44
Uswatun Khasanah, M.Pd Uswatun Khasanah, M.Pd

Konsep Dasar Metodologi Penelitian Kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Konsep Dasar Metodologi Penelitian Kesehatan

Citation preview

  • Uswatun Khasanah, M.Pd

  • HAKEKAT PENELITIAN MENDAPATKAN DATA/INFORMASI SEBAGAIMANA ADANYA DAN BUKAN SEBAGAIMANA SEHARUSNYA

  • PENGERTIAN METODE PENELITIANCara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

  • CARA ILMIAHRASIONALEMPIRISSISTEMATIS

  • RASIONAL, EMPIRIS, SISTEMATISRASIONAL : TERJANGKAU OLEH PENALARAN MANUSIAEMPIRIS : TERJANGKAU OLEH PANCAINDERA MANUSIASISTEMATIS: MENGIKUTI LANGKAH-LANGKAH YANG LOGIS

  • TUJUAN PENELITIAN PENEMUANPENGEMBANGANPEMBUKTIAN

  • KEGUNAAN PENELITIANMemahami masalahMemecahkan masalahAntisipasi masalah

  • PERBEDAAN AKSIOMA ANTARA PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

    No.Aksioma MengenaiPenelitian KuantitatifPenelitian kualitatif/naturalistik1.Sifat realitasTunggal, konkrit, teramatiGanda, holistik, hasil konstruksi dan pemahaman2.Hubungan Penelitian dengan yang ditelitiIndependeInteraktif tidak dapat dipisahkan3.Kemungkinan generalisasiCenderung membuat generalisasiTransferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan waktu)4.Hubungan VariabelSebab akibatTimbal balik5.Peranan NilaiCenderung bebas nilaiTerikat nilai

  • SISTEMATIKA METODE PENELITIANKUANTITATIFA. Desain PenelitianB. Populasi dan SampelC. Teknik Pengumpulan Data dan InstrumenD. Teknik Analisis Data

    KUALITATIFA. Pendekatan PenelitianB. Lokasi dan Sasaran PenelitianC. Waktu Pelaksanaan PenelitianD. Sumber DataE. Teknik Pengumpulan DataF. Teknik Pemeriksaan Keabsahan DataG. Teknik Analisis Data

  • PROSES PENELITIAN KUANTITATIF LINEAR.Masalah.Potensi.Rumusan masalahTeori dan membaca hasil penelitian HipotesisPengumpulan DataPopulasi dan sampel tertentuInstrumen PenelitianPengujian validitas dan reliabilitas Analisis Data Kesimpulan dan saran

  • Tahapan dalam Penelitian KualitatifX c v f t 7 5 34 & ^ % N G B D c z < 1 + _ & h g T sb 4 2 ) I II a sv % $ # > , j B a 2 @ & ^ % 0 + - k jn ) H D G A S S h F # * ^ : < H F a s 4 9 2 3 7 s D & % I H D R a w ) ( * & b 2 3 III IV a r e t b % ^ 6 2 9 0 7 T g s W a d h v D >, : } { 0 ( 2 % * & s D A S a h III IX a n % # q O K % # 2 9 5 v sd ah R + - ah > B zc ^ $ * : a $ a s 2 ) f ) (753442492376290702295XNGBDTBHDGSSHFDIHDRDDASOKRBCvfthgajahass ahanvsdq ah zc ^% ,#% ( ) & % >:{ } % + > $I II III IX 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y ZA b c d e f g h I j k l m n o p Memasuki konteks sosial : aktor, tempat dan aktivitas. Tahap deskripsiTahap Data Reduksi. Menentukan fokusTahap Seleksi : mengurai fokus123

  • Rancangan penelitian kesehatan berdasar klasifikasi penelitian

    Rancangan pnltnJenisContohObservasional (non-eksperimen)Deskriptif

    AnalitikLap kasusStudi kasusSurvei Cross sectionalKasus kontrolKohortEksperimenLaboratoriumKlinikEpidemiologiBiomedikTrial klinikIntervensi komunitas

  • = penelitian transversal = penelitian potong lintangVariabel bebas (faktor risiko) dan variabel tergantung (efek) diobservasi hanya sekali pada saat yang samaPenelitian cross sectional

  • Efek selalu variabel tergantungF risiko dpt sbg variabel bebas, perantara, pendahulu/ prakondisiAgens (penyakit)Individu/hostsakitF risiko eksternalF risiko internal

  • Populasi/ sampelSKEMA CROSS SECTIONALF risk (+)F risk (-)Efek (+)Efek (-)Efek (+)Efek (-)

  • Tabel

    CROSS SECTIONAL EFEK Ya Tidak FAKTOR RISIKO Ya ABTidakCD

  • 14/20 : 7/20 = 2 : 140 pasien

    CROSS SECTIONAL EFEK Ya Tidak FAKTOR RISIKO Ya 146Tidak713

  • Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuaiMengidentifikasi variabel penelitianMenetapkan subjek penelitianMelakukan observasi/ pengukuranMelakukan analisisContoh : 1. Prevalensi asma pada mahasiswa kedokteran2. perbedaan prevalensi asma pada perokok dan non perokok

    LANGKAH CROSS SECTIONAL

  • Rasio PrevalensPrevalensi pada kelompok dengan faktor risiko dibanding prevalensi pada kelompok tanpa faktor risikoRasio Prevalens :RP = A/A+B : C/(C+D)Menghitung rasio prevalens= 1 tidak berefek ( netral) > 1 variabel merupakan faktor risiko< 1 variabel merupakan faktor protektif

    Intepretasi hasil

  • Mudah, ekonomis, hasil cepat didapatDapat meneliti banyak variabel sekaligusKemungkinan subjek drop out kecilTidak banyak hambatan etikDapat sebagai dasar penelitian selanjutnyaKelebihan Cross Sectional

  • Sulit menetapkan mekanisme sebab akibatSubjek penelitian cukup besar terutama bila variabel banyak dan faktor risk relatif jarang ditemukanKurang tepat untuk mempelajari penyakit dengan kurun waktu sakit pendekKesimpulan korelasi paling lemah dibanding case control atau cohortTidak dapat menggambarkan perjalanan penyakit faktor risiko, diagnosis, prognosisKelemahan cross sectional

  • Mempelajari seberapa jauh f risiko mempengaruhi terjadinya efekHub sebab akibat :cross sectional < case control < cohortF risk dipelajari melalui pendekatan retrospektif efek diidentifikasi saat ini, f risk diidentifikasi masa lalu

    CASE CONTROL

  • F risk (+)F risk (-)F risk (+)F risk (-)retrospektifretrospektifEfek (+)/ kasusMatching/Non matchingEfek (-)/kontrol

  • Tabel

    Case ControlEFEK Ya Tidak JumlahFAKTOR RISIKO Ya ABA+BTidakCDC+DjumlahA+CB+DA+B+C+D

  • Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuaiMenetapkan variabel penelitianMenetapkan subjek penelitianMelakukan pengukuran variabelAnalisis hasil

    Tahapan kasus kontrol

  • Insidens ( baru) atau prevalens ( baru + lama)Tempat pengumpulan kasusWaktu diagnosis contoh kasus :Hubungan antara merokok dengan kejadian kanker paruMenentukan kasus

  • Populasi yang sama dengan kasus, namun tidak memiliki efek tergantungmatching atau memilih kontrol dengan karakteristik yang sama dengan kasus dalam semua variabelKontrol lebih dari 1 kelompokCara menetapkan kel kontrol

  • OR ( Odds Ratio )Insiden pada kelompok dengan faktor risiko dibanding insiden pada kelompok tanpa faktor risiko((A/A+B): B/(A+B)) : (C/(C+D):D/(C+D))=A/B:C/D =AD/BCIntepretasi hasil

  • Cocok untuk mempelajari penyakit yg jarang ditemukanHasil cepat, ekonomisSubjek penelitian bisa lebih sedikitMemungkinkan mengetahui sejumlah faktor risiko yang mungkin berhubungan dengan penyakitKesimpulan korelasi > baik, krn ada pembatasan dan pengendalian f riskTidak mengalami kendala etikKelebihan kasus kontrol

  • BiasTdk diketh pengaruh variabel luar yg tak terkendali dgn teknik matchingPemilihan kontrol dgn mathcing akan sulit bila faktor risiko yg di matchingkan banyakKelompok kasus dan kontrol tidak random apakah faktor luar seimbang? Kelemahan kasus kontrol

  • Mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan efek atau penyakit melalui pendekatan waktu secara longitudinal perspektifFaktor risiko diidentifikasi lebih dulu observasi timbul efek atau tidak Hubungan sebab akibat kuat

    Contoh : hubungan antara kebiasaan mandi di sungai dengan bakteriuria pada anak 5-10 tahun

    RANCANGAN KOHORT

  • Studi cohort prospektifDengan kelompok pembanding internalStudi cohort retrospectif

    Contoh lain : hubungan antara ibu perokok pasif dengan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah

  • Cohort Prospektif Subyek dengan faktor risikoEfek +Efek -Subyek tanpa faktor risikoEfek +Efek -Subyek penelitianFR Efek -Penelitian mulai disini

  • Modifikasi kohortFaktor risiko dimulai sebelum penelitianBila data faktor risiko tercatat lengkapLebih ekonomis dibanding prospektif, lebih unggul dari kasus kontrolRancangan kohort retrospektif

  • Cohort Retrospectif Subyek dengan faktor risikoEfek +Efek -Subyek tanpa faktor risikoEfek +Efek -Subyek penelitianPenelitian dimulai disiniDitentukan dulu

  • Cohort bergandacontoh : pengaruh radiasi terhadap kematian pada kelompok profesi radiologi, arsitek, dan designerKOHORT 1 Subyek dengan faktor risikoEfek +Efek -KOHORT 2 Subyek tanpa faktor risikoEfek +Efek -Penelitian dimulai disini

  • Merumuskan masalah penelitianMenetapkan subjek penelitianMemilih kelompok kontrolMengidentifikasi variabel penelitianMengamati perkembangan dan menetapkan timbulnya efek (penyakit)Analisis hasilLangkah-langkah kohort

  • Tabel

    Cohort EFEK Ya Tidak JumlahFAKTOR RISIKO Ya ABA+BTidakCDC+DjumlahA+CB+DA+B+C+D

  • RR (Risiko Relatif)Insiden efek pada kelompok dengan faktor risiko dibanding insiden pada kelompok tanpa faktor risikoA/A+B : C/C+DIntepretasi hasil

  • Hub sebab akibat paling kuatDapat untuk meneliti beberapa efek sekaligusDapat menetapkan besarnya angka risiko dari waktu ke waktuMemungkinkan dikembangkan mjd kohort retrospektif atau eksperimenKeunggulan kohort

  • Waktu lama, sarana dan biaya mahalSubjek drop outMasalah etikaKekurangan kohort

  • Terima Kasih