56
OVERVIEW GIZI MASYARAKAT

Konsep Dasar Timbulnya Masalah Gizi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kuliah

Citation preview

  • OVERVIEW GIZI MASYARAKAT

  • KONSEP DASAR TIMBULNYA MASALAH GIZI

  • Learning ObjectiveMenjelaskan masalah gizi dalam kaitannya dengan pejamu, agent, dan lingkungan (the epidemiologic triad of a disease)Menjelaskan konsep dasar timbulnya penyakit gizi (concepts of subclinical & clinical stages of disease)Menjelaskan riwayat alamiah penyakit gizi (concepts of disease natural history)Menjelaskan tingkat pencegahan penyakit gizi (concepts levels of disease prevention)

  • GIZI BURUK BALITA MUNCUL KEMBALISETELAH LEBIH DARI 20 TAHUNMENGHILANG

  • Prevalensi Gizi BurukKasus gizi buruk masih adaYogya dan Bali mempunyai prevalenzi masalah gizi balita terendah (Riskesdas 2007)Bali = 11,4%, Yogya = 10,0 %, NTT tertinggi = 33,6%

  • Prevalensi Gizi BurukMenurut hasil pemantauan Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan, tahun 2005 - 2009, jumlah temuan kasus balita gizi buruk amat berfluktuasi. Tahun 2005-2007 jumlah kasus cenderung menurun , akan tetapi tahun 2007 dan 2008 cenderung meningkat.

  • 4 provinsi :Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT dan Gorontalo yang selalu hadir berturut-turut dari 2005-2009. Provinsi NTT pada tahun 2005, 2007 dan 2008, menduduki posisi teratas, sedangkan tahun 2006 dan 2009 masing-masing ditempati Jawa Tengah dan Jawa Timur.

  • Pertimbangan untuk menempatkan keempat provinsi tersebut sebagai prioritas utama upaya penanggulangan gizi buruk.

  • Masalah Kurang Gizi di IndonesiaSekitar 5 juta anak balita Indonesia Kurang Gizi (Kurus, Pendek)Sebabnya macam-macam :Bisa karena kurang makanan dengan gizi seimbangCacinganSakit-sakitan (diare, pernapasan akut)Kurang perhatian/kasih sayang

  • Gambaran Keadaan GiziAnak Indonesia di perdesaan dan masyarakat miskinKurus-Pendek tidak sehat

  • Masalah Gizi LebihBanyak orang dan anak gemuk dan gemuk sekali (obese)Meningkatnya penyakit jantung, diabetes, hipertensi di usia muda/produktifPola makan yang tidak baik : tinggi lemak, tinggi gula, tinggi garam, rendah serat dan vitamin

  • Contoh makanan tsb : fried chicken, beef burger, french friesFaktor yang mempengaruhi konsumsi makanan : keluarga, lingkungan sosial, media massa

  • Kelebihan GiziGemuk

    Gemuk Sekali (Obis)

    Penyakit Jantung, Stroke, Gula,Darah Tinggi

  • ANAK BALITA KURUSIBU GEMUK

  • Obese

  • Salah Satu Faktor Penyebab

    Makanan Tidak / Kurang Ber- Gizi Seimbang

  • Apa itu Gizi Seimbang

  • Gizi seimbang13 pesan dasar gizi seimbang :Makan aneka ragam makanan tiap hariMakan untuk memenuhi kecukupan energiMakan KH 50-60% total energiBatasi konsumsi lemak s/d 25% dari total energi

  • Gizi seimbang5. Gunakan garam beryodium6. Makan makanan zat besi7. Berikan Asi8. Biasakan makan pagi9. Minum air bersih yang aman dan cukup jumlahnya10. Aktivitas fisik

  • Gizi seimbang11. Hindari alkohol12. Makan makanan yang aman bagi kesehatan13. Baca Label pada makanan

  • Masalah GiziMalnutrition & dietary imbalance, mis: Obesitas krn konsumsi kalori berlebih; avitaminosis krn diet kurang/mal absorbsi, mis Hipovitaminosis A, Xerophthalmia ; penyakit sistemik (mis diabetes, hipertensi, kanker)Undernutrition/gizi kurang bhn mknan tertentu; gizi buruk; busung lapar; kelaparan dlm waktu lama/ chronic starvationProtein Kalori Malnutrisi (Kwashiorkor, marasmus) = KKP (Kekurangan Kalori Protein) = PCM ( Protein Calorie Malnutrition) = PEM (Protein Energy Malnutrition)ANEMIAGoiter Endemik = GAKI (Gangguan Akibat Kurang Iodium)

  • Severe PEM : Marasmusface hairRibsMuscles atrophySC fat
  • Severe PEM : Marasmus + KP

    lymphadenopathy

  • Gizi buruk : KwashiorkorrambutWajah bulatedemaPipi tembem

  • Severe PEM : KwashiorkorCrazy pavementdermatosisoedemaHepatomegaly

  • Timbulnya Masalah GiziMerup masalah kes masy (peny lingk krn sos-ek), secara terus menerus mempengaruhi pertumb seseorangTerjd pd masy kelompok tertentu menjd masalah kesehatan duniaMasalahnya melingkupi : biologi, sosial, tingkat gizi, lingk. Apbl kebiasaan krn kebutuhan nutrisi yg kurang akan terjd peny defisiensi nutrisi, apbl kebiasaan krn kelebihan nutrisi, konsekwensinya adl obesitas

  • ObesitasTkt diukur dg BMI/Body Mass Index, Skinfold measurement, Ratio waist-hip circumferenceCaloric inputLittle orNo bodyfatIncreasedPhysicalActivityFew ExtraCaloriesDecreased Physical activityMany Extra CaloriesMetabolic needsGeneticPredispositionFew extra calories

    Energy efficiencyFew extra caloriesExcessBody fat Excess Body fatExcess body fat

  • Efek ObesitasDiabetes mellitusHipertensiHiperlipidemiaPeny jantung koroner; terut pasien dg hipertensi, diabetes, hiperlipidemia cenderung terkena aterosklerosis & PJKKolesterol gallstone, gangg pernafasan, osteoartritis

  • Mengapa terjadi Masalah Obesitas?Pd neg industri, saat ini leb banyak masy yg over- eating, jg latihan OR yg kurang.Intake yg berlebihan pd bbrp nutrisi, mis lemak /polyunsaturated fat (meny NCD: PJK & aterosklerosis), KH & lemak (DM), garam (hipertensi)Intake yg kurang/hilang, mis diet mkanan berserat yang kurang ( meny hemoroid, chronic colitis)

  • Mengapa terjadi Masalah Gizi kurang?Jumlah penduduk terus meningkat, seiring pertambahan jumlah orang miskinSkala pendapatan & pekerjaan masyarakat Ketahanan pangan di masyarakatmasalah gizi di masy berupa praktek pemberian makan & perawatan anak yg kurang tepatKurangnya akses ke pelayanan kesehatan, Masalah yg ikut pengaruhi status gizi: Pemukiman, sanitasi, susah air bersihPemanasan global perubahan musim mempengaruhi panen, pengadaan pangan dll

  • Status GiziASUPANGIZIINFEKSIPENYAKITPerilaku/asuhanIbu dan AnakKetersediaanPangan tingkatRumah TanggaKEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH,KETERSEDIAAN PANGAN, KESEMPATAN KERJAKRISIS POLITIK DAN EKONOMIPenyebabLANGSUNGPenyebabTAKLANGSUNGMasalahUTAMAMasalahDASARPenyebab Masalah Gizi Kurang (UNICEF, 1998)Pelayanankesehatansinergi

  • ASI/Makanandi rumah kurang

    Pengasuhan Anak

    Air Bersih,Pelyanan Kes.

    PENDIDIKAN & PENYULUHAN

    SUMBER DAYA KELUARGA & MASYARAKAT: keuangan, orang, organisasi/lembaga

    KONDISI EKONOMI -POLITIK - SOSIAL

    Penyakit :Diare, ISPA dll

    Gagal Tumbuh(Gizi Kurang/Buruk)

    soekirman - biotrop-bogor

  • Siapa yg mengalami kerawanan pangan (kel.rentan) ?Anak usia muda (bayi 0-1 th, balita, 15 th)kel anak sekolah ( 6-12 th), remaja (13-20 th)kel perempuan hamil dan menyusuiKel masyarakat miskin (termasuk masy urban)Kel lansia, terut yg menderita sakitKel peminum alkohol & pengguna/keter- gantungan obat

  • SEGITIGA EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DEFISIENSI NUTRISIHostAgent

    Environ-mentSource: adapted from Gordis (1996)Zat gizi:KH,Lemak, Protein,vit,mineralMakanan:Pengadaan,Pengolahan,Penyajian,Penyimpanan,KebersihanTubuh:Fisik (TB/BB), Psikis, Faali, Metabolisme, kebutuhanSos-Bud,Penddk

  • Faktor-faktor yg mempengaruhi resiko terjadinya penyakit defisiensi nutrisi HOST1.Tubuh: Fisik (TB/BB), Psikis, Faali, Metabolisme, Kebutuhan,2.Sosial budaya3.Pendidikan

    AGENTSKarbohidratLemakProteinMineralVitamin(Pasokan zat gizi kedlm sel yg tidak mencukupi)

    ENVIRONMENTMakanan:Pengadaan,Pengolahan,Penyajian,Penyimpanan,Kebersihan.(infrastruktur dapat terhambat krn fakt Politik, Ekonomi, Sosial dan budaya)

  • Defisiensi nutrisi pada individu merupakan awal terjadinya gangguan masalah gizi di masyarakat. Terjadinya masalah defisiensi nutrisi krn adanya ketidak cukupan pangan (Nutritional Inadequacy) yang diderita dalam waktu lamaKetidak cukupan pangan ada 2 macam :Ketidak cukupan primer (Dietary Inadequacy) apbl tdk ada makanan/kekurangan makanan Ketidak cukupan Sekunder (Conditional Inadequacy) apbl terjd gangguan fungsi organ tubuh (mis gangg pencernaan, gangg absorbsi atau pemanfaatan)Apbl sebag besar cadangan nutrisi dlm tubuh sdh habis digunakan akan terjd Storage Tissue Depletion, dimulainya tergant dr:a.Tingkat ketidak cukupan primerb.Jumlah cadangan nutrisi yg masih adac. Keperluan Pathogenesis Defisiensi Nutrisi

  • Tissue depletion Biochemical Changes Functional Changes dapat terjadi :Specific (mutlak disebabkan krn kekurangan nutrisi tertentu)Non specific (dikenal sbg Neurasthenic Syndrome) mis: insomnia, pusing, relative amnesia, kesulitan konsentrasi, anorexia, dll

    Para ahli mencatat : 30 % - 60 % penderita Neurasthenics disebabkan krn ketidak cukupan pangan (Nutritional Inadequacy)Akhirnya terjd lesi anatomis, yg akan terlihat pd gambaran makroskopik (gross) dan mikroskopik (PA) .

  • Status Defisiensi akan terlihat dari makro atau mikro nutrients ; tanda-tanda defisiensi vitamin yg larut dlm cairan/air akan segera terlihat manifestasinya dibanding dg defisiensi vitamin yg larut dlm lemakAlasan terjadinya penyakit defisiensi di masyarakat :a.Kekurangan konsumsi makanan sehari-harib.Aberasi / gangguan digesti, absorpsi, dan pemanfaatan c.Peningkatan kebutuhan nutrisi dari tubuh (sembuh dari sakit, kehamilan, menyusui, pertumbuhan).

  • STAGES OF DISEASECLINICAL: characterized by symptoms & signsNON-CLINICAL (IN-APPARENT)Pre-clinical: not yet clinically apparent, but in a stage that is destined to progress to clinical diseaseSub-clinical: not clinically apparent & not destined to become clinically apparent, often diagnosed by serologic or culture of the organismPersistent (chronic): fails to shake off the infection,it persists for years, at times for life: Latent no active multiplication of the agent, as when viral nucleic acid is incorporated into the nucleus of a cell as a provirus

  • Natural History of DiseasePre-pathogenesisPathogenesisBefore man is involvedThe course of the disease in manInterrelation of the various: - AGENT - HOST - ENVIRONMENT factors

    (known & unknown) which

    bring AGENT & HOSTtogether, or produce a disease-provokingSTIMULUSin the human HOSTEarly pathogenesisDiscernable earlylesionsAdvanceddiseaseConvalescenceInteraction ofHOST & STIMULUSHOST reactionSTIMULUS & AGENT becomesestablished & increases bymultiplication or incrementTissue & physiologicchangesSigns & symptomsIllnessDisabilityDefectChronic stateDEATHRECOVERYImmunity & resistance

  • MASALAH GIZI KURANG (konsumsi kurang, kebutuhan gangg absorpsi, digesti)Intake KurangCad nutrisidigunakan(sirkulasi menurun)Manifestasi KlinisStorage tissuedepletionPerubahanfungsi organPerubahan biokimia(Fungsi biologik menurun)(Gangguan fs otak,reprod dll)SpesifikNon SpesifikCacat tetapSakit

  • LEVELS OF PREVENTIONutk mencegah utk mengantisipasi, utk mengawali, utk membuat tdk mungkin dg persiapan yg sempurnaUtk melengkapi kedokteran pencegahan dg pengetahuan modern dan kemampuan paling baik utk melaksanakan promosi kesehatan, mencegah penyakit & ketdk mampuan serta memperpanjang kehidupanPhase:- Pre-pathogenesis (primary)- Pathogenesis (secondary & tertiary)

  • PRIMARY PREVENTIONHealth PromotionPendidikan kesehatanStandard gizi yg baik menyesuaikan perkembang an fase kehidupanPerhatian thd perkembangan individu Menyiapkan perumahan memadai, rekreasi & kondisi tempat kerja yg baikKonseling pernikahan & pendidikan sex GenetikPemeriksaan selektif secara periodikSpecific ProtectionPenggunaan immunisasi spesifikPerhatian pd higienis individuPenggunaan sanitasi lingkProteksi thd gangguan di okupasiProteksi terhdp kecelakaanPenggun nutrisi spesifik Proteksi terhdp karsinogenPencegahan thd allergen

  • SECONDARY PREVENTIONEarly Diagnosis & Prompt TreatmentMenemukan kasus & mengukur baik individu & masyarakatSurvey Screening Pemeriksaan Selektif

    Objectives:utk mencegah & mengobati proses penyakitutk mencegah berkemb penyakit menular utk mencegah komplikasi & efek lanjututk memperpendek periode kecacatan

  • TERTIARY PREVENTIONDisability limitationPerawatan yg memadai uk mengakhiri proses penyakit & utk mencegah komplikasi lebih lanjutMemberikan fasilitas utk membatasi kecacatan &utk mencegah kematianRehabilitationMemberikan fasilitas di rumah sakit & masyarakat utk melatih & mendidik penggun secara maximum kapasitas yg ada Edukasi publik & industri utk pemanfaatan penyandang cacat sbg pekerja penuh apbl mungkin Penempatan Selektif Work therapy di RS Penggunaan sheltered colony

  • SELURUH KELUARGA

    Penyuluhan/ Konseling Gizi;a. ASI eksklusif dan MP-ASIb. Gizi seimbangc. Pola asuh ibu dan anak2. Pemantauan pertumbuhan anak3. Penggunaan garam beryodium4. Pemanfaatan pekarangan5. Peningkatan daya beli

    KELUARGA MISKIN6. Bantuan pangan darurat;a. PMT balita, ibu hamilb. RaskinPOSYANDUPenimbangan balita (D)KonselingSuplementasi giziPelayanan kesehatan dasarPMT PemulihanKonseling Rumah Sakit

    Sehat, BB Naik (N) Gizi buruk, sakitBB Tidak naik (T), Gizi kurangSehat, BB Naik (N)Sembuh, tidak perlu PMTSembuh perlu PMTIntervensi jangka menengah/ panjangIntervensi jangka pendek, daruratKELUARGA MASYARAKAT dan LINTAS SEKTORPELAYANAN KESEHATANemuaBalitaPunyaKMSSurveilens sosial, kesehatan, pangan dan giziSurveilens sosial, kesehatan, pangan dan gizi

  • SweepingSasaran : semua keluarga, legal/non legal , Pelaksana: petugas Puskesmas atau kader.

    Intervensi- Semua kasus Gizi Buruk, rujuk ke Rumah Sakit (10 langkah tatalaksana Gizi Buruk). Perawatan diberikan dengan cuma-cuma

    A. JANGKA PENDEK

  • - Revitalisasi Posyandu - Positive Deviance - PMT Penyuluhan

    - Pendidikan gizi menuju Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) B. JANGKA MENENGAHC. JANGKA PANJANG

  • BERBAGAI SEKTOR YANG TERKAIT DENGAN UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKATKEP, AGB, KVA, GAKY, OBESITAS, DEFISIENSI ZAT GIZI MIKRO LAINNYASektor SosialSektor EkonomiSektor PertanianSektor KesehatanSektor PendidikanSektor Tenaga KerjaSektor PerindustrianSektor InformalBULOG2

  • Required reading Gordis L. Chapter 2: The dynamics of disease transmission. In: Epidemiology. Philadelphia: WB Saunders Company, 1996:13-29 Leavell HR & Clark EG. Chapter 2: Levels of application of preventive medicine. In Preventive Medicine for the Doctor in His Community: an Epidemiologic Approach. 2nd edition. New York: McGraw-Hill Co. Inc., 1958:13-28Last M.J Second Edition:Public Health and Human Ecology. McGraw Hill Med Publishing Division. 1998Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi: Kumpulan kertas Kerja Utama. LIPI; Desember 1979Arisman:Gizi dalam Daur Kehidupan, EGC, 2002Gizi dan Kesehatan Masyarakat; Departemen Gizi & KesMas FKM UI, 2007 Konferensi JEN Agustus 2006

  • *************Cortesy of Manajemen review Trisakti