30
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia lanju t sebagai tahap akhi r sik lus ke hi dupa n me rupaka n taha p  perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang sudah mencapai usia lanj ut terse but dan merupa kan keny ata an ya ng ti dak dapat dihalangi (Stanley, 200 6). Secara individu, pada usia dia tas tahun terjadi proses  penuaan secara alamiah yang nantinya akan menimbulkan masalah !isik, mental, sosi al, ekonomi, dan psikol ogis. Salah sat u masal ah ke seh atan ya ng perl u mendapatkan perhatian serius pada masa usia lanjut adalah osteoporosis. "steoporosis adalah penyakit metabolik tulang yang mempunyai si!at#si!at khas berupa massa tulang ya ng rendah disertai mi kr oarsi tek tur tulan g dan  penurunan kualitas jaringan tulang yang a khirnya dapat menimbulkan kera puhan tul ang dan menyeb abk an !rak tur. "st eop oro sis dis ebu t sebaga i sil ent des ease karena proses kepadatan tulang bekurang secara perlahan dan berlangsung secara  progresi! selama bertahun#tahun tanpa disadari disertai tanpa adanya gejala. $ah kan pas ien "st eoporo rsis yan g dap at dii denti! ikas i set elah ter jadi !raktur ha nya ku ran g dari 2% (&osma n, 200'). enderi ta "steopor osis beresik o menga lami !raktur yang meningkatk an beban sosioekon omi berup a peraat an  biaya yang besar. Selain itu juga menyebabkan kecacatan, ketergantungan pada ora ng lai n yan g menye babkan gan ggu an akt ivi tas hid up, !ungsi sos ial, dan gangguan psikologis sehingga terjadi penurunan kualitas hidup bahkan sampai menyebabkan kematian. *esiko kematian bagi pria yang menderita "steoporosis sama dengan orang yang menderita kanker prostat. Sedangkan resiko kematian  bagi anita sama dengan orang yang menderita kanker payudara bahkan lebih tinggi dari orang yang menderita kanker rahim (+andra, 200'). enyak it ke ra pu ha n tu la ng in i melanda seluruh dun ia dan telah mel umpu hka n ju ta an oran g. a kt a dar i le mb aga  National Osteoporosis  Foundation di -merika menunjukkan hasil yang memprihatinkan. ebih dari /.  juta orang di -merika menderita tulang patah setiap tahunnya yang diakibatkan ole h ost eop orosis dan hampir 1 jut a ora ng lai nny a dip erkirak an men gala mi 1

Komunitas SGD Lansia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 1/30

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap

 perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang sudah

mencapai usia lanjut tersebut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat

dihalangi (Stanley, 2006). Secara individu, pada usia diatas tahun terjadi proses

 penuaan secara alamiah yang nantinya akan menimbulkan masalah !isik, mental,

sosial, ekonomi, dan psikologis. Salah satu masalah kesehatan yang perlu

mendapatkan perhatian serius pada masa usia lanjut adalah osteoporosis.

"steoporosis adalah penyakit metabolik tulang yang mempunyai si!at#si!at

khas berupa massa tulang yang rendah disertai mikroarsitektur tulang dan

 penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan

tulang dan menyebabkan !raktur. "steoporosis disebut sebagai silent desease

karena proses kepadatan tulang bekurang secara perlahan dan berlangsung secara

 progresi! selama bertahun#tahun tanpa disadari disertai tanpa adanya gejala.

$ahkan pasien "steopororsis yang dapat diidenti!ikasi setelah terjadi !raktur 

hanya kurang dari 2% (&osman, 200'). enderita "steoporosis beresiko

mengalami !raktur yang meningkatkan beban sosioekonomi berupa peraatan

 biaya yang besar. Selain itu juga menyebabkan kecacatan, ketergantungan pada

orang lain yang menyebabkan gangguan aktivitas hidup, !ungsi sosial, dan

gangguan psikologis sehingga terjadi penurunan kualitas hidup bahkan sampai

menyebabkan kematian. *esiko kematian bagi pria yang menderita "steoporosis

sama dengan orang yang menderita kanker prostat. Sedangkan resiko kematian bagi anita sama dengan orang yang menderita kanker payudara bahkan lebih

tinggi dari orang yang menderita kanker rahim (+andra, 200').

enyakit kerapuhan tulang ini melanda seluruh dunia dan telah

melumpuhkan jutaan orang. akta dari lembaga  National Osteoporosis

 Foundation di -merika menunjukkan hasil yang memprihatinkan. ebih dari /.

 juta orang di -merika menderita tulang patah setiap tahunnya yang diakibatkan

oleh osteoporosis dan hampir 1 juta orang lainnya diperkirakan mengalami

1

Page 2: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 2/30

kerendahan densitas tulang (kerapuhan tulang) yang mengakibatkan mereka

 berada dalam kondisi terancam menderita osteoporosis (&lupster, 200').

nternational "steoporosis oundation (") mencatat 20% pasien patah tulang

"steoporosis meninggal dalam aktu satu tahun. Sepertiga diantaranya harus

terus berbaring di tempat tidur, sepertiga lainnya harus dapat dibantu untuk dapat

 berdiri dan berjalan. 3anya sepertiga yang dapat sembuh dan beraktivitas optimal

(Suryati, - 4uraini, 2006).

revalensi "steoporosis di ndonesia sudah mencapai /',5%. $erdasarkan

hasil analisis data resiko osteoporosis oleh uslitbang i7i 8epkes bekerja sama

dengan onterra $rand ndonesia yang dipublikasikan tahun 2006 menyatakan 2

dari orang ndonesia memiliki resiko "steoporosis. 3al ini juga didukung oleh

ndonesian 9hite aper yang dikeluarkan oleh erhimpunan osteoporosis

ndonesia (erosi) pada tahun 2005 yaitu "steoporosis pada anita yang berusia

di atas 0 tahun mencapai 2,% dan pada pria di usia diatas 0 tahun mencapai

2:,:. Secara keseluruhan percepatan proses penyakit "steoporosis pada anita

sebesar :0% dan pria 20% (;inropa, 20/).

Usia bertambah dan tingkat kesegaran jasmani akan menurun. Untuk 

mengatasi masalah tersebut, lansia dengan osteoporosis perlu melakukan latihan

kebugaran !isik, salah satunya adalah dengan senam osteoporosis. emberian

senam osteoporosis pada lanjut usia dimulai dengan intensitas dan aktu yang

ringan kemudian meningkat secara perlahan#lahan serta tidak bersi!at

kompetiti!<bertanding. Senam osteoporosis bagi lanjut usia mempunyai man!aat

 besar karena dapat meningkatkan kemampuan aerobik yaitu akan meningkatkan

aliran darah dan volume pasokan darah yang membaa oksigen ke organ#organ

tubuh terutama ke organ otak. 3al ini didukung oleh penelitian selama /0 tahun pada pria lanjut usia berdasarkan data dari inlandia, talia dan $elanda oleh

tentang hubungan akti!itas !isik dengan penurunan kogniti!. enelitian tersebut

menyimpulkan baha penurunan !rekuensi, intensitas dan durasi akti!itas akan

mempercepat proses penurunan !ungsi kogniti! (=arolina, 200').

2

Page 3: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 3/30

1.2 Rumusan Masalah

*umusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah >

/) $agaimana konsep lanjut usia ?

2) $agaimana konsep osteoporosis promosi kesehatan ?) $agaimana konsep promosi kesehatan ?

1) $agaimana konsep senam osteoporosis ?

1.3 Tujuan

+ujuan pembuatan makalah ini adalah @

/) ;engetahui konsep lanjut usia.

2) ;engetahui konsep osteoporosis.

) ;engetahui konsep promosi kesehatan.

1) ;engetahui konsep senam osteoporosis.

BAB II

TINAUAN PU!TA"A

3

Page 4: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 4/30

2.1 Lans#a

2././ engertian

anjut usia adalah suatu proses !isiologis yang tidak dapat

dihindari, ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh

 beradaptasi terhadap stress di lingkungan. Undang#undang nomor 

/ +ahun /'': bab / pasal / ayat 2 tentang kesejahteraan lanjut

usia, menjelaskan lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia

60 tahun keatas (erry A!endi, 200'). World Health Organization

(93") tahun 2002 membagi golongan lansia menjadi 1 yaitu usia

 pertengahan (middle age) 1 #' tahun, lanjut usia (elderly) 60#51

tahun, lanjut usia tua (old ) 5#'0 tahun serta usia sangat tua (very

old ) diatas '0 tahun. 8ari de!inisi di atas dapat disimpulkan baha

lanjut usia adalah tahapan perkembangan !isiologis yang ditandai

dengan penurunan kemampuan tubuh beradaptasi terhadap stress,

 perubahan dan penurunan di berbagai aspek kehidupannya,

meliputi kemampuan !isik, !ungsional serta peran sosialnya di

lingkungannya.

2./.2 erubahan Sistem +ubuh ansia+eori biologis menjelaskan jika proses menua menyebabkan

terjadinya perubahan molekuler dan seluler dalam sistem organ

utama serta kemampuan tubuh untuk ber!ungsi secara adekuat

untuk melaan penyakit. =ondisi tersebut menyebabkan terjadinya

serangkaian perubahan dalam sistem tubuh, meliputi sistem

sensoris, sistem integumen, sistem muskuloskeletal, sistem

neurologis, sistem kardiovaskuler, sistem pulmonar, sistem

endokrin, sistem renal dan urinaria, sistem gastrointestinal hingga

sistem reproduksi (Stanley, 2006).

a. Sistem ;uskuloskeletal

+ulang kehilangan kepadatannya (density) dan semakin rapuh,

ki!osis, persendian membesar dan menjadi kaku, tendon

mengerut dan mengalami sklerosis, atro!i serabut otot sehingga

gerak seseorang menjadi lambat, otot#otot kram dan menjadi

tremor (erry A!endi, 200').

4

Page 5: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 5/30

erubahan sistem muskuloskeletal pada lansia dapat di

kelompokkan berdasarkan komponen penyusunnya, meliputi @

a) Baringan penghubung (kolagen dan elastin), kolagen sebagai

 pendukung utama pada kulit, tendon tulang, kartilago dan

 jaringan pengikat mengalami perubahan menjadi bentangan

yang tidak teratur. erubahan pada kolagen tersebut

merupakan penyebab turunnya !leksibilitas pada lansia

sehingga menimbulkan dampak berupa nyeri, penurunan

kemampuan untuk meningkatkan kekuatan otot, kesulitan

 bergerak dari duduk ke berdiri, jongkok dan berjalan dan

hambatan dalam melakukan kegiatan setiap harinya. b) =artilago, jaringan kartilago pada persendin lunak dan

mengalami granulasi dan akhirnya perukaan sendi menjadi

rata, kemudian kemampuan kartilago untuk regenerasi

 berkurang dan degenerasi yang terjadi cenderung kearah

 progresi!, konsekuensinya kartilago pada persendian

menjadi rentan terhadap gesekan. erubahan tersebut sering

terjadi pada sendi besar penumpu berat badan. -kibatnya

 perubahan itu sendi mengalami peradangan,kekakuan,

nyeri, keterbatasan gerak dan terganggunya aktivitas sehari#

hari.

c) "tot, perubahan struktur otot pada penuaan sangat

 bervariasi. enurunan jumlah dan ukuran serabut otot,

 peningkatan jaringan penghubung dan jaringan lemak pada

otot mengakibatkan e!ek negati!. 8ampak perubahan

mor!ologis pada otot adalah penurunan kekuatan penurunan!leksibilitas, peningkatan aktu reaksi dan penurunan

kemampuan !ungsional otot. Untuk mencegah perubahan

lebih lanjut, dapat diberikan latihan untuk mempertahankan

mobilitas.

d) Sendi, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligament

dan !asia mengalami penurunan elastisitas. igament dan

 jaringan periarkular mengalami penurunan daya lentur dan

elastisitas. +erjadi degenerasi, erosi dan kalsi!ikasi pada

5

Page 6: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 6/30

kartilago dan kapsula sendi. Sendi kehilangan

!leksibilitasnya sehingga terjadi penurunan luas dan gerak 

sendi. =elainan tersebut dapat menimbulkan gangguan

 berupa bengkak, nyeri, kekakuan sendi, gangguan jalan dan

akti!itas keseharian lainnya. Upaya pencegahan kerusakan

sendi antara lain dengan memberikan tehnik perlindungan

sendi dalam beraktivitas.

2.2 $ste%&%r%s#s

2.2./ 8e!inisi

"steoporosis memiliki asal kata osteo (tulang) dan  porosis

(berlubang). "steoporosis sering disebut sebagai  silent killer oleh

karena terjadi secara diam dan perlahan bahkan tanpa disertai

gejala spesi!ik. "steoporosis merupakan gangguan tulang akibat

metabolik, dimana laju resorpsi tulang meningkat dan laju

 pembentukan tulang menurun yang berakibat pada penurunan

massa tulang. =ehilangan kalsium dan !os!at pada tulang

menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah keropos sehingga

sangat rentan akan !raktur (Stockslager C Schae!!er, 200: >

9irakusumah, 2005)2.2.2 Atiologi

a. "steoporosis primer dapat diklasi!ikasikan menjadi

(Stockslager C Schae!!er, 200:) @

/. diopatik @ dapat menyerang anak#anak dan deasa

2. +ipe / (pascamenopouse) @ menyerang anita usia /

hingga 5 tahun yang merupakan akibat dari hilangnya

 perlindungan estrogen terhadap tulang yang menyebabkan

hilangnya tulang trabekular dan beberapa tulang kortikal.

raktur vertebra dan pergelangan tangan juga sangat

mungkin terjadi

. +ipe 2 (senil) @ menyerang anita usia 50 hingga : tahun

yang menyebabkan hilangnya tulang trabekular dan

 beberapa tulang kortikal yang diikuti !raktur humerus

 proksimal, tibia proksimal, leher !emural dan pelvis.

 b. "steoporosis sekunder @ dapat terjadi sebagai akibat konsumsi

steroid, heparin dan konsumsi alkohol dalam jangka aktu

6

Page 7: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 7/30

yang lama. enyebab lainnya meliputi imobilisasi tulang pada

hemiplegi, malnutrisi, artritis reumatoid, penyakit hati,

malabsorpsi de!isiensi vitamin &, intoleransi laktosa,

hipertiroidisme, osteogenesis imper!ekta, dan penyakit &hysing

2.2. encegahan

a. encegahan rimer

encegahan primer adalah upaya terbaik, paling murah dan mudah.

a) =alsium

=alsium dibutuhkan untuk mineralisasi tulang, sehingga

menjadi kuat. ;akanan yang cukup mengandung kalsium

adalah sayuran hijau, jeruk, citrun, susu, keju, yoghurt. b) atihan atau -ktivitas isik ( Exercise Therappy)

atihan !isik harus ada unsur pembebanan pada tubuh atau

anggota gerak dan penekanan pada tulang, seperti berjalan,

 jogging, aerobik, atau naik turun tangga. atihan yang sangat

 berlebihan sangat tidak dianjurkan karena dapat mengganggu

menstruasi (menjadi amenorrhea) karena akan meningkatkan

massa tulang.

c) +erapi atihahn atau atihan yang 8ianjurkan

Balan dan berenang dianjurkan setiap hari 0 menit. =alau

sudah cukup terlatih, latihan dapat ditingkatkan dengan jarak 

yang lebih jauh, tetapi aktu yang sama serta bersepeda

dengan mengikuti pedoman untuk tiap#tiap individu, termasuk 

 postur, beban, tingginya dudukan, tahanan dan kecepatannya.

d) 3indari aktor#!aktor sebagai berikut@

;enurunkan absorpsi kalsium, meningkatkan pengrusakan

tulang, atau mengganggu pembentukan tulang, seperti

merokok, peminum alkohol, pemberian obat seperti

kortikosteroid maka suplemen kalsium harus ditambahkan.

 b. encegahan Sekunder

a) =onsumsi =alsium. enurunan masa tulang terjadi pada anita

menopause yang asupan kalsiumnya kurang dari 100mg<hari.

7

Page 8: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 8/30

 b) Astrogen *epleacement +herapy (A*+) atau +erapi Sulih

3ormon (+S3). Semua anita pada saat menopause

mempunyao resiko osteoporosis, karenanya dianjurkan

 pemakaian *+ pada mereka yang tak ada kontraindiksi.

c) atihan. atihan !isik bagi penderita osteoporosis, bersi!at

spesi!ik dan individual, memperhatikan berat ringannya

osteoporosis sehingga perlu mendapat supervise dari tenaga

medis<!isioterapi individu per individu.

d) ntervensi !isioterapi secara spesi!ik berdasarkan kajian

 problematik.

e) =alsitonin. $ekerja menghambat pengeroposan tulang dan

diindikasikan untuk pasien yang tidak dapat menggunakan *+.

!) Ditamin 8 yang !ungsi utamanya untuk membantu penyerapan

kalsium diusus.

'. Pen'egahan Ters#er

Setelah pasien mengalami !raktur osteoporosis, jangan dibiarkan

 berbaring terlalu lama. Sejak aal peraatan disusun rencana

 pergerakan, mulai dari pergerakan pasi! sampai akti! dan ber!ungsi

mandiri.

2.3 Pr%m%s# "esehatan Lans#a

a. engertian romosi =esehatan

romosi kesehatan adalah usaha atau kegiatan untuk membantu individu,

kelompok, dan masyarakat dalam meningkatkan kemampuan baik 

 pengetahuan, sikap, maupun keterampilan untuk mencapai hidup sehat

secara optimal. (4otoatmodjo, 20/2).

 b. +ujuan romosi =esehatan

+ujuan promosi kesehatan secara umum yaitu untuk mengubah

 perilaku individu atau masyarakat dalam bidang kesehatan. Selain hal

tersebut, tujuan pendidikan kesehatan menurut 4otoatmodjo (20/2)

ialah @

8

Page 9: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 9/30

/) ;enjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat.

2) ;enolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok 

mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.

) ;endorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana

 pelayanan kesehatan yang ada

c. Sasaran romosi =esehatan

Sasaran promosi kesehatan menurut 4otoatmodjo (20/2), adalah

sebagi berikut @

/) Sasaran primer 

;asyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala

upaya pendidikan atau promosi kesehatan sesuai dengan permasalah

kesehatan maka sasaranini dapat dikelompokkan menjadi kepalakeluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui

untuk masalah =- (=esehatan bu dan -nak), anak sekolah untuk 

kesehatan remaja dan sebagainya. Upaya promosi kesehatan yang

dilakukan terhadap sasaran primer ini selalu dengan strategi

 pemberdayaan masyarakat.

2) Sasaran sekunder 

ara tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat istiadat dan

sebagainya disebut sebagai sasaran seunder karena dengan

memberikan pendidikan kesehatan kepada kepala kelompok ini

diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini akanm memberikan

 pendidikan kesehatan kepada masyarakat sekitarnya.

) Sasaran tersier 

ara pembuat keputusan atau perilaku atau penentu kebijkan

 baik ditingkat pusat maupun daerah adalah sasaran tersier pendidikan

kesehatan, dengan kebijakan#kebijakan atau keputusan yang

dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap

 perilaku pada tokoh masyarakat (sasaran sekunder) dan juga ke

masyarakat umum (sasaran primer).

d. ;etode romosi =esehatan

Untuk mencapai hasil yang optimal, pendidikan kesehatan

memerlukan metode yang tepat. ;etode pendidikan kesehatan

disesuaikan dengan sasaran yang akan di berikan pendidikan kesehatan.

Sasaran kelompok maka metodenya harus berbeda dengan sasaran massa

9

Page 10: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 10/30

dan sasaran individual, dan begitu pula dengan sebaliknya (4otoatmodjo,

20/2).

;enurut 4otoatmodjo (20/2) metode pendidikan individual dapat

dibagi menjadi @ /) bimbingan dan penyuluhan, 2) aancara. ;etode

 pendidikan kelompok dibagi menjadi @ /) kelompok besar dengan metode

ceramah dan seminar, 2) kelompok kecil dengan metode diskusi

kelompok, curah pendapat, bola salju, kelompok#kelompok kecil,

 bermain peran, dan permainan simulasi. ;etode pendidikan massa

meliputi @ ceramah umum, berbincang#bincang, simulasi, tulisan#tulisan

di majalah atau koran, dan billboard.

e. ;edia romosi =esehatan

;edia penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk 

menampilkan pesan in!ormasi yang ingin disampaikan oleh komunikator 

sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya

diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positi! terhadap kesehatan.

enyuluhan kesehatan tak dapat lepas dari media karena melalui media,

 pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga

sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan

untuk mengadopsinya ke perilaku yang positi!. +ujuan atau alasan

mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan

kesehatan antara lain adalah @

/) ;edia dapat mempermudah penyampaian in!ormasi.

2) ;edia dapat menghindari kesalahan persepsi.

) ;edia dapat memperjelas in!ormasi.

1) ;edia dapat mempermudah pengertian.

) ;edia dapat mengurangi komunikasi verbalistik.

6) ;edia dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan

mata.

5) ;edia dapat memperlancar komunikasi.

$erdasarkan !ungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media

ini dibagi menjadi yakni @

/) ;edia cetak

;edia ini mengutamakan pesan#pesan visual, biasanya terdiri dari

gambaran sejumlah kata, gambar atau !oto dalam tata arna. Eang

termasuk dalam media ini adalah booklet, lea!let, !lyer (selebaran),

10

Page 11: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 11/30

!lip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau

majalah, poster, !oto yang mengungkapkan in!ormasi kesehatan. -da

 beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup

 banyak orang, biaya rendah, dapat dibaa kemana#mana, tidak perlu

listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah

 belajar. ;edia cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat

menstimulir e!ek gerak dan e!ek suara dan mudah terlipat.

2) ;edia elektronik

;edia ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat

dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika.

Eang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, video !ilm,

cassette, &8, D&8. Seperti halnya media cetak, media elektronik ini

memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami,

lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut

sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan

diulang#ulang serta jangkauannya lebih besar. =elemahan dari media

ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat

canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu

 berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan

keterampilan untuk mengoperasikannya.

) ;edia luar ruang

;edia menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media

cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran,

 banner dan televisi layar lebar. =elebihan dari media ini adalah lebih

mudah dipahami, lebih menarik, sebagai in!ormasi umum dan

hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera,

 penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relati! 

 besar.=elemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit

rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang,

 peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan

 penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.;edia

 penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu

memberikan in!ormasi atau pesan#pesan kesehatan yang sesuai

11

Page 12: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 12/30

dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu

untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.

!. =onsep romosi =esehatan ada ansia

romosi kesehatan dan proteksi kesehatan adalah dua elemen

 pencegahan primer. romosi kesehatan menekankan pada upaya

membantu masyarakat mengubah gaya hidup mereka dan bergerak 

menuju kondisi kesehatan yang optimum sedangkan !okus proteksi

kesehatan adalah melindungi individu dari penyakit dan cedera dengan

memberikan imunisasi dan menurunkan pemajanan terhadap agens

karsinogenik toksin dan hal F hal yang membahayakan kesehatan di

lingkungan sekitar. =onsep kesehatan lansia harus ditinjau kembali dalam

upaya merencanakan intervensi promosi kesehatan. ilner dan 9illiams

(/''5) mende!inisikan kesehatan lansia sebagai kemampuan lansia untuk 

hidup dan ber!ungsi secara e!ekti! dalam masyarakat serta untuk 

menumbuhkan rasa percaya diri dan otonomi sampai pada tahap

maksimum, tidak hanya terbebas dari penyakit. -pabila dibandingkan

dengan kelompok usia lainnya di -merika lansia lebih akti! dalam

mencari in!ormasi mengenai kesehatan dan mempunyai kemauan untuk 

mempertahankan kesehatan dan kemandirinya. romosi kesehatan harus

 benar F benar ber!okus pada perilaku beresiko yang dapat dimodi!ikasi

yang disesuaikan dengan masalah kesehatan utama menurut usia

(US833S, /'':). Secara umum, pelayanan kesehatan untuk lansia

memiliki tiga tujuan @

/) ;eningkatkan kemampuan !ungsional

2) ;emperpanjang usia hidup

) ;eningkatkan dan menurunkan penderita ( "G;alley dan $lakeney,

/''1 )

8alam memaksimalkan promosi kesehatan lansia di komunitas

dibutuhkan suatu pendekatan multiaspek. +arget intervensi harus

mengarah pada individu dan keluarga serta kelompok dan komunitas.

2.( !enam $ste%&%r%s#s

a. engertian senam osteoporosis

Senam osteoporosis yaitu kegiatan yang merangsang kekuatan otot, tulang

dan latihan yang biasanya ditambah beberapa bentuk permainan#

 permainan untuk meningkatkan koordinasi, keseimbangan dan kelenturan.

12

Page 13: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 13/30

Senam osteoporosis merupakan kombinasi beberapa jenis latihan yang

 bersi!at aerobik dengan benturan ringan, latihan kekuatan dengan

menggunakan beban di kedua tangan, latihan keseimbangan dan latihan

 perna!asan.

 b. rinsip olahraga secara umum pada lansia @

/. emanasan harus lebih lama (/0#/ menit), gerakan lebih santai,

menggerakkan seluruh sendi dan otot, tetapi pada dasarnya lebih

 perlahan dengan beban yang lebih ringan

2. atihan otot (/#20 menit) untuk meningkatkan kekuatan otot, latihan

dilakukan dengan beban ringan atau tanpa beban tetapi menambahkan

gerakan

. atihan aerobic (0#60 menit). atihan paling sederhana adalah jalankaki km<jam

1. endinginan (/0#/ menit)

c. +ujuan Senam

+ujuan senam osteoporosis adalah untuk mengurangi atau melakukan

 pencegahan terhadap pengeroposan tulang. Upaya ini perlu dilakukan

secara teratur agara mendapat hasil yang maksimal serta dapat

mengurangi risiko yang mungkin terjadi.Senam osteoporosis dapat

dikatakan senam yang bersi!at individual, karena intensitasnya

 bergantung pada kemampuan masing#masing orang. Sebelum melakukan

senam ini sebaiknya melakukan konsultasi kepada dokter.

d. +ahap Senam

-da beberapa tahap dalam senam osteoporosis, yakni pra senam, senam,

dan pasca senam.

/. ada pra senam dilakukan pemeriksaan riayat penyakit dan cidera,

tingkat aktivitas !isik, kekuatan dan keseimbangan otot, dan tes

kardiovaskuler meliputi pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi.

enderita hipertensi memiliki keterbatasan untuk melakukan gerakan

tertentu dan tidak diperkenankan menggunakan alat.

2. ada tahap senam dilakukan dengan posisi duduk di kursi, bisa

menggunakan alat berupa tongkat atau beban, matras pada saat posisi

 berbaring. Senam dilakukan pada posisi duduk karena ada bagian

tulang yang mudah rapuh dan patah pada manusia yaitu bagian

 pergelangan tangan, tulang belakang, serta paha atas.

13

Page 14: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 14/30

e. rinsip Senam "steoporosis

/. atihan beban dan latihan daya tahan. atihan beban terdiri dari

 beberapa gerakan yang melatih kekuatan tulang dalam gerakan teratur 

namun dinamis. ungsinya adalah mengembalikan respon sara! dan

tulang sehingga mampu bergerak secara alami. $esarnya beban

tergantung dari kemampuan !isik seseorang secara berbeda.

2. atihan daya tahan dijalankan dalam bentuk aerobic low impact .

=emampuan tiap orang berbeda dan harus dikonsultasikan terlebih

dulu sebelum menjalankan senam. eserta sebaiknya berlatih secara

 bertahap untuk menghindari cidera dari gerakan !isik yang berlebih

dan terburu#buru.

. emanasan dilakukan selam /0 menit dengan jalan di tempat atau

duduk, gerakkan bahu, siku, tangan, kaki, lutut, pinggung. =emudian

lakukan peregangan menit. akukan secara lembut, hati#hati, dan

 bertahap.

1. atihan inti sekitar 20 menit merupakan kumpulan gerak bersi!at

ritmis atau berirama agak cepat. Utamakan gerakan, tarikan, dan

tekanan pada daerah yang sering mengalami osteoporosis seperti

tulang pungging, paha, panggul, dan pergelangan tangan. atihan

 beban dengan bantal pasir, dumbbell, atau apa saja yang dapat

digenggam dengan berat :00#/000 gram untuk satu tangan.

. endinginan dilakukan dengan mengulangi gerakan peregangan

seperti pada aal pemanasan, dan lakukan gerakan menarik napas dan

 buang napas secara teratur. Bika memungkinkan lakukan senam lantai

kira#kira /0 menit yang merupakan gabungan gerakan peregangan,

 penguatan, dan koordinasi. akukan dengan lembut dan perlahan

dalam posisi nyaman, rileks, dan napas yang teratur.6. asca senam dilakukan pemeriksaan tanda#tanda vital meliputi nadi,

 pernapasan, dan tekanan darah.

5. Senam osteoporosis sebaiknya dilakukan secara teratur dengan

!rekuensi # kali seminggu. Setiap latihan sekitar 20#0 menit.

Senam dilakukan dengan intensitas rendah kemudian meningkat

 bertahap sesuai kemampuan peserta senam. Senam sebaiknya

dikombinasikan dengan olahraga lain secara bergantian, misalnya hari

14

Page 15: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 15/30

 pertama senam, hari kedua jalan kaki, hari ketiga senam, hari keempat

 jalan kaki, hari kelima senam, hari keenam dan ketujuh istirahat.

:. Balan kaki dapat pula mencegah osteoporosis. Balan kaki lebih banyak 

memberi tekanan pada sumbu tulang. =etika kita berjalan, tulang

tungkai baah, tungkai atas, tulang paha dan tulang betis akan saling

 bertemu dan mendorong satu sama lain. Sementara itu telapak kaki

akan menjejak lantai dan lututnya tertekan oleh tulang paha.

=emudian tulang paha akan ditekan tulang panggul, sehingga tulang#

tulang tersebut menjadi lebih padat karena menjadi satu sumbu. Bika

rutin melakukan latihan !isik itu, maka osteoporosis pun bisa dicegah.

 4amun jika sudah terkena osteoporosis maka latihan ini akan menjagaagar kondisi tidak semakin parah.

!. arangan atihan

atihan yang tidak boleh dilakukan penderita osteoporosis @

/. atihan atau aktivitas !isik yang berisiko benturan atau pembebanan

 berlebih pada tulang punggung karena akan menambah risiko patah

tulang punggung. 3indari latihan berupa lompatan, senam aerobic,

dan ogging 

2. atihan atau aktivitas !isik yang mengharuskan membungkuk ke

depan dengan punggung melengkung karena dapat mengakibatkan

cidera ruas tulang belakang. +idak boleh melakukan sit up, meraih jari

kaki, dll

. atihan atau aktivitas !isik yang mengharuskan menggerakkan kaki ke

samping atau menyilangkan badan dengan beban karena

meningkatkan risiko patah tulang pinggul

g. -njuran latihan penderita osteoporosis @

/. Balan kaki secara teratur 1.km<jam selama 0 menit, lima kali dalamseminggu

2. atihan beban untuk kekuatan otot, yaitu dengan mengangkat

dumbbell  kecil untuk menguatkan pinggul, paha, punggung, lengan,

dan bahu

. atihan meningkatkan keseimbangan dan kesigapan

1. atihan melengkungkan punggung ke belakang, dapat dilakukan

dengan duduk di kursi, dengan atau tanpa penahan untuk menguatkan

15

Page 16: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 16/30

otot yang menahan punggung agar tetap tegak mengurangi

kemungkinan bungkuk 

h. atihan di rumah

/. Stretching

a. ;enundukkan kepala

8uduk di bangku dengan punggung tegak. etakkan kedua

telapak tangan di belakang telinga. 8orong kepala dengan

 bantuan telapak tangan ke baah hingga otot leher terasa teregang

maksimal. akukan gerakan ini perlahan agar tidak cedera dan

tahan : hitungan.

 b. ;engangkat kepala

8uduk di bangku dengan punggung tegak. Satukan telapak tangan

dan letakkan di baah bahu. 8orong kepala ke atas secara

 perlahan, tahan : hitungan

16

Page 17: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 17/30

c. ;enengokkan kepala ke kanan kiri

8uduk di bangku dengan punggung tegak. Secara perlahan,tengokkan kepala ke kiri, tahan : hitungan, ganti menengok ke

kanan dengan hitungan yang sama.

17

Page 18: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 18/30

d. atahkan leher 

8uduk di bangku dengan punggung tegak. -ngkat tangan kanan

ke atas dan letakkan di atas kuping kiri. Secara perlahan, patahkan

leher ke kanan dengan bantuan tangan kanan, tahan : hitungan.

=embali ke posisi semula. akukan hal yang sama untuk arah kiri

dengan hitungan yang sama pula.

e. "tot $icep

8uduk di kursi dengan punggung tegak. ipat tangan kanan ke

samping dalam dan tahan dengan tangan kiri. 8orong secara

 perlahan tangan kanan dengan bantuan tangan kiri. +ahan :

hitungan dan gantilah dengan tangan lainnya.

!. "tot +ricep

18

Page 19: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 19/30

8uduk di kursi dengan punggung tegak. -ngkat dan lipat tangan

kanan sebatas siku ke belakang dan tahan dengan tangan kiri.

8orong tangan kanan ke baah secara perlahan dengan bantuan

tangan kiri hingga otot tricep teras tertarik. +ahan : hitungan dan

ganti dengan tangan lainnya.

2. nti

a.  !eg Extension

8uduk di bangku dengan punggung tegak dan gunakan beban pada

 pergelangan kaki. etakkan kedua tangan di atas paha dan angkat

kaki kanan ke atas dengan lutut ditekuk (a).

antas luruskan kaki kanan ke depan.(b). akukan gerakan : kali

dan gantilah dengan kaki lain. ;asing#masing gerakan dilakukan

sebanyak tiga set. +arget @ utut.

19

Page 20: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 20/30

 b. oer $ack Strengthening ith $all

+erlentang di matras dengan kedua kaki diletakkan di atas

stanbility ball, sedangkan kedua tangan lurus di samping tubuh (a).

Secara perlahan angkat pantat dan tahan : hitungan, lantas kembali

ke posisi semula (b). akukan gerakan ini tiga kali. +arget @ "tot

aha $elakang.

c. eg &url

asang beban pada pergelangan kaki kemudian tengkurap di atas

matras, dengan kaki kiri ditekuk sedikit ke atas. =edua tangan

disatukan dan letakkan di baah dagu (a). -ngkat dan tekuk kaki

kiri sebatas lutut mendekati pantat. +ahan : hitungan dan kembali

ke posisi semula. anti dengan kaki lainnya dengan gerakan dan

20

Page 21: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 21/30

hitungan yang sama. akukan gerakan untuk masing#masing kaki

sebanyak tiga kali. +arget@ =ekuatan aha 8epan.

d. eg ress 9ith *ubbe

8uduk di matras dengan punggung tegak. =aki kiri lurus,

sedangkan kaki kanan ditekuk ke atas dan dikalungkan rubber 

 berukuran panjang dengan bagian diletakkan pada telapak kaki.

=edua tangan memegang ujung rubber (a). uruskan kaki kanan,

tahan : hitungan dan kembali ke posisi semula (b). ganti dengan

kaki lain dan lakukan gerakan yang sama serta hitungan yang sama

 pula.

21

Page 22: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 22/30

e. $ack up ree

+engkurap di matras dengan kedua kaki lurus sejajar lantai dan

dibuka selebar bahu. +ekuk kedua tangan sebatas siku dan dibuka

lebar ke samping dada. -ngkat kaki dan tangan secara bersamaan,

tahan : hitungan dan kembali ke posisi semula. akukan gerakan

ini tiga kali.

!. nner +high ith $all

8uduk di bangku dengan punggung tegak. etakkan pressure ball

di antara kedua paha. +ekan bola tersebut dengan paha. akukan

gerakan ini : kali sebanyak set. +arget @ "tot aha 8alam

22

Page 23: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 23/30

g. enguatan otot @

$erkonsentrasi pada bagian punggung, bahu, lengan, dan kaki

 bagian atas. Bika menggunakan alat#alat senam atau olah raga @

a) Umumnya tidak menggunakan lebih dari dua alat bantu pada

otot yang sama

 b) ;ulailah dengan satu alat yang diulang #/2 kali tergantung

kekuatan otot masing#masing peserta

c) +ambahkan beban seringan mungkin

23

Page 24: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 24/30

BAB 3

PENUTUP

1.1 "es#m&ulan

"steoporosis merupakan ancaman terbesar bagi lansia. "steoporosis

dapat berdampak pada tubuh lansia mulai dari nyeri sendi hingga

tergangguanya  "ctivity #aily !iving $"#!%. ni menunjukan untuk 

memberikan pendidikan kesehatan dan pencegahan penyakit pada lansia

haruslah dengan metode yang tepat agar lansia mudah mengerti dan dapat

mudah melakukan perilaku yang sehat.

"leh karena inilah penggunaan metode ceramah dan simulasi dalam

 promosi kesehatan pada lansia sangatlah tepat karena metode ceramah ini

merupakan suatu metode pemberian pendidikan kesehatan yang sangat

mudah di tangkap oleh lansia, selain itu diberikan juga simulasi dimana

metode ini lansia tidak hanya melihat namun juga mengikuti setiap gerakan

yang diinstruksikan sehingga lansia dapat mudah melakukan serta mengingat

gerakan F gerakannya. 

1.2 !aran

Sebaiknya senam osteoporosis menjadi kegiatan yang rutin pada

lansia agar lansia lebih sehat dan bugar. Sebaiknya senam tidak hanya di

lakukan saat kegiatan posyandu saja, namun juga dapat di lakukan di rumah

 bersama kelurga agar lansia lebih termotivasi dalam melakukan senam.

DA)TAR PU!TA"A

24

Page 25: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 25/30

&osman, elicia. 200'. Osteoporosis & 'anduan !engkap agar Tulang "nda Tetap

(ehat . Eogyakarta @ $#irst.

=arolina, ;aha sari. 200'.  Hubungan 'engetahuan dan 'encegahan

Osteoporosis yang #ilakukan !ansia di )ecamatan *edan (elayang+

;edan @ Universitas Sumatera Utara akultas =edokteran Burusan lmu

=eperaatan. (online)

;inropa, -ida. 20/.  Faktor,Faktor -ang .erhubungan #engan /esiko

Osteoporosis 'ada !ansia #i )enagarian "pi,"pi Wilayah )era

 'uskesmas 'asar .aru )ecamatan .ayang )abupaten 'esisir (elatan

Tahun 0123+ adang @ Stikes ;ercubaktijaya. ("nline)

Stanley, ;. 2006. .uku "ar )eperawatan 4erontik+ Adisi 2. Bakarta @ A&.

+andra, 3ans. 200'. (egala (esuatu -ang harus "nda )etahui Tentang 

Osteoporosis5 *engenal5 *engatasi dan *encegah Tulang )eropos.

Bakarta@ramedia ustaka Utama

&osman, . (200'). Osteoporosis5 'anduan !engkap untuk )esehatan Tulang

 "nda+ Bakarta@ $entang ustaka.

Santoso, 3., C smail, 3. (200'). *emahami )risis !anut 6sia+ Bakarta@ unung

;ulia.

PELA"!ANAAN

25

Page 26: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 26/30

!ATUAN A*ARA PEN+ULUHAN ,!AP- !ENAM $!TE$P$R$!I!

,MET$DE*ERAMAH DAN !IMULA!I-

okok $ahasan @ =esehatan =omunitas ansia

Sub okok $ahasan @ Senam ansia "steoporosisSasaran @ ansia *9 / ingkungan $aper 

3ari < +anggal @ Senin "ktober 20/

9aktu @ 0:.00#0'.00 9$ (60 ;enit)

+empat @ $alai *9

-. +ujuan ntruksional Umum

Setelah mendapatkan penyeluhan dan simulasi senam osteoporosis pada

lansia diharapkan peserta dapat mengerti tentang osteoporosis dan dapat

melakukan senam osteoporosis dengan benar.

$. +ujuan ntruksional =husus

Setelah mendapatkan penyeluhan dan simulasi peserta mampu@

a. ;engerti tentang pengertian osteoporosis

 b. ;engerti penyebab osteoporosis

c. ;engerti cara mencegah osteoporosis

d. Senam dengan benar.

&. ;etode

&eramah dan Simulasi Senam

8. ;edia

Simulasi

A. si ;ateri

a. engertian osteoporosis

 b. &ara pencegahan osteoporosis

c. Senam lansia osteoporosis

. roses elaksanaan enyuluhan

N%Taha& /

0aktu"eg#atan

"eg#atan

PesertaPelaksana

/. enyeluhan

&eramah dan

 penjelasan

cara senam

(/ menit)

;enjelaskan tentang osteoporosis,

 bahaya osteoporosis, cara

 pencegahannya, kemudian

menjelaskan cara dan tujuan

Simulasi Senam

/. &ara memberikan ceramah

dan penjelasan cara senam

ansia di minta duduk 

;endengar asilitator 

26

Page 27: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 27/30

terlebih dahulu di balai *9,

 beserta dengan =ader 

osyandu, kemudian peraat

menjelaskan secara sigkat

mengenai pengertian

osteoporosis, bahaya

osteoporosis dan cara

 pencegahannya. Selanjutnya

setelah itu petugas

menjelaskan cara senam

kepada lansia dan kader.2. +ujuan &eramah dan

Simulasi

Setelah melakukan ceramah

 peserta mampu@

a. ;engerti tentang

 pengertian osteoporosis

 b. ;engerti penyebab

osteoporosis

c. ;engerti cara mencegah

osteoporosis

d. Senam dengan benar.

Setelah dilakukan penjelasan

mengenai cara senam

diharapkan lansia dapat@

a. ansia mengerti

melakukan pemanasan

sebelum senam.

 b. ansia mengerti

melakukan gerakan

senam dengan benar.

c. ansia mengerti cara

melakukan pendinginan

setelah senam

2.  'emanasan emanasan dilakukan dengan ;engikuti nstruktur 

27

Page 28: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 28/30

( menit) gerakan F gerakan ringan yang

membuat otot#otot lebih lemas

sebelum melakukan senam,

kegiatan ini dengan melibatkan

 peran kader posyandu lansia.

elaksanaan pemanasan@

/. ;emberikan instruksi gerakan

 F gerakan pemanasan.

2. ansia mengikuti gerakan

 pemanasan.

gerakan

 pamanasan

(enam lansia

Osteoporosis$07menit%

Senam dilakukan dengan semua

 peserta (lansia) mengikuti gerakaninstruktur senam.

=egiatan ini juga melibatkan

kader, agar kader posyandu juga

 bisa melakukan gerakan senam.

elaksanaan senam@

/. Setelah melakukan

 pemanasan, lansia tetap di

tempat kemudian mengikuti

gerakan gerakan senam

yang dilakukan oleh

instruktur.

2. Setiap lansia melihat dan

mengikuti gerakan F  

gerakan senam dengan

 benar.

;engikuti

gerakansenam

osteoporosi

s

nstruktur

1  'endinginan$7menit%

Setelah senam lansia selesaidilakukan, maka di lakukan

 pendinginan, pada kegiatan ini

lansia di minta untuk tetap di

tempat dan memperhatikan setiap

gerakan instruktu senam dan

mengikuti setiap gerakan

 pendinginan.

elaksanaan pendinginan@

;engikutigerakan

 pendinginan

nstruktur 

28

Page 29: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 29/30

/. Setiap lansia

memperhatikan gerakan

intruktur.

2. Setiap lansia mengikuti

gerakan instruktur saat

 pendinginan.

. Setting +empat

8i aal penyuluhan lansia diminta untuk duduk dan mendengarkan ceramah.

=emudian setelah ceramah selesai dilanjutkan dengan senam, para lansiayang

di pimpin oleh salah satu peraat menjadi instruktur senam dan memimpin

senam mulai dari pemanasan sampai pendinginan.H. engorganisasian

# eraat / @ sebagai !asilitator yang menjelaskan mengenai

osteoporosis.

eraat 2 @ sebagai !asilitator<instruktur yang menjelaskan mengenai

cara senam seklaigus mejadi instruktur senam.

=ader @ membantu mengkondisikan jalanya ceramah dan simulasi

senam

ansia @ sebagai obyek yang melaksanakan senam

I. AvaluasiAvaluasi dilakukan langsung ketika senam berlangsung, apakah lansia dapat

mengikuti gerakan F gerakan senam. =emudian untuk evaluasi selanjutnya

senam di pimpin oleh kader, dan lihat apakah kader dapat menjadi instruktur 

senam sesuai dengan simulasi senam yang dilakukan sebelumnya begitu juga

dengan lansianya.

29

Page 30: Komunitas SGD Lansia

8/17/2019 Komunitas SGD Lansia

http://slidepdf.com/reader/full/komunitas-sgd-lansia 30/30