97
KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 (Tesis) Oleh ADE ANGGRAINI KARTIKA DEVI PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017

KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACADAN PENGUASAAN MAKNA KATA

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISISISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO

TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

(Tesis)

OlehADE ANGGRAINI KARTIKA DEVI

PROGRAM PASCASARJANAMAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2017

Page 2: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA

DAN PENGUASAAN MAKNA KATA

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO

TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

Oleh

ADE ANGGRAINI KARTIKA DEVI

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

pada

Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESUA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2017

Page 3: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

ABSTRAK

KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAANMAKNA KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Oleh

ADE ANGGRAINI KARTIKA DEVI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa kontribusi: kebiasaanmembaca terhadap kemampuan menulis teks eksposisi, penguasaan makna kataterhadap kemampuan menulis teks eksposisi, serta kebiasaan membaca danpenguasaan makna kata terhadap kemampuan menulis teks eksposisi. Penelitianini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ex post facto. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa terdapat kontribusi kebiasaan membaca terhadapkemampuan menulis teks eksposisi sebesar 21,8% dengan koefisien korelasi0,467; kontribusi penguasaan makna kata terhadap kemampuan menulis tekseksposisi sebesar 24,6% dengan koefisien korelasi 0,496; kontribusi kebiasaanmembaca dan penguasaan makna kata secara bersama-sama terhadap kemampuanmenulis teks eksposisi sebesar 35,40% dengan koefisien korelasi 0,595. Penelitianini memiliki implikasi penting terhadap upaya peningkatan kemampuan menulisteks eksposisi dengan cara meningkatkan kebiasaan membaca dan penguasaanmakna kata.

Kata kunci: kebiasaan membaca, makna kata, menulis teks eksposisi

Page 4: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

ABSTRACT

CONTRIBUTION OF READING HABITS AND MASTERY OFWORD MEANING TOWARD EXPOSITION TEXT WRITING ABILITY

By

ADE ANGGRAINI KARTIKA DEVI

This study aims to find out some of the contributions: reading habits to the abilityto write exposition, mastery of the meaning of words to the ability to writeexposition, and as well as reading habits and mastery of the meaning of words tothe ability to write exposition text. This research uses quantitative approach withex post facto method. The result of research indicate that there is contribution ofreading habits to ability of writing exposition text equal to 21,8% with correlationcoefficient 0,467; the contribution of mastery of word meaning to the ability ofwriting exposition text of 24,6% with correlation coefficient 0,496; thecontribution of reading habits and mastery of the meaning of the word together tothe ability to write exposition text of 35,4% with a correlation coefficient of 0,595.This study has important implications for improving the ability to write expositiontext by improving reading habits and mastery of word meaning.

Key words: meaning of words, reading habits, writing exposition text

Page 5: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Page 6: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Page 7: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Page 8: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

RIWAYAT HIDUP

Penulis memiliki nama lengkap Ade Anggraini Kartika Devi. Penulis dilahirkan

pada 22 Desember 1993 di Kalirejo, Pesawaran. Penulis merupakan anak pertama

dari dua bersaudara, putri pasangan Arti dan Johan Effendi.

Tahun 1999, penulis mulai mengenyam pendidikan formal di Sekolah Dasar

Negeri 7 Gadingrejo yang diselesaikan tahun 2005. Selanjutnya, penulis

melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Gadingrejo

yang diselesaikan tahun 2008. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan ke

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Gadingrejo pada program akselerasi yang

diselesaikan tahun 2010. Tahun 2014, penulis menyelesaikan pendidikan strata 1

pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Magister

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Page 9: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

MOTO

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”(QS Al-Mukmin:60)

“Barang siapa bertawakal kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginyajalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Danbarang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkankeperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya.Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”(QS Ath-Thalaq: 2—3)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”(QS Al-Insyirah: 5—6)

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memilikiilmu, barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka wajib baginyamemiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginyamemiliki ilmu.”(HR Tirmidzi)

Page 10: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobilalamiin, atas karunia Allah swt., kupersembahkan tesis ini

untuk ibu, bapak, dan adikku sebagai wujud bakti, cinta, dan kasihku.

Page 11: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

x

SANWACANA

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Penulis menyanjungkan puji syukur ke hadirat Allah swt. yang telah

melimpahkan rahmat dan cinta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis yang berjudul “Kontribusi Kebiasaan Membaca dan Penguasaan Makna Kata

terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1

Gadingrejo Tahun Pelajaran 2016/2017”. Penyusunan tesis ini merupakan satu di

antara syarat untuk mencapai gelar magister pendidikan pada Program Studi

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa semua ini dapat dilaksanakan dengan baik

karena adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.

1. Dr. Sumarti, M.Hum., dosen pembimbing I, yang selama ini secara

tulus, sabar, dan cermat telah membimbing, mengarahkan, dan mendidik

penulis dalam penyelesaian tesis ini.

2. Dr. Edi Suyanto, M.Pd., dosen pembimbing II sekaligus Ketua Program

Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang juga secara

tulus, sabar, dan cermat telah membimbing, mengarahkan, dan mendidik

penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Page 12: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xi

3. Dr. Siti Samhati, M.Pd., penguji I, yang telah banyak memberi masukan

yang membangun.

4. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd., penguji II, yang juga telah banyak

memberi masukan yang membangun.

5. Dosen-dosen Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia yang telah mendidik, membina, serta membekali pengetahuan

kepada penulis.

6. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Seni.

7. Dr. Muhammad Fuad, M. Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung, beserta jajarannya.

8. Prof. Dr. Sujarwo, M.S. selaku Direktur Pascasarjana Universitas

Lampung.

9. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas Lampung.

10. Ibu dan bapak tercinta yang selalu mendidik, mendoakan, dan

mengikhtiarkan segala apa pun bagi keberhasilan putrinya.

11. Adik tersayang, Andre Geoffany, yang menjadi motivasi bagi penulis.

12. Kawan terbaik dalam segala hal, Kak Wahyu Hidayat, yang telah

mendoakan, mendampingi, serta memberikan dukungan moral dan materi

bagi keberhasilan penulis. Semoga kelak kita menjadi kawan duduk di

depan penghulu. Semoga kita menjadi kawan hidup. Semoga Allah

mengizinkan kita bersama.

13. Ibu Siti Aminah, Bapak Sugiyono, beserta keluarga yang telah mendoakan

dan memberikan dukungan bagi penulis.

Page 13: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xii

14. Mba Reni Puspitaningsih yang telah memberikan dukungan moral dan

keilmuan kepada penulis.

15. Seluruh keluarga besar yang menanti keberhasilan penulis dalam

menyelesaikan pendidikan magister.

16. Keluarga besar Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Lampung.

17. Almamater tercinta.

18. Semua pihak yang berkontribusi dalam penyelesaian tesis ini.

Semoga Allah swt. memberikan sebaik-baik balasan kepada semua pihak atas

ketulusan dan kebaikannya selama ini. Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandarlampung, Desember 2017Penulis,

Ade Anggraini Kartika Devi

Page 14: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. iABSTRAK ................................................................................................. iiLEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ivLEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... vLEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... viRIWAYAT HIDUP ................................................................................... viiMOTO ........................................................................................................ viiiPERSEMBAHAN...................................................................................... ixSANWACANA .......................................................................................... xDAFTAR ISI.............................................................................................. xiiiDAFTAR GAMBAR................................................................................. xviDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviiDAFTAR TABEL ..................................................................................... xviiiDAFTAR TANDA KOREKSI ...................................................................... xxi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 11.1 Latar Belakang Masalah............................................................................. 11.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 61.3 Pembatasan Masalah`................................................................................. 61.4 Rumusan Masalah ..................................................................................... 71.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 71.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORETIS ................................................................ 92.1 Kemampuan Menulis Teks Eksposisi ....................................................... 9

2.1.1 Tujuan Menulis................................................................................ 102.1.2 Tahapan Menulis ............................................................................. 112.1.3 Jenis Tulisan .................................................................................... 122.1.4 Teks Eksposisi ................................................................................. 13

2.2 Kebiasaan Membaca ................................................................................. 152.2.1 Indikator Kebiasaan Membaca ........................................................ 172.2.2 Manfaat Membaca ........................................................................... 192.2.3 Tujuan Membaca ............................................................................. 20

Page 15: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xiv

2.2.4 Jenis Bacaan .................................................................................... 212.3 Penguasaan Makna Kata ........................................................................... 21

2.3.1 Makna Leksikal dan Makna Gramatikal .......................................... 242.3.2 Makna Denotatif dan Makna Konotatif ........................................... 242.3.3 Makna Literal dan Makna Figuratif ................................................. 262.3.4 Makna Primer dan Makna Sekunder................................................ 27

2.4 Kontribusi Kebiasaan Membaca dan Penguasaan Makna Kata terhadapKemampuan Menulis Teks Eksposisi ....................................................... 27

2.5 Kerangka Pikir ......................................................................................... 282.5.1 Kontribusi Kebiasaan Membaca (X1) terhadap Kemampuan

Menulis Teks Eksposisi (Y) ............................................................ 292.5.2 Kontribusi Penguasaan Makna Kata (X2) terhadap Kemampuan

Menulis Teks Eksposisi (Y) ............................................................ 292.5.3 Kontribusi Kebiasaan membaca (X1) dan Penguasaan Makna

Kata (X2) terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi (Y)........ 302.6 Hipotesis Penelitian .................................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 333.1 Metode Penelitian ..................................................................................... 333.2 Populasi dan Sampel ................................................................................. 35

3.2.1 Populasi ........................................................................................... 353.2.2 Sampel ............................................................................................. 36

3.2.2.1 Uji Normalitas.................................................................... 373.2.2.2 Uji Homogenitas ................................................................ 38

3.3 Definisi Operasional ................................................................................. 393.4 Teknik Penumpulan Data.......................................................................... 40

3.4.1 Teknik Tes ....................................................................................... 403.4.1.1 Tes Penguasaan Makna Kata ............................................. 41

3.4.1.1.1 Validitas Empirik ................................................... 423.4.1.1.2 Reliabilitas Tes....................................................... 433.4.1.1.3 Daya Pembeda........................................................ 443.4.1.1.4 Indeks Kesukaran ................................................... 45

3.4.1.2 Tes Kemampuan Menulis teks Eksposisi........................... 463.4.2 Teknik Nontes ................................................................................. 50

3.4.2.1 Kuesioner ........................................................................... 513.4.2.2 Wawancara......................................................................... 53

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................ 543.4.1 Uji Regresi ....................................................................................... 55

3.5.1.1 Uji Linieritas ...................................................................... 553.5.1.2 Regresi Sederhana.............................................................. 563.5.1.3 Regresi Ganda .................................................................... 58

3.5.2 Uji Korelasi ..................................................................................... 603.5.2.1 Korelasi Sederhana............................................................. 613.5.2.2 Korelasi Parsial .................................................................. 623.5.2.3 Korelasi Ganda................................................................... 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 644.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 64

Page 16: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xv

4.1.1 Data Kebiasaan Membaca ............................................................... 644.1.2 Data Penguasaan Makna Kata ......................................................... 674.1.3 Data Kemampuan Menulis Teks Eksposisi ..................................... 68

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data ......................................................... 714.3 Pengujian Hipotesis................................................................................... 74

4.3.1 Kontribusi Kebiasaan Membaca terhadap Kemampuan MenulisTeks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo .... ........ 74

4.3.2 Kontribusi Penguasaan Makna Kata terhadap KemampuanMenulis Teks Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1Gadingrejo ....................................................................................... 77

4.3.3 Kontribusi Kebiasaan Membaca dan Penguasaan Makna Kataterhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas XSMA Negeri 1 Gadingrejo............................................................... 80

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 824.4.1 Kebiasaan Membaca ........................................................................ 82

4.4.1.1 Kategori Kebiasaan Membaca yang Sangat Tinggi ............ 834.4.1.2 Kategori Kebiasaan Membaca yang Tinggi ........................ 894.4.1.3 Kategori Kebiasaan Membaca yang Sedang ....................... 934.4.1.4 Kategori Kebiasaan Membaca yang Rendah....................... 974.4.1.5 Kategori Kebiasaan Membaca yang Sangat Rendah ........... 101

4.4.2 Penguasaan Makna Kata .................................................................. 1054.4.2.1 Kategori Penguasaan Makna Kata yang Cukup .................. 1054.4.2.2 Kategori Penguasaan Makna Kata yang Kurang................. 1404.4.2.3 Kategori Penguasaan Makna Kata yang Sangat Kurang ..... 169

4.4.3 Kemampuan Menulis Teks Eksposisi 1714.4.3.1 Kategori Kemampuan Menulis Teks Eksposisi yang

Sangat Baik .......................................................................... 1714.4.3.2 Kategori Kemampuan Menulis Teks Eksposisi yang Baik . 1754.4.3.3 Kategori Kemampuan Menulis Teks Eksposisi yang

Cukup................................................................................... 1784.4.3.4 Kategori Kemampuan Menulis Teks Eksposisi yang

Kurang ................................................................................. 1814.4.4 Kontribusi Kebiasaan Membaca dan Penguasaan Makna Kata

terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposis................................ 1854.4.5 Rekomendasi ................................................................................... 188

BAB V SIMPULAN DAN SARAN............................................................... 1975.1 Simpulan .................................................................................................... 1975.2 Implikasi..................................................................................................... 1985.3 Saran........................................................................................................... 203

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 205LAMPIRAN.................................................................................................... 209

Page 17: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Pola Hubungan Ketiga Variabel................................................... 34

Gambar 4.1 Histogram Kebiasaan Membaca .................................................. 65

Gambar 4.2 Diagram Klasifikasi Kebiasaan Membaca ................................... 66

Gambar 4.3 Histogram Penguasaan Makna Kata ............................................ 67

Gambar 4.4 Diagram Tingkat Penguasaan Makna Kata.................................. 68

Gambar 4.5 Histogram Kemampuan Menulis Teks Eksposisi ........................ 69

Gambar 4.6 Diagram Tingkat Kemampuan Menulis Teks Eksposisi.............. 70

Gambar 4.7 Grafik Garis Regresi Ŷ= 37,46 + 0,53X1 ....................................................... 75

Gambar 4.8 Grafik Garis Regresi Ŷ= 45,49 + 0,54 X2...................................................... 78

Gambar 4.9 Diagram Kontribusi Kebiasaan Membaca dan Penguasaan MaknaKata terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi .................... 82

Gambar 4.10 Tulisan Teks Eksposisi Siswa pada Kategori Sangat Baik ........ 173

Gambar 4.11 Tulisan Teks Eksposisi Siswa pada Kategori Baik .................... 177

Gambar 4.12 Tulisan Teks Eksposisi Siswa pada Kategori Cukup ................. 180

Gambar 4.13 Tulisan Teks Eksposisi Siswa pada Kategori Kurang................ 183

Page 18: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat-Surat .................................................................................... 209

Lampiran 2 Instrumen Penelitian ..................................................................... 215Lampiran 2a. Kisi-Kisi Kuesioner Kebiasaan Membaca ............................ 216Lampiran 2b. Kuesioner Kebiasaan Membaca............................................ 217Lampiran 2c. Kisi-Kisi Penguasaan Makna Kata ....................................... 221Lampiran 2d. Tes Penguasaan Makna Kata ................................................ 222Lampiran 2e. Kunci Jawaban Tes Penguasaan Makna Kata....................... 235Lampiran 2f. Tes Kemampuan Menulis Teks Eksposisi............................. 236Lampiran 2g. Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara Guru Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Kelas X..................................................... 237Lampiran 2h. Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Kelas X..................................................... 238

Lampiran 3 Validasi Instrumen Penelitian....................................................... 239

Lampiran 4 Data Hasil Penelitian .................................................................... 254Lampiran 4a. Transkrip Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Kelas X..................................................... 256Lampiran 4b. Daftar Nilai Kebiasaan Membaca, Penguasaan Makna Kata,

dan Kemampuan Menulis Teks Eksposisi ............................ 267Lampiran 4c. Hasil Uji Normalitas ............................................................. 276Lampiran 4d. Hasil Uji Homogenitas.......................................................... 280Lampiran 4e. Hasil Uji Linieritas................................................................ 284Lampiran 4f. Hasil Uji Korelasi Sederhana, Ganda, dan Parsial ................ 296Lampiran 4g. Hasil Uji Regresi Sederhana dan Ganda............................... 309Lampiran 4h. Penghitungan SPSS............................................................... 320

Page 19: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA N 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran2016/ 2017 .............................................................................. ... 35

Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas X SMA N 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran2016/ 2017 .................................................................................. 36

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Penguasaan Makna Kata....................................... 41

Tabel 3.4 Hasil Validitas Butir Soal Penguasaan Makna Kata ................... 42

Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda.......................................... 45

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran...................................................... 46

Tabel 3.7 Indeks Kesukaran Soal Penguasaan Makna Kata ....................... 46

Tabel 3.8 Pedoman Penilaian Kemampuan Menulis Teks Eksposisi ......... 47

Tabel 3.9 Tolok Ukur Penilaian Penguasaan Makna Kata dan KemampuanMenulis Teks Eksposisi .............................................................. 50

Tabel 3.10 Kisi-Kisi Kuesioner Kebiasaan Membaca ................................ 51

Tabel 3.11 Pedoman Konversi Nilai Berskala Lima................................... 52

Tabel 3.12 Kategori kebiasaan Membaca ................................................... 53

Tabel 3.13 Kisi-Kisi Wawancara Guru....................................................... 54

Tabel 3.14 Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X dan Variabel Y ......... 61

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Kebiasaan Membaca......................... 65

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Penguasaan Makna Kata................... 67

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Teks Eksposisi ... 69

Page 20: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xix

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Kebiasaan Membaca, Penguasaan MaknaKata, dan Kemampuan Menulis Teks Eksposisi ........................ 71

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Kebiasaan Membaca (X1) dan PenguasaanMakna Kata (X2) atas Kemampuan Menulis Teks Eksposisi (Y) ... 72

Tabel 4.6 Hasil Uji Linieritas...................................................................... 73

Tabel 4.7 Anava untuk Uji Signifikansi dan Linieritas Persamaan RegresiŶ= 37,46 + 0,53X1........................................................................................................ 74

Tabel 4.8 Uji Koefisien Korelasi antara (X1) dan (Y) ................................ 75

Tabel 4.9 Uji Keberartian Koefisien Korelasi Parsial antara X1 dan Ydengan X2 sebagai Pengontrol.................................................... 76

Tabel 4.10 Anava untuk Uji Signifikansi dan Linieritas Persamaan RegresiŶ= 45,49 + 0,54 X2 ...................................................................................................... 77

Tabel 4.11 Uji Koefisien Korelasi antara (X2) dan (Y) .............................. 78

Tabel 4.12 Uji Keberartian Koefisien Korelasi Parsial antara X2 dan Ydengan X1 sebagai Pengontrol....................................................... 79

Tabel 4.13 Anava untuk Uji Signifikansi dan Linieritas Persamaan RegresiGanda Ŷ=0,29+0,55X1+0,62X2 .......................................................................... 80

Tabel 4.14 Uji Koefisien Korelasi antara (X1) dan (X2) dengan (Y) .......... 80

Tabel 4.15 Peringkat Koefisien Korelasi Parsial ........................................ 81

Tabel 4.16 Kategori Kebiasaan Membaca yang Sangat Tinggi .................. 84

Tabel 4.17 Kategori Kebiasaan Membaca yang Tinggi.............................. 89

Tabel 4.18 Kategori Kebiasaan Membaca yang Sedang............................. 93

Tabel 4.19 Kategori Kebiasaan Membaca yang Rendah ............................ 97

Tabel 4.20 Kategori Kebiasaan Membaca Siswa yang Sangat Rendah ..... 101

Tabel 4.21 Penguasaan Makna Kata pada Kategori Cukup........................ 106

Tabel 4.22 Penguasaan Makna Kata pada Kategori Kurang....................... 140

Tabel 4.23 Penguasaan Makna Kata pada Kategori Sangat Kurang........... 169

Page 21: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

xx

Tabel 4.24 Kategori Kemampuan Menulis Teks Eksposisi yang Sangat Baik 171

Tabel 4.25 Kategori Kemampuan Menulis Teks Eksposisi yang Baik....... 175

Tabel 4.26 Kategori Kemampuan Menulis Teks Eksposisi yang Cukup.... 178

Tabel 4.27 Kategori Kemampuan Menulis Teks Eksposisi yang Kurang .. 182

Page 22: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

DAFTAR TANDA KOREKSI

Tanda Koreksi Artinya

Rapatkan

Pisahkan

Gabungkan

Miringkan

Masukkan kata atau huruf

Menghilangkan kata

Mengubah menjadi huruf kapital ataukecil

Page 23: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Banyak pakar yang telah mengungkapkan berbagai pernyataan tentang betapa

pentingnya kegiatan membaca. Kegiatan membaca begitu penting karena

memengaruhi pola pikir, tingkah laku, serta sangat berpengaruh terhadap masa

depan. Lebih jauh lagi, kegiatan membaca sangat penting bagi pemeliharaan dan

pengembangan kehidupan masyarakat baik perseorangan maupun sebagai bangsa

(Rusyana, 1984:190). Dengan dermikian, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa

kualitas sumber daya manusia tidak bisa dilepaskan dari kegiatan membaca.

Dalam dunia pendidikan, kegiatan membaca menjadi dasar semua proses belajar

mengajar. Kegiatan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai mata

pelajaran. Peserta didik pada tingkat dasar yang tidak memiliki kemampuan

membaca dengan baik akan cenderung mengalami kesulitan dalam berbagai mata

pelajaran. Di sisi lain, jika dikaitkan dengan penguasaan makna kata, kebiasaan

membaca merupakan satu di antara faktor yang turut memengaruhi penguasaan

makna kata seseorang. Seseorang yang terbiasa membaca acapkali menemukan

kata-kata baru. Makna kata yang dianggap baru tersebut belum diketahui secara

persis sehingga menuntut pembaca untuk memahaminya dari konteks kalimat,

memastikan makna kata tersebut dalam kamus, ataupun menanyakan maknanya

Page 24: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

2

pada seseorang yang dianggap mengetahuinya. Berdasar pada hal-hal yang telah

dipaparkan tersebut, kegiatan membaca harus dibina menjadi sebuah kebiasaan.

Kebiasaan membaca seseorang dapat memengaruhi kemampuannya dalam

menyusun atau memproduksi suatu tulisan. Kualitas pengalaman membaca akan

memengaruhi kesuksesan dalam menulis. Dengan tingkat kebiasaan membaca

yang tinggi, seseorang akan semakin terbiasa dalam mencermati dan menelaah

gaya penulisan tiap-tiap pengarang. Asumsi tersebut didasarkan pada teori yang

menyatakan bahwa gaya penulisan tidak didapatkan melalui pengalaman menulis,

tetapi membaca (Krashen, 2004:132). Dengan demikian, dari kegiatan membaca,

seseorang lebih mudah menuangkan ide-idenya dalam tulisan.

Menulis yang merupakan bagian dari aspek kemampuan berbahasa wajib dikuasai

dan dimiliki peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Pasal 25 Ayat 3 bahwa kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa

menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang sesuai dengan jenjang

pendidikan. Peserta didik di samping harus mampu berkomunikasi dengan bahasa

lisan juga harus mampu menyampaikan pesan melalui bahasa tulis.

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk

menyampaikan gagasan dan informasi. Tulisan yang dihasilkan seseorang

merupakan manifestasi dari kreativitas dan pengetahuannya. Dengan adanya

tulisan, pengetahuan dan pemikiran seseorang dapat diketahui dan dipahami oleh

seseorang lain baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang (Wiyanto,

2009:4). Melalui tulisan, informasi yang disampaikan dapat diulang-ulang dan

Page 25: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

3

dipelajari kembali. Lebih dari itu, pikiran seseorang yang dituangkan dalam wujud

tulisan dapat memengaruhi sikap, tindakan, dan perilaku orang lain (Lasa,

2009:10).

Kegiatan menulis menuntut beberapa penguasaan aspek bahasa yang meliputi (a)

penguasaan sejumlah besar perbendaharaan kata, (b) penguasaan kaidah-kaidah

sintaksis, (c) kemampuan menemukan gaya yang paling cocok untuk

menyampaikan gagasan, dan (d) tingkat penalaran atau logika yang dimiliki

seseorang (Keraf, 2004:35). Karena tuntutan penguasaan aspek-aspek tersebut,

menulis dianggap sebagai kegiatan berbahasa yang sulit, padahal pembelajaran

bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 yang berbasis teks menuntut peserta

didik agar mampu memproduksi teks sesuai dengan tujuan sosialnya. Dalam hal

ini, teks yang dimaksud adalah jenis teks eksposisi. Teks eksposisi bertujuan

untuk mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah

persoalan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, dalam menulis wacana yang

berjenis eksposisi, peserta didik sering menghadapi beberapa kendala: bagaimana

menemukan ide dan bagaimana mengungkapkan ide tersebut. Permasalahan

ketidakadaan ide peserta didik dalam menulis sebenarnya tidak akan terjadi

apabila kebiasaan membaca peserta didik tinggi, apalagi dalam dunia pendidikan,

sebagian aktivitas belajar peserta didik pasti berhubungan dengan kegiatan

membaca. Kegiatan membaca dapat memperkaya khazanah pengetahuan karena

dapat dilakukan oleh seseorang dalam situasi apa pun, di mana pun, dan kapan

pun. Selain itu, seseorang dapat belajar teknik menulis dari mempelajari cara

Page 26: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

4

orang lain menulis, yakni melalui kegiatan membaca (Funk at all, 1993). Ketika

seseorang membaca, pola-pola tulisan yang dibacanya—secara tidak sadar— akan

diserap sehingga model tersebut dapat diterapkan ketika menulis. Lebih lanjut

lagi, pengembangan komposisi dalam menulis tidak hanya dikembangkan dalam

menulis, tetapi juga menuntut aktivitas membaca dan kegemaran membaca

(Smith, 1980). Terkait dengan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut, dapatlah

dikatakan bahwa kebiasaan membaca merupakan faktor yang berperan penting

pada keberhasilan menulis.

Kesulitan lain yang dihadapi peserta didik saat menulis adalah memilih dan

menggunakan kata dengan makna yang tepat dalam menyampaikan informasi,

padahal makna memegang peranan penting dalam suatu aktivitas komunikasi

(Parera, 2004:41). Kesulitan tersebut ditengarai oleh hasil tulisan peserta didik

yang kurang bahkan tidak komunikatif. Diksi yang digunakan peserta didik

kadangkala tidak tepat konteks sehingga gagasan yang diungkapkan menjadi

rancu dan menimbulkan ketaksaan. Dalam suatu penulisan, harus diperhatikan

bahwa kata yang digunakan dalam setiap pengungkapan harus benar-benar

kontekstual. Makna sebuah kata berkontribusi dalam membangun pemahaman

yang serupa antara penulis dan pembaca. Jika dirunut, hal tersebut bertemali

dengan penguasaan makna kata peserta didik. Pengetahuan makna kata akan

memudahkan pemakai bahasa dalam memilih dan menggunakan kata dengan

makna yang tepat dalam menyampaikan informasi. Peserta didik yang memiliki

penguasaan makna kata yang baik akan memiliki kemampuan yang lebih baik

pula dalam kemampuan menulis.

Page 27: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

5

Penelitian yang terkait dengan variabel kebiasaan membaca, penguasaan makna

kata, dan kemampuan menulis teks eksposisi antara lain tentang sumbangan

kebiasaan membaca, penguasaan kosakata, dan penguasaan tata bahasa terhadap

keterampilan menulis pengalaman (Diarani, 2015). Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kebiasaan

membaca, penguasaan kosakata, dan penguasaan tata bahasa dengan keterampilan

menulis pengalaman. Kebiasaan membaca, penguasaan kosakata, dan penguasaan

tata bahasa dapat lebih membantu peserta didik untuk terampil menulis

pengalaman. Dengan demikian, peserta didik dapat menulis pengalaman dengan

baik. Selanjutnya, dalam penelitian Liunokas (2016), diuraikan bahwa kegiatan

membaca memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis

peserta didik. Hasil penelitiannya mengindikasikan bahwa ketika peserta didik

memiliki kebiasaan membaca yang baik, hal tersebut berkontribusi baik pula

terhadap kompetensi menulisnya.

Keberhasilan menulis ditentukan oleh banyak variabel. Hal tersebut menjadi

landasan penulis untuk melakukan penelitian tentang “Kontribusi Kebiasaan

Membaca dan Penguasaan Makna Kata terhadap Kemampuan Menulis Teks

Eksposisi Peserta didik SMA Kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran

2016/2017”. Penelitian ini penting untuk dilakukan dan bermanfaat bagi

pengembangan ilmu serta pemecahan permasalahan dalam bidang menulis,

membaca, dan makna kata.

Page 28: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasar pada latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat

diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kebiasaan membaca peserta didik kelas X SMA Negeri 1

Gadingrejo tahun pelajaran 2016/2017?

2. Bagaimanakah penguasaan makna kata peserta didik kelas X SMA Negeri

1 Gadingrejo tahun pelajaran 2016/2017?

3. Bagaimanakah kemampuan menulis peserta didik kelas X SMA Negeri 1

Gadingrejo tahun pelajaran 2016/2017?

4. Bagaimanakah kontribusi kebiasaan membaca terhadap kemampuan

menulis teks eksposisi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo

tahun pelajaran 2016/2017?

5. Bagaimanakah kontribusi penguasaan makna kata terhadap kemampuan

menulis teks eksposisi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo

tahun pelajaran 2016/2017?

6. Bagaimanakah kontribusi kebiasaan membaca dan penguasaan makna kata

terhadap kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik kelas X SMA

Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2016/2017?

1.3 Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi permasalahan pada beberapa hal, yakni:

1. Kontribusi kebiasaan membaca terhadap kemampuan menulis teks eksposisi

peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2016/2017.

Page 29: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

7

2. Kontribusi penguasaan makna kata terhadap kemampuan menulis teks

eksposisi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran

2016/2017.

3. Kontribusi kebiasaan membaca dan penguasaan makna kata terhadap

kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik kelas X SMA Negeri 1

Gadingrejo tahun pelajaran 2016/2017.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasar pada pembatasan masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kontribusi kebiasaan membaca terhadap kemampuan menulis

teks eksposisi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun

pelajaran 2016/2017?

2. Bagaimanakah kontribusi penguasaan makna kata terhadap kemampuan

menulis teks eksposisi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun

pelajaran 2016/2017?

3. Bagaimanakah kontribusi kebiasaan membaca dan penguasaan makna kata

terhadap kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik kelas X SMA

Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2016/2017?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kontribusi kebiasaan membaca

terhadap kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik kelas X SMA Negeri 1

Gadingrejo tahun pelajaran 2016/2017, (2) kontribusi penguasaan makna kata

terhadap kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik kelas X SMA Negeri 1

Page 30: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

8

Gadingrejo tahun pelajaran 2016/2017, dan (3) kontribusi kebiasaan membaca dan

penguasaan makna kata terhadap kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik

kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2016/2017.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna baik teoretis maupun praktis. Adapun

manfaat penelitian ini sebagai berikut.

1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk mengembangkan

penelitian lebih lanjut tentang kemampuan menulis, kebiasaan membaca, dan

penguasaan makna kata. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat

menstimulus peneliti lain agar melakukan penelitian terhadap kajian menulis,

membaca, dan makna kata secara intensif.

2. Penelitian ini dapat dijadikan informasi kepada tenaga pendidik SMA Negeri 1

Gadingrejo terkait kebiasaan membaca, penguasaan makna kata, serta

kemampuan menulis peserta didiknya. Lebih lanjut, diharapkan hasil penelitian

ini dapat memberi masukan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia

dalam menentukan strategi pembelajaran secara optimal.

Page 31: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

9

II. LANDASAN TEORETIS

2.1 Kemampuan Menulis Teks Eksposisi

Kemampuan (ability) adalah kesanggupan, kecakapan, pengetahuan, keahlian atau

kepandaian yang dapat dinyatakan melalui pengukuran-pengukuran tertentu

(Syafaruddin, 2012:72). Kemampuan merupakan suatu kapasitas individu untuk

mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan (Robbins, 1996:102 dalam

Syafaruddin, 2012:72). Kemampuan (ability) adalah sesuatu yang dapat dipelajari

yang memungkinkan seseorang melakukan sesuatu tersebut baik mental maupun

fisik dengan baik (Gibson, 1996:126 dalam Syafaruddin, 2012:72). Kemampuan

sebagai suatu keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dapat diperoleh dari hasil

pengalaman, pendidikan, dan pelatihan. Dengan demikian, dapat disintesis bahwa

kemampuan adalah potensi, kesanggupan, dan kecakapan seseorang dalam

melakukan sesuatu.

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang menjadi

tujuan pembelajaran bahasa di setiap jenjang pendidikan. Menulis adalah proses

menggambarkan suatu bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat

dipahami pembaca (Tarigan, 2008: 21). Menulis merupakan suatu cara untuk

menceritakan sesuatu kepada pembaca agar pembaca dapat merasakan dan

menikmati apa yang disampaikan dalam setiap tulisan (Yunus, 2015:20). Secara

sederhana, dapat didefinisikan bahwa menulis merupakan aktivitas

Page 32: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

10

menyampaikan ide, gagasan, dan perasaan seseorang yang dikemas secara runtut

dan menarik dalam bahasa tulis.

Salah satu bentuk tulisan adalah teks eksposisi. Teks eksposisi berusaha untuk

menerangkan atau menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas

pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut. Eksposisi

merupakan bentuk karangan yang sering digunakan dalam penyampaian uraian-

uraian ilmiah populer atau uraian ilmiah lainnya yang tidak berusaha

memengaruhi pendapat orang lain. Pembaca sama sekali tidak dipaksa untuk

menerima pendapat penulis. Setiap pembaca boleh menolak dan menerima hal

yang dikemukakan penulis. Akan tetapi, setidaknya pembaca sudah tahu bahwa

ada orang yang berpendapat atau berpendirian demikian (Keraf, 1982:3).

Eksposisi merupakan tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan,

mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan (Alwasilah, 2005:111).

Bertolak dari paparan konsep kemampuan, menulis, dan teks eksposisi, dapat

disimpulkan bahwa kemampuan menulis teks eksposisi merupakan potensi,

kesanggupan, dan kecakapan seseorang untuk menerangkan atau menguraikan

suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan

seseorang yang membaca uraian tersebut.

2.1.1 Tujuan Menulis

Seseorang yang menulis memiliki berbagai tujuan. Tujuan menulis dapat

diklasifikasikan sebagai berikut: 1) mengubah keyakinan pembaca, 2)

menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca, 3) merangsang proses

Page 33: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

11

berpikir pembaca, 4) menghibur pembaca, 5) memberitahu pembaca, dan 6)

memotivasi pembaca (Syafie’ie, 1988: 51-52).

2.1.2 Tahapan Menulis

Selama proses menulis, seseorang dihadapkan pada serangkaian aktivitas yang

melibatkan beberapa tahapan. Tahapan menulis meliputi prapenulisan (persiapan),

penulisan (pengembangan isi karangan), dan pascapenulisan (telaah dan revisi).

1. Pramenulis

Pramenulis adalah tahap persiapan untuk menulis. Hal-hal yang dilakukan pada

tahap pramenulis adalah memilih topik, menentukan tujuan penulisan, dan

mengidentifikasi serta menyusun ide-ide. Untuk memulai sebuah tulisan,

diperlukan hal-hal tersebut untuk membatasi fokus tulisan. Hal tersebut menjadi

penting agar tulisan menjadi berkualitas.

2. Penulisan

Setelah kerangka karangan tersusun, penulis mulai melakukan kegiatan menulis.

Penulis akan mengekspresikan ide-idenya ke dalam tulisan. Ketika menulis,

penulis mengungkapkan ide dan gagasan sekaligus memperhatikan bahasanya.

3. Pascapenulisan

Kegiatan dalam pascapenulisan meliputi penyuntingan dan revisi. Penyuntingan

adalah pemerikasaan dan perbaikan unsur mekanik karangan, seperti ejaan,

pungtuasi, diksi, pengalimatan, pengalinean, gaya bahasa, dan konvesi penulisan

lainnya (Tomskins dan Hosskisson dalam Pujiono, 2013:6). Adapun revisi lebih

mengarah pada perbaikan dan pemeriksaan isi tulisan. Kegiatan pascamenulis

Page 34: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

12

dapat dilakukan dengan langkah langkah berikut: (1) membaca seluruh karangan,

(2) menandai hal-hal yang perlu diperbaiki, dan (3) melakukan perbaikan sesuai

dengan temuan saat penyuntingan (Pujiono, 2013:7).

2.1.3 Jenis Tulisan

Terdapat berbagai macam jenis tulisan yang biasa disebut dengan genre atau type

text (Zainurrahman, 2013:6). Setiap genre memiliki fungsi sosial masing-masing

yang didasarkan atas persoalan dan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut didasari

oleh pemahaman bahwa setiap permasalahan sosial membutuhkan ide yang

kemudian ide-ide tersebut dapat disampaikan kepada masyarakat dengan

memanfaatkan tulisan. Genre tidak hanya menekankan aspek format, tetapi juga

aspek fungsi sosial bahasa (Lin, 2006:69). Berikut dipaparkan genre tulisan yang

meliputi narasi, deskripsi, argumentasi, dan eksposisi.

1. Narasi

Narasi merupakan tulisan yang menceritakan atau menyampaikan serangkaian

peristiwa (Jauhari, 2013:48). Narasi banyak dijumpai dalam bentuk fiksi, seperti

novel, cerpen, dongeng, dan sebagainya. Fungsi sosial dari tulisan narasi adalah

melaporkan kejadian di masa lampau.

2. Deskripsi

Deskripsi merupakan tulisan yang memaparkan karakteristik-karaktersitik suatu

objek secara keseluruhan, jelas, dan sistematis (Zainurrahan, 2013: 25). Penulis

menggunakan sejumlah asumsi pengindraannya untuk memuat ide-ide mengenai

objek tertentu kemudian ditujukan kepada pembaca sehingga pembaca seolah-

olah mengalami sendiri pengindraan tersebut (Zainurrahman, 2013: 73). Ciri

Page 35: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

13

deskripsi dapat dilihat pada hubungan spasial (kesatuan tempat) yang berarti

bahwa detil-detil penggambarannya memiliki hubungan satu sama lain, bukan

merupakan gambaran yang tercerai-berai. Gambar tersebut bersifat simultan

(hadir secara bersamaan), sedangkan dalam wacana naratif, peristiwa-peristiwa

yang ditampilkan bersifat berurutan (successifs) (Zaimar dan Ayu, 2009: 36).

3. Eksposisi

Eksposisi merupakan tulisan yang isinya menjelaskan sesuatu yang bertujuan agar

pembaca paham (Sudaryat, 2008: 171 dan Zaimar dan Ayu, 2009:39). Jenis

tulisan ini tidak digunakan untuk mengubah pendapat seseorang, melainkan untuk

memberikan suatu pengetahuan, memperluas pandangan, atau menerangkan suatu

pokok permasalahan (Zaimar dan Ayu, 2009: 39). Tulisan ini sering digunakan

untuk menampilkan uraian ilmiah dengan mengunakan bahasa objektif.

4. Argumentasi

Tulisan argumentasi adalah tulisan yang fungsi sosialnya untuk mengubah pola

pikir pembaca. Penyajian argumentasi memiliki beberapa ciri, antara lain berusaha

meyakinkan atau membujuk pesapa untuk percaya dan menerima perihal yang

dituliskan serta selalu memberikan pembuktian yang objektif (Sudaryat,

2008:172).

2.1.4 Teks Eksposisi

Tulisan eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi (Parera, 1987: 05).

Eksposisi merupakan tulisan yang tujuan utamanya memberitahukan,

menerangkan, menguraikan, mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau

mengevaluasi sebuah persoalan atau isu tentang topik tertentu (Alwasilah,

Page 36: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

14

2005:111; Kuncoro, 2009:72; Jauhari, 2013:58; Priyatni, 2014:91). Penulis

mencoba untuk memberi informasi atau memberi petunjuk atas suatu hal kepada

pembaca. Penulis meyakinkan pembaca terhadap kebenaran opini yang diajukan

dengan sejumlah argumen pendukung. Melalui eksposisi pembaca tidak dipaksa

untuk menerima pendapat penulis, setiap pembaca boleh menolak dan menerima

apa yang dikemukakan oleh penulis. Pada dasarnya, tulisan eksposisi bertujuan

untuk menambah dan memperluas pengetahuan (Jauhari, 2013:59).

Eksposisi mengandalkan strategi pengembangan paragraf, seperti dengan

memberikan contoh, proses, sebab-akibat, klasifikasi, definisi, analisis,

komparasi, dan kontras (Kuncoro, 2009:72). Untuk memperjelas uraian, eksposisi

dilengkapi dengan gambar, grafik, atau statistik. Jenis-jenis karangan eksposisi di

antaranya eksposisi panjang dan eksposisi pendek. Eksposisi panjang pada

umumnya berupa artikel dan penulisan ilmiah popular. Artikel adalah tulisan

lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang

sifatnya aktual atau kontroversial dengan tujuan untuk memberikan informasi,

memengaruh, meyakinkan, atau menghibur pembaca. Ilmiah populer adalah karya

ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang popular atau santai sehingga

mudah dipahami oleh masyarakat umum dan menarik untuk dibaca.

Gaya yang digunakan penulis dalam menulis teks eksposisi adalah gaya yang

bersifat informatif. Gaya ini hanya berusaha untuk menguraikan sejelas-jelasnya

objeknya sehingga pembaca dapat menangkap hal yang dimaksud oleh penulis.

Bahasa yang digunakan dalam menulis teks eksposisi adalah bahasa berita tanpa

rasa subjektif dan emosional.

Page 37: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

15

Struktur teks eksposisi terdiri atas tesis, argumentasi, dan penegasan ulang. Tesis

(pernyataan pendapat) berisikan pendapat atau prediksi penulis berdasarkan

sebuah fakta. Argumentasi adalah alasan penulis yang berisikan fakta-fakta yang

dapat mendukung pendapat atau prediksi sang penulis. Struktur terakhir adalah

penegasan ulang yang berupa penguatan kembali atas pendapat yang telah

ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi.

2.2 Kebiasaan Membaca

Perilaku manusia dapat dibentuk melalui pembiasaan. Apabila suatu kebiasaan

telah tertanam dalam diri seseorang, kebiasaan tersebut akan tampak hampir

seperti sifat bawaan (Good dan Brophy, 1990:160 dalam Hikmat, 2017:14 ). Hal

tersebut berangkat dari pemahaman apabila suatu perilaku dilakukan secara

berulang-ulang, perilaku tersebut akan terbentuk. Pada tahap permulaan, akan

terlihat perubahan suatu tingkah laku yang kemudian akan terus berubah sesuai

dengan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus sehingga muncul

kebiasaan yang baik (Good dan Brophy, 1990:153 dalam Hikmat, 2017:13). Dari

sudut pandang psikologi, kebiasaan merupakan bentuk tingkah laku yang tetap

(Kartono, 1996:101). Kebiasaan diperoleh dari pengulangan suatu respon yang

disengaja. Kebiasaan memiliki sifat struktural karena kebiasaan atau habit

merupakan ikatan antara stimulus dengan respon yang relatif stabil dan bertahan

lama dalam kepribadian (Dollard dan Miller, 2016:1).

Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk

menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan (Dalman, 2012:2).

Membaca merupakan proses yang dilakukan serta digunakan pembaca untuk

Page 38: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

16

memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-

kata atau bahasa tulis (Tarigan, 2008:7). Membaca bukan hanya kegiatan

memandangi lambang-lambang tertulis, melainkan juga memahami materi yang

dibacanya dengan menggunakan bermacam-macam kemampuan (Harjasujana dan

Mulyati, 1996:5). Membaca membutuhkan skemata, yakni pengetahuan dan

pengalaman yang dimiliki oleh si pembaca sehingga isi teks yang dibacanya dapat

dipahami. Dalam hal ini, membaca adalah suatu usaha untuk menelusuri makna

yang ada di dalam tulisan. Makna suatu bacaan bergantung pada pengalaman

pembaca yang digunakan untuk menginterpretasikan kata-kata tersebut.

Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Dalam kegiatan membaca,

pembaca harus dapat memahami beberapa hal, yaitu: (1) mengamati lambang yang

disajikan di dalam teks; (2) menafsirkan lambang atau kata; (3) mengikuti kata

tercetak dengan pola linier, logis, dan gramatikal; (4) menghubungkan kata dengan

pengalaman langsung untuk memberi makna terhadap kata tersebut; (5) membuat

inferensi (kesimpulan) dan mengevaluasi materi bacaan; (6) mengingat yang

dipelajari pada masa lalu dan menggabungkan ide-ide baru dan fakta-fakta dengan

isi teks; (7) mengetahui hubungan antara lambang dan bunyi, serta antarkata yang

dinyatakan di dalam teks; dan (8) membagi perhatian dan sikap pribadi

pembaca yang berpengaruh terhadap proses membaca (Dalman, 2011:4).

Kebiasaan membaca merupakan tingkah laku yang menunjukkan kesukaan

terhadap membaca dengan meluangkan waktu untuk membaca setiap jenis

bacaan secara terus-menerus dan berkelanjutan (Diem dan Atmanegara, 2014:1).

Kebiasaan membaca mengacu pada perilaku yang mencerminkan kesukaan dan

Page 39: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

17

minat terhadap bacaan (Tella, 2007:121). Kebiasaan membaca (reading habits)

adalah kegiatan berinteraksi dengan bahan bacaan secara teratur dan berulang

(Simanjutak, 2011:47). Lebih lanjut, kebiasaan membaca merupakan minat

(keinginan, kemauan, dan motivasi) yang telah berkembang dan membudaya

secara maksimal dalam diri seseorang (Tampubolon, 2008:224). Dari segi

kemasyarakatan, kebiasaan membaca adalah kegiatan membaca yang telah

membudaya dalam suatu masyarakat. Yang perlu dicapai ialah kebiasaan

membaca yang efesien, yaitu kebiasaan membaca yang disertai minat yang baik

dan keterampilan membaca yang efesien (Tampubolon, 2008:224). Dalam usaha

pembentukan kebiasaan membaca, ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu

minat (perpaduan antara keinginan, kemauan, dan motivasi) dan keterampilan

membaca. Keterampilan membaca mencakup penguasaan teknik-teknik

membaca. Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disintesis bahwa kebiasaan

membaca merupakan perilaku yang mencerminkan minat terhadap bacaan

dengan meluangkan waktu untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan

berkelanjutan. Kebiasaan membaca akan terjadi secara teratur dan berulang.

2.2.1 Indikator Kebiasaan Membaca

Kegiatan membaca akan disebut sebagai sebuah kebiasaan ketika kegiatan

membaca tersebut dilakukan secara berulang (Chettri, 2013:13). Dalam

menyingkap bagaimana kebiasaan membaca berlangsung, konsep kebiasaan

membaca dapat diperinci ke dalam dua belas aspek. Kedua belas aspek tersebut

mencakup: 1) kesenangan membaca, 2) frekuensi membaca, 3) jumlah buku yang

dibaca dalam waktu tertentu, 4) asal buku bacaan diperoleh, 5) frekuensi

Page 40: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

18

mengunjungi perpustakaan, 6) jenis buku yang disenangi, 7) frekuensi membaca

surat kabar, 8) ihwal berlangganan surat kabar, 9) bagian surat kabar yang senang

dibaca, 10) ihwal berlangganan majalah, 11) jenis majalah yang dilanggani, 12)

majalah yang paling senang dibaca (Munandar, 1982:59 dalam Hikmat, 2017:17).

Kebiasaan membaca juga dapat dilihat dari beberapa indikator yang meliputi

sikap terhadap membaca, frekuensi membaca, jumlah buku yang dibaca, waktu

yang diluangkan untuk membaca akademik, waktu yang diluangkan untuk

membaca nonakademik, motivasi dalam lingkungan keluarga, dan motivasi dalam

lingkungan akademik (Gaona dan Erwin, 2011:59-60). Secara umum, kebiasaan

membaca masyarakat dapat dikelompokkan menjadi empat macam: membaca

hanya sekali-sekali saja, senang melihat gambar atau membaca cerita/komik,

hanya membaca surat kabar karena hanya ingin mengetahui sesuatu, dan

membaca yang ditujukan untuk mendapatkan wawasan dari bacaan yang dibaca

(Abdul Rahman Saleh dkk. dalam Suhartono, 2014:47).

Di sisi lain, komponen kebiasaan membaca juga dapat dirinci atas aspek-aspek

yang mencakup keinginan, kemauan, dan tindakan aspek motoris berupa

keterampilan membaca yang efisien. Komponen-komponen tersebut menentukan

baik tidaknya kebiasaan membaca yang terbentuk (Tampubolon, 1993:329).

Kebiasaan membaca yang baik dapat dilihat dari beberapa aspek: tujuan

membacanya jelas, yang dibaca adalah satuan-satuan kalimat, kecepatan membaca

bervariasi, kritis, bacaan yang dibaca bervariasi, kaya kosakata, dan tahu cara

membaca yang benar (Nurhadi, 1984:4 dalam Suhartono, 2014:47). Lebih lanjut,

ada tiga belas ciri kebiasaan membaca yang baik atau pembaca yang matang dan

Page 41: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

19

baik, yaitu (1) menghindari regresi, (2) memahami apa yang dibaca, (3) waktu

fiksasi, (4) jangkauan pandangan mata, (5) ritme saat membaca, (6) kecepatan

fleksibel dalam membaca, (7) relaks waktu membaca, (8) antisipasi sifat materi

bacaan, (9) konsentrasi, (10) ingatan, (11) kosakata, (12) latar belakang

pengetahuan, dan (13) membaca kritis (Wainwright, 2006:28 dalam Suhartono,

2014:27). Mengacu pada beberapa teori tersebut, dapat disintesis bahwa indikator

kebiasaan membaca dapat dilihat dari beberapa aspek utama yang meliputi sikap

terhadap membaca, frekuensi membaca, jumlah buku yang dibaca, jenis buku

yang dibaca, serta motivasi membaca dari lingkungan keluarga dan akademik.

2.2.2 Manfaat Membaca

Membaca tidak hanya memiliki banyak manfaat bagi siswa, tetapi juga bagi

perkembangan masyarakat. Siswa yang memanfaatkan waktu luangnya untuk

membaca dapat menjadi pembaca yang lebih baik, nilai tes prestasi di semua mata

pelajaran lebih tinggi, dan memiliki pengetahuan lebih banyak dibandingkan

dengan yang tidak memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca (Cunningham

dan Stanovich dalam Hughes-Hassell dan Rodge, 2007:22). Lebih lanjut lagi,

manfaat membaca bagi individu yang bersangkutan antara lain: 1) dapat

menambah pengetahuan umum tentang sesuatu persoalan, 2) dapat berguna untuk

mencari nilai-nilai hidup sebagai kepentingan pendidikan diri sendiri, 3) dapat

digunakan untuk mengisi waktu luang dengan mengamati seni sastra ataupun

cerita-cerita fiksi yang bermutu (Kamsul, 2016: 4). Di sisi lain, manfaat membaca

bagi perkembangan masyarakat sebagai berikut: 1) dapat meningkatkan

pengetahuan umum masyarakat, 2) meningkatkan kecerdasan masyarakat

Page 42: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

20

sehingga mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk mengembangkan diri, 3)

dapat digunakan sebagai media penerangan serta pengarahan terhadap

perkembangan masyarakat, 4) menumbuhkan sikap kritis sehingga mempu

mengadakan koreksi mengenai adanya hal-hal yang merugikan masyarakat.

2.2.3 Tujuan Membaca

Kegiatan membaca bertujuan untuk mencari serta memperoleh informasi,

memahami makna melalui bacaan, dan bahkan pada masa sekarang ini, jika

ditinjau dari prespektif cultural studies, kegiatan membaca bertujuan untuk

kesenangan yang merupakan bagian dari kegiatan mengisi waktu luang

masyarakat modern (Tarigan, 2008:9 dan Sugihartati, 2010:1). Tujuan membaca

tersebut akan berpengaruh kepada jenis bacaan yang dipilih.

Tarigan (2008:9−10) mengklasifikasikan tujuan membaca atas tujuh tujuan.

Pertama, membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta

(reading for details or fact). Kedua, membaca untuk memperoleh ide-ide utama

(reading for main ideas). Ketiga, membaca untuk mengetahui urutan atau

sususan organisasi cerita (reading for sequence or organization). Keempat,

membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference).

Kelima, membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan (reading to

classify). Keenam, membaca untuk menilai atau mengevaluasi (reading to

evaluate). Ketujuh, membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan

(reading to compare or contrast).

Lebih lanjut, kegiatan membaca bertujuan untuk memahami bacaan secara detail

Page 43: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

21

atau menyeluruh terhadap isi teks bacaan, mendapatkan informasi tentang

sesuatu, mengenali kata-kata, mengetahui peristiwa penting, memperoleh

kenikmatan, memperoleh informasi lowongan pekerjaan, menilai kebenaran

gagasan pengarang, serta mendapatkan keterangan tentang pendapat seseorang

yang ahli (Suhartono, 2014: ). Kegiatan membaca yang bertujuan untuk

memahami bacaan diartikan sebagai masalah penafsiran dan harapan, yakni

penafsiran terhadap apa yang diperoleh dari tulisan dan harapan untuk

menggunakan hal-hal yang ditemukan dari bacaan tersebut.

2.2.4 Jenis Bacaan

Secara garis besar, bahan bacaan terdiri atas dua: bacaan ilmiah dan bacaan sastra

(Dalman, 2012:66). Bacaan ilmiah merupakan bacaan yang berisi ilmu

pengetahuan atau informasi yang ditulis secara lugas, praktis, dan efisien; bacaan

sastra merupakan bahan bacaan yang berisi ekspresi, pikiran, perasaan, ide,

pandangan hidup, dan lain-lain yang dikemas dalam bentuk yang indah (Dalman,

2012:69).

2.3 Penguasaan Makna Kata

Agar dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, pikiran, atau pengalaman secara

tepat, dalam berbahasa baik lisan maupun tulis, pemakai bahasa hendaknya dapat

memenuhi beberapa persyaratan atau kriteria di dalam pemilihan kata, yakni

ketepatan, kecermatan, dan keserasian (Mustakim, 2015:48). Ketepatan dalam

pemilihan kata berkaitan dengan kemampuan memilih kata yang dapat

Page 44: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

22

mengungkapkan gagasan secara tepat dan gagasan tersebut dapat diterima secara

tepat pula oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, pilihan kata

yang digunakan harus mampu mewakili gagasan secara tepat dan dapat

menimbulkan gagasan yang sama pada pikiran pembaca atau pendengarnya.

Ketepatan pilihan kata semacam itu dapat dicapai jika pemakai bahasa mampu

memahami perbedaan penggunaan kata-kata yang memiliki beragam makna:

denotasi, konotasi, sinonim, eufemisme, generik, spesifik, konkret, dan abstrak

misalnya (Mustakim, 2015:49).

Kecermatan dalam pemilihan kata berkaitan dengan kemampuan memilih kata

yang benar-benar diperlukan untuk mengungkapkan gagasan tertentu. Agar dapat

memilih kata secara cermat, pemakai bahasa dituntut untuk mampu memahami

ekonomi bahasa dan menghindari penggunaan kata-kata yang dapat menyebabkan

kemubaziran. Dalam kaitan itu, yang dimaksud ekonomi bahasa adalah

kehematan dalam penggunaan unsur-unsur kebahasaan. Pemakai bahasa juga

dituntut untuk mampu memahami penyebab terjadinya kemubaziran kata. Hal itu

dimaksudkan agar ia dapat memilih dan menentukan kata secara cermat sehingga

tidak terjebak pada penggunaan kata yang mubazir. Dalam hal ini, yang dimaksud

kata yang mubazir adalah kata-kata yang kehadirannya dalam konteks pemakaian

bahasa tidak diperlukan. Dengan memahami kata-kata yang mubazir, pemakai

bahasa dapat menghindari penggunaan kata yang tidak perlu dalam konteks

tertentu. Sehubungan dengan masalah tersebut, diperlukan pemahaman terhadap

beberapa penyebab timbulnya kemubaziran suatu kata, antara lain: (1)

penggunaan kata yang bermakna jamak secara ganda, (2) penggunaan kata yang

mempunyai kemiripan makna atau fungsi secara ganda, (3) penggunaan kata yang

Page 45: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

23

bermakna ‘saling’ secara ganda, dan (4) penggunaan kata yang tidak sesuai

dengan konteksnya (Mustakim, 2015:57).

Keserasian dalam pemilihan kata berkaitan dengan kemampuan menggunakan

kata-kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya. Konteks pemakaian yang

dimaksud dalam hal ini erat kaitannya dengan faktor kebahasaan (penggunaan

kata yang sesuai dengan konteks kalimat, bentuk gramatikal, idiom, ungkapan

idiomatis, majas, serta kata yang lazim) dan faktor nonkebahasaan (situasi

pembicaraan, mitra bicara, sarana bicara, kelayakan geografis, dan kelayakan

temporal).

Bertolak dari pemaparan-pemaparan tersebut, pada dasarnya, bahasa merupakan

fenomena kemaknaan dalam komunikasi antarmanusia sehingga makna

memegang peranan penting dalam suatu aktivitas komunikasi (Parera, 2004:41).

Seseorang dituntut memiliki pengetahuan makna kata yang cukup untuk

mengolah, memahami, dan mempresepsi informasi tertulis yang dibacanya atau

pun dalam mengungkapkan gagasannya. Penguasaan makna kata perlu dimiliki

oleh setiap orang agar dapat memilih kata secara tepat dalam mengungkapkan

gagasannya. Semantik menelaah serta menggarap makna kata dan makna-makna

yang diperoleh dalam masyarakat, baik leksikal, gramatikal, maupun makna

konotatif yang harus dilihat dari masyarakat pemakai bahasa (Dole et.al, 1971:

196 dalam Amir, 2008). Makna yang menjadi objek semantik dapat dikaji dari

banyak segi. Jenis makna dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam.

Adapun jenis-jenis makna tersebut meliputi makna leksikal dan makna

Page 46: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

24

gramatikal, makna denotatif dan makna konotatif, makna literal dan makna

figuratif, serta makna primer dan sekunder (Wijana dan Rohmadi, 2011: 13).

2.3.1 Makna Leksikal dan Makna Gramatikal

Satuan atau unit semantik terkecil di dalam bahasa disebut leksem. Leksem

menjadi dasar pembentukan suatu kata. Kata cantik, tercantik, dan kecantikan

dibentuk dari leksem yang sama, yakni cantik. Makna cantik dapat diidentifikasi

tanpa menggabungkan unsur tersebut dengan unsur lain. Makna yang demikian

disebut makna leksikal. Selain itu, ada satuan kebahasaan yang baru dapat

diidentifikasi setelah satuan tersebut bergabung dengan satuan kebahasaan yang

lain. Makna yang demikian ini disebut makna gramatikal.

2.3.2 Makna Denotatif dan Makna Konotatif

Makna kata wanita dan perempuan semuanya mengacu kepada referen atau

acuannya di luar bahasa, yaitu ‘orang yang berjnis kelamin feminim’.

Keseluruhan komponen makna yang dimiliki oleh sebuah kata disebut denotata.

Oleh karenanya, makna yang demikian disebut makna denotatif. Walaupun wanita

dan perempuan memiliki makna denotatif yang sama, tiap-tiap kata tersebut

memiliki nilai emotif yang berbeda. Nilai emotif menyangkut nuansa halus dan

kasar. Nilai emotif yang terdapat pada suatu bentuk kebahasaan disebut konotasi.

Oleh karena itu, wanita dan perempuan dikatakan memiliki makna konotatif yang

berbeda. Kata wanita memiliki nuansa makna halus, sedangkan perempuan

memiliki nuansa makna yang lebih tidak halus.

Page 47: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

25

Sejalan dengan pemaparan sebelumnya, makna denotasi adalah makna yang

mengacu pada gagasan tertentu (makna dasar), yang tidak mengandung makna

tambahan atau nilai rasa tertentu, sedangkan makna konotasi adalah makna

tambahan yang mengandung nilai rasa tertentu di samping makna dasarnya

(Mustakim, 2015:49). Sebagai contoh, dalam bahasa Indonesia kita mengenal ada

kata bini dan kata istri. Kedua kata ini mempunyai makna dasar yang sama, yakni

‘wanita yang telah menikah atau telah bersuami’, tetapi masing-masing

mempunyai nilai rasa yang berbeda. Kata bini selain mempunyai nilai rasa yang

berkonotasi pada kelompok sosial tertentu, juga mempunyai nila rasa yang

cenderung merujuk pada situasi tertentu yang bersifat informal. Sementara itu,

kata istri mempunyai nilai rasa yang bersifat netral, tidak berkonotasi terhadap

kelompok sosial tertentu, dan dapat digunakan untuk keperluan yang formal

ataupun informal. Sejalan dengan itu, pada contoh berikut, kata istri dapat

digunakan untuk keperluan pemakaian bahasa yang resmi, sedangkan kata bini

tidak tepat.

(1) Kami mengharapkan kehadiran Saudara beserta {istri} dalam

pertemuan besok. {*bini}

Jika mampu memahami perbedaan makna denotasi dan konotasi, pemakai bahasa

juga dapat mengetahui makna apa yang dikandung oleh kata kambing hitam pada

contoh berikut.

(2) Karena perlu biaya, ia menjual kambing hitamnya dengan harga

murah.

(3) Dalam setiap kerusuhan mereka selalu dijadikan kambing hitam.

Page 48: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

26

Ungkapan kambing hitam pada kalimat (2) merupakan ungkapan yang bermakna

denotasi, yaitu merujuk pada makna sebenarnya, dalam hal ini ‘kambing yang

berwarna hitam’. Lain halnya pada kalimat (3), ungkapan kambing hitam

merupakan ungkapan yang bermakna konotasi, yaitu merujuk pada makna kiasan.

Dalam kalimat (3), ungkapan kambing hitam bermakna ‘pihak yang

dipersalahkan’.

Beberapa contoh beserta keterangannya tersebut memberikan gambaran bahwa

seseorang yang mampu memahami perbedaan makna denotasi dan konotasi akan

dapat mengetahui kapan kata yang bermakna denotasi harus digunakan dan

kapan kata yang bermakna konotasi dapat digunakan. Dengan demikian, pemakai

bahasa tidak akan sembarangan dalam memilih dan menentukan kata yang akan

digunakan (Mustakim, 2015:51).

2.3.3 Makna Litreral dan Makna Figuratif

Makna sebuah bentuk kebahasaan ada yang belum mengalami perpindahan

penerapan kepada referen yang lain. Makna yang dimaksud tersebut secara lugas

masih mengacu kepada referennya yang harfiah. Makna yang demikian tersebut

disebut makna literal atau makna lugas atau makna harfiah. Di sisi lain, terdapat

makna figuratif yang maknanya tidak mengacu kepada referen yang bersifat

konvensional, tetapi disimpangkan kepada referen yang lain untuk berbagai

tujuan: etis (moral), estetis (keindahan), insuitif (penghinaan), dan sebagainya.

Makna bentuk kebahasaan yang menyimpang dari referennya disebut makna

figuratif.

Page 49: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

27

2.3.4 Makna Primer dan Makna Sekunder

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diketahui bahwa makna leksikal, makna

denotatif, dan makna literal adalah makna-makna yang dapat diketahui oleh

pemakai bahasa tanpa bantuan konteks. Makna satuan kebahasaan yang dapat

diidentifikasi tanpa bantuan konteks disebut makna primer. Jadi, makna leksikal,

denotatif, dan literal merupakan makna primer. Sementara itu, makna gramatikal,

makna konotatif, dan makna figuratif hanya dapat diidentifikasi oleh pemakai

bahasa dengan bantuan konteks. Makna satuan kebahasaan yang hanya dapat

diidentifikasikan lewat konteks pemakaian bahasa disebut makna sekunder.

2.4 Kontribusi Kebiasaan Membaca dan Penguasaan Makna Kata terhadap

Kemampuan Menulis Teks Eksposisi

Menulis merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang memerlukan

sejumlah pengetahuan dan keterampilan (Roberts, 1981:5). Penulis diharuskan

mengorganisasikan beberapa variabel sekaligus. Pada tingkat kalimat, penulis

harus mampu mengorganisasikan isi, struktur, kalimat, kosakata, serta tanda baca,

sedangkan di luar kalimat, penulis harus mampu mengintegrasikan dan menyusun

informasi ke dalam paragraf yang kohesif dan koheren (Bell and Burnaby, 1984).

Begitu pula, kemampuan menulis mencakup berbagai kemampuan, seperti

kemampuan menguasai gagasan yang dikemukakan, kemampuan menggunakan

unsur-unsur bahasa, kemampuan mengggunakan bentuk karangan, kemampuan

menggunakan gaya, dan kemampuan menggunakan ejaan (Rusyana, 1984:191).

Selain itu, tuntutan beberapa penguasaan aspek bahasa dalam kegiatan menulis

meliputi (a) penguasaan sejumlah besar perbendaharaan kata, (b) penguasaan

kaidah-kaidah sintaksis, (c) kemampuan menemukan gaya yang paling cocok

Page 50: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

28

untuk menyampaikan gagasan, dan (d) tingkat penalaran atau logika yang dimiliki

seseorang (Keraf, 2004:35). Dengan demikian, penguasaan berbagai unsur

kebahasaan dan unsur di luar bahasa yang menjadi isi tulisan merupakan hal yang

harus dipenuhi oleh penulis (Nurgiyantoro, 1988:270).

Merunut pada teori-teori tersebut, pemenuhan berbagai aspek dalam penulisan di

antaranya dapat melibatkan kebiasaan membaca dan penguasaan makna kata.

Pada kenyataannya, gaya penulisan tidak didapatkan melalui pengalaman menulis,

tetapi membaca (Krashen, 2004:132). Selain itu, seseorang dapat belajar teknik

menulis dari mempelajari cara orang lain menulis, yakni melalui kegiatan

membaca (Funk at all, 1993). Lebih lanjut lagi, pengembangan komposisi dalam

menulis tidak hanya dikembangkan dalam menulis, tetapi juga menuntut aktivitas

membaca dan kegemaran membaca (Smith, 1980). Bertolak dari teori-teori

tersebut, dapat diasumsikan bahwa dari kebiasaan membaca, seseorang dapat

mengembangkan komposisi dalam menulis, mendapatkan ide, memiliki wawasan

gaya penulisan, serta teknik penulisan. Di sisi lain, makna memegang peranan

penting dalam suatu aktivitas komunikasi (Parera, 2004:41). Aspek kebahasaan,

dalam hal ini makna kata, merupakan unsur pembangun sebuah tulisan.

2.5 Kerangka Pikir

Berikut ini akan diungkap bagaimana kerangka pikir tentang kontribusi kebiasaan

membaca terhadap kemampuan menulis teks eksposisi, kontribusi penguasaan

makna kata terhadap kemampuan menulis tek eksposisi, dan kontribusi kebiasaan

membaca dan penguasaan makna kata secara bersama-sama terhadap kemampuan

menulis teks eksposisi.

Page 51: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

29

2.5.1 Kontribusi Kebiasaan Membaca (X1) terhadap Kemampuan Menulis

Teks Eksposisi (Y)

Dalam proses penulisan teks eksposisi, diperlukan bahan berupa ide, gagasan,

pemikiran, pengalaman, penemuan, teori, dan hasil penelitian. Hal tersebut dapat

diperoleh dengan beberapa cara, satu di antaranya melalui kegiatan membaca.

Membaca memiliki arti dan peran yang sangat penting bagi kemudahan

menentukan topik atau tema penulisan teks eksposisi karena pada umumnya orang

yang banyak membaca akan lebih banyak memiliki wawasan yang dapat

dituangkan menjadi suatu tema penulisan. Seseorang yang mudah mencari topik

untuk bahan menulis biasanya adalah orang yang senang membaca sehingga

dalam dirinya tumbuh kebiasaan membaca yang pada akhirnya timbul kemudahan

dalam mendapatkan topik.

Selain kemudahan dalam menentukan topik, kebiasaan membaca juga akan

memudahkan seseorang untuk bagaimana mengungkapkan apa yang ada dalam

pikirannya ke dalam wujud tulisan. Ketika seseorang membaca, secara tidak sadar

pola-pola tulisan yang dibacanya akan diserap sehingga model-model tersebut

dapat diterapkan ketika menulis. Dari hal-hal yang telah dikemukakan tersebut,

dapat dikatakan bahwa kebiasaan membaca merupakan faktor yang berperan

penting pada keberhasilan menulis teks eksposisi.

2.5.2 Kontribusi Penguasaan Makna Kata (X2) terhadap Kemampuan

Menulis Teks Eksposisi (Y)

Dalam kegiatan berbahasa, dalam hal ini khususnya menulis teks eksposisi,

penguasaan makna kata merupakan aspek yang sangat penting karena

penggunaan kata dengan makna yang tidak tepat selain dapat menyebabkan

Page 52: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

30

ketidakefektifan bahasa yang digunakan, juga dapat mengganggu kejelasan

informasi yang disampaikan. Di sisi lain, kesalahpahaman terhadap informasi

tidak jarang disebabkan oleh penggunaan kata yang maknanya tidak tepat.

Seseorang harus mampu menguasai makna kata yang terdiri atas empat gradasi

makna, meliputi makna leksikal dan makna gramatikal, makna denotatif dan

makna konotatif, makna literal dan makna figuratif, serta makna primer dan

sekunder. Seseorang yang mampu memahami perbedaan makna-makna tersebut

akan dapat mengetahui kapan ia harus menggunakan kata yang bermakna

denotasi, misalnya, dan kapan ia dapat menggunakan kata yang bermakna

konotasi. Dengan demikian, ia tidak akan sembarangan dalam memilih dan

menentukan kata yang akan digunakan.

Kemampuan menulis teks eksposisi memerlukan penguasaan makna kata. Makna

kata sebagai salah satu aspek kebahasaan harus diperhatikan dan dikuasai untuk

menunjang kelancaran komunikasi yang dalam hal ini pada komunikasi tulis.

Penguasaan makna kata akan meminimalkan kekeliruan dalam menafsirkan dan

memberikan pengertian terhadap makna suatu kata sehingga ketika menulis,

ketidaktepatan penggunaan kata dapat dihindari. Penulis yang memiliki

penguasaan makna kata yang baik akan menghasilkan tulisan yang komunikatif.

2.5.3 Kontribusi Kebiasaan Membaca (X1) dan Penguasaan Makna Kata

(X2) terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi (Y)

Kebiasaan membaca dan penguasaan makna kata saling bertemali dalam rangka

mendukung kemampuan menulis teks eksposisi. Dalam proses penulisan teks

eksposisi, diperlukan bahan berupa ide, gagasan, pemikiran, pengalaman,

Page 53: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

31

penemuan, teori, dan hasil penelitian yang dapat diperoleh melalui kebiasaan

membaca. Kebiasaan membaca juga akan memudahkan seseorang untuk

bagaimana mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya ke dalam wujud

tulisan. Sementara itu, penguasaan makna kata akan memudahkan pemakai

bahasa dalam memilih dan menggunakan kata dengan makna yang tepat dalam

menyampaikan informasi sehingga penggunaan kata yang tidak tepat konteks

dapat dihindari. Kerancuan ataupun ketaksaan gagasan pun dapat dihilangkan.

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoretik dan kerangka pikir, dapat dirumuskan beberapa

hipotesis penelitian sebagai berikut: (1) diduga terdapat kontribusi kebiasaan

membaca terhadap kemampuan menulis teks eksposisi, (2) diduga terdapat

kontribusi penguasaan makna kata terhadap kemampuan menulis teks eksposisi,

dan (3) diduga terdapat kontribusi kebiasaan membaca dan penguasaan makna

kata secara bersama-sama terhadap kemampuan menulis teks eksposisi. Adapun

hipotesis statistiknya sebagai berikut

1. H0 : Tidak ada kontribusi kebiasaan membaca terhadap kemampuan menulis

teks eksposisi.

H1 : Ada kontribusi kebiasaan membaca terhadap kemampuan menulis teks

eksposisi.

2. H0 : Tidak ada kontribusi penguasaan makna kata terhadap kemampuan

menulis teks eksposisi.

Page 54: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

32

H1 : Ada kontribusi penguasaan makna kata terhadap kemampuan menulis

teks eksposisi.

3. H0 : Tidak ada kontribusi kebiasaan membaca dan penguasaan makna kata

secara bersama-sama terhadap kemampuan menulis teks eksposisi.

H1 : Ada kontribusi kebiasaan membaca dan penguasaan makna kata secara

bersama-sama terhadap kemampuan menulis teks eksposisi.

Page 55: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

33

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, memberikan gambaran dan

pemahaman yang tepat dan dapat dipercaya tentang kontribusi kebiasaan

membaca dan penguasaan makna kata terhadap kemampuan menulis teks

eksposisi, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ex

post facto. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam rangka mengikuti prosedur

penghitungan kuanti untuk sampai pada pembuktian hipotesis. Penelitian ini tidak

memberikan suatu perlakuan pada variabel, tetapi memfokuskan pada apa yang

telah terjadi sehingga metode ex post facto digunakan dalam rangka menyelidiki

sebab-akibat antarvariabel yang tidak dimanipulasi oleh peneliti (Syamsuddin dan

Vismaia, 2011:26).

Data penelitian ini terdiri atas tiga variabel yang meliputi dua variabel bebas,

yaitu kebiasaan membaca dan penguasaan makna kata, serta satu variabel terikat,

yakni kemampuan menulis teks eksposisi. Lebih jelasnya, pola hubungan ketiga

variabel yang diteliti dapat dinyatakan pada gambar berikut.

Page 56: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

34

Gambar 3.1 Pola Hubungan Ketiga Variabel

Keterangan:

X1 : variabel bebas

X2 : variabel bebas

Y : variabel terikat

rx1y : pengaruh variabel X1 terhadap Y

rx2y : pengaruh variabel X2 terhadap Y

rx1 x2y : pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y

: variabel residu

Gambar 3.1 menunjukkan bahwa terdapat dua variabel bebas, yaitu kebiasaan

membaca (X1) dan penguasaan makna kata (X2), satu variabel terikat, yakni

kemampuan menulis teks eksposisi (Y), dan satu variabel residu . Hubungan

kebiasaan membaca (X1) dan penguasaan makna kata (X2) terhadap kemampuan

menulis teks eksposisi (Y) merupakan hubungan kausal. Dari gambar tersebut

dapat dilihat bahwa kebiasaan membaca (X1) dan penguasaan makna kata (X2)

memengaruhi kemampuan menulis teks eksposisi (Y). Namun, pada

kenyataannya, masih ada penyebab lain yang dalam penelitian yang sedang

dilakukan tidak diukur. Penyebab-penyebab lain tersebut dinyatakan oleh variabel

residu . Variabel residu merupakan gabungan dari beberapa hal: (1)

variabel lain selain kebiasaan membaca (X1) dan penguasaan makna kata (X2)

yang mungkin memengaruhi Y dan telah teridentifikasi oleh teori, tetapi tidak

Page 57: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

35

dimasukkan dalam model; (2) variabel lain selain kebiasaan membaca (X1) dan

penguasaan makna kata (X2) yang mungkin memengaruhi Y, tetapi belum

teridentifikasi oleh teori; (3) kekeliruan pengukuran (error of measurement); dan

(4) komponen yang sifatnya tidak menentu (random component).

3.2 Populasi dan Sampel

Terkait dengan kebutuhan sumber data dalam penelitian ini, berikut diungkapkan

tentang populasi, sampel, dan uji keacakan sampel.

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

(Sugiyono, 2009:117). Siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Gadingrejo

menjadi populasi dalam penelitian ini. Berdasarkan data dokumentasi SMA N 1

Gadingrejo tahun pelajaran 2016/ 2017, siswa kelas X semester ganjil berjumlah

349. Detail populasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA N 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran

2016/ 2017

Nomor Kelas Jumlah

Populasi

1 X MIPA 1 34

2 X MIPA 2 34 3 X MIPA 3 32 4 X MIPA 4 34 5 X MIPA 5 32 6 X MIPA 6 36 7 X MIPA 7 20 8 X IPS 1 31 9 X IPS 2 32 10 X IPS 3 32

11 X IPS 4 32

Jumlah 349

Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2016/ 2017

Page 58: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

36

3.2.2 Sampel

Individu-individu yang memberikan data disebut sampel penelitian. Penentuan

sampel penelitian didasarkan pada ketentuan yang menyebutkan bahwa jika

subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian

merupakan penelitian populasi, tetapi jika subjek lebih besar dari 100, dapat

diambil antara 10%−15% , 20%−25%, atau lebih (Arikunto, 1998:120).

Berdasarkan ketentuan tersebut, sampel akan diambil sebanyak 25% dari 349

siswa sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 86 siswa.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportional random

sampling. Teknik ini digunakan agar semua siswa dari masing-masing kelas

memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel

dilakukan dengan tahap sebagai berikut. Pertama, penentuan populasi yang terdiri

atas siswa kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo. Kedua, penentuan sampel dari

setiap kelas menggunakan perbandingan yang sama, dalam hal ini sampel diambil

sebesar 25 % dari tiap kelas sehingga diperoleh sampel sebanyak 8 siswa. Sampel

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas X SMA N 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2016/

2017

Nomor Kelas Jumlah Populasi Sampel (25%)

1 X MIPA 1 34 8

2 X MIPA 2 34 8

3 X MIPA 3 32 8

4 X MIPA 4 34 8

5 X MIPA 5 32 8

6 X MIPA 6 36 9

7 X MIPA 7 (SCI) 20 5

8 X IPS 1 31 8

9 X IPS 2 32 8

10 X IPS 3 32 8

11 X IPS 4 32 8

Jumlah 349 86

Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2016/ 2017

Page 59: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

37

Adapun pemaparan detail tentang pengambilan sampel tersebut sebagai berikut.

Selanjutnya, sampel yang telah diperoleh dilakukan uji normalitas dan

homogenitas untuk melihat kelayakan sampel.

3.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas

dilakukan dengan uji Lilliefors. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol

bahwa data berdistribusi normal, Lo yang diperoleh dari penghitungan data

pengamatan dibandingkan dengan nilai kritis L. Kelompok data dinyatakan

normal jika Ltabel lebih besar dari Lo pada taraf signifikansi α = 0,05 atau 0,01

(Sudjana, 2005:467).

Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji sebagai berikut.

H0 : X mengikuti distribusi normal

H1 : X tidak mengikuti distribusi normal

Proses pengujian Liliefors test dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Menyusun data dari yang kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali

meskipun ada data yang sama.

2. Menghitung banyak data ke i yang muncul.

3. Menghitung frekuensi kumulatif. Formula, kfi= fi + fkisebelumnya.

4. Menghitung proporsi empirik. Formula, Sn(Xi)= fki/n.

5. Menghitung nilai z. Formula, ̅

dengan: ̅ ∑

dan √∑

.

Page 60: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

38

6. Menghitung theoritical proportion (Fo(Xi)).

7. Menghitung selisih empirical proportion dengan theoritical proportion,

Sn(Xi) - Fo(Xi), Lhitung didapat dari selisih terbesar.

8. Menghitung nilai Ltabel pada a = 0,05 dan n >30 adalah

√ .

9. Membuat simpulan dengan kriteria uji berikut, terima H0 jika Lhitung <Ltabel.

3.2.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kehomogenan varian kebiasaan

membaca (X1) dan penguasaan makna kata (X2) atas kemampuan menulis teks

eksposisi (Y). Pengujian homogenitas sampel dilakukan dengan uji Bartlett.

Bentuk hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : S12=S2

2= S3

2= ... = Si

2, artinya semua kelompok dalam peubah memiliki

variasi skor yang sama (homogen)

H1 : Paling tidak ada satu kelompok dalam peubah yang variansinya berbeda dari

yang lainnya.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengujian homogenitas dengan uji

Barlett adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians tiap

kelompok tersebut.

2. Membuat tabel bantu dengan tabel sebagai berikut.

Page 61: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

39

Sampel Derajat

Kebebasan

logSi

2 (dk) logSi

2

1 n1 – 1 logS1

2 (n1 – 1) logS1

2

2 n2 – 1 logS2

2 (n2 – 1) logS2

2

3 n3 – 1 logSk

2 (nk – 1) logSk

2

Jumlah ∑(ni – 1)=∑db - - ∑(ni – 1) logSi2

3. Menghitung variansi gabungan

4. Menghitung nilai Barlett (nilai B)

B= ∑db. (logS2)

5. Menghitung nilai hitung

hitung = (ln10) {B- ∑db logSi

2)

6. Menentukan nilai dan titik kritis ( tabel) pada α = 0,05 dan db= k-1

(k=banyaknya kelompok data)

7. Membuat simpulan, dengan kriteria uji , terima H0 jika hitung <

tabel.

3.3 Definisi Operasional

Guna memperjelas arah penelitian yang dilaksanakan, dirumuskan definisi

operasional sebagai berikut.

1. Kebiasaan membaca dalam penelitian ini adalah aktivitas membaca yang

dilakukan oleh peserta didik kelas X SMAN 1 Gadingrejo yang dilihat dari

beberapa indikator, yaitu sikap terhadap membaca, waktu yang digunakan

untuk membaca, frekuensi membaca, jumlah dan jenis bacaan yang dibaca,

motivasi keluarga dalam membaca, dan motivasi guru dalam membaca.

Page 62: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

40

2. Penguasaan makna kata dalam penelitian ini adalah penguasaan makna kata

peserta didik kelas X SMAN 1 Gadingrejo yang disesuaikan dengan

kompetensi dasar dalam Kurikulum 2013 yang meliputi makna sinonim,

antonim, istilah, denotatif, konotatif, leksikal, gramatikal, dan ungkapan.

3. Kemampuan menulis teks eksposisi dalam penelitian ini adalah kemampuan

peserta didik kelas X SMAN 1 Gadingrejo dalam menulis teks eksposisi

dengan kualitas maksimal berdasarkan beberapa indikator, yakni (1) isi, (2)

struktur teks, (3) kalimat, (4) pemakaian kata, dan (5) mekanik.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini ialah data tentang kebiasaan membaca,

penguasaan makna kata, dan kemampuan menulis teks eksposisi. Data kebiasaan

membaca dikumpulkan melalui teknik nontes, sedangkan data penguasaan makna

kata dan kemampuan menulis teks eksposisi dikumpulkan melalui teknik tes.

Selain itu, untuk mendukung data yang sudah diperoleh, dilakukan wawancara

terhadap guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

3.4.1 Teknik Tes

Teknik tes yang digunakan berupa tes pilihan jamak dan penugasan. Tes pilihan

jamak digunakan untuk memperoleh data penguasaan makna kata, sedangkan

penugasan digunakan untuk mendapatkan data kemampuan menulis teks

eksposisi. Adapun detail tes yang digunakan dipaparkan pada bagian berikut ini.

Page 63: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

41

3.4.1.1 Tes Penguasaan Makna Kata

Untuk mendapatkan data penguasaan makna kata, digunakan bentuk tes yang

digunakan berupa pilihan jamak yang berjumlah empat puluh soal dengan lima

alternatif pilihan jawaban. Batasan penguasaan makna kata siswa kelas X

disesuaikan dengan kompetensi inti dalam Kurikulum 2013. Dengan mengacu

pada ketentuan tersebut, kisi-kisi tes penguasaan makna kata dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Penguasaan Makna Kata

No. Aspek Dimensi Nomor Soal Jumlah

1 Relasi Sinonim 6, 9, 20, 27, 34 5

Antonim 2, 12, 15, 26, 36 5

2 Jenis Makna

Istilah 17, 18, 21, 22, 24 5

Denotatif 4, 5, 13, 39, 40 5

Konotatif 1, 14, 29, 31, 35 5

Leksikal 3, 16, 30, 32, 37 5

Gramatikal 7, 8, 10, 25, 38 5

Ungkapan 11, 19, 23, 28, 33 5

Instrumen tes penguasaan makna kata dilihat validitasnya dengan dilakukan

judgment oleh pakar. Penilaian dilakukan oleh satu dosen bahasa, Dr. Mulyanto

Widodo, M. Pd., dengan mengacu pada aspek materi, konstruksi, dan bahasa soal.

Perbaikan soal dilakukan berdasarkan hasil pertimbangan dari dosen ahli.

Selanjutnya, instrumen tes penguasaan makna kata diujicobakan kepada siswa di

luar populasi, yakni siswa kelas X SMA Negeri 1 Pringsewu yang berjumlah 30

siswa yang juga telah mempelajari materi tersebut. Data uji coba instrumen tes

pengusaan makna kata yang diperoleh kemudian dianalisis untuk melihat

validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukaran dengan bantuan

program Microsoft Excel 2007.

Page 64: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

42

3.4.1.1.1 Validitas Empirik

Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas empirik apabila sudah diuji

atau dibuktikan melalui pengalaman (Arikunto, 1998:81). Untuk mengukur

tingkat kevalidan, dilakukan analisis terhadap jawaban siswa. Pengujian

validitas dalam hal ini dilakukan per butir soal. Penghitungannya dilakukan

menggunakan rumus korelasi berikut (Sudijono, 2009:185).

rpbi =

Keterangan:

rpbi = koefisien validitas butir soal

Mp = mean dari skor total yang dijawab dengan betul

Mt = mean total

SDt = standar deviasi total

p = peluang jawaban benar

q = peluang jawaban salah

Penghitungan validitas untuk tiap butir soal dihitung dengan bantuan

program Microsoft Excel 2007, penghitungan selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran, sedangkan ringkasan hasil penghitungan dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 3.4 Hasil Validitas Butir Soal Penguasaan Makna Kata

Butir

Soal Mp Mt SDt P Q rpbi rtabel Interpretasi

1 23,68 20,17 3,95 0,73 0,27 1,48 0,349 valid

2 23, 45 20,16 3,95 0,73 0,27 1,38 0,349 valid

3 26,44 20,17 1,62 0,3 0,7 2,54 0,349 valid

4 24,93 20,17 2,51 0,47 0,53 1,77 0,349 valid

5 22,91 20,17 3,95 0,73 0,27 1,15 0,349 valid

...

40 22,91 20,17 3,77 0,7 0,3 1,11 0,349 valid

Tabel di atas menunjukkan nilai dari 40 butir soal yang diujikan kepada 30

siswa kelas X. Dari nilai korelasi yang diperoleh kemudian dicari rpbi untuk

Page 65: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

43

tiap butir soal lalu dibandingkan dengan nilai rtabel pada taraf signifikansi

5%. Jika rpbi memenuhi kriteria rpbi>rtabel, instrumen penelitian dikatakan

valid. Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa untuk setiap nilai

rpbi>rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa korelasi untuk tiap butir soal

signifikan (valid).

3.4.1.1.2 Reliabilitas Tes

Reliabilitas dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat keterpercayaan

suatu instrumen tes. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk

menguji reliabilitas instrumen adalah teknik belah dua (single test single

trial). Hasil atau skor dari pengujicobaan instrumen dihitung dengan rumus

korelasi product moment. Berikut adalah rumus korelasi product moment

Pearson (Arikunto, 2009:171).

r=

∑ ∑ ∑

√( ∑ ∑

)( ∑ ∑

)

Keterangan:

Xi = skor hasil tes pada separuh belahan pertama

Yi= skor hasil tes pada separuh belahan kedua

Selanjutnya, untuk memperoleh indeks reliabilitas seluruh tes, digunakan

rumus Spearman-Brown berikut .

ri=

Keterangan:

ri = reliabilitas internal seluruh instrumen

r = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

(Sugiyono, 2009:185)

Page 66: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

44

Kriteria yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas instrumen tes adalah

apabila ri > rt, instrumen tes dikatakan reliabel. Penghitungan koefisien

reliabilitas dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel 2007. Hasil

penghitungan reliabilitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil penghitungan, diperoleh koefisien reliabilitas tes

penguasaan makna kata sebesar 0,28, sementara koefisien reliabilitas

internal seluruh tes sebesar 0,44. Dengan demikian, ri (0,44) > rt (0,28)

sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen tes penguasaan makna kata

sudah reliabel.

3.4.1.1.3 Daya Pembeda

Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui apakah suatu

butir soal dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan

siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda,

data terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai

tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah. Selanjutnya,

membagi jumlah peserta sehingga diperoleh peserta kelompok tinggi

(diberi lambang U) dan peserta kelompok rendah (diberi lambang L).

Daya pembeda ditentukan dengan rumus berikut.

DP=

Keterangan:

DP = daya pembeda soal

U = peserta kelompok tinggi yang menjawab benar

L = peserta kelompok rendah yang menjawab benar

T = jumlah peserta kelompok tinggi dan kelompok rendah

Page 67: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

45

Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda

No. Nilai Daya Pembeda (DP) Interpretasi

1 DP 0,00 Sangat Jelek

2 0,00 <DP 0,20 Jelek

3 0,20 <DP 0,40 Sedang

4 0,40 <DP 0,70 Baik

5 0,70 <DP 1,00 Sangat Baik

Sumber: Suherman (2003:161)

Penghitungan koefisien daya pembeda dilakukan dengan bantuan program

Microsoft Excel 2007 yang dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan

penghitungan, dapat dilihat bahwa dari keempat puluh soal tes penguasaan

makna kata yang diujikan terdapat satu soal dengan klasifikasi sedang dan

lima soal dengan klasifikasi baik.

3.4.1.1.4 Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya

suatu soal tes. Indeks kesukaran untuk soal pilihan jamak dapat dihitung

dengan rumus berikut.

IK=

Keterangan:

IK = indeks kesukaran

U = peserta kelompok tinggi yang menjawab benar

L = peserta kelompok rendah yang menjawab benar

T = jumlah peserta kelompok tinggi dan kelompok rendah

Page 68: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

46

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran

No. Indeks Kesukaran (IK) Interpretasi

1 IK = 0,00 Terlalu Sukar

2 0,00 <IK 0,30 Sukar

3 0,30 <IK 0,70 Sedang

4 0,70 <IK< 1,00 Mudah

5 IK = 1,00 Terlalu Mudah

Sumber: Suherman (2003:170)

Penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Ringkasan hasil

penghitungan indeks kesukaran butir soal dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 3.7 Indeks Kesukaran Soal Penguasaan Makna Kata

Butir

Soal IK Klasifikasi

1 0,73 Mudah

2 0,73 Mudah

3 0,3 Sukar

4 0,47 Sedang

5 0,73 Mudah

...

40 0,7 Sedang

3.4.1.2 Tes Kemampuan Menulis Teks Eksposisi

Tes yang digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan menulis teks

eksposisi berupa penugasan atau perintah untuk menulis teks berdasarkan

petunjuk yang sudah ditetapkan. Kemampuan menulis teks eksposisi dalam

penelitian ini adalah kemampuan siswa SMAN 1 Gadingrejo dalam menulis teks

eksposisi dengan kualitas maksimal berdasarkan beberapa indikator, yakni ((1) isi,

(2) struktur teks, (3) kalimat, (4) pemakaian kata (memilih kata yang tepat), dan

(5) mekanik. Pedoman penilaian kemampuan menulis teks eksposisi dapat dilihat

dalam tabel berikut.

Page 69: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

47

Tabel 3.8 Pedoman Penilaian Kemampuan Menulis Teks Eksposisi

No. Aspek Skor Kriteria Skor

Maksimal

1 Isi 27—30 Sangat baik ---sempurna:

menguasai topik tulisan;

substantif; pengembangan

pernyataan pendapat (tesis)-

argumentasi-penegasan ulang

pendapat diuraikan secara lengkap;

relevan dengan topik yang dibahas

30

22—26 Cukup—baik: cukup menguasai

permasalahan; cukup memadai;

pengembangan tesis terbatas;

relevan dengan topik; kurang

terperinci

17—21 Sedang—cukup: penguasaan

permasalahan terbatas; substansi

kurang; pengembangan topik tidak

memadai

13—16 Sangat kurang—kurang: tidak

menguasai permasalahan; tidak

ada substansi; tidak relevan; tidak

layak nilai

2 Struktur Teks 18—20 Sangat baik—sempurna:

ekspresi lancar; gagasan terungkap

padat dan jelas; tertata dengan

baik; urutan logis (pernyataan

pendapat (tesis)-argumentasi-

penegasan ulang pendapat);

kohesif

20

14—17 Cukup—baik: kurang lancar;

Page 70: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

48

No. Aspek Skor Kriteria Skor

Maksimal

kurang terorganisasi, tetapi ide

utama tersampaikan; pendukung

terbatas, logis, tetapi tidak lengkap

10—13 Sedang—cukup: tidak lancar;

gagasan kacau atau tidak terkait;

urutan dan pengembangan kurang

logis

7—9 Sangat kurang—kurang: tidak

komunikatif; tidak terorganisasi;

tidak layak nilai

3 Pemakaian

Kata

18—20 Sangat baik—sempurna:

penguasaan kata canggih; pilihan

kata dan ungkapan efektif;

menguasai pembentukan kata;

penggunaan istilah tepat

20

14—17 Cukup—baik: penguasaan kata

memadai; pilihan, bentuk, dan

pengggunaan kata/ ungkapan

kadang-kadang salah, tetapi tidak

mengganggu

10—13 Sedang—cukup: penguasaan kata

terbatas; sering terjadi kesalahan

bentuk, pilihan, dan penggunaan

kata/ ungkapan; makna

membingungkan atau tidak jelas

7—9 Sangat kurang—kurang:

pengetahuan tentang kata,

ungkapan, dan pembentukan kata

rendah; tidak layak nilai

4 Kalimat 18—20 Sangat baik—sempurna: 20

Page 71: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

49

No. Aspek Skor Kriteria Skor

Maksimal

konstruksi kompleks dan efektif;

terdapat hanya sedikit kesalahan

penggunaan bahasa (urutan/ fungsi

kata, partikel, pronomina,

preposisi), tetapi makna cukup

jelas

14—17 Cukup—baik: konstruksi

sederhana, tetapi efektif; terdapat

kesalahan kecil pada konstruksi

kompleks, terjadi sejumlah

kesalahan penggunaan bahasa

(urutan/ fungsi kata, partikel,

pronomina, preposisi), tetapi

makna cukup jelas

10—13 Sedang—cukup: terjadi kesalahan

serius dalam konstruksi kalimat

tunggal/ kompleks (sering terjadi

kesalahan pada kalimat negasi,

urutan kata/ fungsi kata, partikel,

pronomina; makna

membingungkan atau kabur

7—9 Sangat kurang—kurang: tidak

menguasai tata kalimat; terdapat

banyak kesalahan; tidak

komunikatif; tidak layak nilai

5 Mekanik 9—10 Sangat baik—sempurna:

menguasai aturan penulisan;

terdapat sedikit kesalahan ejaan

dan penataan paragraf

10

7—8 Cukup—baik: kadang-kadang

Page 72: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

50

No. Aspek Skor Kriteria Skor

Maksimal

terjadi kesalahan ejaan dan

penataan paragraf, tetapi tidak

mengaburkan makna

4—6 Sedang—cukup: sering terjadi

kesalahan ejaan dan penataan

paragraf; tulisan tangan tidak jelas;

makna membingungkan atau kabur

1—3 Sangat kurang—kurang: tidak

menguasai aturan penulisan;

terdapat banyak kesalahan ejaan,

dan penataan paragraf; tulisan

tidak terbaca; tidak layak nilai

Tolok ukur penilaian penguasaan makna kata dan kemampuan menulis dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.9 Tolok Ukur Penilaian Penguasaan Makna Kata dan Kemampuan

Menulis Teks Eksposisi

Nilai Mutu Klasifikasi

85—100 A sangat baik

75—84 B baik

60—74 C cukup

40—59 D kurang

0—39 E sangat kurang

(Nurgiantoro, 2001:399)

3.4.2 Teknik Nontes

Teknik nontes yang digunakan untuk mendapatkan data tentang kebiasaan

membaca berupa kuesioner. Sementara itu, teknik nontes yang digunakan untuk

mendapatkan data dalam rangka mendukung data kebiasaan membaca,

Page 73: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

51

penguasaan makna kata, dan kemampuan menulis teks eksposisi berupa

wawancara.

3.4.2.1 Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berisi pernyataan-pernyataan yang

mengungkap kebiasaan membaca siswa. Detail kisi-kisi kuesioner kebiasaan

membaca dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.10 Kisi-Kisi Kuesioner Kebiasaan Membaca

No. Aspek Dimensi Nomor Pernyataan

Favorable Unfavorable

1. Sikap terhadap

membaca

Minat, perhatian,

dan respons

terhadap membaca.

2, 3, 5, 8, 9,

10, 11, 12,

14, 15

1, 4, 6, 7, 13

2. Waktu yang

digunakan untuk

membaca

Waktu luang,

waktu tunggu,

waktu istirahat di

sekolah, dan waktu

menjelang tidur

17, 19 16, 18

3. Frekuensi

membaca

Intensitas dan

durasi membaca

20, 21 -

4. Jumlah dan

Jenis bacaan

yang dibaca

Banyaknya bacaan

yang dibaca dan

dimiliki

22, 23, 24 -

5. Motivasi

keluarga dalam

membaca

Upaya keluarga

dalam mendukung

kegiatan membaca

25, 26, 28, 29 27

6. Motivasi guru

dalam membaca

Upaya guru dalam

mendukung

kegiatan membaca

30, 31, 32, 33 -

Jumlah Total 33

Indikator-indikator kebiasaan membaca tersebut ditetapkan sesuai dengan teori-

teori kebiasaan membaca yang telah dikaji oleh peneliti. Instrumen kebiasaan

membaca disusun dalam bentuk Skala Likert. Dalam Skala Likert, siswa diminta

untuk menanggapi pernyataan-pernyataan yang diajukan dengan empat alternatif

Page 74: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

52

pilihan jawaban, yakni STS (sangat tidak sesuai), TS (tidak sesuai), S (sesuai),

dan SS (sangat sesuai). Untuk pernyataan positif, dikaitkan dengan nilai SS= 4,

S= 3, TS= 2, STS= 1. Sebaliknya, untuk pernyataan negatif, dikaitkan dengan

nilai SS= 1, S= 2, TS= 3, STS= 4. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner

kebiasaan membaca berjumlah 40 pernyataan. Sebelum kuesioner digunakan,

dilakukan judgement oleh ahli, yaitu Dr. Herpratiwi, M.Pd. Berdasar pada

pertimbangan ahli tersebut, ada beberapa pernyataan yang tidak relevan dengan

aspek yang akan diungkap. Selain itu, beberapa kalimat pernyataan dinilai tidak

efektif. Dengan demikian, jumlah pernyataan yang akan digunakan sebanyak 33

pernyataan.

Adapun kriteria kebiasaan membaca dibagi menjadi lima kategori, yaitu sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Kriteria tersebut ditentukan

dengan pedoman konversi nilai berikut.

Tabel 3.11 Pedoman Konversi Nilai Berskala Lima

Rentangan Norma Kategori

≥ X + 1,5 (SD) Sangat Tinggi

X + 0,5 (SD) s.d. X +1,5 (SD) Tinggi

X - 0,5 (SD) s.d. X + 0,5 (SD) Sedang

X - 1,5 (SD) s.d. X - 0,5 (SD) Rendah

X - 1,5 (SD) Sangat Rendah

(Sanusi, 1996:76)

Berdasar pada ketentuan tersebut, kategori kebiasaan membaca dapat disusun

sebagai berikut.

Page 75: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

53

Tabel 3.12 Kategori kebiasaan Membaca

Interval Nilai Kategori

X ≥ 84,9 Sangat Tinggi

76,2 ≤ X 84,9 Tinggi

67,5 ≤ X 76,2 Sedang

58,8 ≤ X 67,5 Rendah

X 58,8 Sangat Rendah

(Sanusi, 1996:76 )

3.4.2.2 Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengambilan data menggunakan format pertanyaan

yang terencana dan diajukan secara lisan kepada responden. Wawancara adalah

suatu percakapan dengan tujuan (Syamsuddin dan Vismaia, 2011:94). Wawancara

dalam penelitian ini dilakukan dalam rangka mendapatkan data tambahan tentang

kebiasaan membaca, penguasaan makna kata, dan kemampuan menulis teks

eksposisi yang bertujuan untuk mendukung data yang sudah diperoleh. Dengan

demikian, peneliti melakukan wawancara mendalam agar memperoleh informasi

yang kompleks.

Peneliti melakukan wawancara terhadap dua guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo, yakni Yuliati, M.Pd. dan Metris Iga

Purnamasari, S.Pd. Adapun kisi-kisi wawancara dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 76: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

54

Tabel 3.13 Kisi-Kisi Wawancara Guru

Variabel

Deskriptor Indikator Pertanyaan

Kebiasaan

Membaca

Peran guru dalam

membentuk kebiasaan

membaca siswa melalui

kompetensi yang dimiliki

oleh guru, yakni

kompetensi pedagogi,

kepribadian, sosial, dan

profesional.

1. Sikap guru terkait membaca

2. Upaya guru dalam membina

kegiatan membaca siswa

3. Upaya guru dalam

membudayakan kebiasaan

membaca siswa

4. Dukungan sekolah terhadap

kegiatan membaca

5. Kendala dalam membiasakan

siswa untuk membaca

Penguasaan

Makna Kata

Peran guru dalam

membentuk penguasaan

makna kata siswa melalui

kompetensi yang dimiliki

oleh guru, yakni

kompetensi pedagogi,

kepribadian, sosial, dan

profesional.

1. Upaya guru dalam memperluas

penguasaan makna kata siswa

2. Pengembangan materi

pembelajaran

3. Pelaksanaan pembelajaran

4. Pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi

5. Kendala dalam pembelajaran

makna kata

Kemampuan

Menulis

Teks

Eksposisi

Peran guru dalam

membentuk kemampuan

menulis teks eksposisi

siswa melalui kompetensi

yang dimiliki oleh guru,

yakni kompetensi pedagogi,

kepribadian, sosial, dan

profesional.

1. Pengembangan materi

pembelajaran

2. Pelaksanaan pembelajaran

3. Pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi

4. Kendala dalam pembelajaran

menulis teks eksposisi

5. Dukungan sekolah terhadap

kegiatan menulis

3.5 Teknik Analisis Data

Terkait dengan hipotesis yang diajukan, penganalisisan data akan dilakukan

dengan teknik statistik. Data yang akan diolah adalah data hasil kuesioner tentang

kebiasaan membaca, tes penguasaan makna kata, dan tes kemampuan menulis

teks eksposisi. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan korelasi dan regresi

dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 23 dan Microsoft Excel 2007.

Page 77: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

55

3.5.1 Uji Regresi

Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan analisis regresi. Analisis regresi

digunakan untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel

independen dalam memengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang

kompleks (Muhidin dan Abdurahman, 2007:187). Sebelum dilakukan analisis

regresi, terlebih dahulu dilakukan uji linieritas.

3.5.1.1 Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan

variabel terikat terdapat hubungan yang linier atau tidak. Bentuk hipotesis statistik

yang akan diuji sebagai berikut.

H0 : regresi linier

H1 : regresi tidak linier

Berikut merupakan langkah-langkah uji linieritas regresi.

1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y.

2. Menghitung jumlah kuadrat total dengan rumus:

JK(T)= ∑

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi a dengan rumus:

JKreg(a)= ∑

4. Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a dengan rumus:

JKreg(b/a)= b {∑XY – ∑ ∑

} dengan b=

∑ ∑ ∑

∑ ∑

5. Menghitung jumlah kuadrat residu dengan rumus:

JKres = JK(T) – JK (a) – JK (b/a)

6. Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan dengan rumus:

Page 78: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

56

JK(E) = ∑x {∑Y2- ∑

}

7. Menghitung jumlah tuna cocok dengan rumus:

JK(TC)= JKres – JK(E)

8. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat dengan rumus:

RJKreg(b/a)= S2

reg = JK(a/b)

9. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu dengan rumus:

RJKres= S2

res =

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat kekeliruan dengan rumus:

RJKE= S2

E =

11. Menghitung rata-rata jumlah tuna cocok dengan rumus:

RJK(TC) = S2TC =

12. Menghitung nilai uji F untuk linieritas regresi dengan rumus:

F=

Kriteria pengujian linieritas dilakukan dengan membandingkan harga Fhitung

dengan harga Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5% menggunakan rumus :

F tabel = F (1-α)(dbTC,dbE) dengan db TC= k-2 dan db E= n-k dengan ketentuan jika

harga Fhitung < Ftabel, H0 diterima (distribusi berpola linier)

3.5.1.2 Regresi Sederhana

Regresi sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu variabel

bebas dan satu variabel terikat. Berikut adalah rumus yang digunakan.

ŷ = a + bx

(Sudjana, 2005:315)

Page 79: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

57

Keterangan:

ŷ = variabel terikat (kemampuan menulis teks eksposisi)

x = variabel bebas

a,b = koefisien regresi sampel

Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah

H0 : ρ = 0 : tidak ada pengaruh variabel Xi terhadap variabel Y

H1 : ρ ≠ 0 : ada pengaruh variabel Xi terhadap variabel Y

Langkah-langkah pengujian koefisien regresi dilakukan menggunakan rumus

berikut (Sudjana, 2005:315).

1. Mencari koefisien a dan b dengan menggunakan rumus :

a= ∑ (

) ∑ ∑

∑ ∑

b= ∑ ∑ ∑

∑ ∑

2. Menentukan persamaan regresi dengan rumus:

ŷ = a + bx

3. Membuat interpretasi dengan melihat nilai b.

4. Kemudian menghitung nilai uji F untuk uji independensi regresi dengan

rumus:

F=

5. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai Ftabel pada derajat bebas dbreg b/a = 1

dan dbres= n-2

6. Membuat simpulan dengan membandingkan harga Fhitung dengan harga

Ftabel. Jika harga Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak.

Page 80: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

58

3.5.1.3 Regresi Ganda

Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui nilai variabel terikat apabila

variabel bebasnya berjumlah dua atau lebih.Adapun persamaan regresi linier

ganda dinyatakan sebagai berikut.

Ŷ = a + b1x1 + b2x2

(Sudjana, 2005:348)

Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji sebagai berikut

H0 : ρ = 0 : tidak ada pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap Variabel Y

H1 : ρ ≠ 0 : ada pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap Variabel Y

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menghitung regresi ganda dua

variabel bebas sebagai berikut:

1. Membuat sebuah tabel bantu untuk memudahkan proses penghitungan.

No. Res X1 X2 Y X12 X2

2 Y

2 X1Y X2Y X1X2

1

2

3

...

...

...

N

Jumlah ∑X1 ∑X2 ∑Y ∑X12 ∑X2

2 ∑Y

2 ∑X1Y ∑X2Y ∑X1X2

Rata-

rata ̅̅̅̅ ̅ ̅

2. Menghitung koefisien regresi b1 dan b2 dengan menggunakan rumus :

b1= (∑

)

(∑ )(

)

b2= (∑

)

(∑ )(

)

Page 81: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

59

3. Menghitung nilai a dengan menggunakan rumus :

a = ̅ ̅ ̅

4. Menentukan persamaan regresi dengan rumus:

Ŷ = a + b1x1 + b2x2

5. Membuat interpretasi dengan menghitung rata-rata dari nilai b1 dan b2

6. Menentukan uji statistika yang sesuai, yaitu : F=

Untuk menentukan nilai uji F diatas, adalah (Sudjana, 2005:91):

a. Menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

JK reg = ∑ ∑

b. Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus:

JK res = ∑ ∑

c. Menghitung nilai F dengan rumus:

Fhitung =

dengan: k = banyaknya variabel bebas

7. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan

untuk db1 = k dan db2 = n-k-1

8. Membandingkan nilai Fhitung terhadap nilai Ftabel dengan kriteria pengujian:

Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak.

9. Membuat simpulan.

Page 82: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

60

3.5.2 Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mendapatkan bukti terdapat tidaknya hubungan

antarvariabel. Apabila diketahui bahwa terdapat hubungan, uji korelasi digunakan

untuk melihat tingkat keeratan hubungan serta memperoleh kejelasan dan

kepastian apakah hubungan tersebut berate (meyakinkan/signifikan) atau tidak

berarti (tidak meyakinkan) (Muhidin dan Abdurahman, 2007:105).

3.5.2.1 Korelasi Sederhana

Penghitungan koefisien korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui derajat

hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Penghitungannya

dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson

beikut (Sudjana, 2005:369).

r= ∑ ∑ ∑

√( ∑ ∑

)( ∑ ∑

)

Keterangan:

n = jumlah responden

Xi = skor variabel pertama

Yi= skor variabel kedua yang dikorelasikan

Berdasarkan hasil penghitungan, dapat diketahui ada tidaknya hubungan

antarvariabel penelitian. Langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan tinggi

rendahnya hubungan tersebut berdasarkan tabel nilai koefisien korelasi dari

Guilford Emperical Rulesi berikut.

Page 83: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

61

Tabel 3.14 Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X dan Variabel Y

Nilai Korelasi Keterangan

0,00 – 0, 20 Hubungan sangat lemah (diabaikan,

dianggap tidak ada)

≥ 0, 20 — 0, 40 Hubungan rendah

≥ 0, 40 — 0,70 Hubungan sedang/ cukup

≥ 0, 70 — 0, 90 Hubungan kuat/ tinggi

≥ 0, 90 — ≤ 1,00 Hubungan sangat kuat/ tinggi

Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah

H0 : ρ = 0 : tidak ada hubungan antara variabel Xi terhadap Variabel Y

H1 : ρ ≠ 0 : ada hubungan antara variabel Xi terhadap Variabel Y

Pengujian koefisien korelasi dapat dilakukan dengan memperhatikan langkah-

langkah pengujian hipotesis berikut:

1. Menghitung nilai uji statistik yang digunakan yaitu uji t, dengan rumus

2. Menentukan nilai ttabel dengan taraf kemaknaan dan derajat

kebebasan db= n-2.

3. Membandingkan thitung terhadap t tabel dengan kriteria pengujian jika thitung ≥

ttabel maka H0 ditolak.

4. Membuat simpulan.

Page 84: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

62

3.5.2.2 Korelasi Parsial

Korelasi parsial merupakan nilai yang memberikan kuatnya hubungan dua atau

lebih variabel X dengan variabel Y yang salah satu bagian variabel bebasnya

dianggap konstan atau dibuat tetap. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji

adalah

H0 : ρ = 0 : tidak ada hubungan yang berarti antara variabel Xi dan variabel Y

H1 : ρ ≠ 0 : ada hubungan yang berarti antara variabel Xi dan variabel Y

Koefisien korelasi parsial dirumuskan sebagai berikut.

1. Hubungan antara variabel X1 dan Y apabila variabel X2 tetap

√( )(

)

2. Hubungan variabel X2 dan Y apabila variabel X1 tetap

√( )(

)

Pengujian koefisien korelasi parsial dapat dilakukan menggunakan rumus

sebagai berikut (Sudjana, 2005:130):

dengan k adalah banyaknya variabel bebas. Kriteria uji, tolak H0 jika t hitung ≥ t

tabel dengan db = n – k – 1.

Page 85: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

63

3.5.2.3 Korelasi Ganda

Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji sebagai berikut.

H0 : ρ = 0 : tidak terdapat hubungan antara variabel X1 dan X2 terhadap

variabel Y.

H1 : ρ ≠ 0 : terdapat hubungan antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y.

Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Pengujian korelasi berganda dapat menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana,

2005: 108) :

F=

Kriteria uji, tolak H0 apabila Fhitung ≥ Ftabel dengan db1 = k dan db2 = n – k - 1

Page 86: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

197

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasar pada hasil analisis data, kontribusi kebiasaan membaca dan penguasan

makna kata terhadap kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik kelas X

SMA Negeri 1 Gadingrejo dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Terdapat kontribusi kebiasaan membaca terhadap kemampuan menulis teks

eksposisi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo. Kondisi tersebut

ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0,467 dan koefisien determinasi

sebesar 21,8% . Berdasar pada pada tabel tingkat keeratan hubungan variabel

X dan variabel Y, koefisien korelasi tersebut terletak di antara nilai 0,40—

0,70. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat keeratan variabel

kebiasaan membaca dengan variabel kemampuan menulis teks eksposisi

adalah sedang.

2. Terdapat kontribusi penguasaan makna kata terhadap kemampuan menulis

teks eksposisi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Gadingrejo. Koefisien

korelasi yang diberikan penguasaan makna kata sebesar 0,496 dan koefisien

determinasi sebesar 24,6%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

tingkat keeratan variabel penguasaan makna kata dengan variabel

kemampuan menulis teks eksposisi adalah sedang.

Page 87: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

198

3. Terdapat kontribusi kebiasaan membaca dan penguasaan makna kata terhadap

kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik kelas X SMA Negeri 1

Gadingrejo. Koefisien korelasi yang diberikan kebiasaan membaca dan

penguasaan makna kata secara bersama-sama terhadap kemampuan menulis

teks eksposisi sebesar 0,595 dan koefisien determinasi sebesar 35,40%.

Tingkat keeratan variabel kebiasaan membaca dan pengusaan makna kata

terhadap variabel kemampuan menulis teks eksposisi adalah sedang.

5.2 Implikasi

Penelitian ini memiliki implikasi penting terhadap upaya peningkatan kemampuan

menulis teks eksposisi peserta didik. Peningkatan kemampuan menulis teks

eksposisi peserta didik dapat dilakukan dengan meningkatkan kebiasaan membaca

dan penguasaan makna kata.

1. Upaya Peningkatan Kebiasaan Membaca untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Teks Eksposisi

Kebiasaan membaca merupakan perilaku yang mencerminkan minat terhadap

bacaan dengan meluangkan waktu untuk membaca yang dilakukan secara teratur

dan berkelanjutan. Sebagaimana ditemukan dalam penelitian ini, kebiasaan

membaca peserta didik paling banyak berada pada kategori kurang. Temuan

penelitian juga menunjukkan bahwa kebiasaan membaca memberikan kontribusi

pada kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik. Kemampuan menulis teks

eksposisi peserta didik meningkat seiring dengan peningkatan kebiasaan

membacanya. Koefisien korelasi yang diberikan sebesar 0,467 dan koefisien

determinasi sebesar 21,8%. Meskipun kontribusi yang diberikan kebiasaan

Page 88: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

199

membaca terhadap kemampuan menulis teks eksposisi tidak terlalu besar dan

hanya menduduki urutan kedua, kebiasaan membaca tetap memiliki peranan

penting dalam peningkatan kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik. Hal

tersebut juga diperkuat oleh asumsi yang menyebutkan bahwa membaca

merupakan kunci keberhasilan seseorang dalam belajar dan kuantitas membaca

merupakan faktor yang melatari keberhasilan seseorang dalam memahami isi

bacaan (Suhartono, 2014:60). Dengan demikian, diperlukan upaya-upaya untuk

meningkatkan kebiasaan membaca peserta didik. Adapun upaya-upaya yang

dapat dilakukan sebagai berikut.

Pertama, guru terlebih dahulu harus mampu mengenali dan memahami karakter

peserta didik—melalui kegiatan membaca buku-buku tentang karakter ataupun

psikologi peserta didik—yang saat ini cenderung sudah akrab dengan teknologi.

Kondisi demikian dapat dimanfaatkan guru untuk mendayagunakan gawai dalam

kegiatan membaca. Guru dapat memanfaatkan kelebihan teknologi dalam rangka

menarik minat peserta didik untuk memperoleh pengetahuan melalui kegiatan

membaca. Selanjutnya, guru dapat memberikan informasi kepada peserta didik

tentang alamat website yang dapat dikunjungi untuk mengunduh buku digital

(ebook). Guru juga dapat menginformasikan alamat-alamat surat kabar digital

yang bisa dijadikan sumber informasi terbaru dan tepercaya. Hal-hal tersebut

dimaksudkan agar wawasan peserta didik bertambah sehingga peserta didik

memiliki cukup ide ataupun informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk

menulis. Lebih lanjut lagi, kemudahan mengakses berbagai jenis bacaan akan

berdampak pada aktivitas membaca peserta didik sehingga akan meningkatkan

kemampuan menulisnya.

Page 89: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

200

Kedua, guru dapat memperdengarkan kepada peserta didik tentang kemenarikan

isi buku baik buku fiksi maupun nonfiksi sehingga diharapkan peserta didik

termotivasi. Motivasi merupakan stimulus yang dapat membangkitkan kemauan

membaca dari dalam diri peserta didik. Setelah itu, peserta didik diminta untuk

mencari buku fiksi atau nonfiksi yang sesuai dengan minat peserta didik tanpa

mengesampingkan konten bacaan pada buku tersebut kemudian peserta didik

diminta untuk memahami isi yang terkandung di dalam bacaannya. Selanjutnya,

peserta didik diberi tugas untuk menuliskannya kembali dalam bentuk sinopsis.

Ketiga, guru dapat meminta peserta didik untuk membaca buku baik dari genre

fiksi maupun nonfiksi. Untuk pemilihan buku bacaan fiksi, buku yang dipilih

dapat berupa cerpen, novel, atau komik yang misalnya tentang: 1) petualangan, 2)

fantasi, 3) misteri/detektif, 4) cerita klasik, dan 5) humor. Untuk genre nonfiksi,

buku yang dipilih dapat berupa: 1) cerita kehidupan sehari-hari, 2) kisah sejarah,

3) ilmiah popular, 4) majalah/surat kabar, 5) ilmu pengetahuan, 6) olahraga, 7)

seni, 8) biografi, dan 9) motivasi. Selanjutnya, guru meminta peserta didik untuk

membuat jurnal tanggapan terhadap buku yang dibacanya tersebut. Jurnal

tanggapan berisi catatan pikiran dan perasaan peserta didik tentang buku yang

dibaca dan proses membacanya. Kegiatan ini memungkinkan peserta didik untuk

mengeksplorasi idenya lebih dalam daripada menuliskan kembali isi buku. Dalam

menuliskan tanggapan, peserta didik dapat melakukan refleksi, mencari

keterkaitan antara teks dengan dirinya, ataupun menuliskan reaksi terhadap teks

yang dibacanya tersebut. Di jurnal tanggapan, peserta didik juga dapat menuliskan

kata-kata baru yang ia temukan. Tugas menulis tanggapan perlu diarahkan agar

menjadi kegiatan bermakna. Pada akhirnya, kegiatan yang bermakna tersebut akan

Page 90: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

201

berdampak pada berkualitasnya aktivitas membaca peserta didik sehingga dapat

meningkatkan kemampuan menulisnya.

Keempat, kebijakan pemerintah tentang penerapan kegiatan membaca buku

selama 15 menit di sekolah harus dimanfaatkan secara maksimal oleh guru. Guru

dapat menunjukkan kepada peserta didik tentang bagaimana kebiasaan membaca

yang baik dan yang tidak baik. Guru juga dapat mengajarkan teknik-teknik

membaca kepada peserta didik sehingga peserta didik akan menjadi pembaca

yang baik. Kebiasaan membaca dengan teknik yang tidak baik (misalnya bersuara,

bibir komat-kamit, menunjuk teks dengan bantuan pena ataupun jari, serta

gerakan kepala ke kiri ke kanan) akan menggangu konsentrasi, kecepatan

membaca, dan pemahaman bacaan. Peserta didik juga hendaknya mampu

mengubah kebiasaan membaca yang tidak baik menjadi kebiasaan membaca yang

baik sehingga kebiasaan membaca yang efisien dapat tercapai. Dengan begitu,

kebiasaan membaca peserta didik akan meningkat yang pada akhirnya berdampak

pada kemampuan menulis peserta didik.

Kelima, peserta didik perlu membuka diri terhadap akses bacaan-bacaan yang

mengandung pesan nilai-nilai budi pekerti, menyebarkan semangat optimisme,

dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif baik melalui

perpustakaan, surat kabar, komik, majalah, ataupun bacaan yang dapat diperoleh

melalui internet. Peserta didik paling tidak dapat menjadikan bacaan-bacaan

tersebut sebagai dasar berpikir dalam kegiatan menulis teks eksposisi.

Page 91: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

202

2. Upaya Peningkatan Penguasaan Makna Kata untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Teks Eksposisi

Penguasaan makna kata merupakan kemampuan seseorang dalam memahami

materi atau konsep tentang jenis-jenis makna yang kemudian mampu memberikan

interpretasi lalu menerapkannya. Untuk kepentingan komunikasi baik lisan

maupun tulis, penguasaan makna kata sangat penting karena diperlukan untuk

merespons makna dan mengungkapkan makna. Dalam penelitian ini, penguasaan

makna kata menunjukkan hubungan paling kuat dengan kemampuan menulis teks

eksposisi, yakni berada pada urutan pertama dalam memberikan kontribusi

terhadap kemampuan menulis teks eksposisi. Koefisien korelasi yang diberikan

penguasaan makna kata sebesar 0,496 dan koefisien determinasi sebesar 24,6%.

Hasil penelitian ini membuktikan pentingnya penguasaan makna kata dalam

kemampuan menulis teks eksposisi sehingga diperlukan upaya-upaya dalam

meningkatkan penguasaan makna kata peserta didik. Ditambah lagi, berdasar pada

temuan, penguasaan makna kata peserta didik paling banyak berada pada kategori

kurang.

Menyikapi hal tersebut, ada beberapa upaya penting dan strategis yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan penguasaan makna kata peserta didik. Pertama,

peningkatan penguasaan makna kata peserta didik dapat dilakukan melalui

pembelajaran. Guru sebagai pengembang dan pelaksana utama pembelajaran

harus peduli terhadap penguasaan makna kata peserta didik. Ketika peserta didik

berdiskusi, presentasi, berbicara, atau tatkala guru melakukan tanya jawab, guru

dapat membina dan mengembangkan penguasaan makna kata peserta didik

dengan cara memperbaiki penggunaan kata yang maknanya tidak tepat konteks.

Page 92: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

203

Perbaikan penggunaan kata juga dapat dilakukan saat pengoreksian tugas-tugas

yang dibuat peserta didik. Pengoreksian dengan cara tersebut dapat mendorong

peserta didik untuk berhati-hati dalam menggunakan kata. Hal tersebut juga dapat

berdampak pada kesadaran peserta didik tentang pentingnya penguasaan makna

kata sehingga peserta didik dapat menggunakan kata dengan makna yang tepat

pada setiap konteks yang berbeda.

Kedua, peserta didik harus meningkatan kesadaran diri (self awareness).

Kesadaran diri mengacu pada kapasitas seseorang untuk mewawas diri (Morin,

2011:808). Sebagai contoh, seseorang dapat fokus pada emosi, pikiran, prioritas,

tujuan, niat, sikap, dan lain sebagainya (Morin, 2011:808). Peningkatan kesadaran

diri diperlukan dalam menambah pengetahuan makna kata peserta didik.

Peningkatan kesadaran diri ditunjukkan oleh peserta didik yang mau membeli

Kamus Besar Bahasa Indonesia, memasang aplikasi kamus bahasa Indonesia

luring (luar jaringan) dalam ponsel atau gawainya, meminjam dan membaca

buku-buku tentang makna, menambah daftar bacaannya sehingga peserta didik

akan banyak menemukan kata-kata yang dianggap baru. Lebih lanjut lagi, peserta

didik mau membuka kamus untuk memastikan makna kata yang baru dibaca

ataupun didengarnya bahkan menanyakan makna tersebut pada seseorang yang

dianggap upaya mengetahuinya.

5.3 Saran

Berdasar pada simpulan, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut. Pertama,

bagi guru Bahasa Indonesia, disarankan untuk menanamkan dan mengembangkan

budaya literasi peserta didik, di antaranya dengan cara mewajibkan peserta didik

Page 93: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

204

membaca buku kemudian memberi latihan menulis. Kedua, bagi peserta didik,

hendaknya kegiatan membaca dijadikan sebagai suatu kebiasaan yang dilakukan

setiap hari. Ketiga, bagi para peneliti, hendaknya dilakukan penelitian lanjutan

tentang variabel yang berhubungan dengan kemampuan menulis teks eksposisi,

selain dua variabel yang diungkap dalam penelitian ini. Keempat, bagi orang tua,

disarankan untuk mengembangkan minat menulis pada anak dengan cara

memberikan motivasi serta fasilitas pendukung, seperti buku-buku untuk

memperkaya wawasan anak.

Page 94: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

205

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. 2005. Pokoknya Menulis.Bandung:Kiblat.

Aminuddin. 2008. Semantik Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Amir. (2008). Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa, Sebuah Survei di

Program Studi PGSD UNS. Jurnal Penelitian Humaniora, 9 (1).

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bell, J., and B. Burnaby. 1984. A Handbook for ESL Literacy. Toronto:OISE.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Chettri, Kushmeeta Ms. 2013. Reading Habits-An Overview. Journal of

Humanities and Social Science, 14(6): 13—17.

Dalman, H. 2011. Keterampilan Membaca. Bandarlampung: UM Lampung Press.

Diarani, Noraning. 2015. Sumbangan Kebiasaan Membaca, Penguasaan

Kosakata, dan Penguasaan Tata Bahasa terhadap Keterampilan Menulis

Pengalaman Peserta Didik Kelas V SD Negeri se-Kecamatan

Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta. Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta:

PPS UNY.

Diem, Chuzaimah Dahlan dan Atmanegara, Yunani. (2014). Cultivating

Children’s Reading Habit: Literacy Learning Enhancement in the

Digitization Era. International Jurnal of Innovative Social and Science

Education Research. 3: 117—142.

Djajasudarma, Fatimah. 2010. Semantik 2. Bandung: Refika Aditama.

Dollard, Jhon dan Miller, N. E. Teori Stimulus Respon.

(wardalisa.staff.gunadarma.ac.id), diakses 24 Januari 2016.

Funk, Robert W. et al. 1993. Option for Reading and Writing. New York: Mc

Millan.

Page 95: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

206

Gaona, Julio Cesar Galicia dan Erwin Rogelio Villuendas Gonzales. (2001).

Relationship Between Reading Habits, University Library, and Academic

Performance in a Sample of Psychology Students. Revista de La Educacion

Superior, 40 (157).

Harjasujana, Akhmad Slamet dan Yeti Mulyati. 1996. Membaca 2. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hasani, Aceng.2005. Ikhwal Menulis. Serang: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Press.

Hikmat, Ade. 2017. Keterkaitan Antara Kreativitas dan Kebiasaan Membaca

dengan Kemampuan Apresiasi Cerita Pendek Siswa. Jakarta:Uhamka Press.

Hughes-Hassel, Sandra dan Rodge Pradnya. 2007. The Leisure Reading Habits of

Urban Adolescents. Journal of Adolescents and Adult Literacy, 51 (1): 22—

33.

Jauhari, Heri. 2013. Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendikia.

Kamsul, Khotijah. 2016. Strategi Pengembangan Minat dan Gemar Membaca.

Kartono, Kartini. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju.

Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores:

Nusa Indah

Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Krashen, Stephen D. 2004. The Power of Reading:Insight From the Research.

United States of America: Greenwood Publishing.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis. Jakarta: Erlangga.

Lasa. (2009). Peran Perpustakaan dan Penulis dalam Peningkatan Minat Baca

Masyarakat. Visi Pustaka, 2 (11): 6—14.

Leech, Geoffrey. 2003. Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lin, Benecdit. 2006. Vygotskian Principles in a Genre-based Approach to Teaching

Writing. Nagoya University of Commerce & Business Administration, 8 (3):

69—83.

Liunokas, Yanpitherzon. 2016. The Contribution of Reading Activities towards

the Students Writing Performance. Ethical Lingua, 3 (2): 114—121.

Page 96: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

207

Morin, Alain. 2011. Self Awareness Part 1: Definition, Functions, and

Antecedents. Social and Personality Psychology Compass, 5 (10): 807—

823.

Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi,

dan Jalur dalam Penelitian. Bandung:Pustaka Setia.

Mustakim. 2015. Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta: Badan Pengembangan dan

Pembinaan Bahasa.

Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta:BPFE.

Parera, J.D. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.

Parera, Jos Daniel. 1987. Menulis Tertib dan Sistematik. Jakarta: Erlangga.

Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam

Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Pujiono, Setiawan. 2013. Terampil Menulis. Yogyakarta: Graha Ilmu

Robert, Richard. 1981. Writing Workshop: A Students Guide to the Craft of

Writing. New York: The Macmilan Company.

Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung:

CV Diponegoro.

Sanusi, Efendi. 1996. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Lmapung:

Universitas Lampung.

Simanjutak, Melling. 201. Memaknai Hakikat Minat Baca untuk Tujuan Praktis.

Visi Pustaka, 3 (13): 45—49.

Smith, C. 1980. A Writing Procedure: Integrating Content Reading and Writing

Improvement. Reading World, 31:290-298.

Sudaryat, Yayat. 2009. Makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya.

Sudijono. Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugihartati, Rahma. 2010. Membaca, Gaya Hidup, dan Kapitalisme. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Page 97: KONTRIBUSI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN MAKNA …digilib.unila.ac.id/29637/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · DAN PENGUASAAN MAKNA KATA ... Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

208

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhartono.2014. Pengaruh Kebiasaan Membaca, Kemampuan Berpikir Kritis,

dan Penguasaan Struktur Sintaksis terhadap Keterampilan Menulis

Ilmiah. Lentera Pendidikan, 17 (1): 43—65.

Suherman, E. 2003. Evaluasi Pembelajaran. FMIPA UPI: JICA.

Suryaman, Maman. (2015). Analisis Hasil Belajar Peserta Didik dalam Literasi

Membaca melalui Studi Internasional (PIRLS) 2011. Litera, 14 (1): 170—

186.

Suryana, Yana. 2011. “Struktur Kognitif Mahasiswa dalam Performansi Wacana

Argumentasi”. Program Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia.

Bandung.

Syafaruddin. 2012. Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Medan: Perdana

Publishing.

Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan

Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tampubolon. 2008. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisien.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tella, Adenyinka. 2007. Children Reading Habits and Availability of Books in

Botswana Primary School: Implication for Achieving Quality Education.

The Reading Matrix, 2 (7): 117—142 .

Ullmann, Stephen. 2011. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijana, I Dewa Putu dan Rohmadi, Muhammad. 2011. Semantik Teori dan

Analisis. Jakarta: Yuma Pustaka.

Wiyanto, Asul. 2009. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.

Yunus, Syarifudin. 2015. Kompetensi Menulis Kreatif. Bogor: Ghalia Indonesia.

Zaimar, Okke Kusuma Sumantri dan Ayu Basoeki Harahap. 2009. Telaah

Wacana. Jakarta: The Intercultural Intitute.

Zainurrahman. 2013. Menulis, dari Teori hingga Praktik. Bandung: Alfabeta.