17
iv TESIS Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan Faham Keagamaan (Studi Fenomenologis Pada Komunitas Syi‘ah dan Sunni di Desa Karang Gayam dan Bluuran Kabupaten Sampang Madura) Oleh : Muhammad Junaedi 09250023 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER SOSIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013

Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

iv

TESIS

Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas

Perbedaan Faham Keagamaan

(Studi Fenomenologis Pada Komunitas Syi‘ah dan Sunni di Desa Karang Gayam dan

Bluuran Kabupaten Sampang Madura)

Oleh :

Muhammad Junaedi

09250023

PROGRAM PASCA SARJANA

MAGISTER SOSIOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013

Page 2: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

v

Page 3: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

vi

Page 4: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

vii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhammad Junaedi

Tempat/Tanggal Lahir : Purworejo, 27 Agustus 1986

NIM : 09250023

Program Studi :Magister Sosiologi Program Pasca Sarjana

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa karya ilmiah.tesis yang berjudul “Konstruksi Sosial

Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan Faham Keagamaan : Studi

Fenomenologis Pada Komunitas Syi’ah dan Sunni di Desa Karang Gayam

dan Bluuran Kabupaten Sampang Madura”. Adalah karya tulis asli pribadi

dan bukan merupakan karya tulis orang lain yang pernah terpublikasikan baik

sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami

sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar kami bersedia mendapat sanksi akademik

sesuai peraturan yang berlaku.

Malang, Juli 2013

Yang Menyatakan

Muhammad Junaedi

Page 5: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

viii

LEMBAR PERSEMBAHAN

GATOK PORA (Alm Bpk Moh Badri)

Hasil karya TESIS ini saya persembahkan

terkhusus kepada kedua Orang Tua yang

menjadi inspirator kehidupan , Bapak

Moh Badri Alm walaupun beliau telah

tiada namun teladan dan kearifannya

akan tetap selalu terkenang selama-

lamanya, dan Mama’ Taslimah tercinta,

dengan doa restu-nyalah saya dapat

menempuh dan menyelesaikan studi ini

dengan lancar meskipun menuai banyak

hambatan namun pada akhirnya tercapai

dan terselesaikan, atas doa-kedua-

nyalah semua bisa terwujud.

Tidak lupa juga trimakasih kepada Istri

tercinta, seluruh keluarga, saudara-

saudara yang sangat ku hargai dan

cintai dengan merekalah pula dukungan

intelektual, moril, spiritual maupun

materiil bisa saya peroleh lahir dan

batin, begitu juga dengan lingkungan

tempat saya bekerja para dewan

pengajar, siswa-siswa dan rekan-rekan

sejawat yang telah memberikan curahan

warna dalam kehidupan ini.

Page 6: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur semoga selalu

terhaturkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan Rahmat dan Hidayah kepada

hamba-hamba-Nya, dan Sholawat serta Salam semoga selalu terhaturkan pula kepada

junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat-umat-Nya

kepada jalan lurus yang diridhoinya. Lantaran rahmat, hidayah dan syafa„at-Nyalah

upaya penulisan Tesis pada Program Pasca Sarjana Magister Sosiologi Universitas

Muhammadiyah Malang dengan judul “ Konstruksi Sosial Masyarakat Atas Realitas

Perbedaan Faham Keagamaan : Studi Fenemenologis Pada Komunitas Syi’ah da

Sunni di Desa Karang Gayam dan Bluuran Sampang Madura” ini dapat terselesaikan

dengan baik dan maksimal.

Kekerasan atas nama agama yang menimpa komunitas Syi‟ah di desa Karang

Gayam dan Bluuran merupakan salah satu contoh realitas sosial hubungan antar

kelompok keagamaan yang tercederai dengan adanya disintegrasi sosial dalam

kehidupan beragam Islam, Madura memang dikenal sebagai basis Muslim Sunni

hampir 99,9 persen dari total jumlah penduduknya, keislamannya mayoritas sebagai

pengikut nahdyyin NU, dengan basis keagaamaan NU yang kuat maka kehadiran

kelompok keagamaan lain seperti Syi„ah cenderung mendapatkan resistensi dari elit

keagamaan dan lapisan sosial masyarakat setempat. Tragedi penyerangan terhadap

komunitas Syi‟ah pada peristiwa Sampang satu 29 Desember 2011 dan tragedi

Sampang dua pada 26 Agustus 2012 adalah bukti bahwa ekistensi Syi‟ah menjadi

dilema hubungan kelompok keagamaan, meskipun secara historis eksistensi Syi‟ah

sudah berlangsung semenjak kehadiran Islam itu sendiri, dimana Sunni dan Syi‟ah

merupakan dua mazhab besar dalam Islam yang keberadaan ummatnya juga tersebar

ke balahan dunia Islam tidak saja di Indonesia melainkan di negara-negara Islam

lainnya, berangkat dan bermula dari relasi sosial yang melahirkan disintegrasi pada

komunitas Sunni dan Syi‟ah di Sampang inilah, peneliti tertarik lebih dalam untuk

mengkaji konstruksi sosial masyarakat bagi dua komunitas Syi‟ah dan Sunni dalam

memahami realitas perbedaan faham keagamaan, diharapakan dengan pendekatan

sosiologis yang peneliti kedepankan akan mampu memberikan formula khusus dalam

upaya rekonsialisi konflik berbasis kearifan lokal sehingga kohesivitas sosial antara

komunitas Syi‟ah dan Sunni makin kuat dan terintegasikan dalam kehidupan sosial

bersama.

Page 7: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

x

Dalam kesempatan ini tentu penulis mengucapkan trimakasih yang sebesar-

besarnya atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis baik moril maupu

material kepada semua pihak , sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini,

meskipun masih banyak kekurangan guna penyempurnaan penelitian yang lebih

lanjut, dalam hal ini penulis mengucapak beribu terimakasih kepada :

1. Dr Muhdjir Efendi, M.AP selaku Rektor Univers itas Muhammadiyah Malang

2. Dr Latipun, M.Kes, selaku direktur Program Pasca Sarjana Universitas

Muhammadiyah Malang

3. Drs Rinikso Kartono, M.Si selaku ketua Program Magister Sosiologi

4. Prof Dr Syamsul Arifin selaku dosen pembimbing pertama yang telah

meluangkan banyak waktu untuk membantu, mengarahkan dan menyelesaikan

sekaligus menyempurnakan penelitian ini mulai dari awal penelitian hingga

tahap penyelesaian laporan meskipun ditengah sela-sela kesibukan, trimakasih

banyak atas curahan ilmu dan arahan-arahan yang penulis terima selama

proses penyelesaian tesis.

5. Drs Joko Susilo, M.Si selaku dosen pembimbing pendamping yang juga telah

memberikan arahan, dukungan, motivasi dan supportnya dalam memberikan

arahan penulisan laporan penelitian selama proses penyelesaian tesis ini,

trimakasig pula atas waktu luang yang telah diberikannya.

6. Dr Vina Salviana DS M.Si, Dr Wahyudi, M.S.i, Dr Achmad Habib MA, Dr.

Sugeng Puji Leksono M.S.i, Prof. Dr Mas„ud Said, Ph,D. Prof, Dr. Mudjia

Raharjo, M.Si, Prof. Dr. Bambang Widagdo, M, Dr. Muhadjir fendi, MAP,

Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si, Prof. Dr Jabal Tarik Ibrahim, Dr Asep

Nurjaman, M.Si, Prof Dr. Hamidi, M.Si (Alm), Prof. Dr. Bambang Widagdo,

Himawan Bayu Patriadi Ph.D, Dr Tri Sulistianigsih, M.Si selaku dosen-dosen

pengajar di kelas sehinga penulis bisa memperoleh curahan kearifan dan ilmu

pengetahuan yang begitu mendalam pada progran Magister Sosiologi.

7. Kepada segenap informan penelitian yang tidak bisa peneliti ungkapkan satu

persatu-persatu baik dari warga maupun lembaga instansi pemerintahan

Sampang setempat maupun lembaga non-pemerintahan yang telah

memberikan izin informasi data lapangan dalam komunitas Sunni dan Syiah,

guna memperkaya khazanah temuan data lapangan.

Page 8: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

xi

8. Bapak / Ibu di TU PPs UMM terimakasih banyak atas pelayanan administratif

yang selama proses menyelesaikan studi

9. Alm Bapak Badri walaupun telah menghadap Ilahi namun teladan dan

kearifanya akan selalau terkenang dan juga Mamak tercinta atas dasar doa dan

dukunnganya baik moril maupun meteril akhirnya penelitian ini bisa

terselesaikan, demikian juga terimakasih untuk semua keluarga, saudara-

saudara dan pendamping hidup baru yang langsung tercipta suasana

mesatakung hingga laporan penelitian ini cepat terselesaikan.

10. Teman-teman sejawat di kampus maupun dalam rekan mengajar, meskipun

disela kesibukan, nuanasa humor dan komunikasi yang tidak terputus sehingga

bisa memberikan peringatan dalam berbagai urusan yang terkaiat.

Penulis merasa yakin bahwa dalam karya tulis penelitian ini masih terdaoat

kekuarangan yang perlu dilengkapi dan disempurnakan llebih lanjut, karenanya segala

macam kritik, saran dari berbagai pihak yang membangun akan penulis terima dengan

sepenuh hati guna perbaikan dan penyempurnaan. Demikian pengantar yang dapat

penulis, sebagai penutup ucapan trimakasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya

atas segala kekurangan maupun kehilafan dalam tesisi ini. Semoga tesis ini mampu

memberikan manfaat demi pengembangan ilmu pengetahuan maupun kontribusi

praktis bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Malang, Juli 2013

Penulis

Page 9: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

xii

ABSTRAKSI

Islam adalah agama yang dilahirkan dengan kedamaian, Islam menjadi

penghubung utama nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan, meskipun dalam Islam

memiliki keberagaman faham keagamaan, namun perbedaan di tengah ummat Islam

adalah sebuah rahmah. Dalam catatan sejarah dunia Islam, Syi‟ah dan Sunni

merupakan dua faham keagamaan besar yang menjadi bagian historis perkembangan

dunia Islam itu sendiri, begitu juga dalam catatan sejarah kedatangan Islam ke

Indonesia, kedua mazhab keagamaan ini telah tersebar, diyakini dan dianut oleh

mayoritas masyarakat Indonesia yang bermazhab-kan Sunni, meskipun demikian juga

terdapat pengikut Syi‟ah sebagai minoritas keyakinan yang diikuti oleh sebagian

masyarakat Indonesia, namun sejak awal eksistensinya dinilai tidak pernah menjadi

sebuah ancaman bagi mayoritas penganut muslim Sunni. Realitas perbedaan faham

keagamaan yang melahirkan relasi sosial disintegratif berupa pertentangan dan

konflik, memang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan masyarakat, hal inilah yang

tampak terjadi di masyarakat Sampang Madura. Meskipun Madura dikenal sebagai

pengikut agama Islam yang taat, patuh, tunduk dan menjunjung tinggi nilai-nilai

keislaman dalam bingkai ajaran NU yang dikenal toleran, namun nyatanya elit

keagamaan dan lapisan sosial masyarakat tertentu masih belum bisa menerima

eksistensi Syi‟ah sebagai bagian dari faham keagamaan Islam. Tragedi penyerangan

komunitas Syi‟ah tanggal, 29 Desember 2011 dan tragedi Sampang dua pada 26

Agustus 2013 adalah bukti nyata kekerasan atas nama agama masih menjadi catatan

hitam toleransi antara hubungan faham keagamaan yang berbeda.

Fenomena kekerasan atas nama agama tersebut menarik untuk dicermati lebih

dalam guna mengungkap realitas permasalahan lapangan yang terjadi di masyarakat,

atas dasar itulah peneliti mencoba menguraikan permasalahan tersebut dalam bingkai

sosiologis dengan judul “Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan

Faham Keagamaan” : Studi Fenomenologis Pada Komunitas Syi’ah dan Sunni di

desa Karang Gayam dan Bluuran Kabupaten Sampang Madura), diharapan agar

penelitian ini mampu memberikan formula yang tepat guna menghadirkan wacana

teoritis dalam pemahaman konstruktivis akan relasi sosial dan pemahaman realitas

perbedaan faham keaagamaan, namun juga bisa menghadirkan manfaat praktis guna

merumusukan rekonsiliasi konflik berbasis local wisdom yang terbingkai dalam

wadah kerukunan dan kedamaian antar komunitas Syi‟ah dan Sunni, meskipun

memiliki faham keagamaan yang berbeda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode diskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis sebagai pisau analisa

yang digunakan dalam mengurai dan mendiksripsikan temuan-temuan faktual

lapangan yang terjadi di masyarakat. Dengan pendekatan inilah rumusan masalah bisa

terjawab secara holistik berdasarkan data empiris dan dengan kerangka berpikir

sosiologis yang obyektif.

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka metodologis yang diterapkan

dalam penelitian ini, tersingkap bahwa konstruksi sosial masyarakat terhadap realitas

perbedaan faham keagamaan antara komunitas Sunni dan Syi‟ah memiliki sudut

pandang pemahaman yang berbeda dan saling bertentangan, bagi komunitas Sunni

realitas perbedaan faham keagamaan tersebut menjadi sebuah permasalahan besar,

tatkala syiah menjadi ancaman eksitensi ajaran mainstrem Islam NU (Nahdatul

Ulama) yang kebenarannya telah diakui bersama sebagai commen values mayoritas

masyarakat Madura, tradisi dan ritual keagamaan yang terpolakan semenjak lahir dan

tumbuh berkembang dimasyarakat dalam kurun waktu ke waktu harus tetap langgeng

Page 10: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

xiii

dan dipertahankan, Syi‟ah dinilai telah melukai harga diri dasar masyarakat Madura

dengan menistakan nilai-nilai dasar keagamaan yang diikuti mayoritas masyarakat

muslim Sunni NU, oleh karena itulah elit keagamaan dan masyarakat menghendaki

agar Tajul dan pengikutnya harus bertaubat kembali ke ajaran semula atau kalau tidak

berkehendak dan tidak mengakui ajaran semula maka pilihannya adalah relokasi

keluar dari Madura. Guna melindungi faham keagamaannya yang sudah mapan maka

diputuskanlah bahawa ajaran Syi‟ah yang dibawa Tajul Muluk adalah ajaran yang

sesat dan menyesatkan, bermula terhadap pemahaman Syi‟ah sesat, maka muncullah

prasangka-prasangka negatif tentang bentuk-bentuk penistaan agama yang dilakukan

oleh pengikut Syi‟ah, isu kesesatan Syi‟ah terus diproduksi oleh elit keagamaan dan

mayoritas lapisan sosial masyarakat dari komunitas Sunni anti Syi‟ah, akibat penilain-

penilaian dan prasangka negatif inilah relasi sosial antara dua komunitas yang

sebelumnya berjalan damai diwarnai dengan disharmonisasi sosial.

Berkebalikan dengan pandangan komunitas Sunni dalam melihat realitas

perbedaan faham keagamaan, komunitas Syi‟ah menilai bahwa sebenarnya

masyarakat komunitas Sunni memiliki prinsip-prinsip sosial dasar kemanusian yang

toleran, namun kebencian terhadap komunitas Syi‟ah dianggap sebagai hasil ciptaan

yang sengaja diciptakan dan diproduksi oleh elit-elit keagamaan Islam NU yang ada

di Madura, dalam kontek ini komunitas Syi‟ah menilai terdapat dua hal utama yang

saling berkaiatan pertama adanya pergeseran otoritas keaagamaan dari elit agama

Islam NU dan yang kedua adanya stereotip dan distorsi pemahaman ajaran Syi‟ah

dalam arti tuduhan fatwa sesat dari Majlis Ulama Madura, FMU, BASRA, keputusan

BAKORPAKEM isinya dinilai didistorsi atau dislewengkan, karena keputusan

tersebut bersifat sepihak tanpa ada proses dialog tebuka yang adil bagi komunitas

Syi‟ah, dan yang kedua stigma sesat dan anggapan Syi‟ah sebagai ajaran yang

menyimpang dengan penyebaran isu dilebih-lebihkan, mengada-ada dan tidak faktual

sebagaimana keyakinan dan ajaran yang diikuti oleh komunitas syiah. Pemahaman

tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi,

ancaman dan anarkisme dinilai oleh komunitas Sunni anti Syi‟ah sebagai bagian

upaya mempertahankan akidah atau keyakinan dari penistaan ajaran syiah.

Meskipun terdapat perbedaan faham keaagamaan yang melahirkan relasi

disintegratif, namun ikatan sosial yang didasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal

teretan dibik inilah yang mampu mempererat relasi sosial integratif antara Syi‟ah dan

Sunni, kekerabatan dalam keluarga dan berinteraksi sosial antar sesama merupakan

proses sosial berkesinambungan yang tidak bisa terputus, melalaui jalan inilah

rekonsiliasi konflik bisa terwujud, dengan pendektan teori konstruksi sosial oleh Peter

L Berger dan Thomas Luckhman peneliti melihat bahwa realitas perbedaan faham

keagamaan di masyarakat tidak bisa dilepaskan dari realitas yang telah

terkonstruksikan sehingga melahirkan pertentangan dari komunitas Sunni anti Syi‟ah,

itulah beberapa sajian ringkasan temuan data lapangan yang terurai dalam laporan

penelitian ini.

Page 11: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

xiv

ABSTRACT

Islam is borne religion with peacefulness, Islam become especial link of the

infinite values and is human. Though in Islam have diversity of religious

understanding, but difference in the middle of people of Islam is a rahmah. In world

history note of Islam, Syiah and Sunni represent two big religious understanding

which become historical part of growth of world of Islam itself, so also in arrival

history note of Islam to Indonesia. Both of this religious madzab have spread over, to

be believed and embraced by society majority of Indonesia, which is Sunni madzab.

Nevertheless also there is follower of Syiah as faith minority followed by some of

society of Indonesia, but since early its existence assessed by have never become a

threat to majority follower of Moslem of Sunni. Reality difference of religious

understanding which bear social relationship of disintegrative in the form of conflict

and opposition, it is true cannot be discharged in life of society, this matter see

happened in society with Sampang Madura. Though Madura known as by follower of

religion of Islam obedient, submissive and respect values of Islam in teaching frame

of NU lenient recognized, but its reality of religious elite and social coat of certain

society still not yet can accept Syiah existence as part of religious understanding of

Islam. Tragedy attack of community of Syiah at December 29, 2011 and second

tragedy Sampang at Augustus 26, 2013 is real evidence of violence on behalf of

religion still become black note of tolerance between different religious understanding

relation.

Those violence phenomenons on behalf of the religion draw to be deeper

research to express reality problems of field that happened in society. On the basis of

that's researcher try to elaborate the problems in frame of sociologies with title 'social

construction of society to reality difference of religious understanding: study of

phenomenology at community of Syiah and Sunni in countryside of Karang Gayam

and Bluuran sub-province of Sampang Madura'. Its expectation so that this research

can give correct formula to attend theoretical discourse in constructive understanding

about social relationship and understanding of reality difference of religious

understanding, but also can attend practical benefit to formulate conflict reconciliation

base on local wisdom which framed in place of peacefulness and reconciliation

between community of Syiah and Sunni, though have different religious

understanding. In this research, researcher use qualitative descriptive method with

approach of phenomenological as analysis knife, which is used in decomposing and

describe findings of factual field that happened in society. With this approach the

problem formula can be answered by holistic pursuant to empirical data and with

framework think objective sociologies.

based formulation of the problem and the methodological framework applied

in this study, revealed that the social construction of the reality of religious

disagreement between sunni and Shiite community has a different perspective and

understanding conflicting, to Sunni community of those reality of religious

disagreement into a major problem, the Shiite to be a threat existence when the

mainstream Islamic teachings NU (Nahdlatul Ulama) whose truth has been

Page 12: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

xv

recognized with the majority of the Madurese commen values, traditions and religious

rituals are patterned from birth and grew up in the community from time to time shall

remain a lasting and sustained. Shia judged to have hurt people's basic dignity with

Madura outraged religious core values that followed the majority Sunni Muslim

community NU. Therefore, the religious elite and the public wants Tajul and his

followers must repent or go back to the teachings of all wills otherwise and does not

recognize the original teachings, then the choice is relocating out of Madura. to

protect religious understanding established, it was decided that the Shia doctrine

brought Tajul Muluk is misguided and misleading teachings, started against Shiite

misguided understanding, then comes the negative prejudices about other forms of

blasphemy performed by followers of the Shia, the issue of apostasy Shia continue to

be produced by the religious elite and the majority of the social layer of Sunni

community anti-Shiite. eventually judgments and prejudices these social relations

between the two communities that were previously peaceful tinged with social

disharmony.

In contrast to the Sunni community in view of the reality of religious

disagreement, the Shia community considers that the public actually Sunni

community have basic social principles of humanity that is tolerant, but hatred against

the Shia community is considered as a result of the deliberate creation was created

and produced by Islamic religious elites NU is in Madura, in the context of assessing

the Shiite community there are two main things that are related, first to a shift in

religious authority of NU's elite Islamic religion and that both the stereotypes and

distortions in the sense of understanding the teachings of Shia fatwa misguided

allegations of clergy Madura, FMU, BASRA, decision Bakorpakem contents assessed

distorted or perverted, because it is a unilateral decision without an open dialogue

process that is fair to the Shia community, and that both stigma and assumptions Shia

as heretical teachings that deviate by spreading exaggerated the issue, making it and

not factual as beliefs and teachings are followed by the Shia community.

understanding will certainly give birth to social disintegration, hence any form of

intimidation, threats and anarchism assessed by Sunni community anti-Shiite as part

of efforts to maintain the faith or belief of the Shia doctrine sacrilege.

Although there are differences in religious ideology that gave birth

disintegrative relationships, but social bonds are based on the values of local wisdom

teretan dibik is able to strengthen the integrative social relations between Shia and

Sunni, kinship in family and the social interaction between the members of a

sustained social process that can not be disconnected, through this the path conflict

reconciliation can be realized with the approach of the theory of social construction

by Peter L.Berger and Thomas Luckhman. Researchers saw that the reality of

religious disagreement in the community can not be separated from the reality that has

constructed that spawned opposition from Sunni community anti-Shiite, which is a

presentation summary of the findings of field data that described in this research

report.

Page 13: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

ABSTRAKSI ........................................................................................................ ix

ABSTRACT .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xviii

DAFTAR GAMBAR TEMUAN DATA .............................................................. xx

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xxi–

BAB.I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 12

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 13

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 15

A. Pengertian Syi‟ah .......................................................................................... 16

B. Pengertian Ahlussunnah Wal Jama‟ah (Sunni)............................................... 20

C. Sejarah Singkat Lahirnya Mazhab Syi‟ah dan Perkembangan

Syi‟ah di Indonesia ......................................................................................... 23

C.1. Sejarah Munculnya Syi‟ah Pada Awal Berdirinya Islam. ...................... 23

C.2 Beberapa Nama Julukan Untuk Syi‟ah ................................................... 26

C.3 Aliran-aliran Dalam Syi‟ah .................................................................... 28

C.4. Perkembangan Syi‟ah di Indonesia dan Hubungannya dengan

Komunitas Sunni............................................................................................ 33

C.5. Geneologi Perkembangan Gerakan Syi‟ah di Indonesia ....................... 35

Page 14: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

xvii

D. Landasan Dasar Teori Penelitian .................................................................. 42

E. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 46

BAB.III. METODE PENELITIAN ................................................................... 51

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................................... 51

B. Lokasi Penelitian ............................................................................................. 54

C. Subyek Penelitian............................................................................................ 54

D. Tehnik Pengumpulan data dan Sumber data Penelitian ................................. 59

E. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data ............................................................. 59

F. Keabsahan Data / Validitas Data .................................................................... 62

BAB. IV. PEMBAHASAN ................................................................................. 63

A. DISKRIPS LOKASI PENELITIAN ........................................................... 63

A.1. Kondisi Geografis Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran ....................... 63

A.2. Kondisi Pemerintahan dan Demografis Desa Karang Gayam

dan Desa Bluuran .......................................................................................... 66

A.3. Kondisi Perumahan/pemukiman di Desa Karangaggayam dan

Desa Bluuran ................................................................................................. 70

A.4. Kondisi Perekonomian dan Pola Pemukiman Masyarakat

Desa Karang Gayam dan Bluuran .................................................................. 74

A.5. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Desa Karang Gayam

dan Desa Bluuran .......................................................................................... 81

A.6. Kondisi Keberagamaan Masyarakat Desa Karang Gayam

dan Desa Bluuran ......................................................................................... 84

Page 15: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

xviii

B. TEMUAN DAN ANALISA DATA PENELITIAN .................................... 89

B.1.Geneologi Perkembangan (latar belakang) Munculnya Syi‟ah di Desa Karang

Gayam dan Desa Bluuran .............................................................................. 92

B.2. Respon Kyai dan Masyarakat Terhadap Keberadaan Komunitas

Syi‟ah di Desa Karang Gayam dan Bluuran ................................................. 104

B.3. Diskripsi Konflik Kekerasan Atas Nama Agama Terhadap

Komunitas Syi‟ah Dalam Tragedi Sampang Satu Desember 2011

dan Dua Agustus 2012 ................................................................................... 120

B.3.1. Latar Belakang Munculnya Kekerasan Berdasarkan Fakta-fakta

Kronologis Kejadian ...................................................................................... 120

B.3.2. Tragedi Sampang Satu 29 Desember 2011 ......................................... 134

B.3.3. Tragedi Sampang Dua 26 Agustus 2012 ............................................. 138

Gambar Skema Temuan Data 4.1. : Geneologi Perkembangan

Syi‟ah serta Respon Kiai dan Masyarakat di Desa Karang Gayam & Bluuran …147

B.4. Konstruksi Sosial Komunitas Sunni – Syi’ah terhadap Realitas

Perbedaan Faham Keagamaan................................................................... 148

B.4.1. Realitas Subyektif dan Obyektif Masyarakat Karang Gayam dan

Bluuran dalam Komunitas Sunni dan Syi„ah ................................................. 148

B.4.2. Konstruksi Sosial Masyarakat Bagi Komunitas Sunni

Realitas Perbedaan Faham Keagamaan .................................................... 150

B.4.2.1. Tradisi Keagamaan yang berdasarkan nilai-nilai Islam NU ... 150

B.4.2.2. Prasangka Negatif Terhadap Realitas Perbedaan faham

Keagamaan Syi„ah ................................................................................ 166

Gambar Skema Temuan Data 4.2. : Konstruksi Komunitas Sunni Terhadap

Realitas Perbedaan Faham Keagamaan Syi‟ah di

Desa Karang Gayam dan Bluuran ......................................................................... 184

Page 16: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

xix

B.4.3. Konstruksi Sosial Masyarakat Bagi Komunitas Syi‘ah Terhadap

Realitas Perbedaan Faham Keagamaan ................................................. 185

B.4.3.1. Pergeseran Basis Legitimasi Otoritas Antar Pimpinan

Kelompok Kelompok Keagamaan ....................................................... 187

B.4.3.2. Munculnya Stereotipe dan Distorsi Pemahaman Terhadap

Kesesatan Syi„ah .................................................................................. 202

Gambar Skema Temuan Data 4.3. : Konstruksi Komunitas Syi‟ah Terhadap

Realitas Perbedaan Faham Keagamaan Sunni

di Desa Karang Gayam dan Bluuran .................................................................... 217

B.5. Relasi Sosial dan Rekonsiliasi Konflik Berbasis Kearifan

Lokal Bagi Komunitas Syi‘ah dan Sunni di Desa

Karang Gayam Dan Desa Bluuran ........................................................... 218

Gambar Skema Temuan Data 4.4. : Relasi Sosial dan Rekonsiliasi

Konflik Berbasis Kearifan Lokal Antara Komunitas Syi‟ah dan Sunni di Desa

Karang Gayam dan Bluuran.................................................................................. 228

B.6. Diskusi Teori dan Implikasi Teori ............................................................ 229

B.6.1. Dialektika Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Relitas Perbedaan

Faham Keagamaan bagi Komunitas Syi‟ah dan Sunni

di desa Karang Gayam dan Bluuran. ............................................................. 229

Gambar Skema Temuan Data 4.5. : Diskusi Teori dan Implikasi Teori :

Dialektika Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas

Perbedaan Faham Keagamaan bagi Komunitas Sunni dan Syi‟ah

di desa Karang Gayam dan Bluuran ..................................................................... 236

BAB. V PENUTUP.............................................................................................. 237

A. Kesimpulan .............................................................................................. 237

B. Saran ........................................................................................................ 242

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 244

Page 17: Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi, ancaman dan anarkisme dinilai

xx