202
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki kota-kota besar dengan pesona daya tarik tersendiri dimata setiap masyarakat. Pesona yang dimiliki kota-kota besar mampu mendorong masyarakat yang ada di daerah pedesaan atau kota-kota kecil yang ada di sekitarnya, melakukan urbanisasi ke kota-kota besar. Yang termasuk kota besar tersebut salah satunya adalah kota Surabaya yang merupakan kota dengan jumlah kepadatan penduduk terbanyak ke dua di Indonesia, serta sebagai kota metropolitan kedua setelah Jakarta. Inilah yang mebuat daya tarik menuju kota Surabaya semakin kuat sehingga membuat masyarakat ingin melanjutkan hidup di kota ini walaupun ada sebagian pendatang yang

KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fenomena penggusuran lahan bukan merupakan sesuatu yang baru terjadi di kota.Penggusuran lahan sering terjadi ketika lahan milik pemerintah yang dipakai oleh masyarakat tanpa ijin yang dimiliki,dan ingin dimanfaatkan kembali oleh pemerintah.Lahan menjadi sesuatu yang begitu berharga ketika hidup di perkotaan yang semakin penuh sesak dengan kepadatan penduduk. Masyarakat pendatang dari berbagai penjuru daerah berbondong-bondong datang ke kotadengan sejuta pesona kota yang menarik semua orang. Masyarakat pada awalnya rela menempati lahan-lahan kosong di kota yang tidak tahu pemiliknya sampai akhirnya mengklaim bahwa tanah tersebut adalah tanah warisan yang sudah ditempati turun temurun.Penggusuran menjadi sesuatu yang dianggap kejam yang dilakukan pemerintah terhadap masyarakat walaupun tidak sepenuhnya salah pemerintah ataupun masyarakat.Akan tetapi tidak hanya pada konflik penggusurannya saja, terkadang dalam negosiasi penyelesaian masalah tidak kunjung diberikan penjelasan oleh pemerintah yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu adanya tata ruang kota untuk mengatur dimana saja lahan yang seharusnya dapat ditempati oleh masyarakat serta lahan mana saja yang diperuntukkan untuk fasilitas pemerintahan.

Citation preview

Page 1: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki kota-

kota besar dengan pesona daya tarik tersendiri dimata setiap masyarakat. Pesona

yang dimiliki kota-kota besar mampu mendorong masyarakat yang ada di daerah

pedesaan atau kota-kota kecil yang ada di sekitarnya, melakukan urbanisasi ke

kota-kota besar.

Yang termasuk kota besar tersebut salah satunya adalah kota Surabaya

yang merupakan kota dengan jumlah kepadatan penduduk terbanyak ke dua di

Indonesia, serta sebagai kota metropolitan kedua setelah Jakarta. Inilah yang

mebuat daya tarik menuju kota Surabaya semakin kuat sehingga membuat

masyarakat ingin melanjutkan hidup di kota ini walaupun ada sebagian pendatang

yang tanpa memiliki keahlian khusus sekalipun berani untuk menetap disini.

Surabaya juga merupakan pelabuhan utama dan pusat perdagangan

komersial di wilayah Timur Indonesia, yang sekarang menjadi salah satu kota

terbesar di Asia Tenggara. Sebagai kota besar dan pusat perdagangan surabaya

juga merupakan rumah bagi banyak kantor dan pusat bisnis perekonomian.

Page 2: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Surabaya, yang dipengaruhi oleh pertumbuhan baru dalam industri asing

dan beberapa sekmen industri yang akan terus berkembang, serta yang di dukung

oleh berbagai multi etnis dan suku bangsa yang ada di Indonesia, seperti warga

tionghoa, suku jawa, suku batak, madura, bali, bugis, sunda dan masih banyak

lagi. Kehidupan di daerah perkotaan yang memiliki daya tarik bagi masyarakat

baik dari segi pembangunan maupun ekonomi membuat kegiatan-kegiatan lainnya

berkembang di daerah perkotaan, dimana tempat yang ditinggalkan tidak mampu

memberi harapan yang ingin dicapai unuk menjadi lebih baik.

Perpindahan penduduk dari desa ke kota menjadi salah satu proses

pembangunan. Pemukiman/Lahan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia

dan merupakan faktor penting dalam meningkatkan harkat dan martabat manusia

serta mutu kehidupan yang sejahtera dalam masyarakat yang adil dan makmur.

Masalah pemukiman/lahan merupakan masalah tanpa akhir (The ebdless

problems). Bagaimana tidak masyarakat urban yang berurbanisasi dari desa ke

kota membuat penyebaran penduduk masih belum merata, adanya kesenjangan

antara pedesaan dan perkotaan membuat masyarakat desa lebih tertarik untuk

menuju ke kota dengan segala bentuk pesona serta daya tariknya yang mendorong

masyarakat desa berbondong-bondong pergi ke kota. Surabaya merupakan kota

sejuta pesona yang menarik berbagai kalangan masyarakat untuk tinggal di kota

pahlawan ini. Semakin banyaknya penduduk yang berdatangan serta ingin

bertempat tinggal dan menetap di Surabaya, menimbulkan permasalahan baru

bagi kota ini yaitu pemukiman/lahan yang semakin menyempit.

Page 3: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Namun karena daya saing yang sangat tinggi pada daerah perkotaan

membuat pengaruh yang tidak seimbang antara lahan yang ada dengan penduduk

maupun masyarakat yang datang dari berbagai daerah diluar kota Surabaya,

sehingga lahan perkotaan semakin penuh dan sesak yang membuat pendatang

memilih untuk menempati lahan kosong yang dianggap lahan itu tidak ada yang

memiliki bahkan terkadang daerah rela bertempat tinggal dimana saja, asalkan

masih di lingkup kota.

Semakin banyak penduduk yang berdatangan semakin banyak pula

permasalahan pemukiman atau lahan yang ada diperkotaan. Pemukiman-

pemukiman liar tanpa ijin dan sertifikat mulai bermunculan sebagai tempat

masyarakat pendatang untuk bertahan hidup di kota. Berbagai konflik

permasalahan pemukiman semakin banyak bermunculan, perebutan lahan tidak

sedikit yang terjadi. Perebutan lahan juga terjadi di daerah kalimas surabaya

tepatnya pada jalan jakarta timur, dimana dalam sejarahnya kalimas merupakan

lokasi pelabuhan utama yang merupakan jantung perdagangan surabaya dimana

dalam pelabuhan tersebut digunakan sebagai sentral bisnis bongkar muat.

Dalam perkembanganya kalimas tidak hanya menjadi pelabuhan namun

sekarang telah berkembang menjadi stasiun kalimas, dimana dalam stasiun

kalimas tersebut digunakan sebagai tempat petikemas, dalalam perspektif konflik

lahan yang digunakan untuk petikemas tersebut merupakan lahan tempat tinggal

masyarakat urban atau masyarakat pendatang dari beberapa daerah luar surabaya,

dalam hal ini penguasaan materi terjadi antara PT KAI dan masyarakat urban

yang ada disana.

Page 4: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Dari penjelasan diatas dapat ditarik sebuah topik penelitian yaitu tentang

konstruksi sosial masyarakat urban kalimas terhadap penggusuran lahan yang ada

di kalimas, untuk mempertajam analisis penelitian ini menggunakan teori migrasi

dari Everet S Lee yang menyatakan “migrasi dalam arti luas adalah perubahan

tempat tinggal secara permanen atau semi permanen. Disini tidak ada

pembatasan, baik pada jarak perpindahan maupun sifatnya, yaitu apakah

perbedaan itu bersifat sukarela atau terpaksa” dan Teori Migrasi Model Todaro

yaitu “migrasi merupakan suatu proses yang sangat selektif

mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi, sosial, pendidikan dan

demografi tertentu, maka pengaruhnya terhadap faktor-faktor ekonomi dan non

ekonomi dari masing-masing individu juga bervariasi”. Dari penjelasan diatas

maka kelompok kami memfokuskan penelitian sebagai berikut.

1.2 FOKUS PENELITIAN

Penelitian ini difokuskan pada masyarakat urban kalimas dengan mengetahui

konstruksi warga kalimas yang terkena penggusuran lahan oleh PT.KAI Dari

penjelasan diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dan

diteliti didalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana konstruksi masyarakat urban kalimas terhadap penggusuran

lahan?

2. Bagaimana dampak penggusuran lahan bagi masyarakat urban kalimas?

Page 5: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk mengetahui konstruksi masyarakat urban di kalimas terhadap

penggusuran lahan.

2. Untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat penggusuran lahan bagi

masyarakat urban di kalimas

3. Secara akademis untuk persyaratan kelulusan mata kuliah sosiologi perkotaan.

4. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan mahasiswa/mahasiswi tentang

masyarakat urban.

5. Diharapkan juga hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan penelitian lain yang

berhubungan dengan penelitian ini.

1.4 TINJAUAN PUSTAKA

1.4.1 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian tentang konstruksi sosial masyarakat urbanterhadap

penggusuran lahan, kami menggunakan teori migrasi dari everet s Lee dan model

migrasi todaro untuk mempertajam analisis hasil penelitian kami, dimana

dijelaskan bahwasanya faktor terpenting setiap individu dalam melakukan migrasi

adalah faktor individu itu sendiri, faktor individu memberikan penilaian apakah

suatu daerah dapat memenuhi kebutuhannya atau tidak. Dengan pertimbangan

rintangan yang akan dihadapi antara dapat berupa biaya pindah yang tinggi,

topografi daerah dan juga sarana transportasi. 

Page 6: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Menurut Robert Norris (1972), diagram yang dibuat Evereet Lee perlu

ditambahi dengan tiga komponen yaitu migrasi kembali, kesempatan antara dan

migrasi paksaan. Norris berpendapat bahwa faktor terpenting dalam terjadinya

migrasi adalah daerah asal. Di dalam digram Norris, kesempatan antara

merupakan kota-kota kecil atau sedang yang terletak antara desa pengirim migran

dan kota tujuan migrasi.

Migrasi kembali adalah proses migrasi migran kembali ke daerah asal

karena berbagai alasan, semisal karena migran tersebut sudah sukses didaerah

tujuan dan karena daerah asal merupakan rumah pertama bagi mereka maka

mereka ingin menghabiskan masa hidupnya kembali di daerah asal. Sedangkan

alasan lainnya misalnya karena migran tersebut tidak dapat menyesuaikan dan

mendapatkan apa yang dia inginkan di kota tujuan maka migran tersebut akan

kembali ke daerah asal. Yang dimaksud dengan migrasi terpaksa adalah migrasi

yang dilakukan karena keadaan darurat semisal terjadinya perang ataupun bencana

alam. Sedangkan Model migrasi dari Todaro memiliki empat pemikiran dasar

sebagai berikut:

1. Model migrasi desa-kota dirangsang terutama sekali, oleh berbagai

pertimbanganekonomi yang rasional dan yang langsung berkaitan dengan

keuntungan atau manfaatdan biaya-biaya relative migrasi itu sendiri (sebagian

besar terwujud dalam satuanmoneter, namun ada pula yang terwujud dalam

bentuk-bentuk atau ukuran lain,misalnya saja kepuasan psikologis).

Page 7: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

2. Keputusan untuk bermigrasi tergantung pada selisih antara tingkat

pendapatanyang diharapkan di kota dan tingkat pendapatan actual dipedesaan

(pendapatan yangdiharapkan adalah sejumlah pendapatan yang secara rasional

bisa diharapkan akantercapai di masa-masa mendatang).

3. Kemungkinan mendapatkan pekejaan di perkotaan berkaitan langsung

dengan tingkat lapangan pekerjaan di perkotaan, sehingga berbanding terbalik

dengan tingkat pengangguran di perkotaan.

4. Laju migrasi desa-kota bisa saja terus berlangsung meskipun telah

melebihi laju pertumbuhan kesempatan kerja. Kenyataan ini memliki landasan

yang rasional, karenaadanya perbedaan ekspetasi pendapatan yang sangat lebar,

yakni para migran pergi kekota untuk meraih tingkat upah lebih tinggi yang nyata.

Dengan demikian, lonjakan penggaruan di perkotaan merupakan akibat yang tidak

terhindarkan dari adanyakesempatan ekonomi berupa kesenjangan tingkat upah

antara di perdesaan dan perkotaan dan ketimpangan itu banyak ditemukan di

dunia ketiga. Terdapat Lima Implikasi kebijakan menurut Todaro

1. Ketimpangan kesempatan kerja antara kota dan desa harus dikurangi.

Karena para imigran diasumsikan tanggap terhadap adanya selisih-selisih

pendapatan, maka ketimpangan kesempatan ekonomi antara segenap sektor

perkotaan dan pedesaan harus dikurangi.

Page 8: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

2. Pemecahan masalah penggaruan tidak cukup hanya dengan menciptakan

lapangan pekerjaan di kota. Pemecahan masalah pengangguran di perkotaan yang

dilakukan menurut saran-saran ilmu ekonomi Keynesian atau tradisional (yaitu,

melalui penciptaan lebih banyak lapangan kerja disektor modern perkotaan tanpa

harus meningkatkan penghasilan dan kesempatan kerja di pedesaan dalam waktu

bersamaan.

3. Pengembangan pendidikan yang berlebihan dapat mengakibatkan

migrasi dan pengangguran. Model Todaro juga memiliki implikasi kebijakan

penting untuk mencegah invetasi di bidang pendidikan yang berlebihan, terutama

pendidikan tinggi.

4.  Pemberian subsidi upah dan penentuan harga faktor produksi

tradisional (tenaga kerja) justru menurunkan produktivitas.

5. Program pembangunan desa secara terpadu harus dipacu. Setiap

kebijakan yang hanya ditujukan untuk memenuhi sisi permintaan kesempatan

kerja di kota, seperti subsidi upah, rekrutmen pegawai lembaga-lembaga

pemerintah, penghapusan distorsi harga-harga faktor produksi dan penyediaan

insentif perpajakan bagi para majikan, dalam jangka panjang ternyata tidak begitu

efektif untuk meniadakan atau menanggulangi masalah pengangguran. Faktor

Pendorong Terjadinya UrbanisasiMenurut Todaro (1985: 75) karakteristik dasar

dalam migrasi adalah sebagai berikut :

1. Dorongan utama migrasi adalah pertimbangan ekonomi yang rasional

terhadap segala keuntungan dan kerugian.

Page 9: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

2. Keputusan migrasi lebih bergantung kepada harapan daripada perbedaan

upah riil sesungguhnya yang terdapat di desa dan kota.

3. Kemungkinan seseorang mendapatkan pekerjaan di kota, berbanding

terbalik dengan tingkat pengangguran yang terdapat di kota itu.

4. Tingkat migrasi melebihi tingkat pertumbuhan lapangan kerja di kota

adalah suatu hal yang logis.

5. Keterbatasan fasilitas di desa.

Selain itu ada juga faktor-faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi

khususnya di Indonesia, faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

1. Lahan pertanian yang semakin sempit

2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya

3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa

4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa

5. Diusir dari desa asal

6. Didak tersedianya sekolah yang memadai di desa.

Pada dua dasawarsa yang akan datang masalah gelombang urbanisasi yang

cepat menjadi topik kebijakan kependudukan yang lebih penting daripada upaya

menghambat laju pertumbuhan penduduk di negara-negara Dunia Ketiga karena

adanya dampak negatif dari migrasi yaitu memperburuk keseimbangan stuktural

antara desa dan kota secara langsung.

Page 10: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Dan pada kenyataannya, dampak negatif yang ditimbulkan oleh migrasi

terhadap proses pembangunan ternyata lebih luas daripada sekedar memperburuk

kondisi maupun tingkat pengangguran di perkotaan, baik secara terbuka atau

terselubung dan sesungguhnya migrasi membawa implikasi negatif yang yang

selalu ditimbulkannya terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi dan upaya-upaya

pembangunan secara keseluruhan, terutama yang termanifestasikan dari proses

terus memburuknya distribusi pendapatan atau hasil-hasil pembangunan sehingga

topik masalah gelombang urbanisasi yang cepat lebih penting guna memperbaiki

pertumbuhan ekonomi yang mana dengan pertumbuhan ekonomi yang baik akan

membawa pengaruh pada pertumbuhan penduduk di negara-negara Dunia Ketiga.

1.4.2 Studi Penelitian Terdahulu

Dalam kajian pustaka, peneliti mengawali dengan menelaah penelitian

terdahulu yang memiliki keterkaitan serta relevansi dengan penelitian yang

dilakukan. Dengan demikian, peneliti mendapatkan rujukan pendukung,

pelengkap serta pembanding yang memadai sehingga penulisan laporan penelitian

ini lebih memadai. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat kajian pustaka berupa

penelitian yang ada. Selain itu, karena pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang menghargai berbagai perbedaan

yang ada serta cara pandang mengenai objek-objek tertentu, sehingga meskipun

terdapat kesamaan maupun perbedaan adalah suatu hal yang wajar dan dapat

disinergikan untuk saling melengkapi.

Page 11: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

1..4.2.1 Tesis Analisis Faktor Pendorong Migrasi Warga Klaten ke Jakarta

oleh Siti Khatijah.

Dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor Pendorong Migrasi

Warga Klaten ke Jakarta” Siti Khatijah menjelaskan bahwasanya Migrasi warga

Klaten ke jakarta dari tahun ke tahun jumlahnya belum ada pengurangan yang

besar. Hal ini masih banyak faktor penarik yang membuat para migran masih

memilih kota besar untuk mencari penghidupan yang lebih baik serta mencari

pengalaman bekerja di kota tujuan. Dimana kota Jakarta masih menjadi prioritas

pertama didukung semakin banyak dan beragamnya sistem tranportasi. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahu faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap

jumlah migrasi warga Klaten ke Jakarta periode tahun 1998-2006. data yang

digunakan adalah data sekunder dengan sistem pecacahan pada tiap triwulan dari

Dinas Tenaga Kerja& Transmigrasi kabupaten Klaten,

Biro pusat Statistik Klaten dan Jakarta, serta dinas terkait yang

memberikan informasi untuk penelitian ini. Analisis menggunkan model regresi

linier. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel luas lahan sawah,

pertumbuhan ekonomi, dan tingkat pengangguran di daerah migran berpengaruh

secara signifikan terhadap jumlah migrasi Warga Klaten ke Jakarta. Berdasarkan

hasil penelitian dan hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah migrasi warga

Klaten ke Jakarta adalah luas lahan,pertumbuhan ekonomi dan tingkat

pengangguran, di wilayah tersebut mendorong jumlah migrasi keluar.

Page 12: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

2. Variabel yang tidak signifikan terhadap jumlah migrasi Warga Klaten ke

Jakarta adalah variabel selisih upah UMR dan kesempatan kerja di wilayah

Klaten.

1.4.2.2 Makna Penggusuran Menurut Masyarakat Miskin Kota Surabaya

(Studi Kasus Pada Warga Miskin Pinggir Rel Korban Rencana Penggusuran

Double Track oleh PT. KAI Dalam Perspektif Konstruksi Sosial Berger di

Kelurahan Sidotopo) oleh Tiandi Zana Hetsy

Penelitian ini dilatar belakangi atas rencana penggusuran yang akan

dilakukan oleh PT.KAI dengan tujuan pembuatan double track. Alasan pemilihan

lokasi penelitian di Kelurahan Sidotopo khususnya warga pinggir rel karena

banyaknya jumlah penduduk pinggir rel, kondisi ekonomi yang rendah (miskin),

warga pinggir rel aktif mengikuti negosiasi dan diskusi dengan PT. KAI dan

Pemerintah Kota Surabaya.

Fokus penelitian adalah bagaimana warga pinggir rel di Kelurahan

Sidotopo memaknai rencana penggusuran yang akan terjadi di wilayah mereka

serta bagaimana reaksi dan usaha warga pinggir rel menghadapi rencana

penggsuran oleh PT. KAI. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial oleh

Peter Berger dan Luckman. Metode penelitian bersifat kualitatif dengan teknik

pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam. Hasil

penelitian dijelaskan secara deskriptif bahwa warga pinggir rel memaknai rencana

penggusuran sebagai hal yang negatif atau buruk, warga pinggir rel menghadapi

rencana penggusuran secara tenang namun juga melakukan usaha dengan bentuk

negosiasi dan diskusi dengan pihak PT. KAI dan Pemerintah Kota Surabaya.

Page 13: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Kesimpulan pada penelitian ini bahwa warga pinggir rel telah melakukan

berbagai usaha dalam menghadapi rencana penggusuran karena mereka berasumsi

bahwa penggusuran hanya akan merugikan pihak korban apabila tidak diimbangi

dengan relokasi ganti rugi. Berdasarkan teori konstruksi sosial oleh Berger, dapat

diketahui bahwa penolakan terhadap rencana penggusuran yang dilakukan warga

pinggir rel di Kelurahan Sidotopo terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan

yang didapat dari hasil interaksi sehari-hari.

Dialektika simultan berproses pada, penolakan terhadap rencana

penggusuran dimulai dari keadaan lingkungan sekitar dan dimana anggota

interaksi menunjukkan reaksi dan sikap tidak setuju terhadap rencana

penggusuran. Sikap individu tersebut disebabkan berbagai faktor internal dan

eksternal dan kemudian diobjektivasi oleh masing-masing individu terhadap

dirinya sendiri dan pada akhirnya di internalisasi bahwa warga pinggir rel sepakat

atas penolakan penggusuran yang akan dilakukan oleh PT.KAI.

Tahapan dialektika eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi akan terjadi

secara terus menerus dalam sepanjang kehidupan manusia dan membentuk

konstruksi-konstruksi baru karena pengetahuaan yang dimiliki manusia sifatnya

dinamis yaitu akan selalu berkembang. Warga menyatakan keberatan dan

penolakan atas rencana penggusuran yang akan dilakukan oleh PT. KAI. Alasan

keberatan dan penolakan masyarakat adalah karena faktor ekonomi, faktor

kehilangan tempat tinggal, peraturan pemerintah yang dipahami oleh warga

(Undang-Undang Agraria) dan pengetahuaan yang dimiliki masyarakat atas

hukum yang mereka akui benar keberadaannya.

Page 14: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Bentuk atas keberatan tersebut dituangkan oleh warga pinggir rel melalui

rapat, protes dan negosiasi antar warga masyarakat dengan PT. KAI. Warga

pinggir rel di Kelurahan Sidotopo khususnya korban penggusuran juga meminta

bantuan kepada walikota Surabaya sebagai penjamin keberadaan mereka di

wilayah Sidotopo agar tidak penggusuran tidak akan pernah terjadi.

Masyarakat miskin kota di Kelurahan Sidotopo (warga pinggir rel korban

penggusuran) tetap bersikeras bertahan di lokasi tempat tinggal mereka. Faktor

pertama karena menurut pemahaman masyarakat, rel di depan perkampungan

mereka merupakan rel mati sehingga tidak mungkin akan dibangun lebih lanjut

karena tidak berfungsi secara maksimal. Faktor kedua adalah masyarakat

mengakui bahwa tanah tersebut adalah tanah milik Negara dan setiap warga

Negara Indonesia berhak menempati. Tanah tersebut dipahami oleh masyarakat

bahwa bukan milik PT. KAI karena PT. KAI tidak mampu menunjukkan bukti

surat legalitas atas kepemilikan tanah. Faktor ketiga adalah tidak adanya tanggung

jawab dari PT. KAI terhadap korban penggusuran mengenai kebijakan ganti rugi.

Ganti rugi di inginkan oleh warga sebagai modal untuk mencari tempat

tinggal yang sifatnya permanen dapat dihuni hingga akhir hayat pemilik sebagai

pengganti tempat tinggal mereka yang akan digusur. Realitas tentang fenomena

penggusuran terbentuk melalui tiga tahapan yaitu eksternalisasi sebagai tahapan

awal dimana masyarakat mengetahui dan memahami tentang penggusuran yang

akan dilakukan oleh PT. KAI, mulai dari sejarah penggusuran, apa bentuk

penggusuran, tujuan penggusuran hingga akibat dari penggusuran. Dari proses

eksternalisasi tersebut, masyarakat telah menjadikan apa yang mereka ketahui

sebagai pengetahuan awal tentang fenomena penggusuran yang akan terjadi.

Page 15: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Masyarakat melakukan objektivasi dimana masyarakat berinteraksi dengan

individu lainnya yang berada di dalam lingkungan maupun luar lingkungan.

Pertemuan dengan individu-individu baru mempengaruhi subjektifitas individu itu

sendiri. Dari interaksi tersebut, akan tercipta pandangan-pandangan baru tentang

penggusuran dari individu lainnya atau yang disebut sebagai realitas objektif.

Hasil dari eksternalisasi dan objektivasi menghasilkan pemaknaan penggusuran

yang seragam di kalangan masyarakat miskin pinggir rel korban penggusuran

Kelurahan Sidotopo.

1.4.2.3 Penggusuran sebagai implikasi kebijakan ruang terbuka hijau dalam

perspekti HAM: Studi Kasus Penggusuran taman bersih, manusia dan

berwibawa oleh Siti Manggar F.

This research lifts up issues on forced eviction as an impact of green

space policy, with the case study of forced eviction in BMW’s Park. The research

views forced eviction in Taman BMW through human rights aspect,

where the notions of human rights is to make sure that every citizen

secures guarantee of human rights from the state. To find data of this research the

researcher did the field research by interacted with the subject and interviewed the

expert from National Commission of Human Rights and Jakarta’s Law Aid

Foundation. This research uses descriptive qualitative approach, where the data

were collected by using literature study, interview, observation and interaction to

whom are appropriate to this research. In conclusion, this research found that

forced eviction happened in BMW’s Park gives a lot of victim of human rights

violation and the state is charge, of the human rights violation.

Page 16: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Penggusuran di taman BMW yang terjadi pada tanggal 24-25 Agusutus

dan 8 Oktober 2008 oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara merupakan sebuah

tindakan yang tidak memandang penegakan hak asasi manusia. Dengan

penggusuran tersebut kurang lebih sejumlah 1.100 KK yang menghuni taman

BMW dan 347 KK yang menghuni Papanggo Ujung menjadi korban. Diantaranya

hak atas perumahan, kesehatan, keamanan, pekerjaan, pendidikan dan kehidupan

yang layak tidak mereka dapatkan.

Pemenuhan terhadap hak-hak warga negara dilindungi oleh negara melalui

Undang-undang, bahkan jaminan atas pemenuhan hak tersebut diakui oleh

berbagai perjanjian hak asasi manusia dalam tingkat internasional dan telah

diratifikasi ke dalam Undang-undang di Indonesia. Tetapi pemerintah Indonesia

masih saja melakukan pelanggaran HAM kepada warganya, dalam hal ini melalui

penggusuran yang dilakukan di lokasi Taman BMW.

Penggusuran sebagai implikasi dari kebijakan ruang terbuka hijau di

Taman BMW menjadi ironi karena sebelumnya taman tersebut tidak berfugsi

sebagaimana mestinya oleh karena kurangnya perhatian pemerintah, sehingga

menyebabkan warga menempati lahan tersebut untuk mendirikan tempat tinggal

dan mencari kehidupan yang layak bagi mereka. Hal ini terjadi selama bertahun-

tahun sampai akhirnya pemerintah melalui surat perintah bongkar melakukan

penggusuran paksa kepada warga penghuni Taman BMW, dan kepada warga

Papanggo Ujung yang bahkan tidak pernah mendapatkan sosialisasi perihal

penggusuran tersebut.

Page 17: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Pelanggaran hak asasi manusia adalah sebuah tindakan kejahatan terhadap

kemanusiaan. Pemerintah seharusnya menjadi pihak penjamin atas hak asasi

warganya, dalam hal penggusuran ini malah melakukan tindakan yang

menurunkan derajat kehidupan rakyatnya. Penggusuran dengan alasan untuk

pembangunan dengan mengesampingkan kebutuhan masyarakat ekonomi lemah

adalah pembangunan yang berorientasi pada kepemilikan modal.

1.4.2.4 Kebijakan Ruang terbuka Hijau dan Penggusuran Warga Miskin

Kota di Jakarta: Study Kasus Penggusuran Taman Bersih, Manusiawi dan

Berwibawa (BMW) Oleh : Khalisah Khalid

Dalam penelitiannya yang berjudul “ kebijakan Ruang Terbuka Hijau

dan Penggusuran Warga Miskin kota Jakarta” Khalisah Khalid menjelaskan

bahwasanya sebagai kota besar, dengan kualitas lingkungan hidup yang semakin

buruk, Jakarta membutuhkan berbagai upaya untuk memulihkan kondisi

lingkungan hidup. Salah satunya adalah dengan mengalokasikan daerah ruang

terbuka hijau (RTH). Yang menjadi persoalan berikutnya adalah pemerintah

mengimplementasikan kebijakan pembangunan RTH tersebut, dengan cara

membuat kebijakan yang menyingkirkan rakyat miskin kota dari ruang hidupnya.

Konflik kepentingan, antara kepentingan lingkungan dengan hak dasar miskin

kota serta bagaimana penguasaan atas akses dan kontrol terhadap ruang hidup di

Jakarta oleh rakyat.

Page 18: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Konsistensi pemerintah DKI Jakarta dalam mengimplementasikan

kebijakan RTH-nya dianalisis sebagai sebuah basis argumentasi untuk melihat

bahwa seringkali kebijakan pemerintah tidak menyelesaikan akar permasalahan

yang dihadapi oleh kota besar seperti Jakarta. Studi kasus yang diambil adalah

penggusuran terhadap permukiman warga miskin yang berada di taman ”Bersih,

Manusiawi dan Berwibawa” (BMW) yang dilakukan pada tanggal 24 Agustus

2008. Dari studi ini terlihat adanya ketidakkonsistenan kebijakan pemerintah DKI

untuk mengimplementasikan RTH. Pertarungan kepentingan juga terlihat dengan

adanya dominasi kelompok pemilik modal terhadap tata ruang wilayah,termasuk

RTH. Dapat disimpulkan bahwa penggusuran warga miskin untuk kepentingan

RTH atau apapun bukanlah solusi yang dapat menjawab akar persoalan

lingkungan dan problem perkotaan lainnya. Akses dan kontrol rakyat harus

dibuka secara adil, terhadap sumber-sumber kehidupan termasuk tanah. Selain itu,

problem lingkungan perkotaan juga tidak bisa dilihat begitu sederhana seperti laju

pertumbuhan penduduk, yang selalu dijadikan pembenaran untuk menggusur

orang miskin dengan label pendatang ”illegal”.

Paradigma dan kebijakan ekonomi yang dipilih pemerintah yang bersifat

eksploitatif yang mendorong tingkat konsumsi di perkotaan, serta menempatkan

pemilik modal sebagai pemegang kekuasaan sudah harus diubah. Hal yang

mendorong laju migrasi dari desa ke kota juga harus diselesaikan melalui

kebijakan nasional. Konsekuensinya, problem perkotaan harus diselesaikan

bersamaan dengan penyelesaian krisis yang terjadi di pedesaan. Ini juga termasuk

penyelesaian konflik agraria, yang telah mengakibatkan rakyat kehilangan akses

dan kontrol terhadap sumber kehidupannya.

Page 19: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

BAB II

PROSEDUR PENELITIAN

2.1 METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini digunakan Metode kualitatif, yang memiliki

karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data langsung, deskriptif,

proses lebih dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif

cenderung dilakukan secara analisa induktif. Ada 6 (enam) macam metodologi

penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu: etnografis, studi kasus,

grounded theory, interaktif, partisipatories, dan penelitian tindakan kelas. Dalam

hal ini penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus (case study), yaitu:

suatu penelitian yang dilakukan untuk mempelajari secara intensif tentang latar

belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu unit sosial: individu,

kelompok, lembaga, atau masyarakat. Dimana dalam studi kasus ini tentang

penggusuran lahan yang dilakukan oleh PT.KAI pada masyarakat urban kalimas.

Dengan digunakan metode kualitatif, maka data yang didapat lebih lengkap, lebih

mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian ini dapat dicapai.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis. Dalam pendekatan

fenomenologis, peneliti dapat melihat interaksi yang dilakukan oleh obyek yang

ditelitinya.

Page 20: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

2.2 SETTING PENELITIAN

Penelitian ini bertempat di Jalan Kalimas Baru, Kalimas, Kecamatan

Pabean Cantikan, Surabaya dikarenakan di jalan jakarta timur sudah tergusur dan

telah dibangun proyek double track. Dalam penelitian ini sasaran penelitiannya

pada informan yang terkena penggusuran lahan oleh PT.KAI dan informan

berasal dari luar kota surabaya. Sehingga informan menjadi masyarakat urban

yang berada didalam kota Surabaya. Sehingga kami mewawancarai 5 informan

yang kemudian kami bagi menjadi informan subjek, informan non subjek dan

informan kunci.

2.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah tambahan, seperti dokumen dan lainnya. Dengan demikian

sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tidakan sebagai sumber

utama, sedangkan sumber data tertulis, foto dan catatan tertulis adalah sumber

data tambahan. Ada dua jenis data yaitu data primer dan sekunder. Berikut

penejelasan data yang kami gunakan dalam penulisan laporan ini.

2.3.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat secara langsung dari lapangan

atau temuan data dilapangan melalui observasi dan wawancara mendalam

(Indepth-Interview) merupakan metode pengumpulan data yang sering digunakan

dalam penelitian kualitatif.

Page 21: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan

menggunakan pedoman (guide) wawancara. Dengan menggunakan wawancara

terstruktur maka peneliti akan lebih mudah mengkategorikan hasil penelitian.

2.3.2 Data Sekunder

Data sekunder berupa informasi berita dan kasus tentang penggusuran

lahan di situs internet yang kemudian kami temui bahwasanya berita diinternet

adalah benar adanya dan kami melakukan penelitian dari berita yang ada di

Internet. Kami juga menggunakan beberapa artikel ilmiah untuk membantu kami

dalam menjelaskan realitas sosial yang ada didalam masyarakat. Kami juga

menggunakan beberapa jurnal ilmiah sebagai referensi kami untuk penelitian dan

penulisan laporan ini. Dalam jurnal ilmiah tersebut kami memilih 4 jurnal ilmiah

yang bersangkutan dengan penggusuran lahan dan masyarakat urban.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi

dan dokumentasi. Sebab bagi peneliti kualitatif fenomena dapat di mengerti

maknanya secara baik, apabila dilakukan interaksi dengan subyek melalui

wawancara mendalam dan observasi pada latar, dimana fenomena tersebut

berlansung dan di samping itu untuk melengkapi data diperlukan dokumentasi

(tentang bahan-bahan yang ditulis oleh atau tentang subyek).

Page 22: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Maksud

digunakannya wawancara anatara lain adalah (a) mengkonstruksi

mengenai orang, kejadian, kegiatan organisasi, perasaan, motivasi,

tuntutan, kepedulian dan lain-lain, (b) mengkonstruksikan

kebulatan-kebulatan demikian yang dialami masa lalu.

Dalam penelitian ini teknik wawancara yang peneliti gunakan

adalah wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan beberapa

pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus

permasalahan. Sehingga data-data yang dibutuhkan dalam penelitian

dapat terkumpul secara maksimal.

Sedangkan karasteristik informan yang diambil terdiri dari:

a) Warga Kalimas yang terkena gusur oleh PT.

b) Warga yang masih tinggal di penampungan karena ganti rugi yang

belum dikucurkan.

c) Warga yang berasal dari luar kota surabaya dan terkena gusur.

Teknik Observasi, dalam penelitian kualitatif observasi

diklarifikasikan menurut tiga cara. Pertama, pengamat dapat

bertindak sebagai partisipan atau non partisipan. Kedua, observasi

dapat dilakukan secara terus terang atau penyamaran. Ketiga,

observasi yang menyangkut latar penelitian dan dalam penelitian ini

digunakan tehnik observasi yang pertama di mana pengamat

bertindak sebagai partisipan.

Tehnik Dokumentasi, digunakan untuk mengumpulkan data dari

sumber non insani, sumber ini terdiri dari Foto dan rekaman.

Page 23: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

“Rekaman” sebagai setiap tulisan atau pernyataan yang dipersiapkan oleh

atau untuk individual atau organisasi dengan tujuan membuktikan adanya suatu

peristiwa atau memenuhi accounting.

Sedangkan “Dokumen” digunakan untuk mengacu atau bukan selain

rekaman, yaitu tidak dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu, seperti:

surat-surat, buku harian, catatan khusus, foto-foto dan sebagainya. Setelah semua

data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah pengelolahan dan analisa data.

Yang di maksud dengan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh dirinya sendiri atau orang lain. Analisis data

dalam kasus ini menggunakan analisis data kualitatif, maka dalam analisis data

selama di lapangan peneliti menggunakan model spradley, yaitu tehnik analisa

data yang di sesuaikan dengan tahapan dalam penelitian, yaitu:

a) Pada tahap penjelajahan dengan tehnik pengumpulan data grand tour

question, yakni pertama dengan memilih situasi sosial (place, actor,

activity),

b) Kemudian setelah memasuki lapangan, dimulai dengan menetapkan

seseorang informan “key informant” yang merupakan informan yang

berwibawa dan dipercaya mampu “membukakan pintu” kepada peneliti

untuk memasuki obyek penelitian. Setelah itu peneliti melakukan

wawancara kepada informan tersebut, dan mencatat hasil wawancara.

Page 24: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Setelah itu perhatian peneliti pada obyek penelitian dan memulai mengajukan

pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara.

Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti melakukan

analisis domain.

c) Pada tahap menentukan fokus (dilakukan dengan observasi terfokus)

analisa data dilakukan dengan analisis taksonomi.

d) Pada tahap selection (dilakukan dengan observasi terseleksi) selanjutnya

peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilakukan dengan analisis

komponensial.

e) Hasil dari analisis komponensial, melalui analisis tema peneliti

menemukan tema-tema sosial. Berdasarkan temuan tersebut, selanjutnya

peneliti menuliskan laporan penelitian kualitatif.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data dengan

mengolah data menjadi 4 teknik yaitu observasi,scalling measurement,empirical

generalization,logical induction dengan penerapan open coding,axial coding,

selective coding. Namun pada penelitian ini menggunakan axial coding sebagai

teknik analisis datanya. Axial coding merupakan teknik analisis data dengan

kategori-kategori gejala yang berhasil diungkap akan dihubungkan satu sama lain.

Kategori-kategori itu ada yang dapat diposisikan sebagai kondisi yang dianggap

penyebab, ialah kejadian apapun yang menyebabkan terjadinya suatu gejala gejala

itu sendiri, ialah peristiwa sentral yang akan menggerakkan terjadinya serangkaian

aksi/tindakan atau juga interaksi.

Page 25: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

BAB III

KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS

3.1 MASYARAKAT URBAN KALIMAS

Urbanisasi dekat dengan industrialisasi, modernisasi dan pembangunan

ekonomi, untuk membawa perubahan mendasar dalam masyarakat. Urbanisasi

merupakan suatu proses transformasi suatu masyarakat dari yang semula memiliki

dasar pedesaan menjadi dominan bersifat perkotaan (Yeates & Garner, 1980: 19).

Urbanisasi umumnya tampak pada pertumbuhan bentuk muka kota serta pada

perkembangan jumlah, ukuran, dan luas areanya. Perubahan secara fisik ditandai

dengan adanya peningkatan penggunaan lahan untuk kegiatan nonpertanian

seperti industri, permukiman, serta perdagangan dan jasa. Segi ekonomi

ditunjukkan melalui peningkatan produksi pada sektor-sektor nonpertanian.

Namun urbanisasi bukan hanya merupakan proses pertumbuhan kota, urbanisasi

merupakan proses yang kompleks dari berbagai perubahan ekonomi, sosial dan

politik, yang memunculkan nilai-nilai baru, pemikiran, perilaku, lembaga dan

organisasi dalam masyarakat (Yeates & Garner, 1980: 19). Urbanisasi dari segi

sosial dapat dilihat dari perubahan mental dan moral penduduk yang sebelumnya

bercirikan masyarakat agraris, menjadi masyarakat yang berciri perkotaan.

Adanya perubahan-perubahan sikap dan kebiasaan-kebiasaan sosial dalam

masyarakat juga dapat dijadikan indikator keberhasilan pembangunan dalam

upaya meningkatkan kesejahteraan penduduk.

Page 26: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Perkembangan suatu wilayah telah menyebabkan inovasi, spesialisasi,

diversivitas, dan anonimitas yang dapat menciptakan cara hidup yang berbeda

yang disebut dengan istilah urbanisme (Louis Wirth dalam Bintarto, 1984). Istilah

urbanisme pada dasarnya mengandung pengertian yang berkaitan dengan ilmu

perkotaan dan ilmu perencanaan. Dikenal pula istilah new urbanism, yang

mengandung pengertian sebagai gerakan pertumbuhan antara arsitek, perencana

dan pengembang yang pada akhirnya menghasilkan produk perencanaan berupa

perancangan kota (urban design) dan menimbulkan reaksi berupa penyebaran

sprawl. Adapun menurut Bintarto, urbanisme dikaitkan dengan perilaku hidup

atau cara hidup di kota (Bintarto, 1984: 15). Urbanisme dapat disebut juga sebagai

suatu proses perubahan masyarakat dari yang semula berciri pedesaan menjadi

masyarakat berciri perkotaan.

Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya

merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, dengan jumlah

penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, sedangkan

wilayah Gerbangkertosusila (Wilayah Metropolitan Surabaya) merupakan

metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Kota Surabaya juga

merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan

Indonesia bagian timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena

sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan

bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos

pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya(buaya) dan akhirnya menjadi

kota Surabaya.

Page 27: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Menurut Sensus Penduduk Tahun 2010, Kota Surabaya memiliki jumlah

penduduk sebanyak 2.765.908 jiwa. Dengan wilayah seluas 333,063 km², maka

kepadatan penduduk Kota Surabaya adalah sebesar 8.304 jiwa per km². Dengan terdiri

dari beberapa suku yaitu Suku Jawa yang merupakan suku bangsa mayoritas di

Surabaya. Dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya, Suku Jawa di

Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebihn keras dan egaliter. Salah satu

penyebabnya adalah jauhnya Surabaya dari kraton yang dipandang

sebagai pusat budaya Jawa. Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%),

tetapi Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia,

termasuk suku Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%). Namun pada

wilayah kalimas tepatnya di jl.jakarta timur mayoritas penduduk adalah

pendatang. Berikut kutipan dari informan kunci kami :

“mayoritas di,,, ow penduduk di sini, mayoritas ya jawa sama madura,

semuanyakan pendatang. Dulukan disini kosong semua gitu lo..., jadi mereka

datang itu ya ke sini. Artinyakan, lahan ini dulu memang kosong tapi ada rumah

gitu lo. .. ahh dulukan orang tua karyawannya kereta api”. (RW)

Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan perekonomian di

daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang

jasa, industri, dan perdagangan. Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di

Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever, Pakuwon

Group, Jawa Pos Group dan PT PAL. Pusat perkantoran dan highrise building (CBD)

berada di sekitar Jalan Tunjungan, Basuki Rahmad, Darmo, Mayjen Sungkono, HR.

Muhammad dan Ahmad Yani. Kawasan industri di Surabaya di antaranya Surabaya

Industrial Estate Rungkut (SIER), Karangpilang dan Margomulyo.

Page 28: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Dewasa ini terdapat belasan mal-mal besar dan puluhan supermarket besar. Pusat

perbelanjaan modern ternama di antaranya: Ciputra World, Tunjungan Plaza, Pakuwon

Trade Center dan Supermall Pakuwon Indah (satu gedung),Len Marc,Pakuwon City

(Laguna), Mal Galaxy, Golden City Mall, Bubutan Junction (BG Junction), Royal Plaza,

City of Tomorrow (CiTo), Surabaya Town Square (Sutos), Hi Tech Mall, Grand City

Mall, Maspion Square, MEX Building, Pasar Atum Mall, ITC Surabaya.

Plaza Marina (dahulu Sinar Fontana), dan Plasa Surabaya yang oleh masyarakat

Surabaya lebih dikenal dengan Delta Plaza, serta Empire Palace, yang merupakan

wedding mall pertama di Indonesia. Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternama di

antaranya Pasar Turi, Pasar Atom,Kapas Krampung Plaza dan Darmo Trade Center

(DTC) yang dahulunya adalah Pasar Wonokromo.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwasanya masyarakat urban akan

berubanisasi ke tempat-tempat yang mempunyai fasilitas yang lengkap dan semua

mudah didapat. Dengan banyaknya fasilitas membuat lahan menjadi semakin

sempit di kota surabaya, dengan banyaknya mall yang ada di surabaya, membuat

lahan menjadi sempit dan bahkan hanya tersisa hanya dipinggiran kota. Dari hal

tersebut masyarakat urban memanfaatkan lahan yang tersisa seperti yang terjadi

didaerah kalimas, dimana masyarakat urban ini menempati lahan/tanah tak

bertuan dipinggiran rel kereta api. Dalam hal ini ternyata lahan dan rumah tidak

bersertifikat. Pihak PT.KAI kesulitan dalam mencapai mufakat dengan warga

kalimas. Sehingga terjadi konflik dalam penggusuran lahan warga kalimas.

pernyataan ini didukung dari informan yang kami wawanacarai, berikut kutipan

pernyataan informan kunci yang berhasil kami dapatkan :

Page 29: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

“yang jelas bahwa terakhir karena tidak ada titik temu tahu-tahu tanpa pemberi

tahuan yang pasti, yang jelas dari KAI ini kurang lebih ada 1.500 aparat,

kemudian bawa alat macem-macem. Kemudian tanpa negosiasi artinya tanpa

dinegosiasi dulu langsung dari pihak mereka menggusur”. (RW)

Dari konflik lahan yang disebutkan informan kunci kami, kami melakukan

wawancara secara berulang-ulang, 2 kali pengamatan langsung dan indepth 3 kali

dengan warga kalimas yang terkena gusur, ditemui bahwasanya informan subjek

yang kami wawancarai ternyata berada di alamat yang sama yaitu jalan jakarta

timur no.21, berikut bab selanjutnya kami akan menjelaskan alasan masyarakat

pendatang berurbanisasi di kalimas.

3.2 DAYA TARIK KALIMAS

Dalam pembahasan daya tarik kalimas ini dijelaskan bagaimana

masyarakat urban kalimas memilih tinggal dan bahkan menempati lahan yang

menurutnya tidak bertuan dan merupakan tanah hasil rampasan dari belanda.

Namun dari beberapa warga sudah ada yang mengetahui bahwasanya lahan yang

ditempatinya adalah lahan milik pemerintah. Dalam hal lama tinggal atau sejak

kapan informan menempati kalimas, beberapa informan subjek yang telah kami

wawancarai mengatakan bahwasanya ia tinggal selama 20 tahun lebih, dan dalam

undang-undang ketika ada lahan yang tak bertuan maka lahan tersebut telah

menjadi miliknya. Berikut kutipan wawancara dengan informan subjek kami :

“saya asal dari Jombang mbak, sejak tahun 1990 saya di jl.jakarta timur,

sebelum tinggal di jl.jakarta timur saya tinggal di bama timbanagan”. (01-SB)

Page 30: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Setelah kutipan wawancara dengan informan subjek tentang lama tinggal,

lalu kami mencoba menanyakan pada informan subjek alasan tinggal dikalimas

dan pindah dari tempat sebelumnya yang beliau tinggali sebelumnya. Berikut

kutipan wawancara dengan informan subjek kami :

“dulu disitukan gak di kontrakan lagi terus saya nyari rumah dapat disini, sini

dulu kontrak mbak dulu disitukan gak di kontrakan lagi terus saya nyari rumah

dapat disini, sini dulu kontrak mbak”. (01-SB)

Dari jawaban informan kami kemudian kami membuat tabel dari pernyataan

jawaban, berikut hasil wawancara yang kami dapat dari informan 01-SB:

Tabel 3.2.1

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Sebelum tinggal disini ibu tinggal dimana?

Informan Di bama timbangan

Peneliti Mengapa pindah kesini bu?

Informan Dulu disitukan gak di kontrakan lagi terus saya nyari rumah dapat disini, sini dulu kontrak mbak.

Peneliti Ibu ada pikiran untuk kembali ke jombang lagi atau gak?

Informan Gak saya,, gak ada keluarga

Peneliti ibu tinggal di Surabaya enak gak sih bu menurut ibu?

Informan Enakan disini bisa ada hiburannya, di rumah disana (Jombang) gak ada hiburan, gak ada saudara-saudara

Dari jawaban informan kami kemudian kami membuat tabel dari pernyataan

jawaban, berikut hasil wawancara yang kami dapat dari informan 02-NK:

Page 31: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Tabel 3.2.2

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Sebelum tinggal disini ibu tinggal dimana?

Informan Di Madura

Peneliti Mengapa pindah kesini bu?

Informan Karena sayai kut orang tua saya mbak, kan sebelum saya lahir orang tua saya sudah tinggal disini. Yang jelas orang tua saya tinggal disisni sejak jaman belanda dan tanah ini juga warisan dari nenek saya saat perang lawan belanda dulu mbak

Peneliti Sejak kapan tinggal disini

Informan Sejak saya lahir, ya sudah 32 tahunan

Peneliti Kenapa ibu gak balik ke Madura?

Informan Asap kita sudah disini mbak, kalau kita balik kita mau kerja apa?

Dari jawaban informan kami kemudian kami membuat tabel dari pernyataan

jawaban, berikut hasil wawancara yang kami dapat dari informan 03-KN :

Tabel 3.2.3

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti apa alasan keluarga memilih tinggal dikalimas ini kan sejak

tahun 1982?

Informan Kalau itu belum tahu mbak

Peneliti Belum tahu?

Informan Itukan orang tuanya

Peneliti masnya tinggal di kalimas ini sudah berapa lama, sama

keluarga?

Informan Tahun 82

Page 32: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Dari jawaban informan kami kemudian kami membuat tabel dari pernyataan

jawaban, berikut hasil wawancara yang kami dapat dari informan 04-AS :

Tabel 3.2.4

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti alasannya apa pak ,kok tetap pilih tnggal di sini itu?

Informan ya pekerjaan itu sulit di desa

Peneliti ow,,, madura itu di desanya

Informan di desa

Peneliti ow,, lebih mudah di sini.

Informan iya lebih mudah di sini. Di sana paling apa kerjanya,, bertani

Peneliti menerut bapak untuk pemasukan sendiri, lebih banyak di mana pak

Informan ya di sini

Dari jawaban informan kami kemudian kami membuat tabel dari pernyataan

jawaban, berikut hasil wawancara yang kami dapat dari informan 05-HN:

Tabel 3.2.5

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Apa alasan bapak tinggal disini ?

Informan Saya disini itu mencari pekerjaan mas.

Peneliti Sudah berapa lama mas tinggal disini?

Informan Saya di sini sudah 36 tahun mas,sampai mempunyai istri saya bertempat tinggal disini mas.

Peneliti Apa alasan mengapa bapak hasan masih bertempat tinggal disini ?

Informan Saya tidak ingin mas,jauh-jauh dari orang tua.

Page 33: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Dari subbab ini dijelaskan bahwasanya Informan bertempat tinggal di

daerah kalimas Surabaya sudah sejak lama, lebih dari 20 tahun dan informan

berasal dari luar kota surabaya. Dimana pada wilayah kalimas tepatnya jalan

jakarta timur ini merupakan masyarakat pendatang sari berbagai daerah.

Masyarakat pendatang ini tentu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan

dalam memilih wilayah kalimas. Pada beberapa informan mempertimbangkan

pekerjaan apa yang akan dia dapat, dari pekerjaan tersebut beberapa informan

mengatakan faktor ekonomi menjadi hal yang utama untuk berurbanisasi dari kota

ke desa. Contohnya saja informan 02-NK lebih memilih bertempat tinggal di

surabaya yang sudah menganggap bahwasanya kalimas adalah asap nya, berikut

kutipan wawancara yang kami lakukan pada informan 02-NK :

“Asap kita sudah disini mbak, kalau kita balik kita mau kerja apa?”.

Dari pernyataan tersebut informan 02-NK yang merupakan informan non

subjek kami mengatakan bahwasannya tanah yang ditempatinya adalah tanah

nenek moyangnya. Berikut kutipan wawancara yang kami lakukan :

“Karena saya ikut orang tua saya mbak, kan sebelum saya lahir orang tua saya

sudah tinggal disini. Yang jelas orang tua saya tinggal disisni sejak jaman

belanda dan tanah ini juga warisan dari nenek saya saat perang lawan belanda

dulu mbak”. (02-NK)

Dapat diketahui bahwanya tanpa berbekal kemampuan yang memadai

sertapendidikan yang tinggi membuat para masyarakat pendatang ini mengklaim

tanah yang tak bertuan dengan menggunakan nenek moyang sebagai dalih atas

tanah yang ditempatinya. Dalam perkembangannya masyarakat urban atau

masyarakat urban akan berkembang seiring sejalan pertumbuhan kota, dengan

memanfaatkan tanah tak bertuan dan mengklaim tanah sebagai milik pribadi.

Dimana dalam konstruksi masyarakat urban kalimas ini memilih kalimas

dikarenakan banyaknya lapangan kerja dan mudahnya mendapat fasilitas berupa

hiburan kota yang sangat berbeda sekali dengan daerah asalnya. Membuat

masyarakat urban kalimas yang tergusur tetap bertahan di kalimas, namun jika

proses ganti rugi selesai maka informan akan berpindah ketempat lain namun

masih berada di wilayah Kota Surabaya.

Page 34: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Konstruksi Masyarakat Urban dengan menggunakan Model Migrasi

Todaro dapat diketahui bahwasanya migrasi desa-kota dirangsang terutama sekali,

oleh berbagai pertimbangan ekonomi yang rasional dan yang langsung berkaitan

dengan keuntungan atau manfaat dan biaya-biaya relative migrasi itu sendiri

(sebagian besar terwujud dalam satuan moneter, namun ada pula yang terwujud

dalam bentuk-bentuk atau ukuran lain, misalnya saja kepuasan psikologis).

Keputusan untuk bermigrasi tergantung pada selisih antara tingkat

pendapatanyang diharapkan di kota dan tingkat pendapatan aktual dipedesaan

(pendapatan yang diharapkan adalah sejumlah pendapatan yang secara rasional

bisa diharapkan akan tercapai di masa-masa mendatang). Kemungkinan

mendapatkan pekejaan di perkotaan berkaitan langsung dengan tingkat lapangan

pekerjaan di perkotaan, sehingga berbanding terbalik dengan tingkat

pengangguran di perkotaan. Laju migrasi desa-kota bisa saja terus berlangsung

meskipun telah melebihi laju pertumbuhan kesempatan kerja. Kenyataan ini

memliki landasan yang rasional, karenaadanya perbedaan ekspetasi pendapatan

yang sangat lebar, yakni para migran pergi kekota untuk meraih tingkat upah lebih

tinggi yang nyata. Dengan demikian, lonjakan penggaruan di perkotaan

merupakan akibat yang tidak terhindarkan dari adanyakesempatan ekonomi

berupa kesenjangan tingkat upah antara di perdesaan dan perkotaan dan

ketimpangan itu banyak ditemukan di dunia ketiga.

Page 35: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

BAB IV

KONFLIK PENGGUSURAN LAHAN

4.1 KONSTRUKSI PENGGUSURAN LAHAN

Penggusuran adalah pengusiran paksa baik secara langsung maupun secara

tak langsung yang dilakukan pemerintah setempat terhadap penduduk yang

menggunaan sumber-daya lahan untuk keperluan hunian maupun usaha.

Penggusuran terjadi di wilayah urban karena keterbatasan dan mahalnya lahan. Di

wilayah rural penggusuran biasanya terjadi atas nama pembangunan

proyek prasarana besar seperti misalnya bendungan. Di kota besar, penggurusan

kampung miskin menyebabkan rusaknya jaringan sosial pertetanggaan dan

keluarga, merusak kestabilan kehidupan keseharian seperti bekerja dan bersekolah

serta melenyapkan aset hunian. Penggusuran adalah pelanggaran hak tinggal dan

hak memiliki penghidupan. Dialog dan negosiasi dengan pihak atau masyarakat

terkait dilakukan untuk menghindari penggusuran. Akan tetapi, penggusuran

adalah hal yang mutlak untuk menanggulangi penduduk liar. Hal ini karenakan

mereka sama sekali tidak membayar tanah. Seperti yang terjadi pada kasus

penggusuran lahan masyarakat urban kalimas, dimana dalam penggusuran terjadi

secara paksa karena tidak sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan. Dalam hal

ini penggusuran terjadi antara pihak PT.KAI dan masyarakat urban kalimas.

bnayaknya warga yang merasa dirugikan karena tidak sesuai dengan kesepakatan.

Page 36: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berikut adalah kutipan wawancara yang berhasil kami dapatkan dari informan

kunci:

“yang jelas bahwa terakhir karena tidak ada titik temu tahu-tahu tanpa pemberi tahuan yang pasti, yang jelas dari KAI ini kurang lebih ada 1.500 aparat, kemudian bawa alat macem-macem. Kemudian tanpa negosiasi artinya tanpa dinegosiasi dulu langsung dari pihak mereka menggusur.” (RW)

Dari pernyataan informan kunci yang berhasil kami dapatkan, kami

mencari data dengan warga yang terkena penggusuran lahan. Dalam

konstruksinya warga memang menyetujui untuk pindah namun pada tanggal 17

November 2013 waktu penggusurannya. Namun ada juga warga yang mendapat

ganti rugi dan tidak mendapat ganti rugi. Dalam hal ini warga yang tidak

mendapat ganti rugi dikarenakan tidak mempunyai surat bukti kepemilikan tanah

atau sertifikat tanah sehingga dalam ganti ruginya berlangsung alot dan bahkan

tidak mendapat ganti rugi.

Dalam konstruksi penggusuran lahan dijelaskan bagaimana konstruksi

masyarakat urban terhadap penggusuran lahan melalui proses terjadinya

penggusuran lahan yang dilakukan PT.KAI. dengan data dari informan yang kami

dapatkan bahwasanya dari informan subjek,informan non subjek menjelaskan

bahwasnya penggusuran lahan dilakukan karena adanya pembnagunan double

track namun pada kenyataanya PT.KAI bekerja sama dengan PELINDO, ternyata

membangun petikemas dimana digunakan sebagai tempat kontainer ataupun

kereta yang tidak dipakai. Berikut data yang telah kami dapatkan dari wawancara

yang kami lakukan bersama masyarakat urban kalimas.

Page 37: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berikut data yang telah kami dapatkan dari wawancara yang kami lakukan

pada informan 01-SB:

Tabel 4.1.1

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi bu?

Informan sebetulnya gini yah mbak ya,,, katanya loh ya ini cuma, saya cuma ada lihatan. Sebetulnya sini nih gak di gusur cuma di bikin pelebaran jalan katanya gitu,,, terus habis itu kok, yang di gusur itu pasar turi sama wonokromo gitu loh katanya.

Peneliti biasanya konflik yang terjadi, atau bertengkar sama sama siapa sih bu? pernah bertengkar gak sih bu selama penggusuran?

Informan yah,, dorong-dorongan sama bapak polisi mbak masa rumah sekian aja personilnya seribu lima ratus, kan gak pantas dilihatnya gitu. Kita yah gak tau mau di gusur,, gak tau saya katanya masi tanggal dua puluh gitu,, saya ya tenang-tenang mbak sampai tangan adek saya sakit itu.

Peneliti untuk ini bu, mau tanya lagi ibu inikan biasanya mau di gusur. Kira-kira tanah yang di gusur ini di gunakan untuk apa sih bu??

Informan depo kontener. Inikah sudah di tempati kontener… (sambil menujuk kearah kumpulan kontener-kontener)

Peneliti terus bagaimana bu?

Informan ow,, disini di tawar satu meternya dua ratus limah puluh mbak, kita bisa apa orang rumah saya cuma enam meter mbak lebarnya,, panjangnya,,

dapat hanya beberapa,, ya untuk makan aja gak cukup mbak,, yah kita ya gak mau.

Page 38: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berikut data yang telah kami dapatkan dari wawancara yang kami lakukan

pada informan 02-NK:

Tabel 4.1.2

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi bu?

Informan Soalnya saya tidak punya sertifikat tanah, dan dari pihak PTKAI sendiri kan juga tidak memiliki sertivikat . aslinya kan itu milik pemerintah,tapi diaku-aku sama PTKAI trus saya merasa sudah tinggal disini selama puluhan tahun ,dan di undang-undang agraria kalau sudah tinggal beberapa puluh tahun berarti sudah otomatis menjadi warfa situ mbak.

Peneliti Kapan buk penggusuran ini terjadi?

Informan Kalau gak salah 17 Desember 2013 saya lupa mbak

Peneliti Sebelum ada aksi penggusuran apa ada surat peringatan dulu buk?

Informan Ya ada mbak ,tapi kan gak ketemu titik terange akhirnya pas itu turun 2000 aparat kepolisian beserta preman-preman . polisinya sambil bawa anjing gedhe-gedhe

Page 39: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berikut data yang telah kami dapatkan dari wawancara yang kami lakukan

pada informan 03-KN:

Tabel 4.1.3

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Warga disini kebanyakan pekerjaanya sebagai apa?

Informan Pekerjaanya…kebanyakan sih pekerjaannya pensiun PJKA

Peneliti Pensiun PJKA?

Informan Iya, PT KAI itu mbak

Peneliti Kebanyakan kan pensiunan KAI tapi kenapa malah yang menggusur PT KAI?

Informan Ya itu mbak apa, inikan ada PT lain, PT lain ini kerjasama

dengan KAI gitu lho, lha… terus habis itu, ya PT KAI itu mau

merncanakan mau menjual tanahnya.. lha terus sedangkan

tanah ini tanah resmi

warga ya gitu lho, lha tapi sedangkan katanya kai itu, katanya..

itu

tanah milik Kereta Api, tapi sebenarnya tidak gitu lho

Peneliti Tapi warga disini punya surat?

Informan Punya, punya jadi itu ditunjukkin itu mba suratnya

Peneliti Sebelumnya pernah ada sosialisasi masalah penggusuran lahan

ini apa tidak mas?

Informan pada waktu itu mbak, pas tanggal 17 november 2013 itu, nhah

itu

kejadian pemberontakan langsung,

Peneliti Tapi kalau udah di gusur ini sudah ada ganti rugi atau belum?

Informan Itu sampai sekarang itu belum ada ganti rugi, sepeserpun nggak ada

Peneliti Terus kelanjutannya gimana?

Page 40: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan Ya ini, cuma tadinya rundingan, rundingan tapi rundingannya

itu kok nggak ada hasilnya gitu lho, itukan tadi yang membuat

rencana

pembongkaran ini dicari, dicari mbak, itu.. itu orangnya

keadaan itu

ya orang KAI juga, orangnya itu..

sekarang kalau dinasnya itu biasanya di gubeng situ mbak

Pewawancara Masnya tahu nggak maksudnya kenapa gitu lho kok digusur?

Informan Itu anu, kayaknya si.. mau.. mau membangun sebuah depo

Pewawancara Depo ?

Informan Iya, depo itu kayak anu lho mbak.. emh… kontainer-kontainer

itu lho mbak

Pewawancara Rencana kedepan gimana mas kalau seandainya, atau

berharapnya

gimana?

Informan Berharapnya sih kalau bisa, ada ganti ruginya lho mbak, nah

kalau

misalnya, rumah susun pokoknya tu bisa ditempati sehari hari

gitu lho

mbak

Page 41: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berikut data yang telah kami dapatkan dari wawancara yang kami lakukan

pada informan 04-AS:

Tabel 4.1.4

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Apa yang menyebabkan terjadinya penggusuran lahan di kalimas ini pak?

Informan Karena PT KAI ingin menguasai tempat yang saya tinggal mas,dan selain itu sendiri PT KAI pun melanggar perjanjian mas,padahal katanya mau di buat double trek mas,eh ternyata dibuat investasi lain mas

Peneliti Sejak kapan penggusuran lahan di kalimas ini pak?

Informan Ya sekitar bulan November tanggal 20, ya dari pertengahan bulan november, ya pokoknya itu mas , ya penggusurannya terjadi tanggal 17 itu tadi

Peneliti selain itu apa lagi pak. Mungkin berkaitan dengan gantirugi ?

Informan Belum ada belum ada

Peneliti kalau menurut bapak itu upaya negosiasi apa yang dilakukan warga kalimas ini dengan pemerintah itu?

Informan selama ini kami bernegosiasi dengan dewan. Sudah di tanggapi sama dewan terus tanah itu akhirnya sama dewan dikasih surat. Gak di perhatikan

Page 42: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berikut data yang telah kami dapatkan dari wawancara yang kami lakukan

pada informan 05-HN:

Tabel 4.1.5

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi ?

Informan Iya mas,karena pihak PT KAI ingin menguasai tempat yang dulunya yang saya tempati.

Peneliti Apa yang menyebabkan terjadinya penggusuran tersebut ?

Informan Karena PT KAI ingin menguasai tempat yang saya tinggal mas,dan selain itu sendiri PT KAI pun melanggar perjanjian mas,padahal katanya mau di buat double trek mas,eh ternyata dibuat investasi lain mas.

Peneliti Apa protes ganti rugi yang di alami oleh masyarakat tersebut ?

Informan Ada mas, tapii sebagian ada yang dapat ganti rugi..

Peneliti Apa ada ganti rugi dari pemerintah tersebut???

Informan Uww adaa mas, Cuma yang dapat ganti ruginya sebesar 250 ribu mas permeternya mas,padahal saya juga ikut bayar PBB dan pajak lain-lainnya mas.

Page 43: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Dari subbab ini ditemui data yang kami dapatkan dari informan subjek dan

non subjek kami, bahwasanya informan tidak mendapat ganti rugi dan bahkan

ganti ruginya tak sepadan dengan apa yang dikeluarkan dulu ketika tinggal

ditanah sebelum tergusur. Dari pemaparan informan jelas terlihat masyarakat

urban kalimas tidak mempunyai legalitas untuk mempertahankan lahannya karena

lahan tersebut sah milik PT.KAI, namun pada pihak PT.KAI juga tidak berhasil

membujuk warga atau bernegoisasi dengan warga kalimas. sehingga dalam

konstruksinya masyarakat urban layak dan sah tinggal di lahan atau tanah yang

tak bertuan. Konstruksi pengusuran lahan i ni membuat konflik didalam proses

penggusuran dimana dalam penyelesaiannya belum sepenuhnya tuntas.

Masyarakat urban kalimas mempertanyakan akan dibuat apa tanah ini, dengan

konstruksi akan digunakan untuk double track nyatanya digunakan

petikemas,tempat bongkar muat,tempat kontener,tempat investasi laiinya.

Kesimpang siuran akan digunakan apa lahan yang yang digusur itu membuat

konstruksi warga yang terkena gusur berbeda-beda karena ketidakpastian akan

tanah dan perjanjian yang disepakati atau dinegoisasikan. Hal itu dapat dibuktikan

jawaban para informan ketika kami menanyakan proyek apa yang akan dibangun

PT.KAI. beriukut hasil kutipan wawancara yang kami lakukan pada salah satu

informan kami untuk mendukung gagasan dari kelompok kami :

“Karena PT KAI ingin menguasai tempat yang saya tinggal mas,dan selain itu sendiri PT KAI pun melanggar perjanjian mas,padahal katanya mau di buat double trek mas,eh ternyata dibuat investasi lain mas.” (05-HN)

Page 44: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

4.2 DAMPAK PENGGUSURAN LAHAN

Penggusuran merupakan pengusiran paksa baik secara langsung ataupun tidak

langsung yang dilakukan pemerintah setempat terhadap penduduk yang

menggunakan sumber daya lahan untuk keperluan hunian maupun usaha.

Penggusuran tersebut kerap terjadi di wilayah urban, dengan dalih karena

keterbatasan dan mahalnya lahan, sedangkan di wilayah rural penggusuran

biasanya terjadi atas nama pembangunan proyek prasarana besar seperti

bendungan dan lainnya. Berikut pola-pola penggusuran paksa yang kerap terjadi,

antara lain :

1. Kekerasan dan penggunaan kelompok urban dan organisasi kepemudaan

oleh pemerintah. Dalam hal ini warga biasanya akan bertahan bilamana

terjadi penggusuran, bentrok fisik antara pihak penggusur dan warga

seringkali terjadi dan mengakibatkan korban fisik dan jiwa. Oleh karena

seringnya aparat-aparat seperti trantib, polisi dan militer biasanya dibantu

oleh kelompok-kelompok preman, maka memaksa warga yang bertahan

untuk terlibat dalam kekerasan;

2. Penggusuran dan kriminalisasi. Dalam hal ini penggusuran dapat

menyebabkan kriminalisasi, salah satu contoh dalam hal terjadi

penggusuran, setelah dilakukan penggusuran maka akan dilakukan

pemagaran terhadap lokasi yang ditertibkan. Dan warga merespon dengan

dara merusak pagar yang kemudian dilanjutkan dengan kriminaslisasi;

Page 45: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

3. Korupsi dan penggusuran bersiklus proyek.  Dalam hal ini penggusuran

erat kaitannya dengan penggunaan anggaran dasar belanja daerah yang

dialokasikan untuk biaya penentraman dan penertiban. Keadaan ini

menjadikan penggusuran yang dilakuakan oleh pemerintah tidak sesuai

dengan keinginannnya untuk menertibkan pemukiman ilegal, akan tetapi

untuk membayar tenaga penggusur.

Penggurusan wilayah penduduk miskin di kota besar memang menyebabkan

rusaknya jaringan sosial pertetanggaan dan keluarga, merusak kestabilan

kehidupan mereka sehari-hari. Namun, penggusuran juga merupakan hal yang

mutlak untuk menanggulangi penduduk liar. Hal ini kerap terjadi karena mereka

tidak memiliki hak legal formal atas tanah yang didiaminya. Terkait hal tersebut

diatas, maka dalam hal terjadi kasus penggusuran terdapat 2 (dua) pelanggaran

yang terjadi yakni :

1. Pelanggaran terhadap hak sipil dan politik; dan

2. Pelanggaran terhadap hak ekonomi, sosial serta budaya.

Pembebasan tanah sendiri diatur sesuai dengan Surat Edaran Badan Pertanahan

Nasional Nomor 508.2-5568-D.III tanggal 6 Desember 1990 dan  Surat

Keputusan Menteri Agraria/ Kepala BPN Nomor 22 Tahun 1993 tanggal 4

Desember 1993, yang mengatur bahwa pembebasan hak atas tanah demi

kepentingan swasta dapat dilakukan secara musyawarah langsung dengan

masyarakat, serta mengikutsertakan pihak BPN.

Page 46: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Namun, surat keputusan menteri tersebut, seringkali tidak dihiraukan,

sehingga pihak swasta lebih sering menempuh jalan memakai jasa pihak ketiga,

seperti camat, lurah dan kepala desa, serta preman, untuk mengintimidasi para

pemilik tanah agar mau menerima ganti rugi yang lebih kecil daripada yang

seharusnya, atau bahkan sangat kecil. Penekanan dan intimidasi ini biasanya

mendapatkan perlawanan dari pihak pemilik tanah sehingga sering terjadi gejolak

kekerasan dan menimbulkan korban jiwa, sebagaimana yang kerap terjadi akhir-

akhir ini. Beberapa dampak negatif dari sebuah penggusuran paksa pun

mengakibatkan terciptanya tunawisma-tunawisma baru, ketidakamanan masa

depan termasuk tetiadaan keamanan atas lahan, kehilangan tempat tinggal dan

terisolasi dari komunitas, keluarga dan teman-teman, penderitaan ekonomi,

kehilangan pekerjaan atau peluang pekerjaan, kekerasan terhadap perempuan, dan

lain-lain.

Dari penjelasan tersebut kami melakukan wawancara dengan informasn

subjek dan non subjek kami dimana dalam subbab ini akan dijelaskan perihal

dampak penggusuran lahan bagi masyarakat urban kalimas. Dari salah satu

informan kami mendapatkan keuntungan, dimana dalam penggusuran lahan

tersebut dengan rumah yang ditempatinya sebagai kontrakan akhirnya mendapat

tampungan tempat tinggal dari tetangganya. Informan 01-SB yang sudah tidak

mempunyai sanak saudara dan hanya sebatang kara memilih tetap tinggal

ditempat penampungan dan tidak kembali kedaerah asalnya.

Page 47: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berikut data yang kami dapatkan dari hasil wawancara dengan informan

01-SB:

Tabel 4.2.1

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Berapa kerugian yang dialami, saat ada kerugian ibu?

Informan Iyaa rumah sendiri,,, saya bangun rumah habis seratus tujuh puluhlah. Belinya empat puluh lima terus saya bangun.

Peneliti terus gimana ibu sertifikat tanah udah ada terus kenapa kok masih di persulit ibu?

Informan sebetulnya itu, katanya loh mau ada ganti sampai sekarang kok gak ada gitu makanya saya itu nunggu disini sampai dapat ganti gitu mbak sampai sekarang.

Peneliti semua dulu yang tinggal di jalan Jakarta timur mayoritas kerja sebagai apa ibu?

Informan kurang tau saya mbak,, cuma saya yang sama adek saya yang kerja tadi di pabrik indomie. Dulu teluk kumaikan ada indomie terus sekarang mungkin dia kontrknya mahal pindah di pasuruan.

Peneliti jadinya sekarang tidak bekerja lagi ya bu ya,,,?

Informan enggak,,,

Peneliti begini bu untuk fasilitas umum, sekarangkan ibu di tumpangi bu untuk fasilitas kamar mandi, bagaimana ibu sudah layak gak sih menurut ibu?

Informan semua di tampungan sini,, ndak layak.

Page 48: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berikut data yang kami dapatkan dari hasil wawancara dengan informan

02-NK:

Tabel 4.2.2

MateriWawancaraPeneliti Informan

Peneliti BagaimanaDampak Penggusuran Lahan?

Informan Saya sebenere tidak ikut digusur mbak, tapi saya ikut-ikut mempertahankan penggusuuran itu. Karena saya takut rumah saya ikut tergusur. Saya takut lama kelamaan penggusuran itu akan menjalar kemana-mana dan saya ikut kegusur. Selain itu banyak korban dari penggusuranlahan ini yang mata pencahariannya terputus, dan mereka menjadi pengangguran.

Peneliti Apa tidak ada ganti rugi dari pihak PTKAI nya bu?

Informan Ya ada mbak tapi Cuma 500.000 per meter. Apa dikira rumah kambing?

Peneliti Selain karena PTKAI penggusuran lahan ini tidak ada karena faktor pihak lain buk?

Informan Kayaknya sih perusahaan asing mbak, apa itu namanya bukan menyenangkan pihak asing dan menyengsarakan warga mbak?

Page 49: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berikut data yang kami dapatkan dari hasil wawancara dengan informan

03-KN:

Tabel 4.2.3

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Terus masnya inikan sekarang kan ngekos, menurut mas

bagaimana

dengan fasilitas yang mas tempati sekarang? Lebih nyaman di

rumah sendiri atau..

Informan Iya lebih nyaman di rumah sendiri sih mbak (semua enak

dirumah

sendiri mbak, nggak menegeluarkan uang buat bulanan… sahut

ibu-

ibu yang tadi) Kalau bisa sih, kalau ada ganti ruginya warga

kan biar

enak biar nggak kepikiran terus, kan takunya sebagian ada yang

stress…lha itu..

Peneliti Kalau misalkan nggak kunjung ada hasilnya gimana mas?

Informan Ya, kalau saya sih.. saya ini kurang tahu mbak saya ini apa kata

orang tua, kalau saya inikan sebagai anak nunutkan mbak, lha

apa

kata orang tua kalau ngomongnya gini ya gini kalau gitu ya gitu,

cuma orang tua ini mau hasilnya doang, cuma tahu hasilnya

doang

gitu aja, gimana, rundingannya itu gimana hasilnya gimana gitu

aja

Page 50: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berikut data yang kami dapatkan dari hasil wawancara dengan informan

04-AS:

Tabel 4.2.4

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Menurut bapak itu penggusuraan lahan di kalimas itu terjadi konfik?

Informan wo sering,

Peneliti konfliknya seperti apa?

Informan kalau PT KAI itu, door to door dia itu, maksudnya yang takut di takut-takuti. Kalau ada warga itu dia lari bersama aparatnya juga, banyak aparatnya. Lha yang terjadi di nomer berapa itu polisinya, mask polisinya maksa. Memaksa untuk tanda tangan.

Peneliti apakah waktu terjadinya penggusuran itu kondisinya seperti apa pak?

Informan ow,, sudah siap. Siap bertempur, ada adu fisik, adu fisiknya itu dengan aparat. Nah kira-kira itu 1.500

Peneliti trus apakah waktu terjadi selisih dengan preman,aparat sama warga itu apakah ya ada adu mulut atau gimana itu

Informan dorong-dorongan, a,, itu wakil Rtnya itu sempat di gigit anjing

Page 51: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berikut data yang kami dapatkan dari hasil wawancara dengan informan

05-HN:

Tabel 4.2.5

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Setelah penggusuran terjadi,bagaimana masyarakat yang terkena penggusuran untuk tetap bertahan hidup atau survival?

Informan Ya itu mas,kalau yang punya banyak uang bisa pindah di daerah lain mas,tetapi seperti saya ini masih tetap tinggal disini mas,untuk menagih janji kepada pemerintah mas.

Peneliti Apa dampak yang terjadi setelah penggusuran itu telah terjadi ?

Informan Dampaknya itu banyak mas,seperti kesehatan itu kurang mas,karena sebelum ada penggusuran itu ada puskesmas keliling mas,jadi kalau ada orang sakit itu mudah untuk di obati mas.

Peneliti Apa ada kerugian dengan adanya penggusuran lahan tersebut?

Informan Kerugiannya banyak mas,dan selain itu saya sekarang bertempat tinggal tidak seperti dulu mas,seperti memulai hidup dari awal lagi mas.

Page 52: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Dari subbab ini ditemui data bahwasanya sebagian warga yang tergusur

belum mendaptkan ganti rugi dan bahkan ganti rugi berlangsung alot. Namun

pada kenyataanya banyak warga yang tergusur pindah ke tempat dan lain dan ada

pula yang kembali kedaerah asal. Dalam hal ini banyak warga kalimas yang

tergusur dirugikan secara ekonomi berupa kehilangan barang dan uang dalam

penggusuran yang tidak sesuai dengan tanggal yang ditetapkan.

Dampak penggusurann lahan kalimas membuat warga yang belum

mendapat ganti rugi harus tinggal ditempat penampungan warga lain yang

simpatik denganterjadinya penggusuran lahan yang dilakukan PT.KAI. Fasilitas

untuk kehidupan sehari-hari belum layak untuk digunakan sebagai tempat tinggal.

Penampungan memang identik dengan orang banayak yang hidup dalam satu

tempat dengan kondisi yang tidak memungkinkan dari fasilitas MCK,bentuk

bangunan, tempat tidur dan laiinya.

Dari penampungan tersebut warga kalimas yang tidak mempunyai biaya

dan ganti rugi harus bertahan hidup dengan pemberian warga ataupun terus

melanjutkan kehidupannya sembari menunggu ganti rugi selesai.

Dampakpenggusuran lahan sangatlah berdampak pada kehidupan informan yang

kami wawancarai, dan dampak itu bersikap negatif dalam segiekonomi,sosial

dan bahkan budaya yang selama terjalin lebih dari 20 tahun harus sirna karena

penggusuran lahan yang terjadi padatanggal 17 November 2013. Dalam

menyebutkan tanggal terjadinyapenggusuran lahan, informan bahkan sudah agak

lupadengan terjadinya penggusuran lahan.

Page 53: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari pemaparan dan keterangan serta data yang telah kami dapat dari hasil

wawancara yang kami lakukan pada tanggal 24 Mei 2014, ditemui bahwasanya

konstruksi masyarakat urban kalimas didapati kesimpulannya bahwa masyarakat

urban akan berubanisasi ke tempat-tempat yang mempunyai fasilitas yang lengkap

dan semua mudah didapat. Dengan banyaknya fasilitas membuat lahan menjadi

semakin sempit di kota surabaya, dengan banyaknya mall yang ada di surabaya,

membuat lahan menjadi sempit dan bahkan hanya tersisa hanya dipinggiran kota.

Dari hal tersebut masyarakat urban memanfaatkan lahan yang tersisa seperti yang

terjadi didaerah kalimas, dimana masyarakat urban ini menempati lahan/tanah tak

bertuan dipinggiran rel kereta api. Dalam hal ini ternyata lahan dan rumah tidak

bersertifikat. Pihak PT.KAI kesulitan dalam mencapai mufakat dengan warga

kalimas. Sehingga terjadi konflik dalam penggusuran lahan warga kalimas. dari

subbab daya tarik kalimas ditemui bahwasnya. Pada fokus penelitian tentang

dampak penggusuran lahan diperoleh kesimpulan bahwasanya penggusuran yang

tidak sesuai dengan tanggal yang ditetapkan.

Dampak penggusurann lahan kalimas membuat warga yang belum

mendapat ganti rugi harus tinggal ditempat penampungan warga lain yang

simpatik denganterjadinya penggusuran lahan yang dilakukan PT.KAI. Fasilitas

Page 54: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

untuk kehidupan sehari-hari belum layak untuk digunakan sebagai tempat tinggal.

Penampungan memang identik dengan orang banayak yang hidup dalam satu

tempat dengan kondisi yang tidak memungkinkan dari fasilitas MCK,bentuk

bangunan, tempat tidur dan laiinya.

Dari penampungan tersebut warga kalimas yang tidak mempunyai biaya

dan ganti rugi harus bertahan hidup dengan pemberian warga ataupun terus

melanjutkan kehidupannya sembari menunggu ganti rugi selesai.

Dampakpenggusuran lahan sangatlah berdampak pada kehidupan informan yang

kami wawancarai, dan dampak itu bersikap negatif dalam segiekonomi,sosial

dan bahkan budaya yang selama terjalin lebih dari 20 tahun harus sirna karena

penggusuran lahan yang terjadi pada tanggal 17 November 2013. Dalam

menyebutkan tanggal terjadinyapenggusuran lahan, informan bahkan sudah agak

lupadengan terjadinya penggusuran lahan.

5.2 SARAN

Dalam penelitian ini hendaknya mmasyarakat urban kalimas bahwasanya

kami sebagai peneliti bukan sebagai penyalur aspirasi atau suara penggusuran

lahan. Kami sebagai peneliti bersikap senetral-netralnya. Dalam hal ini PT.KAI

juga hendaknya memberi kejelasan terkait ganti rugi. Dari kami sebagai peneliti

dengan laporan sosiologi perkotaan dengan topik penggusuran lahan bertempat di

jalan kalimas baru, kalimas, kecamatan Pabean Cantikan berharap bisa digunakan

sebagai referensi untuk penelitan dan peneliti selanjutnya.

Page 55: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

DAFTAR PUSTAKA

http://notaris-sidoarjo.blogspot.com/2012/11/penggusuran-lahan.html

Penggusuran Tanah dalam Perspektif Sosial

www.scribd.com

Penggusuran - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

id.wikipedia.org

Tesis Analisis Faktor Pendorong Migrasi Warga Klaten ke Jakarta oleh Siti

Khatijah.

Makna Penggusuran Menurut Masyarakat Miskin Kota Surabaya (Studi

Kasus Pada Warga Miskin Pinggir Rel Korban Rencana Penggusuran

Double Track oleh PT. KAI Dalam Perspektif Konstruksi Sosial Berger di

Kelurahan Sidotopo) oleh Tiandi Zana Hetsy

Penggusuran sebagai implikasi kebijakan ruang terbuka hijau dalam

perspekti HAM: Studi Kasus Penggusuran taman bersih, manusia dan

berwibawa oleh Siti Manggar F.

Kebijakan Ruang terbuka Hijau dan Penggusuran Warga Miskin Kota di

Jakarta: Study Kasus Penggusuran Taman Bersih, Manusiawi dan

Berwibawa (BMW) Oleh : Khalisah Khalid

Page 56: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

LAMPIRAN

A. Pengklasifikasian Informan

TRANSKRIP OBSERVASI

No. : 01Koding : Ob-01/24-05/2014Tanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Kegiatan yang Diobservasi : Setting Wawancara dengan Informan

Wawancara dengan Ibu Subiah ini dilakukan tanggal 24 Mei 2014 di sore

hari di penampungan di salah satu rumah warga penggusuran lahan PT KAI,

keadaan di sekitar sedikit kurang mendukung karena suasana sekitar lumayan

ramai akibat banyak aktivitas warga yang terjadi dan berdekatan dengan teman-

teman yang melakukan wawancara juga, namun tidak terlalu mengganggu hasil

indept interview yang di lakukan bersama ibu subiah.

Page 57: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

TRANSKRIP WAWANCARA

No. : W-01/q-1/24-05/2014Kode : 01-SBNama Informan :SubiahTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Identitas Diri

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Nama

Informan Subiah

Peneliti Usia?

Informan 49 tahun

Peneliti Jenis kelamin?

Informan Perempuan

Peneliti Agama?

Informan Islam

Peneliti Asal daerah?

Informan Jombang

Page 58: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

TRANSKRIP WAWANCARA

No. : W-01/q-2/24-05/2014Kode : 01-SBNama Informan :SubiahTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Alasan Tinggal di Kalimas

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Sebelum tinggal disini ibu tinggal dimana?

Informan Di bama timbangan

Peneliti Mengapa pindah kesini bu?

Informan Dulu disitukan gak di kontrakan lagi terus saya nyari rumah dapat disini, sini dulu kontrak mbak.

Peneliti Ibu ada pikiran untuk kembali ke jombang lagi atau gak?

Informan Gak saya,, gak ada keluarga

Peneliti ibu tinggal di Surabaya enak gak sih bu menurut ibu?

Informan Enakan disini bisa ada hiburannya, di rumah disana (Jombang) gak ada hiburan, gak ada saudara-saudara

Page 59: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

TRANSKIP WAWANCARA

No. : W-01/q-3/24-05/2014Kode : 01-SBNama Informan :SubiahTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Konstruksi Penggusuran Lahan

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi bu?

Informan sebetulnya gini yah mbak ya,,, katanya loh ya ini cuma, saya cuma ada lihatan. Sebetulnya sini nih gak di gusur cuma di bikin pelebaran jalan katanya gitu,,, terus habis itu kok, yang di gusur itu pasar turi sama wonokromo gitu loh katanya.

Peneliti biasanya konflik yang terjadi, atau bertengkar sama sama siapa sih bu? pernah bertengkar gak sih bu selama penggusuran?

Informan yah,, dorong-dorongan sama bapak polisi mbak masa rumah sekian aja personilnya seribu lima ratus, kan gak pantas dilihatnya gitu. Kita yah gak tau mau di gusur,, gak tau saya katanya masi tanggal dua puluh gitu,, saya ya tenang-tenang mbak sampai tangan adek saya sakit itu.

Peneliti untuk ini bu, mau tanya lagi ibu inikan biasanya mau di gusur. Kira-kira tanah yang di gusur ini di gunakan untuk apa sih bu??

Informan depo kontener. Inikah sudah di tempati kontener… (sambil menujuk kearah kumpulan kontener-kontener)

Peneliti terus bagaimana bu?

Informan ow,, disini di tawar satu meternya dua ratus limah puluh mbak, kita bisa apa orang rumah saya cuma enam meter mbak lebarnya,, panjangnya,,

dapat hanya beberapa,, ya untuk makan aja gak cukup mbak,, yah kita ya gak mau.

Page 60: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

TRANSKIP WAWANCARA

No. : W-01/q-4/24-05/2014Kode : 01-SBNama Informan :SubiahTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Dampak Penggusuran Lahan

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Berapa kerugian yang dialami, saat ada kerugian ibu?

Informan Iyaa rumah sendiri,,, saya bangun rumah habis seratus tujuh puluhlah. Belinya empat puluh lima terus saya bangun.

Peneliti terus gimana ibu sertifikat tanah udah ada terus kenapa kok masih di persulit ibu?

Informan sebetulnya itu, katanya loh mau ada ganti sampai sekarang kok gak ada gitu makanya saya itu nunggu disini sampai dapat ganti gitu mbak sampai sekarang.

Peneliti semua dulu yang tinggal di jalan Jakarta timur mayoritas kerja sebagai apa ibu?

Informan kurang tau saya mbak,, cuma saya yang sama adek saya yang kerja tadi di pabrik indomie. Dulu teluk kumaikan ada indomie terus sekarang mungkin dia kontrknya mahal pindah di pasuruan.

Peneliti jadinya sekarang tidak bekerja lagi ya bu ya,,,?

Informan enggak,,,

Peneliti begini bu untuk fasilitas umum, sekarangkan ibu di tumpangi bu untuk fasilitas kamar mandi, bagaimana ibu sudah layak gak sih menurut ibu?

Informan semua di tampungan sini,, ndak layak.

Page 61: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

TRANSKRIP OBSERVASI

No. : 02Koding : Ob-02/24-05/2014TanggalPengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Kegiatan yang Diobservasi : Setting Wawancara dengan Informan

Wawancara dengan nurul khasanah dilakukan tanggal 24 Mei 2014 di sore

hari di rumah ibu nurul, pada saat itu ibu nurul sedang mencuci piring. Disitu ada

anaknya juga yang sedangbermain.

Suami ibu nurul juga keluar masuk rumah dengan membawa sangkar

burung peliharaannya. Namun keadaan itu tidak terlalu mengganggu hasil indept

interview yang di lakukan bersama ibu nurulkhasanah.

Page 62: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

TRANSKRIP WAWANCARA

No. : W-02/q-1/24-05/2014Kode : 02-NKNamaInforman : Nurul KhasanahTanggalPengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00TempatWawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopikWawancara : Identitas Diri

MateriWawancaraPeneliti Informan

Peneliti Nama

Informan Nurul khasanah

Peneliti Usia?

Informan 32 tahun

Peneliti Jenis kelamin?

Informan Perempuan

Peneliti Agama?

Informan Islam

Peneliti Asal daerah?

Informan Madura

Page 63: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

TRANSKIP WAWANCARA

No. : W-02/q-2/24-05/2014Kode : 02-NKNamaInforman : Nurul KhasanahTanggalPengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00TempatWawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopikWawancara : Alasan Tinggal di Kalimas

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Sebelum tinggal disini ibu tinggal dimana?

Informan Di Madura

Peneliti Mengapa pindah kesini bu?

Informan Karena sayai kut orang tua saya mbak, kan sebelum saya lahir orang tua saya sudah tinggal disini. Yang jelas orang tua saya tinggal disisni sejak jaman belanda dan tanah ini juga warisan dari nenek saya saat perang lawan belanda dulu mbak

Peneliti Sejak kapan tinggal disini

Informan Sejak saya lahir, ya sudah 32 tahunan

Peneliti Kenapa ibu gak balik ke Madura?

Informan Asap kita sudah disini mbak, kalau kita balik kita mau kerja apa?

Page 64: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

TRANSKIP WAWANCARA

No. : W-02/q-3/24-05/2014Kode : 02-NKNamaInforman : Nurul KhasanahTanggalPengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00TempatWawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopikWawancara : Konstruksi Penggusuran Lahan

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi bu?

Informan Soalnya saya tidak punya sertifikat tanah, dan dari pihak PTKAI sendiri kan juga tidak memiliki sertivikat . aslinya kan itu milik pemerintah,tapi diaku-aku sama PTKAI trus saya merasa sudah tinggal disini selama puluhan tahun ,dan di undang-undang agraria kalau sudah tinggal beberapa puluh tahun berarti sudah otomatis menjadi warfa situ mbak.

Peneliti Kapan buk penggusuran ini terjadi?

Informan Kalau gak salah 17 Desember 2013 saya lupa mbak

Peneliti Sebelum ada aksi penggusuran apa ada surat peringatan dulu buk?

Informan Ya ada mbak ,tapi kan gak ketemu titik terange akhirnya pas itu turun 2000 aparat kepolisian beserta preman-preman . polisinya sambil bawa anjing gedhe-gedhe

TRANSKIP WAWANCARA

Page 65: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-02/q-4/24-05/2014Kode : 02-NKNamaInforman :Nurul Khasanah TanggalPengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00TempatWawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopikWawancara : Dampak Penggusuran Lahan

MateriWawancaraPeneliti Informan

Peneliti BagaimanaDampak Penggusuran Lahan?

Informan Saya sebenere tidak ikut digusur mbak, tapi saya ikut-ikut mempertahankan penggusuuran itu. Karena saya takut rumah saya ikut tergusur. Saya takut lama kelamaan penggusuran itu akan menjalar kemana-mana dan saya ikut kegusur. Selain itu banyak korban dari penggusuranlahan ini yang mata pencahariannya terputus, dan mereka menjadi pengangguran.

Peneliti Apa tidak ada ganti rugi dari pihak PTKAI nya bu?

Informan Ya ada mbak tapi Cuma 500.000 per meter. Apa dikira rumah kambing?

Peneliti Selain karena PTKAI penggusuran lahan ini tidak ada karena faktor pihak lain buk?

Informan Kayaknya sih perusahaan asing mbak, apa itu namanya bukan menyenangkan pihak asing dan menyengsarakan warga mbak?

TRANSKRIP OBSERVASI

Page 66: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : 03Koding : Ob-03/24-05/2014Tanggal Pengamatan : 21 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Kegiatan yang Diobservasi : Setting Wawancara dengan Informan

Wawancara dengan kurniawan ini dilakukan tanggal 21 Mei 2014 di sore

hari di penampungan di salah satu rumah warga penggusuran lahan PT KAI,

keadaan di sekitar sedikit kurang mendukung karena suasana sekitar lumayan

ramai akibat banyak aktivitas warga yang terjadi dan berdekatan dengan teman-

teman yang melakukan wawancara juga, namun tidak terlalu mengganggu hasil

indept interview yang di lakukan bersama kurniawan.

TRANSKIP WAWANCARA

Page 67: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-03/q-4/24-05/2014Kode : 03-KNNama Informan : KurniawanTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Identitas Diri

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Nama

Informan Kurniawan

Peneliti Usia?

Informan 19 tahun

Peneliti Jenis kelamin?

Informan Laki-laki

Peneliti Agama?

Informan Islam

Peneliti Asal daerah?

Informan Gresik, desa Gunung Anyar

TRANSKIP WAWANCARA

Page 68: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-03/q-4/24-05/2014Kode : 03-KNNama Informan : KurniawanTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Alasan Tinggal di Kalimas

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti apa alasan keluarga memilih tinggal dikalimas ini kan sejak

tahun 1982?

Informan Kalau itu belum tahu mbak

Peneliti Belum tahu?

Informan Itukan orang tuanya

Peneliti masnya tinggal di kalimas ini sudah berapa lama, sama

keluarga?

Informan Tahun 82

TRANSKIP WAWANCARA

Page 69: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-03/q-4/24-05/2014Kode : 03-KNNama Informan :KurniawanTanggal Pengamatan : 21 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Konstruksi Penggusuran Lahan

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Warga disini kebanyakan pekerjaanya sebagai apa?

Informan Pekerjaanya…kebanyakan sih pekerjaannya pensiun PJKA

Peneliti Pensiun PJKA?

Informan Iya, PT KAI itu mbak

Peneliti Kebanyakan kan pensiunan KAI tapi kenapa malah yang menggusur PT KAI?

Informan Ya itu mbak apa, inikan ada PT lain, PT lain ini kerjasama

dengan KAI gitu lho, lha… terus habis itu, ya PT KAI itu mau

merncanakan mau menjual tanahnya.. lha terus sedangkan

tanah ini tanah resmi

warga ya gitu lho, lha tapi sedangkan katanya kai itu, katanya..

itu

tanah milik Kereta Api, tapi sebenarnya tidak gitu lho

Peneliti Tapi warga disini punya surat?

Informan Punya, punya jadi itu ditunjukkin itu mba suratnya

Peneliti Sebelumnya pernah ada sosialisasi masalah penggusuran lahan

ini apa tidak mas?

Informan pada waktu itu mbak, pas tanggal 17 november 2013 itu, nhah

itu

kejadian pemberontakan langsung,

Peneliti Tapi kalau udah di gusur ini sudah ada ganti rugi atau belum?

Informan Itu sampai sekarang itu belum ada ganti rugi, sepeserpun nggak ada

Peneliti Terus kelanjutannya gimana?

Page 70: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan Ya ini, cuma tadinya rundingan, rundingan tapi rundingannya

itu kok nggak ada hasilnya gitu lho, itukan tadi yang membuat

rencana

pembongkaran ini dicari, dicari mbak, itu.. itu orangnya

keadaan itu

ya orang KAI juga, orangnya itu..

sekarang kalau dinasnya itu biasanya di gubeng situ mbak

Pewawancara Masnya tahu nggak maksudnya kenapa gitu lho kok digusur?

Informan Itu anu, kayaknya si.. mau.. mau membangun sebuah depo

Pewawancara Depo ?

Informan Iya, depo itu kayak anu lho mbak.. emh… kontainer-kontainer

itu lho mbak

Pewawancara Rencana kedepan gimana mas kalau seandainya, atau

berharapnya

gimana?

Informan Berharapnya sih kalau bisa, ada ganti ruginya lho mbak, nah

kalau

misalnya, rumah susun pokoknya tu bisa ditempati sehari hari

gitu lho

mbak

TRANSKIP WAWANCARA

Page 71: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-03/q-4/24-05/2014Kode : 03-KNNama Informan : KurniawanTanggal Pengamatan : 21 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Dampak Penggusuran Lahan

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Terus masnya inikan sekarang kan ngekos, menurut mas

bagaimana

dengan fasilitas yang mas tempati sekarang? Lebih nyaman di

rumah sendiri atau..

Informan Iya lebih nyaman di rumah sendiri sih mbak (semua enak

dirumah

sendiri mbak, nggak menegeluarkan uang buat bulanan… sahut

ibu-

ibu yang tadi) Kalau bisa sih, kalau ada ganti ruginya warga

kan biar

enak biar nggak kepikiran terus, kan takunya sebagian ada yang

stress…lha itu..

Peneliti Kalau misalkan nggak kunjung ada hasilnya gimana mas?

Informan Ya, kalau saya sih.. saya ini kurang tahu mbak saya ini apa kata

orang tua, kalau saya inikan sebagai anak nunutkan mbak, lha

apa

kata orang tua kalau ngomongnya gini ya gini kalau gitu ya gitu,

cuma orang tua ini mau hasilnya doang, cuma tahu hasilnya

doang

gitu aja, gimana, rundingannya itu gimana hasilnya gimana gitu

aja

TRANSKRIP OBSERVASI

Page 72: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : 04Koding : W-04/q-4/24-05/2014Tanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Kegiatan yang Diobservasi : Setting Wawancara dengan Informan

Wawancara dengan Bapak Abdul Salam ini dilakukan tanggal 24 Mei

2014 di sore hari di penampungan di salah satu rumah warga penggusuran lahan

PT KAI, keadaan di sekitar sedikit kurang mendukung karena suasana sekitar

lumayan ramai akibat banyak aktivitas warga yang terjadi dan berdekatan

dengan teman-teman yang melakukan wawancara juga, namun tidak terlalu

mengganggu hasil indept interview yang di lakukan bersama Bapak Abdul

Salam

TRANSKRIP WAWANCARA

Page 73: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-04/q-1/24-05/2014 Kode : 04-ASNama Informan : Abdul SalamTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Identitas Diri

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Nama

Informan Abdul Salam

Peneliti Usia

Informan 41 Tahun

Peneliti Jenis Kelamin

Informan Laki-Laki

Peneliti Agama

Informan Islam

Peneliti Asal Daerah

Informan Surabaya

TRANSKIP WAWANCARA

Page 74: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-04/q-2/24-05/2014Kode : 04-ASNama Informan : Abdul SalamTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Konstruksi Penggusuran Lahan

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Apa yang menyebabkan terjadinya penggusuran lahan di kalimas ini pak?

Informan Karena PT KAI ingin menguasai tempat yang saya tinggal mas,dan selain itu sendiri PT KAI pun melanggar perjanjian mas,padahal katanya mau di buat double trek mas,eh ternyata dibuat investasi lain mas

Peneliti Sejak kapan penggusuran lahan di kalimas ini pak?

Informan Ya sekitar bulan November tanggal 20, ya dari pertengahan bulan november, ya pokoknya itu mas , ya penggusurannya terjadi tanggal 17 itu tadi

Peneliti selain itu apa lagi pak. Mungkin berkaitan dengan gantirugi ?

Informan Belum ada belum ada

Peneliti kalau menurut bapak itu upaya negosiasi apa yang dilakukan warga kalimas ini dengan pemerintah itu?

Informan selama ini kami bernegosiasi dengan dewan. Sudah di tanggapi sama dewan terus tanah itu akhirnya sama dewan dikasih surat. Gak di perhatikan

TRANSKIP WAWANCARA

Page 75: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-04/q-3/24-05/2014Kode : 04-ASNama Informan : Abdul SalamTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Alasan Tinggal di Kalimas

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti alasannya apa pak ,kok tetap pilih tnggal di sini itu?

Informan ya pekerjaan itu sulit di desa

Peneliti ow,,, madura itu di desanya

Informan di desa

Peneliti ow,, lebih mudah di sini.

Informan iya lebih mudah di sini. Di sana paling apa kerjanya,, bertani

Peneliti menerut bapak untuk pemasukan sendiri, lebih banyak di mana pak

Informan ya di sini

TRANSKIP WAWANCARA

Page 76: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-04/q-4/24-05/2014Kode : 04-SBNama Informan : Abdul Salam Tanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Dampak Penggusuran Lahan

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Menurut bapak itu penggusuraan lahan di kalimas itu terjadi konfik?

Informan wo sering,

Peneliti konfliknya seperti apa?

Informan kalau PT KAI itu, door to door dia itu, maksudnya yang takut di takut-takuti. Kalau ada warga itu dia lari bersama aparatnya juga, banyak aparatnya. Lha yang terjadi di nomer berapa itu polisinya, mask polisinya maksa. Memaksa untuk tanda tangan.

Peneliti apakah waktu terjadinya penggusuran itu kondisinya seperti apa pak?

Informan ow,, sudah siap. Siap bertempur, ada adu fisik, adu fisiknya itu dengan aparat. Nah kira-kira itu 1.500

Peneliti trus apakah waktu terjadi selisih dengan preman,aparat sama warga itu apakah ya ada adu mulut atau gimana itu

Informan dorong-dorongan, a,, itu wakil Rtnya itu sempat di gigit anjing

TRANSKRIP OBSERVASI

Page 77: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : 05Koding : W-05/q-4/24-05/2014Tanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Kegiatan yang Diobservasi : Setting Wawancara dengan Informan

Wawancara dengan bapak hasan ini dilakukan tanggal 24 Mei 2014 di

sore hari di penampungan di salah satu rumah warga penggusuran lahan PT

KAI, keadaan di sekitar sedikit kurang mendukung karena suasana sekitar

lumayan ramai akibat banyak aktivitas warga yang terjadi dan berdekatan

dengan teman-teman yang melakukan wawancara juga, namun tidak terlalu

mengganggu hasil indept interview yang di lakukan bersama Bapak Hasan.

TRANSKRIP WAWANCARA

Page 78: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-05/q-4/24-05/2014Kode : 05-HNNama Informan :Bapak HasanTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Identitas Diri

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Nama

Informan Hasan

Peneliti Usia?

Informan 36 tahun

Peneliti Jenis kelamin?

Informan Laki-laki

Peneliti Agama?

Informan Islam

Peneliti Asal daerah?

Informan Surabaya

TRANSKIP WAWANCARA

Page 79: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-05/q-4/24-05/2014Kode : 05-HNNama Informan :Bapak HasanTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Alasan Tinggal di Kalimas

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Sebelum tinggal disini bapak hasan tinggal dimana?

Informan Sejak kecil saya ikut orang tua ,tinggal disini mas.

Peneliti Apa alasan bapak tinggal disini ?

Informan Saya disini itu mencari pekerjaan mas.

Peneliti Sudah berapa lama mas tinggal disini?

Informan Saya di sini sudah 36 tahun mas,sampai mempunyai istri saya bertempat tinggal disini mas.

Peneliti Apa alasan mengapa bapak hasan masih bertempat tinggal disini ?

Informan Saya tidak ingin mas,jauh-jauh dari orang tua.

Page 80: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

TRANSKIP WAWANCARA

No. : W-05/q-4/24-05/2014Kode : 05-HNNama Informan : Bapak HasanTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Konstruksi Penggusuran Lahan

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi ?

Informan Iya mas,karena pihak PT KAI ingin menguasai tempat yang dulunya yang saya tempati.

Peneliti Apa yang menyebabkan terjadinya penggusuran tersebut ?

Informan Karena PT KAI ingin menguasai tempat yang saya tinggal mas,dan selain itu sendiri PT KAI pun melanggar perjanjian mas,padahal katanya mau di buat double trek mas,eh ternyata dibuat investasi lain mas.

Peneliti Apa protes ganti rugi yang di alami oleh masyarakat tersebut ?

Informan Ada mas, tapii sebagian ada yang dapat ganti rugi..

Peneliti Apa ada ganti rugi dari pemerintah tersebut???

Informan Uww adaa mas, Cuma yang dapat ganti ruginya sebesar 250 ribu mas permeternya mas,padahal saya juga ikut bayar PBB dan pajak lain-lainnya mas.

TRANSKIP WAWANCARA

Page 81: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

No. : W-05/q-4/24-05/2014Kode : 05-HNNama Informan : Bapak HasanTanggal Pengamatan : 24 Mei 2014Jam : 17.25-18.00Tempat Wawancara : Kalimas, Kec.Pabean CantikanTopik Wawancara : Dampak Penggusuran Lahan

Materi WawancaraPeneliti Informan

Peneliti Setelah penggusuran terjadi,bagaimana masyarakat yang terkena penggusuran untuk tetap bertahan hidup atau survival?

Informan Ya itu mas,kalau yang punya banyak uang bisa pindah di daerah lain mas,tetapi seperti saya ini masih tetap tinggal disini mas,untuk menagih janji kepada pemerintah mas.

Peneliti Apa dampak yang terjadi setelah penggusuran itu telah terjadi ?

Informan Dampaknya itu banyak mas,seperti kesehatan itu kurang mas,karena sebelum ada penggusuran itu ada puskesmas keliling mas,jadi kalau ada orang sakit itu mudah untuk di obati mas.

Peneliti Apa ada kerugian dengan adanya penggusuran lahan tersebut?

Informan Kerugiannya banyak mas,dan selain itu saya sekarang bertempat tinggal tidak seperti dulu mas,seperti memulai hidup dari awal lagi mas.

Page 82: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

B. Informan

INFORMAN KUNCI

Identitas informan :

Nama : Misdi

Umur : 58 tahun

Alamat : jln. Kalimas baru no 28 rt 05 rw 01

Pekerjaan : swasta.

Pada hari kamis tanggal lima juli 2014 tepatnya jam setengah enam saya

dan teman saya melakukan indepth interview kepada informan kunci yaitu bapak

RW.

Peneliti : assalamu’alaikum

Informan : waalaikumsalam,,,

Peneliti : maaf pak, jam segini baru sampai sini. Langsung saja ya pak

saya mulai wawancaranya

Informan : ow,, iya gak papa, silahkan mau tanya apa..

Peneliti : sejak kapan bapak tinggal di sini?

Informan : sejak tahun enam puluhan gitu. Sejak tahun enam puluhan.

Peneliti : alasan bapak tinggal di sini?

Informan : ya ikut orang tua, orang tua kan disini dulu. Jadi Sejak kecil

Page 83: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : apa itu, menurut bapak itu mayoritas penduduk di kalimas itu

berasal dari daerah mana pak?

Informan : mayoritas di,,, ow penduduk di sini, mayoritas ya jawa sama

madura.

Peneliti : itu mayoritas...,pendatang atau,,,,

Informan : endak,,,ya semuanyakan pendatang. Dulukan disini kosong semua

gitu lo..., jadi mereka datang itu ya ke sini. Artinyakan, lahan ini

dulu memang kosong tapi ada rumah gitu lo. .. ahh dulukan orang

tua kariyawannya kereta api

Peneliti : trus bapak sendiri bekerja sebagai apa?

Informan : sekarang..., saya swasta. Di basuki rahmat

Peneliti : terus kalau menurut bapak itu di kalimas apa sering terjadi

konflik pak?

Informan : penggusuran ini kan ada tahapan gitu, awal itu memang ya sudah

ada pembicaraan. Cumakan konfliknya itukan yang digusur itu

maunya gak mau digusur. Dia punya keinginan ingin memiliki,

ingin memiliki tempat itu gitu lo. Karena apa dia kan di undang-

undang agraria 20 tahun menempat, ini bisa di, diminta kan gitu.

Peneliti : itu asal muasalnya tanahnya itu milik siapa ya pak?

Page 84: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : yang jelas kalau disini itu tanahnyakan punyanya PELINDO.

Tapi disini orang-orangkan menempati di sini diakan karna

karyawan kereta api, dia punya surat penunjukan untuk

menempati. Jadi rumah ini punyanya KAI.

Peneliti : jadi sayakan pernah melakukan wawancara terhap salah satu

informan di jalan jakarta timur, yang lokasinya berdekatan

dengan stasiun kalimas itu pak. Itu mereka itu menganggap bahwa

tanah itu dulunya itu bekas rampasan perang, itu apa betul pak?

Informan : gini, tanah itu yang jelas awal itu yo tek e negoro kabeh kan gitu.

Awal itu,, awal itu kita gak tau awal itu siapa, tapi yang jelas disini

sudah ada tanahnya PT kereta api , jadi sudah ada gedung itu juga

sudah ada, jadi apa itu istilahnya,, mulai jaman beland. Orang

nganggep, ini dianggep bekas rampasan itu. Tapi yang jelas bahwa

tempat ini bekasnya Orang-orang belanda yang di stasiun ini.

Peneliti : rencananya kedepannya itu dibangun untuk apa pak?

Informan : itu ya ndak tahu,yang jelas itu formasi ee realitas sampai sekarang

itukan pt petikemas itu lo

Peneliti : waktu terjadinya penggusuran lahan ituapakan ada tindak

kekerasan terhadap para warga atau sebaliknya dari aparat, dari

warga kepada aparat itu pak

Page 85: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : yang jelas bahwa terakhir karena tidak ada titik temu tahu-tahu

tanpa pemberi tahuan yang pasti, yang jelas dari KAI ini kurang

lebih ada 1.500 aparat, kemudian bawa alat macem-macem.

Kemudian tanpa negosiasi artinya tanpa dinegosiasi dulu langsung

dari pihak mereka menggusur.

Penelit : sebelumnya apakah tidak ada dari aparat bahwa sebelum ada

penggusuran itu

Informan : gak ada, jadi memang tanpa ada mediasi tanpa ini,oleh karena itu

gak ada

Peneliti : itu sejak kapan pak konflik itu terjadi?

Informan : awal tahun lalu. Artinya awal itu ee2013 kalau gak salah.

Peneliti : Menurut bapak ketika terjadi konflik itu siapa saja yang terlibat

Informan : yang jelas warga, jadi yang gusur itukan dari PT. KAI. Artinya

PT. KAI yang punya kaya gitu. Tapi pada sat terjadi itukan aparat

ini yang melakukan

Peneliti : yang mengalami konflik itu aparat, warga,

Informan : yang jelas yang gusur PT.KAI gitu lo

Peneliti : terus katanya juga ada sejumlah preman-preman untuk membantu

aparat.

Informan : artinyakan gini, informasi ada preman ini rombongannya dari

PT.KAI

Page 86: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : kalau menurut bapak itu negosiasi apa yang dilakukan warga

kalimas dengan pemerintah pak?

Informan : yang jelas itu sampai hari ini, itukan baru beberapa rumah yang

mendapat biyaya ganti rugi masih ada beberap yang belum selesai.

Jadi itu kita upayakan untuk , kemudian kalau ndak salah itu.

Makannya dalam bulan-bulan ini akan diselesaikan gitu untuk

ganti rugi.

Peneliti : tapi nyatanya sudah selesi semua atau masih ada yang belum

Informan : belum, jadi masih yang rumah dinas. Ada tujuh, tujuh rumah

dinas. Kemudian ada delapan yang di sekitar rumah dinas, lalu ada

sekitar dua tiga yang berada diluar rumah dinas.

Peneliti : yasudah, sekian wawancara dari kami terimakasih atas informasi

yang telah diberikan.

Informan : iya sama-sama.

Page 87: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

INFORMAN NON SUBJEK

Identitas Responden

Nama lengkap : Nurul Khasanah

Umur : 32 tahun

Bekerja :Ibu Rumah Tangga

Pendidikan terakhir :S1

Peneliti : Permisi buk mau tanya

Informan : Iya mbak ada apa? (bergegar meninggalkan cuciannya kemudian

berjalan kearah peneliti)

Peneliti : Di daerah baru saja terjadi penggusuran yaa buk?

Informan : Iya mbak saya juga kena gusur

Peneliti : oh begitu buk. Kalo ibu berkenan apakah kita boleh minta

waktunya sebentar untuk wawancara buk?

Informan :ya tentu saja bisa mbak. Tapi mbak-mbak nya ini dari mana ya?

Kok pada pakek jas warna biru-biru?

Peneliti :ooh begini buk. Kami dari Universitas Airlangga jurusan

Sosiologi. Disini kami ada tugas kuliah lapangan mengenai

penggusuran lahan.

Page 88: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan :jadi kayak KKN gitu tah mbak

Peneliti : iya buk kurang lebihnya seperti itu. Ibu sejak kapan buk

menempati lahan yang digusur itu?

Informan : ya sejak saya lahir mbak. Ya udah 32 tahunan lah mbak.

Peneliti : kenapa buk kok tinggal didaerah sini?

Informan : la saya ikut orang tua saya mbak kan dari sebelum saya lahir

orang tua saya sudah tinggal disini.

Peneliti : sebelum orang tua ibu tinggal didaerah sini tinggal dimana buk?

Informan : ya dimadura mbak

Peneliti : loh kok bisa pindah ke sini kenapa buk?

Iinforman : wah kurang jelas mbak. Yang jelas orang tua saya tinggal disini

sejak jaman belanda dan tanah ini juga warisan dari nenek saya

saat perang lawan belanda dulu mbak.

Peneliti :oh jadi kebanyakan warga sini juga dari madura juga buk?

Informan : ya enggak semua mbak tapi emang banyak yang dari madura.

Ada juga mbak ibu-ibu yang duduk disebelah sana itu (sambil

menunjuk ke ibu-ibu yang duduk disebelah warung)

Peneliti : iya buk kenapa?

Informan : ibu itu dri jombang mbak

Peneliti : warga didaerah sini itu kebanyakan bekerja sebagai apa buk?

Page 89: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : kebanyakan sih dagang mbak. Tapi setelah lahan ini di gusur gak

tau lagi ya mbak orang-orangnya pada pergi kemana.

Peneliti : dagang apa aja buk?

Informan : ya dulu yang punya rumah sebelah situ (sambil menunjuk lahan

yang telah digusur) itu jual martabak terus yang sebelah situ juga

jualan bakso tapi gak tau mbak mereka sekarang pada kemana.

Peneliti : penggusuran lahan seperti ini sering terjadi ya buk di sini?

Informan : ya enggak mbak baru kali ini saja

Peneliti :oh jadi baru terjadi kali ini ya buk?

Informan : iya mbak sebelum sebelumnya gak pernah kok.

Peneliti : kapan buk penggusuran ini terjadi?

Informan : tanggal berapa ya mbak saya lupa. Kalo gak salah sih tanggal

tujuh belas desember dua ribu tiga belas itu mbak.

Peneliti : sebelum ada aksi penggusuran apa ada surat peringatan dulu buk?

Informan : ya ada mbak tapi kan gak temu titik terang akhirnya pas itu

langsung turun aparat polisi 2000 aparat mbak sama preman-

preman gitu. Iya kalo polisi aja gak papa mbak tapi ini polisinya

sambil bawa anjing gede-gede mbak.

Peneliti : emang lahan ini mau dibuat apa buk?

Page 90: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : ya katanya sih doubeltrak mbak tapi setelah dikonformasi ke

pihak pusat yang ada di bandung katanya gak ada. La sebenarnya

bisa dikatakan tanah ini itu tanah tak bertuan mbak.

Peneliti : maksudnya gimana buk? Apa ibu gak punya sertifikat tanahnya

buk?

Informan :ya kami emang gak punya serifikatnya mbak tapi kan menurut

undang-undang kamin udah tinggal disini puluhan tahun jadi kami

memang penduduk sini. La kami juga punya KSK sama KTP sini

juga kok mbak.

Peneliti : oh gitu ya buk

Informan : iya mbak tapi dari pihak PT KAI nya juga gak punya surat-surat

kepemilikan lahan ini mbak

Peneliti : pengusuran ini terjadi antara siapa dengan siapa buk?

Informan : ya kami sama PT KAI mbak

Peneliti : tidak ada pihak-pihak lain buk?

Informan : ya mestinya sih ada mbak. Kayaknya perusahan asing mbak. La

buktinya bukan dibuat doubeltrak malah dibuat tempat box-box itu

mbak. Apa itu bukannya menyenangkan pihak asing mbak tapi

warganya jadi kayak gini (berkata dengan penuh emosi).

Peneliti :apa tidak ada ganti rugi yang ditawarkan dari pihak PT KaI buk?

Page 91: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : ya ada mbak tapi cumak Rp500.000 per meter apa di kira rumah

kambing.

Peneliti :emang warga minta ganti rugi berapa buk?

Informan : kami hanya minta harga yang sewajarnya saja mbak

Peneliti : jika diberi ganti rugi apakah semua warga disini mau pindah buk?

Informan : ya gak semua mbak ada yang mau ada yang tidak. Jadi lokasinya

bolong-bolong gitu mbak.

Peneliti : buk kenapa ibu gak balik ke madura saja buk?

Informan : asap kita sudah disini mbak kalau balik kemadura kita mau kerja

apa.

Peneliti :oh lalu sampai kapan buk kasus ini akan berlanjut?

Informan : ya kita masih menunggu pemilu presiden mbak

Peneliti :kenapa buk kok nunggu pemilu?

Informan : ya kan anggota DPR DPR ini masih sibuk ngurusin pemilu mbak.

Saya rasa ya mbak ini tuh sudah banyak yang disogok soalnya

abah saya kan termasuk tokoh di waraga-warga sekitar sini nah

abah saya mau disogok mbak sama PT KAI biar gak ikut-ikut

masalah ini mbak tapi abah saya gak mau.

Peneliti : wah ditawari berapa buk?

Page 92: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : berapa M gitu mbak tapi lupa mbak pastinya berapa. Saya itu

kecewa mbak kenapa pada saat itu tidak ada satu pun mahasiswa

seperti kalian ini. Padahal pada saat itu kami itu membutuhkan

sang pencerah seperti mahasiswa kayak kalian ini mbak.

Peneliti :ya kami mohon maaf buk. Disini kami bukan sebagai aktifis

mahasiswa untuk membantu konflik disini namun kami sebagai

mahasiswa yang sedang melakukan penelitian sosial demi

kebutuhan tugas kuliah buk.

Informan : ya meskipun kalian bukan aktifis tapi kalian kan punya teman

aktifis ya setidaknya saya mohon dengan sangat sampaikan lah

pesan saya kepada mereka bahwa kami sanyat membutuhkan

pertolongan kalian. Kalo tidak daripada penelitian ini hanya

menjadi sebuah laporan ke dosen ya alangkah baiknya

menyampaikan hal ini kepada pihak media dalam bentuk tulisan.

Peneliti : ya maaf buk sebelumnya kami tidak bisa menjanjikan apa-apa.

Kami hanya dapat memberikan souvenir ini kepada ibu sebagai

bentuk terima kasih kami karena berkenan untuk dijadikan

informan (sambil memberikan souvenir kepada informan).

Page 93: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

INFORMAN NON SUBJEK

Identitas Informan

Nama lengkap : kurniawan

Umur : 19 tahun

Pekerjaan : belum bekerja baru lulus Sma tahun 2014

Pendidikan terakhir : SMK, lulusan SMK 7 Surabaya

Alamat : Jalan Jakarta Timur/21A

RW/RT : 1/3

Tempat wawancara : salah satu rumah warga kalimas di sebelah daerah yang

terkena gusur

yang merupakan rumah anak yang orang tuanya menjadi

korban

penggusuran

Tanggal wawancara : Rabu, 21 Mei 2014

Durasi wawancara : 21 menit 44 detik

Suasana rumah : suasana saat wawancara sedikit kurang kondusif karena

wawancara

yang dilakukan bersebelahan dengan beberapa teman yang

lain yang

juga melakukan wawancara dan suasana diluar rumah

lumayan ramai

banyak anak-anak kecil yang bermain, serta kendaraan

berlalu-lalang

Page 94: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

di depan rumah tempat wawancara.

Salah satu teman menunjukkan pada kami untuk mewanwancarai salah

satu korban penggusuran lahan yang terjadi di Kalimas. Wawancara yang kami

lakukan duduk di kursi di depan rumah salah satu warga dekat lokasi penggusuran

lahan. Pritya memegang HP buat merekam pembicaraan duduk di samping kiri

informan serta sesekali mengajukan pertanyaan sedangkan Suci yang mengajukan

pertanyaan, posisi duduk di depan informan.

Peneliti : Maaf mas, namanya siapa?

Informan : Kurniawan (suara kendaraan lewat)

Peneliti : Lengkapnya, nama lengkapnya?

Informan : Iya, Kurniawan (terdengar teriakan anak kecil di jalan)

Peneliti : Bekerja sebagai apa mas?

Informan : Saya masih anu, barusan lulusan

Peneliti : Umurnya berapa? (pritya)

Informan : Umurnya 19

Peneliti : Sekarang bekerja atau gimana?

Informan : Iya mau nyari mbak

Peneliti : Masih mau nyari?

Informan : iya

Peneliti : Jadi lulusnya 2014 ini?

Informan : Iya, lulusan ini

Peneliti : Mas, ini alamatnya mana?

Page 95: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : Ini, iya Jalan Jakarta Timur, Jalan Jakarta Timur (kurang

jelas)

Peneliti : Jalan Jakarta Timur? (sambil mencatat)

Informan : Iya, nomor 21A

Peneliti : Nomor?

Informan : 21A

Peneliti : RT/RW nya mas?

Informan : RW 3 e, RW 1/RT 3

Peneliti : Penggusurannya disini dilakukan tanggal berapa mas

kemaren?

Informan : penggusurannya ituuu… sekitaran Tahun kemaren bulan

November (pegang jidat sambil mengingat-ngingat)

Peneliti : Malah tahun kemaren?

Informan : Iya

Peneliti : Sekarang mas nya tinggal dimana?

Informan : Ini masih ngekos di tetangga

Peneliti : Kos di tetangga?

Informan : Iya

Peneliti : Begini mas, masnya tinggal di kalimas ini sudah berapa

lama, sama keluarga?

Informan : Tahun 82 (maksudnya 1982)

Peneliti : Sama keluarga?

Informan : Iya

Page 96: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : Terus sekarang keluarganya dimana? Disini semua atau…

(sudah disahut dijawab)

Informan : Keluarganya ada yang disini, ada yang sebagian di desa

Peneliti : Desanya mana?

Informan : Gresik

Peneliti : Gresik yang mana mas?

Informan : Di gresik nya…Desa Gurang Anyar

Peneliti : Itu yang mana mas?

Informan : Anu.. ikut apa sih…(sedikit berpikir sambil pegang jidat),

pokoknya ikut gresiknya itu lho mbak, ya ikut gresiknya

cuma desanya, tapi bukan di kotanya…

Peneliti : Bukan kota?

Informan : Iya, desanya

Peneliti : Terus ini apa alasan keluarga memilih tinggal dikalimas

ini kan sejak tahun 1982?

Informan : Kalau itu belum tahu mbak

Peneliti : Belum tahu?

Informan : Itukan orang tuanya (mah… terdengar teriakan anaka

kecil memanggil orang tuanya dijalan depan rumah saat

wawancara)

Peneliti : Warga disini kebanyakan pekerjaannnya sebagai apa?

Informan : Pekerjaannya… kebanyakan sih pekerjaanya pensiun

PJKA

Peneliti : Pensiun PJKA?

Page 97: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : Iya, PT KAI itu mbak

Peneliti : Kebanyakan kan pensiunan KAI tapi kenapa malah yang

menggusur PT KAI?

Informan : Ya itu mbak apa, inikan ada PT lain, PT lain ini kerjasama

dengan KAI gitu lho, lha… terus habis itu, ya PT KAI itu

mau merncanakan mau menjual tanahnya.. lha terus

sedangkan tanah ini tanah resmi warga ya gitu lho, lha tapi

sedangkan katanya kai itu, katanya.. itu tanah milik Kereta

Api, tapi sebenarnya tidak gitu lho

Peneliti : Tapi warga disini punya surat? (pritya)

Informan : Punya, punya jadi itu ditunjukkin itu mbak suratnya

Peneliti : Iya, heeh

Informan : Sama ditujukin ke aparat itu masih tetep saja maksa

Peneliti : Tapi PT KAI nya punya surat apa tidak?

Informan : Lha itu dimintain tapi nggak anu anu apa nggak

Peneliti : Nggak kunjung dikasih? (pritya)

Informan : Iya, nggak kunjung dikasih

Peneliti : Jadi nggak ada kejelasannya, yang sini punya tapi PT

KAInya nggak mau tahu?

Informan : Iya, iya

Peneliti : Tidak kunjung dikasih?

Informan : Iya, iya.. warga itu cuma minta buktinya kalau tanah ini

punyaknya KAI itu suratnya mana, kok nggak diberikan ke

warga gitu lho mbak, warga mintanya cuma itu doang.

Page 98: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : Lahannya yang habis di gusur itu masih nggak dinagun-

bangun atau masih diapakan? (kurang terdengar)

Informan : Ini, apanya mbak? (mengulang pertanyaan)

Peneliti : Lahannya ini?

Informan : Lahannya ini masih apa.. kayak dirapiin gitu lho mbak, ya

sebagian masih ada yang kurang ini baru 80% yang sudah

jadi, cuma daerah situ…(mengulang perkataan) nunggu

daerah situ (sambil menunjuk tempat yang sudah terlebih

dahulu dilakukan penggusuran)

Peneliti : Luas nya berapa mas lahannya? (pritya)

Informan : Ya ini, muter ini mbak sampek jalan raya itu

Peneliti : Berapa jumlah kepala keluarga?

Informan : Saya?

Peneliti : Bukan, warga yang terkena gusur

Informan : ow, sini.. kira kira…

Peneliti : Kurang lebih?

Informan : Kira kira itu 150 lebih mbak, kurang lebih 150

Peneliti : Kepala keluarganya 150?

Informan : Iya

Peneliti : Ada RT/RW nya nggak kira-kira mas?

Informan : Nggak ada

Peneliti : Nggak ada RT/RW nya?

Informan : Ow, ada

Peneliti : Terus sekarang RT nya dimana?

Page 99: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : Ada, ow ada ada di gang barat sebelahnya Pak RT nya

ada (makasih ya mbak, terdengar suara ibu-ibu yang telah

selesei diwawancarai teman kami disebelah)

Peneliti : Sebelumnya pernah ada sosialisasi masalah penggusuran

lahan ini apa tidak mas?

Informan : Maksudnya? (kurang paham)

Peneliti : Maksudnya kan, datang tiba-tiba PT KAI meminta

lahannya kan?

Informan : Iya

Peneliti : Nah, itu gimna? Sebelumnya pernah ada negosiasi atau?

Informan : pada waktu itu mbak, pas tanggal 17 november 2013 itu,

hah itu kejadian pemberontakan langsung,

Peneliti : Langsung

Informan : Iya, langsung demo.. langsung di gusur setelah itu di

bongkar

Peneliti : Yang demo?

Informan : Yang demo ya warga sini mbak

Peneliti : Pemberitahuan sebelumnya sehari atau sebelumnya

pernah ada negosiasi?

Informan : Iya sudah, terus habis gitu demonya itu datangnya pas

waktu perencanaan bongkar itu mendadak, dadakan.. habis

gitu, warga inikan warga yang demo yang bongkaran itu

pas hari kerja, nah..wargakan sebagian nggak ada, habis

gitu ya.. ya aparat ya maksa gitu lho mbak.

Page 100: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : Langsung?

Informan : Iya, pada waktu itu, terus warga mau minta waktu, mau

minta waktu itu nggak dikasih

Peneliti : Nggak dikasih?

Informan : Iya gitu

Peneliti : Sebenarnya bagaimana tanggapan warga disini?

Informan : Warga, ada yang mau dan ada yang nggak mau

Peneliti : Jadi waktunya itu 17 November?

Informan : Iya

Peneliti : Sebelumnya sudah ada peringatan atau sosialisasi masalah

lahan ini?

Informan : Iya, iya sih iya, cuma itu kurang lebih dua bulanan mbak?

Peneliti : Dua bulan?

Informan : Iya sebulan dua bulan, iya

Peneliti : Tetapi belum ada kejelasan?

Informan :Iya, sini.. warga sini cuma kepengen anu..

mempertahankan doang gitu lho mbak

Peneliti : Tapi kalau udah di gusur ini sudah ada ganti rugi atau

belum?

Informan : Itu sampai sekarang itu belum ada ganti rugi, sepeserpun

nggak ada

Peneliti : Belum ada ganti rugi sama sekali?

Informan : Belum

Peneliti : Terus kelanjutannya gimana? (pritya)

Page 101: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan :Ya ini, cuma tadinya rundingan, rundingan tapi

rundingannya itu kok nggak ada hasilnya gitu lho, itukan

tadi yang membuat rencana pembongkaran ini dicari, dicari

mbak, itu.. itu orangnya keadaan itu ya orang KAI juga,

orangnya itu.. sekarang kalau dinasnya itu biasanya di

gubeng situ mbak.

Peneliti : Ow, di gubeng?

Informan : Iya di gubeng

Peneliti : Namanya siapa?

Informan : Namanya Pak Jainuri

Peneliti : Pak Jainuri?

Informan : Iya

Peneliti : Rumahnya dimana mas?

Informan : Kalau gak salah rumahnya itu di daerah anu.. (diam

sejenak sambil berpikir) Sidotopo situ mbak

Peneliti : Jadi tinggalnya di Sidotopo?

Informan : Iya, anu.. itu kan orang KAI juga mbak

Peneliti : Kan pekerjaan warga disini sebagian tadi kan pensiunan

PJ KAI?

Informan : Iya

Peneliti : Terus warga yang lain pekerjaannya sebagai apa?

Informan : Iya

Peneliti : Dari kepala keluarga yang lain?

Page 102: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : ow, iya ada yang kuli, ada yang kuli.. terus kebanyakan

sini sih emhh.. pensiunan KAI

Peneliti : Berarti sudah lama mas tinggal disini?

Informan : Kisaran itu itu mbak, kisaran itu kurang lebih 20

Peneliti : 20 tahun?

Informan : Iya, itu minimal 20 tahun

Peneliti : Minimal 20 tahun, yang paling lama berapa kira-kira mas?

Informan : Ow, ada.. yang 40 tahun

Peneliti : 40 tahun?

Informan : Iya, 40 tahun

Peneliti : Kalau disini kebanyakan berasal dari daerah mana mas?

Informan : Owh, kurang tahu mbak

Peneliti : Disini?

Informan : Sini Jawa-Madura

Peneliti : Kalau yang digusur?

Informan : Iya, Jawa-Madura

Peneliti : Kan ini sudah digusur, jadi masnya ngekos, dan ada yang

kembali ke daerah asal, kira-kira dareah asalnya itu

dimana?

Informan : Itu.. kebanyakan sih ada yang ngekos ya..daerah

Surabaya, ya sisanya

ada yang pulang ke desanya

Peneliti : Kira-kira desanya mana aja?

Informan : Ow, kurang tahu mbak

Page 103: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : Tapi kebanyakan jawa-madura?

Informan : Iya, Jawa-Madura Sempat berhenti sebentar (Dessy lewat)

Peneliti : Sebelum-sebelumnya pernah ada sosialisasi nggak, kayak

tahun kemaren 2011 atau 2012, atau kemudian ada isu-isu?

(sahut pritya)

Informan : Ya pernah sih pernah, cuma warga kalau mau rundingan

bersama itu lho nggak bisa soalnya dia/warga ini kan

bareng-bareng sama kerja gitu lho mbak, jadikan…jadikan

warga itu maunya semuanya warga kumpul jadi gimana

setuju atau nggak setidaknya itu tau kan mbak, cuma itu

warga, terus pada waktu itu warga itu ndak tahu orang

suami-suaminya ibuk ibuk itu lho, nggak tahu kalau

rumahnya sudah habis mbak

Peneliti : Berarti posisi kerja?

Informan : Iya, itu posisinya masih kerja mbak

Peneliti : Kalau masnya sendiri ini, orang tuanya masih ada?

(pritya)

Informan : Masih ada

Peneliti : Pekerjaan orang tuanya sebagai apa mas?

Informan : Jualan

Peneliti : Ow, peracangan gitu?

Informan : Iya, kayak warung gitu lho mbak (suara motor lewat)

Peneliti : Saat penggusuran posisi mas nya dimana? Masih sekolah

atau…

Page 104: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : iya, masih sekolah

Peneliti : Masih sekolah berarti?

Informan : Itu pas liburan mbak,

Peneliti : Pas liburan?

Informan : Ya pas liburan habis gitu ya gitu demo itu mbak

Peneliti : Liburan, berarti masnya tahu?

Informan : Iya, iya tahu

Peneliti : Apakah warga disekitar sini juga tahu?

Informan : Sebagian lah, kita sebagai warga sini lho mbak sekarang

Cuma beberapa dan aparatnya beribu terus warganya

seratusan

Peneliti : Jadi kayak dipaksa?

Informan : Iya, dipaksa memeng dipaksa gitulah mbak (terdengar

suara bapak sebelah yang di wawancarai teman lain)

Peneliti : Selama ini negosiasi atau perundingannya sudah ada atau

belum?

Informan : Belum, belum

Peneliti : Sebelum penggusuran ada?

Informan : Belum belum

Peneliti : Walaupun sudah di bongkar?

Informan : Apanya?

Peneliti : Negosiasi atau perencanaan?

Page 105: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : Ini yang pertamakali yang dibongkar itu sebelah situ

mbak, sebelahnya stasiun ya itu dulukan ada rumah, dulu

ada rumah sudah dua tahun.. (ragu) setahunan itu terus ini,

nyalurnya kesini

Peneliti : Jadi disana tahun berapa?

Informan : Kurang tahu mbak, pokoknya tu disini tu, situ sama sini

kaceknya itu satu dua tahun mbak

Peneliti : Rumahnya banyak nggak mas?

Informan : Itu kurang lebih cuma 20 rumah (30 ta wan? sahut ibu-ibu

yang mendengarkan pembicaraan)

Peneliti : Terus masnya inikan sekarang kan ngekos, menurut mas

bagaimana dengan fasilitas yang mas tempati sekarang?

Lebih nyaman di rumah sendiri atau..(pritya)

Informan : Iya lebih nyaman di rumah sendiri sih mbak (semua enak

dirumah sendiri mbak, nggak menegeluarkan uang buat

bulanan… sahut ibu- ibu yang tadi) Kalau bisa sih, kalau

ada ganti ruginya warga kan biar enak biar nggak kepikiran

terus, kan takunya sebagian ada yang stress…lha itu..

Peneliti : Apa ada warga yang stres?

Informan : Kalau kejadian sih, ya.. belum ada, cuma warga ini kan

kepikiran doang gitu lho mbak, kepikiran terus

Peneliti : Masnya tahu nggak maksudnya kenapa gitu lho kok

digusur? (pritya)

Informan : Itu anu, kayaknya si.. mau.. mau membangun sebuah depo

Page 106: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : Depo?

Informan : Iya, depo itu kayak anu lho mbak.. emh… kontainer-

kontainer itu lho mbak

Peneliti : Iya?

Informan : Heemh dia itu membangun kontainer itu mbak

Peneliti : Yang buat bongkar muat itu mas?

Informan : Iya, bongkar muat itu (terdengar suara adzan magrib)

Peneliti : Itukan katanya milik kereta api, tetapi kenapa padahal itu

kan menjadi kepentingan publik?

Informan : Itukan kerjasama mbak

Peneliti : Kerjasama ya?

Informan : Ya, KALOG itu anak buahnya PT Kereta Api mbak, gitu.

Jadi KALOG sama PT Kereta Api ini adik kakak gitu lho

mbak, ya itu, dia itu kerjasama dengan kai, yaitu alasannya

ini..kalog ini mau minta lahan buat yaitu kontainer depo itu

tadi

Peneliti : Alasannya yang tadi?

Informan : iya, lha trus kai kesini, ini yang mau jadi sasaran

Peneliti : Ada warga yang tau ada yang nggak, responnya warga

yang nggak di gusur itu gimana?

Informan : Ya bantu, bantu cuma sini itu pas waktu kerja itu lho

mbak, ya kurang gitu lho mbak, RT 2 sini juga bantuin gitu

lho mbak.

Page 107: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Berhenti sejenak dan masih terdengar suara adzan magrib

Peneliti : Berarti belum ada kejelasan?

Informan : Belum, belum ada kejelasan cuma ini dari warga mau

nyari bapak jainuri itu, mau minta tanggungjawabnya gitu

Peneliti : Itu yang apa, memang yang menjanjiin? (pritya)

Informan : Iya

Peneliti : Disini ada ketuanya misalkan yang mewakili dari warga?

Informan : Ada, Bapak Abdul ….(kurang jelas) tapi orangnya masih

sholat

Peneliti : yang mewakili?

Informan : Iya, itu dari awal sampai akhir itu yang membantu

Peneliti : Apakah bapaknya juga menjadi korban penggusuran?

Informan : Iya, ikut digusur

Peneliti : Dimana rumahnya sekarang?

Informan : Ya ini rumahnya, rumah anaknya ini (rumah dimana

tempat kami wawancara)

Peneliti : Ow, rumah anaknya?

Informan : Iya

Peneliti : Kedepan gimana?

Informan : Gimana

Peneliti : Rencana kedepan gimana mas kalau seandainya, atau

berharapnya gimana?

Page 108: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : Berharapnya sih kalau bisa, ada ganti ruginya lho mbak,

nah kalau misalnya, rumah susun pokoknya tu bisa

ditempati sehari hari gitu lho mbak

Peneliti : Rencana kedepan gimana, inikan masih ngekos rencana

kedepan gimana?

Informan : Ya cuma nunggu ini aja mbak, nunggu anu.. ganti ruginya

itu sampai kapan gitu lho

Peneliti : Berarti nanti yang mewakili yang mengurus?

Informan : Iya, iya warga ini Cuma menunggu hasilnya doang gitu

lho mbak

Peneliti : Kalau warga yang sudah pergi ini gimana mas?

Informan : Ow bisa di konsultasikan lagi mbak, bisa dipanggil

Peneliti : Tapi ada kontaknya?

Informan : Ada, pasti ada

Peneliti : Berarti ada semua ya?

Informan : Ada.. iya ada

Peneliti : Masnya rencananya mau cari kerja atau gimana?

Informan : Iya ini mau nyari kerja mbak

Peneliti : Hasil ujiannya apakah sudah keluar?

Informan : apanya, udah.. inikan mau nyari ya itu orangnya (sambil

menunjuk bapak… sebagai perwakilan orban yang digusur?

Peneliti : Masnya kuliah, ee.., sekolahnya dimana?

Informan : SMK 7

Peneliti : SMK 7?

Page 109: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : SMK 7 Surabaya

Peneliti : Kalau misalkan nggak kunjung ada hasilnya gimana mas?

(pritya)

Informan : Ya, kalau saya sih.. saya ini kurang tahu mbak saya ini

apa kata orang tua, kalau saya inikan sebagai anak

nunutkan mbak, lha apa kata orang tua kalau ngomongnya

gini ya gini kalau gitu ya gitu, cuma orang tua ini mau

hasilnya doang, cuma tahu hasilnya doang gitu aja,

gimana, rundingannya itu gimana hasilnya gimana gitu aja

Peneliti : Masnya berapa saudara?

Informan : Saya… empat, empat sama saya

Peneliti : Masnya anak keberapa?

Informan : Saya terakhir

Peneliti : Jadi kakak-kakaknya?

Informan : Kakak-kakaknya sudah anu, pergi semua, sudah nikah

semua, Cuma kakaknya ini yang ketiga ini masih kerja

(terdengar suara motor lewat) cuma pulangnya kesini tu

jarang gitu mbak di desa terus

Peneliti : Kalau boleh tahu nama orang tuanya siapa? Ayah sama

ibunya?

Informan : Ibuknya Bu Kasmi

Peneliti : Usianya?

Informan : Usianya, tahun berapa ya… 65 mungkin

Peneliti : Kalau bapaknya?

Page 110: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : Kalau bapaknya kurang tahu, tapi sudah almarhum

Peneliti : Sudah almarhum, kapan?

Informan : Iya, pas kelas 2 SMP

Peneliti : Berarti tinggal disini cuma sama ibu dan kakak yang

nomor tiga?

Informan : Iya, iya

Peneliti : Jadi yang menopang biaya hidup siapa mas?

Informan : Ibuknya

Peneliti : Ibuk yang kerja peracangan tadi?

Informan : Iya

Peneliti : Kakaknya cewek apa cowok yang no tiga tadi?

Informan : Cowok

Peneliti : Sering kesini?

Informan : Ya sering kesini, sering ya setiap harinya ya kedesa itu

mbak

Peneliti : Sehabis penggusuran ini pernah di liput atau didatangi

wartawan?

Informan : Apanya?

Peneliti : Diliput sama wartawan masuk Koran atau TV?

Informan : iya pernah dulu, masuk anu.. BBS itu lho mbak

Peneliti : ada yang lain nggak?

Informan : TVRI udah

Peneliti : Koran nggak pernah?

Informan : Nggak

Page 111: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : Kalau menurut masnya beritanya ini nggak banyak orang

yang tahu atau gimana?

Informan : Ada yang tahu, tapi cuma nggak semuanya gitu lho, ini

kalau ada pasangannya Bapak Abdul Ghoni Bapak Agung

ada, ini orangnya barusan datang itu orangnya tahu, itu

pengurusan-pengurusan samaKAI itu orangnya tahu

Peneliti : Terus, kelurahan itu ada apa nggak?

Informan : Ya itu mbak, pas waktu ada pembongkaran itu dulu itu

sama warga pertama kali yang dipertahankan ya kelurahan

itu, kalau kelurahan sudah dibongkar warga juga sudah

nggak ada nganu.. nggak ada harapan gitu, warga ini

mintaknya satu aja itu kelurahan itu

Peneliti : Cuma kelurahan?

Informan : Ya dari dulu itu warga cuma memepertahankan kelurahan

aja mbak, kalau kelurahan belum di bongkar warga juga

nggak mau

Peneliti : Terus barang-barangnya hilang semua mas, atau sempat

diambil?

Informan : Ya, waktu itu dulukan waktu itu sama orang-orangnya

kelurahan itu kurang dua hari itu sudah diberitahukan, terus

habis itu ya kalau ilang gak hilangnya saya kurang tahu

tapi kalau setahu saya sih sudah soalnya pada waktu itu

sudah diberitahukan

Peneliti : Terus petugas kelurahannya sekarang dimana?

Page 112: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : Di Teluk Kumai, pindah di Teluk Kumai, sebelah situ

mbak

Peneliti : Deket sini?

Informan : Iya deket, mbak ini.. keluar ya lurus keluar habis gitu

nglewati rel kereta api itu panahnya pintu nya kereta api itu

sebelah kanan itu

Peneliti : Petuganya kan sudah pindah, berarti apakah ikut

kelurahan lain atau gimana?

Informan : Kalau itu kurang tahu mbak

Peneliti : Tapi pindah aja?

Informan : Iya satahu saya pindah aja

Peneliti : Sekian, terimakasih ya mas, maaf sudah ngrepoti

Informan : Iya iya

Memberikan souvenir dilanjutakan dengan berjabat tangan dan berpamitan

Page 113: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

INFORMAN SUBJEK

Identitas Informan

Nama lengkap : Subiah

Umur : 49 tahun

Pekerjaan : pengangguran

Pendidikan terakhir : tidak sekolah

Alamat : Jalan Jakarta Timur

RW/RT : 1/3

Nomor rumah : 21 A

Tempat wawancara : Didepan salah satu rumah warga kalimas yang merupakan

tempat tampungan korban pergusuran lahan

Tanggal wawancara : Rabu, 21 Mei 2014

Durasi wawancara : 13 menit 41 detik

Suasana rumah : keadaan di sekitar sedikit kurang mendukung karena

suasana sekitar lumayan ramai akibat banyak aktivitas

warga yang terjadi dan berdekatan dengan teman-teman

yang melakukan wawancara juga, namun tidak terlalu

mengganggu hasil indept interview yang di lakukan

bersama ibu….

Page 114: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Setelah pembagian informan, wawancara kami lakukan di depan halaman

rumah yang terdapat bebrapa bangku untuk dapat melakukan wawancara agar

lebih nyaman, dalam wawancara ini Dessy yang melakukan pertanyaan kepada

informan dengan posisi saling berhadapan sedangkan Angel yang memegang HP

untuk merekap pembicaraan.

Peneliti :permisi ibu ada waktu,, bisa saya wawancarai ibu?

Informan :ia bisa, dimana?

Peneliti : disini tidak apapa bu? Kalau boleh tau nama ibu siapa?

Informan : Subiah

Peneliti : bu,, umur berapa ibu sekarang?

Informan : saya umur empat sembilan

Peneliti : ow, umur empat puluh sembilan tahun. Bekerja apa ibu sekarang?

Informan : sekarang saya nganggur

Peneliti : ow, tidak bekerja ya,, bu ya. pendidikan terakhir ibu, apa bu?

Informan : saya gak sekolah mulai kecil gak punya orang

Peneliti : sekarang untuk penghasilan perbulan ibu carinya dimana?

Informan : yah,, ada yang bantu sedikit-dikit ngutang

Peneliti : dari tetangga, anak atau orang

Page 115: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : saudara ndak ada,,

Peneliti : saudara gak ada, berate ada yang membantu tetangga yah bu ya,,

Informan : ia yah…

Peneliti : dulu rumah ibu alamatnya mana bu? Atau sekarang alamat,

alamat disini dimana bu?

Informan : ini rumah di kasih umi ini (sambil menujuk rumah tempat kami

melakukan wawancara) ia di tamping.

Peneliti : dulu alamatnya dimana ibu ?

Informan : jalan Jakarta timur no 21 a

Peneliti : RW berapa ibu?

Informan : wan RW dewe, RW piro? (informan menanyakan alamat RW

kepada salah satu tetangganya yang dulu merupakan koraban

penggusuran)

Peneliti : RW satu

Informan : RW satu ya ibu ?

Salah satu warga informan membantu menjawab RT 3 / RW 1

Peneliti : nomor rumah?

Informan : nomor rumah saya 21 A

Page 116: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : ini bu mau Tanya, sejak kapan sih ibu tinggal di rumah

Jakarta timur ini?

Informan : sejak tahun sebilan puluhan

Peneliti : tahun sebilan puluan ya,, ibu daerah tinggal dimana

sebelum tinggal di Jakarta timur ibu?

Informan : disini,,,, di Bama. Timbangan di Bama timbangan

Peneliti : sebelum di kalmias di timbangan mana ya bu yah??

Informan : empat tahun saya disitu

Peneliti : di timbangan empat tahun ibu ya,, daerah mana itu bu?

Informan : kalmias, eh,,, boa itu bama, bama sini.

Peneliti : terus dulu itu juga di dekat rel itu?

Informan : ia dulu dekat, kontrak saya

Peneliti : kemudian sejak tahun pindak itu tahun 1990 ibu tinggal

disini, kemudian tahun 1990 bersama siapa saja ibu?

Informan : bersama adek saya, meninggal adek saya sekarang.

Peneliti : kenapa bu, meninggalnya ibu?

Informan : yah,, kemarin tu,, tahun apa,,,(sambil berpikir) bulan dua

Peneliti : bulan dua ya ibu?

Page 117: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : ia bulan dua kemarin tanggal,,, (informan kemudian menanyakan

tanggal meninggal adek nya kepada salah satu kerabatnya) tanggal

10 mungkin

Peneliti : pokoknya bulan dua ya bu yah,, sakit atau bagaimana bu?

Informan : sebetulnya gak sakit, dia mungkin mikir rumah sama kehilangan

uang lima belas juta mbak.

Peneliti : kok bisa ibu kehilangan ?

Informan : itukan,, saya cuma orang dua aja. Yang ngurus-ungurus rumah itu

gak ada teman, sebenarnyakan disini belum kena tanggal sepuluh,,

tanggal dua puluh di tempat saya tapi kata rumah dinas tanggal

tujuh belas.

Peneliti : adanya keluh” ibu sama bapak

Informan : gak, yah,, satu kampong. Satu gang

Peneliti : berapa orang ibu yang tinggal disini, di penampungan ini?

Informan : di penampungan cuma saya aja

Peneliti : yang lainnya ibu mungkin, yang lain kan masih banyak toh bu

yang tinggal di sekitar jalan Jakarta timur ?

Informan : gak tau saya, mungkin sebelah sana juga ada

Page 118: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : ibukan sebenarnya asal dari bama tadi ya ibu kemudian ibu kesini

mempertimbangkan untuk ke sini ke jalan Jakarta timur

Informan : dulu disitukan gak di kontrakan lagi terus saya nyari rumah dapat

disini, sini dulu kontrak mbak.

Peneliti : ow, dulu disini kontrak

Informan : ia yang ditempati bapak ini dulu saya kontrak

Peneliti : ibukan kontrak ya ibu, terus gimana orang yang punya kontrakan

di Jakarta timur?ow,,, orangnya sudah di Madura, ibu juga asli

orang Madura?

Informan : gak saya asli orang jawa, orang jombang saya.

Peneliti : ow,, dari jombang ibu ya. Jadi gini bu, ibu disini menuntut ganti

rugi gak sih bu?

Informan : yah,, menuntut kalau gak gitu apa yang itu saya bikin kontrak,

saya bikin kos.

Peneliti : ibu disini kontrak ya bu,,?

Informan : gak,, saya disini ditampung umi ini.

Peneliti : yang di jalan Jakarta timur?

Informan : yang di jalan Jakarta timur rumah saya sendiri mbak.

Peneliti : oh,, rumah sendiri ibu ya.

Page 119: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : iyaa,,, saya bangun rumah habis seratus tujuh puluhlah. Belinya

empat puluh lima terus saya bangun.

Peneliti : dapat sertifikat tanah juga ibu ya, dari pemilik rumah tersebut

yang pindah ke Madura sekarang.

Informan : ia dapat,

Peneliti : terus sekarang ibu gak tanya orangnya?

Informan : enggak,, anaknya tinggal di bama sini, di dekatnya mau ke

sekolah alamin itu ke sana.

Peneliti : terus gimana ibu sertifikat tanah udah ada terus kenapa kok masih

di persulit ibu?

Informan : sebetulnya itu, katanya loh mau ada ganti sampai sekarang kok

gak ada gitu makanya saya itu nunggu disini sampai dapat ganti

gitu mbak sampai sekarang.

Kemudian pewawancara meminta izin kepada informan untuk membagi

informan kepada teman yang belum mendapatkan informan sehingga wawancara

berhenti beberapa menit.

Peneliti : biasanya konflik yang terjadi, atau bertengkar sama sama siapa

sih bu?pernah bertengkar gak sih bu selama penggusuran?

Page 120: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : yah,, dorong-dorongan sama bapak polisi mbak masa rumah

sekian aja personilnya seribu lima ratus, kan gak pantas dilihatnya

gitu. Kita yah gak tau mau di gusur,, gak tau saya katanya masi

tanggal dua puluh gitu,, saya ya tenang-tenang mbak sampai adek

saya sakit itu.

Peneliti : jadi konvirmasinya tanggal sepuluh ya bu?

Informan : ia, sama PT KAI langsung di sikat.

Peneliti : sebelum tanggal berapa itu bu?

Informan : ya itu tanggal tujuh belas itu,,, konvirmasinya tanggal dua puluh

Peneliti : ibu ada pikiran untuk kembali ke jombang lagi atau gak?

Informan : gak saya,, gak ada keluarga

Peneliti : di jombang gak keluarga kemudian untuk disini sendirian juga

Informan : ia sendirian juga.

Peneliti : kemudian ibu mungkin tinggal di Surabaya enak gak sih bu

menurut ibu?

Informan : enakan disini bisa ada hiburannya, di rumah disana gak ada

hiburan, gak ada saudara-saudara

Peneliti : meskipun di tampung tinggal disini aja ibu ya? Kalau umpama

ada ganti rugi baru bangun lagi ibu ? sendiri bisa menjalaninya?

Page 121: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : saya kalau niat bangun gak ada mbak, saya mau kontrak

aja saya sendiri nanti kalau dapat uang ini untuk saya

kontrak agak lama.

Peneliti : kira-kira menurut ibu dapat bantuan gak sih bu?

Informan : kurang tau saya,

Peneliti : ibu tidak memiliki bentuk bantuan?

Informan : ada yang menguruskan nanti, yah muda-mudaan kita ada

yang bantu ngurus yah.

Peneliti : untuk ini bu, mau tanya lagi ibu inikan biasanya mau di

gusur. Kira-kira tanah yang di gusur ini di gunakan untuk

apa sih bu??

Informan : katanya untuk buat depo,,

Peneliti : depo apa itu bu?

Informan : depo kontener. Inikah sudah di tempati kontener…

(sambil menujuk kearah kumpulan kontener-kontener)

Peneliti : kontener apa ini bu?

Informan : kurang tau saya, punya orang cina

Peneliti : ow,, punya orang cina

Page 122: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : sebetulnya gini yah mbak ya,,, katanya loh ya ini cuma

saya cuma ada lihatan. Sebetulnya sini nih gak di gusur

cuma di bikin pelebaran jalan katanya gitu,,, terus habis

itu kok, yang di gusur itu pasar turi sama wonokromo gitu

loh katanya.

Peneliti : yang wonokromo juga sudah di gusur namun juga yah gini

Informan : ow,, disini di tawar satu meternya dua ratus limah puluh

mbak, kita bisa apa orang rumah saya cuma enam meter

mbak lebarnya,, panjangnya,,

Peneliti : terus bagaimana bu?

Informan : dapat hanya beberapa,, ya untuk makan aja gak cukup

mbak,, yah kita ya gak mau.

Peneliti : kemudian biasanya, untuk ini bu yang dulu di jalan

Jakarta timur kalimas dulu kebanyakan bekerja sebagai

apa sih bu?

Informan : saya dulu bekerja di indomie di teluk kumai sini mbak,

saya dulu dapat pesangon.

Peneliti : semua dulu yang tinggal di jalan Jakarta timur mayoritas

kerja sebagai apa ibu?

Page 123: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : kurang tau saya mbak,, cuma saya yang sama adek saya

yang kerja tadi di pabrik indomie. Dulu teluk kumaikan ada

indomie terus sekarang mungkin dia kontrknya mahal

pindah di pasuruan .

Peneliti : jadinya sekarang tidak bekerja lagi ya bu ya,,,?

Informan : enggak,,,

Peneliti : begini bu untuk fasilitas umum, sekarangkan ibu di

tumpangi bu untuk fasilitas kamar mandi, bagaimana ibu

sudah layak gak sih menurut ibu?

Informan : semua di tampung sini,, ndak layak

Peneliti : kenapa ibu,, kok bisa ndak layak bu,, mungkin kotor

atau..?

Informan : ndak kalau sayakan punya pendirian sendiri ya mbak,

memang numpang. Kita numpang harus kita punya pikiran

ikut bantu bersih-bersih

Peneliti : berati ikut semuanya ibu ya,, berati gak ada anggota

keluarga lagi ibu ya.

Informan : ia ndak ada.

Peneliti : sudah selesai ibu terimakasih atas informasinya (sambil

memberikan souvenir).

Page 124: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

INFORMAN SUBJEK

Identitas Informan

Nama Lengkap : Hasan

Umur : 36 Tahun

Bekerja : Wiraswasta

Pendidikan Terakhir : Sma

Penghasilan Perbulan : 5 juta >

Alamat : Jalan Jakarta Timur No.21

RT 03/RW 01

Peneliti : Sejak kapan pak hasan tinggal di kalimas ini ?

Informan : Saya sejak kecil mas tinggal di sini,sudah 36 tahun mas tinggal

di sini .

Peneliti : Apa Alasan Pak hasan tinggal di kalimas ?

Informan : saya ikut orang tua mas tinggal disini itu sejak mulai tahun 1962

mas.

Peneliti :Menurut pak hasan,mayoritas penduduk kalimas dari daerah mana

pak ?

Informan :Banyak mas dulu itu mas ,campuran.seperti orang

batak,Banjarmasin,jawa dan orang Madura juga ada mas.tetapi

sekarang udah pisah semua mas,berhubung habis terjadi

penggusuran lahan mas.

Page 125: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : o,,iya pak hasan,,jumlah keluarga dari orang batak dan banjar

masin itu sekitar berapa pak ?

Informan : setahu saya orang bataknya itu ada tiga keluarga mas,yang orang

banjarmasinya dan orang jawanya saya lupa mas,ada berapa.

Peneliti : Menurut pak hasan,mayoritas penduduk kalimas ini bekerja

sebagai apa ?

Informan : banyak mas campuran,ada yang bekerja sebagai guru,pedagang

dan wiraswasta mas,tapi mayoritasnya bekerjanya sebagai

pedagang mas.

Peneliti : Menurut pak hasan,penggusuran lahan di kalimas,apakah sering

terjadi konflik ?

Informan : jarang mas,konfliknya itu sama PT.KAI nya mas biasanya

konfliknya,lhaa pada waktu penggusuran lahan itu mas,masyarakat

di sekitar sini yang dulunya terkena gusuran itu tidak dapat surat

pemberitahuan mas,dan penggusuran itu secara paksa mas,padahal

ini tanah milik harta rampasan mas,sejak itu PT KAI itu

memanggil preman-preman mas dan preman itu di bawakan oleh

PT KAI sebanyak 2 gerbong mas,dan anggota preman itu memakai

baju anggota PT KAI mas,kan jadi masyarakat sekitar sini itu

bingung mas,kenapa penggusuran seperti ini saja sampai

memanggil preman sebanyak 2 gerbong mas.dan intinya kalau

sama warga sekitar sini itu tidak pernah terjadi konflik

mas,konfliknya itu biasanya sama PT KAI.

Page 126: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : Sejak kapan konflik Penggusuran lahan terjadi?

Informan : Sejak bulan mei tahun 2013 mas,padahal pada waktu itu beberapa

teman saya sampai mengadu ke dirjen PT KAI ,dan dari Dirjennya

itu bilang sendiri mas kalau tidak ada penggusuran pada daerah sini

mas,kan otomatis saya dan teman-temannya saya masih bingung

mas dengan kepastian ini.

Peneliti : Menurut pak hasan,antara siapa dengan siapa yang mengalami

konflik ?

Informan : yang mengalami konflik itu mas,masyarakat sekitar sini dengan

anggota PT KAI mas,dan PT KAI itu menurut saya ingin

mempunyai wilayah atau kekuasaan mas,dan sehingga

mengakibatkan penggusuran pada tempat yang kita tempati itu

mas,padahal saja juga bayar pajak mas,lhaa kok di gusur secara

paksa mas,dan pada waktu itu kan PT KAI itu mengganti rugikan

rumah masyarakat sekitar sebanyak 250 ribu mas per meter

bangunannya mas,dang anti rugi itu tidak adil mas,banyak

merugikan masyarakat sini mas.

Penelitil : Menurut pak hasan,kalimas kan sudah di gusur pak,isunya akan di

buat atau di buat bangunan apa pak di kalimas itu sendiri ?

Page 127: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : itu mas isunya dulu itu sebelum ada penggusuran itu

mas,Anggota PT KAI itu menerangkan atau bisa di sebut juga

Sosialisasi mas ke masyarakat sekitar mas,setelah mendengarkan

penjelasanya akan di buat Duble track lintasan Kereta Api

mas,padahal setelah saya dan teman-teman saya ke Dirjen PT KAI

dari pihak sana itu mas,tidak ada penggusuran dan tidak ada

lintasan double track mas di daerah kalimas,dan orang Dirjen itu

bilang bengini mas,double track itu mulai dari Jakarta dan

Surabaya mas,kalau dari Surabaya itu double tracknya itu di pasar

turi mas,jadi beritanya dari PT KAI ini ternyata mengecewakan

mas,dan coba mas lihat di depan ini,kan sekarang di buat container

mas,bukan double track mas.dan ini adalah proyek antara PT KAI

dengan investornya mas yang membuat Kontainer ini mas,dan ini

sangat merugikan warga kalimas ,karena beritanya dulunya tidak

sesuai dengan kenyataan yang sekarang mas.

Peneliti : Menurut pak hasan,upaya negoisasi apa yang akan di lakukan

oleh warga kalimas dengan pemerintah ?

Page 128: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : negoisasinya itu masyarakat di sekitar sini sudah datang ke DPRD

Surabaya ini dan dari anggota DPRD ini sudah menyetujui mas,lha

gimana lagi mas DPRDnya itu ada yang kenal dengan warga

sekitar sini mas yang terkena gusuran ini mas,dan polisi pun ikut

membela mas,tetapi mas polisi ini harus ada imbalan untuk

membayarnya mas,sedangkan warga kita itu sudah tidak

mempunyai apa apa mas,jadi yang saya harapkan itu peran

pemerintah mas,peran pemerintah saya katakana itu gagal

memimpin mas,padahal anggota DPRDnya sudah menyetujui

tinggal pemerintahnya saja mas,yang kurang tegas dalam tindakan

ini.

Peneliti : Menurut Pak hasan,bagaiana dengan fasilitas umum yang ada di

pemukiman baru sekarang ?

Informan : Menurut saya,itu masih kurang nyaman mas beda sama dulu

mas,soalnya masih nyaman mas tinggal di daerah yang terkena

gusuran yang dulu mas,dan sekarang seperti pelayanan kesehatan

atau puskesmas keliling itu tidak ada mas sekarang,sedangkan

yang sebelum ada penggusuran itu ada mas,dan selain itu

pendidikan juga agak berkurang mas di tempat yang baru ini beda

sama yang dulu mas,dan tetapi air disini juga sama bersihnya kok

mas,sama tempat yang dulu yang habis di gusur itu mas.

Peneliti : sekian dulu ya pak,wawancaranya pak,maaf kalau menggangu

waktunya pak.

Informan : iya mas tidak masalah.

Page 129: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

INFORMAN SUBJEK

Identitas Informan

Nama Informan: Abdussalam

Alamat: jl. Jakarta Timur No. 21

Usia: 41

Pekerjaan: kuli bangunan

Pendidikan terakhir: SD

Peneliti : bapak itu sejak kapan tinggal di kalimas ini?

Informan : kalau saya sekitar 20 tahun

Peneliti : 20 tahun, itu sejak tahun berapa ya pak.

Informan : itu waktu dulukankan saya kontrakkan rumah itu, saya pindah di

sini ya tahun 89

Peneliti : tahun 89 ya pak. Bapak itu, bapak sendiri alasan bapak

menempati tempat tinggal di kalimas sendiri apa pak?

Informan : ini kan beli, saya beli

Peneliti : beli, maksudnya beli tanah atau..

Informan : beli rumah

Peneliti : beli rumah, beli rumah trus bapak menempatinya sejak tahun 89

sampai..

Informan : iya sampai sekarang.

Peneliti : rumahnya itu belinya melalui siapa pak?

Informan : ya tuan rumah, bapak abdullah. Ya yang punya itu bapak

abdullah

Page 130: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : terus kalau menurut bapak sendiri , mayoritas penduduk kalimas

sini dari daerah mana

Informan : kebannyakan ya jawa madura.

Peneliti : jawa madura, kebanyakan dari

Informan : madura

Peneliti : dia itu, apa itu bekerja sebagai apa pak?

Informan : yang lainnya

Peneliti : iya yang lain-lainya

Informan : lainnya itu ada yang pensiun PT KAI

Peneliti : alasan apa itu, pendatang mayoritas madura yang datang

bertempat tinggal di kalimas ini atas dasar apa pak,

Informan : cari pekerjaan

Peneliti : ow,, cari pekerjaan. Menurut bapak itu penggusuraan lahan di

kalimas itu terjadi konfik

Informan : wo sering,

Peneliti : konfliknya seperti apa

Informan : kalau PT KAI itu, door to door dia itu, maksudnya yang takut di

takut-takuti. Kalau ada warga itu dia lari.

Peneliti : ada warga dia lari

Informan : bersama aparatnya juga, banyak aparatnya. Lha yang terjadi di

nomer berapa itu polisinya, mask polisinya maksa. Memaksa untuk

tanda tangan.

Peneliti : maksanya dengan sikap yang bagai mana pak?

Informan : ya pokoknya....

Page 131: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Ditengah-tengah wawancara kami dengan bpk tiba-tiba saudara yang berada di

dekat kami yang sekaligus juga merupakan anak dari korbanpenggusuran lahan

ikut menjawab pertanyaan dari kami

Informan : ya di apa. Pokoknya satu rumah itu di datangi.

Informan : di datangi di rumahnya. Ya seperti di paksa itu.

Peneliti : anu, apa itu . apakah waktu terjadinya penggusuran itu

kondisinya seperti apa pak.

Informan : ow,, sudah siap. Siap bertempur

Peneliti : apakah ada adu fisik atau...

Informan : ada adu fisik

Peneliti : adu fisiknya itu dengan aparat

Informan : adu fisiknya itu dengan aparat. Nah kira-kira itu 1.500

Peneliti : 1.500 aparat

Informan : iya

Peneliti : untuk melawan warga sini ya pak

Informan : iya

Tiba-tiba mas yang berada di dekat kami tadi ikut menjawab lagi

Informan : kurang lebih 34 kontainer

Peneliti : untuk menghadapi warga sini

Informan : iya

Informan : warga itu Cuma ada sekitaran 150 orang

Peneliti : 150 orang melawan aparat,,

Informan : 150. Belum, belum termasuk preman.

Page 132: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : itu ada premannya mas. Kesininya itu tadinya kepasar turi trus

kesini naik kereta.

Informan : premannya itu 4 gerbong

Peneliti : trus apakah waktu terjadi selisih dengan preman,aparat sama

warga itu apakah ya ada adu mulut atau gimana itu.

Informan : dorong-dorongan

Peneliti : selai dorong-dorongan trus apa lagi

Informan : a,, itu wakil Rtnya itu sempat di gigit anjing

Peneliti : berarti itu juga melibatkan hewan juga.

Informan : iya,water kanon

Peneliti : sejak kapan pak penggusuran lahan itu terjadi

Iagi-lagi mas yang berada di dekat kami ikut menjawab

Informan : bulan nofember

Informan : tanggal 20, ya dari pertengahan bulan november

Peneliti : apakah ada ancaman-ancaman nanti kalau ada yang gak mau

digusur seperti ini- seperti ini..

Informan : ndak,ndak ada. Dia bilang itu yang deal ya di bongkar yag gak

deal ya gak di bongokar.

Peneliti : tanggal 17 itu masih terjadi konflik belum ada penggusuran gitu.

Informan : lupa saya

Pada saat kami menanyakan hal ini informan lupa sehingga mas yang berada di

dekat kami yang menjawab

Informan : pokoknya itu mas , ya penggusurannya terjadi tanggal 17 itu tadi

Page 133: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : itu termasuk pemberontakan warga dengan aparat itu langsung di

gusur apa,,

Informan : langsung di gusur, gak dikasih tenggang, sebenarnya warga

minta waktu, tapi gak di kasih. langsung di gusur,banyak barang-

barang warga itu hancur semua.

Peneliti : terus menurut bapak konflik itu terjadi antara siapa dan siapa,

yang terlibat

Informan : ya warga dengan aparat.

Peneliti : menurut bapak di kalimas ini mau dibangun apa

Informan : petikemas

Peneliti : maksudnya petikemas

Informan : kontainer

Peneliti : pemberhentian atau

Informan : pemberhentian

Peneliti : itu mengangkut apa

Informan : logistik

Peneliti : kalau menurut bapak itu upaya negosiasi apa yang dilakukan

warga kalimas ini dengan pemerintah itu

Informan : selama ini kami bernegosiasi dengan dewan. Sudah di tanggapi

sama dewan terus tanah itu akhirnya sama dewan dikasih surat.

Gak di perhatikan.

Peneliti : selain itu apa lagi pak. Mungkin berkaitan dengan gantirugi

Informan : belum ada, belum ada

Page 134: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Peneliti : kalau menerut bapak sendiri, bagaimana dengan fasilitas umum

yang ada di pemukiman sekarang. Yang bapak tempati.

Informan : yang saya tempati sekarangkan punya mertua, saya memang ya

bagai mana lagi ya nak. Kalau sudah ginikanTerpaksa ikut mertua.

Tapi sebenarnya saya gak suka, saya mau mandiri.

Peneliti : apa itu disini untuk mendapatkan air bersih

Informan : waktu tinggal di sini ya gak layak. Saya sebelum bertempat di

rumah mertua itu mandiri bersama tetangga.

Peneliti : jadi bersama warga di sini yang tidak terkena gusuran itu ya pak.

Informan : iya.

Peneliti : ow,, jadi warga yang di sini yang tidak terkena penggusuran ya.

Informan : tidak, sukarela itu.

Peneliti : jadi warga di sini mengutamakan gotong royong.

Informan : iya gotong royong.

Peneliti : ya saling mengerti, saling berbagi gtiu.

Informan : ya. Kena musibah

Peneliti : saling merasakan gitu

Informan : makan saja di sumbang supermie, beras. Dulukan ada dapur

umum. Kan ada itu

Peneliti : dekatnya masjid, sebelahnya masjid.

Informan : ow,, bukan . sana yang terbuat dari pring, ya itu.

Peneliti : sekarang masih berfungsi pak

Informan : sudah tidak. Soalnya sumbangan juga sudah tidak,,

Peneliti : bapak Abdussalam ini aslinya dari mana

Page 135: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Informan : kalau saya kelahiran asli sura baya.

Peneliti : ow,, asli surabaya terus.

Informan : Cuma orang tua madura.

Peneliti : itu bapak tidak ada rencana buat pindah ke madura gitu?

Informan : o,, gak ada.

Peneliti : alasannya apa pak ,kok tetap pilih tnggal di sini itu?

Informan : ya pekerjaan itu sulit di desa.

Peneliti : ow,,, madura itu di desanya.

Informan : di desa

Peneliti : ow,, lebih mudah di sini.

Informan : iya lebih mudah di sini. Di sana paling apa kerjanya,, bertani.

Peneliti : menerut bapak untuk pemasukan sendiri, lebih banyak di mana

pak.

Informan : ya di sini.

Peneliti : ya udah pak saya akhiri sampai disini, terimakasih atas waktunya

yang di berikan. Kami dari universitas airlangga mengucapkan

banyak terimakasih. Maaf telah mengganggu waktu bapak. Sekali

lagi terimakasih atas waktu dan informasi yang telah di berikan.

Page 136: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

C. Dokumentasi

Pada tanggal 24 Mei 2014 sore anggota kelompok kami yaitu pitara dan riza

mostofa sedang mewawancarai bapak abdul salam (berbaju putih) yang sebagai

informan subyek di tempat penampungan warga yang terkena gusur.

Page 137: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Pada sore itu juga anggota kelompok kami yaitu dessy dwi dan angel sedang

mewawancari ibu Subiah yang sebagai informan subyak di tempat penampungan

warga yang terkena penggusuran.

Pada tanggal 24 Mei 2014 sore hari anggota kelompok kami yaitu Dina dan

Desianasari sedang mewawancarai ibu Nurul Khasanah yang sebagai informan

non Subyek di tempat penampungan warga yang tergusur.

Page 138: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Pada tanggal 24 Mei 2014 sore anggota kelompok kami yaitu pritya dan suci

sedang mewawancarai Kurniawan sebagai Informan Non Subyek di Tempat

penampungan warga yang terkena gusur.

Page 139: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Dalam kedua foto ini anggota kelompok kami yaitu faisal haq sedang

mewawancarai bapak Hasan yang sebagai Informan subyek di tempat

penampungan warga yang terkena penggusuran.

Page 140: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Kedua foto tersebut kelompok kami telah melakukan wawancara untuk memenuhi

tugas kuliah lapangan sosiologi perkotaan yang berjudul “Konstruksi Sosial

Masyarakat Urban Kalimas Terhadap Penggusuran Lahan” yang berada di Jalan

Kalimas Baru, Kalimas, Kec.Pabean Cantikan- Surabaya. Kelompok kami

mewawancarai beberapa Informan yang telah ditentukan pada masyarakat urban

yang tergusur.

Page 141: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Pada foto diatas terlihat bawasannya warga yang tergusur tidak menerima atau

tidak mempercayai janji-janji para caleg-caleg yang hanya memanfaatkan suara

masyarakat urban kalimas yang terkena penggusuran lahan.

Pada gambar diatas terlihat lahan warga yang sudah tergusur dan telah dibangun

proyek bongkar muat dan kontaner diatas lahan jalan jakarta timur.

Page 142: KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS TERHADAP PENGGUSURAN LAHAN

1

Pada gambar diatas merupakan tempat penampungan warga kalimas yang

tergusur. Dimana dalam gambar diatas informan Nurul Khasanah ssebagai

informan non subjek sedang mencuci baju.

Pada gambar diatas tergambar jelas bawasannya para warga sangat tidak setuju

pada penggusuran lahan yang terjadi karena warga beranggapan bahwa

penggusuran disama dengankan seperti penghapusan budaya mereka.