Konsep Penanggulangan Bencana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mpb

Citation preview

KONSEP PENANGGULANGAN BENCANA

KONSEP PENANGGULANGAN BENCANAKELOMPOK 3DEFINISI MANAJEMEN BENCANA Bencana adalah peristiwa/kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar (Depkes RI)Manajemen bencana adalah proses yang sistematis dimana didalamnya termasuk berbagai macam kegiatan yang memanfaatkan kemampuan dari kebijakan pemerintah, juga kemampuan komunitas dan individu untuk menyesuaikan diri dalam rangka meminamalisir kerugian.TUJUAN MANAJEMEN BENCANA :Menghindari kerugian pada individu, masyarakat, dan Negara melalui tindakan dini.Meminimalisasi kerugian pada individu, masyarakat dan Negara berupa kerugian yang berkaitan dengan orang, fisik, ekonomi, dan lingkungan bila bencana tersebut terjadi, serta efektif bila bencana itu telah terjadi.Meminimalisasi penderitaan yang ditanggung oleh individu dan masyarakat yang terkena bencana. Memberi informasi masyarakat danpihak berwenang mengenai resiko.Memperbaiki kondisi sehingga indivudu dan masyarakat dapat mengatasi permasalahan akibat bencanaFASE PADA MANAJEMEN BENCANA :Manajemen bencana dapat dibagi menjadi beberapa fase:Fase MitigasiFase kesiapsiagaan dan pencegahan (Prevention phase)Fase tindakan (Respon phase)

Fase tindakan dibagi menjadi 2 :Fase akut (48 jam pertama sejak bencana terjadi disebut fase penyelamatan dan pertolongan medis darurat)Fase sub akut (fase sub akut terjadi sejak 2-3 minggu)Fase pemulihanFase Rehabilitasi

JENIS BENCANA :Bencana Alam (Proses alam)IT / Non Alam (Kebakaran hutan, Pencemaran lingkungan, Kecelakaan, wabah dll)Sosial (Peperangan, Konflik ras/suku). UU No.24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencanaFASE BENCANA :PRA IMPACT

IMPACT POST IMPACT TINDAKAN PENANGGULANGAN BENCANA PADA TAHAP PRA BENCANAPra bencana, pada tahapan ini dilakukan kegiatan perencanaan penanggulangan bencana, pengurangan risiko bencana, pencegahan, pemaduan dalam perencanaan pembangunan, persyaratan analisis risiko bencana, penegakan rencana tata ruang, pendidikan dan pelatihan serta penentuan persyaratan standar teknis penanggulangan bencana (kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana) PERAN PERAWAT DALAM MANAJEMEN BENCANAmengenali instruksi ancaman bahayamengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan saat fase emergency (makanan, air, obat- obatan, pakaian dan selimut, serta tenda)melatih penanganan pertama korban bencana.Berkoordinasi berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang merah nasional maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam penanggulangan ancaman bencana. Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan, palang merah nasional, maupun lembaga-lembaga pemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana.Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam mengahdapi bencana.PERAN PERAWAT DI DALAM POSKO PENGUNGSIAN DAN POSKO BENCANA Memfasilitasi jadwal kunjungan konsultasi medis dan cek kesehatan sehari-hariTetap menyusun rencana prioritas asuhan keperawatan harian Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien yang memerlukan penanganan kesehatan di RSMengevaluasi kebutuhan kesehatan harianMemeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan, makanan khusus bayi, peralatan kesehatan

Membantu penanganan dan penempatan pasien dengan penyakit menular maupun kondisi kejiwaan labil hingga membahayakan diri dan lingkungannya berkoordinasi dengan perawat jiwaMengidentifikasi reaksi psikologis yang muncul pada korban (ansietas, depresi yang ditunjukkan dengan seringnya menangis dan mengisolasi diri) maupun reaksi psikosomatik (hilang nafsu makan, insomnia, fatigue, mual muntah, dan kelemahan otot)Membantu terapi kejiwaan korban khususnya anak-anak, dapat dilakukan dengan memodifikasi lingkungan misal dengan terapi bermainMemfasilitasi konseling dan terapi kejiwaan lainnya oleh para psikolog dan psikiaterKonsultasikan bersama supervisi setempat mengenai pemeriksaan kesehatan dan kebutuhan masyarakat yang tidak mengungsi.