13
KOTA KITA NANTI 1

KOT - goethe.de

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KOTA KITA NANTI

1

KOTA KITA NANTI

2 3

YANUAR PF

Meminimalisir Jejak Karbon,

Memaksimalkan Potensi

Yanuar P.F.

KOTA KITA NANTI

4 5

YANUAR PF

Bandung, tempat berkembang dan belajar. Tempat yang tak terlupakan, menyimpan berjuta kenangan. Bandung dikelilingi oleh perbukitan, cuaca pagi hari yang menyenangkan, pemandangan gunung yang dapat dilihat dari jalan raya, arsitektur bangunan yang didominasi dengan gaya Art Deco, dan warganya yang sangat ramah.

Bandung saat ini memiliki keindahan tersendiri. Sebagai seorang arsitek, saya memperhatikan bagaimana perubahan yang terjadi antara Bandung yang lama dengan Bandung yang sekarang. Cukup banyak aksi nyata dan ide-ide kreatif yang dituangkan untuk membuat Bandung menjadi lebih baik. Lebih banyak ruang publik serta lebih banyak ruang hijau. Menciptakan sebuah ruang yang sehat menjadi penting untuk

menjaga suasana Bandung tetap nyaman dan terkenang. Tidak hanya itu, ketika langit menjadi lebih gelap, suasana Bandung di malam hari pun berkesan, lampu jalan dan gedung mulai berpendar, pedagang kaki lima mulai berjualan di trotoar, orang-orang mulai mencari makan malam, sebuah aktivitas yang membuat kota menjadi hidup.

Memorabilia akan Bandung, memberi tujuan bagi saya seorang arsitek untuk meningkatkan kualitas hidup dengan memberikan solusi terbaik melalui lingkungan binaan untuk keberlanjutan alam semesta, atau skala yang lebih kecil, sebuah kota. Membangun masa depan yang lebih baik, menciptakan harapan untuk hari-hari yang lebih baik di kota melalui #responsibleaarchitecture.

Memorabilia, Parijs van Java

(1) Norhouse, Bandung (2018)

(1)

KOTA KITA NANTI

6 7

YANUAR PF

Tulisan saya kali ini memaparkan tentang salah satu kegiatan saya di Kota Bandung sebagai bagian dari Aaksen Responsible Aarchitecture, biro arsitek yang dibangun sejak tahun 2018 dimana saya bertemu banyak insan kreatif kota Bandung.

Di Aaksen, kami banyak melakukan riset dan aktivitas yang mungkin lebih luas, tidak hanya selalu tentang arsitektur. Riset diluar arsitektur seperti perkembangan teknologi, gaya hidup, dan lain-lain. Hingga aktivitas bersama yang dilakukan seperti senam pagi dan kegiatan bersepeda di hari Sabtu.Menurut saya, berarsitekur itu tidak hanya berbicara tentang tempat, waktu, dan pada saat itu juga, melainkan dapat menyesuaikan dengan kondisi yang tidak selalu melihat ke depan tapi mengevaluasi yang sudah terjadi pada masa lalu menjadi sesuatu yang lebih baik, arsitektur yang adaptif dan dinamis.

Proses

(3) Lokasi bangunan baru, halaman belakang kantor

(4) Proses pembangunan kabin prefabrikasi 30%

(5)Proses pembangunan kabin prefabrikasi 60%

(2) Kantor Aaksen Responsible Aarchitecture, Dago

Ini menjadi ide awal bagaimana Aaksen terinspirasi untuk mengembangkan bangunan prefabrikasi, bagaimana kami menciptakan sebuah Prefabrication Cabin yang sudah lama direncanakan jauh sebelum pandemi ini datang.

Ide ini tentu melalui banyak proses, seperti riset dan diskusi yang melibatkan tim. Berarsitektur yang lebih baik untuk masa depan, menjadi #responsibleaarchitecture

Proses ini akan menjadi sebuah perjalanan yang akan terus berlanjut.

(2)

(3)

(4)

(5)

KOTA KITA NANTI

8 9

YANUAR PF

Aaksen Responsible Aarchitecture tidak hanya berfokus pada bidang arsitektur saja, melainkan terdapat bidang Research and Product dan Education Platform. Pertama, terdapat Aaksen Responsible Aarchitecture sebagai Boutique Design Consultation yang berfokus pada konsultasi arsitektur dan desain interior dengan nilai tambah di setiap proyek, memaksimalkan efisiensi dan standarisasi yang memainkan peran penting untuk keberlanjutan yang berkelanjutan dengan #responsiblelifestyle. Kedua, bidang yang bergerak di bidang Research andDevelopment bernama AAND yang berfokus pada penelitian dan pengembangan dalam arsitektur prefabrikasi dan modular, dimana kami percaya konstruksi prefab akan mempercepat pengembangan menuju #responsibleaarchitecture lebih cepat, lebih baik, dan lebih efisien. Ketiga, Aaksen Talks bergerak pada bidang Education Platform. Sebuah platform pendidikan inklusif untuk semua orang, mulai dari profesional, pelajar, dan penggemar desain untuk mendiskusikan wawasan terbaru dalam arsitektur, desain, dan lebih dari itu gaya hidup dengan topik seputar #responsibleideas dan #responsiblelifestyle.

Semua berawal dari sikap “rethinking” atau memikirkan ulang akan kebutuhan ruang baru yang dapat menampung aktivitas baru di kantor Aaksen. Kami membutuhkan ruang yang dapat mengakomodasi kegiatan untuk bekerja, rapat, serta untuk podcast. Hal ini ada karena terbatasnya ruang yang tersedia di kantor, sehingga ruang untuk menampung kegiatan-kegiatan tersebut pun terbatas. Di kantor terdapat lahan halaman belakang yang areanya bisa dikatakan cukup luas sehingga berpotensi untuk membangun sebuah ruang baru di sana. Namun, kantor ini merupakan kantor sewa, sehingga ruang tersebut dipertimbangkan untuk bersifat tidak permanen/ sementara. Maka, mau tak mau kami pun harus memecahkan permasalahan tersebut. Bagaimana caranya membangun ruang (tidak permanen) baru untuk aktivitas baru?

...berawal dari sebuah kebutuhan.

Tentang Aaksen

(6) Aaksen Responsible Aarchitecture, Norhouse

(7) AAND Company, Kalia Booth

(8) Aaksen Talks, bersama Ahmad Djuhara

(9) Layout kantor Aaksen Responsible Aarchitecture

(6)

(7)

(8)

(9)

KOTA KITA NANTI

10 11

YANUAR PF

Proses Berpikir dan Ide

Lessspace,moreactivities.

Bangunan kantor yang sekarang, terletak di Dago. Dapat dikatakan bahwa area Dago terkenal dengan kawasan perbukitan, cuaca yang dingin, ruang terbuka yang luas, langit yang biru di siang hari, dan langit berbintang di malam hari. Lalu, tercetuslah sebuah ide, bagaimana jika mengembalikan, membawa kembali kesan Dago yang saat ini mulai hilang itu untuk diaplikasikan pada desain ruang baru? Idenya tidak hanya berbicara pada arsitektur, bangunan, struktur, tapi menciptakan sebuah suasana baru, suasana kantor yang diharapkan dapat membangkitkan semangat kerja dan aktivitas yang tidak monoton, aktivitas yang tidak hanya duduk melihat layar di dalam ruangan. Mencoba mematahkan stigma dengan membuat sebuah ruang baru yang didominasi outdoor, sebuah ruang dengan persentase 70% outdoor, 30% indoor.

Namun, apakah aktivitas yang banyak memerlukan lebih banyak ruang lagi? Bagaimana jika ke depannya membutuhkan ruang baru lagi karena tidak dapat menampung aktivitas baru? Bagaimana dengan masalah sewa? Banyak sekali pertanyaan.

Kembali lagi, banyaknya aktivitas tidak terbatas pada seberapa besar ruang tersebut, dan sebaliknya, kecilnya ruang tidak menjadi batasan untuk melakukan banyak aktivitas. Ruang hanya menjadi sebuah wadah. Idenya adalah membuat sebuah ruang di lahan sisa yang terbatas, yang dapat beradaptasi pada berbagai macam aktivitas dengan menciptakan kembali sebuah suasana Dago di lahan yang bersifat tidak permanen. Sebuah ruang dengan konsep:

Yang teringat akan kalimat terkenal yang dikatakan oleh Dieter Rams, seorang arsitek asal Jerman, Less, but better.

KOTA KITA NANTI

12 13

YANUAR PF

Jawaban dari masalah-masalah tersebut ialah dengan membuat sebuah: Prefabrication Cabin

Dengan konsep movable, adaptable, customizable. Movable: dirancang dengan system knock-down, yang dapat dipindahkan dan dirakit ulang, memecahkan permasalahan lahan sewa yang bersifat tidak permanen. Adaptable: dapat menyesuaikan dengan lokasi dan fungsi dengan desain yang kompak, memudahkan bangunan untuk dapat beradaptasi dengan lahan baru di masa mendatang. Customizable: ruang dengan konsep “less space, more activities”, yang dapat disesuaikan (customized) sesuai dengan jenis aktivitas yang dibutuhkan, penyesuaian ruang dalam yang fleksibel, multifungsional. Kompak tapi bernilai besar.

A Prefabrication Cabin

(10) Home + Leisure Pods

(11)Home + Office Pods

(12)Home + Café Pods

(13) Proses perakitan kayu prefabrikasi

(10)

(11)

(12)

(13)

KOTA KITA NANTI

14 15

YANUAR PF

Setelah proses ide dan solusi ditemukan, proses rencana hingga konstruksi pun berjalan. Dengan penggunaan sistem solar panel, maka memungkinkan bangunan tersebut menjadi sebuah bangunan independen, memanfaatkan cahaya matahari, serta menempatkan orientasi desain bangunan yang tepat. Sistem prefabrikasi yang direncanakan juga hanya memerlukan proses waktu yang cukup singkat,yaitu 3 bulan proses konstruksi dilakukan di pabrik, serta 3 bulan kemudian dilakukan proses perakitan langsung di lokasi.

Proses Konstruksi

Proses pembangunan terbilang singkat dan sudah hampir selesai. Walaupun ‘hampir’ selesai dan belum sepenuhnya terpasang, bangunan baru itu sudah mulai digunakan untuk berbagai aktivitas kantor, baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan.Bagian dalam bangunan tersebut dari sisi desain mengaplikasikan pencahayaan alami yang maksimal, membuat sirkulasi udara yang baik, terdapat treatment acoustic, terintegrasi dengan Internet of Things (IoT), penggunaan material yang berkelanjutan, dan terciptanya suasana natural yang hangat.

KOTA KITA NANTI

16 17

YANUAR PF

Setelah bangunan tersebut selesai sepenuhnya, terdapat beberapa perubahan. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan baik sebelum mulai kerja ataupun setelah memulai kerja. Aktivitas yang lebih banyak dilakukan di luar ruangan. Seperti mengadakan acara masak-masak, senam pagi sebelum memulai kerja, karaoke, menjadi tempat spot foto, bahkan kedatangan tim baru bernama Mumun si kucing yang mulai menjelajahi kantor.

Hasilnya, perubahan serta pemikiran baru mengubah sistem kerja yang monoton, sehingga membentuk budaya kerja yang tidak biasa. Beragam aktivitas yang dilakukan, tidak hanya duduk berdiam di depan komputer. Pastinya, semakin terbuka dan menanti kegiatan apa lagi yang akan datang nanti.

Hasil, Sebuah Perubahan

(14) Interior Aand Sayana

(15)Interior Aand Sayana

(16)Bermain seusai kerja, di dalam Aand Sayana

(17)Mumun, Aaksen team

(18)Interior Aand Sayana

(14) (17)

(16)

(18) (15)

KOTA KITA NANTI

18 19

YANUAR PF

The #Responsiblecabin Workshop: Imagining Live Anywhere,Anytime, Anyhow

Dari banyaknya kemungkinan bentuk bangunan mikro, hal ini membuat batas limit tempat, waktu, dan metode menjadi tak terbatas; memungkinkan manusia untukhidup dengan cara baru yang unik dan tak terduga, menjelajahi tempat dan gaya hidup yang baru.

Pemikiran desain terbaru ini dapat dielaborasikan lebih lanjut untuk masa depan lewat edukasi dan sesi workshop dengan mahasiswa atau praktisi muda arsitektur, dimana kami mengajak workshop kolaboratifuntuk sekelompok desainer untuk merancang solusi dan bentuk baru perihal “Tiny and Modular Living”, terdiri dari beberapa mahasiswa arsitektur terpilih. Alur acara diawali dengan sharing singkat dari Aaksen Responsible Aarchitecture, dimana nantinya para peserta akan diberikan tantangan untuk memikirkan kembali dan mendesain ulang “Tiny and Modular Living” dimana output berupa presentasi desain dan maket skematik arsitektur.

Hasil dari workshop ini dapat dilihat lewat jejak digital di Instagram via hashtag #responsiblecabin

(19) Maket Skematik Arsitektur

(19)

KOTA KITA NANTI

20 21

YANUAR PF

Pada skala makro, mempertimbangkan alternatif hidup di bangunan mikro memungkinkan untuk menjelajahi dunia lebih jauh, berkelanjutan.

Pada skala mikro, bangunan mikro memungkinkan kami untuk memaksimalkan ruang yang tersisa, dengan dampak minimal karena strukturnya yang ringan. Dari halaman belakang ke atap, memungkinkan!

Eksplorasi pada bangunan mikro dapat menjadi pedoman di masa depan tentang bagaimana memanfaatkan ruang secara

Dampak dan Manfaatnya pada Skala Makro dan Mikro

Micro Building Options for Rural Area Micro Building Options for Limited Area

efektif. Salah satu gerakan yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan membuat ADU (Accessory Dwelling Unit), sebagai tambahan bangunan mikro tergantung kebutuhan selanjutnya di masa mendatang. Atau, dalam situasi pandemi seperti ini, kabin juga bisa dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri.

KOTA KITA NANTI

22 23

YANUAR PF

Live Better in Bandung,Sustainably.

Dengan menurunkan jejak karbon, menghargai lingkungan, menumbuhkan jaringan yang saling terhubung dan berkolaborasi.

Baik di jantung Kota Bandung yang ramai atau di sisi pedesaan lingkungan alam Kota Bandung yang indah.

Di mana orang-orang masih dapat (dan akan terus) menikmati segarnya cuaca di pagi hari, lingkungan yang ramah, beraktivitas

dengan bebas dan aman di ruang publik, sistem transportasi publik yang terintegrasi dengan perencanaan kota, sebuah kota yang terus berkembang dengan pendekatan yang berkelanjutan, kota yang terus berkembang yang dibangun dari cerita dan sejarah.

Untuk membuat hari-hari kita menjadi lebih baik, mari mulai dari hal yang kecil, tapi dampak yang besar. Sebuah perubahan perilaku yang lebih baik. Sebuah #responsiblelifestyle.

Kota Kita Nanti merupakan proyek dari Goethe-Institut Bandung bekerjasama dengan Artati Sirman dan Keni Soeriaatmadja, Bandung Design Biennale dan Pot Branding House. Dengan pameran, seri lokakarya, dan publikasi yang dimana membawa 12

perspektif berbeda tentang bagaimana merancang kehidupan yang lebih berkelanjutan di Kota Bandung.

24

YANUAR PF