122
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2005 – 2007 PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR DI GIANYAR PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR

KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

  • Upload
    donhan

  • View
    246

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN KESEHATAN

TAHUN ANGGARAN 2005 – 2007 PADA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR

DI GIANYAR

PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR

Page 2: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

i

D A F T A R I S I

Halaman

DAFTAR ISI BAB I RESUME HASIL PEMERIKSAAN 1 BAB II HASIL PEMERIKSAAN 11

A. GAMBARAN UMUM ……………………………………... 11 1. Tujuan Pemeriksaan ……………………………………. 11 2. Sasaran Pemeriksaan …………………………………… 11 3. Metode Pemeriksaan ……………………………………. 11 4. Jangka Waktu Ppemeriksaan ………………................... 16 5. Uraian Singkat Mengenai Entitas Yang Diperiksa 16 6. Sistem Pengendalian Manajemen……………………….. 18 a. Organisasi………………………………………….. 18 b. Kebijaksanaan……………………………………… 19 c. Perencanaan………………………………………… 21 d. Prosedur Kerja……………………………………… 21 e. Pencatatan………………………………………….. 22 f. Personalia…………………………………………… 25 g. Pelaporan…………………………………………… 27 h. Pengawasan Intern…………………………………. 28 7. Cakupan Pemeriksaan…………………………............... 28 B. HASIL PEMERIKSAAN…………………………………... 35 1. Penilaian atas ketercapaian Key Performance Indikator

(KPI) …………………………………………………… 35 2. Pemeriksaan Kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah

Sanjiwani Kabupaten Gianyar……………………. a. 49 dan 39 Kegiatan pelayanan kesehatan Tahun

Anggaran 2005 dan 2006 belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan 42

b. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun Anggaran 2005 dan ALOS, BTO Tahun Anggaran 2006 belum optimal.………………………………. 53

c. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat jabatan structural Wakil Direktur tidak sesuai dengan ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan ………………………………………… 55

d. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 tidak sesuai ketentuan……………………………………. 58

e. Obat-obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa sebanyak 273 jenis serta 44 unit peralatan kesehatan yang rusak berat belum dihapuskan……………….. 60

f. 86 unit peralatan kesehatan RSUD Sanjiwani belum diuji atau dikalibrasi sesuai yang dipersyaratkan

63

Page 3: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

ii

g. 478 unit alat kesehatan dan 7 komponen peralatan ambulance pada RSUD Sanjiwani belum dimanfaatkan secara optimal ……………………… 65

h. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD Sanjiwani tidak sesuai standar yang ditetapkan 68

i. Pengajuan klaim pembayaran Askes RSUD Sanjiwani kepada Askes (Persero) tidak tepat waktu 70

j. Pemberian pelayanan kepada Keluarga Miskin Tahun Anggaran 2007 diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 dan klaim peserta PT. Askes minimal sebesar Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani …………………………………. 71

k. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit Swadana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi ketentuan 75

l. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, listrik dan air tidak sesuai dengan pagu anggaran …………………………………………… 79

m. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar senilai Rp588.000.000,00 belum efektif 83

n. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,60 memboroskan keuangan RSUD Sanjiwani ……………………….. 88

o. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani sebesar Rp256.529.000,00 tidak sesuai ketentuan 90

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : BOR, ALOS, BTO, TOI, GDR & NDR Tahun Anggaran 2005 dan 2006

Lampiran 2 a : Selisih antara Tunjangan Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Tunjangan Fungsional untuk Golongan IV pada Daftar Gaji

Lampiran 2 b : Selisih Tambahan Penghasilan (Uang Kesejahteraan) antara Pejabat Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Pejabat Fungsional (Staf) Golongan IV berdasarkan DASK 2005

Lampiran 3 a : Daftar Obat Kadaluarsa yang belum diusulkan penghapusannya

Lampiran 3 b : Daftar Obat Kadaluarsa yang sudah diusulkan penghapusannya

Lampiran 3 c : Daftar Alat Medis yang Rusak Berat pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar

Lampiran 4 : Daftar Alat Kesehatan yang belum dikalibrasi pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar

Lampiran 5 : Daftar Alat Medis yang Belum dimanfaatkan pada RSUD Sanjiwani Gianyar

Page 4: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

iii

Lampiran 6 a : Daftar Perbandingan Alat Keperawatan dengan Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas 30 orang pasien per ruangan yang terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD Sanjiwani Gianyar

Lampiran 6 b : Daftar Perbandingan Alat Tenun dengan Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas 30 orang pasien per ruangan yang terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD Sanjiwani Gianyar

Lampiran 6 c : Daftar Perbandingan Alat Tenun dengan Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas di bawah 30 orang pasien per ruangan yang terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD Sanjiwani Gianyar

Lampiran 6 d : Daftar Perbandingan Alat Keperawatan dengan Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas di bawah 30 orang pasien per ruangan yang terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD Sanjiwani Gianyar

Lampiran 7 a : Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan Askes Komersial ke KCU/KC PT Askes (Persero)

Lampiran 7 b : Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan Askeskin ke KCU/KC PT Askes (Persero)

Lampiran 7 c : Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan Sosial ke KCU/KC PT Askes (Persero)

Lampiran 7 d : Daftar Pengajuan Klaim Obat Komersial ke KCU/KC PT Askes (Persero)

Lampiran 7 e : Daftar Pengajuan Klaim Obat Askeskin ke KCU/KC PT Askes (Persero)

Lampiran 7 f : Daftar Pengajuan Klaim Obat Sosial ke KCU/KC PT Askes (Persero)

Lampiran 8 a : Daftar Pelayanan kepada Peserta Askes di luar ketetapan

Lampiran 8 b : Rekapan Pengajuan dan Persetujuan Klaim Obat ke PT. Askes Tahun Anggaran 2005

Lampiran 9 : Daftar Realisasi Penerimaan Fungsional Swadana Tahun 2005 dan 2006

Lampiran 10 : SiLPA Murni Swadana Tahun 2005 dan 2006 Lampiran 11 : Daftar Tanda Terima Jasa Pelayanan untuk

Dewan Penyantun Tahun 2005, Tahun 2006 dan Tahun 2007

Lampiran 12 : Daftar Pengadaan Bahan Makanan Pasien Tahun Anggaran 2005 dan 2006

Page 5: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR

HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT

TAHUN ANGGARAN 2005 - 2007 PADA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR

DI GIANYAR

SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2007

BAB. I RESUME HASIL PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Kinerja Pelayanan Kesehatan Tahun Anggaran 2005 – 2007 pada Rumah

Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar adalah untuk mengetahui dan menilai

apakah upaya pelayanan kesehatan oleh RSUD Sanjiwani telah dilaksanakan secara optimal

sesuai dengan indikator pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan; sarana dan prasarana

kesehatan pada RSUD Sanjiwani telah tersedia sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan

telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya; dan biaya kegiatan upaya pelayanan

kesehatan tersebut telah dilaksanakan secara ekonomis, efisien dan efektif.

Metode pemeriksaan yang digunakan mengacu pada Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara, yaitu dilakukan secara uji petik (sampling) dengan analisa prosedur antara lain

mereview sistem yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atas

seluruh aktivitas yang diperiksa. Metode tersebut dilanjutkan dengan pengujian substantif yang

dapat meliputi wawancara dengan pejabat-pejabat yang kompeten dan pengujian terhadap

dokumen-dokumen dan bukti-bukti yang ada, seperti: anggaran, laporan keuangan, program,

rencana tahunan, prosedur tetap dan lain-lain.

Kinerja RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 - 2007 tercermin dari pencapaian atas

Indikator Kinerja Utama atau Key Performance Indicator (KPI). Hasil pencapaian atas KPI

tersebut dan pengelompokannya ke dalam aspek positif dan aspek negatif dapat diuraikan

sebagai berikut:

Page 6: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

2

A. Pencapaian KPI RSUD Sanjiwani pada Tahun Anggaran 2005 adalah ”Sedang” dengan

skor 70,10 dan Tahun Anggaran 2006 adalah ”Sedang” dengan skor 76,19 dari skor

maksimal 100.

B. Aspek Positif

Hasil pencapaian yang termasuk dalam aspek positif adalah tercapainya KPI atas Standar

Pelayanan Minimal (SPM) pada skor maksimal untuk Tahun Anggaran 2005 dan 2006

yang antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 berarti

Pelayanan Gawat Darurat sudah sepenuhnya 24 jam;

2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan (Klinik Anak) mencapai skor maksimal 1,38

berarti telah tersedianya Klinik Anak pada RSUD Sanjiwani;

3. Dokter Penanggungjawab pasien Rawat Inap mencapai skor maksimal 1,38 berarti

sudah sepenuhnya dokter tersebut bertanggungjawab terhadap pasien Rawat Inap;

4. Tidak Ada Kejadian Operasi Salah Orang mencapai skor maksimal 1,38 berarti

operasi yang dilakukan kepada pasien selama ini tidak pernah salah orang;

5. Tidak Ada Kesalahan Pemberian Obat mencapai skor maksimal 1,38 berarti obat

yang diberikan kepada pasien selama ini telah sesuai dengan resep.

Berdasarkan hasil positif tersebut, BPK RI merekomendasikan RSUD Sanjiwani

untuk tetap dapat mempertahankan skor maksimal KPI yang sudah dicapai.

C. Aspek Negatif

Hasil pencapaian yang termasuk dalam aspek negatif adalah belum atau tidak tercapainya

KPI atas Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada skor maksimal untuk Tahun Anggaran

2005 dan 2006 serta terdapat temuan pemeriksaan yang berkaitan dengan kinerja

pelayanan kesehatan RSUD Sanjiwani untuk Tahun Anggaran 2005, 2006 dan sampai

dengan berakhirnya pemeriksaan 5 November 2007, yaitu:

1. 49 dan 39 kegiatan pelayanan kesehatan masing-masing untuk Tahun Anggaran 2005

dan 2006 belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan.

Hal tersebut disebabkan oleh:

a. Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dan Kepala Bagian

Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dalam

merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan belum sepenuhnya mengarah pada

pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);

Page 7: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

3

b. Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar yang tidak

melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program-program rumah

sakit.

c. Kelalaian Ketua Komite Medik yang tidak melakukan evaluasi internal tentang

standar pelayanan minimal rumah sakit.

Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar

memberikan sanksi kepada:

a. Direktur dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani

Gianyar atas kelalaiannya dalam merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan

belum sepenuhnya mengarah pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal

(SPM); dan selanjutnya memerintahkan untuk merencanakan kegiatan pelayanan

kesehatan agar tercapainya SPM;

b. Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan

RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya tidak melaksanakan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit; dan

selanjutnya memerintahkan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit;

c. Ketua Komite Medik RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya yang tidak

melakukan evaluasi internal tentang standar pelayanan minimal rumah sakit; dan

selanjutnya memerintahkan untuk melakukan evaluasi internal dan pelaporan

tentang standar pelayanan minimal rumah sakit secara rutin.

2. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun Anggaran 2005 dan ALOS, BTO

Tahun Anggaran 2006 belum optimal

Hal tersebut disebabkan oleh belum adanya dokter yang terkait dan tidak

tersedianya sarana yang memadai sesuai kebutuhan pasien pada waktu itu.

Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar untuk

memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani mengusulkan penambahan dokter yang

terkait sesuai kebutuhan pasien dalam kondisi tertentu secara bertahap sesuai dengan

kemampuan keuangan daerah dan menambah sarana yang diperlukan untuk

mendukung kegiatan rumah sakit.

3. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat jabatan struktural Wakil Direktur

tidak sesuai dengan ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan

Page 8: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

4

Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten Gianyar yang

dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 yang menetapkan bahwa

Direktur RSUD Sanjiwani dibantu oleh tiga Wadir, yaitu: Wadir Pelayanan, Wadir

Penunjang, serta Wadir Umum dan Keuangan.

Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar

mengusulkan kepada DPRD Kabupaten Gianyar untuk mereview kebijakan dan

merevisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006

tidak sesuai ketentuan

Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Ketua Komite Keperawatan Fungsional

(KKF) yang menempatkan tenaga keperawatan tidak merata dan tidak membuat

analisa terhadap kebutuhan tenaga keperawatan secara kuantitatif.

Sehubungan denga hal itu, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar

memberi sanksi kepada Ketua Komite Keperawatan Fungsional (KKF) atas

kelalaiannya dalam menempatkan tenaga keperawatan yang tidak berimbang dan

tidak membuat analisa terhadap kebutuhan tenaga keperawatan; dan selanjutnya

memerintahkan Ketua KKF menempatkan tenaga keperawatan secara berimbang

sesuai kebutuhan dan secara rutin membuat analisa kuantitatif terhadap kebutuhan

tenaga keperawatan.

5. Obat – obatan dan bahan habis pakai kadaluarsa sebanyak 273 jenis serta 44 unit

peralatan kesehatan yang rusak berat belum dihapuskan

Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelalaian Wakil Direktur Penunjang dan

Panitia Penghapusan Barang yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obat-

obatan yang kadaluwarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada

Pemerintah Kabupaten Gianyar.

Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar

memberi sanksi kepada Wakil Direktur Penunjang dan Panitia Penghapusan Barang

atas kelalaiannya yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obat-obatan yang

kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada Pemerintah Kabupaten

Gianyar dan selanjutnya memerintahkan untuk segera mengusulkan penghapusan

obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat lainnya

kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar.

Page 9: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

5

6. 86 unit peralatan kesehatan RSUD Sanjiwani belum diuji atau dikalibrasi sesuai yang

dipersyaratkan

Hal tersebut disebabkan oleh:

a. Kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang

memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan sehingga mutu

dan fungsi alat kesehatan tersebut terjamin.

b. Kelalaian Plt. Kepala IPSRS yang tidak membuat daftar peralatan medis yang

sudah harus diklaibrasi.

Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar

agar memberi sanksi kepada:

a. Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang memperhatikan

penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan dan selanjutnya segera

menganggarkan kegiatan pengkalibrasian alat kesehatan sehingga mutu dan fungsi

alat kesehatan tersebut terjamin;

b. Plt. Kepala IPSRS atas kelalaiannya yang tidak membuat daftar peralatan medis

yang sudah harus dikalibrasi dan selanjutnya segera membuat daftar peralatan

medis yang sudah harus dikalibrasi.

7. 478 unit alat kesehatan dan 7 komponen peralatan ambulance pada RSUD Sanjiwani

belum dimanfaatkan secara optimal

Permasalahan tersebut antara lain disebabkan oleh :

a. Kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap tidak segera memanfaatkan dan

mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan kepada

masyarakat;

b. Kurangnya koordinasi antara Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat

Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam merencanakan jumlah, jenis, dan

spesifikasi kebutuhan alat kesehatan;

c. Kurangnya pemahaman dari petugas atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam

ambulance.

Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar

agar:

a. Memberi sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya tidak

segera memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk

Page 10: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

6

pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan selanjutnya di masa akan datang

segera memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk

pelayanan kesehatan kepada masyarakat;

b. Memberi sanksi kepada Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap

dan Kepala Instalasi Rawat Jalan atas kelalaiannya kurangnya koordinasi dalam

merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan dan

selanjutnya di masa akan datang melakukan koordinasi dalam merencanakan

jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan;

c. Memerintahkan Direktur memberikan pemahaman kepada petugas atas

pemanfaatan peralatan yang ada dalam ambulance.

8. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD Sanjiwani tidak sesuai Standar yang

ditetapkan

Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan

Keuangan yang kurang menganggarkan peralatan keperawatan secara memadai serta

kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap yang tidak mendistribusikan peralatan

keperawatan sesuai dengan kebutuhan jumlah, jenis dan spesifikasinya.

Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar

memerintahkan Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan untuk

menganggarkan dan menyediakan peralatan yang memadai sehingga dapat

memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien rawat inap; serta

memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya yang tidak

mendistribusikan peralatan sesuai kebutuhan, jumlah, jenis dan spesifikasinya dan

selanjutnya memerintahkan untuk mendistribusikan peralatan keperawatan sesuai

kebutuhan pada masing-masing ruangan.

9. Pengajuan Klaim Pembayaran ASKES RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar ke PT.

ASKES (Persero) Tidak Tepat Waktu

Hal tersebut disebabkan kurangnya koordinasi antara petugas Askes pada RSUD

Sanjiwani dengan pihak PT. Askes dan kurangnya pengawasan Direktur terhadap

petugas tersebut sehingga terjadi keterlambatan pengajuan klaim pelayanan kesehatan

dan obat oleh RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes.

Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar

memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani atas kurangnya pengawasan

Page 11: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

7

terhadap klaim Askes dan memerintahkan petugas Askes pada RSUD Sanjiwani

melakukan koordinasi dengan pihak PT. Askes sehingga dapat melakukan pengajuan

klaim sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

10. Pemberian pelayanan kepada Keluarga Miskin Tahun Anggaran 2007 diluar

penetapan sebesar Rp120.001.575,00 dan klaim peserta PT. Askes minimal sebesar

Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani

Hal ini disebabkan oleh:

a. Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani yang terlambat untuk mengusulkan

penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli

sebesar Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007

sebesar Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar;

b. Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi yang tidak mengenakan pembebanan atas

selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.

Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar

memberikan sanksi kepada:

a. Direktur RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang terlambat untuk mengusulkan

penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli

sebesar Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007

sebesar Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar dan selanjutnya,

memerintahkan untuk segera mengusulkan penggantian biaya jika ada subsidi

untuk keluarga miskin;

b. Kepala Instalasi Farmasi atas kelalaiannya yang tidak mengenakan pembebanan

atas selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial dan selanjutnya,

memerintahkan pembebanan atas selisih obat tersebut kepada peserta PT Askes

Wajib dan Sosial.

11. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit Swadana Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi ketentuan

Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Direktur, Wakil Direktur Umum dan

Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani dalam

menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari

penerimaan fungsional kurang berpedoman pada perstandar yang berlaku.

Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memberi

Page 12: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

8

sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar, Wakil Direktur Umum dan

Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD atas kelalaiannya

dalam menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari

penerimaan fungsional kurang berpedoman pada standar yang berlaku. Dan

selanjutnya di masa yang akan datang menyusun dan merencanakan penggunaan

Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada

standar yang berlaku.

12. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai

dengan pagu anggaran

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:

a. Kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan

yang tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu belanja

yang kemungkinan berlebih;

b. Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran

yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk membayar

hutang obat.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas BPK RI menyarankan kepada Bupati

Gianyar agar:

a. Memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum

dan Keuangan atas kelalaiannya tidak mengusulkan anggaran untuk

mengakomodir realisasi suatu belanja yang kemungkinan berlebih;

b. Memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian

Perencanaan dan Anggaran yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran

pengeluaran untuk membayar hutang obat

13. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani

senilai Rp588.000.000,00 belum efektif

Hal tersebut disebabkan oleh:

a. Kelalaian Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum

dan Keuangan RSUD yang kurang dalam melakukan pengawasan atas

pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian.

b. Kelalaian petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian yang kurang optimal

dalam mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS.

Page 13: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

9

c. Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang

tidak sesuai dengan kontrak

Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar

agar memberi sanksi kepada:

a. Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan

Keuangan RSUD atas kelalaiannya yang kurang melakukan pengawasan atas

pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian dan

selanjutnya, memerintahkan untuk melakukan pengawasan atas pengoperasian

Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian;

b. Petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian atas kelalaiannya yang kurang

optimal dalam mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS dan selanjutnya,

memerintahkan untuk mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS secara optimal;

c. Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang

tidak sesuai dengan kontrak dan selanjutnya, memerintahkan untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan kontrak.

14. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,60

memboroskan keuangan RSUD Sanjiwani

Permasalahan tersebut disebabkan oleh kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani

yang mengalokasikan Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun.

Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar

memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk meninjau kembali kebijakan

pembagian jasa pelayanan tersebut kepada Dewan Penyantun, dan selanjutnya

memerintahkan untuk tidak memberikan jasa pelayanan tersebut kepada Dewan

Penyantun.

15. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani sebesar Rp256.225.000,00 tidak

sesuai ketentuan

Permasalahan tersebut terjadi karena:

a. Kelalaian Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani yang mendasarkan

pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari Instalasi Gizi,

b. Adanya kebijakan Direktur untuk mengadakan bahan makanan cito karyawan OK

tidak sesuai ketentuan

Page 14: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

10

c. Kelalaian Panitia Pemeriksaan Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani dalam

melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan dan adanya unsur kesengajaan

rekanan/pelaksana kegiatan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian

Pekerjaan (Kontrak)

Sehubungan dengan hal tersebut di atas BPK RI menyarankan kepada Bupati

Gianyar agar:

a. Memberi sanksi kepada Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani atas

kelalaiannya yang menyetujui pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan

perkiraan harga dari Instalasi Gizi dan selanjutnya, memerintahkan Panitia

Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani dalam mengadakan bahan makanan pasien

berdasarkan ketentuan yang berlaku;

b. Memerintahkan Direktur dalam mengadakan bahan makanan cito karyawan OK

sesuai ketentuan;

c. Memberi sanksi kepada Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD

Sanjiwani atas kelalaiannya yang tidak cermat dalam melakukan pemeriksaan

barang/pekerjaan dan selanjutnya, memerintahkan melakukan pemeriksaan

barang/pekerjaan secara cermat; serta memberi sanksi kepada rekanan/pelaksana

kegiatan atas kelalaiannya tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian

Pekerjaan (Kontrak) dan selanjutnya di masa akan datang melaksanakan

pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak).

Untuk lebih jelasnya dipersilakan menelaah hasil pemeriksaan lengkap terlampir dan

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia mengharapkan RSUD Sanjiwani Kabupaten

Gianyar dapat menindaklanjuti dan menyampaikan hasilnya dalam waktu satu bulan sejak

laporan ini diterima.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI KEPALA PERWAKILAN BPK RI

DI DENPASAR

FACHRI ALUSY, SE, M.Si NIP. 240001220

Page 15: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

11

BAB II. HASIL PEMERIKSAAN

A. Gambaran Umum

1. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui dan menilai apakah:

a. Upaya pelayanan kesehatan oleh RSUD Sanjiwani telah dilaksanakan secara

optimal sesuai dengan indikator pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan;

b. Sarana dan prasarana kesehatan pada RSUD Sanjiwani telah tersedia sesuai dengan

persyaratan yang ditetapkan dan telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya;

c. Biaya kegiatan upaya pelayanan kesehatan tersebut telah dilaksanakan secara

ekonomis, efisien dan efektif.

2. Sasaran Pemeriksaan

Sasaran pemeriksaan diarahkan pada pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan

pelayanan kesehatan pada RSUD Sanjiwani, yang meliputi kegiatan:

a. Pengelolaan, penggunaan dan pertanggungjawaban dana kegiatan pelaksanaan

pelayanan kesehatan;

b. Penyedia dan pemanfaatan sarana, prasarana, dan peralatan kesehatan dan obat-

obatan yang menunjang upaya pelayanan kesehatan masyarakat;

c. Pendapatan dari pelayanan kesehatan dengan Pihak Ketiga;

d. Ketersediaan tenaga medis, paramedis, dan non medis.

3. Metode Pemeriksaan

Pemilihan fokus pemeriksaan dilakukan melalui beberapa pendekatan untuk

masing-masing pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari kegiatan pelayanan rumah sakit.

Pemeriksaan dilakukan dengan cara menghitung realisasi hasil dari indikator pelayanan

kesehatan masyarakat pada RSUD Sanjiwani atas empat sasaran pemeriksaan kinerja

dan membandingkannya dengan standar indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Selanjutnya, dilakukan evaluasi atas hasil perbandingan tersebut serta dikaitkan dengan

biaya yang dikeluarkan untuk menilai ekonomis, efektifitas, dan efisiensi pencapaian

tujuan.

Pemilihan dan pengumpulan bukti dilakukan dengan menggunakan teknik

stratified random sampling. Untuk mengumpulkan bukti digunakan teknik pemeriksaan

berupa observasi, inspeksi, konfirmasi, wawancara dan prosedur analitis untuk menguji

dokumen atau bukti.

Page 16: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

12

Perhitungan kinerja dilakukan dengan menetapkan dan memberi bobot atas Key

Performance Indicator (KPI) berdasarkan analisa terhadap Standar Pelayanan Minimal

(SPM) yang dilaksanakan oleh RSUD Sanjiwani. KPI yang telah disepakati antara

auditor dan auditee. Masing-masing indikator diuraikan menjadi beberapa variabel dan

masing-masing variabel indikator kinerja tersebut diukur prosentase pencapaiannya.

Untuk menentukan nilai bobot setiap variabel tersebut, auditor dan auditee

terlebih dahulu menganalisa masing-masing variabel, kemudian mengelompokkannya

ke dalam tiga kategori yaitu: Penting (P), Sedang (S) atau Kurang Penting (K).

Pembobotan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Terdapat 113 jenis kegiatan yang masuk dalam KPI dan akan dinilai secara

keseluruhan dengan skor maksimal 100, sehingga jika skor maksimal dibagi jumlah

kegiatan akan mendapatkan angka (100/113) = 0,88 yang diberikan untuk bobot

kategori (S);

b. Bobot (P) didapat dengan cara menaikkan bobot (S) sebanyak 0,50 sehingga

menjadi (0,88 + 0,50) = 1,38;

c. Bobot (K) didapat dengan cara menurunkan bobot (S) sebanyak 0,50 sehingga

menjadi (0,88 – 0,50) = 0,38;

d. Jumlah kegiatan yang dikelompokkan ke dalam (P) harus sama dengan jumlah

kegiatan yang dikelompokkan ke dalam (S), sehingga bila keduanya dijumlahkan

dan dibagi dua mendapatkan nilai tengah sebesar 0,88.

Secara rinci variabel KPI yang akan diukur untuk menentukan tingkat kinerja

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 17: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

16

4. Jangka Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan kinerja dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas Kepala Perwakilan

BPK RI di Denpasar Nomor 137/ST/XIV.5/09/2007 tanggal 03 September 2007,

selama 55 hari dari tanggal 04 September s.d. 05 Nopember 2007. Rentang waktu

pemeriksaan selama 55 hari tersebut termasuk Pemeriksaan atas Pengelolaan Limbah

RSUD Sanjiwani Tahun 2005, 2006, dan 2007 yang laporannya telah diterbitkan secara

terpisah oleh BPK RI dengan nomor laporan xx/xx/2007, tanggal xx Desember 2007.

5. Uraian Singkat Mengenai Entitas yang Diperiksa

a. Data Umum

Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009

dinyatakan bahwa arah kebijaksanaan program kesehatan adalah:

1) Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan

prilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber

masyarakat;

2) Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat melalui pengembangan sistem

kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas-sektor

berwawasan kesehatan;

3) Meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui

Puskesmas dan jaringannya meliputi Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling

dan bidan di desa;

4) Meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan

perorangan;

5) Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular

dan penyakit tidak menular;

6) Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi

masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita;

7) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan, sesuai dengan

kebutuhan pembangunan kesehatan;

8) Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan

kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan

kosmetik;

9) Menjamin terpenuhinya persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan atau

Page 18: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

17

khasiat produk terapetik/obat, perbekalan kesehatan rumah tangga,

obat tradisional, kosmetik, produk komplemen dan produk pangan dalam rangka

perlindungan konsumen/masyarakat;

10) Meningkatkan pemanfaatan tanaman obat Indonesia;

11) Mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna

mendukung penyelenggaraan sistem kesehatan nasional;

12) Meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

kesehatan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program

pembangunan kesehatan.

Gambaran keadaan masyarakat Indonesia dimasa depan atau visi yang ingin

dicapai melalui pembangunan kesehatan dirumuskan dalam “Indonesia Sehat

2010”. Untuk dapat mewujudkan Indonesia Sehat 2010, ditetapkan empat misi

pembangunan kesehatan yakni:

1) Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan;

2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;

3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau; dan

4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

beserta lingkungannya.

Sehubungan dengan hal tersebut, “Indonesia Sehat 2010” di tingkat Provinsi

Bali dijabarkan ke dalam “Bali Sehat 2010” dan ditingkat Kabupaten Gianyar

dijabarkan menjadi ”Gianyar Sehat”. Untuk mewujudkan hal tersebut RSUD

Sanjiwani menetapkan Visi dan Misi dengan uraian sebagai berikut:

Visi adalah ”menjadikan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar sebagai pusat

rujukan pelayanan kesehatan di Bali Timur dengan standar nasional berlandaskan

Tri Hita Karana”. Misi yaitu:

1) Mewujudkan pelayanan kesehatan prima;

2) Mewujudkan pelayanan kesehatan melalui program unggulan;

3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang profesional

4) Mewujudkan sistem pembiayaan rumah sakit;

5) Mewujudkan kesejahteraan seluruh karyawan RSUD Sanjiwani Gianyar.

b. Tujuan RSUD Sanjiwani

Agar visi dan misi dapat terwujud RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dalam

Page 19: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

18

menetapkan tujuan di bidang kesehatan sebagai berikut:

1) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat

Darurat, bedah Sentral dan Penunjang Medis sesuai standar Rumah Sakit kelas

B Non Pendidikan;

2) Meningkatkan kinerja unit Instalasi melalui implikasi inovasi proses;

3) Meningkatkan kinerja ketenagaan rumah sakit memalui komputerisasi Sistem

Informasi Rumah Sakit;

4) Meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan;

5) Meningkatkan kepuasan pelanggan rumah sakit.

c. Jumlah Anggaran yang Diperiksa Tahun Anggaran 2005 Tahun Anggaran 2006 Tahun Anggaran 2007

Anggaran Realisasi Sisa Anggaran Realisasi Sisa Anggaran Realisasi Sisa

Uraian

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 (2-3) 5 6 7 (5-6) 5 6 7 (5-6) Badan Rumah Sakit Umum

Sanjiwani

1 APBD Prop - - - - - - 264.700.000,00 192.982.000,00 71.718.000,00

2 APBD Kab 17.018.983.000,00 16.227.848.530,00 791.134.470,00 25.640.939.842,00 23.961.802.528,00 1.679.137.314,00 25.664.828.106,00 6.945.556.204,00 18.719.271.902,00

a. Dana Dekon 3.000.000.000,00 2.994.667.220,00 5.332.780,00 3.500.000.000,00 3.497.575.750,00 2.424.250,00 1.100.000.000,00 15.620.400,00 1.084.379.600,00

b. PJPKMM - - - - - -

c. Bantuan Bencana Alam

- - - - - -

3 BLN - - - - - -

Total 20.018.983.000,00 19.222.515.750,00 796.467.250,00 29.140.939.842,00 27.459.378.278,00 1.681.561.564,00 27.029.528.106,00 7.154.158.604,00 19.875.369.502,00

6. Sistem Pengendalian Manajemen

a. Organisasi

Struktur organisasi RSUD Sanjiwani disusun berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Susunan

Organisasi RSUD Sanjiwani terdiri dari:

1) Dewan Penyantun

2) Direktur

3) Kelompok Jabatan Fungsional

4) Wakil Direktur Pelayanan, membawahi:

a) Kepala Instalasi Gawat Darurat

b) Kepala Instalasi Rawat Inap

c) Kepala Instalasi Jalan

Page 20: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

19

d) Kepala Instalasi Bedah Sentral

e) Kepala Instalasi Pemasaran Sosial

f) Kepala Instalasi Rawat Khusus

5) Wakil Direktur Penunjang, membawahi:

a) Kepala Instalasi Farmasi

b) Kepala Instalasi Laboratorium

c) Kepala Instalasi Rontgen

d) Kepala Instalasi Gizi

e) Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

f) Kepala Instalasi Pendidikan dan Latihan

6) Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi:

a) Kepala Bagian Umum

b) Kepala Bagian Sumber Daya Manusia

c) Kepala Bagian Sistem Informasi Rumah Sakit

d) Kepala Bagian Perbendaharaan

e) Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran

f) Kepala Bagian Akuntansi

Susunan organisasi RSUD Sanjiwani telah dilengkapi uraian tugas pokok dan

fungsi masing-masing unit kerja, namun jika dibandingkan dengan Keputusan Menteri

Kesehatan RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992, RSUD dengan Kelas B Non

Pendidikan seharusnya paling banyak hanya memiliki dua wadir yaitu Wadis Pelayanan

dan Wadir Umum dan Keuangan, sehinggga terdapat satu Wadir Penunjang yang tidak

sesuai ketentuan.

b. Kebijaksanaan

Pemerintah Kabupaten Gianyar telah menentukan kebijaksanaan yang ditempuh

oleh RSUD Sanjiwani dalam bidang kesehatan yang tercermin dan tertuang dalam

program-program yang dilaksanakan dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009. Sejalan dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009 tersebut, RSUD

Sanjiwani telah melaksanakan beberapa program yang merupakan penjabaran lebih

lanjut dari tujuan dan sasaran bidang kesehatan yang ditetapkan dalam Rencana

Stratejik (Renstra) Pembangunan Kabupaten Gianyar dan Renstra RSUD Sanjiwani

Page 21: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

20

Tahun 2001-2005 dan 2007-2011. Dari Renstra tersebut, RSUD Sanjiwani

menjabarkannya ke dalam program yang diselenggarakan yaitu:

T.A.2005

1) Program Intensif Jasa Pelayanan dan Tunggakan 2005;

2) Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien;

3) Program Biaya Bahan Makanan Rumah Sakit;

4) Program Biaya Pembelian Perlengkapan Dapur;

5) Program Biaya Pembelian Alat Medis;

6) Program Penambahan Biaya Pembangunan Gedung Santhi Graha Atas dan VIP

Bawah;

7) Program Pengadaan Alat-Alat Kantor.

T.A. 2006

1) Program Intensif Jasa Pelayanan;

2) Program Biaya Bahan Obat-obatan;

3) Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien;

4) Program Biaya Bahan Makanan Rumah Sakit;

5) Program Biaya Bahan Pakai Laboratorium dan Rontgen;

6) Program Biaya Billing Sistem;

7) Program Pengadaan Alat-Alat Rumah Tangga;

8) Program Pembelian Meja dan Kursi;

T.A. 2007

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;

4) Program Peningkatan Disiplin Aparatur;

5) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;

6) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit

Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata;

Disamping kebijakan-kebijakan tersebut, Direktur RSUD Sanjiwani menempuh

kebijakan seperti tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu

Page 22: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

21

belanja yang kemungkinan berlebih atas biaya Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-

obatan, Listrik dan Air, dalam mengalokasikan pembagian Jasa Pelayanan kepada

Dewan Penyantun dan mengadakan bahan makanan cito karyawan OK tidak sesuai

ketentuan.

c. Perencanaan

Dalam menyusun perencanaan anggaran dan kegiatan, RSUD Sanjiwani

mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 tentang

Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah dengan mekanisme yang

diuraikan dalam paragraf berikut.

Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani masing-masing

menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) dan RASK dimaksud diajukan

kepada Panitia Anggaran untuk di bahas dan sebagai dokumen penyusunan APBD.

Setelah APBD ditetapkan maka Bupati Gianyar mengeluarkan Surat Keputusan tentang

Penetapan Dokumen Anggaran Satuan kerja (DASK) yang merupakan dokumen yang

dipakai sebagai acuan untuk pelaksanaan kegiatan pada RSUD Sanjiwani. Adapun

kegiatan-kegiatan yang dituangkan dalam DASK Tahun Anggaran 2005 pada RSU

Sanjiwani diantaranya kegiatan Program Intensif Jasa Pelayanan dan Tunggakan 2005,

Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien, Program Biaya Bahan Makanan Rumah

Sakit dan Program Biaya Billing Sistem. Namun perencanaan yang dilakukan oleh

RSUD Sanjiwani belum maksimal, terlihat bahwa kurang matangnya perencanaan

dalam menganggarkan kegiatan/program sehingga Biaya Intensif Jasa Pelayanan, Biaya

Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai dengan pagu anggaran serta kurangnya

penganggaran dalam kegiatan kalibrasi bagi alat- alat kesehatan.

d. Prosedur Kerja

Pada umumnya prosedur pelaksanaan kegiatan pada RSUD Sanjiwani sudah

mengacu pada berbagai ketentuan yang telah ditetapkan, seperti Keputusan Presiden

Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa

Instansi Pemerintah, Kepmendagri dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang

Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta

Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata

Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan

Page 23: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

22

Belanja Daerah, dan peraturan khusus lainnya di bidang kesehatan.

Peraturan khusus di bidang kesehatan tersebut antara lain: Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 228/MENKES/SK/III/2002 tentang tentang

Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang Wajib

Dilaksanakan Daerah; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1091/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di

Kabupaten/Kota; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Keputusan Nomor

679/MENKES/SK/V/2005 tentang Pedoman Umum Pengadaan Obat dan Perbekalan

Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar; Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 470/MENKES/SK/IV/2005 tentang Harga Jual Obat Generik;

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993

tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1197/MENKES/SK/X/2005 tentang Standar Pelayanan Farmasi di

Rumah Sakit dan Pedoman Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Miskin (PJPKMM) Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2005.

Disamping itu, untuk meningkatkan pelayanan administrasi pasien dengan

cepat, tepat, dan akurat serta sebagai sumber informasi rumah sakit kepada masyarakat,

RSUD Sanjiwani menggunakan Computerized Billing System (CBS) melalui

kerjasama operasi (KSO) dengan CV. Andika Prima Tech. KSO tersebut dimulai Tahun

2003 dan akan berakhir Tahun 2008 mendatang. CBS tersebut mencakup 42 unit

aplikasi terpasang, namun terdapat 36 aplikasi yang belum dimanfaatkan.

e. Pencatatan

1) Pencatatan pembukuan pada Bagian Keuangan

Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani telah melaksanakan pencatatan

pembukuan sesuai dengan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman

Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata

Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata

Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah. Buku-buku yang sudah dikerjakan oleh pemegang kas RSUD

Sanjiwani adalah:

T.A. 2005

a) Buku Kas Umum

b) Buku Register SPP dan SPM

Page 24: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

23

c) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi

d) Buku Status/Les Pasien Umum

e) Buku Status/Les Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin

(PJPKMM)

T.A. 2006

a) Buku Kas Umum

b) Buku Bank

c) Buku Pajak

d) Buku Register SPP dan SPM

e) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi

f) Buku Status/Les Pasien Umum

g) Buku Status/Les PJPKMM Bidang Kesehatan

T.A. 2007

a) Buku Kas Umum

b) Buku Bank

c) Buku Pajak

d) Buku Register SPP dan SPM

e) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi

f) Buku Status/Les Pasien Umum

g) Buku Status/Les PJPKMM Bidang Kesehatan

Namun pada Tahun Anggaran 2005 pemegang kas RSUD Sanjiwani belum

membuat Buku Bank dan Buku Pajak.

2) Pencatatan pendapatan dan biaya pada Instalasi Pendidikan dan Latihan (Diklat)

RSUD Sanjiwani mempunyai Instalasi Diklat yang dipimpin oleh seorang

Kepala Instalasi Diklat dengan dua orang staf. Laporan Tahunan Instalasi Diklat

untuk Tahun 2005 hanya melaporkan anggaran belanja sebesar

Rp41.000.000,000,00, namun tidak melaporkan realisasinya. Sedangkan, Tahun

2006 anggaran dan realisasi belanja masing-masing adalah Rp55.000.000,00 dan

Rp54.974.200,00; untuk Tahun 2007 sampai dengan bulan Juni, anggaran dan

realisasi belanja adalah masing-masing sebesar Rp32.000.000,00 dan

Rp29.350.000.000,00.

Instalasi Diklat melakukan kerjasama operasi (KSO) dengan pihak ke tiga

yaitu lembaga-lembaga yang bergerak di bidang pendidikan kesehatan. Lembaga

Page 25: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

24

tersebut meggunakan fasilitas di RSUD Sanjiwani untuk praktik kerja lapangan

mahasiswa. KSO tersebut menghasilkan pendapatan dan pengeluaran biaya yang

dikelola sendiri dan hanya dilaporkan pada Buku Kas Diklat yang dipantau oleh

Direktur dan Wakil Direktur Penunjang per 31 Desember 2005 dan 2006.

Berdasarkan Laporan Tahunan Instalasi Diklat, pendapatan dan biaya untuk Tahun

2005 adalah Rp8.784.750,00 dan Rp7.737.230,00; serta Tahun 2006 adalah

Rp13.505.500,00 dan Rp13.133.040,00. Untuk Tahun 2007 sampai dengan tanggal

10 Oktober 2007 pendapatan dan biaya masing-masing adalah sebesar

Rp22.063.530,00 dan Rp17.706.810,00.

Permasalahan tersebut membuka peluang penyalahgunaan keuangan

yang berasal dari Instalasi Diklat. Pendapatan dan biaya pada Instalasi Diklat

seharusnya dilaporkan, dicatat, dan diakui sebagai pendapatan dan biaya

fungsional RSUD Sanjiwani.

3) Pencatatan persediaan obat-obatan pada Instalasi Farmasi

Instalasi Farmasi mengelola administrasi obat-obatan dengan Kartu Stock

Obat, Buku Pembelian dan Penjualan Obat pada Gudang Besar. Setiap kartu stock

hanya mencatat jumlah awal ditambah pembelian dikurangi pengeluaran untuk satu

jenis obat tanpa menyertakan nilai rupiahnya. Catatan pengeluaran obat juga tidak

merinci berapa jumlah obat yang didistribusikan: ke Gudang Kecil Bahan Habis

Pakai; sebagai Bahan Habis Pakai Langsung; maupun ke Apotek Umum RSUD

Sanjiwani. Masing-masing kartu stock tersebut tidak pernah direkapitulasi ke dalam

Buku Besar Inventaris Obat.

Buku Pembelian dan Penjualan hanya memuat kuantitas dan nilai rupiah

pembelian/pengadaan, serta penjualan obat kepada pasien, namun tidak memuat

catatan kronologis jumlah kebutuhan obat sebenarnya yang harus dibeli. Pengadaan

obat hanya berdasarkan pada kebiasaan atau prediksi jumlah obat yang kira-kira

dibutuhkan, namun tidak berdasarkan pada catatan yang sebenarnya.

Permasalahan tersebut mengakibatkan; tidak dapat dilakukannya

cross-check jumlah obat antara Gudang Besar dengan unit-unit pemakai;

tidak dapat mengetahui kebutuhan obat sebenarnya; dan banyaknya obat

yang kurang dibutuhkan (slow-moving goods) atau kadaluwarsa. Instalasi

Farmasi seharusnya melakukan administrasi persediaan obat secara baik dan

memadai.

Page 26: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

25

f. Personalia

RSUD Sanjiwani memiki personil T.A. 2005 sebanyak 363 orang yang terdiri

dari 281 orang PNS dan 225 orang Non PNS, T.A. 2006 sebanyak 525 orang yang

terdiri dari 287 orang PNS dan 238 orang Non PNS dan T.A. 2007 sebanyak 521 orang

yang terdiri dari 373 orang PNS dan 148 orang Non PNS. Formasi pegawai pada T.A.

2005 golongan IV sebanyak 33 orang, golongan III sebanyak 150 orang dan golongan

II sebanyak 98 orang, T.A. 2006 golongan IV sebanyak 30 orang, golongan III

sebanyak 162 orang dan golongan II sebanyak 95 orang dan 2007 golongan IV

sebanyak 34 orang, golongan III sebanyak 169 orang dan golongan II sebanyak 170

orang, dengan tingkat pendidikan sebagai berikut: STATUS PEGAWAI

2005 2006 2007 NO. KUALIFIKASI TENAGA PNS Non

PNS Jml PNS Non

PNS Jml PNS Non

PNS Jml

1 2 3 4 5(3+4) 6 7 8(6+7) 9 10 11(9+10)

I TENAGA MEDIS 1 Dokter Umum 8 9 17 9 9 18 15 3 18 2 Dokter/Drg. S2 7 0 7 7 0 7 7 0 7 3 Dokter Spesialis : 0 0 a. Anak 4 0 4 4 0 4 4 0 4 b. Kebidanan 4 0 4 4 0 4 4 0 4 c. T.H.T. 2 0 2 1 0 1 1 1 2 d. Penyakit Dalam 3 0 3 3 0 3 3 0 3 e. Anastesi 1 1 2 2 0 2 2 0 2 f. Bedah 2 1 3 2 1 3 2 1 3 g. Mata 1 0 1 1 0 1 1 0 1 h. Jiwa 1 0 1 1 0 1 1 0 1 i. Kulit Kelamin 1 0 1 1 0 1 1 0 1 j. Paru 1 0 1 1 0 1 1 0 1 k. Patologi Klinis 1 0 1 1 0 1 1 0 1 l. Radiologi 1 0 1 1 0 1 1 0 1 m. Saraf 2 0 2 2 0 2 2 0 2 n. Rehabilitasi Medis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 o. Kardiologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 p. Dr. Gigi 2 0 2 2 0 2 2 0 2 q. Dr. Gigi Spesialis 0 0 0 1 0 1 1 0 1

JUMLAH 41 11 52 43 10 53 49 5 54 II TENAGA PARAMEDIS PERAWATAN 4 Sarjana Keperawatan ( S2 ) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 Sarjana Keperawatan ( SKP ) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Ahli Madya Keperawatan ( AKPER ) 53 48 101 56 48 104 85 12 97 7 AKPERNES 3 1 4 3 1 4 3 1 4 8 Ahli Madya Kebidanan ( AKBID )/D.III 7 8 15 7 8 15 11 2 13 9 Bidan ( D1 )/P2B 16 8 24 16 8 24 24 0 24 10 Sekolah Perawat Kesehatan (SPK),SPR 59 24 83 62 25 87 87 4 91 11 Penjenang Kesehatan(A/C) 2 0 2 2 0 2 2 0 2 12 Juru Kesehatan 1 0 1 1 0 1 1 0 1

JUMLAH 141 89 230 147 90 237 213 19 232 III TENAGA PARAMEDIS NON PERAWATAN

Page 27: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

26

STATUS PEGAWAI 2005 2006 2007

NO. KUALIFIKASI TENAGA PNS Non PNS

Jml PNS Non PNS

Jml PNS Non PNS

Jml

1 2 3 4 5(3+4) 6 7 8(6+7) 9 10 11(9+10)

13 Teknik Lingkungan (ST) 2 0 2 4 0 4 4 0 4 14 Ahli Madya Kesehatan Lingkungan(APK) 3 0 3 2 0 2 2 0 2 15 Pemb. Penilik Kesehatan ( SPPH ) 7 0 7 7 0 7 7 0 7 16 Asisten Apoteker (SMF,SAA) 8 1 9 8 2 10 9 1 10 17 Ahli Madya Gizi ( AKZI ) 4 2 6 4 2 6 6 0 6 18 Pembantu Ahli Gizi ( SPAG ) 1 0 1 1 0 1 1 0 1

19 Ahli Madya Penata Rontgen(AKPRO/ATRO) 3 1 4 4 1 5 5 0 5 20 Pembantu Teknik Gigi (SPTG) 1 1 2 1 1 2 2 0 2 21 Ahli Madya Kesehatan Gigi ( AKG ) 0 0 0 0 0 0 1 0 1 22 Perawat Gigi ( SPRG ) 5 0 5 5 0 5 5 0 5 23 Ahli Madya Analis Kesehatan(AMAK) 1 1 2 2 1 3 3 0 3 24 Ahli Madya Ortetik Prostetik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 Pembantu Analis Kesehatan (SMAK) 8 0 8 7 0 7 7 0 7 26 Ahli Madya Fisioterafi 2 0 2 3 1 4 3 1 4 27 Occupational Therapist 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28 Ortotik Prostetik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 29 Dll 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 45 6 51 48 8 56 55 2 57 IV TENAGA NON MEDIS 30 Apoteker 2 0 2 2 0 2 2 0 2 31 Sarjana Kesehatan Masyarakat 8 0 8 8 0 8 8 0 8 32 Sarjana Kesmas ( S2 ) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33 Sarjana Epidemilogi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34 Sarjana Entomologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35 Sarjana Psikologi 0 2 2 0 1 1 0 1 1 36 Pasca Sarjana (MBA) dan MM 2 0 2 2 0 2 2 0 2 37 Sarjana Elektro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 38 Sarjana Biologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 39 Penata Komputer 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40 Sarjana Ekonomi 7 3 10 8 3 11 8 3 11 41 Sarjana Hukum 4 1 5 4 1 5 4 0 4 42 Sarjana Sosial 1 0 1 1 0 1 1 0 1 43 Sarjana Komunikasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 44 Sarjana Administrasi Perumahsakitan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45 Sarjana Muda Pencatatan medis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 46 Sarjana Kimia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 47 Sarjana biologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 Sarjana Fisika Medis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 49 Sarjana Jiwa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 Sarjana Akun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 51 Sarjana tehnik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 52 Sarjana Akuntansi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 53 Sarjana Administrasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 54 Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos) 0 0 0 1 0 1 1 0 1

55 Sarjana Muda Teknik Elektro Medis(ATEM) 0 0 0 1 1 2 1 0 1 56 Sarjana Muda teknik sipil 0 0 0 0 0 0 0 0 0 57 Sarjana Muda Fisika Kesehatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 58 Sarjana Muda Stastistik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 59 Sarjana Lainnya / Sederajat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 Ahli Madya Statistik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 61 Ahli Madya Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH 24 6 30 27 6 33 27 4 31 62 DIV Kesejahteraan Sosial 0 2 2 0 2 2 0 2 2 63 DIII Akuntansi 0 1 1 0 1 1 0 1 1 64 DIII Keuangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 65 DIII Sekretaris 0 2 2 0 2 2 0 2 2 66 DII Sekretaris 0 1 1 0 1 1 0 1 1 67 DI Manajemen Pemasaran Apotik 0 1 1 0 1 1 0 1 1 68 DI IMKI 0 1 1 0 1 1 0 1 1

Page 28: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

27

STATUS PEGAWAI 2005 2006 2007

NO. KUALIFIKASI TENAGA PNS Non PNS

Jml PNS Non PNS

Jml PNS Non PNS

Jml

1 2 3 4 5(3+4) 6 7 8(6+7) 9 10 11(9+10)

69 DI Komputer 0 1 1 0 2 2 0 2 2 70 Sekolah Pem. Sosial Atas ( SPSA ) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 71 Pekarya Kesehatan 9 0 9 10 0 10 10 0 10 72 Lulusan STM 0 4 4 0 4 4 1 3 4 73 Pengatur Statistik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 74 Pekerjaan Sosial medis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 75 SMA 14 72 86 3 78 81 5 75 80 76 SMEA 0 1 1 3 6 9 3 6 9 77 SKKA 0 21 21 0 1 1 0 1 1 78 KPAA 1 0 1 1 0 1 1 0 1 79 SLTP 2 0 2 2 20 22 5 17 22 80 Sekolah Pembantu Paramedis ( SPPM ) 1 0 1 1 0 1 1 0 1 81 SD 3 6 9 2 5 7 3 6 9 82 dll. 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 30 113 143 22 124 146 29 118 147 JUMLAH TOTAL 281 225 363 287 238 525 373 148 521

Bila dilihat dari jumlah pegawai, RSUD Sanjiwani sudah cukup memadai, hanya

saja masih terdapat permasalahan yaitu belum adanya dokter spesialis khusus dan

penempatan tenaga perawat yang tidak merata antar ruangan.

g. Pelaporan

Laporan pertanggungjawaban keuangan pada RSUD Sanjiwani berdasarkan sumber

dana (APBD, APBN/ Dana Dekonsentrasi dan Dana PJPKMM Bidang Kesehatan) telah

dibuat secara terpisah, dengan uraian sebagai berikut:

1) Dana APBD

Pelaporan untuk dana APBD telah disampaikan kepada Bupati Gianyar c.q. Kepala

Bagian Keuangan Setda Gianyar Sedangkan kemajuan fisik proyek dan keuangan dari

Belanja Operasi dan Pemeliharaan dan Belanja Modal untuk dana yang bersumber

dari APBD Tahun Anggaran 2005 telah dibuat dengan tertib dan telah disampaikan

kepada Bupati c.q. Kepala Bappeda Kabupaten Gianyar secara rutin.

2) Dana APBN/ Dekonsentrasi

Laporan pertanggungjawaban keuangan yang sumber dananya berasal dari Dana

Dekonsentrasi (APBN) telah disampaikan secara rutin kepada Dinas Kesehatan

Provinsi Bali.

3) Dana PJPKMM Bidang Kesehatan

Laporan pertanggungjawaban keuangan PJPKMM yang dibuat oleh Direktur RSU

Sanjiwani telah disampaikan secara rutin kepada kepala Bagian Program Informasi

Up. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Sekretariat Direktorat jenderal Bina

Page 29: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

28

Pelayanan Medik, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan pihak-pihak yang terkait.

h. Pengawasan Intern

Pelaksanaan pengawasan intern dilaksanakan oleh atasan langsung (Direktur

RSUD Sanjiwani) dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) atas

pertanggungjawaban keuangan baik yang dananya bersumber dari APBD maupun Dana

Dekonsentrasi (APBN). Adapun pelaksanaan pengawasan intern tersebut sebagai berikut:

1) Pengawasan oleh atasan langsung

Pemeriksaan kas oleh atasan langsung dilakukan secara rutin setiap tiga bulan sekali

yang dilengkapi dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas, namun pemeriksaan kas

tersebut dilakukan oleh Direktur RSUD bukan oleh Wakil Direktur Umum dan

Keuangan sebagai atasan langsung Pemegang Kas.

2) Pengawasan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD Sanjiwani

Pada Tahun Anggaran 2006 dan 2007 pemeriksaan atas kegiatan disetiap Instalasi

RSUD Sanjiwani dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD Sanjiwani,

adapun pemeriksaan tersebut dilakukan pada Instalasi Gawat Darurat, Rawat Jalan,

Rawat Inap, Bedah Sentral, Pemasaran Sosial, Rawat Khusus, Farmasi, Radiologi,

Laboratorium Patologi Klinik, Gizi, IPSRS, dan Diklat. Sedangkan untuk Tahun

Anggaran 2005 tidak dilakukan hal tersebut dikarenakan Tim SPI tersebut baru

terbentuk pada tanggal 1 Juni 2005.

3) Pengawasan oleh APIP

a) LHP Inspektorat Jenderal Departemen Kesehatan RI, tanggal 2 April 2007 tentang

Laporan Hasil Pemeriksaan Sementara pada RSUD Sanjiwani Gianyar Bali Tahun

Anggaran 2006 ditemukan tiga masalah.

b) LHP Bawasda Kabupaten Gianyar Nomor 740.04/40/LHP/Bawasda tanggal 28

Desember 2006 tentang Laporan Hasil Pemeriksaan Bidang Pengawasan

Pembangunan dan Sosial Budaya di RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar

ditemukan lima masalah.

7. Cakupan Pemeriksaan

Pemeriksaan Kinerja pada RSUD Sanjiwani dengan mengukur dan menetapkan

pencapaian nilai kinerja atau KPI atas 20 jenis pelayanan hanya dilaksanakan untuk

Tahun Anggaran 2005 dan 2006 agar mendapatkan gambaran kinerja yang utuh. 20 jenis

pelayanan tersebut adalah:

Page 30: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

29

a. Gawat Darurat

b. Rawat Jalan

c. Rawat Inap

d. Bedah Sentral

e. Persalinan

f. Perawatan Intensif

g. Radiologi

h. Laboratorium Patologi Klinik

i. Rehabilitasi Medik

j. Farmasi

k. Gizi

l. Tranfusi Darah

m. Pelayanan GAKIN

n. Rekam Medik

o. Pengolahan Limbah

p. Administrasi dan Manajemen

q. Ambulance/Kereta Jenasah

r. Pemulasaran Jenasah

s. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

t. Pelayanan Laundry

Sedangkan, cakupan pemeriksaan untuk memenuhi tujuan dan sasaran

pemeriksaan yang menilai apakah pelayanan kesehatan telah memenuhi prinsip-prinsip

3E (Ekonomi, Efisiensi dan Efektivitas) melingkupi Tahun Anggaran 2005, 2006 dan

sampai dengan berakhirnya pemeriksaan 5 November 2007 seperti:

a. Pengelolaan Intensif Jasa Pelayanan;

b. Pengelolaan Bahan Obat-obatan;

c. Pengadaan Inventaris Ruang Pasien;

d. Pengadaan Bahan Makanan Rumah Sakit;

e. Pengelolaan Bahan Pakai Laboratorium dan Rontgen;

f. Kegiatan Biaya Pembelian Perlengkapan Dapur;

g. Pengelolaan Computerized Billing System;

h. Pengadaan Alat Medis;

i. Kegiatan Penambahan Biaya Pembangunan Gedung Santhi Graha Atas dan VIP

Bawah;

j. Pengadaan Alat-Alat Kantor;

Page 31: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

30

k. Pengadaan Alat-Alat Rumah Tangga.

Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

a. T.A. 2005

Anggaran RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 Rp20.018.983.000,00 dan telah

direalisasikan sebesar Rp19.222.515.750,00 atau 96,02% dilakukan pemeriksaan

sebesar Rp16.021.650.820,00 atau 83,35%, ditemukan penyimpangan sebesar

Rp3.933.681.135,04 atau 24,55%.

b. T.A. 2006

Anggaran RSUD Sanjiwani Rp29.140.939.842,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp27.459.378.278,00 atau 94,23% dilakukan pemeriksaan sebesar

Rp23.454.540.378,00 atau 85,42%, ditemukan penyimpangan sebesar

Rp4.054.778.030,48 atau 17,29%.

c. T.A. 2007

Anggaran RSUD Sanjiwani Rp27.029.528.106,00 dan telah direalisasikan sebesar

Rp7.154.158.604,00 atau 26,47% dilakukan pemeriksaan sebesar

Rp5.888.021.204,00 atau 82,30%, ditemukan penyimpangan sebesar

Rp317.659.357,16 atau 05,40%.

Daftar Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan (DRHP) Kinerja pada RSUD

Sanjiwani dimuat pada halaman berikut:

Page 32: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

35

B. Hasil Pemeriksaan

(halaman ini tidak di print) langsung ke Tabel KPI dg format EXCEL sebanyak 6

halaman. Setelah itu hal terakhir dari file ini HARUS di print

Tabel 2005 1

Page 33: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

41

Dengan demikian, nilai capaian atas Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator

Kinerja Utama untuk RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2005 dapat

disimpulkan dengan predikat “Sedang” dengan skor 70,10 dari skor maksimal 100 dan Tahun

Anggaran 2006 dengan predikat “Sedang” dengan skor 76,19 dari skor maksimal 100.

Page 34: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

42

2. Pemeriksaan Kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar

mengungkapkan temuan-temuan sebagai berikut:

a. 49 dan 39 kegiatan pelayanan kesehatan masing-masing untuk Tahun Anggaran 2005

2006 belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mewujudkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

optimal. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat memiliki peranan penting yang sangat strategis dalam

mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit

dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan

dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Untuk mengukur keberhasilan kinerja pelayanan kesehatan rumah sakit, diperlukan

indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja pelayanan kepada masyarakat.

Indikator tersebut secara umum mengacu kepada Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Rumah Sakit yang wajib dilaksanakan daerah, yang ditetapkan dalam

Kepmenkes RI Nomor 228/MENKES/SK/2002 tanggal 28 Maret 2002. SPM tersebut

menyebutkan bahwa ada beberapa jenis pelayanan minimal yang wajib dilakukan yaitu:

1) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

2) Manajemen Rumah Sakit

a) SDM

b) Keuangan

c) Sarana Prasarana/alat untuk mendukung pelayanan

d) Perencanaan Administrasi

e) Mutu

f) Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit

3) Pelayanan Medik

a) Rawat Jalan

b) Rawat Inap

c) Pelayanan penunjang

Pada Tahun Anggaran 2005 dan 2006, RSUD Sanjiwani telah menyusun target untuk

113 kegiatan SPM sesuai Kepmenkes Tahun 2002 ditambah dengan hasil evaluasi sendiri,

namun belum menghitung tingkat capaian kinerjanya. Hal tersebut disebabkan belum adanya

standar yang baku untuk menghitung tingkat capaian kinerja. Pada Tahun 2007, Direktorat

Page 35: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

43

Bina Pelayanan Medik Spesialistik dan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik

Departemen Kesehatan RI menerbitkan draft standar untuk menghitung capaian indikator

kinerja. Berdasarkan kesepakatan dengan pihak RSUD Sanjiwani, Tim BPK mengacu pada

draft standar tersebut untuk menghitung capaian kinerja RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran

2005 dan 2006.

Sebagai perwujudan pelaksanaan kewenangan wajib RSUD Sanjiwani, telah

dialokasikan anggaran dan realisasi belanja sebagai berikut: Tahun Anggaran 2005 Tahun Anggaran 2006

Anggaran Realisasi Sisa Anggaran Realisasi Sisa

Uraian

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) 1 2 3 4 = (2-3) 5 6 7 = (5-6)

RSUD Sanjiwani 1 APBD Prop - - - - - - 2 APBD Kab 17.018.983.000,00 16.227.848.530,00 791.134.470,00 25.640.939.842,00 23.961.802.528,00 1.679.137.214,00

3 APBN - a. Dana Dekon 3.000.000.000,00 2.994.667.220,00 5.315.780,00 3.500.000.000,00 3.497.575.750,00 2.424.250,00

b. PJPKMM - - - - -

c. Hibah - - - - - - 4 BLN - - - - - - Total 20.018.983.000,00 19.222.515.750,00 796.450.250,00 29.140.939.842,00 27.459.378.278,00 1.681.561.464,00

Pemeriksaan terhadap hasil pencapaian kinerja pelayanan RSUD Sanjiwani Kabupaten

Gianyar Tahun Anggaran 2005 dan 2006 berdasarkan Standar Pelayanan Minimal, diketahui

bahwa pelayanan yang dilakukan adalah sebanyak 20 jenis pelayanan kesehatan yang telah

disesuaikan berdasarkan kebutuhan RSUD Sanjiwani, yaitu:

1) Gawat Darurat

2) Rawat Jalan

3) Rawat Inap

4) Bedah Sentral

5) Persalinan

6) Intensif

7) Radiologi

8) Laboratorium Patologi Klinik

9) Rehabilitasi Medik

10) Farmasi

11) Gizi

12) Tranfusi Darah

13) Pelayanan GAKIN

14) Rekam Medik

15) Pengolahan Limbah

Page 36: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

44

16) Administrasi dan Manajemen

17) Ambulance/Kereta Jenasah

18) Pemulasaran Jenasah

19) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

20) Pelayanan Laundry

20 kegiatan pelayanan tersebut dijabarkan lagi menjadi 113 kegiatan pelayanan

kesehatan. 113 kegiatan pelayanan kesehatan dalam indikator kinerja pelayanan pada T.A 2005

dan 2006 secara keseluruhan cukup, namun masih terdapat 49 kegiatan TA 2005 dan 39

kegiatan TA 2006 belum memenuhi target SPM, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Anggaran 2005

1) 19 kegiatan pelayanan pada indikator kinerja belum memenuhi target standar pelayanan

dimana angka pencapaiannya di atas 0,00%:

a) Gawat Darurat

Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target

Waktu Tanggap/Kecepatan Pelayanan di Gawat Darurat sebesar 5 menit, sedangkan

pencapaiannya sebesar 6 menit.

b) Rawat Jalan

Dari 19 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:

(1) Target Pemberian Pelayanan di Poliklinik Spesialis sebesar 100%, sedangkan

pencapaiannya sebesar 86,67%;

(2) Target Waktu Tunggu Rawat Jalan sebesar 60 menit, sedangkan pencapaiannya

sebesar 72,41 menit.

c) Rawat Inap

Dari 18 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:

(1) Target Pemberian pelayanan Rawat Inap (dokter dan tenaga perawat yang

minimal berijasah D3) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 83,64%;

(2) Target Kematian pasien lebih besar dari 48 jam sebesar 0,24%, sedangkan

pencapaiannya sebesar 2,21%.

d) Persalinan

Dari 8 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:

(1) Target Perdarahan sebesar 1%, sedangkan pencapaiannya 7,69%;

(2) Target Kemampuan menangani BBLR 1500gr - 2500gr sebesar 100%, sedangkan

pencapaiannya sebesar 97,01%.

Page 37: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

45

e) Intensif

Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:

Target Pelayanan Unit Intensif (dokter Sp. An, perawat D3 dengan sertifikat perawat

mahir ICU/setara) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 31,25%.

f) Radiologi

Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:

Target Pelaksanaan ekspertisi oleh dokter SP.Rad sebesar 100%, sedangkan

pencapaiannya sebesar 98,48%.

g) Laboratorium Patologi Klinik

Dari 4 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:

(1) Target Pelaksanaan Ekspertisi oleh dokter SP.PK sebesar 100%, sedangkan

pencapaiannya sebesar 70,00%;

(2) Target Kepuasan Pelanggan sebesar 80%, sedangkan pencapaiannya sebesar

27,96%.

h) Farmasi

Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target

Penulisan Resep sesuai Formularium sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar

94,50%.

i) Tranfusi Darah

Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target

Kebutuhan Darah bagi Setiap Transfusi sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya

sebesar 67,00%.

j) Pengolahan Limbah

Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target

BOD<30mg/l sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%.

k) Administrasi dan Manajemen

Dari 9 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:

(1) Target Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebesar 100%, sedangkan

pencapaiannya sebesar 50,00%;

(2) Target Ketepatan Waktu Penyusunan Laporan Keuangan sebesar 100%,

sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%.

l) Ambulance/Kereta Jenazah

Dari 2 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:

(1) Target Waktu Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah sebesar 24 jam, sedangkan

pencapaiannya sebesar 20,88 jam;

Page 38: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

46

(2) Target Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah di rumah

sakit sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 85,00%.

m) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target

Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar

94,00%.

2) 29 kegiatan pada indikator kinerja tidak dapat diukur standar pelayanannya, sehingga

angka pencapaiannya 0,00% karena kegiatan tersebut tidak ada, tidak ditemukan, atau

tidak dibuatkan data/buktinya. Sementara itu, 1 kegiatan pencapaiannya 0,00% karena

tidak memenuhi standar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Gawat Darurat

Dari 8 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang hasil capaiannya 0,00% yaitu:

(1) Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa, dari target 100%;

(2) Kepuasan Pelanggan, dari target 70,00%;

(3) Kematian Pasien >48 Jam, dari target 2,00%;

(4) Pasien ditenangkan dalam waktu < 48 Jam, dari target 100%.

b) Rawat Jalan

Dari 19 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang hasil capaiannya 0,00% yaitu:

Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan, dari target 90,00%.

c) Rawat Inap

Dari 18 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang mencapai 0,00% yaitu:

(1) Jam Visite Dokter Spesialis (jam 08.00 – 14.00), dari target 100%;

(2) Kejadian Infeksi Nosokomial, dari target 1,50%;

(3) Kepuasan Pelanggan, dari target 90,00%

d) Bedah Sentral

Dari 7 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: Waktu

Tunggu Operasi Efektif, dari target 2 hari.

e) Persalinan

Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu

Kepuasan Pasien, dari target 80%.

f) Rehabilitasi Medik

Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:

Kepuasan Pasien, dari target 80%.

Page 39: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

47

g) Farmasi

Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:

Kepuasan Pelanggan, dari target 80%.

h) Gizi

Dari 3 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:

(1) Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien, dari target 90%;

(2) Sisa makanan yang tidak dimakan oleh pasien, dari target 20%;

(3) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet, dari target 100%.

i) Rekam Medik

Dari 4 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:

(1) Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan, dari target

100%;

(2) Tersedianya Informed Consent yang lengkap dan akurat, dari target 100%;

(3) Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan, dari target 10

menit;

(4) Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap, dari target 15

menit.

j) Pengolahan Limbah

Dari 8 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:

(1) 3 indikator baku mutu limbah cair yang tidak diuji oleh tenaga penguji sendiri dari

RSUD Sanjiwani atau pihak laboratorium lain yang kompeten, dan hasilnya

dilaporkan secara formal:

(a) COD<80mg/l, dari target 100%;

(b) TSS<30mg/l, dari target 100%;

(c) PH 6-9, dari target 100%

(2) Satu indikator dari Pengelolaan Limbah Padat Infeksius yang belum mencapai

target yaitu: Target Sisa Ampul sebesar 100%. Pencapaiannya sebesar 0,00%

karena tidak sesuai standar yaitu dimanfaatkan oleh pihak ke-3. Permasalahan ini

dijelaskan tersendiri dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengelolaan Limbah.

k) Administrasi dan Manajemen

Dari 9 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:

(1) Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Direksi, dari target 100%;

(2) Karyawan mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun, dari target 60%;

l) Pemulasaran Jenazah

Page 40: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

48

Dari 1 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu

Kecepatan Pelayanan Pemulasaran Jenazah, dari target 2 jam;

m) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah sakit

Dari 3 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:

(1) Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat, dari target 80%;

(2) Peralatan Laboratorium (dan alat ukur lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai

dengan ketentuan kalibrasi, dari target 100%.

n) Pelayanan Laundry

Dari 2 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapaiannya 0,00% yaitu:

(1) Tidak adanya kejadian linen yang hilang, dari target 100%;

(2) Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap, dari target 100%.

Tahun Anggaran 2006

1) 16 kegiatan pelayanan pada indikator kinerja belum memenuhi target standar pelayanan

dengan angka pencapaian di atas 0,00 %:

a) Gawat Darurat

Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target

Pemberi Pelayanan Kegawat daruratan yang bersetifikat ATLS, BTLS, ACLS, PPGD

sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 91,67%.

b) Rawat Jalan

Dari 19 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:

(1) Target Pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis sebesar 100%, sedangkan

pencapaiannya sebesar 83,33%;

(2) Target Waktu Tunggu di Rawat Jalan sebesar 60 menit, sedangkan pencapaiannya

sebesar 71,79 menit.

c ) Rawat Inap

Dari 18 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang belum mencapai target yaitu:

(1) Target pemberian pelayanan Rawat Inap (dokter dan tenaga perawat yang

minimal berijasah D3) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 83,43%;

(2) Target kematian pasien lebih dari 48 jam sebesar 0,24%, sedangkan

pencapaiannya sebesar 1,86% (semakin meningkat capaian kinerjanya maka nilai

kinerjanya menurun);

(3) Target kepuasan pelanggan sebesar 90%, sedangkan pencapaiannya sebesar

86,50%.

Page 41: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

49

d ) Persalinan

Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target

Persalinan melalui seksio Cesaria sebesar 20%, sedangkan pencapaiannya sebesar

22,95%.

e ) Intensif

Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target

Pemberi Pelayanan Unit Intensif (dokter Sp.an, perawat D3 dengan sertifikasi perawat

mahir ICU/setara) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 31,25%.

f ) Radiologi

Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:

Target Pelaksanaan ekspertisi oleh dokter SP.Rad sebesar 100%, sedangkan

pencapaiannya sebesar 98,86%.

g ) Laboratorium Patologi Klinik

Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:

Target Pelaksanaan Ekspertisi (dokter SP.PK) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya

sebesar 86,00%.

h ) Farmasi

Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:

Target penulisan resep sesuai formularium sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya

sebesar 93,99%.

i ) Tranfusi Darah

Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target

Kebutuhan Darah bagi Setiap Pelayanan Tranfusi sebesar 100%, sedangkan

pencapaiannya sebesar 79,33%.

j ) Pengolahan Limbah

Dari 8 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:

(1) Target BOD<30mg/l sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%.

(2) Target COD<80mg/l sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 25,00%.

k ) Administrasi dan Manajemen

Dari 9 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target

Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya

sebesar 50,00%.

Page 42: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

50

l ) Pelayanan Laundry

Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target

Ketepatan Waktu Penyediaan Linen untuk ruang rawat inap sebesar 100%, sedangkan

pencapaiannya sebesar 87,10%.

2) 22 kegiatan indikator kinerja tidak dapat diukur standar pelayanannya, sehingga angka

pencapaiannya 0,00% karena kegiatan tersebut tidak ada, tidak ditemukan, atau tidak

dibuatkan data/buktinya. Sementara itu, 1 kegiatan pencapaiannya 0,00% karena tidak

memenuhi standar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a ) Gawat Darurat

Dari 8 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang mencapai 0,00% yaitu:

(1) Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa, dari target 100%;

(2) Waktu tanggap/kecepatan pelayanan di Gawat Darurat, dari target 5 menit;

(3) Pasien ditenangkan dalam waktu < 48 jam, dari target 100%.

b ) Rawat Inap

Dari 18 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang mencapai 0,00% yaitu:

(1) Jam visite dokter spesialis (jam 08.00- 14.00), dari target 100%;

(2) Kejadian Infeksi Nosokomial, dari target 1,5 %.

c ) Bedah Sentral

Dari 7 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: waktu

tunggu operasi efektif, dari target 2 hari.

d ) Radiologi

Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: kejadian

kegagalan pelayanan (foto diulang) dari target 2%.

e ) Rehabilitasi Medik

Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu

Kepuasan Pelanggan, dari target 80%.

f ) Gizi

Dari 3 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:

(1) Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien, dari target 90%;

(2) Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien, dari target 20%;

(3) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet, dari target 100%.

f ) Rekam Medik

Dari 4 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:

Page 43: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

51

(1) Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan, dari target

100%;

(2) Tersedianya Informed Consent yang lengkap dan akurat, dari target 100%;

(3) Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan, dari target 10

menit;

(4) Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap, dari target 15

menit.

g ) Pengolahan Limbah

Dari 8 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapaiannya0,00 % yaitu:

(1) 2 indikator baku mutu limbah cair yang tidak diuji oleh tenaga penguji sendiri dari

RSUD Sanjiwani atau pihak laboratorium lain yang kompeten, dan hasilnya

dilaporkan secara formal:

(a) TSS<30mg/l, dari target 100%;

(b) PH 6-9, dari target 100%

(2) Satu indikator dari Pengelolaan Limbah Padat Infeksius yang belum mencapai

target yaitu: Target Sisa Ampul sebesar 100%. Pencapaiannya sebesar 0,00%

karena tidak sesuai standar, yaitu dimanfaatkan oleh pihak ke-3. Permasalahan ini

dijelaskan tersendiri dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pengelolaan Limbah.

h ) Administrasi dan Manajemen

Dari 9 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapainnya 0,00% yaitu:

(1) Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Tingkat Direksi, dari target 100%;

(2) Karyawan mendapat pelatihan minimal 20 jam per tahun, dari target 60%;

i ) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah sakit dari 3 indikator yang ada terdapat 3

indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:

(1) Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat, dari target sebesar 80%;

(2) Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat, dari target 100%.

(3) Peralatan Laboratorium (dan alat ukur lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai

dengan ketentuan kalibrasi, dari target 100%.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

1) Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

228/MENKES/SK/III/2002 tentang tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan

Minimal Rumah Sakit yang Wajib Dilaksanakan Daerah pada huruf k Monitoring dan

Evaluasi angka 4 yang menyebutkan bahwa ”Evaluasi Internal dilakukan oleh Komite

Medik dalam mutu pelayanan Rumah Sakit”;

Page 44: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

52

2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada Rumah

Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar pada angka 4.6 tugas Kepala bagian

Perencanaan dan Anggaran huruf t yang menyebutkan bahwa ”mengadakan koordinasi

denga Wakil Direktur lainnya, Komite Medis Fungsional, Komite Keperawatan

Fungsional, Instalasi, dan Bagian dalam menyusun pelaksanaan dan evaluasi program”.

Hal tersebut mengakibatkan 20 = (19 + 1) dan 17 = (16 +1) kegiatan pelayanan

kesehatan masing-masing T.A. 2005 dan 2006 belum efektif; serta 29 dan 22 kegiatan

pelayanan kesehatan masing-masing T.A. 2005 dan 2006 tidak dapat diketahui nilai capaian

kinerjanya.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:

1) Kelalaian Direktur beserta Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani

dalam merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan belum sepenuhnya mengarah pada

pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);

2) Kelalaian Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan

yang tidak melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelaporan program-

program rumah sakit;

3) Kelalaian Ketua Komite Medik, Kepala Instalasi dan Kepala Bagian yang tidak melakukan

evaluasi dan pelaporan internal tentang SPM.

Direktur RSUD Sanjiwani menjelaskan bahwa perencanaan secara umum sudah dibuat,

namun melihat keterbatasan dana operasional sehingga ditetapkan dengan skala prioritas, akan

berdampak adanya penundaan kebutuhan unit. Pelaksanaan pelayanan secara umum di Rumah

Sakit Sanjiwani sudah berdasarkan protap-protap yang ada mengacu kepada standar Depkes

dan kebijakan rumah sakit yang berorientasi pada perkembangan iptek dan tuntutan

pasien/masyarakat, namun diakui belum sepenuhnya mengikuti SPM yang dipersyaratkan.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada:

1) Direktur dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani Gianyar atas

kelalaiannya dalam merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan belum sepenuhnya

mengarah pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM); dan selanjutnya

memerintahkan untuk merencanakan kegiatan pelayanan kesehatan agar tercapainya SPM;

2) Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan RSUD

Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya tidak melaksanakan monitoring dan evaluasi

Page 45: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

53

pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit; dan selanjutnya memerintahkan

untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelaporan program-program

rumah sakit;

3) Ketua Komite Medik RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya yang tidak melakukan

evaluasi internal tentang standar pelayanan minimal rumah sakit; dan selanjutnya

memerintahkan untuk melakukan evaluasi internal dan pelaporan tentang standar pelayanan

minimal rumah sakit secara rutin.

b. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun Anggaran 2005 dan ALOS, BTO

Tahun Anggaran 2006 belum optimal

Tujuan RSUD Sanjiwani secara umum adalah meningkatkan pelayanan administrasi

pasien dengan cepat, tepat dan akurat sebagai sumber informasi rumah sakit terhadap

masyarakat. Disamping itu, RSUD Sanjiwani memiliki Visi ”menjadikan RSUD Sanjiwani

Gianyar sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan di Bali Timur dengan standar nasional

berlandaskan Tri Hita Karana”. Sedangkan Misinya adalah ”mewujudkan pelayanan

kesehatan prima, mewujudkan pelayanan kesehatan melalui program unggulan,

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang profesional, mewujudkan sistem

pembiayaan rumah sakit dan mewujudkan kesejahteraan seluruh karyawan RSUD Sanjiwani

Gianyar”. Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut, RSUD harus mewujudkan penilaian

tingkat pelayanan kesehatan di rumah sakit yang bersifat kuantitatif.

Beberapa indikator dan parameter yang ditetapkan oleh Dirjen Pelayanan Departemen

Kesehatan RI yang dipergunakan sebagai acuan untuk menilai beberapa indikator rumah

sakit yaitu:

1) BOR (Bed Occupancy Rate) untuk mengevaluasi pemanfaatan tempat tidur rumah

sakit;

2) BTO (Bed Turn Over), TOI (Turn Over Interval) dan ALOS (Average Length of Stay)

untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur;

3) NDR (Net Death Rate) dan GDR (Gross Death Rate) untuk mengetahui mutu

pelayanan/perawatan rumah sakit.

Pemeriksaan terhadap Laporan Bulanan dan Triwulanan Rumah Sakit serta data

kegiatan harian per ruangan diketahui bahwa pencapaian indikator mutu pelayanan RSUD

Sanjiwani untuk Tahun Anggaran 2005 atas BOR, ALOS, dan BTO; dan untuk Tahun

Page 46: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

54

Anggaran 2006 atas ALOS dan BTO belum optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator

pada BOR dan ALOS yang berada dibawah standar, namun BTO berada di atas standar untuk

Tahun 2005. Sedangkan untuk Tahun Anggaran 2006, ALOS berada dibawah standar dan

BTO berada diatas standar. Indikator tersebut dapat dilihat dalam uraian tabel berikut:

Indikator Hasil Hitungan Standar Keterangan 2005 2006 2005 2006 BOR 55,24% 61,16% 60 - 85 % Dibawah Standar Sesuai standar ALOS 3,41 hari 3,47 hari 6-9 hari Dibawah standar Dibawah Standar BTO 55,18 kali 57,79 kali 40-50 kali Diatas standar Diatas standar Hasil perhitungan Tim BPK berdasarkan data/bukti dapat dilihat dalam lampiran 1.

BOR dibawah standar menunjukkan bahwa kurangnya pemanfaatan tempat tidur;

ALOS dibawah standar menunjukkan bahwa adanya pasien yang tidak mampu dilayani dan

dirujuk kerumah sakit lain; dan BTO di atas standar menunjukkan bahwa frekuensi

pemakaian tempat tidur tinggi, atau dengan kata lain, kurangnya fasilitas tempat tidur.

Konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani, Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala

Ruangan diketahui bahwa pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain disebabkan belum adanya

dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis bedah tulang, dokter spesialis jantung, dokter

spesialis bedah saraf, dokter spesialis urologi dan dokter spesialis rehabilitasi medik serta

tidak tersedianya peralatan medis antara lain berupa: CT-Scan, Hemodialisa, Inkubator yang

kurang memadai pada waktu itu. Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai

indikator dari Tahun 2005 ke Tahun 2006, yaitu masing-masing pada: BOR dari 55,24%

menjadi 61,61%; ALOS dari 3,41 hari menjadi 3,47 hari; dan BTO meningkat dari 55,18 kali

menjadi 57,79 kali.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan, dan

Penyajian Data Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI Pusat Data

Kesehatan Jakarta Tahun 2005 pada Bab III tentang Pengolahan data di rumah sakit antara

lain:

1) Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu tentang Persentase Pemakaian Tempat Tidur dalam

Satu Satuan Waktu Tertentu dengan standar 60 - 85 %;

2) Average Length Of Stay (ALOS) yaitu tentang Rata - Rata Lama Rawat Seorang

Pasien dengan standar 6-9 hari;

3) Bed Turn Over (BTO) yaitu tentang Frekwensi Pemakaian Tempat Tidur pada Satu

Periode dengan standar 40 - 50 kali;

4) Turn Over Interval (TOI) yaitu tentang Rata-Rata Hari Dimana Tempat Tidur Tidak

Ditempati dan Telah Diisi Saat Terisi Berikutnya dengan standar 1 - 3 hari;

Page 47: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

55

5) Gross Death Rate (GDR) yaitu tentang Angka Kematian Umum untuk setiap 1000

penderita keluar dengan standar 4.5%/45 per mil.

6) Net Rate (NDR) yaitu tentang Angka Kematian Neto/angka kematian 48 jam setelah

dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar dengan standar 2.5 %/25 per mil.

Hal tersebut mengakibatkan penanganan dan pelayanan pasien rawat inap di RSUD

Sanjiwani belum optimal.

Hal tersebut disebabkan oleh belum adanya dokter yang terkait dan tidak tersedianya

sarana yang memadai sesuai kebutuhan pasien pada waktu itu.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa dalam upaya meningkatkan

pelayanan maka dilakukan pengusulan T.A. 2007 terhadap tenaga-tenaga Dokter Spesialis

Bedah Anak, Dokter Spesialis Bedah Tulang, Dokter Spesialis Jantung, Dokter Spesialis

Bedah Saraf, Dokter Spesialis Urologi, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik ke Pemda dan

pengusulan peralatan medis ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Kesehatan.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar untuk memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani

mengusulkan penambahan dokter yang terkait sesuai kebutuhan pasien dalam kondisi

tertentu secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan menambah sarana

yang diperlukan untuk mendukung kegiatan rumah sakit.

c. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat jabatan struktural Wakil Direktur

tidak sesuai dengan ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan

RSUD Sanjiwani Gianyar didirikan pada Tahun 1955 dan pada Tahun 1961 menjadi

RSUD Kelas D. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

207/Menkes/SK/II/1993 tentang Persetujuan Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum

Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar menjadi Kelas C, Gubernur Bali menindaklanjuti

dengan Keputusan Gubernur No. 307 Tahun 1994 tentang Penetapan dan Peningkatan Kelas

Rumah Sakit Umum Kabupaten Tk.II Gianyar Kelas D menjadi Rumah Sakit Umum Daerah

Kelas C. Selanjutnya, RSUD Sanjiwani menjadi RSUD Kelas B Non Pendidikan berdasarkan

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 41/Menkes/SK/I/2002 tentang Peningkatan Kelas

RSUD Sanjiwani dari Kelas C menjadi Kelas B Non Pendidikan.

Page 48: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

56

Pemeriksaan terhadap dokumen yang berkaitan dengan struktur organisasi dan tata

kerja diketahui bahwa RSUD Sanjiwani mempedomani Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten

Gianyar Nomor 6 Tahun 2001, tanggal 5 Januari 2001, tentang Pembentukan Susunan

Organisasi dan Tata Kerja RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Perda tersebut dijabarkan

dalam bentuk Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001, tanggal 5 April 2001,

tentang Uraian Tugas pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar.

Susunan Organisasi Struktural RSUD Sanjiwani terdiri dari: Dewan Penyantun,

Direktur, Wakil Direktur (Wadir), Kepala Instalasi dan Kepala Bagian. Sedangkan, susunan

Wadir terdiri dari: Wadir Bidang Pelayanan, Wadir Bidang Penunjang, dan Wadir Bagian

Umum dan Keuangan. Struktur organisasi yang ada dari Tahun 2001 s.d. saat berakhirnya

pemeriksaan merupakan struktur organisasi RSUD Kelas B Pendidikan.

Wadir Bidang Pelayanan membawahi masing-masing enam Kepala Instalasi, yaitu:

Rawat Darurat; Rawat Inap; Rawat Jalan; Bedah Sentral; Pemasaran Sosial; dan Rawat

Khusus. Sedangkan, Wadir Bidang Penunjang membawahi masing-masing enam Kepala

Instalasi, yaitu: Farmasi; Laboratorium; Rontgen; Gizi; Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;

dan Pendidikan dan Latihan. Sementara itu, Wadir Umum dan Keuangan membawahi

masing-masing enam Kepala Bagian, yaitu: Umum; Sumber Daya Manusia; Sistem

Informasi Manajemen Rumah Sakit; Pendidikan dan Latihan; Perencanaan dan Anggaran;

serta Perbendaharaan.

Jika dibandingkan dengan peraturan yang mengatur tentang struktur organisasi dan tata

kerja RSUD, yaitu: Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992,

tanggal 12 November 1992, RSUD dengan Kelas B Non Pendidikan seharusnya paling

banyak hanya memiliki dua Wadir, yaitu: Wadir Bidang Pelayanan serta Wadir Bidang

Umum dan Keuangan. Konfirmasi dengan Direktur RSUD diketahui bahwa dua Wadir saja

sudah cukup untuk mengisi jabatan struktural dan manajemen RSUD Sanjiwani sesuai

dengan ketentuan yang berlaku..

Permasalahan ini terkait dengan inefisiensi untuk pembayaran tunjangan struktural

Wadir Penunjang dan tambahan penghasilan berupa uang kesejahteraan antara pejabat

struktural dengan fungsional untuk Golongan IV dari Tahun 2005, 2006 dan s.d. berakhirnya

pemeriksaan, yaitu sebesar Rp32.104.500,00. Rincian perhitungannya dapat dilihat dalam

Lampiran 2a s.d 2b. Melihat hal di atas, walaupun dengan komposisi tiga Wadir, pengelolaan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai tolok ukur kinerja RSUD Sanjiwani untuk Tahun

2005 dan 2006 juga belum dapat dicapai secara optimal, seperti yang telah diungkapkan

dalam Temuan Pemeriksaan tentang SPM.

Page 49: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

57

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

1) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992

tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum, Pasal 26: Susunan Organisasi RSU

Kelas B Non Pendidikan terdiri dan Direktur yang dibantu sebanyak-banyaknya 2 (dua)

Wakil Direktur, yaitu: Wakil Direktur Pelayanan serta Wakil Direktur Umum dan

Keuangan;

2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006

tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan Pasal

12, Ayat (1): RSU Kelas B Non Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala disebut

Direktur Utama dan Ayat (2): Direktur membawahi paling banyak 2 (dua) Direktorat.

Dengan demikian, substansi Permenkes ini identik dengan Kepmenkes pada butir a.

diatas.

Permasalahan tersebut mengakibatkan pemborosan dari Tahun 2005, 2006 dan sampai

dengan berakhirnya pemeriksaan sebesar Rp32.104.500,00.

Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten Gianyar yang

dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 yang menetapkan bahwa Direktur

RSUD Sanjiwani dibantu oleh tiga Wadir, yaitu: Wadir Pelayanan, Wadir Penunjang, serta

Wadir Umum dan Keuangan.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa Struktur RSUD Sanjiwani No.

6 Tahun 2001 belum efisien sehingga terjadinya kegemukan pejabat struktural dan

pengelolaan keuangannya belum fleksibel. Untuk itu kami manajemen RSU mengusulkan

supaya struktur RSUD Sanjiwani direvisi terkait RSUD Sanjiwani dijadikan Badan Layanan

Umum sesuai UU No. 23 tahun 2003.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar mengusulkan kepada DPRD Kabupaten

Gianyar untuk mereview kebijakan dan merevisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001

sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 50: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

58

d. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006

tidak sesuai ketentuan

Untuk mendukung tercapainya mutu pelayanan yang optimal kepada masyarakat,

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani diantaranya membutuhkan tenaga non

medis/keperawatan. Tenaga keperawatan tersebut disediakan berdasarkan jumlah pasien yang

akan dirawat baik rawat jalan maupun rawat inap.

Pemeriksaan terhadap data Evaluasi Pola Kebutuhan Tenaga Perawat RSUD

Sanjiwani dan data Kebutuhan Tenaga Keparawatan masing-masing ruangan T.A. 2005 dan

2006 diketahui bahwa penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran

2005 dan 2006 tidak merata, hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut: No.

Jenis/katagori

Ruangan

Perhitungan Berdasarkan

Standar

Jumlah Tenaga

Tersedia

Selisih

Keterangan

2005 2006 2005 2006 2005 2006 2005 2006 1 2 3 4 5 6 7 8 (6-4) 9 (7-5) 10 11

A Inap 1. Pasien Penyakit Dalam Zal SB Sahadewa 14 19 13 15 -1 -4 kurang 1 kurang 4 Zal A Nakula 13 15 16 15 3 0 berlebih - 2. Pasien Bedah Zal C Bima 8 15 14 14 6 -1 berlebih kurang 1 3. Pasien Anak Zal D Abimayu 11 9 15 15 4 6 berlebih berlebih Zal Peri 11 11 14 15 3 4 berlebih berlebih 4. Pasien Kebidanan Zal A Nifas 7 7 15 13 8 6 berlebih berlebih B Kamar Operasi Kamar Operasi/OK 13 13 27 23 14 10 berlebih berlebih RR Pemulihan pasca operasi 1 2 1 1 0 -1 - kurang 1 C Gawat Darurat Instalasi Gawat Darurat

(IRD) 25 24 19 17 -6 -7 kurang 6 kurang 7 D Critical Care Rawat Intensif 2 5 14 14 12 9 berlebih berlebih E Kamar Bersalin Kmr Bersalin Kunti 3 3 17 17 14 14 berlebih berlebih Jumlah yang kurang 7 13

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar jumlah tenaga keperawatan di

RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 berlebih, namun di lain pihak masih

terdapat kekurangan tenaga keperawatan pada beberapa ruangan yaitu Zal SB (Sahadewa),

Zal C (Bima), Kamar Operasi (OK) dan Insatalasi Gawat Darurat, dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien penyakit dalam di Zal SB (Sahadewa) Tahun

2005 dibutuhkan sebanyak 14 orang, tetapi yang tersedia hanya 13 orang, sehingga

kurang sebanyak 1 orang; dan Tahun 2006 sebanyak 19 orang, tetapi yang tersedia hanya

15 orang, sehingga kurang sebanyak 4 orang;

Page 51: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

59

2) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien bedah Zal C (Bima) Tahun 2006 dibutuhkan

sebanyak 15 orang, tetapi yang tersedia hanya 14 orang, sehingga kurang sebanyak 1

orang;

3) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien di Kamar Operasi (OK) Tahun 2006 dibutuhkan

sebanyak 2 orang, tetapi yang tersedia hanya 1 orang, sehingga kurang sebanyak 1 orang;

4) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien di Instalasi Gawat Darurat Tahun 2005

dibutuhkan sebanyak 25 orang, tetapi yang tersedia hanya 19 orang, sehingga kurang

sebanyak 6 orang; dan Tahun 2006 sebanyak 24 orang, tetapi yang tersedia hanya 17

orang, sehingga kurang sebanyak 7 orang.

Hasil konfirmasi dengan masing-masing kepala ruangan Zal Sahadewa, Bima, IRD dan

RR diketahui bahwa pada ruangan tersebut memang masih terdapat kekurangan tenaga

keperawatan.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

1) Standar Tenaga Keperawatan di Rumh Sakit yang dikeluarkan oleh Direktorat Pelayanan

keperawatan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Tahun 2001

pada Lampiran Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan pada Angka

2 yang menyatakan model pendekatan dalam penghitungan kebutuhan tenaga

keperawatan pada: Rawat Inap, Kamar Operasi dan Kamar Bersalin;

2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada RSUD

Sanjiwani Kabupaten Gianyar yang menyebutkan bahwa Komite Keperawatan

Fungsional mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar asuhan keperawatan,

memantau pelaksanaannya melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur

kewenangan profesi anggota staf keperawatan fungsional, mengembangkan program

pelayanan, pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan.

Penempatan tenaga keperawatan yang tidak merata mengakibatkan kurang optimalnya

pelayanan kesehatan terhadap pasien pada ruangan yang berkenaan.

Hal ini disebabkan oleh Kelalaian Ketua Komite Keperawatan Fungsional (KKF) yang

menempatkan tenaga keperawatan tidak merata dan tidak membuat analisa terhadap

kebutuhan tenaga keperawatan secara kuantitatif.

Page 52: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

60

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa secara umum temuan BPK RI

dapat diterima, namun dapat dijelaskan bahwa di beberapa unit pelayanan memang ada

kekurangan tenaga, namun di unit lain terlihat jumlah tenaga lebih dari standar, hal ini

muncul karena situasi/kondisi di lapangan sangat dipengaruhi oleh jumlah, jenis/ kategori

pasien yang dirawat serta tingkat ketergantungan. Untuk tahun berikutnya akan membuat

analisa yang lebih tajam terhadap kebutuhan tenaga serta koordinasi dengan bagian SDM.

BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada Ketua

Komite Keperawatan Fungsional (KKF) atas kelalaiannya dalam menempatkan tenaga

keperawatan yang tidak berimbang dan tidak membuat analisa terhadap kebutuhan tenaga

keperawatan; dan selanjutnya memerintahkan Ketua KKF menempatkan tenaga keperawatan

secara berimbang sesuai kebutuhan dan secara rutin membuat analisa kuantitatif terhadap

kebutuhan tenaga keperawatan.

e. Obat - obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa sebanyak 273 jenis serta 44 unit

peralatan kesehatan yang rusak berat belum dihapuskan

Permasalahan atas obat-obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa dan peralatan

kesehatan yang rusak berat dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Obat-obatan Kadaluwarsa

Untuk memenuhi kecukupan pemenuhan obat-obatan dan bahan habis pakai di

gudang farmasi, maka Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani mengadakan obat-

obat dan bahan habis pakai yang terkait dengan tujuan untuk memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat. Pengadaan obat - obatan dan bahan habis pakai tersebut

selain berasal dari dana APBD juga berasal dari bantuan/hibah dalam bentuk obat yang

diterima baik dari Pemerintah Pusat, Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar maupun dari

Negara Jepang.

Hasil pemeriksaan fisik Tim BPK RI pada Gudang Obat RSUD Sanjiwani pada

tanggal 15 s.d 16 September 2007 dijumpai bahwa masih terdapat 273 jenis obat - obatan

dan bahan habis pakai yang telah kadaluwarsa/telah habis masa berlakunya, namun

masih ditempatkan di gudang obat. Rincian 273 jenis obat-obatan dan bahan habis pakai

dapat dilihat dalam Lampiran 3 a dan 3 b.

Atas hal tersebut, pihak RSUD Sanjiwani baru sebagian mengusulkan penghapusan

dan pemusnahan obat - obatan dan bahan habis pakai yang telah kadaluwarsa kepada

Page 53: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

61

Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar sesuai dengan surat permohonan penghapusan

barang nomor 900/864/RSU/2006 tanggal 27 Juni 2006.

b. Peralatan kesehatan yang rusak berat

Begitu pula halnya dengan peralatan medis maupun non medis, peralatan tersebut

harus dihapuskan jika rusak berat dan tidak dipakai lagi untuk mengurangi beban

administrasi dan kemungkinan disalahgunakan penggunaannya. Berdasarkan

pemeriksaan atas Daftar Inventaris Barang dan hasil pemeriksaan fisik secara uji petik

atas peralatan medis pada tanggal 19 September 2007 pada ruang rawat inap dan rawat

jalan serta atas daftar peralatan yang rusak berat di Gudang Instalasi Pemeliharaan Sarana

Rumah Sakit (IPSRS), sebanyak 44 unit peralatan yang rusak berat dan tidak dapat

dipakai lagi masih tersimpan di ruang rawat inap dan rawat jalan serta pada Gudang

IPSRS dan belum dilakukan penghapusan. Atas peralatan medis yang telah rusak tersebut

baru sebagian mengusulkan penghapusan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada

Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar sesuai dengan surat permohonan penghapusan

barang nomor 900/864/RSU/2006 tanggal 27 Juni 2006.

Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)

dijelaskan bahwa usulan penghapusan peralatan medis sudah diajukan tetapi belum

ditindaklanjuti oleh Tim Penghapusan Barang Kabupaten Gianyar. Rincian peralatan

yang rusak berat dapat dilihat dalam Lampiran 3 c.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

1) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah pada:

a ) Pasal 41 ayat (2) Penghapusan barang milik negara/daerah meliputi penghapusan

dari daftar barang milik negara/daerah;

b ) Pasal 44 ayat (1) Penghapusan barang milik negara/daerah dengan tindaklanjut

pemusnahan dilakukan apabila barang milik negara/daerah dimaksud tidak dapat

digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapat dipindahtangankan;

c ) Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001

tanggal 1 Pebruari 2001 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah Bab VII

perubahan Status Hukum pada pasal 22:

Ayat (1) Setiap Barang yang rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi

(hilang/mati) bagi keperluan dinas dapat dihapuskan dari daftar inventaris;

Page 54: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

62

Ayat (2) Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan

perstandar perundang – undangan yang berlaku

Ayat (3) Barang – barang yang dihapuskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

(2) dan ayat (3) diselesaikan melalui:

a ) Pelelangan/Penjualan;

b ) Sumbangan/Hibah kepada pihak lain;

c ) Pemusnahan.

2) Keputusan Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Nomor:188/602/RSU

tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Barang-Barang Daerah Milik RSUD

Sanjiwani Gianyar dalam:

a) Diktum ”menimbang” menyebutkan bahwa barang-barang daerah milik

Pemerintah Kabupaten di RSUD Sanjiwani Gianyar yang sudah dalam keadaan

rusak berat dan tidak efisien lagi penggunaannya untuk kepentingan dinas perlu

dihapuskan dari Daftar Inventaris Kekayaan Milik RSUD Sanjiwani Pemerintah

Kabupaten Gianyar;

b) Diktum ”menetapkan” bagian kedua menyebutkan bahwa Panitia Penghapusan

Barang sebagaimana dimaksud Diktum Pertama bertugas:

(1) Meneliti administrasi barang yang ada di RSUD Sanjiwani Kabupaten

Gianyar dan pengurusannya;

(2) Meneliti keadaan fisik barang-barang dihubungkan dengan persyaratan

personil;

(3) Melaporkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Sanjiwani Gianyar hasil

penelitian barang yang akan dihapus.

Akibat dari permasalahan tersebut di atas adalah:

1) Membuka peluang penyalahgunaan obat-obatan dan barang habis pakai yang

kadaluwarsa serta penyalahgunaan peralatan kesehatan yang rusak;

2) Menambah beban administrasi dan beban penyimpanan atas persediaan dan barang-

barang yang sudah tidak dimanfaatkan tersebut.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelalaian Wakil Direktur Penunjang dan

Panitia Penghapusan Barang yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obat-obatan

yang kadaluwarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada Pemerintah

Kabupaten Gianyar.

Page 55: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

63

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa sudah memerintahkan

Wadir Umum dan Keuangan melalui Panitia Penghapusan Barang. Unit RSUD Sanjiwani

sudah membuat permohonan terhadap barang-barang yang dihapus, sebab penghapusan

barang adalah kewenangan dari Pemda yang tentunya melalui SK Bupati.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada Wakil Direktur

Penunjang dan Panitia Penghapusan Barang atas kelalaiannya yang baru sebagian

mengusulkan penghapusan obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah

rusak berat kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar dan selanjutnya memerintahkan untuk

segera mengusulkan penghapusan obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang

sudah rusak berat lainnya kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar.

f. 86 unit peralatan kesehatan RSUD Sanjiwani belum diuji atau dikalibrasi sesuai yang

dipersyaratkan

Alat Kesehatan merupakan salah satu sarana penting untuk meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan kepada masyarakat, karenanya ketepatan pengukuran sesuai dengan

fungsi suatu alat kesehatan sangatlah diperlukan, sehingga perlu adanya pengujian/kalibrasi.

Pengujian/kalibrasi merupakan keseluruhan tindakan yang meliputi pemeliharaan fisik dan

pengukuran untuk membandingkan alat ukur dengan standar satuan ukuran yang sesuai. Hal

tersebut bertujuan untuk menentukan kesalahan pengukuran atau melakukan peneraan guna

menentukan kebenaran nilai alat ukur.

Pemeriksaan terhadap Daftar Inventaris Peralatan Kesehatan RSUD Sanjiwani yang

pengadaannya sampai dengan akhir Tahun 2005 diketahui bahwa sebanyak 96 unit peralatan

yang mempunyai nilai ukur perlu dilakukan kalibrasi karena sudah berumur lebih dari satu

tahun sampai dengan berakhirnya pemeriksaan tanggal 5 November 2007. Sedangkan

peralatan yang pengadaaannya dilaksanakan setelah Tahun 2005 belum berumur lebih dari

satu tahun.

Selanjutnya, pemeriksaan fisik pada tanggal 18 s.d. 19 September 2007 atas peralatan

tersebut di seluruh ruangan pasien/bangsal diketahui bahwa diantara 96 alat tersebut,

sebanyak 86 alat belum dikalibrasi. Sedangkan 10 alat yang ada pada Ruang Radiologi sudah

dikalibrasi oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) pada bulan Juli 2007. Dari 86

alat kesehatan yang belum dikalibrasi tersebut, 35 unit berfungsi dengan baik, 42 unit rusak

ringan dan 9 unit rusak berat. Meskipun mengalami rusak ringan dan rusak berat, alat

Page 56: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

64

kesehatan tersebut masih difungsikan. Daftar peralatan kesehatan yang belum dikalibrasi

dapat dilihat dalam Lampiran 4.

Pemeriksaan atas Dokumen Anggaran Satuan Kegiatan (DASK) dan konfrmasi dengan

Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) diketahui bahwa dalam

Tahun Anggaran 2005 dan 2006, RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar telah menganggarkan

dana pengkalibrasian masing-masing sebesar Rp10.000.000,00 dan Rp15.000.000,00,

sedangkan pada Tahun 2007 tidak dianggarkan. Namun demikian, dana tesebut tidak

direalisasikan oleh Bagian Keuangan karena tidak mencukupi untuk melakukan

pengkalibrasian alat kesehatan yang ada.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

363/MENKES/PER/IV/1998 tanggal 8 April 1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat

Kesehatan pada Sarana dan Prasarana Kesehatan dalam:

1) Pasal 2 Ayat (1) disebutkan bahwa Setiap Alat Kesehatan wajib dilakukan pengujian dan

atau kalibrasi untuk menjamin kebenaran nilai keluaran kinerja dan keselamatan

pemakaian;

2) Pasal 4 ayat (1) disebutkan bahwa pengujian dan atau kalibrasi alat kesehatan dilakukan

oleh instansi penguji secara berkala, sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun.

Permasalahan tersebut mengakibatkan hasil peneraan alat ukur tersebut tidak dapat

diyakini sehingga akan mempengaruhi diagnosa dokter dan pelayanan terhadap pasien yang

tidak optimal.

Hal tersebut disebabkan oleh:

1) Kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang

memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan tersebut sehingga mutu

dan fungsi alat kesehatan tersebut terjamin;

2) Kelalaian Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit yang tidak membuat

daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa pihak RSUD Sanjiwani setiap

tahun sudah merencanakan namun kalibrasi tidak bisa optimal dilaksanakan mengingat

terbatasnya anggaran sehingga dilakukan berdasarkan prioritas.

Page 57: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

65

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada:

a. Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan atas kelalainnya yang kurang

memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat kesehatan dan selanjutnya

memerintahkan untuk menganggarkan pengkalibrasian alat kesehatan secara memadai;

b. Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit atas kelalaiannya yang tidak

membuat daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi dan selanjutnya

memerintahkan untuk membuat daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi.

g. 478 unit alat kesehatan dan 7 komponen peralatan ambulance pada RSUD Sanjiwani

belum dimanfaatkan secara optimal

Proses pengadaan alat-alat kesehatan pada RSUD Sanjiwani diawali oleh pengajuan

usulan rencana kebutuhan peralatan oleh masing-masing ruangan rawat inap dan rawat jalan

kepada Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan. Berdasarkan usulan

tersebut Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan mengajukan

perencanaan kebutuhan alat kesehatan kepada Kepala Bagian Perencanaan. Usulan tersebut

selajutnya dibahas oleh Kepala Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan, Kepala Bagian

Perencanaan, Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur Penunjang, Wakil Direktur Umum

dan Keuangan serta Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar untuk mendapat

persetujuan.

Pengadaan alat kesehatan dilaksanakan selain memperhatikan kebutuhan peralatan dari

masing-masing ruang rawat inap dan ruang rawat jalan juga disesuaikan dengan anggaran

yang ada. Sumber dana pengadaan alat-alat kesehatan berasal dari APBN, APBD Kabupaten

Gianyar, APBD Provinsi Bali dan Bantuan Luar Negeri.

Pemeriksaan fisik secara uji petik pada tanggal 22 September 2007 oleh Tim BPK RI

pada Gudang Material dan Gudang Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit atas

penerimaan dan pemanfaatan alat kesehatan diketahui bahwa terdapat 478 unit alat

kesehatan, diantaranya berupa: Incubator, Blood Warmer, Nebulizer, Autoclave, Ultrasonic

Scaler dan lain-lain belum dimanfaatkan. Alat-alat kesehatan tersebut masih tersimpan dalam

gudang material dan tidak disalurkan sesuai dengan perencanaan. Padahal ke-478 unit

peralatan tersebut sifatnya bukan merupakan persediaan yang harus disimpan, namun harus

segera dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing ruang rawat inap dan

rawat jalan.

Page 58: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

66

Dari 478 peralatan kesehatan tersebut, sebanyak 475 unit senilai Rp465.647.727,00

merupakan peralatan yang bersumber dari APBN, APBD dan DHS Provinsi Bali. Sedangkan

3 unit lainnya merupakan bantuan untuk flu burung yang bersumber dari APBN dan diterima

dalam bentuk barang yang tidak diketahui nilai perolehannya. Peralatan untuk flu burung

maupun endoskopi tidak dimanfaatkan karena belum ada ruangan khusus, sedangkan

peralatan bedah tulang tidak dimanfaatkan karena RSUD Sanjiwani belum mempunyai

dokter spesialis bedah tulang. Daftar rincian 481 unit alat yang belum dimanfaatkan tersebut

dapat dilihat dalam Lampiran 5.

Selain itu berdasarkan pemeriksaan fisik atas kendaraan ambulance baik yang diperoleh

dari bantuan Jepang dan DHS Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada Tahun 2006 ditemukan

adanya peralatan yang menurut spesifikasi seharusnya berada dalam ambulance Bantuan

DHS, tetapi kenyataannya disimpan dalam ruangan UGD yang berjumlah 6 unit yaitu

sterilizer, warmed lamp, resuscitator, mobile mercurial sphygmomanometer, stethoscope, dan

hand–held pulse oximeter system. Sedangkan untuk 1 unit lainnya berupa generator set tidak

ditaruh di ambulance.

Konfirmasi dengan Wadir Umum dan Keuangan dalam hal ini sebagai salah satu

pejabat yang bertanggungjawab dalam menerima bantuan tersebut diketahui bahwa generator

set tidak ditaruh dalam ambulance karena mengalami kerusakan akibat salah penanganan.

Sedangkan, untuk 6 unit peralatan yang lain, petugas UGD menjelaskan bahwa peralatan

tersebut dipakai untuk keperluan di UGD, tetapi apabila sewaktu-waktu diperlukan maka

akan dikembalikan lagi ke dalam ambulance.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tanggal 3

Nopember 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2006 tentang perubahan

keempat atas Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah: Pasal 3 huruf (b) yang menyatakan bahwa “Pengadaan

barang/jasa wajib menerapkan prinsip efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai

dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan”.

Hal tersebut mengakibatkan:

1) Kebutuhan alat-alat kesehatan dari masing-masing ruangan/bangsal pada RSUD

Sanjiwani Gianyar tidak dapat dipenuhi sehingga tidak dapat memberikan pelayanan

Page 59: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

67

kesehatan kepada masyarakat secara optimal;

2) Pembelian 475 peralatan kesehatan sebesar Rp465.647.727,00 dan bantuan peralatan

untuk flu burung belum dapat memberikan manfaat secara optimal.

3) Tujuan pemberian bantuan kendaraan ambulance untuk memberikan pelayanan kesehatan

secara optimal tidak dapat tercapai.

Permasalahan tersebut antara lain disebabkan oleh:

1) Kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap tidak segera memanfaatkan dan mendistribusikan

bantuan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat;

2) Kurangnya koordinasi antara Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap

dan Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi

kebutuhan alat kesehatan;

3) Kurangnya pemahaman dari petugas atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam

ambulance.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa adanya sarana dan prasarana di

gudang merupakan cadangan bila ada kerusakan, koordinasi tetap dilaksanakan dengan RSU

mengingat keterbatasan dana maka pengadaan berdasarkan skala prioritas dan sesuai

kesepakatan. Untuk peralatan dalam ambulance sudah ada tenaga terlatih dalam penggunaan

alat di ambulance.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar:

1) Memberi sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya tidak segera

memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan

dan selanjutnya memerintahkan untuk memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat

kesehatan untuk pelayanan kesehatan;

2) Memberi sanksi kepada Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap dan

Kepala Instalasi Rawat Jalan atas kelalaiannya yang kurang berkoordinasi dalam

merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat kesehatan dan selanjutnya

memerintahkan untuk melakukan koordinasi dalam merencanakan jumlah, jenis, dan

spesifikasi kebutuhan alat kesehatan;

3) Memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk memberikan arahan kepada petugas

atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam ambulance.

Page 60: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

68

h. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD Sanjiwani tidak sesuai standar yang

ditetapkan

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan rumah

sakit. Pencapaian atas mutu pelayanan keperawatan yang efisien dan efektif salah satunya

ditentukan oleh penyediaan peralatan keperawatan yang memadai.

Pemeriksaan atas buku inventaris seluruh ruangan rawat inap pada RSUD Sanjiwani

Gianyar diketahui bahwa peralatan kesehatan yang tersedia di ruang rawat inap yang

berkapasitas 30 orang pasien per ruangan baik untuk alat tenun maupun peralatan

keperawatan seperti standar infus, bak instrumen, pispot, urinal, handuk, sprei, sarung bantal

dan lainnya tidak sesuai dengan ”Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana

Kesehatan”. Begitu pula halnya dengan peralatan kesehatan yang terdapat di ruang rawat

inap dengan kapasitas di bawah 30 orang pasien per ruangan juga tidak sesuai dengan standar

peralatan yang ditetapkan RSUD Sanjiwani Gianyar seperti misalnya sprei, handuk, standar

infus, pispot, urinal dan peralatan lainnya.

Konfirmasi dengan Direktur dan Kepala Instalasi Rawat Inap menjelaskan bahwa

peralatan yang terdapat diruang rawat inap tidak sesuai dengan standar karena anggaran yang

membuat tidak mencukupi untuk penyediaan peralatan yang memadai. Padahal di gudang

material masih terdapat sejumlah peralatan kesehatan yang belum dimanfaatkan seperti

urinal, pispot, thermometer, tromol besar, tromol kecil, tensimeter dan sebagainya seperti

yang telah dijelaskan dalam temuan pemeriksaan g, yang seharusnya dapat didistribusikan ke

ruang rawat inap yang membutuhkan. Rincian perbandingan peralatan kesehatan dengan

Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan dapat dilihat pada Lampiran 6 a s.d 6 d.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:

1) Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan yang disusun oleh

oleh Tim Departemen Kesehatan RI pada Lampiran 2 yang menyebutkan:

a) butir 2 yang menyatakan alat keperawatan dan kebidanan diruang rawat inap dengan

kapasitas 30 orang pasien per ruangan

b) butir II untuk alat tenun

2) Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar pada:

a ) Lampiran 1 mengenai Standar Alat Tenun Ruang Rawat Inap RSUD Sanjiwani

Gianyar

b ) Lampiran 2 mengenai Standar Alat Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar

Page 61: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

69

3) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada RSUD

Sanjiwani Kabupaten Gianyar pada bagian 2.2 yang menyebutkan Kepala Instalasi Rawat

Inap mempunyai tugas:

a) Mempersiapkan dan menyediakan pelayanan dan tempatnya pada Instalasi Rawat

Inap untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan prima

b) Menyusun rencana kebutuhan dana, tenaga, sarana dan prasarana serta peralatan

kesehatan untuk melaksanakan program dibidangnya

c) Mengatur/mengadakan evaluasi dan monitoring terhadap sarana dan prasarana medis.

Hal tersebut mengakibatkan pelayanan keperawatan terhadap para pasien rawat inap

tidak optimal.

Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan

Keuangan yang kurang menganggarkan peralatan keperawatan secara memadai serta

kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap yang tidak mendistribusikan peralatan keperawatan

sesuai dengan kebutuhan jumlah, jenis dan spesifikasinya.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurangnya anggaran untuk

penyediaan peralatan yang memadai oleh karena subsidi dari pemerintah daerah belum

maksimal, sehingga dalam pelayanan memanfaatkan alat yang ada.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memerintahkan Direktur dan Wakil

Direktur Umum dan Keuangan untuk menganggarkan dan menyediakan peralatan yang

memadai sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada pasien rawat

inap; serta memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya yang

tidak mendistribusikan peralatan sesuai kebutuhan, jumlah, jenis dan spesifikasinya dan

selanjutnya memerintahkan untuk mendistribusikan peralatan keperawatan sesuai kebutuhan

pada masing-masing ruangan.

Page 62: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

70

i. Pengajuan klaim pembayaran Askes RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes (Persero)

tidak tepat waktu

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada pasien peserta Askes dan

menunjang kelancaran pembayaran klaim atas biaya pelayanan kesehatan, RSUD Sanjiwani

membuat perjanjian kerjasama dengan PT. Askes (Persero) Cabang Klungkung.

Proses pengajuan klaim Askes kepada PT. Askes dilaksanakan setelah peserta Askes

memperoleh pelayanan kesehatan dan pengobatan, selanjutnya pihak RSUD Sanjiwani

Gianyar mengajukan tagihan atas biaya pelayanan kesehatan peserta Askes secara teratur

setiap bulan kepada PT. Askes. Setelah klaim diajukan kepada PT. Askes maka PT. Askes

akan mengadakan verifikasi sebelum dilakukan pembayaran. Apabila dari hasil verifikasi

terdapat kekurangan bukti pendukung maka RSUD Sanjiwani Gianyar dapat melengkapi

kekurangannya yang selanjutnya diajukan klaim susulan.

Berdasarkan pemeriksaan atas daftar pengajuan klaim Askes ke PT.Askes (Persero)

oleh RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2005 s.d 2007, diketahui adanya

keterlambatan pengajuan klaim pelayanan kesehatan rawat inap dan rawat jalan untuk pasien

Askeskin antara 1 s.d. 57 hari dan Askes Komersial/Sukarela antara 4 s.d. 261 hari serta

klaim Askes Wajib/Sosial antara 3 s.d. 201 hari. Untuk Tahun 2005 beberapa data tidak

diperoleh yaitu Askes Komersial bulan Januari dan Februari. Rincian lebih lanjut dapat

dilihat dalam lampiran 7 a s.d 7 c.

Pengajuan klaim obat untuk Tahun Angaran 2005 s.d. 2007 juga mengalami

keterlambatan yaitu untuk peserta Askeskin antara 2 s.d 232 hari, Askes Komersial antara 1

s.d. 230 hari dan Askes Sosial antara 3 s.d. 67 hari. Untuk Tahun 2005, beberapa data tidak

diperoleh yaitu Askeskin bulan Februari dan Oktober, Askes Komersial bulan Januari,

Februari dan Juni serta Askes Sosial bulan Maret, April dan Mei. Rincian lebih lanjut dapat

dilihat dalam Lampiran 7 d s.d 7 f.

Hasil konfirmasi kepada Kepala Instalasi Farmasi dijelaskan bahwa keterlambatan

tersebut terjadi dikarenakan kekurangan petugas dalam menangani administrasi Askes,

disamping itu karena adanya perubahan program sehingga memerlukan waktu yang cukup

lama untuk menginput data kembali.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Kesepakatan Bersama antara PT. ASKES (Persero)

Cabang Klungkung dengan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar tentang Pelayanan

Kesehatan bagi Peserta ASKES Sosial PT ASKES (Persero) Nomor 040/XI.2/PKS/10.05

Nomor 900/ /RSU

Page 63: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

71

Pada Lampiran II tentang Tata Cara Pengajuan Tagihan dan Pembayaran Biaya Pelayanan

Kesehatan pada butir 1 yang menyatakan bahwa penagihan klaim pelayanan kesehatan oleh

Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya

dilakukan secara kolektif dan teratur kepada PT. Askes Kabupaten Gianyar.

Hal tersebut mengakibatkan keterlambatan penerimaan realisasi klaim pelayanan

kesehatan dan klaim obat peserta Askes dari PT. Askes (Persero) yang seharusnya segera

dapat dimanfaatkan untuk perawatan bagi peserta Askes yang lain.

Hal tersebut disebabkan kurangnya koordinasi antara petugas Askes pada RSUD

Sanjiwani dengan pihak PT. Askes dan kurangnya pengawasan Direktur terhadap petugas

tersebut sehingga terjadi keterlambatan pengajuan klaim pelayanan kesehatan dan obat oleh

RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes.

Direktur RSUD Sanjiwani menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan

program dari PT Askes sering berubah, dan sering terjadi kerusakan serta prosedur pengajuan

klaim ke PT. Askes rumit karena persyaratan verifikasi terlalu banyak.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada Direktur RSUD

Sanjiwani atas kurangnya pengawasan terhadap klaim Askes dan memerintahkan petugas

Askes pada RSUD Sanjiwani melakukan koordinasi dengan pihak PT. Askes sehingga dapat

melakukan pengajuan klaim sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

j. Pemberian pelayanan kepada Keluarga Miskin Tahun Anggaran 2007 diluar penetapan

sebesar Rp120.001.575,00 dan klaim peserta PT. Askes minimal sebesar

Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani

Penerimaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani salah satunya adalah

berasal dari retribusi pelayanan kesehatan. Pendapatan retribusi pelayanan kesehatan

diperoleh dari penjualan obat-obatan, rawat jalan dan rawat inap yang berasal dari pasien

umum maupun pasien Askes Wajib, Askes Sukarela dan Askes Miskin.

Hasil pemeriksaan Data Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan Surat

Keterangan Miskin (SKM) bagi keluarga miskin Tahun 2007 (Juli & Agustus) dan Data

Pengajuan dan Persetujuan Klaim Obat ke PT Askes serta kuitansi Tahun Anggaran 2005 s.d.

Page 64: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

72

2007 (s.d. April) diketahui bahwa pemberian pelayanan rumah sakit kepada Keluarga Miskin

(Gakin) diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 dan kepada peserta askes (Askes Wajib,

Sukarela dan Gakin) sebesar Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani. Hal tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Keluarga Miskin diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00

Prosedur pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin adalah berawal dari

penetapan jumlah dan nama masing-masing masyarakat yang menjadi peserta dalam

program Askes Miskin oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar dan pengesahan oleh Bupati

Gianyar. Berdasarkan daftar nama yang disahkan oleh Bupati, terbitlah Kartu Peserta

Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (PJPKMM) oleh PT

Askes (Persero). Selama belum memperoleh Kartu Peserta PJPKMM, peserta dapat

menggunakan Kartu Sehat, Kartu Jaminan Pemeliharaan kesehatan (JPK) Gakin atau

SKTM.

Hasil pemeriksaan terhadap Data SKTM bagi masyarakat miskin Tahun 2007

diketahui terdapat pemberian pelayanan oleh pihak rumah sakit kepada masyarakat

miskin yang tidak membawa kartu PJPKMM. Hal tersebut terjadi semenjak

dikeluarkannya Surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 683/Menkes/I/2007

tanggal 14 Juni 2007 tentang Kepesertaan Program Askeskin pada angka 5 yang

menyatakan bahwa apabila masih ada masyarakat miskin diluar ketetapan

Bupati/Walikota, Pemda setempat bertanggungjawab menanggulangi pendanaannya dari

APBD atau sumber lain. Pelayanan tersebut diberikan pada bulan Juli sebesar

Rp50.369.475,00, berupa Biaya Pelayanan sebesar Rp47.008.975,00 dan Biaya Bahan

Habis Pakai (BHP) sebesar Rp3.360.500,00; serta bulan Agustus sebesar

Rp69.632.100,00 berupa Biaya Pelayanan sebesar Rp65.587.600,00 dan Biaya BHP

sebesar Rp4.044.500,00, sehingga jumlah seluruhnya adalah sebesar Rp120.001.575,00.

Rincian dapat dilihat pada Lampiran 8 a.

Atas permasalahan ini, pihak rumah sakit telah berupaya mengajukan

permohonan klaim SKM/SKTM dengan Surat Nomor 900/897/RSU untuk bulan Juli

2007 sebesar Rp50.275.975,00 kepada Bupati Gianyar cq. Kepala kantor Dinas Sosial

Kabupaten Gianyar pada tanggal 20 September 2007 (revisi menjadi Rp50.369.475,00),

sedangkan klaim untuk bulan Agustus sebesar Rp69.632.100,00 belum diajukan.

Permohonan tersebut sampai dengan berakhirnya pemeriksaan belum direalisasikan oleh

Pemerintah Kabupaten Gianyar.

Page 65: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

73

2) Pemberian Pelayanan kepada Peserta Askes Wajib, Sosial dan Gakin membebani RSUD

minimal sebesar Rp65.515.050,00

Pemeriksaan atas prosedur pengajuan klaim Askes diketahui bahwa pengajuan

klaim Askes kepada PT Askes dilaksanakan setelah peserta PT Askes memperoleh

pelayanan kesehatan dan pengobatan, kemudian diverifikasi oleh pihak PT Askes yang

ditempatkan di RSUD Sanjiwani. Namun sebelum diverifikasi oleh PT Askes, pihak

rumah sakit telah memberikan pelayanan obat kepada pasien tanpa meneliti lebih lanjut

mengenai obat-obat yang diperkenankan Askes, sehingga pasien mendapat obat diluar

ketetapan askes dan pihak rumah sakit tidak membebankan kepada pasien dan selisih

kelebihan pemberian obat tersebut ditanggung oleh pihak rumah sakit.

Hasil pemeriksaan terhadap data Pengajuan dan Persetujuan Klaim Obat ke PT.

Askes diketahui bahwa pada Tahun Anggaran 2005 pengajuan klaim obat ke PT askes

sebesar Rp294.387.546,00 namun disetujui sebesar Rp292.512.534,00 sehingga terdapat

selisih sebesar Rp1.875.012,00, rinciannya dapat dilihat dalam Lampiran 8 b. Pada Tahun

2005 beberapa data tidak diperoleh oleh Tim BPK yaitu data untuk Askes Sukarela bulan

Januari dan Pebruari, Askes Wajib bulan Maret, April dan Mei serta Askes Gakin bulan

Pebruari dan Oktober. Tahun Anggaran 2006 pengajuan klaim ke PT Askes adalah

sebesar Rp872.389.014,00 dan disetujui sebesar Rp863.654.606,00 sehingga terdapat

selisih sebesar Rp8.734.408,00 dan pada Tahun Anggaran 2007 (s/d Juni) pengajuan

klaim ke PT Askes sebesar Rp2.320.711.506,00 dan disetujui sebesar

Rp2.265.805.876,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp54.905.630,00. Dengan

demikian, selisih keseluruhan berjumlah Rp65.515.050,00. Selisih sebesar

Rp65.515.050,00 terdiri dari Askes Wajib dan Sosial sebesar Rp8.202.944,00 dan Askes

Gakin sebesar Rp57.312.106,00.

Hasil konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani diketahui bahwa pelayanan

kepada Gakin tersebut diberikan sejak dikeluarkannya Surat Menteri Kesehatan yang

menghimbau bahwa Gakin diluar ketetapan akan menjadi tanggungan Pemda Gianyar.

Kepala Instalasi Farmasi juga menjelaskan bahwa selisih yang membebani RSUD terjadi

karena resep yang diberikan oleh dokter kepada pasien ternyata hanya sebagian obat yang

disetujui oleh PT Askes dan RSUD tidak mengenakan pembebanan atas selisih obat

tersebut khusus kepada paserta Askes Wajib dan Sosial.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan:

Page 66: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

74

1) Buku Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi

Masyarakat Miskin Tahun 2005 yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI Bab III

Penyelenggaraan Huruf B Kepesertaan angka:

2. menyatakan bahwa ”Penetapan jumlah dan nama masing-masing masyarakat miskin

yang menjadi peserta dalam program ini ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota

dan disahkan oleh Bupati/Walikota ”;

3. menyatakan bahwa ”Berdasarkan nama yang disahkan oleh Bupati/Walikota,

diterbitkan Kartu Peserta Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin oleh PT

Askes (Persero), maka dapat digunakan Kartu Sehat, Kartu JPK Gakin atau SKTM

(Surat Keterangan Tidak mampu)”;Apabila nama yang bersangkutan tidak

tercantum dalam daftar yang disahkan Bupati/Walikota, pada kontrak pertama

dengan pemberi pelayanan kesehatan (PPK) tetap memperoleh pelayanan

kesehatan, dan petugas akan menarik kartu identitas yang bersangkutan dan

meneruskannya kepada PT Askes (Persero) untuk mendapatkan verifikasi;

4. menyatakan bahwa ”Apabila jumlah masyarakat miskin di suatu daerah lebih

banyak dari jumlah yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan, maka iuran bagi

kelebihan jumlah masyarakat miskin tersebut dapat ditanggulangi pemerintah

provinsi/kabupaten/kota”.

2) Surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 683/Menkes/I/2007 tanggal 14 Juni

2007 tentang Kepesertaan Program Askeskin pada angka 5 menyatakan bahwa apabila

masih ada masyarakat miskin diluar ketetapan Bupati/Walikota, Pemda setempat

bertanggungjawab menanggulangi pendanaannya dari APBD atau sumber lain.

3) Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

Nomor 616.A/MENKES/SKB/VI/2004 Nomor 155 A Tahun 2004 tentang Tarif

Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta PT. Askes (Persero) dan Anggota Keluarganya di

Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah Bab I pasal I angka 42 menyebutkan bahwa ” Iuran

biaya (”cost sharing”) adalah pembebanan sebagian biaya pelayanan kesehatan kepada

peserta dan atau anggota keluarganya.

Hal tersebut mengakibatkan RSUD Sanjiwani terbebani biaya pelayanan kesehatan

kepada Keluarga Miskin diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 (Rp50.369.475,00 +

Rp69.632.100,00) dan peserta PT. Askes minimal sebesar Rp65.515.050,00

(Rp8.202.944,00 + Rp57.312.106,00) dan dana sebesar Rp120.001.575,00 tersebut tidak

dapat segera dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan kesehatan.

Page 67: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

75

Hal ini disebabkan oleh:

1) Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani yang terlambat untuk mengusulkan penggantian

biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli sebesar Rp50.369.475,00

dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007 sebesar Rp69.632.100,00 kepada

Pemda Kabupaten Gianyar;

2) Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi yang tidak mengenakan pembebanan atas selisih obat

kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa RSUD Sanjiwani mengikuti

ketentuan di PT. Askes yang hanya menanggung Pasien Miskin yang termasuk dalam daftar

kuota dari hasil pendataan BPS. Sedangkan banyak pasien miskin yang bersifat dadakan yang

menjadi tanggungan Pemda.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada:

1) Direktur RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang terlambat untuk mengusulkan

penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli sebesar

Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007 sebesar

Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar dan selanjutnya, memerintahkan

untuk segera mengusulkan penggantian biaya jika ada subsidi untuk keluarga miskin;

2) Kepala Instalasi Farmasi atas kelalaiannya yang tidak mengenakan pembebanan atas

selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial dan selanjutnya, memerintahkan

pembebanan atas selisih obat tersebut kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.

k. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit Swadana Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi ketentuan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Kabupaten Gianyar merupakan Rumah

Sakit Swadana yang ditetapkan berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor

445/3357/PUOD tanggal 8 Nopember Tahun 1999 perihal Persetujuan RSUD Sanjiwani

Gianyar Kabupaten Dati II Gianyar menjadi Unit Swadana Daerah. Unit Swadana Daerah

adalah satuan kerja daerah tertentu yang diberi wewenang untuk menggunakan penerimaan

fungsionalnya untuk keperluan operasionalnya sendiri secara langsung. Penerimaan

fungsional Tahun Anggaran 2005 dan 2006 antara lain bersumber dari penerimaan atas rawat

Page 68: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

76

jalan dan rawat inap baik pasien umum, pasien Askes, Pasien Askes Maskin dan pasien dari

Unit Swadana sendiri.

Hasil Pemeriksaan atas Laporan keuangan Tahun 2005 dan 2006 diketahui bahwa

Penggunaan Dana Swadana yang dipergunakan langsung untuk membiayai pengeluaran,

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Tahun Anggaran 2005

Realisasi penerimaan fungsional swadana sebesar Rp10.837.430.616,50 digunakan

untuk:

No Uraian Realisasi Ketentuan Selisih (Rp) (Rp) (Rp) 1 2 3 4 5 (4-3) 1 Pembinaan Manajemen 0 541.871.530,82 541.871.530,82 2 Pengembangan SDM 40.172.500,00 541.871.530,82 501.699.030,82 3 Biaya Operasional dan Pemeliharaan 7.351.236.446,00 4.876.843.777,43 (2.474.392.668,57) 4 Jasa Pelayanan 2.413.865.671,00 4.334.972.246,60 1.921.106.575,60 5 Biaya lain-lain 40.000.000,00 541.871.530,83 501.871.530,83 Jumlah 9.845.274.617,00 10.837.430.616,50 992.155.999,50

Sisa dana sebesar Rp992.155.999,50 (10.837.430.616,50 – 9.845.274.617,00) merupakan

saldo awal penerimaan Tahun Anggaran 2006.

Sesuai Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 900-1101 Dana

Swadana dapat digunakan untuk:

a) Kegiatan Manajemen maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83

b) Pengembangan SDM maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83

c) Biaya Operasional dan Pemeliharaan 45% x Rp10.837.430.616,50 =

Rp4.876.843.777,43

d) Jasa Pelayanan maksimal 40% x Rp10.837.430.616,50 = Rp4.334.972.246,60

e) Biaya lain-lain maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa terdapat pelampauan penggunaan Dana

Swadana untuk Biaya Operasional dan Pemeliharaan yaitu direalisasikan sebesar

Rp7.351.236.446,00 (67,83%) sedangkan seharusnya maksimal sebesar

Rp4.876.843.777,43 (45,00%), dengan demikian terjadi pelampauan sebesar

Rp2.474.392.668,57 atau 22,83% dari batas maksimal yang diperkenankan. Sedangkan

penggunaan langsung lainnya tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan. Rincian

dapat dilihat pada Lampiran 9.

2) Tahun Anggaran 2006

Page 69: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

77

Realisasi penerimaan fungsional swadana sebesar Rp15.640.678.530,54 digunakan

untuk:

No Uraian Realisasi Ketentuan Selisih (Rp) (Rp) (Rp) 1 2 3 4 5 (4-3) 1 Pembinaan Manajemen 0 782.033.926,53 782.033.926,53 2 Pengembangan SDM 60.974.200,00 782.033.926,53 721.059.726,53 3 Biaya Operasional dan

Pemeliharaan 9.525.973.490,00 7.038.305.338,73 (2.487.668.151,27)

4 Jasa Pelayanan 5.545.863.694,00 6.256.271.412,22 710.407.718,22 5 Biaya lain-lain 68.220.000,00 782.033.926,53 713.813.926,53 Jumlah 15.201.031.384,00 15.640.678.530,54 439.647.146,54

Sisa dana sebesar Rp439.647.146,54 (15.640.678.530,54 – 15.201.031.384,00) merupakan

saldo awal penerimaan Tahun Anggaran 2007.

Sesuai Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 900-1101 Dana

Swadana dapat digunakan untuk:

1) Kegiatan Manajemen maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53

2) Pengembangan SDM maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53

3) Biaya Operasional dan Pemeliharaan 45% x Rp15.640.678.530,54 =

Rp7.038.305.338,74

4) Jasa Pelayanan maksimal 40% x Rp15.640.678.530,54 = Rp6.256.271.412,22

5) Biaya lain-lain maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa terdapat pelampauan penggunaan Dana

Swadana untuk Biaya Operasional dan Pemeliharaan yaitu direalisasikan sebesar

Rp9.525.973.490,00 (60,91%) sedangkan seharusnya maksimal sebesar

Rp7.038.305.338,74 (45,00%), dengan demikian terjadi pelampauan sebesar

Rp2.487.668.151,27 atau 15,91% dari batas maksimal yang diperkenankan. Sedangkan

penggunaan langsung lainnya tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan (rincian

terlampir).

Hasil konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani dijelaskan bahwa pelampauan

tersebut terjadi adalah untuk menutupi kebutuhan operasional rumah sakit yang sangat

minim.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam

Negeri Nomor 900-1101 tanggal 16 Oktober 1997 tentang Juknis Pengusulan, Penetapan,

dan tata Cara Pengelolaan Keuangan Unit Swadana Daerah huruf D. Penggunaan Dana

Page 70: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

78

Swadana Daerah menyebutkan bahwa dana swadana dapat dipergunakan secara langsung

untuk membiayai pengeluaran dengan rincian sebagai berikut:

1) Kegiatan Pembinaan Manajemen maksimal ………………….......5%

2) Pengembangan SDM maksimal………………………....................5%

3) Biaya Operasional dan Pemeliharaan maksimal………………….45%

4) Jasa Pelayanan maksimal………………………………………….40%

5) Biaya Lain-lain……………………………………………………..5%

Hal tersebut mengakibatkan:

1) Penggunaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan yang melampaui batas maksimal

berpotensi pemborosan keuangan RSUD Sanjiwani;

2) Terbatasnya penggunaan dana swadana secara langsung untuk kegiatan Pengembangan

SDM dan Pembinaan Manajemen berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan.

Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Direktur, Wakil Direktur Umum dan

Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani dalam

menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan

fungsional kurang berpedoman pada standar yang berlaku.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa keadaan pisik RSUD

Sanjiwani sangat kumuh sehingga diperlukan rehab fisik terhadap bangsal dan selasar dan

adanya perbaikan WC gedung/Bangzal. Disamping itu Rumah Sakit tidak mempunyai dana

fresh money untuk cadangan yang peran dan fungsi sosialnya yang menonjol khususnya

terhadap pasien miskin sehingga tidak terjadi penumpukan utang obat.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memberi sanksi kepada Direktur RSUD

Sanjiwani Gianyar, Wakil Direktur Umum dan Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan

dan Anggaran RSUD atas kelalaiannya dalam menyusun dan merencanakan penggunaan

Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada standar

yang berlaku. Dan selanjutnya di masa yang akan datang menyusun dan merencanakan

penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman

pada standar yang berlaku.

Page 71: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

79

l. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai

dengan pagu anggaran

RSUD Sanjiwani ditetapkan menjadi Unit Swadana Daerah yang dapat menggunakan

langsung penerimaan fungsionalnya tanpa disetor terlebih dahulu ke Kas Daerah dengan

Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gianyar Nomor 255 Tahun 1999. Pemeriksaan

atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK)

Perubahan serta rekening koran Tahun Anggaran 2005 dan 2006 diketahui bahwa terdapat

perbedaan antara saldo Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang dilaporkan dengan

yang sebenarnya ada pada Kas RSUD yang disebabkan oleh realisasi Insentif Jasa Pelayanan

(Jaspel), Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai dengan rencana kebutuhan/pagu

anggaran. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) murni swadana

Pemeriksaan atas LRA 2005 dan 2006 diketahui bahwa RSUD Sanjiwani

melaporkan SiLPA 2005 dan 2006 masing-masing sebesar Rp1.189.558.842,12 dan

Rp1.629.205.988,66.

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap rekening koran diketahui bahwa saldo kas per 31

Desember 2005 ternyata hanya sebesar Rp1.973.165,00, sehingga terdapat selisih sebesar

Rp1.187.585.677,12 (Rp1.189.558.842,12 - RpRp1.973.165,00). Selisih tersebut ternyata

digunakan untuk membiayai Jaspel, Obat-obatan, Listrik dan Air yang merupakan beban

Tahun 2005 itu sendiri.

Sementara itu, saldo kas per 31 Desember 2006 ternyata hanya sebesar

Rp433.800.616,54, sehingga terdapat selisih sebesar Rp1.195.405.372,12

(Rp1.629.205.988,66 - Rp433.800.616,54). Selisih tersebut ternyata digunakan untuk

membiayai Jaspel, Obat-obatan dan Listrik yang merupakan beban Tahun 2006 itu

sendiri. Dalam LRA, semua beban itu diistilahkan sebagai ”panjar” karena belum

dipertanggungjawabkan dengan SPM (Surat Perintah Membayar) atau SP2D (Surat

Perintah Pencairan Dana) untuk pengeluaran unit swadana pada tahun yang bersangkutan.

Permasalahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a ) Tahun Anggaran 2005

Page 72: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

80

(1) Insentif Jaspel dianggarkan sebesar Rp2.420.000.000,00 dan direalisasikan

sebesar Rp2.419.903.671,00 atau 99,99%; dengan kata lain, Jaspel

direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran

sebesar Rp96.329,00. Sedangkan pada Triwulan IV Tahun 2005, terdapat

pengeluaran berupa panjar Jaspel sebesar Rp909.065.251,24 yang dibebankan

pada SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Jaspel sebenarnya

melampaui anggaran sebesar Rp908.968.922,24 (Rp909.065.251,24 -

Rp96.329,00).

(2) Biaya Obat-obatan dianggarkan sebesar Rp3.650.000.000,00 dan direalisasikan

sebesar Rp3.649.831.156,00 atau 99,99%; dengan kata lain, obat-obatan

direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran

sebesar Rp168.844,00. Sedangkan pada Semester II Tahun 2005, terdapat

pengeluaran berupa panjar Biaya Obat-obatan sebesar Rp243.513.745,88 yang

dibebankan pada SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Obat-obatan

sebenarnya melampaui anggaran sebesar Rp243.344.901,88 (Rp243.513.745,88

– Rp168.844,00).

(3) Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp174.850.000,00 dan direalisasikan sebesar

Rp167.843.665,00 atau 95,99%; dengan kata lain, Biaya Listrik direalisasikan

tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar

Rp7.006.335,00. Sedangkan pada akhir Tahun 2005, terdapat pengeluaran

berupa panjar Biaya Listrik sebesar Rp34.385.580,00 yang dibebankan pada

SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Listrik sebenarnya melampaui

anggaran sebesar Rp27.379.245,00 (Rp34.385.580,00 – Rp7.006.335,00).

(4) Biaya Air dianggarkan Rp3.937.342,00 dan direalisasikan sebesar dan

Rp3.850.200,00 atau 97,79%; dengan kata lain, Biaya Air direalisasikan tidak

melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar

Rp87.142,00. Sedangkan pada akhir Tahun 2005, terdapat pengeluaran berupa

panjar Biaya Air sebesar Rp621.100,00 yang dibebankan pada SiLPA 2005.

Dengan demikian, realisasi Biaya Air sebenarnya melampaui anggaran sebesar

Rp533.958,00 (Rp621.100,00 - Rp87.142,00).

b ) Tahun Anggaran 2006

(1) Insentif Jaspel dianggarkan sebesar Rp6.205.184.782 dan direalisasikan sebesar

Rp5.545.863.694,00 atau 89,37%; dengan kata lain Jaspel direalisasikan tidak

melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar

Page 73: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

81

Rp659.321.088,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006, terdapat

pengeluaran berupa panjar Jaspel sebesar Rp10.367.547,12 yang dibebankan

pada SiLPA 2006, namun pada akhirnya tidak melampaui anggaran.

(2) Biaya Obat-obatan dianggarkan sebesar Rp4.409.006.800,00 dan direalisasikan

sebesar Rp4.408.394.952,00 atau 99,99%; atau dengan kata lain, Biaya Obat-

obatan direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa

anggaran sebesar Rp611.848,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006,

terdapat pengeluaran berupa panjar Biaya Obat-obatan sebesar

Rp1.164.307.925,00 yang dibebankan pada SiLPA 2006. Dengan demikian,

realisasi biaya obat-obatan sebenarnya melampaui anggaran sebesar

Rp1.163.696.077,00 (Rp1.164.307.925,00 - Rp611.848,00).

(3) Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp262.768.260,00 dan direalisasikan sebesar

Rp249.781.415,00 atau 95,06%; dengan kata lain, Biaya Listrik direalisasikan

tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar

Rp12.986.845,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006, terdapat

pengeluaran berupa panjar Biaya Listrik sebesar Rp20.729.900,00 yang

dibebankan pada SiLPA 2006. Dengan demikian, realisasi Biaya Listrik

sebenarnya melampaui anggaran sebesar Rp7.743.055,00 (Rp20.729.900,00 -

Rp12.986.845,00).

Dari uraian di atas, tampak secara keseluruhan bahwa realisasi pelaporan

Insentif Jaspel, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak melampaui anggarannya

sehingga pada akhir tahun seolah-olah masih terdapat SiLPA yang relatif besar dan

merupakan sumber daya keuangan untuk digunakan pada tahun berikutnya. Namun

demikian, terdapat pengeluaran berupa ”panjar” yang diambilkan dari SiLPA untuk

menutupi beban yang sebenarnya.

SiLPA 2005 sesungguhnya adalah sebesar Rp1.973.165,00 bukan sebesar

Rp1.189.558.842,12; dan SiLPA 2006 adalah sebesar Rp433.800.616,54 bukan

sebesar Rp1.629.205.988,66. Dengan demikian, saldo SiLPA sebenarnya pada akhir

tahun berjalan kurang memadai untuk mendukung ketersediaan uang tunai dan

likuiditas pengelolaan keuangan RSUD Sanjiwani pada tahun anggaran berikutnya.

Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Lampiran 10.

2) Penganggaran pengeluaran obat-obatan untuk membayar Hutang Obat kurang

memadai

Page 74: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

82

Dilihat dari penjelasan pada butir a. di atas, obat-obatan tersebut direalisasikan tidak

melampaui anggaran, namun dilihat dari pengeluaran sebenarnya, terdapat panjar Biaya

Obat-obatan T.A. 2005 sebesar Rp243.513.745,88 dan 2006 sebesar

Rp1.164.307.925,00. Namun demikian, terdapat pula pelaporan Hutang Obat yang

jumlahnya seolah-olah semakin meningkat pada Neraca per 31 Desember 2005 dan

2006, yaitu masing-masing sebesar Rp1.724.910.907,00 dan Rp2.117.978.718,00,

padahal hutang tersebut sudah mengandung ”panjar” Biaya Obat-obatan yang telah

dibayarkan.

Konfirmasi dengan pihak Instalasi Farmasi dan Bagian Perencanaan dan Anggaran

diketahui bahwa usulan pengeluaran belanja obat dari Instalasi Farmasi tidak

mempertimbangkan untuk pembayaran Hutang Obat, begitu pula Bagian Perencanaan

dan Anggaran juga tidak melakukan analisa atas hal tersebut. Sehingga pada akhir

Tahun 2005 dan 2006 terdapat ”panjar” Biaya Obat yang sebenarnya adalah

pengeluaran untuk membayar Hutang Obat yang belum dipertanggungjawabkan dengan

SPM atau SP2D. Dengan demikian, pengeluaran ”panjar” tersebut tidak dilandasi dan

tidak sesuai dengan perencanaan/pagu anggaran yang telah ditetapkan.

Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan:

1) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun 1993 tentang Penetapan dan

Penatausahaan serta Pertanggungjawaban Keuangan Unit Swadana Daerah Bab I

Ketentuan Umum Pasal 1 huruf k menyebutkan bahwa ” Sisa Lebih adalah selisih

antara realisasi penerimaan dengan realisasi dana Unit Swadana Daerah dengan SPMU

Pengesahan yang diterbitkan oleh Biro/Bagian Keuangan dalam satu tahun anggaran

berkenaan”.

2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 916/55/Keu/2005 tentang Pengesahan Dokumen

Anggaran Satuan Kerja (DASK) pada Biaya Listrik dianggarkan sebesar

Rp174.850.000,00, Biaya Air dianggarkan sebesar Rp3.937.342,00, Insentif Jasa

Pelayanan dianggarkan sebesar Rp2.420.000.000,00, dan Biaya Obat-Obatan

dianggarkan sebesar Rp3.650.000.000,00.

3) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 916/56/Keu/2006 tentang Pengesahan DASK pada

Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp262.768.260,00, Insentif Jasa Pelayanan

dianggarkan sebesar Rp6.205.184.782,00, dan Biaya Obat-Obatan dianggarkan sebesar

Rp4.409.006.800,00.

Hal tersebut diatas mengakibatkan:

Page 75: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

83

1) Rencana dan arah pemanfaatan sumber daya keuangan menjadi tidak pasti serta

menganggu manajemen kas dan likuiditas keuangan RSUD Sanjiwani pada tahun

berikutnya, karena ketersediaan saldo kas tunai yang lebih kecil dan tidak sesuai

dengan pelaporan SiLPA murni swadana;

2) Pengeluaran berupa ”panjar” untuk Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik

dan Air pada tahun berjalan tidak sesuai dengan perencanaan/pagu anggaran yang

tersedia.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:

1) Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang

tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu belanja yang

diprediksikan akan berlebih;

2) Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran yang

tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk membayar hutang

obat.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa SiLPA di RSUD Sanjiwani

dilaporkan guna mengetahui darimana sumber sisa anggaran dan pemakaian dari SiLPA

rekapan SiLPA diajukan pada anggaran perubahan akhir tahun. Sedangkan perencanaan

disusun sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi SiLPA kecuali pendapatan melebihi

target yang direncanakan.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar:

1) Memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan

Keuangan atas kelalaiannya tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi

suatu belanja yang kemungkinan berlebih;

2) Memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan

Anggaran yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk

membayar hutang obat

m. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani

senilai Rp588.000.000,00 belum efektif

Page 76: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

84

Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani

merupakan penggabungan dari Rekam Medis (Urusan Catatan Medis Rumah Sakit) dengan

Pencatatan dan Pelaporan RS (Urusan Pencatatan dan Pelaporan). Bagian SIMRS RSUD

Sanjiwani Kabupaten Gianyar dibentuk berdasarkan Perstandar Daerah Kabupaten Gianyar

Nomor 6 Tahun 2001 tanggal 5 Januari 2001 dengan latar belakang untuk menunjang

kegiatan pelayanan kesehatan di RSUD Sanjiwani.

Tujuan pembentukan bagian SIMRS adalah untuk meningkatkan pelayanan

administrasi pasien dengan cepat, tepat dan akurat serta sebagai sumber informasi rumah

sakit kepada masyarakat dengan teknik Computerized Billing System (CBS). Untuk

mencapai tujuan tesebut Pihak RSUD melakukan Kerjasama Operasi pada Bidang Sistem

Informasi Manajemen Rumah Sakit dengan CV. Andika Prima Tech yang dilaksanakan

dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak) Nomor:

Tanggal 27 Januari 2003.

Pelaksanaan pekerjaan menggunakan sistem kerjasama operasi (KSO) yang berlaku

sejak tanggal kontrak sampai dengan tanggal 27 Januari 2008. Pembayaran atas kerjasama

operasi tersebut dilakukan setiap bulan selama jangka waktu KSO. Setelah KSO tersebut

selesai, perangkat keras dan perangkat lunak yang terpasang menjadi milik Pihak RSUD.

Selama masa KSO biaya perawatan dan perbaikan perangkat lunak dan perangkat keras

menjadi tanggungjawab pihak CV. Andika Prima Tech.

Berdasarkan Kontrak tersebut pekerjaan CV. Andika Prima Tech adalah mengadakan

perangkat keras dan perangkat lunak untuk jaringan komputer SIMRS. Perangkat keras yang

dimaksud terdiri dari:

1) 31 unit computer Pentium III;

2) 1 unit server Pentium IV;

3) 4 Unit Printer;

4) 10 unit upgrade computer lama dengan spesifikasi Pentium III;

5) Perangkat lainnya.

Sedangkan perangkat lunak yang dimaksud adalah Integrated System Solution Hospital

Management System yang terdiri dari beberapa modul yang seluruhnya terintegrasi antara

satu modul dengan modul lainnya. Adapun modul-modul tersebut adalah sebagai berikut:

1) Rawat Jalan (Poliklinik);

2) Rawat Inap;

3) Rawat darurat;

4) Penunjang Medik (Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Gizi);

5) Keuangan dan Akuntansi;

440/080/1/KSO/2003 001/APTK-KSO/1/2003

Page 77: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

85

6) Sumber Daya Manusia

Harga borongan atas pekerjaan tersebut sebesar Rp840.000.000,00 yang dibayarkan

setiap bulan sebesar Rp14.000.000,00 selama 5 (lima) tahun. Selama Tahun Anggaran 2003,

Pihak RSUD tidak melakukan pembayaran atas pekerjaan tersebut karena sesuai dengan

perjanjian, pembayaran pertama mulai pada saat masa uji coba selesai, yaitu: Bulan Januari

2004. Dengan demikian sampai, dengan bulan Juni Tahun 2007 Pihak RSUD telah

melakukan pembayaran sebesar Rp588.000.000,00 (42 bulan x Rp14.000.000,00) yang

direalisasikan melalui belanja Jasa Pihak ketiga. Kontrak juga mengatur bahwa Aplikasi

SIMRS sudah dapat dimanfaatkan secara penuh pada saat selesainya masa uji coba.

SPK (Kontrak) atas Kerjasama Operasi SIMRS tersebut tidak memuat Rencana

Anggaran Biaya atas pekerjaan tersebut, sehingga tidak dapat diketahui spesifikasi yang

terinci atas pekerjaan tersebut yang pada intinya terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras

beserta alat pendukung lainnya dan pelatihan kepada pengawas dan operator. Jadwal kerja

untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut juga tidak diatur secara jelas oleh Pihak RSUD dan

CV. Andika Prima Tech sehingga untuk pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan tersebut

yang berdasarkan kontrak merupakan tanggungjawab Direksi RSUD Sanjiwani, tidak dapat

dilaksanakan.

Berdasarkan SPK (Kontrak) maksud dan tujuan dari penggunaan informasi rumah sakit

yang terintegrasi adalah:

1) Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit;

2) Meningkatkan efisien waktu, biaya dan tenaga;

3) Memudahkan dan mempercepat informasi baik keadaan pasien maupun informasi

lainnya;

4) Meningkatkan pengawasan terhadap aset rumah sakit;

5) Memudahkan dalam pengarsipan;

6) Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat;

7) Memudahkan dalam analisa atau statistik karena didukung oleh data-data yang lengkap

dan valid;

8) Memudahkan masyarakat dalam mencari informasi tentang rumahsakit.

Pemeriksaan atas penggunaan aplikasi yang sudah terpasang pada 41 instalasi dan

unsur penunjang diketahui bahwa sebanyak 31 user atau pengguna yang aplikasi sistemnya

sudah jadi atau terpasang belum dioperasikan atau dimanfaatkan secara penuh dengan kata

Page 78: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

86

lain Aplikasi SIMRS hanya difungsikan sebagai Billing Sistem dengan rincian sebagai

berikut:

No. Nama Modul Jml. Aplikasi

Terpasang (Unit)

Jml. Aplikasi yg Belum Dimanfaatkan

(User) 1 2 3 4

1 Modul Rawat Jalan 16 14

2 Modul Rawat Inap 13 12

3 Modul Rawat Darurat 3 1

4 Modul Penunjang Medik 8 7

5 Modul Keuangan dan Akuntansi 2 2

6 Sumber Daya Manusia - -

Jumlah 42 36

Tabel diatas menunjukkan bahwa aplikasi yang sudah selesai dikerjakan tetapi belum

dimanfaatkan adalah sebanyak 36 aplikasi. Sedangkan Modul Sumber Daya Manusia (SDM)

sampai pemeriksaan berakhir belum terpasang. Dengan demikian, informasi yang dapat

dilayani oleh Aplikasi SIMRS sebatas hanya informasi pendapatan, sedangkan informasi

yang menyangkut rekam medis, keuangan dan akuntansi serta sumber daya manusia tidak

dapat dilayani.

Untuk dapat mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS tersebut, CV. Andika Prima Tech

sudah melakukan pelatihan terhadap calon operator komputer yang terdiri dari bidan, perawat

dan tenaga administrasi yang sudah dilaksanakan pada tahun 2003. Tetapi pelatihan yang

diberikan hanya sebatas Computerized Billing System (sesuai sertifikat yang diterbitkan)

bukan Aplikasi SIMRS secara menyeluruh. Sampai dengan pemeriksaan berakhir, Aplikasi

SIMRS belum dioperasikan secara penuh.

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

tanggal 3 Nopember 2003: Pasal 2 ayat (2) Tujuan diberlakukannya Keputusan Presiden ini

adalah agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai

APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak

diskriminatif, dan akuntabel; dan Pasal 3 (b.) efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus

Page 79: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

87

sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-

besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan Kerjasama Operasi (KSO) pada Bidang SIMRS

tersebut belum mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Masalah tersebut disebabkan oleh:

1) Kelalaian Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan

Keuangan RSUD yang kurang melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi

SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian;

2) Kelalaian petugas dari masing-masing Instalasi/Bagian yang kurang optimal dalam

mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS;

3) Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang tidak

sesuai dengan kontrak.

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurang optimalnya dalam

mengoperasikan aplikasi SIMRS disebabkan terbatasnya anggaran, dan kelalaian CV. Andika

Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai kontrak ditindaklanjuti dengan

peringatan tertulis serta menjadi pertimbangan terhadap KSO dimaksud di masa mendatang.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada:

1) Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan Keuangan

RSUD atas kelalaiannya yang kurang melakukan pengawasan atas pengoperasian

Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian dan selanjutnya, memerintahkan

untuk melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing

Instalasi/Bagian;

2) Petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian atas kelalaiannya yang kurang optimal

dalam mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS dan selanjutnya, memerintahkan untuk

mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS secara optimal;

3) Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang tidak

sesuai dengan kontrak dan selanjutnya, memerintahkan untuk melaksanakan pekerjaan

sesuai dengan kontrak.

Page 80: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

88

n. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,60

memboroskan keuangan RSUD Sanjiwani

RSUD Sanjiwani adalah merupakan Unit Swadana Kabupaten Gianyar sehingga semua

penerimaannya dapat dipergunakan secara langsung oleh RSUD. Penerimaan Rumah Sakit

Sanjiwani diperoleh dari Jasa Sarana, Jasa Medis, Jasa Pelayanan dan Jasa Administrasi.

Penerimaan dari Jasa Pelayanan sesuai ketentuan dikembalikan kepada RSUD yang

diperuntukkan terutama bagi pengembangan sumber daya manusia dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.

Peraturan yang mengatur pembagian Jasa Pelayanan beberapa kali berubah dan yang

terakhir adalah Keputusan Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar Nomor:

188/791/RSU/VII/2006 tentang Revisi I Rumus Pembagian Jasa Pelayanan RSUD Sanjiwani

Kabupaten Gianyar. Keputusan Direktur tersebut memutuskan bahwa jasa yang dihasilkan

dari pendapatan RSUD Sanjiwani Gianyar dibagi dengan perbandingan prosentase sebesar

40% untuk jasa pelayanan dan 60% untuk biaya operasional pelayanan rumah sakit.

Berdasarkan keputusan tersebut yang berhak atas Jasa Pelayanan kesehatan adalah seluruh

karyawan RSUD baik Medis, Paramedis dan Non Paramedis setelah melaksanakan tugas

minimal satu tahun. Dari keseluruhan jasa pelayanan untuk karyawan tersebut, sebesar 17 %

merupakan jasa pelayanan untuk manajerial yang terdiri dari karyawan manajerial/struktural,

karyawan yang menjabat kepala dari suatu kelompok kegiatan.

Hasil pemeriksaan atas SPM, SP2D dan bukti-bukti pendukung atas Belanja Jasa

Pelayanan Tahun Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Juli 2007) menunjukkan jasa

pelayanan selain dibagikan kepada karyawan RSUD juga dibagikan untuk Dewan Penyantun.

Besarnya jasa pelayanan untuk Dewan Penyantun adalah sebesar 8% dari seluruh dana untuk

manajerial. Dewan Penyantun RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar sebagaimana diatur

dengan Keputusan Bupati Gianyar Nomor 312 Tahun 2006 terdiri dari Bupati, Wakil Bupati,

Ketua DPRD, Sekretaris Daerah, Asisten Administrasi, Kepala Bawasda, Kepala Dinas

Kesehatan dan Kepala Bagian Keuangan Kabupaten Gianyar, namun demikian Keputusan

Bupati tersebut tidak menyebutkan pemberian Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan

Penyantun. Sampai dengan pemeriksaan berakhir, Keputusan Bupati tentang Dewan

Penyantun untuk Tahun 2005, tidak didapatkan.

Jasa Pelayanan yang dibagikan untuk Dewan Penyantun tersebut selama Tahun

Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Juli 2007) adalah sebesar Rp99.325.028,60

dengan rincian sebagai berikut berikut: No. Tahun Anggaran Jml. Belanja

Jasa Pelayanan Jasa Pelayanan untuk

Dewan Penyantun

Page 81: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

89

(Rp) (Rp) 1 2 3 4 1 2005 2.419.903.671,04 32.951.777,35

2 2006 5.545.863.694,00 56.107.099,09

3 2007 (s.d. Juli) 1.788.028.472,00 10.266.152,16

Jumlah 9.753.795.837,04 99.325.028,60

Pembayaran atas Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun tidak dilakukan setiap

bulan tetapi disimpan terlebih dahulu oleh Tim Pengendali Jasa Pelayanan RSUD Sanjiwani

Gianyar yang bertugas sebagai pembagi jasa pelayanan. Jasa Pelayanan untuk Dewan

Penyantun dibayarkan setelah jasa pelayanan yang dikumpulkan tersebut dianggap cukup

jumlahnya. Jasa pelayanan yang telah dibayarkan kepada Dewan Penyantun selama Tahun

2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Mei 2007) adalah sebesar Rp87.439.758,62. Jumlah yang

dibayarkan lebih kecil dari jumlah yang sudah dikumpulkan yaitu Rp99.325.028,60 karena

sebagian digunakan untuk membayar tagihan RSUD kepada Dewan Penyantun yang sudah

menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di RSUD. Dari jumlah sebesar Rp87.439.758,62

tersebut, diantaranya Rp5.736.034,20 sudah termasuk yang dibayarkan kepada Direktur RSUD.

Rincian pembayarannya terdapat dalam Lampiran 11. Pembagian Jasa Pelayanan kepada

Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,00 tersebut tidak sesuai dengan ketentuan karena

seharusnya Jasa Pelayanan hanya untuk karyawan RSUD saja.

Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II

Gianyar Nomor 3 Tahun 1999 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Bab XVII Pengelolaan

Biaya Pelayanan Kesehatan di RSUD dan Puskesmas Pasal 22 yang menyatakan: Ayat (2)

seluruh penerimaan komponen jasa pelayanan dikembalikan kepada RSUD; dan Ayat (3)

penggunaan dana dimaksud ayat (2) diatur lebih lanjut oleh RSUD dan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar, yang diperuntukkan terutama bagi

pengembangan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada

masyarakat, atau sesuai dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Hal tersebut mengakibatkan Pembagian Jasa Pelayanan Kepada Dewan Penyantun

sebesar Rp99.325.028,60 tersebut tidak tepat sasaran dan merupakan pemborosan keuangan

RSUD Sanjiwani.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani yang

mengalokasikan Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun.

Page 82: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

90

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa pengalokasian pembagian jasa

pelayanan kepada Dewan Penyantun adalah berdasarkan SK Bupati Gianyar No.312 Tahun

2006, mengacu pada struktur Rumah sakit Type B yang merupakan imbalan kepada Dewan

Penyantun atas jasa-jasanya dalam rangka pembinaan RSUD Sanjiwani.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk

meninjau kembali kebijakan pembagian jasa pelayanan tersebut kepada Dewan Penyantun,

dan selanjutnya memerintahkan untuk tidak memberikan jasa pelayanan tersebut kepada

Dewan Penyantun.

o. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani sebesar Rp256.529.000,00 tidak

sesuai ketentuan

RSUD Sanjiwani merupakan RSUD Kelas B yang memberikan pelayanan rawat jalan

dan rawat inap kepada masyarakat. Pengolahan dan Penyediaan makanan untuk pasien rawat

inap dilakukan oleh Instalasi Gizi RSUD Sanjiwani yang secara organisasi berada di bawah

Wakil Direktur Penunjang.

Untuk Tahun Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (sampai dengan bulan Mei 2007),

penyediaan atas bahan makanan pasien yang diolah oleh Intalasi Gizi dilakukan oleh satu

rekanan yaitu UD. Arta Agung. Pengadaan Bahan Makanan tersebut dilaksanakan melalui

Surat Perjanjian Kerja (SPK)/kontrak yang dilaksanakan setiap bulan. Realisasi keuangan

atas pengadaan bahan makanan tersebut sampai dengan berakhirnya pemeriksaan adalah

sebesar Rp1.209.604.000,00 yang berasal dari pengadaan Bulan Januari Tahun 2005 sampai

dengan Bulan Nopember 2006. Sedangkan, pembayaran untuk pengadaan dari Bulan

Desember 2006 sampai dengan Bulan Mei 2007 belum direalisasikan. Daftar terinci terdapat

pada Lampiran 12.

Pemeriksaan atas SPK/kontrak dan bukti-bukti pendukungnya menunjukkan satuan

untuk pengadaan bahan makanan tersebut dilakukan berdasarkan jumlah porsi bahan

makanan yang terbagi atas 7 Jenis sebagai berikut: No. Jenis Makanan Pasien Harga per

Porsi (Rp) 1 2 3 1. Mahotama/VIP A 12.000,00

2. Madyatama/VIP B 9.000,00

3. Utama/VIP C 8.000,00

4. Pratama/Kelas I 7.000,00

5. Kelas II 6.000,00

Page 83: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

91

6. Kelas III 5.000,00

7. Cito Karyawan OK (Operasi Kamar) 10.000,00

Harga untuk satu porsi atas masing-masing jenis makanan pasien tersebut berdasarkan

perkiraan harga yang dibuat oleh Instalasi Gizi.

Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Gizi diketahui bahwa harga atas Makanan Cito

Karyawan OK ditentukan berdasarkan pekiraan untuk sekali makan yaitu Rp10.000/porsi,

sedangkan harga atas bahan makanan pasien ditentukan berdasarkan atas perhitungan

kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat satu porsi menu makanan siap

saji.

Hasil Pemeriksaan lebih lanjut atas pengadaan Bahan Makanan Pasien di Instalasi Gizi

menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

1) Penambahan biaya listrik dan air dalam pengadaan bahan makanan pasien sebesar

Rp1000 per porsi memboroskan keuangan RSUD sebesar Rp189.073.000,00 dan potensi

pemborosan sebesar Rp48.486.000,00

Harga Bahan Makanan Pasien ditentukan berdasarkan Kebutuhan Bahan Makanan

pasien yang disusun oleh Instalasi Gizi RSUD. Penentuan harga per porsi dilakukan

dengan menghitung habisnya bahan makanan untuk satu hari per jenis makanan.

Pemeriksaan atas daftar tersebut menunjukkan untuk satu jenis menu ditambah dengan

biaya listrik dan air adalah sebesar Rp3000,00 per hari atau Rp1000,00 per porsi untuk

tiga kali pemberian makanan. Padahal pengolahan Bahan Makanan tersebut dilakukan di

Instalasi Gizi dengan menggunakan fasilitas air dan listrik RSUD yang dibayar secara

rutin oleh RSUD. Dengan demikian, terdapat pembayaran di luar kebutuhan atas Bahan

Makanan Pasien sebesar Rp1000,00/porsi kepada UD. Arta Agung.

Jumlah Porsi Bahan Makanan Pasien yang dibayarkan selama Tahun Anggaran

2005, 2006 dan 2007 adalah sebagai berikut: No. Jenis Makanan Pasien Jumlah Porsi Jumlah Porsi Jumlah Porsi Jumlah Porsi

Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2005 & 2006

s.d Mei 2007 Pembayaran

belum direalisasikan

(1) (2) (3) (4) (5=3+4) (6)

1 Madyatama/VIP B 1.023 2.661 3.684 2.052 2 Utama/VIP C 2.856 7.209 10.065 1.695 3 Pratama/Kelas I 13.340 25.396 38.736 9.356 4 Kelas II 48.312 83.778 132.090 22.900

Page 84: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

92

5 Kelas III 645 3.549 4.194 12.483 Jumlah 66.176 122.593 188.769 48.486

Berdasarkan tabel diatas, total seluruh porsi Tahun 2005 dan 2006 menjadi 188.769

porsi, sehingga terjadi pengeluaran biaya diluar kebutuhan seluruhnya sebesar

Rp188.769.000,00 (Rp1000,00 x 188.769 porsi). Sedangkan, untuk Tahun 2007 (s.d.

Bulan Mei) terdapat potensi pengeluaran biaya air dan listrik di luar kebutuhan sebesar

Rp48.486.000 (Rp1000,00 x 48.486 porsi).

2) Terdapat kekurangan pengadaan bahan makanan pasien sebesar Rp12.070.000,00

Berdasarkan SPM, SPK, Faktur dan bukti-bukti pendukungnya jumlah pengadaan

Makanan Pasien yang dibayarkan untuk Bulan Nopember 2006 adalah sebagai berikut: Jumlah Porsi Harga per porsi Jumlah Harga No Jenis Makanan Pasien Sesuai Faktur (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 (3x4)

1 Madyatama/VIP B 151 9.000,00 1.359.000,00 2 Utama/VIP C 721 8.000,00 5.768.000,00 3 Pratama/Kelas I 2.203 7.000,00 15.421.000,00 4 Kelas II 6.580 6.000,00 39.480.000,00 5 Kelas III 169 5.000,00 845.000 6 Makanan Cito Karyawan

OK 30 10.000,00 300.000,00

Jumlah 9.854 45.000,00 63.173.000,00

Instalasi Gizi RSUD Sanjiwani setiap bulan membuat laporan kegiatan di Instalasi

Gizi berupa Laporan Instalasi Gizi, untuk mengetahui jumlah porsi bahan makanan

pasien yang telah diolah. Hasil pemeriksaan silang antara Laporan Instalasi Gizi dengan

jumlah porsi makanan berdasarkan SPK dan bukti pendukungnya menunjukkan bahwa

untuk bulan Nopember 2006 terdapat ketidaksesuaian jumlah porsi pengadaan bahan

makanan pasien antara SPK dan bukti pendukungnya dengan Laporan Instalasi Gizi

sebagai berikut: No. Jenis Makanan

Pasien Jml Porsi

Berdasarkan Laporan

Instalasi Gizi

Jml Porsi Berdasarkan

SPK & Faktur

Selisih (Porsi)

Harga per Porsi stlh dikurangi Biaya Air & Listrik (Rp)

Jml Kekurangan

Pengadan (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5=4-3) (6) (7=5x6) 1 Utama/VIP C 519 721 202 7.000,00 1.414.000,00 2 Pratama/Kelas I 1.642 2.203 561 6.000,00 3.366.000,00 3 Kelas II 5.122 6.580 1.458 5.000,00 7.290.000,00 Jumlah 12.070.000,00

Page 85: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

93

Tabel tersebut diatas menunjukkan terdapat kekurangan pengadaan bahan makanan

pasien (setelah dikurangi Biaya Listrik dan Air) yaitu Bahan Makanan Pasien Utama/VIP

C sebesar Rp1.414.000,00 (202 porsi dengan harga Rp7.000,00/porsi) , Pratama/Kelas I

sebesar Rp3.366.000,00 (561 porsi dengan harga Rp6.000,00/porsi) dan Kelas II sebesar

Rp7.290.000,00 (1.458 porsi dengan harga Rp5.000,00/porsi atau seluruhnya sebesar

Rp12.070.000,00 (Rp1.414.000+ Rp3.366.000,00+Rp7.290.000,00).

3) Terdapat pengadaan Bahan Makanan Cito Karyawan OK tidak sesuai ketentuan senilai

Rp6.900.000,00

Berdasarkan SPM, SPK dan bukti-bukti pendukungnya, jumlah pengadaan

Makanan Cito Karyawan OK yang telah dibayarkan untuk Tahun 2005 dan 2006 adalah

sebanyak 690 porsi dengan nilai Rp6.900.000,00 (Rp10.000,00 x 690 porsi). Sedangkan,

Laporan Instalasi Gizi menunjukkan bahwa Instalasi Gizi tidak pernah melakukan

pengolahan atas Makanan Cito Karyawan OK. Laporan hanya menunjukkan nilai Rupiah

Makanan Cito Ok tersebut (tidak terdapat jumlah porsi yang diolah).

Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Gizi diketahui bahwa untuk Makanan Cito

Karyawan OK diserahkan langsung pengelolaannya kepada rekanan (UD. Arta Agung)

dan Instalasi Bedah Sentral. Konfirmasi selanjutnya dengan UD. Arta Agung diketahui

bahwa UD. Artha Agung tidak mengadakan bahan Makanan Cito Karyawan OK, tetapi

uang tersebut dipotong langsung oleh Pemegang Kas RSUD untuk diserahkan ke

Instalasi Bedah Sentral.

Proses pengadaan Makanan Cito Karyawan OK tersebut dilakukan tidak sesuai

ketentuan, karena ada kesepakatan lisan antara Wakil Direktur Pelayanan dengan Wakil

Direktur Umum dan Keuangan untuk mempermudah penyediaan makanan Cito

Karyawan OK.

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

tanggal 3 Nopember 2003: Pasal 2 ayat (2) Tujuan diberlakukannya Keputusan Presiden

ini adalah agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya

dibiayai APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan,

adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel; Pasal 3 (a.) efisien, berarti pengadaan barang/jasa

harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai

sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat

Page 86: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

94

dipertanggungjawabkan; dan Pasal 3 (b.) efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus

sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya sesuai dengan sasaranyang ditetapkan.

Pengadaan Bahan makanan pasien yang tidak sesuai ketentuan tersebut diatas

mengakibatkan:

1) Keuangan RSUD Sanjiwani tidak hemat sebesar Rp201.143.000,00 (Rp189.073.000,00

+ Rp12.070.000,00) dan potensi tidak hemat sebesar Rp48.486.000,00;

2) Membuka peluang penggunaan uang RSUD Sanjiwani tidak efektif seperti yang telah

ditetapkan sebesar Rp6.900.000,00.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh:

1) Kelalaian Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani yang menyetujui pengadaan

bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari Instalasi Gizi;

2) Adanya kebijakan Direktur RSUD untuk mengadakan bahan makanan Cito Karyawan

OK tidak sesuai ketentuan;

3) Kelalaian Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani yang tidak cermat

melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan dan adanya unsur kesengajaan

rekanan/pelaksana kegiatan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian

Pekerjaan (kontrak).

Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurang optimalnya dalam

mengoperasikan aplikasi SIMRS disebabkan terbatasnya anggaran, dan kelalaian CV.

Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai kontrak ditindaklanjuti

dengan peringatan tertulis serta menjadi pertimbangan terhadap KSO dimaksud dimasa

mendatang.

BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar:

1) Memberi sanksi kepada Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya

yang menyetujui pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari

Instalasi Gizi dan selanjutnya, memerintahkan Panitia Pengadaan Barang RSUD

Sanjiwani dalam mengadakan bahan makanan pasien berdasarkan ketentuan yang

berlaku;

2) Memerintahkan Direktur dalam mengadakan bahan makanan cito karyawan OK sesuai

ketentuan;

Page 87: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

95

3) Memberi sanksi kepada Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani

atas kelalaiannya yang tidak cermat dalam melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan

dan selanjutnya, memerintahkan melakukan pemeriksaan barang/pekerjaan secara

cermat; serta memberi sanksi kepada rekanan/pelaksana kegiatan atas kelalaiannya

tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) dan

selanjutnya di masa akan datang melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian

Pekerjaan (Kontrak).

Page 88: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Standar Pelayanan Minimal Target Capaian Indikator Kinerja 2005 Kinerja

20051 2 4 5 6

A. INDIKATOR KABUPATEN SEHAT

1 Morbiditas a. Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk 5 11.73b. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + 85 70.31

c. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) /1000 penduduk

2 46.57

2 Akses dan Mutu PelayananKesehatan

a. Persentase Obat Generik Berlogo Dalam Persediaan 100 89.74

3 Pelayanan Kesehatan a. Persentase Persalinan oleh Tenaga kesehatan 90 89.76b. Persentase Bayi yang Mendapat Asi Ekslusif 80 67.14c. Persentase SD/MI yang Mendapat Pemeriksaan GIGI

dan Mulut100 69.46

d. Persentase Pekerja Mendapat Pelayanan KesehatanKerja

80 #REF!

e. Persentase Keluarga Miskin yang MendapatPelayanan Kesehatan

100 83.51

4 Sumber Daya Kesehatan a. Rasio Dokter per 100.000 penduduk 40 14.86b. Rasio Dokter Keluarga per 100.000 penduduk 2 0.00c. Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk 11 4.46d. Rasio Apoteker per 100.000 penduduk 10 1.73e. Rasio Bidan per 100.000 penduduk 100 42.11f. Rasio Perawat per 100.000 penduduk 117.5 93.39g. Rasio Ahli Gizi per 100.000 penduduk 22 9.91h. Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 penduduk 40 17.09i. Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000 40 7.18j. Persentase Penduduk yang Menjadi Peserta JPKM 80 25.40k. Rata-rata % anggaran kesehatan dalam APBD

kab/kota15 12.98

5 Manajemen Kesehatan a. % Kab/kota mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan 100 0.00

b. % prop/kab/kota mempunyai Provincial/RegincialHealth Account

100 0.00

B. STANDAR PELAYANANMINIMAL

I. Pelayanan Kesehatan Dasar6 Pelayanan Kesehatan Ibu Bayi Baru

Lahira. % Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk 25 16.49

7 Pelayanan Kesehatan Anak PraSekolah dan Usia Sekolah

a. % Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balitadan pra sekolah

65 60.28

b. % Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dansetingkat oleh tenaga kesehatan atau tenagaterlatih/guru UKS/dokter kecil)

75 65.10

8 Pelayanan Kesehatan Jiwa a. % Pelayanan gangguan jiwa disarana pelayanankesehatan umum

3 0.83

III. Pelayanan kesehatan rujukandan penunjang

9. Pelayanan Obsetrik dan NeonatalEmegensi Dasar dan Komprehensif

a. % Akses terhadap ketersediaan darah dan komponenyang aman untuk menangani rujukan ibu hamil danNeonatus

50 28.73

b. % Ibu Hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani 40 16.49

IV. Penyelenggaraan pemberantasan penyakitmenular

10 Pencegahan dan pemberantasanpenyakit TB Paru

a. % Kesembuhan penderita TBC BTA + 85 70.31

Lampiran IKEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) YANG TIDAK MENCAPAI TARGET

DINAS KESEHATAN DAN SATUAN KERJA LAINNYA YANG MENANGANI BIDANG KESEHATAN KABUPATEN TABANAN DI TABANAN

No. Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan

3

Page 89: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

1 2 4 5 63

V. Penyelenggaraan kesehatan

lingkungan dan sanitasi dasar11 Pelayanan Pengendalian Vektor a. % ABJ 95 92.55

VI. Penyelenggaraan promosikesehatan

12 Penyuluhan Perilaku Sehat a. % Desa dengan garam beryodium baik 65 0.00

VII. Pencegahan danPenanggulangan Penyalahgunaan Narkotika,Psikotropika & Zat Adiktif(P3 NAPZA) berbasismasyarakat

13 Penyuluhan P3 NAPSA (Pencegahandan Penanggulangan PenyalahgunaanNAPSA) yang berbasis di masyarakat

a. % Upaya penyuluhan P3 NAPSA oleh petugaskesehatan

3 2.16

VIII. Penyelenggaraan PelayananKefarmasian

14 Penyediaan Obat dan PerbekalanKesehatan untuk PelayananKesehatan Dasar

a. % Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 90 68.32

b. % Pengadaan obat essensial 90 81.28c. % Pengadaan obat generik 90 81.28

IX. Penyediaan pembiayaan danjaminan kesehatan

15 Penyelenggaraan pembiayaan untukpelayanan kesehatan perorangan

a. % Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar

30 25.40

16 Penyelenggaraan pembiayaan untukKeluarga Miskin dan masyarakatrentan

a. % Cakupan jaminan pemeliharaan Keluarga Miskindan masyarakat rentan

100 83.51

X. Lain-lain tambahan17 Jenis yang dilaksanakan sesuai

kebutuhan (untuk daerah tertentu)a. % Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja

formal20 0.00

b. % Cakupan WUS yang mendapat yodium kapsul 50 0.00c. % RFT Rate 91 55.56

Page 90: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 2a

No. BulanTunj. Struktural Tunj. Fungsional Selisih Tunj. Struktural Tunj. Fungsional Selisih Tunj. Struktural Tunj. Fungsional Selisih

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)1 2 3 4 5=(3-4) 6 7 8=(6-7) 9 10 11=(9-10)1 Januari 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 2 Februari 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 3 Maret 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 4 April 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 5 Mei 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 6 Juni 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 7 Juli 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 8 Agustus 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 9 September 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00

10 Oktober 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 11 Nopember 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00 12 Desember 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 13 Gaji ke-13 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00

Jumlah 1: 3.412.500.00 Jumlah 2: 1.950.000.00 Jumlah 3: 1.992.000.00 A. Jml. Pemborosan (1+2+3) 7.354.500.00Rp

(Sampai dengan pemeriksaan 6 Nopember 2007)

Tahun 2005 Tahun 2006

Selisih antara Tunjangan Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Tunjangan Fungsional untuk Golongan IV pada Daftar Gaji

Tahun 2007

Page 91: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 2b

No. BulanPej. Struktural Pej. Fungsional Selisih Pej. Struktural Pej. Fungsional Selisih Pej. Struktural Pej. Fungsional Selisih

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)1 2 3 4 5=(3-4) 6 7 8=(6-7) 9 10 11=(9-10)1 Januari 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 - 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 2 Februari 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 - 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 3 Maret 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 - 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 4 April 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 - 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 5 Mei 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 - 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 6 Juni 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 - 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 7 Juli 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 - 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 8 Agustus 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 - 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00 9 September 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 - 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00

10 Oktober 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 - 11 Nopember 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 - 12 Desember 200.000.00 200.000.00 - 200.000.00 200.000.00 -

Jumlah 1: - Jumlah 2: - Jumlah 3: 24.750.000.00 B. Jml. Pemborosan (1+2+3) 24.750.000.00Rp

TOTAL PEMBOROSAN (A + B) 32.104.500.00Rp

(Sampai dengan pemeriksaan berakhir)

Tahun 2005 Tahun 2006

Selisih Tambahan Penghasilan (Uang Kesejahteraan) antara Pejabat Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Pejabat Fungsional (Staf) Golongan IV berdasarkan DASK 2005, 2006 dan DPA 2007 dibayarkan per Triwulan

Tahun 2007

Page 92: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

No. Nama Obat Satuan Jumlah Tanggal Expired/Ket.1 2 3 4 5

1 Anbacim Vial 9 Jul-072 Andonek Botol 5 Berubah warna3 Rhinatiol Botol 12 Apr-034 Supraysin Botol 6 berubah warna5 Adona (Ac-17) Tablet 270 Sep-046 Gamex Biji 35 Jul-037 Trental Kapsul 100 Okt-048 Ulceran Kapsul 78 05-Jan-069 Trasik Injeksi Ampul 50 Jan-0410 Brospec Injeksi 1000 Vial 8 Obtober 200511 Topcillin 500 Kapsul 175 Jul-0512 Timact 80 Vial 21 April m200513 Trental 400 mg Tablet 100 Jan-0514 Fixiphar 100 Kapsul 32 Agust-0515 Sporetik 100 Kapsul 66 Jul 2003 dan Jan 200716 Lopamiro 370 Botol 2 Nop-0517 Zaditen 1 mg Tablet 60 Mei-0418 Sermion Tablet 55 Apr-0619 Minocin 100 mg Kapsul 45 Agust-0420 Herclov Kaplet 50 06-Des-0521 Cibacen 10 mg Tablet 72 Nop-0422 Cefspan 100 mg Kapsul 28 Jul-0423 Prazotec Kapsul 34 Mar-0524 Adalat oros 30 Tablet 60 Jan-0525 Pharodime Vial 8 Feb-0626 Pulmicort Turbuhaler (100 vg/dose) Botol 2 Jul-0627 Pulmicort Turbuhaler (100 mikrogran) Botol 2 Sep-0428 Seretide 50 inhaler Fles 3 Okt-0529 Seretide 125 inhaler Fles 1 Sep-0530 Ceftazidime injeksi Vial 8 Feb-0631 Alco plus sirup Botol 4 Jul-0632 Nimotop 50 Vial 2 Feb-0633 Kalcef injeksi Vial 9 Jul-0634 Meptin Fles 2 08-Jul-0635 Cendo Asthenof Botol 9 Jan-0636 Folamil Kaplet 100 Jul-0637 Vomitrol Tablet 100 Lama38 Tenofax 12,5 Tablet 30 13-Apr-0639 Cetatrex Kaplet 4 Agust-0640 Miniceronal Tablet 60 Sep-0641 OBH Botol 120 Sep-0642 Kotrimoksazol Botol 336 Berubah warna43 Vidisep 10% Botol 8 200544 Vitamin c 250 mg Tablet 2.500 Berubah warna45 Antasida doen 2700 Tablet 2.700 Okt-0646 Ka -en 34 (infus) 10 Fles 30 Feb-07

Daftar Obat ExpiredLampiran 3.a

Page 93: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

1 2 3 4 5

47 Etakridina Botol 1 Lama48 Super gips I kg Bungkus 3 Lama49 Fluorescein Botol 1 Mei-0650 Diphenhydramine 10 mg Ampul 36.060 Okt 2004 dan Agus 200651 Dexamethasone 5 ml Ampul 9.370 Jun, Sept 2003 dan Agus 200752 Farmabec c 100 Tablet 100 Jul-0553 Infus Fles 13 Des-0354 Serafit Sachet 30 Feb-0655 Methanol Kaleng 3 Lama56 Antalgin 500 mg Tablet 1.000 Lama57 Parasetamol 500 mg Tablet 2.000 Lama58 Polycateter 16 Pcs 18 Des 2002 dan Jun 200659 Polycateter 24 Pcs 7 Nop-0560 Cefazol injeksi 1 g Vial 27 Jul-0661 Colme tetes telinga Biji 6 Jun-0662 Natrium Phnytoin capsul Kapsul 26 Apr-0663 Reskaf Botol 3 Rusak64 Koldex syrup Botol 3 Agust-0665 Rifantibi 450 gr Kapsul 165 Jul-0666 Lapraz Kapsul 10 Sep-0567 Renifac Tablet 100 Okt-0668 Cendo Augentanic Fles 5 Des-0669 Cipram 20 mg Tablet 70 Feb-0670 Suprost Tablet 150 Okt-0671 Ceptik 100 g Kapsul 19 Agust-0672 Mersibion Kapsul 9 Agust-0673 Im-bost Kapsul 74 Jun-0674 Mineceronal Tablet 41 Sep-0675 Improvex 500 g Tablet 15 Mar-0676 Calamin AF Tablet 15 Agust-0677 Nidazde Tablet 22 Apr-0678 Comsporin 100 Kapsul 11 Apr-0679 Neurobat Tablet 4 Jan-0680 Epotin Kapsul 52 Oktober81 Oste Tablet 77 Sep-0682 Tenofax 12,5 Tablet 10 Apr-0683 Inazol Tablet 19 Des-0684 Maltiron Tablet 40 Agust-0685 Zantadin Tablet 42 Okt-0686 Qidrox 500 Tablet 15 Nop-0687 Alganax 1 mg Tablet 25 September88 Torontal 100 g Tablet 100 Jan-0789 Vulamox Tablet 10 Sep-0690 Osteotin Tablet 30 Okt-0691 Forres Tablet 85 Okt-0692 Tonit Tablet 48 Jun-0593 Vitaplex Botol 2 Mei-0594 Farmabex C Tablet 100 Jul-0595 Eminetor Tablet 100 Jan-07

Page 94: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

1 2 3 4 5

96 Epatan Kapsul 100 Jan-0797 Domedon Tablet 46 Mar-0798 Comsikla 500 Kapsul 30 Feb-0799 Cafergot Tablet 62 Apr-06

100 Arsitan Tablet 100 Sep-07101 Sanaret Tablet 225 Feb-07102 Lesidas 10 Tablet 60 Apr-07103 Simacron Tablet 10 Okt-06104 Mersilion 500 Tablet 5 Apr-07105 Lapicef 500 Kapsul 34 Mar-07106 Lipofol Tablet 41 Des-06107 Ultravita Tablet 19 Rusak108 Qidrox Tablet 30 Nop-06109 Bellamox 500 Tablet 20 Okt-06110 Lacto AD 20 Apr-07111 Belamon 125 5 Jun-07112 Levopront Botol 5 Jan-05113 Pratropil Kapsul 290 Feb 2003 dan Jan 2005114 Zofredal 2 mg Tablet 30 Jan-05115 Tradyl Tablet 12 Sep-06116 Poncolin syrup Botol 1 Okt-05117 Sagestam Injeksi Vial 4 Nop-05118 Kalmoco Kapsul 90 Jul-05119 Y-rins Botol 1 Apr-05120 Prolic 150 Kapsul 141 Okt-05121 Isoniazid 300 mg Tablet 5000 Sep-05122 Ansell Medical Pieces 25 Mar-05123 Frixitas 0,5 mg Tablet 80 Peb-06124 Glucophage 500 mg Tablet 67 Jul-05125 Laparaz Kapsul 9 Apr-05126 Unat 5 Tablet 100 Peb-07127 Emineton Tablet 100 Jan-07128 Prozotec Kapsul 20 Mar-05129 Moraxine 1,0 Vial 4 Sep-05130 Diazepam ampul 41 Mei-06131 Renatac Tablet 20 Okt-06132 Vitamin B1 Ampul 83 Agst-07133 Laktafit Tablet 198 Des-05134 Fluktan Tablet 50 Nop-05135 Reserpine Tablet 250 Okt-05136 Griseofulvin Tablet 100 Nov-04137 Methycobal injection Ampul 23 Apr-06138 Zestam Tablet 320 Jan-06139 Amaropo Tablet 100 Des-04140 Methergin ampul 10 Jun-02141 Fetik 100 Tablet 200 Agust 2005 dan Des 2005142 Eflin Syrup Botol 7 Lama143 Humulin-N Vial 10 Sep-99144 Prenatin Plus Kaplet 141 Peb-03 dan Mei 2005

Page 95: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

1 2 3 4 5

145 Fenicol Botol 1 Apr-04146 Pronetic Tablet 75 Okt-05147 Primoxil Tablet 5 Peb-04148 Sitro Tablet 21 Nov-04149 Chloramphenicol 200 mg Kapsul 4000 Mar-04150 Hexer Vial 20 Okt-04151 Metoclopramide Vial 2 Des-05152 Danoxilin Injeksi Botol 16 Peb-05153 Duphalac Syrup Botol 1 Mei-04154 Konithrocin Tablet 100 Mar-05155 Vonceran Ampul 3 Apr-06156 Artovit Softgel 120 Agst-05157 Longcef Syrup Botol 1 Jul-04158 Trifed Botol 1 Lama159 Fusycom Tube 4 Jul-05160 Lysmin syrup Botol 1 Peb-04161 Dormicum Vial 10 Jun-05162 Tremenza Botol 1 Lama163 Cendo Lyteer Botol 3 Sep-05164 Donoxilin Injeksi ampul 10 Jan-05165 Rimcure Tablet 19 Des-05166 Kolkatriol Kapsul 30 Mar-05167 Ismacrol Tablet 50 Apr-04168 Amoxilin sirop kering Botol 1 Nop-06169 Cotristen Tube 5 Peb-05170 Accupril Tablet 20 Okt-05171 Biostatik Tablet 30 Lama172 Gingko Biloba Tablet 40 Lama173 Primene Botol 1 Nop-04174 Meylon 84 Fles 7 Mar-05175 Dextrose 40% Fles 10 Agust-02176 Tracium Fles 10 Apr-04177 Kamadol Ampul 23 Jul-05178 Adona Ac 17 Ampul 3 Jul-05179 Monocryl No.0 Sachet 1 Jul-05180 Comafusin Hepar Botol 1 Feb-04181 Penhothal Vial 28 Mei-55182 Heptamye Tablet 160 Lama183 Uromix Kapsul 40 Lama184 Emelden Kapsul 20 Lama185 Megaflu Kaplet 100 Lama186 Megadex Tablet 170 Lama187 Gamesic Tablet 110 Lama188 Linodiab Tablet 80 Lama189 Eflin Tablet 78 Lama190 Teruna Needle 21 Biji 5 Lama191 Syparon Tablet 10 Lama192 Beniazide 400 mg Tablet 10 Lama193 Marcain Ampul 8 Mei-07

Page 96: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

1 2 3 4 5

194 Aqua injeksi 1 lt Fles 1 Oktober195 Metil Ergometrin Makat Ampul 1405 Nop-03196 Pancolin Syrup Botol 3 Okt-05197 Trasik Tablet 100 Des-05198 Drolic 150 Kapsul 100 Mar-04199 Ulfam Tablet 50 Okt-05200 Moraxine Viatal 3 Sep-05201 Y Rins Botol 4 Apr-05202 Infus Set Anak Biji 7 Jul-01203 Notropil 400 mg Kapsul 12 Jul-01204 Humulin N Vial 1 Sep-99205 Kidmin Botol 2 Mei-06206 Berotec Vial 3 Lama207 Broadced Vial 1 Des-04208 C & T Drainase Bag Biji 2 Lama209 Farmacrol Tablet 90 Jan-06210 Thiamphenicol 500 mg Kapsul 23 Okt-03211 Bronchopront Kapsul 11 Apr-04212 Celebrex 100 mg Kapsul 30 Jan-06213 Vitamin B1 Ampul 1 Lama214 Katrasik injeksi Ampul 1 Lama215 Tanpa Nama Ampul 10 Lama216 Serenase injeksi Ampul 1 Apr-05217 Aminophyline injeksi Ampul 27 Feb-06218 Robamox 250 mg Botol 6 Sept 2006 dan Mar 2007219 Engran Kaplet 170 Okt-05220 Enkasari Botol 9 Okt-05221 Antiprestisin Tablet 90 Okt-05222 Garamicin Fles 1 Jun-06223 Sharox 500 Tablet 20 Mei-05224 Qidrok 125 Botol 6 Jul-05225 Biosolin Ampul 3 Jul-05226 Softens Kaplet 26 Mei-05227 Longcef 500 Kapsul 42 Julin 2005228 Unat Ampul 3 Jun-05229 Venos Kapsul 30 Okt-03230 Sofden Kapsul 30 Mei-05231 Reskuin 500 Kaplet 3 Jul-04232 Neripros 2 mg Tablet 50 Mei-05233 Alergi Tablet 5 2005234 Rovadin Tablet 2 Jul-05235 Neurophil Tablet 3 Mei-05236 Indoderm Tube 7 Jul-05237 Daftarol Tablet 1 Lama238 Auspilic 500 mg Tablet 2 Mei-05239 Augmenten Kaplet 4 Perubahan warna240 Cefspan Botol 1 Jul-06241 Bralin Ampul 2 Sep-06242 Sulperazon Vial 4 Nop-06

Page 97: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

1 2 3 4 5

243 Triadek Botol 6 Perubahan warna244 Clomsikla 125 Botol 4 Agust-06245 Clavamox 125 Botol 2 Okt-06246 Prolacta dha Kapsul 20 Jan-05247 Calcidin Tablet 40 Rusak248 Konithrocin Tablet 1 Mar-05249 Gastridin Ampul 3 Sep-06250 Ka-en 1B Fles 22 Agust 2005 dan 2006251 Comthycol Kapsul 3 Lama252 Hexer Tablet 154 Okt-04253 Nexa 100 Ampul 7 Apr-05254 Hytrin 1 mg Tablet 53 Jun-02255 Primazole forte Kapsul 40 Jul-04256 Phricef Kapsul 32 Apr-04257 Acetensa Tablet 10 Mar 2004 dan Okt 2006258 Frixitas 0,5 mg Tablet 40 Feb-05259 Ismacrol Tablet 52 Apr-04260 Cibacen 5 mg Tablet 29 Okt-04261 Rifampicin 300 mg Tablet 14 Agust-03262 Sentyl 500 mg Tablet 42 Nop-04263 Regencin cream Tube 8 Feb-05264 Mestamox 250 Kapsul 130 Mar-04265 Ginkona Tablet 5 Jul-04266 Nexa 500 Tablet 60 Jan-05267 Antasida doen Botol 36 Agust-06268 Corsamox 500Tablet Tablet 130 Agust-02269 Rifampicin 600 mg Tablet 97 Mei-05270 Kalmoxillin Vial 7 Jan-04271 Fludane syrup Botol 9 Sep-99272 OBP Botol 8 Lama273 Levertraan zalf Botol 5 Lama

Page 98: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

No. Nama Obat Satuan Jumlah Tanggal Expired/Ket.1 2 3 4 5

1 Trasik Injeksi Ampul 50 Jan-042 Timact 80 Vial 21 April m20053 Prazotec Kapsul 34 Mar-054 Cendo Asthenof Botol 9 Jan-065 Ceptik 100 g Kapsul 19 Agust-066 Forres Tablet 85 Okt-067 Tonit Tablet 48 Jun-058 Pratropil Kapsul 290 Feb 2003 dan Jan 20059 Tradyl Tablet 12 Sep-0610 Sagestam Injeksi Vial 4 Nop-0511 Kalmoco Kapsul 90 Jul-0512 Y-rins Botol 1 Apr-0513 Prolic 150 Kapsul 141 Okt-0514 Laparaz Kapsul 9 Apr-0515 Prozotec Kapsul 20 Mar-0516 Moraxine 1,0 Vial 4 Sep-0517 Renatac Tablet 20 Okt-0618 Laktafit Tablet 198 Des-0519 Fluktan Tablet 50 Nop-0520 Methycobal injection Ampul 23 Apr-0621 Zestam Tablet 320 Jan-0622 Amaropo Tablet 100 Des-0423 Methergin ampul 10 Jun-0224 Fetik 100 Tablet 200 Agust 2005 dan Des 200525 Eflin Syrup Botol 7 Lama26 Prenatin Plus Kaplet 141 Peb-03 dan Mei 200527 Pronetic Tablet 75 Okt-0528 Sitro Tablet 21 Nov-0429 Hexer Vial 20 Okt-0430 Metoclopramide Vial 2 Des-0531 Danoxilin Injeksi Botol 16 Peb-0532 Konithrocin Tablet 100 Mar-0533 Artovit Softgel 120 Agst-0534 Longcef Syrup Botol 1 Jul-0435 Trifed Botol 1 Lama36 Fusycom Tube 4 Jul-0537 Tremenza Botol 1 Lama38 Cendo Lyteer Botol 3 Sep-0539 Donoxilin Injeksi ampul 10 Jan-0540 Cotristen Tube 5 Peb-0541 Primene Botol 1 Nop-0442 Pancolin Syrup Botol 3 Okt-0543 Ulfam Tablet 50 Okt-0544 Y Rins Botol 4 Apr-0545 Kidmin Botol 2 Mei-0646 Berotec Vial 3 Lama

Lampiran 3.b Daftar Obat Expired yang sudah diusulkan penghapusannya

Page 99: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

47 Broadced Vial 1 Des-0448 Farmacrol Tablet 90 Jan-0649 Celebrex 100 mg Kapsul 30 Jan-0650 Serenase injeksi Ampul 1 Apr-0551 Sharox 500 Tablet 20 Mei-0552 Qidrok 125 Botol 6 Jul-0553 Biosolin Ampul 3 Jul-0554 Longcef 500 Kapsul 42 Julin 200555 Venos Kapsul 30 Okt-0356 Sofden Kapsul 30 Mei-0557 Heripros 2 mg Tablet 50 Mei-0558 Ka-EB 1B Fles 22 Agust 2005 dan 200659 Hexer Tablet 154 Okt-0460 Hytrin 1 mg Tablet 53 Jun-0261 Primazole forte Kapsul 40 Jul-0462 Phricef Kapsul 32 Apr-0463 Acetensa Tablet 10 Mar 2004 dan Okt 200664 Frixitas 0,5 mg Tablet 40 Feb-0565 Ismacrol Tablet 52 Apr-0466 Cibacen 5 mg Tablet 29 Okt-0467 Sentyl 500 mg Tablet 42 Nop-0468 Regencin cream Tube 8 Feb-0569 Mestamox 250 Kapsul 130 Mar-0470 Nexa 500 Tablet 60 Jan-05

Page 100: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 3.c

No. Nama Alat Merk Tahun Perolehan Jumlah Kondisi Lokasi Barang1 Manometer Resmed 1 Rusak berat Gudang IPSRS2 Manometer Sharp 1 Rusak berat Gudang IPSRS3 Dopler Bremet NEB 5002 1 Rusak berat Gudang IPSRS4 PotongGIF Tanpa Merk 1 Rusak berat Gudang IPSRS5 Tensimeter SMES 2 Rusak berat Gudang IPSRS6 Tensimeter Yamatu 1 Rusak berat Gudang IPSRS7 Tensimeter Tanpa Merk 1 Rusak berat Gudang IPSRS8 Tensimeter KENZ 1 Rusak berat Gudang IPSRS9 Tensimeter NOVA 1 Rusak berat Gudang IPSRS

10 Sterilisator kecil SMIC 1 Rusak berat Gudang IPSRS11 Sterilisator kecil Tanpa Merk 6 Rusak berat Gudang IPSRS12 Sterilisator besar Tanpa Merk 2 Rusak berat Gudang IPSRS13 Electric Suction Apparatus YBDX 23 B 2 Rusak berat Gudang IPSRS14 Electric Suction Apparatus Tanpa Merk 1 Rusak berat Gudang IPSRS15 Defibrilator ODAM 3 Rusak berat Gudang IPSRS16 Microscope GDR 1 Rusak berat Gudang IPSRS17 Ever light TLA 100 H 1 Rusak berat Gudang IPSRS18 Timbangan Berdiri Tanpa Merk 1 Rusak berat Gudang IPSRS19 Incubator Meditec Servo Incubator 2000 1 Rusak berat Perinatologi23 Mobile Operating Lamp Eastern 2005 1 Rusak berat OK25 Fentilator Datascope 2005 1 Rusak berat ICU26 Tensimeter Rieste, Meditec 2003, 2004 4 Rusak berat UGD27 Stethoscope Sanden 2003, 2004 3 Rusak berat UGD28 Autoclave 2002 1 Rusak berat UGD31 Stethoscope Medifriend 2004 1 Rusak berat Pol Kebidanan32 Tensimeter Nova 1999 1 Rusak berat Pol Interna33 Tensimeter - 2004 1 Rusak berat Pol Syaraf34 Stethoscope Smes 2004 1 Rusak berat Pol Syaraf36 Ultrasonic Scaler HRT 2002 1 Rusak berat Pol Gigi dan mulut

Jumlah 44

DAFTAR ALAT MEDIS YANG RUSAK BERATPADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR

Page 101: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 4

No. Nama barang Type/Merk Tahun Jumlah/ Lokasi BarangPerolehan Volume Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1 2 3 4 5 6 7 8 91 X- Ray Paper 2004 1 1 Zal C2 Electric Slym Zulger/Suction Thomas 2003 1 1 Ayodya3 Nebulizer 2003 1 1 Astina4 Electric Slym Zulger/Suction Medi Pump 2001 1 1 Bisma5 Electric Slym Zulger/Suction 2001 1 1 Zal A Timur6 Resuscitator MMS TR 30 1 1 Perinatologi7 Fototherapy Otto 2001 1 1 Perinatologi8 Fototherapy Causco 2004 1 1 Perinatologi9 Incubator 2005 1 1 Perinatologi10 Incubator Mitsubishi 2005 1 1 Perinatologi11 Incubator 2004 1 1 Perinatologi12 Incubator Mitsubishi 3 3 Perinatologi13 Vacuum 2001 1 1 VK Kebidanan14 Suction Aparatus Model YBDX-23B 1978 1 1 VK Kebidanan15 Dopler BF 500 2001 1 1 VK Kebidanan16 Tracsi Eltrac 1 1 Fisiotherapy17 Infrared Besar Verre Et Quartz 1980 1 1 Fisiotherapy18 Infrared kecil Infraphil 2001 1 1 Fisiotherapy19 Infrared kecil Infraphil 2005 1 1 Fisiotherapy20 Diattermi Curaplas 2005 1 1 Fisiotherapy21 TENZ Hometech 2004 1 1 Fisiotherapy22 Vibrator Appariel De Mascage 1980 1 1 Fisiotherapy23 Mobile Operating Lamp My Life 2005 1 1 OK24 Mobile Operating Lamp Eastern 2005 1 1 OK25 Alat anastesi (Sphygomanometer) Acoma 1997 1 1 OK26 Alat anastesi (Sphygomanometer) Acoma 2005 3 3 OK27 Lampu Operasi 1 1 OK28 Lampu Operasi Axcel 2004 1 1 OK29 Lampu Operasi ST Focus-10, Skylux 2005 2 2 OK30 Patient Monitor MP-500 2004 1 1 OK31 Patient Monitor UT 4000 F 2005 1 1 OK32 Lampu operasi untuk mata Kaps 1 1 OK33 Resusitasi bayi Cosmic Meditec 2005 1 1 OK34 Cottar Alsatom 2000 1 1 OK35 Cottar Surgilec 400 1 1 OK

DAFTAR ALAT KESEHATAN YANG BELUM DIKALIBRASIPADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR

Kondisi Barang

Page 102: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

36 Electric Suction Apparatus Model MS 710 1 1 OK37 Fentilator Datascope 2005 1 1 ICU38 Electric Slym Zulger/Suction Oxwac 1998 1 1 UGD39 Electric Slym Zulger/Suction Oxwac 2002 2 2 UGD40 Nebulizer Speedymed 2004 1 1 UGD41 Autoclave My Life 2005 1 1 UGD42 Micropipet 10, 20, 100, 500 dan 1000

microSoccrex, Human 2003 5 5 Laboratorium

43 Semi fotometer Biosystem 2003 1 1 Laboratorium44 Full fotometer Biosystem 2002 1 1 Laboratorium45 Electrolyte analyzer HVL 2002 1 1 Laboratorium46 Blood Gas Analyzer HVL 2002 1 1 Laboratorium

47 Water still Fistream - 2 2 Laboratorium48 Refrigerator Biosystem - 1 1 Laboratorium49 Refrigerator Biosystem 2004 1 1 Laboratorium50 Water bath Memert - 1 1 Laboratorium51 Centrifuge Janetzki TS - 2 2 Laboratorium52 Mikroskop Olympus 2001 2 2 Laboratorium53 Hematologi Analyzer Advia 60 2001 1 1 Laboratorium54 Hematologi Analyzer Celltac 2004 1 1 Laboratorium55 Oven Jonan - 1 1 Laboratorium56 Dopler 2005 1 1 Poli Kebidanan57 Audiometri Eymasa 2004 1 1 THT58 Treatment Unit THT Eastern HD 7600 2004 1 1 THT59 Dental unit - 1993 1 1 Poli Gigi dan mulut60 Dental unit Actus 2000 2 1 1 Poli Gigi dan mulut61 Autoclave Spectroline 2000 1 1 Poli Gigi dan mulut62 Autoclave Josuares 2003 1 1 Poli Gigi dan mulut63 Ultrasonic Scaler Fosan 2005 1 1 Poli Gigi dan mulut64 Lightcure Genatus 2003 1 1 Poli Gigi dan mulut65 Stabilizator Matsunaga 2003 1 1 Poli Gigi dan mulut66 Lampu emergency My Life 2005 1 1 Poli Umum67 Lampu Sorot - 1997 1 1 VK bedah68 Ultraviolet Ray Model B 5000 A - 1 1 VK bedah69 X Ray Paper - 2001 2 2 Poli Paru70 Elektro Coater ERBE/ICC 80 2005 1 1 Poli Kulit

71 Elektro Coater Surtron 1 1 Poli KulitJumlah 86 35 42 9

Page 103: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 5

No. Nama barang Type/Merk Tahun Jumlah/ Lokasi Barang Jumlah Sumber Keterangan Ruangan/BangzalPerolehan Volume (Rp) Dana/Asal Alat yang membutuhkan peralatan

1 2 3 4 5 6 7 81 Incubator Anaerob - 2003 1 Gudang Material 12.180.000.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

2 Meja Gineokolog Lokal 2006 1 Gudang Material 4.824.021.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

3 X Ray Paper - 2002 3 Gudang Material 1.792.500.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

4 Timbangan Bayi Yamato 2006 4 Gudang Material 1.636.000.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

5 Lampu Tindakan DYNA 2005 3 Gudang Material 6.000.000.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

6 Ultrasonic Scaler Dimeda 2006 1 Gudang Material 2.707.854.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

7 Urinal SMIC 2006 46 Gudang Material 1.619.292.00 APBD Disimpan R. Astina, R. Arjuna, Zal C, Nifas, Zal D,Ayodia, ICU, VK Bersalin, Zal A Timur,Zal Bisma

8 Pispot SMIC 2006 64 Gudang Material 5.407.040.00 APBD Disimpan R. Astina, R. Arjuna, Zal C, Nifas, Zal D,Ayodia, VK Bersalin, Zal A Timur, ZalBisma

9 Incubator Meditec 2005 1 Gudang Material 11.400.000.00 APBD Disimpan Ruang Perinatologi10 Kursi Roda 2006 3 Gudang Material 5.250.300.00 APBN Disimpan Zal C dan ICU11 Kursi Roda 2005 1 Gudang Material 2.020.000.00 APBD Disimpan Zal C dan ICU12 Tromol Besar Selako 2006 4 Gudang Material 1.263.664.00 APBD Disimpan R. Astina, R. Arjuna,Zal C, Zal D, Ayodia,

Ruang Perinatologi, VK Bersalin

13 Tromol Sedang Selako 2006 9 Gudang Material 2.030.886.00 APBD Disimpan14 Tromol Kecil Selako 2006 2 Gudang Material 406.180.00 APBD Disimpan R. Astina, R. Arjuna,Nifas, Zal D, Ayodia,

ICU, Ruang Perinatologi, VK Bersalin

15 Nebulizer Omron 2006 4 Gudang Material 5.415.712.00 APBD Disimpan Ruang Astina

16 Blood Warmer Pnemesa 2006 1 Gudang Material 1.353.928.00 APBD Disimpan Kamar Operasi17 Manometer O2 Master 2006 24 Gudang Material 19.496.568.00 APBD Disimpan R. Arjuna, Zal C, Zal D dan VK Bersalin,

Zal A Timur, Zal Bisma18 Tensimeter Smedcare 2006 5 Gudang Material 8.752.125.00 APBD Disimpan Ruang Arjuna, Nifas dan Zal C19 Timbangan dewasa Onemed 2006 3 Gudang Material 162.000.00 APBN Disimpan Zal C, Zal Bisma20 Amubbag York 2006 5 Gudang Material 17.149.745.00 APBD Disimpan Zal D

DAFTAR ALAT MEDIS YANG BELUM DIMANFAATKANPADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR

Page 104: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

1 2 3 4 5 6 7 821 Vacuum Extractor - 2006 1 Gudang Material 496.439.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

22 Contract Angle High Speed 2006 3 Gudang Material 1.038.011.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

23 Opthalmoscopy Neorolog Riester 2006 1 Gudang Material 180.523.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

24 Laringoskop Set Sellaco 2006 1 Gudang Material 6.769.637.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

25 Minor Surgery Set Soll +Co 2005 1 Gudang Material 2.000.000.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

26 Minor Surgery Set Renz 2006 1 Gudang Material 3.535.376.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

27 Hecting Set Soll +Co 2005 1 Gudang Material 1.700.000.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

28 Vena Section Set Selako 2006 3 Gudang Material 16.247.100.00 APBD Disimpan Zal A Timur dan Zal Bisma

29 Termometer Size L - 2003 s.d 2006 103 Gudang Material 772.500.00 APBD Disimpan R. Arjuna,Zal C, Zal D, Nifas, ICU, RuangPerinatologi

30 Termometer Size M - 2006 121 Gudang Material 907.500.00 APBD Disimpan R. Arjuna,Zal C, Zal D, Nifas, ICU, RuangPerinatologi

31 Canula Suction Rsetune 2006 16 Gudang Material 4.332.576.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

32 Rectal Cat 2005 1 Gudang Material APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

33 Resuscitation Set OF 015 AO Ble Cross

2006 2 Gudang Material 15.800.400.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

34 Tromol Sterilizer Steel Plata 2006 5 Gudang Material 4.809.750.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

35 Tensimeter Sanden 2006 8 Gudang Material 15.403.740.00 APBN Disimpan Ruang Arjuna, Nifas dan Zal C36 Tensimeter Anak Sanden 2004, 2005 4 Gudang Material 2.920.000.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

37 Tensimeter Berdiri(Sphygmomanometer Mobile)

Sanden/SM-104 2006 2 Gudang Material 1.500.400.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

38 Monitor Wall Branked 2004 7 Gudang Material 5.614.000.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

39 Diagnostic Set 2004 2 Gudang Material 2.940.000.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan

40 Orthopedyc SurgeryOperating Set

2004 1 Gudang Material 6.923.260.00 DHS Prop Bali krn dokter spesialis bedah tulang tdk ada

41 Endoscopy 2004 1 Gudang Material 260.888.700.00 DHS Prop Bali Krn tidak ada ruangan khususuntuk Endoskopi

42 UV Room Sterilizer 2006 1 Gudang Material APBN P Tdk ada ruangan khusus untuk flu burung

43 Vena Section Set 2006 1 Gudang Material APBN P Tdk ada ruangan khusus untuk flu burung

44 Autoclave 2006 1 Gudang Material APBN P Tdk ada ruangan khusus untuk flu burung

Jumlah 478 465.647.727.00

Page 105: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 6.a

NO NAMA BARANG RATIO Zal A Timur

Seharusnya Zal A (Bisma)

Seharusnya Keterangan

Jumlah Tempat Tidur1 Tensimeter air raksa 2/ ruangan 2 2 2 2 Baik2 Stetoskope 2/ ruangan 3 2 2 2 Baik3 Timbangan BB/ TB 1/ruangan 1 1 0 1 Kurang di Zal Bisma4 Irigator set 2/ruangan 1 2 0 2 Kurang5 Sterilisator 1/ruangan 1 1 1 1 Baik6 Oksigen + flow meter 2/ ruangan 1 2 1 2 Kurang7 Slym Zuiger 2/ruangan 2 2 1 2 Kurang8 VC set 2/ruangan 0 2 0 2 Kurang9 Gunting verband 2/ruangan 2 2 2 2 Baik

10 Korentang dan Semptung 2/ruangan 3 2 3 2 Baik11 Bak Instrumen besar 2/ruangan 3 2 0 2 Kurang di Zal Bisma12 Bak Instrumen sedang 2/ruangan 0 2 0 2 Kurang 13 Bak Instrumen kecil 2/ ruangan 0 2 0 2 Kurang14 Blas Spuit 2/ ruangan 1 2 0 2 Kurang15 Gliserin spuit 2/ ruangan 0 2 0 2 Kurang17 Bengkok 2/ruangan 2 2 3 2 Kurang di Zal Bisma18 Pispot 1 : 1/2 8 18 10 17 Kurang19 Urinal 1 : 1/2 8 18 5 17 Kurang20 Set angkat jahitan 1 : 1/2 0 18 0 18 Kurang21 Set ganti balutan 5/ruangan

(R Bedah 1 : 1/3)0 5 0 5 Kurang

22 Termometer 5/ruangan (R Bedah 1 : 1)

2 5 2 5 Kurang

23 Standar infus 1 : 1 32 35 4 33 Kurang24 Eskap 1 : 1/4 0 9 0 8 Kurang25 Masker O2 2/ruangan R.

Bedah : 3/Ruang R Penyakit Dalam : 6/

Ruang

1 2 0 2 Kurang

26 Nasal Kateter 2/ruangan R. Bedah : 3/Ruang R Penyakit Dalam : 6/

Ruang

2 2 0 2 Kurang di Zal Bisma

27 Reflek Hanan 1/ruangan 5 1 0 1 Kurang di Zal Bisma

DAFTAR PERBANDINGAN ALAT KEPERAWATAN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATANDENGAN KAPASITAS 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP

PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR

disusun oleh Tim Departemen Kesehatan RI

35 33

Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan yang

Page 106: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 6.b

NO NAMA BARANG RATIO Zal A Timur Seharusnya Zal A (Bisma)

Seharusnya Keterangan

Jumlah Tempat Tidur1 Gordyn 1 : 2 35 70 24 66 Kurang2 Kimono/ baju pasien 1 : 5 0 175 0 165 Kurang3 Sprei besar 1 : 5 0 175 0 165 Kurang4 Manset dewasa 1 : 4 0 140 0 99 Kurang5 Mitela/topi 1: 1/3 0 11 2/3 0 11 Kurang6 Penutup sprei 1: 1/3 0 11 2/3 0 11 Kurang7 Piyama 1 : 5 0 175 0 165 Kurang8 Selimut wool 1 : 1 0 35 0 33 Kurang9 Selimut biasa 1 : 5 18 175 0 165 Kurang10 Sprei kecil 1:6-8 80 210 50 165 Kurang11 Sarung bantal 1 : 6 70 210 20 198 Kurang12 Sarung guling 1 : 3 0 105 0 99 Kurang13 Sarung kasur 1 : 1 0 35 0 33 Kurang14 Sarung Buli-buli panas 1 : 1/4 0 9 0 8 Kurang15 Sarung eskap 1 : 1/4 0 9 0 8 Kurang16 Sarung Windring 1 : 1/10 0 4 0 3 Kurang17 Sarung O2 1 : 1/3 0 12 0 11 Kurang18 Taplak meja pasien 1 : 3 0 12 0 99 Kurang19 Taplak meja teras 1 : 3 0 12 0 99 Kurang20 Vitrase 1 : 2 0 13 0 66 Kurang21 Tutup alat 1 : 2 0 13 0 66 Kurang22 Steek laken 1:6-8 56 210 0 198 Kurang23 Handuk 1 : 3 6 105 7 99 Kurang24 Waslap 1 : 5 0 175 0 165 Kurang25 Banak short 1 : 1/2 0 18 0 17 Kurang26 Handuk fontanin 1 : 1/5 0 7 0 Kurang27 Lap piring 1 : 1/4 0 9 0 8 Kurang28 Lap kerja 1 : 1/2 0 18 0 17 Kurang29 masker 1 : 1/2 0 18 0 17 Kurang30 Duk 1:1/3 0 12 0 11 Kurang31 Duk bolong 1:1/3 0 12 0 11 Kurang

yang disusun oleh Tim Departemen Kesehatan RIKeterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan

DAFTAR PERBANDINGAN ALAT TENUN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN DENGAN KAPASITAS 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP

PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR

35 33

Page 107: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 6 c.

No. NAMA BARANG RATIO KETERANGAN ASTINA (VIP)

Seharusnya ARJUNA Seharusnya ZAL C Seharusnya NIFAS Seharusnya ZAL D (ANAK)

Seharusnya AYOD1A (VIP)

Seharusnya ICU Seharusnya RUANG PERINATOLOGI

Seharusnya VK. BERSALIN Seharusnya Keterangan

Jumlah Tempat Tidur1 Tensimeter air raksa 2/ruangan Kecuali R. Bayi 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Kurang pada

Ruang Arjuna,Nifas dan Zal C

2 Stetoskope 2/ruangan Semua ruangan 3 2 3 2 1 2 2 2 0 2 3 2 2 2 1 2 2 2 Kurang padaRuang Zal C, ZalD dan Perinatologi

3 Standar infus 1 / TT Semua ruangan 10 19 6 29 10 18 9 24 0 22 4 19 6 6 4 2 5 10 Kurang4 Troley Alat besar 2/ruangan Semua ruangan 0 2 2 2 1 2 2 2 4 2 3 2 0 2 3 2 3 2 Kurang pada

Ruang Astina, ZalC dan ICU

5 Troley Alat sedang 5/ruangan Semua ruangan0 5 0 5 1 5 2 5 5 5 0 5 3 5 0 5 0 5

Kurang

6 Tromol besar 2/ruangan Semua ruangan 1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 0 2 Kurang

7 Tromol kecil 2/ruangan Semua ruangan 1 2 1 2 2 2 0 2 1 2 1 2 0 2 1 2 0 2 Kurang8 Kursi roda 1/ruangan Kecuali R. Bayi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 2 1 Kurang pada Zal

C dan ICU9 Brancard 1/ruangan Kecuali R. Bayi 1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 Kurang pada Zal

C, Zal D dan ICU

10 Timbangan BB/ TB 1/ruangan Semua ruangan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Kurang pada ZalC

11 Irigator komplit 1/ruangan Kecuali R. Bayi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 Kurang pada ZalAnak dan ICU

12 Sterilisator 1/ruangan Semua ruangan 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 Kurang pada R.Astina, Zal D,Ayodia dan VKBersalin

13 Oksigen + Regulator 5/ruangan kecuali Nifas( 2) 7 5 4 5 4 5 2 2 4 5 7 5 6 5 5 5 0 5 Kurang pada R.Arjuna, Zal C, ZalD dan VK Bersalin

14 Suction Pump 1/ruangan Semua ruangan 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 Kurang pada R.Arjuna, Nifas,VK.Bersalin

15 Termometer 3/ruangan Semua ruangan 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 5 3 1 3 2 3 5 3 Kurang16 Reflek Hammer 1/ruangan Semua ruangan 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 0 1 0 1 0 1 Kurang17 Lampu senter 1/ruangan Semua ruangan 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 Kurang pada R.

Arjuna, Zal D, ICUdan VK Bersalin

18 Bak Instrumen besar 2/ruangan Semua ruangan 0 2 0 2 0 2 1 2 0 2 0 2 0 1 2 2 0 2 Kurang19 Bak Instrumen kecil 2/ruangan Semua R. ( Zal C 3) 0 2 0 2 0 3 0 2 0 2 0 2 0 2 2 2 0 2 Kurang

20 Korentang 1/ruangan Semua ruangan 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 0 1 0 1 Kurang pada R.Ferinatologi danVK Bersalin

21 Spuit kaca 100 cc 1/ruangan Kecuali bersalin 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 Kurang

DAFTAR PERBANDINGAN ALAT KEPERAWATAN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATANDENGAN KAPASITAS DI BAWAH 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP

PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR

8 unit incubator bayi 1019 29 18 24 22 19 6

Page 108: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 6 d.

NO NAMA BARANG RATIO KETERANGAN ASTINA (VIP)

Seharusnya ARJUNA Seharusnya ZAL C Seharusnya NIFAS Seharusnya ZAL D (ANAK)

Seharusnya AYODIA (VIP)

Seharusnya ICU Seharusnya Ruang PERINATOLOGI

Seharusnya VK Bersalin Seharusnya Keterangan

Jumlah Tempat Tidur1 Alas Kasur 1:02 Semua ruangan 0 38 0 58 0 36 0 48 0 44 0 38 0 12 0 4 0 20 R. Perinatologi terdapat 2

buah tempat tidur pasien 2 Laken Dewasa 1:04 Semua ruangan 58 76 70 116 32 72 53 96 60 88 30 76 15 24 10 8 15 40 Kurang

3 Laken Bayi 1:04 Ruang B, D, Bayi 0 28 Kurang4 Stik Laken 1:04 Semua ruangan 47 76 40 116 0 72 8 96 20 88 24 76 10 24 0 8 0 40 Kurang

5 Boven Laken 1:04 Ruang VIP 0 76 0 76 Kurang

6 Cover Laken 1:04 Ruang VIP 0 76 0 76 Kurang

7 Selimut Wol Kw I 1:04 Ruang VIP 18 76 6 76 Kurang8 Selimut Wol Kw II 1:04 Ruang VIP 13 76 0 76 Kurang9 Sarung bantal 1:04 Semua ruangan 65 76 60 116 10 72 24 96 60 88 30 76 15 24 1 8 20 40 Kurang10 Handuk mandi 1:04 Semua ruangan 0 76 4 116 0 72 2 96 0 88 0 76 0 24 0 8 0 40 Kurang11 Handuk cuci tangan 4/ ruangan Semua ruangan 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 2 4 2 4 4 4 Kurang12 Perlak 1:03 Semua ruangan 53 57 40 87 0 54 25 72 22 66 11 57 0 36 4 6 0 30 Kurang

13 Schort 1:03 Semua ruangan 0 57 0 87 0 54 0 72 0 66 0 57 0 36 0 6 3 30 Kurang14 Gordyn 2 Set Semua ruangan 1 2 set 4 2 set 0 2 set 0 2 set 0 2 set 53 2 set 16 2 set 0 2 set 10 2 set Kurang15 Taplak meja pegawai 2 Set Semua ruangan 0 2 set 2 2 set 0 2 set 0 2 set 0 2 set 0 2 set 0 2 set 2 2 set 3 2 Kurang16 Sarung tabung O2 2/tabung Semua ruangan 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung Kurang17 Mitela 1 : 1/3 Kecuali, Bayi 0 6 0 9 0 6 0 8 0 7 0 7 0 2 0 3 Kurang18 Sarung Buli-buli 1 : ¼ Kecuali, Bayi 0 5 0 7 0 5 0 6 0 6 0 5 0 2 0 3 Kurang19 Sarung eskap 1 : ¼ Kecuali, Bayi 0 5 0 7 0 5 0 6 0 6 0 5 0 2 0 3 Kurang20 Sarung Windring 1 : ¼ Kecuali, Bayi 0 5 0 7 0 5 0 6 0 6 0 5 0 2 0 3 Kurang21 Kain tutup 2 /set Semua ruangan 0 2 set 0 2 set 0 2/set 0 2/set 0 2/set 0 2/set 0 2/set 0 2/set 0 2/set Kurang22 Waslap 1:03 Semua ruangan 0 57 0 87 0 54 0 72 0 66 0 57 0 18 0 6 0 30 Kurang23 Masker 1 : ½ Semua ruangan 0 10 0 15 0 9 0 12 0 11 0 10 0 3 8 4 0 5 Kurang24 Duk 1 : ¼ Semua ruangan 0 5 0 7 0 5 0 6 0 6 0 5 0 2 0 1 0 3 Kurang25 Taplak meja pasien 1:03 Semua ruangan 15 57 0 87 0 54 0 72 0 66 15 57 0 18 0 6 0 30 Kurang

DAFTAR PERBANDINGAN ALAT TENUN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN DENGAN KAPASITAS DI BAWAH 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP

PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR

Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar

1022 19 6 8 unit incubator bayi19 29 18 24

Page 109: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

No. NAMA BARANG RATIO KETERANGAN ASTINA (VIP)

Seharusnya ARJUNA Seharusnya ZAL C Seharusnya NIFAS Seharusnya ZAL D (ANAK)

Seharusnya AYOD1A (VIP)

Seharusnya ICU Seharusnya RUANG PERINATOLOGI

Seharusnya VK. BERSALIN Seharusnya Keterangan

Jumlah Tempat Tidur 8 unit incubator bayi 1019 29 18 24 22 19 622 Pinset anatomi 2/ruangan Semua R. (Zal C 4) 6 2 2 2 3 4 4 2 1 2 6 2 3 2 2 2 4 2 Kurang pada Zal

C, Zal D

23 Pinset Chirurgie 2/ruangan Semua R. (Zal C 4) 3 2 2 2 3 4 3 2 0 2 3 2 2 2 2 2 2 2 Kurang pada ZalD

24 Gunting verband 2/ruangan Semua ruangan 1 2 1 2 3 2 1 2 0 2 1 2 2 2 1 2 0 2 Kurang

25 Gunting jaitan 2/ruangan Semua ruangan 1 2 0 2 3 2 0 2 0 2 2 2 0 2 0 2 0 2 Kurang

26 Bengkok 4/ruangan Semua ruangan 5 4 3 4 0 4 2 4 2 4 1 4 3 4 6 4 4 4 Kurang

27 Kom kecil 2/ruangan Semua ruangan 3 2 1 2 0 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 4 2 Kurang

28 Pispot 1/TT Kecuali R. Bayi 11 19 4 29 2 18 3 24 0 22 11 19 6 6 2 10 Kurang

29 EKG 1/ruangan Kecuali R. Bayi 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 Kurang

30 Nebulizer 1/ruangan R.Paru, Interna31 Spirometer 1/ruangan Ruang Paru,32 Dopler 1/ruangan Ruang Bersalin, RB 1 1 0 1 Kurang

33 Partus set 4/ruangan Untuk VK 5 4 Cukup

34 Urinal 1/TT Kecuali Peri 9 19 3 29 2 18 0 24 0 22 11 19 3 6 0 10 Kurang

35 Darm Buis/Scorsteen 2/ruangan Semua ruangan 0 2 0 2 0 2 0 1 0 2 0 2 0 2 Kurang

36 Ambubag 1/ruangan Zal D (1) 0 1 2 1 0 1 Kurang

37 Mancet anak 2/ruangan Zal D (2) 0 2 0 2 0 2 Kurang38 Tong Spatel 2/ruangan Semua ruangan 2 2 0 2 1 2 0 2 1 2 2 2 2 2 0 2 2 2 Kurang pada R.

Arjuna, Zal C,Nifas, Zal D danR. Perinatologi

Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar

Page 110: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 7.a

NO BULAN SEHARUSNYA KETERLAMBATAN

TOTAL TANGGAL (HARI) TANGGAL RJTL TANGGAL RITL JUMLAH

TANGGAL Rp TANGGAL Rp PEMBAYARAN PEMBAYARAN

1 2 3 4 5 6 7=4+6 8 9 10 11 12 13 14

TAHUN 2005

1 Januari - 1.317.500.00 - 15.980.000.00 17.297.500.00 02/10/2005 0 1.317.500.00 15.980.000.00 17.297.500.00

2 Pebruari - 1.148.000.00 - 13.760.000.00 14.908.000.00 03/10/2005 0 1.148.000.00 13.760.000.00 14.908.000.00

3 Maret - 1.354.500.00 - 14.400.000.00 15.754.500.00 04/10/2005 0 1.354.500.00 14.400.000.00 15.754.500.00

4 April - 1.462.500.00 - 32.080.000.00 33.542.500.00 05/10/2005 0 1.462.500.00 32.080.000.00 33.542.500.00

5 Mei - 1.955.000.00 - 40.040.000.00 41.995.000.00 06/10/2005 0 1.955.000.00 40.040.000.00 41.995.000.00

6 Juni - 1.696.100.00 - 53.600.000.00 55.296.100.00 07/10/2005 0 1.696.100.00 53.600.000.00 55.296.100.00

7 Juli - 1.974.000.00 - 51.500.000.00 53.474.000.00 08/10/2005 0 1.974.000.00 51.500.000.00 53.474.000.00

8 Agustus 31/8/2005 3.163.000.00 31/8/2005 79.625.000.00 82.788.000.00 09/10/2005 0 11/10/2005 3.163.000.00 11/10/2005 79.625.000.00 82.788.000.00

9 September 19/10/2005 4.445.000.00 19/10/2005 92.895.000.00 97.340.000.00 10/10/2005 9 12/06/2005 4.445.000.00 12/06/2005 92.895.000.00 97.340.000.00

10 Oktober 28/11/2005 4.887.000.00 28/11/2005 64.580.000.00 69.467.000.00 11/10/2005 18 27/12/2005 4.887.000.00 27/12/2005 64.580.000.00 69.467.000.00

11 Nopember 02/11/2005 5.328.000.00 02/11/2005 103.880.000.00 109.208.000.00 12/10/2005 0 27/12/2005 5.328.000.00 27/12/2005 103.880.000.00 109.208.000.00

12 Desember 30/12/2005 13.616.000.00 30/12/2005 165.985.000.00 179.601.000.00 01/10/2006 0 23/02/2006 13.616.000.00 23/02/2006 165.985.000.00 179.601.000.00 Jumlah 42.346.600.00 728.325.000.00 770.671.600.00 42.346.600.00 728.325.000.00 770.671.600.00

TAHUN 2006

1 Januari 08/04/2006 13.990.000.00 08/04/2006 104.532.000.00 118.522.000.00 02/10/2006 57 05/05/2006 13.990.000.00 05/05/2006 104.532.000.00 118.522.000.00

2 Pebruari 22/04/2006 9.849.000.00 22/04/2006 89.934.000.00 99.783.000.00 03/10/2006 43 18/05/2006 9.849.000.00 05/05/2006 89.934.000.00 99.783.000.00

3 Maret 23/05/2006 10.488.000.00 23/05/2006 100.245.000.00 110.733.000.00 04/10/2006 43 08/6/2006 10.488.000.00 08/6/2006 100.245.000.00 110.733.000.00

4 April 23/05/2006 9.488.000.00 23/05/2006 106.700.000.00 116.188.000.00 05/10/2006 13 08/6/2006 9.488.000.00 08/6/2006 106.700.000.00 116.188.000.00

5 Mei 31/05/2006 13.792.000.00 31/05/2006 90.495.000.00 104.287.000.00 06/10/2006 0 24/07/2006 13.792.000.00 24/07/2006 90.495.000.00 104.287.000.00

6 Juni 11/07/2006 19.021.000.00 11/07/2006 127.863.000.00 146.884.000.00 07/10/2006 1 05/9/2006 19.021.000.00 05/9/2006 127.863.000.00 146.884.000.00

7 Juli 31/07/2006 19.961.000.00 31/07/2006 161.306.000.00 181.267.000.00 08/10/2006 0 15/9/2006 19.961.000.00 15/9/2006 161.306.000.00 181.267.000.00

8 Agustus 08/09/2006 19.617.000.00 08/09/2006 171.933.000.00 191.550.000.00 09/10/2006 0 06/11/2006 19.617.000.00 06/11/2006 171.933.000.00 191.550.000.00

9 September 08/11/2006 30.129.000.00 08/11/2006 230.762.000.00 260.891.000.00 10/10/2006 29 05/12/2006 30.129.000.00 05/12/2006 230.762.000.00 260.891.000.00

10 Oktober 08/11/2006 22.197.000.00 08/11/2006 244.943.000.00 267.140.000.00 11/10/2006 0 05/12/2006 22.197.000.00 05/12/2006 244.943.000.00 267.140.000.00

11 Nopember 14/12/2006 22.883.000.00 14/12/2006 308.435.000.00 331.318.000.00 12/10/2006 4 20/12/2006 22.883.000.00 02/12/2007 308.435.000.00 331.318.000.00

12 Desember 23/12/2006 24.773.000.00 23/12/2006 319.361.000.00 344.134.000.00 01/10/2007 0 01/12/2007 24.773.000.00 02/12/2007 319.361.000.00 344.134.000.00

Jumlah 216.188.000.00 2.056.509.000.00 2.272.697.000.00 216.188.000.00 2.056.509.000.00 2.272.697.000.00

TAHUN 2007

1 Januari 20/02/2007 38.410.000.00 20/02/2007 325.897.000.00 364.307.000.00 02/10/2007 10 02/12/2007 38.410.000.00 02/12/2007 325.897.000.00 364.307.000.00

2 Pebruari 10/04/2007 48.109.000.00 10/04/2007 373.095.000.00 421.204.000.00 03/10/2007 31 05/10/2007 48.109.000.00 05/10/2007 373.095.000.00 421.204.000.00

3 Maret 01/05/2007 59.583.000.00 01/05/2007 402.039.000.00 461.622.000.00 04/10/2007 21 13/06/2007 59.583.000.00 13/06/2007 402.039.000.00 461.622.000.00

4 April 25/05/2007 56.303.000.00 25/05/2007 437.605.000.00 493.908.000.00 05/10/2007 15 13/06/2007 56.303.000.00 13/06/2007 437.605.000.00 493.908.000.00

5 Mei 19/06/2007 69.620.000.00 19/06/2007 529.294.000.00 598.914.000.00 06/10/2007

6 Juni 28/07/2007 64.200.000.00 28/07/2007 472.019.000.00 536.219.000.00 07/10/2007Jumlah 336.225.000.00 2.539.949.000.00 2.876.174.000.00 202.405.000.00 1.538.636.000.00 1.741.041.000.00

Keterangan :

RJTL RITL

DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKESKIN KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)

RSUD SANJIWANI GIANYAR

REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATANPENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN

Page 111: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 7.b

NO BULAN SEHARUSNYA

TOTAL TANGGAL TANGGAL RJTL TANGGAL RITL JUMLAH

TANGGAL Rp TANGGAL Rp RJTL RITL PEMBAYARAN PEMBAYARAN

1 2 3 4 5 6 7=4+6 8 9 10 11 12 13 14 15=12+14

TAHUN 2005

1 Januari 0 - 0 - - 02/10/2005 0 0 12/12/2005 - 12/12/2005 - -

2 Februari 26/11/2005 150.000.00 0 - 150.000.00 03/10/2005 261 0 12/12/2005 150.000.00 12/12/2005 - 150.000.00

3 Maret 26/11/2005 107.000.00 26/11/2005 1.333.500.00 1.440.500.00 04/10/2005 230 230 12/12/2005 107.000.00 12/12/2005 1.333.500.00 1.440.500.00

4 April 26/11/2005 44.000.00 26/11/2005 2.573.900.00 2.617.900.00 05/10/2005 200 200 12/12/2005 44.000.00 12/12/2005 2.573.900.00 2.617.900.00

5 Mei 11/11/2005 271.000.00 11/11/2005 4.213.238.00 4.484.238.00 06/10/2005 154 154 12/12/2005 271.000.00 12/12/2005 4.213.238.00 4.484.238.00

6 Juni 11/12/2005 174.000.00 11/12/2005 324.800.00 498.800.00 07/10/2005 125 125 12/12/2005 174.000.00 12/12/2005 324.800.00 498.800.00

7 Juli 11/12/2005 205.000.00 11/12/2005 2.430.800.00 2.635.800.00 08/10/2005 94 94 12/12/2005 205.000.00 12/12/2005 2.430.800.00 2.635.800.00

8 Agustus 11/12/2005 715.000.00 11/12/2005 2.397.600.00 3.112.600.00 09/10/2005 63 63 12/12/2005 715.000.00 12/12/2005 2.397.600.00 3.112.600.00

9 September 22/11/2005 960.000.00 22/11/2005 1.773.500.00 2.733.500.00 10/10/2005 43 43 12/12/2005 960.000.00 12/12/2005 1.773.500.00 2.733.500.00

10 Oktober 22/11/2005 832.000.00 22/11/2005 4.572.225.00 5.404.225.00 11/10/2005 22 22 12/12/2005 832.000.00 12/12/2005 4.572.225.00 5.404.225.00

11 Nopember 26/07/2006 1.072.500.00 08/10/2006 547.500.00 1.620.000.00 12/10/2005 228 228 09/11/2006 1.072.500.00 09/11/2006 547.500.00 1.620.000.00

12 Desember 26/07/2006 1.921.500.00 19/08/2006 6.147.750.00 8.069.250.00 01/10/2006 197 197 09/11/2006 1.921.500.00 09/11/2006 6.147.750.00 8.069.250.00 Jumlah 6.452.000.00 26.314.813.00 32.766.813.00 6.452.000.00 26.314.813.00 32.766.813.00

TAHUN 2006

1 Januari 26/07/2006 2.466.000.00 08/10/2006 2.726.500.00 5.192.500.00 02/10/2006 166 181 09/11/2006 2.466.000.00 09/11/2006 2.726.500.00 5.192.500.00

2 Februari 07/04/2006 1.232.500.00 19/08/2006 4.148.500.00 5.381.000.00 03/10/2006 116 162 09/11/2006 1.232.500.00 09/11/2006 4.148.500.00 5.381.000.00

3 Maret 26/7/2006 746.500.00 19/08/2006 7.530.250.00 8.276.750.00 04/10/2006 107 131 09/11/2006 746.500.00 09/11/2006 7.530.250.00 8.276.750.00

4 April 26/7/2006 1.731.000.00 08/10/2006 3.630.750.00 5.361.750.00 05/10/2006 77 92 09/11/2006 1.731.000.00 09/11/2006 3.630.750.00 5.361.750.00

5 Mei 26/7/2006 1.701.500.00 08/10/2006 6.197.000.00 7.898.500.00 06/10/2006 46 61 09/11/2006 1.701.500.00 09/11/2006 6.197.000.00 7.898.500.00

6 Juni 26/7/2006 1.887.500.00 08/10/2006 3.823.000.00 5.710.500.00 07/10/2006 16 31 09/11/2006 1.887.500.00 21/9/2006 3.823.000.00 5.710.500.00

7 Juli 19/8/2006 2.070.000.00 19/08/2006 13.939.750.00 16.009.750.00 08/10/2006 9 9 09/11/2006 2.070.000.00 09/11/2006 13.939.750.00 16.009.750.00

8 Agustus 10/04/2006 4.215.000.00 10/03/2006 4.575.000.00 8.790.000.00 09/10/2006 24 23 20/10/2006 4.215.000.00 20/10/2006 4.575.000.00 8.790.000.00

9 September 11/08/2006 4.242.400.00 11/08/2006 4.848.250.00 9.090.650.00 10/10/2006 29 29 12/05/2006 4.242.400.00 12/05/2006 4.848.250.00 9.090.650.00

10 Oktober 11/08/2006 2.008.000.00 11/08/2006 7.855.500.00 9.863.500.00 11/10/2006 0 0 12/05/2006 2.008.000.00 12/05/2006 7.855.500.00 9.863.500.00

11 Nopember 14/12/2006 1.675.000.00 14/12/2006 4.664.250.00 6.339.250.00 12/10/2006 4 4 21/12/2006 1.675.000.00 21/12/2006 4.664.250.00 6.339.250.00

12 Desember 16/01/2007 2.860.000.00 16/01/2007 4.021.250.00 6.881.250.00 01/10/2007 6 6 01/12/2007 2.860.000.00 01/12/2007 4.021.250.00 6.881.250.00 Jumlah 26.835.400.00 67.960.000.00 94.795.400.00 26.835.400.00 67.960.000.00 94.795.400.00

TAHUN 2007

1 Januari 31/01/2007 1.727.000.00 31/01/2007 1.261.500.00 2.988.500.00 02/10/2007 0 0 02/12/2007 1.727.000.00 02/12/2007 1.261.500.00 2.988.500.00

2 Februari 21/04/2007 2.207.500.00 21/04/2007 12.547.750.00 14.755.250.00 03/10/2007 42 42 09/05/2007 2.207.500.00 09/05/2007 12.547.750.00 14.755.250.00

3 Maret 01/05/2007 1.612.500.00 01/05/2007 4.113.250.00 5.725.750.00 04/10/2007 22 22 09/05/2007 1.612.500.00 09/05/2007 4.113.250.00 5.725.750.00

4 April 28/05/2007 967.500.00 28/05/2007 4.938.000.00 5.905.500.00 05/10/2007 18 18 08/06/2007 967.500.00 08/06/2007 4.938.000.00 5.905.500.00

5 Mei 02/07/2007 2.134.000.00 02/07/2007 2.565.250.00 4.699.250.00 06/10/2007 22 22 22/08/2007 2.134.000.00 22/08/2007 2.565.250.00 4.699.250.00

6 Juni 28/07/2007 1.415.500.00 28/07/2007 4.191.500.00 5.607.000.00 07/10/2007 18 18 15/08/2007 1.415.500.00 15/08/2007 4.191.500.00 5.607.000.00 Jumlah 10.064.000.00 29.617.250.00 39.681.250.00 10.064.000.00 29.617.250.00 39.681.250.00

RJTL : Rawat Jalan Tingkat LanjutanKeterangan :

RJTL RITL

KETERLAMBATAN

(HARI)

REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATANPENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN

DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKES KOMERSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)

RSUD SANJIWANI GIANYAR

Page 112: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 7. c

NO BULAN SEHARUSNYA

TOTAL TANGGAL TANGGAL RJTL TANGGAL RITL JUMLAH

TANGGAL Rp TANGGAL Rp RJTL RITL PEMBAYARAN PEMBAYARAN

1 2 3 4 5 6 7=4+6 8 9 10 11 12 13 14 15=12+14

1 Januari 10/02/2005 12.189.000.00 10/02/2005 38.910.000.00 51.099.000.00 02/10/2005 0 0 28/04/2005 12.189.000.00 28/04/2005 38.910.000.00 51.099.000.00

2 Pebruari 27/09/2005 8.975.700.00 19/09/2005 36.350.000.00 45.325.700.00 03/10/2005 201 193 13/10/2005 8.975.700.00 13/10/2005 36.350.000.00 45.325.700.00

3 Maret 31/03/2005 8.858.600.00 31/03/2005 25.898.000.00 34.756.600.00 04/10/2005 0 0 19/09/2005 8.858.600.00 31/08/2005 25.898.000.00 34.756.600.00

4 April 04/07/2005 11.046.100.00 04/07/2005 38.250.000.00 49.296.100.00 05/10/2005 55 55 09/08/2005 11.046.100.00 07/09/2005 38.250.000.00 49.296.100.00

5 Mei 30/06/2005 10.262.500.00 07/07/2005 27.560.000.00 37.822.500.00 06/10/2005 20 27 09/08/2005 10.262.500.00 26/09/2005 27.560.000.00 37.822.500.00

6 Juni 30/06/2005 12.966.800.00 30/06/2005 45.344.000.00 58.310.800.00 07/10/2005 0 0 09/08/2005 12.966.800.00 09/08/2005 45.344.000.00 58.310.800.00

7 Juli 31/08/2005 9.938.000.00 31/08/2005 42.936.000.00 52.874.000.00 08/10/2005 21 21 07/09/2005 9.938.000.00 07/09/2005 42.936.000.00 52.874.000.00

8 Agustus 19/12/2005 18.658.500.00 20/12/2005 49.195.000.00 67.853.500.00 09/10/2005 100 101 27/08/2005 18.658.500.00 27/08/2005 49.195.000.00 67.853.500.00

9 September - 19.069.900.00 20/12/2005 49.267.500.00 68.337.400.00 10/10/2005 0 71 27/12/2005 19.069.900.00 27/12/2005 49.267.500.00 68.337.400.00

10 Oktober - 23.732.500.00 20/12/2005 54.640.000.00 78.372.500.00 11/10/2005 0 40 27/12/2005 23.732.500.00 27/12/2005 54.640.000.00 78.372.500.00

11 Nopember 22/12/2006 26.369.500.00 20/12/2005 56.350.000.00 82.719.500.00 12/10/2005 12 10 27/12/2005 26.369.500.00 27/12/2005 56.350.000.00 82.719.500.00

12 Desember 02/10/2006 30.041.000.00 29/12/2005 40.886.000.00 70.927.000.00 01/10/2006 31 0 05'05/2006 30.041.000.00 05'05/2006 40.886.000.00 70.927.000.00 Jumlah 192.108.100.00 505.586.500.00 697.694.600.00 192.108.100.00 505.586.500.00 697.694.600.00

1 Januari 14/04/2006 30.728.900.00 18/03/2006 101.193.000.00 131.921.900.00 02/10/2006 63 39 17/05/2006 30.728.900.00 25/04/2006 101.193.000.00 131.921.900.00

2 Pebruari 28/02/2006 28.013.000.00 01/03/2006 70.177.500.00 98.190.500.00 03/10/2006 0 0 17/05/2006 28.013.000.00 25/04/2006 70.177.500.00 98.190.500.00

3 Maret 31/03/2006 26.888.000.00 31/03/2006 94.054.500.00 120.942.500.00 04/10/2006 0 0 23/05/2006 26.888.000.00 19/06/2006 94.054.500.00 120.942.500.00

4 April 30/04/2006 27.420.500.00 30/04/2006 72.518.500.00 99.939.000.00 05/10/2006 0 0 19/06/2006 27.420.500.00 07/06/2006 72.518.500.00 99.939.000.00

5 Mei 31/05/2006 31.337.500.00 31/05/2006 69.392.500.00 100.730.000.00 06/10/2006 0 0 14/08/2006 31.337.500.00 14/08/2006 69.392.500.00 100.730.000.00

6 Juni 30/06/2006 37.939.500.00 30/06/2006 92.250.500.00 130.190.000.00 07/10/2006 0 0 13/09/2006 37.939.500.00 13/09/2006 92.250.500.00 130.190.000.00

7 Juli 31/07/2006 40.103.900.00 31/07/2006 85.164.500.00 125.268.400.00 08/10/2006 0 0 13/09/2006 40.103.900.00 13/09/2006 85.164.500.00 125.268.400.00

8 Agustus 09/09/2006 40.064.500.00 08/09/2006 58.028.500.00 98.093.000.00 09/10/2006 0 0 27/11/2006 40.064.500.00 27/11/2006 58.028.500.00 98.093.000.00

9 September 08/11/2006 43.685.400.00 08/11/2006 72.721.000.00 116.406.400.00 10/10/2006 29 29 27/12/2006 43.685.400.00 27/12/2006 72.721.000.00 116.406.400.00

10 Oktober 08/11/2006 48.654.500.00 16/11/2006 64.071.500.00 112.726.000.00 11/10/2006 0 6 27/12/2006 48.654.500.00 27/12/2006 64.071.500.00 112.726.000.00

11 Nopember 14/12/2006 39.208.400.00 14/12/2006 76.070.000.00 115.278.400.00 12/10/2006 4 4 30/1/2007 39.208.400.00 30/1/2007 76.070.000.00 115.278.400.00

12 Desember 31/01/2007 46.763.000.00 08/01/2007 83.648.000.00 130.411.000.00 01/10/2007 21 0 27/03/2007 46.763.000.00 27/03/2007 83.648.000.00 130.411.000.00

Jumlah 440.807.100.00 939.290.000.00 1.380.097.100.00 440.807.100.00 939.290.000.00 1.380.097.100.00

1 Januari 24/02/2007 50.777.400.00 13/02/2007 90.157.000.00 140.934.400.00 02/10/2007 14 3 27/3/2007 50.777.400.00 27/3/2007 90.157.000.00 140.934.400.00

2 Pebruari 10/04/2007 51.600.000.00 10/04/2007 69.688.500.00 121.288.500.00 03/10/2007 31 31 15/05/2007 51.600.000.00 15/05/2007 69.688.500.00 121.288.500.00

3 Maret 05/05/2007 50.534.500.00 05/05/2007 79.952.500.00 130.487.000.00 04/10/2007 25 25 11/07/2007 50.534.500.00 18/6/2007 79.952.500.00 130.487.000.00

4 April 21/06/2007 53.579.000.00 21/06/2007 122.440.550.00 176.019.550.00 05/10/2007 42 42 18/07/2007 53.579.000.00 24/7/2007 122.440.500.00 176.019.500.00

5 Mei 26/07/2007 68.940.500.00 21/07/2007 91.922.000.00 160.862.500.00 06/10/2007 46 41 15/08/2007 68.940.500.00 15/08/2007 91.922.000.00 160.862.500.00

6 Juni 63.404.500.00 92.048.000.00 155.452.500.00 11/09/2007 63.404.500.00 09/11/2007 92.048.000.00 155.452.500.00 Jumlah 338.835.900.00 454.160.550.00 885.044.450.00 275.431.400.00 454.160.500.00 729.591.900.00

RJTL : Rawat Jalan Tingkat LanjutanRITL : Rawat Inap Tingkat Lanjutan

PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN KETERLAMBATAN

Keterangan :

DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKES SOSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)

PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR

TAHUN 2005

TAHUN 2006

TAHUN 2007

REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATAN

RJTL RITL (HARI)

Page 113: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 7. d

NO BULAN SEHARUSNYA KETERLAMBATAN KETERANGANTANGGAL HARI TANGGAL RITL

TANGGAL Rp PEMBAYARAN Rp1 2 3 4 5 6 7 8 9

TAHUN 20051 Januari 30/09/2005 2.996.657.00 02/10/2005 232 27/09/2005 2.996.657.00 2 Pebruari 03/10/2005 data tidak diperoleh3 Maret 14/09/2005 1.699.595.00 04/10/2005 157 27/09/2005 1.699.595.00 4 April 15/09/2005 8.126.223.00 05/10/2005 128 27/09/2005 8.126.223.00 5 Mei 31/05/2005 11.713.434.00 06/10/2005 0 27/09/2005 11.713.434.00 6 Juni 17/09/2005 6.473.983.00 07/10/2005 69 27/09/2005 6.473.983.00 7 Juli 31/08/2005 13.760.418.00 08/10/2005 21 11/10/2005 13.760.418.00 8 Agustus 31/08/2005 17.238.520.00 09/10/2005 0 11/10/2005 17.238.520.00 9 September 30/09/2005 21.507.978.00 10/10/2005 0 21.507.978.00 10 Oktober 11/10/2005 data tidak diperoleh11 Nopember 30/11/2005 30.020.098.00 12/10/2005 0 27/11/2005 30.020.098.00 12 Desember 18/01/2006 32.263.904.00 01/10/2006 8 27/02/2006 32.263.904.00

Jumlah 145.800.810.00 145.800.810.00

TAHUN 2006

1 Januari 20/02/2006 24.490.428.00 02/10/2006 10 05/04/2006 24.490.428.00 2 Pebruari 24/03/2006 16.465.142.00 03/10/2006 14 16.465.142.00 3 Maret 06/05/2006 16.997.043.00 04/10/2006 26 16.997.043.00 4 April 15/05/2006 33.721.530.00 05/10/2006 5 33.721.530.00 5 Mei 06/06/2006 48.728.147.00 06/10/2006 0 48.728.147.00 6 Juni 12/07/2006 68.828.638.00 07/10/2006 2 09/05/2006 68.828.638.00 7 Juli 24/08/2006 16.915.805.00 08/10/2006 14 18/09/2006 16.915.805.00 8 Agustus 15/09/2006 35.675.052.00 09/10/2006 5 35.675.052.00 9 September 16/10/2006 69.017.461.00 10/10/2006 6 69.017.461.00 10 Oktober 17/11/2006 97.967.919.00 11/10/2006 7 20/12/2006 97.967.919.00 11 Nopember 14/12/2006 82.984.621.00 12/10/2006 4 21/12/2006 82.984.621.00 12 Desember 08/01/2007 88.121.972.00 01/10/2007 8 04/11/2007 88.121.972.00

Jumlah 599.913.758.00 599.913.758.00

TAHUN 2007

1 Januari 16/04/2007 96.689.775.00 02/10/2007 65 10/01/2007 96.689.775.00 2 Pebruari 19/04/2007 165.058.398.00 03/10/2007 40 10/01/2007 165.058.398.00 3 Maret 05/05/2007 168.235.037.00 04/10/2007 25 18/06/2007 168.235.037.00 4 April 449.905.734.00 05/10/2007 belum ada realisasi5 Mei 07/09/2007 594.951.004.00 06/10/2007 89 belum ada realisasi6 Juni 17/09/2007 645.916.635.00 07/10/2007 71 belum ada realisasi

Jumlah 2.120.756.583.00 429.983.210.00

PENGAJUAN KLAIM OBATRITL

REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT

DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT ASKESKIN KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO) PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR

Page 114: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 7.e

NO BULAN SEHARUSNYA KETERLAMBATAN KETERANGANTANGGAL HARI TANGGAL RITL

TANGGAL Rp PEMBAYARAN Rp1 2 3 4 5 6 7 8 9

TAHUN 20051 Januari 02/10/2005 data tidak diperoleh2 Pebruari 03/10/2005 data tidak diperoleh3 Maret 26/11/2005 804.062.00 04/10/2005 230 09/11/2005 804.062.00 4 April 26/11/2005 262.436.00 05/10/2005 200 09/11/2005 262.436.00 5 Mei 30/11/2005 510.078.00 06/10/2005 173 09/11/2005 510.078.00 6 Juni 07/10/2005 data tidak diperoleh7 Juli 30/11/2005 287.779.00 08/10/2005 112 287.779.00 8 Agustus 30/11/2005 481.732.00 09/10/2005 81 06/01/2006 481.732.00 9 September 30/11/2005 126.045.00 10/10/2005 51 06/01/2006 126.045.00 10 Oktober 26/11/2005 198.907.00 11/10/2005 16 06/01/2006 198.907.00 11 Nopember 12/01/2005 3.543.832.00 12/10/2005 0 06/01/2006 3.543.832.00 12 Desember 18/01/2006 6.635.876.00 01/10/2006 8 27/02/2006 6.635.876.00

Jumlah 12.850.747.00 12.850.747.00

TAHUN 20061 Januari 17/02/2006 1.779.348.00 02/10/2006 7 04/05/2006 1.779.348.00 2 Pebruari 24/03/2006 478.223.00 03/10/2006 14 478.223.00 3 Maret - - 04/10/2006 - - 4 April 15/05/2006 653.800.00 05/10/2006 5 653.800.00 5 Mei 07/06/2006 371.544.00 06/10/2006 0 371.544.00 6 Juni 06/07/2006 307.424.00 07/10/2006 0 307.424.00 7 Juli 14/08/2007 2.445.047.00 08/10/2006 4 2.445.047.00 8 Agustus 09/11/2006 1.066.684.00 09/10/2006 1 13/11/2006 1.066.684.00 9 September 16/10/2006 2.028.218.00 10/10/2006 6 2.028.218.00 10 Oktober 13/11/2006 2.785.868.00 11/10/2006 3 2.785.868.00 11 Nopember 14/12/2006 261.564.00 12/10/2006 4 261.564.00 12 Desember 16/01/2007 343.893.00 01/10/2007 6 343.893.00

Jumlah 12.521.613.00 12.521.613.00

TAHUN 20071 Januari 16/04/2007 104.276.00 02/10/2007 65 08/05/2007 104.276.00 2 Pebruari 19/04/2007 1.664.656.00 03/10/2007 40 08/05/2007 1.664.656.00 3 Maret 12/05/2007 1.396.296.00 04/10/2007 32 21/06/2007 1.396.296.00 4 April 16/06/2007 557.759.00 05/10/2007 37 15/08/2007 557.759.00 5 Mei 07/09/2007 340.643.00 06/10/2007 89 20/09/2007 340.643.00 6 Juni 17/09/2007 331.064.00 07/10/2007 71 belum ada realisasi

Jumlah 4.394.694.00 4.063.630.00

PENGAJUAN KLAIM OBATRITL

REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT

DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT KOMERSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO) PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR

Page 115: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 7.f

NO BULAN SEHARUSNYA KETERLAMBATAN KETERANGANTANGGAL HARI TANGGAL RITL

TANGGAL Rp PEMBAYARAN Rp1 2 3 4 5 6 7 8 9

TAHUN 20051 Januari 01/02/2005 12.567.881.00 02/10/2005 0 09/11/2005 12.567.881.00 2 Pebruari 03/02/2005 13.366.375.00 03/10/2005 0 09/11/2005 13.366.375.00 3 Maret 04/10/2005 data tidak diperoleh4 April 05/10/2005 data tidak diperoleh5 Mei 06/10/2005 data tidak diperoleh6 Juni 15/09/2005 10.494.347.00 07/10/2005 67 09/11/2005 10.494.347.00 7 Juli 23/09/2005 17.655.818.00 08/10/2005 44 09/11/2005 17.655.818.00 8 Agustus 22/10/2005 18.068.976.00 09/10/2005 42 06/01/2006 18.068.976.00 9 September 08/10/2005 20.207.747.00 10/10/2005 0 09/11/2005 20.207.747.00 10 Oktober 28/11/2005 13.553.458.00 11/10/2005 18 06/01/2006 13.553.458.00 11 Nopember 01/12/2005 11.540.122.00 12/10/2005 0 06/01/2006 11.540.122.00 12 Desember 20/01/2006 16.406.253.00 01/10/2006 10 27/02/2006 16.406.253.00

Jumlah 133.860.977.00 133.860.977.00

TAHUN 20061 Januari 21/02/2006 21.083.380.00 02/10/2006 11 05/04/2006 21.083.380.00 2 Pebruari 24/03/2006 13.895.248.00 03/10/2006 14 13.895.248.00 3 Maret 28/04/2006 40.699.901.00 04/10/2006 18 40.699.901.00 4 April 15/05/2006 18.793.267.00 05/10/2006 5 18.793.267.00 5 Mei 07/06/2006 22.234.030.00 06/10/2006 0 22.234.030.00 6 Juni 07/07/2006 23.852.962.00 07/10/2006 3 24/11/2006 23.852.962.00 7 Juli 24/08/2006 19.438.929.00 08/10/2006 14 19.438.929.00 8 Agustus 11/09/2006 15.182.193.00 09/10/2006 1 15.182.193.00 9 September 13/10/2006 20.924.649.00 10/10/2006 3 20.924.649.00 10 Oktober 13/11/2006 19.845.449.00 11/10/2006 3 19.845.449.00 11 Nopember 14/12/2006 18.785.100.00 12/10/2006 4 30/01/2007 18.785.100.00 12 Desember 15/01/2007 16.484.127.00 01/10/2007 5 11/04/2007 16.484.127.00

Jumlah 251.219.235.00 251.219.235.00

TAHUN 20071 Januari 31/01/2007 15.777.090.00 02/10/2007 0 15.777.090.00 2 Pebruari 16/04/2007 14.182.049.00 03/10/2007 37 08/05/2007 14.182.049.00 3 Maret 12/05/2007 23.655.135.00 04/10/2007 32 21/06/2007 23.655.135.00 4 April 25/06/2007 27.158.202.00 05/10/2007 46 21/09/2007 27.158.202.00 5 Mei 07/09/2007 22.986.586.00 06/10/2007 89 belum ada realisasi6 Juni 17/09/2007 20.629.904.00 07/10/2007 71 belum ada realisasi

Jumlah 124.388.966.00 80.772.476.00

DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT ASKES SOSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO) PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR

Keterangan :RITL = Rawat Inap Tingkat Lanjutan

PENGAJUAN KLAIM OBATRITL

REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT

Page 116: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Lampiran 8 a

No Nama Pasien Alamat Tanggal NRM/ Pelayanan BHP TotalTgl pulang (Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8 (6+7)1 By Jro Nym Rasti Tegal Tulikup 17-Jul-07 10-233926 95.000.00 - 95.000.00 2 Wayan Budiani Manikan, Guwang 10-233740 628.500.00 78.000.00 706.500.00 3 Ni KD Muniari Bona Klod Blahbatuh 10-233593 320.000.00 - 320.000.00 4 Bayi Wayan Budiani Manikan Guwang 10-233789 63.500.00 - 63.500.00 5 Jro Nym Rasti Tegal Tulikup 10-233917 698.000.00 30.000.00 728.000.00 6 I Wayan Suarjana Br Tedunhg Abianbase 10-233805 375.000.00 117.500.00 492.500.00

2.180.000.00 225.500.00 2.405.500.00

7 Kt Wardana Br kesean Lebih 18-Jul-07 11-232817 825.700.00 16.000.00 841.700.00 8 I KT Moglog Br Kawan, Bukian, Payangan 10-189656 589.000.00 57.500.00 646.500.00 9 Ni Komang Sriyanti Bukian Payangan 11-155644 - - - 10 Bayi Ni Kadek Seniari Pujung Kaja, Sebatu 10-233859 95.000.00 - 95.000.00 11 Ni Mede Seniari Br Pujun Kaja Sebatu Tegal 10-233821 1.235.000.00 100.000.00 1.335.000.00

2.744.700.00 173.500.00 2.918.200.00

12 Putu Angga Candi Baru 19-Jul-07 11-228436 78.500.00 - 78.500.00 78.500.00 - 78.500.00

13 Ni Wyn Rasmini Tengah, Tegalalang 20-Jul-07 10-234107 185.500.00 - 185.500.00 14 Bayi Wayan Rasmini Tengah Tegalalang 10-234122 111.000.00 - 111.000.00 15 Ni Wayan Suyasmi Br Teruna Siangan 10-234249 612.500.00 30.000.00 642.500.00 16 By Wyn Suyasmi Br Teruna Siangan 10-234267 73.500.00 - 73.500.00 17 Ni Ketut Kentil Br Cagaan Pejeng 10-130929 541.500.00 - 541.500.00 18 Ni Kd Muliani Bangun Liman Buruan 10-219896 1.884.000.00 - 1.884.000.00

3.408.000.00 30.000.00 3.438.000.00

19 Komang Darmadi Br Teruna Blahbatuh 21-Jul-07 10-233808 276.000.00 65.000.00 341.000.00 20 Kadek Sukarini Madanga Kelod, Ptak 10-234206 638.500.00 100.000.00 738.500.00 21 By Dw Ayu Putriani Petemon, Pejeng 10-234200 103.000.00 - 103.000.00 22 Wyn Budiarsa Perean Tegal 10-234877 610.500.00 - 610.500.00 23 Dw Ayu Putriani Petemon Pejeng 10-234190 783.000.00 30.000.00 813.000.00 24 By Kadek Sukarini Br Petak Medangan Klod 10-234272 97.000.00 - 97.000.00 25 Ni Kadek Murdani Br Selat Siangan 10-234058 727.000.00 - 727.000.00

3.235.000.00 195.000.00 3.430.000.00

26 Dw Gd Eka Darma Putra Kaja kauh Tulikup 22-Jul-07 10-234186 1.611.500.00 37.500.00 1.649.000.00 1.611.500.00 37.500.00 1.649.000.00

27 Ni Ketut Kerti Tojan, Pering 23-Jul-07 10-234193 476.500.00 150.000.00 626.500.00 28 Anak Agung Ekawati Br Graya Tampaksiring 10-234141 698.000.00 30.000.00 728.000.00 29 Jro Made Miasa Benawah Petak 10-234128 1.047.000.00 352.500.00 1.399.500.00 30 Ni Wayan Limun Ketewel Sukawati 10-234145 767.500.00 - 767.500.00

2.989.000.00 532.500.00 3.521.500.00

31 By KD Muliani I Bangun Liman Buruan 24-Jul-07 10-234020 501.000.00 - 501.000.00 32 Ni Komang Sriyanti Bukian Peyangan 11-155644 2.148.050.00 60.000.00 2.208.050.00 33 I Wayan Sujana Dlod Pangkung Sukawati 11-234363 - - - 34 I Ketut Rete Taro Kaja Tegalalang 10-234115 422.000.00 105.000.00 527.000.00 35 KD Ayu Supartini Perangsada, Pering 10-234422 139.000.00 - 139.000.00 36 By Kadek Murdani Selat Siangan 10-234119 1.292.500.00 112.500.00 1.405.000.00 37 Nbayi Dewa Ayu Astini Br Bon Nyuh 10-234407 - - - 38 By Ni KD Muliani II Bangun Liman Buruan BLH 10-234021 463.000.00 - 463.000.00 39 DW Ayu Astini Bon Nyuh Petak 10-234393 803.000.00 30.000.00 833.000.00

5.768.550.00 307.500.00 6.076.050.00

40 By Ni MD Sulastri Lebih Duur Kaja 25-Jul-07 10-234466 113.000.00 - 113.000.00 41 Ni Made Sulastri Lebih Duur Kaja 10-234457 681.500.00 35.000.00 716.500.00 42 I Made Hermanto Kedisan Kaja 10-234673 - - -

794.500.00 35.000.00 829.500.00

Daftar Pelayanan kepada Peserta Askes di luar Ketetapan

Page 117: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

1 2 3 4 5 6 7 8 (6+7)

43 Ni MD Nopiyani Tengah, Peliatan 26-Jul-07 10-234673 2.389.250.00 187.500.00 2.576.750.00 44 Wayan Rumin 10-234441 265.500.00 - 265.500.00 45 I Wayan Sujana Dlod Pangkung Sukawati 10-234673 201.000.00 - 201.000.00 46 Bayi Ni KM Srianti Bukian Payangan 10-234673 897.000.00 - 897.000.00 47 Wayan Rumin Yeh Tengah Klusa Payangan 10-234673 - - - 48 By MD Nopiyani Tengah Kauh Peliatan 10-234673 130.500.00 - 130.500.00 49 Wayan Nyamplun Keliki, Tegalalang 10-234673 278.000.00 - 278.000.00 50 Wayan Wirta Manukaya Anyar 10-234673 446.000.00 42.500.00 488.500.00 51 Kadek Lidia Pertiwi Br Getas Kawan Buruan BLTH 10-234673 129.500.00 - 129.500.00

4.736.750.00 230.000.00 4.966.750.00

52 Pande Putu Muliarta Pande, Beng 27-Jul-07 10-234639 269.500.00 201.500.00 471.000.00 53 Ni Made Jamin Mas Bedulu 11-234619 2.200.875.00 35.000.00 2.235.875.00 54 Bayi Made Jamin Mas Bedulu 11-234636 124.500.00 - 124.500.00 55 Ni Wayan Merni Taro Kaja, Tegalalang 10-234746 272.500.00 137.500.00 410.000.00 56 I Made Suma Tatag, Taro 10-234660 231.500.00 - 231.500.00

3.098.875.00 374.000.00 3.472.875.00

57 DW Ayu Murniasih Petemon, Pejeng 28-Jul-07 10-234651 905.000.00 72.500.00 977.500.00 905.000.00 72.500.00 977.500.00

58 DSK MD Mariati Br Gubat Pejeng Kelod 29-Jul-07 10-232821 1.438.500.00 - 1.438.500.00 1.438.500.00 - 1.438.500.00

59 Dewa Putu Derana Seronggo Tengah 30-Jul-07 10-232796 2.519.900.00 - 2.519.900.00 60 By MD Murni Br Kebon Kedisan Tegal 10-234813 126.500.00 - 126.500.00 61 PT Ari Andika Wibawa Br Sampiang Gianyar 10-234846 143.000.00 - 143.000.00 62 Ni Nym Murni Kebon Kedisan 10-234743 215.500.00 - 215.500.00 63 Bni Made Rai Suwandari Kelabang Moding 10-234576 914.500.00 - 914.500.00 64 Ni Made Jenek Dukuh Sidan 10-231138 712.000.00 - 712.000.00 65 I Made Kawi Br Tegalalang 10-234870 1.532.300.00 370.000.00 1.902.300.00 66 Bayi Jro Made Miasa Benawah Kangin Petak 10-234297 1.214.500.00 - 1.214.500.00 67 Gst Ngr Made Buana tengkulak Kelod, Kemenuh 10-234666 344.500.00 - 344.500.00 68 Bayi Ni MD Rai SuwandariBr Br Kelabang Moding Tegal 10-234954 101.000.00 - 101.000.00

7.823.700.00 370.000.00 8.193.700.00

69 Ni Wayan Werni Kelabang Talang 31-Jul-07 11-234916 2.318.900.00 30.000.00 2.348.900.00 70 I Made Hermanto Kedisan Kaja 11-234673 507.000.00 92.500.00 599.500.00 71 A.A. GD Agung Menak, Tulikup 10-208069 276.000.00 - 276.000.00 72 Ni Md Sibuh Br Tengkulak Mas Kemenuh 10-234622 592.000.00 - 592.000.00 73 Ni Kadek Pini Kawan, Mas 10-234975 254.000.00 170.000.00 424.000.00 74 Ketut Tumpuk Tengah, Lod Tunduh 10-234550 696.500.00 180.000.00 876.500.00 75 Bayi Made Werni Klabang Moding Tegal 10-234935 124.500.00 - 124.500.00 76 A.A. Oka Lebih Br Satria Mas Ubud 10-234612 1.427.500.00 305.000.00 1.732.500.00

6.196.400.00 777.500.00 6.973.900.00

47.008.975.00 3.360.500.00 50.369.475.00

77 Ni Nyoman Suriani Bukian Payangan 01-Agust-07 11-235202 - - - 78 Kadek Nova Batan Ancak, Mas Ubud 10-234652 542.000.00 35.000.00 577.000.00 79 Ni Wayan Geder Br Mantring Tampaksiring 11-232134 722.500.00 30.000.00 752.500.00 80 Ni Nyoman Misi Br Tengah Tegalalang 10-234343 696.500.00 170.000.00 866.500.00 81 Bayi Ni Ketut Darmini Peteluan Temisi 10-235053 91.000.00 - 91.000.00 82 Ni Made Sadri Ponggang Payangan 11-234697 - - - 83 Ni Ketut Darmini Br Peteluan Temisi 10-234994 866.000.00 30.000.00 896.000.00 84 By Gusti Ayu Sariani Br Kampung Tinggi 10-235000 646.000.00 - 646.000.00

3.564.000.00 265.000.00 3.829.000.00

85 Komang Tri Premana Kemenuh Sukawati 02-Agust-07 10-235000 1.248.800.00 - 1.248.800.00 86 Kadek Lidia Pertiwi Br Getas Kawan Buruan BLTH 10-235000 420.000.00 30.000.00 450.000.00 87 MD Santer Kelod Kauh Abianbase 10-235000 815.000.00 35.000.00 850.000.00 88 Ni Ketut Badung Selat Siangan Gianyar 10-235000 2.091.500.00 - 2.091.500.00 89 I Made Saru Junjungan Ubud 10-235000 885.500.00 - 885.500.00 90 I Nyoman Weta Br Tangkub 10-235000 190.000.00 - 190.000.00 91 Ni Gusti Made Diri Bona Kelod 10-235000 363.500.00 87.500.00 451.000.00

6.014.300.00 152.500.00 6.166.800.00

Jumlah

Page 118: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

1 2 3 4 5 6 7 8 (6+7)

92 Ni Nyoman Suriani Bukian Payangan 03-Agust-07 11-235202 794.000.00 - 794.000.00 93 Wayan Murtini Br Lebih Duur Kaja 10-235005 667.000.00 30.000.00 697.000.00 94 Bayi Ni Wayan Murtini Br Lebih Duur Kaja 10-235010 55.500.00 - 55.500.00 95 Bayi Nym Suryani Tangkup Bukian 10-235238 101.000.00 - 101.000.00 96 By Made Sadri Ponggang Puhu 10-235268 228.000.00 - 228.000.00

1.845.500.00 30.000.00 1.875.500.00

97 Ida Bagus Suarta Lebah Bukian Payangan 04-Agust-07 11-225832 1.992.000.00 - 1.992.000.00 98 Ni Wayan Simpen Tedung Abianbase 11-233352 977.000.00 30.000.00 1.007.000.00

2.969.000.00 30.000.00 2.999.000.00

99 By Made Sadri Ponggang, Puhu 05-Agust-07 10-235268 91.000.00 - 91.000.00 100 Ni Made Sadri Ponggang, Payangan 11-234697 1.769.400.00 32.500.00 1.801.900.00 101 By Nyoman Kasnin Br Belong Taro Tegal 10-235310 180.500.00 - 180.500.00 102 Ni Nyoman Kasnin Br Belong Taro Tegalalang 11-235257 1.684.800.00 - 1.684.800.00

3.725.700.00 32.500.00 3.758.200.00

103 Made Candra Umakuta Pejeng Kangin 06-Agust-07 10-234985 634.000.00 - 634.000.00 104 Ni Nyoman Kardi Br Batu Sepih 11-221727 581.500.00 - 581.500.00 105 I Kt Sukadana Dauh Uma Bitra 10-235440 246.000.00 107.500.00 353.500.00 106 Jro Mk Cedek Penempahan T Siring 11-234151 521.000.00 - 521.000.00

1.982.500.00 107.500.00 2.090.000.00

107 Ni Nyoman Sukerti Br Pande Pejeng 07-Agust-07 11-234781 459.000.00 - 459.000.00 108 Wayan Narut Bangun Liman Buruan Blahbatuh 10-234389 1.556.000.00 315.000.00 1.871.000.00

2.015.000.00 315.000.00 2.330.000.00

109 Ekayanti Br Tengah Tegalalang 08-Agust-07 10-235600 651.500.00 30.000.00 681.500.00 110 Bayi Wyn Ekayanti Br Cagaan Tampaksiring 10-235627 107.500.00 - 107.500.00 111 By KD Muliani I Bangun Liman Buruab BLH 10-234020 1.499.500.00 - 1.499.500.00 112 Ni Wayan Sriani Br Cagaan Pejeng Tampaksiring 10-235489 1.434.500.00 30.000.00 1.464.500.00 113 Made Bersih Temesi Pegesangan 11-233512 2.272.500.00 - 2.272.500.00 114 By Ni KD Muliani II Bangun Liman Buruan BLH 10-234021 1.546.500.00 - 1.546.500.00 115 Bayi Ni Wayan Sriani Br Cagaan Pejeng 10-235658 99.500.00 - 99.500.00

7.611.500.00 60.000.00 7.671.500.00

116 I Nyoman Meja Gelumpang Sukawati 09-Agust-07 10-234718 547.500.00 - 547.500.00 117 Ni Ketut Andani Putri Br Selat Siangan 10-224252 215.000.00 - 215.000.00 118 Bayi KD Ayu Supartini Perangsada, Pering 10-234424 3.421.000.00 - 3.421.000.00 119 Kampih Br Buruan Tampaksiring 10-234868 1.306.500.00 315.000.00 1.621.500.00

5.490.000.00 315.000.00 5.805.000.00

120 Made Valentino Tengah Bedulu 10-Agust-07 11-234786 1.106.500.00 - 1.106.500.00 121 Bayi KD Srinadi Br Belahan Manukaya 10-234928 2.364.500.00 - 2.364.500.00 122 Dewa Ayu Ariasih Br Triwngse Siangan 11-235907 - - -

3.471.000.00 - 3.471.000.00

123 I MD Reok Madangan Kelod, Petak 11-Agust-07 10-235380 206.000.00 - 206.000.00 206.000.00 - 206.000.00

124 Bayi Ni Wyn Kardiana Lebah Bukian PYG 12-Agust-07 10-152184 520.000.00 - 520.000.00 125 Bayi Dewa Ayu Ariasih Triwangsa Siangan 10-235986 51.500.00 - 51.500.00 126 Dewa Ayu Ariasih Br Triwangse Siangan 11-235907 723.500.00 30.000.00 753.500.00

1.295.000.00 30.000.00 1.325.000.00

127 Wayan Suardipa Kabetan Babakan 13-Agust-07 10-235684 351.000.00 220.000.00 571.000.00 128 By Kadek Lestari Tegal Bingin Mas 10-236000 99.500.00 - 99.500.00 129 Kadek Lestari Tegal Bingin Mas 10-235999 550.500.00 - 550.500.00

1.001.000.00 220.000.00 1.221.000.00

130 Ni Wayan Nyampuh Kawan Bonbiyu, Blahbatuh 14-Agust-07 10-232234 289.000.00 117.500.00 406.500.00 131 Ni Pelung Pujung Kaja Sebatu 11-235106 1.232.300.00 - 1.232.300.00

1.521.300.00 117.500.00 1.638.800.00

132 I Wayan Raka Bukian Payangan 16-Agust-07 10-235561 1.088.000.00 235.000.00 1.323.000.00 133 Made Lipun Tiba Kauh Payangan 10-235686 742.000.00 - 742.000.00

1.830.000.00 235.000.00 2.065.000.00

Page 119: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

1 2 3 4 5 6 7 8 (6+7)134 DW Nym Agus Wijaya Pasdalem, Gianyar 18-Agust-07 10-236036 393.000.00 90.000.00 483.000.00

393.000.00 90.000.00 483.000.00

135 Made Puji Bukit Batu, Samplangan 20-Agust-07 10-236397 387.500.00 175.000.00 562.500.00 136 DSK MD Sulpia Wijayatri Pasdalem, Gianyar 10-236037 730.500.00 150.000.00 880.500.00 137 Ni Made Sadri Br Sema Bitra 10-235576 1.236.000.00 174.500.00 1.410.500.00 138 Gst Nym Pakel Tegal Suci, Tampaksiring 10-235522 1.358.500.00 220.000.00 1.578.500.00 139 Ni Luh Ana Yuniantari Ngenjung Sari Bakbakan 10-236584 - - -

3.712.500.00 719.500.00 4.432.000.00

140 Bayi MD Kamar Biya, Keramas 21-Agust-07 10-236534 157.000.00 - 157.000.00 141 Ni Made Kamar Biya Keramas 10-236509 719.500.00 35.000.00 754.500.00

876.500.00 35.000.00 911.500.00

142 Ni KT Dabret Tedung Abianbase 22-Agust-07 11-231411 2.321.000.00 - 2.321.000.00 143 Ni Ketut Kartini Prathama mandala Samplangan 11-233078 - - - 144 Bayi Luh Ana Juliantari Ngenjungsari, Bakbakan 10-236630 136.000.00 - 136.000.00 145 Ni Luh Ana Juliantari Ngenjung Sari Bakkbakan 11-236584 625.000.00 105.000.00 730.000.00 146 Ni Wayan Ariani Bona Kelod 10-236202 634.000.00 90.000.00 724.000.00

3.716.000.00 195.000.00 3.911.000.00

147 Ni Ketut Sulastri Lebih Duur Kala 23-Agust-07 10-236737 558.500.00 - 558.500.00 148 Ida Ayu Sri Juliari Br Tegallinggah Bedulu 10-236722 120.500.00 - 120.500.00 149 Ni Wayan Kicen Batan Ancak Mas 10-236663 239.000.00 - 239.000.00 150 Bayi Ni Ketut Sulastri Lebih Duur Kaja Gianyar 10-236755 99.500.00 - 99.500.00

1.017.500.00 - 1.017.500.00

151 Ni Ketut Kartini Prathama Mandala Samplangan 24-Agust-07 11-233078 868.000.00 35.000.00 903.000.00 152 Ni Wayan Nuriyani Br Dauhbak Singakerta BUD 10-236890 589.000.00 - 589.000.00

1.457.000.00 35.000.00 1.492.000.00

153 Bayi Ni Wayan Nuriyani Dauhlabak Singakerta Ubud 25-Agust-07 10-236895 122.000.00 - 122.000.00 154 By Ni Wayan Nurayani Dauhlabak Singakerta Ubud 10-236895 48.000.00 - 48.000.00

170.000.00 - 170.000.00

155 Ni Kt Marsi Br Sesesh Singapadu 26-Agust-07 10-160235 - - - 156 Wayan Supadmi Tengkulak Kelod Kemenuh 10-237025 126.000.00 - 126.000.00 157 Ni Ketut Marsi Br Seseh Singapadu 10-160235 347.000.00 42.500.00 389.500.00

473.000.00 42.500.00 515.500.00

158 Bayi KD Muliani Bangun Liman Buruan 27-Agust-07 10-236999 990.000.00 47.500.00 1.037.500.00 159 Bayi Ni Ketut Sasih Lebih Kaja Gianyar 10-237325 101.500.00 - 101.500.00 160 Ni Ketut Sasih Lebih Kaja Gianyar 10-237321 615.000.00 - 615.000.00

1.706.500.00 47.500.00 1.754.000.00

161 Ni Made Murtini Br Tengah Peliatan Ubud 28-Agust-07 11-232814 2.953.500.00 - 2.953.500.00 2.953.500.00 - 2.953.500.00

162 Wayan Sarinadi Palak Sukawati 29-Agust-07 11-237253 - - - - - -

163 Dewa Ayu Dwi Padmasari Br Seronggo tengah 30-Agust-07 10-237782 308.000.00 152.500.00 460.500.00 164 I Wayan Gejir Kawan mas Ubud 10-237324 320.000.00 - 320.000.00 165 By Ni Wyn Sriartini Lenih Kaja Gianyar 10-237368 216.000.00 - 216.000.00 166 Bayi Kadek Wastini Selat Samplangan 10-237863 107.500.00 - 107.500.00 167 Wayan Penter Br Tegal Saat Pejeng Kangin 11-225347 768.000.00 697.500.00 1.465.500.00 168 Kadek Wastini Selat Samplangan 11-237831 574.000.00 - 574.000.00

2.293.500.00 850.000.00 3.143.500.00

169 I wayan Supanja Melinggih Payangan 31-Agust-07 10-208328 429.000.00 30.000.00 459.000.00 170 Ni KD Desi Wikatari Sengguan Bitra 11-200414 1.232.300.00 - 1.232.300.00 171 Ngakan Ketut Berata Selat Gianyar 10-237902 615.500.00 90.000.00 705.500.00

2.276.800.00 120.000.00 2.396.800.00

65.587.600.00 4.044.500.00 69.632.100.00 112.596.575.00 7.405.000.00 120.001.575.00

Jumlah TotalJumlah Total

Page 120: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Uraian Jumlah % Ketentuan Keterangan1 2.00 3 4 5

Penerimaan fungsional:Retribusi Pelayanan Kesehatan 10.816.301.012.50 Retribusi Parkir 10.000.000.00 Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan RS 4.526.850.00

Jumlah Retribusi 10.830.827.862.50

Lain-lain Pendapatan RSUD yang SahJumlah 6.602.754.00

Jumlah Lain-lain Pendapatan 10.837.430.616.50

Pengeluaran dari fungsional:

Operasional dan Pemeliharaan 7.351.236.466.00 67.83 45.00 Melebihi ketentuanPegawai 943.727.551.00 8.71 Honor 700.382.193.00 Uang lembur/tim panitia 4.680.000.00 Uang harian tetap 238.665.358.00

Barang 5.762.493.955.00 53.17 Bahan Habis Pakai Kantor 226.443.875.00 Jasa Kantor 340.056.991.00 Cetak dan Pengadaan Keperluan kantor 140.480.650.00 Makan Minum Kantor 9.986.000.00 Pakaian Dinas 4.992.000.00 Bahan Material 4.872.534.439.00 Jasa Pihak Ketiga 168.000.000.00

Pemeliharaan 626.464.250.00 5.78 Pemeliharaan Instalasi 71.250.500.00 Pemeliharaan bangunan Gedung 395.584.500.00 Pemeliharaan Alat-alat Angkut 44.350.000.00 Pemeliharaan Alat-alat Kantordan RT 42.669.250.00 Pemeliharaan Alat-alat Kedokteran 72.610.000.00

Perjalanan dinas 18.550.710.00 0.17 Perjalanan DinasPerjalanan Dinas Tetap

Jasa Pelayanan 2.413.865.671.00 22.27 40.00 Sesuai ketentuan

Pengembangan SDM 40.172.500.00 0.37 5.00 Sesuai ketentuanPendidikan 40.172.500.00 0.37 5.00

Lain-lain 40.000.000.00 0.37 5.00 Sesuai ketentuanModalBelanja Peralatan dan Mesin 40.000.000.00 0.37 5.00

Pembinaan Manajemen - 0.00 5.00 Sesuai ketentuan

Jumlah 9.845.274.617.00

Lampiran 9DAFTAR REALISASI PENERIMAAN FUNGSIONAL SWADANA TAHUN 2005

Page 121: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

Uraian Jumlah (Rp)1 2

Penerimaan fungsional:Retribusi Pelayanan Kesehatan 10.816.301.012.50 Retribusi Parkir 10.000.000.00 Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan RS 4.526.850.00

Jumlah Retribusi 10.830.827.862.50

Lain-lain Pendapatan RSUD yang Sah 6.602.754.00

Jumlah Penerimaan Fungsional (1) 10.837.430.616.50

Pengeluaran Fungsional:Operasional dan Pemeliharaan 7.351.236.466.00 Belanja Pegawai 943.727.551.00 Honor 700.382.193.00 Uang lembur/tim panitia 4.680.000.00 Uang harian tetap 238.665.358.00

Belanja Barang 5.762.493.955.00 Bahan Habis Pakai Kantor 226.443.875.00 Jasa Kantor 340.056.991.00 Cetak dan Pengadaan Keperluan kantor 140.480.650.00 Makan Minum Kantor 9.986.000.00 Pakaian Dinas 4.992.000.00 Bahan Material 4.872.534.439.00 Jasa Pihak Ketiga 168.000.000.00

Belanja Pemeliharaan 626.464.250.00 Pemeliharaan Instalasi 71.250.500.00 Pemeliharaan bangunan Gedung 395.584.500.00 Pemeliharaan Alat-alat Angkut 44.350.000.00 Pemeliharaan Alat-alat Kantordan RT 42.669.250.00 Pemeliharaan Alat-alat Kedokteran 72.610.000.00

Belanja Perjalanan Dinas 18.550.710.00 Perjalanan DinasPerjalanan Dinas Tetap

Jasa Pelayanan 2.413.865.671.00

Pengembangan SDM 40.172.500.00 Pendidikan 40.172.500.00

Lain-lain 40.000.000.00 ModalBelanja Peralatan dan Mesin 40.000.000.00

Pembinaan Manajemen -

Jumlah Pengeluaran Fungsional (2) 9.845.274.617.00

SiLPA murni tahun berjalan (1) - (2) 992.155.999.50 SiLPA murni tahun lalu 197.402.842.62 Jumlah SiLPA Murni 2005 pada LRA 1.189.558.842.12 Saldo Kas per 31 Desember 2005 1.973.165.00

1.187.585.677.12

Lampiran 10

Likuiditas yg tidak dapat dimanfaatkan pada tahun berikutnya

SiLPA Murni Swadana Tahun 2005

Page 122: KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN · PDF fileKONSEP HASIL PEMERIKSAAN ... Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 ... Penempatan tenaga keperawatan

No Jabatan Januari-Agustus 2005 September-Desember 2005 Januari-Maret 2006 April-Oktober 2006 Nopembers 2006 - Mei 2007 Jumlah1 Bupati 4.068.065.98 2.446.384.68 2.344.289.76 2.782.291.74 * 2.881.689.28 * 14.522.721.44 2 Wakil Bupati 3.813.811.96 2.174.564.16 2.083.813.12 2.608.398.51 2.701.583.70 13.382.171.45 3 Ketua DPRD 3.813.811.96 2.174.564.16 2.083.813.12 2.608.398.51 2.701.583.70 13.382.171.45 4 Sekda 3.559.557.73 1.902.743.64 - 2.434.505.27 2.521.478.12 10.418.284.76 5 Asisten III - - 1.823.813.12 1.738.932.34 1.801.055.80 5.363.801.26 6 Kepala Bawasda 2.542.541.24 1.630.923.12 1.562.569.84 1.738.932.34 1.801.055.80 9.276.022.34 7 Kabag Keuangan 2.542.541.24 1.630.923.12 1.562.569.84 1.738.932.34 1.801.055.80 9.276.022.34 8 Kepala Dinkes 2.542.541.24 - - 1.738.932.34 1.801.055.80 * 6.082.529.38 9 Direktur RSUD 2.542.541.24 1.630.923.12 1.562.569.84 - - 5.736.034.20

Jumlah 25.425.412.59 13.591.026.00 13.023.438.64 17.389.323.39 18.010.558.00 87.439.758.62

Catatan:* kwitansi belum ditandatangani oleh penerima

Lampiran 11Daftar Tanda Terima Jasa Pelayanan untuk Dewan Penyantun Bulan Tahun 2005, Tahun 2006 dan Tahun 2007 (s.d Mei 2007)