8
PROFIL KPHP MODEL SINTANG (PROVINSI KALIMANTAN BARAT) I. ASPEK WILAYAH : I.1 Penetapan Wilayah KPHL dan KPHP tingkat Provinsi Kalimantan Barat Penetapan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi Kalimantan Barat sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 67/Menhut-II/2010 tanggal 28 Januari 2010 meliputi area dengan luas ± 6.973.613 ha terdiri dari 29 unit KPHP 29 dengan luas ± 5.601.268 ha dan 5 unit KPHL 5 unit dengan luas ± 1.364.345 ha. I.2 Penetapan wilayah KPHP Model Sijunjung: Penetapan wilayah KPHP Model Sintang di Kabupaten Sintang ditetapkan sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 791/Menhut-II/2009 tanggal 7 Desember 2009 dengan luas ± 56.893 ha terdiri dari HL dengan luas ± 10.420 ha dan HP dengan luas ± 46.473 ha. PETA WILAYAH KPHP MODEL SINTANG & FUNGSI KAWASAN HUTAN BERDASARKAN SK PENETAPAN NOMOR SK.791/MENHUT-II/2009 TANGGAL 07 DESEMBER 2011 I.3 Kondisi batas kawasan hutan Letak geografis : 111˚ 25' 49" - 111˚ 44' 51"BT 1

kph.menlhk.go.idkph.menlhk.go.id/phocadownload/Profil_KPH/Profil/PROFIL... · Web viewPROFIL KPHP MODEL SINTANG (PROVINSI KALIMANTAN BARAT) ASPEK WILAYAH : I. 1 Pe netapan Wilayah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kph.menlhk.go.idkph.menlhk.go.id/phocadownload/Profil_KPH/Profil/PROFIL... · Web viewPROFIL KPHP MODEL SINTANG (PROVINSI KALIMANTAN BARAT) ASPEK WILAYAH : I. 1 Pe netapan Wilayah

PROFIL KPHP MODEL SINTANG (PROVINSI KALIMANTAN BARAT)

I. ASPEK WILAYAH :I.1 Penetapan Wilayah KPHL dan KPHP tingkat Provinsi Kalimantan Barat

Penetapan wilayah KPHL dan KPHP Provinsi Kalimantan Barat sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 67/Menhut-II/2010 tanggal 28 Januari 2010 meliputi area dengan luas ± 6.973.613 ha terdiri dari 29 unit KPHP 29 dengan luas ± 5.601.268 ha dan 5 unit KPHL 5 unit dengan luas ± 1.364.345 ha.

I.2 Penetapan wilayah KPHP Model Sijunjung: Penetapan wilayah KPHP Model Sintang di Kabupaten Sintang ditetapkan sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 791/Menhut-II/2009 tanggal 7 Desember 2009 dengan luas ± 56.893 ha terdiri dari HL dengan luas ± 10.420 ha dan HP dengan luas ± 46.473 ha.

PETA WILAYAH KPHP MODEL SINTANG & FUNGSI KAWASAN HUTAN BERDASARKAN SK PENETAPAN NOMOR SK.791/MENHUT-II/2009

TANGGAL 07 DESEMBER 2011

I.3 Kondisi batas kawasan hutanLetak geografis : 111˚ 25' 49" - 111˚ 44' 51"BT

0˚37'50" - 0˚53'41" LUBatas-batas : Utara : HL Kab. Sintang dan Kab. Kapuas Hulu

Selatan: APL Kab. Sintang Timur : HP Kab. Kapuas Hulu Barat : APL Kab. Sintang

1

Page 2: kph.menlhk.go.idkph.menlhk.go.id/phocadownload/Profil_KPH/Profil/PROFIL... · Web viewPROFIL KPHP MODEL SINTANG (PROVINSI KALIMANTAN BARAT) ASPEK WILAYAH : I. 1 Pe netapan Wilayah

I.4 Kondisi Penutupan Lahan No Penutupan Lahan Luas ± (ha)1 Belukar Rawa 688,844962 Danau 4,912703 Hutan Lahan Kering Primer 5.859,297524 Hutan Lahan Kering Sekunder 6.033,678075 Hutan Rawa Sekunder 1.682,483126 Pemukiman 34,769397 Pertanian Lahan Kering Bercampur Semak 41.984,077018 Semak / Belukar 599,995569 Tanah Terbuka 51,95297

 Total 56.940,01130 Sumber : Citra Landsat tahun 2009

I.5 Kondisi Geofisik Wilayah KPHKeadaan Topografi pada sebagian besar areal unit coba KPHP Sungai Merakai datar sampai bergelombang, kecuali di sebelah utara yang berbatasan dengan kawasan hutan lindung Gunung Keuhuma di Kabupaten Kapuas Hulu topografinya bergunung. Disamping itu di tengah-tengah unit coba KPHP terdapat 2 bikit, yaitu Bukit Limau (418 m dpl) dan Bukit Panding Paung (378 m dpl).Berdasarkan hsil penafsiran dari Citra Landsat TM 7 = Provinsi Kalimantan Barat tahun liputan 2002-2003 dan Citra SPOT Provinsi Kalimantan Barat tahun liputan 2004-2005, areal berhutan pada unit coba KPHP Sungai Merakai seluas 7.946 Ha terutama pada bagian utara yang berbatasan dengan Hutan Lindung Gunung Keuhuma di Kabupaten Kapuas Hulu, bagian tengah serta kelompok-kelompok kecil yang letaknya menyebar. Sisa kawasan seluas 29.707 Ha merupakan areal tidak berhutan, terdiri dari semak belukar, padang rumput, ladang, pemukiman serta lahan terbuka untuk perladangan.

I.6 Kondisi Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan HutanIJIN PEMANFAATAN DALAM KPHP MODEL SINTANG :

2

Page 3: kph.menlhk.go.idkph.menlhk.go.id/phocadownload/Profil_KPH/Profil/PROFIL... · Web viewPROFIL KPHP MODEL SINTANG (PROVINSI KALIMANTAN BARAT) ASPEK WILAYAH : I. 1 Pe netapan Wilayah

I.6.1 IUPHHK-HA – Belum adaI.6.2 IUPHHK-HT – Belum adaI.6.3 IPHHK– Belum adaI.6.4 IPHHBK– Belum adaI.6.5 IUPHJL– Belum adaI.6.6 Lain-lain– Belum adaI.7 Rencana Tata Ruang Wilayah– Belum adaI.7.1 Rencana Tata Ruang Provinsi– Belum adaI.7.2 Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota– Belum adaI.8 Rencana Kehutanan– Belum adaI.8.1 Rencana Kehutanan Tingkat Nasional– Belum adaI.8.2 Rencana Kehutanan Tingkat Propinsi– Belum adaI.8.3 Rencana Kehutanan Tingkat Kabupaten Kota– Belum adaI.8.4 RAN – GRK– Belum adaI.8.5 Strategi Nasional REDD+– Belum adaII. ASPEK KELEMBAGAANII.1 Bentuk organisasi KPH Model– Belum adaII.2 Landasan pembentukan organisasi– Belum adaII.3 Struktur organisasi– Belum adaII.4 Personil pengelola KPH Model– Belum adaII.5 Rencana menuju SKPD– Belum adaII.6 Rencana pengembangan SDM– Belum adaII.7 Kelengkapan Sarpras– Belum adaII.8 Lain-lain– Belum adaIII. ASPEK RENCANA dan AKTIVITAS/KEGIATAN PENGELOLAAN HUTANIII.1 Tata Hutan– Belum adaIII.1.1 Citra Satelit– Belum adaIII.1.2 Inventarisasi desk analisis– Belum adaIII.1.3 Inventarisasi Sosekbud

Jumlah penduduk pada 4 (empat) desa yang berada di dalam/ di sekitar unit coba KPHP Sungai Merakai adalah Desa Swadaya dengan jumlah penduduk 778 jiwa, Desa Wana Bhakti dengan jumlah penduduk 2.243 jiwa. Desa Tanjung saru dengan jumlah penduduk 1.429 jiwa dan DEsa Panding Jaya dengan jumlah penduduk 2.630 jiwa. Rincian jumlah pendududk sebagaimana dapat di lihat pada tabel.Tabel jumlah penduduk di Desa Swadaya, Desa Wana Bhakti, Desa Tanjung Sari dan Desa Panding Jaya tahun 2003.

No

Nama DesaJumlah Penduduk Jiwa Kepadatan

(Jiwa/km)Pria Wanita Jumlah1 Swadaya 404 704 778 62 Wana Bhakti 1.139 1.104 2.243 133 Tanjung Sari 756 673 1.429 84 Panding Jaya 1.373 1.257 2.630 11

3

Page 4: kph.menlhk.go.idkph.menlhk.go.id/phocadownload/Profil_KPH/Profil/PROFIL... · Web viewPROFIL KPHP MODEL SINTANG (PROVINSI KALIMANTAN BARAT) ASPEK WILAYAH : I. 1 Pe netapan Wilayah

Mayoritas penduduk pada keempat desa dari etnis dayak, namun demikian mereka tidak bisa mengidentifikasikan secara pasti berasl dari sub etnis Dayak mana, hanya berdasrkan kesamaan bahasa dan budaya/ adat istiadat mereka menduka berasal dari sub etnis Dayak Iban. Sebagaiman telah diuraikan terdahulu bahwa terdapat 7 desa yang sebagian atau seluruhnya berada di dalam unit coba KPHP Sungai Merakai, namun demikian karena keterbatasan anggaran kegiatan fasilitasi pembentukan kelompok/ kelembagaan baru dapat dilaksanakan pada 4 desa yaitu : Desa Swadaya, Desa Wana Bhakti, Desa Tanjung Sari serta Desa Tanjung Jaya. Fasilitasi pembentukan kelompok/kelembagaan pada 3 desa lainnya yaitu Desa Wirayuda, Desa Tirta Karya dan Desa Kayu Duyung diharapkan dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2007 bersamaan dengan kegiatan Inventarisasi Sosial Budaya.Gambaran umum posisi setiap desa terhadap unit coba KPHP Sungai Merakai adalah sebagai berikut: Desa Swadaya terletak disebelah barat, tengah dan terus ke utara dari unit coba

KPHP Sungai Merakai, dua dusun diantaranya terletak di luar unit coba KPHP, tetapi lahan usaha masyarakatnya sebagian besar berada di dalam unit coba KPHP, yaitu Dusun Engketik dan Dusun Lubuk Nibung, satu dusun berada di dalam unit coba KPHP, baik pemukiman maupun lahan usaha masyarakatnya, yaitu Dusun Tabau.

Desa Wana Bhakti terletak di sebelah barat – utara unit coba KPHP, seluruh dusun/ perkampungan berada di luar unit coba KPHP, namun dua dusun diantaranya, yaitu: Dusun Nanga Seran (pusat desa) dan Dusun Mungguk Landak lokasi pertanian/perladangan berada di dalam kawasan unit coba KPHP.

Desa Tanjung Sari terletak di tengah ubit coba KPHP, sehingga baik pusat pemukiman maupun lahan usaha masyarakat seluruhnya berada di dalam unit coba KPHP.

Desa Panding Jaya terletak di sebelah barat unit coba KPHP, satu dusun diantaranya berada di dalam unit coba KPHP, yaitu : Dusun Batang Antu yang menjadi pusat desa, kemudian 2 dusun berada di luar garis batas unit coba KPHP tetapi hampir bersinggungan, yaitu :

Dusun Ulak Bayan dan Dusun Matai, sehingga lahan usaha masyarakatnya banyak berada di dalam unit coba KPHP. Mengacu pada hasil perhitungan Badan Pusat Statistik untuk melihat kemajuan desa, dimana indicator yang digunakan mencakup: tingkat kemampuan ekonomi, pendidikan dan kesehatan, transportasi, social budaya, kependudukan dan pemerintahan. Keempat desa yang difasilitasi masuk kategori tertinggal. Struktur perekonomian Kecamatan Ketungau Tengah didominasi sector pertanian, hal ini dapat diamati dari angka LQ yang diperoleh dari perbandingan PDRB. Dari 9 (Sembilan) sector yang ada di PDRB hanya sector pertanian yang memiliki indek lebih dari 1.

Tabel Nilai Indeks LQ Sub Sektor Pertanian di Kecamatan KetungauSektor PDRB Kecamatan PDRB Kabupaten LQ Indeks

4

Page 5: kph.menlhk.go.idkph.menlhk.go.id/phocadownload/Profil_KPH/Profil/PROFIL... · Web viewPROFIL KPHP MODEL SINTANG (PROVINSI KALIMANTAN BARAT) ASPEK WILAYAH : I. 1 Pe netapan Wilayah

2000 2001 2000 2001 2000 2001Tanaman Bahan Pangan 2.387,5

22.522,74 61.302,36 64.291,47 0,65 0,66

Tanaman Perkebunan 2.619,03

2.867,36 33.579,69 37.913,53 1,31 1,28

Perternakan 813,65 392,45 14.438,77 14.848,41 0,71 0,45Kehutanan 6.554,8

96.325,54 83.289,70 76.225,78 1,32 1,41

Perikanan 58,94 54,24 12.352,55 12.707,12 0,08 0,07PDRB 12.234,

0312.162,33 205.008,07 205.986,31

Indeks LQ (location quotient) merupakan metode analisis kuantitatif sebagai dasar perhitungan untuk penentuan Penyusunan Produk Unggulan Kabupaten Daerah dengan rumus perhitungan sebagaimana dapat dilihat pada lampiran 4 (BAPPEDA Kabupaten Sintang, Penyusunan Produk Unggulan Daerah, Laporan Akhir, Agustus 2003).Disamping indeks LQ, penyusunan produk unggulan juga didasarkan atas 6 kriteria, yaitu:a. Potensi sumber daya alam yang cukup dan inovatif;b. Daya saing tinggi di pasaran dan jangkauan pasaran yang luas;c. Cirri khas daerah karena melibatkan masyarakat banyak;d. Jaminan dan kandungan bahan baku local yang cukup stabil dan berkelanjutan serta

dititikberatkan pada produk yang memiliki nilai tambah yang tinggi baik kemasan maupun pengolahannya;

e. Secara ekonomi menguntungkan dan bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuan sumber daya manusia/ masyarakat;

f. Ramah lingkungan (tidak merusak lingkungan, berkelanjutan serta tidak merusak budaya. Atas dasar nilai LQ tersebut dan keenam indikator di atas, maka produk unggulan yang akan dikembangkan di kecamatan Ketungau Tengah adalah sector kehutanan dan perkebunan. Sector kehutanan selain memenuhi indeks LQ dan keenam indikator, juga dipandang memiliki kaitanTengah Tahun 2000-2001 kebelakang (backward linkage) dan kaitan ke depan (forward linkage) yang cukup besar.

Salah satu indicator keberhasilan pembangunan suatu masyarakat adalah tingkat pendidikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2003, tingkat kemampuan baca tulis di kecamatan Ketungau Tengah adalah 71,63% dan buta huruf 17,37%, angka tingkat kemampuan baca tulis ini masih lebih rendah dari angka melek untuk huruf untuk provinsi Kalimantan Barat sebesar 77,59%. Apalagi jika melihat angka rata-rata lama sekolah yang hanya 4,73 tahun, artinya sebagian besar panduduk tidak tamat pendidikan dasar SD. Salah satu penyebabnya adalah minimnya sarana dan prasarana pendidikan, sekolah yang ada pada desa yang berada di dalam/ di sekitar unit coba KPHP Sungai Merakai hanya sampai Sekolah Dasar yang kadang-kadang satu sekolah hanya diajar oleh 1-2 guru untuk semua mata pelajaran. Sarana dan prasarana yang dimiliki tiap-tiap desa

5

Page 6: kph.menlhk.go.idkph.menlhk.go.id/phocadownload/Profil_KPH/Profil/PROFIL... · Web viewPROFIL KPHP MODEL SINTANG (PROVINSI KALIMANTAN BARAT) ASPEK WILAYAH : I. 1 Pe netapan Wilayah

sangat minim: tidak ada listrik, instalasi air bersih (kecuali di beberapa dusun). Fasilitas sosial maupun fasilitas umum pada keempat desa masih sangat tidak memadahi: listrik hanya ada di ibu kota kecamatan, demikian juga dengan instalasi air bersih, hanya terdapat di beberapa dusun hasil swaday masyarakat. Untuk fasilitas pendidikan hanya terdapat sekolah dasr pada setiap desa, tingakat lanjutan harus ke ibu kota kecamatan.Demikian pula dengan sarana kesehatan, masing-masing desa hanya punya Puskesmas Pembantu, bahkan di desa swadaya sama sekali tidak memiliki Puskesmas maupun Puskesmas Pembantu.Sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan pada keempat desa dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel Jumlah Sarana Pendidikan dan Kesehatan di Desa Swadaya, Desa Wana Bhakti, Desa Tanjung Sari dan Desa Panding Jaya, Kecamatan Ketungah dalam angka tahun 2003.

No

Sarana dan Prasarana

Desa KeteranganSwadaya W. Bhakti T. Sari P. Jaya1 Pendidikan

- Sekolah Dasar 1 3 1 32 Kesehatan

- Puskesmas- P. Pembantu- Posyandu- T. Medis

----

-111

-111

-111

Sumber : Kecamatan Katungau Tengah dalam Angka Tahun 2003III.1.4 Inventarisasi Hutan– Belum adaIII.2 Penyusunan Rencana Pengelolaan HUtan– Belum adaIII.3 Penggunaan Kawasan Hutan– Belum adaIII.4 Pemanfaatan Hutan– Belum adaIII.5 Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan– Belum adaIII.6 Perlindungan Hutan dan Konservasi– Belum adaIII.7 Pengolahan Hasil Hutan– Belum adaIII.8 Pemberdayaan Masyarakat– Belum adaIII.9 Peta Operasional– Belum adaIII.10 Alokasi Dana Bantuan Pembangunan/Operasional– Belum adaIII.11 Konvergensi Kegiatan– Belum adaIII.12 Kegiatan Pengelolan Hutan Lainnya– Belum ada

6