85
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC PPT - 1.3a

Konsep Pendekatan Scientific dan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

RASIONAL KURIKULUM 2013 (MD.1)

KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFICPPT - 1.3aKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN1Langkah-Langkah Pembelajaran Scientific2Observing(mengamati)Questioning(menanya)Associating(menalar)Experimen-ting(mencoba)Networking(membentuk Jejaring)Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran23Mengumpulkan Data/Informasi yang teramati dari fakta.Melihat karakteristik obyek /fenomena kajian.Mengumpulkan informasi dari aneka sumber ilmiah, berupa Buku, Jurnal, Majalah, Koran, Internet.1Observing(mengamati)

2Questioning(menanya)Menyusun pertanyaan berbasis fakta /fenomena kajianApa saja yang mempengaruhi pertumbuhan obyek kajian?Melihat hubungan-hubungan variabel atau ukuran-ukuran.Mencermati polaMenganalisis, membandingkan, mensintesis atas hubungan-hubunganMembuat dugaan (Hipotesis)3Associating(menalar)Membuat generalisasi (kesimpulan) yaitu penerimaan atau penolakan hipotesisInterpretasi hasil pemecahan masalahMembangun jejaring baru5Networking(membentuk Jejaring)4Experimenting(mencoba)Membuat rancangan percobaan.Menerapkan perlakuanMelakukan pengukuran variabel-variabelMenguji HipotesisLANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARANDISCOVERY LEARNINGPERSIAPANPELAKSANAANPENILAIANTUJUANSTIMULATIONTES DAN NON TESMATERI PELAJARANSTATEMENT (HIPOTESIS)KARAKTERISTIK SISWADATA COLLECTIONSITUASI DAN KONDISIDATA PROCESSINGVARIFICATIONCLARIFICATION6Langkah-Langkah OperasionalProject Based LearningPROBLEM BASED LEARNING8KONSEP DASAR / BASIC CONSEPT/PROBLEMPENILAIANPENDIFINISIAN MASALAHPEMBELAJARAN MANDIRI/GROUPPERTUKARAN PENGETAHUANKONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJARPPT 1.3bKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN910NoPerilaku / sikapMuncul/ dilakukanYaTidak1Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan pendapat2Memotong pembicaraan teman lain3Menyampaikan pendapat dengan jelas4Mau menerima pendapat teman5Mau menerima kritik dari teman6Memaksa teman untuk menerima pendapatnya7Menyanggah pendapat teman dengan sopan8Mau mengakui kalau pendapatnya salah9Menerima kesepakatan hasil diskusi 10DstLEMBAR PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK

Nama siswa yang diamati :Kelas : Hari/TanggalCONTOH PENERAPAN DAN INSTRUMEN PENILAIAN DALAM PROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

No.Nama SiswaA s p e k P e n g a m a t a n JumlahSkorNilaiKet.Kerja samaMeng-komunika-sikan pen-dapatToleransiKeaktifanMenghargai pendapat temanKeterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria4 = Baik Sekali3 = Baik2 = Cukup1 = Kurang Skor perolehan Nilai = X 100 Skor Maksimal Kriteria Nilai A=80 100:Baik SekaliB=70 79:BaikC=60 69:CukupD= 60:KurangLembar Pengamatan Proses kegiatan Diskusi12NomorButirAspek Skor543210102030405LEMBAR PENGAMATAN

Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada skor yang sesuai dengan aspek.

Nama peserta didik : kelas:Hari/tanggalKeteranganSKOR 5SKOR 4SKOR 3SKOR 2SKOR 1Sangat TepatTepatAgak TepatTidak TepatSangat Tidak TepatLembar Penilaian Presentasi

13No.Nama SiswaA s p e k P e n i l a i a nJumlahSkorNilaiKet.KomunikasiSistematika penyampaianWawasanKeberanianAntusiasGesture dan penampilanKeterangan Skor :Masing-masing kolom diisi dengan kriteria4 = Baik Sekali3 = Baik2 = Cukup1 = Kurang Skor perolehan Nilai = X 100 Skor Maksimal Kriteria Nilai A=80 100:Baik SekaliB=70 79:BaikC=60 69:CukupD= 60:KurangFormat Penilaian Hasil Karya14Struktur Hasil KaryaIndikatorNilai TampilanKeterbacaan

Kebersihan

Kerapian

Menarik

IsiSesuai materi

Ketepatan pemilihan gambar

Orisinalitas makalah

Ringkas dan padat

JumlahSangat sesuai4Sesuai3Cukup2Kurang 1Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:Lembar Pengamatan Perilaku15NoASPEK PERILAKUKATEGORIKET43211.Ikut dalam siskamling2.Bertegur sapa dengan sopan3.Bertamu dengan sopan4.Menerima tamu dengan sopan5..Ikut kerja bakti6.Ikut gotong royong7.Tolong menolong8.Menghormati orang yang lebih tua9.Tidak meludah di sembarang tempat10.Tidak makan sambil berbicara11.Berbuat baik terhadap sesama manusia12.Berperilaku jujur13.Menjaga kebersihan lingkungan 14.Membantu warga yang terkena musibah15.Menjaga kerukunan dengan tetanggaJumlah SkorNilaiKeterangan4 = Sangat Baik/Sering3 = Baik/Sering2 = Cukup/Kadang-kadang1 = Kurang/Tidak Pernah16NoPernyataanTPJRKDSRSL1Saya menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan matapelajaran kepada teman-teman2Saya bertanya kepada guru hal-hal yang berhubungan dengan matapelajaran3Saya menyempatkan diri membaca artikel yang berkaitan dengan matapelajaran di majalah/koran 4Saya mendengarkan informasi yang berhubungan dengan matapelajaran dari radio5Saya menonton tayangan di televisi yang berkaitan dengan matapelajaran, misalnya Siaran Berita6Saya hadir setiap ada jam pelajaran matapelajaran di sekolah7Saya membuat catatan yang rapi untuk matapelajaran8Saya menyerahkan tugas matapelajaran tepat waktu9Saya menerapkan pengetahuan matapelajaran dalam kehidupan sehari-hari10DstPENILAIAN DIRIPetunjuk : Isilah dengan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan kenyataan17NoPernyataanSSSTSSTS1Saya senang melakukan penelitian matapelajaran2Pelajaran matapelajaran membosankan3Saya senang mengikuti acara televisi yang berhubungan dengan matapelajaran4Saya tidak menyukai karir di bidang matapelajaran5Saya suka berkunjung ke museum untuk menambah pengetahuan di bidang matapelajaran6Saya senang jika ada kesempatan untuk bekerja di bidang yang ada hubungannya dengan matapelajaran7Saya benci jika ada tugas untuk membuat ringkasan dari artikel yang berkaitan dengan matapelajaran dari koran8Saya suka membaca rubrik tentang matapelajaran9DsbSKALA LIKERT

Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan pendapat kalian.18KiriabcdefgKananMembosankanMenarikBermanfaatTidak bermanfaatMenyenangkanMerepotkanMenantangTidak menantangTidak memberatkanMemberatkanMembuang-buang waktuMenguntungkanSKALA BEDA (DIFFERENSI) SEMANTIKPEMBELAJARAN matapelajaran DI KELAS

Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom yang tersedia bila sesuai dengan pilihan kalian19NoAspek yang dinilaiSkor1PersiapanRumusan masalah (tepat = 3; kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)31 - 32Pelaksanaana. Pengumpulan informasi (tepat = 3; kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)b. Keakuratan data/informasi (akurat = 3; kurang = 2; tidak akurat = 1)c. Kelengkapan data (lengkap = 3; kurang = 2; tidak lengkap = 1)d. Analisis data (baik = 3; cukup = 2; kurang = 1)e. Kesimpulan (tepat = 2; kurang tepat = 1)141 31 31 31 31 - 23Pelaporan hasilSistematika laporan (baik = 2; tidak baik = 1)Penggunaan bahasa (komunikatif = 2; kurang komunikatif = 1)Penulisan/ejaan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat/banyak kesalahan =1) Tampilan (menarik = 2; kurang menarik = 1)91 21 21 31 - 2Skor maksimal26PENILAIAN TUGAS : PROJEKKriteria : (1) Kemampuan Pengelolaan; (2) Relevansi; (3) Keaslian

PEDOMAN PENSKORANPENILAIAN AUTENTIK= Hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Assessment = Penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi.

Autentik = Asli, data, nyata, valid, atau reliabel. 20Jenis-jenis Penilaian autentikPenilaian Kinerja

Penilaian Proyek

Penilaian Portofolio

Penilaian Tertulis

211. Penilaian KinerjaPenilaian melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur tugas yang akan mereka kerjakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya.

Cara merekam hasil penilaian berbasis kinerja :Daftar cek (checklist). Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records).Skala penilaian (rating scale). Memori atau ingatan (memory approach), dan sebagainya.222. Penilaian ProjekKegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.

Tiga hal yang perlu diperhatian guru dalam penilaian projek: Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.Keaslian sebuah projek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.233. PortofolioPenilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

24lanjutan Langkah-langkah :Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian.Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

254. Penilaian TertulisTes tertulis berbentuk uraian atau esai Menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

26Langkah-Langkah PembelajaranProses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan27Sikap(Tahu Mengapa) Keterampilan(Tahu Bagaimana) Pengetahuan(Tahu Apa) ProduktifInovatifKreatifAfektifHasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi Langkah-Langkah Pembelajaran (lanjutan)Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu mengapa. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu bagaimana. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu apa. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2829Terima KasihKONSEP PENDEKATAN SCIENTIFICKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANBADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN30Esensi Pendekatan IlmiahPembelajaran merupakan proses IlmiahPendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didikPenalaran dalam Pendekatan ilmiahPenalaran InduktifPenalaran deduktif31Penalaran Induktif dan DeduktifPenalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhanPenalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luasPenalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifikMetode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum32Penalaran Induktif dan Deduktif33

Metode IlmiahTeknik-teknik investigasi tas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnyaKriteria IlmiahMetode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifikMetode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas pengoleksian data melalui observasi dan ekperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis34Pendekatan Ilmiah dan Non-ilmiah dalam PembelajaranPembelajaran berbasis pendekatan ilmiah lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran tradisionalPembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah lima belas menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70 persen.35Pembelajaran dengan Pendekatan IlmiahProses pembelajaran harus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan ilmiahProses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiahProses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah lebih mengutamakan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaranProses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai nonilmiah Proses pembelajaran semata-mata berdasarkan intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis36Kriteria Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semataPenjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran37Kriteria Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi pembelajaranMendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaranBerbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkanTujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya

38Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan IlmiahProses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan39

Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan IlmiahRanah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu mengapa. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu bagaimana. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu apa. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

40Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan IlmiahKurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiahPendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran

41Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah42

1. MengamatiMetode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning)Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannyaMemerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaranMetode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru43LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN ILMIAHLangkah-Langkah MengamatiMenentukan objek apa yang akan diobservasiMembuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasiMenentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunderMenentukan di mana tempat objek yang akan diobservasiMenentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancarMenentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya44Jenis Jenis ObservasiObservasi biasa (common observation). Observasi terkendali (controlled observation). Observasi partisipatif (participant observation). Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasiMenentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancarMenentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya45Kegiatan observasi dalam proses pembelajaran meniscayakan keterlibatan peserta didik secara langsung. Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam observasi tersebut.1. Observasi biasa (common observation). Pada observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer). Di sini peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.

462. Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya observasi biasa, pada observasi terkendali untuk kepentingan pembelajaran, peserta didiksama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Merepa juga tidak memiliki hubungan apa pun dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.

Namun demikian, berbeda dengan observasi biasa, pada observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan. Karena itu, pada pembelajaran dengan observasi terkendali termuat nilai-nilai percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang diobservasi.473. Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati.Sejatinya, observasi semacam ini paling lazim dilakukan dalam penelitian antropologi khususnya etnografi. Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati. Di bidang pengajaran bahasa, misalnya, dengan menggunakan pendekatan ini berarti peserta didik hadir dan bermukim langsung di tempat subjek atau komunitas tertentu dan pada waktu tertentu pula untuk mempelajari bahasa atau dialek setempat, termasuk melibakan diri secara langsung dalam situasi kehidupan mereka.48Selama proses pembelajaran, peserta didik dapat melakukan observasi dengan dua cara pelibatan diri. Kedua cara pelibatan dimaksud yaitu observasi berstruktur dan observasi tidak berstruktur, seperti dijelaskan berikut ini.

1. Observasi berstruktur. Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh peserta didik telah direncanakan oleh secara sistematis di bawah bimbingan guru.

2. Observasi tidak berstruktur. Pada observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses pembelajaran, tidak ditentukan secara baku atau rijid mengenai apa yang harus diobservasi oleh peserta didik. Dalam kerangka ini, peserta didik membuat catatan, rekaman, atau mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objektif, atau situasi yang diobservasi.49Prinsip-rinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran disajikan berikut ini.1. Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan pembelajaran.2. Banyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek, atau situasi yang diobservasi. Makin banyak dan hiterogensubjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum obsevasi dilaksanakan, guru dan peserta didik sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan.3. Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya, serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.

502. MENANYA51Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

Istilah pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri norma hukum? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri norma hukum! FUNGSI BERTANYA1. Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.2. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.3. Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.4. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.5. Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.526. Mendorong partisipasipeserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.7. Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.8. Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.9. Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

53Kriteria Pertanyaan yang Baik1. Singkat dan jelas.Contoh: a. Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang? b. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang? Pertanyaan kedua (b) lebih singkat dan lebih jelas dibandingkan dengan pertanyaan pertama.

542. Menginspirasi jawaban. Contoh: Membangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada bangsa yang multiagama. Jika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan beragama, akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. Coba jelaskan dampak sosial apa saja yang muncul, jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat beragama?Dua kalimat yang mengawali pertanyaan di muka merupakan contoh yang diberikan guru untuk menginspirasi jawaban peserta didik menjawab pertanyaan

553. Memiliki fokus.Contoh: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan? Untuk pertanyaan seperti ini sebaiknya masing-masing peserta didik diminta memunculkan satu jawaban. Peserta didik pertama hingga kelima misalnya menjawab: kebodohan, kemalasan, tidak memiliki modal usaha, kelangkaan sumber daya alam, dan keterisolasian geografis. Jika masih tersedia alternatif jawaban lain, peserta didik yang keenam dan seterusnya, bisa dimintai jawaban. Pertanyaan yang luas seperti di atas dapat dipersempit, misalnya: Mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan? Pertanyaan seperti ini dimintakan jawabannya kepada peserta didik secara perorangan.

564. Bersifat probing atau divergen.Contoh: a. Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, apakah peserta didik harus rajin belajar?b. Mengapa peserta didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi putus sekolah? Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh peserta didik dengan Ya atau Tidak. Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang bervariasi urutan jawaban dan penjelasannya, yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama.

575. Bersifat validatif atau penguatan. Pertanyaan dapat diajukan dengan cara meminta kepada peserta didik yang berbeda untuk menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk memvalidsi atau melakukan penguatan atas jawaban peserta didik sebelumnya. Ketika beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama, sebaiknya guru menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan jawaban yang lain yang berbeda, namun sifatnya menguatkan. 58Contoh:Guru: mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan?Peserta didik I: karena orang yang malas lebih banyak diam ketimbang bekerja.Guru: siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?Peserta didik II: karena lebih banyak diam ketimbang bekerja, orang yang malas tidak produktifGuru : siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?Peserta didik III: orang malas tidak bertindak aktif, sehingga kehilangan waktu terlalu banyak untuk bekerja, karena itu dia tidak produktif.Dan seterusnya

596. Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.Untuk menjawab pertanyaan dari guru, peserta didik memerlukan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena itu, setelah mengajukan pertanyaan, guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan itu.

Jika dengan pertanyaan tertentu tidak ada peserta didik yang bisa menjawah dengan baik, sangat dianjurkan guru mengubah pertanyaannya. Misalnya: Apa faktor picu utama Belanda menjajah Indonesia?; Apa motif utama Belanda menjajah Indonesia? Jika dengan pertanyaan pertama guru belum memperoleh jawaban yang memuaskan, ada baiknya dia mengubah pertanyaan seperti pertanyaan kedua.

607. Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif.

Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya. Guru mengemas atau mengubah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan tingkat kognitif rendah ke makin tinggi, seperti dari sekadar mengingat fakta ke pertanyaan yang menggugah kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kata-kata kunci pertanyaan ini, seperti: apa, mengapa, bagaimana, dan seterusnya.

618. Merangsang proses interaksi.

Pertanyaan guru yang baik mendorong munculnya interaksi dan suasana menyenangkan pada diri peserta didik.Dalam kaitan ini, setelah menyampaikan pertanyaan, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik mendiskusikan jawabannya. Setelah itu, guru memberi kesempatan kepada seorang atau beberapa orang peserta didik diminta menyampaikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Pola bertanya seperti ini memposisikan guru sebagai wahana pemantul.

62Tingkatan PertanyaanKognitif yang lebih rendahPengetahuan (knowledge)Apa...Siapa...Kapan...Di mana...Sebutkan...Jodohkan atau pasangkan...Persamaan kata...Golongkan...Berilah nama...Dll. 63Pemahaman (comprehension)Terangkahlah...Bedakanlah...Terjemahkanlah...Simpulkan...Bandingkan...Ubahlah...Berikanlah interpretasi...

Penerapan (application)Gunakanlah...Tunjukkanlah...Buatlah...Demonstrasikanlah...Carilah hubungan...Tulislah contoh...Siapkanlah...Klasifikasikanlah...64Kognitif yang lebih tinggiAnalisis (analysis)Analisislah...Kemukakan bukti-buktiMengapaIdentifikasikanTunjukkanlah sebabnyaBerilah alasan-alasan

65Sintesis (synthesis)RamalkanlahBentukCiptakanlahSusunlahRancanglah...TulislahBagaimana kita dapat memecahkanApa yang terjadi seaindainyaBagaimana kita dapat memperbaikiKembangkanEvaluasi (evaluation)Berilah pendapatAlternatif mana yang lebih baikSetujukah andaKritiklahBerilah alasanNilailahBandingkanBedakanlah665. MengevaluasiTemukan inkonsistensi atau kesalahanTentukan apakah suatu proses/produk memiliki konsistensiTemukan efektivitas suatu prosedur

6. MenciptaBuatlah hipotesis berdasarkan kriteria Rencanakan (proposal) penelitian tentangCiptakan/buat suatu produk

673. Menalar

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata emiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

68Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara1. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.2. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.3. Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).694. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati5. Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki6. Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman.7. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.8. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.704. MencobaUntuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA, misalnya,peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

71Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah:

1. menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum;2. mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; 3. mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; 4. melakukan dan mengamati percobaan; 5. mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data;6. menarik simpulan atas hasil percobaan; 7. membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.

72Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka: 1. Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan murid 2. Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan 3. Perlu memperhitungkan tempat dan waktu 4. Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid 5. Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan dijadikan eksperimen 6. Membagi kertas kerja kepada murid7. Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan 8. Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.734. JEJARING PEMBELAJARAN ATAU PEMBELAJARAN KOLABORATIF

Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.

74Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif.Guru dan peserta didik saling berbagi informasiBerbagi tugas dan kewenanganGuru sebagai mediatorKelompok peserta didik yang heterogen75CONTOH PEMBELAJARAN KOLABORATIF

Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentang objek.Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.1. Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.2. Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.3. Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekanhya.4. Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.

76CARD SORT (SORTIR KATA)MotivasiMembagi kertas berisi tulisan secara acakMenempelkan induk tulisan di papan tulisMengelompokkan siswa sesuai kelompokMenyesuaikan dengan induk kataPresentasi

Kartu disimpan di atas meja, siswa di suruh ke depan satu persatu, dan mencocokkan anak kata dengan kuncinya MODEL PEMBELAJARAN TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS/STAD) 1. Menyajikan pelajaran (presentasi).2. Belajar dalam tim:a.Bagi siswa dalam kelompok (terbagi habis).b.Tugaskan untuk menguasai materi yang telah dipresentasikan.c.Bagikan LKS aatu materi lain.d.Anjurkan pada tiap tim bekerja dalam duaan atau tigaan (anjurkan saling mengecek)e.Beri penekanan, mereka tidak boleh mengakhiri sebelum yakin seluruh anggota paham/menjawab benar 100%.f.Pastikan siswa memahami bahwa LKS itu untuk belajar bukan hanya untuk diisi dan dikumpulkan.g.Berikan lembar kunci jawaban LKS.h.Berikan kesempatan saling menjelaskan jawaban, tidak hanya mencocokkan.i.Bila ada pertanyaan, mintalah dulu kepada teman, baru ke guru.j.Pada saat siswa bekerja dalam tim, berikan penguatan.3.Berikan kuis:a.Beri waktu cukup.b.Jangan biarkan bekerjasama.c.Kumpulkan hasil atau mintalah bertukar jawaban (memeriksa hasil).4.Buatlah skor individu dan skor tim.5.Pengakuan kepada prestasi tim.SKRIP KOOPERATIF 1.Siswa belajar/bekerja berpasangan.2.Bergantian peran sebagai pembicara atau pendengar:a. Undilah siapa yang pertama kali berperan sebagai pembicara dan berperan sebagai pendengar.b. Pada akhir sub bab utama (500 s.d. 600 kata) berhenti membaca.c. Pembicara mengucapkan keras-keras ringkaan yang dibaca, selengkap mungkin, tanpa melihat bacaan (pembicara harus mencoba memasukkan seluruh ide dan fakta penting diringkasannya).d. Pendengar melakukan:1) Koreksi ringkasan pembicara.2) Diskusikan informasi penting yang tidak disampaikan.3) Tunjukkan setiap ide atau fakta yang kurang benar.4) Membantu diri sendiri dan mitra kalian mengingat materi.5) Menghubungkan dengan materi sebelumnya, materi lain yang diketahui (bisa juga gambar).e. Pembicara dapat membantu pendengar mengoreksi dan mengingat ringkasan.f. Bertukar peran.MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW (MODEL TIM AHLI)Langkah-langkah pembelajaran:1. Siswa dikelompokkan (4 orang).2. Setiap siswa diberi materi yang berbeda.3. Setiap siswa membaca tugas bagiannya.4.Siswa yang memiliki nomor sama berkumpul dalam satu kelompok (tim ahli).5. Siswa kembali ke kelompok semula.6. Secara bergantian mempresentasikan hasil jawaban tim ahli kepada teman lainnya, semua anggota kelompok mencatat hasil.7. Kesimpulan penguatan dari guru80Pelaksanaan teknik Jigsaw dalam kegiatan pembelajaran:1. Menginformasikan kompetensi dasar secara jelas.2. Menginformasikan tema/topik . disertai penjelasan singkat atau meminta siswa mengamati, membaca, dan lain-lain, yang sama sesuai tema/ topik 3. Menempatkan siswa secara heterogen dalam kelompok kecil (kelompok koopratif):a. Kelas dibagi menjadi .. kelompok.b.Tiap kelompok terdiri dari . siswa.4. Menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa:a. Tugas individu sebanyak .. tugas (sesuai jumlah siswa tiap kelompok).b. Tugas kelompok sebanyak tugas (sesuai jumlah kelompok).5. Meminta siswa menemui anggota kelompok lain yang mempunyai tugas individu yang sama untuk:a. Belajar bersama.b. Menjadi ahli informasi.c. Merencanakan cara meberikan informasi.6. Meminta siswa untuk kembali ke kelompok kooperatif (. serangkai):a. Berbagai informasi (sesuai tugas individu).b. Mengerjakan tugas kelompok.7. Meminta kelompok menginformasikan hasil tugas kelompok dilanjutkan tanggapan dari kelompok lain.8. Pembenaran/pelurusan hasil kerja kelompok.

81GROUP INVESTIGATION (SHARAN, 1992)

Langkah-langkah :1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan7. Evaluasi 8. Penutup

82COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS (STEVEN & SLAVIN, 1995)Langkah-langkah :1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran3. Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada selembar kertas4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok5. Guru membuat kesimpulan bersama6. Penutup

83MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DASARLangkah-langkah pembelajaran:1. Pengalaman awal-.Kegiatan eksplorasi.2. Pertanyaan-.Mengajukan pertanyaan dan pembelajaran dikembangkan seputar pertanyaan.3. Alternatif-.Mengusulkan sejumlah alternatif yang masuk akal untuk menjawab pertanyaan (alternatif jawaban yang lain juga mungkin muncul pada tahap pengumpulan data selanjutnya.4. Data-.Mengumpulkan data setiap alternatif jawaban yang diajukan.5. Sintesis-.Menarik kesimpulan dengan memilih alternatif jawaban terbaik atas pertanyaan yang dikaji.6. Menilai kesimpulan-.Menilai/mengukur apakah kesimpulan itu bisa menjawab pertanyaan dengan pas.7. Mengemukakan kesimpulan-.Menyusun laporan dan presentasi kesimpulan84Terima Kasih

85