106
ANALISIS WACANA PEMBERITAAN PELANGGARAN ISLAH PARTAI GOLKAR PADA VIVA.CO.ID Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: NURHAKIM NIM :1110051100037 KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017 M

KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

  • Upload
    vumien

  • View
    249

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

ANALISIS WACANA PEMBERITAAN PELANGGARAN ISLAH PARTAI

GOLKAR PADA VIVA.CO.ID

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

NURHAKIMNIM :1110051100037

KONSENTRASI JURNALISTIKJURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Page 3: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yarig berjudol "Anali,sis ll/acrutu Petnberituan Pelangguran Isluh Partai Golkar di

[/iva.co.id" telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Maret 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Progam Strata 1 (S1) pada program studi

Kons entrasi Jurrralistik.

Ketua Sidang

Jakafia, 24 Maret 2011

Sidang N{unaqasvah

Sekretaris Sidang

Kh6lis lliNIP: i9780114 700912 t 0A2

Anggota

Penguji I

NiP: 1973 822 199803 2 001

Pembimbing

ArpqAde Rina Farida. M. SiNIP: 19770513 2007012 018

NIP: 19710412 2A00A3 2 001

NIP: 19830610 2A0912 2 001

Page 4: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

LEMBAR PERI{YATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di" Universitas Islam

Negeri ruf$ Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (Uf$ Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dali karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri ruf$ Syaif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 6 Maret 2017

2.

aJ.

Nurhakim

Page 5: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

i

ABSTRAK

Analisis Wacana Pemberitaan Pelanggaran Islah Partai Golkar PadaViva.co.id

Setelah Islah partai Golkar pada tanggal 30 Mei 2015, banyak sekalimasalah-masalah yang timbul, akibat adanya pelanggaran yang dilakukan salahsatu kubu yang terlibat konflik Partai berlambang pohon beringin tersebut.Berbagai pendapat yang diberitakan pada viva.co.id mengenai isu islah PartaiGolkar tersebut mempunyai maksud dan tujuan dalam pembuatan beritanya.

Berdasarkan konteks di atas, maka penulisan ini bertujuan untukmenjawab pertanyaan, 1. Bagaimana deskripsi teks yang dibangun viva.co.iddalam pemberitaan setalah islah partai Golkar? 2. Bagaimana kognisi sosialviva.co.id dalam pemberitaan setalah islah partai Golkar? 3. Bagaimana kontekssosial viva.co.id dalam pemberitaan setalah islah partai Golkar?

Untuk menganalisa dan memahami wacana yang dijabarkan viva.co.iddalam pemberitaannya, peneliti menggunakan Analisis Wacana model Teun VanDijk. Teori ini menganalisa wacana melalui tiga aspek, yakni analisis strukturteks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaituprosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisandari orang-orang dan perilaku yang diamati. Data yang digunakan adalahpemberitaan setelah islah partai Golkar dan wawancara pribadi dengan penulisberita tersebut.

Petinggi media VIVA Group Aburizal bakrie menegaskan bahwa diasangat kecewa terhadap langkah kubu Agung Laksono. Kubu Agung Laksonodianggap telah melawan putusan sidang pengadilan yang telah ditetapkan dalamperjanjian islah. Apalagi viva.co.id yang merupakan anak dari VIVA Group,memberitakan hal tersebut dengan tidak berimbang. Banyak sekali ruang untukkubu Aburizal Bakrie dalam isu tersebut.

Penelitian dari segi teks dapat ditinjau dari tiga aspek struktur, yaitustruktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Penelitian dari segi kognisisosial dilakukan dengan wawancara mendalam dengan narasumber selaku penulisberita terkait. Sedangkan dari segi konteks sosial dilakukan dengan wawancaradan melihat perkembangan isu berita terkait di kalangan masyarakat.

Islah partai Golkar merupakan cara untuk menyelesaikan konflik partaigolkar, tetapi memang ada berbagai kendala dalam proses islah. Bayangkan sajabelum seminggu kesepakatan islah tetapi kedua kubu sudah saling menuding satusama lain. Partai Golkar harus tegas dan cepat menyelasikan masalah ini. Hal iniyang menentukan konsistensi partai Golkar di Indonesia.

Keywords: Analisis Wacana, Pelanggaran Islah Partai Golkar, viva.co.id

Page 6: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat, hidayah, dan

karunia yang telah diberikan-Nya, sehigga penulis mampu menyelesaikan skripsi

yang berjudul Analisis Wacana Pemberitaan Setelah Islah Partai Golkar di

Viba.co.id. Tak lupa, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada

Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan seluruh

umatnya yang senantiasa mencintai beliau.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang penulis susun demi memenuhi

salah satu syarat guna memperoleh gelar Strata 1 (S1) pada Program Studi

Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Arief

Subhan, M.A, Pembantu Dekan I Bidang Akademik, Bapak Drs. Wahidin

Saputra, MA, Pembantu Dekan II Bidang Administrasi Umum, Bapak Drs. H.

Mahmud Jalal, MA. Serta pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan,

Bapak Drs. Study Rizal LK, MA.

2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Bapak Kholis Ridho, M.Si, serta Sekertaris

Jurusan Konsentrasi Jurnalistik Ibu Dra. Musfirah Nurlaily, MA yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk membantu menyelesaikan kuliah saya.

Page 7: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

iii

3. Dosen Pembimbing skripsi Ibu Ade Rina Farida, M.Si yang telah

menyediakan waktunya di tengah kesibukannya untuk membimbing peneliti

sehingga skripsi ini selesai dengan baik dan lancar.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas ilmu yang

telah diberikan kepada Peneliti.

5. Segenap staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

6. Pihak majalah Viva.co.id yang turut berperan dalam selesainya penelitian

penulis. Khususnya bapak Syaefullah dan Beno Djunianto yang meluangkan

waktunya di tengah kesibukkannya.

7. Secara khusus dan yang paling penulis banggakan, kedua orangtua tercinta

Bapak Darman dan Siti Rodiah atas do’a dan kasih sayangnya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakaku tercinta, Dita Kurnia. Terima kasih atas dukungan dan semangatnya

sehingga skripsi ini dapat selesai.

9. Teman-teman Jurnalistik angkatan 2010, Jali, Qumz, Kobel, Qnoy, Kahfi,

Yoga, Via, Yakuta, Sella, teman-teman dari naga hitam yang tak pernah

kendor.

10. Semua pihak dan teman-teman yang telah mendukung dan mendo’akan.

Peneliti menyadari skripsi ini masih belum mencapai kesempurnaan,

namun Peneliti telah berusaha untuk semaksimal mungkin dengan baik. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Peneliti

Nurhakim

Page 8: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ iKATA PENGANTAR....................................................................................... iiDAFTAR ISI ..................................................................................................... ivDAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah............................................................ 1B. Batasan dan Rumusan Masalah................................................. 6C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 7D. Metodologi Penelitian .............................................................. 8E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 10F. Sistematika Penulisan ............................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORIA. Media Massa............................................................................... 12

1. Definisi Media Massa............................................................ 122. Jenis-jenis Media Massa........................................................ 133. Media Online........................................................................ 144. Penyajian Berita Media Online ............................................ 15

B. Berita ......................................................................................... 161. Definisi Berita ...................................................................... 162. Jenis-jenis Berita .................................................................. 173. Nilai Berita ........................................................................... 174. Kategori Berita ..................................................................... 19

C. Teori Konstruksi Sosial .............................................................. 20D. Defenisi dan Konsep Analisa Wacana ....................................... 28

1. Konsep Analisa Wacana....................................................... 282. Analisis Wacana Van Dijk ................................................... 32

a. Teks.................................................................................. 34b. Kognisi Sosial.................................................................. 38c. Konteks Sosial ................................................................. 40

BAB III GAMBARAN UMUMA. Grup VIVA (PT Visi Media Asia) .............................................. 42B. Sejarah Vivanews.co.id............................................................... 43C. Visi dan Misi VIVAnews.co.id................................................... 44D. Struktur organisasi vivanews.co.id ............................................. 44E. Berita .......................................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISAA. Analisis Struktur Teks ..............................................................B. Analisis Kognisi Sosial .............................................................C. Analisis Konteks Sosial ............................................................

Page 9: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ................................................................................ 65B. Saran ....................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur TeksTabel 2 Elemen Wacana Van DijkTabel 3 Temuan Teks Elemen TematikTabel 4 Temuan Teks Elemen SkemaTabel 5 Temuan Teks Elemen latarTabel 6 Temuan Teks Elemen DetilTabel 7 Temuan Teks Elemen MaksudTabel 8 Temuan Teks Elemen PraanggapanTabel 9 Temuan Teks Elemen KoherensiTabel 10 Temuan Teks Elemen LeksikonTabel 11 Temuan Teks Elemen GrafisTabel 12 Temuan Teks Elemen MetaforaTabel 13 Temuan Teks Elemen TematikTabel 14 Temuan Teks Elemen SkemaTabel 15 Temuan Teks Elemen latarTabel 16 Temuan Teks Elemen DetilTabel 17 Temuan Teks Elemen MaksudTabel 18 Temuan Teks Elemen PraanggapanTabel 19 Temuan Teks Elemen KoherensiTabel 20 Temuan Teks Elemen LeksikonTabel 21 Temuan Teks Elemen GrafisTabel 22 Temuan Teks Elemen Metafora

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Teori Konstruksi SosialGambar 2 Skema Penelitian dan Metode Van DijkGambar 3 Jaringan Visi Media AsiaGambar 4 Alur Peliputan Redaksi viva.co.id

Page 10: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ideologi yang dipegang teguh dalam media sangat berpengaruh

terhadap konstruksi yang dilakukan media tersebut. Ideologi yang dimaksud

ialah suatu pandangan atau pemikiran abstrak yang digunakan dan dimiliki

oleh individu atau sekelompok orang untuk melihat suatu realita. Ideologi ini

berkaitan dengan bagaimana individu atau sekelompok orang tersebut

menafsirkan dan menghadapi realitas.1

Pada dasarnya, peran media lebih kepada mendefinisikan tentang

bagaimana seharusnya sebuah realitas dipahami. Bagaimana realitas itu

dijelaskan dengan cara tertentu kepada khalayak. Diantara berbagai fungsi

dari media dalam mendefinisikan realitas, fungsi pertama adalah media

sebagai mekanisme integrasi sosial. Media disini berfungsi menjaga nilai-

nilai kelompok dan mengontrol bagaimana nilai-nilai kelompok itu

dijalankan. Media massa dilihat sebagai media diskusi antara pihak-pihak

dengan ideologi dan kepentingan yang berbeda-beda.2

Media massa sebagai bentuk nyata dari pers, memiliki kecenderungan

dalam menyampaikan suatu informasi. Kecenderungan tersebut disebabkan

karena faktor-faktor yang memengaruhi media tersebut. Nilai berita yang

tinggi adalah alasan utama mengapa sebuah peristiwa disampaikan kepada

1 Werner J. Severin dan James W. Tankard, Teori Komunikasi Massa: Sejarah, Metode, danTerapan di dalam Media Massa, (Jakarta: Prenada Media, 2005), h. 277.

2 Agus Sudibyo,Politik Media dan Pertarungan Wacana, (Yogyakarta: LKiS, 2006), h. 220.

Page 11: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

2

khalayak, sehingga peristiwa ini terus-menerus ditampilkan. Bagaimana

media massa menghadirkan suatu informasi kepada khalayak dengan “gaya”

penulisannya sendiri. Media berperan mendefinisikan bagaimana realitas

seharusnya dipahami, bagaimana realitas itu dijelaskan dengan cara tertentu

kepada khalayak.

Dalam proses produksi sebuah berita, setiap media biasanya

memilikiciri khas tersendiri dalam tulisan yang dibuatnya.ulasan wacana yang

disampaikan, terkadang memiliki pesan tersirat. Dalam kalangan akademis,

ada sebuah kajian mengenai “analisa wacana” sebuah produk berita. Istilah

wacana merupakan terjemahan dari bahasa Inggris discourse. Sedangkan

dalam Kamus Besar Bahasa Inggris, kata discourse berasal dari bahasa Latin

diskursus yang memiliki arti lari kian kemari (dis: dari, dalam arah berbeda,

curere: lari).3 Henry Guntur mengatakan bahwa wacana tidak hanya

mencakup percakapan atau obrolan tetapi juga pembicaraan di muka umum,

tulisan, serta upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan sandiwara dalam

lakon.4 Mengenai pengertian analisis wacana, Alex Sobur berpendapat bahwa

analisis wacana merupakan studi tentang struktur pesan dalam komunikasi

atau telaah mengenai aneka fungsi (pragmatik) bahasa.5

Sebelum lahirnya media online, media-media seperti surat kabar,

ternyata perlu waktu dalam setiap kali penerbitannya (perioditas). Nyatanya

hal ini kurang maksimal untuk mengetahui informasi yang sifatnya penting

3Rivers, et. al. Media Massa dan Masyarakat Modern, h. 192.4Taringan dan Henry Guntur, Pengajaran Wacana. (Bandung: Angkasa, 1993), h. 235Alex Sobur,Analisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik

dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. ke-4, h. 75.

Page 12: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

3

dan mendadak. Lalu televisi selain juga memerlukan waktu yang cukup lama

terkadang media eletronik terbentur dengan mekanisme proses dan teknis.

Persaingan dalam dunia media semakin kompetitif. Televisi swasta

yang tadinya hanya mempunyai televisi sebagai penyedia jasa informasi

sekarang sudah mempunyai media online untuk menambah rating dari industri

media tersebut.

Seperti pada salah satu media swasta Grup Viva.co.id (PT Visi Media

Asia). Perusahaan ini berkolaborasi dengan Bakrie Telecom dan Bakrie

Connectivity. Grup Viva.co.id menguasai tiga lembaga penyiaran, yaitu

TvOne, ANTV dan terakhir adalah media online milik mereka yang bernama

Viva.co.id.6

Media online Viva.co.id adalah portal berita yang dikelola oleh PT.

Visi Media Baru, yang mana anakan perusahaan PT. Visi Media Asia Tbk

yang mngelola bisnis penyiaran.7

Selain memberikan jasa pemberitaan yang dilaporkan oleh wartawan

yang bekerja di Viva.co.id, situs ini menerima informasi dari pembaca

Viva.co.id yang berminat melaporkan berita yang mereka anggap penting.

Situs ini dibuat untuk diakses melalui komputer, dan telepon genggam.

Viva.co.id juga berisikan berita mengenai peristiwa baik dari nusantara

maupun mancanegara, politik, ekonomi dan bisnis, olahraga, iptek dan lain-

lain. Salah satu berita terhangat yaitu tentang isu pelanggaran islah partai

6Lihat dalam company profile yang dapat diakses di http://vivagroup.co.id tanggal; aksespada 23 Desember 2014

7Puji Rianto, Kepemilikan dan Intervensi Siaran, ( 2014: yayasan TIFA)

Page 13: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

4

Golongan Karya (Golkar), berita tersebut menarik karena ada pelanggaran

kesepakatan islah yang dilakukan salah satu kubuh, yang melibatkan salah satu

petinggi PT Visi Media Asia.

Pengambilan berita tentang pandangan kubu Aburizal Bakrie dengan

isu pelanggaran islah Partai Golongan Karya (GOLKAR) oleh wartawan

viva.co.id pasti berbeda dengan wartawan lainnya, karena viva.co.id sangat

sering memberitakan pendapat salah satu petinggi mereka yaitu Aburizal

Bakrie yang merupakan kubu yang terlibat konflik dengan Agung Laksono.

Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mengetahui lebih jauh

apakah ada intervensi atau tekanan terhadap pemberitaan tentang Aburizal

Bakrie pelanggaran Islah Partai Golongan Karya (GOLKAR), penulis

mengadakan penelitian terhadap pemberitaan dalam media online Viva.co.id,

maka penelitian ini diberikan judul “Analisis Wacana Pemberitaan

Pelanggaran Islah Partai Golkar Pada Viva.co.id”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang masalah yang sudah

dipaparkan sebelumnya dan untuk membatasi serta mempermudah

penyusunan, maka penulis akan melakukan analisis berita dengan judul

pelanggaran islah partai Golkar yang terbit pada tanggal 2 Juni 2015 di

viva.co.id.

Page 14: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

5

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan menjadi objek penelitian ini

terangkum dalam pertanyaan, yaitu:

a. Bagaimana deskripsi teks yang dibangun viva.co.id dalam

pemberitaan pelanggaran islah Partai Golkar?

b. Bagaimana kognisi sosial viva.co.id dalam pemberitaan pelanggaran

Islah Partai Golkar?

c. Bagaimana konteks sosial viva.co.id dalam pemberitaan pelanggaran

Islah Partai Golkar?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian di atas, secara khusus

penelitian ini bertujuan:

a. Untuk mengetahui bagaimana deskripsi teks yang dibangun

viva.co.id dalam pemberitaan pelanggaran Islah Partai Golkar.

b. Untuk mengetahui bagaimana kognisi sosial viva.co.id dalam

pemberitaan pelanggaran Islah Partai Golkar.

c. Untuk mengetahui bagaimana konteks sosial viva.co.id dalam

pemberitaan pelanggaran Islah Partai Golkar.

Page 15: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

6

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi hasil

riset terutama di bidang komunikasi massa dengan fokus pada teknik

analisis wacana. Penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi dan

data yang dapat digunakan oleh mahasiswa di Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, khususnya mahasiswa komunikasi dan jurnalistik.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

penelitian serupa. Baik itu media massa maupun kelompok

masyarakat lain yang tertarik dalam kajian wacana media.

D. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami

kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

para penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukan apa yang penting,

absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukan

kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan

pertimbangan eksistensial atau epitemologis yang panjang.8

8Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2003), h. 9

Page 16: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

7

Paradigma yang digunakan didalam penelitian ini adalah

paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis, yaitu paradigma yang

hampir merupakan antitesis dari paham yang meletakan pengamatan dan

objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu penegtahuan.

Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis

terhadap socially meaningful action melalui pengamatan langsung dan

terperinci terhadap pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan

memelihara dunia sosial mereka.9

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif yaitu prosedur yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara

holistic (utuh).10 Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan

data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah

data sebenarnya, data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang

tampak.11

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah viva.co.id, sementara objek

penelitiannya adalah pemberitaan pelanggaran Islah Partai Golkar yang

terbit pada 2 Juni 2015.

9Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif. h. 11.10Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),

h. 411Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung: Alfabeta, 2010) h. 3

Page 17: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

8

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Analisis Teks

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis teks berita pelanggaran

Islah Partai Golkar yang terbit pada 2 Juni 2015.

b. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan Jurnalis viva.co.id.

Wawancara dilakukan untuk menggali data-data sekaligus dalam

upaya menghimpun data yang akurat untuk proses penelitian yang

berkaitan.

c. Dokumentasi

Selain melakukan analisis teks dan wawancara, penulis juga akan

menghimpun data-data, literatur, dan kepustakaan yang ada

kaitannya dengan permasalahan yang akan diteliti.

5. Teknis Analisis Data

Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data tersebut agar

sistematis, lalu diklasifikasikan untuk kemudian dianalisa sesuai dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian, untuk kemudian disajikan dalam

bentuk laporan ilmiah. Dalam menganalisanya, penulis menggunakan

teknik analisis data kualitatif yaitu deskriptif. Penulis menganalisis data-

data deskriptif yang telah diperoleh.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis wacana Teun

A. Van Dijk. Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga

dimensi/bangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti dari

Page 18: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

9

analisis ini adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut

kedalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah

bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk

menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial, dipelajari

proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari

wartawan. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang

berkembang dalam masyarakat dalam suatu masalah.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi di Perpustakaan Utama

dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, terdapat beberapa skripsi

yang memiliki kemiripan dengan penelitian ini. Penulis juga meninjau

beberapa skripsi yang sangat berguna sebagai bahan referensi.Adapun

beberapa kajian pustaka tersebut ialah:

1. Skripsi karya Danang Rianto dengan judul “Analisis Wacana

Pemberitaan Pemerintahan Daerah Tangerang Selatan pada Harian

Lokal Tangsel Pos Edisi 3, 4, dan 5 Oktober 2011”. Persamaan dari

penelitian terdahulu dengan penelitian yang ditulis penulis adalah terletak

pada kesamaan teori yang digunakan. Peneliti terdahulu menggunakan

teori analisis wacana model Teun Van Dijk. Sedangkan perbedaan

penelitian terdahulu dengan penelitian yang ditulis penulis adalah dalam

pemilihan objek penelitian.

Page 19: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

10

2. Skripsi karya Oky Oktanianto dengam judul “analisis framing berita

pemilukada Banten 2011 pada surat kabar radar banten dan tangsel

pos.” persamaan daari penelitian terdahulu dengan penelitian yang ditulis

penulis sama-sama memakai teori yang digunakan. Sedangkan yang

membedakan dalah pada pemilihan anailisi dan subjek.

3. Skripsi karya Ahmad Nur Hidayat dengan judul “Analisis wacana berita

cuti kampanye pejabat Negara dalam majalah gatra.” Persamaan dari

penelitian terdahulu dengan penelitian yang ditulis penulis adalah terletak

pada kesamaan teori yang digunakan. Peneliti terdahulu menggunakan

teori analisis wacana model Teun Van Dijk. Sedangkan perbedaan

penelitian terdahulu dengan penelitian yang ditulis penulis adalah dalam

pemilihan objek penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi

dkk, yang diterbitkan oleh CEQDA (Centre for Quality Development and

Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

BAB I : Pendahuluan

Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Teori

Page 20: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

11

Bagian ini menjelaskan secara rinci definisi media massa, berita,

teori konstruksi sosial, teori wacana, dan model teori Teun Van

Dijk.

BAB III: Gambaran Umum

Bagian ini berisi mengenai sejarah dan perkembangan, visi dan

misi, sirkulasi dan segmentasi pembaca, serta struktur

redaksional viva.co.id.

BAB IV : Analisis dan Temuan Data

Bagian ini berisi tentang pemaparan hasil analisa dan temuan

data terkait penelitian yang ditulis penulis. Penulis akan

memaparkan analisa wacana terkait pemberitaan pelanggaran

islah Partai Golkar pada viva.co.id.

BAB V : Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis atas

penelitian yang telah dilakukan.

Page 21: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

12

BAB II

LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Media Massa

1. Definisi Media Massa

Media Massa kini sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

masyarakat karena media massa baik cetak maupun elektronik sudah

menjadi kebutuhan hidup masyarakat di dunia. Rasa ingin tahu terhadap

apa yang terjadi dalam lingkungan sekitar merupakan sifat dasar yang

dimiliki oleh setiap individu di muka bumi ini, dari dasar inilah rasa ingin

tahu tersebut kemudian berlanjut hingga peristiwa yang berada dibelahan

dunia. Pada era informasi saat ini rasa ingin tahu tersebut dapat dipenuhi

dengan mudah diberbagai media massa. Masyarakat memanfaatkan media

massa untuk berbagai keperluan, sesuai dengan fungsi media massa. Para

pengkaji sosiologi media menunjukkan bagaimana masyarakat sebenarnya

memiliki ketergantungan pada media untuk memperoleh informasi tentang

peristiwa yang terjadi di dunia.

Pengertian Media massa secara umum adalah media informasi yang

terkait dengan masyarakat digunakan untuk berhubungan dengan khalayak

umum, dikelola secara profesional yang bertujuan mencari keuntungan.

Menurut pendapat Kurt Lang dan Gladsy Engel Lang, media massa

memaksakan perhatian terhadap isu-isu tertentu. Media massa membangun

citra publik tentang figur-figur politik. Media massa (mass media) dapat

Page 22: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

13

berupa surat kabar,video, CD room, komputer, TV, radio dan lain

sebagainya.1

2. Jenis-jenis Media Massa

Seiring dengan perkembangan zaman, media massa saat ini

berkembang begitu pesat. Sehingga masyarakat luas dapat memilih

informasi dari media sesuai dengan selera yang dibutuhkan. Ada tiga jenis

media massa pada saat ini yaitu:

a. Media cetak

Media cetak merupakan media tertua yang ada di dunia. Media

cetak berawal dari media yang disebut dengan Acta diurnal dan Acta

senates dikerajaan Romawi, kemudian berkembang pesat setelah

Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak, hingga kini sudah

beragam bentuknya, seperti surat kabar (koran), tabloid, dan majalah.2

b. Media elektronik

Setelah media cetak muncullah media elektronik pertama yaitu

radio. Radio sebagai media audio yang menyampaikan pesan lewat

suara.Kecepatan dan ketepatan waktu dalam menyampaikan pesan radio

tentu lebih cepat dengan menggunakan siaran langsung. Setelah itu

muncul televisi yang lebih canggih bisa menayangkan gambar dengan

suara, yaitu sebagai media massa audio visual.

1Lynn H Turner, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Aplikasi, (Jakarta: Penerbit SalembaHumanika, 2008), h. 41

2Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia,2008), cet. 1, h. 13

Page 23: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

14

c. Media online

Media online yaitu media yang menggunakan jaringan internet

mulai muncul pada abad 21. Media online ini bukan termasuk media

jenis media elektronik, media internet kemampuannya bisa melebihi

media cetak dan elektronik, apa yang ada pada kedua media tersebut

bisa masuk dalam jaringan internet melalui website. Para pakar media

memisahkannya ke dalam kelompok tersendiri dengan alasan media ini

menggunakan gabungan proses media cetak dengan menulis informasi

yang disalurkan melalui sarana elektronik, tetapi juga berhubungan

dengan komunikasi personal yang terkesan perorangan.

3. Media Online

Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau

“pengantar”. Association for Education and Communication Technology

(AECT) mendefinisikan media sebagai bentuk yang dipergunakan untuk

suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan National Education

Association (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat

dimanipulasikan, di lihat, di dengar, d baca atau dibicarakan beserta

instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

mengajar dan dapat dipengaruhi efektifitas program instruksional.3

Jhon M. Echols dan Hasan Shadily memberikan definisi mengenai

media online. On berarti sedang berlangsung, dan line berarti garis,

barisan, jarak dan tema.4 Singkatnya, online berarti proses pengaksesan

informasi yang sedang berlangsung melalui media internet.

3Asnawir dan usman M. Basyiruddin. Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),h. 11

4Jhon M. Echols dan hasan shadily, English Indonesia Dictionary, (Jakarta: GramediaPustaka Umum), h. 360

Page 24: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

15

4. Penyajian Berita Media Online

Seperti halnya di media konvensional, dalam media online pun

beberapa hal yang harus dilakukan untuk menyajikan berita. Dari pra

produksi (rapat redaksi, pencarian berita hingga siap akses agar informasi

update tiap detik), produksi (mengolah informasi menjadi berita matang)

sampai pasca produksi (evaluasi redaksi). Jika tiga tahapan itu dilalui

dengan baik maka berita yang ditampilkan pun akan baik dan sebaliknya.

Teoritikus Henry Fayol dan beberapa (Urwick dan Brech)

memberikan pernyataan bahwa bagaimana seorang manajer seharusnya

mengaplikasikan tanggung jawabnya sehari-hari dalam sebuah organisasi.

Tanggung jawab tersebut adalah:

a. Prakiraan dan perencanaan

b. Pengorganisasian

c. Motivasi

d. Koordinasi

e. Pengendalian.5

B. Berita

1. Definisi Berita

Istilah berita berasal dari bahasa Sanksekerta, yakni vrit yang

kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris menjadi write, yang arti

sebenarnya adalah “ada“ atau “terjadi“. Sebagian ada yang menyebutnya

5 Alan Mumford, Mencetak Manajer Andal Melalui Choaching dan Monitoring (Jakarta:PT Pustaka), h. 12

Page 25: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

16

vritta, yang artinya “kejadian“ atau “yang telah terjadi“. Vritta masuk ke

dalam bahasa Indonesia menjadi “berita“ atau “warta“.6

William S. Moulsby dalam Getting The News, seperti yang dikutip

oleh Haris Sumadiria (2005:64) menegaskan,berita bisa didefinisikan

sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta

yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik

perhatian khalayak.7

Mitchel V. Charnley dalam buku Reporting, seperti yang dikutip

oleh Gunadi (1998:17) mendefinisikan berita sebagai laporan tercepat

mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat atau

penting, atau kedua-duanya untuk sejumlah besar penduduk.8

Pada dasarnya, berita merupakan laporan dari peristiwa. Peristiwa di

sini adalah realitas atau fakta yang diliput oleh wartawan dan pada

gilirannya akan dilaporkan secara terbuka melalui media massa. Dengan

demikian, dapat pula dikatakan secara sederhana, bahwa dalam suatu

proses jurnalisme, upaya menceritakan kembali suasana atau keadaan,

orang, dan benda, bahkan pendapat yang terdapat dalam sebuah peristiwa

merupakan upaya untuk merekonstruksikan realitas. Karena sifat dan

faktanya bahwa tugas redaksional media massa, seperti wartawan, editor,

redaktur pelaksana, dan juga pemimpin redaksi adalah menceritakan

peristiwa-peristiwa, maka tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa

6Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),h. 46.

7AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature, (Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 64.

8Y.S. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi, h. 17.

Page 26: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

17

seluruh isi surat kabar merupakan realitas yang telah dikonstruksi

(constructed reality). Laporan-laporan jurnalistik yang ada di media pada

dasarnya tidak lebih dari hasil penyusunan realitas-realitas dalam bentuk

“cerita“.9

2. Jenis-jenis Berita

Jenis-jenis berita dapat digolongkan menjadi lima bagian yaitu:10

a. Straight News: Berita langsung (straight news) adalah berita yang

ditulis apaadanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar

halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini.

b. Deep News: Berita yang mendalam dan dikembangkan dengan

pendalaman hal-hal yang ada disudut permukaan.

c. Investigation News: Berita yang dikembangkan berdasarkan penulisan

dari berbagai sumber.

d. Interpretative News: Berita yang dikembangkan berdasarkan pendapat

wartwan, bedasarkan fakta yang ditemukan dilapangan.

e. Opinion News: Berita mengenai pendapat seseorang, biasanya

pendapat para tokoh atau cendekiawan mengenai suatu isu atau hal-hal

tersebut.

Dalam viva.co.id berita yang berjenis straight news lebih sering digunakan,

akan tetapi berita tentang opini menjadi lebih digunakan apabila ada isu tertentu.

9Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta:Gitanyali, 2004), h. 168.

10Asep Syamsul Ramli, Jurnalisme Untuk Pemula, op.cit, h. 23

Page 27: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

18

3. Nilai Berita

Nilai berita dalam suatu berita menjadi suatu ukuran yang

menentukan berita tersebut layak diterbitkan atau tidak.Hanya ada

beberapa peristiwa yang mempunyai ukuran-ukuran atau nilai-nilai

tertentu saja yang layak dan bisa disebut sebagai berita. Nilai berita

tersebut diantaranya adalah:11

a. Immediacy atau biasa disebut timelines: terkait dengan kesegaran

peristiwa yang dilaporkan.

b. Proximity: keterdekatan peristiwa dengan pembaca dalam keseharian

hidup mereka. Karena biasanya orang-orang akan tertarik dengan

berita yang menyangkut dengan kehidupan mereka

c. Consequence: berita yang mengubah kehidupan pembaca adalah yang

mengandung nilai konsekuensi

d. Conflict: peristiwa perang, demonstrasi, atau kriminalitas merupakan

contoh elemen konflik di dalam pemberitaan.

e. Oddity: peristiwa yang tidak biasa terjadi adalah sesuatu hal yang akan

diperhatikan segera oleh masyarakat.

f. Sex: seks sering menjadi elemen utama dari sebuah pemberitaan, tetapi

sering pula seks menjadi elemen tambahan bagi pemberitaan tertentu,

seperti pada berita olahraga, selebriti dan kriminal.

g. Emotion: elemen emotion ini kadang dinamakan elemen human

interest.

h. Prominence: elemen ini adalah unsur keterkenalan selalu menjadi

11Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2005), h. 18-20

Page 28: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

19

incaran pembuat berita.

i. Suspence: menunjukkan sesuatu yang ditunggu-tunggu, terhadap

sebuah peristiwa oleh masyarakat. Kejelasan mengenai suatu fakta

sangat dituntut oleh masyarakat.

j. Progress: ini adalah elemen “perkembangan” suatu peristiwa yang

ditunggu oleh masyarakat.

4. Kategori Berita

Pengkategorisasian berita menjadi landasan atau pijakan bagi

wartawan untuk menentukan bagaimana sebuah realitas diklasifikasikan

dan bagaimana peristiwa didefinisikan, dipahami, bahkan direkonstruksi.12

Secara umum, menurut Tuchman seperti yang dikutip oleh Eriyanto

(2002:108-109), wartawan memakai lima kategori berita. Kategori tersebut

dipakai untuk membedakan jenis isi berita dan subjek peristiwa yang

menjadi berita. Kelima kategori tersebut adalah:13

a. Hard news. Berita mengenai peristiwa yang terjadi pada saat itu.

Kategori berita ini sangat dibatasi oleh waktu dan aktualisasi. Semakin

cepat diberitakan semakin baik. Bahkan ukuran keberhasilan dari

kategori ini adalah kecepatannya.

b. Soft news. Kategori ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan kisah

manusiawi (Human Interest). Pada jenis berita ini tidak dibatasi oleh

waktu. Iabisa diberitakan kapan saja.

c. Spot news.Spot newsadalah sub klasifikasi dan kategori yang bersifat

12Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta:Gitanyali, 2004), h. 176.

13Antonius Birowo, Metodologi Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi, h. 25-26.

Page 29: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

20

hard news. Dalam spot news, peristiwa yang diliput tidak bisa

direncanakan.

d. Developing news. Developing newsadalah sub klasifikasi dari hard

news yang umumnya berhubungan dengan peristiwa yang tidak

terduga seperti spot news. Tetapi dalam developing news dimasukan

elemen lain, seperti peristiwa yang diberitakan adalah bagian dari

rangkaian berita yang akan diteruskan keesokan hari atau dalam berita

selanjutnya.

e. Continuing news. Continuing news adalah sub klasifikasi lain dari hard

news. Dalam continuing news peristiwa-peristiwa bisa diprediksi dan

direncanakan.

Viva.co.id dalam permberitaannya menggunakan hard news dikarenakan

viva.co.id adalah media online yang mengedepankan berita teraktual.

C. Jenis Lead

Secara sederhana lead atau teras berita bisa diartikan sebagai kalimat

awal yang ada pada sebuah berita. Lead sangat penting kedudukannya

dalam sebuah berita. Karena lead berperan untuk “mengail” pembaca agar

tertarik membaca berita secara keseluruhan. Lead merupakan bagian

terpenting kedua setelah judul.

Berdasarkan prinsip piramida terbalik, lead berada di posisi paling atas

setelah judul. Prinsip piramida terbalik digunakan untuk menyampaikan

informasi yang paling penting berada diawal tulisan. Dengan demikian, lead

Page 30: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

21

harus memuat informasi yang penting dan ingin disampaikan kepada

pembaca. Dengan lead pula wartawan bisa mengeksplor berita dengan

beragam jenis gaya tulisan.

berikut adalah macam-macam lead :14

1. Lead What

Teras berita yang lebih mengedepankan unsur apa dalam

berita. Dalam teras ini nilai berita apa lebih kuat daripada unsur

lain.

2. Lead Who

Teras berita ini digunakan ketika unsur siapa lebih kuat

dibandung unsur lain. Biasanya berisi siapa pelaku, siapa korban,

siapa mengemukakan dll.

3. Lead When

Teras berita ini digunakan ketika unsur kapan lebih kuat

dibanding unsur lain. Biasanya berisi kapan peristiwa terjadi,

kapan pernyataan diumumkan. Teras berita ini, dalam media

mainstream termasuk yang jarang digunakan.

4. Lead Where

Ketika memilih teras berita di mana, berarti unsur yang paling

dikedepankan adalah unsur tempat/lokasi. Teras berita ini juga

termasuk yang jarang digunakan oleh wartawan.

5. Lead Why

14Haris Sumadiria, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana, (Simbosa Rekatama Media, Jakarta:2010), h. 49

Page 31: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

22

Teras berita ini digunakan ketika unsur mengapa lebih

dominan dibandingkan unsur lain. Biasanya isi berita dalam teras

ini lebih kepada adanya sebab-akibat.

6. Lead How

Teras berita ini digunakan ketika unsur bagaimana lebih

dominan dibandingkan unsur lain. Biasanya isi berita dalam teras

ini lebih kepada proses mengapa kejadian bisa terjadi, atau langkah

pemecahannya atas peristiwa tertentu. Karena sulit dicerna, teras

ini juga jarang digunakan oleh wartawan.

7. Lead Ringkasan

Yaitu teras berita yang berisi ringkasan dari semua isi yang

ada di dalam berita. Berupa isi yang dipadatkan, disebut juga lead

yang menyimpulkan.

8. Lead Kontras

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata “kontras”

mengandung makna “berbeda, berlawanan, sangat mencolok

perbedaanya.” Dari situ dapat diartikan sebagai realistas sosial atau

keadaan yang mencolok, baik dari realitas sekarang atau yang

dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

D. Ideologi Media Massa

Dalam suatu Negara, media bukan hanya berperan sebagai pilar

kekuatan keempat, tetapi juga sebagai lokomotif perubahan yang penting.

Fenomena ini kian mendapatkan legitimasi, terutama pasca revolusi

Page 32: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

23

teknologi komunikasi dan informasi. Dalam kurun waktu yang terbilang

cepat, media massa telah mengubah pola kehidupan masyarakat secara

signifikan. Bahkan ditengarai media massa memiliki kemampuan

mengubah pengetahuan kehidupan masyarakat. Pada media massa

elektronik televisi, penonton seolah disihir untuk setia duduk berjam –

jam mengikuti setiap tayangan acara yang ditransmisikan secara massal

dari satu sumber yang sesungguhnya telah di setting untuk tujuan

tertentu. Begitu pun dalam media massa cetak, pembaca disuguhi

berbagai informasi yang sudah jadi dan sarat interpretasi.

Sudah tentu jika masyarakat atau pemerintah memiliki rasa

ketakutan terhadap efek yang ditimbulkan oleh pengusung media massa

ini. Meski diakui, tak sedikit pula dari mereka yang banyak diuntungkan

oleh perubahan ini. Realitas perubahan yang bersifat paradoksal

semacam ini yakni di satu sisi berimplikasi negatif dan di sisi lain positif,

tentu perlu disikapi lebih serius. Terutama jika perubahan itu dapat

mengancam nilai kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, cukup relevan

bahwa para kritikus memberikan peringatan kepada media massa agar

ikut bertanggung jawab atas pembentukan sikap masyarakat akibat daya

kekutannya.

Ideologi adalah sistem kepercayaan dan sistem nilai serta

representasinya dalam berbagai media dan tindakan sosial.15 Definisi ini

searah dengan Marxisme. Menurut pandangan Marxisme, gaya hidup

15Yasraf Amir Piliang, Sebuah Dunia Yang Dilipat: Realitas Kebudayaan MenjelangMilenium Ketiga dan Matinya Posmodernisme. (Mizan, Bandung: 1999), h. 72

Page 33: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

24

dilandasi oleh satu ideologi tertentu yang menentukan bentuk dan

arahnya. Cara berpakaian, gaya makan, jenis bacaaan dikatakan

merupakan ekspresi dari cara kelompok masyarakat mengaitkan hidup

mereka dengan kondisi eksistensi mereka, yang kombinasinya

membentuk ideologi kelas sosial mereka. Gaya hidup, kata Nicos

Hadjinicolaou, merefleksikan kesadaran kelas kelompok masyarakat

tertentu, dan dengan demikian ia merupakan satu bentuk ideologi kelas.16

Dalam hal ini apakah media massa mempunyai ideologi yang

diusung oleh media massa tertentu. Hal ini tentu menjadi perdebatan

yang sengit dalam kalangan pemikir. Sudah tentu jelas bahwa Marxisme

berpendapat bahwa ideologi yang mendasari terbentuknya media massa

itu ada. Berbeda dengan pandangan Baudrillard. Bagi Baudrillard,

perbincangan mengenai ideologi pada era media massa sekarang ini tidak

lagi dimungkinkan , sebab ideologi hanya ada dalam kelas-kelas sosial,

padahal yang ada kini hanya massa. Tidak ada yang disebut ideologi

massa. Massa, menurut Baudrillard, tidak memiliki apa yang disebut

pertentangan sosial (pertentangan kelas, sayap kiri/sayap kanan). Di

hadapan sebuah televisi, misalnya, setiap orang, siapa saja adalah massa.

Ideologi mengharuskan keberpihakan sedangkan pada massa – tanpa

menanyakan keberpihakan ideologis.17

Menurut Shoemaker dan Reese, objektivitas lebih merupakan

16Yasraf Amir Piliang, Sebuah Dunia Yang Dilipat: Realitas Kebudayaan MenjelangMilenium Ketiga dan Matinya Posmodernisme, h. 210

17Yasraf Amir Piliang, Sebuah Dunia Yang Dilipat: Realitas Kebudayaan MenjelangMilenium Ketiga dan Matinya Posmodernisme, h. 195

Page 34: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

25

ideologi bagi jurnalis dibandingkan seperangkat aturan atau praktik yang

disediakan oleh jurnalis. Dalam pandangan Tuchman, objektivitas adalah

“ritual” bagi proses pembentukan dan produksi berita. Ia adalah sesuatu

yang yang dipercaya, menjadi bagian dari ideologi yang disebarkan oleh

dan dari wartawan.18

Menurut Matthew Kieran, berita tidaklah dibentuk dalam ruang

hampa. Berita diproduksi dari ideologi dominan dalam suatu wilayah

kompetensi tertentu. Ideologi di sini tidaklah selalu harus dikaitkan

dengan ide-ide besar. Ideologi juga bisa bermakna politik penandaan atau

pemaknaan.19

Ideologi adalah hasil rumusan dari individu-individu tertentu.

Keberlakuannya menuntut tidak hanya kelompok yang bersangkutan.

Akan tetapi, selain membutuhkan subjek, ideologi juga menciptakan

subjek.20

Ideologi media banyak dipengaruhi sistem ekonomi, sosial, dan

politik yang berlaku kala itu. Bergantinya sistem politik mengakibatkan

berganti pula dominasi ideologi media yang berkembang. Ideologi media

tidaklah bersifat statis. Lewat teks media, sebuah ideologi bisa ditengarai

bagaimana ia dikonstruksi, ditantang, ataupun berubah.21

Menurut Yasraf Amir Piliang, pengkajian tentang media massa tidak

18Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. (LKIS, Yogyakarta:2012), h. 145

19Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 14620Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 14721Mahpuddin, Ideologi Media Massa dan Pengembangan Civil, (Jurnal Academica Untad:

2009), h. 67

Page 35: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

26

dapat dipisahkan dari kepentingan yang ada di balik media tersebut,

khususnya kepentingan terhadap informasi yang disampaikannya. Di

dalam perkembangan media mutakhir, setidak-tidaknya ada dua

kepentingan utama (eksternal media) yaitu kepentingan ekonomi

(economic interest) dan kepentingan kekuasaan (power interest) yang

membentuk isi media (media content) berupa informasi yang disajikan

dan makna yang ditawarkannya. Di antara dua kepentingan utama

tersebut, ada kepentingan yang lebih mendasar yang justru terabaikan,

yaitu kepentingan publik. Media yang seharusnya berperan sebagai ruang

publik (publik sphere) sering diabaikan oleh kuatnya dua kepentingan

tersebut.22 kuatnya kepentingan ekonomi dan kekuasaan politik inilah

sesungguhnya menjadikan media tidak dapat bersikap netral, jujur, adil,

obyektif dan terbuka. Akibatnya, informasi yang disuguhkan oleh media

telah menimbulkan persoalan obyektivitas pengetahuan yang serius pada

media itu sendiri. Kepentingan-kepentingan ekonomi dan kekuasaan

politik akan menentukan apakah informasi yang disampaikan oleh

sebuah media mengandung kebenaran (truth) atau kebenaran palsu

(pseudo-truth), menyampaikan obyektivitas atau subyektivitas, bersifat

netral atau memihak, merepresentasikan fakta atau memelintir fakta,

menggambarkan realitas (reality) atau mensimulasi realitas.23

22Mahpuddin, Ideologi Media Massa dan Pengembangan Civil, h. 6923Mahpuddin, Ideologi Media Massa dan Pengembangan Civil, h. 70

Page 36: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

27

E. Teori Konstruksi Sosial

Asal mula konstruksi sosial dari filsafat konstruksivisme, yang dimulai

dari gagasan-gagasan konstruktif kognitif. Namun apabila ditelusuri,

sebenarnya gagasan-gagasan pokok konstruksivisme sebenarnya telah dimulai

oleh Giambatissta Vico, seorang epistimolog dari Italia, ia adalah cikal bakal

konstruktivisme.24 Istilah konstruksi sosial atas realitas (social construction of

reality) didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi

dimana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang

dimiliki dan dialami bersama secara subyektif.25

Konstruksi sendiri merupakan cikal bakal yang berasal dari aliran

filsafat. Ide konstruksionis dimulai oleh Giambatista Vico, seorang

epistimologi dari Italia. Aristotoles dalam Bertens mengatakan bahwa,

manusia adalah makhluk sosial, setiap pernyataan harus dibuktikan

kebenarannya, bahwa kunci pengetahuan adalah logika dan dasar pengetahuan

adalah fakta.

Berger dan Luckmann kemudian melalui Social Construction of

Reality (1965) menulis tentang konstruksi sosial atas realitas sosial dibangun

secara simultan melalui tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi dan

internalisasi. Proses simultan ini terjadi antara individu satu dengan lainnya di

dalam masyarakat. Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial

tersebut adalah objektif, subjektif, dan simbolis atau intersubjektif.26

Tentu saja, teori ini berakar pada paradigma konstruktivis yang melihat

24Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 193.25Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 194.26Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 192.

Page 37: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

28

realitas sosial sebagai konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu yang

merupakan manusia bebas. Dalam proses sosial, individu manusia dipandang

sebagai pencipta realitas sosial yang relatif bebas di dalam dunia sosialnya.

Realitas sosial itu ada dilihat dari subjektivitas ada itu sendiri dan dunia

objektif di sekeliling realitas sosial itu. Individu tidak hanya dilihat sebagai

kediriannya, namun juga dilihat dari mana kedirian itu berada, bagaimana ia

menerima dan mengaktualisasikan dirinya serta bagaimana pula lingkungan

menerimanya.27

Peter L. Berger dan Thomas Luckmann menggambarkan proses sosial

melalui tindakan dan interaksinya, yang mana individu menciptakan secara

terus-menerus suatu realitas yang memiliki dan dialami bersama secara

subjektif.28 Dalam penjelasan ontologi paradigma konstruksivis, realitas

merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu. Namun demikian

kebenaran suatu realitas sosial yang berlaku sesuai konteks spesifik yang

dinilai relevan oleh pelaku sosial.29Melihat berbagai karakteristik dan

substansi pemikiran dari teori konstruksi sosial nampak jelas, bahwa teori ini

berparadigma konstruktivis. Sejauh ini ada tiga macam konstruktivisme yakni

konstruktivisme radikal, realisme hipotesis,dan konstruktivisme biasa.30

Dalam hal ini penulis memakai konstruktivisme radikal karena dari

hasil temuan data didapatkan pernyataan bahwa pemilik media sepenuhnya

mengatur konten-konten berita yang ada di media massa tersebut.

27Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi,(Jakarta: Kencana, 2006), h. 192.28Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 193.29Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, h. 191.30Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, (Yogyakarta:Kanisius, 1997), h.

25.

Page 38: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

29

Konstruktivisme radikal hanya dapat mengakui apa yang dibentuk oleh pikiran

kita. Bentuk itu tidak selalu representasi dunia nyata. Kaum konstruktivisme

radikal mengesampingkan hubungan antara pengetahuan dan kenyataan

sebagai suatu kriteria kebenaran. Pengetahuan bagi mereka tidak merefleksi

suatu realitas ontologism obyektif, namun sebuah realitas yang dibentuk oleh

pengalaman seseorang. Pengetahuan selalu merupakan konstruksi dari

individu yang mengetahui dan tidak dapat ditransfer kepada individu lain yang

pasif, sedangkan lingkungan adalah sarana terjadinya konstruksi itu.

Ketika melakukan proses konstruksi realitas, wartawan masih

dipengaruhi oleh dua faktor konteks eksternal dan faktor konteks internal yang

terdiri dari internal institusi dan internal individu. Ini tentu dapat dipahami

karena pada dasarnya sebuah institusi media masa seperti surat kabar tidaklah

hidup atau berada dalam sebuah ruang hampa. Institusi ini berada di antara

institusi-institusi lain yang ada di masyarakat yang pasti juga akan menuntut

terjadinya interaksi antara institusi yang satu dengan institusi yang lain, seperti

dijelaskan Birowo (2004).31

Tahap pembentukan konstruksi

1. Tahap pembentukan konstruksi realitas

Tahap berikut setelah sebaran konstruksi, di mana pemberitaan telah

sampai pada pembaca dan pemirsanya, yaitu terjadi pembentukan

konstruksi di masyarakat melalui tiga tahap yang berlangsung. Pertama,

konstruksi realitas pembenaran sebagai suatu bentuk konstruksi media

31M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h.177

Page 39: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

30

massa yang terbentuk di masyarakat yang cenderung membenarkan apa

saja yang ada di media massa sebagai suatu realitas kebenaran.Kedua,

kesediaan dikonstruksi oleh media massa, yaitu sikap generik dari tahap

pertama. Bahwa pilihan orang untuk menjadi pembaca/pemirsa media

massa adalah karena pilihannya untuk bersedia pikiran-pikirannya

dikonstruksi oleh media massa. Ketiga, menjadikan konsumsi media massa

sebagai pilihan konsumtif, di mana seseorang secara habit tergantung pada

media massa. Media massa adalah bagian kebiasaan hidup yang tak bisa

dilepaskan

2. Tahap pembentukan konstruksi citra

Konstruksi citra yang dimaksud bisa berupa bagaimana konstruksi citra

pada sebuah pemberitaan ataupun bagaimana konstruksi citra pada sebuah

iklan. Konstruksi citra pada sebuah pemberitaan biasanya disiapkan oleh

orang-orang yang bertugas di dalam redaksi media massa, mulai dari

wartawan, editor, dan pimpinan redaksi. Sedangkan konstruksi citra pada

sebuah iklan biasanya disiapkan oleh para pembuat iklan, misalnya

copywriter. Di mana bangunan konstruksi citra yang dibangun oleh media

massa ini terbentuk dalam dua model, yakni model good news dan model

bad news. Model good news adalah sebuah konstruksi yang cenderung

mengkonstruksi suatu pemberitaan sebagai pemberitaan baik. Sedangkan

model bad news adalah sebuah konstruksi yang cenderung mengkonstruksi

kejelekan atau memberi citra buruk pada objek pemberitaan.

Dengan demikian, dapat pula dikatakan secara sederhana, bahwa

dalam suatu proses jurnalisme, upaya menceritakan kembali suasana atau

Page 40: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

31

keadaan, orang dan benda, bahkan pendapat yang terdapat dalam sebuah

peristiwa merupakan upaya untuk merekonstruksikan realitas. Karena sifat dan

faktanya bahwa tugas redaksional media massa, seperti wartawan, editor,

redaktur, redaktur pelaksana dan juga memimpin redaksi adalah menceritakan

peristiwa-peristiwa, maka tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa seluruh isi

surat kabar atau majalah merupakan realitas yang telah dikonstruksikan.32

Pendakatan Burger dan Luckmann mengatakan terjadi dialektika

antara individu menciptakan masyarakat dan masyarakat menciptakan

individu. Proses dialektika ini terjadi melalui eksternalisasi, objektivikasi dan

internalisasi.33 Dialektika ini berlangsung dalam proses dengan tiga momen

simultan; (1) eksternalisasi (penyesuaian diri) dengan dunia sosiokultural

sebagai produk manusia. (2) Objektivikasi, yaitu interaksi sosial yang terjadi

dalam dunia intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses

institusionalisasi, sedangkan yang ke (3) Internalisasi, yaitu proses yang mana

individu mengidentifikasikan dirinya dengan lembaga-lembaga sosial atau

organisai sosial tempat individu menjadi anggotanya.34

Realitas sosial yang dimaksud oleh Berger dan Luckmann ini terdiri

dari realitas objektif, realitas, simbolis dan realitas subjektif. Realitas objektif

adalah realitas yang terbentuk dari pengalaman di dunia objektif yang berada

di luar diri individu, dan realitas ini dianggap sebagai kenyataan. Realitas

simbolis merupakan ekspresi simbolis dari realitas objektif dalam berbagai

bentuk sebagai preses penyerapan kembali realitas objektif dan simbolis ke

32M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h. 168.33M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, h. 195.34M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, h. 197.

Page 41: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

32

dalam individu melalui proses internalisasi.35Proses konstruksinya, jika dilihat

dari perspektif teori Berger & Luckmann berlangsung melalui interaksi sosial

yang dialektis dari tiga bentuk realitas yang menjadi entry concept, yakni

subjective reality, symbolic reality dan objective reality.

1. Objective reality, merupakan suatu kompleksitas definisi realitas serta

rutinitas tindakandan tingkah laku yang telah mapan terpola, yang

kesemuanya dihayati oleh individu secara umum sebagai fakta.

2. Symblolic reality, merupakan semua ekspresi simbolik dari apa yang

dihayati sebagai “objective reality” misalnya teks produk industri media,

seperti berita di media cetak atau elektronika, begitu pun yang ada di film.

3. Subjective reality, merupakan konstruksi definisi realitas yang dimiliki

individu dan dikonstruksi melalui proses internalisasi. Realitas subjektif

yang dimiliki masing-masing individu merupakan basis untuk melibatkan

diri dalam proses eksternalisasi. Melalui proses eksternalisasi itulah

individu secara kolektif berpotensi melakukan objektivikasi, memunculkan

sebuah konstruksi objektive reality yang baru.

Jika konstruksi sosial adalah konsep, kesadaran umum dan wacana

publik, maka menurut Gramsci, Negara melalui alat militer ataupun melalui

supermasi terhadap masyarakat dengan mendominasi kepemimpinan moral

dan intelektual secara konstektual. Substansi konstruksi sosial media massa,

adalah pada sirkulasi informasi yang cepat dan sebarannya merata. Realitas

terkonstruksi membentuk opini massa, massa cenderung apriori dan opini

35M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h. 196.

Page 42: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

33

massa cenderung sinis.36

Menyiapkan materi konstruksi sosial media massa adalah tugas redaksi

media massa, tugas itu didistribusikan pada teks editor yang ada di setiap

media massa. Fokus pada kedudukan termasuk juga adalah persoalan jabatan,

pejabat, dan kinerja birokrasi dan layanan publik. Sedangkan yang

berhubungan dengan harta menyangkut persoalan korupsi dan sebagainya.

Masalah perempuan menyangkut aurat, wanita cantik dan segala macam

aktivitas mereka, terutama yang berhubungan dengan kekuasaan dan harta.37

Namun semua proses sirkulasi tersebut butuh tahapan-tahapan yang pada

akhirnya akan membentuk realitas media massa. Berikut tabel proses

kontruksi sosial media massa.38

36M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h. 207.37M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, h. 210.38M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi, h. 195.

Page 43: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

34

Gambar 1.

Teori Konstruksi Sosial

F. Defenisi dan Konsep Analisa Wacana

1. Konsep Analisa Wacana

Dalam suatu studi terhadap media, terdapat beberapa pendekatan

yang dapat digunakan, yaitu analisis isi, analisis framing, analisis

semiotika, dan analisis wacana. Posisi keempatnya sama-sama berada

dalam pembahasan terhadap isi media, khususnya dengan metodologi

kualitatif. Perbedaannya adalah pendekatan analisis isi hanya bertujuan

melihat peristiwa apa yang diberitakan pada suatu media (to find what),

sementara ketiga pendekatan lainnya melihat bagaimana wartawan

memandang suatu peristiwa (to find how). Seiring perkembangannya,

Objektivasi

Internalisasi

P r o s e s S o s i a l S i m u l t a n

M

E

D

I

A

Eksternalisasi

Source Message Channel Receiver Effect

- Objektif- Subjektif- Inter Subjektif

Realitas Terkonstruksi:

- Lebih Cepat- Lebih Luas- Sebaran Merata- Membentuk Opini Massa- Massa Cenderung

Terkonstruksi- Opini Massa Cenderung

Apriori- Opini Massa Cenderung

Sinis

Page 44: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

35

analisis isi dinilai memiliki banyak keterbatasan untuk menganalisis isi

pesan, terutama dalam menyingkap tingkat ideologis suatu media.

Sementara, seperti yang Alex Sobur katakan bahwa dengan analisis

framing, analisis semiotika, dan analisis wacana, dapat dipahami bahwa isi

media dipengaruhi oleh berbagai komponen dalam institusi media itu

sendiri.39 Rincinya, analisis isi hanya melihat apa yang tertulis dalam teks

media. Analisis semiotika meneliti tanda-tanda yang terdapat dalam

bahasa atau gambar. Analisis framing membedah cara-cara atau ideologi

media dalam mengkonstruksi faktadengan melihat bagian-bagian yang

ditonjolkan, dihilangkan, dan arah suatu pemberitaan. Sedangkan analisis

wacana melihat bagaimana cara media/wartawan mewacanakan suatu

berita. dengan meneliti struktur dan kesinambungan suatu teks. Dalam

penulisan ini, penulis menggunakan pendekatan analisis wacana.

Istilah wacana merupakan terjemahan dari bahasa Inggris

discourse. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Inggris, kata discourse

berasal dari bahasa Latin diskursus yang memiliki arti lari kian kemari

(dis: dari, dalam arah berbeda, curere: lari).40Henry Guntur mengatakan

bahwa wacana tidak hanya mencakup percakapan atau obrolan tetapi juga

pembicaraan di muka umum, tulisan serta upaya-upaya formal seperti

laporan ilmiah dan sandiwara dalam lakon.41

Menurut Ismail Marahimin wacana adalah “kemampuan untuk

maju (dalam pembahasan) menurut urutan-urutan yang teratur, yang

39Alex Sobur. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, AnalisisSemiotik, dan Analisis Framing. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. ke-4, h. 3.

40Rivers, et.al. Media Massa dan Masyarakat Modern, h. 19241Taringan dan Henry Guntur, Pengajaran Wacana. (Bandung: Angkasa, 1993), h. 23

Page 45: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

36

semestinya dan komunikasi buah pikiran baik lisan maupun tulisan yang

resmi dan teratur.”42 Sedangkan menurut Roger Fawler, wacana adalah

komunikasi lisan atau tulisan yang dilihat dari titik pandang kepercayaan,

nilai, dan kategori yang masuk di dalamnya; kepercayaan di sini mewakili

pandangan dunia; sebuah organisasi atau representasi dari pengalaman.43

Mengenai pengertian analisis wacana, Alex Sobur berpendapat

bahwa analisis wacana merupakan studi tentang struktur pesan dalam

komunikasi atau telaah mengenai aneka fungsi (pragmatik) bahasa.44

Unsur penting dalam analisis wacana adalah kepaduan dan kesatuan serta

penafsiran penulis.

Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana adalah sebagai

berikut:45

a. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa di dalam

masyarakat (rule of use – menurut Windowson).

b. Analisis wacana merupakan usaha memaknai makna tuturan dalam

konteks dan situasi (Firth).

c. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melaui

interpretasi semantik (Beller).

d. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak

berbahasa (what is said from what is done – menurut Labov).

e. Analisis wacana diarahkan kepada memakai bahasa secara fungsional

(functional use language – menurut Coulyhard).

42Ismail Marahimin, Menulis Secara Populer, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1994), hal. 2643Eriyanto, Analisis Wacana. (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2001), h. 244Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet. ke-4, h. 7545Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, h. 75

Page 46: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

37

Dalam analisis wacana, terdapat tiga pandangan mengenai bahasa.

Pertama adalah pandangan positivisme-empiris. Dalam pandangan ini,

bahasa merupakan jembatan antara manusia dengan objek lainnya. Bahasa

yang diekspresikan dapat langsung sampai kepada penerima tanpa adanya

suatu proses distorsi. Pandangan kedua adalah konstruktivisme yang

memandang bahwa bahasa memiliki suatu tujuan. Subjek komunikasi

adalah faktor sentral yang dapat mengontrol dan menciptakan makna.

Ketiga adalah pandangan kritis. Analisis wacana dalam paradigma kritis

menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi

dan reproduksi makna. Paradigma kritis melihat bahwa media bukanlah

saluran bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan

digunakan untuk mendominasi kelompok yang tidak dominan.46

Pandangan ini melihat bagaimana berita diproduksi, serta bagaimana

kedudukan wartawan dan media yang bersangkutan dalam keseluruhan

proses berita.

Namun, menurut Eriyanto, dalam khasanah studi analisis tekstual,

analisis wacana masuk dalam paradigma penulisan kritis yang melihat

pesan/teks sebagai pertarungan kekuasaan, sehingga teks dipandang

sebagai suatu dominasi dan hegemoni suatu kelompok kepada kelompok

yang lain. Wacana dengan demikian adalah suatu alat representasi di mana

satu kelompok yang dominan memarjinalkan posisi kelompok yang tidak

46Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2009).Cet. Ke-7, h. 3-6.

Page 47: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

38

dominan.47

Analisis wacana ini memiliki beberapa model analisis, yaitu model

Roger Fowler dkk., model Theo Van Leeuwen, model Sara Mills, model

Teun A. Van Dijk, dan model Norman Fairclough.Secara singkat,

perbedaan kelima model tersebut dapat dilihat pada tiga tingkatan analisis

wacana: 1) analisis mikro, yang mempelajari unsur bahasa pada teks, 2)

analisis makro, yang menganalisis struktur sosial, ekonomi, politik dan

budaya masyarakat, dan 3) analisis meso, yaitu analisis pada diri individu

sebagai pemroduksi teks dan juga analisis pada sisi khalayak sebagai

konsumen teks. Pada model analisis Roger Fowler, Theo Van Leeuwen,

dan Sara Mills, analisis hanya dipusatkan pada analisis mikro dan analisis

makro tanpa mengikutsertakan analisis meso. Ketiga analisis tersebut

meneliti kekuatan praktik sosial dan politik yang tercipta dalam

masyarakat.

Sementara, pada model Van Dijk dan Fairclough, selain

memasukkan analisis mikro dan makro, terdapat juga analisis meso yang

melihat bagaimana suatu konteks diproduksi dan dikonsumsi. Sehingga

dapat dipahami bahwa di antara lima model analisis wacana, analisis Van

Dijk dan Fairclough memiliki kelebihan di antara tiga analisis lainnya.

Namun, model yang paling banyak dipakai adalah model analisis Van Dijk

yang dapat mengelaborasikan elemen-elemen wacana sedemikian rupa

sehingga dapat digunakan secara lebih praktis dan dapat diterapkan pada

47Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2009).Cet. Ke-7,h. 18.

Page 48: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

39

berbagai macam bentuk wacana.

Van Dijk memperkenalkan model yang disebutnya kognisi sosial,

yang diadopsi dari ilmu psikologi sosial. Kognisi sosial tersebut berguna

untuk menjelaskan struktur dan proses terbentuknya suatu teks. Dalam

metodenya Van Dijk menggunakan metode penafsiran dalam memahami

suatu teks. Metode penafsiran ini mempunyai kelebihan yaitu penulis tidak

hanya dapat melihat makna yang terdapat dalam suatu teks semata, tetapi

juga dapat menyelami makna yang tersirat dalam teks tersebut.

2. Analisis Wacana Van Dijk

Teun Adrianus Van Dijk adalah seorang sarjana bidang linguistik

teks, analisis wacana dan analisis wacana kritis. Van Dijk lahir di

Naaldwijk, Belanda pada tanggal 7 Mei 1943. Sejak 1980an karyanya

dalam analisis wacana kritis difokuskan terutama pada bidang studi

tentang reproduksi diskursif rasisme dengan apa yang dia sebut “elite

simbolik” (politikus, wartawan, sarjana, panulis), studi tentang berita di

pers, dan pada pada teori ideologi dan konteks. Teun A. Van Dijk adalah

seorang profesor studi wacana di Universitas Amsterdam dari tahun 1968

hingga 2004, dan sejak tahun 1999 ia telah mengajar di Pompeu Fabra

University, Barcelona. Dia telah banyak berceramah internasional,

khususnya di Amerika Latin.

Menurut Dijk, penulisan atas wacana tidak cukup hanya didasarkan

pada analisis teks semata, karena teks hanyalah hasil dari suatu praktek

produksi yang harus juga diamati. Dalam hal ini harus dilihat bagaimana

suatu teks diproduksi, sehingga diperoleh suatu pengetahuan kenapa teks

Page 49: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

40

bisa semacam itu. Proses produksi dan pendekatan ini sangat khas Van

Dijk.48

Van Dijk menggambarkan bahwa wacana mempunyai tiga dimensi

yang terdiri dari teks, kognisi sosial dan konteks sosial yang digabungkan

ke dalam suatu kesatuan analisis. Dalam teks, yang diteliti adalah

bagaimana struktur teks dan strategi wacana dipakai untuk menegaskan

suatu tema tertentu. Kognisi sosial mempelajari proses induksi teks berita

yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga

yaitu konteks sosial yang mempelajari bangunan wacana yang

berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah. Model analisis van

Dijk ini bisa digambarkan sebagai berikut:49

Gambar 2Skema Penulisan dan Metode Van Dijk

Sumber: Eriyanto50

48Yoce Aliah Darma, Analisis Wacana Kritis, (Bandung: Yrama Widya), cet ke-2, 2013.h. 87

49Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2009),Cet. Ke-7, h. 225

50Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 225

Konteks Sosial

Kognisi Sosial

Teks

Page 50: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

41

a. Teks

Dalam wacana Van Dijk, suatu teks terdiri atas beberapa struktur

atau tingkatan, yang masing-masing bagiannya saling mendukung.

Struktur teks itu terdiri dari: pertama, Struktur Makro, yang merupakan

makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema

yang diangkat. Kedua, Suprastruktur, merupakan kerangka suatu teks,

bagaimana struktur dan elemen wacana disusun dalam teks secara utuh.

Ketiga, Struktur Mikro, yaitu makna yang dapat diamati dengan

menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafase yang

dipakai, dan gambar.51 Jika digambarkan maka struktur teks adalah

sebagai berikut:

Tabel 1Struktur Teks

Struktur Makro

Makna Global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/tema yangdiangkat dari suatu teks

Suprastruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dankesimpulan

Struktur Mikro

Makna local dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata,kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks

Sumber: Eriyanto52

Menurut Van Dijk, meskipun terdiri atas berbagai elemen, semua

elemen merupakan suatu kesatuan dan saling mendukung. Menurut

Littlejohn, antara bagian teks dalam model Van Dijk dilihat saling

51 Teknik-teknik Analisis Kualitatif, h. 16352 Eriyanto. Analisis Wacana, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2001), h. 227

Page 51: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

42

mendukung, mengandung arti yang koheren satu sama lain.53 Dari tiga

struktur besar tersebut terdapat elemen-elemen yang diuraikan Van Dijk

dalam model analisisnya. Berikut tabel struktur dilengkapi elemen-

elemennya:

Tabel 2Elemen Wacana Van Dijk

Struktur Wacana Hal yang Diamati Elemen

Struktur Makro TematikTema/topik yangdikedepankan dalamberita.

Topik

Suprastruktur SkematikBagaimana bagian danurutan berita diskemakanke dalam teks berita utuh.

Skema

Struktur Mikro SemantikMakna yang inginditekankan dalam teksberita.

Latar, detail, maksud,praanggapan,nominalisasi.

Struktur Mikro SintaksisBagaimana kalimat(bentuk, susunan) yangdisampaikan.

Bentuk kalimat,koherensi, kata ganti.

Struktur Mikro StilistikPilihan kata yang dipakai.

Leksikon

Struktur Mikro RetorisBagaimana dan dengancara apa penekanandilakukan.

Grafis, metafora,ekspresi.

Sumber: Eriyanto54

Berbagai elemen tersebut saling mendukung satu sama lain.

Untuk memperoleh gambaran mengenai elemen-elemen tersebut,

berikut adalah penjelasan singkatnya:55

53 Eriyanto. Analisis Wacana, h. 22654 Eriyanto. Analisis Wacana, h. 228-229.55 Eriyanto. Analisis Wacana, h. 230.

Page 52: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

43

1) Tematik, merupakan gambaran umum dari suatu teks, yang

menggambarkan apa yang ingin diungkapkan wartawan. Topik

menunjukkan konsep dominan, sentral, dan paling penting isi suatu

berita, yang didukung oleh subtopik.

2) Skematik, merupakan alur teks. Alur teks menunjukkan bagian-

bagian dalam teks yang disusun dan membentuk kesatuan arti.

Umumnya berita mempunyai dua kategori. Pertama, Summary,

yang ditandai judul dan lead. Kedua, Story, yakni isi berita secara

keseluruhan.

3) Latar, merupakan bagian berita yang dapat memengaruhi semantik

(isi) yang ingin ditampilkan. Latar menentukan ke arah mana

pandangan khalayak akan dibawa.

4) Detil, merupakan informasi-informasi tambahan yang ditampilkan

penulis yang dapat mendukung apa yang ingin disampaikannya.

Detil yang lengkap dan panjang lebar merupakan penonjolan yang

dilakukan dengan sengaja untuk menciptakan citra tertentu kepada

khalayak.

5) Maksud. Elemen Maksud hampir sama dengan elemen detil.

Elemen ini menunjukkan bagaimana secara implisit dan

tersembunyi wartawan menggunakan praktik bahasa tertentu untuk

menunjukkan basis kebenarannya dan secara implisit pula

menyingkirkan versi kebenaran lain.

6) Praanggapan, merupakan pernyataan yang digunakan untuk

mendukung makna suatu teks dengan memberi premis yang

Page 53: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

44

dipercaya kebenarannya.

7) Bentuk Kalimat, merupakan segi sintaksis yang berhubungan

dengan prinsip kausalitas, dengan melihat susunan subjek (yang

menerangkan) dan predikat (yang diterangkan).

8) Koherensi, merupakan pertalian atau jalinan antar kata atau kalimat

dalam teks. Koherensi menggambarkan bagaimana peristiwa

dihubungkan atau dipandang saling terpisah oleh wartawan.

9) Kata Ganti, merupakan kata yang digunakan sebagai alat untuk

memposisikan komunikator dalam sebuah wacana.

10) Pengingkaran, merupakan penyembunyian apa yang ingin

disampaikan secara eksplisit. Pengingkaran menunjukkan seolah

wartawan menyetujui sesuatu, padahal ia tidak setuju dengan

memberi argumen atau fakta yang menyangkal persetujuannya

tersebut.

11) Leksikon, merupakan pemilihan kata di antara berbagai pilihan kata

yang tersedia. Misalnya kata ‘meninggal’ yang dapat ditulis dengan

kata lain seperti mati, tutup usia, dan lain-lain.

12) Grafis, merupakan bagian yang ditonjolkan dalam teks, misalnya

pemakaian huruf tebal, miring, garis bawah, gambar, caption, tabel,

dan sebagainya untuk mendukung pesan.

13) Metafora, merupakan kiasan, ungkapan, yang dimaksudkan sebagai

bumbu suatu berita. Metafora dapat digunakan wartawan sebagai

alasan pembenar atau landasan berpikir terhadap gagasannya

Page 54: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

45

dengan menggunakan pepatah, kepercayaan masyarakat, kata-kata

kuno, ayat-ayat suci, dan sebagainya.

14) Ekspresi, merupakan elemen yang digunakan untuk meyakinkan

pembaca atas peristiwa yang dikonstruksi wartawan.

Dalam penulisan ini, penulis memokuskan untuk meneliti objek

penulisan menggunakan elemen wacana Van Dijk yang terdiri dari

elemen tema/topik, skema/alur, latar, detil, maksud, bentuk kalimat,

koherensi, kata ganti, leksikon, grafis, metafora dan ekspresi.

b. Kognisi Sosial

Van Dijk meneliti teks dari sisi lain yang tidak dilihat oleh

penulisan wacana lainnya, yaitu unsur kognisi sosial, yang meneliti

bagaimana suatu teks diproduksi dengan memerhatikan latar belakang

kepercayaan, pengetahuan, prilaku, norma, nilai dan ideologi yang dianut

wartawan sebagai bagian dari suatu grup. Menurut Eriyanto, “Wartawan

bukanlah robot yang meliput apa adanya, apa yang dilihat. Etika dan

moral yang dalam banyak hal berarti keberpihakan pada satu kelompok –

umumnya dilandasi keyakinan tertentu – merupakan bagian integral dan

tidak terpisahkan dalam membentuk dan mengkonstruksi realitas. Teks

sebenarnya tidak memiliki makna tetapi makna tersebut diberikan oleh

pemakai bahasa, atau lebih tepatnya proses kesadaran mental dari

pemakai bahasa, yang dalam hal ini adalah wartawan.56

Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa wartawan bukan

56 Eriyanto, Analisis Wacana, (Yogyakarta: LKiSYogyakarta, 2001), h. 260.

Page 55: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

46

hanya sebagai pelapor peristiwa yang terjadi sebagaimana adanya. Hal

ini disebabkan setiap hal yang hendak dilaporkan wartawan harus

melewati seleksi nilai (etika dan moral) yang dianut wartawan tersebut

terlebih dahulu. Wartawan dapat disebut kunci utama yang mempunyai

seperangkat nilai dan norma individual tiap kali membuat pemberitaan.

Dalam proses itu, pandangan pribadi wartawan pun masuk ke dalam

pemberitaan. Realitas yang sama di lapangan dapat menghasilkan

pemberitaan yang berbeda, karena bagaimana makna berita terbentuk

tergantung dari pola pikir dan sudut pandang wartawan terhadap berita

tersebut, sehingga berita tidak bersifat netral.

c. Konteks Sosial

Wacana adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam

masyarakat, sehingga meneliti teks perlu dilakukan penulisan

intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal

diproduksi dan dikonstruksi oleh masyarakat.57 Dalam hal ini diteliti

kondisi masyarakat (tren yang sedang berkembang dalam masyarakat)

yang memengaruhi keluarnya suatu pemberitaan yang disajikan

wartawan. Namun, menurut Van Dijk, konteks sosial ini tidak

berpengaruh secara langsung terhadap teks pemberitaan layaknya

dimensi kognisi sosial.

Menurut Van Dijk, dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada

57Eriyanto, Analisis Wacana, (Yogyakarta: LKiSYogyakarta, 2001), h. 271.

Page 56: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

47

dua poin yang penting, taitu: kekuasaan (power), dan akses (acces).

1) Kekuasaan

Van Dijk mendefinisikan kekuasaan tersebut sebagai kepemilikan

yang dimiliki oleh suatu kelompok atau anggotanya. Suatu

kelompok untuk mengontrol kelompok atau anggota dari kelompok

lain. Kekuasaan ini umumnya didasarkan pada kepemilikan atas

sumber-sumber yang bernilai seperti uang, status,dan pengalaman.

Selain berupa kontrol yang bersifat langsung dan fisik, kekuasaan

itu dipahami oleh Van Dijk, juga berbentuk persuasif; tindakan

seseorang untuk secara tidak langsung mengontrol dengan jalan

memengaruhi kondisi mental, seperti kepercayaan, sikap, dan

pengetahuan.

2) Akses

Analisis wacana Van Dijk memberi perhatian yang besar pada

akses. Kelompok elit mempunyai akses yang lebih besar

dibandingkan dengan kelompok yang tidak berkuasa. Oleh karena

itu, mereka yang lebih berkuasa mempunyai kesempatan lebih besar

untuk memengaruhi kesadaran khalayak. Akses yang lebih besar

bukan hanya memberi kesempatan untuk mengontrol topik apa dan

isi wacana apa yang dapat disebarkan dan didiskusikan kepada

khalayak.58

Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa jika situasi sosial

memengaruhi wacana secara langsung, maka orang-orang yang berada

58 Eriyanto, Analisis Wacana, (Yogyakarta: LKiSYogyakarta, 2001), h. 273.

Page 57: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

48

pada kondisi sosial yang sama akan berbicara dengan cara yang sama,

yang pada kenyataannya tidak seperti itu. Walaupun ada pengaruh sosial

terhadap konteks, selalu ada juga perbedaan dalam kepribadian individu,

sehingga setiap wacana selalu unik.

Page 58: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

49

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Grup VIVA (PT Visi Media Asia)

Grup Viva berdiri pada tahun 2007 yag berfokus pada bisnis media

baik penyiaran, online maupun mobile platform. Perusahaan ini berkolaborasi

dengan Bakrie Telecom dan Bakrie Connectivity. Grup VIVA menguasai tiga

lembaga penyiaran televisi, yaitu TVOne, ANTV dan Viva.1 Kepemilikan PT

Visi Media Asia pada perusahaan-perusahaan penyiaran tersebut mencapai

hamper 100%. Kelompok Bakrie (Bakrie and Brothers) sendiri tak hanya

bergerak di bidang penyiaran, tetapi juga memiliki cakupan bisnis yang cukup

luas, meliputi: perdagangan dan jasa, batu bara, agribisnis, telekomunikasi

minyak dan gas bumi, property, metal, dan infrastruktur.

Gambar 3.1Jaringan Visi Media Asia

Sumber : diolah dari berbagai sumber, anatara lain : Company Profile VIVA, Data Kominfo 2013,dan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Visi Media Asia Tbk per 30 Juni 2013.

1Puji Rianto, Kepemilikan dan intervensi siaran, (Yayasan TIFA Indonesia, cetakanpertama), h. 27

PT Cakrawala AndalasTeleisi (ANTV)

16 stasiun TVOne lokal diseluruh Indonesia

PT IntermediaCapital (IMC)

PT Digital MediaAsia (DMA)

PT Lativi MediaKarya (TVOne)

PT Viva MediaBaru (dulu PT

Viva)

PT VISI MEDIA ASIA(VIVA)

16 Stasiun lokal di seluruhIndonesia

Page 59: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

50

B. Sejarah Viva.co.id

Viva merupakan sebuah situs portal berita terkini yang dikelola oleh

PT.Viva Media Baru, merupakan anak dari PT. Viva Media Asia yang

digunakan untuk mengelola bisnis penyiaran. Situs berita ini diluncurkan pada

tahun 2008. Salah satu pengelola bisnis penyiaran adalah Antv dan tvOne.

Selain memberikan berita yang dilaporkan oleh wartawan yang bekerja

di viva.co.id, para pembaca pun bisa memberikan berita yang dianggap

penting dengan menggunakan U-report. Situs tersebut dapat diakses melalui

smartphone dan PDA.2

Viva news juga mempunyai sebmenu yang sangat beragam :

1. Socio, merupakan social network yang dimiliki oleh viva.co.id.

2. Politik, Merupakan berita politik terkini di Indonesia, namun ada juga

berita politik luar negeri.

3. Bisnis, Merupaka pemberitaan tentang perbisnisan di Indonesia yang

terkini.

4. Nasional, Merupakan berita yang terjadi di Indonesia.

5. Metro, Merupakan berita mengenai kejadian yang terjadi di metropolitan.

6. Dunia, Merupakan pemberitaan yang terjadi di dunia.

7. Sains dan teknologi, Merupakan berita tentang perkembangan sains dan

teknologi di Indonesia.

8. Sport, Merupakan berita tentang dunia olahraga.

9. Bola, Merupakan berita tentang dunia sepak bola di Indonesia dan dunia.

2News.viva.co.id/tentangkami diakses pada tanggal 1 Januari 2015.

Page 60: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

51

10. Otomotif, Merupakan berita tentang perkembangan otomotif

11. Showbiz, Merupakan berita tentang entertaiment di Indonesia, namun ada

juga berita entertaiment dunia

12. Kosmo, Merupakan sebuah tips dan gaya kehidupan

13. Sorot, Merupakan berita yang paling populer saat ini.

14. Wawancara, Merupakan berita yang berisi tentang wawancara tentang

seseorang.

15. Fokus, Merupakan pemberitaan yang terfokus di Indonesia.

16. Forum, Merupakan suatu forum yang dimiliki oleh viva.com

17. Blog, Merupakan berita-berita yang diambil dari blog-blog yang terdaftar.

C. Visi dan Misi Viva.co.id

Visi, Kami berupaya menerapkan standar jurnalisme berkualitas dalam

meliput peristiwa nasional dan internasional.

Misi, Kami menjadikan Viva bagian dari upaya mencerdaskan bangsa melalui

jurnalisme cerdas, tajam, berimbang dan menghibur.3

D. Struktur organisasi viva.co.id

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Rizal Malarangeng

Komisaris : Anindya N. Bakrie

Erick Thohir

Andi Zulkarnain

3 News.viva.co.id/tentangkami diakses pada tanggal 1 Januari 2015.

Page 61: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

52

Dewan Direksi

Presdir / CEO : A. Ardiansyah Bakrie

Pemimpin Redaksi : Totok Suryanto

Director of Business : R. Bismarka Kurniawan

Chief Finance Officer : Santana Muharam

Chief Human Capital : Triharry D. Oetji

Chief Sales : Gunawan Wibisono

Chief Technology : Jullian Ghaffar

Redaksi

Pelaksana Harian Redaksi : Aries Margono

Redaktur Pelaksana : Maryadi

Umi Kalsum

Renne R.A Kawilarang

Kepala Kompartemen : Arinto Tri Wibowo

Edwan Ruriansyah

Arfi Bambani Amri

Koordinator Liputan : Hadi Suprapto (Daerah)

M. Eko Priliawito (Jakarta)

Redaktur : Ita Lismawati F. Malau

Finalia Kodrati

Antique Sulaeman Putra

Marco Tampubolon

Haryanto Tri Wibowo

Page 62: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

53

Denny Armandhanu

Maya Sophia P

Redaktur Junior : Toto Pribadi

Aries Setiawan

Lutfi Dwi Pujiastuti

Zaky Al-Yamani

Suryanta Bakti Susila

M. Adam

Beno Junianto

Dwifantya Aquina

Siti Ruqoyah

Dedy Priatmodjo

Rendra Saputra

Yudho Raharjo

Novia Sang Ayu Lesthia K.

Siti Sarifah Aliyah

Dian Widyanarko

M. Arif Hidayat

Reporter : Arif Rachman Hakim

Syaefullah

Agus Rachmat

Page 63: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

54

E. Berita

1. Aburizal Bakrie: Terima Kasih Polda Bali

Polda Bali membubarkan Musda Versi Agung Laksono

Selasa, 2 Juni 2015, oleh : Dedy Priatmojo, Syaefullah

Ulasan berita : berita ini membahas pelanggaran yang dilakukan oleh kubu

Agung Laksono, dan juga Aburizal bakrie yang mengapresiasi keputusan

Polda Bali untuk membubarka Musda yang dilakukan kubu Agung

Laksono karena dinilai tidak memiliki ijin dari pihak kepolisian

2. ARB : Musda Kubu Agung Laksono Ganggu Islah

Ia meminta semua pihak menghormati proses hukum

Kamis, 4 Juni 2015, oleh : Syahrul Ansyari, Taufik Rahadian

Ulasan berita : berita ini membahas kekecewaan ARB karena kubu Agung

Laksono dinilai telah menggangu proses jalannya Islah, apalagi

ditmabhkan oleh pengurus Golkar Bali yang melaporkan kubu Agung

Laksono ke pihak yang berwajib lantaran telah menentang hasil putusan

pengadilan.

Page 64: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

55

BAB IV

HASIL PENULISAN DAN ANALISA

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan temuan data dan analisis

terhadap berita ARB : Musda Kubu Agung Laksono Ganggu Islah dan Aburizal

Bakrie : Terima Kasih Polda Bali dalam media online Viva.co.id. Penulis

menggunakan pendekatan kualitatif analisis wacana model Teun A Van Dijk.

Model analisis wacana Van Dijk ini menganalisis tiga elemen yaitu analisis dari

segi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.

A. Analisis Struktur Teks

ARB : Musda Kubu Agung Laksono Ganggu Islah

1. Tematik

Tematik termasuk kedalam tingkatan analisis teks pertama yakni

struktur makro. Tema merupakan gagasan inti, ringkasan, atau yang utama

dari suatu teks. Tema atau kadang disebut topik ini menggambarkan apa

yang ingin diungkapkan oleh pemberitaan dalam berita yang dibuatnya.1

Tabel 3

Temuan Teks Elemen Tematik

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Struktur Makro(Tematik)

Topik/Tema Teks pada lead:Ketua umum Partai Golkar, AburizalBakrie mengaku kecewa dengan langkahkubu agung laksono yang menggelarmusyawarah daerah (Musda) di Balibeberapa waktu lalu. Padahal partaiberlambang beringin itu baru sajamencapai islah.

1Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.229

Page 65: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

56

2. Skematik

Tingkatan kedua dalam analisis wacana Van Dijk adalah super

struktur. Skematik ini merupakan bagian dalam tingkatan tersebut. Teks

wacana pada umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan

hingga akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam

teks disusun dan diurutkan sehingga membuat kesatuan arti.2 Alur dari

skema ini memiliki bentk yang beragam. Namun, pada umumnya berita

terbagi menjadi dua skema besar yaitu, summary yang terdiri dari judul

dan lead, dan yang kedua adalah story yaitu berita secara keseluruhan.

Skema pertama dalam berita ini dimulai dengan judul berita yakni

ARB: Musda Kubu Agung Laksono Ganggu Islah. Kemudian dilanjutkan

dengan lead “Ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie mengaku

kecewa dengan langkah kubu agung laksono yang menggelar musyawarah

daerah (Musda) di Bali beberapa waktu lalu Padahal partai berlambang

beringin itu baru saja mencapai islah”.

Pada skema kedua (story) yang menguraikan situasi atau jalannya

peristiwa ini muncul setelah lead. Pada bagian pertama berita ini

menceritakan tentang pendapat Aburizal Bakrie yang kecewa terhadap

langkah kubu agung laksono yang tidak menghargai hukum. Ia meminta

untuk kubu Agung Laksono untuk menghormati proses hukum yang telah

ditetapkan di pengadilan. Dipaparkan “tentu kecewa karena sebetulnya

mesti menghargai hukum. Karena pengadilan (PN Jakarta Utara) adalah

sudah memutuskan tapi tetap dilakukan musda”.

2Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.232

Page 66: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

57

Pada paragraf selanjutnya juga dikemukakan pernyataan ARB yang

meinta semua pihak harus menghormati hukum yang telah diputuskan

terkait kisruh partai golkar. Dipaparkan “Ia meminta, semua pihak

menghormati proses hukum yang telah diputuskan pengadilan terkait

kisruh partai Golkar”. Jangan melanggar hukum, pengadilan belum

memutuskan ko sudah mengadakan musda”.

Berikutnya, pada bagian tengah skema story dalam berita ini,

memaparkan tentang alasan ARB yang menyatakan musda kubu Agung

Laksono mengganggu islah. Dipaparkan “Menurut ARB, pelaksanaan

Musda yang akhirnya dibubarkan oleh kepolisian justru mengganggu

proses islah yang telah dilakukan kedua kubu”.

Sedangkan bagian penutup dalam berita ini menjelaskan tindakan

terhadap manuver yang dilakukan Agung Laksono yang telah melanggar

hukum, pengurus partai Golkar Bali yang melaporkan kubu agung laksono

ke Polda Bali. Dipaparkan “Terkait maneuver menggelar Musda

kabupaten/kota se-bali, penguus Partai Golkar Bali, melaporkan kubu

Agung Laksono ke Polda Bali. Kubu Agung diduga melanggar pasal 227

KUHP dengan ancaman hukuman 7 bulan penjara”.

“Isi pasal itu adalah barangsiapa melaksanakan suatu hak, padahal

ia mengetahui bahwa dengan putusan hakim hak tadi telah dicabut

diancam dengan penjara paling lama 9 bulan atau pidana denda paling

banyak 900 rupiah.”

Page 67: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

58

Tabel 4

Temuan Teks Elemen Skema

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Suprastruktur(Skematik)

Skema/alur:SummaryStory

Summary: Ketua umum PartaiGolkar, Aburizal Bakrie mengakukecewa dengan langkah kubu agunglaksono yang menggelar musyawarahdaerah (Musda) di Bali beberapawaktu lalu. Padahal, partaiberlambang pohon beringin itu barusaja mencapai islah.Story:Skema 1 : Paragraf 1-2Skema 2 : Paragraf 3-4Skema 3 : Paragraf 5-7

3. Latar

Latar termasuk ke dalam bagian analisis struktur mikro yakni

semantik. Latar merupakan bagian berita yang dapat memengaruhi

semantik (arti) yang ingin ditampilkan. Latar biasanya ditulis sebagai latar

belakang suatu berita atau peristiwa. Latar yang ditulis tersebut

menentukan ke arah mana pandangan khalayak dibawa oleh wartawan

tersebut.3

Latar dalam berita “ARB: Musda Kubu Agung Laksono Ganggu Islah”

adalah ARB kecewa karena menurutnya musda yang dilakukan kubu

Agung Laksono telah melanggar putusan pengadilan (PN Jakarta Utara

dan PTUN). Berita ini merupakan lanjutan dari berita yang berjudul

“setelah Islah Partai Golkar”.

3Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.235

Page 68: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

59

Tabel 5

Temuan Teks Elemen latar

Struktur Wacana Elemen KeteranganSuprastruktur(Semantik)

Latar Teks paragraf 2:Tentu kecewa karena sebetulnyamesti menghargai hukum. Karenapengadilan (PN Jakarta Utara danPTUN) adalah sudah memutuskantapi tetap dilakukan Musda, kataARB.

Teks paragraf 3:Ia meminta, semua pihakmenghormati proses hukum yangtelah diputuskan pengadilan terkaitkisruh partai Golkar.

Teks Paragraf 5:Menurut ARB, pelaksanaan Musdayang akhirnya dibubarkan olehkepolisian justru mengganggu prosesislah yang telah dilakukan keduakubu.

Teks Paragraf 6:Terkait manuver menggelar Musdakabupaten/kota se-bali, penguusPartai Golkar Bali, melaporkan kubuAgung Laksono ke Polda Bali. KubuAgung diduga melanggar pasal 227KUHP dengan ancaman hukuman 7bulan penjara.

4. Detil

Elemen detil termasuk dalam semantik. Detil merupakan elemen

wacana yang berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan

seseorang. Elemen detil merupakan strategi bagaimana wartawan

mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit.4

4 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.238

Page 69: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

60

Beberapa teks yang ditemukan sesuai dengan elemen detil ini adalah

penjelasan alasan mengenai pendapat ARB tentang kubu laksono yang

telah melanggar Islah partai Golkar. Hal ini dapat ditemukan dalam setiap

paragraf yang ditulis wartawan. Dalam hampir setiap paragraf tersebut

wartawan menjabarkan secara detil ARB yang kecewa mengapa kubu

Agung Laksono dianggap telah mengganggu islah partai Golkar.

Tabel 6

Temuan Teks Elemen Detil

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Suprastruktur(Semantik)

Detil Teks Paragraf 2:Tentu kecewa karena sebetulnyamesti menghargai hukum. Karenapengadilan (PN Jakarta Utara danPTUN) adalah sudah memutuskantapi tetap dilakukan Musda, kataARB.

Teks paragraf 3:Ia meminta, semua pihakmenghormati proses hukum yangtelah diputuskan pengadilan terkaitkisruh partai Golkar.

Teks Paragraf 4:“Jangan melanggar hukum,pengadilan belum memutuskan kosudah mengadakan musda”, ujarnyamenambahkan.

Teks Paragraf 5:Menurut ARB, pelaksanaan Musdayang akhirnya dibubarkan olehkepolisian justru mengganggu prosesislah yang telah dilakukan keduakubu.

Page 70: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

61

5. Maksud

Elemen maksud hampir sama dengan elemen detil. Bedanya, dalam

elemen detil informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan

dengan panjang, sedangkan dalam elemen maksud informasi yang

menguntungkan komunikator akan diuraikan secara esplisit dan jelas.

Sebaliknya, informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar,

implisit, dan tersembunyi.5

Elemen maksud dalam berita ini dapat kita temukan pada beberapa

paragraph berita ini. Wartawan mencoba menyampaikan mengenai kubu

Agung Laksono yang telah melanggar islah partai golkar. Dilengkapi

dengan beberapa pernyataan dari berbagai narasumber yaitu ARB untuk

menguatkan isi berita tersebut.

Tabel 7

Temuan Teks Elemen Maksud

StrukturWacana Elemen Keterangan

Suprastruktur(Semantik)

Maksud Teks Paragraf 4:Jangan melanggar hukum, pengadilanbelum memutuskan kok sudahmengadakan Musda, ujar ARB.

Teks Paragraf 5:Menurut ARB, pelaksanaan Musdayang akhirnya dibubarkan olehkepolisian justru mengganggu prosesislah yang telah dilakukan keduakubu.

5Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.240

Page 71: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

62

6. Praanggapan

Elemen wacana lainnya, praanggapan merupakan pernyataan yang

digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Hampir serupa dengan

latar yang berupaya mendukung pendapat dengan jalan memberi latar

belakang. Kalau praanggapan adalah upaya mendukung pendapat dengan

memberikan premis yang dipercayai kebenarannya.6 Meskipun berupa

anggapan, praanggapan umumnya didasarkan pada common sense,

praanggapan yang masuk akal atau logis sehingga meskipun kenyataannya

tidak ada, tidak dipertanyakan kebenarannya.

Tabel 8

Temuan Teks Elemen Praanggapan

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Struktur Mikro(Semantik)

Praanggapan Teks Paragraf 2:Tentu kecewa karena sebetulnyamesti menghargai hukum. Karenapengadilan (PN Jakarta Utara danPTUN) adalah sudah memutuskantapi tetap dilakukan Musda, kataARB.

7. Koherensi

Koherensi merupakan pertalian atau jalinan antar kata atau kalimat

dalam teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda

dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Sehingga, fakta yang tidak

berhubungan sekalipun dapat menjadi berhubungan ketika seseorang

menghubungkannya.7

Koherensi merupakan elemen wacana untuk melihat bagaimana

6Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.256

7Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 242

Page 72: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

63

seseorang secara strategis menggunakan wacana untuk menjalaskan suatu

fakta atau peristiwa. Apaka peristiwa itu dipandang saling terpisah,

berhubungan, atau malah sebab akibat. Koherensi ini secara mudah dapat

diamati di antaranya dari kata hubung yang dipakai untuk menghubungkan

fakta. Kata hubung yang dipakaidan, akibat, tetapi, lalu, karena, meskipun,

dll, menyebabkan makna yang berlainan.

Beberapa koherensi ditemukan dalam penulisan berita ini. Hal

tersebut digunakan untuk menghubungkan beberapa pokok permasalahan

yang diangkat, agar menjadi sebuah kesatuan berita yang maknanya dapat

tersampaikan.

Tabel 9

Temuan Teks Elemen Koherensi

StrukturWacana Elemen Keterangan

Struktur Mikro(Sintaksis)

Koherensi Teks paragraf 2:Tentu kecewa karena sebetulnya mestimenghargai hukum. Karenapengadilan (PN Jakarta Utara danPTUN) adalah sudah memutuskan tapitetap dilakukan Musda, kata ARB.

Teks paragraf 3:Ia meminta, semua pihak menghormatiproses hukum yang telah diputuskanpengadilan terkait kisruh partaiGolkar.

Teks Paragraf 5:Menurut ARB, pelaksanaan Musdayang akhirnya dibubarkan olehkepolisian justru mengganggu prosesislah yang telah dilakukan kedua kubu.

Teks Paragraf 6:Terkait maneuver menggelar Musda

Page 73: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

64

kabupaten/kota se-Bali, pengurusPartai Golkar Bali, melaporkan kubuAgung Laksono ke Polda Bali. KubuAgung diduga melanggar pasal 227KUHP dengan ancaman hukuman 7bulan penjara.

8. Leksikon

Leksikon ini merupakan elemen bagaimana seorang wartawan atau

penulis melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang

tersedia. Pemilihan kata tersebut tidak semata hanya kebetulan saja, tetapi

bisa jadi mengandung unsur ideologis yang menunjukkan bagaimana

pemaknaan seseorang terhadap suatu fakta.8

Tabel 10

Temuan Teks Elemen Leksikon

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Struktur Mikro(Stilistik)

Leksikon Teks paragraf 1:Ketua umum Partai Golkar,Aburizal Bakrie mengaku kecewadengan langkah kubu agung laksonoyang menggelar musyawarah daerah(Musda) di Bali beberapa waktu lalu.Padahal, partai berlambang pohonberingin itu baru saja mencapai islah.

Teks Paragraf 6:Terkait manuver menggelar Musdakabupaten/kota se-Bali, pengurusPartai Golkar Bali, melaporkan kubuAgung Laksono ke Polda Bali. KubuAgung diduga melanggar pasal 227KUHP dengan ancaman hukuman 7bulan penjara.

9. Grafis

8Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.255

Page 74: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

65

Elemen ini merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan

atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang

dapat diamati dari teks. Grafis dalam wacana berita, biasanya muncul

lewat bagian tulisan yang dibuat lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring,

pemakaian garis bawah, huruf yang dibuat besar. Termasuk di dalamnya

adalah pemakaian caption, raster, grafik, gambar, tebal, dan pemakaian

angka untuk mendukung arti penting sebuah pesan.9

Unsur grafis dalam pemberitaan ini muncul pada foto yang

menggambarkan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono saling berjabat

tangan yang dapat diartikan kedua kubu sudah islah, tetapi isi berita

tersebut adalah Aburizal Bakrie yang kecewa terhadap kubu Agung

Laksono yang telah ganggu islah partai Golkar.

Tabel 11

Temuan Teks Elemen Grafis

StrukturWacana Elemen Keterangan

Struktur Mikro(Retoris)

Grafis Teks paragraf 2:Tentu kecewa karena sebetulnya mestimenghargai hukum. Karenapengadilan (PN Jakarta Utara danPTUN) adalah sudah memutuskan tapitetap dilakukan Musda, kata ARB.

Teks Paragraf 6:Terkait manuver menggelar Musdakabupaten/kota se-Bali, pengurusPartai Golkar Bali, melaporkan kubuAgung Laksono ke Polda Bali. KubuAgung diduga melanggar pasal 227KUHP dengan ancaman hukuman 7

9Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.257

Page 75: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

66

bulan penjara.

10. Metafora

Metafora adalah bentuk pengungkapan pesan melalui kiasan atau

ungkapan. Metafora ini dimaksudkan sebagai ornamen atau bumbu dari

suatu berita.10 Metafora merupakan pemakaian kata bukan dengan arti

sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau

perbandingan.11

Tabel 12

Temuan Teks Elemen Metafora

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Struktur Mikro(Sintaksis)

Metafora Teks Paragraf 6:Terkait manuver menggelar Musdakabupaten/kota se-Bali, pengurusPartai Golkar Bali, melaporkan kubuAgung Laksono ke Polda Bali. KubuAgung diduga melanggar pasal 227KUHP dengan ancaman hukuman 7bulan penjara.

Teks paragraf 7:“Isi pasal itu adalah barangsiapamelaksanakan suatu hak, padahal iamengetahui bahwa dengan putusanhakim hak tadi telah dicabut diancamdengan penjara paling lama 9 bulanatau pidana denda paling banyak 900rupiah.”

10Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.259

11Yandianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Bandung: M2s, 2000), h. 359

Page 76: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

67

11. Lead

Lead yang digunakan dalam berita yang berjudul ARB : Musda

Kubu Agung Laksono Ganggu Islah adalah jenis lead ringkasan. Yaitu

teras berita yang berisi ringkasan dari semua isi yang ada di dalam berita.

Berupa isi yang dipadatkan, disebut juga lead yang menyimpulkan.

Aburizal Bakrie : Terima Kasih Polda Bali

Polda Bali membubarkan Musda versi Agung Laksono

1. Tematik

Tabel 13

Temuan Teks Elemen Tematik

Struktur Wacana Elemen KeteranganStruktur Makro(Tematik)

Topik/Tema Teks pada lead:Ketua Umum Partai GolkarMengapresiasi langkah yangdilakukan polda Bali, denganmelarang digelarnya kegiatanMusyawarah Daerah DPP PartaiGolkar kubu Agung Laksono diBali.

2. Skematik

Skema pertama dalam berita ini dimulai dengan judul berita yakniAburizal Bakrie : Terima Kasih Polda Bali. Kemudian dilanjutkan denganlead “Ketua Umum Partai Golkar Mengapresiasi langkah yang dilakukanpolda Bali, dengan melarang digelarnya kegiatan Musyawarah DaerahDPP Partai Golkar kubu Agung Laksono di Bali.”.

Pada skema kedua (story) yang menguraikan situasi atau jalannya

peristiwa ini muncul setelah lead. Pada bagian pertama berita ini

Page 77: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

68

menceritakan Aburizal Bakrie yang berterima kasih kepada Polda Bali

yang telah mengikuti keputusan pengadilan. Aburizal bakrie juga

mengapesiasi tindakan yang dilakukan oleh Polda Bali dengan melarang

digelarnya musda kubu Agung Laksono di Bali. Dipaparkan “saya terima

kasih kepada Polda Bali, yang mengikuti keputusan pengadilan,” kata

pria yang akrab disapa ARB di Hotel Sultan.

Pada paragraf selanjutnya juga dikemukakan pernyataan ARB yang

menegaskan bahwa setelah menandatangani kesepakatan islah harusnya

mentaati peradilan, dengan tidak melakukan kegiatan apapun yang

mengatasnamakan Partai Golkar. Dipaparkan “Menurut ARB, kubu munas

Ancol seharusnya mentaati putusan pengadilan dengan tidak melakukan

kegiatan apapun yang mengatasnamakan partai Golkar. “kubu Agung

Laksono tidak diperbolehkan melakukan kegiatan apapun. Itu jelas,”

tegas dia.”

Berikutnya, pada bagian tengah skema story dalam berita ini,

memaparkan tentang putusan pengadilan yang sah tentang kepengurusan

Partai Golkar. Dipaparkan “atas putusan pengadilan pula, tambah ARB,

kepengurusan Partai Golkar yang sah adalah kepengurusan DPP Golkar

Munas Pekanbaru Riau, dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Sekjen

Idrus Marham”.

Sedangkan bagian penutup dalam berita ini menjelaskan tentang

dibubarkannya musda kubu Agung Laksono lantaran tidak memiliki izin

dari kepolisian setempat. Dipaparkan “Sebelumnya Musda DPD Golkar

Page 78: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

69

kubu Agung Laksono akhirnya dibubarkan pihak kepolisian. Hal itu

dilakukan, lantaran Musda yang rencananya akan dihadiri Agung

Laksono itu tak mengantongi izin kepolisian”.

Tabel 14Temuan Teks Elemen Skema

StrukturWacana Elemen Keterangan

Suprastruktur(Skematik)

Skema/alur:SummaryStory

Summary: Ketua Umum PartaiGolkar Mengapresiasi langkah yangdilakukan polda Bali, denganmelarang digelarnya kegiatanMusyawarah Daerah DPP PartaiGolkar kubu Agung Laksono di Bali.Story:Skema 1 : Paragraf 1Skema 2 : Paragraf 2-3Skema 3 : Paragraf 4-6Skema 4 : Paragraf 7-9

3. Latar

Latar dalam berita “Aburizal Bakrie : Terima Kasih Polda Bali”adalah ARB kecewa karena menurutnya musda yang dilakukan kubuAgung Laksono telah melanggar putusan pengadilan (PN Jakarta Utaradan PTUN). Berita ini merupakan lanjutan dari berita yang berjudul“setelah Islah Partai Golkar”.

Tabel 15

Temuan Teks Elemen latar

StrukturWacana Elemen Keterangan

Suprastruktur(Semantik)

Latar Teks paragraf 2:“saya terima kasih kepada Polda Bali,yang mengikuti keputusanpengadilan,” kata pria yang akrabdisapa ARB di Hotel Sultan.

Teks paragraf 3:Menurut ARB, kubu munas Ancol

Page 79: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

70

seharusnya mentaati putusanpengadilan dengan tidak melakukankegiatan apapun yang mengatasnamakan partai Golkar. “kubu AgungLaksono tidak diperbolehkanmelakukan kegiatan apapun. Itujelas,” tegas dia.”

Teks Paragraf 6:atas putusan pengadilan pula, tambahARB, kepengurusan Partai Golkaryang sah adalah kepengurusan DPPGolkar Munas Pekanbaru Riau,dengan Ketua Umum Aburizal Bakriedan Sekjen Idrus Marham.

Teks Paragraf 7:Sebelumnya Musda DPD Golkarkubu Agung Laksono akhirnyadibubarkan pihak kepolisian. Hal itudilakukan, lantaran Musda yangrencananya akan dihadiri AgungLaksono itu tak mengantongi izinkepolisian.

4. Detil

Beberapa teks yang ditemukan sesuai dengan elemen detil ini adalah

penjelasan alasan mengenai ARB yang mengapresiasi dan berterima kasih

kepada Polda Bali tentang dibubarkannya Musda Versi Agung Laksono.

Tabel 16

Temuan Teks Elemen Detil

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Suprastruktur(Semantik)

Detil Teks Paragraf 1:Ketua Umum Partai GolkarMengapresiasi langkah yangdilakukan polda Bali, denganmelarang digelarnya kegiatanMusyawarah Daerah DPP Partai

Page 80: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

71

Golkar kubu Agung Laksono di Bali.Teks paragraf 2:“saya terima kasih kepada PoldaBali, yang mengikuti keputusanpengadilan,” kata pria yang akrabdisapa ARB di Hotel Sultan

Teks Paragraf 7:Sebelumnya Musda DPD Golkarkubu Agung Laksono akhirnyadibubarkan pihak kepolisian. Hal itudilakukan, lantaran Musda yangrencananya akan dihadiri AgungLaksono itu tak mengantongi izinkepolisian.

5. Maksud

Elemen maksud dalam berita ini dapat kita temukan pada beberapa

paragraf akhir berita ini. Wartawan mencoba menyampaikan mengenai

dibubarkannya Musda Agung Laksono dan pujian Aburizal Bakrie kepada

Polda Bali karena telah membubarkan Musda. Dilengkapi dengan

beberapa pernyataan dari berbagai narasumber untuk menguatkan isi berita

tersebut.

Tabel 17

Temuan Teks Elemen Maksud

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Suprastruktur(Semantik)

Maksud Teks paragraf 8:Kapolda Bali Inspektur JenderalRonny F. Sompie, mengatakanpembatalan acara musda di hotelAston, Denpasar, Bali, lantaran tidakmemungkinkan untukdiselenggarakan. Kita mintadibatalkan, karena tidakmemungkinkan, “kata Ronny di

Page 81: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

72

lokasi acara.Teks paragraf 9:Menurut Ronny, jika panitia ngototmenggelar Musda, hal itu akanmenimbulkan kerugian banyak.“kalau dipaksakan akan merugikanpenyelenggaraan dan tempat acara,masyarakat sekitar dan Bali secarakeseluruhan,” ujarnyamenambahkan.

6. Praanggapan

Meskipun berupa anggapan, praanggapan umumnya didasarkan pada

ide common sense, praanggapan yang masuk akal atau logis sehingga

meskipun kenyataannya tidak ada, tidak dipertanyakan kebenarannya.

Tabel 18

Temuan Teks Elemen Praanggapan

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Struktur Mikro(Semantik)

Praanggapan Teks paragraf 9:……jika panitia ngotot menggelarMusda, hal itu akan menimbulkankerugian banyak. kalau dipaksakanakan merugikan penyelenggaraan dantempat acara, masyarakat sekitar danBali secara keseluruhan.

7. Koherensi

Beberapa koherensi ditemukan dalam penulisan berita ini. Hal

tersebut digunakan untuk menghubungkan beberapa pokok permasalahan

yang diangkat, agar menjadi sebuah kesatuan berita yang maknanya dapat

tersampaikan.

Page 82: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

73

Tabel 19

Temuan Teks Elemen Koherensi

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Struktur Mikro(Sintaksis)

Koherensi Teks paragraf 3:Menurut ARB, kubu munas Ancolseharusnya mentaati putusanpengadilan dengan tidak melakukankegiatan apapun yang mengatasnamakan partai Golkar. “kubu AgungLaksono tidak diperbolehkanmelakukan kegiatan apapun. Itujelas,” tegas dia.”

Teks paragraf 4:Tetapi, ARB enggan menanggapiapakah Agung Laksono telahmelanggar kesepakatan islah yangsudah ditanda tangani bersama padaSabtu 30 Mei 2015di kediaman WakilPresiden Jusuf Kalla. Dia menegaskanbahwa apa yang dilakukan AgungLaksono adalah melawan putusanpengadilan.

Teks Paragraf 6:atas putusan pengadilan pula, tambahARB, kepengurusan Partai Golkaryang sah adalah kepengurusan DPPGolkar Munas Pekanbaru Riau,dengan Ketua Umum Aburizal Bakriedan Sekjen Idrus Marham.

Page 83: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

74

8. Leksikon

Tabel 20

Temuan Teks Elemen Leksikon

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Struktur Mikro(Stilistik)

Leksikon Teks paragraf 4:Tetapi, ARB enggan menanggapiapakah Agung Laksono telahmelanggar kesepakatan islah yangsudah ditanda tangani bersama padaSabtu 30 Mei 2015di kediaman WakilPresiden Jusuf Kalla. Dia menegaskanbahwa apa yang dilakukan AgungLaksono adalah melawan putusanpengadilan..Teks Paragraf 6:atas putusan pengadilan pula, tambahARB, kepengurusan Partai Golkaryang sah adalah kepengurusan DPPGolkar Munas Pekanbaru Riau,dengan Ketua Umum Aburizal Bakriedan Sekjen Idrus Marham.

Teks paragraf 9:Menurut Ronny, jika panitia ngototmenggelar Musda, hal itu akanmenimbulkan kerugian banyak.“kalau dipaksakan akan merugikanpenyelenggaraan dan tempat acara,masyarakat sekitar dan Bali secarakeseluruhan,” ujarnya menambahkan.

9. Grafis

Unsur grafis dalam pemberitaan ini muncul pada foto yang

menggambarkan foto Aburizal Bakrie seorang diri. Ini menandakan berita

dibuat secara grafis berdasarkan pendapat Aburizal Bakrie.

Page 84: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

75

Tabel 21

Temuan Teks Elemen Grafis

StrukturWacana

Elemen Keterangan

Struktur Mikro(Retoris)

Grafis Teks paragraf 5:“jadi bukan masalah islah pilkada.Sedangkan ini proses pengadilan yangpanjang,” ujarnya.

10. Metafora

Tabel 22

Temuan Teks Elemen Metafora

StrukturWacana Elemen Keterangan

Struktur Mikro(Sintaksis)

Metafora Teks pargraf 9:jika panitia ngotot menggelar Musda,hal itu akan menimbulkan kerugianbanyak.

11. Analisis Lead

Lead who digunakan dalam berita yang berjudul Aburizal Bakrie :

Terima Kasih Polda Bali. Lead who adalah lead berita ini digunakan

ketika unsur siapa lebih kuat dibandung unsur lain. Biasanya berisi siapa

pelaku, siapa korban, siapa mengemukakan.

Page 85: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

76

B. Analisis Kognisi Sosial

Selain menganalisis teks, dalam analisis wacana juga penting untuk

mengamati kognisi sosial teks yakni bagaimana suatu teks itu bisa diproduksi.

Karena anggapan seseorang mengenai teks bahwa teks itu memiliki makna

yang tidak sebenarnya. Suatu teks itu bisa bermakna sesuatu karena diberikan

oleh si pemakai bahasa (penulis). Makna inilah yang dikonstruksi oleh

penulis. Selain makna, dalam teks juga mengandung pendapat dan ideologi

penulis tersebut.

Dalam pandangan Van Dijk, kognisi sosial terutama dihubungkan

dengan proses produksi berita. Titik kunci dalam memahami produksi berita

adalah dengan meneliti proses terbentuknya teks. Proses terbentuknya teks ini

tidak hanya bermakna bagaimana suatu teks itu dibentuk, proses ini juga

memasukkan informasi bagaimana peristiwa itu ditafsirkan, disimpulkan, dan

dimaknai oleh wartawan.12

Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak

mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa, atau

lebih tepatnya proses kesadaran mental dari pemakai bahasa. Karena setiap

teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau

pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa. Singkatnya wartawan adalah

bagian dari publik yang selalu bersentuhan dengan wacana yang berkembang

di publik dan kognisi sosial ini merupakan penghubung antara peristiwa, teks

dengan publik.

12Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001), h.266

Page 86: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

77

Dalam kognisi social latar belakang wartawan sangat diperlukan hal

itni untuk melihat nilai kepercayaan wartawan itu sendiri. Dalam hal ini

penulis menanyakan tentang agama dan juga kehidupan terdahulu wartawan

tersebut.

“Setelah lulus kuliah sebagai sarjana sosial pada tahun 2013, sayamemutuskan untuk menjadi seorang wartawan. Alhamdulillah jugasaya coba pelajari lebih dalam media baru seperti media online dansaya dapat bekerja di viva.co.id pada tahun 2014.”

Penulis melakukan wawancara langsung kepada Redaktur dan

Reporter berita viva.co.id terkait untuk meneliti kognisi sosialnya dalam

penulisan berita tersebut. Beno mengatakan bahwa, berita ini ditulis karena

isunya masih aktual dan menjadi sorotan publik.

“Viva.co.id selalu mengikuti perkembangan tentang isu islah partaigolkar, apalagi ada moment penting yaitu setelah kesepakatan islahpada tanggal 30 Mei 2015 yang ditengahi oleh jusuf kalla, kemudianmuncul isu baru yaitu, kubu agung laksono yang dianggap kubuAburizal Bakrie telah bertentangan dengan putusan islah tersebut.Kemudian muncul isu dimana musda yang dilakukan kubu agunglaksono dibubarkan Polda Bali, Makanya hal ini menjadi semakinmenarik untuk menjadi konsumsi publik. Bisa dibilang viva jugaselalu up to date mengenai isu ini.”13

Dikutip dari wawancara penulis dengan narasumber terkait dengan

kebijakan pengangkatan isu ini, Isu mengenai islah Partai Golkar memang

salah satu big isu atau tema yang diberikan Pemimpin Redaksi, pada minggu

tersebut berita mengenai perkembangan islah partai Golkar memang menjadi

berita populer. Itu berarti pembaca viva.co.id juga mengikuti perkembangan

dari isu tersebut.14

13Wawancara langsung oleh Beno Junianto sebagi redaktur viva.co.id14Wawancara langsung oleh Beno Junianto sebagi redaktur viva.co.id

Page 87: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

78

Gambar 4

Alur Peliputan Redaksi viva.co,id

1. Pimpinan Redaksi2. Redaktur3. Kordinator Liputan4. Reporter5. Fotographer

Sidang Redaksi

RapatPerencanaan Isi

Hasil Rapat

Kordinator Liputan

(Surat Penugasan) Editor

Redaktur

PimpinanRedaksi

Reporter

Page 88: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

79

Dalam pandangan Van Dijk, ada beberapa strategi yang dilakukan

wartawan dalam memahami peristiwa yang sedang diliputnya. Pertama,

seleksi yaitu strategi yang kompleks yang menunjukkan bagaimana sumber

dan peristiwa diseleksi oleh wartawan. Kedua, reproduksi yaitu yang

berhubungan dengan apakah informasi dicopy, digandakan, atau tidak

dipakai oleh wartawan. Ketiga, penyimpulan yaitu berhubungan dengan

bagaimana realitas yang kompleks dipahami dan ditampilkan dengan ringkas.

Keempat, transformasi lokal yaitu berhubungan dengan bagaimana peristiwa

akan ditampilkan.

Proses penggalian informasi dari narasumber, bukanlah hal yang

mudah. Perlu senjata berupa pertanyaan agar informasi dapat tergali lebih

dalam. Dalam hal ini Reporter menentukan angle berita yang akan diangkat.

"Reporter yang menentukan judul sesuai dengan fakta yang terjadi dilapangan, Redaktur/korlip hanya mengedit apabila judul tersebutdianggap kurang menarik”15

Rubrik politik merupakan rubrik yang cukup panas untuk dibahas,

penulis juga menanyakan kepada narasumber karena dalam hal ini penulis

juga ingin melihat bagaimana pengambilan narasumber dan pemberitaannya

karena untuk melihat apakah ada intervensi dari pemilik media tersebut.

“Kalau menurut saya, memang ada kecenderungan dalampengambilan berita partai Golkar, bisa dibilang benar adanya, semuaorang tau siapa pemilik viva group. sebagai contohnya sewaktu masakampanye pilpres kemaren, pada halaman utama terdapat foto keduapasangan presiden, lalu tidak lama setelah foto itu dipasang CEO vivamengirim email yang berisi kata-kata kemarahan dengan dipasangnyafoto pasangan yang bisa dibilang lawan dari pasangan yang selaludiangkat citranya oleh viva group. Hal itu menandakan adanya

15Wawancara langsung oleh Beno Junianto sebagi redaktur viva.co.id

Page 89: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

80

intervensi dari pemilik viva group tentang pengambilan berita padaviva.co.id.”16

Tidak jauh beda denagn kutipan Reporter. Redaktur menyatakan

bahwa Kecenderungan dalam pemberitaan di media massa merupakan hal

yang wajar menurut saya. Salah satu kubu yang terlibat dalam isu ini adalah

bos dari viva group yang notabene viva.co.id adalah anak dari viva group.17

Hal penting dalam media online adalah pada bagian judul berita,

karena semakin menarik judul yang dibuat maka semakin menarik pula para

konsumen media untuk membuka berita tersebut.

“penentuan judul pada berita tersebut Reporter yang memutuskan,awalnya saya mendapat kiriman email dari reporter yang bertugasdilapangan. Reporter itu mengambil judul ARB apresiasi langkahpolda bali , kemudian saya koreksi dan melihat kalau judul tersebutmasih belum lengkap dan mungkin bagi khalayak menilai judultersebut biasa saja, kemudian saya ganti menjadi ARB : Terima KasihPolda Bali dengan alasan judul tersebut lebih membuat penasaranpembaca karena isu yang sedang hangat pada saat itu adalah Musdakubu agung laksono dibubarkan oleh Polda Bali”.18

Secara pribadi, Beno Junianto berpendapat bahwa islah partai Golkar

merupakan cara untuk menyelesaikan konflik partai golkar, tetapi memang

ada berbagai kendala dalam proses islah. Bayangkan saja belum seminggu

kesepakatan islah tetapi kedua kubu sudah saling menuding satu sama lain.

Golkar harus tegas dan cepat menyelasikan masalah ini. Menurut saya hal ini

yang menentukan konsistensi partai Golkar untuk maju di pilkada

selanjutnya.19

16Wawancara langsung oleh Syaefulloh sebagai reporter viva.co.id17Wawancara langsung oleh Beno Junianto sebagai redaktur viva.co.id18Wawancara langsung oleh Beno Junianto sebagai redaktur viva.co.id19Wawancara langsung oleh Beno Junianto sebagai redaktur viva.co.id

Page 90: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

81

C. Analisis Konteks Sosial

Dimensi ketiga dari analisi Van Dijk adalah analisis sosial. Wacana

adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga

untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis intekstual dengan meneliti

bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikontruksi dalam

masyarakat.20 Analisis sosial (konteks sosial) berkaitan dengan hal-hal yang

memengaruhi pemakaian bahasa dan terbentuknya sebuah wacana. Seperti

latar, situasi, peristiwa, dan kondisi sosial yang sedang terjadi saat itu.

Model analisis yang ditawarkan oleh Van Dijk memberikan suatu

analisis yang komprehensif bagaimana wacana media yang ada dalam

masyarakat.21 Wacana yang diangkat dalam penulisan berita ini menekankan

kepada pandangan salah satu kubuh yang terlibat konflik partai golkar yang

notabene adalah pemilik dari VIVA Group tersebut.

Gejolak politik tentunya memiliki sisi tersendiri dalam pandangan

setiap media. Keterlibatan petinggi partai dan petinggi media yang bisa

dibilang sudah populer dimasyarakat. Hal ini merupakan salah satu spot yang

menarik bagi Viva.

Pesan yang coba disampaikan dalam berita ARB : Musda Kubu

Agung Laksono Ganggu Islah adalah agar publik turut serta dalam melihat

dan menilai pendapat ARB mengenai kubu Agung Laksono yang telah

melanggar islah.

“Ketua umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie mengaku kecewa

20Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2001),h.271

21Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, h. 277

Page 91: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

82

dengan langkah kubu agung laksono yang menggelar musyawarahdaerah (Musda) di Bali beberapa waktu lalu. Padahal, partaiberlambang pohon beringin itu baru saja mencapai islah.”

Musda kubu Agung Laksono dinilai mengganggu proses islah

diantara dua kubu yang terlibat konlik Partai Golkar.

“Menurut ARB, pelaksanaan Musda yang akhirnya dibubarkanoleh kepolisian justru mengganggu proses islah yang telahdilakukan kedua kubu”.

Terkait maneuver yang dilakukan kubu Agung Laksono. Pengurus

DPP Golkar akan melaporkan ke pihak yang berwenang.

“Terkait manuver menggelar Musda kabupaten/kota se-Bali,pengurus Partai Golkar Bali, melaporkan kubu Agung Laksono kePolda Bali. Kubu Agung diduga melanggar pasal 227 KUHPdengan ancaman hukuman 7 bulan penjara.”

Sedangkan pesan yang ingin disampaikan dari berita di viva.co.id

dengan judul Aburizal Bakrie : Terima Kasih Polda Bali adalah Aburizal

Bakrie mengapresiasi langkah yang diambil Polda Bali yang

membubarkan Musda yang dilakukan kubu Agung Laksono.

“Ketua Umum Partai Golkar Mengapresiasi langkah yangdilakukan polda Bali, dengan melarang digelarnya kegiatanMusyawarah Daerah DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono diBali.”

Terkait dari islah partai Golkar, Aburizal Bakrie juga menegaskan

putusan pengadilan tentang kepungurusan Partai Golkar.

“atas putusan pengadilan pula, tambah ARB, kepengurusan PartaiGolkar yang sah adalah kepengurusan DPP Golkar MunasPekanbaru Riau, dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie dan SekjenIdrus Marham”

Page 92: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

83

Ideologi media viva sangat dipengaruhi oleh motif politik. Dalam

hal ini viva.co.id digunakan pemilik tidak hanya untuk mematut-matut diri

demi citra yang baik, tetapi juga digunakan untuk menggebuk lawan

politiknya. Dengan begitu, popularitas dirinya mnegalami kenaikan dan

popularitas lawannya mengalami penurunan.

Page 93: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

84

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah menguraikan landasan teori, gambaran umum, dan analisis,

penulis menyimpulkan beberapa poin. Kesimpulan tersebut tentunya

diperoleh dengan meneliti, menganalisa dan menjelaskan bahasa-bahasa yang

telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, dan diperkuat dengan wawancara

langsung. Kesimpulan ini untuk menjawab rumusan masalah pada skripsi ini.

Kesimpulan tersebut yaitu:

1. Struktur Wacana

a. Secara struktur makro, Viva.co.id memposisikan sebagai media

mendukung kubu Aburizal Bakrie pada isu pelanggaran islah partai

Golkar. Memaparkan pendapat-pendapat Aburizal Bakie yang

menyatakan kubu Agung Laksono melanggar hukum.

b. Secara suprastruktur Viva.co.id mengemas alur berita dalam skema

alur-alur berita yang lengkap dan tepat sehingga dapat diterima dan

dimengerti alur cerita dari sebuah berita peristiwa.

c. Secara struktur mikro, berdasarkan semantik, sintaksis dan stilistik

terkemas secara beragam, namun dalam elemen retoris dalam berita

viva.co.id tidak begitu lengkap menjadi kurang menarik dibaca.

Page 94: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

85

2. Kognisi Sosial

Dilihat dari kognisi sosial penulis berita ini, kita dapat

menyimpulkan bahwa penulis memosisikan dirinya sebagai penyampai

pesan dari Aburizal Bakrie yang kecewa dengan kubu Agung Laksono.

Proses penulisannya pun tidak sesuai denga visi viva.co.id, yaitu Kami

berupaya menerapkan standar jurnalisme berkualitas dalam meliput

peristiwa nasional dan internasional.

3. Konteks Sosial

Konteks sosial dari pemberitaan ini adalah karena pada tahun 2015

setelah ditandatangani islah partai Golkar, ada beberapa kejadian yang

dianggap menggangu proses jalannya ilsah. Keterlibatan Aburizal Bakri

sebagai petinggi Viva Group mendapat sorotan tersendiri dari masyarakat.

Sehingga Viva meresponnya dalam sebuah berita yang sepatutnya

dijadikan pertimbangan bagi para kubu yang terlibat konflik partai Golkar.

B. SARAN

Penulis menyampaikan beberapa saran yang berkenaan dengan

pemberitaaa tentang pelanggaran islah Partai Golkar yang diberitakan oleh

Viva.co.id, sebagai berikut:

1. Penulis berharap viva.co.id dapat meningkatkan kualitas penulisannya,

dengan memperhatikan berbagai aspek yang menunjang. Unsur pemilihan

Page 95: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

86

kata perlu diperhatikan untuk mempermudah pembaca dalam

mengkonsumsi berita tersebut.

2. Media massa sebagai control sosial seyogyanya memiliki data-data

seimbang dan faktual untuk menjaga infromasi berita dan pemilik media

baiknya tidak harus melakukan intervensi atau tekanan politik didalam

pemberitaannya.

3. Penulisan ini dapat dikaji lagi dari sudut pandang yang berbeda dalam

berbagai keilmuan yang berbeda atau sebagai kelanjutannya dari penulisan

ini, agar penulisan berkesinambungan hingga menghasilkan jalan terbaik

dalam suatu permasalahan.

Page 96: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

87

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2006.

Birowo, M. Antonius. Metode Penelitian Komunikasi: Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Gitanyali. 2004.

Darma, Yoce Aliah.Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya, 2013.

Djuroto, Totok. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004.

Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisi Teks Media. Yogyakarta: LKiS

Yogyakarta. 2001

Maleong, Lexy J. Metode Penelitian Kuaitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2000.

Marahimin, Ismail. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya, 1994

Mondry. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia, 2008.

Mulyana, Deddy. Nuansa-nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan Budaya

Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2005.

Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo. 2007.

Santana K, Septiawan. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2005.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006.

Page 97: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

88

Sudibyo, Agus. Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LKiS,

2006.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sumadiria, AS Haris. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005.

Suparno. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:Kanisius, 1997.

Taringan dan Guntur, Henry. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa, 1993.

Turner, Lynn H. Pengantar Ilmu Komunikasi dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit

Salemba Humanika,2008.

Venus, Antar. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam

Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009.

Werner J. Severin dan James W. Tankard. Teori Komunikasi Massa: Sejarah,

Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Jakarta: Prenada Media,

2005.

Yandianto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: M2s, 2000.

Page 98: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Page 99: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Page 100: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Page 101: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Page 102: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

NASKAH WAWANCARA

Wawancara dengan Beno Djunianto sebagi redaktur viva.co.id

1. Bagaimana alur produksi berita dari pra produksi hingga pasca produksi di viva.co.id?

Pemimpin redaksi memberikan tema atau big isu yang akan di bahas selama seminggu dan

selanjutnya diteruskan kepada Redaktur untuk dikembangkan lagi. Setiap hari

Redaktur/korlip memberikan arahan liputan dan memberikan daftar pertanyaan kepada

Reporter. Reporter mengembangkan sendiri Angel apa yang akan diambil. Tetapi reporter

dituntut untuk mengetahui current isu.

2. Bagaimana ciri khas penulisan berita di viva.co.id?

Viva.co.id lebih mengedepankan kecepatan dan akurasi. Kecepatan maksudnya reporter

harus gesit dan cekatan dalam melihat perkembangan terbaru suatu isu, biasanya dalam

penulisan berita reporter terkadang typo atau salah ketik, hal itu dapat dimaklumi dan itu

langsung diedit oleh redaktur/korlip. Akurasi yang dimaksud disini reporter harus akurat

sesuai fakta dilapangan. Maka dari itu kerjasama dan kekompakan antar divisi sangat

diutamakan.

3. Apa yang melatar belakangi viva.co.id mengangkat isu ini?

Viva.co.id selalu mengikuti perkembangan tentang isu islah partai golkar, apalagi ada

moment penting yaitu setelah kesepakatan islah pada tanggal 30 Mei 2015 yang ditengahi

oleh jusuf kalla, kemudian muncul isu baru yaitu, kubu agung laksono yang dianggap kubu

Aburizal Bakrie telah bertentangan dengan putusan islah tersebut. Kemudian muncul isu

dimana musda yang dilakukan kubu agung laksono dibubarkan Polda Bali, Makanya hal ini

menjadi semakin menarik untuk menjadi konsumsi publik. Bisa dibilang viva juga selalu up

to date mengenai isu ini.

4. Kalau untuk penentuan judul, bagaimana prosesnya?

Reporter yang menentukan judul sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan,

Redaktur/korlip hanya mengedit apabila judul tersebut dianggap kurang menarik.

5. Bagaimana dengan isi berita tersebut?

Sama seperti pemilihan judul, Redaktur menerima berita dari Reporter, kemudian tahap

editing dilakukan redaktur, sesuai dengan perkembangan isu.

Page 103: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

6. Apakah Reporter sudah dibekali dengan TOR (Term of Reference) ?

Tidak, reporter hanya mengikuti perkembangan isu dilapangan. Tetapi jika ada isu yg

dianggap penting, biasanya koordinator liputan akan menghubungi reporter yang

bersangkutan untuk memperdalam isu tersebut.

7. Apakah termasuk dalam big isu yang diberikan oleh pemimpin redaksi?

Isu mengenai islah Partai Golkar memang salah satu big isu atau tema yang diberikan

Pemimpin Redaksi, pada minggu tersebut berita mengenai perkembangan islah partai Golkar

memang menjadi berita populer. Itu berarti pembaca viva.co.id juga mengikuti

perkembangan dari isu tersebut.

8. Apakah ada kecenderungan dalam pemberitaan mengenai isu tersebut?

Kecenderungan dalam pemberitaan di media massa merupakan hal yang wajar menurut saya.

Salah satu kubu yang terlibat dalam isu ini adalah bos dari viva group yang notabene

viva.co.id adalah anak dari viva group.

9. Bagaimana pendapat bapak tentang islah partai golkar itu sendiri?

Islah partai Golkar yang terjadi akibat adanya perpecahan internal partai Golkar memang

membuat suasana internal Partai Golkar menjadi panas. Islah Partai Golkar merupakan cara

untuk menyelesaikan konflik partai golkar, tetapi memang ada berbagai kendala dalam

proses islah. Bayangkan saja belum seminggu kesepakatan islah tetapi kedua kubu sudah

saling menuding satu sama lain. Partai Golkar harus cepat mengambil jalan terbaik untuk

menyelesaikan konflik yang terjadi pada Partai yang berlambang pohon beringin tersebut.

Dalam sebuah Parpol, permasalahan-permasalahan memang sangat sering terjadi, tetapi

bagaimana sebuah Parpol menyelesaikan sebuah permasalahan merupakan sesuatu yang

menentukan eksistensi dari parpol tersebut.

10. Apa pesan yang ingin disampaikan viva.co.id dalam pemberitaan tersebut?

Pesan yang ingin disampaikan sebenarnya adalah lanjutan seputar isu Islah Partai Golkar.

Viva.co.id selaku media online yang up to date memberikan informasi secara relevan atau

berhubungan dari berita satu dengan berita lainnya. Setelah perjanjian islah ternyata ternyata

muncul sejumlah dugaan pelanggaran. Nah, viva ingin menyampaikan bagaimana sih

tanggapan Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum Partai Golkar yang sah atas dibubarkannya

musda kubu Agung Laksono, serta alasan Polda Bali membubarkan Musda versi kubu Munas

Ancol.

Page 104: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Wawancara dengan Syaefullah sebagai reporter :

1. Sudah berapa lama bapak menjadi wartawan?

Setelah lulus kuliah sebagai sarjana sosial pada tahun 2013, saya memutuskan untuk menjadi

seorang wartawan. Alhamdulillah juga saya coba pelajari lebih dalam media baru seperti

media online dan saya dapat bekerja di viva.co.id pada tahun 2014.

2. Apa posisi bapak saat ini?

saya berposisi sebagai Reporter khususnya di rubrik politik.

3. Mengenai gaya penulisan, adakah ciri khas tersendiri yang dimiliki viva.co.id?

ciri dari viva.co.id lebih mengutamakan kecepatan penulisan, karena media online harus

diupdate setiap saat. Pemilihan judul juga harus menarik, tidak bisa asal dalam pemilihan

judul.

4. Siapa saja yang berwenang dalam penentuan isu yang akan dimuat?

Pengambilan isu ditentukan oleh redaktur pelaksana, redaktur, asisten redaktur, dan

koordinator liputan. Tetapi biasanya asisten redaktur yang memploting saya untuk

melakukan liputan dan memberikan detail berita yang diambil. Dalam mempertimbangkan

berita mana yang layak tidaklah sulit karena reporter yang berada dilapangan lah sebagi

ujung tombak keberhasilah liputan, apalagi viva.co.id merupakan media online, sehingga

berita harus cepat naik.

5. Apakah dalam penggalian informasi, bapak (sebagai wartawan) sudah dibekali TOR (Term

Of References) dari dewan redaksi atau membuat sendiri?

Pada proses peliputan saya tidak diberikan TOR oleh koordiantor liputan. Saya hanya

dibekali tema apa atau isu apa yang akan diangkat.

6. Bagaimana pandangan anda sebagai Reporter tentang islah Partai Golkar ?

Menurut saya islah yang dilakukan kedua kubu masih belum mencapai kata sepakat,

dikarenakan ada beberapa point yang tidak disetujui oleh kedua belah pihak. apalagi konflik

ini sudah terlalu lama berlangsung. Keduanya harus mementingkan kepentingan Partai

Golkar. Jangan ada yang egois, karena Partai Golkar merupakan partai yang sangat eksis di

Indonesia. Partai Golkar harus mampu membangun kembali citranya setelah konflik yang

berkepanjangan ini.

Page 105: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

7. kalau dilihat dari pemberitaan viva.co.id, menurut anda secara pribadi apakah ada

kecenderungan dalam pengambilan berita ?

kalau menurut saya, memang ada kecenderungan dalam pengambilan berita partai Golkar,

bisa dibilang benar adanya, semua orang tau siapa pemilik viva group. sebagai contohnya

sewaktu masa kampanye pilpres kemaren, pada halaman utama terdapat foto kedua

pasangan presiden, lalu tidak lama setelah foto itu dipasang CEO viva mengirim email yang

berisi kata-kata kemarahan dengan dipasangnya foto pasangan yang bisa dibilang lawan dari

pasangan yang selalu diangkat citranya oleh viva group. Hal itu menandakan adanya

intervensi dari pemilik viva group tentang pengambilan berita pada viva.co.id.

8. Pada berita islah Partai Golkar tersebut mengapa hanya ada pendapat salah satu kubu saja ?

seperti yang baru saya bilang barusan mengenai adanya kecenderungan dalam pemberitaan

viva group. pemberitaan tentan pilpres viva selalu mengangkat tentang pasangan yang

berkoalisi dengan ketua partai yang punya viva group. Apalagi isu ini menyangkut tentang

pemilik viva group, sewaktu isu itu memanas saya difokuskan untuk mengambil statement

tentang kubu ARB saja.

Page 106: KONSENTRASI JURNALISTIK JURUSAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35303/1/NUR... · Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Foto dengan Syaefullah sebagai Reporter viva.co.id

Foto dengan Beno Djunianto Sebagi Redaktur viva.co.id