran

strategis sebagai berikut :

a. Persentase partisipasi pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi;

b. Persentase sengketa hukumyan dimenangkan oleh KPU.

Adapun Indikator Kinerja yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten Sarolangun tahun 2017

adalah sebagai berikut :

1. Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai

dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku

2. Persentase Partispasi Pemilih dalam Pemilu/ Pemilihan

3. Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/ Pemilihan

4. Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/ Pemilihan

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 19

5. Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

6. Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang melaksanakan Pemilu/Pemilihan

tanpa konflik

7. Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran

Pemilu/Pemilihan

8. Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU

9. Tersedianya pedoman teknis penyusunan pelaporan dana kampanye dan audit

dana kampanye.

C. Rencana Kerja Tahunan

Sebagai tindak lanjut terhadap Renstra KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2015-2019,

telah ditetapkanRencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 sebagaimana disajikan pada

tabel dibawah ini :

Tabel 6. Rencana Kerja Tahunan

KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2017

NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN KINERJA

TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

Sasaran 1. Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu / Pemilihan yang Demokratis

1. Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku

100% 100% 100%

2 Persentase Partispasi Pemilih dalam Pemilu/ Pemilihan

80% 69,4% 86,25%

3 Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/ Pemilihan

80% 71% 88,75%

4 Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/ Pemilihan

75% 88,3% 117,33%

5 Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

0,20% 1,6% -

Sasaran 2. Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Aman, Damai, Jujur dan Adil 1. Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang

melaksanakan Pemilu/Pemilihan tanpa konflik

100% 100% 100%

2. Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan

2% 0% -

3. Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU

100% 100% 100%

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 20

K

P

U

D. Penetapan Kinerja Tahun 2017

Dalam rangka melaksanakan Renstra 2015-2019 dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2017, pada bulan Januari 2017 KPU Kabupaten

Sarolangun menetapkan Penetapan Kinerja selaku tekad dan janji rencana kinerja yang akan

dicapai pada Tahun 2017 yang dijabarkan pada tabel berikut :

1) Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu / Pemilihan yang Demokratis

2) Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Aman, Damai, Jujur dan Adil

3) Meningkatnya Pelayanan dan Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan

B

Sasaran 3. Meningkatnya Pelayanan dan Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan

1. Tersedianya pedoman teknis penyusunan pelaporan dana kampanye dan audit dana kampanye

88% 100% 113,64%

2. Persentase ketepatan waktu penyiapan bahan pelayanan pelaporan dana kampanye, dan audit dana kampanye

88% 100% 113,69%

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET

1. Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku

100%

2 Persentase Partispasi Pemilih dalam Pemilu/ Pemilihan 80% 3 Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam

Pemilu/ Pemilihan 80%

4 Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/ Pemilihan

75%

5 Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

0,20%

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET

1. Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang melaksanakan Pemilu/Pemilihan tanpa konflik

100%

2. Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan

2%

3 Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU 100%

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET

1. Tersedianya pedoman teknis penyusunan pelaporan dana kampanye dan audit dana kampanye

88%

2 Persentase ketepatan waktu penyiapan bahan pelayanan pelaporan dana kampanye, dan audit dana kampanye

88%

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Capaian Kinerja

Kinerja KPU Kabupaten Sarolangun Tahun 2017, pada hakekatnya merupakan bagian

dari suatu proses atau kegiatan untuk mencapai sasaran Renstra 2015 - 2019. Dengan

demikian, pencapaian kinerja per-satuan kegiatan di Tahun 2017 merupakan bagian dari

pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Untuk keperluan penilaian

akuntabilitas kinerja, maka dilakukan pengklasifikasian satuan-satuan kinerja yang telah

dilaksanakan ke elemen-elemen sasaran Renstra. Dengan cara ini, maka penilaian satuan-

satuan kinerja akan dapat mencerminkan kinerja KPU secara menyeluruh.

KPU menetapkan 3 (tiga) sasaran strategis yang akan dicapai pada tahun 2017 melalui

Penetapan Kinerja, sasaran-sasaran tersebut kemudian diukur dengan berbagai indikator

kinerja dan dibandingkan antara target dengan realisasinya, sehingga menghasilkan capaian

kinerja sebagai berikut :

Tabel 7. Pengukuran Kinerja

Terhadap Indikator Kinerja Utama 2017

NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN

KINERJA

TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5

Sasaran 1. Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu / Pemilihan yang Demokratis

1. Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku

100% 100% 100%

2 Persentase Partispasi Pemilih dalam Pemilu/ Pemilihan

80% 69,4% 86,25%

3 Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/ Pemilihan

80% 71% 88,75%

4 Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/ Pemilihan

75% 88,3% 117,33%

5 Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

0,20% 1,6% -

Sasaran 2. Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Aman, Damai, Jujur dan Adil 1. Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang

melaksanakan Pemilu/Pemilihan tanpa konflik 100% 100% 100%

2. Persentase Penyelenggara Pemilu/Pemilihan yang terbukti melakukan Pelanggaran Pemilu/Pemilihan

2% 0 -

3.

Persentase Sengketa Hukum yang Dimenangkan KPU

100%

100%

100%

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 22

T

e

r

h

a

R

ata-rata capaian kinerja keseluruhan KPU Kabupaten Sarolangun pada Tahun 2017 sebesar

80%, skala nilai pada rentang ketiga, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa KPU

dikategorikan Cukup Berhasil dalam menempuh 3 (tiga) sasaran strategis dalam 10

(sepuluh) indikator kinerja. Adapun kesimpulan berhasil tersebut, diperoleh dari skala

ordinal dengan kelompok/klasifikasi ukuran capaian kinerja sebagai berikut :

Tabel 8

Skala Kategori Penilaian

No Rentang Nilai Kategori Keterangan

1 > 100 Sangat Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan telah melampaui target indikator kinerja

2 91 100 Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai target indikator kinerja

3 71 90 Cukup Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan telah mendekati target indikator kinerja

4 51 70 Kurang Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan target indikator kinerja

5 0 50 Tidak Berhasil Kegiatan yang dilaksanakan sangat tidak sesuai dengan target indikator kinerja

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

KPU Kabupaten Sarolangun secara umum dapat mencapai target kinerja sebagaimana

telah ditetapkan pada tahun 2017. Analisis dan evaluasi capaian kinerja KPU Kabupaten

Sarolangun pada tahun 2017 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 3. Meningkatnya Pelayanan dan Kapasitas Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan

1. Tersedianya pedoman teknis penyusunan pelaporan dana kampanye dan audit dana kampanye

88% 100% 113,64%

2. Persentase ketepatan waktu penyiapan bahan pelayanan pelaporan dana kampanye, dan audit dana kampanye

88% 100% 113,69%

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 23

Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas

Peraturan KPU RI Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan, Progam dan Jadwal

Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

dan/ atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2017, tahapan Pemilihan Serentak Tahun

2017 dimulai pada bulan April 2016. Mengingat bahwa Pemilihan Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah (Pemilihan) terdiri dari berbagai tahapan yang telah ditentukan

dan saling berkelanjutan, maka pelaksanaan setiap tahapan sesuai dengan jadwal

merupakan sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi salah satu

parameter dalam mengukur kualitas penyelenggaraan Pemilihan di suatu daerah.

Selain kesesuaian penyelenggaraan dengan jadwal tahapan yang telah ditentukan,

salah satu yang juga menjadi parameter penting adalah sejauh mana penyelenggaraan

Pemilihan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila sebuah tahapan

Pemilihan dilaksanakan tidak sesuai ketentuan, maka akan berpotensi menimbulkan

sengketa pemilihan yang tentunya dapat menurunkan kualitas pelaksanaan Pemilihan

tersebut.

Tahapan yang terkait dengan teknis pemilu Pilkada 2017 yang dilaksanakan Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun di Tahun 2017 yaitu:

1. Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara pada Tanggal 15 Februari 2017

yang tersebar di 10 Kecamatan, 156 Desa/Kelurahan dan 586 TPS,

2. Tahapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

Berikut ini analisis mengenai pencapaian Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Sarolangun dalam melaksanakan tahapan tersebut pada tahun 2017, yang diukur

dengan menggunakan parameter jadwal dan ketentuan berlaku.

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI

1. Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang menyelenggarakan Pemilihan sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang berlaku

100% 100%

Sasaran 1 Meningkatnya Penyelenggaraan Pemilu / Pemilihan yang

Demokratis

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 24

1. Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara

Tahapan ini dimulai 6 Februari 2017 sampai dengan 21 Februari 2017 dengan

tahapan Penyampaian pemberitahuan kepada pemilih untuk memilih di TPS,

Pemungutan dan penghitungan suara di TPS, Pengumuman hasil penghitungan

suara di TPS, Penyampaian hasil penghitungan suara dari KPPS kepada PPS dan

Pengumuman hasil penghitungan suara per TPS oleh PPS di desa/kelurahan.

Kegiatan pemungutan Suara di TPS dilaksanakan pada tanggal 15 Februari

2017. Jadwal Pemungutan Suara dilakukan mulai dari jam 07.00 WIB s/d 13.00 WIB,

jadwal tersebut digunakan oleh pemilih yang menggunakan formulir C6 dan

terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan Pemilih yang ingin memilih tetapi

tidak terdaftar di DPT bias menggunakan E-Ktp dan SUKET (surat keterangan) oleh

DISDUKCAPIL. Dan Jadwal memilih yang menggunakan E-Ktp dan SUKET (surat

Keterangan) adalah jam 12.00 WIb s/d 13.00 WIB setelah selesai pemungutan

suara.

Dari Jadwal yang ada tidak ada TPS yang keluar dari jadwal tersebut.

Pemungutan Suara berjalan dengan lancer. Laporan yang masuk kepada KPU

Kabupaten Sarolangun relatif tidak ada.

Penghitungan Suara dimulai dari jam 13.00 WIB s/d selesai. Penghitungan

Suara dilakukan oleh seluruh anggota KPPS yang disaksikan oleh saksi Paslon 1 dan

2, dan Panwas. Semua hasil pemungutan dan penghitungan harus tercatat pada

formulir yang telah disiapkan (Model C, C1, C1 Lampiran, C1 Plano, C2) dan formulir

tersebut harus didistribusikan sesuai dengan peruntukan.

Hasil penghitungan suara harus diumumkan di TPS, disampaikan kepada saksi

Paslon, disampaikan kepada Panwas, dan disampaikan kepada KPU Kabupaten

untuk di scan dan dikirim melalui Aplikasi SITUNG, formulir yang berhologram

dimasukan kedalam kotak suara, sedangkan satu rangkap terakhir diumumkan di

tingkat PPS.

Hasil Penghitungan Suara dari KPPS harus disampaikan kepada PPS. Stelah

Anggota KPPS mengumumkan hasil Penghitungan suara di TPS, kemudian Anggota

KPPS menyampaikan hasil Penghitungan Suara di TPS kepada Anggota PPS dengan

memberikan Model Formulir C1.

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 25

2. Tahapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

Sesuai dengan jadwal tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati sarolangun

Tahun 2017, Tahapan Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilaksanakan sesuai

dengan tingkatan

Rekapitulasi tingkat kecamatan yang dilaksanakan oleh PPK, yang dihadiri oleh

PPK, PPS, Panwascam dan Saksi jadwal kegiatan sebagai berikut :

NO KECAMATAN TANGGAL JAM

1 Pelawan 16 Februari 2017 09.00 WIB

2 Batang Asai 16 Februari 2017 09.00 WIB

3 Mandiangin 16 Februari 2017 09.00 WIB

4 Air Hitam 16 Februari 2017 09.00 WIB

5 Limun 16 Februari 2017 09.00 WIB

6 Pauh 16 dan 17 Februari 2017 09.00 WIB

7 Singkut 16 Februari 2017 09.00 WIB

8 Sarolangun 16 Februari 2017 09.00 WIB

9 Cermin Nan Gedang 16 Februari 2017 09.00 WIB

10 Bathin VIII 16 Februari 2017 09.00 WIB

Pada saat rekapitulasi di tingkat kecamatan dilaksanakan sesuai dengan aturan

yang berlaku dan secara umum berjalan lancar. Adapun permasalahan yang terjadi

dapat diatasi oleh PPK dan berikan solusinya.

Kegiatan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun

Tahun 2017 di tingkat KPU Kabupaten Sarolangun dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 22 Februari 2017 Pukul 09.00 Wib s/d selesai di Aula KPU Kabupaten

Sarolangun melaksanakan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan

Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017. Yang dihadiri oleh

KPU Sarolangun, Panwas Kabupaten Sarolangun, saksi pasangan calon nomor urut 1

yaitu Dedi Irawan dan saksi pasangan calon nomor urut 2 yaitu Fadlan Arafiqi, Ketua

PPK dan Divisi Putungra se-Kabupaten Sarolangun.

Setelah acara rapat pleno dibuka masing-masing Ketua PPK menyampaikan/

membacakan hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara disetiap Kecamatan. Jika

Tabel 9. Jadwal Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara tungkat PPK Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 26

ada keberatan saksi di masing-masing TPS saksi Paslon 1 dan 2 , Panwas bisa memberi

tanggapan.

Rapat pleno yang dilaksanakan di KPU Kabupaten Sarolangun cukup berjalan

alot. Saksi pasangan calon nomor urut satu terus melakukan interupsi kepada

pimpinan pleno untuk mendapat penjelasan mengenai aturan-aturan yang ada. saksi

pasangan calon nomor urut satu juga kerap mengajukan protes terhadap

pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di tingkat KPPS.

Akan tetapi pimpinan pleno dapat menanggapi protes yang dilakukan saksi

pasangan calon nomor urut satu sehinga pleno dapat terus berjalan.

Hingga pukul 17.00 WIB baru tujuh kecamatan yang menyelesaikan

pembacaan hasil rekapitulasi penghitugan perolehan suara di tingkat PPK. Pasangan

calon nomor urut satu yang di wakili oleh Dedi Irawan meminta menunda pleno

hingga pukul 19.30 WIB. Saksi pasangan calon nomor urut dua yang diwakili Fadlan

Arafiqi menyetujui. Panwaspun ikut mengamini sehingga pelaksanaan pleno di tunda

sampai jam 19.30 WIB.

Tepat jam 19.30 WIB sebagaimana penundaan, KPU Kabupaten Sarolangun

membuka pleno lanjutan dengan agenda pembacaan rekap di kecamatan Sarolangun,

Mandiangin dan Singkut.

Namun saksi pasangan calon yang datang hanya saksi pasangan calon nomor

urut 2. Setelah di tunda sebanyak 2 kali akhirnya pleno dilanjutkan tanpa saksi

pasangan calon nomor urut satu. Sempat ada surat yang masuk dari saksi pasangan

calon nomor urut 1 yang menyatakan saksi mereka sakit. Akan tetapi KPU Kabupaten

Sarolangun tidak dapat menunda pleno dengan alasan saksi sakit. Karena saksi bisa di

ganti dengan yang lain.

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 27

REKAPITULASI HASIL DAN RINCIAN PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DARI SETIAP

KECAMATAN

NO. URAIAN RINCIAN

I. DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK

PILIH

AIR

HIT

AM

BA

TA

NG

AS

AI

BA

TH

IN V

III

CE

RM

IN N

AN

GE

DA

NG

LIM

UN

MA

ND

IAN

GIN

PA

UH

PE

LA

WA

N

SA

RO

LA

NG

UN

SIN

GK

UT

JUM

LA

H A

KH

IR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

A. DATA PEMILIH

1. Pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih

Tetap (DPT)

LK 9,382 6,042 7,386 3,886 5,673 12,663 8,075 11,561 17,683 13,757 96,108

PR 8,908 6,239 7,334 3,925 5,666 12,048 7,753 11,389 18,031 13,539 94,832

JML 18,290 12,281 14,720 7,811 11,339 24,711 15,828 22,950 35,714 27,296 190,940

2. Pemilih terdaftar dalam Daftar Pemilih

Pindahan (DPPh)

LK 1 17 25 5 9 8 17 27 17 0 126

PR 0 2 5 4 0 4 4 16 4 0 39

JML 1 19 30 9 9 12 21 43 21 0 165

3. Pemilih Daftar Pemilih Tambahan

(DPTb) / pengguna KTP Elektronik dan

Surat Keterangan

LK 98 54 61 112 90 146 114 152 532 211 1,570

PR 73 56 57 175 95 136 98 149 554 193 1,586

JML 171 110 118 287 185 282 212 301 1,086 404 3,156

4. Jumlah Pemilih (1+2+3)

LK 9,481 6,113 7,472 4,003 5,772 12,817 8,206 11,740 18,232 13,968 97,804

PR 8,981 6,297 7,396 4,104 5,761 12,188 7,855 11,554 18,589 13,732 96,457

JML 18,462 12,410 14,868 8,107 11,533 25,005 16,061 23,294 36,821 27,700 194,261

B. PENGGUNA HAK PILIH

1. Pengguna hak pilih dalam Daftar

Pemilih

Tetap (DPT)

LK 5,439 4,256 4,991 2,535 4,455 8,713 4,965 7,938 11,805 9,431 64,528

PR 5,220 5,224 5,033 2,978 4,638 8,687 4,816 8,245 12,551 9,638 67,030

JML 10,659 9,480 10,024 5,513 9,093 17,400 9,781 16,183 24,356 19,069 131,558

2. Pengguna hak pilih dalam Daftar

Pemilih Pindahan (DPPh)

LK 1 17 23 5 9 8 17 27 16 0 123

PR 0 2 4 4 0 4 4 16 4 0 38

JML 1 19 27 9 9 12 21 43 20 0 161

3. Pengguna hak pilih dalam Daftar

Pemilih Tambahan (DPTb)/pengguna

KTP Elektronik dan Surat Keterangan

LK 98 54 61 111 90 146 114 152 532 211 1,569

PR 73 56 57 174 94 136 98 149 554 193 1,584

JML 171 110 118 285 184 282 212 301 1,086 404 3,153

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 28

4. Jumlah seluruh pengguna Hak Pilih

(1+2+3)

LK 5,538 4,327 5,075 2,651 4,554 8,867 5,096 8,117 12,353 9,642 66,220

PR 5,293 5,282 5,094 3,156 4,732 8,827 4,918 8,410 13,109 9,831 68,652

JML 10,831 9,609 10,169 5,807 9,286 17,694 10,014 16,527 25,462 19,473 134,872

NO. URAIAN RINCIAN

II. DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA A

IR H

ITA

M

BA

TA

NG

AS

AI

BA

TH

IN V

III

CE

RM

IN N

AN

GE

DA

NG

LIM

UN

MA

ND

IAN

GIN

PA

UH

PE

LA

WA

N

SA

RO

LA

NG

UN

SIN

GK

UT

JUM

LA

H A

KH

IR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Jumlah surat suara yang diterima termasuk

cadangan 2,5% (2+3+4) 19,163 12,616 15,113 8,020 11,643 25,377 16,245 23,524 36,647 27,966 196,314

2 Jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih

karena rusak dan/atau keliru coblos 0 1 34 4 9 9 23 2 26 45 153

3 Jumlah surat suara yang tidak digunakan 8,332 3,006 4,910 2,209 2,348 7,674 6,208 6,995 11,159 8,448 61,289

4 Jumlah surat suara yang digunakan 10,831 9,609 10,169 5,807 9,286 17,694 10,014 16,527 25,462 19,473 134,872

NO. URAIAN RINCIAN

III. DATA JUMLAH SUARA SAH DAN TIDAK SAH

AIR

HIT

AM

BA

TA

NG

AS

AI

BA

TH

IN V

III

CE

RM

IN N

AN

GE

DA

NG

LIM

UN

MA

ND

IAN

GIN

PA

UH

PE

LA

WA

N

SA

RO

LA

NG

UN

SIN

GK

UT

JUM

LA

H A

KH

IR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Jumlah Suara Sah 10,578 9,459 9,916 5,734 9,186 17,308 9,807 16,227 25,034 19,188 132,437

2 Jumlah Suara Tidak Sah 253 150 253 73 100 386 207 300 428 285 2,435

3 Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah (1 + 2) 10,831 9,609 10,169 5,807 9,286 17,694 10,014 16,527 25,462 19,473 134,872

NO. URAIAN RINCIAN

IV. DATA PEMILIH DISABILITAS/PENYANDANG

CACAT

AIR

HIT

AM

BA

TA

NG

AS

AI

BA

TH

IN V

III

CE

RM

IN N

AN

GE

DA

NG

LIM

UN

MA

ND

IAN

GIN

PA

UH

PE

LA

WA

N

SA

RO

LA

NG

UN

SIN

GK

UT

JUM

LA

H A

KH

IR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Jumlah Pemilih disabilitas/penyandang cacat 3 4 0 3 1 17 2 8 43 5 86

2 Jumlah Pemilih disabilitas/penyandang cacat

yang menggunakan hak pilih 3 4 0 3 1 16 2 5 42 0 76

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 29

NO. NAMA PASANGAN CALON RINCIAN

V. RINCIAN JUMLAH PEROLEHAN SUARA

PASANGAN CALON

AIR

HIT

AM

BA

TA

NG

AS

AI

BA

TH

IN V

III

CE

RM

IN N

AN

GE

DA

NG

LIM

UN

MA

ND

IAN

GIN

PA

UH

PE

LA

WA

N

SA

RO

LA

NG

UN

SIN

GK

UT

JUM

LA

H A

KH

IR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Drs. H. MUHAMMAD MADEL dan H.

MUSHARSYAH 3,977 5,748 4,336 2,801 7,420 4,878 4,036 7,256 12,815 5,325 58,592

2 Drs. H. CEK ENDRA dan H. HILLALATIL BADRI 6,601 3,711 5,580 2,933 1,766 12,430 5,771 8,971 12,219 13,863 73,845

Jumlah Suara Sah Calon 10,578 9,459 9,916 5,734 9,186 17,308 9,807 16,227 25,034 19,188 132,437

Dalam pelaksanaan Pemilu / Pemilihan, partisipasi pemilih menjadi elemen penting

demokrasi perwakilan di sebuah negara demokrasi. Partisipasi merupakan implementasi

kedaulatan rakyat yang dimanifestasikan oleh keterlibatan pemilih dalam pesta

demokrasi (Pemilu).

Esensi Pemilihan yang demokratis adalah ketika setiap warga negara bebas memilih

maupun dipilih dan berpartisipasi dalam proses permilihan. Partisipasi pemilih yang

dimaksud dimaknai sebagai peran serta masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya

pada Pemilihan. Bertolak dari paham kedaulatan ada di tangan rakyat maka partisipasi

pemilih menjadi komponen utama bagi suksesnya penyelenggaraan Pemilihan.

Partisipasi pemilih merupakan salah satu indikator kunci untuk mengukur

keberhasilan pelaksanaan suatu penyelenggaraan pemilihan. Semakin tinggi partisipasi

menandakan bahwa rakyat mengikuti, memahami, dan melibatkan diri dalam kegiatan

kenegaraan. Sebaliknya, partisipasi yang rendah menjadi penanda bahwa rakyat kurang

menaruh apresiasi atau minat terhadap masalah atau kegiatan kenegaraan. Disamping

itu, semakin tinggi angka partisipasi pemilih dalam suatu penyelenggaraan pemilihan

maka Pemilihan tersebut memiliki tingkat legitimasi yang baik dan penyelenggara pemilu

dianggap berhasil begitupun sebaliknya.

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI

2. Persentase Partispasi Pemilih dalam Pemilu/ Pemilihan

80% 69,4%

Tabel 10. Rekapitulasi Hasil dan Rincian Penghitungan Perolehan Suara dari Setiap Kecamatan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 30

PENGGUNA HAK PILIH69%

TIDAK MENGGUNAKAN

HAK PILIH31%

Partisipasi pemilih diukur dari tingkat kehadiran pemilih di TPS pada hari

pemungutan suara. Pengukuran tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan jumlah

pengguna hak pilih dengan total pemilih. Suara tidak sah tetap dihitung sebagai

partisipasi pemilih, karena pemilih telah menggunakan hak suaranya meskipun suaranya

tidak sah (invalid vote).

PERSENTASE PEMILIH PADA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SAROLANGUN TAHUN

2017

Gambar 4. Persentase Pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun

Tahun 2017

PERSENTASE HASIL PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SAROLANGUN TAHUN 2017

Gambar 5. Persentase hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun

Tahun 2017

MUHAMMAD MADEL &

MUSYAHARSYAH

44%

CEK ENDRA DAN HILLALATIL

BADRI56%

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 31

KECAMATAN

TOTAL

DPT

JUMLAH PEMILIH

(DPT+DPTb+DPPh)

JUMLAH

PENGGUNA HAK

PILIH

(DPT+DPTb+DPPh)

PERSENTASE

PENGGUNA

HAK PILIH

JUMLAH 190,940 194,261 134,872 69%

BATANG ASAI 12,281 12,410 9,609 77%

LIMUN 11,339 11,533 9,286 81%

SAROLANGUN 35,714 36,821 25,462 69%

PAUH 15,828 16,061 10,014 62%

PELAWAN 22,950 23,294 16,527 71%

MANDIANGIN 24,711 25,005 17,694 71%

AIR HITAM 18,290 18,462 10,831 59%

BATHIN VIII 14,720 14,868 10,169 68%

SINGKUT 27,296 27,700 19,473 70%

CERMIN NAN GEDANG 7,811 8,107 5,807 72%

KECAMATAN

TOTAL

DPT

JUMLAH PEMILIH

(DPT+DPTb-

1+DPPh+ DPTb-2)

JUMLAH

PENGGUNA HAK

PILIH

(DPT+DPTb+DPPh)

PERSENTASE

PENGGUNA

HAK PILIH

JUMLAH 190,700 193,089 126.382 65%

BATANG ASAI 12,849 12.941 9.960 77%

LIMUN 12.697 12.777 8.088 63%

SAROLANGUN 34.700 35.814 24.091 67%

PAUH 16.779 16.912 10.051 59%

PELAWAN 20.850 21.183 14.574 69%

MANDIANGIN 25.726 25.856 15.260 59%

AIR HITAM 16.588 16.736 10.223 61%

BATHIN VIII 14,703 14.841 10.793 73%

SINGKUT 27,509 27.699 16.939 61%

CERMIN NAN GEDANG 8.299 8.330 6.403 77%

Tabel 11. Jumlah Pemilih, Pengguna Hak Pilih dan Partisipasi Pemilih Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017

Tabel 12. Jumlah Pemilih, Pengguna Hak Pilih dan Partisipasi Pemilih Pemilihan Gubernur dan

wakil Gubernur Tahun 2015

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 32

Sebagaimana tercantum pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat

partisipasi pemilih dalam Pemilihan 2015 sebesar 65% . Tingkat Partisipasi Pemilih dalam

Pemilihan 2017 sebesar 69%. Persentase Partispasi Pemilih dalam Pemilihan Tahun 2017

meningkat sebesar 4%, hal tersebut menunjukkan lebih baik dibandingkan Pemilihan

2015, Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari upaya Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Sarolangun dalam hal sosialisasi dan pendidikan pemilih, tetapi partisipasi

pemilihan 2017 masih dibawah target Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun

yaitu sebesar 80%.

Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan adalah

persentase Partisipasi Pemilih Perempuan yang berpartisipasi pada Pemungutan Suara

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017. Cara pengukurannya dengan

mengetahui Persentase Rata-rata Pengguna Hak Pilih Perempuan berdasarkan Jumlah

Pemilih Perempuan dalam Pemungutan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Sarolangun Tahun 2017.

Pemilih yang telah mendapatkan undangan Pemilu/Pemilihan dipengaruhi oleh

gender, kelompok usia, tingkat pendidikan terakhir, dan jenis pekerjaan.

Pemilih perempuan adalah warga Negara Indonesia (WNI) yang berjenis kelamin

perempuan dan telah memasuki usia untuk memilih atau

telah menikah. Partisipasi pemilih perempuan dimaknai

sebagai peran serta perempuan dalam menggunakan hak

pilihnya pada Pemilu/Pemilihan. Wujud dari pentingnya

partisipasi pemilih perempuan adalah kebebasan dan

persamaan hak perempuan dalam menggunakan hak

pilihnya pada Pemilu/Pemilihan sebagai indikator mutlak

suatu negara demokratis.

Partisipasi pemilih perempuan pada Pemilihan 2017

dapat diukur dengan cara membandingkan jumlah

pengguna hak pilih perempuan dengan total pemilih

perempuan. Untuk mengetahui tingkat partisipasi pemilih

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI

3. Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/ Pemilihan

80% 86,25%

Gambar 6. Pemungutan Suara oleh

Perempuan

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 33

Tabel 13. Persentase Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilu/Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati Tahun 2015

perempuan dalam menggunakan hak pilih dapat terukur dari rata-rata partisipasi

pemilih perempuan pada Pemilihan 2017 yang didapat dari data formulir model DB.

Pengukuran Persentase Pemilih Perempuan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Tahun 2015 dengan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun

2017 sebagaimana pada Tabel

NO

Indikator Kinerja

Utama

Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur Tahun

2015

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Sarolangun

Tahun 2017

Jumlah

Pemilih

Realisasi

%

Jumlah

Pemilih

Target

(%)

Realisasi

(%)

1 2 3 4 5 6 7

1

Persentase

Partisipasi Pemilih

Perempuan Dalam

Pemilu/Pemilihan

94.705 67,69 96.457 80 71,17

Sebagaimana tercantum pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat

partisipasi pemilih Perempuan Dalam Pemilihan 2015 sebesar 67,69% . Tingkat

Partisipasi Pemilih Perempuan dalam Pemilihan 2017 sebesar 71,17%. Persentase

Partispasi Pemilih Perempuan dalam Pemilihan Tahun 2017 meningkat sebesar 4%, hal

tersebut menunjukkan lebih baik dibandingkan Pemilihan 2015, tetapi partisipasi

Pemilih Perempuan Dalam pemilihan 2017 masih dibawah target Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Sarolangun yaitu sebesar 80%.

Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 28 I ayat 2 amandemen ke 2 UUD 1945 yang

berbunyi: Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas

dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat

diskriminatif itu.Selain itu dalam Pasal 28 H ayat 2 amandemen ke 2 UUD 1945

mengamanatkan bahwa setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI

4. Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/ Pemilihan

75% 88,37%

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 34

khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai

persamaan dan keadilan.

KPU sebagai penyelenggara Pemilu

dituntut untuk mampu menyelenggarakan

Pemilu/ Pemilihan yang aksesible atau dapat

diakses oleh seluruh komponen masyarakat

termasuk pemilih disabilitas. Partisipasi

pemilih disabilitas dimaknai sebagai peran

serta penyandang disabilitas dalam

menggunakan hak pilihnya pada

Pemilu/Pemilihan.

Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas

dalam Pemilu/Pemilihan adalah persentase

Partisipasi Pemilih Disabilitas yang berpar-

tisipasi pada Pemungutan Suara Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017. Cara pengukurannya dengan

mengetahui Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/ Pemilihan

berdasarkan Jumlah Pemilih Disabilitas dalam Pemungutan Suara Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017.

Pengukuran Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur Tahun 2015 dengan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun

Tahun 2017 sebagaimana pada Tabel.14

NO

Indikator Kinerja Utama

Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur Tahun

2015

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Sarolangun

Tahun 2017

Jumlah

Pemilih

Realisasi

%

Jumlah

Pemilih

Target

(%)

Realisasi (%)

1 2 3 4 5 6 7

1

Persentase Partisipasi

Pemilih Disabilitas dalam

Pemilu/ Pemilihan

124 20,16 86 75 88,37

Gambar 7. Pemungutan Suara oleh Disbilitas

Tabel 14. Persentase Partisipasi Pemilih Disabilitas dalam Pemilu/Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati Tahun 2015

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 35

Sebagaimana tercantum pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat

partisipasi Pemilih Disabilitas Dalam Pemilihan 2015 sebesar 20,16 % . Tingkat Partisipasi

Pemilih Disabilitas dalam Pemilihan 2017 sebesar 88,37 %. Persentase Partispasi Pemilih

Disabilitas dalam

Pemilihan Tahun

2017 meningkat

sebesar 68%, hal

tersebut Meningkat

Drastis dibandingkan

Pemilihan 2015,

Keberhasilan

tersebut tidak

terlepas dari upaya

Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Sarolangun dalam hal sosialisasi terhadap Pemilih Disabilitas.

partisipasi Pemilih Disabilitas Dalam pemilihan 2017 melebihi dari target Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Sarolangun yaitu sebesar 75%.

Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih adalah

Persentase Pemilih yang Berhak Memilih tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih Tetap

pada Pemungutan Suara Pemilihan Tahun 2017.

Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) merupakan data tentang penduduk yang

diharapkan dapat memilih pada tanggal ditetapkan penyelenggaraan Pemilihan. Data

tersebut disediakan oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri Republik

Indonesia. Semakin bagus kualitas bahan baku (DP4) semakin cepat pula proses

pemutakhiran yang dilakukan dan sebaliknya.

Penghitungan Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam

Daftar Pemilih diperoleh dengan membandingkan antara Daftar Pemilih Tambahan

dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI

5. Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

0.20% 1,6%

Gambar 8. Sosialisasi Bersama Disabilitas

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 36

Sarolangun pada tanggal 6 Desember 2016. Adapun persentase Pemilih yang Berhak

Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih seperti pada Tabel.15 berikut.

NO

Indikator

Kinerja

Utama

Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Tahun 2015

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Sarolangun

Tahun 2017

Jumlah

Pemilih

DPTb-1

+DPPh+DPTb-

2

Realisasi

%

Jumlah

Pemilih DPPh+DPTb

Target

(%)

Realisasi

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Persentase

Pemilih yang

Berhak

Memilih

Tetapi Tidak

Masuk dalam

Daftar Pemilih

190.940 2389 1,25 190.940 3.321 0.20 1,73

Sebagaimana tercantum pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata Pemilih

yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 lebih Besar dan Belum memenuhi target dari

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten sarolangun, Pemilihan tersebut masih di bawah

hasil rata-rata persentase partisipasi pemilih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Provinsi Jambi Tahun 2015.

Meningkatnya persentase pemilih yang berhak memilih tetapi tidak masuk dalam

daftar pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017

disebabkan karena pada waktu penyusunan Daftar pemilih sampai ditetapkannya DPT

(Daftar Pemilih Tetap) tanggal 6 Desember 2017 adanya peraturan dari KPU Pusat yang

mengatakan Pemilih yang masuk dalam daftar pemilih diwajibkan yang sudah memiliki

E-KTP.

KPU Kabupaten Sarolangun telah melakukan langkah-langkah antisipatif dan Upaya-

upaya untuk meminimalisir Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam

Daftar Pemilih diantaranya :

1. Berkoordinasi dengan pihak Disdukcapil mengenai Pemilih yang Belum Memiliki E-

Ktp.

Tabel 15. Persentase Pemilih yang Berhak Memilih Tetapi Tidak Masuk dalam Daftar Pemilih

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 37

2. Menyurati Pemilih yang belum memiliki Ektp didalam Kabupaten Sarolangun agar

melakukan perekaman E-KTP.

Dalam melaksanakan upaya tersebut KPU Kabupaten Sarolangun dapat

meminimalisir Pemilih yang tidak memiliki E-KTP, tetapi masih ada beberapa kendala

yang dihadapi oleh KPU Kabupaten Sarolangun karena pihak Disdukcapil untuk

mencetak E-KTP bagi masyarakat yang sudah merekam tidak bsa mencetak lansung

dikarenakan Blanko untuk mencetak E-KTP sudah Habis.

Dalam pelaksanaan Penyelenggaraan Pemilihan, KPU Kabupaten sarolangun

berusaha untuk melaksanakan Pemilihan secara aman dan tanpa konflik. Konflik yang

dimaksud dalam indikator kinerja ini yaitu pengrusakan kantor KPU Kabupaten

Sarolangun yang diakibatkan oleh ketidakpuasan terhadap Keputusan yang ditetapkan

oleh KPU Kabupaten Sarolangun.

Dalam upaya menyelenggarakan pemilihan yang aman, KPU Kabupaten Sarolangun

menemukan potensi konflik yang mungkin terjadi pada beberapa wilayah di kabupaten

Sarolangun, oleh karena itu KPU Kabupaten Sarolangun melakukan identifikasi terhadap

beberapa wilayah yang berpotensi konflik, yang meliputi karakter pemilih di suatu

daerah, issue kedaerahan/kesukuan, pengkultusan tokoh, budaya lokal. Hasil identifikasi

tersebut KPU Kabupaten Sarolangun menargetkan 100% daerah yang melaksanakan

pemilu/Pemilihan tanpa konflik.

Persentase Kabupaten Sarolangun melaksanakan Pemilihan tanpa konflik adalah

situasi aman di hari Pemungutan Suara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

sarolangun Tahun 2017, dengan dibatasi pengukurannya pada kondisi kantor KPU

NO INDIKATOR KINERJA (IKU) TARGET REALISASI

1. Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang melaksanakan Pemilu/Pemilihan tanpa konflik

100% 100%

Sasaran 2 Terlaksananya Pemilu/Pemilihan yang Aman, Damai, Jujur dan Adil

KPU Kabupaten Sarolangun / LKJ 2017 Page 38

Kabupaten Sarolangun yang tanpa terjadi pengrusakan, penghilangan, dan penguasaan

terhadap asset Negara akibat dari kerusuhan massa.

Pada tahun 2017, pengukuran kinerja Persentase KPU Kabupaten Sarolangun yang

melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tanpa Konflik dari target

100% dapat terealisasi, Dengan Demikian KPU Kabupaten Sarolangun telah

melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun Tahun 2017 sukses

tercapai.

Sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 31 Tahun 2008 tentang

Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum. didalam peraturan tersebut ada beberapa

azas yang menjadi pedoman Penyelenggara Pemilu, Mengingat bahwa Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati sarolangun Tahun 2017 terdiri dari berbagai tahapan yang telah

ditentukan dan saling berkelanjutan. hal tersebut menjadi salah satu parameter dalam

mengukur kualitas penyelenggara dalam menjalankan penyelenggaraan Pemilihan.

Sepanjang Tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun pada Tahun 2017

yang dilaksanakan KPU Kabupaten Sarolangun tidak menerima adanya Pelanggaran yang

dilakukan oleh pihak penyelenggara mengenai kepemiluan. Walaupun demikian, KPU

Kabupaten Sarolangun tetap memonitoring jalannya Tahapan Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Sarolangun sampai ke tahap penyelenggara di tingkat PPK Kecamatan, PPS

Desa dan KPPS maupun laporan dari pihak luar yang melaporkan penyelenggara

melakukan kecurangan ke Panwaslu Kabupaten S