39
KONJUNGTIVITIS KATARAL VERI AMBAR SARI (20080310216)

KONJUNGTIVITIS KATARAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi

Citation preview

Page 1: KONJUNGTIVITIS KATARAL

KONJUNGTIVITIS KATARALVERI AMBAR SARI (20080310216)

Page 2: KONJUNGTIVITIS KATARAL

BAB I LAPORAN KASUS

Page 3: KONJUNGTIVITIS KATARAL

A. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. E Usia : 28 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Swasta Alamat : Karanganyar 3/2, Tuntang

Page 4: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Keluhan Utama : Kedua mata merah dan nyeri terutama mata kiri

Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke Poli Mata RSUD Salatiga dengan keluhan mata kiri terkena cahaya travo listrik ± 1 hari, mengganjal seperti ada pasir (+), kemeng (+), mata merah (+), keluar air mata terus menerus/lakrimasi (+), silau apabila melihat sinar (+), mata terasa lengket saat bangun tidur (+), kotoran warna putih kekuningan (+), pandangan kabur dan melihat warna pelangi sekitar lampu disangkal. Mata kanan mengalami hal serupa beberapa saat setelah mata kiri. Sudah diberi obat tetes (pasien tidak mengetahui nama obatnya) tetapi belum membaik. Demam (-), nyeri tenggorokan (-), batuk (-), pilek (-)

Page 5: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa seperti ini sebelumnya. Riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus, asma maupun alergi terhadap debu, obat-obatan maupun makanan disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa. Riwayat HIpertensi, Diabetes Mellitus dan alergi tidak ada.

Page 6: KONJUNGTIVITIS KATARAL

PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum : Compos mentis, tampak

sakit sedang Tanda Vital Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 88 kali/menit Penapasan : 24 kali/menit Suhu : 36,4°C

Page 7: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Pemeriksaan Oculi Dextra Oculi Sinistra

Supersilia Kedudukan baik, jaringan parut (-)

Kedudukan baik, jaringan parut (-)

Pergerakan bola mata Normal ke segala arah, tidak ada rasa nyeri

Normal ke segala arah, tidak ada rasa nyeri

Sekret (+) lengket, mukoserous (+) lengket, mukoserous

Palpebra superior Oedem (+) Oedem (+)

Palpebra inferior Oedem (+)Hiperemi (-)Papil (-)Folikel (-)

Oedem (+)Hiperemi (-)Papil (-)Folikel (-)

Cilia Normal , rontok (-) Normal, rontok (-)

Konjungtiva palpebra superior Hiperemi (+), Folikel (-), corpus alienum (-)

Hiperemi (+), Folikel (-), corpus alienum (-)

Konjungtiva palpebra inferior Hiperemi (+), Folikel (-), corpus alienum (-)

Hiperemi (+), Folikel (-), corpus alienum (-)

Konjungtiva Bulbi Injeksi konjungtiva (+), Injeksi siliar (-), perdarahan subkonjuntiva (-)

Injeksi konjungtiva (+), Injeksi siliar (-), perdarahan subkonjuntiva (-)

Pemeriksaan Oftalmologi

Page 8: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Kornea Jernih (+) Jernih (+)

COA Dalam Dalam

Pupil- Bentuk- Refleks

Bulat, isokor+

Bulat, isokor+

Iris Warna coklat Warna coklat

Lensa Jernih Jernih

TIO (palpasi) Kesan normal Kesan normal

Visus Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Fundus okuli Tidak diperiksa Tidak diperiksa

Page 9: KONJUNGTIVITIS KATARAL

D. DIAGNOSIS KERJA Konjungtivitis Kataral E. DIAGNOSIS BANDING Konjungtivitis bakterial Konjungtivitis virusF. TERAPI Tobroson eye drop 4 x 2 tetes ODS Ponalar 500 mg 2 x 1 caps

Page 10: KONJUNGTIVITIS KATARAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 11: KONJUNGTIVITIS KATARAL

A. ANATOMI KONJUNGTIVA

Konjungtiva dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Konjungtiva palpebralis (menutupi permukaan posterior dari palpebra).

2. Konjungtiva bulbaris (menutupi sebagian permukaan anterior bola mata).

3. Konjungtiva forniks (bagian transisi yang membentuk hubungan antara bagian posterior palpebra dan bola mata)

Page 12: KONJUNGTIVITIS KATARAL

(1) LIMBUS, (2) KONJUNGTIVA BULBI, (3) KONJUNGTIVA FORNIKS,(4) KONJUNGTIVA PALPEBRA, (5) PUNGTUM LAKRIMALIS, (6) KONJUNGTIVA MARGINALIS

Page 13: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Plika Semilunaris merupakan bagian dari konjungtiva bulbi pada daerah kantus medial yang merupakan lipatan tebal berbentuk bulan sabit yang lunak dan mudah bergerak.

(10) Plika Semilunaris, (11) Karunkula

Page 14: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Epitel konjungtiva mengandung sejumlah kelenjar yang penting untuk mempertahankan kelembaban dan menghasilkan lapisan air mata.

Page 15: KONJUNGTIVITIS KATARAL

VASKULARISASI

Arteri-arteri konjungtiva berasal dari a. siliaris anterior dan arteri palpebralis. Yang berasal dari a. siliaris anterior berjalan kedepan mengikuti m.rectus, menembus sklera dekat limbus untuk mencapai bagian dalam mata dan cabang-cabang yang mengelilingi kornea.

Page 16: KONJUNGTIVITIS KATARAL

SISTEM LIMFATIK Pembuluh limfe konjungtiva

dibentuk oleh 2 pleksus, yaitu: 1. Pleksus Superfisial

Pleksus ini terdiri atas pembuluh-pembuluh kecil yang terletak di bawah kapiler pembuluh darah. Ia menerima aliran limfatik dari area limbus.

2. Pleksus ProfundaPleksus ini terdiri dari pembuluh-pembuluh yang lebih besar yang terletak di substansia propria.

Page 17: KONJUNGTIVITIS KATARAL

INERVASI

Konjungtiva menerima persarafan dari percabangan pertama N.V (N.Trigeminus) yang berakhir sebagai ujung-ujung yang lepas terutama dibagian pelpebra.

Page 18: KONJUNGTIVITIS KATARAL

FLORA NORMAL KONJUNGTIVA Pada permukaan konjungtiva terdapat sejumlah

populasi bakteri dan jamur. Walaupun memiliki jumlah yang konstan, populasi ini mengalami siklus berkelanjutan dengan spesies yang berulang.

Pada saat kelahiran, konjungtiva dalam keadaan steril. Namun setelah 5 hari, ia akan mendapatkan flora bakteri seperti yang ditemukan pada orang dewasa. Flora bakteri pada kedua mata biasanya sama, dan perubahan yang terjadi pada salah satu mata, biasanya juga akan terjadi pada mata sebelahnya.

Organisme-organisme yang menghuni konjungtiva bersifat fakultatif patogen. Mereka tidak akan menimbulkan gejala inflamasi bila hubungan parasit dan penjamu (host) berada dalam keadaan seimbang. Bila keseimbangan ini terganggu, maka akan timbul proses inflamasi.

Page 19: KONJUNGTIVITIS KATARAL

B. KONJUNGTIVITIS Konjungtivitis merupakan peradangan pada

konjungtiva ( lapisan luar mata dan lapisan dalam kelopak mata ) yang disebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia.

Konjungtiva bisa mengalami peradangan akibat: • Infeksi olah virus atau bakteri • Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu

binatang • Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara

lainnya; sinar ultraviolet dari las listrik atau sinar matahari.

Page 20: KONJUNGTIVITIS KATARAL

KLASIFIKASI

A. Konjungtivitis Bakterial Akut B. Konjungtivitis Membranasea C. Konjungtivitis Alergi D. Konjungtivitis Folikularis (Virus)

Page 21: KONJUNGTIVITIS KATARAL

A. KONJUNGTIVITIS MUKOPURULEN (KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL)

Disebabkan oleh basil Koch Weeks, Staphylococcus aureus, Streptococcus viridans, pneumococcus. Dapat pula bersamaan dengan morbili, parotitis epidemika, akibat penyinaran cahaya juga disebut konjungtivitis elektrika atau photophthalmia.

Keluhan:• Terasa seperti ada pasir atau benda asing dimata• Fotofobia • Lakrimasi • Sekret berlendir yang mengakibatkan kedua

kelopak mata melekat terutama saat bangun pagi, menyebabkan blefarospasme.

Page 22: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Gejala : Palpebra edema. Konjungtiva palpebra merah, kasar seperti beludru karena ada edema dan infiltrasi. konjungtiva bulbi, injeksi konjungtiva, kemosis, terdapat pseudomembran pada infeksi pneumococcus. Kadang disertai perdarahan subkonjungtiva kecil-kecil. Blefarospasme, sekret mukous, mukopurulen. Konjungtivitis kataral akuta kadang-kadang dapat sembuh sendiri oleh resistensi tubuh setelah 1-2 minggu.

Page 23: KONJUNGTIVITIS KATARAL

B. KONJUNGTIVITIS GONORE / OFTALMIA GONOROIKA/KONJUNGTIVITIS PURULENTA (BAKTERIAL)

Gejala• Konjungtiva yang kaku, dan sakit

saat perabaan• Kelopak mata membengkak dan

kaku sehingga sukar di buka (Blefarospasme).

• Lebih sering menyerang kedua mata.•Terdapat pseudomembran pada

konjungtiva tarsal superior, sedangkan konjungtivabulbi merah.

• Pada stadium supuratif terdapat sekret yang kental.

Page 24: KONJUNGTIVITIS KATARAL

C. KONJUNGTIVITIS MEMBRANASEA DAN PSEUDOMEMBRANASEA

Gejala klinis: palpebra bengkak, konjungtiva palpebra hiperemi dengan membran diatasnya, injeksi konjungtiva dan mungkin dilapisi membran, terkadang ada ulkus kornea.

Page 25: KONJUNGTIVITIS KATARAL
Page 26: KONJUNGTIVITIS KATARAL

D. KONJUNGTIVITIS ALERGI

a) Konjungtivitis FliktenRadang terbatas dari konjungtiva dengan pembentukan satu atau lebih dari satu tonjolan kecil, berwarna kemerah-merahan, yang disebut flikten.

b) Konjungtivitis VernalisSuatu inflamasi mata bagian luar yang bersifat musiman dan dianggap sebagai suatu alergi. Banyak didapat pada musin berbunga bila empat musim, dan didaerah panas didapatkan sepanjang masa terutama musim panas.

c) Konjungtivitis Atopikmerupakan peradangan konjungtiva berdasarkan respon imunologik.

Page 27: KONJUNGTIVITIS KATARAL

E. KONJUNGTIVITIS FOLIKULARIS

a) TrakomaTrakoma (Konjungtivitis granuler, Oftalmia Bangsa Mesir) adalah suatu infeksi konjungtiva yang berlangsung lama dan disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.

b) Non Trakoma

Page 28: KONJUNGTIVITIS KATARAL

BAB III PEMBAHASAN Berdasarkan anamnesis didapatkan kedua mata

merah dan nyeri terutama mata kiri . Pasien datang ke Poli Mata RSUD Salatiga dengan keluhan mata kiri terkena cahaya travo listrik ± 1 hari, mengganjal seperti ada pasir (+), kemeng (+), mata merah (+), keluar air mata terus menerus/lakrimasi (+), silau apabila melihat sinar (+), mata terasa lengket saat bangun tidur (+), kotoran warna putih kekuningan (+), pandangan kabur dan melihat warna pelangi sekitar lampu disangkal. Mata kanan mengalami hal serupa beberapa saat setelah mata kiri. Sudah diberi obat tetes (pasien tidak mengetahui nama obatnya) tetapi belum membaik. Demam (-), nyeri tenggorokan (-), batuk (-), pilek (-)

Page 29: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan hasil edema palpebra superior. Konjungtiva palpebra superior dan inferior hiperemis, tidak ditemukan folikel. Konjungtiva bulbi didapatkan injeksi konjungtiva di oculi dextra maupun okuli sinistra, sekret mukoserous tetapi tidak banyak. Kornea, COA, pupil, iris, lensa dan TIO dalam batas normal. Pemeriksaan visus dan fundus okuli tidak diperiksa.

Page 30: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Menurut hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosis konjungtivitis kataral. Konjungtivitis mukopurulen disebut juga konjungtivitis kataral akut, konjungtivitis simplek, pink eyes, merupakan penyakit menular dengan penularan melalui kontak langsung dengan sekret konjungtiva.

Disebabkan oleh basil Koch Weeks, Staphylococcus aureus, Streptococcus viridans, pneumococcus. Dapat pula bersamaan dengan morbili, parotitis epidemika, akibat penyinaran cahaya juga disebut konjungtivitis elektrika atau photophthalmia.

Page 31: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Keluhan:• Terasa seperti ada pasir atau benda asing dimata• Fotofobia • Lakrimasi • Sekret berlendir yang mengakibatkan kedua kelopak

mata melekat terutama saat bangun pagi, menyebabkan blefarospasme.

Gejala : Palpebra edema. Konjungtiva palpebra merah, kasar seperti beludru karena ada edema dan infiltrasi. konjungtiva bulbi, injeksi konjungtiva, kemosis, terdapat pseudomembran pada infeksi pneumococcus. Kadang disertai perdarahan subkonjungtiva kecil-kecil. Blefarospasme, sekret mukous, mukopurulen. Konjungtivitis kataral akuta kadang-kadang dapat sembuh sendiri oleh resistensi tubuh setelah 1-2 minggu.

Page 32: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Photopthtalmia merupakan penyakit akut dan sering menimpa pekerja las, karena pengaruh sinar ultraviolet yang dipancarkan. Sinar ultra violet merupakan sinar gelombang pendek yang tidak terlihat, mempunyai panjang gelombang antara 350 – 295 nM.

Sinar ultra violet banyak dipakai pada saat bekerja las dan menatap sinar matahari. Sinar ultra violet akan segera merusak sel epitel kornea, kerusakan ini akan segera baik kembali setelah beberapa waktu dan tidak memberikan gangguan tajam penglihatan yang menetap.

Gambaran klinis biasanya pasien akan memberikan keluhan 4 – 6 jam post trauma, pasien akan merasakn mata sangat sakit, terasa seperti ada pasir, fotofobia, blefarospasme dan konjungtiva kemotik.

Page 33: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Pengobatan: Jagalah kebersihan mata yang baik. Berikan antibiotik lokal dan sistemik setelah

sekret dibersihkan. Topikal dengan salep atau obat tetes seperti; terramycin, kemicytin, neomycin, dan garamycin atau obat-obat kemoterapeutika seperti sulfasetamid.

Prinsip terapi dengan obat topical spectrum luas. Pada 24 jam pertama obat diteteskan tiap 2 jam kemudian pada hari berikutnya diberikan 4 kali sehari selama 1 minggu. Pada malam harinya diberikan salep mata untuk mencegah belekan di pagi hari dan mempercepat penyembuhan.

Bila terdapat ulkus kornea berikan sulfas atropin ½% 2-3 tetes sehari.

Page 34: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Pengobatan pada pasien ini diberikan Tobroson tetes mata 4 x 2 gtt ODS, Per oral Ponalar 3 x 500 mg. Tobroson memiliki kandungan tobramycin dan dexamethason.

Tobramycin adalah antibiotic golongan aminoglikosida. Aminoglikosid adalah suatu golongan antibiotic bakterisid yang asalnya didapat dari berbagai species Streptomyces dan memiliki sifat-sifat kimiawi antimikroba, farmakologis, dan toksik yang karakteristik.

Golongan ini meliputi Streptomycin, neomycin, kanamycin, amikacin, gentamycin, tobramycin, sisomycin, netilmycin, dsb.

Aminoglikosida merupakan penghambat sintesis protein irreversible, namun mekanisme pasti bakteriosidnya tidak jelas. Begitu memasuki sel, ia akan mengikat protein subunit-30S yang spesifik (untuk streptomycin S12). Tobramycin efektif melawan pseudomonas aeroginosa.

Page 35: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Deksametason adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan anti-inflamasi.

Sebagai imunosupresan Deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsang.

Aktivitas anti-inflamasi Deksametason dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi.

Page 36: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Ponalar mengandung asam mefenamat merupakan kelompok antiinflamasi non steroid, bekerja dengan cara menghambat sintesa prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga mempunyai efek analgesik, antiinflamasi dan antipiretik.

Page 37: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Edukasi terhadap pasien, yaitu : Menganjurkan pasien untuk tidak menggosok-

gosok matanya. Setiap memegang mata yang sakit pasien harus mencuci tangan.

Menggunakan kacamata untuk melindungi mata dari debu dan angin yang dapat memperparah gejala.

Mata tidak ditutup oleh karena secret yang banyak.

Menggunakan pelindung mata saat bekerja terutama saat kontak dengan sinar UV

Page 38: KONJUNGTIVITIS KATARAL

Saran: Pemeriksaan bakteriologik dilakukan dengan mengambil eksudat dan dicat dengan pengecatan gram. Pembuatan kultur akan membantu memberi keterangan tentang kepekaan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan.

Page 39: KONJUNGTIVITIS KATARAL

DAFTAR PUSTAKA

1. American Academy of Opthalmology. External Disease and Cornea. Section 11. San Fransisco: MD Association, 2005-2006

2. Wijaya N. Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FK UI; 1983

3. Sidharta, I. Konjungtivitis. Dalam Ilmu Penyakit Mata. Balai penerbit FKUI, Jakarta: 1998; 43-8.

4. Vaughan,D.et al. Konjungtiva. Dalam Oftamologi Umum. Jilid I. Ed. XI. Widya Medika, Jakarta:1994;89-93.

5. Morrow, G.L. and Richard L. Abbott. Conjunctivitis. Available at http://www.aafp.org/afp/980215ap/ morrow.html:1998.