115
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI (Studi Pada Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung Depok) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Sos) Oleh Wildan Zulqarnaen NIM. 1110051000190 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM

PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI

(Studi Pada Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung Depok)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Sos)

Oleh

Wildan Zulqarnaen

NIM. 1110051000190

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun
Page 3: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun
Page 4: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun
Page 5: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

i

ABSTRAK

Nama : Wildan Zulqarnaen

NIM : 1110051000190

Komunikasi Antarpribadi Ustadz Dan Santri Dalam Pembentukan Karakter

Santri (Studi Pada Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung Depok)

Komunikasi antarpribadi di Pondok Pesantren Qotrun Nada merupakan

lembaga islam yang membantu dan membina santri dari segi agama yang

mencakup pembentukan karakter yang terjadi di Pondok Pesantren Qotrun Nada.

Hal terpenting dari proses pembentukan karakter adalah seorang ustadz dengan

santri dilakukan dengan menekankan kedisiplinan santri. Salah satu bentuk

komunikasi yang dilakukan dalam proses pembentukan karakter adalah

komunikasi antarpribadi. Sehingga dibutuhkan sebuah pendekatan dan strategi

komunikasi antarpribadi agar pesan yang disampaikan ustadz dan santri dapat

tercapai dengan baik, lancar, dan efektif.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah. Bagaimana pendekatan dan

strategi kendali komunikasi antarpribadi dalam pembentukan karakter santri? Apa

pendukung dan penghambat dalam pembentukan karakter santri di Pondok

Pesantern Qotrun Nada?

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pendekatan

komunikasi antarpribadi dan strategi komunikasi antarpribadi Miller dan

Stainberg. Yaitu strategi wortel terurai dan strategi pedang tergantung dan

pendekatan analsis psikologis, analisis sosiologis, dan analisis kultural.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif.

mendapatkan fakta suatu kejadian, objek, aktifitas dan proses. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara mendalam,

dan dokumentasi berupa foto, catatan, arsip tertulis lainnya.

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa, proses komunikasi antarpribadi

yang dilakukan ustadz dan santri dalam pembentukan karakter yaitu

menggunakan tiga identifikasi analisis, yakni analisis kultural dalam penyampaian

komunikasi antarpribadi dengan santri dengan menggunakan bahasa Indonesia,

Analisis sosiologis ustadz dan santri saat sedang belajar di luar kelas dengan

suasana yang cair berbeda dengan saat belajar di dalam kelas. Analisis psikologis

karena saat proses komunikasi ustadz selalu memberikan masukan nilai-nilai

akhlak, keteladanan, kedisiplinan, dan harus menanamkan rasa cinta dengan santri

dengan begitu akan selalu berjalan konsisten. Dari pendekatan ini ustadz

mempunyai strategi dalam melakukan pendekatan seperti strategi wortel teruntai

yang menggunakan pujian untuk memotivasi santri, strategi pedang tergantung

menggunakan sanksi ini karena melakukan sanksi untuk santri yang melanggar

peraturan diberikan sanksi oleh ustadz.

Kata kunci: Komunikasi antarpribadi, Ustadz, Karakter, Santri, Strategi

Page 6: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabil ‘alamin, Segala puji hanya untuk Allah

S.W.T.,Tuhan Pemilik Alam Semesta yang telah memberikan anugerah dan

karunia-Nya kepada umat manusia, khususnya bagi penulis sehingga dapat

menyelesaikan tugas akhir dengan penuh rasa syukur. Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W, manusia penyempurna

akhlak, lembut perangainya dan teladan umat berserta keluarga dan para

sahabatnya yang telah menunjukkan manusia dari zaman Jahiliyah hingga menuju

zaman penuh dengan ilmu seperti saat ini.

Setelah melewati semester yang panjang samapai 7 tahun lamanya

menimba ilmu di Kampus tercinta, akhirnya, penulis bias dengan sabar

mengentaskan karya ini sebagai tongkat estafet pengejawantahan ilmu. Selama

proses penyusunan skripsi, penulis menyadari selalu mendapatkan bimbingan,

motivasi dan bantuan dari berbagai pihak yang telah ikut andil dalam

penyelesaian karya tulis ilmiah ini. Sebagai bentuk penghargaan, penulis

sampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dr. Arief Subhan, MA. selaku Dekan, Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D, selaku Wakil

Dekan I Bidang Akademik, DrA. Hj Raudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II

Bidang Administrasi dan Keuangan, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan kerja sama Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

iii

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Drs. Masran, MA

dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Ibu Fita

Fathurokmah. M,Si.

3. Dosen Pembinbing skripsi, Ibu Nasichah, MA yang tela memberikan banyak

ilmu, motivasi, baik yang kaitannya dengan skripsi dan ilmu-ilmu lain.

4. Ustadz Humaidi Mufa, Ustadz Yusuf, Ustadz Luthfi, Uztadz Tobari, santri

Yusdhistira dan Ahmad Syafi’I para narasumber yang telah membantu penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap staff Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Kepada orang tua penulis, Bapak Marudin dan ibu Sumarni yang senantiasa

bersabar dalam menghadapi tingkah laku penulis.

7. Teman-teman seperjuangan Enong Zahroh, Brillianto dan Rizza Maulana

Banhrun serta teman-teman Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2010,

selama 4-7 tahun kuliah, semua kenangan baik suka maupun duka sudah kita

lewati bersama. Terima kasih banyak semuanya.

8. Terima kasih kepada Bang Ojay (Ahmad Sahroji) yang selalu memberikan

masukan, motivasi, ideologi, dialektika, idealisme, keteguhan, pemberontakan

adalah tumpukkan arsip yang menjadi mata kuliah berharga bagi penulis.

9. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Page 8: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

iv

Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat memberikan manfaat luas bagi

penulis dan para pembaca lainnya. Semoga Allah S.W.T., membalas semua

kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Amin Ya Rabbal Alamin......

Tangerang Selatan, 16 Juni 2017

Penulis

Page 9: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................1

B. Pembatasan Masalah ............................................................................7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………..................................................7

D. Tinjauan Pustaka… ............................................................................ ..9

E. Metodologi Penelitian ..........................................................................11

F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 16

BAB II TINJAUAN TEORITIS ....................................................................... 18

A. Pengertian Komunikasi........................................................................18

B. Komunikasi Antarpribadi................................................................... 25

1. Pengertian Komunikasi Antarpribadi ........................................... 25

2. Jenis-jenis Komunikasi Antarpribadi…. ...................................... 26

3. Tahap-tahap Hubungan Antarpribadi ........................................... 27

C. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi................................................ 32

1. Analisis Tingkat Kultural…….......................................................33

2. Analisis Tingkat Sosiologis ...........................................................34

3. Analisis Tingkat Psikologis............................................................35

D. Strategi Komunikasi Antarpribadi ......................................................35

Page 10: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

vi

E. Pengertian Karakter dan unsur-unsurnya………………………….....39

F. Tinjauan Tentang Pondok Pesantren………………………………....42

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

A. Sejarah Singkat PP Qotrun Nada........................................................47

B. Profil PP Qotrun Nada....................................................................... 52

C. Struktur Organisasi PP Qotrun Nada………..................................... 56

D. Tugas dan Fungsi Organisasi............................................................ 57

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL TEMUAN ......................................65

A. Komunikasi antarpribadi ustadz dan santri dalam pembentukan

karakter santri ………………………………................................... 65

B. Strategi Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan santri dalam

pembentukan karakter santri……………………….………………...71

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembentukan Karakter

Santri…………………………………………………………………74

D. Pembentukan Karakter Santri………………………………………..77

E. Tabel Komunikasi Antar pribadi Ustadz dan Santri….…………......79

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 80

A. Kesimpulan ........................................................................................ 80

B. Saran .................................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 84

Page 11: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan sarana paling utama dalam kehidupan

manusia, yang berarti tidak ada seorang pun yang dapat menarik diri dari

proses ini baik dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial.

Komunikasi itu sendiri ada di mana-mana, seperti di rumah, sekolah,

kantor, dan semua tempat yang melakukan sosialisasi. Artinya hampir

seluruh kegiatan manusia selalu tersentuh komunikasi. Banyak pakar

menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat

fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

Relasi antar manusia dibangun melalui komunikasi, dengan kata

lain komunikasi menjadi sarana yang ampuh untuk membangun sebuah

relasi antara kita dengan orang lain1. Komunikasi antarpribadi adalah

komunikasi yang sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Karena

komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam

situasi tatap muka anatara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi

atau kerumunan orang.

Manusia memerlukan bantuan orang lain di sekitarnya. Untuk itu

manusia memerlukan adanya komunikasi. Sebagai makhluk sosial,

manusia akan selalu berkeinginan untuk berbicara, tukar menukar gagasan,

1 Agus M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal & Interpersonal, (Yogyakarta:Kansius,

2003), h. 111

Page 12: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

2

mengirim dan menerima informasi, membagi pengalaman, bekerja sama

dengan orang lainuntuk memenuhi kebutuhan dan sebagainya dapat dilihat

dalam Al-Quran surat Al Maa-idah ayat 2

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar

Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan

haram[390], jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya[391], dan

binatang-binatang qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-

orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan

keredhaan dari Tuhannya[393] dan apabila kamu telah menyelesaikan

ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali

kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-

halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya

(kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa

dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya

Allah Amat berat siksa-Nya.

Page 13: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

3

Komunikasi antarpribadi juga sangat penting bagi kehidupan

manusia. Komunikasi antarpribadi membentuk perkembangan intelektual,

membangun mentalitas, dan soisal manusia. Sebagai makhluk sosial,

manusia akan selalu berkeinginan untuk berbicara, menukar pikiran,

mengirim dan menerima informasi, memberi pengalaman, dan bekerja

sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Bentuk komunikasi yang sering digunakan oleh manusia dalam

berinteraksi salah satunya adalah komunikasi interpersonal atau yang biasa

disebut komunikasi antarpribadi, yaitu komunikasi yang melibatkan dua

atau beberapa orang yang masih dapat diidentifikasikan atau bahkan

dikenal orang-orang yang terlibat2. Pembentukan karakter santri di

pesantren berfungsi sebagai reformasi sosial yang menciptakan perubahan

dan perbaikan dalam kehidupan masyarakat. Sebagaimana firman Allah

dalam Qs An Nisa ayat 9.

Artinya: dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang

mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab

itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah

mereka mengucapkan Perkataan yang benar.

2 Dasrun Hidayat, Komunikasi Antarpribadi Dan Medianya (Yogyakarta: PT. Graha Ilmu

2012), h. 21

Page 14: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

4

Di Indonesia, pendidikan berbasis Islam yaitu pesantren, Pesantren

Qotrun Nada ini bertipe semi salaf/modern salafi. Pesantren terpadu ini

bercirikan nilai-nilai tradisional yang masih kental sebab kiai masih

dijadikan figur sentral. Norma dan kode etik pesantren klasik masih

menjadi standar pola relasi dan etika keseharian santri dalam pesantren.

Namun, pesantren ini telah mengadaptasi sistem pendidikan modern

sebagai bentuk respon atau penyesuaian terhadap perkembangan lembaga-

lembaga pendidikan non pesantren.

. Pesantren dilihat dari fungsinya sebagai lembaga pendidikan

tradisional, tempat pembelajaran, pendalaman penghayatan dan

pengamalan ajaran agama islam yang menerapkan pentingnya moral

keagamaan..

Sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia, pesantren tetap

akan menarik untuk dikaji kembali. Pesantren adalah lembaga pendidikan

Islam yang mempunyai kekhasan tersendiri serta berbeda dengan

pendidikan lainya, juga mengandung makna keaslian kultur Indonesia3.

Azyumardi Azra memberikan pertanyaan dan jawaban terkait

mengapa pesantren tetap mampu bertahan diantara derasnya arus

modernisasi, karena menurutnya pesantren tidak tergesa-gesa

mentransformasikan kelembagaan pesantren menjadi lembaga pendidikan

islam modern sepenuhnya, tetapi melakukan penyesuaian sesuai

3 Nurcholis Madjid, Bilik-bilik Pesantren, ( Jakarta : Paramadina, 1997 ), h. 3

Page 15: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

5

kebutuhan dan mendukung kontinuitas pesantren itu sendiri, seperti sistem

perjejenjangan, kurikulum yang jelas dan sistem yang baik4.

Yang paling tampak dari peran pesantren di masa lalu adalah

dalam hal menggerakkan, memimpin, dan melakukan perjuangan

mengusir penjajah. Pada masa mendatang peran pesantren sangat besar.

Misalnya arus globalisasi dan industrialisasi telah menimbulkan depresi

dan bimbangnya pemikiran serta suramnya perspektif masa depan. Maka,

pesantren amat dibutuhkan meyeimbangkan akal dan hati5.

Pesantren sudah ada ada di Indonesia jauh sebelum Indonesia

memploklamirkan kemerdekaanya. Pesantren bertransformasi menjadi

lembaga pendidikan non formal yang mengembangkan ilmu islam. Ini

sesuai dengan pasal UU Nomor 20 Tahun 2003. Selain itu pesantren juga

merupakan lembaga yang berperan aktif memberdayakan masyarakat.

Di kota Depok khususnya Kelurahan Cipayung terlihat memiliki

potensi yang besar dalam bidang pendidikan dasar, dan menengah.

Kesadaran masyarakat di kelurahan cipayung di bidang pendidikan ada

pondok pesantren yang membangun karakter yaitu Pondok Pesantren

Qotrun Nada termasuk Pesantren yang boleh dikatakan ternama di kota

Depok. Di dalam skripsi ini tentang sejarah Pesantren Qotrun Nada

disebutkan, bahwa diseluruh daerah depok terdapat kurang lebih 83 buah

Pesantren besar dan kecil. dan Pesantren Qotrun Nada adalah Pesantren

4 Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam ( Jakarta : Logos Wacana Ilmu ), cet 1, h.187

5 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Prespektif Islam (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2001), h. 192

Page 16: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

6

yang dilihat dari segi jumlah Santrinya termasuk Pesantren yang

mempunyai Santri yang banyak mencapai 1200 Santri, dan santri

semuanya wajib mukim berasal dari daerah sekitar, juga datang dari

berbagai daerah di Indonesia.6

Pondok Pesantren Qotrun Nada memilki potensi yang bagus,

totalitas kehidupan sehari-hari di dalam komplek pondok pesantren

mengenai pembentukan karakter santri tidak hanya pendidikan yang

diajarkan tetapi diajari arti kehidupan yang berlandaskan moralitas

karakter dibangun.

Maka dari itu, Pondok Pesantren Qotrun menjadikan tempat untuk

menimba ilmu agar anak-anak/remaja menjadi lebih baik dan siap untuk

tantangan kedepan. Dikarenakan melihat keadaan sekarang minimnya

moral agama dan bangsa maka dari itu harus dibentuk karakter santri agar

menjadi lebih baik di masa depannya.

Dari sinilah kajian yang dilihat dari pembentukan karakter santri.

Dari latar belakang masalah di atas, penulis lebih jauh mengangkatnya

kedalam bentuk skripsi yang berjudul

“Komunikasi Antar pribadi Ustadz dan Santri Dalam

Pembentukan Karakter Santri (Studi pada Pondok Pesantren

Qotrun Nada Cipayung Depok)”.

6Wawancara Achyanuddin Syakier Wakil Direktur, di Ponpes Qotrun Nada 3 Juli 2017

Page 17: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian membatasi

masalahnya yaitu bentuk komunikasi antarpribadi yang terjadi antara

ustad dan santri dalam menerapkan pembentukan karakter kepada

santri di Pondok Pesantren Qotrun Nada.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana pendekatan komunikasi antarpribadi ustadz dengan santri

dalam pembentukan karakter di Pondok Pesantren Qotrun Nada?

b. Bagaimana strategi komunikasi antarpribadi antara ustadz dengan

santri di Pondok Pesantren Qotrun Nada?

c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam proses

pembentukan karakter santri di Pondok Pesantren Qotrun Nada?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang menyangkut di atas,

tujuan penelitian ini adalah:

a. Mengetahui pendekatan komunikasi antarpribadi ustadz dan santri

dalam pembentukan karakter di Pondok Pesantren Qotrun Nada.

Page 18: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

8

b. Mengetahui strategi komunikasi antarpribadi ustadz dengan

santrindi Pondok Pesantern Qotrun Nada.

c. Mengetahui faktor pendukung dan penghambat selama proses

pembentukan karakter santri.

1. Manfaat Akademik

a) Menambah kajian ilmu pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi khususnya jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam, tentang komunikasi antarpribadi yang

terjadi di Lembaga Pendidikan Islam.

b) Memberikan kontribusi nilai positif dalam bidang Komunikasi

dan Penyiaran Islam khususnya pada konsep komunikasi

antarpribadi yang terjadi di pondok pesantren.

2. Manfaat Teoritis

a) Memberikan penjabaran mengenai komunikasi antarpribadi di

Pondok Pesantren Qotrun Nada dalam pembentukan karakter

santri.

b) Mengetahui apa saja faktor penghambat dan pendukung

komunikasi antarpribadi yang terjadi di Pondok Pesantern

Qotrun Nada dan solusinya.

Page 19: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

9

3. Manfaat Praktis

a) Mengetahui kelebihan dan kekurangan sebuah organisasi

islam dalam menjalankan struktur organisasinya untuk

mencapai tujuan dan kegiatan dalam menentukan keberhasilan

komunikasi antarpribadi antara ustadz dan santri.

b) Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya

jabodetabek bahwa terdapat sebuah lembaga pendidikan yang

mempunyai tujuan untuk memberikan pembentukan karakter

kepada para santrinya melalui pendidikan yang layak untuk

diterima.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa

literatur buku dalam penyusunan diantaranya buku tentang Metodologi

Penelitian Kualitatif yang ditulis oleh Lexy J. Maleong, dan Dedi Mulyana

dalam buku Metodologi Penelitian Kualitati,Selain itu peneliti juga

menggunakan beberapa sumber buku untuk mendalami permasalahan yang

fokus untuk dibahas diantaranya Joseph A. Davito dalam bukunya

Komunikasi Antar Manusia, adapun Peneliti juga menggunakan skripsi

terdahulu yang di tulis oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi jurusan KPI dan penulis menemukan beberapa skripsi yang

dijadikan rujukan yang berhubungan dengan komunikasi antarpribadi

dalam penelitian ini, diantaranya adalah :

Page 20: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

10

“Komunikasi Antarpribadi Tutor Dan Siswa Pada Lembaga

Bimbingan Belajar Prestasi Cabang Kalimalang Jakarta Timur” yang

ditulis oleh Annisa Turrohmah 108051000097 Jurusan Komunikasi Dan

Penyiaran Islam 2013. Persamaan yakni terletak pada objeknya yang

meneliti tentang komunikasi antarpribadi tutor dan siswa, serta persamaan

juga terletak pada pendekatan penelitian yang digunakan, yaitu pendekatan

kualitatif. Perbedaan penelitian ini terletak pada subjeknya. Penelitian ini

membahas tentang pendekatan ustadz terhadap santri dengan tingkat

analisis kultural, sosiologis dan psikologis lewat wawancara mendalam

terhadap santri. Kemudian pendekatan juga menggunakan hadiah sebagai

strategi untuk memotivasi siswa, ancaman serta nasihat.

“Komunikasi Antarpribadi Pengasuh Dan Santri Pondok

Pesantren Al-Idrus Karanganyar, Lebak Banten” yang dikaji oleh Zaeni

Rokhi Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam 2010. Persamaan yakni

terletak pada objeknya yang meneliti tentang komunikasi antarpribadi

pengasuh/ustadz dan santri, serta pendekatan penelitian yang digunakan,

yaitu pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian ini terletak pada

subjeknya. Penelitian ini membahas tentang bagaimana komunikasi

antarpribadi antara pengasuh dengan santri untuk menciptakan lingkungan

yang efektif dalam kegiatan pondok serta masalah yang dialami santri di

Pondok Pesantren Al-Idrus.

“Komunikasi Interpersonal Antara Pengurus di Yayasan Bahrul

Hasanah Pabuara Bojonggede” yang dikaji Siti Sabili Jahro Jurusan

Page 21: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

11

Komunikasi Dan Penyiaran Islam 2012 adapun persamaanya adalah sama-

sama mengkaji tentang komunikasi antarpribadi yang disampikan secara

formal dan informal objeknya yaitu antara pengurus saja, perbedaanya di

sini adalah penulis mengkaji komunikasi antarpribadi ustadz dan santri

dengan menggunakan pendekatan dan strategi komunikasi antarpribadi.

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitan

Kata “metode” dan “metodologi” sering dicampuradukkan dan

disamakan. Padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Kata

metodologi berasal dari Yunani methodologia yang berarti “teknik”

atau “prosedur”. Metodologi sendiri merujuk kepada alur pemikiran

umum atau menyeluruh (general logic) dan gagasan teoritis (theoretic

perspective) suatu penelitian. Sedangkan kata “metode” menunjuk

pada teknik yang digunakan dalam sebuah penelitian seperti

wawancara atau observasi. Menurut Tarumingkeng dalam kata

pengantar pada buku metode penelitian kualitatif, dari asal katanya

metode berarti “jalan” atau “cara”. Metode penelitian berarti cara

pengumpulan data dan analisis. Dari analisa data tersebut kemudian

peneliti akan mendapatkan hasil apakah itu penegasan atas teori yang

pernah ada (confirmation) atau penemuan baru (discovery).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang

Page 22: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

12

otentik mengenai pengalaman orang-orang, sebagaimana di rasakan

orang bersangkutan.7

a. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian adalah kerangka berpikir yang menjelaskan

bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan

perlakuan peneliti terhadap ilmu dan teori8. Paradigma berisi

bagaimana mempelajari fenomena, realita serta cara yang digunakan

dalam penelitian, dan menginterpretasikan temuan.9

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma

konstruktivis untuk mengetahui dan mengamati secara mendalam pada

objek penelitian. Penelitian yang dihasilkan bias menemukan suatu

kebenaran terhadap realitas.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

Pondok Pesantren Qotrun Nada yang meliputi komunikator dan

komunikan. Sedangkan objek penelitian adalah komunikasi yang

dilakukan ustadz di Pondok Pesantren Qotrun Nada dengan santri dalam

pembentukan karakter.

7 Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2008), h. 156 8 Juliansyah Noor, Metode Penelitian Skripsi Tesis Disertasi dan Karya Ilmiah,(Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012), h.33

9 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h.25.

Page 23: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

13

3. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Penelitan dilakukan selama 2 bulan (1 Juli-31 Agustus 2016) di

Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung Depok

b. Tempat penelitian beralamat di Jl. Ponpes Qotrun Nada No. 1

Cipayung Jaya Depok

4. Tahapan Penelitian

a. Pengumpulan Data

Untuk memperoleh berbagai data yang diperlukan dalam

penelitian maka dibutuhkan teknik atau alat pengumpul data

dengan langkah-langkah yang dilakukan penelitian ini:

1) Observasi

Observasi adalah metode yang digunakan peneliti untuk

mengamati atau melakukan pengindraan langsung terhadap

suatu kondisi, situasi, proses, aktivitas dan perilaku yang

dianggap peneliti dapat digunakan sebagai data pelengkap.

Observasi atau pengamatan langsung merupakan salah satu

teknik pengumpulan data yang sering digunakan untuk jenis

penelitian kualitatif peneliti mengobservasi kegiatan

komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh ustadz Ahmad

Page 24: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

14

dan ustadz Luthfi dengan para santri saat proses pembentukan

karakter saat di dalam kelas maupun di luar kelas.10

2) Wawancara

Wawancara (interview), yaitu suatu metode pengumpulan

berita, data, atau fakta di lapangan. “wawancara” dalam suatu

penelitian bertujuan mengumpulkan keterangan tentang

kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian-

pendirian itu, merupakan suatu pembantu utama dari metode

observasi.11

Prosesnya bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap

muka langsung (face to face) dengan narasumber yaitu dengan

salah satu ustadz pondok pesantren Ustadz Luthfi Hidayat dan

Ustadz Ahmad Tobari dan dua orang santri yaitu Yudhistira

dan Ahmad Syafi’i. Dalam hal ini peneliti mewawancarai

kedua ustadz Luthfi dan Ahmad seperti apa pedekatan dan

strategi komunikasi antarpribadi yang diterapkan dalam

melakukan pembentukan karakter santri di pondok pesantren

Qotrun Nada.

10 Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi : Teori dan Aplikasi (Yogyakarta:

Gintanyali, 2004), h. 186. 11

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif; Aktualisasi Metodoiligis ke Arah

Ragam Varian kontemporer (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), cet. Ke-3. h. 64.

Page 25: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

15

3) Dokumentasi

Dokumen-dokumen dapat mengungkapkan bagaimana

subjek mendefinisikan dirinya sendiri, lingkungan, dan situasi

yang dihadapinya suatu saat, dan bagimana kaitan antara

definisi diri tersebut dalam hubungan dengan orang-orang di

sekelilingnya dengan tindakan-tindakannya.12

Dalam penelitian ini peneliti mencari dan mengumpulkan

data baik berupa foto, maupun booklet, brosur dan arsip tertulis

lainnya.

b. Analisis Data

Pada tahapan teknik analisis data yang peneliti gunakan

adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Teknik

analisis data dilakukan sepanjang proses penelitian sejak peneliti

memasuki lapangan untuk mengumpulkan data. Peneliti

mendapatkan data-data dari wawancara dengan ustadz maupun

santri di pondok pesantren tersebut serta dan berbagai referensi

yang sangat membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian

ini, baik diperoleh dari sumber buku maupun sumber internet.

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis komunikasi antarpribadi

ustadz dan santri dalam pembentukan karakter santri di Pondok

Pesantern Qotrun Nada. Setelah data-data yang diperlukan telah

terkumpul, lalu dianalisis dengan teori yang digunakan. Peniliti

12

Dedy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif, h.195.

Page 26: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

16

menganalisis data dengan memaparkan proses komunikasi

antarpribadi yang terjadi antara ustadz dan santri dikaitkan dengan

teori Miller dan Steinberg.

F. Sitematika Penulisan

Peneliti membagi kedalam lima bab agar mempermudah dalam

pembahasannya, disetiap bab terdapat sub bab, sistematika penulisan

sebagaI berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Penulis akan menjabarkan tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat

penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Menjelaskan tentang pengertian komunikasi antarpribadi, jenis dan

bentuk komunikasi antarpribadi, pendekatan dan strategi komunikasi

antarpribadi, pengertian karakter, unsur-unsur karakter, pengertian pondok

pesantren.

BAB III GAMBARAN UMUM

Berisi tentang gambaran umum dari Pondok Pesantren Qotrun

Nada, latar belakang berdirinya, tujuan di dirikan, visi dan misi pondok

pesantren, program-program pondok pesantren, dan struktur organisasinya.

Page 27: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

17

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Berisi hasil temuan komunikasi antarpribadi di Pondok Pesantren

Qotrun Nada. Penerapan komunikasi antarpribadi Pondok Pesantern

Qotrun Nada, dan pendukung, penghambat, dalam pembentukan karakter

Santri di Pondok Pesantren Qotrun Nada.

BAB V PENUTUP DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran-saran dari penelitian ini.

Page 28: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

18

BAB II

TINJAUAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP

A. Pengertian Komunikasi

Secara etimologi, istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris

communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata

communis yang berarti sama, yang berarti sama makna. Jadi komunikasi

berlangsung apabila diantara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan

makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.1 Pengertian bersama

dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku penerima dan

melaksanakan apa yang diinginkan oleh komunikator.

Definisi komunikasi menurut para ahli diantaranya sebagai berikut:

Wilbur Schramm mendefinisikan komunikasi sebagai tindakan

melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan

pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang

memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima

serta ditafsirkan oleh penerima2. Hovland, Janis, dan Kelly merumuskan

komunikasi adalah proses dimana seseorang individu mentransmisikan

1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995), hlm. 9 2 Suranto Aw, Komunikasi Sosial dan Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hal. 2

Page 29: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

19

stimulus untuk mempengaruhi tindakan orang lain3. Edward Depari

mendefinisikan komunikasi sebagai proses penyampaian gagasan, harapan,

dan pesan yang disampaiakan melalui lambing tertentu, mengandung arti,

dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. Dari

pengertian komunikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi

merupakan suatu proses pertukaran pesan dari satu individu kepada individu

lain dan bisa menghasilkan umpan balik atau respon.

Karena itu jika berada dalam suatu situasi berkomunikasi, maka sudah

pasti memiliki beberapa kesamaan dengan orang lain, seperti kesamaan

bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam

berkomunikasi arti dan makna simbol di sini tentu saja tergantung pada

pemahaman dan persepsi komunikan. Oleh karena itu, komunikasi akan

berjalan efektif bila komunikator dan komunikan mempunyai persepsi dan

pemahaman yang sama terhadap simbol. Apabila terdapat perbedaan persepsi

dan pemahaman, tujuan komunikasi dapat gagal.

1. Unsur-Unsur Komunikasi

Adapun unsur-unsur komunikasi dalam ruang lingkup komunikasi adalah

sebagai berikut:

3 Edi Santoso dan Mite Setiansah, Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hal. 5

Page 30: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

20

a. Komunikator

Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang

merupakan tempat asal pesan, sumber berita, informasi, atau pengertian

yang disampaikan atau biasanya kita sebut sebagai orang atau pihak yang

mengirim/menyampaikan berita4. Dalam perannya sebagai komunikator

tentunya seorang komunikator harus memiliki keterampilan

berkomunikasi yang baik agar pesan atau informasi yang disampaikan

kepada komunikan dapat efektif.

b. Pesan atau berita

Pesan adalah informasi atau pengertian dari komunikator yang

penyampaiannya disampaikan kepada komunikan melalui penggunaan

bahasa atau lambang-lambang. Lambang atau simbol tersebut dapat

berupa tulisan, gambar, gerakan tubuh, lambaian tangan dan lain-lain.

c. Media Komunikasi

Saluran atau media komunikasi adalah sarana tempat berlalunya

simbol-simbol yang mengandung makna berupa pesan. Saluran atau

medium komunikasi tersebut berupa alat atau sarana yang menyalurkan

suara untuk pendengaran, tulisan dan gambar untuk penglihatan, wujud

fisik untuk perabaan, dan sebagainya.

4 H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT Ineka Cipta, 2000), cet. Ke

2, h. 93-94

Page 31: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

21

d. Komunikan atau penerima pesan

Komunikan adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai subjek

yang dituju oleh komunikator yang menerima pesan-pesan berupa

lambang-lambang yang mengandung arti dan makna

e. Efek atau umpan balik

Efek adalah hasil penerimaan pesan/informasi oleh komunikan,

pengaruh atau kesan yang timbul setelah komunikan menerima pesan.

Efek dapat berlanjut dengan memberikan respon, tanggapan atau jawaban

yang disebut umpan balik. Hal yang terpenting dalam komunikasi adalah

bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu

menimbulkan efek atau dampak tertentu pada komunikan.5

2. Bentuk-Bentuk Komunikasi

Bentuk-bentuk komunikasi dapat diklasifikasikan menurut jumlah

pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. Dimulai dari komunikasi

yang melibatkan jumlah peserta komunikasi paling sedikit hingga

komunikasi yang melibatkan jumlah peserta paling banyak yakni

meliputi:

5 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),

cet. ke 4 hal. 7

Page 32: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

22

a. Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri. Misalnya proses berpikir

untuk memecahkan masalah pribadi. Dalam hal ini ada proses Tanya

jawab dalam diri sendiri sehingga dapat diperoleh keputusan tertentu.6

b. Komunikasi Interpersonal

Wayne Pace mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi atau

komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung

antara duaorang atau lebih secara tatap muka dimana pengirim dapat

menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat

menerima dan menanggapi secara langsung.Komunikasi interpersonal

merupakan komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk verbal atau

nonverbal, seperti komunikasi pada umumnya komunikasi interpersonal

selalu mencakup dua unsur pokok yaitu isi pesan dan bagaimana isi pesan

dikatakan atau dilakukan secara verbal atau nonverbal. Dua unsur tersebut

sebaiknya diperhatikan dan dilakukan berdasarkan pertimbangan situasi,

kondisi, dan keadaan penerima pesan.

Komunikasi interpersonal merupakan kegiatan aktif bukan pasif.

Komunikasi interpersonal bukan hanya komunikasi dari pengirim dan

penerima pesan, atau sebaliknya, melainkan komunikasi timbal balik

antara pengirim dan penerima pesan. Komunikasi interpersonal bukan

6 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010 ) Cet Ke 14

hal. 81

Page 33: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

23

sekedar serangkaian rangsangan-tanggapan, stimulus-respon, akan tetapi

serangkaian proses saling menerima, penyeraan dan penyampaian

tanggapan yang telah diolah oleh masing-masing pihak.

Agar komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan

hubungan interpersonal yang efektif dan kerjasama bisa ditingkatkan

maka kita perlu bersikap terbuka, sikap percaya, sikap mendukung, dan

terbuka yang mendorong timbulnya sikap yang paling memahami,

menghargai, dan saling mengembangkan kualitas. Hubungan interpersonal

perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan dan

kerjasama antara berbagai pihak.

c. Komunikasi kelompok

Komunikasi yang berlangsung antara sekelompok orang yang

mempunyai tujuan bersama contohnya seperti diskusi kelompok, aksi

massa, sidang kelompok dan sebagainya.

d. Komunikasi publik

Komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang,

yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi ini sering disebut

pidato, ceramah, atau kuliah umum.

Page 34: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

24

e. Komunikasi Organisasi

Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan

juga informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari pada

komunikasi kelompok.

f. Komunikasi Massa

Komunikasi yang melibatkan banyak orang. Ada sebagian ahli

mengatakan bahwa komunikasi massa adalah komunikasi melalui media

massa namun sebagian ahli lain berpendapat bahwa komunikasi massa

tidak harus menggunakan media massa contohnya seperti kampanye

politik.7

3. Sifat Komunikasi

Dilihat dari sifatnya, proses komunikasi dapat dibedakan menjadi:8

a. Komunikasi tatap muka adalah dalam hal ini pihak-pihak yang terkait

dalam proses komunikasi saling bertemu dan bertatap muka dalam suatu

tempat tertentu.

b. Komunikasi bermedia adalah Proses komunikasi dengan menggunakan

media, seperti telepon, surat, radio, televisi dan sebagainya.

7 Suranto AW, Komunikasi Sosial dan Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) h. 13

8 Suranto AW, Komunikasi Sosial dan Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) h. 14

Page 35: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

25

c. Komunikasi Verbal adalah komunikasi dengan cirri bahwa pesan yang

dikirimkan berupa pesan verbal atau dalam bentuk ungkapan kata-kata,

baik secara lisan maupun tulisan.

d. Komunikasi non verbal adalah komunikasi dengan cirri bahwa pesan

yang disampaikan berupa pesan non verbal atau bahasa isyarat, baik

isyarat tubuh (gestural) maupun isyarat gambar (pictoral).

4. Fungsi Komunikasi

Menurut Agus M. Hardjana, fungsi komunikasi dapat dilihat dalam

hidup pribadi, hubungan dengan orang lain, ditempat kerja dan dalam

masyarakat. Kaitannya dengan komunikasi antarpribadi, maka dalam hidup

pribadi melalui komunikasi kita dapat: a) Menjelaskan perasaan, isi pikiran,

dan perilaku kita sendiri. ; b) Semakin mengenal diri, dengan komunikasi

kita dapat mengenal isi hati, pikiran dan perilaku kita, dan mendapat umpan

balikdari rekan komunikasi kita tentang emosi, pikiran, kehendak, cita-cita

dan perilaku kita. ; c) Mengungkapkan perasaan dan gagasan kita,

komunikasi bisa menjadi alatuntuk melepaskan beban mental dan psikologis

sehingga kita mendapatkan keseimbangan hidup kembali.

B. Komunikasi Antarpribadi

1. Pengertian Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung

antara dua orang, di mana terjadi kontak langsung dalam bentuk

Page 36: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

26

percakapan. Komunikasi jenis ini bisa berlangsung secara berhadapan

muka (face to face), bisa juga melalui media telepon. Komunikasi

interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di

mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima

pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.9

2. Jenis-jenis Komunikasi Antarpribadi

Berdsarkan sifatnya komunikasi antarpribadi diklasifikasikan

menjadi dua jenis yaitu:

a. Komunikasi Diadik

Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang

berlangsung antara dua orang yakni seorang berlaku komunikator

yang menyampaikan pesan dan seorang lagi menjadi komunikan

yang menerima pesan.10

b. Komunikasi Triadik

Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang

pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan

dua orang komunikan

9 Agus M . Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, (Yogyakarta: Kanisius,

2003) h. 85 10

Onong Uchjana Effendy , Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2007), h. 63

Page 37: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

27

3. Tahap-Tahap Hubungan Antarpribadi

Suatu hubungan antarpribadi berlangsung melewati tiga tahap:

pembentukan hubungan, peneguhan hubungan, dan peneguhan

hubungan.

a. Pembentukan Hubungan Antarpribadi

Tahap ini disebut sebagai tahap perkenalan yang terfokus pada

proses penyampaian dan penerimaan informasi dalam pembentukan

hubungan.

Menurut Steve Duck: perkenalan adalah proses komunikasi di

mana individu mengirimkan secara sadar atau menyampaikan

( kadang-kadang tidak sengaja) informasi tentang struktur dan isi

kepribadiannya kepada bakal sahabatnya, dengan menggunakan cara-

cara yang agak berbeda pada bermacam-macam tahap perkembangan

persahabatan.11

Dalam tahap ini informasi yang dicari dan disampaikan

umumnya berkisar mengenai data demografis, usia, pekerjaan, tempat

tinggal, keadaan keluarga, dan sebagainya.

b. Faktor Yang Menimbulkan Hubungan Antarpribadi

Pola komunikasi interpersonal mempunyai efek yang berlainan

pada hubungan interpersonal. Tidak benar anggapan bahwa makin

sering orang melakukan hubungan interpersonal dengan orang lain,

11

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.125

Page 38: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

28

makin baik pula hubungan mereka. Yang menjadi soal bukanlah

berapa kali komunikasi dilakukan, tetapi bagaimana komunikasi

interpersonal itu dilakukan dengan baik. Menurut Jalaluddin Rakhmat

ada beberapa faktor agar komunikasi interpersonal dapat berjalan

dengan baik yaitu, percaya (trust), sikap suportif, dan sikap terbuka.12

1. Percaya (trust)

Faktor percaya adalah yang paling penting dalam

berkomunikasi antarpribadi. Menurut Jalaluddin Rakhmat ada tiga

faktor yang berhubungan dengan sifat percaya:

a) Karakteristik dan kemampuan orang lain, orang akan

menaruh kepercayaan kepada seseorang yang dianggap

memiliki kemampuan, ketrampilan atau pengalaman

dibidang tertentu.

b) Hubungan kekuasaan, kepercayaan tumbuh apabila orang-

orang mempunyai kekuasaan terhadap orang lain.

c) Sifat dan kualitas komunikasi, bila komunikasi bersifat

terbuka, bila maksud dan tujuan sudah jelas, bila ekpektasi

sudah dinyatakan, maka akan tumbuh sikap percaya.13

2. Sikap Suportif

Sikap supportif merupakan sikap yang mengurangi sikap

defensive dalam komunikasi. Orang bersikap defensive bila ia tidak

12

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1998, h. 42 13

Jalaludin Rakhmat,Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1998), h. 42

Page 39: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

29

menerima, tidak jujur dan tidak empati terhadap apa yang mereka

komunikasikan.

3. Sikap Terbuka

Suatu komunikasi akan berhasil apabila adanya sikap terbuka

antara komunikan dan komunikator mengenai masalah-masalah

yang mereka hadapi, karena dengan adanya sikap terbuka inilah

akan diketahui solusi dalam menyelesaikan masalah yang

dihadapi.

c. Proses Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi sebagai proses pengoperan atau penyampaian

pesan secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk

proses, yaitu proses komunikasi primer dan proses komunikasi

sekunder. Mengenai kedua proses komunikasi ini telah dijelaskan

oleh Onong Uchjana Effendy sebagai berikut: "Proses komunikasi

secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

(simbol) sebagai media. Lambang di sini berupa bahasa, isyarat,

gambar, warna dan sebagainya".14

Dan proses komunikasi

sekunder adalah "proses penyampaian pesan oleh seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan lambang alat atau sarana

14

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2007),

h.11

Page 40: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

30

sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media

pertama.15

Berkaitan dengan dua bentuk komunikasi di atas, maka

komunikasi interpersonal merupakan salah satu bentuk proses

komunikasi primer, karena komunikasi interpersonal berlangsung

secara face to face (tatap muka) dalam suatu percakapan dengan

menggunakan bahasa lisan.

Dalam komunikasi interpersonal, hubungan yang baik antara

komunikator dengan komunikan juga harus dijaga dengan baik,

karena berhasil tidaknya komunikasi tergantung pada hubungan

yang baik diantara mereka. Menurut Jalaluddin Rakhmat ada dua

tahap hubungan, tahap pertama disebut "tahap perkenalan,

hendaknya komunikator memberikan kesan pertama yang bagus

seperti penampilan yang menarik, sikap yang baik. Tahap kedua

yaitu peneguhan hubungan, ada empat faktor penting dalam

memelihara hubungan, yaitu: faktor keakraban pemenuhan

kebutuhan rasa kasih sayang, faktor kontrol (kedua belah pihak

saling mengontrol), faktor ketetapan respon yang merupakan

pemberian respon sesuai dengan stimulus yang diterima, faktor

15

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat, h. 16

Page 41: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

31

keserasian suasana emosional ketika berlangsungnya

komunikasi.16

Menurut David Berlo dalam menekankan bahwa diantara

komunikator dengan komunikan harus terdapat hubungan

interdependensi. Interdependensi adalah kedua belah pihak

terdapat hubungan saling mempengaruhi. Menurut Nuruddin,

interdependensi artinya komponen-komponen itu saling berkaitan,

berinteraksi dan berinterdependensi secara keseluruhan.17

Oleh

sebab itu, seorang ustadz dalam berkomunikasi tidak boleh melihat

pada kepentingannya sendiri tapi juga harus melihat pada

kepentingan dan kebutuhan santrinya dengan memperhatikan

pengalaman, kepentingan dan pendapatnya serta menciptakan

hubungan yang akrab.

Selain itu, dalam komunikasi interpersonal juga dibutuhkan

sikap saling menghormati dan mempercayai antara ustadz dan

santri yang didasarkan pada persamaan antara keduanya, karena

keberhasilan dari komunikasi yaitu dengan adanya persamaan

sikap antara ustadz dan santri.

16 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.

126 17

Nuruddin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004) h. 5

Page 42: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

32

4. Pemutusan Hubungan Antarpribadi

Terdapat lima sumber konflik pemutusan hubungan

antarpribadi yang diambil dari analisis R.D Nye (1973) dalam

bukunya conflict Amiong Humans yaitu:18

a. Kompetisi

Salah satu pihak berusha memperoleh sesuatu dengan

mengorbankan orang lain, misalnya menunjukkan dalam bidang

tertentu dengan merendahkan orang lain.

b. Dominasi

Salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga

orang itu merasa hak-haknya dilanggar.

c. Kegagalan

Masing-masing berusaha berusaha menyalahkan orang lain

apabila tujuan bersama tidak tercapai.

d. Provokasi

Salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui

menyinggung perasaan orang lain.

e. Perbedaan nilai

Kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.

18

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.

129

Page 43: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

33

C. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi

Proses pembelajaran dapat disebut juga bentuk pendekatan

komunikasi antarpribadi dimana komunikasi yang terjadi antara subjek

didik dengan pendidik, anatara mahasiswa dengan dosen, antara siswa

dengan guru, antara ustadz dan santri. Komunikasi dalam bentuk diskusi

dalam proses belajar mengajar berlangsung amat efektif, baik antara

pengajar dengan murid maupun diantara murid sendiri sebab

mekanismenya memungkinkan murid terbiasa mengemukakan pendapat

secara argumentatif dan dapat mengkaji dirinya.

Menurut Miller dan Stainberg mengemukakan bahwa suatu bentuk

komunikasi termasuk komunikasi antarpribadi atau bukan perlu dilakukan

pemahaman terhadap identifikasi 3 analisis tingkat informasi yaitu:19

1. Analisis Tingkat Kultural

Kebudayaan merupakan sekumpulan keteraturan, norma, institusi

sosial, kebiasaan, dan ide-ide yang dimiliki oleh sekumpulan orang.

Terkadang kebudayaan didefinisikan sebagai lokasi geografis, etnis, pola

religius. Para ahli menganggap bahwa orang yang termasuk kelompok

kebudyaan yang sama mempunyai kesamaan cara bertingkah laku dan

tampak memiliki sikap dan nilai tertentu. Dengan demikian, kebudayaan

dapat memberi petunjuk bagaimana anggota kelompok kebudayaan

tertentu akan berkomunikasi satu dengan yang lainnya.

19

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group , 2011) h. 2

Page 44: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

34

Terdapat dua macam kultur, yaitu homogeneus, apabila orang-

orang disuatu kultur berperilaku kurang lebih sama dan menilai sesuatu

juga sama. Sedangkan yang heterogenous adanya perbedaan-perbedaan

di dalam pola perilaku dan nilai-nilai yang dianutnya. Ketika berhadapan

dengan individu yang spesifik, seseorang harus berhati-hati untuk

menerapkan pikiran tentang orang tersebut berdasar data tingkat

kebudayaan. Masing-masing individu yang tergabung dalam satu

kelompok kebudayaan mempunyai kepribadian sendiri-sendiri.20

2. Analisis Tingkat Sosiologis

Analisis tingkat sosiologis didasarkan pada pertimbangan yang

dibuat tentang orang lain dengan mengetahui kelompok tempat orang

tersebut termasuk ada pertimbangan untuk mengelompokkan seseorang

ke dalam kelompok tertentu berdasar keanggotaanya pada bentuk

kelompok sosial yang dipilihnya. Namun ada juga keanggotaan

kelompok yang tidak dipilih sendiri oleh yang bersangkutan, misalnya

termasuk kedalam kelompok orang tua, dewasa, dan remaja. Bagaimana

juga, anggota yang termasuk kelompok tertentu, baik yang dipilih sendiri

maupun tidak mempunyai kesamaan dengan anggota lainnya dalam satu

kelompok. Antar kelompok itu sendiri mempunyai perbedaan yang

merupakan cirri dari masing-masing bentuk kelompoknya.

20

http://academia.edu/komunikasiantarpribadi diakses pada tanggal 20 Agustus 2016

Page 45: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

35

3. Analisis Tingkat Psikologis

Analisis tingkat psikologis didasarkan pada dua orang yang

berinteraksi dan mendasarkan prediksinya mengenai satu sama lain

terutama pada data psikologis secara khusus menegaskan bahwa mereka

mengenal satu sama lain sebagai individu. Dan juga menuntut adanya

saling mengenal antar individu yang terlibat di dalam transaksi

komunikasi. Walaupun individu mempunyai sekumulan data mengenai

kebudayaan dan sosiologis seseorang tidak dapat memperkirakan

perilaku khusus seseorang yang dihadapinya. Informasi mengenai data

tingkat psikologis tidak dapat dipisahkan dari proses keintiman yang

terjalin, terkadang seseorang memberikan informasi mengenai dirinya

sendiri kepada orang lain, dan mendapatkan informasi balik dari orang

lain mengenai dirinya.21

Sehingga di dalam komunikasi antarpribadi yang lebih ditekankan

adalah komunikasi yang berdasar pada analisis tingkat psikologis, tingkat

kebudayaan dan sosiologis digunakan sebagai pelengkap di dalam

mengumpulkan data tentang seseorang yang dihadapi.22

D. Strategi Komunikasi Antarpribadi

Strategi kendali komunikasi terdiri dari banyak strategi kendali

komunikasi. Strategi-strategi komunikasi antarpribadi menjadi bagian dari

pola kendali komunikasi individu apabila ia memperoleh informasi baru

21

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2011) h. 5 22

http://academia.edu/komunikasiantarpribadi diakses pada tanggal 20 Agustus 2016

Page 46: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

36

mengenai pendekatan-pendekatan yang lebih efektif guna memperoleh

respon yang diinginkan. Miller dan Steinberg (1975) membaginya dalam

lima strategi diantaranya:23

1. Strategi Wortel Terurai

Strategi wortel terurai atau dangling carrot strategies berupa

pemberian imbalan yang oleh komunikator diberikan kepada pihak lain.

Strategi wortel terurai ini berasumsikan bahwa kominikator dapat

meningkatkan probabilitas untuk memperoleh respons yang diinginkan

apabila komunikator memberikan kepada seseorang imbalan.

Tujuan dari strategi ini adalah untuk mengubah tingkat, arah, dan

subtansi mengenai perilaku-perilaku dan memperkuat reinforce

perubahan-perubahan ini apabila hal itu diinginkan. Dua prosedur dasar

bagi implementasi strategi wortel terurai adalah dengan menciptakan

rangkaian-rangkaian stimulus-response-reward dan menghasilkan

pengembangkan strategi wortel pada orang lain. Diluar pemahaman

tujuan-tujuan dan prosedur-prosedur ini, strategi wortel yang efektif

harus memiliki beberapa kemampuan berkomunikasi.

2. Strategi Pedang Tergantung

Strategi pedang tergantung didasarkan pada asumsi bahwa

komunikator akan mengulang perilaku yang menyebabkan diberinya

imbalan. Komunikator yang hendak mengurangi probabilitas respons

23

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group , 2011) h. 75

Page 47: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

37

yang tidak diinginkan akan berlindung pada strategi pedang tergantung.

Strategi ini merupakan hukuman. Seorang komunikator bisa

menghukum pihak lainnya supaya orang itu mengurangi atau membatasi

perilaku-perilaku yang tidak disukai oleh yang memberi hukuman.24

Strategi pedang ini mirip dangan strategi wortel, karena efektivitas

kedua strategi itu bergantung kepada apakah responden merasakan

adanya keuntungan atau manfaat pribadi dengan memberikan respons

yang diinginkan pengendal. Taktik utama dari pengendali strategi

pedang adalah memicu strategi-strategi komplementer dari responden.

3. Strategi Katalisator

Strategi kendali katalisator terjadi dimana seorang komunikator

mencoba memancing respons yang dia inginkan, tetapi sebaliknya bukan

memberikan imbalan atau ancaman hukuman, komunikator sekedar

mengingatkan kepada yang bersangkutan akan suatu tindakan yang

agaknya bisa diterima dan diinginkan oleh yang bersangkutan. Metode

ini bergantung kepada keefektifan menjadi individu berperilaku dengan

cara berinisiatif diri tanpa memberikan imbalan atau hukuman baginya.

Komunikator harus membekali dengan pesan atau informasi yang

membangkitkan semangat untuk memicu proses ini, tetapi individu

sebagaian besar bertindak atas kemauan sendiri.25

24

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group , 2011) h. 79 25

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group , 2011) h. 90

Page 48: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

38

Perbedaan yang utama antara teknik-teknik katalisator dengan

strategi kendali komunikasi lainnya terletak pada ketidak menonjolnya

kendali. Pada strategi wortel dan pedang, pengendali menekankan

perannya sendiri di dalam proses. Sedangkan strategi katalisator

pengendali berusaha mendapatkan respons yang diinginkan dengan

menekankan pada si pendengar.

4. Strategi Kembar Siam

Strategi kembar siam bukan untuk menciptakan hubungan yang

diinginkan melainkan merupakan hasil dari semacam hubungan yang

sudah terbentuk. Strategi ini hanya dapat diimplementasikan setelah

hubungan terbentuk. Terdapat dua syarat hubungan yang menyebabkan

berkembangnya strategi kembar siam: Pertama, adanya tingkat

ketergantungan yang tinggi antara para komunikator. Kedua, tidak

seorang pun dari keduanya lebih berkuasa terhadap yang lain. Bahkan

apabila kedua orang itu memiliki ketergantungan, salah satu masih bisa

mendominasi hubungan dengan menggunakan strategi wortel atau

pedang. Strategi kembar siam muncul apabila kedua komunikator

memiliki jumlah kendali kurang lebih sama.26

5. Strategi Dunia Khayal

Strategi dunia khayal mengandalkan pada ilusi dan khayalan pada

perasaan-perasaan yang ditimbulkan sendiri mengenai kendali.

26

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group 2011), h. 94

Page 49: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

39

Khayalan-khayalan ini dapat memberikan semacam ketenangan dari

perasaan cemas, tetapi memiliki dasar realitas yang tidak seberapa dan

tidak cukup untuk menggantikan kendali sebenarnya. Orang-orang

seperti ini hidup sebagai penghayal total dari kenyataan. Mereka seri ng

mengabiskan waktu untuk sekedar mengkhayal. Taktik yang digunakan

oleh pengguna strategi dunia khayal yaitu mengabaikan respons-respons

yang tidak diinginkan. Taktik lainya adalah mengubah respons yang

tidak diinginkan dengan memberikan penafsiran yang positif.27

E. Pengertian Karakter Dan Unsur-Unsurnya

1. Pengertian Karakter

Dilihat dari asal katanya, “karakter” merupakan sebuah konsep yang

berasal dari kata Yunani “charassein”, yang berarti mengukir sehingga

terbentuk sebuah pola. Memiliki suatu karakter yang baik, tidak dapat

diturunkan begitu ia dilahirkan, tetapi memerlukan proses panjang melalui

pengasuhan dan pendidikan. Dalam bahasa Arab karakter dikenal dengan

istilah “akhlaq”, yang merupakan jama‟ dari kata “khuluqun” yang secara

linguistik diartikan dengan budi pekeri, perangai, tingkah laku atau tabiat,

tatakrama, sopan santun, adab dan tindakan (Saebani dan Hamid,

2010:13). Ibn Miskawai (W. 421H/1030 M) sebagai pakar akhlaq

terkemuka menyatkaan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam

jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan

27

Muhammad Budyatna, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group , 2011) h. 100

Page 50: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

40

pemikiran dan pertimbangan.28

Sedangkan karakter menurut Simon

Philips yang dikutib oleh Fathul Mu‟in dalam bukunya Pendidikan

Karakter adalah kumpulan tata nilai menuju suatu sistem, yang melandasi

pemikiran, sikap, dan prilaku yang ditampilan.29

2. Unsur-Unsur Karakter

Ada beberapa unsur dimensi manusia secara psikologis dan sosiologis

yang mempengaruhi unsur-unsur terbentuknya karakter pada manusia.

Unsur-unsur ini kadang juga menunjukan bagaimana karakter seseorang

tersebut antara lain, sikap, emosi, kepercayaan dan kebiasaan.

1. Sikap

Sikap seseorang biasanya adalah merupakan bagian dari

karakternya bahkan diangap sebagai cerminan karakter seseorang

tersebut. Tentu tidak selamanya benar, tetapi dalam hal tertentu

sikap seseorang terhadap sesuatu yang ada di hadapanya, biasanya

menunjukan bagaimana karakternya.

2. Emosi

Kata emosi berasal dari kata emovere dalam bahasa latin yang

berarti berarti luar dan movere artinya bergerak. Emosi adalah

bumbu kehidupan sebab tanpa emosi kehidupan manusia akan

28

Sri Wahyuni Tanshzil, Model Pembinaan Pendidikan Karakter Pada Lingkungan Pondok

Pesantren Dalam Membangun Kemandirian Dan Disiplin Santri.. Jurnal Penelitian Pendidikan | Vol.

13 No. 2 Oktober 2012 .h.5 29

Fathul Mu‟in , Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik Dan Praktik, ( Jogjakarta : Ar-

Ruzz Media,2011) h.160

Page 51: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

41

terasa hambar. Manusia selalu hidup dengan berfikir dan merasa,

oleh karena itu emosi merupakan salah satu bagian dari karakter.

3. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia dari

faktor sosio-psikologis. Kepercayaan bahwa sesuatu itu benar atau

salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman, dan intuisi

sangatlah penting untuk membangun watak dan karakter manusia.

4. Kebiasaan dan Kemauan

Kebiasaan adalah komponen konotatif dari factor

sosiopsikologis. Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang

menetap, berlangsung secara otomatis, tidak direncanakan. Ia

merupakan hasil pelaziman yang berlangsung pada waktu yang

lama atau sebagai reaksi khas yang diulangi berkali-kali. Setiap

orang mempunyai kebiasaan yang berbeda dalam menangapi

stimulus tertentu. Kebiasaan memberikan pola perilaku yang dapat

diramalkan. Sementara kemauan merupakan kondisi yang sangat

mencerminkan karakter seseorang ,jadi kebiasaan dan kemauan

adalah bagian dari unsur-unsur karakter.

5. Konsepsi Diri

Hal penting lainya yang berkaitan dengan pembangunan

karakter adalah konsepsi diri. Konsepsi diri penting karena

biasanya tidak semua orang acuh pada dirinya. Orang yang sukses

Page 52: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

42

biasanya adalah orang yang sadar bagaimana membentuk watak

dan karakternya.30

F. Tinjauan Tentang Pondok Pesantren

1. Pengertian Pondok Pesantren

Pondok pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu

pengertian. Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar

para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal

sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin

berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa

termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan

pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang

atau meunasah, sedangkan di Minangkabau disebut surau.31

Sedangkan istilah pesantren secara etimologis berarti pe-santrian yang

berarti tempat santri, Pondok pesantren adalah suatu lembaga keagamaan

yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan

menyebarkan ilmu agama Islam. Pesantren berarti tempat para santri.32

Poerwadarminta mengartikan pesantren sebagai asrama dan tempat murid-

murid belajar mengaji.33

Louis Ma'lûf mendefinisikan kata pondok

sebagai "khôn" yaitu "setiap tempat singgah besar yang disediakan untuk

30

Fathul Mu”in, Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik Dan Praktik (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media,2011) h. 168-179 31

Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, (Jakarta: Paramadina,

1997), hal.5 32

Zamakhsyari Dhafier, Tradisi Pesantren, (Jakarta: LP3ES, 1982 ), h. 18. 33

WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), h.

764.

Page 53: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

43

menginap para turis dan orang-orang yang berekreasi."34

Pondok juga

bermakna "rumah sementara waktu seperti yang didirikan di ladang, di

hutan dan sebagainya."35

Imam Zarkasyi mendefinisikan pondok pesantren sebagai lembaga

pendidikan agama islam yang wajib mengunakan sistem asrama atau

pondok, dimana kyai sebagai figur sentralnya, masjid sebagai pusat

kegiatan yang menjiwainya karena semua kegiatan tersentral didalamnya,

serta pengajaran agama islam yang diikuti santri sebagai kegiatan

utamanya. Menurut Manfred Ziemek, biasanya pesantren didirikan oleh

para pemrakarsa kelompok belajar, yang mengadakan perhitungan dan

memperkirakan kemungkinan kehidupan bersama bagi para santri dan

ustad. Maka berdirilah sebuah pondok, tempat untuk hidup bersama bagi

masyarakat belajar. Dengan kata "pondok" orang membayangkan "gubuk"

atau "saung bambu", suatu lambang yang baik tentang kesederhanaan

sebagai dasar perkiraan kelompok. Di sini guru dan murid tiap hari

bertemu dan berkumpul dalam waktu yang lama bersama-sama

menempuh kehidupan di pondok. Lebih lanjut Ziemek menilai pesantren

sebagai lembaga "wiraswasta" dalam sektor pendidikan keagamaan,

karena ciricirinya yang dipengaruhi dan ditentukan oleh pribadi para

pendiri dan pimpinanannya dan cenderung mengikuti suatu pola tertentu.

34

Louis Ma'lûf, Kamus Munjid, ( Beirut: Dâr al-Mishria ), 1986, h. 597. 35

Muzayin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Umum dan Agama,( Semarang: Toha Putra), h.

104.

Page 54: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

44

2. Tujuan Pondok Pesantren

Masing-masing pondok pesantren memiliki tujuan pendidikan yang

berbeda, sering kali sesuai dengan falsafah dan karakter pendirinya.

Sekalipun begitu setiap pondok pesantren mengemban misi yang sama

yakni dalam rangka mengembangkan dakwah Islam, selain itu di

karenakan pondok pesantren berada dalam lingkungan Indonesia, setiap

pondok pesantren juga berkewajiban untuk mengembangkan cita-cita dan

tujuan kehidupan berbangsa sebagaimana tertuang dalam falsafah negara;

Pancasila dan UUD 1945. Menurut Manfred Ziemek yang dikutib oleh

Mujamil Qamar dalam bukunya pesantren dari trasformasi metodologi

menuju demokratisasi institusi tujuan pesantren adalah membentuk

kepribadian memantapkan akhlak dan melengkapinya dengan

pengetahuan.

Menurut Mastuhu yang dikutib oleh M, Dian Nafi dkk tujuan utama

pendidikan pesantren adalah mencapai hikmah atau wisdom

(kebijaksanaan) berdasarkan pokok ajaran islam yaitu memahami dan

meningkatkan tentang arti kehidupan serta merealisasikan semua

peranperan dan tangung jawab sosial.

Secara umum tujuan pendidikan pondok pesantren adalah

membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian

Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi Muballigh Islam

dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya.

Page 55: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

45

Sedangkan secara khusus tujuan pondok pesantren adalah

mempersiapkan para santri untuk menjadi orang yang „alim dalam ilmu

agama yang diajarkan oleh kyai yang bersangkutan serta mengamalkan

dalam masyarakat sebagaimana yang telah dikembangkan dalam pondok

pesantren Modern.

Tujuan pendidikan pondok pesantren di atas senada dengan tujuan

pondok pesantren yang di paparkan oleh M. Arifin yang dikutip oleh

Hasbullah dalam bukunya ”Kapita Selekta Pendidikan” (Khusus dan

Umum) Bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang

berusaha menciptakan kader-kader Muballigh yang diharapkan dapat

meneruskan misinya dalam hal dakwah Islam disamping itu juga di

harapkan bahwa mereka yang berstudi di pesantren menguasai betul

ilmuilmu ke-Islaman yang diajarkan oleh para kyai.

Adapun tujuan pendidikan pondok pesantren, tidak boleh lepas dari

tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No.2 tahun 1989

adalah untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan

dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan”

Page 56: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

46

3. Definisi Santri

Santri adalah murid yang tinggal atau belajar di Pesantren. Seorang

ulama bisa disebut sebagai kyai jika mempunyai pesantren dan santri yang

tinggal di pondok tersebut. Eksistensi dari seorang kyai juga berkaitan

dengan adanya santri di pesantren. Kata „santri‟ dalam kamus besar bahasa

Indonesia, adalah orang yang mendalami agama Islam atau orang yang

beribadah dengan sungguh-sungguh.36

Santri adalah sebuah siswa dari pondok Pesantren. Pada umumnya

santri terbagi ke dalam dua kategori. Pertama, santri mukim, yaitu murid-

murid yang berasal dari daerah yang jauh dari pesantren dan menetap di

pesantern. Tradisi bagi santri yang telah lebih lama atau lebih senior,

biasanya memikul tanggung jawab santri junior tentang kitab menengah

dan dasar, tentunya telah ditunjuk oleh pihak pengurus bahkan kiyai yang

bersangkutan. Kedua santri kalong, yaitu para santri yang berasal dari desa

sekitar pesantren. Mereka tidak menetap di pesantern mereka berada di

pesantren hanya bila ada tugas pesantern atau kegiatan pesantren saja.

Apabila sebuah pondok pesantren memilik santri mukim lebih banyak,

maka pesantren tersebut dikategorikan pesantren besar.37

36

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai

Pustaka, 1998), cet. Ke-1, h. 783 37

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta:

LP3ES, 1986) h. 51

Page 57: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

47

BAB III

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

A. Sejarah Singkat

Qotrun Nada, sekilas memang masih asing untuk nama sebuah

lembaga keagamaan atau pondok pesantren karena memang terkesan unik dan

aneh akan tetapi ini adalah kenyataan yang tak dapat dipungkiri lagi bahwa

Qotrun Nada adalah nama sebuah Pondok Pesantren yang terletak di daerah

Kelurahan Cipayung Jaya Kecamatan Cipayung Kota Depok Jawa Barat.

Meskipun terletak di daerah yang agak terdalam dan berada persis di tepi

sungai namun tidak meruntuhkan niat para santri untuk menuntut ilmu disini,

dengan keyakinan yang kuat itulah yang membuat ratusan santri berkumpul

dalam sebuah wadah yang selalu dinantikan hasilnya. Meskipun mereka

terdiri dari keberanekaragaman daerah, adat dan budaya seperti dari daerah

Jawa, Sunda, Betawi bahkan ada juga yang berasal dari Aceh dan Jambi,

namun mereka semua dengan teguh memegang prinsip “Bhineeka Tunggal

Ika” sampai mereka akhirnya bersatu dalam kesatuan yang kokoh bak sebuah

bangunan yang mana antara satu dengan yang lainnya saling menguatkan.

Pondok Pesantren Qotrun Nada terletak di kelurahan Cipayung Jaya

Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Menurut letaknya kelurahan

Cipayung Jaya dibatasi oleh daerah-daerah sebagai berikut : Sebelah Selatan

berbatasan dengan desa Pabuaran. Sebelah Utara berbatasan dengan desa

Page 58: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

48

Cipayung. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Pasir Putih. Sebelah Timur

berbatasan dengan desa Bojong Pondok Terong. Adapun jarak Pondok

Pesantren Qotrun Nada dengan Kota Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor + 18

KM, jarak dengan Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat + 120 Km.,

jarak dengan pusat kota Depok + 3 Km. Sedangkan jarak dengan Ibukota

Negara + 16 Km.

Awalnya Qotrun Nada hanyalah sebuah Majlis Ta’lim kecil yang hanya

digunakan oleh masyarakat Cipayung untuk kegiatan mengajarkan Al Qur’an

namun tanpa disangka lambat laun akhirnya Majlis Taklim ini semakin diminati

oleh masyarakat Cipayung dan sekitarnya, sampai akhirnya atas dorongan dan

keyakinan yang kuat maka pada tahun 1995 mulailah diadakan penerapan

pendidikan islam yang dikembangkan melalui pengajian kitab pada luar jam

sekolah atau pada bahasa masyarakat cipayung adalah santri kalong. Santri

kalong adalah santri yang pada saat itu mengikuti kegiatan pengajian kitab salafi

pada waktu-waktu tertentu dan setelah selesai pengajian santri pulang kerumah

masing-masing.

Dikarenakan peminat santri kalong semakin banyak dan permintaan dari

para wali santri agar pengajian yang selama ini diadakan agar lebih

dimaksimalkan lagi, maka pada saat itulah para santri diwajibkan untuk

bermukim di majlis ta’lim khusus putra bermukim di sebelah kediaman kyai

sedangkan khusus putri bermukim di kediaman orang tua sang kyai, yaitu al-

Page 59: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

49

walid H. Marzuki karena pada waktu itu belum tersedia tempat yang memadai

untuk dijadikan tempat bemukim bagi para santri.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan

tahun berganti tahun. Perkembangan Ponpes Qotrun Nada tidak lepas dari

dukungan para masyarakat maka tepat pada tanggal 09 September 1996

dimulailah pelaksanaan peletakan batu pertama di atas tanah seluas 15000 M dan

sejak itu pula majlis ta’lim tersebut dinamai oleh salah seorang kyai yang

merupakan guru dari sang pimpinan yang bernama KH. Ahmad Zaini dengan

nama “Qotrun Nada” yang memiliki arti Tetesan Embun Pagi, Dengan nama

Qotrun Nada-lah kami selalu berharap bahwa nantinya santri kami akan menjadi

generasi penerus yang memiliki pemikiran kreatif, inovatif, serta Positif dan

dengan landasan yang berdasarkan atas Al Qur’an dan Hadits, seperti halnya

tetesan embun yang senantiasa Allah turunkan dari langit yang membawa

pencerahan untuk alam di sekelilingnya.

Akhirnya tepat pada tahun 1997 dimulai secara resmi penerimaan santri

baru dengan jumlah santri yang pada saat itu berjumlah 52 orang itu pun belum

semuanya bermukim dikarenakan masih banyaknya kekurangan di sana sini,

walaupun terkesan begitu miris namun inilah yang dapat kami sampaikan sangat

apa adanya, tanpa mengurangi atupun menambahkan dan alhamdulillah seiring

dengan berjalannya waktu, Pondok Pesantren Qotrun Nada terus berkembang

hingga detik ini atas do’a para kaum muslimin sekalian dan hingga saat ini pula

kami telah memiliki sekitar 1200 santri dan seluruhnya bermukim dipondok.

Page 60: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

50

Program pendidikan yang dikembangkan oleh pendiri Pondok Pesantren

Qotrun Nada (The Family Fathors) yang terdiri dari : KH. Drs. Burhanuddin

Marzuki, Ust. Syamwari, Ust. Achyanuddin Syakier. Secara perlahan-lahan dan

dengan penuh kesabaran diiringi dengan dedikasi yang tinggi Beliau telah

berhasil mengembangkan Pondok Pesantren Qotrun Nada menjadi suatu

lembaga pendidikan keagamaan yang memiliki kaderisasi seorang yang berjiwa

keagamaan. Program yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Qotrun Nada

adalah program terpadu yaitu panduan belajar selama enam tahun yang meliputi

Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Namun Pondok

Pesantren Qotrun Nada ini juga membuka program pendidikan yang agak

singkat meliputi program Takhassus/Intensif yang setingkat dengan Aliyah yaitu

hanya tiga tahun bagi para lulusan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau SLTP yang

ingin melanjutkan studinya di Pondok Pesantren Qotrun Nada ini.

Pondok Pesantren Qotrun Nada sangat terkenal dengan kedisiplinannya,

mulai dari disiplin waktu sampai dengan disiplin akan peraturan yang telah

ditetapkan. Dan Qotrun Nada sendiri terdiri dari berbagai macam organisasi,

baik organisasi dalam lingkup yang besar (Majlis Guru) maupun yang masih

dalam lingkup yang masih kecil/ISQN (Ikatan Santri Qotrun Nada) yang mana

seluruh organisasi-organisasi tersebut saling bekerja sama dalam melaksanakan

kewajibannya demi terwujudnya sebuah kedisiplinan yang senantiasa dijaga oleh

para santrinya. KH Burhanudin di dalam ungkapannya tidak menghendaki santri

menjadi seorang muslim yang semata-mata hanya mengejar kenikmatan akhirat

Page 61: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

51

atau sebaliknya, hanya menikmati kenikmatan dunia saja. Dia menghendaki agar

seorang muslim itu seimbang hidupnya dalam mengejar kehidupan dunia dan

kehidupan akhirat.

Ungkapan beliau yang didasarkan atas wahyu Allah tersebut lebih lanjut

dijabarkan bahwa untuk menjalani hidup ini, manusia yang diciptakan untuk

menjadi khalifah dibumi harus dapat menciptakan, membina dan menjalani tiga

derajat hubungan secara harmonis. Yaitu hablun minallah (hubungan dengan

Allah) hablun minannaas (hubungan dengan manusia) dan hablun minal’alam

(hubungan dengan alam).

Upaya pengembangan pondok pesantren tidak cukup jika hanya dari

banyaknya prestasi saja, tapi juga jasa dari pengasuh dan pimpinan yang

senantiasa selalu mensyiarkan tentang Pondok Pesantren kehadapan publik

sehingga masyarakat dapat mengenal lebih dekat tentang apa itu sebuah pondok

pesantren dan bagaimana cara memilih pondok pesantren yang benar sehingga

tidak menimbulkan kesalahan nantinya.selain itu juga ada kegiatan akhir tahun

yang dilaksanakan oleh para calon alumni setelah mereka mengikuti Ujian Akhir

(UN) yaitu kegiatan pembelajaran atau yang biasa kami sebut dengan PPM

(Praktek Pengabdian Masyarakat) hasil dari kegiatan tersebutlah yang sedikit

banyaknya mampu mengambil perhatian masyarakat yang menjadi tuan rumah

dari kegiatan tersebut dan Alhamdulillah semuanya yang dilakukan oleh para

santri kami semuanya dapat mereka terima dan dipandang dengan pandangan

yang baik.

Page 62: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

52

B. Profil Pondok Pesantren Qotrun Nada

a) Nama : Pondok Pesantren Qotrun Nada

b) Nomor Statistik Madrasah : 510032760035

c) Akreditasi Madrasah : B

d) Alamat Lengkap Madrasah : Jl. Pon-Pes Qotrun Nada No. 1

1) RT : 02/03

2) Kelurahan : Cipayung Jaya

3) Kecamatan : Cipayung

4) Kota : Depok

5) Provinsi : Jawa Barat

e) NPWP : 21.087.764.3-412.001

f) Nama Pimpinan : Drs. H. Burhanuddin Marzuki

g) No Telp. Hp : 021-7764063

h) Nama Yayasan : Qotrun Nada

i) Alamat Yayasan : Jl. Pon-Pes Qotrun Nada No. 1

1) RT : 02/03

2) Kelurahan : Cipayung Jaya

3) Kecamatan : Cipayung

4) Kota : Depok

5) Provinsi : Jawa Barat

6) Telp Yayasan : 021-7764063

j) No. Akte Pendirian Yayasan : 01/1 Oktober2001

Page 63: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

53

Kepemilikan Tanah :

1) Status Tanah : Yayasan

2) Luas Tanah : 15000 M2

k) Status Bangunan : Yayasan

l) Luas Bangunan : 10000 M2

m) Panca Jiwa Pondok Pesantren Qotrun Nada

a. Keikhlasan

Jiwa ini berarti melakukan segala perbuatan tanpa pamrih atau tanpa

mengharapkan imbalan sesuatu dari manusia. Segala pekerjaan

dilakukan semata-mata dengan niat ibadah, Lillah. Ustadz ikhlas

dalam mendidik, santri ikhlas dididik, orang tua ikhlas menitipkan

anaknya di pesantren. Faktor keikhlasanlah yang menjdi salah satu

wasilah ilmu mudah untuk disampaiakan.

b. Kesederhanaan

Kehidupan didalam Pondok diliputi oleh suasana kesederhanaan.

Sederhana tidak berarti pasif tidak juga miskin. Kesederhanaan itu

berarti sesuai dengan kebutuhan dan kewajaran. Kesederhanaan

mengandung nilainilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan, dan

penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup.

c. Kemandirian

Mandiri atau kesanggupan menolong diri sendiri tidak saja dalam arti

bahwa santri sanggup belajar dan berlatih mengurus segala

Page 64: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

54

kepentingannya sendiri, secara tidak langsung Qotrun Nada melatih

para santri untuk lebih mandiri sehingga tidak selalu menyandarkan

hidupnya kepada bantuan dari orang lain.

d. Ukhuwah Islamiyah

Kehidupan di Pondok diliputi suasana persaudaraan yang akrab, segala

suka dan duka dirasakan bersama dalam jalinan persaudaraan sebagai

sesama muslim.

e. Kebebasan

Bebas di dalam berfikir dan berbuat selama semua itu tidak menyalahi

koridor kesopanan dan keagamaan. Yakni bebas dalam menentukan

masa depan, bebas dalam memilih jalan hidup, dan bahkan bebas dari

berbagai pengaruh negatif dari luar. Kebebasan ini tidak boleh

disalahgunakan menjadi terlalu bebas sehingga kehilangan arah dan

tujuan atau prinsip.

n) Motto Pondok Pesantren Qotrun Nada

a. Berakhlakul Karimah

b. Berbadan Sehat

c. Berpengetahuan Luas

d. Berpikiran Bebas

o) Visi Pondok Pesantren Qotrun Nada

Melestarikan nilai-nilai klasik yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih

baik.

Page 65: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

55

p) Misi Pondok Pesantren Qotrun Nada

a. Mencipatakan Generasi Yang Berakhlakul Karimah

b. Berilmu Amaliyah, Beramal Ilmiyah

c. Mampu Menjalankan Perintah & Menjauhi Larangan Allah SWT

Page 66: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

56

C. STRUKTUR ORGANISASI

Tabel 3.1 Struktur Organisasi Pondok Pesantren Qotrun Nada

Page 67: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

57

D. Tugas Dan Fungsi Organisasi

1. Qotrun Nada dan Kurikulumnya

a. Perpaduaan antara kurikulum dari kementrian agama (MTs dan MA

sesuai dengan Sisdiknak dengan kurikulum pondok modern dan

pesantren Salafiyah yang diselaraskan dengan satu kesatuan utuh menjadi

kurikulum Pondok Pesantren Qotrun Nada (KPPQN)

b. Meteri pelajaran yang terdapat dikurikulum MTs dan MA dalam Sisdiknas

c. Materi pembelajaran yang terdapat di Pondok Modern terutama

penguasaan dua bahasa asing (Arab dan Inggris)

d. Meteri pengkajian Kitab-Kitab Kuning yang biasa dikaji di beberapa

pesantren Salafiyah

2. Qotrun Nada dan Metode Pembelajarann

a. Klasikal yang terpisah antara santri laki-laki dan perempuan

b. Klasikal pararel dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan kelas tak khusus 1

sampai dengan tak khusus 3 (untuk santri lulusan MTs ataupun SMP)

c. Bandongan, Sorogan, diskusi, teori dan praktek pembacaan kitab klasik

d. Pendamping proses Bimbingan dan Konseling

3. Qotrun Nada dan Personil Yang terlibat didalamnya

Dalam mengelola jalannya seluruh kegiatan pesantren, adminstrasi dan proses

pendidikan dan pengajaran kami didukung oleh tenaga-tenaga yang terdiri dari

sarjana S1 maupu S2 dari PTN, PTS dalam negri maupun luar negeri seperti

Universitas Madinah, Al-Azhar Cairo, Universitas Malaya, Alumnus Pondok Modern

Page 68: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

58

dan Salafiyah. Disamping itu pula didukung penuh oleh tenaga Alumni “Qotrun

Nada” baik yang telah menyelesaikan sarjananya atau yang sedang berstatus

mahasiswa pada tingkat pelaksanaan teknis kegiatan, adminstrasi, dan penunjang

KBM.

4. Qotrun Nada dan tupoksi struktur organisasinya.

a. Pengasuh, menentukan kebijakan umum,langkah strategis dan pengambil

keputusan yang dikoordinasikan dengan direktur, serta menyusun

rencanainduk pengembangan PP Qotrun Nada.

b. Direktur, melaksanakan kebijakan khusus dan keputusan yang telah

dikoordinasikan dengan pengasuh menyusun rencana strategis serta

menjadi rujukan untuk konsultasi bagi seluruh perangkat organisasi

dibawahnya.

c. Kepala sekolah menentukan kebijakan yang berkaitan dengan KBM

selama jam sekolah serta mengadakan kordinasi dengan lembaga

pemerintah.

d. Sekretaris dan staf administrasi, menyusun agenda pendidikan yang

berkaitan dengan kegiatan khusus PPQN dan menjadi penanggung jawab

ketertiban administrasi.

e. Bendahara dan Staf keuangan, menyusun rencana anggaran dan

pendapatan PPQN, dan menjadi penanggung jawab sirkulasi keuangan

dan adiminstrasinya.

Page 69: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

59

f. Wali kelas, menyusun kegiatan KBM,penanggung jawab bimbingan dan

murid terkait dan penanggung jawab administrasi kelas.

g. Pembina Bahasa, menyusun program pengembangan kemampuan bahasa

arab dan inggris santri, penanggung jawab lab.bahasa.

h. Pembina ISQN, menyusun agenda kegiatan ISQN, penanggungjawab

pengasuhan dan perizinan santri.

i. Pembina Pramuka, menyusun agenda kegiatan kepramukaan dan

penanggung jawab kegiatan dan administrasinya.

j. Koordinator komputer, menyusun KBM komputer berserta

pengadministrasiannya, menyusun rencana pengembangan pengajaran

computer dan penanggungjawab laboratorium komputer.

k. Kordinator tahsin tahfidz, Menyusun program pendidikan dan pengajaran

baca tulis Al Qur’an, penanggungjawab kegiatan pendalaman kemampuan

membaca Al Qur an serta penghapalan AlQur’an santri.

l. Kordinator Sarana dan prasarana, penanggung jawab penyediaan dan

pemeliharaan sarana pesantren, penanggung jawab kebutuhan asrama dan

dapur umum.

m. Kordinator Kutubutturats, menyusun KBM khusus pengajian kitab klasik

dan pengadministrasian kegiatannya, menyusun metodologi pengajaran

kitab klasik dan bertanggungjawab pada rencana pengembangan kegiatan

pengajian kitab klasik.

Page 70: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

60

5. Qotrun Nada dan Kegiatan Santrinya

Dalam melaksanakan kegiatan keseharian santri di Qotrun Nada diatur

dengan alokasi waktu berdasarkan bentuk kegiatanya. Kegiatan tersebut

dibagi menjadi:

Kegiatan harian

Pukul 03.30 – 04.30 : Bangun pagi, shalat tahajud dan pembacaan

Wiridul Latif

Pukul 04.30 – 05.00 : Shalat Subuh berjamaah dan pembacaan

Ratibul At-Thas

Pukul 05.00 – 06.00 : Pengkajian kitab kuning sesuai dengan

kelasnya

Pukul 06.00 – 07.00 : Mandi dan Sarapan Pagi

Pukul 07.00 – 07.20 : Latiahan percakapan Bahasa Arab/Inggris

(Muhadatsah)

Pukul 07.20 – 12.20 : Belajar dikelas

Pukul 12.20 – 13.30 : Shalat Dzuhur berjamaah pembacaan

Asmaul Husna

Pukul 13.30 – 15.00 : Makan siang dan istirahat

Pukul 15.00 – 16.00 : Shalat Ashar berjamaah dan pembacaan

Wirdul latif

Pukul 16.00 – 17.00 : Pengkajian Kitab kuning sesuai dengan

kelasnya

Page 71: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

61

Pukul 17.00 – 18.00 : Mandi Makan Sore Dan Persiapan Shalat

Magrib

Pukul 18.00 – 18.30 : Shalat Magrib berjamaah dan pembacaan

Ratibul Hadad

Pukul 18.30 – 19.30 : Kegiatan Tahsin dan Tahfidz Qur’an

Pukul 19.30 – 20.00 : Shalat Isya berjamaah dan pembacaan

Surat Al-Waqi’ah

Pukul 20.00 – 21.00 : Tahsin/Tahfidz Qur’an, pengajian Kitab

Kuning, Amtsilaty

Pukul 21.00 – 22.00 : Mudzakarah / belajar malam

Pukul 22.00 – 22.15 : Pengulangan Muhadatsah

Pukul 22.15 – 03.30 : Istirahat/Tidur malam

Kegiatan Mingguan

Setiap hari Rabu pagi : Kegiatan olahraga untuk santri putra dan

pengajian umum untuk santri putri

Setiap hari Jum’at Pagi : Kegiatan olahraga untuk santri putri dan

pengajian umum untuk santri putra

Setiap malam Jum’at : Pembacaan Dzikir, Tahlil, Ratib dan

Maulid

Setiap sabtu siang : Kegiatan ke-Pramukaan

Setiap malam minggu : Latihan Muhadloroh 3 bahasa

Page 72: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

62

Setiap minggu pagi : Kegiatan olahraga seluruh Santri

Setiap minggu siang : Kegiatan ekstra Kurikuler Santri

Kegiatan Bulanan

Setiap minggu pertama : Pengajian bulanan dan waktu kunjungan

Santri

Setiap tanggal 17 pagi : Upacara Bendera

Waktu Terprogram : Kegiatan Organisasi Santri

6. Qotrun Nada dan Program Khasnya

Program khas yang ada pada Qotrun Nada adalah:

1. Praktek Mengajar (Amaliyah Tadris) Khusus santri

tingkat akhir

2. Praktek pengabdian masyarakat (PPM) khusus santri

tingkat akhir

3. Program pemberdayaan alumni dalam manajemen PP

Qotrun Nada

4. Program beasiswa kuliah bagi alumni berprestasi

5. Program cepat penguasaan Kitab Kuning metode

Amtsilaty

6. Program Pengalaman Organisasi santri

Page 73: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

63

7. Penempatan alumni dalam masa pengabdianya pada

tenaga teknis dan penunjang di beberapa pesantren

lain.

8. Dan lain sebagainya yang terumuskan dalam rencana

strategis pengembangan Qotrun Nada.

7. Qotrun Nada dan alumninya

Alumni bagi qotrun nada adalah asset yang tidak ternilai.Melalui

merekalah siklus perkembangan qotrun nada terus berputar. Lewat mereka

jualah eksistensi qotrun nada dikenal masyarakat luas.Iklan berjalan lewat

jaringan kegiatan alumni baik individu dan kelompok menjadikan qotrun nada

menyebar kedaerah dimana alumninya berkiprah.perjuangan mereka selama 6

tahun masa pendidikan di Qotrun Nada adalah bekal yang berharga dalam

mengarungi perjalanan hidup mereka.

Menurut data yang telah dihimpun oleh manajemen, alumni qotrun nada

berjumlah :

1. Angkatan pertama tahun 2003 berjumlah : 19 orang

2. Angkatan kedua tahun 2004 berjumlah : 22 orang

3. Angkatan ketiga tahun 2005 berjumlah : 25 orang

4. Angkatan keempat tahun 2006 berjumlah : 39 orang

5. Angkatan kelima tahun 2007 berjumlah : 50 orang

6. Angkatan keenam tahun 2008 berjumlah : 99 orang

Page 74: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

64

7. Angkatan ketujuh tahun 2009 berjumlah : 66 orang

8. Angkatan kedelapan tahun 2010 berjumlah : 110 orang

9. Angkatan kesembilan tahun 2011 berjumlah : 90 orang

10. Angkatan kesepuluh tahun 2012 berjumlah : 118 orang

11. Angkatan kesebelas tahun 2013 berjumlah : 131 orang

12. Angkatan keduabelas tahun 2014 berjumlah : 155 orang

13. Angkatan ketigabelas tahun 2015 berjumlah : 162 orang

14. Angkatan keempatbelas tahun 2016 berjumlah : 161 orang

Kelanjutan pendidikan para alumni tersebar dibeberapa perguruan tinggi

negeri dan swasta serta pondok pesantren lanjutan. Sedangkan profesi yang digelauti

alumni pasca pendidikannya antara lain, pegawai negeri ,pegawai swasta, wiraswasta,

pengabdian dimasyarakat dengan mengajar dibeberapa lembaga pendidikan dan

majelis taklim.

Namun demikian ada beberapa alumni yang diminta mengabdi di

almamaternya sambil meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi. Alumni inilah

yang kemudian diikutsertakan dalam program pemberdayaan di manajemen PP

Qotrun Nada.

Alumni Qotrun Nada tergabung dalam organisasi alumni yang diberi nama

IKQNADA (Ikatan Keluarga Besar Qotrun Nada) yang selalu mengupayakan

perkembanagn dan pemberdayaan alumni dengan terus berkoordinasi dengan

almamaternya.

Page 75: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

65

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pendekatan komunikasi antarpribadi yang dilakukan ustadz Luthfi Hidayat

dan ustadz Ahmad Tobari dalam membentuk karakter santri di Ponpes Qotrun Nada

ada tiga pendekatan dan strategi komunikasi antarpribadi dengan menggunakan

strategi wortel teruntai dan pedang tergantung.

A. Pendekatan Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri dalam

Pembentukan Karakter di Ponpes Qotrun Nada.

Pendekatan komunikasi antarpribadi ustadz Luthfi dalam pembentukan

karakter santri berkonsultasi memberikan nasihat, komunikasi antarpribadi ustad

dengan santri di luar aktivitas kelas suasana begitu cair, kadang-kadang bercanda

disitulah kedekatan ustad dengan santri terjalin konsisten. Ustadz juga memberikan

figur, keteladanan, kedisiplinan

1. Pendekatan Analisis Kultural

Manusia memerlukan keteladanan untuk mengembangkan sifat-sifat

dan potensinya. Pendidikan perilaku lewat keteladana adalah pendidikan

dengan cara memberikan contoh-contoh kongkrit bagi para santri. Dalam

pesantren, pemberian contoh keteladanan sangat ditekankan. Pimpinan

dan ustadz harus senantiasa memberikan uswah yang baik bagi para santri,

dalam ibadah-ibadah ritual, kehidupan sehari-hari maupun yang lain,

karena nilai mereka ditentukan dari aktualisasinya terhadap apa yang

Page 76: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

66

disampaikan. Semakin konsekuen seorang pimpinan atau ustadz menjaga

tingkah lakunya, semakin didengar ajarannya.1

Harus lebih menanamkan rasa cinta suatu saat akan saying kepada

pelajaran tersebut terutama karakter dari ustadz haris terjalin komunikasi

yang baik sebab santri itu selalu butuh bimbingan itu yang harus menjadi

acuan, dalam hal ini santri memang masih dalam tahap pembentukan

karakter santri yang masih labil kadang-kadang bisa perilakunya masih

belum menemukan bentuk karakter yang diinginkan. Karena ada beberapa

faktor yang membuat santri masih terpikat dengan kehidupan diluar

pondok, seperti masih ada yang membawa handphone, santri yang malas,

santri yang tidak betah , santri pura-pura sakit dan lain-lain.2

Mendidik perilaku dengan latihan dan pembiaasaan adalah mendidik

dengan cara memberikan latihan-latihan terhadap norma-norma kemudian

membiasakan santri untuk melakukannya. Dalam pendidikan di pesantren

cara ini biasanya akan diterapkan pada ibadah-ibadah amaliyah, seperti

shalat berjamaah, kesopanan pada pimpinan dan ustadz. Pergaulan dengan

sesama santri dan sejenisnya. Sedemikian, sehingga tidak asing di

pesantren dijumpai, bagaimana santri sangat hormat pada ustadz dan

santri-santri seniornya dan begitu santunnya pada santri junior, mereka

memang dilatih dan dibiasakan untuk bertindak demikian.

2 Wawancara ustadz Luthfi Hidayat di Ponpes Qotrun Nada 10 Agustus 2016

Page 77: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

67

Latihan dan pembiasaan ini pada akhirnya akan menjadi akhlak yang

terpatri dalam diri dan menjadi yang tidak terpisahkan.

kedisiplinan dikenal sebagai cara menjaga kelangsungan kegiatan

pendidikan. Metode ini identik dengan pemberian hukuman atau sangsi.

Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran siswa bahwa apa yang

dilakukan tersebut tidak benar, sehingga ia tidak mengulanginya lagi.

Ustadz luthfi dengan kedisiplinan santri misalnya harus bertindak

sesuai aturan belajar yang sungguh-sungguh, dan fokus dengan pemberian

materi oleh ustadz luthfi di kelas.

2. Pendekatan Analisis Sosiologis

Santri selalu hormat dengan ustadz kalau ada ustadz yang datang santri

selalu salim tangan, sebelum belajar santri menanyakan kabar ustadz dan

setelah belajar santri juga tidak lupa selalu cium tangan ustadz.

3. Pendekatan Analisis Psikologis

Nasehat harus mengandung tiga unsur, yakni : a). Uraian tentang

kebaikan dan kebenaran yang harus dilakukan oleh seseorang, dalam hal

ini santri, misalnya tentang sopan santun, harus berjamaah maupun

kerajinan dalam beramal; b). Motivasi dalam melakukan kebaikan; c).

Peringatan tentang dosa atau bahaya yang bakal muncul dari adanya

larangan bagi dirinya sendiri maupun orang lain.3

Kemandirian tingkah-laku adalah kemampuan santri untuk mengambil

dan melaksanakan keputusan secara bebas. Proses pengambilan dan

Page 78: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

68

pelaksanaan keputusan santri yang biasa berlangsung di pesantren dapat

dikategorikan menjadi dua, yaitu keputusan yang bersifat penting dan

keputusan yang bersifat harian. Pada tulisan ini, keputusan yang dimaksud

adalah keputusan yang bersifat rutinitas harian.

Terkait dengan kebiasan santri yang bersifat rutinitas menunjukkan

kecenderungan santri lebih mampu dan berani dalam mengambil dan

melaksanakan keputusan secara mandiri, misalnya perencanaan aktivitas

rutin, dan sebagainya. Hal ini tidak lepas dari kehidupan mereka yang

tidak tinggal bersama orangtua mereka dan tuntutan pesantren yang

menginginkan santri-santri dapat hidup dengan berdikari. 4

Santri dapat melakukan sharing kehidupan dengan teman-teman santri

lainnya yang mayoritas seusia (sebaya) yang pada dasarnya memiliki

kecenderungan yang sama. Apabila kemandirian tingkah-laku dikaitkan

dengan rutinitas santri, maka kemungkinan santri memiliki tingkat

kemandirian yang tinggi.

Bentuk komunikasi antarpribadi ustadz Luthfi Hidayat belajar di kelas

begitu tenang santri mendengarkan pemaparan materi yang dilakukan

secara intens baik dalam bentuk komunikasi nonverbal, seperti

memberikan contoh positif yang dilakukan oleh ustadznya sendiri,

maupun komunikasi verbal dengan selalu memberikan nasehat,

memotivasi, memberikan arahan dan masukan agar santri tersebut dapat

4 Wawancara ustadz Luthfi Hidayat di Ponpes Qotrun Nada 25 Agustus 2016

Page 79: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

69

merubah tidak hanya pola pikir mereka tetapi dapat mengimplementasikan

dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.5

Maka dari itu disinilah peran komunikasi antarpersonal pembina

kepada santrinya dengan melakukan binaan secara intens dan berlangsung

secara terusmenerus. Dengan melakukan hal ini, tentu ada hasil yang di

timbulkan oleh tiaptiap santri yang ada, dengan karakter yang

berbedabeda entah itu merubah santri menjadi lebih baik lagi atau

sebaliknya.

Pendekatan komunikasi ustadz Tobari dengan santri memberikan

masukan-masukan dengan nasihat dan motivasi setelah itu santri akan

akan membentuk karakter dengan sendirinya. “saya ini pendidik berarti

dari mulai pakaian, cara bicara bagaimana santri melihat dirinya sendiri,

metode tidak melulu materi, kalau tidak ada pendekatan menjadi sia-sia”.

Bentuk komunikasi antarpribadi ustadz Ahmad Tobari dengan santri

dalam kajian kitab Jawahirul Kalamiyah. Ustadz menjelaskan kitab yang

dikaji dan santri mendengarkan, apabila santri ada kekeliruan maka ustadz

akan mengoreksi . bentuk komunikasi antarpribadi pada kajian kitab ini

ustadz melakukan tatap muka dan respon dari komunikator lain yaitu

bersifat langsung. Ustadz dan santri menjadi komunikator dalam kitab ini

ustadz membacakan kitab dan sedangkan santri mengkaji dari kitab

tersebut.6

5 Observasi di kelas 1 Aliyah Ponpes Qotrun Nada tanggal 10 Agustus 2016

6 Observasi di kelas 2 Aliyah Ponpes Qotrun Nada tanggal 25 Agustus 2016

Page 80: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

70

1. Pendekatan Analisi Kultural

Tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan dengan

konteks teologis. Manusia sebagai makhluk individual artinya

manusia harus bertanggung jawab terhadap dirinya (jasmani

dan rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya

(sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap

dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia mentiliki

kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia

terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakinannya

terhadap suatu nilai.

Tanggung jawab santri di pondok pesantren qotrun nada

dengan cara melakukan hal ya ng sederhana seperti mencuci

pakaian, bangun sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan

dan tanggung jawab semua kegiatan yang ada di pondok

pesantren.

Nilai Akhlak Islami

a. Mengetahui pondasi tauhid

b. Mempunyai kesadaran dan menjalankan perintah Allah

c. Menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah

d. Mengetahui kedudukan Rasulullah

e. Mencintai Rasulullah

Page 81: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

71

f. Terbiasa menghafal Al-Qur’an

2. Pendekatan Analisis Sosiologis

Figur pendidik yang teladan seperti ustadz membuat santri

memilki figur yang bisa menjadikan mereka panutan dajarkan dari

nol buta agama, bagaimana hidup jauh dari keluarga, bagaimana

cara yang benar belajar agama semenjak masuk di pondok

pesantren selalu ingat pesan dari ustadz untuk mengingat Allah

dan menjauhi perbuatan yang dilarang Allah SWT.7

B. Strategi Komunikasi Antarpribadi Ustadz dan Santri di Pondok

Pesantren Qotrun Nada

1. Strategi Wortel Terurai

Strategi wortel penerapan strategi kendali komunikasi antarpribadi

yang dilakukan ustadz diberikan kepada santri. Strategi wortel terurai

ini diasumsikan bahwa ustadz dapat meningkatkan probabilitas untuk

memperoleh respon yang diinginkan apabila ustadz memberikan

kepada seseorang (komunikan) imbalan.

Seperti saat santri mulai bosan suasana belajar mulai kurang kondusif

ustadz Ahmad Tobari langsung memberikan stimulasi agar santri

mulai semangat kembali dengan memberikan rekreatif yang

menyegarkan suasana. Bahkan jika waktu memungkinkan ustadz juga

memutar film dengan tema perjuangan. Kemudian ustadz memberikan

7 Wawancara santri Yudhistira di Ponpes Qotrun Nada 10 Agustus 2016

Page 82: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

72

motivasi dan nasehat supaya para santri diingatkan belajarnya agar

ditingkatkan lagi. Analisis penulis dari hasil observasi yang terjadi di

kelas saat pelajaran berlangsung, strategi wortel terurai yang

digunakan oleh ustadz untuk memperoleh respons yang diinginkan

dari santrinya.8

2. Strategi Pedang Tergantung

Strategi pedang tergantung penerapan strategi kendali komunikasi

antarpribadi yang diberikan ustadz memberikan hukuman supaya

santri tersebut mengurangi/membatasi perilaku oleh si pemberi

hukuman.

Strategi pedang tergantung diterapkan saat santri mulai malas atau

bosan saat waktu jam pelajaran mendekati selesai sehingga ustadz

Luthfi memberikan hukuman menulis surat yassin atau menghafal

surat di Al-Qur’an dan santri pun pasti berpikir lagi untuk melakukan

perbuatan tersebut. Strategi pedang tergantung merupakan sebuah

strategi yang memberikan hukuman supaya orang itu mengurangi atau

membatasi perilaku-perilaku yang tidak disukai oleh pemberi

hukuman.

8Wawancara pribadi dengan ustadz Ahmad Tobari tanggal 25 Agustus 2016 di Ponpes Qotrun Nada

Page 83: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

73

Analisis Strategi Komunikasi Antarpribadi di Pondok Pesantren

Qotrun Nada

No Strategi Komunikasi Antarpribadi Kalimat

1. Strategi Wortel Yang berprestasi akan

dimasukan kedalam

majalah santri

berprestasi.

2. Strategi Pedang Tergantung Yang tidak disiplin

dalam kegiatan belajar

akan disanksi baca surat

yassin dan

membersihkan halaman.

3. Strategi Katalisator Yang melakukan

pelanggaran berat akan

di tanyai oleh

kyai/pimpinan.

4. Fisik Disuruh membersihkan

halaman pondok

pesantren.

Page 84: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

74

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pembentukan Karakter

Santri di Pondok Pesantren Qotrun Nada

Dalam proses menjalankan membentuk karakter di Pondok Pesantren

Qotrun Nada tentu ustadz mengalami berbagai hambatan atau kesulitan

dan tantangan. Disamping itu ada pula beberapa hal yang mempermudah

pengurus untuk memberikan pelajaran bagi para santrinya di Pondok

Pesantren Qotrun Nada ini. Setelah penulis melakukan pengamatan

dilapangan.

Ada Beberapa hal yang menjadi hambatan pengasuh dalam menjalankan

kedisiplinan shalat dhuha di Pondok Pesantren Qotrun Nada di antaranya

adalah sebagai berikut:

1. Pendukung utama yang menunjang pada Komunikasi Antarpribadi

diantaranya adalah:

a. Bahasa

Komunikasi antarpribadi yang dilakukan kedua ustadz kepada

santri dengan menggunakan bahasa sehari-hari yaitu bahasa

Indonesia dikarenakan santri memang selalu berkomunikasi

dengan bahasa Indonesia.

b. Keaktifan Santri

Santri yang aktif menjalani proses pendidikan baik di lingkup

pesantren. Mereka juga saling menyemangati untuk tidak hanya

berdiam diri, namun mempelajari seni muhadoroh setiap malam

minggu dan mengajarkan khutbah/ceramah sebagai bekal untuk

Page 85: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

75

mempunyai nantinya ketika lulus. Selain itu, ada juga santri yang

sudah menjadi anggota ikatan/alumni. Itu merupakan keaktifan

para santri yang bisa menjadi motivasi untuk santri lainnya

khususnya mereka yang berada di jenjang tingkat pendidikan di

bawahnya.

c. Komunikator

Komunikator di sini dalam hal ustadz sebagai komunikator yang

mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup tinggi sebagai

contoh kepada santri karena ustadz di Pondok Pesantren Qotrun

Nada ini semuanya alumni dari pondok pesantren juga, ustadz

memberikan keahliannya maupun kemampuan serta pengalaman

yang luas dalam penyampaian materi, selain itu juga ustadz yang

membentuk karakter santri merupakan pendukung dalam proses

komunikasi antarpribadi.

d. Keterbukaan ustadz

Ustadz selalu berusaha untuk selalu membuka diri terhadap

pemasalahan yang dihadapi santri di pondok pesantren. Dan juga

adanya instruksi ustadz kepada santri agar melakuka konsultasi

masalah pribadi maupun masalah akademik kepada pihak ustadz

apabila santri mengalami kesulitan dalam hal apapun, karena

Page 86: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

76

ustadz memahami psikologis yang tentunya membutuhkan

bimbingan, nasehat, motivasi dari ustadz.9

2. Penghambat Pembentukan Karakter Santri

Dalam proses pembentuka karakter santri, banyak terjadi kendala yang

dihadapai oleh para ustadz maupun para santri tersebut. Beberapa

faktor penghambatnya diantaranya adalah:

a) Keluarga Santri

Santri yang memiliki keluarga kurang harmonis karena dari

latar keluarga yang kurang baik dan santri memiliki watak

yang keras

b) Perilaku Santri

Faktor prilaku santri disini yaitu bawaan santri dari luar

lingkungan pondok pesantren yang akhirnya mempengaruhi

dan membawa dampak negatif di lingkungan pondok

pesantren, karena ketika ustadz melakukan proses komunikasi

dengan santri, namun perilku santri yang tidak mau

mendengarkan instruksi ustadz dapat menyebabkan

komunikasi menjadi terhambat. Hal ini berdasarkan hasil

wawancara yang informan katakan bahwa faktor yang menjadi

penghambat dalam berkomunikasi dengan santri yaitu

9 Wawancara Pribadi dengan santri Ahmad Syafi’i tanggal 8 Agustus 2016 di Ponpes Qotrun Nada.

Page 87: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

77

kepribadian maupun perilaku santri yang masuk di pondok

pesantren berbeda-beda atau bermacam karakternya.10

c) Kurangnya kepercayaan diri santri untuk berdialog kepada

ustadz karena masih adanya rasa canggung pada santri apabila

berhadapan dengan ustadz. Haal ini berdasarkan hasil

wawancara dengan informan katakan, bahwa santri masih

merasa canggung dan kurang kepercayaan berkomunikasi

ustadz dalam hal ini memiliki ketegasan jika santri melakuka

kesalahan.

D. Pembentukan Karakater Santri

Di pondok pesantren ini setiap harinya santri di tuntut untuk disiplin

waktu dan mematuhi peraturan-peraturan yang telah di buat oleh pihak

pondok pesantren. Kedisiplinan ini agar santri dapat menjadi pribadi yang

menghargai waktu dan bertanggung jawab. Apabila santri melanggar

peraturan yang di buat oleh pondok pesantren maka ada sangsi tersendiri

terhadap pelanggaran apa yang santri perbuat. Misalnya tidak shalat

berjamaah atau pulang tanpa izin, maka akan di sanksi dengan hafalan juz

amma atau kitab-kitab yang lainnya. Dari peraturan-peraturan yang sering

dilanggar oleh santrinya, maka dengan sendirinya santri tersebut akan

melaksanakan tugasnya sebagai santri tanpa melihat peraturan-peraturan

yang dibuat oleh pondok pesantren tersebut. Selain peraturan-peraturan

yang membentuk karakternya ada juga pembelajaran kitab akhlakul banat

10

Wawancara pribadi dengan ustadz Luthfi Hidayat tanggal 25 Agustus 2015 di Ponpes Qotrun Nada

Page 88: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

78

dan akhlakul banin. Akhlakul banat yaitu kitab yang menjelaskan

bagaimana menjadi laki-laki yang baik dan akhlakul banin yaitu kitab

yang menjelaskan bagaimana jadi perempuan yang baik. Selain peraturan

dan kitab-kitab, di pesantren ini juga ada pembiasaan diri, yaitu santri di

biasakan untuk melakukan semua pekerjaannya sendiri. Dari mencuci

baju, menyetrika, dan bersih-bersih bagian halaman pesantren. Maksud

pembiasaan ini agar semua santrinya menjadi mandiri, dan tidak

bergantung kepada orang lain.

Page 89: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

79

E. Tabel komunikasi Antar Pribadi Ustadz dan Santri

Tabel 1. komunikasi antarpribadi ustadz dan santri

antarpribadi ustadzantarpribadi u

Komunikasi Antarpribadi

Kegiatan Formal

(di dalam kelas)

- Pembelajaran khutbah/ceramah

- Pengajian

- Percakapan Bahasa Arab dan

Inggris

- Belajar bersama

- Keteladanan

- Belajar Kitab

- Hiwar

(Percakapan)

- Belajar bersama

Kegiatan Nonformal

(di luar kelas)

Penyampaian Pesan

Belajar mengajar di kelas

Efektivitas komunikasi antarpribadi ustadz

dan santri

- Kemampuan komunikasi

- Keterbukaan

- Kepercayaan diri

Komunikasi antarpribadi ustadz dan santri Pondok Pesantren Qotrun Nada

Page 90: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan temuan hasil penelitian yang dilakukan oleh

penulis mengenai komunikasi antarpribadi ustadz dan santri.

1. Pendekatan komunikasi yang dilakukan seorang ustadz kepada santri agar

materi yang disampikan dapat diterima dan diserap oleh para santri adalah

dengan cara harus mengetahui karakter dan memahami psikologis dari

setiap murid yang diajarkan. Sesuai dari teori Miller dan Stainberg proses

pembentukan karakter yang dilakukan antara ustadz dengan murid di

Pondok Pesantren Qotrun Nada menerapkan komunikasi antarpribadi

melalui pendekatan secara psikologis. Degan memahami dan mengerti

keadaan psikologis dari setiap santrinya, seorang ustadz dapat lkebih

mudah membuat hubungan dengan santri menjadi lebih akrab dan cair

sehingga dengan begitu, sehingga dengan begitu, memberikan metode

pembentukan karakter kepada santri dapat terealisasikan dan efektif sekali

serta kedekatan tersebut dapat menimbulkan semangat dan motivasi.

2. Strategi kendali komunikasi yang digunakan di saat waktu sedang belajar

suasana kelas sudah mulai kurang kondusif dan santri mulai bosan, ustadz

Ahmad Tobari langsung mengalihkan perhatian kepada santri dengan

menonton film dengan tema-tema perjuangan dan para santri sangat

Page 91: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

81

senang dengan adanya pemutaran film tersebut. Kemudian ustadz

memberikan motivasi dan nasehat supaya para santri diingatkan

belajarnya agar ditingkatkan lagi. Analisis penulis dari hasil observasi

yang terjadi di kelas saat pelajaran berlangsung, strategi wortel terurai

yang digunakan oleh ustadz untuk memperoleh respons yang diinginkan

dari santrinya.

3. Terdapat faktor Pendukung yang dimilki oleh Pondok Pesantren dalam

membentuk karakteri santri adalah : a) Bahasa, bahasa merupakan

penyambung komunikasi, maka ustadz pun juga menerapkan bahasa yang

mudah dimengerti oleh santri.; b) Keaktifan Santri, santri yang aktif

menjalani proses pendidikan baik di lingkup pesantren. Mereka juga

saling menyemangati untuk tidak hanya berdiam diri, namun mempelajari

seni muhadoroh setiap malam minggu dan mengajarkan khutbah/ceramah

sebagai bekal untuk mempunyai nantinya ketika lulus. Selain itu, ada juga

santri yang sudah menjadi anggota ikatan/alumni. Itu merupakan keaktifan

para santri yang bisa menjadi motivasi untuk santri lainnya khususnya

mereka yang berada di jenjang tingkat pendidikan di bawahnya.; c)

Komunikator, komunikator di sini dalam hal ustadz sebagai komunikator

yang mempunyai latar belakang pendidikan yang cukup tinggi sebagai

contoh kepada santri karena ustadz di Pondok Pesantren Qotrun Nada ini

semuanya alumni dari pondok pesantren juga, ustadz memberikan

keahliannya maupun kemampuan serta pengalaman yang luas dalam

Page 92: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

82

penyampaian materi, selain itu juga ustadz yang membentuk karakter

santri merupakan pendukung dalam proses komunikasi antarpribadi.; d) 4.

Keterbukaan ustadz, ustadz selalu berusaha untuk selalu membuka diri

terhadap pemasalahan yang dihadapi santri di pondok pesantren. Dan juga

adanya instruksi ustadz kepada santri agar melakuka konsultasi masalah

pribadi maupun masalah akademik kepada pihak ustadz apabila santri

mengalami kesulitan dalam hal apapun, karena ustadz memahami

psikologis yang tentunya membutuhkan bimbingan, nasehat, motivasi dari

ustadz.

4. Faktor yang menjadi penghambat dalam proses pembentukan karakterpara

santri di lingkungan Pondok Pesantren Qotrun Nada adalah: a) Keluarga

Santri, santri yang memiliki keluarga kurang harmonis karena dari latar

keluarga yang kurang baik dan santri memiliki watak yang keras.; b)

Faktor prilaku santri disini yaitu bawaan santri dari luar lingkungan

pondok pesantren yang akhirnya mempengaruhi dan membawa dampak

negatif di lingkungan pondok pesantren, karena ketika ustadz melakukan

proses komunikasi dengan santri, namun perilku santri yang tidak mau

mendengarkan instruksi ustadz dapat menyebabkan komunikasi menjadi

terhambat. Hal ini berdasarkan hasil wawancara yang informan katakan

bahwa faktor yang menjadi penghambat dalam berkomunikasi dengan

santri yaitu kepribadian maupun perilaku santri yang masuk di pondok

pesantren berbeda-beda atau bermacam karakternya.; c) Kurangnya

Page 93: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

83

kepercayaan diri santri untuk berdialog kepada ustadz karena masih

adanya rasa canggung pada santri apabila berhadapan dengan ustadz. Haal

ini berdasarkan hasil wawancara dengan informan katakan, bahwa santri

masih merasa canggung dan kurang kepercayaan berkomunikasi ustadz

dalam hal ini memiliki ketegasan jika santri melakuka kesalahan.

B. Saran

Dalam hal ini penulis merasa perlu memberikan saran untuk terus

meningkatkan pembentukan karakter santri di Pondok Pesantern Qotrun Nada

agar menjadi lebih baik ke depannya.

1. Mengenai keaktifan santri yang positif di lingkungan Pondok Pesantren.

Mereka mampu mengikuti seluruh kegiatan akademik maupun ekstra

kurikuler lainnya. Untuk itu, ada baiknya di Pondok Pesantern Qotrun

Nada lebih di programkan kembal imengenai kegiatan-kegiatan yang

menunjang skill dan bakat mereka.

2. Meningkatkan lagi kepercayaan diri santri untuk berkomunikasi dengan

ustadz kalau ada masalah dalam diri para santri.

3. hubungan antara ustadz dan santri harus lebih di intensifkan guna

menunjang pembentukan karakter santri di lingkungan pondok pesantren

jangan sampai kendor agar semua permsalahan bisa di solusikan dengan

baik.

Page 94: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

84

DAFTAR PUSTAKA

Aw, Suranto. Komunikasi Interpersonal (Yogyakarta: PT. Graha Ilmu, 2011).

Aw, Suranto. Komunikasi Sosial dan Budaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010).

Asrohah, Hanun. Sejarah Pendidikan Islam ( Jakarta : Logos Wacana Ilmu ).

Birowo, Antonius. Metode Penelitian Komunikasi : Teori dan Aplikasi (Yogyakarta:

Gintanyali, 2004).

Budyatna, Muhammad. Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group , 2011).

Bungin, Burhgan. Metodologi Penelitian Kualitatif; Aktualisasi Metodoiligis ke Arah

Ragam Varian kontemporer (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004).

Dhafier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren, (Jakarta: LP3ES, 1982 ).

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995).

Effendy, Uchjana Onong. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2007).

Hidayat, Dasrun. Komunikasi Antarpribadi Dan Medianya (Yogyakarta: PT. Graha Ilmu

2012).

Louis, Ma’luf Kamus Munjid, ( Beirut: Dâr al-Mishria ).

M. Hardjana, Agus. Komunikasi Interpersonal & Interpersonal, (Yogyakarta:Kansius,

2003).

Madjid, Nurcholis. Bilik-bilik Pesantren, ( Jakarta : Paramadina, 1997 ).

Page 95: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

85

Mulyana, Dedy Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2008).

Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010 ).

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya.

2007).

Mu’in , Fathul. Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik Dan Praktik, ( Jogjakarta : Ar-

Ruzz Media,2011).

Muzayin, Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Umum dan Agama,( Semarang: Toha Putra).

Nuruddin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004).

Poerwadarminta, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982).

Rakhmat, Jalaludin Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1998).

Santoso, Edi dan Setiansah, Mite. Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010)

Susanto, Astrid S. Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 1974).

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Prespektif Islam (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2001).

Tanshzil, Sri Wahyuni. Model Pembinaan Pendidikan Karakter Pada Lingkungan Pondok

Pesantren Dalam Membangun Kemandirian Dan Disiplin Santri.. Jurnal

Penelitian Pendidikan | Vol. 13 No. 2 Oktober 2012.

Uchjana, Effendy Onong, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000).

Widjaja, H.A.W. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT Ineka Cipta, 2000).

Page 96: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

86

Website

http://academia.edu/komunikasiantarpribadi diakses pada tanggal 20 Agustus 2016

Page 97: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun
Page 98: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun
Page 99: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun
Page 100: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun
Page 101: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun
Page 102: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun
Page 103: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun
Page 104: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

LAMPIRAN WAWANCARA

Nama : Ustadz Luthfi Hidayat

Lahir : Garut, 26 November 1990

1. Sudah berapa lama ustadz mengajar di Ponpes Qotrun Nada?

Saya mengajar di sini dari tahun 2012

2. Bagaimana cara ustadz berkomunikasi dengan santri yang bermasalah?

Untuk saya mengatasai santri yang bermasalah itu kan di dalam pesantren

terlebih di ponpes qotrun nada itu ada bagian bimbingan konseling di situ ada

tugas ustadz bimbingan konseling sebagai langkah awal mengenai santri yang

bermasalah pertama kita panggil kemudian kita tanyakan apakah ada faktor

masalah di dalam atau mungkin faktor dari luar kalau untuk masalah yang di

dalam biasanya santri masalah yang di dalam itu biasanya tidak betah

dikarenakan ada gesekan keapada temannya terkadang yang kedua memang

santri tersebut btidak betah dipaksakan orang tuannya untuk masuk pesantren

akhirnya santri itu berontak jadi banyak yang mengalami hal-hal seperti itu

terlebih di pesantren qotrun nada untuk faktor dari luar terkadang ada orang

tuannya broke home di satu sisi yang mengurusi ayahnya di satu sisi ibunya

saja jadi ada factor yang membuat anak itu tidak menjadi semangat dalam

belajar karena ada faktor terhadap orang tuannya.

Page 105: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

3. Bagaimana ustadz berkomunikasi dengan santri supaya santri bersedia

menceritakan keluhannya?

Untuk masalah itu kita seminggu sekali ada forum untuk santri saling

memberikan Tanya jawab atau memberikan kritik dan saran antara ustadz

dengan santri maupun sebaliknya jadi di situ ada komunikasi yang mendalam

ketika santri dihadapkan terhadap wali kelasnya di situlah ada masalah-

masalah santri yang kurang berkenan nanti kita berikan solusinya makanya

ditiap-tiap kelas terlebih di sini itu ada yang memegang yang pertama itu wali

kelas dan kedua asisten kedua orang tersebut sangat aktif dan berperan

tehadap anak buahnya kalau selama seminggu tersebut santri ada yang

mengalami masalah dan sebagainya itu yang menangani wali kelasnya.

4. Apakah ketika memberi bimbingan belajar kepada santri ustadz memberi rasa

humor?

Untuk masalah belajar kalau ndalam sebuah metodologi pendidikan saya

belajar seorang santri bisa focus dalam belajar itu duapuluh menit pertama dan

bahakan ada seorang ahli dalam bidang pendidikan bahwa lebih focus ada juga

di dalam empatpuluh menit nsah sedangkan kami yang mengajar di sini itu

hampir mengajar di jam formal 1 jam dua puluh menit jadi bisa kebayang oleh

anda bagaimana mumetnya jika anda menjadi seorang pelajar yang belajar di

qotrun nada itu pasti mengalami masa-masa yang sulit nah di situlah peran

humor seorang ustadz terlebih kita mengkisahkan atau memberikan satu buah

kisah-kisah sejarah yang ada agar santri-santri tidak merasa bosan dan jenuh

jadi di pelajaran awal dua puluh sampai empat puluh menit kita menjelaskan

Page 106: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

pelajaran yang ada kita memberikan pelajaran untuk pengembangan santri lalu

di akhir-akhir ada Tanya jawab dan kita di situ diselipkan cerita dan humor.

5. Bagaimana komunikasi ustadz ketika ada santri yang tidak senang terhadap

nasehat ustadz?

Lagi-lagi kita dihadapkan dengan seorang santri yang kurang senang trhadap

ustadznya ini agak berat memangnya buat kami selaku tenaga pendidik yang

tinggal di sini selama 24 jam jika ada masalah santri yang memang tidak

menyukai dari gurunya jadi kalau ada seorang santri biasanya factor internal

yang segera diselesaikan terlebih kita berbicara empat mata denga santri

tersebut yang pertama adalah yang pernah saya lakukan terhadap santri

tersebut ketika saya panggil santri tersebut dengan saya kemudian saya

berbicara dengannya saya ceritakan satu per satu tahapnya ada apa sebetulnya

anak itu bukan tidak suka kepada ustadznya melainkan terkadang santri

tersebut tidak suka dengan pelajarannya kalau ustadz mengajar tidak ada

masalah tapi terkadang di pelajarannya terlebih yang hampir saya sudah cek

dan saya sudah keliling kemanapun itu rata-rata santri di bidang tersebut ada

yang kurang suka pelajaran kalau guru di sini jarang sehingga kalau dari

pesantren lebih mengedepankan moral dan akhlak jadi kalau ada santri yang

tidak suka kepada ustadz santri lebih condong diam dan menghargai ustadz.

6. Bagaimana cara ustadz mengetahui kondisi individu santri?

Kalau untuk masalah individu santri itu kan yang ruang lingkupnya luas

berasal dari daerah manapun kita kumpul bersama tidak mungkin setiap santri

tidak memiliki masalah pasti santri memiliki masalah lalu bagaimana kalau

Page 107: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

ada santri yang memiliki faktor individu nah lagi-lagi kita dihadapkan dengan

hal-hal yang seperti ini pertama saya akan mendatangi ke santri tersebut

setelah saya datang ke santri tersebut kita berikan asumsi yang baik terhadap

santri misalnya contoh “kamu kenapa nak?” atau ada bahasa kita menanya

kepada dia “nak kamu orang mana?” “kamu tinggal di mana?” kalau santri itu

bilang “saya dari Kediri ustadz” coba nak kalau memang kamu tidak betah di

pesantren kalau kamu sampai kabur dari pesantren coba kamu pikirkan baik-

baik kamu tinggal jauh dari orang tua kamu di sisni didik agar menjadi anak

yang baik ka,u di didik supaya menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang

berguna untuk agama nusa dan bangsa kalau andai kamu tidak betah terlebih

ada fsaktor bersama teman itu sudah biasa kita beri asumsi yang baik tapi saya

tidak pernah dijengukin ustadz contoh dijenguk itu bukan berarti orang tua

tidak saying kepada kamu orang tua menitipkan kamu di pesantren itu sudah

sayang banget ke kamu kita selalu berikan nasehat selalu berikan pemahaman-

pemahaman yang baik agar anak tergugah motivasinya dan berubah menjadi

anak yang semangat.

7. Setelah memberikan bimbingan dan nasehat apakah perilaku santri berubah?

Menurut data yang saya survey untuk kategori santri sekarang memang tidak

langsung berubah yang kedua setelah saya survey juga melalui nasehat atau

melalui metode kita menyampaikan terhadap anak memberikan hal positif

kepada anak memang banyak yang masih belum maksimal saya katakana

kalau dari 100 persen itu kami baru bekerja sampai 50 persen lalu kemana 50

persennya lagi 50 persennya lagi adalah ketika kita bertindak sebagai ustadz

Page 108: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

atau sebagai tenaga pendidik terlebih di dalam pesantren ini kita mau tidak

mau harus melihat sejauh mana santri berbuat atau sudah bisakah seorang

santri tersebut membuat santri itu jadi lebih baik contoh ketika seorang ustadz

mengajarkan membuang sampah pada tempatnya bukan berarti kita tidak

berhasil coba kita ambil kesimpulan mungkin dari ustadz yang lain belum

memberikan contoh kepada santrinnya tentang melihat samtri-santri yang

sedang kumpul banyak di depannya ada sampah mereka tidak sadar lalu

seorang ustadz mengambil sampah dan membuangnya ke tempat sampah itu

adalah satu buah bukti bahwa biar bagaimanapun contoh itu akan suatu saat

jadikan satu buah cerita teladan untuk seorang santri terlebih di dunia

pesantren.

8. Apakah ustadz perlu sering melakukan interaksi dengan santri?

Memang harus ya setiap harinya di sini itu pasti selalu konfirmasi selalu

berinteraksi engan santri sebab apa karena dengan berinteraksi santri tersebut

dari perlahan-lahan dari mulai pertama masuk sampai betah itu karena factor

interaksi karena tinggal di pesantren itu kalau kita tidak berinteraksi maaf

kalau kita kurang gaul ibaratnya susah untuk bergaul dengan orang lain karena

apa kalau di pesantren itu mau tidak mau harus diharapkan dengan orang

banyak lalu untuk apa kalau kita diam saja nah fungsinya kita berinteraksi itu

biar mengetahui sejauh mana perkembangan santri bagaimana mengetahui

pembelajaran santri agar mengetahui karakter santri-santri yang mungkin

masih kurang mengetahui terlebih dibidang akhlak.

9. Apa yang menjadi hambatan ketika berkomunikasi dengan santri?

Page 109: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

Yang menjadi hambatan kalau kami selaku ustadz di pesantren hambatan

ketika interaksi dengan seorang santri pertama santri terkadang tidak mau

terbuka sebab apa karena ketika kita berbicara face to face dan kita ajak jalan

santri tersebut kemana yang dia mau santri itu masih belum terbuka terkadang

memang anak itu dipaksakan oleh orang tuannya santri itu tidak terima jadi

seakan-akan merasa terkurung di peasantren padahal niat orang tua

bagaimanapun pasti ingin menjadikan anaknya sebagai anak yang baik yang

mengerti di dunia agama yang suatu saat bisa mengangkat derajat orang

tuannya.

10. Apa yang menjadi kemudahan ketika berkomunikasi dengan santri?

Kemudahan buat kami adalah salah satu misi dari pesantren itu jadi kita

melestarikan nilai-nilai lama dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik

jadi kalau kita ambil dari visi dan motto kita salah satu sebagai tenaga

pendidik di sini itu peran penting sekali kalau berinteraksi dengan santri sebab

apa seorang santri itu biar bagaimanapun mereka ingin di tegor oleh ustadznya

bayangkan seperti kita sedamg jalan ketemu dengan seorang ustadz di panggil

nama kita sudah sangat senang sekali kita sebagai seorang murid begitu pula

dengan seorang santri tidak jauh pasti seorang santri senag sekali di tegur oleh

ustadznya di situlah peran aktif seorang ustadz.

Page 110: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

Nama : Ustadzah Halimatussadiah

Lahir : Bogor, 26 Oktober 1995

1. Sudah berapa lama anda mengajar di Ponpes Qotrun Nada?

Saya mengajar di sini dari tahun 2013

2. Bagaimana anda berkomunikasi dengan santri yang bermasalah?

Kita ajak dulu bicara panggil santri yang bermasalah cuma kalau santri

sekarang beda sama santri dulu jadi tidak bisa kita langsung tunjukin

masalahnya dulu tapi coba cari latar belakang dahulu terus kita anggap dia

teman kebetulan saya sendiri di sini tim bimbingan konseling jadi tidak

bisa menghadapi santri itu dengan kita terlalu otoriter jadi kalau saya

sendiri menganggap santri ini seperti teman sendiri jadi ketika dia sudah

merasa nyaman apapun yang santri permasalahkan bisa terbuka.

3. Bagaimana anda berkomunikasi dengan santri supaya santri bersedia

menceritakan keluhannya?

Kalau santri merasa sudah nyaman dia akan menceritakan masalahnya

sendiri.

4. Apakah ketika memberi bimbingan kepada santri anda juga memberi rasa

humor?

Ya itu pasti contohnya santri lagi salah coba kita arahkan dahulu jangan

langsung menjudge dia salah coba dipuji dulu misalkan dia terlalu

pemberani sampai tidak mengambil keputusan yang kurang tepat bahwa

kita mengarahkan ada tindakan yang lebih baik lagi.

Page 111: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

5. Bagaimana komunikasi anda ketika ada santri yang tidak senang dengan

nasehat anda?

Karena setiap orang itu berbeda cara jadi sebenarnya kalau kita jadi guru

professional itu harus tahu bagaimana keadaan santri ada orang yang

senang ketika salah di nasehatin tapi ada orang juga tidak senang ketika di

nasehatin cuma coba perlahan kita teliti dulu tapi sebenarnya kalau di

santri putri dia bisa terbuka karena hatinya lunak tapi dengan berbagai cara

nasehatinnya sebenarnya bisa dan suka untuk di nasehatin tapi beda

carannya.

6. Bagaimana anda mengetahui kondisi individu santri?

Kita bisa tahu dari identitas awal dia masuk misalkan dia lahir dari orang

tua yang eperti apa latar belakang seperti apa terus bisa jadi dia punya

permasalahan di sini kurang semangat belajar karena ada factor dari dalam

dan dari luar kalau dari faktor di dalam bisa jadi dia punya penyakit jadi

yang memgakibatkan belajar santri jadi menurun atau masalah-masalah

dari luar bia jadi dia termasuk keluarga yang broken home atau beberapa

faktor yang lain yang mengakibatkan santri kurang semangat belajar di

sini.

7. Setelah memberikan bimbingan dan nasehat apakah perilaku santri

berubah?

Itu relative ada yang berubah ada yang prosesnya lama atau bahkan

sebenarnya kalau saya sendiri merasakan selama ini tidak ada yang tidak

berubah cuma waktunnya saja yang langsung ada yang tidak langsung

Page 112: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

Cuma saya ingat ketika dosen saya pun mengajarkan ketika merubah

orang jangan merubah perilakunya dahulu tapi merubah mindsetnya dulu.

8. Apakah perlu sering melakukan interaksi dengan santri?

Kalau itu memang sudah hobi saya berinteraksi dengan santri karena

semakin kita banyak mengetahui keadaan orang semakin tahu kualitas diri

kita.

9. Apa yang menjadi hambatan ketika berkomunikasi dengan santri?

Kalau di sini bisa jadi waktunya karena terlalu padat juga terus padat

dengan jadwal pelajaran yang lain tahun ini sempat di bimbingan

konseling saya sendiri masuk ke dalam kelas karena di BK itu kan satu

ustadz melayani seratus lima puluh orang sedangkan di sini hanya satu

ustadz melayani semua santri jadi hambatannya di waktu ketika

menghadapi satu santri tidak cukup dengan satu setengah jam.

10. Apa yang menjadi kemudahan ketika berkomunikasi dengan santri?

Saya jadi dapat banyak pelajaran ketika berkomunikasi dengan santri jadi

itu yang membuat saya suka berkomunikasi dengan santri mendapatkan

banyak pengalaman ternyata menjadi seorang ustadzah itu harus tahu dulu

keadaan santrinya.

Page 113: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

Nama : Ustadz Anshori Mufi

Lahir : Bogor, 10 Januari 1989

1. Sudah berapa lama ustadz mengajar di ponpes qotrun nada?

Saya mengajar di sini sejak tahun 2015

2. Bagaimana cara ustadz berkomunikasi dengan santri yang bermasalah?

Saya berkomunikasi dengan santri yang bermasalah dengan

pendekatan pertama lewat wali kelas menyampaikan masalahnya ke

bagian bimbingan konseling nanti di BK masalahnya itu di

kembangkan kemudian di kasih tahu apa masalahnya setelah itu

ditanya santri benar atau tidak sampai masalahnya bisa didelesaikan.

3. Bagaimana ustadz berkomunikasi dengan santri supaya santri bersedia

menceritakan keluhannya?

Kita awalnya harus dekat dahulu karena kalau dari awal tidak dekat dia

tidak mau terbuka kita dekati pelan-pelan dia akan sedikit-dikit terbuka

akhirmya dia akan cerita.

4. Apakah ketika memberi bimbingan belajar kepada santri ustadz

memberi rasa humor?

Untuk itu memang perlu supaya santri tidak bosan biasanya kalau

santri dibilangin tapi engga ada ketawannya kayak masuk kanan keluar

kuping kiri engga masuk gitu dimarah-marahin karena dia sudah

tegang takut akhirnya engga di jalanin ketika ada humornya oh dia jadi

tahu.

Page 114: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

5. Bagaimana komunikasi ustadz ketika ada santri yang tidak senang

dengan nasehat ustadz?

Untuk santri yang tidak senang ya, jadi kita lihat dulu santri kenapa

tidak menjalankan nasehat awal mulanya kenapa mungkin karena dia

memang pertama ada masalah atau dia dia tidak mau di atur.

6. Bagaimana cara ustadz mengetahui kondisi individu santri?

Untuk itu jadi setiap kita punya catatan biodata santri misalnya di satu

kelas 35 anak punya biodata satu-satu dari namanya, orang tuannya,

alamatnya, latar belakangnya jadi setiap wali kelas ada biodata santri.

7. Apakah ustadz sering melakukan interaksi dengan santri?

Kalau kita melakukan interasksi dengan santri setiap hari karena kita

kan di pondok gitu misalkan sholat berjamaah kita selalu kontrol terus

kalau kita mau masuk kelas selalu di kontrol ketika santri sakit kita

juga selalu kontrol.

8. Setelah memberikan bibingan dan nasehat apakah perilaku santri

berubah?

Kalau untuk itu perubahan kan engga drastis ya untuk perubahan kita

lihat perlahan-lahan Alhamdullilah selama ini berubah perlahan-lahan

walaupun engga signifikan, awal-awal santri sering kabur sedikit-

sedikit dia tinggalin.

Page 115: KOMUNIKASI ANTARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ...€¦ · TARPRIBADI USTADZ DAN SANTRI DALAM . PEMBENTUKAN KARAKTER. SANTRI (Studi Pada . Pondok Pesantren Qotrun

9. Apa yang menjadi hambatan ketika berkomunikasi dengan santri?

Hambatannya yaitu biasanya santri tidak trebuka karena memang

santrinya pendiam susah biat cerita, yang kedua santrinya memang

engga mau diajak ngobrol misalnya santrinya sudah ditanya kenapa

engga betah, kenapa melanggar masih diam juga itu hamabatan kita

bagaimana cara kita putar otak supaya santri mau cerita nyapein sama

wali kelasnya .

10. Apa yang menjadi kemudahan ketika berkomunikasi dengan santri?

Kemudahannya berkomunikasi dengan santri karena kita sering

bertemu ya ini memuahkan kita buat komunikasi di sini wali kelas itu

setiap maghrib selalu komunikasi dengan santrinya jadi setiap belajar

mau maghrib wali kelas selalu komunikasi pengontrolan santrinya,

yang sakit siapa, yang pulang siapa terus belajarnya bagaimana jadi

komunikasinya dari situ agarwali kelas lebih dekat dengan santri dan

sebaliknya.