Upload
metta-sari
View
381
Download
39
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Konsep Dasar Metodologi Penelitian Kesehatan
Citation preview
Uswatun Khasanah, M.Pd
HAKEKAT PENELITIAN MENDAPATKAN DATA/INFORMASI SEBAGAIMANA ADANYA DAN BUKAN SEBAGAIMANA SEHARUSNYA
PENGERTIAN METODE PENELITIANCara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
CARA ILMIAHRASIONALEMPIRISSISTEMATIS
RASIONAL, EMPIRIS, SISTEMATISRASIONAL : TERJANGKAU OLEH PENALARAN MANUSIAEMPIRIS : TERJANGKAU OLEH PANCAINDERA MANUSIASISTEMATIS: MENGIKUTI LANGKAH-LANGKAH YANG LOGIS
TUJUAN PENELITIAN PENEMUANPENGEMBANGANPEMBUKTIAN
KEGUNAAN PENELITIANMemahami masalahMemecahkan masalahAntisipasi masalah
PERBEDAAN AKSIOMA ANTARA PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
No.Aksioma MengenaiPenelitian KuantitatifPenelitian kualitatif/naturalistik1.Sifat realitasTunggal, konkrit, teramatiGanda, holistik, hasil konstruksi dan pemahaman2.Hubungan Penelitian dengan yang ditelitiIndependeInteraktif tidak dapat dipisahkan3.Kemungkinan generalisasiCenderung membuat generalisasiTransferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)4.Hubungan VariabelSebab akibatTimbal balik5.Peranan NilaiCenderung bebas nilaiTerikat nilai
SISTEMATIKA METODE PENELITIANKUANTITATIFA. Desain PenelitianB. Populasi dan SampelC. Teknik Pengumpulan Data dan InstrumenD. Teknik Analisis Data
KUALITATIFA. Pendekatan PenelitianB. Lokasi dan Sasaran PenelitianC. Waktu Pelaksanaan PenelitianD. Sumber DataE. Teknik Pengumpulan DataF. Teknik Pemeriksaan Keabsahan DataG. Teknik Analisis Data
PROSES PENELITIAN KUANTITATIF LINEAR.Masalah.Potensi.Rumusan masalahTeori dan membaca hasil penelitian HipotesisPengumpulan DataPopulasi dan sampel tertentuInstrumen PenelitianPengujian validitas dan reliabilitas Analisis Data Kesimpulan dan saran
Tahapan dalam Penelitian KualitatifX c v f t 7 5 34 & ^ % N G B D c z < 1 + _ & h g T sb 4 2 ) I II a sv % $ # > , j B a 2 @ & ^ % 0 + - k jn ) H D G A S S h F # * ^ : < H F a s 4 9 2 3 7 s D & % I H D R a w ) ( * & b 2 3 III IV a r e t b % ^ 6 2 9 0 7 T g s W a d h v D >, : } { 0 ( 2 % * & s D A S a h III IX a n % # q O K % # 2 9 5 v sd ah R + - ah > B zc ^ $ * : a $ a s 2 ) f ) (753442492376290702295XNGBDTBHDGSSHFDIHDRDDASOKRBCvfthgajahass ahanvsdq ah zc ^% ,#% ( ) & % >:{ } % + > $I II III IX 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y ZA b c d e f g h I j k l m n o p Memasuki konteks sosial : aktor, tempat dan aktivitas. Tahap deskripsiTahap Data Reduksi. Menentukan fokusTahap Seleksi : mengurai fokus123
Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian
Rancangan pnltnJenisContohObservasional (non-eksperimen)Deskriptif
AnalitikLap kasusStudi kasusSurvei Cross sectionalKasus kontrolKohortEksperimenLaboratoriumKlinikEpidemiologiBiomedikTrial klinikIntervensi komunitas
= penelitian transversal = penelitian potong lintangVariabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek) diobservasi hanya sekali pada saat yang samaPenelitian cross sectional
Efek selalu variabel tergantungF risiko dpt sbg variabel bebas, perantara, pendahulu/ prakondisiAgens (penyakit)Individu/hostsakitF risiko eksternalF risiko internal
Populasi/ sampelSKEMA CROSS SECTIONALF risk (+)F risk (-)Efek (+)Efek (-)Efek (+)Efek (-)
Tabel
CROSS SECTIONAL EFEK Ya Tidak FAKTOR RISIKO Ya ABTidakCD
14/20 : 7/20 = 2 : 140 pasien
CROSS SECTIONAL EFEK Ya Tidak FAKTOR RISIKO Ya 146Tidak713
Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuaiMengidentifikasi variabel penelitianMenetapkan subjek penelitianMelakukan observasi/ pengukuranMelakukan analisisContoh : 1. Prevalensi asma pada mahasiswa kedokteran2. perbedaan prevalensi asma pada perokok dan non perokok
LANGKAH CROSS SECTIONAL
Rasio PrevalensPrevalensi pada kelompok dengan faktor risiko dibanding prevalensi pada kelompok tanpa faktor risikoRasio Prevalens :RP = A/A+B : C/(C+D)Menghitung rasio prevalens= 1 tidak berefek ( netral) > 1 variabel merupakan faktor risiko< 1 variabel merupakan faktor protektif
Intepretasi hasil
Mudah, ekonomis, hasil cepat didapatDapat meneliti banyak variabel sekaligusKemungkinan subjek drop out kecilTidak banyak hambatan etikDapat sebagai dasar penelitian selanjutnyaKelebihan Cross Sectional
Sulit menetapkan mekanisme sebab akibatSubjek penelitian cukup besar terutama bila variabel banyak dan faktor risk relatif jarang ditemukanKurang tepat untuk mempelajari penyakit dengan kurun waktu sakit pendekKesimpulan korelasi paling lemah dibanding case control atau cohortTidak dapat menggambarkan perjalanan penyakit faktor risiko, diagnosis, prognosisKelemahan cross sectional
Mempelajari seberapa jauh f risiko mempengaruhi terjadinya efekHub sebab akibat :cross sectional < case control < cohortF risk dipelajari melalui pendekatan retrospektif efek diidentifikasi saat ini, f risk diidentifikasi masa lalu
CASE CONTROL
F risk (+)F risk (-)F risk (+)F risk (-)retrospektifretrospektifEfek (+)/ kasusMatching/Non matchingEfek (-)/kontrol
Tabel
Case ControlEFEK Ya Tidak JumlahFAKTOR RISIKO Ya ABA+BTidakCDC+DjumlahA+CB+DA+B+C+D
Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuaiMenetapkan variabel penelitianMenetapkan subjek penelitianMelakukan pengukuran variabelAnalisis hasil
Tahapan kasus kontrol
Insidens ( baru) atau prevalens ( baru + lama)Tempat pengumpulan kasusWaktu diagnosis contoh kasus :Hubungan antara merokok dengan kejadian kanker paruMenentukan kasus
Populasi yang sama dengan kasus, namun tidak memiliki efek tergantungmatching atau memilih kontrol dengan karakteristik yang sama dengan kasus dalam semua variabelKontrol lebih dari 1 kelompokCara menetapkan kel kontrol
OR ( Odds Ratio )Insiden pada kelompok dengan faktor risiko dibanding insiden pada kelompok tanpa faktor risiko((A/A+B): B/(A+B)) : (C/(C+D):D/(C+D))=A/B:C/D =AD/BCIntepretasi hasil
Cocok untuk mempelajari penyakit yg jarang ditemukanHasil cepat, ekonomisSubjek penelitian bisa lebih sedikitMemungkinkan mengetahui sejumlah faktor risiko yang mungkin berhubungan dengan penyakitKesimpulan korelasi > baik, krn ada pembatasan dan pengendalian f riskTidak mengalami kendala etikKelebihan kasus kontrol
BiasTdk diketh pengaruh variabel luar yg tak terkendali dgn teknik matchingPemilihan kontrol dgn mathcing akan sulit bila faktor risiko yg di matchingkan banyakKelompok kasus dan kontrol tidak random apakah faktor luar seimbang? Kelemahan kasus kontrol
Mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan efek atau penyakit melalui pendekatan waktu secara longitudinal perspektifFaktor risiko diidentifikasi lebih dulu observasi timbul efek atau tidak Hubungan sebab akibat kuat
Contoh : hubungan antara kebiasaan mandi di sungai dengan bakteriuria pada anak 5-10 tahun
RANCANGAN KOHORT
Studi cohort prospektifDengan kelompok pembanding internalStudi cohort retrospectif
Contoh lain : hubungan antara ibu perokok pasif dengan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah
Cohort Prospektif Subyek dengan faktor risikoEfek +Efek -Subyek tanpa faktor risikoEfek +Efek -Subyek penelitianFR Efek -Penelitian mulai disini
Modifikasi kohortFaktor risiko dimulai sebelum penelitianBila data faktor risiko tercatat lengkapLebih ekonomis dibanding prospektif, lebih unggul dari kasus kontrolRancangan kohort retrospektif
Cohort Retrospectif Subyek dengan faktor risikoEfek +Efek -Subyek tanpa faktor risikoEfek +Efek -Subyek penelitianPenelitian dimulai disiniDitentukan dulu
Cohort bergandacontoh : pengaruh radiasi terhadap kematian pada kelompok profesi radiologi, arsitek, dan designerKOHORT 1 Subyek dengan faktor risikoEfek +Efek -KOHORT 2 Subyek tanpa faktor risikoEfek +Efek -Penelitian dimulai disini
Merumuskan masalah penelitianMenetapkan subjek penelitianMemilih kelompok kontrolMengidentifikasi variabel penelitianMengamati perkembangan dan menetapkan timbulnya efek (penyakit)Analisis hasilLangkah-langkah kohort
Tabel
Cohort EFEK Ya Tidak JumlahFAKTOR RISIKO Ya ABA+BTidakCDC+DjumlahA+CB+DA+B+C+D
RR (Risiko Relatif)Insiden efek pada kelompok dengan faktor risiko dibanding insiden pada kelompok tanpa faktor risikoA/A+B : C/C+DIntepretasi hasil
Hub sebab akibat paling kuatDapat untuk meneliti beberapa efek sekaligusDapat menetapkan besarnya angka risiko dari waktu ke waktuMemungkinkan dikembangkan mjd kohort retrospektif atau eksperimenKeunggulan kohort
Waktu lama, sarana dan biaya mahalSubjek drop outMasalah etikaKekurangan kohort
Terima Kasih