116
i KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITAB RISALATUL MU’AWANAH KARYA SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: ATIK ZAKIYAH NIM: 111 11 116 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTASTARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN 1437 H/2017 M

KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

i

KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITAB

RISALATUL MU’AWANAH KARYA SAYYID

ABDULLAH BIN ALWI AL-HADDAD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

ATIK ZAKIYAH

NIM: 111 11 116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTASTARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

TAHUN 1437 H/2017 M

Page 2: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

ii

Page 3: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

iii

Page 4: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

iv

Page 5: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

v

Page 6: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

vi

MOTTO

Berangkat dengan penuh keyakinan,

belajar dengan penuh keikhlasan,

istiqomah dalam menghadapi cobaan

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat

dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang

bermanfaat untuk diri sendiri dan orang

lain karena hidup hanya sekali. Ingat

hanya pada Allah apapun dan dimanapun

kita berada, kepada Dialah tempat

meminta dan memohon

Page 7: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

vii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh ketulusan dan rasa syukur yang mendalam kepada-Mu ya Robb,

maka skripsi yang penulis susun ini di persembahkan kepada:

Allah SWT dan Rasullah SAW, sebagai sedikit bukti pengabdian hamba

kepada agama-Mu yakni al Din al Islam.

Mamak dan Bapakku tercinta yang senantiasa memberikan semangat,

nasehat, dukungan serta doa. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.

Adek-adekku (dek Rani, dek Nova, dek Aziz, dek Ririn, dek Azzam) yang

telah dan selalu memberi semangat, motivasi sampai penulis menyusun

skripsi ini.

Syaikh Murobbi Rukhina Romo Kyai As‟ad Haris Nasution Fatkurrohman,

Ibunda Nyai Fatikhah Ulfah Imam Fauzi dan Ibunda Nyai Chusnul Chalimah

beserta seluruh ahlul bait beliau yang senantiasa dengan tulus ikhlas mendidik

kerohanianku dan motivasi spiritual hingga sekarang.

Teman-temanku pondok pesantren putri Al-Manar (Mbk khoir, Mbk Umi,

Mbk Nur, Mbk Rif‟a, Mbk Dita, Mbk Latifah, Mbk Wiwik, Mbk Ummah,

Mbk Navisah ) yang tidak pernah henti-hentinya mendukung aku sampai

skripsi ini terselesaikan.

Kaum muslimin dan muslimat yang senantiasa belajar dan berusaha meraih

Ridho-Nya dan seluruh pembaca yang budiman yang bersedia membaca

Page 8: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

viii

skripsi ini. Seluruh makhluk hidup didunia ini yang ikut menjadi inspirasi

penulis.

Almamaterku tercinta, IAIN Salatiga, tempat diri ini menimba Ilmu. Sekolah

ku dari SD, MTS, hingga MA yang telah memberiku lahan ilmu dan

wawasan.

Teruntuk calon imamku, terima kasih telah mendukung dan menunggu

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

ix

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرمحن الرحيماحلمد هلل الذي أوضح الطريق للطالبني، وسهل منهج السعادة للمتقني، وبصر بصائر ادلصدقني بسائر احلكم واألحكام يف الدين، ومنحهم أسرار اإلميان وأنوار اإلحسان واليقني، وأشهد أن آل إلو إل هللا وحده ل شريك لو ادللك احلق ادلبني، وأشهد أن

را ي فقهو يف سيدان حممدا عبده ورسولو الصادق الوعد المني، القائل من يرد هللا بو خي . الدين، ل هللا عليو وعل لو وأ حابو والتابعني، ذلم حسان إإ يوم الدين

Puji syukur penulis panjatkan kepada Sang Raja alam semesta (Allah

„Azza wa Jalla). atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud yang sederhana dan jauh dari

sempurna. Sholawat dan salam Allah SWT, semoga senantiasa terlimpahkan

kepada Sang Pemimpin hidupmanusia dan yang menjadi cakrawala rindu para

umatnya (nabi Muhammad SAW).

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaika

tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak, Ibuku dan seluruh keluargaku yang telah mendo‟akan dan

membantuku dalam menyelesaikan studi di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku RektorInstitut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Bapak Rovi‟in M.Ag. Selaku pembimbing yang telah membimbing

dalam penulisan skripsi ini.

Page 10: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

x

Page 11: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

xi

ABSTRAK

Atik Zakiyah. 2016. Konsep Menuntut Ilmu Dalam Kitab Risalatul Mu’awanah

Karya Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad.Skripsi. JurusanPendidikan

Agama Islam.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri Salatiga. Pembimbing: Rovi‟in, M.Ag.

Kata kunci: Konsep Menuntut Ilmu

Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad adalah seorang tokoh tasawuf yang

terkenal. Salah satu kitabnya adalah Risalatul Mu’awanah, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahuibagaimanapendidikan menuntut ilmub menurut

Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad dalam kitab Risalatul Mu’awanah.

Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah

pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kitab Risalatul

Mu’awanah? (2) Bagaimanakah konsep Menuntut Ilmu yang terdapat dalam kitab

Risalatul Mu’awanah? (3) Bagaimanakah relevansi konsep Menuntut Ilmu kitab

Risalatul Mu’awanah dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library

research). Sumber data primer adalah kitab Risalatul Mu’awanah, sumber

sekundernya adalah terjemahannya dan sumber tersiernya adalah kitab-

kitabdanbuku-buku lain yang bersangkutan dan relevan dengan penelitian.Adapun

teknis analisis data menggunakan metode deskriptif analitis, content analysis dan

reflektif thinking.

Temuan penelitian ini, menunjukkan bahwa konsep menuntut ilmu yang

ada dalam kitab Risalatul Mu’awanah karya Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad sangat relevan dengan pendidikan sekarang, dan sangat dibutuhkan untuk

merubah para pelajar yang saat ini masih menuntut ilmu menjadi pribadi yang

mempunyai ilmu yang baik dan manfaat. Model menuntut ilmu dalam kitab

Risalatul Mu’awanah bisa dibilang sangat praktis dan tetap berpegang teguh

dengan Al-Qur‟an dan Hadis. Di setiap babnya terdapat uraian-uraian tentang

kewajiban, kesunahan dan anjuran yang harus dilakukan oleh seseorang yang

cinta bersikap menuju jalan akhirat, yang dari setiap uraiannya disertakan dasar-

dasar (dalil-dalilnya). Dengan demikian, bagi siapa saja yang mempelajarinya

pasti akan menjadi lebih yakin, mantap dan termotivasi untuk melaksanakannya.

Page 12: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LOGO IAIN .................................................................................................... ii

NOTA PEMBIMBING .................................................................................. iii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIHAN TULISAN .................................................. v

MOTTO .......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah ................................................................ 1

B. RumusanMasalah ........................................................................ 5

C. TujuanPenelitian ......................................................................... 5

D. KegunaanPenelitian..................................................................... 5

E. PenegasanIstilah .......................................................................... 6

F. MetodePenelitian......................................................................... 8

G. SistematikaPenulisan................................................................... 9

BAB II BIOGRAFI SAYYID ABDULLAH BIN ALWI

AL-HADDAD

A. RiwayatHidupSayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad ................ 11

B. Pemerintah Masa Kehidupan Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad

..................................................................................................... 18

C. Madzhab Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad ....................... 19

D. Guru-Guru Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad .................... 20

Page 13: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

xiii

E. Karya-karyaSayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad ................... 24

F. Bidang Ilmu Kitab Risalatul Mua’awanah ................................. 30

G. Pemikiran Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad ...................... 32

BAB III DESKRIPSI PEMIKIRAN SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL-

HADDAD TENTANG KONSEP MENUNTUT ILMU

A. Pemikiran Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddad Tentang Konsep

Menuntut Ilmu di Dalam Kitab Risalatul Mua’wanah ............... 48

1. Ilmu Terhadap Allah SWT ....................................................... 49

2. Ilmu Terhadap Diri Sendiri ...................................................... 51

3. Ilmu Terhadap Lingkungan ...................................................... 55

B. PengertianKonsep Dalam Menuntut Ilmu ................................... 59

C. Bentuk-Bentuk Konsep Menuntut Ilmu ...................................... 60

D. Pengertian Menuntut Ilmu........................................................... 62

E. Etika Atau Cara Menuntut Ilmu ................................................. 63

F. Manfaat Menuntut Ilmu ............................................................. 67

G. Tujuan Menuntut Ilmu ............................................................... 68

BAB IV ANALISIS RELEVANSI KONSEP MENUNTUT ILMU KITAB

RISALATUL MU’AWANAH DALAM KONTEKS KEHIDUPAN

SEHARI-HARI

A. Latar Belakang Penulisan Kitab Risalatul Mu’awanah .............. 70

B. Metode yang Digunakan Dalam Menuntut Ilmu ........................ 73

C. Konsep Menuntut Ilmu Kitab Risalatul Mua’awanah Dalam Kontek

Kehidupan Sehari-Hari................................................................ 76

1. Ilmu Terhadap Allah SWT ....................................................... 77

2. Ilmu Terhadap Diri Sendiri ...................................................... 79

3. Ilmu Terhadap Lingkungan ...................................................... 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 88

B. Saran ............................................................................................ 90

C. Implikasi Penelitian ..................................................................... 91

D. Kata Penutup ............................................................................... 93

Page 14: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

xiv

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbekal dengan ilmu engkau dapat mengetahui sesuatu yang wajib,

sunnah dan haram.Dengan ilmu itu pula engkau mengetahui tata cara

melaksanakan kewajiban dan hal yang sunnah, serta mengetahui bagaimana

cara menjahui keharamaan. Karena begitu besar peran ilmu, maka diwajibkan

menurut dan mengamalkannya. Dengan mengamalkan ilmu engkau dapat

memperoleh kesuksesan dunia dan akhirat. Ilmu yang wajib dituntut oleh

setiap muslim, yaitu ilmu yang menjelaskan tentang ketentuan yang

diwajibkan oleh Allah SWT. dan keharaman yang diharamkan-Nya. (Al-

Haddad, 2007:83).

Terlebih pada pertumbuhan anak-anak yang masih duduk di bangku

sekolah. Baik buruknya lingkungan sedikit banyak akan diikuti oleh mereka.

Padahal semua orang telah menyaksikan bagaimana perilaku orang-orang

yang berada di sekelilingnya sangat memprihatinkan. Kemerosotan ilmu pada

anak-anak saat ini dapat dilihat dengan banyaknya tawuran, mabuk,

membolos, berani dan durhaka kepada orang tua, bahkan sampai membunuh.

(Jawa Pos, 2014: 1). Hal ini menjadi keprihatinan bersama. Apabila tidak ada

cara untuk membentengi anak-anak (pelajar) dari terjangan lingkungan yang

buruk, maka bisa dipastikan mereka akan terpengaruh oleh lingkungan yang

Page 16: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

2

buruk, dan bukan tidak mungkin mereka juga akan menjadi terbiasa untuk

melakukan perbuatan yang buruk.

Sesungguhnya manusia mereka yang masih janin, bayi, kanak-kanak,

remaja dan lain-lain. Itu nantinya sudah tentu mereka akan menjadi dewasa,

menjadi manusia besar yang akan merupakan generasi baru untuk

menggantikan para orangtua sekarang yang sudah tua-tua. Orangtua pun

secara pasti akan meninggalkan hidup mereka di alam fana ini, melanjudkan

perjuangan dan pengkhidmatan pendahulunya terhadap bangsa, negara, juga

agama. (Al-Ghalayaini, 2000: 313).

Oleh karena itu, orangtua harus lebih memperhatikan anak-anaknya

dalam soal pendidikan, terutama pendidikan tentang menuntut ilmu. Supaya

mereka tidak mudah terpengaruh dengan keadaan lingkungan yang buruk

seperti saat ini. Pada masa yang akan datang kelak, mereka akan menjadi

pilar-pilar penerus perjuangan yang memiliki ilmu yang baik dan berguna,

menjadi penerus bangsa negara, dan juga agama.

Menuntut ilmu merupakan bagian besar dari isi pendidikan Islam,

posisi ini terlihat dari kedudukan Al-Qur‟an sebagai referensi paling penting

tentang ilmu bagi kaum muslimin: individu, keluarga, masyarakat, dan umat.

Ilmu merupakan buah Islam yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan

serta membuat hidup dan kehidupan menjadi baik. Ilmu merupakan alat

kontrol psihis dan sosial bagi individu dan masyarakat. Tanpa ilmu,

masyarakat manusia tidak akan berbeda dari kumpulan binatang. (Munzier,

2008: 89).

Page 17: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

3

Dengan bekal menuntut ilmu, seseorang dapat mengetahui batas mana

yang baik dan mana yang buruk. Juga dapat menempatkan sesuatu sesuai

dengan tempatnya. Orang yang berilmu dapat memperoleh irsyad, taufik, dan

hidayah sehingga dapat bahagia di dunia dan di akhirat. Kebahagian hidup

oleh setiap orang selalu didambakan kehadirannya di dalam lubuk hati. Hidup

bahagia merupakan hidup sejahtera dan mendapat ridha dari Allah SWT dan

selalu disenangi oleh sesama makhluk. (FIP-UPI, 2007: 18).

Salah seorang ulama‟ yang mengkaji dan memberikan ilmu secara

mendalam adalah Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad. Dia adalah seorang

guru besar dalam bidang menuntut ilmu, baik ilmudhahir (lahir) maupun

bathin (batin).

Sejarah menyebutkan bahwa Sayyid Abdullah Al-Haddad tidak tidur

di waktu malam untuk beribadah kecuali sedikit saja. Yang demikian itu

adalah untuk meneladani amalan Rasulullah SAW yang diperintahkan oleh

Allah SWT untuk tidak tidur di waktu malam kecuali sedikit saja.

Rasulullah SAW bersabda:

(رواه البيهق ). ل العلم ري عل ل مسلم Artinya :“Menuntutilmuituwajibatassemua orang Islam”. (HR. BaihaqidariAnas).

Sayyid Abdullah Al-Haddadberkata: "Kami telah melaksanakan

segala sunnah Nabi SAW, dan tiada satu sunnah yang kami tinggalkan”.

Sebagai membenarkan akan ucapannya itu, Syyaid AbdullahAl-Haddadpada

akhir umurnya memanjangkan rambutnya hingga bahu, karena rambut

Rasulullah SAW adalah demikian.

Page 18: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

4

(http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-abdullah-bin-

alwi-al.html).

Selain dikenal sebagai seorang yang ahli dalam mendidik ilmu, Sayyid

Abdullah bin Alwi Al-Haddad juga dikenal sebagai seorang yang produktif

dalam karya tulis. (Musthofa, 1994: 163). Karya-karya dari Sayyid Abdullah

bin Alwi Al-Haddad banyak sekali, salah satu karyanya yang ada di

Indonesia, yang banyak dikaji oleh majlis-majlis pengkajian ilmu adalah kitab

Risalatul Mu’awanah. Kitab ini tergolong sangat praktis, di dalamnya

terdapat berbagai ulasan-ulasan yang berhubungan dengan nilai-nilai

pendidikan akhlak yang disertai dengan dalil-dalilnya (dasar-dasarnya), yang

bisa dijadikan sebagai acuan untuk mempengaruhi dan memformulasikan

nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kehidupan sehari-hari para siswa

(pelajar).

Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menggali konsep

menuntut ilmu yang terdapat dalam kitabRisalatul Mu’awanah,yang memuat

ulasan-ulasan pemikiran dari Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad tentang

tata cara dan langkah-langkah seseorang menempuh jalan kehidupan menuju

kebahagiaan dunia akhirat. Untuk itu, maka dalam penelitian ini penulis

memberi judul: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITAB

RISALATUL MU’AWANAH KARYA SAYYID ABDULLAH BIN ALWI

AL-HADDAD. Penulis akan berusaha mengulas konsep menuntut ilmu yang

ada dalam kitab Risalatul Mu’awanah. Diharapkan nantinya dapat dijadikan

referensi dalam pembimbingan akhlak para pelajar dan juga masyarakat

umum.

Page 19: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

5

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddaddalam

kitab Risalatul mu’awanah?

2. Bagaimanakah konsep Menuntut Ilmu yang terdapat dalam kitab

Risalatul Mu’awanah?

3. Bagaimanakah relevansi konsep Menuntut Ilmu kitab Risalatul

Mu’awanah dalam konteks kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kitab

Risalatul Mu’awanah.

2. Mengetahui bagaimanakah Konsep Menuntut Ilmu yang terdapat dalam

kitab Risalatul Mu’awanah.

3. Mengetahui relevansi Konsep Menuntut Ilmu dalam kitab Risalatul

Mu’awanah dalam konteks kehidupan sehari-hari.

D. KegunaanPenelitian

Kegunaan dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua bagian,

yaitu:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitianini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis

bagi dunia pendidikan dalam menuntut ilmu.

Page 20: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

6

2. Kegunaan Praktis

Sebagai masukan yang membangun guna meningkatkan kualitas

lembaga pendidikan terutama pendidikan Islam. Diharapkan dapat

menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan dalam dunia pendidikan

pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Indonesia.

E. PenegasanIstilah

Untuk menghindari penafsiran dan kesalahpahaman, maka penulis

kemukakan pengertian dan penegasan judul skripsi ini sebagai berikut:

1. Konsep Menuntut Ilmu

Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari

peristiwa konkret gambaran mental dari objek, proses atau apapun yang

ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memehami hal-

hal lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia.2007:588). Selain pengertian

tersebut ada juga yang mengartikan bahwa konsep adalah pokok pertama

yang mendasari keseluruhan pemikiran. (Ensiklopedi indonesia,

1991:1856). Dengan demikian sebuah konsep akan membingkai atau

menyusun sebuah penjelasan tentang suatu hal atau perkara yang di teliti.

Menuntut adalah meminta dengan keras (setengah mengharuskan

supaya dipenuhi).(Kamus Besar Bahasa Indonesia,2007:589).

Ilmu adalah syarat benarnya perkataan dan perbuatan, keduanya

tidak tidak akan bernilai kecuali dengan ilmu, maka ilmu harus ada

sebelum perkataan dan perbuatan karena ilmu merupakan pembenar niat,

Page 21: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

7

sedangkan amal tidak akan di terima kecuali dengan niat yang benar. (Al-

Jaza‟iri, tt: 223).

Dengan demikian menuntut ilmu adalah sesuatu yang dianggap

baik untuk diusahakan dalam membimbing dan mengarahkan seseorang

supaya mencapai ilmu yang baik dan benar, serta menjadikannya sebagai

suatu kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Risalatul Mu’awanah

Ini adalah kitab yang ditulis oleh Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad pada abad ke-12 Hijriyah. Ketika ia masih berumur 26 tahun.

Arti kitab ini mempunyaipengertian ringkasan pertolongan bagi orang-

orang mukmin yang cinta bersikap menuju jalan akhirat. Sebagaimana

judulnya, kitab ini membahas penjelasan berbagai mau’idloh (nasehat)

tentang tata cara dan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh setiap

orang mukmin yang mengharapkan kebahagian di dunia dan akhirat.

Kitab ini terdiri 38 bab pembahasan, dimulai dari pengenalan terhadap

pengarang (ta’rif al-muallif), kemudian khutbah kitab dilanjutkan dengan

bab satu, dua, tiga sampai 38. Pada bagian akhir ditulis beberapa wasiat

al-rohaniah (wasiat yang bersifat kerohaniahan) dari Allah SWT. yang

diturunkan melalui beberapa hadis qudsi dengan periwayatan yang

shahih, yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW,dan fahrasat (daftar isi).

Page 22: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

8

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif

Literer. Yaitu pendekatan yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan

angka secara langsung.Dalam hal ini hendak diuraikan nilai-nilai

pendidikan akhlak dalam Kitab Risalatul Mu’awanah dan relevansinya

dengan kehidupan kontemporer.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan metode library research (penelitian

kepustakaan). Maka peneliti menggunakan teknik yang diperoleh dari

perpustakaan dan dokumentasi dikumpulkan dari kitab-kitab dan buku-

buku yang berkaitan dengan objek penelitian. Yang terdiri dari tiga

sumber:

a. Sumber Primer, adalah sumber yang langsung berkaitan dengan

permasalahan yang didapat yaitu: kitab Risalatul Mu’awanah.

b. Sumber Skunder, adalah data yang diperoleh dari sumber pendukung

untuk memperjelas data primer. Yaitu terjemahan kitab Risalatul

Mu’awanah, buku-buku dan media elektronik seperti internet, yang

mendukung objek penelitian.

3. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data yang ada, penulis menggunakan dua

metode yaitu:

Page 23: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

9

a. Metode Content Analysis

Metode Content Analysis (analisis isi)menurutWeber

sebagaimana yang dikutip oleh Soejono dalam bukunya yang

berjudul:Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan, adalah:

“metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur

untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau

dokumen”. (Soejono, 2005: 13). Dengan teknik analisis ini penulis

akan menganalisis terhadap makna atau pun isi yang terkandung

dalam ulasan-ulsan kitab Risalatul Mu’awanah dan kaiatanya

dengan nilai-nilai pendidikan akhlak.

b. Metode Reflektif Thinking

Metode Reflektif thinking yaitu berfikir yang prosesnya

mondar-mandir antara yang emperi dengan yang abstrak. Emperi

yang khusus dapat saja menstimulasi berkembangnya yang abstrak

yang luas, dan menjadikan mampu melihat relevansi emperi pertama

dengan emperi-emperi yang lain yang termuat dalam abstrak baru

yang dibangunnya. (Muhadjir, 1991: 66-67). Metode ini digunakan

untuk melihat relevansi antara kitab Risalatul Mu’awanah dan nilai-

nilai pendidikan akhlak kontemporer.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang penulis maksud disini adalah sistematika

penyusunan skripsi dari bab ke bab. Sehingga skripsi ini menjadi satu

kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan.Hal ini bertujuan agar

Page 24: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

10

tidak ada pemahaman yang menyimpang dari maksud penulisan skripsi

ini.Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut:

Bab Pertama. Pendahuluan, menguraikan tentang : Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian,

Penegasan Penelitian, Metode Penelitian, dan sistematika Penulisan sebagai

gambaran awal dalam memahami skripsi ini.

Bab Kedua. Biografi dan pemikiran Syaiid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad dalam kitab Risalatul Al mua’wanah menguraikan tentang: Biografi

Sayyid Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad, yang meliputi riwayat

kelahiran, kehidupan intelektual, dan perjalanankarirnya. Selain itu dalam bab

ini juga membahas perkembangan intelektualdan karya-karyanya serta

pemikiran-pemikirannya dalam kitab Risalatul Almu’awanah.

Bab Ketiga. Deskripsi pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad tentang konsep menuntut ilmu.

Bab Keempat. Pembahasan, menguraikan signifikansi pemikiran,

relevansi pemikiran, dan implikasi.

Bab Lima. Penutup, menguraikan kesimpulan, saran, implikasi

penelitian, dan kata penutup.

Page 25: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

11

BAB II

BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN SAYYID ABDULLAH BIN ALWI AL-

HADDAD

A. Riwayat Hidup Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad

1. Kelahiran, Keturunan dan Tempat Tinggal

Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dilahirkan pada malam

senin tanggal 5 Shafar tahun 1044 H/ 30 Juli tahun 1634 M. di Subair

(sebuah perkampungan di pinggiran kota Tarim, Hadlramaut, Yaman).

Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad adalah Keturunan dari Sayyid

Alwi bin Muhammad Al-Haddad, yang dikenal sebagai seorang yang

shaleh, serta diyakini sudah mencapai derajad Al-Arifin (ma‟rifat) dengan

Syarifah Salma binti Idrus bin Ahmad bin Muhammad Al-Habsyi, yang

juga dikenal sebagai seorang wanita yang shalehah. (Al-Badawi, 1994:

39-40).

Nasab Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad bersambung kepada

kekasih Allah SWT, yaitu Nabi Muhammad SAW melalui jalur

Sayyiduna Al-Husein RA, putra dari Amirul Mukminin Sayyiduna Ali

bin Abi Thalib RA, dan Sayyidatuna Fathimah Az-Zahro RA, putri dari

Rasulullah SAW.

Urutan nasabSayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad yang hingga

sampai kepada Nabi Muhammad SAW dapat dilihat pada bagan sebagai

berikut:

Page 26: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

12

Sayyiduna Muhammad

SAW

Sayyidatuna Khatijah Al-

Kubro RA

Sayyidatuna Fathimah Az-Zahro RA

Sayyiduna Ali bin Abi Tholib RA

Al-Imam Al-Husein Ali Zainal „Abidin

Ja‟far As-Shodiq Muhammad Al-Baqir

Ali Al-Uraydhi Muhammad An-Naqib

Ahmad Al-Muhajir Isa Ar-Rumiy

Ubaidillah Alwi Ba‟lawi Shohib Saml

Alwi Muhammad

Ali Kholi‟ Qosam Muhammad Sohib Mirbath

Abdurrahman Alwi Al-Faqih Al-Muqaddam

Ahmad Al-Faqih Abdullah

Ahmad Muhammad

Abu Bakar Ahmad Al-Haddad

Muhammad Alwi

Abdullah Ahmad

Sayyid Alwi Muhammad Al-Haddad

Syarifah Salma binti Idrus

Al-Imam Al-„Alamaah, Sayyid Abdullah Al-Haddad, Al-

Hadlromiy, Asy-Syafi‟i, Al-Asy‟ari.

Page 27: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

13

Demikianlah runtunan nasab Sayyid Abdullah bin Alwi Al-

Haddad yang sampai pada baginda Nabi Muhammad SAW melalui jalur

Sayyiduna Al-Husain RA.(http://darulmurtadza.com/imam-abdullah-bin-

alwi-al-haddad/).

Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad tinggal disebuah tempat

bernama Al-Hawi. Al-Hawi adalah sebuah kawasan yang berdekatan

dengan Tarim, ia menetap disana (Al-Hawi) pada tahun 1099 H. Sayyid

Muhammad bin Ahmad Al-Syathiri (Sejarawan dari Hadlramaut)

berkata: ”Sesungguhnya Sayyid Abdullah Al-Haddad mendirikan Al-

Hawi semata-mata untuk mempunyai tapak yang berdiri sendiri untuknya

dan ahli keluarganya serta para pengikutnya, dan tidak tertakluk kepada

pentadbiran (pemikiran) Qadli Tarim pada masa itu. Ia merupakan

tempat yang strategis untuk mendapatkan segala yang baik daripada

Tarim, dan kawasan yang terlindung dari segala fitnah dan kejahatan dari

tempat itu”. Dengan demikian Al-Hawi menjadi kawasan yang selamat

lagi dihormati.

Sayyid Abdullah Al-Haddad membangun rumahnya di Al-Hawi

pada tahun 1074 H, lalu berpindah dari Subair kesana pada tahun 1099

H. Ia membangun masjidnya berhampiran dengan rumahnya, dan

mengajar di sana selepas salat asar setiap hari, dan pagi hari kamis dan

senin, serta hadlrah (rebana) pada setiap malam Jum‟at selepas salat

isya‟. Maka dengan berbagai aktivititas, Al-Hawi menjadi tumpuan

kepada para ulama‟, dan orang-orang shaleh, serta tempat perlindungan

Page 28: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

14

bagi kaum fakir miskin, dan merupakan zona selamat, aman, dan

tenteram.

2. Ketekunan Ibadah Sayyid Abdullah binAlwi Al-Haddad

Pada tahun 1079 H, Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad telah

berangkat untuk menunaikan ibadah haji. Setelah sampai di Makkah,

ramai penduduk Makkah yang menyambut kedatangannya, dan di sana ia

tinggal di rumah Sheikh Husain Ba Fadal. Sayyid Abdullah Al-Haddad

menceritakan keberadaannya dirumah Sheikh Husain Ba Fadlal, Sayyid

Abdullah berkata:“Sesungguhnya Sheikh Husain berkata: Aku

mempunyai dua lautan di mana aku mengambil dari keduanya, yang

pertama: adalah lautan dzahir, yaitu Sheikh Ahmad Al-Qusyasyi, yang

kedua: lautan batin, yaitu Sayyid Muhammad bin Alwi As-Seggaf, dan

Allah SWT telah mengumpulkan kedua lautan itu padamu untukku”.

(http://darulmurtadza.com/imam-abdullah-bin-alwi-al-haddad/).

Pada tahun itu, wuquf di Arafah jatuh pada hari jum‟at, ramai

penduduk Makkah pada ketika itu yang datang kepadanya.Ketika Sayyid

Abdullah Al-Haddad sedang duduk di sebelah Hijir Isma‟il, ia didatangi

oleh Syarif Barakaat bin Muhammad, lalu meminta do‟a kepadanya agar

permintaanya di kabulkan oleh Allah SWT (tanpa memberitahu apakah

hajatnya itu), maka Sayyid Abdullah Al-Haddad mendo‟akan untuknya.

Ketika Syarif Barakaat pergi, Sayyid Abdullah Al-Haddad bertanya:

Siapakah dia itu? ia diberitahu kalau dia adalah salah seorang yang besar

di Makkah. Lalu Sayyid Abdullah berkata: “Dia meminta untuk menjadi

Page 29: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

15

raja di Makkah, dan Allah SWT telah mengabulkan permintaanya”.

Syarif Barakaat di lantik menjadi pemimpin di Hijaz pada tahun 1082 H.

(http://darulmurtadza.com/imam-abdullah-bin-alwi-al-haddad/).

Pada hari Jum‟at 1 Muharram 1080 H, bertepatan dengan

masuknya waktu salat fajar, Sayyid Abdullah Al-Haddad telah di pelawa

untuk menjadi imam pada shalat subuh di Masjidil Haram di Makkah. Ia

membaca surah As-Sajdah dan surah Al-Insan.

Sayyid Abdullah Al-Haddad melangsungkan perjalanannya

menuju kota Madinah Al-Munawwarah. Telah diceritakan bahwa, ia

tidak tidur dalam perjalanannya menuju kota Madinah kecuali sedikit

sekali, di sebabkan kerinduan yang mendalam di dalam hatinya. Dia

mengungkapkan akan kerinduannya itu dalam syairnya:

دلا خالل األرواا من خال احل * يلذ لنا أن ل يلذ لنا الكرى Artinya:”Sungguh kami merasakan kenikmatan dimana kami tidak

meraza nikmat dengan tidur, Ketika kemurnian cinta telah menyatu

dengan ruh”.

Ketika Sayyid Abdullah Al-Haddad menghampiri kota Madinah,

ia dapat mencium bau wangi serta merasakan adanya cahaya yang

bersinar. Ia mengungkapkan dalam syairnya:

مشمنا شذى يزري بعرف العنرب * لما بلغ نا ي ب ورب وعه ا ولا السنا من خري ل ادلقابر * وأشرقت األنوار من ل جان

باا علينا ابلسعادة سا ر* مع الفجر و لنا وا ينا ادلدين اب من Artinya:”Ketika kami sampai di Thaibah (Madinah), kami mencium bau

sangat wangi, mengalahkan wangian-wangian anbar.Cahaya menyinari

segala penjuru, cahaya itu bersinar melalui kubur sebaik-baik

Page 30: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

16

manusia.Bersamaan dengan waktu fajar, kami sampai ke Madinah,

sungguh indah pagi itu bagi kami dengan kebahagiaan”.

Sejarah menyebutkan bahwa Sayyid Abdullah Al-Haddad tidak

tidur di waktu malam untuk beribadah kecuali sedikit saja. Yang

demikian itu adalah untuk meneladani amalan RasulullahSAW yang

diperintahkan oleh Allah SWT untuk tidak tidur di waktu malam kecuali

sedikit saja. Firman Allah SWT:

Artinya: “Hai orang yang berselimut (Muhammad)!, bangunlah (untuk

shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya)”. (Q.S. Al-

Muzammil:1-2). (http//www.Al-Quran-digital.com).

Allah SWT juga telah memuji mereka yang menghidupkan

malam dengan ibadah kepadaNya. Firman Allah SWT:

Artinya: “Adalah mereka itu sedikit tidur pada malam hari. Dan ketika

waktu sahur mereka meminta ampun (kepada Allah).” (Q.S. Adz-

Dzariyat: 17). (http//www.Al-Quran-digital.com).

Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad berkata: "Kami telah

melaksanakan segala sunah Nabi SAW, dan tiada satu sunah pun yang

kami tinggalkan”. Sebagai membenarkan akan ucapannya itu, beliau

pada akhir umurnya memanjangkan rambutnya sehingga sampai pada

bahunya, Karena rambut Rasulullah SAW adalah

demikian.(http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-

abdullah-bin-alwi-al.html)

Page 31: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

17

3. Peristiwa Wafat Sayyid Abdullah binAlwi Al-Haddad

Sayyid Abdullah Al-Haddad menghabiskan umurnya untuk

menuntut ilmu dan mengajar, berdakwah dan mencontohkannya dalam

kehidupan. Hari kamis 27 Ramadhan 1132 H, dia sakit tidak ikut salat

asar berjama‟ah di masjid dan pengajian rutin sore. Ia memerintahkan

orang-orang untuk tetap melangsungkan pengajian seperti biasa dan ikut

mendengarkan dari dalam rumah. Malam harinya, ia salat isa‟ berjama‟ah

dan tarawih. Keesokan harinya ia tidak bisa menghadiri salat jum'at.

Sejak hari itu, penyakitnya semakin parah. Ia sakit selama 40 hari sampai

akhirnya pada malam selasa, 7 Dzul-qo‟dah 1132 H / 10 September 1712

M, ia kembali menghadap Yang Kuasa di Al-Hawi, disaksikan anaknya,

Hasan. Ia wafat dalam usia 89 tahun. Ia meninggalkan banyak murid,

karya dan nama harum di dunia. Di kota tarim, di pemakaman Zanbal ia

dimakamkan. (Al-Badawi, 1994: 171-172).

Putranya yang bernama Hasan yang merawatnya ketika sakit.

Sayyid Hasan menceritakan bahwa: Sesungguhnya Sayyid Abdullah Al-

Haddad dalam sakitnya banyak mengulangi hadis yang terakhir dalam

Shahih Al-Bukhari, yaitu:

ثقيلتان يف الميزان، حبيب تان إإ الرمحن، ها لمتان خفيفتان عل اللسان، .سبحان اا و مده، سبحان اا الع يم

Artinya: Dua kalimat ringan dilisan, berat di timbangan, di senangi oleh

Yang maha Pengasih yaitu: سبحان اا الع يم , سبحان اا و مده .

Sayyid Abdullah Al-Haddad meninggal dunia pada 1/3 malam

yang pertama, tak seorang pun yang mengetahui berita kewafatannya

Page 32: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

18

kecuali di waktu pagi. Keadaan menjadi sangat memilukan ramai

pengikutnya. Berduyun-duyun manusia datang untuk menghadiri

pemakamannya.

Sayyid Hasan (putranya) dan Sayyid Umar bin Hamid adalah

orang yang menangani pemandiannya. Shalat jenazah diimamkan oleh

Sayyid Alwi (putranya), dan di hadiri oleh lebih kurang dua puluh ribu

(20.000) orang. Sayyid Abdullah Al-Haddad dimakamkan bersamaan

dengan terbenamnya matahari, oleh karena terlalu ramai manusia yang

mengahdiri jenazahnya. (Al-Badawi, 1994: 173).

B. Pemerintahan Masa Kehidupan Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad

(1044-1132 H/ 1634-1720 M)

Sayyid Abdullah Al-Haddad lahir pada masa Dinasti Turki Usmani,

yang dipimpin oleh Sultan Murad IV (1623-1640 M). Yaman yang pada

waktu itu di bawah kekuasaan Turki Usmani. Sayyid Abdullah Al-Haddad

melewati tujuh periode kepemimpinan kerajaan, mereka adalah:

1. Sultan Murad IV (1623-1640 M).

2. Sultan Ibrahim (1640-1648 M).

3. Sultan Muhammad IV (1648-1678 M).

4. Sultan Sulaiman II (1678-1691 M).

5. Sultan Ahmad II (1691-1695 M).

6. Sultan Musthofa II (1695-1703 M).

7. Sultan Ahmad III (1703-1730 M).

Page 33: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

19

Pergantian pemimpin yang cepat dalam beberapa periode ini,

menunjukkan bahwa pada masa itu Islam sedang dalam periode kemunduran,

keperkasaan pasukan Islam waktu itu sedang mengalami masa stagnan. Pada

masanya, Inggris sudah terbiasa berdagang di Yaman, sedang Portugis telah

menguasai pulau Socotra, 350 km lepas pantai. Ekspansi Islam pun sudah

berhenti. Selain itu, kawasan Hadramaut mengalami periode kehancuran.

Ketika Sayyid Abdullah Al-Haddad berusia 25 tahun, Hadramaut ditaklukkan

oleh kelompok Qasimi Zaydiyah dari Yaman Utara. Kaum Hadrami

mendapatkan kembali kemerdekaannya pada tahun 1715 Hijriyyah, saat

Sayyid Abdullah berusia 81 tahun. (http://anneahira.com/sejarah-kerajaan-

turki -usmani.html).

C. Madzhab Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Sayyid Abdullah Al-Haddad dalam sejarah Islam, ia dikenal sebagai

salah satu mursyid tarekat (toriqoh ba‟lawi), ia adalah penganut aqidah Sunni

Asy‟ariyah, dan pengikut madzhab Syafi‟i. Sayyid Abdullah sangat

memahami kitab-kitab madzhab Imam Syafi‟i. Sampai-sampai yang dahulu

adalah gurunya, kemudian menjadi muridnya. Salah satunya yaitu Sheikh

Bajubair, dimana Sayyid Abdullah Al-Haddad dulunya telah berguru kepada

Sheikh Bajubair dalam ilmu Fiqh, dan ia telah belajar kitab Al Minhaj (kitab

Fiqh madzhab Imam Syafi‟i) dari Sheikh Bajubair.

Sheikh Bajubair merantau ke negeri India, setelah beberapa lama

berada di sana, lalu kemudian ia kembali ke Hadlramaut. Setelah berada di

Hadlramaut ia belajar kitab Ihya ‘Ulumuddin Karya Imam Al-Ghozali kepada

Page 34: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

20

Sayyid Abdullah Al-Haddad. Hal ini menunjukkan akan keluasan ilmu

Sayyid Abdullah yang diberikan oleh Allah SWT. kepadanya.

D. Guru-guru Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad tumbuh besar dalam lingkungan

keluarga yang baik, ia mendapat didikan awal dari ayahandanya Sayyid Alwi

bin Muhammad Al-Haddad dan ibundanya Syarifah Salma binti Idrus bin

Ahmad bin Muhammad Al-Habsyi. Di masa kecilnya, ia menyibukkan diri

untuk menghafal Al-Qur‟an, dan bermujahadah untuk mencari ilmu, sehingga

berjaya mendahului rekan-rekannya.

Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad sangat gemar menuntut ilmu.

Kegemarannya ini membuatnya seringkali melakukan perjalanan berkeliling

ke berbagai kota di Hadlromaut, menjumpai kaum sholihin (orang-orang yang

saleh) untuk menuntut ilmu dan mengambil berkah dari mereka. Telah

dicatatkan bahwa, jumlah bilangan guru-guru Sayyid Abdullah melebihi 140

guru, ia telah mengambil ilmu dan berkah dari para guru-gurunya itu. Di

antara guru-guru dari Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad adalah sebagai

berikut:

1. Al-Quthb Anfas Sayyid Umar bin Abdurrahman Al-„Athos bin „Aqil bin

Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman

Asseqaf (wafat: 1072 H),

2. Al-„Allamah Sayyid Abdurrahman bin Syekh Maula „Aidid Ba'Alawy

(wafat: 1068 H),

3. Al-„Allamah Sayyid Sahl bin Ahmad BaHasan Al-Hudaily Ba'Alawy,

Page 35: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

21

4. Al-„Allamah Sayyid „Aqil bin Abdurrahman bin Muhammad bin Ali bin

„Aqil bin Syaikh Ahmad bin Abu Bakar bin Syaikh bin Abdurrahman

Asseqaf,

5. Al-Mukarromah Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abu Bakar bin Ahmad

bin Abu Bakar bin Abdurrahman Asseqaf yang tinggal di Mekkah

(1002–1071 H).

6. Syaikh Sayyid Abu Bakar bin Imam Abdurrahman bin Ali bin Abu Bakar

bin Syaikh Abdurrahman Asseqaf,

7. Sayyid Syaikhon bin Imam Husein bin Syaikh Abu Bakar bin Salim,

8. Sayyid Syihabuddin Ahmad bin Syaikh Nashir bin Ahmad bin Syaikh

Abu Bakar bin Salim,

9. Sayyidi Syaikh Sayyid Jamaluddin Muhammad bin Abdurrahman bin

Muhammad bin Syaikh Al-‟Arif Billah Ahmad bin Quthbil Aqthob

Husein bin Syaikh Al-Quthb Al-Robbani Abu Bakar bin Abdullah Al-

Idrus (1035-1112 H),

10. Syaikh Al-Faqih Al-Sufi Abdullah bin Ahmad Ba Alawy Al- Asqo,

11. Sayyidi Syaikh Al-Imam Ahmad bin Muhammad Al-Qusyasyi (wafat

1071 H).

12. Al-„Arifbillah Syaikh Muhammad bin „Alawi as-Saqqaf al-Makki

Dari guru-gurunya itulah Sayyid Abdullah Al-Haddad menerima

banyak ilmu hingga menekuni tasawwuf, dan dari guru-gurunya tersebut

dengan kajiannya yang mendalam di berbagai ilmu keislaman menjadikannya

benar-benar menjadi orang yang `alim, menguasai seluk-beluk syari`at dan

Page 36: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

22

hakikat, memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi dalam bidang tasawwuf,

sampai ia menyusun sebuah Ratib (wirid-wirid perisai diri, keluarga dan

harta) yang kini dikenal di seluruh penjuru dunia. Hingga diakhiri

memperoleh tingkat Al-Qutub Al-Ghauts (Wali tertinggi yang bisa menjadi

wasilah pertolongan). (http://darulmurtadza.com/imam-abdullah-bin-alwi-al-

haddad/).

Sanad keilmuan Sayyid Abdullah Al-Haddad dengan guru-gurunya di

atas, bersambung sampai Rasulullah SAW, dan Rasul sendiri menerimanya

dari Allah SWT. Di sini penulis akan menerakan salah satu mata rantai

keilmuan Sayyid Abdullah yang hingga sampai kepada Allah SWT. Penulis

akan menerakan urutan keilmuannya, yang melalui Al-Quthb Anfas Sayyid

Umar bin Abdurrahman Al-„Athos. Mata rantai keilmuannya adalah sebagai

berikut:

Page 37: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

23

Allah ‘Azza wa Jalla

Sayyiduna Muhammad SAW

Sayyiduna Ali bin Abi Tholib RA

Al-Imam Al-Husein Ali Zainal „Abidin

Ja‟far As-Shodiq Muhammad Al-Baqir

Ali Al-Uraydhi Muhammad An-Naqib

Ahmad Al-Muhajir Isa Ar-Rumiy

Ubaidillah Alwi Shohib Saml

Alwi Muhammad

Ali Kholi‟ Qosam Muhammad Sohib Mirbath

Muhammad al Faqih al Muqaddam Ali

Alwi al Ghoyur Ali

Syeikh Abdurrahman As-Seggaf Muhammad Maulah Dawilah

Abdullah Abdurrahman

Salim Ubaidullah

Aqil Abdurrahman

Al-Quthb Anfas Sayyid Umar Al-„Athos

Al-Imam Al-„Alamaah, Sayyid Abdullah Al-Haddad, Al-

Hadlromiy Asy-Syafi‟i Al-Asy‟ari

Page 38: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

24

Sayyid Abdullah Al-Haddad adalah seorang da‟i yang menyampaikan

ajaran-ajaran Islam dengan sangat mengesankan dan sebagai seorang penulis

yang produktif, yang karya-karyanya tetap dipelajari orang sampai saat ini.

Banyak dari para penuntut ilmu yang datang untuk berguru kepadanya.

Keaktifannya dalam berdakwah menjadikannya digelari Quthbid Dakwah wal

Irsyad( Wali Tertinggi yang memimpin dakwah).

Berkat ketekunan dan akhlakul karimah yang Sayyid Abdullah Al-

Haddad miliki pada saat usia yang sangat dini, ia dinobatkan oleh Allah SWT

dan guru-gurunya sebagai da‟i, yang menjadikan namanya harum di seluruh

penjuru wilayah Hadlramaut dan mengundang datangnya para murid yang

berminat besar dalam mencari ilmu. Mereka ini tidak datang hanya dari

Hadlramaut tetapi juga datang dari luar Hadlramaut. Mereka datang dengan

tujuan menimba ilmu, mendengar nasihat dan wejangan serta tabarrukan

(mencari berkah), memohon do‟a darinya. (http://darulmurtadza.com/imam-

abdullah-bin-alwi-al-haddad/).

E. Karya-karya Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Selain dikenal sebagai seorang yang ahli dalam berdakwah, Sayyid

Abdullah Al-Haddad juga dikenal sebagai salah seorang penulis yang

produktif. Ia mulai menulis ketika berumur 25 tahun dan karya terakhirnya

ditulis pada ketika usianya 86 tahun. Keindahan susunan bahasa serta

mutiara-mutiara nasehat yang terdapat dalam karya-karyanya, menunjukkan

akan keahliannya dalam berbagai ilmu agama. Bukan hanya kaum awam saja

Page 39: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

25

yang membaca dan menggemarinya, akan tetapi sebagian ulama‟ pun

menjadikannya sebagai pegangan dalam berdakwah. (Al-Badawi, 1994: 163).

Keistimewaan dari karya-karya Sayyid Abdullah adalah mudah

difahami oleh semua kalangan, mengikut kefahaman masing-masing.

Sehingga buku-bukunya telah dicetak beberapa kali dan sudah diterjemahkan

kedalam beberapa bahasa.

Adapun karya-karya Sayyid Abdullah Al-Haddad diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Risalah Al-Mudzaakarah Ma’a Al-Ikhwan Al-Muhibbin Min Ahl Al-

Khair Wa Ad-Din ( ( أهو اىخز واىرساىح اىذامزج ع اإلخىا واىحث

Berisi tentang definisi takwa, cinta menuju jalan akhirat, zuhud

dari dunia, kitab ini sangat cocok untuk menerangkan hati. Kitab ini

selesai ditulis oleh Sayyid Abdullah pada hari ahad sebelum waktu

dhuhur, akhir bulan Jumadil Awwal tahun 1069 H. (Al-Badawi, 1994:

163).

2. Risalah al-Mu’aawanah wa al-Mudzaaharah wa al-Mu`aazirah li ar-

Raghibin minal Mu’minin fi Suluki Thoriqil Akhirah ( رساىح اىعاوح

( واىؤسرج ىيزاغث اىؤ فى سيل طزق األخزجواىظاهزج واىؤاسرج

Kitab ini selesai ditulis pada tahun 1069 H, sewaktu Sayyid

Abdullah berusia 26 tahun. Dan ditulis atas permintaan Habib Ahmad bin

Hasyim Al-Habsyi. (Al-Badawi, 1994: 165-166).

3. Risalah AadabSuluk al-Murid ( آداب سيىك اىزذرساىح )

Page 40: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

26

Tentang kewajiban bagi seorang murid (orang yang mencari

Allah dan kehidupan akhirat) meliputi adab dan amal lahir dan batin.

Kitab ini selesai penulisannya pada tanggal 7 atau 8 Ramadhan, tahun

1071 H. (Al-Badawi, 1994: 164).

4. Ithaf as-Saail bi Jawaab al-Masaail (اذحاف اىسائو تأجىتح اىسائو)

Kitab ini selesai ditulis pada hari Jum‟at, 15 Muharram 1072 H,

Ketika ituSayyid Abdullah berumur 28 tahun. Kitab ini adalah

merupakan kumpulan jawaban atas berbagai persoalan yang diajukan

kepadanya oleh Syaikh „Abdurrahman Ba‟Abbad Asy-Syibaami. Kitab

itu ditulis sewaktu ia berkunjung ke Dau‟an pada tahun 1072 H. Kitab ini

mengandung 15 pertanyaan dengan jawaban dan ulasan yang mendalam

darinya. Selesai ditulis pada hari Jum‟at, 15 Muharram 1072 H. (Al-

Badawi, 1994: 165).

5. An-Nashoih ad-Diniyah wa al-Washoya al-Imaniyah ( اىصائح اىذح واىىصاا

(اإلاح

Kitab ini Sayyid Abdullah tulis pada usia 45 tahun. Selesai ditulis

pada hari Ahad, 22 Sya‟ban tahun 1089 H. Kitab ini mendapat pujian

dari para ulama‟ karena isinya merupakan suatu ringkasan daripada kitab

Ihya‟. Kata-kata di dalam kitab ini mudah, kalimatnya jelas,

pembahasannya sederhana dan disertai dengan dalil yang kukuh. Sesuai

dibaca oleh orang awam dan juga khawas (khusus). (Al-Badawi, 1994:

165).

Page 41: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

27

6. Sabil al-Iddikar wa al-I’tibaar bima Yamurru bi al-Insan wa Yanqadhi

lahu min al-’A’maar (سثو االدمار واالعرثار تا ز تاإلسا األعار)

Terdapat perbedaan pendapat mengenai usia Imam Al-Haddad

pada saat menulis kitab ini. Ada yang mengatakan pada ketika ia berusia

67 tahun (1110 H). dan ada yang mengatakan kitab ini diselesaikan pada

hari Ahad 29 Sya‟ban 1110 H. Kitab ini membahaskan mengenai fasa-

fasa hidup manusia. (Al-Badawi, 1994: 166).

7. Ad-Da’wah at-Tammah wa at-Tadzkirah al-‘Ammah ( اىذعىج اىراح واىرذمزج

(اىعاح

Kitab ini diselesaikan oleh Sayyid Abdullah pada saat usianya 70

tahun. Selesai ditulis pada jum‟at pagi 27 atau 28 Muharram tahun 1114

H. (Al-Badawi, 1994: 166).

8. An-Nafais al-‘Uluwiyyah fi al-Masaail as-Shufiyyah ( اىفائس اىعيىح ف

(اىسائو اىصىفح

Kitab ini selesai ditulis pada hari kamis, bulan Dzulqo‟dah tahun

1125 H. Usia Sayyid Abdullah pada waktu itu adalah 81 tahun. Kitab ini

membahaskan masalah yang berkaitan dengan sufi.

9. Al-Fushul al-‘Ilmiyyah wa al-Ushul al-Hikamiyah ( اىفصىه اىعيح واألصىه

(اىحنح

Terdiri dari 40 fasal. Kitab ini selesai ditulis pada 12 Shafar tahun

1130 H, ketika Sayyid Abdullah berusia 86 tahun, yaitu 2 tahun sebelum

kewafatannya. (Al-Badawi, 1994: 167).

Page 42: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

28

Selain itu, terdapat pula ucapan-ucapan dan ajaran-ajaran yang sempat

dicatat oleh murid-muridnya dan para pecintanya, diantaranya adalah :

1. Kitab al-Hikam ( اىحنمراب )

2. Al-Mukhatabat wa Washoya ( ( ووصاااىناذثاخ

3. Wasilah al-‘Ibaad ila Zaad al-Ma’aad (وسيح اىعثاد إىى ساد اىعاد)

Kitab ini dikumpulkan oleh As-Sayyid Alwi bin Muhammad bin

Thohir Al-Haddad.

4. Ad-Durr al-Mundzum li Dzaawil ‘Uqul wa al-Fuhuum ( اىذر اىظى ىذوي

(اىعقىه واىفهى

Kitab ini dikumpulkan oleh muridnya Alwi bin Ahmad bin Hasan

bin Abdillah Al-Haddad.

5. Tastbit al- Fuad bi adz-Dzikri Majaalisi al-Quthbi Abdillah Al-Haddad

(ذثثد اىفؤاد تذمز جاىس اىقطة عثذ هللا اىحذاد)

Dikumpul oleh muridnya Syaikh Ahmad bin Abdul Karim al-

Hasawi asy-Syajjar tahun 1981 M. (Al-Badawi, 1994: 169).

6. Ghoyahal-Qosod wa al-Murod (غاح اىقصذ واىزاد)

Diakui oleh para sufi, bahwa ada ketinggian dan keindahan

spiritualitas yang tinggi pada kesufian Sayyid Abdullah. Dapat dilihat dari

karya-karyanya tersebut betapa sejuk dan indahnya bertasawwuf. Tasawwuf

bagi Sayyid Abdullah adalah ibadah, zuhud, akhlak, dan dzikir, suatu jalan

membina dan memperkuat kemandirian menuju kepada Allah SWT.

Selain karya tulis, Sayyid Abdullah juga meninggalkan banyak do‟a-

do‟a serta dzkir-dzikir susunannya. Diantara do‟a dan dzikir-dzikir yang

Page 43: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

29

disusun, Ratib Al-Haddad inilah yang paling masyhur di kalangan ummat

Islam, khususnya di Indonesia. Ratib ini disusun oleh Sayyid Abdullah pada

salah satu malam di bulan Ramadhan tahun 1071 H, untuk memenuhi

permintaan salah seorang muridnya yang bernama `Amir dari keluarga Bani

Sa`ad yang tinggal di kota Syibam (salah satu kota di propinsi Hadlramaut).

Tujuan `Amir meminta Sayyid Abdullah untuk menyusun ratib ini adalah,

agar diadakan suatu wirid dan dzikir di kampungnya, supaya mereka dapat

mempertahankan dan menyelamatkan diri dari ajaran sesat yang ketika itu

sedang melanda Hadlramaut. Mulanya ratib ini hanya dibaca di kampung

`Amir sendiri, yaitu kota Syibam. Setelah mendapat izin dan ijazah dari

Sayyid Abdullah Al-Haddad, ratib ini pun kemudian mulai dibaca di masjid-

masjid di kota Tarim.

Pada kebiasaannya, ratib ini dibaca secara berjama‟ah setelah salat

Isya`, dan pada bulan Ramadhan, ratib ini dibaca sebelum salat Isya` untuk

mengisi kesempitan waktu menunaikan salat tarawih, dan ini adalah waktu

yang telah ditartibkan Sayyid Abdullah untuk kawasan-kawasan yang

mengamalkan ratib ini. Dengan izin Allah SWT, kawasan-kawasanyang

mengamalkan ratib ini pun selamat dan tidak terpengaruh dari ajaran sesat

tersebut.

Setelah Sayyid Abdullah Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah

haji, Ratib Al-Haddad pun mulai dibaca, diamalkan di Makkah dan Madinah.

Sayyid Ahmad bin Zain Al-Habsyi berkata, “Barangsiapa yang membaca

Page 44: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

30

Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, niscaya dia akan

mendapatkan sesuatu yang diluar dugaannya”.

(http://majlismajlas.blogspot.com/2006/08/hikam-al-haddad-3.html)

Ketahuilah bahwa setiap ayat, do‟a, dan nama Allah SWT yang

disebutkan dalam ratib ini dipetik dari Al-Qur`an dan Hadis Nabi SAW.

Bilangan bacaan disetiap do‟a dibuat sebanyak tiga kali, karena itu adalah

bilangan ganjil (witir). Semua ini berdasarkan petunjuk Sayyid Abdullah Al-

Haddad sendiri. Ia menyusun dzikir-dzikir yang pendek dan dibaca berulang

kali, agar memudahkan pembacanya. Dzikir yang pendek ini jika selalu

dibaca secara istiqamah, maka lebih utama dari pada dzikir yang panjang

namun tidak dibaca secara istiqamah.

(http://www.darulmurtadza.com/2011/12/riwayat-hidup-imam-abdullah-bin-

alwi-al.html).

F. Bidang Ilmuyang Ada dalam Kitab Risalatul Mu’awanah

Kitab ini berisi tentang kewajiban bagi seorang muslim, untuk

memenuhi semua kewajiban, kesunahaan, melakukan amalan-amalan yang

memiliki keutamaan, berakhlak, menjaga diri dari hal-hal yang bisa merusak

ibadah dan keharmonisan dalam bermasyarakat. Serta berisi tentang hal-hal

yang ada di akhirat. (Al-Badawi, 1994: 166).

SayyidAbdullah Al-Haddad, dalam menyusun kitab ini, lebih

menekankan pada ke-Tasawuf-an. Segala amal perbuatan yang dilakukan

ditujukan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepadaNya. Agar

semakin dekat kepada Allah SWT. Lebih utamanya, beliau membahas tentang

peribadatan yang ditujukan untuk menggapai esensi ma’rifatullah.

Page 45: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

31

Pokok isi kitab Risalatul Mu‟awanah terdiri dari 38 pembahasan

diantaranya yaitu:

1. Yakin.

2. Niat.

3. Muroqobah (mawas diri).

4. Memanfaatkan Waktu.

5. Zikir.

6. Tafakur.

7. Al-Qur‟an, Hadis, Bid‟ah dan Ulama.

8. Pelurusan Akidah.

9. Ibadah Fardhu dan Sunnah.

10. Menuntut Ilmu.

11. Kebersihan.

12. Aktivitas Sehari-hari.

13. I‟tikaf.

14. Azan,Iqomah dan Salat.

15. Zakat.

16. Puasa.

17. Haji.

18. Salat Istikharah, Nazar, Sumpah dan Saksi.

19. Wara‟.

20. Amar Makruf Nahi Mungkar.

21. Adil.

Page 46: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

32

22. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua.

23. Silaturohmi.

24. Cinta dan Benci Karena Allah.

25. Ketulusan Hati.

26. Tobat.

27. Sabar.

28. Bersyukur.

29. Zuhud.

30. Tawakal.

31. Rela Dengan Ketentuan Allah.

32. Wasiat-Wasiat Allah.

Ke-32 bab di atas adalah pokok isi yang ada di dalam kitab Risalatul

Mu’awanah Karya Sayyid Abdullah Al-Haddad. Dilihat dari isin-isinya di

atas dapat disimpulkan bahwa bidang ilmu yang ada dalam kitab Risalatul

Mu’awanah adalah bidang ilmu tasawwuf. Karena dari ke-38 bab di atas

semuanya berhubungan dengan amaliah yang bersifat lahir dan diatur dengan

kekuatan batin.

G. Pemikiran-pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kitab

Risalatul mua’awanah

1. Keyakinan

Keyakinan adalah ungkapan tentang kekuatan dan keteguhan

iman yang sudah mendarah daging dan menyatu dalam hati, laksana

sebuah gunung yang menjulang tinggi. Karena itu, segala bentuk

Page 47: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

33

keraguan dan praduga tak akan mampu menghampaskannya, hingga

akhirnya keduanya hilang tanpa bekas.

Jika keraguan dan praduga itu datangnya dari luar, kedua

telinganya tidak mau mendengarkannya sedangkan hatipun tidak

mempedulikannya. Setan pun tak kuasa mendekati dan menggoda orang

yang memiliki keyakinan seperti ini, bahkan ia lari ketakutan

menyelamatkan diri darinya. Manusia yang memiliki ciri-ciri diatas ialah

Umar bin Khattab. (Al-Haddad, 2007 : 13).

2. Niat

Wahai saudaraku, hendaklah anda selalu memperbaiki dan

menuluskan niat mu sebelum beramal. Karena ia merupakan sendi segala

amal. Baik buruknya amal, selalu tergantung pada niatnya.Oleh karena

itu janganlah anda sekalian berbicara, bekerja dan berkehendak tanpa di

dasari dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah serta senantiasa

mengharap pahala-Nya. Dengan demikian Allah SWT pasti memberikan

anugerah dan kemuliaan padamu. (Al-Haddad, 2007 : 17).

3. Muraqabah

Hendaknya anda selalu mawas diri kepada Allah SWT, dalam

setiap aktivitasmu dan hendaklah anda sadar bahwa allah selalu berada di

dekatmu. Ia selalu mengetahui dan mengawasi gerak-gerikmu, bagi-Nya

tak ada sesuatu yang rahasia dan samar. Makhluk sekecil apapun yang

ada dibumi dan langit tak akan pernah akan lepas dari pengawasan-Nya.

Ingatlah bahwa Dia senantiasa mengetahui apa yang engkau

Page 48: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

34

bicarakan baik engkau bersuara keras maupun pelan. Dimana saja engkau

berada Dia selalu bersamamu, dan Dialah Yang Maha Kuasa. Hendaklah

engkau malu kepada-Nya kerjakanlah perintah-perintah-Nya dan jahui

segalalarangan-Nya serta beribadahlah kepada-Nya seakan-akan engkau

melihat-Nya. Dan apabila engkau tidak melihat-Nya ketahuilah bahwa

Dia selalu melihatmu. (Al-Haddad, 2007 : 23).

4. Mengisi Waktu

Hendaklah engkau mengisi waktumu dengan segala aktivitas

ibadah hingga tak ada waktu sedikit pun, baik siang maupun malam

kecuali untuk mengabdi kepada Allah. Dengan demikian tampaklah

bagimu keberkahan waktu memeperoleh faedah umur dan senantiasa

menghadap diri kepada-Nya. Demikian pula sediakan waktu khusus

untuk mengerjakan kebiasan sehari-hari seperti makan, minum dan

mencari nafkah. Ketahuilah bahwa setiap wirid mempunyai pengaruh

dalam menyinari hati dan menguasai anggota lahiriahnya. Namun

pengaruh ini hanya bisa di rasakan oleh orang yang selalu bersungguh-

sungguh, mengulang-ngulang dan tepat waktu dalam berwirid. (Al-

Haddad, 2007 : 29)

5. Zikir

Hendaklah engkau jadikan zdikrullah sebagai wirid dengan waktu

dan jumlah yang telah ditentukan dan tak ada salahnya kita gunakan

tasbih untuk menentukannya.Sebagai orang arif berkata: “Zikir

Page 49: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

35

adalahrukun tariqat, kunci hakikat, senjata murid dan pancaran sinar

kewalia”.(Al-Haddad, 2007: 55).

6. Tafakur

Hendaklah engkau selalu bertafakur (merenungkan kebesaran dan

kekuasaan Allah SWT) setiap siang dan malam sesuai dengan waktu

yang sudah kau tentukan baik satu jam atau beberapa jam. Waktu yang

terbaik untuk bertafakur ialah ditengah malam karena saat itulah saat

yang kosong dan bebas dari aktivitas dan mampu membawa dampak

positif pada hati kita.Kebaikan hidup di dunia dan keutuhan agama

tergantung pada kesempurnaan tafakur. Barang siapa melaksanakannya

dengan baik maka akan memperoleh kebaikan yang berlimpah. (Al-

Haddad, 2007: 61).

7. Al-Qur‟an, Hadis, Bid‟ah dan Ulama.

a. Al-Qur‟an dan Hadis

Hendaklah engkau selalu berpegang teguh pada Al-Qur‟an

dan Hadis karena keduanya adalah inti agama dan petunjuk jalan

yang lurus. Oleh karena itu barang siapa berpegang teguh pada

keduanya maka ia akan beruntung dan selamat serta mendapatkan

hidayah dan selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Sebaliknya,

barang siapa berpaling dari keduanya maka ia akan tersesat,

menyesal, dan menemui kehancuran.

Page 50: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

36

b. Bid‟ah

Janganlah engkau menciptakan sesuatu yang baru yang tidak

terjadi dizaman Rasululllah dan janganlah engkau ikuti jalan hidup

orang-orang diluar islam yang akan memberimu kerugian yang nyata

didunia dan di akhirat. Hati-hatilah engkau pada sesuatu yang baru

dan tidak sesuai dengan akal.

c. Ulama‟

Ketahuilah bahwa tak seorang pun mampu menyelesaikan

segala persoalannya sendiri baik lahir maupun batin sesuai dengan

Al-Qur‟an dan hadis, karena kemampuan tersebut hanya dimiliki

oleh ulama yang ilmunya sudah mendalam.Jika engkau menghadapi

suatu masalah yang tak mampu engkau selesaikan sendiri maka

kembalikanlah permasalahannya itu pada orang-orang yang dipilih

Allah sebagai tempat kembali (ulama). (Al-Haddad, 2007: 73).

8. Pelurusan Akidah

Hendaknya engkau selalu memperbaiki dan memperkuat

akidahmu yang sesuai dengan golongan yang selamat yang disebut ahlu

sunnah wal jama‟ah. Karena golongan ini selalu berpegang teguh dan

mengikuti jejak Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Wajib bagi orang yang beriman menjaga akidahnya dan

mengikuti para ulama yang agung dan berpegang teguh dalam ilmunya,

akidah yang jelas terhindar dari syubhat atau keraguan. Hal ini sesuai

dengan Akidah Imam Al-Ghozali yang telah dijelaskan pada bab

Page 51: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

37

Qawaidil „Aqaid pasal pertama dan ketiga dalam kitah Ihya‟ Ulumuddin.

(Al-Haddad, 2007: 79).

9. Ibadah Fardhu dan Sunnah

Hendaknya engkau selalu menjalankan segala kewajiban, menjahui

setiap larangan serta mwmperbanyak ibadah sunnah karena Allah semata.

Jika itu semua sudah engkau laksanakan, maka engkau akan mencapai

tempat yang paling dekat disisi Allah dan engkau pun akan diselimuti

dengan selubung mashabah oleh-Nya. Dengan demikian, setiap diam dan

gerakmu hanya karena-Nya, inilah selimut para Waliyullah dan

Khalifatullah (perwakilan Allah). (Al-Haddad, 2007: 81)

10. Menuntut Ilmu

Ketahuilah bahwa engkau tak dapat menjalankan ketentuan yang

difardhukan Allah menjahui kemaksiatan yang diharamkan Allah apalagi

ibadah sunnah yang berfungsi mendekatkan diri kepada Allah kecuali

dengan Ilmu. Karena itu tuntutlah ilmu.Dengan ilmu engkau dapat

mengetahui sesuatu yang wajib, sunnah dan haram.

Dengan ilmu itu pula engkau mengetahui tata cara melaksanakan

kewajiban dan hal yang sunnah, serta mengetahui bagaimana cara

menjahui keharaman. Karena begitu besar peranan ilmu, maka

diwajibkan menuntut dan mengamalkannya. Dengan mengamalkan ilmu

engkau dapat memeperoleh kesuksesan dunia dan akhirat. (Al-Haddad,

2007: 83).

Page 52: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

38

11. Kebersihan

Hendaklah engkau selalu menjaga kebersihan lahir batin,

sesungguhnya orang yang sempurna kebersihan jiwa dan hatinya laksna

malikat yang berbentuk manusia. (Al-Haddad 2007: 87)

12. Aktivitas Sehari-Hari

Hendaklah dalam mengerjakan aktivitas yang lahir dan batin, adat

kebiasaan atau ibadah engkau selalu mengikuti sunnah Rasul, agar

menjadi pengikutnya yang sejati. Jika ingin masuk dalam golongan ash

Shadiqin, yaitu orang-orang yang tulus ikhlas pada Allah, maka

janganlah engkau mengerjakan aktivitas yang bergubungan dengan adat

kebiasan dan lebih-lebih ibadah sebelum engkau mengetahui terlebih

dahulu. Apakah Rasulullah dan para sahabatnya telah mengerjakannya.

Jika tak seorng pun di antara mereka mengerjakannya maka janganlah

engkau kerjakan amalan itu, karena mereka para sahabat tak akan

meninggalkan suatu pekerjaan kecuali ia telah mengetahui adanya

manfaat yang lebih besar dalam meninggalkan amalan tersebut. (Al-

Haddad, 2007: 93).

13. I‟tikaf

Hendaklah engkau selalu duduk didalam masjid dengan niat

i‟tikaf, karena masjid adalah rumah Allah dan tempat yang paling

dicintai-Nya. Dan Rasulalullah menjanjikan dengan memasukkannya

kedalam tujuh golongan manusia yang akan dinaungi Allah di bawah

Arsy-Nya pada hari yang tidak dinaungan kecuali naungan-Nya, jika

Page 53: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

39

engkau berada didalam masjid, maka biasakanlah duduk dengan sopan

muliakan masjid dan jangan berbicara yang tak berfaedah apalagi yang

diharamkan. Bila engkau ingin membicarakan urusan dunia, keluarlah

dari masjid. Janganlah mengerjakan sesuatu didalam masjid selain

ibadah. Karena tujuan dibangunya masjid ialah untuk beribadah kepada

Allah ta‟ala. (Al-Haddad, 2007: 109).

14. Azan, Iqomqh dan Salat

a. Azan dan Iqamah

Ketika engkau mendengarkan adzan jawablah adzan itu sama

yang diucapkan muadzin, kecuali pada kalimat Hayya alash shalah

dan Hayya alla falah, maka jawablah :

لحول ولق وةإلاب هلل “ Tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah”.

Pada shalat subuh, ketika muazin menyeru Ash-shalatu

khairumminannaum, maka jawablah dengan :

د قت وب ررت وأان عل ذ لك من الشا ىدين “Benar dan baguslah ucapanmu dan dalam hal ini aku pun termasuk

orang yang menjadi saksi.”

Perbanyaklah do‟a antara adzan dan iqomah, karena do‟a

diantara dua waktu tak akan tertolak.

b. Shalat

Hendaklah engkau selalu bergegas shalat diawal waktu,

sehingga ketika muazin menyerukan azannya engkau sudah berada

didalam masjid dan dalam keadaan berwudhu. Apabila engkau tak

Page 54: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

40

mampu melakukan hal itu minimal ketika azan diserukan hendaklah

sudah siap untuk shalat. (Al-Haddad, 2007: 113).

15. Zakat

Hendaklah engkau bergegas memisahkan harta zakat yang wajib

engkau keluarkan dari harta pokok, ketika telah tiba waktunya tanpa ada

penundaan. Jika kewajiban ini engkau kerjakan dengan hati yang tulus

semata-mata mengharapkan keridhaan Allah maka turunlah keberkahan

dan kebaikan yang berlimpah kepadamu dan terhindarlah hartamu dari

segala bencana dan mala petaka. (Al-Haddad, 2007: 123).

16. Puasa

Hendaklah engkau selalu memperbanyak amal kebajikan,

khususnya dibulan ramandhan. Karena pahala ibadah sunnah dibulan itu

sejajar dengan ibadah fardhu di bulan yang lain. Dan dalam bulan

ramadhan itu akan diperoleh juga kemudahan dan semangat untuk

melakukan amal-amal kebajikan yang jarang ditemukan pada bulan-

bulan yang lain. (Al-Haddad, 2007: 127).

15. Haji

Hendaknya engkau segera menunaikan ibadah haji disaat engkau

mampu. Janganlah engkau tunda kesempatan baik itu, sebab bisa saja

engkau kehilangan kemampuan dan kesempatan itu dikarenakan

meninggal dunia, maka kewajiban haji dan umrah itu tetap menjadi

tanggunganmu hingga engkau dimasukkan dalam golongan orang-orang

yang ceroboh. (Al-Haddad, 2007: 131) .

Page 55: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

41

16. Salat Istikharah,Nazar,Sumpah dan Saksi

a. Salat Istikharah

Hendaklah engkau selalu bermusyawaroh dengan orang yang

dapat dipercaya dan seagama denganmu, ketika akan melaksanakan

hal-hal yang penting seperti pergi jauh dan menikah dan jika

isyaratnya sesuai dengan pikiran dan hatimu, maka shalatlah sunnah

dua rekaat dengan niat salat istikharah lalu berdo‟alah dengan do‟a

yang sudah lazim dilakukan pada salat istikharah.

b. Nadzar

Hendaklah engkau bernadzar karena Allah seperti shalat,

sedekah, dan lain sebagainya. Jika waktu nadzar telah tiba

bergegaslah untuk melaksanakannya. Janganlah membiasakan diri

untuk bernazar karena kadang-kadang setan menipumu untuk

melanggarnya.

c. Sumpah dan Saksi

Apabila engkau mengerjakan sesuatu dengan sumpah

kemudian terlihat adanya kebaikan untuk digagalkan atau engkau

bersumpah untuk tidak melakukan sesuatu tetapi kemudian terlihat

adanya kebaikan apabila ia dilakukan, maka engkau boleh melanggar

sumpah itu, tetapi wajib atasmu membayar kafarah. Jangan

bersumpah atau menjadi saksi semata-mata karena dugaan walaupun

ternyata benar apalagi yang didasarkan pada keraguan. (Al-Haddad,

2007: 133).

Page 56: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

42

17. Wara‟

Hendaklah engkau selalu wara‟ yaitu menjauhkan diri dari dosa,

maksiat dan syubhat (perkara yang tidak diketahui halal dan haramnya).

Wara‟ merupakan senjata sakti penjunjung agama. Wara‟ inilah yang

menjadi ciri ulama yang mengamalkan ilmunya. Ketehuilah orang yang

memperoleh sesuatu yang haram atau syubhat, maka sedikitlah ia

mendapatkan tufiq, pertolongan Allah untuk beramal shaleh. Jika ia

beramal saleh maka ia tak akan terlepas dari penyakit batin dalam setiap

amaliyah seperti ujub dan riya‟. (Al-Haddad, 2007: 135).

18. Amar Makruf Nahi Mungkar

Hendaklah engkau selalu beramar makruf nahi mungkar yaitu

memerintah kearah kebaikan dan mencegah diri dari kemungkaran.

Karena hal itu merupakan sandi pokok agama dan karena itu pula Allah

menurunkan Al-Qur‟an dan mengutus para Rasul-Nya. Para ulama

memutuskan bahwa amar makruf nahi munkar hukumnya wajib. (Al-

Haddad, 2007: 143).

19. Adil

Hendaklah engkau berlaku adil kepada rakyatmu yang terkhusus

dan umum. Plihara dan jaga mereka dengan seksama. Karena Allah akan

meminta pertanggungjawabanmu dan setiap pengembala akan ditanya

tentang pengembalanya. (Al-Haddad, 2007: 149).

Page 57: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

43

20. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Hendaklah engkau selalu berbakti kepada kedua orang tuamu

karena hukumnya wajib dan durhaka kepada keduanya tergolong dosa

besar. Renungkanlah bagaimana Allah menertakan perintah berbakti

kepada kedua orang tua dan bertauhid kepada-Nya, serta bersyukur

kepada mereka berdua dengan bersyukur kepada-Nya.

Salah satu sifat kedurhakaan ialah menyakiti keduanya dan tidak

memberikan sesuatu yang pada hakikatnya dan engkau kerjakan. Apalagi

jika engkau bermuka masam dan membentak mereka. (Al-Haddad, 2007:

153).

21. Silaturahmi

Hendaklah engkau selalu bersilaturahmi kepada keluarga yang

paling dekat, kemudian yang lainnya, juga pada tetangga yang paling

dekat dengan pintu rumahmu, kemudian kepada yang lainnya.

Silaturahmi dan berbuat baik kepada tetangga tidak akan mencapai

kesempurnaan, kecuali denngan menahan gangguan terhadap mereka,

sabar menerima gangguan mereka dan berbuat baik sekuat tenaga

terhadap mereka. (Al-Haddad, 2007: 157).

22. Cinta dan Benci Karena Allah

Hendaklah engkau selalu cinta dan benci karena Allah karena

sikap inilah yang menjadi tali pengikat keimanan. Apabila engkau

mencintai seorang hamba yang taat disebabkan oleh kepatuhan yang ia

kerjakan dan membenci kepada pelaku kemaksiatan dikarenakan oleh

Page 58: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

44

kemaksiatan yang ia jalani tanpa ada tujuan lain, maka engkau benar-

benar termasuk dalam golongan orang yang cinta karena Allah dan benci

karena Allah. Sebaliknya, jika di dalam hatimu tidak ada rasa cinta

kepada ahli kebajikan karena kebaikan yang mereka kerjakan dan tidak

membenci pelaku kemungkaran karena kemungkaran mereka, maka

ketahuilah bahwa tingkat keimananmu masih lemah. (Al-Haddad, 2007:

161).

23. Ketulusan Hati

Hendaklah engkau selalu bertulus hati terhadap setiap muslim

dengan maksud agar engkau tidak menyembunyikan sesuatu darinya

yang dapat menunujukkan jalan kebaikan dan menjauhkannya dari

kejelekan. Bersikap tuluslah kamu pada sesama muslim dalam setiap

kehadirannya maupun dalam ketidak hadirannya. Janganlah melebihkan

rasa tulusmu yang ada pada ucapanmu dengan perasaan sebenarnya yang

ada pada hatimu. Jika engkau sedang bermusyawarah dengan sesama

saudaramu muslim, kemudian engkau mengetahui bahwa pendapatnya

salah, maka katakan kepadanya segala sesuatu yang benar menurut

anggapanmu. (Al-Haddad, 2007: 179).

24. Tobat

Hendaklah engkau selalu bertobat dari sebuah dosa kecil atau

besar, nyata atau tersembunyi. Karena tobat merupakan langkah awal

seorang hamba menuju jalan Allah SWT. Dan tobatpun merupakan dasar

dari setiap maqam di sisi Allah. Serta ia pun mencintai orang-orang yang

Page 59: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

45

bertobat. Ketahilah bahwa suatu tobat tak akan sah jika tidak diikuti

dengan meninggalkan dosa itu, menyesalinya dan membulatkan tekad

untuk tidak mengulangi perbuatan itu selama hidupnya. (Al-Haddad,

2007: 193)

25. Sabar

Hendaklah engkau bersabar, karena sabar adalah sendi dasar yang

harus kau miliki selama kamu hidup di dunia ini. Ia pun termasuk akhlak

yang mulia dan keutamaan-keutamaan yang agung. Ketahuilah, cita-cita

dapat diraih dengan sukses bila ia sering mendekatkan diri kepada Allah.

Realisasi pendekatan dapat dilaksanakan dengan mengikuti yang hak dan

menjauhi kebatilan selama-lamanya. (Al-Haddad, 2007: 203).

26. Bersyukur

Hendaklah engkau selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat

yang diberikan kepadamu secara lahir dan batin serta yang berhubungan

dengan agama dan duniamu. Ingatlah semua nikmat adalah dari Allah

SWT. Nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadamu tak akan mampu

kau jumlah dan kau hitung, apalagi kau sukuri dengan sempurna. Orang

yang fakir atau yang sakit parah seumpamanya mau berfikir, niscaya ia

bersyukur dengan menjalani kesabaran bagaimanapun beratnya. (Al-

Haddad, 2007: 211).

27. Zuhud

Hendaklah engkau selalu zuhud, tidak tergiur akan keduniaan.

Karena hal itu merupakan kebahagiaan sejati, penerang inayah dan

Page 60: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

46

sebagai tanda kewalian. Sebagaimana cinta keduniaan merupakan

sumber kesalahan, maka sebaliknya, kebenci kepadanya adalah sumber

ketaatan dan kebaikan. Allah SWT, pun telah menegaskan di dalam

beberapa ayat Al-Quran bahwa dunia adalah suatu perhiasan yang

menipu. Allah menerangkan bahwa dunia ibarat senda gurau dan main-

main. Bagi mereka yang mampu menggunakan akal sehatnya tentu

mereka tak akan terbuai kecuali orang-oarang yang bodoh dan dungu

yang akan terjerumus ke dalamnya. (Al-Haddad, 2007: 215).

28. Tawakal

Hendaklah engkau selalu bertawakal kepada Allah SWT. Karena

barang siapa tawakal dan pasrah kepada Allah, maka ia kan akan

dicukupi, ditolong dan selalu dikasihaniNya. Tawakal tumbuh dari buah

tauhid yang mantap dan sudah mendarah daging dalam hati dan

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, tak ada alasan

bagi setiap makhluk untuk tidak selalu bertawakal, bahkan Allah pun

selalu memerintahkan mereka untuk itu karena Ia sangat mencintai

orang-orang yang bertawakal. (Al-Haddad, 2007: 221).

29. Rela dengan Ketentuan Allah

Hendaknya engkau pun selalu rela dengan ketentuan Allah

Ta‟ala, karena kerelaan merupakan hasil dari mahabah dan makrifat yang

paling mulia. Orang yang cinta sudah sewajarnya rela dengan tindakan

kekasihnya manis atau pahit baginya sama saja.

Page 61: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

47

Oleh karena itu wajib bagi dirimu wahai orang yang beriman

untuk mengetahui dan menyakini dengan sungguh-sungguh bahwa hanya

Allah yang memberi petunjuk dan kesesatan, kesusahan, kebahagiaan,

mendekatkan dan menjauhkan, memberi dan menahan, merendah dan

meninggikan, memberi madharat dan manfaat. Bila kesemuanya telah

engkau ketahui dan engkau beriman kepadanya maka wajib bagimu

untuk tidak menantang Allah secara lahir dan batin atau dengan

perkataan yang bersifat memprotes Allah SWT. (Al-Haddad, 2007: 227).

30. Wasiat-wasiat Allah

Allah ta‟ala memberi wahyu kepada Nabi Adam as: empat

perkara yang dapat mengumpulkan kebaikan bagimu dan anak cucumu,

yaitu pertama, yang bersangkutan denganKu. Kedua, bersangkutan

denganmu. Ketiga, berkaitan antara engkau denganKu. Keempat antara

engkau dengan hamba-hambaKu. Adapun perkara yang bersangkutan

denganKu, hendaknya engkau bersikap tulus kepadaKu dan jangan kau

sekutukan Aku dengan sesuatu pun. Perkara yang bersangkutan

denganmu ialah amal-amalmu, maka Aku akan membalasnya. Perkara

yang berkaitan antara engkau dan Aku, hendaklah engkau selalu berdoa

dan sudah menjadi kewajibanKu untuk mengabulkannya. Perkara yang

berurusan antara engkau dan hamba-hambaKu, maka bergaullah dengan

mereka, seperti mereka juga ingin bergaul denganmu. (Al-Haddad, 2007:

235).

Page 62: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

48

BAB III

DESKRIPSI PEMIKIRAN SAYYID ABDULLAH BIN AWI AL-HADDAD

TENTANG KONSEP MENUNTUT ILMU DI DALAM KITAB RISALATUL

AL-MU’AWANAH

A. Pemikiran Sayyid Abdullah Bin Alwi Al-Haddadtentang Konsep

Menuntut Ilmudalam Kitab Risalatul Al-Mu’awanah

Salah satu karya monumental Sayyid Abdullah Al-Haddad yang

berbicara tentang menuntut ilmu secara mendalam adalahkitab Risalatul

Mu’awanah. Karakteristik pemikiran menuntut ilmu Sayyid Abdullah dalam

kitab tersebut dapat digolongkan dalam corak praktis yang tetap berpegang

teguh pada Al-Qur‟an dan Hadis.

Kecenderungan pemikiran yang menonjol dari Sayyid Abdullah dalam

kitab Risalatul Mu’awanah adalah mengetengahkan nilai-nilai etis yang

bernafaskan sufistik. Kecenderungan ini dapat terbaca dalam gagasan-

gagasannya, misalnya keutamaan menguatkan keyakinan. Menurut Sayyid

Abdullah, menguatkan keyakinan hukumnya adalah wajib, karena ilmu yang

mulia dapat terwujud jika seseorang itu keyakinannya kuat. Pendapatnya ini

juga senada dengan pendapat seorang tokoh akhlak yang dibicarakan di

dalam Al-Qur‟an, yaitu Luqman AS. Luqman AS, berkata:

ل يستطاع العمل إل ابليقني، ول يعمل العبد إل بقدر يقينو، ول يقصر عملو .حت ينق يقينو

Artinya: ”Suatu amal tidak mampu diwujudkan, kecuali dengan yaqin.

Tidaklah seorang hamba mampu mengerjakan apapun, kecuali sesuai dengan

Page 63: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

49

kadar yakinnya dan tidaklah amalnya terkurangi hingga keyakinannya

berkurang”. (Al-Haddad, 2010: 18).

Pemikiran Sayyid Abdullah tentang menuntut ilmu di dalam kitab

Risalatul Mu’awanah memang sangat luas. Di dalam kitab ini terdapat

banyak sekali nilai-nilai pendidikan menuntut ilmu yang bisa ditanamkan

dan diterapkan kepada para pelajar, agar mereka mengetahui dan bisa

mengaplikasikannya dalam kehidupan.

Dan dengan ilmu engkau dapat mengetahui sesuatu yang wajib,

sunnah dan haram. Dengan ilmu itu pula engkau mengetahui tata cara

melaksanakan kewajiban dan hal yang sunnah, serta mengetahui bagaimana

cara menjahui yang haram.

Karena begitu besar peran ilmu maka di wajibkan menuntut ilmu dan

mengamalkannya. Dengan mengamalkan ilmu engkau dapat memperoleh

kesuksesan dunia dan akhirat. Ketahuilah orang yang beribadah tanpa ilmu

akan menimbulkan bermacam-macam bahaya yang akan menimpa dirinya

sendiri dan bahayanya jauh lebih besar dari manfaatnya.

Menuntut ilmu yang ada pada kitab Risalatul Mu’awanah dapat

penulis kelompokkan menjadi tiga skala besar. Pertama: Menutut Ilmu karena

Allah SWT. Kedua: Ilmuterhadap diri sendiri. Ketiga: Ilmu terhadap

lingkungan.

1. Ilmu terhadap Allah SWT

Allah adalah kholiq (Pencipta) dan manusia adalah makhluq

(makhluk). Sebagai makhluk tentu saja manusia sangat tergantung

kepadaNya. Sebagaimana firmanNya:

Page 64: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

50

Artinya: “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala

sesuatu”. (Q.S. Al-Ikhlas: 2). (http//www.Al-Quran-digital.com).

Sebagai yang Maha Agung dan yang Maha Tinggi Dialah yang

wajib disembah dan ditaati oleh segenap manusia. Dalam diri manusia

hanya ada kewajiban beribadah kepada Allah SWT, hal ini sesuai dengan

firman Allah SWT:

Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku”. (Q.S. Adz-Dzaariyaat: 56).

(http//www.Al-Quran-digital.com).

Dalam hubungannya dengan pendidikan menuntut ilmu pada para

pelajar tentang ilmu kepada Allah SWT, sikap yang harus ditanamkan

antara lain:

a. Cinta kepada Allah SWT

Penanaman rasa cinta kepada Allah SWT adalah prinsip yang

harus ditanamkan kepada para pelajar. Mereka harus dibiasakan

untuk mencintai AllahSWT dengan diwujudkan dalam bentuk sikap

selalu mengikuti perintah-perintahNya, dan menjauhi larangan-

laranganNya.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابحل ف هللا حت يصري سبحانو أح إليك مما سواه، بل حت ل يصري لك حمبوب إل إإه

Artinya: “Dan wajib bagimu cinta kepada Allah, sehingga Allah

SWT menjadi lebih kamu cintai daripada yang lain. Bahkan kamu

Page 65: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

51

tidak mencintai sesuatu apapun, kecuali cinta kepadaNya”. (Al-

Haddad, 2010: 146).

b. Rela dengan keputusan Allah SWT

Para pelajar harus dibiasakan untuk selalu rela terhadap apa

saja yang menjadi keputusan Allah, karena rela dengan keputusan

Allah SWT adalah merupakan buah dari rasa cinta dan ma‟rifat

kepadaNya.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابلرضا بق اء هللا، الرضا ابلق اء من أشرف مثرات احملب وادلعر ، ومن شأن احمل أن يرض لفعل حمبوبو حلوا ان أو مرا

Artinya: “Dan wajib bagimu rela dengan ketetapan Allah, karena

rela dengan keputusan Allah merupakan buah rasa cinta dan

ma‟rifat. Sedangkan diantara sikap orang yang cinta itu sendiri

adalah rela terhadap perilaku yang ia cintai (Allah)”. (Al-Haddad,

2010: 148).

c. Berharap dan takut kepada Allah SWT

Para pelajar harus diajari untuk selalu berharap dan takut

kepada Allah SWT. Karena kedua sikap itu adalah merupakan buah

yakin yang paling mulia.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابإل ثار من الرجاء واخلوف، إنما من أشراف مثرت اليقني Artinya: “dan wajib bagimu memperbanyak berharap dan takut

(kepada Allah) karena sesungguhnya keduanya adalah buah yakin

yang paling mulia ”. (Al-Haddad, 2010: 129).

2. Ilmu terhadap diri sendiri

Manusia adalah ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, ia

diberi akal dan juga nafsu. Apabila dia mampu menggunakan akalnya

Page 66: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

52

dengan baik, maka derajadnya bisa melebihi makhluk Allah yang tidak

pernah membangkang atau bermaksiat padaNya yaitu malikat.

Sebaliknya, apabila akalnya kalah dengan nafsunya, maka derajadnya

bisa turun di bawah hewan. Oleh sebab itu, setiap individu harus dibekali

dengan ilmu yang berhubungan dengan dirinya, meliputi hal-hal yang

harus dimiliki dan yang harus dilakukan untuk mencapai kebahagiaan

dunia dan akhirat.

Dalam hubungannya dengan pendidikan menuntut ilmupada para

pelajar tentang ilmu kepada diri sendiri, sikap yang harus ditanamkan

antara lain:

a. Selalu memperkuat keyakinan

Dengan bekal keyakinan yang kuat, maka seseorang akan

merasa tenang, dan selalu bercita-cita untuk taat kepadaNya, serta

memaksimalkan segala kemampuannya untuk mendapatkan

ridlaNya.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك أي ها األخ احلبي بتقوي يقينك وحتسينو، إن اليقني إذا متكن من القل واستوإ عليو ار الغي أنو شهادة

Artinya: “Wahai saudaraku tercinta, wajib bagimu untuk

menguatkan dan memperbaiki keyakinanmu! Karena, jika keyakinan

telah kukuh dalam hati, dan ia menguasainya, maka hal yang ghoib

menjadi seperti tampak”. (Al-Haddad, 2010: 16).

b. Selalu bersikap mawas diri

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar, karena dengan

selalu mawas diri, maka seseorang akan bisa taat kepada Allah SWT.

Page 67: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

53

sebab ia selalu merasa diawasi olehNya, dan sikap inilah yang

dinamakan maqom(derajad) ihsan.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

إ أخي مبراقب هللا تعاإ يف حر اتك وسكناتك وحل اتك و ر اتك وعليك وخطراتكوإراداتك وسائر حالتك، واستشعر قربو منك

Artinya: “Dan wajib bagimu, wahai saudaraku, yaitu mawas diri

kepada Allah SWT, baik dalam setiap gerak atau diammu, dalam

serentang waktu atau beberapa rentang waktu. Dalam getaran rasa

hatimu atau kehendakmu, dan seluruh keberadaanmu senantiasa

merasakan kedekatanmu dengan Allah SWT”. (Al-Haddad, 2010:

22).

c. Selalu bersikap wira‟i.

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan

selalu bersikap wira‟i, maka berarti mereka tetap dalam naungan

para ulama‟. Mereka akan selalu berhati-hati dalam setiap

langkahnya. Karena wira‟i adalah merupakan sebagian inti dari

agama.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابلورع عن احملرمات والشبهات، إن الورع مالك الدين والذي عليو .ادلدار عند العلماء العاملني

Artinya: “Dan wajib bagimu wira‟i (menjauhi) dari hal-hal yang

haram dan syubhat. Karena wira‟i merupakan inti agama, dan orang-

orang yang berada di kawasan itu, adalah orang yang di antara

bimbingan ulama‟”.(Al-Haddad, 2010: 90).

d. Selalu bertobat atas segala dosa.

Para pelajar harus diajari untuk selalu bertobat dari segala

dosa baik besar maupun kecil. Dengan selalu bertobat dari segala

Page 68: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

54

dosa walaupun itu dosa yang kecil, maka orang itu kelak akan

menjadi orang yang baik. Karena inti dari taubat adalah

memperbaiki diri.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابلتوب من ل ذن ، سواء ان غريا أو بريا، ظاىرا أو اب نا، إن التوب أول قدم ي عها العبد ف ريق هللا، وىي أساس مجيع ادلقامات،

.وهللا الت وابني Artinya: “Dan wajib bagimu bertaubat dari semua dosa, yaitu bertaubat baik dari dosa kecil maupun besar, baik dhohir ataupun

bathin, karena taubat merupakan langkah pertama seorang hamba

yang hendak menapakkan kakinya di jalan Allah. Taubat pun

merupakan pondasi dari seluruh maqom (tingkatan) karena Allah

mencintai orang-orang yang bertaubat”. (Al-Haddad, 2010: 127).

e. Selalu bersabar dalam menghadapi segala masalah

Para pelajar harus ditekankan untuk selalu bersabar dalam

menghadapi segala masalah. Karena dengan itu mereka akan

mendapatkan ilmu yang banyak, dan pengetahuan yang memadai.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابلصرب، إنو مالك األمر، ولبد لك منو مادمت ف ىذه الدار، .وىو من األخالق الكرمي والف ائل الع يم

Artinya: “Dan wajib bagimu bersabar, karena sabar itu merupakan

pusat penentu segala permasalahan, dan hal itu harus kamu lakukan

sepanjang hidup di dunia ini, ia pun termasuk dari akhlakul karimah

serta terdapat beberapa keutamaan”. (Al-Haddad, 2010: 133).

f. Selalu bertawakkal kepada Allah SWT

Sikap selalu bertawakal kepada Allah SWT adalah obat dari

segala masalah. Karena ia sadar bahwa semua itu adalah dariNya,

Page 69: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

55

baik hal itu yang ia rasa enak maupun yang tidak enak untuknya.

Sikap seperti ini adalah menunjukkan eksistensi dari seorang hamba

kepada Tuhannya.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابلتو ل عل هللا تعاإ، إن من تو ل عل هللا فاه وأعانو وتوله .وأوله

Artinya: “Dan wajib bagimu (berserah diri) kepada Allah SWT,

karena sesungguhnya orang yang berserah diri kepada Allah, maka

ia akan diberi kecukupan, ditolong , dilindungi serta diutamakan oleh

Allah”. (Al-Haddad, 2010: 143).

3. Ilmu terhadap lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat

hidup dan sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Di

lingkunganlah tempat mereka melakukan segala aktifitasnya, di dalam

lingkungan ini ada berbagai macam kalangan. Di sini penulis akan

membahas tentang kalangan keluarga, kalangan sekolah dan kalangan

masyarakat. Adapun dalam hubungannya dengan pendidikan menuntut

ilmu pada para pelajar tentang ilmuterhadap lingkungannya, sikap yang

harus ditanamkan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Ilmu terhadap lingkungan keluarga

Sikap utama yang harus dikembangkan pada anak atau para

pelajar dalam lingkungan keluarga, yang utama yaitu:

1) Berbakti kepada kedua orangtua

Berbakti kepada ibu dan bapak yang telah bersusah

payah merawat dan mendidik dengan penuh kasih sayang,

Page 70: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

56

adalah termasuk suatu kewajiban bagi setiap anak. Jangan

sampai seorang anak durhaka kepada keduanya, karena itu

termasuk dosa yang sangat besar.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك برب الوالدين، إنو من أوج الواجبات؛ وإإك وعقوقهم، إنو من أ رب الكبائر

Artinya: “Dan wajib bagimu berbakti kepada kedua orang tua,

karena hal itu merupakan yang paling wajib diantara perkara

wajib yang lain, takutlah kamu durhaka kepada keduannya,

karena hal itu merupakan dosa yang paling besar diantara dosa-

dosa besar yang lainnya”. (Al-Haddad, 2010: 103).

Allah SWT memerintahkan manusia agar berbuat baik

kepada kedua orang tuanya dan berlaku lemah lembut kepada

keduanya, serta menaati keduanya, selain dalam kemaksiatan

kepadaNya, dan menjalin hubungan dengan keduanya, bahkan

sekalipun keduanya kafir. (Al-Ghomidi, 2011: 138).

2) Menyayangi saudara

Pendidikan untuk selalu berbicara baik dengan anggota

keluarga. Para pelajar harus diajari untuk selalu berbicara baik

dengan anggota keluarga. Karena hal itu yang akan menjadikan

suasana rumah menjadi damai dan tentram.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

أن ل تنطق إل خبري، و ل الم ل ل النطق بو رم عليك وعليك اإلستماع إليو، وإذا تكلمت رتل المك ورتبو،

Artinya: “Dan wajib bagimu, agar tidak mengucapkan sesuatu

apapun, kecuali dengan baik, jangan pula mengucapkan

Page 71: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

57

perkataan yang tidak dihalalkan (dilarang) serta mendengarkan

perkataan yang haram didengarkan. Jika kamu ingin

mengucapkan suatu perkataan, maka hendaklah ditata terlebih

dahulu dan susunlah dengan kalimat yang benar”. (Al-Haddad,

2010: 63).

b. Ilmu terhadap lingkungan sekolah

Untuk terciptanya suasana yang khidmat di lingkungan

sekolah, para pelajar harus di tanamkan sikap-sikap seperti:

1) Adil pada dirinya dan dan pada orang lain

Bersikap adil pada diri sendiri dan pada orang lain ini,

harus ditanamkan pada para pelajar. Supaya mereka tidak

mudah berbuat curang, dan semena-mena pada temannya yang

lain.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابلعدل ف رعيتك اخلا والعام و مل احلفظ والتفقد ذلا، إن هللا سائلك عنها، و ل راع مسسل عن رعيتو

Artinya: “Dan wajib bagimu berbuat adil di dalam

pengembalaanmu, baik yang khusus maupun yang umum, di

samping tetap dengan sempurna menjaga dan mengawasinya,

Karena Allahakan meminta pertanggung jawaban kepada kamu

atasnya. sebab setiap pengembala pasti akan dimintai

pertanggung jawaban atas gembalaannya”.(Al-Haddad, 2010:

101).

2) Amar ma‟ruf nahi munkar

Penanaman Amarma‟ruf nahi munkar ini harus ada pada

para pelajar. Supaya mereka dapat mengingatkan antara satu

sama lainnya dalam menjalani aktifitas di sekolah.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

Page 72: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

58

وعليك ابألمر ابدلعروف والنهي عن ادلنكر، إنو القط الذي عليو مدار أمر الدين، وألجلو أنزل هللا الكت وأرسل ادلرسلني

Artinya: “Dan wajib bagimu menyerukan kebaikan dan

mencegah kemungkaran, karena ini merupakan pusat perputaran

sendi-sendi agama. Karena itu pula Allah menurunkan Al-

Qur‟an dan mengutus para Rasul”.(Al-Haddad, 2010: 97).

c. Ilmu terhadap lingkungan masyarakat

1) Mengikat tali persaudaraan dengan tetangga

Mengikat tali persaudaraan dengan tetangga adalah

termasuk hal yang diperintahkan oleh Allah SWT, dan hal yang

menjadikan hubungan antara sesama berjalan dengan harmonis.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك بصل األرحام، األقرب األقرب؛ وابإلحسان إإ اجلريان، األدن اباب األدن

Artinya: “Dan wajib bagimu menyambung tali silaturrahhim,

dengan handai taulan yang paling dekat, berbuat baik kepada

tetangga, khususnya pintu tetangga yang paling dekat”. (Al-

Haddad, 2010: 104).

Selain itu diperintahkan oleh Allah mengikat tali

persaudaraan juga sebagai tanda bagi orang yang beriman

kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

(رواه البخاري).يصل رمحو ل من ان ي سمن ابهلل والي وم األخري ف Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari

akhir, maka sebaiknya dia menyambung tali persaudaraannya”.

(H.R. Bukhori). (Al-Haddad, 2010: 105).

Page 73: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

59

2) Selalu bersikap tawadlu‟

Tawadlu‟ adalah termasuk perilaku seorang mukmin

yang sejati, dan seseorang yang tidak memiliki perilaku ini

sangatlah dibenci oleh Allah SWT.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابلتواضع، إنو من أخالق ادلسمنني، وإإك والتكرب، إن هللا .ل ادلتكربين؛ ومن تواضع ر عو هللا، ومن تكب ر وضعو هللا

Artinya: “Dan wajib bagimu bersikap tawadlu‟, karena sikap ini

adalah perilaku orang-orang mukmin, dan takutlah kamu

berbuat takabbur (sombong), karena sesungguhnya Allah SWT

tidak menyukai orang-orang yang sombong. Sebab, barangsiapa

bersikap merendahkan diri, Allah SWT akan mengangkatnya,

barangsiapa bersikap sombong, Allah akan merendahkannya”.

(Al-Haddad, 2010: 122).

B. Pengertian Konsep Dalam Menuntut Ilmu

Konsep adalah pokok pertama yang mendasari keseluruhan pemikiran.

(Ensiklopedi Indonesia, 1991:1856). Selain itu, ada juga yang mengartikan

bahwa konsep adalah Gambaran mental dari obyek, proses, atau apapun yang

ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

lain. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:588).

Penerimaan konsep oleh manusia tidak dilakukan secara pasif

melainkan secara aktif dan kreatif. Dalam proses penerimaan konsep oleh

manusia ini, terjadi hubungan dialektis antara roh objektif dengan roh

subjektif. Artinya roh objektif akan berkembang manakala roh didukung oleh

roh subjektif, sebaliknya roh subjektif terbentuk dan berkembang dengan

Page 74: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

60

berpedoman pada roh objektif yang diposisikan sebagai cita-cita yang harus

dicapai. (Asrori, 2008:153).

Dengan demikian, konsep merupakan sesuatu yang diyakini

kebenarannya dan mendorong orang untuk mewujudkannya. Konsep

merupakan sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok sosial untuk

membuat keputusan mengenai apa yang dibutuhkan atau sebagai sesuatu

yang ingin dicapai. Secara dinamis, nilai dipelajari dari produk sosial dan

secara perlahan diinternalisasikan oleh individu ke dalam dirinya serta

diterima sebagai milik bersama dengan kelompoknnya. Konsep merupakan

standar konseptual yang relatif stabil yang secara eksplisit atau implisit

membimbing individu dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai serta

aktivitas dalam memenuhi kebutuhan psikologisnnya. (Asrori, 2008: 153).

C. Bentuk-Bentuk Konsep Menuntut Ilmu

Ada dua pembagian besar tentang bentuk-bentuk konsep. Pertama,

konsep dipandang sebagai nilai, dalam arti memberi nilai atau timbangan (to

value). Kedua, konsep dipandang sebagai proses penetapan hukum atau

penilaian (to evaluate). Bentuk-bentuk konsep menuntut ilmu dapat juga

dibedakan dengan mendefinisikan apa “yang diingini” dan apa “yang

disukai”. Artinya, tidak setiap yang diingini seseorang mesti disukai atau

diterima olehnya. Sebagaimana diketahui, keinginan merupakan ungkapan

tentang kebutuhan biologis atau diri atau tuntutan fisik. Keinginan tidak mesti

selalu berada pada taraf hal yang diterima atau diingini secara sosial. Untuk

mencapai taraf tersebut, keinginan harus diukur dengan norma-norma lain

Page 75: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

61

yang lebih tinggi daripada sekedar kesenangan fisik. Artinya, nilai pendidikan

dalam hubungannya dengan keinginan bisa berbentuk “apa yang diingini”

pada taraf individu dan “apa yang disukai” atau “apa yang dicintai” pada taraf

sosial. Keduanya mengekspresikan keinginan yang didasarkan atas indra dan

emosi pada satu sisi dan keinginan yang didasarkan atas akal pada sisi yang

lain. (Munzier, 2008: 137).

Pembahasan tentang perbandingan konsep berdasarkan keinginan

membawa dua pembagian lain tentang konsep ilmu, yaitu nilai instrumental

(instrumental value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai yang pertama

ada ketika seseorang mengutamakannya karena kebaikan yang ada padanya.

Dengan kata lain, sesuatu itu bernilai karena berguna bagi hal tertentu atau

bermanfaat untuk tujuan tertentu. Umpamanya, seseorang menetapkan isi

program latihan atau kurikulum sekolah bagi sekelompok guru karena ia

memandangnya berguna untuk mencapai tujuan langsung yang mereka

dipersiapkan untuk itu. Yang kedua, sesuatu itu baik bukan hanya karena

sesuatu itu baikuntuk mencapai tujuan tertentu, melainkan karena sesuatu itu

sendiri baik. Dengan kata lain, nilai baik sesuatu itu tidak tergantung pada

selainnya, tetapi lahir dari karakteristik asli yang ada di dalam dirinya. Nilai

intrinsik ini dapat dirumuskan dalam perspektiftabiat dan fungsi asli.

Ambillah contoh bangku dan laci siswa di dalam kelas. Nilai laci itu lahir dari

fungsi aslinya bagi siswa, yang tidak dapat diganti oleh sesuatu yang lain.

Dengan kata lain, nilai laci itu berada pada taraf objektif, bukan penghargaan

subjektif. (Munzier, 2008: 138).

Page 76: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

62

Sebagian pendidik memandang konsep ilmu dapat diperoleh dengan

menghimpun dua bentuk nilai di atas secara simultan; artinya, nilai intrinsik

bisa sekaligus merupakan nilai instrumental pada waktu yang bersamaan

sesuai dengan taraf keinginan dan jenis situasi. Akan tetapi, sekelompok

kaum pragmatis, terutama pendukung mazhab instrumentalisme, menolak

sama sekali dualisme tersebut, karena dua bentuk nilai tersebut benar-benar

kontradiktif. (Munzier, 2008: 138).

Implikasinya, konsep-konsep yang didasarkan atas keinginan yang

berhubungan dengan akal menempati kedudukan lebih tinggi dibanding nilai

yang didasarkan atas keinginan yang berhubungan dengan indra atau emosi.

Demikian pula nilai yang memiliki banyak aspek dan berlangsung terus-

menerus lebih utama ketimbang nilai yang memiliki aspek terbatas dan

berlangsung sementara. (Munzier, 2008: 138).

D. Pengertian Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu adalah Ibnu Munir berkata : “Ilmu adalah syarat

benarnya perkataan dan perbuatan, keduanya tidak akan bernilai kecuali

dengan ilmu, maka ilmu harus ada sebelum perkataan dan perbuatan, karena

ilmu merupakan pembenar niat, sedangkan amal tidak akan di terima kecuali

dengan niat yang benar”.

Dalam pengertian lain “Ilmu itu modal, tak punya ilmu keuntungan

apa yang bisa didapat, ilmu adalah kunci untuk membuka pintu kebaikan

kesuksesan, kunci untuk menjawab pertanyaan dan masalah di dunia.

Page 77: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

63

Berdasarkan beberapa definisi tentang pengertian ilmu di atas dapat

disimpulkan bahwa, ilmu merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan

manusia karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa

terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah baik secara lisan (perkataan),

maupun berupa perbuatan (anggota badan), tanpa ilmu kesuksesan tak pernah

ketemu karena ilmu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seperti

kebutuhan setiap manusia akan oksigen untuk dapat

bernapas.(https://idauniq.wordpress.com/2012/07/12/pengertian-ilmu/).

Ternyata orang yang berilmu itu muliya dan dilahirkan oleh orang tua

yang bernama. Ilmu itu senantiasa mengangkat seseorang menjadi besar di

mata masyarakat. Mereka dijadikan panutan dalam segala ha, bagikan

pengembala selalu di ikuti oleh binatang pliharannya. Tanpa ilmu seseorang

tak mungkin memperoleh kebahagian dan tak mungkin mengetahui yang

halal dan yang haram.

Adapun menuntut ilmu itu mempunyai beberapa langkah. Dalam

langkah-langkah tersebut yaitu Etika atau tata cara dalam menuntut ilmu,

manfaat ilmu tersebut dan tujuan menuntut ilmu. Dan penulis ingin

menguraikan Etika atau cara menuntut ilmu.

E. Etika Atau Cara Menuntut Ilmu

Dalam hubungannya dengan cara atau etika menuntut ilmupada para

pelajar tentang menuntut ilmu, sikap yang harus ditanamkan antara lain:

1. Selalu memperkuat keyakinan

Page 78: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

64

Dengan bekal keyakinan yang kuat, maka seseorang akan merasa

tenang, dan selalu bercita-cita untuk bisa selalu taat kepadaNya, serta

memaksimalkan segala kemampuannya untuk mendapatkan ridlaNya.

2. Selalu bersikap mawas diri

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar, karena dengan

selalu mawas diri, maka seseorang akan bisa taat kepada Allah SWT.

sebab ia selalu merasa diawasi olehNya, dan sikap inilah yang dinamakan

maqom (derajad) ihsan.

3. Selalu bersikap wira‟i.

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan

selalu bersikap wira‟i, maka berarti mereka tetap dalam naungan para

ulama‟. Mereka akan selalu berhati-hati dalam setiap langkahnya. Karena

wira‟i adalah merupakan sebagian inti dari agama.

4. Selalu bersikap Sabar

Sikap ini harus di tanamkan pada para pelajar. Karena dengan

selalu bersikap sabar karena kegagalan mencari ilmu terletak pada

ketidak sungguhan menghadapi hal itu. Barang siapa yang tidak pernah

merasakan pahitnya mencari ilmu walau sesaat maka ia akan terjerumus

dalam kebodohan yang hina selama hayat.

5. Selalu bersikap Taqwa

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan

selalu bersikap taqwa segala perintah Allah yang Maha Tinggi dan Maha

Besar serta menjauhi larangaNya secara tersembunyi dan terang-

Page 79: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

65

terangan,maka tidak sempurna Taqwa kecuali dengan mengosongkan

semua keburukan dan menghiasi kebaikan-kebaikan.Taqwa ialah suatu

jalan seseorang yang menempuhnya akan terpetunjuk dan tali yang kuat

siapa saja yang memegangnya akan selamat.

6. Selalu bersikap amanah

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan

selalu bersikap amanah untuk menjaga(memelihara) hak-hak Allah dan

hamba-Nya.

Dengan amanah sempurnalah Agamamu,terpelihara kehormatan

dan harta benda,sebab menjaga hak Allah berarti melakukan perintah dan

menjauhi larangan.memelihara hak-hak hamba berarti mengembalikan

barang titipan,tidak mengurangi sukatan dan timbangan atau

ukuran(hasta),tidak menyebarkan rahasia-rahasia dan aib-aib,memilih

yang paling baik pada Agama,dunia dan dirinya.

7. Selalu bersikap kharisma (murah)

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan

selalu bersikap kharisma (murah) ialah sifat yang mendorong seseorang

memegang kemulian Akhlaq dan kebiasaan baik.

Sebab-sebabnya: Cita-cita tinggi,berjiwa mulia,sesungguhnya

cita-cita tinggi akan menghasilkan menjaga ketinggian,mendapatkan

semua kebaikan,membangun kemulian,murah hati,mencegah

bahaya.Muru‟ah adalah tanda „iffah(memelihara diri),suci dari yang tidak

baik,terpelihara,karena itu tidak terlihat pada orang yang memiliki

Page 80: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

66

murah(kharisma) kecuali ketaqwaan,jauh dari tamak dan ridha dengan

apa yang dibagi Allah,tiada melihat apa yang ada di tangan manusia.

8. Selalu bersikap bijaksana

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan

selalu bersikap bijaksana akan membawa pemiliknya tidak membalas

orang yang membuatnya marah padahal dia mampu untuk membalasnya.

Sebab-sebab bijaksana: Menyayangi orang-orang bodoh,tidak

mencaci maki,malu memberi jawaban,ramah pada orang yang berbuat

jahat,menjaga nikmat yang lalu, diplomatis, menanti peluang,tidak

mencaci maki sebagian dari berjiwa mulia dan tinggi cita-cita.Malu

sebagian dari memelihara jiwa dan sempurna kharisma.Memelihara

nikmat yang lalu sebagian dari menyempurnakan janji. Diplomatis dan

melihat peluang sebagian dari kecerdikan sebab seseorang yang

menampakkan kemarahan sedikit caranya.

9. Selalu bersikap tawadhu‟

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan selalu

bersikap tawadhu‟ Merendahkan diri dan berhati lembut tanpamenghina.

Tujuan Tawaddu‟ ialah memberikan tiap-tiap yang punya hak akan

haknya,tidak mengangkat derajat orang hina dan tidak menurunkan yang

mulia, tawadlu‟ sebagian dari sebab-sebab bermartabat tinggi dan

mengantarkan ketempat kemulian.

Page 81: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

67

10. Selalu bersikap berjiwa besar

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan

selalu bersikap berjiwa besar agar sifat yang menempatkan manusia pada

tempat tinggi dan mulia,sebab berjiwa besar adalah manusia mengenal

ukuran dirinya,hasil dari berjiwa besar adalah melakukan kebaikan,sabar

pada masa susah,tidak melahirklan hajat(tidak menampakkan kebutuhan

kepada orang lain),manusia memuliakannya, mendapat balasan kebaikan

dari Allah.

11. Selalu bersikap adil

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan

selalu bersikap adil agar seimbang pada semua urusan dan sesuai dengan

syariat.Adil ada 2 macam yaitu adil pada dirinya sendiri dan berjalan

dijalur yang istiqomah dan adil kepada orang lain. Adapun adil kepada

orang lain dibagi menjadi tiga yaitu: adil raja kepada rakyaat lewat

memberi kemudahan dan memberikan setiap orang yang mempunyai hak

akan haknya, adil rakyat pada sultan (pemimpin), murid pada guru, anak

pada ayah yaitu dengan taat secara ikhlas dan tulus, adil manusia sesama

sebaya (sederajatnya) dengan tidak takabur dan tidak menyakiti mereka.

F. Manfaat Menuntut Ilmu

1. Berada di jalan Allah

2. Mendapatkan pahala yang mengalir terus menerus

3. Agar tidak di murkai Allah

4. Di tinggikan derajatnya

Page 82: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

68

5. Dimudahkan jalan menuju surga

6. Menjadi pandai

7. Pengetahuannya luas

8. Mendapatkan gelar

9. Tidak canggung apabila bersosialisasi

10. Dihormati orang jika jadi orang pandai.

G. Tujuan menuntut ilmu

1. Betulkan niat untuk menuntut ilmu maksutnya adalah Niat sangat penting

dalam melakukan sesuatu perkara dan ia akan menentukan sama ada

amalan itu diterima atau tidak oleh Allah SWT.

2. Untuk beramal tujuan kedua kita menuntut ilmu adalah tak lain dan tak

bukan adalah untuk beramal sehingga ramai dikalangan ulama

memukaddimahkan ilmu itu dari amalan. Ilmu dan amal itu memang

tidak dapat dipisahkan diibaratkan aur dengan tebing, Isi dengan kuku

dan sebagainya.

3. Untuk keluar daripada kejahilan dan memperbaiki diri demi mencari

kebenaran.Kejahilan atau dalam bahasa mudahnya ialah kebodohan. Ilmu

akan memimpin manusia keluar daripada kebodohan dan ini akan

menyukarkan orang yang berkepentingan untuk menipu dan mengambil

kesempatan terhadap kita. Di samping itu, akidah kita terhadap Allah

dapat dipelihara serta menambahkan lagi kecintaan kita kepada Allah.

Dengan mendalami ilmu, kita dapat memperbaiki diri supaya menjadi

lebih baik. Sebagai contoh, dengan ilmu, solat kita bertambah khusyuk,

Page 83: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

69

setiap ibadah yang dilaksanakan bertambah sempurna, kemajuan negara

bertambah sistematik, dan sebagainya.

4. Mensyukuri karunia dan nikmat-nikmat Allah kepada kita.

5. Memperjuangkan agama islam.

6. Akal fikiran mampu berfikir dengan adil.

7. Sebagai kesinambungan generasi akan datang.

Page 84: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

70

BAB IV

RELEVANSI KONSEP MENUNTUT ILMU KITAB RISALATUL

MUA’AWANAH DALAM KONTEKS KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A. Latar Belakang Penulisan Kitab Risalatul Mu’awanah

Sayyid Abdullah Al-Haddad, dalam menyusun kitab ini memiliki

berbagai alasan, tujuan, dan latar belakang. Ia mengatakan bahwa alasan yang

mendorongnya untuk menulis risalah ini adalah untuk melaksanakan perintah

agung, perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, dan berusaha meraih janji yang

mulia yaitu untuk memperoleh janji yang benar (al Wa’ddu al Shaadiqu)

yang dijanjikan bagi mereka yang menyeru kepada jalan kebaikan dan

menyebarkan ilmu, disamping juga permintaan dari Sayyid Ahmad bin

Hasyim al-Habsyi. (Al-Haddad, 2010: 13).

Selain dengan alasan itu semua, memang juga karena masyarakat yang

hidup pada masa itu, sedang dalam kondisi minus akhlak, banyak kerajaan

kerajaan yang melancarkan peperangan, berebut kekuasaan, dan

masyarakatnya kurang mendapat perhatian dari penguasanya, yang

menyebabkan satu sama lain dari mereka berbuat hal-hal yang diluar tuntunan

syari‟at islam. Akibat kurangnya tuntunan dari pemimpinnya.

(http://anneahira.com/sejarah-kerajaan-turki-usmani.html).

Sayyid Abdullah Al-Haddad juga memohon ampun kepada Allah

SWT, karena sebenarnya dia tidak hendak mengatakan bahwa yang

mendorongnya menyusun risalah ini semata-mata karena tujuan-tujuan

Page 85: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

71

keagamaan yang baik. Sebab ia mengetahui, masih adanya keinginan-

keinginan tersembunyi, nafsu yang merajalela, dan cinta dunia di dalam

hatinya, dan ia tidak membebaskan diri dari kesalahan, karena sesungguhnya

nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat

oleh Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang. (Al-Haddad, 2010: 13).

Dengan kearifannya, ia mengatakan pula bahwa hamba yang fakir,

hamba yang mengaku akan kekurangan dan kelalaian, yang berharap akan

ampunan Tuhannya Yang Kuasa. (Al-Haddad, 2010: 13).

Menuntut ilmu merupakan suatu proses tuntutan, memelihara,

membentuk, dan memberikan latihan mengenai ilmu dan kecerdasan berfikir

baik yang bersifat formal maupun informal yang didasarkan pada ajaran

ajaran islam. Pada sistem pendidikan Islam ini khusus memberikan

pendidikan tentang ilmu dan moral yang bagaimana yang seharusnya dimiliki

oleh seorang muslim agar dapat mencerminkan kepribadian seorang muslim.

(FIP-UPI, 2007: 39).

Beberapa hikmah yang dapat diraih apabila menuntut ilmu

ditanamkan pada anak antara lain: Pertama, menuntut ilmu mewujudkan

kemajuan rohani. Kedua, menuntut ilmu menuntun kebaikan. Ketiga,

menuntut ilmu mewujudkan kesempurnaan iman. Keempat, menuntut ilmu

memberikan keutamaan hidup di dunia dan kebahagiaan di hari kemudian.

Kelima, menuntut ilmu akan mebawa kepada kerukunan rumah tangga,

pergaulan di masyarakat dan pergaulan umum.

Page 86: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

72

Ada banyak cara yang dapat dilakukan dalam menanamkan nilai-nilai

akhlakul karimah pada anak, tentunya dengan konsep pembelajaran yang

tepat dan penanaman yang sesuai. keterangan dalam kitab Risalatul

Mu’awanah memberikan beberapa pendidikan menuntut ilmu yang dapat

dijadikan pedoman bagi orang tua, sekolah dan masyarakat dalam

menanamkan nilai-nilai menuntut ilmu. Karena pada dasarnya materi yang

terkandung dalam kitab Risalatul Mu’awanah memang membahas tentang

berbagai macam persoalan yang ada pada kehidupan yang berhubungan

dengan akhlak-akhlak dan ilmu seorang yang tinggi derajatnya di sisi Sang

Penciptanya.

Dalam mendidik ilmu yang luhur setiap mursyid (guru) mempunyai

berbagai ragam model yang berbeda-beda. Model dasar yang digunakan oleh

Sayyid Abdullah Al-Haddad dalam kitab Risalatul Mu’awanah dalam

menuntut ilmu meliputi dua aspek. Pertama: Aspek perbuatan yang dilakukan

oleh bathin. Kedua: Aspek perbuatan yang dilakukan oleh dhohir.

Adapun dalam kaitannya dengan ilmu, bahwa yang dimaksud tujuan

menuntut ilmu dalam pembahasan ini adalah tujuan yang ingin dicapai

dengan diadakannya suatu pendidikan, pembinaan dan penanaman ilmu yang

bagus. Apa yang akan dicapai dalam menuntut ilmu tidak berbeda dengan

tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Tujuan tertinggi agama dan ilmu ialah

menciptakan kebahagiaan dua kampung (dunia dan akhirat), kesempurnaan

jiwa bagi individu dan menciptakan kebahagiaan, kemajuan, kekuatan dan

keteguhan bagi masyarakat.

Page 87: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

73

Tujuan dari menuntut ilmu dalam Islam adalah untuk mewujudkan

orang-orang yang baik ilmunya, keras kemauannya, sopan dalam berbicara

dan perbuatan, mulia dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah

laku dan perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, ikhlas

dan suci, dan yang paling inti sebagaimana dikatakan oleh Sayyid Abdullah

Al-Haddad muqoddimah (pembukaan) kitab Risalatul Mu’awanah adalah

bersikap menuju jalan akhirat, yaitu taat kepada Allah SWT atas segala apa

yang diperintahkan olehNya. (Al-Haddad, 2010: 15).

Dengan gambaran uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan

menuntut ilmu adalah untuk terbinanya ilmu yang manfaat dan mulia

sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW dan karenanya dapat tercapai

keselamatan dunia dan akhirat.

B. Metode yang Digunakan dalam Menuntut Ilmu

Metode yang digunakan dalam kitab Risalatul Mu’awanah untuk

menuntut ilmu seseorang supaya terbiasa berbuat baik, adalah dengan

metode motivasi, pemberian pengetahuan cara dan sebuah pelatihan.

Pelatihan ini berupa usaha-usaha yang dilakukan oleh bathin (jiwa)agar

tercipta suatu kondisi yang kuat yang tertanam dalam bathin, untuk selalu

cenderung/condong kepada hal-hal yang baik dan mulia dimata manusia dan

Tuhan. Selain itu juga dengan melalui amalan-amalan yang yang dilakukan

oleh dhohiriyyah (jasad).

Page 88: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

74

Diantara contoh pelatihan-pelatihan yang diajarkan atau diberikan

oleh Al-Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad dalam kitab

Risalatul Mu’awanah antara lain:

:ويقوى اليقني و سن سباب وىو األ ل والذي عليو ادلدار، أن يصغي العبد بقلبو وأذنو إإ استماع : منها

ال عل جالل هللا تعاإ و مالو وع متو و ربإئو وانفراده ابخللق اآلإت واألخبار الدواألمر، والسلطان والقهر وعل دق الرسل و ماذلم وما أيدوا بو من ادلعجزات وما حل مبعانديهم من أنواع العقوابت وما ورد يف اليوم اآلخر من إاثب احملسنني ومعاقب

ادلسيئني؛ وإإ ون ىذا األمر ا يا يف إ ادة اليقني اإلشارة بقولو ):تعاإ ) اآلي.

السب الثاين أن ين ر بعني العتبار يف ملكوت السماوات واألرض، وما بث هللا يهما من عجائ ادلصنوعات، وبدائع ادلكوانت؛ وإإ إ ادتو اليقني اإلشارة بقولو

): تعاإ ). السب الثالث أن يعمل عل مقت ما من بو ظاىرا واب نا ويشمر يف ذلك

: ويبذل الستطاع يما ىنالك؛ وإإ إ ادتو اإلشارة بقولو تعاإ( ).

Artinya: “Dan yakin akan menjadi kuat dengan beberapa sebab diantaranya:

1) Hendaknya hamba Allah mencurahkan segala perhatiannya dan hatinya

dan memperhatikan dengan telinganya untuk mendengarkan ayat dan

hadis yang menunjukkan kebesaran Allah „Azza wa Jalla dan

kesempurnaanNya, dan keagunganNya, dan kekuasaanNya dan

kesendirianNyadalam mengatur urusan semua makhluk,dan

kekuasanNya, serta memperhatikan akan kebenaran para Rasul As. Dan

kesempurnaan mereka, dan terhadap apa-apa yang menguatakan risalah

mereka dari beberpapa mukjizat, demikian juga memperhatikan mereka

yang mendustakan Rasul hingga mereka mendapat siksa dari Allah,dan

memperhatikan dengan segenap hatinya apa yang akan datang kelak di

hari akhirat berupa pahala yang bagus dari Allah yang dijanjikan bagi

hambanya yang beriman dan berbuat kebajikan, demikian juga siksa

Page 89: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

75

yang akan dihadapi orang-orang yang berbuat maksiat. Firman Allah:

“Apakah belum cukup sesungguhnya Kami turunkan kepada kamu Al-

Kitab yang dibacakan kepada mereka”.

2) Hendaklah engkau melihat dengan i‟tibar pada kerajaan langit dan bumi

dan apa yang diciptakan Allah dari ciptan-ciptaan yang sangat ajaib. Dan

memperhatikan permulaan adanya segala yang diciptakan. Firman Allah:

“Dan akan Aku perlihatkan kepada mereka ayat-ayatKu di alam raya dan

juga pada diri mereka hingga tampak jelas bahwasanya Allah Maha

Benar”.

3) Hendaklah mengamalkan apa saja yang sesuai dengan keimanannya lahir

bathin dan memperlihatkan ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla. Firman

Allah: “Dan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh mencariKu

niscaya akan Aku tunjukkan jalanKu”. (Al-Haddad, 2010: 16-17).

Pendidikan ke arah pemilik ilmu yang luhur untuk para siswa

(pelajar) adalah merupakan tanggung jawab semua guru. Oleh karena itu,

pembinaannya pun harus oleh semua guru. Dengan demikian, kurang tepat

kalau dikatakan bahwa mendidik para siswa agar memiliki ilmu luhur hanya

tanggung jawab guru mata pelajaran tertentu, misalnya guru PPKn atau guru

pendidikan agama. Walaupun dapat dimengerti bahwa porsi yang dominan

untuk mengajarkan (pelajaran akhlak) adalah para guru yang relevan dengan

pelajaran tersebut. (Rahmat, tt: 3). (TPIP, FIP-UPI, 2007: 35).

Guru sangat berperan penting dalam menuntut ilmu para pelajar,

karena mereka menganggap guru adalah sumber dari segala ilmu, mereka

beranggapan bahwa guru itu mengetahui segalanya tentang ilmu, mereka juga

selalu mempercayai apa saja yang dikatakan oleh seorang guru. Dan mereka

menjadikan guru sebagai panutan dan teladan untuk mereka.

Peran guru dalam menuntut ilmu, yang terdapat pada uraian kitab

Risalatul Mu’awanah adalah:

Page 90: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

76

1. Memotivasi mereka supaya mereka mau melakukan suatu kegiatan yang

menjadikan mereka beranggapan bahwa menuntut ilmu itu sangat

penting bagi mereka karena ilmu yang baik itu merupakan pusat dari

segala aktivitas yang ada di dunia ini

2. Memberikan pengetahuan kepada mereka bahwa orang yang berilmu,

hidupnya akan bahagia, baik itu kehidupan dunia maupun kehidupan di

akhirat. Dengan cara menunjukkan dalil-dalil naqli(dalil yang diambil

dari Al-Qur‟an ataupun dari Al-Hadits) dan ‘aqli(dalil dari keadaan yang

bisa diterima oleh akal), yang berisi tuntutan, hikmah dan balasan bagi

orang yang berilmu. Supaya mereka merasa mantap dan antusias dalam

menjalankannya.

3. Mengarahkan dan memberikan contoh kepada mereka (para pelajar) di

dalam menjalankan segala aktivitas yang ada pada kehidupan sehari-hari,

berupa kewajiban-kewajiban, kesunahan-kesunahan, anjuran-anjuran,

dan segala sesuatu yang dituntut oleh syara‟, yang meliputi tentang

ibadah dan muamalah.

C. Konsep Menuntut Ilmu Kitab Risalatul Mu’awanah dalam Konteks

Kehidupan Pelajar Sekarang

Dari keterangan diatas begitu banyak konsep-konsep ilmu yang dapat

kita ambil dari kitab Risalatul Mu’awanah dan dapat diterapkan kepada para

pelajar sekarang, untuk menata kehidupan mereka yang saat ini sedang dalam

kemerosotan moral.

Page 91: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

77

Menuntut ilmu yang ada pada kitab Risalatul Mu’awanah sangatlah

relevan jika di terapkan untuk pelajar sekarang, karena dalam pembahasannya

tentang menuntut ilmu sangat komplit disertai dengan contoh dan dalil-

dalilnya. Di dalam kitab tersebut dijelaskan bagaimana menuntun dan

mengarahkan diri kepada bersikap yang sesuai dengan nilai-nilai

kehidupan.Sehingga apabila diterapkan pada para pelajar, mereka akan

menjadi orang yang cerdas hati dan fikirannya serta menjadi lebih kuatdalam

mengarungi dan menghadapi tantangan kehidupan yang akan datang.

Diantara konsep-konsep yang dapat diambil dan diterapkan terhadap

para pelajar daridalam Kitab Risalatul Mu’awanah yang berhubungan dengan

tiga subtansi besar yaitu ilmu terhadap Allah SWT, ilmuterhadap diri sendiri

dan ilmu terhadap lingkungan, antara lain dapat penulis uraikan sebagai

berikut:

1. Ilmu terhadap Allah SWT

Allah adalah kholiq (Pencipta) dan manusia adalah makhluq

(makhluk). Sebagai makhluk tentu saja manusia sangat tergantung

kepadaNya. Sebagaimana firmanNya:

Artinya: “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala

sesuatu”. (Q.S. Al-Ikhlas: 2). (http//www.Al-Quran-digital.com).

Sebagai yang Maha Agung dan yang Maha Tinggi Dialah yang

wajib disembah dan ditaati oleh segenap manusia. Dalam diri manusia

hanya ada kewajiban beribadah kepada Allah SWT, hal ini sesuai dengan

firman Allah SWT:

Page 92: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

78

Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku”. (Q.S. Adz-Dzaariyaat: 56).

(http//www.Al-Quran-digital.com).

Dalam hubungannya dengan pendidikan menuntut ilmu pada para

pelajar tentang ilmu kepada Allah SWT, sikap yang harus ditanamkan

antara lain:

a. Cinta kepada Allah SWT

Penanaman rasa cinta kepada Allah SWT adalah prinsip yang

harus ditanamkan kepada para pelajar. Mereka harus dibiasakan

untuk mencintai AllahSWT dengan diwujudkan dalam bentuk sikap

selalu mengikuti perintah-perintahNya, dan menjauhi larangan-

laranganNya.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابحل ف هللا حت يصري سبحانو أح إليك مما سواه، بل حت ل يصري لك حمبوب إل إإه

Artinya: “Dan wajib bagimu cinta kepada Allah, sehingga Allah

SWT menjadi lebih kamu cintai daripada yang lain. Bahkan kamu

tidak mencintai sesuatu apapun, kecuali cinta kepadaNya”. (Al-

Haddad, 2010: 146).

b. Rela dengan keputusan Allah SWT

Para pelajar harus dibiasakan untuk selalu rela terhadap apa

saja yang menjadi keputusan Allah, karena rela dengan keputusan

Allah SWT adalah merupakan buah dari rasa cinta dan ma‟rifat

kepadaNya.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

Page 93: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

79

وعليك ابلرضا بق اء هللا، الرضا ابلق اء من أشرف مثرات احملب وادلعر ، ومن شأن احمل أن يرض لفعل حمبوبو حلوا ان أو مرا

Artinya: “Dan wajib bagimu rela dengan ketetapan Allah, karena

rela dengan keputusan Allah merupakan buah rasa cinta dan

ma‟rifat. Sedangkan diantara sikap orang yang cinta itu sendiri

adalah rela terhadap perilaku yang ia cintai (Allah)”. (Al-Haddad,

2010: 148).

c. Berharap dan takut kepada Allah SWT

Para pelajar harus diajari untuk selalu berharap dan takut

kepada Allah SWT. Karena kedua sikap itu adalah merupakan buah

yakin yang paling mulia.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابإل ثار من الرجاء واخلوف، إنما من أشراف مثرت اليقني Artinya: “dan wajib bagimu memperbanyak berharap dan takut

(kepada Allah) karena sesungguhnya keduanya adalah buah yakin

yang paling mulia ”. (Al-Haddad, 2010: 129).

2. Ilmu terhadap diri sendiri

Manusia adalah ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, ia

diberi akal dan juga nafsu. Apabila dia mampu menggunakan akalnya

dengan baik, maka derajadnya bisa melebihi makhluk Allah yang tidak

pernah membangkang atau bermaksiat padaNya yaitu malikat.

Sebaliknya, apabila akalnya kalah dengan nafsunya, maka derajadnya

bisa turun di bawah hewan. Oleh sebab itu, setiap individu harus dibekali

dengan ilmu yang berhubungan dengan dirinya, meliputi hal-hal yang

harus dimiliki dan yang harus dilakukan untuk mencapai kebahagiaan

dunia dan akhirat.

Page 94: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

80

Dalam hubungannya dengan pendidikan menuntut ilmupada para

pelajar tentang ilmu kepada diri sendiri, sikap yang harus ditanamkan

antara lain:

a. Selalu memperkuat keyakinan

Dengan bekal keyakinan yang kuat, maka seseorang akan

merasa tenang, dan selalu bercita-cita untuk taat kepadaNya, serta

memaksimalkan segala kemampuannya untuk mendapatkan

ridlaNya.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك أي ها األخ احلبي بتقوي يقينك وحتسينو، إن اليقني إذا متكن من القل واستوإ عليو ار الغي أنو شهادة

Artinya: “Wahai saudaraku tercinta, wajib bagimu untuk

menguatkan dan memperbaiki keyakinanmu! Karena, jika keyakinan

telah kukuh dalam hati, dan ia menguasainya, maka hal yang ghoib

menjadi seperti tampak”. (Al-Haddad, 2010: 16).

b. Selalu bersikap mawas diri

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar, karena dengan

selalu mawas diri, maka seseorang akan bisa taat kepada Allah SWT.

sebab ia selalu merasa diawasi olehNya, dan sikap inilah yang

dinamakan maqom(derajad) ihsan.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

إ أخي مبراقب هللا تعاإ يف حر اتك وسكناتك وحل اتك و ر اتك وعليك وخطراتكوإراداتك وسائر حالتك، واستشعر قربو منك

Artinya: “Dan wajib bagimu, wahai saudaraku, yaitu mawas diri

kepada Allah SWT, baik dalam setiap gerak atau diammu, dalam

serentang waktu atau beberapa rentang waktu. Dalam getaran rasa

Page 95: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

81

hatimu atau kehendakmu, dan seluruh keberadaanmu senantiasa

merasakan kedekatanmu dengan Allah SWT”.(Al-Haddad, 2010:

22).

c. Selalu bersikap wira‟i.

Sikap ini harus ditanamkan pada para pelajar. Karena dengan

selalu bersikap wira‟i, maka berarti mereka tetap dalam naungan

para ulama‟. Mereka akan selalu berhati-hati dalam setiap

langkahnya. Karena wira‟i adalah merupakan sebagian inti dari

agama.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابلورع عن احملرمات والشبهات، إن الورع مالك الدين والذي عليو .ادلدار عند العلماء العاملني

Artinya: “Dan wajib bagimu wira‟i (menjauhi) dari hal-hal yang

haram dan syubhat. Karena wira‟i merupakan inti agama, dan orang-

orang yang berada di kawasan itu, adalah orang yang di antara

bimbingan ulama‟”.(Al-Haddad, 2010: 90).

d. Selalu bertobat atas segala dosa.

Para pelajar harus diajari untuk selalu bertobat dari segala

dosa baik besar maupun kecil. Dengan selalu bertobat dari segala

dosa walaupun itu dosa yang kecil, maka orang itu kelak akan

menjadi orang yang baik. Karena inti dari taubat adalah

memperbaiki diri.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

Page 96: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

82

وعليك ابلتوب من ل ذن ، سواء ان غريا أو بريا، ظاىرا أو اب نا، إن التوب أول قدم ي عها العبد ف ريق هللا، وىي أساس مجيع ادلقامات،

.وهللا الت وابني Artinya: “Dan wajib bagimu bertaubat dari semua dosa, yaitu

bertaubat baik dari dosa kecil maupun besar, baik dhohir ataupun

bathin, karena taubat merupakan langkah pertama seorang hamba

yang hendak menapakkan kakinya di jalan Allah. Taubat pun

merupakan pondasi dari seluruh maqom (tingkatan) karena Allah

mencintai orang-orang yang bertaubat”. (Al-Haddad, 2010: 127).

e. Selalu bersabar dalam menghadapi segala masalah

Para pelajar harus ditekankan untuk selalu bersabar dalam

menghadapi segala masalah. Karena dengan itu mereka akan

mendapatkan ilmu yang banyak, dan pengetahuan yang memadai.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابلصرب، إنو مالك األمر، ولبد لك منو مادمت ف ىذه الدار، .وىو من األخالق الكرمي والف ائل الع يم

Artinya: “Dan wajib bagimu bersabar, karena sabar itu merupakan

pusat penentu segala permasalahan, dan hal itu harus kamu lakukan

sepanjang hidup di dunia ini, ia pun termasuk dari akhlakul karimah

serta terdapat beberapa keutamaan”. (Al-Haddad, 2010: 133).

f. Selalu bertawakkal kepada Allah SWT

Sikap selalu bertawakal kepada Allah SWT adalah obat dari

segala masalah. Karena ia sadar bahwa semua itu adalah dariNya,

baik hal itu yang ia rasa enak maupun yang tidak enak untuknya.

Sikap seperti ini adalah menunjukkan eksistensi dari seorang hamba

kepada Tuhannya.

Di dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

Page 97: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

83

وعليك ابلتو ل عل هللا تعاإ، إن من تو ل عل هللا فاه وأعانو وتوله .وأوله

Artinya: “Dan wajib bagimu (berserah diri) kepada Allah SWT,

karena sesungguhnya orang yang berserah diri kepada Allah, maka

ia akan diberi kecukupan, ditolong , dilindungi serta diutamakan oleh

Allah”. (Al-Haddad, 2010: 143).

3. Ilmu terhadap lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat

hidup dan sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Di

lingkunganlah tempat mereka melakukan segala aktifitasnya, di dalam

lingkungan ini ada berbagai macam kalangan. Di sini penulis akan

membahas tentang kalangan keluarga, kalangan sekolah dan kalangan

masyarakat. Adapun dalam hubungannya dengan pendidikan menuntut

ilmu pada para pelajar tentang ilmuterhadap lingkungannya, sikap yang

harus ditanamkan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Ilmu terhadap lingkungan keluarga

Sikap utama yang harus dikembangkan pada anak atau para

pelajar dalam lingkungan keluarga, yang utama yaitu:

1) Berbakti kepada kedua orangtua

Berbakti kepada ibu dan bapak yang telah bersusah

payah merawat dan mendidik dengan penuh kasih sayang,

adalah termasuk suatu kewajiban bagi setiap anak. Jangan

sampai seorang anak durhaka kepada keduanya, karena itu

termasuk dosa yang sangat besar.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

Page 98: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

84

وعليك برب الوالدين، إنو من أوج الواجبات؛ وإإك وعقوقهم، إنو من أ رب الكبائر

Artinya: “Dan wajib bagimu berbakti kepada kedua orang tua,

karena hal itu merupakan yang paling wajib diantara perkara

wajib yang lain, takutlah kamu durhaka kepada keduannya,

karena hal itu merupakan dosa yang paling besar diantara dosa-

dosa besar yang lainnya”. (Al-Haddad, 2010: 103).

Allah SWT memerintahkan manusia agar berbuat baik

kepada kedua orang tuanya dan berlaku lemah lembut kepada

keduanya, serta menaati keduanya, selain dalam kemaksiatan

kepadaNya, dan menjalin hubungan dengan keduanya, bahkan

sekalipun keduanya kafir. (Al-Ghomidi, 2011: 138).

2) Menyayangi saudara

Pendidikan untuk selalu berbicara baik dengan anggota

keluarga. Para pelajar harus diajari untuk selalu berbicara baik

dengan anggota keluarga. Karena hal itu yang akan menjadikan

suasana rumah menjadi damai dan tentram.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

أن ل تنطق إل خبري، و ل الم ل ل النطق بو رم عليك وعليك اإلستماع إليو، وإذا تكلمت رتل المك ورتبو،

Artinya: “Dan wajib bagimu, agar tidak mengucapkan sesuatu

apapun, kecuali dengan baik, jangan pula mengucapkan

perkataan yang tidak dihalalkan (dilarang) serta mendengarkan

perkataan yang haram didengarkan. Jika kamu ingin

mengucapkan suatu perkataan, maka hendaklah ditata terlebih

dahulu dan susunlah dengan kalimat yang benar”. (Al-Haddad,

2010: 63).

Page 99: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

85

b. Ilmu terhadap lingkungan sekolah

Untuk terciptanya suasana yang khidmat di lingkungan

sekolah, para pelajar harus di tanamkan sikap-sikap seperti:

a. Adil pada dirinya dan dan pada orang lain

Bersikap adil pada diri sendiri dan pada orang lain

ini, harus ditanamkan pada para pelajar. Supaya mereka

tidak mudah berbuat curang, dan semena-mena pada

temannya yang lain.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابلعدل ف رعيتك اخلا والعام و مل احلفظ والتفقد ذلا، إن هللا سائلك عنها، و ل راع مسسل عن رعيتو

Artinya: “Dan wajib bagimu berbuat adil di dalam

pengembalaanmu, baik yang khusus maupun yang umum,

di samping tetap dengan sempurna menjaga dan

mengawasinya, Karena Allahakan meminta pertanggung

jawaban kepada kamu atasnya. sebab setiap pengembala

pasti akan dimintai pertanggung jawaban atas

gembalaannya”.(Al-Haddad, 2010: 101).

b. Amar ma‟ruf nahi munkar

Penanaman Amarma‟ruf nahi munkar ini harus ada

pada para pelajar. Supaya mereka dapat mengingatkan

antara satu sama lainnya dalam menjalani aktifitas di

sekolah.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابألمر ابدلعروف والنهي عن ادلنكر، إنو القط الذي عليو مدار أمر الدين، وألجلو أنزل هللا الكت وأرسل ادلرسلني

Page 100: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

86

Artinya: “Dan wajib bagimu menyerukan kebaikan dan

mencegah kemungkaran, karena ini merupakan pusat

perputaran sendi-sendi agama. Karena itu pula Allah

menurunkan Al-Qur‟an dan mengutus para Rasul”.(Al-

Haddad, 2010: 97).

c. Ilmu terhadap lingkungan masyarakat

a. Mengikat tali persaudaraan dengan tetangga

Mengikat tali persaudaraan dengan tetangga adalah

termasuk hal yang diperintahkan oleh Allah SWT, dan hal

yang menjadikan hubungan antara sesama berjalan dengan

harmonis.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك بصل األرحام، األقرب األقرب؛ وابإلحسان إإ اجلريان، األدن اباب األدن

Artinya: “Dan wajib bagimu menyambung tali

silaturrahhim, dengan handai taulan yang paling dekat,

berbuat baik kepada tetangga, khususnya pintu tetangga

yang paling dekat”. (Al-Haddad, 2010: 104).

Selain itu diperintahkan oleh Allah mengikat tali

persaudaraan juga sebagai tanda bagi orang yang beriman

kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

(رواه البخاري).يصل رمحو ل من ان ي سمن ابهلل والي وم األخري ف Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari

akhir, maka sebaiknya dia menyambung tali

persaudaraannya”. (H.R. Bukhori). (Al-Haddad, 2010: 105).

Page 101: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

87

b. Selalu bersikap tawadlu‟

Tawadlu‟ adalah termasuk perilaku seorang mukmin

yang sejati, dan seseorang yang tidak memiliki perilaku ini

sangatlah dibenci oleh Allah SWT.

Dalam kitab Risalatul Mu’awanah dikatakan:

وعليك ابلتواضع، إنو من أخالق ادلسمنني، وإإك والتكرب، إن هللا .ل ادلتكربين؛ ومن تواضع ر عو هللا، ومن تكب ر وضعو هللا

Artinya: “Dan wajib bagimu bersikap tawadlu‟, karena sikap

ini adalah perilaku orang-orang mukmin, dan takutlah kamu

berbuat takabbur (sombong), karena sesungguhnya Allah

SWT tidak menyukai orang-orang yang sombong. Sebab,

barangsiapa bersikap merendahkan diri, Allah SWT akan

mengangkatnya, barangsiapa bersikap sombong, Allah akan

merendahkannya”. (Al-Haddad, 2010: 122).

Page 102: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelasakan penulis pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemikiran Sayyid Abdullah bin Alwi Alwi Al-haddad dalam kitab

Risalatul Mu’awanah adalah beliau menyampaikan bahwa keyakinan

adalah ungkapan tentang kekuatan dan keteguhan iman yang sudah

mendarah daging dan menyatu dalam hati, laksana sebuah gunung yang

menjulang tinggi.Wahai saudaraku, hendaklah anda selalu memperbaiki

dan menuluskan niat mu sebelum beramal. Karena ia merupakan sendi

segala amal. Baik buruknya amal, selalu tergantung pada

niatnya.Hendaknya anda selalu mawas diri kepada Allah SWT, dalam

setiap aktivitasmu dan hendaklah anda sadar bahwa allah selalu berada di

dekatmu.

2. Konsep dasar yang digunakan oleh Sayyid Abdullah Al-Haddad pada

kitab Risalatul Mu’awanah dalam menuntut ilmu adalahpenerimaan

konsep oleh manusia tidak dilakukan secara pasif melainkan secara aktif

dan kreatif. Dalam proses penerimaan konsep oleh manusia ini, terjadi

hubungan dialektis antara roh objektif dengan roh subjektif. Artinya roh

objektif akan berkembang manakala roh didukung oleh roh subjektif,

sebaliknya roh subjektif terbentuk dan berkembang dengan berpedoman

Page 103: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

89

pada roh objektif yang diposisikan sebagai cita-cita yang harus dicapai.

(Asrori, 2008:153).

Dengan demikian, konsep merupakan sesuatu yang diyakini

kebenarannya dan mendorong orang untuk mewujudkannya. Konsep

merupakan sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok sosial

untuk membuat keputusan mengenai apa yang dibutuhkan atau sebagai

sesuatu yang ingin dicapai. Secara dinamis, nilai dipelajari dari produk

sosial dan secara perlahan diinternalisasikan oleh individu ke dalam

dirinya serta diterima sebagai milik bersama dengan kelompoknnya.

Konsep merupakan standar konseptual yang relatif stabil yang secara

eksplisit atau implisit membimbing individu dalam menentukan tujuan

yang ingin dicapai serta aktivitas dalam memenuhi kebutuhan

psikologisnnya.

3. Menuntut ilmu yang ada dalam kitab Risalatul Mu’awanah dengan

konteks kehidupan pelajar sekarang sangatlah relevan dan sesuai.

Pendidikan-pendidikan menuntut ilmu yang dapat diambil dan diterapkan

pada para pelajar sekarang dari kitab ini antara lain:

a. Ilmu terhadap Allah SWT

Ilmu terhadap Allah SWT, meliputi penanaman rasa cinta

padaNya, rela dengan segala keputusanNya dan pendidikan untuk

selalu berharap dan takut kepadaNya.

Page 104: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

90

b. Ilmu terhadap diri sendiri

Ilmu terhadap diri sendiri, meliputi pendidikan untuk selalu

memperkuat keyakinan, mawas diri, wira‟i, bertobat dari segala

dosa, bersabar dalam menghadapi segala masalah, danpendidikan

untuk selalu bertawakkal kepada Allah SWT.

c. Ilmu terhadap lingkungan

Ilmu terhadap lingkungan ini, penulis kelompokkan menjadi

tiga. Pertama: lingkungan keluarga, kedua: lingkungan sekolah, dan

ketiga: lingkungan masyarakat. Pendidikan di lingkungan keluarga,

meliputi penanaman sikap berbakti kepada kedua orang tua, dan

ilmu untuk selalu berinteraksi dengan baik antara anggota keluarga

satu dengan yang lainnya. Di lingkungan sekolah, meliputi

penanamanagar selalu adil pada dirinya juga pada orang lain

(temannya), dan pendidikan untuk selaluAmar ma’ruf nahi munkar.

Di lingkungan masyarakat, meliputi penanamanuntuk selalu

mengikat tali persaudaraan dengan tetangga, dan pendidikan untuk

selalubersikap tawadlu‟.

B. Saran

Perlu diketahui bahwa di Indonesia nama Sayyid Abdullah Al-Haddad

sudah lama populer dikalangan Muslimin, dengan karya-karyanya yang

monumental.Salah satunya yaitu kitab Risalatul Mu’awanah. Nilai yang

terkandung di dalam kitab-kitab karyanya menunjukkan hal yang mulia,

bahwa bagi kaum akademisi sudah tentu menjadi sebuah khazanah keislaman

Page 105: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

91

yang perlu direspons secara positif melalui kegiatan-kegiatan ilmiah, salah

satunya yakni meneliti aspek motivasi para pengikutnya dalam mengamalkan

ajaran ataupun kegiatan spiritual keagamaan.

Untuk itu, ada beberapa hal dari hasil penelitian ini yang patut untuk

dijadikan saran-saran sebagai berikut:

1. Penyajian bahasa dalam Kitab Risalatul Mu’awanah yang banyak

mengandung majaz (perumpamaan) yang kadangkala sulit untuk diakses

langsung oleh masyarakat awam. Karenanya, perlu disederhanakan

melalui dua cara, yaitu ringkasan-ringkasan tematik (bentuk tulisan)

dalam bahasa yang lugas dan singkat serta suguhan contoh yang rill

sesuai dengan kodisi masyarakat.

2. Mengembangkan pola menuntut ilmu bagi peserta didik dan masyarakat

umum secara terpadu, sehingga terwujud suatu kondisi di mana tradisi

"pengajaran" dan "pendidikan" yang integral bisa diterapkan secara

nyata.

C. Implikasi Penelitian

Pada taraf yang lebih operasional, kesimpulan di atas membawa

beberapa implikasi ke luar dari pokok pembahasan penelitian. Dari

pembahasan tentang konsep menuntut ilmu dalam kitab Risalatul

Mu’awanah karya Sayyid Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad di

atas, penulis menemukan beberapa implikasi positif dan implikasi negatif

terutama untuk menjawab relevensi dengan kebutuhan pelajar sekarang dan

masyarakat:

Page 106: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

92

1. Menuntut ilmu yang berfungsi untuk memperkokoh daya-daya positif

yang natural di dalam diri manusia mengharuskan ada sistem menuntut

ilmu yang didasarkan pada perkembangan jiwa manusia secara integral.

2. Secara implisit diketemukan semangat penanaman konsep menuntut ilmu

yang berkiblat kepada satu arah yakni Al-Qur'an dan Rasulullah sendiri

sebagai kiblat akhlakul karimah.

3. Usaha mentransformasikan konsep-konsep dan membina kepribadian

umat Islam ditinjau dari sudut menuntut ilmu walaupun relatif sukses,

namun memerlukan tindak lanjut atau kontribusi dari berbagai kalangan,

khususnya para pencinta ilmu. Penjelasan yang lebih dalam tentang

konsep-konsep yang terkandung dalam kitab Risalatul Mu’awanah perlu

diungkapkan sehingga para pengkajit kitab tersebut tidak hanya faham

dalam dataran teknisi namun juga secara esensial konsep kitab Risalatul

Mu’awanah.

4. Dalam proses pembelajaran, aspek yang dikedepankan adalah bagaimana

audiensnya dapat lebih menambah wawasan dan pemahaman terhadap

ajaran agama Islam dan menambah ketaatan beragama dengan tidak

mengabaikan disiplin ilmu lain.

Sehubungan dengan implikasi di atas, dapat dikatakan bahwa

implikasi dari konsep menuntut ilmu dalam kitab Risalatul Mu’awanah tidak

hanya memberikan kepuasan jiwa dalam menendangkan kata-kata yang

indah, tetapi memiliki kemampuan "meneladankan" nilai-nilai positif kepada

peserta didik.

Page 107: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

93

D. Kata Penutup

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas

rahmat, taufik serta hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis dalam

menyusun skripsi yang sangat sederhana dengan segala keterbatasannya.

Akhirnya, semoga walaupun penuh dengan kekurangan dapat memberikan

manfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca pada umumnya. Dan

hanya kepada Allah SWT penulis memohon semoga Allah memberikan

manfaat dengan skripsi ini, serta memberikan segala hal yang diangan-

angankan oleh penulis.

Page 108: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

DAFTAR PUSTAKA

Al-Haddad, Abdullah bin Alwi. 2010. Risalatul Mu’awanah wa Al-

Mudhaharah wa Al-Muwazarah li Ar-Rhaghibin min Al-Mu’minin fi

Suluk Thariq Al-Akhirah, Jakarta: Dar Al-Kutub Al-Islamiyah.

......................................................... Tt. Risalah Al-Mu’awanah wa Al-

Muwazhaharah wa Al-Muwazarah Li Ar-Rhaghibin min Al-Mu’minin

fi Suluk Thariq Al-Akhirah. Terjemah oleh Ihsan, H. Ainul Ghoerry

Suchaimi. Tt. Surabaya: Al-Hidayah.

Al-Badawi, Mustofa Hasan. 1994. Al-Imam Al-Haddad Mujaddid Al-Qur’an

Atsani ‘Asyaro Sirotuhu wa Manhajuhu. Dar Al-Hawi.

Al-Ghalayaini, Musthafa. „Idhatun Nasyi’in. Terjemah oleh Abdai Rathomy.

2000. Semarang: PT. Karya Toha Putra.

Al-Ghazali, Muhammad. Tt. Ihya’ Ulumudin. Indonesia: Al-Haromain.

......................................... Khulukul Qur’an. Terjemah oleh Anwar, Masy‟ari.

2008. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

....................................... Tt. Al-‘Ilm. Terjemah oleh Al-Baqir, Muhammad.

1996. Bandung: Karisma.

Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. Tt. Minhajul Muslim. Terjemah oleh Mustofa aini,

Amir Hamzah Fachrudin, Kholif Mutaqin. Malang: PT. Megatama

Sofwa Pressindo.

Al-Nawawi, Yahya bin Syarifudin. Tt. Al-Arba’in Nawawi. Semarang: Pustaka

Aalawiyah.

Al-Ghamidi, Abdullah. 2011. Cara Mengajar (Anak/ Murid) Ala Luqman Al-

Hakim. Terjemah oleh Imam Khoiri. Jakarta Selatan: Sabil.

Al-Qasimi, Muhammad Jamaludin. 2005. Mauidzatul Mu’minin. Jakarta: Dar

Al-Kutub Al-Islamiyah.

Al-Hasan, Yusuf Muhammad. Al-Wajiz fi at-Tarbiyah. Terjemah oleh

Muhammad Yusuf Harun. 2014. Jakarta: Darul Haq.

Asrori, Mohammad. 2008. PsikologiPembelajaran. Bandung: CV Wacana

Prima.

Az-Zarnuji. 2010. Ta’limul muta’allim. Jakarta: Dar Al-Kutub Al-Islamiyah.

Page 109: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

..................................... Tanbihul Ghafilin. Terjemah oleh Abu Imam

Taqiyuddin. 2009. Surabaya: Mutiara Ilmu.

Darajat, Zakiyah. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1990. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.

Hadi, Sutrisno. 1990. Metodologi Research. Yogyakarta: Ando Offset.

Mardalis. 1995. METODE PENELITIAN Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:

Bumi Aksara.

Munzier dan Ali, Heri Noer. 2008. Watak Pendidikan Islam. Jakarta Utara:

Friska Agung Insani.

Muhadjir, Noeng. 1991. Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake

Sarasin.

Nata, Abuddin. (Ed). 2003. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Bandung:

Angkasa.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikana Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa

Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Samarqandi, Abu Laits. Tanbihul Ghafilin. 2010. Lebanon: Dar Al-Ghad Al-

Jadid.

Sulaiman, Abu Amr Ahmad. Minhaj ath-Thifl al-Muslim fi Dhau’ al-Kitab wa

as-Sunnah. Terjemah oleh Luqman Hakim. 2014. Jakarta: Darul Haq.

Siroj, Zaenuri dan Al-Arif, Adib. 2009. Hebatnya Akhlak di atas Ilmu dan

Tahta Jilid 1 . Surabaya: Bintang Books.

...................................................... 2009. Hebatnya Akhlak di atas Ilmu dan

Tahta Jilid 2 . Surabaya: Bintang Books.

Sadly, Hasan. 1991. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van

Hoeve.

Suharso dan Ana Retroningsih. 2011. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap.

Semarang: Widya Karya.

Soejono dan Abdurrahman. 2005. METODE PENELITIAN Suatu Pemikiran

dan Penerapan. Jakarta: PT. Bina Adiaksara. PT. Rineka Cipta.

Page 110: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu Dan Aplikasi

Pendidikan bagian I. Bandung. PT. Imperial Bhakti Utama.

.............................................................................. 2007. Ilmu Dan Aplikasi

Pendidikkan bagian III. Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama.

http//www.al-quran-digital.com

http//www.maktabahsamilah.com

http://anneahira.com/sejarah-kerajaan-turki-usmani.html

http://majlismajlas.blogspot.com/2006/08/hikam-al-haddad-3.html

http://www.alhawi.net/riwayat.htm

https://id.wikipedia.org/wiki/Abdullah_bin_Alawi_al-Haddad

http://nurulmusthofabintaro.blogspot.com/2011/03/manaqib-al-habib abdullah

bin-alwi-bin.html

Page 111: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah
Page 112: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah
Page 113: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah
Page 114: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah
Page 115: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah
Page 116: KONSEP MENUNTUT ILMU DALAM KITABe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1760/1/ATIK... · 2017-06-08 · Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ... merubah